15
PRESENTASI PAPER Kelompok 1 Dedhy Aditya Pradana 115.100.019 Dwiki Reza Salahudin 115.110.006 Daniel Patuan Sihombing 115.110.012 Ari Hidayat 115.110.015 Tzara Oktaviara Chebrio 115.110.039 PENENTUAN STRUKTUR BAWAH PERMUKAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SEISMIK REFRAKSI DI DESA PLERET, KECAMATAN PLERET, KABUPATEN BANTUL

presentasi seismik

Embed Size (px)

Citation preview

PRESENTASI PAPER

Kelompok 1Dedhy Aditya Pradana 115.100.019Dwiki Reza Salahudin 115.110.006Daniel Patuan Sihombing 115.110.012Ari Hidayat 115.110.015Tzara Oktaviara Chebrio 115.110.039

PENENTUAN STRUKTUR BAWAH PERMUKAAN DENGANMENGGUNAKAN METODE SEISMIK REFRAKSI DI DESA

PLERET,KECAMATAN PLERET, KABUPATEN BANTUL

BATASAN MASALAH

AKUISISI DATA MAGNETIK HASIL PENGOLAHAN DATA

DASAR TEORI

Seismik refraksi adalah metoda geofisika eksplorasi yang

menggunakan sifat pembiasan gelombang seismik untuk

mempelajari keadaan bawah permukaan. Asumsi dasar yang

digunakan menggunakan pendekatan bahwa batas-batas

perlapisan batuan merupakan bidang datar dan miring, terdiri

dari satu lapis atau banyak lapis, serta kecepatan seismik

bersifat seragam pada setiap lapisan.

Ada beberapa metode interpretasi dasar yang bisa digunakan

dalam metode seismik refraksi, antara lain metode waktu

tunda dan metode Intercept Time. Pada perkembangan lebih

lanjut, dikenal beberapa metode lain yang digunakan untuk

menginterpretasikan bentuk undulasi dari suatu bidang batas,

antara lain metode Time Plus Minus, metode Hagiwara, dan

Matsuda.

Metode Intercept TimeMetode Intercept Time atau Intercept Time Method (ITM) merupakan

metode yang paling sederhana, hasilnya cukup kasar dan merupakan

metode paling dasar dalam pengolahan data seismik.

Asumsi yang digunakan metode ini adalah:

1. Lapisan homogen (kecepatan lapisa relatif seragam)

2. Bidang batas lapisan rata (tanpa undulasi)

Pengolahan data seismic refraksi menggunakan metode ITM terdiri atas dua

macam:

3. Satu lapisan datar (Single Horizontal Layer)

4. Banyak Lapisan Datar (Multi Horizontal Layers)

Geologi Regional

Ditinjau dari stratigrafi, daerah Bantul termasuk daerah Pegunungan Selatan Jawa

yang terdiri dari Formasi Semilir,Formasi Kepek, Formasi Wonosari dan Formasi Sentolo

(Rahardjo,1995).

TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan struktur bawah permukaan Desa Pleret

LOKASI PENELITIAN

Pembahasan

Daerah penelitian adalah daerah Pleret Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Pengambilan data lapangan dilakukan menggunakan alat

seismik Geometrics Model ES-3000 dengan 5 geophone.

Dalam survei ini dilakukan penembakan pada arah maju dengan konfigurasi garis lurus.

Hasil Penelitian

Kesimpulan Pada lintasan pertama mempunyai kecepatan gelombang di lapisan pertama

berkisar 235,849 m/s - 46,429 m/s dengan kedalaman antara 3-5 m dan kecepatan

gelombang di lapisan kedua antara 748,503 m/s - 2118,644 m/s dengan

kedalaman > 5m.

Pada lintasan kedua mempunyai kecepatan gelombang di lapisan pertama antara

192,306 m/s - 304,876 m/s dengan kedalaman antara 2,5-3,5 m dan kecepatan

gelombang di lapisan kedua antara 726,744 m/s - 1506,024 m/s dengan

kedalaman > 3,5 m.

Litologi batuan bawah permukaan pada lintasan pertama dan lintasan kedua

adalah pada lapisan pertama berupa batuan yang tersusun dari tanah urug dan

pada lapisan kedua berupa lempung berbatu kerikil.

SEKIAN DAN TERIMAKASIH