25
SEDIAAN CAIR LARUTAN , SUSPENSI & EMULSI KELOMPOK 1 Ketua : Sugeng Rachmanto (066111 Widya Dwi S. (066111086) Afif Permadi (066111) Nandika Putri T. (066111094) Yuniati (066111) Dewi Putri Rahayu (066111100) Frederico (066111) Margiono (066111110)M.Husna N.H.K. (066111161) Neneng Sartika (066111118) Vemi Rachmatria (066111132) Imas Sintha M (066111140)

Presentation 1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Presentation 1

SEDIAAN CAIR LARUTAN , SUSPENSI & EMULSI

KELOMPOK 1

Ketua : Sugeng Rachmanto (066111

Widya Dwi S. (066111086) Afif Permadi (066111)

Nandika Putri T. (066111094) Yuniati (066111)

Dewi Putri Rahayu (066111100) Frederico (066111)

Margiono (066111110) M.Husna N.H.K. (066111161)

Neneng Sartika (066111118)

Vemi Rachmatria (066111132)

Imas Sintha M (066111140)

Page 2: Presentation 1

PERBEDAAN FARMASETIKA DASAR DENGAN FARMASETIKA 1

Perbedaan farmasetika dasar dengan farmasetika 1 adalah skala ruang lingkup yang dipelajari, pada farmasetika dasar kita lebih mempelajari pembuatan larutan, suspensi dan emulsi dalam skala apotek sedangkan di farmasetika 1 ruang yang dipelajari lebih ke skala industri obat .

Pada farmasetika 1 kita belajar menjadi QC , R & D, Pemimpin untuk membuat produk baru yang bagus dalam skala industri dimana membuat sediaan bukan hanya dari resep tetapi kita dituntut berpikir untuk mebuat produk baru mencari komponen apa yang cocok untuk sediaan larutan, emulsi maupun suspensi seperti :

1. pemanis

2. Pewarna

3. pengawet

4. Surfaktan

5. zat pembasah

Page 3: Presentation 1

LARUTAN (SOLUTIONES)Larutan adalah sediaan cair

yang mengandung satu jenis obat atau lebih dalam pelarut air suling kecuali dinyatakan kain, dimaksudkan untuk digunakan sebagai obat dalam,obat luar atau untuk dimasukkan ke dalam rongga tubuh.

Page 4: Presentation 1

Penggolongan Larutan Berdasarkan cara pemberiannya

1. Larutan Oral : Sediaan cair yang dibuat untuk pemakaian oral,mengandung satu atau lebih zat dengan atau tanpa bahan pengaroma,pemanis atau pewarna yang larut dalam air atau campuran ko-solven dan air.

2. Larutan Topikal : Larutan yang biasanya mengandung air,tetapi sering kali mengandung pelarut lain seperti etanol,poliol untuk penggunaan pada kulit atau dalam larutan lidokain oral topikal untuk penggunaan pada permukaan mukosa mulut.

Page 5: Presentation 1

Larutan Oral

Sirup

Eliksir

Potiones

Larutan Topikal

LotionesEphitema

Page 6: Presentation 1

Larutan Oral

Sirup : larutan pekat gula yang ditambah obat atau zat pewangi dan merupakan larutan jernih yang berasa manis.Potiones : sediaan berupa cairan untuk diminum, dibuat sedemikian rupa sehingga dapat digunakan sebagai dosis tunggal dalam volume besar umumnya 50 mlEliksir : sediaan berupa larutan yang mengandung bahan obat terlarut yang mempunyai bau dan rasa yang sedap. Pelarut yang digunakan adalah campuran etanol-air.

Page 7: Presentation 1

Larutan Topikal

Losio (Obat gosok) : sediaan cair berupa suspensi atau dispersi, digunakan sebagai obat luar. Dapat berbentuk suspensi bahan padat dalam bentuk halus dengan bahan pensuspensi yang cocok atau tipe emulsi minyak dalam air dengan surfaktan yang cocok

Ephithema (Obat kompres) : cairan yang dipakai untuk mendatangkan rasa dingin pada tempat yang sakit dan panas karena radang atau sifat perbedaan tekanan osmosis yang digunakan untuk mengeringkan luka bernanah

Page 8: Presentation 1

Macam-macam sediaan farmasi lain yang berupa larutan

Larutan untuk mata : Collyrium (obat cuci mata), Guttae Opthalmicae (obat tetes mata)

Larutan untuk telinga : Solutio Otic, Guttae auriculares (obat tetes telinga)

Larutan untuk hidung : Collunarium ( obat cuci hidung), Guttae nasales (obat tetes hidung), Inhalations (obat semprot untuk hidung maupun mulut)

Page 9: Presentation 1

Larutan untuk mulut : Collutoria (obat cuci mulut) , Gargarisma/Gargle (obat kumur),Litus oris (obat oles bibir), Guttae Oris (obat tetes mulut)

Larutan parenteral : Injectiones (injeksi/obat suntik), infus intravena/ infundabila, serum dan vaksin

Larutan untuk rektal : digunakan melalui anus/rektal seperti lavement/clysma/enema

Larutan untuk vagina : digunakan melalui vagina seperti douche

Page 10: Presentation 1

Faktor-faktor yang mempengaruhi Larutan

Sifat polaritas zat terlarut dan pelarut Co-sovency sifat kelarutan Temperatur Salting out dan salting in Pembentukan komplek Hidrotopi Ukuran Partikel Ukuran dan bentuk molekul Struktur Air

Page 11: Presentation 1

Keuntungan sediaan larutan :1. Merupakan campuran homogen

2. Dosis dapat diubah-ubah dalam pembuatan

3. Kerja awal obat lebih cepat karena sediaan cepat diabsorpsi

4. Mudah diberi pemanis, bau-bauan dan warna.

5. Cocok untuk anak-anak dan manula karena lebih mudah ditelan

Page 12: Presentation 1

Kerugian sediaan larutan :

1. Volume bentuk larutan lebih besar

2. Ada obat yang tidak stabil dalam larutan.

3. Ada obat yang tidak dapat ditutupi rasa dan baunya yang tidak enak

4. Ketetapan  dosis  tergantung  pada  kemampuan  pasien  untuk  menakar.

5. Merupakan  media  ideal  untuk  pertumbuhan  mikroorganisme,oleh  karena  itu  memerlukan  penambahan  pengawet

Page 13: Presentation 1

EMULSI

Emulsi adalah Sediaan yang mengandung bahan obat cair atau larutan obat yang tidak bercampur, biasanya air dan minyak, dimana cairan yang satu terdispersi menjadi butir-butir kecil dalam cairan yang lain (cairan pembawa) dan distabilkan dengan zat pengemulsi yang atau surfaktan yang cocok

Page 14: Presentation 1

Penggolongan Emulsi

A. Emulsi Vera (emulsi alam),dibuat dari biji atau buah yang mengandundung lemak,protein dan air

B. Emulsi Spuria (emulsi buatan),dibuat dari Oleum Olivarum, Oleum Anisi dan Eugenol oil dengan penambahan emulgator dari luar

Page 15: Presentation 1

Tipe Emulsi

1. Emulsi Minyak dam Air (M/A) : emulsi yang terdiri atas butiran minyak yang tersebar atau terdispersi ke dalam air. Minyak sebagai fase internal, Air sebagai fase eksternal

2. Emulsi Air dalam Minyak (A/M) : emulsi yang terdiri atas butiran air yang tersebar atau terdispersi ke dalam air. Minyak sebagai fase eksternal, Air sebagai fase internal

Page 16: Presentation 1

Cara Pembuatan Emulsi

1. Metode Gom kering atau metode Kontinental

2. Metode gom basah atau metode Inggris

3. Metode botol atau metode botol forbes

Page 17: Presentation 1

Teori Terbentuknya Emulsi

1. Teori Tegangan Permukaan (Surface Tension), penambahan emulgator akan menurunkan atau menghilangkan tegangan yang terjadi pada bidang batas sehingga antara kedua zat cair akan mudah bercampur

2. Teori Orientasi Bentuk Baji (Oriented Wedge), adanya kelarutan selektif dari bagian molekul emulgator

Page 18: Presentation 1

Tujuan Pemakaian Emulsi

Emulsi dibuat untuk mendapatkan sediaan yangstabil dan merata atau homogen dari campurandua cairan yang saling tidak bercampurTujuan pemakaian emulsi adalah :1. Untuk digunakan sebagai obat dalam (per

oral) umumnya emulsi tipe M/A2. Untuk digunakan sebagai obat luar. Bisa tipe

M/A atau tipe A/M tergantung banyak faktor, misalnya sifat zat atau efek terapi yang dikehendaki

Page 19: Presentation 1

Ketidakstabilan Emulsi

1. Flokulasi dan Creaming2. Koalesen dan pecahnya

emulsi (Cracking atau Breaking)

3. Inversi

Page 20: Presentation 1

SUSPENSI Suspensi adalah sediaan cair yang mengandung bahan obat padat dalam bentuk halus dan tidak larut yang terdispersi ke dalam fase cair (cairan pembawa)

Page 21: Presentation 1

Penggolongan Suspensi

1. Suspensi Oral2. Suspensi Topikal (kulit)3. Suspensi Oftalmik (mata)4. Suspensi untuk injeksi5. Suspensi untuk injeksi

terkonstitusi6. Suspensi tetes telinga

Page 22: Presentation 1

Faktor yang mempengaruhi Stabilitas Suspensi

1.Ukuran partikel2. Kekentalan (viskositas)3. Jumlah partikel (Konsentrasi)

4. Sifat atau muatan partikel

5. Bahan pensuspensi

Page 23: Presentation 1

Cara Pembuatan Suspensi

1. Metode dispersiDilakukan dengan cara menambahkan serbuk bahan obat ke dalam mucilago yang telah terbentuk,kemudian baru diencerkan

2. Metode PresipitasiZat yang hendak didispersikan dilarutkan dahulu ke dalam pelarut organik yang hendak dicampur dengan air,setelah larut dalam pelarut organik,larutan kemudian diencerkan dengan pensuspensi dalam air sehingga akan terjadi endapan halus tersuspensi dengan bahan pensuspensi

Page 24: Presentation 1

Sistem Pembentukan Suspensi

1. Sistem Flokulasi dalam sistem flokulasi,partikel flokulasi terikat lemah,cepat mengendap dan pada penyimpanan tidak terjadi caking dan mudah terdispersi kembali

2. Sistem Deflokulasi partikel mengendap perlahan dan akhirnya membentuk sedimen ,akan terjadi agregasi dan akhirnya terbentuk cake yang keras dan sukar terdispersi kembali

Page 25: Presentation 1

FAKTOR – FAKTOR YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM SEDIAN SUSPENSI :

1. STABILITAS SUSPENSI2. UKURAN PARTIKEL3. KEKENTALAN4. JUMLAH PARTIKEL DAN KONSENTRASI5. SIFAT ATAU MUATAN PARTIKEL