15
1 FOTOMETRI OBJEK LANGIT FOTOMETRI OBJEK LANGIT Kecerahan Cahaya Bintang: * Semu (apparent) * Mutlak (absolute) * Bolometrik Warna Bintang Kompetensi Dasar: Memahami konsep dasar astrofisika Judhistira Aria Utama, M.Si. Lab. Bumi & Antariksa Jur. Pendidikan Fisika FPMIPA UPI

Presentasi Materi 5 PFBA

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ipba

Citation preview

  • FOTOMETRI OBJEK LANGIT Kecerahan Cahaya Bintang: * Semu (apparent) * Mutlak (absolute) * Bolometrik Warna BintangKompetensi Dasar:Memahami konsep dasar astrofisikaJudhistira Aria Utama, M.Si.Lab. Bumi & AntariksaJur. Pendidikan Fisika FPMIPA UPI

    *Judhistira Aria Utama | TA 2009 - 2010

  • Kecerahan Cahaya BintangSalah satu jendela informasi radiasi GEM di permukaan Bumi cahaya tampak.Kecerahan cahaya bintang yang sampai kepada pengamat dinyatakan dalam skala magnitudo. Makin kecil nilai numerik skala magnitudo,semakin cerah/terang suatu bintang. Skala Pogson didefinisikan sebagai:

    Judhistira Aria Utama | TA 2011 - 2012

    *Judhistira Aria Utama | TA 2009 - 2010

  • Judhistira Aria Utama | TA 2011 - 2012Dalam persamaan di atas:m1 dan m2 magnitudo semu bintang 1 dan 2E1 dan E2 fluks energi yang diterima dari bintang 1 dan 2Magnitudo semu tidak menyatakan kualitas terang bintang yang sesungguhnya dipe-ngaruhi faktor JARAK dan SERAPAN.

    *Judhistira Aria Utama | TA 2009 - 2010

  • Latihan1.Bintang ganda favorit di rasi Centaurus bagi para pengamat langit adalah Alpha Centauri yang dapat dipisahkan dengan mudah kedua komponennya dengan bantuan teleskop kecil. Bila magnitudo komponen paling terang adalah -0,04 dan magnitudo komponen kedua +1,34, tentukan magnitudo total bintang ganda ini! 2.Bila magnitudo total suatu sistem bintang ganda adalah +1,5 sementara komponen paling redupnya memiliki magnitudo +2,0, berapakah magnitudo komponen lainnya?Judhistira Aria Utama | TA 2011 - 2012

    *Judhistira Aria Utama | TA 2009 - 2010

  • Fluks energi yang diterima dari bintang, E, memenuhi Hukum Kuadrat Kebalikan:Judhistira Aria Utama | TA 2011 - 2012dengan L menyatakan luminositas bintang dan d jarak bintang dalam parsec (pc).Bintang dengan L besar dapat terlihat redup bila berada di jarak d yang jauh, dibandingkan dengan bintang lain dengan L yang tidak terlalu besar namun berada di jarak d yang dekat dengan pengamat.

    *Judhistira Aria Utama | TA 2009 - 2010

  • Perlu diperhitungkan faktor serapan (atmosfer Bumi dan materi antarbintang (MAB)).Serapan oleh atmosfer Bumi:Judhistira Aria Utama | TA 2011 - 2012dengan menyatakan tebal optis atmosfer Bumi, koefisien absorpsi, dan ds elemen jarak.Pelemahan yang dialami cahaya bintang saat melalui atmosfer Bumi:

    *Judhistira Aria Utama | TA 2009 - 2010

  • Serapan oleh materi antarbintang (MAB):Judhistira Aria Utama | TA 2011 - 2012dengan menyatakan tebal optis antara Bumi dan bintang di jarak s dan koefisien absorpsi MAB.Untuk pengamatan dalam dua panjang gelom-bang yang berbeda, yaitu 1 dan 2 (1 < 2):

    *Judhistira Aria Utama | TA 2009 - 2010

  • Didefinisikan perbandingan absorpsi:Judhistira Aria Utama | TA 2011 - 2012Bila panjang gelombang yang digunakan adalah pita biru (Blue) dan pita kuning (Visual):

    *Judhistira Aria Utama | TA 2009 - 2010

  • Untuk MAB yang normal, harga R = 3,2. Makin besar harga R, serapan oleh MAB se- makin besar.

    Judhistira Aria Utama | TA 2011 - 2012Absorpsi cahaya bintang oleh MAB disebut juga sebagai efek pemerahan (reddening) karena membuat bintang menjadi tampak lebih merah.

    *Judhistira Aria Utama | TA 2009 - 2010

  • Magnitudo yang tidak dipengaruhi faktor jarak magnitudo mutlak (disimbolkan dengan M) .Magnitudo mutlak menganggap semua bintang berada di jarak yang sama dari pengamat, yaitu 10 parsec.Definisi skala Pogson untuk magnitudo mutlak:Judhistira Aria Utama | TA 2011 - 2012

    *Judhistira Aria Utama | TA 2009 - 2010

  • Untuk 1 bintang yang sama akan memiliki harga magnitudo semu dan magnitudo mutlak, sehingga:Judhistira Aria Utama | TA 2011 - 2012Setelah dikoreksi terhadap serapan MAB:

    *Judhistira Aria Utama | TA 2009 - 2010

  • Warna BintangDalam fisika, warna dapat digunakan untuk menyatakan temperatur benda.Judhistira Aria Utama | TA 2011 - 2012

    *Judhistira Aria Utama | TA 2009 - 2010

  • Dalam astrofisika, warna suatu bintang didefinisikan sebagai selisih dari magnitudo semu. Judhistira Aria Utama | TA 2011 - 2012Perubahan jarak akan mengubah magnitudo semu bintang, namun TIDAK mengubah warna.

    *Judhistira Aria Utama | TA 2009 - 2010

  • Bila pengamatan dilakukan dalam seluruh rentang panjang gelombang magnitudo bolometrik.Magnitudo bolometrik memberikan infor-masi luminositas total bintang.Magnitudo semu bolometrik dapat diperoleh secara teori memberi koreksi terhadap magnitudo semu visual. Judhistira Aria Utama | TA 2011 - 2012

    *Judhistira Aria Utama | TA 2009 - 2010

  • Latihan1.Dari hasil pengamatan terhadap sebuah bintang diperoleh, mB = 4,53 dan mV = 4,42. Apabila warna instrinsik bintang ini telah diketahui, yaitu (B V)o = 0,25 dan magnitudo mutlaknya MV = 2,8 tentukanlah:(i) magnitudo visual intrinsik bintang!(ii) jarak bintang sebenarnya! (Gunakan R = 3,2)Judhistira Aria Utama | TA 2011 - 2012

    *Judhistira Aria Utama | TA 2009 - 2010