Upload
adhaidul
View
3.782
Download
4
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Citation preview
“Kesenjangan Pelaksanaan Ujian nasional (UN) Ditinjau Dari Landasan
Hukum Tujuan Pendidikan Di Indonesia ”
Oleh :Nama : Idul Adha
Nim : 06122502012
Dosen Pengasuh :1. Prof. Dr.H.M. Djahir Basir, M.Pd2. Dr. Rusdi A. Siroj, M.Pd
PENDAHULUAN Latar Belakang
Tujuan Pelaksanaan UN adalah menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu. Diharapkan dengan tercapainya target nilai lulusan dapat mengantarkan siswa menjadi lulusan yang unggul di masa kini dan di masa depan.
Ketidaksiapan penyelenggaraan UN mengakibatkan ketidakjujuran dalam pelaksanaanya.
Hal tersebut sangat bertentangan dengan tujuan pendidikan yang medidik peserta didik menjadi manusia yang bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia
Rumusan masalah1. Apa landasan hukum pelaksanaan
pendidikan di Indonesia?2. Apa tujuan pendidikan nasional
berdasarkan landasan hukum pendidikan Indonesia?
3. Apa landasan hukum pelaksanaan UN?
4. Bagaimana bentuk kesenjangan pelaksanaan UN?
5. Apa saja dampak yang ditimbulkan dari pelaksanaan UN?
6. Bagaimana upaya mengatasi kesenjangan pelaksanaan UN terhadap tujuan pendidikan nasional?
pembahasanPengertian Landasan Hukum
“landasan hukum adalah peraturan baku sebagai tempat berpijak atau titik tolak dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu”
Pengertian Landasan Hukum Pendidikan“Landsan hukum pendidikan adalah peraturan-peraturan baku yang digunakan sebagai dasar atau pijakan dalam penyelenggaraan pendidikan”
Landasan Hukum Pelaksanaan Pendidikan
UUD 1945 Alenia ke 4; Pancasila dasar UU Pendidikan Nasioanl
UUD 1945 pasal 31 dan 32; Hak warga negara mendapatkan pengajaran (pendidikan)
UU No 20 Tahun 2003; Tentang SISDIKNASUU No 14 Tahun 2005; Tentang Guru dan
DosenUU No 5 Tahun 1999; Tentang Otonomi
Daerah (Pendidikan)UU No 2 Tahun 1989; SPNPeraturan-Peraturan Menteri dan
Keputusan MenteriKeputusan – keputusan Presiden.
Tujuan Pelaksanaan Pendidikan di indonesia
Pendikan dasar (SD dan SMP); Permen No 19 Th.2005 pasal 26 ayat 1 berttujuan untuk meletakkan dasar:KecerdasanPengetahuanKepribadianAkhlak muliaKeterampilan untuk hidup mandiriMengikuti pendidikan lebih lanjut
Pendidikan Menengah Umum dan Kejuruan(SMA/SMU/SMK); Permen No 19 Th.2005 pasal 26 ayat 2 dan ayat 3 bertujuan untuk meningkatkan:1. Kecerdasan2. Pengetahuan3. Kepribadian4. Akhlak mulia5. Keterampilan untuk hidup
mandiri6. Mengikuti pendidikan lebih
lanjut
Tujuan Pendidikan Nasional; UU RI No 20 tahun 2003. Berupaya untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjdi manusia:1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan
YME2. Berakhlak mulia3. Sehat 4. Berilmu5. Cakap6. Kreatif7. Mandiri8. Menjadi warga Negara yang
demokratis serta bertanggung jawab
Landasan Hukum Pelaksanaan UN1. UU No 20 Th 2003 pasal 58 ayat 2; Evaluasi
pelaksanaan pendidikan2. Permen No 19 Th 2005; SPN
- Pasal 63 ayat 1:Tntg penilain pada jenjang pend. Dasar dan menengah- Pasal 63 ayat 1 buir c: Tngt pencapaian kompetensi lulusan secara nasional dilakukan dalam bentuk UN- Pasal 66 ayat 2: Tntg UN dilakukan secara objektif, berkeadilan, dan akuntabel - Pasal 66 ayat 3 : UN dilakukan sekurang-kurangnya 1 kali dan sebanyak-banyaknya 2 kali dalam 1 tahun - Pasal 68 : Tngt hasil ujian nasional- Pasal 69 Ayat 1: pernyataan hak pend formal dan informla untuk mengikuti UN
Draf Revisi :- Pasal 69 ayat 2: Tntg peserta didik wajib mengikuti UN satu kali- Pasal 69 ayat 3: Tntng peserta didik jlur informal berhak mengikuti UN.
Tujuan pelaksanaan UN : “adalah menilai pencapaian kompetensi lulusan secara
nasional pada mata pelajaran tertentu dalam kelompok ilmu pengetahuan dan teknologi. Diharapkan dengan tercapainya target nilai lulusan dapat mengantarkan siswa menjadi lulusan yang unggul di masa kini dan masa depan”
Kriteria kelulusan UN : Siswa telah menyelesaikan semua mata pelajaran Siswa memperoleh nilai baik pada mata pelajaran;
agama dan akhlak, kewarganegaraan dan kepribadian, eksakta, penjaskes, ilmu pengetahuan dan teknologi
Lulus Ujian Nasional (UN) Dengan formula nilai; 60% nilai UN dan 40% nilai
ujina sekolah menghasilkan nilai minimal 5,25 (Th 2012)
Kesenjangan dalam pelaksanaan UN1. Pelaksanaan UN seperti hanya
menilai/ mengevaluasi ranah kognitif seakan-akan menyampingkan ranah afektif dan psikomorik
2. Standar kelulusan yang sama ditetapkan pemerintah, padahal mutu pendidikan di setiap daerah tidak sama
3. Terjadi kecurangan dalam pelaksanaan; pada siswa, guru, pengawas, oknum diknas, ataupun kepala daerah.
Dampak yang ditimbulkan pada pelaksanaan UN
Dampak positifNaiknya tingkat belajar dikalangan
peserta didik dan tenaga pendidik dan kependidikan
Dapat mengukur dan memetakan kualitas peserta didik, tenaga pendidik, dan kependidikan serta satuan kependidikan
Pihak pemerintah dapat membuat kebijakan yang tepat sesuai dengan kebutuhan dunia pendidikan
Dapat membentuk karakter jujur bagi peserta didik, guru, dan tenaga kependidikan
Dampak negatifSiswa memiliki pemahaman konsep yang rendah
Proses belajar lebih memprioritaskan pelajaran yang di UN kan saja.
Banyak terjadi kecuranganHasil UN tidak reliabel dan tidak adil
Solusi mengatasi kesenjangan pelaksanaan UN
Standar nilai UN digunakan untuk mengkur kualitas sekolah di indonesia
Standar nilai UN digunakan untuk masuk ke jenjang pendidikan lebih lannjut
Standar nilai UN digunakan untuk masuk kerja, beasiswa, dll.
Pemerintah harus segera menyelesaikan pemerataan sarana dan prasarana, kulitas guru dan akses informasi yang memadai
Pemerintah pendidikan mesti karakter di sekolah
PENUTUP KESIMPULAN
Pelaksanakan pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”
Tujuan Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) adalah menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu dalam kelompok ilmu pengetahuan dan teknologi. Diharapkan dengan tercapainya target nilai lulusan dapat mengantarkan siswa menjadi lulusan yang unggul di masa kini dan masa depan.
Ketidaksipan penyelengara UN, ketidaksiapan mental guru dan siswa, serta intasi yang terkait menjadikan UN sesuatu yang membebankan. Sehinggah, timbul banyak kecuranagan pada pelaksanaanya.
Kecurangan pada pelaksanaan UN berupa ketidakjujuran pada siswa, guru, kepala sekolah serta intansi yang terkait mencorengkan nama baik dunia pendidikan yang sangat tidak sesuai dengan tujuan pendidikan yang diamanahkan dalam UUD RI.
SARAN Kepada pemerintah; Pelaksanaan UN seperti
saat ini mesti ditinjau ulang, yaitu diberhentikan sementara waktu sampai pemerataan sarana dan prasarana, sistem informasi yang memadai, kualitas guru yang mempuni atau membuat kebijakan baru sesuia dengan kondisi saat ini.
Kepada guru dan intansi yang terkait; Undang-Undang RI mengamanahkan kepada kita untuk melaksanakan tujuan pendidikan salah satunya adalah membentuk akhlak yang mulia kepada peserta didik. Jadi, jalankan tugas kita dengan baik untuk memenuhi amanah Undang-Undang tersebut.
Kepada para siswa; pada dasarnya pelaksanaan UN bertujuan baik. Namun ketidaksipan mental membuat kekwatiran yang sangat tinggi yang menimbulkan ketidakjujuran atau kecurangan dalam pelaksanaanya. Jadi, siapkan mental dengan baik walaupun UN dilaksanakan atau tidak kita siap menghadapinya.
TERIMAH KASIH
WASSALAMUIKUM WR WB