46
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Ditjen Penguatan Inovasi RAPAT KERJA PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK 2016 Jakarta, 18 Februari 2016 Disampaikan oleh: Wawan Bayu PWS Kepala Sub Bidang Energi dan Transportasi Direktorat Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi

Presentasi PowerPoint

  • Upload
    vutram

  • View
    224

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Presentasi PowerPoint

Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi – Ditjen Penguatan Inovasi

RAPAT KERJA

PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK 2016

Jakarta, 18 Februari 2016

Disampaikan oleh:

Wawan Bayu PWSKepala Sub Bidang Energi dan Transportasi

Direktorat Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi

Page 2: Presentasi PowerPoint

Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi – Ditjen Penguatan Inovasi

PENGANTAR

1• Isu – Isu Strategis

2• Insentif: Inkubasi Bisnis Teknologi

3• Insentif: Calon Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi

di Perguruan Tinggi

Page 3: Presentasi PowerPoint

Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi – Ditjen Penguatan Inovasi

1• Isu – isu Strategis

Page 4: Presentasi PowerPoint

Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi – Ditjen Penguatan Inovasi

• Visi:INDONESIA YANG MANDIRI, MAJU, ADIL DAN MAKMUR

• MISI:

1.Mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, danberadab berdasarkan falsafah Pancasila.

2.Mewujudkan bangsa yang berdaya-saing.

3.Mewujudkan masyarakat demokratis berlandaskan hukum.

4.Mewujudkan Indonesia aman, damai, dan bersatu.

5.Mewujudkan pemerataan pembangunan dan berkeadilan

6.Mewujudkan Indonesia asri dan lestari

Arahan RPJPN 2005-2025

Page 5: Presentasi PowerPoint

Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi – Ditjen Penguatan Inovasi

Mewujudkan masyarakat

Indonesia yang

mandiri, maju, adil dan makmur

melalui percepatan

pembangunan di segala bidang

dengan struktur

perekonomian yang kokoh

berlandaskan keunggulan

kompetitif

Menata kembali

NKRI, membangun

Indonesia yg aman dan

damai, yg adil dan

demokratis dengan tingkat

kesejahteraan yang lebih

baik

Memantapkan penataan

kembali NKRI, meningkatkan

kualitas SDM, membangun

kemampuan iptek,

memperkuat daya saing

perekonomian

RPJMN Tahun 2005-2009

RPJMN Tahun 2015-2019

RPJMN Tahun 2020-2024

Memantapkan pembangunan secara

menyeluruh dengan menekankan

pembangunan keunggulan

kompetitif perekonomian yang

berbasis SDA yang

tersedia, SDM yang

berkualitas, serta kemampuan

iptek

RPJMN Tahun 2010-2014

VISIPembangunan

2025Penciptaan nilai tambah berbasis keunggulan kompetitif

(SDA + SDM + IPTEK)

Arah Pembangunan Nasional Jangka Panjang

5

Page 6: Presentasi PowerPoint

Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi – Ditjen Penguatan Inovasi

Arah:

1. Meningkatkan tenaga terdidik danterampil berpendidikan tinggi.

2. Meningkatkan kualitas pendidikantinggi dan lembaga litbang.

3. Meningkatkan sumber daya litbang danpendidikan tinggi yang berkualitas.

4. Meningkatkan produktivitas penelitian

dan pengembangan.

5. Meningkatkan inovasi bangsa.

Fokus bidang utama :

1.Pangan,

2.Energi,

3.Teknologi dan Manajemen Transportasi,

4.Teknologi Infomasi dan Komunikasi,

5.Teknologi Pertahanan dan Keamanan,

6.Teknologi Kesehatan dan Obat, dan

7.Material Maju.

Arah Kebijakan Kemenristek Dikti

Page 7: Presentasi PowerPoint

Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi – Ditjen Penguatan Inovasi

RIPTEK dalam Sistem Pembangunan Nasional

Page 8: Presentasi PowerPoint

8

Kerangka Logis Rencana Strategis Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi

DAYA SAING

LEMBAGA YANG BERKUALITAS

INOVASI

SUMBERDAYABERKUALITAS

TENAGA KERJA TERAMPIL DIKTI

PENELITIAN DAN PENEMBANGAN

Page 9: Presentasi PowerPoint

Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi – Ditjen Penguatan Inovasi9

MENTERIRISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN

TINGGI1. Bidang Akademik;

2. Bidang Infrastruktur

3. Bidang Relevansi dan Produktivitas

Direktorat JenderalIlmu Pengetahuan, Teknologi dan

Pendidikan Tinggi

SekretariatDirektorat Jenderal

DirektoratLembaga Penelitian dan Pengembangan

DirektoratPembinaan Kelembagaan

Perguruan Tinggi

DirektoratKawasan Sains dan Teknologi dan

Lembaga Penunjang Lainnya

DirektoratPengembangan Kelembagaan

Perguruan Tinggi

Direktorat Jenderal Penguatan Riset

dan Pengembangan

SekretariatDirektorat Jenderal

DirektoratSistem Riset

dan Pengembangan

DirektoratPengelolaan

Kekayaan Intelektual

DirektoratRiset dan Pengabdian kepada

Masyarakat

DirektoratPengembangan

Teknologi Industri

Direktorat JenderalPembelajaran

dan Kemahasiswaan

SekretariatDirektorat Jenderal

DirektoratPembelajaran

DirektoratPenjaminan Mutu

DirektoratKemahasiswaan

Direktorat JenderalSumber Daya

Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Pendidikan Tinggi

SekretariatDirektorat Jenderal

DirektoratKarier dan Kompetensi SDM

DirektoratSarana dan Prasarana

DirektoratKualifikasi SDM

Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi

SekretariatDirektorat Jenderal

DirektoratSistem Inovasi

DirektoratPerusahaan Pemula Berbasis

Teknologi

DirektoratInovasi Industri

SekretariatInspektorat Jenderal

Inspektorat Jenderal

Inspektorat I Inspektorat II Inspektorat III

STAF AHLI

PusatData dan Informasi

Iptek Dikti

PusatPenelitian Iptek

PusatPendidikan

dan Pelatihan PTLLPT/

KopertisLBM

EIJKMANPP Iptek

Biro Hukum dan Organisasi

Biro Kerjasama dan

Komunikasi Publik

BiroPerencanaan

BiroSDM

BiroKeuangan

dan Umum

Sekretariat Jenderal

Kelompok JabatanFungsional

Referensi :

Peraturan Menteri Ristek Dikti No. 15/2015

Struktur Organisasi Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi

Page 10: Presentasi PowerPoint

Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi – Ditjen Penguatan Inovasi

Dukungan Manajemen

Sistem Inovasi

Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi

SekretariatDirektorat Jenderal

DirektoratSistem Inovasi

DirektoratPerusahaan Pemula Berbasis Teknologi

DirektoratInovasi Industri

Perusahaan PemulaBerbasis Teknologi

InovasiIndustri

Penciptaan Nilai Tambah dan produktifitas

Ekonomi, Publik dan Akademik untuk

peningkatan daya saing bangsa

Penguatan Inovasi Nasional dikelola secara holistik dan integratif sebagai sebuah sistem yang “beroperasi” berdasarkan roadmap pengembangan yang terarah secara fokus, konsisten serta berkelanjutan untuk mendukung penciptaan nilai tambah menuju penguatan daya saing dan kemandirian bangsa.

Pendekatan Kesisteman Pengorganisasian Penguatan Inovasi Nasional

Page 11: Presentasi PowerPoint

Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi – Ditjen Penguatan Inovasi

DEFINISI DAYA SAING

Daya saing adalah kesatuan/keterpaduan antar lembaga, kebijakan, danfaktor – faktor yang menentukan tingkat produktivitas dari suatu negara

Sedangkan tingkat produktivitas adalah tingkat kesejahteraan yangdapat dicapai dalam ekonomi.

Tingkat Produktivitas juga menentukan tingkat pengembalian investasidalam suatu ekonomi yang selanjutnya merupakan penggerak utamatingkat pertumbuhan.

Page 12: Presentasi PowerPoint

Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi – Ditjen Penguatan Inovasi

DAYA SAING INDONESIA

Data Publikasi World Economic Forum (WEF) tentang Global Competitiveness Index tahun 2014-

2015, Indonesia berada di peringkat 34 dari 144 Negara

Page 13: Presentasi PowerPoint

Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi – Ditjen Penguatan Inovasi

INDONESIA DAN NEGARA ASEAN

9th Pilar: Technology Readi Avail. of the Latest Techn. Firm Level Techn. Adoption FDI Technology Transfer

Rank Country Value Rank Country Value Rank Country Value Rank Country Value

47 Malaysia 4.6 30 Malaysia 5.7 23 Malaysia 5.6 5 Malaysia 5.6

58 Thailand 4.2 68 Indonesia 4.8 40 Philippines 5.1 28 Thailand 4.9

68 Philippines 3.9 70 Thailand 4.7 41 Indonesia 5.1 42 Philippines 4.8

85 Indonesia 3.5 78 Philippines 4.6 53 Thailand 4.9 54 Indonesia 4.6

11th Pilar: Business Sophist Local Supplier Quality Value Chain Breadth State of Cluster

Rank Country Value Rank Country Value Rank Country Value Rank Country Value

13 Malaysia 5.3 19 Malaysia 5.3 11 Malaysia 6.2 6 Malaysia 5.3

35 Thailand 4.4 59 Thailand 4.4 31 Indonesia 4.3 28 Indonesia 4.4

36 Indonesia 4.3 64 Philippines 4.3 32 Thailand 4.3 39 Thailand 4.1

42 Philippines 4.3 74 Indonesia 4.2 33 Philippines 4.2 45 Philippines 4

12th Pilar: Innovation Quality of R&D Inst University Industri Collaboration Patent Application Per Million Pop

Rank Country Value Rank Country Value Rank Country Value Rank Country Value

20 Malaysia 4.8 20 Malaysia 5.3 12 Malaysia 5.3 33 Malaysia 11.8

30 Indonesia 3.9 41 Indonesia 4.3 30 Indonesia 4.5 66 Thailand 1.3

48 Philippines 3.5 53 Thailand 4 45 Thailand 4 85 Philippines 0.3

57 Thailand 3.4 69 Philippines 3.7 56 Philippines 3.8 102 Indonesia 0.1

Page 14: Presentasi PowerPoint

Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi – Ditjen Penguatan Inovasi

INDONESIA DAN MASYARAKAT EKONOMI ASEAN 2015

Page 15: Presentasi PowerPoint

Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi – Ditjen Penguatan Inovasi

Definisi Sistem Inovasi Nasional

Adanya jejaringinteraksi di antaraberbagai komponendalam sistemkegiatan inti darijejaring adalahproses inovasi danpembelajaran

(Edquist, 1996)

• “ ….jaringan lembaga di sektor publik dan swasta yang interaksinya memprakarsai, mengimpor

(mendatangkan), memodifikasi dan mendifusikan teknologi-teknologi baru.” (Freeman, 1987)

• “ …..elemen dan hubungan-hubungan yang berinteraksi dalam menghasilkan, mendifusikan dan

menggunakan pengetahuan yang baru dan bermanfaat secara ekonomi . . . . suatu sistem nasional

yang mencakup elemen-elemen dan hubungan-hubungan bertem-pat atau berakar di dalam suatu

batas negara.” (Lundvall, 1992)

• “: …..sehimpunan aktor yang secara bersama memainkan peran penting dalam mempengaruhi kinerja

inovatif” (Nelson dan Rosenberg, 1993)

• “ ……, sistem inovasi merupakan suatu sistem dari lembaga-lembaga yang saling berkaitan untuk

menciptakan, menyimpan, dan mengalihkan pengetahuan, keterampilan dan artifacts yang menentukan

teknologi baru”. (Metcalfe, 1995)

• “ …. himpunan lembaga-lembaga pasar dan non-pasar di suatu negara yang mempengaruhi arah dan

kecepatan inovasi dan difusi teknologi.” (OECD, 1999)

• ……

Sumber: OECD (1997)

Page 16: Presentasi PowerPoint

KERANGKA SISTEM INOVASI NASIONAL

TRIGGER(INSENTIF)

Potensi Nasional (Litbang, SDA, SDM dll)

Menjadi pendorongkekuatan ekonomi nasional.Inovasi

•Masyarakat•BUMD/BUMN•Investor

•PT•LPNK•Lemlit

•KEUANGAN, BAPENAS

•SEKTOR

•RISTEKDIKTI

•Perindustrian dll

Industri

academia

PENGIKAT(Kebijakan Nasional)

KESAMAAN LANGKAH(INSENTIF)

Page 17: Presentasi PowerPoint

Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi – Ditjen Penguatan Inovasi17

UJI ALPHA (α)

1. Pengembangan purwarupa (prototype)2. Replikasi3. Uji laboratorium

UJI BETA (β)

1. Uji Lapangan (lingkungan pengguna/nyata)

2. Pengembangan Lanjut

DIFUSI

1. Aplikasi di pengguna2. Komersialisasi awal3. Pengembangan pasar4. Komersialisasi lanjut

EKSPLORASI

1. Ide/Konsep2. Riset Eksplorasi3. Feasibility/Scanning

PenguatanInovasi

Lingkup Peran Penguatan Inovasi Nasional

Temuanbaru

Page 18: Presentasi PowerPoint

Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi – Ditjen Penguatan Inovasi

AGENDA PENGUATAN INOVASI

Page 19: Presentasi PowerPoint

Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi – Ditjen Penguatan Inovasi

PROGRAM NAWA CITA JOKOWI - JUSUF KALLA

1. Kami akan menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara, melalui pelaksanaan politik luar negeri bebas aktif, keamanan nasional yang terpercaya dan pembangunan pertahanan negara Tri Matra terpadu yang dilandasi kepentingan nasional dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim.

2. Kami akan membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya.

3. Kami akan membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.

4. Kami akan menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya.

5. Kami akan meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia, melalui peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan dengan program Indonesia Pintar wajib belajar 12 tahun bebas pungutan.

6. Kami akan meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional, sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya.

7. Kami akan mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakan sektor-sektor strategis ekonomi domestik.

8. Kami akan melakukan revolusi karakter bangsa, melalui kebijakan penataan kembali kurikulum pendidikan nasional dengan mengedepankan aspek pendidikan kewarganegaraan.

9. Kami akan memperteguh Kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia, melalui kebijakan memperkuat pendidikan kebhinekaan dan menciptakan ruang-ruang dialog antarwarga.

Page 20: Presentasi PowerPoint

Arah Kebijakan Nasional

VISI-MISI PRESIDEN RINawa Cita ke-6:Membangun sejumlah Science dan Techno Park di daerah-daerah, politeknik dan SMK-SMK denganprasana dan sarana dengan teknologi terkini.

6.7. Membangun sejumlah science and techno park di daerah, kawasanpoliteknik dan SMK-SMK dengan Sarpras teknologi terkini.

7.5. Mewujudkan penguatan teknologi melalui kebijakan penciptaansistem inovasi nasional.

8.5. Memprioritaskan pembiayaan penelitian yang menunjang iptek.

Page 21: Presentasi PowerPoint

Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi – Ditjen Penguatan Inovasi

INSENTIF PERUSAHAAN PEMULA BERBASIS

TEKNOLOGI

2 •Inkubasi Bisnis Teknologi

Page 22: Presentasi PowerPoint

“Seorang entrepreneur itu harus selalu optimistis. Jangan menjadi entrepreneur yang manja karenaadanya hambatan,”

Presiden Jokowi

FAKTOR KESULITAN USAHA KECIL DAN MENENGAH

Page 23: Presentasi PowerPoint

PERMASALAHAN UMUM UKM

Adanya persaingan akibat begitu dinamisnya

persaingan pasar dan kondisi ekonomi

global, serta kebijakan pemerintah yang

berdampak pada sektor UKM;

Adanya perubahan kondisi ekonomi

berakibat pada gejolak harga yang

berdampak terhadap kegiatan UKM;

Kenaikan harga BBM secara tidak langsung

berdampak pada tingkat keuntungan UKM

akibat naiknya bahan baku.

Page 24: Presentasi PowerPoint

Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi – Ditjen Penguatan Inovasi

PERDAGANGAN INDONESIA DAN ASEAN

Page 25: Presentasi PowerPoint

Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi – Ditjen Penguatan Inovasi

Landasan Hukum

• Sistem nasional penelitian, pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi

Undang Undang

No. 18/2002

• Alih teknologi kekayaan intelektual serta hasil kegiatan penelitian dan pengembangan oleh Perguruan Tinggi dan Lembaga Penelitian dan Pengembangan

Peraturan Pemerintah

No.20/2015

• Rencana Pembangunan Nasional Jangka Panjang 2005-2025Undang Undang

No.17/2007

• Bantuan teknis Penelitian dan Pengembangan kepada Badan UsahaPeraturan Menristek,

No 01/2012

• Pengembangan Inkubator UsahaPeraturan Presiden

No.27/2013

• Rencana Strategis Kemenristekdikti 2015-2019Peraturan Menristekdikti

No 13/2015

Page 26: Presentasi PowerPoint

Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi – Ditjen Penguatan Inovasi

LATAR BELAKANGPeran Iptek Bagi Kemajuan Suatu

Bangsa

- Iptek memberikan kontribusisangat besar terhadap kemajuansuatu Bangsa dan Negara;

- Penguasaan iptek yang mumpunibagi suatu bangsa padakenyataannya mencerminkantingkat daya saing ekonomiNegara secara otomatismengurangi ketergantunganterhadap produk-produk dari luar

Peranan Iptek Bagi Kemajuan industri

- Mendorong pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi

- Terjadinya pertumbuhan industri

- Produktivitas dunia industrisemakin meningkat

Peran Pemerintah Menumbuhkan Perusahaan Pemula Berbasis

Teknologi (PPBT)

Inkubator Bisnis Teknologi adalah upaya akselerasi alih

teknologi/komersialisasi teknologi melalui pematangan konsep bisnis

dan teknisnya

Program Inkubasi Bisnis Teknologi (IBT)

Page 27: Presentasi PowerPoint

Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi – Ditjen Penguatan Inovasi

TUJUAN

- Penguatan Peran Inkubator BisnisTeknologi;

- Penumbuhan tenant yang dibinauntuk menjadi Perusahaan PemulaBerbasis teknologi;

- Pemodelan inkubasi wirausaha baruberbasis inovasi teknologi melaluiInkubator Bisnis Teknologi

Tumbuhnya tenant yang dibina untuk menjadi

perusahaan pemula bebasis teknologi

Adanya tenant yang dibinauntuk menjadi Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi

SASARAN LUARAN

Program Inkubasi Bisnis Teknologi (IBT)

Page 28: Presentasi PowerPoint

Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi – Ditjen Penguatan Inovasi

Layanan Inkubasi

Infrastruktur Bisnis

(Busniss Phsical Infrastuctures)

• Ruang Kantor atau Usaha

• Ruang rapat/pertemuan bisnis

• Akses Internet

• Sarana Telekomunikasi

• Peralatan perkantoran

Pengembangan Bisnis (Business Development

Services)

• Konsultasi bisnis dan pelatihan

• Pembuatan bisnis plan/studi kelayakan usaha

• Pendirian Legalitas Usaha

• Standarisasi Produk

• Sertifikasi Produk

• Pendaftaran HKI

• Pengembangan Sumber Daya Manusia

• Mentoing Bisnis

• Pengujian Produk

• Manajemen Bisnis

• Pengujian dan riset pasar

• Pomosi Produk

Akses Pemodalan

(Fund Raising)

• Fasilitasi untuk akses modal ke lembaga perbankan

• Fasilitasi untuk akses modal ke Pemerintah

Jejaring Bisnis dan Kolaborasi Bisnis

(Network and Businiss Canvass)

• Temu tenant Reguler

• Kerjasma dengan Lembaga Litbang atau lembaga alih teknologi

• Kemitraan Bisnis dengan pengusaha

• Mengikuti pameran dan promosi

Page 29: Presentasi PowerPoint

Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi – Ditjen Penguatan Inovasi

Tahapan Pelaksanaan Program Inkubasi Bisnis Teknologi Kemenristekdikti

Page 30: Presentasi PowerPoint

Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi – Ditjen Penguatan Inovasi

Tahapan Inkubasi Bisnis Teknologi

Page 31: Presentasi PowerPoint

Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi – Ditjen Penguatan Inovasi

Mekanisme Pengajuan Proposal

Persyaratan Umum

• Teknologi yang start up harus sesui bidang fokus

• Teknologi sudah siap di start up

• Produk sudah siap

• Produk memiliki potensi pasar nasional

• Teknologi yang diutamakan berasal dari Lembaga Litbang dan Perguruan Tinggi

• Proposal mengikuti sistematika penulisan

• Mencantumkan profil inkubator

• Teknologi yang diajukan tidak mendapatkan pendanaan dari institusi lain

Persyaratan Lembaga Inkubator

• Memiliki legalitas Surat Keputusan/Keterangan yang menunjukkan sebagai Lembaga Inkubator

• Melampirkan CV dari pengurus inkubator

• Produk yang diusulkan untuk didanai IBT dalam proven/sudah teruji

• Menugaskan minimal 1 (satu) orang tenaga pendamping

• Memiliki jejaring seperti lembaga keungan dan industri

• Diutamakan yang berpengalaman mimiliki dua tahun dalam kegiatan inkubasi

• Mempunyau SOP

• Mempunyai program kerja jangka panjang

Page 32: Presentasi PowerPoint

Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi – Ditjen Penguatan Inovasi

Lampiran

Page 33: Presentasi PowerPoint

Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi – Ditjen Penguatan Inovasi

Jumlah Proposal Inkubasi Bisnis Teknologi Th.2013-2015

0

20

40

60

80

100

120

140

1

2

3

12 24

139

510

54

Proposal Masuk LOLOS

20142015

2013

Page 34: Presentasi PowerPoint

Hico – Hybrid Smart Controller

Dikembangkan Oleh

HICO – Hybrid Smart Controller bekerja sama dengan Incubator Industri Telematika Yogyakarta (I2TY)

Deskripsi Produk

Smart Home Product Berbasis Android. Produk smarthome inisesuaikan khusus untuk demografi Indonesia, dan berbeda denganproduk smarthome yang ada di pasaran saat ini. Saat ini sudahcukup banyak produk smarthome buatan cina, namun produktersebut belum mampu meraih banyak penjualan di pasarIndonesia . Hal tersebut karena pasar Indonesia belum siapdengan produk smarthome tersebut. Oleh karena itu kamimembuat produk yang memang dibutuhkan untuk pasarIndonesia.

Dampak

• Sosial, memudahkan masyarakat memonitor perangkat elektronik yang ada didalam rumah hanya dengan menggunakan perangkat android.

• Ekonomi, mengurangi resiko kebakaran dan kemalingan yang berdampak pada kerugian ekonomi serta dapat mengurangi pemakaian energi listrik.

Page 35: Presentasi PowerPoint

Inovasi Aplikasi Teknologi Ozonizer Untuk Peningkatan Efisiensi Produksi Gula

Dikembangkan Oleh

Dannov Tech bekerja sama dengan Inkubator Balitbang Provinsi Jawa Tengah

Deskripsi Produk

Ozonizer dimaksudkan untuk membunuh bakteri yang ada dalamnira, tetapi setelah diaplikasikan asilnya melebihi hasil yangdiharapkan, yaitu dapat meningkatkan rendemen (perbandinganhasil dengan bahan baku) yang artinya peningkatan produktivitaspabrik dan sebagai decoloration agent. Ozonizer yang dibuatmerupakan hasil inovasi sendiri dengan keunggulan harga yanglebih murah dan customize, artinya dapat disesuaikan denganberbagai macam kebutuhan industri/pasar. Dalam waktu duatahun ini Dannov bekerja sedang mengembangkan ozonizer untukproses pengolahan gula.

Dampak

• Sosial, ozon setelah bereaksi dengan zat lain tidak meninggalkan residu kimia yang berbahaya tetapi justru sebaliknya, ozon sebelum dan setelah bereaksi dengan zat lain malah menghasilkan oksigen, sehingga teknologi ozon adalah sangat ramah lingkungan.

• Ekonomi, meningkatkan produktivitas dan efisiensi pabrik gula. Dengan berkurangnya biaya produksi maka diharapkan harga gula di masyarakat akan turun.

Page 36: Presentasi PowerPoint

Kampas Rem (brake pad) Berbahan Dasar Non-Asbes yang Ramah Lingkungan

Dikembangkan Oleh

Bambang Waluyo Febriantoko, ST., MT. yang merupakan inovasi dari perguruan tinggi.

Deskripsi Produk

Kampas rem merupakan salah satu komponen dari kendaraanbermotor yang berfungsi menghentikan laju kendaraan sepedamotor. Keselamatan pengendara tergantung dari kualitas kampasrem tersebut Kampas Rem pada umumnya dibuat dari bahanasbes dan unsur - unsur tambahan lainnya seperti SiC, Mn atau Co.Penggunaan asbes dalam pembuatan kampas rem tidak ramahlingkungan .

Dampak

• Sosial, kampas rem pada umumnya terbuat dari asbes yang memiliki dampak negatif bagi lingkungan dan kesehatan pada manusia. Asbes dapat menyebabkan asbestosis fibrosis (penebalan dan luka gores pada paru-paru), kanker paru,dan kanker saluran pernapasan, karena debu asbes yang berbentuk jarum dengan ukuran micron, tidak mampu disaring oleh hidung kita dan jika terhirup akan langsung masuk ke paru-paru.

• Ekonomi, harga kampas rem berbahan dasar non-asbes ini memiliki fungsi dan daya tahan yang tidak jauh berbeda dari kampas rem biasanya. Harga dari kampas rem ini relatif lebih murah dengan kualitas yang hampir sama baiknya dengan kampas rem konvensional.

Page 37: Presentasi PowerPoint

Flying-BTS Sebagai Terobosan Wahana Penghubung Jaringan Internet Kompetitif

Dikembangkan Oleh

PT. Integrasi Sinergi Teknologi (INSITEK) bekerja sama dengan Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan (LPIK ITB)

Deskripsi Produk

Merupakan sistem wahana penghubung jaringan internet daerahterpencil menggunakan teknologi High Altitude Platforms (HAPs).Sebagai Flying BTS yang mampu menghubungkan banyak user disuatu wilayah dengan jaringan internet, terutama untuk wilayahterpencil dan sulit dijangkau. Masalah utama ketersediaan jaringaninternet adalah sulitnya memasang instalasi internet kabel danmemakan biaya yang besar ketika suatu wilayah memiliki jarakyang cukup jauh dari kota besar. Melalui FlyingBTS jaringaninternet dapat dihubungkan dalam jangakauan wilayah yang lebihluas karena produk yang dibuat berada pada ketinggian tertentu diatas permukaan bumi.

Dampak

• Sosial, Mampu memberikan akses jaringan internet untuk wilayah terpencil dan sulit dijangkau sehingga masyarakat bisa mendapatkan informasi secara cepat, tepat dan akurat.

• Ekonomi, Dengan lancarnya alur informasi maka transaksi dan proses bisnis akan berjalan dengan mudah dan berdampak pada peningkatan kesejahterahan masyarakat

Page 38: Presentasi PowerPoint

Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi – Ditjen Penguatan Inovasi

INSENTIF PERUSAHAAN PEMULA BERBASIS

TEKNOLOGI

3

• Calon Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi di Perguruan Tinggi

Page 39: Presentasi PowerPoint

Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi – Ditjen Penguatan Inovasi

Perguruan tinggi merupakan salah satu lembaga pendidikan tinggi yang melakukan kegiatan riset, baik

riset dasar maupun riset terapan, namun riset-riset tersebut masih bersifat riset dasar, dan riset terapan

yang masih berskala laboratorium dan belum siap untuk pengembangan yang siap menjadi industri;

Sejalan dengan perkembangan dunia pendidikan tinggi, sudah saatnya perguruan tinggi menjadi

pendidikan tinggi entrepreneur, apalagi dengan digabungkannya Direktorat Pendidikan Tinggi dengan

Kementerian Riset dan Teknologi sehingga menjadi Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi;

Menjadi dorongan Kementerian Ristekdikti untuk melakukan suatu terobosan dengan mendorong hasil

riset perguruan tinggi yang mayoritas di danai oleh pemerintah untuk bisa dikembangkan, yang artinya

hasil riset tersebut diuji cobakan pada lapangan yang sesungguhnya;

Asumsi bahwa dari 119 Perguruan Tinggi Negeri dan jika setiap PTN tersebut menghasilkan riset

terapan sebanyak 10 inovasi, maka saat ini telah ada sekitar 1190 hasil riset terapan. Artinya saat ini

kita mempunyai modal sekitar 1190 riset Perguruan Tinggi yang siap dikembangkan menjadi calon

startup capital (Calon Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi /Calon PPBT).

Latar Belakang

Page 40: Presentasi PowerPoint

Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi – Ditjen Penguatan Inovasi

TUJUAN

Menumbuhkembangkan calonPPBT hasil inovasi PerguruanTinggi sebagai upaya peningkatan daya saing berbasis unggulan lokal

Tumbuhnya Perguruan Tinggimenjadi pendidikan tinggi

entrepreneur

Terwujudnya 100 Calon perusahaan pemula berbasis

teknologi dari Perguruan Tinggi

SASARAN LUARAN

Page 41: Presentasi PowerPoint

Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi – Ditjen Penguatan Inovasi

Page 42: Presentasi PowerPoint

Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi – Ditjen Penguatan Inovasi

Insentif Calon Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi dari Perguruan

Tinggi adalah pendanaan yang diberikan melalui skema insentif kepada

lembaga yang terkait dilingkungan Perguruan Tinggi untuk pengembangan

dan penguatan inovasi unggulan dan berskala komersial di Perguruan

Tinggi.

Yang dimaksud lembaga tersebut adalah : LPPM/Lembaga Riset/Riset dan

Pengembangan/ Bidang Akademik/ LP3M/ UP2M atau

lembaga/organisasi/unit lainnya yang bergerak di bidang kewirausahaan

PENGERTIAN CPPBT

Page 43: Presentasi PowerPoint

Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi – Ditjen Penguatan Inovasi

Memprioritaskan pada hasil inovasi Perguruan tinggi yang berprosesprototip yang mempunyai potensi pasar dan bernilai komersial untuk dikembangkan menjadi calon perusahaan pemula berbasis teknologi;

Mendorong peningkatan kemampuan jiwa usaha di lingkungan PerguruanTinggi dalam penerapan inovasi melalui pendidikan dan pelatihan, terutamadi bidang kewirausahaan;

Meningkatkan kemampuan penerapan produk hasil inovasi denganmemberikan program pendampingan yang berkelanjutan kepada CalonPerusahaan Pemula Berbasis Teknologi oleh Perguruan Tinggi.

PENDEKATAN STRATEGIS

Page 44: Presentasi PowerPoint

Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi – Ditjen Penguatan Inovasi

Persyaratan Pengajuan Proposal

1. Memiliki legalitas Surat Keputusan/Keterangan dari Perguruan Tinggi yang menunjukkan dan menyatakan sebagai lembaga/organisasi/unit lainnya yang bergerak di bidang kewirausahaan.

2. Menugaskan tenaga pendamping dari lembaga/organisasi/unit lainnya yang bergerak di bidang kewirausahaan dalam rangka pendampingan dan pelaksanaan kegiatan Calon Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi Perguruan Tinggi.

3. Melakukan kegiatan pendampingan dan fasilitasi yang dapat meliputi bimbingan teknologi, pemberian pendidikan dan pelatihan, penguatan kelembagaan, bimbingan manajemen usaha, pengurusan legalitas dan/atau akses pasar.

Page 45: Presentasi PowerPoint

Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi – Ditjen Penguatan Inovasi

Persyaratan CPPBT

1. Berasal dari unsur Perguruan Tinggi Negeri, yaitu Dosen dan Mahasiswa;

2. Mempunyai SDM yang memadai untuk dapat mendorong peningkatan kemampuan dalam penerapan inovasi Perguruan Tinggi serta peningkatan bidang usaha;

3. Tidak sedang mengikuti dan mendapatkan pendanaan untuk kegiatan yang sama atau sejenis di tahun 2016 dari instansi/lembaga pemerintah lainnya. (Melampirkan Surat Pernyataan)

Page 46: Presentasi PowerPoint

Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi – Ditjen Penguatan Inovasi

TERIMA KASIH

DIREKTORAT PERUSAHAAN PEMULA BERBASIS TEKNOLOGI

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

Jl. MH. Thamrin No. 8 Jakarta Pusat

Gedung II BPPT Lt. 21