33
Suwardjono Bab 2 Penalaran (Reasoning) 04/23/22 Transi 1 Bab 2 Penalaran (Reasoning)

presentasi teori akuntansi penalaran

Embed Size (px)

DESCRIPTION

slide presentasi teori akuntansi penalaran

Citation preview

Page 1: presentasi teori akuntansi penalaran

Suwardjono

Bab 2 Penalaran (Reasoning)

04/17/23 Transi 1

Bab 2

Penalaran(Reasoning)

Page 2: presentasi teori akuntansi penalaran

Suwardjono

Bab 2 Penalaran (Reasoning)

04/17/23 Transi 2

• Menjelaskan pengertian penalaran.• Menyebut dan menjelaskan komponen penalaran.• Menyatakan asersi secara makna dan diagram.• Menyebut dan menjelaskan sifat keyakinan.• Menyebutkan dan menjelaskan jenis argumen.• Membedakan antara argumen dan strategem.• Menjelaskan dan memberi contoh strategem dan salah nalar.• Mengevaluasi validitas argumen.• Menjelaskan aspek manusia yang menghambat argumen

yang sehat.

Tujuan PembelajaranMencapai kemampuan dan kompetensi peserta untuk:

Page 3: presentasi teori akuntansi penalaran

Suwardjono

Bab 2 Penalaran (Reasoning)

04/17/23 Transi 3

Proses berpikir logis dan sistematis untuk membentuk dan mengevaluasi suatu keyakinan terhadap suatu pernyataan atau asersi.

Menentukan secara logis dan objektif apakah suatu pernyataan valid (benar atau salah) sehingga pantas untuk diyakini atau dianut.

Struktur penalaran terdiri atas masukan, proses, dan keluaran.

Penalaran

Page 4: presentasi teori akuntansi penalaran

Suwardjono

Bab 2 Penalaran (Reasoning)

04/17/23 Transi 4

Unsur atau Komponen Penalaran

• Pernyataan atau asersi (assertion)

• Keyakinan (belief)

• Argumen (argument)

Page 5: presentasi teori akuntansi penalaran

Suwardjono

Bab 2 Penalaran (Reasoning)

04/17/23 Transi 5

Proses dan Struktur Penalaran

ArgumenAsersi sebagi

elemen

Keyakinan bahwa asersi konklusi

benar/valid

Masukan Proses Keluaran

Asersi

Asersi

Asersi

Asersi

Asersi

AsersiAsersi

inferensi

konklusi

Page 6: presentasi teori akuntansi penalaran

Suwardjono

Bab 2 Penalaran (Reasoning)

04/17/23 Transi 6

Serangkaian asersi beserta inferensi atau penyimpulan yang terlibat di dalamnya.

Simpulan dinyatakan pulan dalam bentuk asersi.

Merupakan bukti rasional akan kebenaran suatu pernyataan.

Argumen membentuk, memelihara, atau mengubah keyakinan.

Arti Penting Argumen

Page 7: presentasi teori akuntansi penalaran

Suwardjono

Bab 2 Penalaran (Reasoning)

04/17/23 Transi 7

Asersi

Penegasan tentang sesuatu hal atau realitas yang dinyatakan dalam bentuk kalimat atau ungkapan.

Pengkuatifikasi asersi

Untuk membatasi asersi universal/umum menjadi spesifik dan menentukan hubungan inklusi, eksklusi, saling-isi.

Pengkuantifikasi: sedikit, banyak, tak semua, beberapa, semua.

Page 8: presentasi teori akuntansi penalaran

Suwardjono

Bab 2 Penalaran (Reasoning)

04/17/23 Transi 8

Penyajian Asersi

Makna atau arti

Semua badan usaha milik negara adalah perusahaan pencari laba.

Struktur atau bentuk

Semua A adalah B.

Diagram

A

B

Page 9: presentasi teori akuntansi penalaran

Suwardjono

Bab 2 Penalaran (Reasoning)

04/17/23 Transi 9

Penyajian Asersi

Hubungan eksklusi:

Hubungan inklusif:

AB

AB

Tidak satupun A adalah B = Tidak satupun B adalah A

Semua A adalah B dapat bermakna

Tidak semua B adalah A

Page 10: presentasi teori akuntansi penalaran

Suwardjono

Bab 2 Penalaran (Reasoning)

04/17/23 Transi 10

Penyajian Asersi

Hubungan saling isi

B A

Page 11: presentasi teori akuntansi penalaran

Suwardjono

Bab 2 Penalaran (Reasoning)

04/17/23 Transi 11

Penyajian Asersi

“Beberapa B adalah A”

• Ada sebagian A yang bukan B.

• Semua A adalah B.

• B sama dengan A

• Asersi menyangkal “Semua B adalah A”

• Asersi menegaskan “Tidak semua B adalah A”

Tanpa diagram tidak diketahui apakah:

“Beberapa B adalah A” tidak selalu sama dengan “Tidak semua B adalah A”

Page 12: presentasi teori akuntansi penalaran

Suwardjono

Bab 2 Penalaran (Reasoning)

04/17/23 Transi 12

Penyajian Asersi

Interpretasi: Beberapa B adalah A.

B A B A

Menyangkal Semua B adalah A.Menegaskan Tidak semua B adalah A

Umumnya ini yang dimaksud.

atau

Page 13: presentasi teori akuntansi penalaran

Suwardjono

Bab 2 Penalaran (Reasoning)

04/17/23 Transi 13

Asersi untuk Evaluasi Istilah

Interpretasi:

certified public accountant (CPA) = bersertifikat akuntan publik (BAP)?

meja bundar biru (blue round tables) meja biru bundar (round blue tables)

Page 14: presentasi teori akuntansi penalaran

Suwardjono

Bab 2 Penalaran (Reasoning)

04/17/23 Transi 14

Jenis dan FungsiAsersi

Kredibilitas konklusi tidak dapat melebihi kredibilitas terendah premis-premis yang diajukan dalam argumen.

• Asumsi (assumption)

• Hipotesis (hypothesis)

• Pernyataan fakta (statement of facts)

Jenis:

Fungsi: Sebagai pernyataan premis dan konklusi

Kaidah/prinsip:

Page 15: presentasi teori akuntansi penalaran

Suwardjono

Bab 2 Penalaran (Reasoning)

04/17/23 Transi 15

KeyakinanKebersediaan untuk menerima bahwa suatu asersi adalah benar tanpa memperhatikan apakah argumen valid atau tidak atau apakah asersi tersebut benar atau tidak.

• Keadabenaran

• Bukan pendapat

• Bertingkat

• Berbias

• Bermuatan nilai

• Berkekuatan

• Veridikal

• Berketertempaan

Properitas Keyakinan

Page 16: presentasi teori akuntansi penalaran

Suwardjono

Bab 2 Penalaran (Reasoning)

04/17/23 Transi 16

Anatomi Argumen

Asersi

AsersiAsersi

inferensi

Asersi

inferensi

inferensi

inferensi

Premis 1

Premis 2Premis 3

Konklusi

Page 17: presentasi teori akuntansi penalaran

Suwardjono

Bab 2 Penalaran (Reasoning)

04/17/23 Transi 17

Indikator Argumen

Dalam suatu argumen atau penalaran yang kompleks, tidak selalu mudah untuk mengenali premis dan konklusi.

Indikator premis: oleh karena, karena, mengingat, dengan asumsi bahwa, jika

Cara mengenali: Prinsip/kaidah interpretasi terdukung (principle of charitable interpretation)

Indikator konklusi: oleh karena itu, dengan demikian, maka, sehingga, sebagai akibatnya

Page 18: presentasi teori akuntansi penalaran

Suwardjono

Bab 2 Penalaran (Reasoning)

04/17/23 Transi 18

Jenis Argumen

• Deduktif• Nondeduktif:

InduktifAnalogiSebab-akibat

Page 19: presentasi teori akuntansi penalaran

Suwardjono

Bab 2 Penalaran (Reasoning)

04/17/23 Transi 19

Argumen Deduktif

Argumen yang simpulannya diturunkan dari serangkaian asersi umum yang disepakati atau dianggap benar (disebut premis baik major maupun minor).

Pada umumnya berstruktur silogisma sehinga disebut argumen logis (logical argument).

Premis major: Premis minor:

Konklusi:

Semua binatang menyusui berparu-paru.Kucing adalah binatang menyusui.

Kucing berparu-paru.

Lihat contoh penalaran deduktif dalam akuntansi pada Gambar 2.8

Page 20: presentasi teori akuntansi penalaran

Suwardjono

Bab 2 Penalaran (Reasoning)

04/17/23 Transi 20

Kriteria Kebenaran Argumen Deduktif

• Kelengkapan

• Kejelasan

• Kesahihan

• Keterpercayaian

Kebenaran konklusi dalam argumen deduktif adalah kebenaran logis bukan kebenaran empiris (realitas).

Kriteria kebenaran logis:

1. Semua premis benar

2. Konklusi mengikuti semua premis

3. Semua premis dapat diterima

Page 21: presentasi teori akuntansi penalaran

Suwardjono

Bab 2 Penalaran (Reasoning)

04/17/23 Transi 21

Hubungan Premis dan Konklusi (Gambar 2.9)

Bila konklusi mengikuti premis secara logis, kebenaran logis konklusi bergantung pada kebenaran semua premis.

Premis 1: BPremis 2: BPremis 3: B

Konklusi: B

Premis 1: BPremis 2: BPremis 3: B

Konklusi: S

Premis 1: SPremis 2: SPremis 3: S

Konklusi: B

Premis 1: SPremis 2: SPremis 3: S

Konklusi: S

Pasti/harus Tak mungkin Mungkin Mungkin

B = Benar, S = Salah

Page 22: presentasi teori akuntansi penalaran

Suwardjono

Bab 2 Penalaran (Reasoning)

04/17/23 Transi 22

Argumen Induktif

Argumen yang simpulannya merupakan perampatan atau generalisasi dari keadaan atau pengamatan khusus sebagai premis.

Generalisasi menjadikan argumen induktif merupakan argumen ada benarnya (plausible argument) bukan argumen pasti benarnya atau logis (logical argument).

Premis: Premis:

Konklusi:

Satu biji jeruk dari karung A manis rasanya.Beberapa biji berikutnya manis rasanya.

Semua jeruk dari karung A manis rasanya.

Ada benarnya tetapi dapat salah. Tidak pasti benar.

Page 23: presentasi teori akuntansi penalaran

Suwardjono

Bab 2 Penalaran (Reasoning)

04/17/23 Transi 23

Perbedaan Argumen Deduktif dan Induktif

Untuk meyakinkan perlu dilekatkan tingkat keyakinan (confidence level), misalnya 90% atau 95%.

Premis 1: Semua burung berbulu.Premis 2: Bebek berbulu.

Konklusi: Bebek adalah burung.

Pasti benar(necessarily true)

Premis 1: Beberapa burung dapat terbang.Premis 2: Bebek adalah burung.

Konklusi: Bebek dapat terbang.

Argumen deduktif Argumen induktif

Boleh jadi benar/ada benarnya(not necessarily true)

Lihat contoh penalaran induktif dalam akuntansi pada Gambar 2.11

Page 24: presentasi teori akuntansi penalaran

Suwardjono

Bab 2 Penalaran (Reasoning)

04/17/23 Transi 24

Argumen Sebab-Akibat (Causal Generalization)

Argumen untuk mendukung bahwa perubahan faktor tertentu disebabkan oleh faktor yang lain.

Kriteria Penyebaban:

1. Faktor sebab bervariasi dengan faktor akibat (efek).

2. Faktor sebab terjadi sebelum atau mendahului faktor akibat.

3. Tidak ada faktor lain selain faktor sebab yang diidenfikasi.

Lihat kaidah penyebaban Mill pada Gambar 2.10

Page 25: presentasi teori akuntansi penalaran

Suwardjono

Bab 2 Penalaran (Reasoning)

04/17/23 Transi 25

Kecohan (Fallacy)

• Strategem

• Salah nalar (reasoning fallacy)

• Aspek manusia dalam berargumen

Keyakinan semu atau keliru akibat orang terbujuk oleh suatu argumen yang mengandung catat (faulty) atau tidak valid.

Orang dapat terkecoh akibat taktik membujuk selain dengan argumen yang valid.

Orang dapat mengecoh atau terkecoh lantaran:

Page 26: presentasi teori akuntansi penalaran

Suwardjono

Bab 2 Penalaran (Reasoning)

04/17/23 Transi 26

Kecohan lantaran Strategem

• Persuasi taklangsung

• Membidik orangnya

• Menyampingkan masalah

• Misrepresentasi

• Imbauan cacah

• Imbauan autoritas

• Imbauan tradisi

• Dilema semu

• Imbauan emosi

Page 27: presentasi teori akuntansi penalaran

Suwardjono

Bab 2 Penalaran (Reasoning)

04/17/23 Transi 27

Kecohan lantaran Salah Nalar

• Menyangkal anteseden

• Pentaksaan

• Perampatan-lebih

• Parsialitas

• Pembuktian dengan analogi

• Merancukan urutan kejadian dengan penyebaban

• Menarik simpulan pasangan

Ketegaran ilmiah (scientific rigor) dan prinsip ketersalahan (principles of falsifiability) bukan salah nalar.

Page 28: presentasi teori akuntansi penalaran

Suwardjono

Bab 2 Penalaran (Reasoning)

04/17/23 Transi 28

Kecohan lantaran Aspek Manusia

• Puas dengan penjelasan sederhana

• Kepentingan mengalahkan nalar

• Sindroma tes klinis

• Mentalitas Djoko Tingkir

• Merasionalkan daripada menalar

• Persistensi

• Fiksasi fungsional

Page 29: presentasi teori akuntansi penalaran

Suwardjono

Bab 2 Penalaran (Reasoning)

04/17/23 Transi 29

Kutipan Penting

• Hirshleifer (1988) di halaman 90.

• Nickerson (1986) di halaman 92.

• Thomas Kuhn (1970) di halaman 93.

Page 30: presentasi teori akuntansi penalaran

Suwardjono

Bab 2 Penalaran (Reasoning)

04/17/23 Transi 30

All sciences advance through disagreement.

In astronomy the geocentric model of Ptolemy was opposed by the new heliocentric model of Copernicus; in chemistry Priestley supported the phlogiston theory of combustion while Lavoisier propounded the oxidation theory; and in biology the creationism of earlier naturalists was countered by Darwin’s theory of evolution.

It is not universal agreement but rather the willingness to consider evidence that signals the scientific approach. For Galileo’s opponents to disagree with him about Jupiter’s moons was not unscientific of itself; what was unscientific was their refusal to look through his telescope and see.

Jack Hirshleifer, Price Theory and Applications (1988), hlm. 4.

Page 31: presentasi teori akuntansi penalaran

Suwardjono

Bab 2 Penalaran (Reasoning)

04/17/23 Transi 31

Priestley never accepted the oxygen theory, nor Lord Kelvin the electromagnetic theory, and so on. The difficulties of conversion have often been noted by scientists themselves. Darwin, in a particulary perceptive passage at the end of his Origin of Species, wrote:

“Although I am fully convinced of the truth of the views given in this volume..., I by no means expect to convince experienced naturalists whose mind are stocked with a multitude of facts all viewed, during a long course of years, from a point of view directly opposite to mine. ... [B]ut I look with confidence to the future, —to young and rising naturalists, who will be able to view both sides of the question with impartiality.”

Thomas S. Kuhn, The Structure of Scientific Revolutions (1970), hlm. 151.

Page 32: presentasi teori akuntansi penalaran

Suwardjono

Bab 2 Penalaran (Reasoning)

04/17/23 Transi 32

And Max Planck, ..., sadly remarked that

“a new scientific truth does not triumph by convincing its opponents and making them see the light, but rather because its opponents eventually die, and a new generation grows up that is familiar with it”

... scientists, being only human, cannot always admit their errors, even when confronted with strick proof. I would argue, rather, that in these matters neither proof nor error is at issue. The transfer of allegience from paradigm to paradigm is a conversion experience that cannot be forced.

Thomas S. Kuhn, The Structure of Scientific Revolutions (1970), hlm. 151.

Page 33: presentasi teori akuntansi penalaran

Suwardjono

Bab 2 Penalaran (Reasoning)

04/17/23 Transi 33

Bila orang merasakan belajar sebagai kenikmatan, maka dia akhirya akan mengenyam kenikmatan ganda.