100
SEMINAR HASIL PENELITIAN STUDI KUALITATIF FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT IMPLEMENTASI PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT DI PUSKESMAS-PUSKESMAS KOTA MAKASSAR Oleh : Nasriyadi Nasir Pembimbing : dr. M. Rum Rahim, M.Sc dr. Sri Ramadhany, M.Kes BAGIAN IKM-IKK FAKULTAS KEDOKTERAN UNHAS, MAKASSAR 2012

Presentasi Seminar Proposal

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ikm

Citation preview

Page 1: Presentasi Seminar Proposal

SEMINAR HASIL PENELITIAN

STUDI KUALITATIF FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBATIMPLEMENTASI PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT

DI PUSKESMAS-PUSKESMAS KOTA MAKASSAR

Oleh :Nasriyadi Nasir

Pembimbing :dr. M. Rum Rahim, M.Sc

dr. Sri Ramadhany, M.Kes

BAGIAN IKM-IKK FAKULTAS KEDOKTERAN UNHAS, MAKASSAR 2012

Page 2: Presentasi Seminar Proposal

PENDAHULUAN

Page 3: Presentasi Seminar Proposal

• Kesehatan adalah unsur vital dan merupakan elemen konstitutif dari kehidupan seseorang

• Kesehatan juga komponen pembangunan yang memiliki nilai “investatif”, hal ini dikarenakan berbicara tentang kesehatan maka akan membicarakan juga tentang ketersediaan tenaga siap pakai dalam hal ini Sumber Daya Manusia yang sehat dan produktif tentunya.

• Pembangunan kesehatan adalah bagian dari pembangunan nasional yang bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya

LATAR BELAKANG

Page 4: Presentasi Seminar Proposal

LATAR BELAKANG

• Lemahnya pembangunan disektor kesehatan dapat kita lihat dari angka Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index)

• Negara kita selalu stagnan pada kisaran 117-112 dari sekitar 175 negara, meskipun pada tahun 2008 sempat naik ke peringkat 109 tetapi pada tahun 2009 justru kembali turun pada posisi 112.

• Parahnya lagi justru pada tahun 2011 merosot tajam pada peringkat 124 jauh dari negara tetangga seperti Malaysia pada peringkat 61 dan Singapura pada peringkat 26.

• Sebagai catatan, HDI adalah ukuran keberhasilan pembangunan nasional suatu bangsa yang dilihat dari parameter pembangunan ekonomi, kesehatan dan pendidikan

Page 5: Presentasi Seminar Proposal

LATAR BELAKANG

• Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu (AKI) masih tinggi, yakni masing-masing 50/1000 kelahiran hidup. dan 240/100.000 kelahiran hidup. Sedangkan umur harapan hidup masih rendah, yakni rata-rata 60 tahun (UNDP,2012).

• Untuk status gizi pada balita sampai sekarang masih berada pada angkat 17,9 % untuk gizi buruk/kurang dan 35,9% untuk balita pendek (RISKESDAS,2010).

• Fenomena beban ganda (double burden) juga tidak kalah menariknya untuk disimak, dan diperparah dengan merebaknya kasus new emerging forces misalnya wabah flu burung yang mematikan.

Page 6: Presentasi Seminar Proposal

LATAR BELAKANG

• Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut diselenggarakan berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan terpadu. Puskesmas adalah penanggungjawab penyelenggara upaya kesehatan untuk jenjang tingkat pertama(Depkes RI, 2004).

• Tercatat pada tahun 2000 jumlah puskesmas di seluruh Indonesia adalah 7.277 unit, puskesmas pembantu 21.587 unit, puskesmas keliling 5.084 unit (perahu 716 unit, ambulance 1.302 unit). Sedangkan puskesmas yang telah dilengkapi dengan fasilitas rawat inap tercatat sebanyak 1.818 unit, sisanya sebanyak 5.459 unit tidak dilengkapi dengan fasilitas rawat inap(Depkes RI, 2004).

Page 7: Presentasi Seminar Proposal

• Pengelolaan kegiatan puskesmas, meskipun telah ditetapkan sebagai wewenang aparat daerah tetapi masih terlalu sentralistik

• Puskesmas dan daerah tidak memiliki keleluasaan menetapkan kebijakan program yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat, yang tentu saja dinilai tidak sesuai lagi dengan era desentralisasi

• Kegiatan yang dilaksanakan puskesmas kurang berorientasi pada masalah dan kebutuhan kesehatan masyarakat setempat

• Selama ini setiap puskesmas dimanapun berada menyelenggarakan upaya kesehatan yang sama

• Keterlibatan masyarakat yang merupakan andalan penyelenggaraan pelayanan kesehatan tingkat pertama, belum dikembangkan secara positif

• Sampai saat ini, puskesmas kurang berhasil menumbuhkan inisiatif dan rasa memiliki serta belum mampu mendorong kontribusi sumber daya dari masyarakat dalam penyelenggaraan upaya puskesmas (Depkes RI, 2004).

LATAR BELAKANG

Page 8: Presentasi Seminar Proposal

LATAR BELAKANG

• Dalam studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada Kepala Puskesmas Antara dr. Hj. Radiah,M.Kes bahwa ada beberapa faktor yang menjadi alasan sehingga optimalisasi peran puskesmas dalam memberikan pelayanan kesehatan masyarakat dalam hal ini upaya promotif dan preventifnya terhambat adalah beban kerja yang berlebih karena kurangnya tenaga kesehatan dan penempatan kerja yang tidak sesuai disiplin ilmu. Selain itu anggaran menjadi problem cukup berarti, selain terbatasnya juga tidak dilibatkannya puskesmas dalam perumusan anggaran sehingga anggaran yang diterima tidak bisa diganggu gugat apalagi melakukan program inovasi.

Page 9: Presentasi Seminar Proposal

FOKUS PENELITIAN

Fokus penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor penghambat implementasi program kesehatan masyarakat di puskesmas-puskesmas kota Makassar.

Page 10: Presentasi Seminar Proposal

PERTANYAAN PENELITIAN

• Apa saja program kesehatan masyarakat di puskesmas yang paling berhasil diimplementasikan?

• Faktor apa yang mendukung sehingga program kesehatan masyarakat dipuskesmas bisa diimplementasikan secara maksimal?

• Apa saja program puskesmas yang cukup rendah tingkat keberhasilanya dan terhambat untuk diimplementasikan?

• Faktor apa saja yang mempengaruhi sehingga program kesehatan masyarakat di puskesmas mengalami hambatan dalam implementasinya?

Page 11: Presentasi Seminar Proposal

TUJUAN UMUM PENELITIAN

• Gambaran faktor-faktor penghambat implementasi program kesehatan masyarakat di puskesmas-puskemas kota Makassar

Page 12: Presentasi Seminar Proposal

TUJUAN KHUSUS PENELITIAN

• Untuk mengetahui faktor-faktor input dalam sistem pelayanan kesehatan puskesmas yang menjadi penghambat dalam implementasi program kesehatan masyarakat di puskesmas-puskesmas Kota Makassar

• Untuk mengetahui faktor-faktor proses dalam sistem pelayanan kesehatan puskesmas yang menjadi penghambat dalam implementasi program kesehatan masyarakat di puskesmas-puskesmas Kota Makassar

• Untuk mengetahui faktor-faktor output dalam sistem pelayanan kesehatan puskesmas yang menjadi penghambat dalam implementasi program kesehatan masyarakat di puskesmas-puskesmas Kota Makassar

• Untuk mengetahui faktor-faktor lingkungan dalam sistem pelayanan kesehatan puskesmas yang menjadi penghambat dalam implementasi program kesehatan masyarakat di puskesmas-puskesmas Kota Makassar

Page 13: Presentasi Seminar Proposal

MANFAAT PENELITIAN

TEORITIK

• Sebagai tambahan informasi ilmiah yang diharapkan dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu Kesehatan Masyarakat secara umum dan Manajemen Kesehatan secara khusus.

• Sebagai tambahan ilmu, kompetensi, dan pengalaman berharga bagi peneliti dalam melakukan penelitian kesehatan pada umumnya, dan terkait tentang problematika implementasi program-program puskesmas pada khususnya.

PRAKTIS• Bagi peneliti, sebagai bahan tulisan

dalam menerapkan ilmu dan kemampuan peneliti melakukan suatu penelitian.

• Bagi petugas kesehatan, sebagai sumber informasi bagi para petugas kesehatan dalam menyusun program-program puskesemas sehingga setiap program puskesmas dapat diimplementasikan secara maksimal.

• Bagi pemerintah, sebagai sumber informasi dan bahan pertimbangan dalam perumusan kebijakan tentang puskesmas.

• Bagi peneliti lain, sebagai bahan referensi untuk kajian lebih lanjut mengenai faktor penghambat implementasi program kesehatan masyarakat.

Page 14: Presentasi Seminar Proposal

TINJAUAN PUSTAKA

Page 15: Presentasi Seminar Proposal

Konsep Dasar Puskesmas

Pengertian

Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja.

Visi

Tercapainya Kecamatan Sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat.

Indikator Kecamatan Sehat yang ingin dicapai mencakup 4 indikator utama yakni:• Lingkungan sehat• Perilaku sehat• Cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu• Derajat kesehatan penduduk kecamatan

Page 16: Presentasi Seminar Proposal

Konsep Dasar Puskesmas

MISI• Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah

kerjanya. • Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan

masyarakat di wilayah kerjanya. • Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan

keterjangkauan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.• Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga

dan masyarakat berserta lingkungannya

Page 17: Presentasi Seminar Proposal

Konsep Dasar Puskesmas

TUJUANTujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarkan oleh puskesmas adalah mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dalam rangka mewujudkan Indonesia Sehat.

Page 18: Presentasi Seminar Proposal

Konsep Dasar Puskesmas

FUNGSI– Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan.– Pusat pemberdayaan masyarakat– Pusat pelayanan kesehatan strata pertama

• Pelayanan kesehatan perorangan• Pelayanan kesehatan masyarakat

Page 19: Presentasi Seminar Proposal

STRUKTUR ORGANISASI

KEPALA PUSKESMAS

Unit Tata UsahaData dan informasi

Perencanaan dan penilaian

Keuangan

Umum dan pengawasan

Unit Pelaksana Teknis

Fungsional Puskesmas

Upaya kesehatan

masyarakat, termasuk

pembinaan terhadap UKBMUpaya

kesehatan perorangan

Jaringan pelayanan puskesmasUnit puskesmas pembantu

Unit puskesmas

keliling

Unit bidan di desa/komunit

as

Page 20: Presentasi Seminar Proposal

UPAYA KESEHATAN

Upaya Kesehatan Wajib

• Upaya Promosi Kesehatan• Upaya Kesehatan

Lingkungan• Upaya Kesehatan Ibu dan

Anak serta Keluarga Berencana

• Upaya Perbaikan Gizi• Upaya Pencegahan dan

Pemberantasan Penyakit Menular

• Upaya Pengobatan

Upaya Kesehatan Pengembangan

• Upaya Kesehatan Sekolah• Upaya Kesehatan Olah Raga• Upaya Perawatan Kesehatan

Masyarakat• Upaya Kesehatan Kerja• Upaya Kesehatan Gigi dan

Mulut• Upaya Kesehatan Jiwa• Upaya Kesehatan Mata• Upaya Kesehatan Usia Lanjut• Upaya Pembinaan

Pengobatan Tradisional

Page 21: Presentasi Seminar Proposal

AZAZ PUSKESMAS

• Azas pertanggungjawaban wilayah• Azas pemberdayaan masyarakat• Azas keterpaduan

– Keterpaduan lintas program– Keterpaduan lintas sektor

• Azas rujukan– Rujukan upaya kesehatan perorangan– Rujukan upaya kesehatan masyarakat

Page 22: Presentasi Seminar Proposal
Page 23: Presentasi Seminar Proposal

MANAJEMEN PUSKESMAS

• Manajemen puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematik untuk menghasilkan luaran puskesmas yang efektif dan efisien

• Rangkaian kegiatan sistematis yang dilaksanakan oleh puskesmas membentuk fungsi-fungsi manajemen

• Ada tiga fungsi manajemen pusksesmas yang dikenal yakni Perencanaan, Pelaksanaan dan Pengendalian, serta Pengawasan dan Pertanggungjawaban. manajemen tersebut harus dilaksanakan secara terkait dan berkesinambungan(Depkes RI, 2004).

Page 24: Presentasi Seminar Proposal

MANAJEMEN PUSKESMAS

• Fungsi manajemen yang digunakan oleh Puskesmas diadaptasi dari fungsi manajemen yang dikemukakan oleh Terry dengan penambahan fungsi evaluating (Penilaian), sehingga fungsi-fungsi manajemen Puskesmas adalah sebagai berikut (Sutisna E, 2009):– Planning (Perencanaan);– Organizing (Pengorganisasian);– Actuating (Penggerakan Pelaksanaan);– Controlling (Pengawasan/Pembimbingan);– Evaluating (Penilaian).

Page 25: Presentasi Seminar Proposal

25

Skema Aktivitas Manajemen

planning organizing

actuatingcontrolling

Meraih tujuan

Page 26: Presentasi Seminar Proposal

KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL

Page 27: Presentasi Seminar Proposal

Kerangka Konsep

• Berdasar dari analisis sistem• Analsis sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke

dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan (Febriani,2010)

• Analisis dengan pendekatan sistem dilakukan dengan cara merinci faktor-faktor atau komponen-komponen sistem pelayanan dan program kesehatan. Analisis sistem dalam manajemen Puskesmas dilakukan dengan menganalisis masing-masing komponen sistem Puskesmas meliputi input (masukan), proses, output (hasil antara), outcome (hasil akhir), impact berupa manfaat dan dampak terhadap lingkungan, feed back (umpan balik), dan lingkungan (Sutisna Endang,2009).

Page 28: Presentasi Seminar Proposal
Page 29: Presentasi Seminar Proposal

Defenisi Operasional

• Masukan (input) yakni bagian atau elemen yang terdapat dalam sistem dan yang diperlukan untuk dapat berfungsinya sistem tersebut. Masukan manajemen berupa sumber daya manajemen yang terdiri atas man (ketenagaan), money (dana/biaya), material (bahan, sarana dan prasarana), machine (mesin, peralatan/teknologi) untuk mengubah masukan menjadi keluaran, method (metode), market dan marketing (pasar dan pemasaran), minute/time (waktu), dan information (informasi), yang disingkat 7 M + 1 I

• Proses (process) yakni bagian atau elemen dari sistem yang berfungsi melakukan transformasi/konversi yakni mengubah masukan menjadi keluaran yang direncanakan

• Hasil antara (output) yakni bagian atau elemen dari sistem yang dihasilkan dari berlangsungnya proses transformasi/konversi dalam sistem

Page 30: Presentasi Seminar Proposal

Defenisi Operasional

• Hasil akhir (outcome) yakni hasil yang dicapai dari suatu program berupa indikator-indikator keberhasilan suatu program

• Manfaat dan Dampak (impact) yakni efek langsung atau tidak langsung atau konsekuensi yang diakibatkan dari pencapaian tujuan suatu program berupa manfaat dan dampak dari program tersebut

• Umpan balik (feed back) yakni bagian atau elemen dari sistem yang merupakan hasil antara dan hasil akhir dari sistem dan sekaligus sebagai masukan bagi sistem tersebut serta informasi yang diterima dari lingkungannya

• Lingkungan (environment) yaitu bagian di luar sistem yang tidak dikelola oleh sistem tetapi mempunyai pengaruh besar terhadap sistem (Sutisna E,2009).

Page 31: Presentasi Seminar Proposal

METODE PENELITIAN

Page 32: Presentasi Seminar Proposal

Jenis Penelitian

• Jenis Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif melalui metode wawancara. Menurut Darmadi (2011) pendekatan kualitatif adalah suatu proses penelitian yang bergerak dari isu, tidak menguji teori, tetapi menemukan teori, menggunakan data situs, adanya key informan, dimana peneliti sebagai instrumen utama

Page 33: Presentasi Seminar Proposal

Lokasi dan Waktu Penelitian

• Penelitian ini dilaksanakan di puskesmas-puskesmas Makassar

• Penelitian ini akan dilaksanakan pada tanggal 2 Juli 2012 sampai dengan 14 Juli 2012

Page 34: Presentasi Seminar Proposal

Responden Penelitian

• Responden umum adalah para kepala puskesmas se-Kota Makassar

• Responden kunci adalah Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar

Page 35: Presentasi Seminar Proposal

Jenis Data dan Instrumen Penelitian

• Jenis Data dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh melalui wawancara yang mendalam dari responden

• Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman dan daftar pertanyaan, alat tulis, tape recorder, dan kamera.

Page 36: Presentasi Seminar Proposal

Pengumpulan Data

• wawancara terstruktur (dilakukan melalui pertanyaan-pertanyaan yang telah disiapkan sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti)

• wawancara tak terstruktur (wawancara dilakukan apabila adanya jawaban berkembang di luar pertanyaan-pertanyaan terstruktur namun tidak terlepas dari permasalahan penelitian)

• Jumlah dan lama wawancara disesuaikan kondisi responden

• Menggunakan pertanyaan terbuka dan tertutup

Page 37: Presentasi Seminar Proposal

Validasi Data

• Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber dilakukan dengan melakukan cross check dengan informan lain. Pertanyaan yang sama ditanyakan pada informan lain

• Triangulasi Metode

Triangulasi metode dilakukan dengan cara melakukan telaah terhadap dokumen yang berkaitan dengan faktor penghambat implementasi program kesehatan masyarakat di puskesmas dan observasi partisipatif sehingga data yang didapat lebih akurat

• Triangulasi Data

Triangulasi data dilakukan dengan meminta umpan balik dari informan terhadap hasil dari wawancara mendalam yang telah dilakukan sehingga dapat ditarik kesimpulan yang benar dari penelitian tersebut

Validasi Data

Page 38: Presentasi Seminar Proposal

Pengolahan Data

• mengelompokkan hasil wawancara• transkrip data• dikelompokkan sesuai subtopic atau tema yang ditentukan• pengodingan, peringkasan informasi, dan pembuatan matriks

data• penafsiran untuk memberikan makna pada berbagai kategori• menemukan pola, hubungan, dan membuat temuan-temuan

umum• diinterpretasikan dan disajikan dalam bentuk narasi

Page 39: Presentasi Seminar Proposal

Penyajian Data

• Data yang telah diolah kemudian disajikan dalam bentuk narasi

untuk menggambarkan faktor-faktor penghambar implementasi

program kesehatan masyarakat di puskesmas-puskesmas ota

Makassar

Page 40: Presentasi Seminar Proposal

HASIL PENELITIAN

Page 41: Presentasi Seminar Proposal

Hasil Penelitian

Pelaksanaan Penelitian

Gambaran program-program kesehatan masyarakat yang menjadi andalan di puskesmas

Faktor Pendukung implementasi program

Program yang masih kurang pencapaiannya

Faktor penghambat dari kurangnya pencapaian dan implementasi

Ada tidaknya program yang bersifat inovasi

Page 42: Presentasi Seminar Proposal

IDENTITAS SAMPEL PENELITIAN

Menurut Sugiono (2011) ada beberapa kriteria yang menjadi acuan dalam pemilihan sampel atau informan:

Mereka yang menguasai atau memahami sesuatu melalui proses enkulturasi.

Mereka yang tergolong masih sedang terlibat pada kegiatan yang tengah diteliti.

Page 43: Presentasi Seminar Proposal

No. Nama Jabatan Kode

1 dr. Hj. Hatase Nur Kepala Puskesmas Minasa Upa S1

2 dr. Hj. Adriati Ali Sakti, M.kes Kepala Puskesmas Mangasa S2

3 drg. Asniwaty,MARS Kepala Puskesmas Jongaya S3

4 dr. Hj. Tri Raparti Arifin, M.Kes Kepala Puskesmas Tamalate S4

5 drg. St. Maisarah, MARS Kepala Puskesmas Maradekayya S5

6 dr. Merry Ishak Kepala Puskesmas Bara-barayya S6

7 dr. Hj. A. Tenrijaja Kepala Puskesmas Maccini Sawah S7

8 dr. Syamsiah Densi R, MARS Kepala Puskesmas Batua S8

9 dr. Hj. Ruhani Subhan, M.Kes Kepala Puskesmas Antang S9

10 dr. Hj. A. Nurmala Makmur Kepala Puskesmas Antang Perumnas S10

11 dr. Hj. Radiah, M.Kes Kepala Puskesmas Antara S11

12 drg. A. Erny Aryani Nurdin, MARS Kepala Puskesmas Tamalanrea S12

13 dr. Muh. Sofyan Kepala Puskesmas Sudiang S13

Page 44: Presentasi Seminar Proposal

Program dengan pencapaian terbaik atau program andalan

Pada umumnya hampir semua puskesmas telah sukses dalam meyelenggarakan programnya

utamanya yang bersifat program wajib seperti KIA,Gizi, Promkes, P2M, dan

Kesling.

Page 45: Presentasi Seminar Proposal

Program dengan pencapaian terbaik atau program andalan

• ”...Pada dasarnya semua program bisa dibilang berhasil baik itu program wajib maupun program pengembangan.....Samaji itu programnya, Semua harus dikerjakan...” (S1)

• “....Program kayaknya sdh semua diterapkan,itu program sedang tercapai....... Penanganan Gizi Buruk dengan ini,apalagi namanya ini usaha promotif-preventif yaitu Sanitasi Lingkungan ........” (S3)

• “....Rata-rata sudah bagus......Pernah dapat juara nasional salah satu kita punya posyandu....” (S4)

• “......Pada umumnya sudah berhasil ....Penanganan Gizi Buruk dengan ini,apalagi namanya ini usaha promotif-preventif yaitu Sanitasi Lingkungan....” (S5)

• “....Jadi program yang paling berhasil itu KIA, bahkan disini sudah tuntas k1 sampai k4. Imunisasi juga dan Promkes selalu kita lakukan penyuluhan bahkan kader disini juga dilatih agar bisa menyuluh.....”(S6)

Page 46: Presentasi Seminar Proposal

Program dengan pencapaian terbaik atau program andalan

• “....Semua program sama di tiap puskesmas, KIA bagus, KB nya juga...”(S7)

• “.... Kemudian juga TB, ada panduam bagaimana minum obat DOTS. Karena adanya program pemerintah untuk mengurangi multidrugs resisten jadi kita buru sampai bagaimana minum obatnya...” (S7)

• “....program lapangan seperti penggerakan posyandu, kemudian jika ada kasus-kasus tertentu kita perhatikan status gizi bayi dan balita. Saya sangat perhatikan dalam hal program promkes tentang PHBS. Jadi saya banyak perhatian ke status gizi, apalagi tahun 2012 ini merupaka tahun meyelamatkan 1000 hari pertama kelahiran, kesehatan ibu dan anak ,juga gizi....” (S9)

Page 47: Presentasi Seminar Proposal

Program dengan pencapaian terbaik atau program andalan

• “....Artinya semua program kita berjalan jadi termasuk basic six program kesehatan wajib, dan kesehatan pengembangan ada beberapa. Saya kira diPuskesmas Antang ini sama pencapaiannya. Yang 5 kan harus dilakukan sedangkan yang pengembangan juga sama kita laksanakan juga. Karena baik wajib maupun pengembangan bagi kita itu sama. Jadi tetap kita pantau, UKS, UKGS...,” (S9)

• “....Jadi saya rasa jika kita bilang yang paling berhasil itu kita tidak bisa pakai kata paling karena ya Alhamdulillah mencapai ya hampir mencapai target semua karena kayak imunisasi, apa namanya pertolongan persalinannya, kemudian UKSnya, kayaknya hampir semua program itu kita bilang berhasil....” (S10)

Page 48: Presentasi Seminar Proposal

Program dengan pencapaian terbaik atau program andalan

• “....Gizi,iya, alhamdulillah kita sudah bisa menekan angka kematian ibu,kematian kesakitannya untuk ibu anak...” (S10)

• “....Kalo promotif preventif kita itu imunisasi, jadi bagaimana kita bisa cegah penyakit. Bagaimana perbaikan Gizi....”(S11)

• “.....Semua program itu harus dilaksanakan....” (S12)

Page 49: Presentasi Seminar Proposal

Program dengan pencapaian terbaik atau program andalan

Program pengembangan juga hampir didapatkan disetiap puskesmas dan yang paling banyak dilakukan adalah program kesehatan usila baik itu yang sifatnya berupa posyandu atau klinik

Beberapa pengembangan lain yang menjadi andalan puskesmas adalah klinik metadon, penanganan DM, dan klinik IMS, juga program penanganan ILI

Page 50: Presentasi Seminar Proposal

Program dengan pencapaian terbaik atau program andalan

• “..DM dikembangkan....Itu priorotasnya memang DM... (S2)• “...Klinik manula andalannya....ada klinik metadon....” (S3)• “....Program usila sama posyandu....” (S4)• “....Tetapi kami punya plus-nya mengenai khusus klinik IMS. Jadi

kami berhubungan langsung dengan PSK-PSK, pondok-pondok. Dan kami langsung mobile ke sana, melakukan penyuluhan, pemeriksaan langsung dan pap smear...” (S7)

• “....Andalan di sini pelayanan lansia di luar gedung....jadi itu posyandu lansia posyandu tersendiri khusus memang menangani pasien-pasien lansia mulai dari promotif preventif kuratif sampai rehabilitatif....”(S8)

Page 51: Presentasi Seminar Proposal

Program dengan pencapaian terbaik atau program andalan

• “......Yang masih kurang saya rasa, ya hampir semua dari program yang kita rencanakan sudah dilaksanakan....” (S10)

• “....Disini itu ILI ada programnya di sini. Influenza like illness satu-satunya puskesmas yg di Sulawesi yg ILI disini...” (S13)

Page 52: Presentasi Seminar Proposal

Faktor pendukung implementasi program

Faktor pendukung utama tersediannya SDM dan anggaran.

Faktor pendukung lainnya kerjasama dan dukungan lintas sektoral termasuk dukungan dan pertisipasi dari masyarakat serta proses manajerial yang baik dan kepemimpinan puskesmas yang bisa memotivasi.

Page 53: Presentasi Seminar Proposal

Faktor pendukung implementasi program

• “....kami punya D3, khusus D3 perawat D3 memang sekolah khusus untuk itu ditempatkan disini....”(S2)

• “....Tentunya faktor SDM kita tingkatkan kinerjanya serta adanya dukungan dana. Dengan adanya dana, memudahkan kita untuk turun ke lapangan. Karena untuk turun ke lapangan itu membutuhkan biaya....” (S5)

• “....Karena dana sudah tersedia, jadi kami tinggal bagaimana berusaha untuk meningkatkan semangat SDM dengan melakukan pembinaan setiap harinya...”(S5)

• “......tidak ada masalah mengenai dana, krn ada bantuan JAMKESDA,,JAMKESMAS...”(S4)

• “....Faktor pendukung sehingga program-program bisa berjalan ya SDM yang tersedia....” (S6)

Page 54: Presentasi Seminar Proposal

Faktor pendukung implementasi program

• “....Anggran sendiri tahun ini sudah tidak jadi masalah apalagi sejak pemkot dan pemprov mulai menganggarkan untuk program-program promotif dan preventif. Ditambah lagi Jamkesmas,Jamkesda, dan Jampersal, dan juga BOK....”(S6)

• “.....Kalau seperti kalau dana sudah lebih dari cukup kalau dana untuk kota makasssar sudah luar biasa lebih dari cukup tidak ada kendala dengan dana...” (S8)

• “....anggaran sudah banyak.... Jadi tidak ada alasan anggaran...” (S9)

• “....Anggaran ya, saya rasa mau dibilang kurang tidak juga jadi saya rasa cukuplah...” (S10)

• “......Adanya program NICE....” (S11)• “.....Sebenarnya kalo dana cukup....” (S13)

Page 55: Presentasi Seminar Proposal

Faktor pendukung implementasi program

• “......ada kelurahankan yang mendukung....” (S2)• “....dibantu oleh kader dan masyarakat karena kita kan tidak bsa

jalan sendiri...” (S3)• “....kita smua bekerjasama sama camat, lurah, tokoh masyarakat,

setiap bulan kan kita semua ada pertemuan bersama membahas apa-apa saja yg terkait...”(S3)

• “.....karena kesadaran dari masyarakat dan orang-orang tua...” (S4)

• “.....ada kader yg membantu menggalang semua itu....” (S4)• “.....maksimal karena kalau kita datang lomba posyandu, misalnya

kemarin, termasuk puskesmas itu masuk penilaian adipura,,kerja sama sama pak lurah. Kadang ada permasalahan saya telpon-telponnan dengan pak camat pak lurah....”(S4)

Page 56: Presentasi Seminar Proposal

Faktor pendukung implementasi program

• “....Kalau lintas sector, Alhamdulillah hubungan kita bagus dengan Pak Lurah, Pak Camat. Maksudnya tanggap...” (S5)

• “....dan juga masyarakat sudah sadar untuk jaga kesehatan utamanya untuk masalah KIA dan Imunisasi...”(S6)

• “.....Kerjasama lintas sektor sudah bagus kita disini selalu adakah pertemuan secara berkala dengan lurah dan camat. Ini bisa terjadi karena kita sudah anggarkan memang. Dari BOK 2 kali dan dari Jamkesmas 2 kali....”(S6)

• “....kerja sama dengan kader yang kita bina....” (S7)• “.....Begitu juga dengan pengawasan minum obat TB. Ada

pendampingnya juga, yaitu kader yang kita ikutkan. Diberdayakan, kerjasamanya dengan posyandu.....”(S7)

Page 57: Presentasi Seminar Proposal

Faktor pendukung implementasi program

• “.....Hal yang medukung saya kira merupakan kerjasama lintas sektor dengan dinas terkait, contoh dari kader2 kita, kader2 kesehatan, kader posyandu, ibu penggerak PKK....”(S9)

• “.....Alhamdulillah kalau kerja sama kami dengan kader itu adalah mitra kita itu bagus alhamdulillah. Kami dengan kader itu akrab sekali, tidak ada gap....” (S9)

Page 58: Presentasi Seminar Proposal

Faktor pendukung implementasi program

• “....Faktor pendukung adalah kerja sama...” (S1)• “.....semua pemegang program... kita tempatkann pd masing-

masing jd dia akan tahu semua tugas-tugasnya....”(S3)• “....Kita selalu pantau setiap bulan. Makanya ada lokakarya mini

setiap 3-4 bulan. Mengundang juga dari pihak kelurahan....”(S7)• “.....Jadi dia termotivasi untuk melengkapi laporan karena mereka

akan dikasi uang transportasi.....”(S7)• “.....kita motivasi ya saya tidak mau ada bayi dan balita yang tidak

tercakup imunisasi. Jadi begitu kita motivasi mereka....”(S10)• “....Dari teman-teman ya kerja samanya juga...” (S10)• “.....Teamwork dan manajemen yang bagus, oh ya monevnya juga

yang tiga tiga bulan itu, minlok,mini lokakarya kita buat tiap bulan....” (S12)

Page 59: Presentasi Seminar Proposal

Program dengan pencapaian rendah dan implementasi terhambat

Dari hasil wawancara ditemukan bahwa hampir setiap puskesmas memiliki program yang belum maksimal dan terhambat implementasinya.

Program yang belum maksimal pencapaiannya tersebut adalah program wajib maupun pengembangan

Page 60: Presentasi Seminar Proposal

Program dengan pencapaian rendah dan implementasi terhambat

• “....Program yang dirasa cukup kurang adalah posyandu....” (S1)• “....Kalo mangasa itu TB, TB ji....Sebenarnya TB banyak loh....Kita

tau skarda? Cokonuri? Kita juga sebenarnya punya masalah dengan narkoba apalagi disekitar penjarakan, banyak sekali disitu pengguna.....”(S2)

• “.....Cuma memang yang bermasalah program gizi....” (S3)• “.....kegiatan pemberantasan penyakit yang saya rasa masih

kurang....daerah yang lingkungannya tidak bersih meningkat jumlah penyakitnya.....” (S5)

• “.....Beberapa program yang masih kurang pencapaiannya itu misalnya promkes dalam hal bagaimana masyarakat bsa melakukan PHBS dirumah tangga, peyuluhan sudah sering tapi masyarakat yang belum banyak mau berubah.....KB juga masih kurang belum sampai 50%.....(S6)

Page 61: Presentasi Seminar Proposal

Program dengan pencapaian rendah dan implementasi terhambat

• “......Mungkin mengenai PHBS, meskipun ini bukan program inti.......masih perlu peningkatan kan seperti kita disini. Jadi yang untuk lapangan adalah program Perkesmas (perawatan kesehatan masyarakat) itu sangat perlu kita lakukan disini.....”(S8)

• “......Kita terus menyuluh-menyuluh, tetapi hanya sekian persen perubahannya......Yang kecil-kecil itu biasa dilupakan,bukan dilupakan,misalnya usila belum sempat dilaksanakan.....”(S12)

Page 62: Presentasi Seminar Proposal

Faktor penghambat implementasi

Faktor utama yang menjadi kendala hampir disemua puskesmas adalah

kurangnya SDM atau tenaga kesehatan

Page 63: Presentasi Seminar Proposal

Faktor penghambat implementasi

• “.......SDM juga masih kurang utamanya bidan dan tenaga RM jadi banyak juga pegawai yang rangkap jabatan atau pegang banyak program.....” (S1)

• “.....Sementara tenaga kita disini apalagi sekarang ini saya ini kan pensiunmi petugasku. Jadi saya harus cari orang yang betul-betul pernah melakukan pelatihan TB....”(S2)

• “.....serta tenaga juga agak kurang dan masih banyak tenaga yg merangkap.....” (S4)

• “.....Kemudian misalnya untuk kegiatan pemberantasan penyakit yang saya rasa masih kurang karena factor tenaga kerja yang kurang. Ada beberapa orang yang bekerja tidak pada bidangnya. Ada beberapa program yang dia tangani yang bukan hanya itu saja, tetapi tumpang tindih karena keterbatasan tenaga. Tetapi hampir semua puskesmas seperti itu, tumpang tindih dia punya tugas. Ini yang menjadi kendala....”(S5)

Page 64: Presentasi Seminar Proposal

Faktor penghambat implementasi

• “.....SDM meskipun program bisa jalan semua tetap saja masih perlu ditambah karena cukup banyak yang rangkap tugas. Misalnya perawat ada yang pegang perawatan juga dapat program turun kelapangan......Ada memang yang ganda. Pak petrus misalnya dia kan dari epid,tapi dia juga pegang untuk bendahara BOK.Misalnya Jampersal tidak ada bendahara khusus, jadi pakai bidan.....” (S6)

Page 65: Presentasi Seminar Proposal

Faktor penghambat implementasi

• “......Pasti sangat kurang, kan kita tau nah coba kau pikirkan kalau kita jumlah 50 orang 30 orang yang turun ke lapangan jumlah penduduk kurang lebih 65ribu artinya 2ribu per per ee pegawai yang dia handle kesehatannya kan tidak mungkin..........kita di puskesmas kan petugas rata rata kerjanya tumpang tindih bukan cuma tumpang tindih rangkap rangkap aah jadi program begitu banyaknya sedangkan kita punya SDM itu kan terbatas.........SDM kan tidak seperti kita minta kacang goreng, berproses toh orang diangkat jadi PNS saja sangat sulit nah seperti disini kita kurang lebih 30 yang berproses di luar gedung itu kan tidak mungkin dia bisa capek semua ada yang satu orang pegang 3 sampai 4 program dia sudah pegang perkesmas dia pegang lansia dia pegang puskel nda mungkin.......SDM memang SDM memang kita rasa kurang SDM........Tapi kan kita tau untuk lakukan itu butuh tenaga lagi, perlu SDM lagi, kembali lagi masalah SDM.....” (S8)

Page 66: Presentasi Seminar Proposal

Faktor penghambat implementasi

• “.....Jadi tenaga saya yang kurang, jadi semua teman-teman merangkap program. Jadi saya punya pegawai Cuma 22 yang PNS selebihnya Cuma magang.....” (S9)

• “......kita terkendala ee dari tenaga, jadi ya jika kita tambah tenaga bisa jadi yang seperti kita bilang lebih maksimal lagi. Jadi bebannya mereka itu agak besar. Jadi misalnya pak Raju yang tadi itu, selain dia bertugasnnya di P2M dia juga tangani masalah TB juga rangkap Kesling ditambah juga sebagai wakil bendahara dan pembantu KTU......”(S10)

• “......Tenaga dirasa kurang jadi banyak yang rangkap-rangkap, itu misalnya KTU ku dia juga pegang promkes. Bendaharaku juga dari bidan...... Sebenarnya gizi masih mau saya tambah karena untuk 2 kelurahan itu berat.....”(S11)

Page 67: Presentasi Seminar Proposal

Faktor penghambat implementasi

• “......Hampir semuanya pada umumnya, hambaan-hambatan yang ditemui puskesma-puskesmas di kota Makassar itu sama..... Kita itu kurang ditenaga utamanya rekam medik jadi perawat yang direkam medik. Jadi begitulah kadang sering tinggalkan tempat tugasnya karena apalagi kalau turun posyandu........” (S12)

• “.......Tenaga cuman 25 tdk sebanding. Disini itu orang tumpuk-tumpuk program. Rangkap jabatan satu orng bisa pegang 3.....” (S13)

Page 68: Presentasi Seminar Proposal

Faktor penghambat implementasi

Faktor lain yang menjadi penghambat adalah sosiodemografi masyarakat

baik itu status ekonomi, kondisi lingkungan, budaya, dan perilaku

Page 69: Presentasi Seminar Proposal

Faktor penghambat implementasi

• “.......disini itu sebagian besar ibu rumah tangga kerja dan sibuk. Kalaupun ada yang punya pembantu rumah tangga tapi mereka dilarang keluar dari rumah sama majikannya......”(S1)

• “.......karena apa kita disini itu harus turun mendapatkan pasien sampai kesini. Karena kalo kita sudah nyatakan dia TB dia malu jadi mereka malas kesini. Jadi petugas yang turun ke itu, kepemberian obatnya.....” (S2)

• “.......permasalahan penduduk urbankan banyak yg datang di sini, biasanya kalo misalnya musim padi kan pulang tapi biasanyakn kalo sdh musim padi pada berdatangan biasa bikin rumah-rumah kan kita tidak tahu.....” (S3)

• “......Kesadaran dari masyarakat yang masih rendah apalagi kalau mau diharap untuk mandiri untuk hidup sehat,........faktor kader yg masih kurang.....,”(S4)

Page 70: Presentasi Seminar Proposal

Faktor penghambat implementasi

• “.........Orang-orang yang tinggal di sini, di daerah tidak bersih.....” (S5)

• “........Karena namanya juga masyarakat, hari ini disampaikan, besok lupa lagi. Sepertinya harus diingatkan tiap saat. Kalau tidak difollow-up, maka kembali lagi kepada kebiasaannya.......Ada yang ibunya pekerja, ambil sambilan lagi. Jadi yang bawa bayinya biasanya neneknya sehingga ini menghambat karena orangtuanya tidak terlibat langsung dan mereka bekerja di luar rumah juga......” (S5)

Page 71: Presentasi Seminar Proposal

Faktor penghambat implementasi

• “...........peyuluhan sudah sering tapi masyarakat yang belum banyak mau berubah........pemahaman masyarakat disini banyak anak banyak rejeki jadi masih kurang yang KB walaupun sudah sering disuluh ..........Alasan sampai KB masih kurang mungkin tadi soal budaya yang banyak anak banyak rejeki, juga karena masih kurangnya peran suami dalam mendukung KB...........Ini susah karena daya ekonominya juga rendah. Bagaimana mereka mau selalu berolahraga, makan 4 sehat 5 sempurna.......” (S6)

• “...........Jadi jumlah penduduk yang begitu banyaknya dengan petugas kesehatan kami disini ada kurang lebih 50 orang dimana puskesmas di sini kan bukan hanya melayani pasien khusus promotif preventif tapi kuratif rehabilitatif termasuk dalam hal rawat inap toh rawat inap bersalin dan rawat inap umum.......Beda kalau pembagian raskin uuu,pasti ramai datang tapi kalau untuk kesehatannya yah begitulah. Makanya mind set masyarakat juga menjadi penghambat ini......” (S8)

Page 72: Presentasi Seminar Proposal

Faktor penghambat implementasi

• “.........Itu yang masih kurang saya kira dari peran serta masyarakat. Artinya ada tempat-tempat tertentu yang peran sertanya kurang. Jadi kalau keposyandu ya peran sertanya yan hanya 10-an lah yang datang untuk menimbang........”(S9)

• “........Kalo dimasyarakat sendiri yang jadi masalah saya rasa penduduk kita ya yang masih banyak pindah-pindah jadi masuk keluar masuk keluar jadi begitu kalo imunisasi ya biasa datang satu kali baru ya pergi.........”(S10)

• “........Kendalanya itu disini kurang orang yang kePosyandu, karena apa karena kesibukan. Seperti diBTP.... Kita juga sibuk jadi kadang lupa......” (S12)

• “.............Pertama luas wilayah itu yg mjd kendala : 4 kelurahan, RW banyak, warga kurang lebih 80.000.....” (S13)

Page 73: Presentasi Seminar Proposal

Faktor penghambat implementasi

Faktor lain yang cukup banyak berperan dalam menghambat implementasi adalah lemahnya kerjasama lintas sektoral

Page 74: Presentasi Seminar Proposal

Faktor penghambat implementasi

• “............Dimana-mana ada kelurahankan yang mendukung ada yang tidak. Misalnya ini kelurahan yang disebelahku kurang mendukung jarang sekali ketemu paling tidak ketemu muka saja................Bagaimana mau jalan program kalo begitu. Ketemu saja susah. Yang punya kelurahan kan siapa, saya ini kan Cuma membantu kelurahan anda.......” (S2)

• “............ada juga Lurah yang cuek, karena saya kan ada 5 kelurahan di sini. .......” (S5)

• “............Agak kurang biasanya itu kelurahan di Posyandu, dia tidak sadar kayaknya kalo kita Cuma pembina yang punya sebenarnya itu kelurahan bukan kita. .......” (S6)

Page 75: Presentasi Seminar Proposal

Faktor penghambat implementasi

• “............Jadi memang dimana-mana bagi kita yang berkecimpun dibidang pelayanan kesehatan dimasyarakat memang hambatan dalam kerja sama lintas sektor sering terjadi. Contoh kalau kita adakah pertemuan diPuskesmas untuk sosialisasi dan koordinasi, kita sudah undang tapi sering tidak datang atau datang tapi yang datang orang keberapanya..Akhirnya tidak nyambung, program kita tidak pernah nyambung..........Contoh lain misalnya soal posyandu. Kita kan tau posyandu itu milik masyarakat, milik penggerak PKK, RT,RW, dan kelurahan bukan miliknya kesehatan. Tapi kenyataannya kalau posyandu kita sendiri yang capek datang kerumah-rumah ajak dan sampaikan kalau ada posyandu .......”(S8)

Page 76: Presentasi Seminar Proposal

Faktor penghambat implementasi

• “............Saya tidak mengerti. Lurah atau RW sepertinya mereka juga tidak tahu peran mereka di mana atau apa. Jadi susahlah untuk merubah masyarakat kalau perannya dari kita saja. ......... Itu kalo kita turun posyandu, hampir tidak ada itu unsur lurah,janganmi lurah, RT saja atau PKK. Padahal posyandu itukan miliknya penggerak PKK,bukan kita. Jadi seakan-akan posyandu itu milik kita. Jadi kader ada keluhan,mengeluhnya kekita. .......” (s12)

• “............Cuma memang kita langsung ke Bosnya camatnya karena kalau lurahnya yah. Sekarang kan bedami kalau dulu kan eselonnya kepala puskesmas sama denga camat jadi meman dia bargainingnya besar. ....kepala puskesmas yang turun eselonnya. Jadi begitulah. .......” (S13)

Page 77: Presentasi Seminar Proposal

Faktor penghambat implementasi

minimnya sarana dan prasarana juga menjadi faktor

yang penghambat

Page 78: Presentasi Seminar Proposal

Program inovasi

• Terdapat puskesmas yang belum membuat program inovasi.• Memiliki program inovasi yang masuk program wajib tetapi

diimplementasikam dengan metode yang berbeda.• Program inovasi yang berbeda atau bagian dari program

pengembangan. • Contoh program inovasi yaitu pelayanan kesehatan usila,

penanganan DM, kelas gizi, sosialisasi obat herbal, Usaha Kesehatan Olah Raga, klinik terdiri dari metadon, nyeri, IMS, akupressure, dan Pos UKK.

Page 79: Presentasi Seminar Proposal

Program inovasi

• “.........Yang jadi masalah lagi, yang susahnya hasil sputum itu susahnya kita tidak periksa diPuskesmas. Jadi ada center khusus toh, BKPM yang ditunjuk. Ya itu jadi kendala lagi masalah. ......Bolak-balik, bolak balik kita tunggu lagi hasilnya. Mending kalo sampai diBKPM itu langsung diperiksa. .......” (S2)

• “.........posyandu kadang di bawah rumah2 warga saja tidak ada gedung tersendirinya (S4) .......”

Page 80: Presentasi Seminar Proposal

Program inovasi

• “.............Untuk inovasi sendiri belum ada (S1)• “.............DM dikembangkan.........Jadi kalo ada pasien-pasien DM

itu, dia diberi emm bagaiman kalo merawat luka, bagaimana apa bagaimana dengan apa yang dikatakan DM tipe 1, DM tipe 2, bagaimana pengobatannya............Kalo dirumah kan adami yang tidak bisa jalan atau apa, jadi mereka betul-betul turun kesitu. Kemudian diajarimi keluarganya bagaimana merawat luka. .........” (S2)

• “.............Klinik manula andalannya.........ada klinik metadon.........” (S3)

• “.............Jadi disini kita punya rencana ya, jadi saya rencana mau buat klinik nyeri, klinik akupressure, sosialisasi obat herbal. Dan juga penyuluhan setiap senin tentang 1000 hari awal kehidupan. .........” (S6)

Page 81: Presentasi Seminar Proposal

Program inovasi

• “....Tetapi kami punya plus-nya mengenai khusus klinik IMS. Jadi kami berhubungan langsung dengan PSK-PSK, pondok-pondok. Dan kami langsung mobile ke sana, melakukan penyuluhan, pemeriksaan langsung dan pap smear...........Eee,kita punya pojok asi disini...kelas gizi ada hari-hari tentu diberi kelas gizi untuk ibu hamil dan masyarakat umum.........” (S7)

• “.............mau berinovasi yang lain seperti saya dimana dalam pelayanan saya pisahkan pasien pelayanan lansia nah itu pelayanan lansia kan harusnya memang kita pisahkan dengan pasien-pasien lainnya..........menjadi inovasi disini pelayanan lansia di luar gedung.........” (S8)

Page 82: Presentasi Seminar Proposal

• “.............pengembangan khusus tahun ini terus terang saya baru saya benahi kesehatan olah raga, dulu ada tapi tidak terlalu lancar dalam pelaksanaannya jadi tahun ini baru dibenahi lagi dan diaktifkan lagi .........” (S9)

• “.............jadi tahun ini kita lakukan jadi tahun ibu,anak, dan balita. Jadi itu dimana semuanya satu. Pokoknya ini yang akan kita utamakan jadi kita tidak mau ada anak yang meninggal sakit akibat kekurangan gizi, .........” (S10)

• “.............Saya rencana mau bikin yang paliatif, inie ya yang Perkesmas.........” (S11)

• “.............Kita itu buat Pos UKK dipangkalan ojek .........” (S12)• “.......Disini itu ILI ada programnya di sini. Influenza like illness

satu-satunya puskesmas yg di Sulawesi yg ILI disini.....Jadi itu yang bisa dibilng inovasi..........” (S13)

Page 83: Presentasi Seminar Proposal

PEMBAHASAN

Page 84: Presentasi Seminar Proposal

Keterbatasan Penelitian

• Panjangnya proses birokrasi pemerintahan untuk memulai penelitian

• Kesulitan dalam menemui informan.

Page 85: Presentasi Seminar Proposal

Komponen Input

• Keunggulan suatu organisasi ditentukan oleh cara bagaimana manajemen mengelola dan memberdayakan sumber daya sebagai masukan (input) organisasi

• Input adalah semua jenis sumber daya masukan yang digunakan dalam proses transformasi/konversi untuk menghasilkan keluaran (output).

• Sumber-sumberdaya yang diperlukan manajemen dapat dibedakan atas sumber daya manusia (human resources) dan sumber daya non manusia ( non human resources)

Page 86: Presentasi Seminar Proposal

Komponen Input

• Masukan manajemen berupa sumber daya manajemen yang terdiri atas 7 M + 1 I :– man (ketenagaan), – money (dana/biaya), – material (bahan, sarana dan prasarana), – machine (mesin, peralatan/teknologi) untuk mengubah

masukan menjadi keluaran, – method (metode), – market dan marketing (pasar dan pemasaran), – minute/time (waktu), dan – information (informasi)

Page 87: Presentasi Seminar Proposal

Komponen Input

• Faktor penghambat yang masuk dalam komponen input ini merupakan komponen Man (ketenagaan/sumber daya manusia) dan Material (Bahan/sarana dan prasarana).

• Man (Ketenagaan/ Sumber daya manusia):– kurangnya tenaga kesehatan baik deri segi kuantitas maupun

dari segi ragam– kurangnya kader kesehatan

• Material (Bahan/sarana dan prasarana):– minimnya sarana dan prasarana

Page 88: Presentasi Seminar Proposal

Komponen Proses

• Proses transformasi (transformation process) atau proses konversi yaitu proses merubah masukan menjadi keluaran dengan melaksanakan fungsi-fungsi manajemen dan pelayanan kesehatan Puskesmas

• Faktor penghambat yang masuk dalam kategori proses tersebut adalah lemahnya kerja sama lontas sektoral.

Page 89: Presentasi Seminar Proposal

Komponen Output

• Hasil antara (output) yaitu hasil langsung dari proses transformasi/ konversi berupa pencapaian cakupan indikator hasil antara yang terdiri atas 3 (tiga) indikator yang mempengaruh hasil akhir, yaitu indikator-indikator keadaan lingkungan, indikator-indikator perilaku hidup masyarakat, serta indikator-indikator akses dan mutu pelayanan kesehatan.

• Faktor penghambat itu berupa masih terdapatnya program-program dengan capaian yang rendah

• rendahnya cakupan misalnya dibeberapa wilayah masih cukup rendah cakupan posyandunya

• belum terwujudnya PHBS dan lingkungan yang sehat

Page 90: Presentasi Seminar Proposal

Komponen Lingkungan

• Lingkungan (environment) yaitu bagian di luar sistem yang tidak dikelola oleh sistem tetapi mempunyai pengaruh besar terhadap sistem

• Lingkungan adalah keseluruhan elemen-elemen yang terdapat di dalam dan di luar organisasi yang mempengaruhi aktivitas manajerial, sehingga tipologi lingkungan dapat dibedakan atas: (a) lingkungan dalam (internal environment) atau lingkungan khusus (specific environment) atau lingkungan tugas (task environment) dan (b) lingkungan luar (external environment) atau lingkungan umum (general environment).

Page 91: Presentasi Seminar Proposal

Komponen Lingkungan

• Lingkungan dalam organisasi adalah bagian dari lingkungan yang relevan dan signifikan berpengaruh langsung (direct action element) terhadap organisasi. Lingkungan dalam ini spesifik untuk setiap organisasi dan berbeda-beda tergantung pada jenis kegiatan atau bidang yang dipilihnya, serta bisa berubah-ubah atau berganti-ganti sesuai dengan situasi dan kondisi.

• Sedangkan lingkungan luar atau lingkungan makro adalah keseluruhan elemen di luar organisasi yang mempunyai potensi baik langsung maupun tidak langsung (indirect action element) dan secara signifikan mempengaruhi aktivitas organisasi dan manajemen untuk menghasilkan barang dan atau jasa layanan kesehatan.

Page 92: Presentasi Seminar Proposal

Komponen Lingkungan

• Lingkungan eksternal umum menurut David (2003) dibagi menjadi 5 (lima) kategori yaitu: – kekuatan ekonomi, – kekuatan sosial, budaya, demografi, dan lingkungan, – kekuatan politik, pemerintahan, dan hukum, – kekuatan teknologi, dan – kekuatan persaingan. (Sutisna E, 2009)

Page 93: Presentasi Seminar Proposal

Komponen Lingkungan

• Faktor penghambat dari komponen environment terdiri dari faktor demografi dan faktor lingkungan

• Faktor demografi:– wilayah kerja yang luas ditambah dengan penduduk yang

besar yang tidak sebanding dengan jumlah tenaga– status ekonomi masyarakat yang masih banyak berada pada

status ekonomi menengah ke bawah– perilaku masyarakat yang belum bisa mandiri untuk hidup

sehat– fenomena masyarakat urban atau pendatang dibeberapa

wilayah

Page 94: Presentasi Seminar Proposal

Komponen Lingkungan

• Faktor lingkungan yang menjadi penghambat disini adalah masih terdapatnya wilayah-wilayah yang belum mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat terutama dilingkungan dengan pemukiman yang padat

Page 95: Presentasi Seminar Proposal

KESIMPULAN DAN SARAN

Page 96: Presentasi Seminar Proposal

KESIMPULAN

• Terdapat komponen input dalam sistem pelayanan kesehatan puskesmas yang menjadi faktor penghambat dalam implementasi program kesehatan masyarakat di puskesmas-puskesmas di kota makassar yaitu kurangnya tenaga kesehatan baik dari segi kuantitas dan ragamnya.

• Terdapat komponen proses dalam sistem pelayanan kesehatan puskesmas yang menjadi faktor penghambat dalam implementasi program kesehatan masyarakat di puskesmas-puskesmas di kota Makassar yaitu lemahnya kerjasama lintas sektoral.

• Terdapat komponen output dalam sistem pelayanan kesehatan puskesmas yang menjadi faktor penghambat dalam implementasi program kesehatan masyarakat di puskesmas-puskesmas kota Makassar yaitu rendahnya cakupan program, masih kurangnya masyarakat yang menerapkan PHBS, dan belum terwujudnya lingkungan sehat.

Page 97: Presentasi Seminar Proposal

KESIMPULAN

• Terdapat komponen lingkungan dalam sistem pelayanan kesehatan puskesmas yang menjadi faktor penghambat dalam implementasi program kesehatan masyarakat di puskesmas-puskesmas di kota Makassar yaitu kondisi demografi berupa wilayah kerja dan jumlah penduduk yang besar, status ekonomi masih banyak ekonomi menengah ke bawah, perilaku dan budaya yang tidak mendukung kesehatan, dan fenomena penduduk urban. Serta belum terwujudnya lingkungan bersih dan sehat.

Page 98: Presentasi Seminar Proposal

SARAN

• Bagi puskesmas agar melakukan identifikasi terhadap faktor-faktor penghambat implementasi program kesehatan masyarakat dan memberikan rekomendasi terhadap pemerintah khususnya pemenuhan tenaga kesehatan serta sarana dan prasarana. Dan juga menggalakkan kerjasama lintas sektoral dan mengembangkan upaya pemberdayaan masyarakat.

• Bagi pemerintah agar bisa segera memenuhi kekurangan tenaga kesehatan serta sarana dan prasarana dipuskesmas. Selain itu juga berupaya menggalakkan kerjasama lintas sektoral dan menghimbau jajarannya agar senantiasa berupaya berkerjasama dalam pembangunan kesehatan. Dan juga perlu segera dipikirkan untuk pendirian puskesmas-puskesmas baru agar beban wilayah dan jumlah penduduk yang besar bisa tertangani.

Page 99: Presentasi Seminar Proposal

SARAN

• Bagi peneliti lain,semoga penelitian ini masih bisa dikembangkan mengingat problematikan kesehatan pada umumnya dan problematika pembangunan kesehatan tingkat pukesmas pada khususnya begitu kompleks dan masih perlu ditelaah lagi.

• Bagi Bagian IKM/IKK FK Unhas agar kiranya dapat memikirkan untuk mengeluarkan penyusunan skripsi dari kurikulum pendidikan profesi di Bagian IKM/IKK FK Unhas.

Page 100: Presentasi Seminar Proposal

Terima kasihYakin Usaha Sampai