21
1 I. Kebijakan Moneter dan Perekonomian Terbuka KERANGKA PEMIKIRAN KEUANGAN INTL DLM EKONOMI TERBUKA EKONOMI DOMESTIK Sektor riil Sektor fiskal Sektor moneter EKONOMI DUNIA Output dan inflasi Perdagangan intl Keuangan intl NERACA PEMBAYARAN Transaksi perdagangan (current account) Transaksi Modal (capital account) Arus devisa bersih Sistem dan kebijakan nilai tukar Sistem dan kebijakan devisa Lembaga dan kerjasama internasional Pasar valuta asing dan keuangan intl

Presentation 1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ppt

Citation preview

1

II. Kebijakan Moneter dan Perekonomian Terbuka

KERANGKA PEMIKIRAN KEUANGAN INTL DLM EKONOMI TERBUKA

EKONOMI DOMESTIK Sektor riil Sektor fiskal Sektor moneter

EKONOMI DUNIA Output dan inflasi Perdagangan intl Keuangan intl

NERACA PEMBAYARAN Transaksi

perdagangan (current account)

Transaksi Modal (capital account)

Arus devisa bersih

Sistem dan kebijakan nilai tukar

Sistem dan kebijakan

devisa

Lembaga dan kerjasama

internasional

Pasar valuta asing dan

keuangan intl

2

TEMA POKOK: IMPOSSIBLE TRINITY (TRILEMA) KEBIJAKAN DALAM EKONOMI TERBUKA

Tiga tujuan dalam ekonomi terbuka: (1) Stabilitas nilai tukar, (2) Kebebasan arus modal antarnegara, dan (3) Efektivitas kebijakan (moneter) untuk tujuan ekonomi domestik (inflasi dan pertumbuhan ekonomi).

Impossible Trinity: Hanya dua tujuan yang bisa dicapai.

RezimNilai Tukar

Otonomi (independensi)

Kebijakan MoneterDomestik

RezimDevisa

Sasaran:• Inflasi• Pertumbuha

n ekonomi

Floating Nilai tukar fluktuasiFixed Nilai tukar stabil

Beb

as

Nila

i tu

kar f

lukt

uasi

, ab

sorp

si c

apita

l fr

ee m

obili

ty

Kon

trol

C

aita

l im

mob

ility

, Nila

i tu

kar s

tabi

l

Bebas Uang Beredar

terkendali (jika kurs

floating), fluktuasi (jika

kurs tetap)

Kontrol Uang Beredar

terkendali Alternatif solusi untuk otonomi kebijakan moneter:•Rezim nilai tukar tetap dan kontrol devisa•Rezim nilai tukar floating dan devisa bebas

Uang Beredar

Kredit

Suku Bunga

Nilai tukar

II. Kebijakan Moneter dan Perekonomian Terbuka

3

Sejarah Sistem Nilai Tukar

Sistem Nilai Tukar Tetap

(1971 – Maret 1983)

Sistem Nilai Tukar Mengambang Terkendali

scr ketat

(April 1983 – Sep 1986)

Sistem Nilai Tukar Mengambang bebas

(14 Agustus 1997)

Bank Sentral menetapkan nilai tukar terhadap mata uang tertentu sebagai “anchor”. Dalam sistem ini, excess demand dan supply akan dipenuhi/ diserap oleh Bank Indonesia melalui intervensi.

Nilai tukar ditentukan tidak hanya pada mekanisme pasar, tetapi juga dipengaruhi oleh unsur “managed” dari bank Sentral melalui intervensi.

Nilai tukar dibiarkan bebas, tergantung pada mekanisme pasar.

Sistem Nilai Tukar Mengambang Fleksible

(Sep. 1986 – Agt. 1997)

4

Pengelolaan Nilai Tukar

Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai tukar Rupiah

Permintaan (Demand Factor) :

1. Pembayaran hutang luar

negeri :

a. Pemerintah

b. Perbankan

c. Korporasi lokal dan/atau internasional

2. Perdagangan (ekspor impor):

a. L/C

b. Pre-financing

3. Spekulan ;

a. Domestik

b. Internasional

Penawaran (Supply Factor) :

1. Hasil Ekspor

2. Investasi luar negeri

3. BI (cadangan devisa + pinja- man siaga)

4. Pinjaman luar negeri (bilateral & multilateral)

Nilai Tukar

USD/Rph

Permasalahan : Permintaan > Penawaran

Definisi• Secara umum, kebijakan moneter adalah proses yang dilakukan oleh otoritas

moneter (bank sentral) suatu negara dalam mengontrol atau mengendalikan

jumlah uang beredar (JUB) melalui pendekatan kuantitas dan/atau pendekatan

tingkat suku bunga yang bertujuan mendorong stabilitas dan pertumbuhan

ekonomi, sudah termasuk didalamnya stabilitas harga dan tingkat

pengangguran yang rendah.

• Litteboy and Taylor (2006:198) bahwa kebijakan moneter merupakan upaya atau

tindakan Bank Sentral dalam mempengaruhi perkembangan moneter (jumlah

uang beredar, suku bunga, kredit dan nilai tukar) mencapai tujuan ekonomi

tertentu yang meliputi: pertumbuhan ekonomi, stabilitas mata uang dan

keseimbangan eksternal serta perluasan kesempatan kerja. Para ekonom

meyakini bahwa melalui kebijakan moneternya, Bank Sentral dapat mengontrol

JUB.

Mengapa Inflasi Menjadi Pilihan Tujuan Akhir Kebijakan Moneter ?

• Beberapa hasil studi mendokumentasikan bahwa efektivitas kebijakan moneter sangat tergantung pada hubungan yang stabil tara instrumen kebijakan moneter dengan tujuan akhirnya. Dalam jangka panjang kebijakan moneter hanya berpengaruh terhadap kenaikan harga-harga (inflasi) dan tidak banyak pengaruhnya hadap pertumbuhan output (ekonomi).

• Studi Warjiyo dan Solikin (2003:2) menyimpulkan bahwa hubungan antara pertumbuhan JUB dan inflasi adalah sempurna atau mendekati 1 (satu). Sedangkan hubungan antara pertumbuhan "llllllah uang beredar dengan pertumbuhan output (PDB) mendekati noL Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan JUB berpengaruh signifikan terhadap perubahan harga-harga (inflasi) dan tidak banyak berpengaruh terhadap pertumbuhan PDB.

Perlukah Kebijakan Moneter ?• Jawaban tentang perlu tidaknya implementasi kebijakan oneter

berkaitan dengan fakta bahwa perekonomian suatu Negara tidak pernah berkembang dalam suatu pola yang datar.

• Perkembangan ekonomi mengalami pasang surut (siklus). Pada periode tertentu tumbuh pesat (booming dalam beberapa tahun), tetapi pada periode tertentu lain ekonomi tumbuh lambat, diikuti oleh resesi yang berkepanjangan. Untuk alasan itu, maka pemerintah dan atau otoritas moneter (Bank Sentral) melakukan kebijakan stabilisasi ekonomi makro agar perekonomian dapat tumbuh berkesinambungan. Intinya, tercapainya stabilitas makro ekonomi (stabilitas harga, pertumbuhan ekonomi, tersedianya lapangan kerja).

• Pendapat beberapa ekonom :• William et al dalam Mankiw (2003:371) berpandangan bahwa

perekonomian suatu negara tidak stabil secara inheren. Perekonomian sering kali mengalami guncangan dalam permintaan dan penawaran agregat. Oleh karenanya pemerintah dan otoritas moneter (bank sentral) seharusnya mengimplementasikan kebijakan moneternya untuk menstabilkan siklus dunia usaha tersebut.

Tujuan Kebijakan Moneter

1. Stabilitas harga2. Pertumbuhan ekonomi3. Perluasan kesempatan kerja (high

employment)4. Keseimbangan neraca pembayaran5. Stabilitas financial markets6. Stabilitas pasar valuta asing

Kebijakan Moneter Dalam Perekonomian Terbuka• Keterbukaan ekonomi akan membawa konsekuensi

pada perencanaan dan pelaksanaan kebijakan ekonomi makro dan moneter

• Transaksi perdagangan dan keuangan international -> foreign capital flows– Capital inflows > JUB naik > contractionery policy– Capital outflows > JUB turun > expansionery policy

• External shocks dapat berpengaruh pada ekonomi domestik– Perubahan suku bunga > perubahan interest rate

differential > perubahan aliran dana dari dan ke luar negeri.

Sistem Nilai Tukar

• Fixed exchange rate (sistem nilai tukar tetap)– Pegged to a currency– Pegged to a basket of currency– Currency board

• Managed floating exchange rate (sistem nilai tukar mengambang terkendali)

• Floating exchange rate (sistem nilai tukar mengambang)

• Dalam definisi yang paling sederhana, bank sentral adalah bank yang memegang simpanan bank lain dan menggunakannya untuk settlement pembayaran antar bank (John Singleton, 2011)

• Menurut Hawke (1973), bank sentral adalah sebuah organisasi yang berdiri antara pemerintah dan perbankan

• Menurut Kisch dan Elkin (1932), bank sentral adalah ‘bagian dari kebijakan publik dan bukan merupakan instrumen dari kepentingan pribadi’. Bank sentral menerapkan (dan kadang membantu memformulasikan) kebijakan publik pada sektor perbankan, dan yang terkait dengan variabel ekonomi yang dapat dipengaruhi melalui sektor perbankan.

Mengenal Bank Sentral 11

Menurut Singleton (2006), kegiatan bank sentral meliputi:

1. Bank sentral menerbitkan uang (dalam bentuk kertas dan koin) untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

2. Bank sentral menerapkan dan memformulasikan kebijakan moneter.3. Bank sentral menjalankan tugas sebagai bank dan lembaga pelayanan bagi pemerintah, dan

terkadang mengelola utang luar negeri4. Bank sentral menyimpan cadangan/simpanan bank umum dan menyelesaikan settlement

keuangan antar bank5. Bank sentral memelihara dan mempertahankan kekuatan sistem keuangan, dan pada saat

tertentu bertindak sebagai lender of last resort serta bertugas mengawasi perbankan6. Bank sentral menjalankan kebijakan pemerintah dalam hal nilai tukar dan memelihara serta

mengelola cadangan devisa7. Bank sentral turut mendorong pembangunan ekonomi 8. Bank sentral memberi saran kepada pemerintah menyangkut kebijakan ekonomi9. Bank sentral turut serta dalam perjanjian kerjasama moneter internasional

Mengenal Bank Sentral12

Konsep Kebijakan Moneter:Kebijakan Moneter & Siklus Kegiatan Ekonomi

13

Waktu

Output

trend

A

B

C

D

E

F

GFase Ekspansif

Fase Kontraktif

BC Ekonomi dalam resesi sehingga kebijakan moneter ekspansif supaya mempercepat recoveryCD Ekonomi boom sehingga kebijakan moneter kontraktif untuk menghindari overheating

Kebijakan moneter ini disebut counter-cyclical monetary policy dengan tujuan untuk mengarahkan pertumbuhan ekonomi berada pada trend-nya.

• Kebijakan moneter, sbg bagian dari pengelolaan stabilisasi ekonomi makro, diterapkan sejalan dgn siklus ekonomi (business cycle).

• Kebijakan moneter terbagi menjadi kebijakan moneter ekspansif dan kontraktif Kebijakan ekspansif : penambahan jumlah uang beredar Kebijakan kontraktif : pengurangan jumlah uang beredar

14Konsep Kebijakan Moneter:Kebijakan Moneter dalam Perekonomian Terbuka

Risiko :• Pelemahan

NT• Imported

Inflation

Respond kebijakan moneter terhadap capital flow dengan menaikkan / menurunkan suku bunga menjadi kurang efektif. Bank sentral tidak dapat menjalankan independent monetary policy * (tanpa gangguan yang bersumber dari faktor eksternal).

Transaksi Perdagangan

Keterbukaan perekonomian Transaksi

Keuangan

Foreign Capital Flow

Capital Inflow

Capital Outflow

Kebijakan moneter kontraktif

Kebijakan moneter ekspansif

Risiko :• Tekanan

inflasi • Apresiasi NT• Ekses

likuiditas• Asset price

bubble

Kenaikan / penurunan suku bunga untuk menaikkan / menurunkan

int rate differensial

15

IMPOSSIBLE TRINITY (TRILEMA) KEBIJAKAN DALAM EKONOMI TERBUKA Suatu negara tidak dapat mencapai 3 target makroekonomi secara

bersamaan yaitu nilai tukar tetap, rezim devisa bebas dan independensi kebijakan moneter domestik.

Impossible Trinity: Hanya dua tujuan yang bisa dicapai.

Nilai Tukar Tetap

Otonomi *(independensi)

Kebijakan MoneterDomestikRezim

Devisa Bebas

Alternatif solusi untuk otonomi kebijakan moneter:•Rezim nilai tukar tetap dan kontrol devisa•Rezim nilai tukar floating dan devisa bebas

a. Jika Nilai Tukar Tetap & Rezim Devisa Bebas kebijakan moneter diarahkan untuk menjaga nilai tukar yg tetap tsb ( no independency)

b. Jika NT Tetap & Kebij. Moneter Independen tidak dapat melakukan kebijakan devisa bebas

c. Jika Rezim Devisa Bebas & Kebij. Moneter Independen tidak dapat melakukan kebijakan NT Tetap

ab

c

15Konsep Kebijakan Moneter:Kebijakan Moneter dalam Perekonomian Terbuka

16

Pengendalian Besaran Moneter

Pengendalian besaran moneter oleh bank sentral dilakukan melalui berbagai instrumen kebijakan moneter

Instrumen Langsung

• Instrumen yang secara langsung mempengaruhi sasaran operasional yang diinginkan oleh bank sentral

Instrumen Tidak Langsung

• Mengendalikan besaran moneter (jumlah uang beredar) dengan cara mempengaruhi neraca bank

17

Pengendalian Besaran Moneter

Instrumen LangsungPenetapan suku bunga

Penetapan pagu kredit

Rasio Likuiditas

Kredit Langsung

• Kewajiban bank-bank untuk memelihara SSB / mata uang tertentu dalam % tertentu

• Untuk mengalang dana bagi pembiayaan anggaran pemerintah

• Penetapan jumlah maksimum kredit yang dapat disalurkan oleh perbankan

• Penetapan tk suku bunga pinjaman / simpanan bank oleh bank sentral

• Kewajiban bank-bank untuk memberikan kredit pada sektor tertentu

18

Pengendalian Besaran Moneter

Instrumen Tidak Langsung

Operasi Pasar Terbuka (OPT)

Discount Facility (DF)

Reserve Requirement (RR) • Kewajiban bank-bank untuk menyimpan % tertentu dari Dana Pihak Ketiga di bank sentral

• Akan Mempengaruhi kemampuan bank u/ menyalurkan kredit

• Fasilitas kredit / simpanan dari bank sentral berjangka pendek

• Dengan jaminan surat2 berharga• Tingkat diskonto ditetapkan sesuai arah

kebijakan

• Jual beli surat berharga Pem. atau BI di pasar primer/ pasar sekunder

• Jual Beli valuta asing di pasar valas untuk mempengaruhi jumlah uang beredar dan nilai tukar

• Mekanisme lelang atau non lelang

19

Pengendalian Besaran Moneter

Kebijakan moneter Ekspansif

OPT : BI membeli SSB

DF : BI menurunkan tk suku bunga diskonto

RR : BI melonggarkan ketentuan RR

IV : BI membeli USD Dolar dari pasar valas dengan Rupiah

20

OMOM

StandingFacility

StandingFacility Deposit FacilitiesDeposit Facilities

Sertifikat Deposito BI (SDBI)Sertifikat Deposito BI (SDBI)

Reverse Repo SBNReverse Repo SBN

Lending FacilitiesLending Facilities

AbsorpsiAbsorpsi

InjeksiInjeksi

AbsorpsiAbsorpsi

InjeksiInjeksi

Repo,SBN Outright Beli

Repo,SBN Outright Beli

Intervensi Valas(beli USD/IDR), SWAP jual

Intervensi Valas(beli USD/IDR), SWAP jual

Intervensi Valas(jual USD/IDR), SWAP beli

Intervensi Valas(jual USD/IDR), SWAP beli

Term Deposit,SBN Outright Jual

Term Deposit,SBN Outright Jual

OPTOPT

Penerbitan SBI/SBISPenerbitan SBI/SBIS

Pengendalian Besaran Moneter:Instrumen Operasi Moneter BI

21

Tujuan Kebijakan Moneter Tujuan kebijakan Moneter : • Tersedianya lapangan kerja• Pertumbuhan ekonomi• Stabilitas harga• Stabilitas pasar keuangan• Stabilitas suku bunga

• Tujuan kebijakan moneter saling berhubungan, tetapi dalam prakteknya sulit untuk dapat tercapai secara bersamaan

• Adanya conflict antar tujuan

Memilih 1 tujuan , mengabaikan tujuan lainnya

Mengupayakan semua tujuan

tercapai, namun tidak optimal

Sasaran Tunggal