35
Review Jurnal Fitokimia Penentuan Kandungan Flavonoid dari Ekstrak Metanol Daging Buah Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa Scheff Boerl)

Presentasi Review Jurnal Mahkota Dewa

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Presentasi Review Jurnal Mahkota Dewa

Review Jurnal Fitokimia

Penentuan Kandungan Flavonoid dari Ekstrak Metanol Daging Buah Mahkota Dewa (Phaleria

macrocarpa Scheff Boerl)

Page 2: Presentasi Review Jurnal Mahkota Dewa

Abstrack

Page 3: Presentasi Review Jurnal Mahkota Dewa

• Mahkota dewa (Phaleria macrocarpa Boerl) berkhasiat untuk mengobati luka, diabetes, lever, flu, alergi, sesak nafas, desentri, penyakit kulit, diabetes, jantung, ginjal, kanker, darah tinggi, asam urat, penambah stamina, ketergantungan narkoba, dan pemicu kontraksi rahim.

• Penelitian tentang uji aktivitas sebagai antioksidan yang merupakan senyawa polifenol, flavonoid, alkaloid, dan saponin.

• Penelitian dilakukan dengan ekstraksi soxhletasi pelarut methanol. dilakukan dengan KLT preparatif . Kresgel G 60 F 254 dengan eluen fase atas n-butanol: asam asetat: air, 9:2:6 (v/v). Penentuan kandungan senyawa flavonoid secara kuantitatif dengan metode Spektrofotometri UV-Vis.

• Hasil: kandungan senyawa flavonoid pada buah masak rata-rata 1,7647 mg.L-1 atau 2,2334 mg.kg-1.

Page 4: Presentasi Review Jurnal Mahkota Dewa

Introduction

Page 5: Presentasi Review Jurnal Mahkota Dewa

INTRODUCTION

• Flavonoid merupakan senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada tanaman hijau, kecuali alga.

• Flavonoid merupakan termasuk senyawa fenolik alam yang potensial sebagai antioksidan dan mempunyai bioaktifitas sebagai obat.

• Salah satu tanaman yangmengandung flavonoid adalah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa Boerl)

Page 6: Presentasi Review Jurnal Mahkota Dewa

INTRODUCTION

• Flavonoid tersusun dari dua cincin aromatis yang dapat atau tidak dapat membentuk cincin ketiga dengan susunan C6-C3-C6.

• Senyawa ini ditemukan pada batang,daun, bunga, dan buah.

Page 7: Presentasi Review Jurnal Mahkota Dewa

INTRODUCTION• Buah mahkota dewa mengandung alkaloid,

saponin, flavonoid, dan polifenol dan ekstrak daunnya dapat memberikan efek antihistamin (Siswono, 2001).

• Daging buah mahkota dewa mempunyai efek hipoglikemik (dapat menurunkan kadar gula dalam darah

• Ekstrak mahkota dewa juga mampu menghambat pertumbuhan sel Leukimia L1210 sebesar 50 % setelah masa inkubasi 48 jam (IC50) sangat rendah, yaitu <10 μg/mL

Page 8: Presentasi Review Jurnal Mahkota Dewa

• Penelitian pada formulasi sediaan padat tablet efervesen mahkota dewa yang mempunyai efek menghambat sel kanker rahim (in vitro) (Lusiana, 2006)

• Menurut Dewanti (2004) stabilitas antioksidan semua produk mahkota dewa lebih rendah dari antioksidan sintetik tetapi aktivitasnya lebih tinggi.

INTRODUCTION

Page 9: Presentasi Review Jurnal Mahkota Dewa

Metodologi Penelitian

Page 10: Presentasi Review Jurnal Mahkota Dewa

Ekstraksi buah mahkotadewa dengan pelarut metanol

sampel dihaluskan dengan blender

dikemas dengan kertas saring disesuaikan dengan kapasitas

ekstrakor

ekstraksi dengan sokhlet melalui dua tahap

tahap pertama dengan pelarut n-heksan untuk

menghilangkan komponen non polar

selama 5-7 jam

Fraksi didiamkan selama semalam dalam keadaan

terendam n-heksan

Fraksi n-heksan diambil dan diekstraksi dengan

metanol selama 5-7 jam

Residu didiamkan semalam dalam keadaan

terendam metanol

Page 11: Presentasi Review Jurnal Mahkota Dewa

Fraksinasi ekstrak methanol dengan menggunakan Kromatografi lapis Tipis

Optimasi eluen menggunakan plat KLT

kresgel G 60 F 254 ukuran 3x10cm

Eluen terdiri dari fase n-butanol:asam asetat:air,

9:2:6

Elusi dilakukan setelah chamber penuh dengan

uap eluen, diamkan selama 5-10 menit

Deteksi bercak dengan UV 254 dan 366 nm

bercak ditandai dengan pensil

Pembuktian isolat flavonoid dengan KLT

dua dimensi

Elusi dilakukan pada plat KLT 6x6cm

Ekstrak kloroform ditotolkan

Eluen pertama merupakan eluen digunakan pada

identifikasi sebelumnya

Pengembang kedua asam aseta t15 %

Posisi plat 90 derajatdari kondisi semula

Dilakukan fraksinasi KLT preparatif UV 366 nm,

Isolat dikerok dan dilarutkan dalam

metanol

Page 12: Presentasi Review Jurnal Mahkota Dewa

Penentuan Kandungan flavonoid dengan Spektrofotometer UV-Vis

Membuat larutan standar flavonoid

rutin

satu set konsentrasi 0, 10,20,30,40,50

ppm

dibuat 25 ml dalam larutan metanol dari larutan induk 1000

ppm

Mula-mula 1000 mg dialrutkan dengan

50ml etanol ad sampai 1000ml

Diencerkan menjadi 100 ppm dari larutan

standar

Diencerkan sampai satu set konsentrasi

Encerkan lagi dengan konsentrasi 2.5 , 5 ,

7.5 , 12.5 ppm

Blanko yang digunakan metanol

murni

Optimasi panjang gelombang dari salah

satu larutan rutin

Absorbansi sampel di plotkan pada kurva

kalibrasi dengan regresi linier

hasil yang diperoleh dikalikan dengan

faktor pengencerannya

Page 13: Presentasi Review Jurnal Mahkota Dewa

Hasil dan Pembahasan

Page 14: Presentasi Review Jurnal Mahkota Dewa

1. Preparasi Sampel

• 1 sampel buah matang dan 1 sampel buah mentah

• Buah dipetik saat sore hari agar pada saat tidak terjadi fotosintesis

• Identifikasi flavonoid DAGING

Page 15: Presentasi Review Jurnal Mahkota Dewa

1. Preparasi Sampel

1

• Bagian kulit dan cangkang dipisahkan dari dagingnya

2

• Daging buah mahkota dewa dikeringkan dan ditimbang

3

• Bahan kering yang diperoleh digiling untuk mendapatkan serat halus

Page 16: Presentasi Review Jurnal Mahkota Dewa

2. Ekstraksi Soxhlet

Page 17: Presentasi Review Jurnal Mahkota Dewa

2. Ekstraksi Soxhlet

• 20 g sampel daging mahkota dewa dibungkus kertas saring dan dimasukkan ke dalam soxhlet Step 1

• Pelarut dimasukkan melalui bagian atas alat soxhlet agar terjadi kontak dengan bahan yang diekstraksiStep 2

• Ekstraksi dengan penangas air ± 5 jam ( + 3 butir batu didih)Step 3

Page 18: Presentasi Review Jurnal Mahkota Dewa

• Saat pemanasan, pelarut akan mencapai TDnya fase uap keluar menuju pendingin mengembun

Step 4

• Pelarut ditampung dalam soxhlet untuk sementara waktu sampai tingginya mencapai pipa kapiler

Step 5

• Setelah tinggi mencapai pipa kapiler pelarut akan mendidih kembali menguap menuju kondensor

Step 6

Page 19: Presentasi Review Jurnal Mahkota Dewa

• Proses dilakukan terus-menerus sampai komponen yang ingin dipisahkan larut sepenuhnya dalam pelarut

Step 7

Page 20: Presentasi Review Jurnal Mahkota Dewa

Pembagian Prosedur Ekstraksi

(1)Ekstraksi dengan pelarut n-heksana

► Untuk mengambil komponen-non polar dari dari daging buah mahkota dewa

► N-heksana yang digunakan 250 ml

►Dilakukan selama 5 jam sampai fraksi n-heksana tidak berwarna

► Agar optimal direndam 1 malam

Page 21: Presentasi Review Jurnal Mahkota Dewa

(2) Ekstraksi dengan pelarut metanol 80%

► Untuk memisahkan senyawa flavanoid

► Residu ekstraksi dengan n-heksana diektraksi lagi dengan pelarut metanol 250 ml

► Dilakukan selama 5 jam

► Agar optimal direndam 1 malam

Page 22: Presentasi Review Jurnal Mahkota Dewa

Data Pengamatan Warna Ekstrak

No. Sampel Ekstrak n-heksana

Ekstrak metanol

1. Masak Coklat kekuningan

Coklat

2. Mentah Hijau Hijau tua

Page 23: Presentasi Review Jurnal Mahkota Dewa

3.Fraksinasi dengan KLT

Pada tahap ini menguji ada atau tidaknya senyawa flavonoid beserta kemurniannya. Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan 1 macam kromatografi, yaitu :

KLT 1 arah

KLT 2 arah

KLT preparatif

Page 24: Presentasi Review Jurnal Mahkota Dewa

Kromatografi Lapis Tipis

Kromatografi lapis tipis satu arah

Fasa diam Silika gel

Fasa gerak (pengembang) Butanol-asam asetat-air

Perbandingan fasa gerak 9 : 2 : 6

Panjang gelombang UV 366 nmKromatografi Lapis tipis 2 arah

Fasa diam Silika gel G

Fasa gerak 1 BAA

Fasa gerak 2 Asam asetat 15 %

Perbandingan fase gerak 1 9 : 2 : 6

Panjang gelombang UV 366 nm

Page 25: Presentasi Review Jurnal Mahkota Dewa

Hasil

Untuk pelaksanaan kromatografi lapis tipis 2 arah ,tidak perlu mengulang dari awal. Hasil dari KLT 1 kemudian dikembangkan didalam asam asetat 15%. Hasilnya menyatakan bahwa tidak ada bercak baru yang terbentuk setelah dilakukan pengembangan dengan asam asetat sehingga isolat dinyatakan cukup murni

Page 26: Presentasi Review Jurnal Mahkota Dewa

KLT preparatif

KLT preparatif

Fasa diam Silika Gel G

Fasa gerak BAA

Perbandingan fasa gerak 9 : 2 : 6

Bentuk penotolan Pita

Panjang gelombang UV 366 nm

Panjang Pelat 5 x 10 cm

Rf 1 81,82

Warna bercak 1 Lembayung

Rf 2 72,73

Warna bercak 2 Coklat tua

Page 27: Presentasi Review Jurnal Mahkota Dewa

Hasil

Warna yang ditimbulkan dari hasil KLT preparatif sama dengan warna bercak yang dihasilkan pada KLT pendahuluan

Page 28: Presentasi Review Jurnal Mahkota Dewa

4.Penentuan kandungan flavonoid dengan spektro UV

Analisis dilakukan dengan tahapan :

Pembuatan larutan standar flavonoid rutin

Optimasi panjang gelombang

Kurva kalibrasi absorbansi larutan standar

Penentuan absorbansi isolat murni

Page 29: Presentasi Review Jurnal Mahkota Dewa

Pembuatan larutan standar flavonoid rutin

• Larutan standar yang digunakan adalah senyawa flavonoid rutin dengan konsentrasi 0, 10, 20,30, 40, dan 50 mg.L-1 masing-masing dibuat 25 mL dalam pelarut metanol dari larutan standar induk 1000 mg.L-1. Konsentrasi 0 mg.L-1 adalah konsentrasi blanko berupa metanol murni

Page 30: Presentasi Review Jurnal Mahkota Dewa

Optimasi panjang gelombang

• Dari hasil pengukuran diperoleh tiga panjang gelombang maksimum khas senyawa rutin, yaitu pada panjang gelombang 211 nm,257 nm, dan 357 nm. Pada pengukuran absorbansi larutan standar dan sampel dipilih pada panjang gelombang 257 nm pada puncak serapan maksimum medium.

Page 31: Presentasi Review Jurnal Mahkota Dewa

Kurva kalibrasi absorbansi larutan standar

• Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh nilai intersep sebesar 0,0149 dan slope sebesar 0,0307 sehingga persamaan yang diperoleh dari kurva pada gambar 2 adalah:

y = 0,0149 + 0,0307 x

x: konsentrasi (C) mg.L-1

y: absorbansi (A)

Page 32: Presentasi Review Jurnal Mahkota Dewa

Penentuan absorbansi isolat murni

Hasil pengukuran kandungan flavonoid dengan menggunakan metode spektrofotometer UV-Vis menunjukkan bahwa kandungan senyawa flavonoid ratarata pada daging buah yang telah masak adalah 1,7647 mg.L-1 sedangkan pada sampel daging buah mahkota dewa yang masih mentah adalah 2,1535 mg.L-1. hasil ini diperoleh setelah dikali faktor pengencer sebesar 100

Page 33: Presentasi Review Jurnal Mahkota Dewa

Kesimpulan dan Saran

Page 34: Presentasi Review Jurnal Mahkota Dewa

• Berdasarkan hasil penelitian senyawa flavonoid pada buah masak rata-rata 1,7647 mg.L-1 atau 2,2334 mg.kg-1 atau 0,004463% dan pada buah mentah rata-rata adalah 2,1535 mg.L-1 atau 2,7559 mg.kg-1 atau 0,005453%.

• Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang perbandingan kandungan flovonoid pada buah mahkota dewa yang ditanam di berbagai lokasi. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang uji aktivitas isolat flavonoid pada buah masak dan pada buah mentah.

Page 35: Presentasi Review Jurnal Mahkota Dewa

Anggota

• Andreas Wijaya (260110120163)

• Alisha Dwinaputri (260110120164)

• Ekky Ilham H. (260110120165)

• Dewi Permatasari (260110120166)

• Ibrahim Dalli (260110120167)

Mata Kuliah : Fitokimia

Dosen : Yasmiwar Susilawati, M.Si., Apt.