Upload
virgianitta-kardhani
View
187
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
UJI TOKSISITAS BIOPRODUKSI KAPANG ENDOFIT (Cl.Bel.5F) TANAMAN KUNYIT (Curcuma longa L.) TERHADAP LARVA Artemia salina
Leach.DENGAN METODE Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)
JURUSAN BIOLOGIFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAMUNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA2012
Disusun oleh:VIRGIANITTA KARDHANI
NIM: 0807025016
Tanaman Obat
Tanaman KunyitCurcuma longa L.
Kapang Endofit
LarvaArtemia salina Leach.
MetodeBrine Shrimp
Lethality Test (BSLT) Senyawa Metabolit Sekunder
Uji toksisitas
Tujuan UMUM PKL
Mahasiswa dapat menambah pengalaman, ilmu pengetahuan serta wawasan dalam bidang bioteknologi, khususnya tanaman obat-obatan.
Mahasiswa dapat terlibat secara langsung melatih kedisiplinan dan bertanggung jawab terhadap suatu pekerjaan dalam dunia kerja yang profesional.
Mahasiswa dapat menambah pengalaman dalam dunia kerja khususnya di luar kampus yang sesuai dengan bidang keilmuannya masing-masing sekaligus dapat menerapkan ilmu yang didapat selama di bangku perkuliahan.
Mengetahui informasi tambahan tentang senyawa hasil bioproduksi oleh mikroorganisme terutama oleh kapang endofit yang berasal dari tanaman kunyit (Curcuma longa L.).
Menguji toksisitas terhadap larva Artemia salina Leach. dari senyawa yang dihasilkan oleh bioproduksi kapang endofit (Cl.Bel.5F) dari
tanaman kunyit (Curcuma longa L.) dengan metode BSLT (Brine Shrimp
Lethality Test)
Mahasiswa dapat melatih keterampilan dalam bidang bioteknologi khususnya isolasi bioproduksi kapang endofit (Cl.Bel.5F) serta menguji senyawa-senyawa yang berpotensi sebagai toksisitas dari tanaman kunyit (Curcuma longa L.).
Mahasiswa dapat menambah pengalaman kerja sebagai bekal dalam menghadapi dunia kerja yang profesional kelak.
Melatih kedisiplinan serta bertanggung jawab terhadap suatu pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.
Manfaat PKL Bagi Mahasiswa
Manfaat PKL Bagi Instansi Tempat PKL
Sebagai pelaksanaan fungsi lembaga di bidang pendidikan dan pemasyarakatan biologi, khususnya di bidang Bioteknologi.
Memperoleh bantuan dalam mengetahui informasi tambahan tentang senyawa hasil bioproduksi oleh mikroorganisme terutama
oleh kapang endofit yang berasal dari tanaman kunyit (Curcuma longa L.).
Manfaat PKL Bagi Pendidik
Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini diharapkan
dapat bermanfaat sebagai tambahan referensi terhadap
pihak yang membutuhkan yang berhubungan dengan uji
toksisitas bioproduksi kapang endofit (Cl.Bel.5F) dari
tanaman kunyit (Curcuma longa L.) terhadap larva Artemia
salina Leach. dengan metode Brine Shrimp Lethality Test
(BSLT).
KLASIFIKASI TANAMAN KUNYITDivisi : SpermatophytaSubdivisi : AngiospermaeKelas : MonocotyledonaeOrdo : ZingiberalesFamily : ZingiberaceaeGenus : CurcumaSpesies : Curcuma longa L.
Rimpang kunyit mengandung minyak atsiri dengan senyawa, antara lain: fellandrene, sabinene, sineol, borneol, zingiberene, kurkumin, turmeron, kamfene,
kamfor, sesquiterpene, asam kafrilat, asam metoksininamat, dan tolilmetil karbinol. Selain itu, rimpang kunyit juga mengandung tepung dan zat
warna yang mengandung alkaloid kurkumin(Mahendra, 2005).
Rimpang kunyit dapat digunakan sebagai antikoagulan, menurunkan tekanan darah, obat malaria, obat cacing, obat
sakit perut, memperbanyak ASI, stimulant, mengobati keseleo, memar dan rematik, obat asma diabetes mellitus, usus buntu, amandel, sariawan, tambah darah, melindungi jantung, radang hidung, penurunan panas, menghilangkan
rasa gatal, menyembuhkan kejang, mengobati luka-luka dan obat penyakit hati. (Syukur & Hernani, 2002).
KegunaanKandungan
• mikroba endofit adalah mikroba yang hidup di selama jaringan tanaman sekurang-kurangnya selama periode waktu tertentu dan dalam siklus hidupnya membentuk koloni dalam jaringan tanaman tanpa membahayakan inangnya
Song (1998)
• mikroba endofit merupakan mikroba yang berkoloni pada bagian jaringan tanaman yang tidak menyebabkan adanya tanda-tanda penyakit, yang hidup secara laten dalam tanaman inangnya
Carrol (1986)
• mikroba endofit merupakan mikroba yang hidup dalam jaringan tanaman, minimal selama periode tertentu dalam jaringan tersebut tanpa menyebabkan kerugian bagi inangnya.
Petrini (1991)
•mikroba endofit adalah mikroba yang hidup bersimbiosis dengan jaringan tanaman dan terjadi interaksi yang saling menguntungkan.
Strobel (1991)
Definisi Mikroba Endofit
Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) adalah suatu metode untuk menentukan toksisitas
suatu ekstrak ataupun senyawa terhadap larva udang dari Artemia salina Leach.
Prosedur uji ini peka, cepat, sederhana, dan dapat diulang tanpa terjadi penyimpangan.
Pengamatan dilakukan setelah 24 jam, kemudian data dianalisis untuk memperoleh
nilai LC50 dengan menggunakan analisis regresi linier.
Uji Toksisitas Dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)
Phylum : ArthropodaKelas : Crustacea
Subkelas : BranchiopodaOrdo : AnostracaFamilia : Artemidae
Genus : ArtemiaSpesies : Artemia salina Leach.
Klasifikasi Artemia salina Leach.
Praktek Kerja lapangan ini telah dilaksanakan selama 40 hari pada tanggal 9 April-18 Mei 2012, di Laboratorium Kimia Bahan Alam, Pusat
Penelitian Bioteknologi LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia), Jalan Raya Bogor Km 46, Cibinong-Bogor, Jawa
Barat.
Alat dan Bahan
erlenmeyer, beacker glass, gelas ukur, cawan petri, laminar air
flow cabinet, botol vial, corong kaca, rotary shaker, jarum ose,
sonicator, oven, timbangan analitik, autoclave, rotary
evaporator, hot plate, vacum, corong Burcner, gunting, labu pemisah, kamera, peralatan
tulis, pipet tetes, pinset, desikator
isolat kapang endofit CL Bel 5F, Potatoes Dextrose Agar (PDA), Kentang, Sukrosa, Etil Asetat, Akuades, kapas, kertas saring,
kain saring, Isolat Kapang Endofit Cl.Bel.5F
PEMBUATAN MEDIA
Dipotong dadu kecil-kecil
Direbus hingga
mendidih+
Aquades 2500 ml
500 gr
200 ml
200 ml
200 ml
200 ml
200 ml 200 ml
+ sukrosa 200 mg + sukrosa
1000 mg + sukrosa 2000 mg
+ sukrosa 3000 mg
+ sukrosa 4000 mg
+ sukrosa 5000 mg
+ sukrosa 200 mg
+ sukrosa 1000 mg
+ sukrosa 2000 mg
+ sukrosa 3000 mg
+ sukrosa 4000 mg
+ sukrosa 5000 mg
DUPLO
Disterilisasi di Autoclave 15 menit
FERMENTASI
Diinokulasikan satu ose
Diinkubasi sambil dishaker dengan kecepatan 120 rpm pada suhu ruangan selama 14 hari
Diinkubasi 21 hari untuk Duplo
Dsaring dengan corong Burcner yang telah dilapisi
kertas saring
Filtrat Biomassa
Dihasilkan
Isolat Kapang
Ekstraksi Biomassa
Biomassa Dikeringkan di dalam oven
Digunting kecil-kecil
Dimasukkan ke dalam Erlenmeyer + Etil Asetat
± 10 ml
Disonicator
Dimaserasi 24 jam
Disaring dengan kapas
Ekstrak Kental Biomassa
Dilakukan hal yang sama pada perlakuan fermentasi
21 hari
Partisi Filtrat
Filtrat
Dituang ke labu
pemisah
+ Etil Asetat
Diguncang hingga merata
Didiamkan hingga terbentuk dua
lapisan
Dituang
Dievaporasi
Diuapkan
Ekstrak Kental Filtrat
Dilakukan hal yang sama pada perlakuan fermentasi 21 hari
Analisis KLT
Ekstrak Kental Biomassa Baku Pembanding (Curcuma longa L.) Ekstrak Kental Filtrat
Plat KLT untuk Ekstrak Biomassa
+ BP
Plat KLT untuk Ekstrak Filtrat
+ BP
dimasukkan ke dalam chamber berisi eluen
kloroform metanol 9:1
Diamati pola bercak di bawah sinar UV
Semprot plat KLT dengan serium sulfat dan keringkan
diatas hot plate
UJI BSLT
Larutan Induk20 mg ekstrak Biomassa + 2 ml
pelarut
Pipet 500µl Pipet 5µlPipet 50µl
Air laut + 3 mlAir laut + 3 ml Air laut + 3 mlAir laut + 3 mlAir laut + 3 mlAir laut + 3 ml
10 ekorLarva udang
10 ekorLarva udang
10 ekorLarva udang
Air laut ad 5 ml Air laut ad 5 ml Air laut ad 5 ml
Diuapkan DiuapkanDiuapkanDitambahkan Ditambahkan Ditambahkan
Dimasukkan Dimasukkan Dimasukkan
Dimasukkan Dimasukkan Dimasukkan
1000 bpj 100 bpj 10 bpj
Dilakukan Hal yang sama pada Ekstrak
Filtrat
N.B : Larutan blangko dibuat untuk masing-masing konsentrasi tanpa penambahan ekstrakN.B : Larutan blangko dibuat untuk masing-masing konsentrasi tanpa penambahan ekstrak
1000 bpj 100 bpj 10 bpj
Simpan di bawah lampu selama 24 jam. Hitung jumlah kematian nauplii, lalu hitung nilai LC50
dengan menggunakan program SPSS
Simpan di bawah lampu selama 24 jam. Hitung jumlah kematian nauplii, lalu hitung nilai LC50
dengan menggunakan program SPSS
Masing-masing larutan uji dibuat TRIPLO
Hasil dan Pembahasan
No.Penambahan Sukrosa
(mg)
Berat Biomassa
(mg)
Berat Ekstrak Biomassa
(mg)
Berat Ektrak Filtrat (mg)
1. 200 240 40 10
2. 1000 610 90 10
3. 2000 1060 1010 40
4. 3000 330 130 20
5. 4000 110 100 20
6. 5000 50 40 30
Tabel 1. Berat Biomassa, Berat Ektrak Biomassa dan Berat Filtrat pada hari ke-14
Tabel 2. Berat Biomassa, Berat Ektrak Biomassa dan Berat Filtrat pada hari ke-21
No. Penambahan Sukrosa (gr)
Berat Biomassa (gr)
Berat Ekstrak Biomassa (gr)
Berat Ektrak Filtrat (gr)
1. 200 260 10 202. 1000 640 10 703. 2000 1550 30 904. 3000 330 10 805. 4000 400 10 806. 5000 210 10 50
Grafik Perbandingan Bobot Biomassa hari ke-14 dan hari ke- 21
200 1000 2000 3000 4000 50000
200400600800
10001200140016001800
240
610
1060
330110
50
260
640
1550
330 400210
Bobot Biomassa (mg)
Biomassa hari ke-14Biomassa hari ke-21
Penambahan Sukrosa (mg)
Grafik Perbandingan Ekstrak Biomassa hari ke-14 dan hari ke- 21
200 1000 2000 3000 4000 50000
200
400
600
800
1000
1200
4090
1010
130100 40
1010 30 10 10
10
Ekstrak Biomassa (mg)
Ekstrak Biomassa hari ke-14Ekstrak Biomassa hari ke-21
Penambahan Sukrosa (mg)
Grafik Perbandingan Ekstrak Filtrat hari ke-14 dan hari ke- 21
200 1000 2000 3000 4000 50000
102030405060708090
100
10 10
40
20 2030
20
70
9080 80
50
Ekstrak Filtrat
Ekstrak Filtrat hari ke- 14Ekstrak Filtrat hari ke-21
Penambahan Sukrosa (mg)
Kromatografi Lapis Tipis Ekstrak Biomassa pada hari ke 14 dan ke 21
Fermen-tasi
selama 14 hari
Fermen-tasi
selama 21 hari
UV 254 UV 366Setelah disemprot
Serium Sulfat & dipanaskan
Kromatografi Lapis Tipis Ekstrak Filtrat pada hari ke 14 dan ke 21
Fermen-tasi
selama 14 hari
Fermen-tasi
selama 21 hari
UV 254 UV 366Setelah disemprot
Serium Sulfat & dipanaskan
Berdasarkan analisis secara KLT senyawa kimia yang dihasilkan ekstrak biomassa, pola bercak pada lempeng KLT yang dibandingkan dengan BP (Baku Pembanding) Curcuma longa L. terlihat dengan jelas bahwa senyawa
yang di dapat memiliki bercak yang sama pada tiap fraksi. Begitu pula pada ekstrak Filtrat, pola bercak yang
dihasilkan juga sama dari tiap fraksi.
Sehingga seluruh fraksi ektrak biomassa dan fraksi ekstrak filtrat digabung menjadi menjadi satu sehingga
di dapat ekstrak biomassa dan ekstrak filtrat hasil bioproduksi kapang endofit Cl.Bel.5F dari tanaman
kunyit (Curcuma longa L.) dan dilanjutkan untuk menguji toksisitas terhadap larva Aretemia salina Leach.
SampelKonsentrasi
(bpj)
Log Konsentrasi
(x)Mati Hidup M/TH
% Kematian
Probit (y)
LC50
(bpj)
Ekstrak Biomassa
100010010
321
302827
023
30/3028/3027/30
1009390
8,096,486,28
13,95
Ekstrak Filtrat
100010010
321
303030
000
30/3030/3030/30
100100100
8,098,098,09
5,76
Hal ini didukung oleh Meyer et al (1982), “suatu sampel dinyatakan memperlihatkan aktivitas biologi terhadap larva udang bila memiliki
LC50 < 1000 µg/ml, dan sangat toksik karena LC50 < 30”
Tabel 3. Nilai LC50 Hasil Uji Toksisitas BSLT (Brine Shrimp Lethality Test) Ekstrak Biomassa dan
Ekstrak Filtrat
Bobot biomassa yang paling banyak diperoleh hasil fermentasi dari kapang endofit Cl.Bel.5F pada tanaman kunyit (Curcuma longa L.) pada media PSB yang dilakukan penambahan sukrosa 2000 mg.
Hasil bioproduksi kapang endofit Cl.Bel.5F dari tanaman kunyit (Curcuma longa L.) diperoleh dua ekstrak kental yaitu ekstrak biomassa dan ekstrak filtrat.
Hasil uji toksisitas dengan metode BSLT pada ekstrak biomassa dan ekstrak filtrat terhadap larva Artemia salina Leach. menunjukkan bahwa kedua ekstrak tersebut bersifat sangat toksik karena nilai LC50 yang didapat kurang dari 30 µg/ml.
Sebaiknya sebelum melaksanakan PKL perlu persiapan matang seperti pembelajaran tentang cara penggunaan dan mengetahui fungsi-fungsi
peralatan yang ada di laboratorium serta penguasaan materi sebagai dasar teori yang berkaitan dengan kegiatan yang akan dilaksanakan selama
Praktek Kerja Lapangan berlangsung,
Kesimpulan
Saran