15
Pertumbuhan Ekonomi Nasional dan Kualitasnya Evaluasi Ekonomi Indonesia dalam Persfektif Ekonomi Islam Roundtable Discussion (IBFI Trisakti-Majelis Ekonomi Muhammadiyah) Auditorium Gedung Dakwah Muhammadiyah Jakarta, 23 Januari 2014 Dr. Perdana Wahyu Santosa Universitas YARSI dan Sabang Merauke Circle

Presentation of IBFI-Muhammadiyah Round Table 2014

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Presentation material for IBFI-Muhammadiyah Roundtable (Islamic Finance) 2014

Citation preview

  • Pertumbuhan Ekonomi Nasional dan

    Kualitasnya Evaluasi Ekonomi Indonesia dalam Persfektif Ekonomi Islam

    Roundtable Discussion (IBFI Trisakti-Majelis Ekonomi Muhammadiyah)

    Auditorium Gedung Dakwah Muhammadiyah

    Jakarta, 23 Januari 2014

    Dr. Perdana Wahyu Santosa Universitas YARSI dan Sabang Merauke Circle

  • Pengantar (1)

    Banyak pakar (WB, McKinsey, BCG, GS,

    Bloomberg etc) meramalkan perekonomian

    Indonesia dalam 10-15 tahun ke depan,

    menjadi negara high-income.

    Salah satu proyeksi masa depan Indonesia

    dituangkan dalam konsep MINT (Meksiko,

    Indonesia, Nigeria dan Turkey)-ONeill (2013).

    MINT dinilai berpotensi menggeser posisi

    Brazil, Rusia, India dan China (BRIC)

    PWS Roundtable IBFI-Muhammadiyah 2014 2

  • Pengantar (2)

    MINT: Indonesia diproyeksikan menjadi

    kekuatan ekonomi terbesar di Asia Tenggara.

    Namun untuk mencapai itu, Indonesia harus

    mampu mengatasi berbagai persoalan pelik

    infrastruktur dan daya saing ekonomi di

    luar sektor komoditas.

    Selain itu, Indonesia harus meningkatkan

    stabilitas sosial dan politik serta kepastian

    hukum dalam kerangka demokrasi yang lebih

    baik.

    PWS Roundtable IBFI-Muhammadiyah 2014 3

  • Sanggupkah Indonesia merealisasikan

    berbagai proyeksi positif tersebut? Atau

    perekonomian nasional justru terperosok

    dalam middle-income trap? Apakah

    pertumbuhan ekonomi sudah berkualitas?

    Dan bagaimana tingkat kesejahteraan

    rakyat?

    PWS Roundtable IBFI-Muhammadiyah 2014 4

  • Evaluasi Singkat Ekonomi Nasional (2009-2013)

    Dalam 5 tahun terakhir perekonomian

    Indonesia selalu berada dalam tren positif

    (sekalipun melambat pada 2013).

    Indikator makro lainnya juga cukup

    menggembirakan:

    Investasi asing (+)

    Jumlah penduduk miskin (-)

    Tingkat pengangguran (-)

    PWS Roundtable IBFI-Muhammadiyah 2014 5

  • Beberapa Kritik Pengangguran menyusut namun lapangan kerja

    belum merata disertai kesenjangan melebar

    (meningkatnya rasio Gini)

    PDB bertumbuh, namun HDI merosot (?)

    Pertumbuhan ekonomi sebagian besar hanya

    di Jawa dan sebagian Sumatera saja

    Pembangunan dan perbaikan infrastruktur

    lambat (bujet) dan banyak hambatan (lahan)

    Pengendalian harga bahan pokok kurang

    terkendali dan mengecewakan publik

    PWS Roundtable IBFI-Muhammadiyah 2014 6

  • Bagaimana pada 2014?

    Apakah masalah kemiskinan semakin akut?

    BPS (Sep 2013), Jumlah orang miskin bertambah 0,48

    juta dibanding Maret 2013, menjadi 28,55 juta

    (11,47%)

    Selain itu, tingkat kedalaman kemiskinan dan indeks

    keparahannya juga semakin akut.

    Meningkatnya volatilitas pasar finansial (Risk)

    Di tengah proyeksi ekonomi Indonesia yang begitu

    prospektif, bagaimana ini bisa terjadi?

    Pemulihan ekonomi global 2014, China slowdown

    PWS Roundtable IBFI-Muhammadiyah 2014 7

  • Faktor Penyebab Dinamika Ekonomi

    Kemiskinan (+):

    BBM naik 33 persen

    Memicu inflasi Juli 3,29 persen

    Defisit Transaksi

    Berjalan (BBM subsidi)

    ditambal oleh utang

    Volatilitas Finansial (+):

    Tapering Off (The Fed)

    Gejolak Pasar Finansial Global; IHSG -18,6%

    Capital Flight (hot money)

    USD-IDR:>Rp12.000 (-27 persen)

    Untuk memangkas kemiskinan, perekonomian

    harus bertumbuh. Namun, sebaliknya pemerintah

    memangkas target pertumbuhan PDB 2014!

    PWS Roundtable IBFI-Muhammadiyah 2014 8

  • Defisit Neraca Perdagangan: BBM Subsidi

    PWS Roundtable IBFI-Muhammadiyah 2014 9

    Ini salah satu masalah

    besar bagi struktur

    fiskal dan menjadi

    beban sistematik

    neraca perdagangan

    namun menjadi

    komoditas politik

    BBM subsidi menghambat inovasi

    new energy & renewable energy

  • Pertumbuhan Ekonomi dan Kemiskinan

    Muncul analisis (Bourguignon) bahwa korelasi

    pertumbuhan ekonomi dengan kemiskinan semakin

    lemah.

    Faktor penyebabnya: melebarnya kesenjangan (gap)

    kaya-miskin: ketimpangan (+).

    2014: prediksi (-)

    Melambatnya perekonomian nasional

    Meningkatnya kemiskinan (plus indeks keparahannya)

    Melebarnya kesenjangan (gap) kaya-miskin

    Suhu Sosial-Politik memanas (pemilu)

    Berhasilkah pro-poor, pro-growth dan pro-job? PWS Roundtable IBFI-Muhammadiyah 2014 10

  • Ekonomi Islam dan Kemiskinan

    Islam menilai bahwa kemiskinan adalah

    masalah struktural (QS 30:40 dan QS 11:6)

    Setiap makhluk memiliki rizkinya masing-

    masing (QS: 29:60) dan mereka (terjamin) tak akan

    kelaparan (QS 20: 118-119)

    PWS Roundtable IBFI-Muhammadiyah 2014 11

  • Kemiskinan dan Masalah Struktural

    Kemiskinan timbul karena berbagai masalah

    struktural seperti:

    Kerusakan alam mengakibatkan bencana (QS 30:41, QS: 42:30)

    Ketidak-pedulian dan kebakhilan kelompok kaya (QS 3: 180, QS 70:18): menciptakan perangkap

    kemiskinan bagi kelompok yang lemah

    Sebagian manusia bersikap dzalim, eksploitatif dan menindas: memakan harta orang lain (QS 9:34), harta

    anak yatim (QS 4:2, 6,10) dan riba (QS 2:275).

    PWS Roundtable IBFI-Muhammadiyah 2014 12

  • Kemiskinan dan Kekuatan Politik

    Kemiskinan yang disebabkan konsentrasi

    kekuatan politik, birokrasi dan ekonomi di

    satu tangan (elite) tertentu.

    Firaun, Haman dan Qarun berkolusi untuk

    menindas rakyat Mesir (QS 28:1-88).

    Ada kemiskinan karena bencana alam (QS 34: 14-15)

    atau disebabkan peperangan (QS 59:8-9)

    PWS Roundtable IBFI-Muhammadiyah 2014 13

  • Penikmat Pertumbuhan PDB

    PDB bertumbuh, namun kualitas

    kemiskinan meningkat, HDI menurun

    dan ketimpangan melebar. Lalu, siapa

    penikmat pertumbuhan ekonomi

    Indonesia selama ini? Mengapa rakyat

    hanya mendapatkan kesejahteraan

    ilusif?

    PWS Roundtable IBFI-Muhammadiyah 2014 14

  • Referensi

    Analisis Data disarikan dan diolah dari BPS, BEI, BI, Kompas,

    Bloomberg dan Bisnis Indonesia (2013-Jan 2014)

    Heath, Michael, IMF Raises Global Outlook as Advanced

    Nations Accelerate, Bloomberg (Jan 21, 2014).

    Prasetyantoko, A. Kebijakan demi Kualitas Pertumbuhan,

    Kompas, Hal. 15 (Januari 2013)

    Wibisono, Yusuf, Cara Islam Mengatasi Kemiskinan, Republi-

    ka Online (Maret 2013)

    Wright, Christ, After the BRICs are the MINTs, but Can You

    Make Money from Them?, 6 Jan 2014 (www.forbes.com)

    PWS Roundtable IBFI-Muhammadiyah 2014 15