Upload
endah-cahaya-sufiany
View
23
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Rumah Sakit Jiwa Aceh
PENDAHULUANGangguan jiwa secara garis besar terbagi dalam 2 (dua)bagian :1. Gangguan Psikotik, yaitu gangguan jiwa yang disertai
dengan gejala-gejala : - Adanya waham- Bicara kacau- Halusinasi
2. Gangguan Nonpsikotik (Neurotik)- Gangguan tidur- Anxietas (gangguan cemas)
- Gangguan stress- Depresi- Gangguan prilaku
Para pengguna napza baik itu yang sudah terjadi penyalahgunaan bahkan sampai ketergantungan akan mengalami gangguan jiwa yang diawali oleh gangguan tipe nonpsikotik sampai gangguan psikotik karena napza mempengaruhi susunan saraf pusat manusia terutama otak.
Para pengguna napza yang telah mengalami gangguan psikotik dirawat di Rumah sakit Jiwa.
Para pengguna napza yang telah mengalami ketergantungan yang nonpsikotik dirawat di tempat Rehabilitasi narkoba.
Setelah pasien ini mengalami pengobatan dan kesembuhan diupayakan proses rehabilitasi ketempat asalnya (keluarga dan masyarakat asalnya), dimana dukungan keluarga dan masyarakat ini sangat diperlukan untuk kesembuhan pasien agar tidak mengulanginya lagi.
NAPZA( Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya)
adalah bahan/zat yang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan/psikologis seseorang (pikiran, perasaan dan perilakunya) serta dapat menimbulkan ketergantungan fisik dan psikologik.
Narkotika : Menurut UU R.I. No. 22/1997 tentang Narkotika: adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan. Narkotika dibedakan dalam 3 golongan sebagai berikut :
Golongan IHanya untuk pengembangan ilmu pengetahuanTidak untuk terapiKetergantungan kuatContoh : Heroin, Kokain dan Ganja
Golongan IIPilihan Terakhir untuk terapiKetergantungan kuat tetapi kurang dari gol. IContoh : Morfin, Petidin.
Golongan IIISering untuk therapyKetergantungan lebih ringan, contoh : Codein
Psikotropika : menurut UU.RI. No.5/1997
Psikotropika : adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. Psikotropika dibedakan dalam 4 golongan sebagai berikut :
Golongan IHanya untuk pengembangan ilmu pengetahuanTidak untuk TerapiKetergantungan kuatContoh : Ecstasy, MDMA, LSD.
Golongan IIBisa Untuk therapi, tetapi pilihan terakhirKetergantungan tinggi tetapi kurang dari gol IContoh : Amfetamin, metil fenidat (Ritalin),
metakualon.
Golongan IIISering untuk terapiKetergantungan sedangContoh : Fenobarbital, flunitrazepam.
Golongan IVUntuk terapiKetergantungan ringanContoh : Diazepam, klobazam, bromazepam.
Zat Adiktif lainnya: bahan atau zat yang mempengaruhi psikoaktif tubuh manusia diluar narkotika dan psikotropika diantaranya :
1. Minuman Alkohol : mengandung etanol etil alkohol, yang berpengaruh menekan susunan saraf pusat, dan sering menjadi bagian dari kehidupan manusia sehari – hari dalam kebudayaan tertentu. Jika digunakan bersamaan dengan Narkotika atau Psikotropika akan memperkuat pengaruh obat / zat itu dalam tubuh manusia. Ada 3 golongan minuman beralkohol :
a. Golongan A : kadar etanol 1 – 5 % ( Bir ).b. Golongan B : kadar etanol 5 – 20 % ( Berbagai minuman anggur )c. Golongan C : kadar etanol 20 – 45 % (Whisky, Vodca, Manson House, Johny Walker ).
2. Inhalasi ( gas yang dihirup ) dan solven ( zat pelarut ) mudah menguap berupa senyawa organik, yang terdapat pada berbagai barang keperluan rumah tangga, kantor, dan sebagai pelumas mesin. Yang sering disalahgunakan adalah : Lem, Tiner, Penghapus Cat Kuku, Bensin.
3. NikotinPemakaian tembakau atau nikotin masih kontroversi didalam masyarakat, dimana sebagian menganggap bagian dari napza dan sebagian lagi tidak, karena dianggap tidak merusak susunan saraf pusat. Dalam upaya penanggulangan NAPZA di masyarakat, pemakaian rokok dan alkohol terutama pada remaja, harus menjadi bagian dari upaya pencegahan, karena rokok dan alkohol sering menjadi pintu masuk penyalahgunaan NAPZA lain yang berbahaya.
Berdasarkan efeknya terhadap perilaku yang ditimbulkan dari
NAPZA dapat digolongkan menjadi 3 golongan :1. Golongan Depresan ( Downer ). Adalah jenis NAPZA
yang berfungsi mengurangi aktifitas fungsional tubuh. Jenis ini membuat pemakainya menjadi tenang dan bahkan membuat tertidur bahkan tak sadarkan diri. Contohnya: Opioda ( Morfin, Heroin, Codein ), sedative ( penenang ), Hipnotik (obat tidur) dan Tranquilizer (anti cemas ).
2. Golongan Stimulan ( Upper ). Adalah jenis NAPZA yang merangsang fungsi tubuh dan meningkatkan kegairahan kerja. Jenis ini menbuat pemakainnya menjadi aktif, segar dan bersemangat. Contoh: Amphetamine (Shabu, Ekstasi), Kokain.
3. Golongan Halusinogen. Adalah jenis NAPZA yang dapat menimbulkan efek halusinasi yang bersifat merubah perasaan, pikiran dan seringkali menciptakan daya pandang yang berbeda sehingga seluruh persaan dapat terganggu. Contoh: Kanabis ( ganja ) dan LSD.Di Aceh, ganja termasuk napza yang sering disalahgunakan, selain karena tumbuhnya subur juga kandungan kanabisnya yang sangat tinggi. Hampir diatas 50% pasien di Rumah sakit jiwa Aceh punya riwayat penggunaan ganja.
II. PENYALAHGUNAAN NAPZA Di dalam masyarakat NAPZA yang sering disalahgunakan adalah :
1. Opiada, terdapat 3 golongan besar :a. Opioda alamiah ( Opiat ) : Morfin, Opium, Codein.b. Opioda semisintetik : Heroin / putauw, Hidromorfin.c. Opioda sintetik : Metadon.
Nama jalanan dari Putauw : ptw, black heroin, brown sugar.Heroin yang murni berbentuk bubuk putih, sedangkan yang
tidakmurni berwarna putih keabuan.
Dihasilkan dari getah Opium poppy diolah menjadi morfin dengan proses tertentu dihasilkan putauw, yang kekuatannya 10 kali melebihi morfin.Sedangkan opioda sintetik (methadon) mempunyai kekuatan 400 kali lebih kuat dari morfin. Morfin, Codein, Methadon adalah zat yang digunakan oleh dokter sebagai penghilang sakit yang sangat kuat, misalnya pada operasi, penderita cancer,reaksi dari pemakaian ini sangat cepat yang kemudian menimbulkan perasaan ingin menyendiri untuk menikmati efek rasanya dan pada taraf kecanduan pemakai akan kehilangan percaya diri hingga tak mempunyai keinginan untuk bersosialisasi, pupil mata mengecil, rasa mengantuk, bicara pelo, paranoid, euforia berlebihan, hingga bisa menimbulkan gangguan psikotik.
2. Kokain : Kokain berupa kristal putih, rasanya sedikit pahit dan lebih mudah larut,nama jalanan : koka, coke, happy dust, chalie, srepet, snow / salju.
Cara pemakainnya : membagi setumpuk kokain menjadi beberapa bagian berbaris lurus diatas permukaan kaca atau alas yang permukaannya datar kemudian dihirup dengan menggunakan penyedot seperti sedotan atau dengan cara dibakar bersama dengan tembakau. Penggunaan dengan cara dihirup akan beresiko kering dan luka pada sekitar lubang hidung bagian dalam.Efek pemakain kokain : pemakai akan merasa segar, kehilangan nafsu makan, menambah percaya diri, dan dapat menghilangkan rasa sakit dan lelah hingga gangguan psikotik
3. KANABIS : Nama jalanan : cimeng, ganja, gelek, hasish, marijuana, grass, bhang.Berasal dari tanaman kanabis sativa atau kanabis indica.Cara penggunaan : dihisap dengan cara dipadatkan menyerupai rokok atau dengan menggunakan pipa rokok.Efek rasa dari kanabis tergolong cepat, pemakai cenderung merasa lebih santai, rasa gembira berlebihan ( euphoria ), sering berfantasi / menghayal, aktif berkomunikasi, selera makan tinggi, sensitive, kering pada mulut dan tenggorokan, halusinasi, waktu terasa lamban ( 10 menit terasa 1 jam ) dan memicu gangguan psikotik.
4. AMPHETAMINE : Nama jalanan : seed, meth, crystal, whiz.Bentuknya ada yang berbentuk bubuk warna putih dan keabuan dan juga tablet.Cara penggunaan : dengan cara dihirup. Sedangkan yang berbentuk tablet diminum dengan air. Ada 2 jenis Amphetamine :a. MDMA ( methylene dioxy methamphetamine ) Nama jalanan : Inex, xtc. Dikemas dalam bentuk tablet dan capsul.b. Metamphetamine ice, nama jalanan : SHABU, SS, ice. Cara pengunaan dibakar dengan mengunakan alumunium
foil dan asapnya dihisap atau dibakar dengan menggunakan botol kaca yang dirancang khusus
(boong).
Bahan-bahan amphetamine ini sering dijumpai ditempat-tempat hiburan seperti diskotik.Di Aceh, pengguna shabu sudah cukup meningkat bahkan menurut data kepolisian kasus shabu-shabu sudah melebihi kasus pengguna ganja.Efek samping yang ditimbulkan dari penggunaan amphetamine ini : denyut nadi meningkat, tekanan darah tidak teratur, kelainan jantung, banyak keluar keringat hingga dehidrasi, paranoid, emosi labil, hingga menimbulkan gangguan psikotik.
5. LSD ( Lysergic Acid ), termasuk dalam golongan halusinogen. Nama jalanan : acid, trips, tabs, kertas.Bentuk : biasa didapatkan dalam bentuk kertas berukuran kotak kecil sebesar seperempat perangko dalam banyak warna dan gambar. Ada juga yang berbentuk pil dan kapsul.Cara penggunaan : meletakan LSD pada permukaan lidah, dan bereaksi setelah 30 – 60 menit kemudian, menghilang setelah 8 – 12 jam.Efek rasa : terjadi halusinasi tempat, warna, dan waktu sehingga timbul obsesi yang sangat indah dan bahkan menyeramkan dan lama – lama menjadikan penggunaanya paranoid dan cemas berlebihan hingga psikotik.
6. SEDATIF / HIPNOTIK :Termasuk golongan zat sedative ( obat penenang ) dan hipnotika ( obat tidur ).Nama jalanan : Benzodiazepin : BK, Dum, Lexo, MG, Rohyp.Cara pemakaian : dengan diminum, disuntikan, atau dimasukan lewat anus.Digunakan di bidang medis untuk pengobatan pada pasien yang mengalami kecemasan, kejang, stress, serta sebagai obat tidur.
7. SOLVENT / INHALASI :Adalah uap gas yang digunakan dengan cara dihirup. Contohnya : Aerosol, Lem, Isi korek api gas, Tiner, Cairan untuk dry cleaning, Uap bensin.Biasanya digunakan dengan cara coba – coba oleh anak di bawah umur, pada golongan yang kurang mampu.Efek yang ditimbulkan : pusing, kepala berputar, halusinasi ringan, mual, muntah gangguan fungsi paru, jantung dan hati.
8. ALKOHOL :Merupakan zat psikoaktif yang sering digunakan manusiaDiperoleh dari proses fermentasi madu, gula, sari buah dan umbi – umbian yang mengahasilkan kadar alkohol tidak lebih dari 15 %, setelah itu dilakukan proses penyulingan sehingga dihasilkan kadar alkohol yang lebih tinggi, bahkan 100 %.Nama jalanan : booze, drink.
Efek yang ditimbulkan : euphoria, penurunan kesadaran, gangguan fungsi hati, bahkan menimbulkan gangguan psikotik.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
FAKTOR NAPZA ITU SENDIRI
FAKTOR INDIVIDU- Perubahan Biologik- Perubahan Psikologik- Perubahan Sosial
FAKTOR LINGKUNGAN- Lingkungan keluarga- Lingkungan sekolah- Lingkungan Masyarakat
TAHAPAN PENGGUNAAN NAPZA
Coba – cobaSosial atau rekreasiSituasionalPenyalahgunaanKetergantungan
BAGAIMANA CARA MENDETKSINYA?
Sekalipun tidak mudah mengenalinya namun seseorang dengan ciri-ciri tertentu (kelompok yang beresiko tinggi) mempunyai potensi yang lebih besar dibandingkan dengan yang tidak mempunyai ciri-ciri kelompok resiko tinggi.
Contoh: Kurang pengetahuan agama, Anak yang merokok, Anak Broken Home, kurang perhatian dari orang tua, lingkungan yang mendukung penyalahgunaan tersebut.
Dalam tahap coba-coba pemakai belum memiliki pengetahuan yang cukup tentang napza dan ikut-ikutan dengan teman, tapi lama kelamaan dapat timbul beberapa keadaan yang tidak diinginkan, seperti Intoksikasi (keracunan) dan reaksi panik, curiga dan sebagainya tergantung dari zat apa yang dia gunakan.
Yang perlu diwaspadai :Prestasi sekolah menurunMudah marahSering berbohongPola tidur berubahKehilangan minat terhadap hobi yang
disenanginya Sering mengurung diriSering pulang larut malamSuka pergi ketempat hiburan (maksiat)
Gejala pada saat menggunakan napza:ApatisTampak mengantuk Jalan sempoyongan Bicara cadel atau pelo
Bila kelebihan dosis:Denyut nadi dan detak jantung lambatKulit teraba dinginNafas melambatKejangKeluar busa dari mulut sampai meninggal
Gejala Putus Obat (Withdrawel)Mata dan hidung berairMengantukMual-mual muntah hungga sakit perutNyeri otot tulang hingga seluruh tubuhTakut air sehingga tidak mau mandiDepresi (stress)KejangMenggigil
Pengaruh jangka panjang pengguna napza:Prestasi akademik menurunKebanyakan badan menjadi kurusPenampilan tampak seperti orang sakit (pucat)Tidak peduli terhadap kebersihan diri dan kesehatanGigi tidak terawat (gigi rapuh dan ompong)Tampak deretan bekas suntikan atau sayatan pada lengan
atau bagian tubuh lainAnti sosial dan tidak peduli terhadap lingkunganPsikotik: - bicara kacau - waham - halusinasi
Ciri-ciri lain yang patut dicurigai:Ditemukannya napzaContoh : serbuk, tablet, kristal, atau lintingan rokok
dikantong celana, lipatan baju, didalam tas, di laci, di tempat pensil, di dalam bungkus rokok dan lain-lain.
Ditemukannya peralatan untuk menggunakan napzaContoh: botol aqua yang berlubang di dindingnya, plastik
kecil-kecil (bekas pembungkus), sedotan minuman, gulungan uang kertas, kertas timah bekas bungkus rokok, bong (botol tertutup dengan 2 pipa yang masuk kedalam air didalam botol), jarum suntik, sendok yang bekas dibakar, korek api yang ujungnya dibuang, dan lain-lain.
Anak yang sedang bertransaksi dengan pengedar
DAMPAK SOSIAL DARI PENGGUNA NAPZA
Prestasi akademik menurunTidak disiplinKriminalitasAnti sosialMenarik diri dari lingkungan
Apa yang harus dilakukan apabila menemukan anak atau remaja dengan ciri-ciri menggunakan napza atau sedang menggunakan napza?
Untuk orang tua: Jangan panik, dan jangan langsung menghukum anak tersebutDekati dia dan ajak berkomunikasi sehingga dia mau berterus
terangBila ternyata anak tersebut telah mengkonsumsi napza dalam
waktu yang lama segera minta bantuan tenaga dokter/psikiater (dokter ahli jiwa), dan orang tua tidak perlu malu.
Mengasuh anak dengan baik.- penuh kasih sayang- penanaman disiplin yang baik- ajarkan membedakan yang baik dan yang buruk- mengembangkan kemandirian, memberi kebebasan bertanggung
jawab- mengembangkan harga diri anak, menghargai jika berbuat baik
atau mencapai prestasi tertentu.
Memperkuat kehidupan beragama.
Yang diutamakan bukan hanya ritual keagamaan, melainkan memperkuat nilai moral yang terkandung dalam agama dan menerapkannya dalam kehidupan sehari – hari.
Ciptakan suasana yang hangat dan bersahabat, hal ini membuat anak rindu untuk pulang ke rumah. Meluangkan waktu untuk kebersamaan.Orang tua menjadi contoh yang baik.Orang tua yang merokok akan menjadi contoh yang tidak baik bagi anak.Kembangkan komunikasi yang baikKomunikasi dua arah, bersikap terbuka dan jujur, mendengarkan dan menghormati pendapat anak. Orang tua memahami masalah penyalahgunaan NAPZA agar dapat berdiskusi dengan anak
Pada anak seorang pengguna napza bila keadaan medis sudah teratasi perlu dipikirkan rehabilitasi secara bertahap yaitu mengembalikan anak ke lingkungan masyarakat dan masyarakat harus menerima kembali anak tersebut.
Untuk GuruDekatilah siswa tersebut agar mau berterus terangUpayakan untuk menyimpan rahasia ini agar tidak
diketahui oleh teman-temannya Jangan langsung menghukum siswa tersebut, misalnya:
menghukum didepan teman-temannya, memberi skorsing bahkan mengeluarkannya dari sekolah, karena tindakan-tindakan tersebut akan menambah beban si siswa untuk kembali normal seperti semula.
Lakukan konseling oleh guru pembina di sekolahMembina kerjasama yang baik dengan orang tua siswa
bersangkutanMembina kerjasama dengan dokter/psikiater (dokter ahli
jiwa) atau psikolog
Untuk UlamaTingkatkan pemahaman agama dalam masyarakat Jadikan ulama sebagai penasehat spiritual khususnya bagi
pengguna napzaMembina hubungan baik dengan orang tua dan guru di
sekolah
Untuk MasyarakatHarus mendukung upaya rehabilitasi dan pengobatan
pasien Jangan langsung menjauhi dan memusuhi pengguna napzaHarus proaktif dalam mencegah penyebarluasan napza,
contohnya: menangkap si pengedar sehingga memutus mata rantai penyebaran napza
Membina kerjasama yang baik dengan pihak aparat hukum (polisi)
Untuk PemerintahMembuat kepastian hukum yang jelas mengenai napzaHarus memberi hukuman yang seberat-beratnya terhadap
pengguna, pengedar dan produsen napza hingga hukuman mati sebagai efek jera
Membersihkan oknum-oknum aparat hukum yang terlibat dalam mendalangi penyebarluasan napza
Membina kerjasama dengan negara lain dalam memberantas napza secara global
Memasukkan mata pelajaran yang berkaitan dengan penyalahgunaan napza dalam kurikulum pendidikan
Membangun pusat-pusat rehabilitasi napza di tiap-tiap daerah
PENANGGULANGANPENCEGAHAN PRIMER
Deteksi dini resiko tinggi + intervensi
PENCEGAHAN SEKUNDERMengobati tidak lagi memakai
PENCEGAHAN TERSIERRehabilitasi
DATA PASIEN GANGGUAN MENTAL DAN PRILAKU AKIBAT PENGGUNAAN NAPZA DI RSJ PROV NAD
TAHUN RAWAT JALAN RAWAT INAP
2001 835 59
2002 357 84
2003 458 68
2004 547 90
2005 338 190
2006 444 144
2007 316 83
2008 306 101
KESIMPULANAgama menjadi benteng pertama untuk
menghindari diri dari penyalahgunaan napza, oleh karena itu Tingkatkan Iman dan Taqwa terhadap ALLAH SWT
Awal daripada pengguna napza sebagian besar berawal dari coba-coba dan ikut-ikutan
Jika sudah pernah mencoba sulit untuk melepaskan diri dari napza, oleh karena itu Jangan pernah Mencoba-coba!!
Dalam menangani masalah napza harus ada kerjasama yang baik antara orang tua, guru, masyarakat dan ulama, serta pemerintah
Masalah penyalahgunaan NAPZA bukan hanya masalah departemen kesehatan, tapi masalah seluruh bangsa Indonesia
Pencegahan menjadi fokus utama dalam penyebarluasan napza
Kampanye dan seminar anti napza sangat berperan dalam penyebaran informasi tentang penyalahgunaan napza