Upload
hardi-stiper
View
59
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
Jum
at 1
4 A
pril 2
02
3
Disusun Oleh Kelompok IX (SEMBILAN) Nama Anshari Ramadhan
NIM/NPM 14.16.03832 Nama Hardi
NIM/NPM 14.16.04140 Nama M.Adim
NIM/NPM 14.16.04158 Nama Nope hadi
NIM/NPM 14.16.03984 Mata Kuliah Pendidikan Pancasila
Semester 1 SATU CLASS C RUANG 3 TIGA
Yayasan Bakti Muslimin Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi
STIA AMUNTAI Tahun Akademik 2014/2015 1
FR
OM
KELO
MPO
K IX
(SEM
BIL
AN
) CLA
SS
C R
UA
NG
3
Jum
at 1
4 A
pril 2
02
3
D. HUBUNGAN ANTARA FILSAFAT DAN IDEOLOGI
Dari tradisi sejarah filsafat Barat dapat dibuktikan bahwa tumbuhnya ideologi seperti liberalisme, kapitalisme, marxisme leninisme, maupun nazisme dan fascisme, adalah bersumber kepada aliran-aliran filsafat yang berkembang di sana. Persepsi mengenai kebebasan yang tumbuh pada zaman Renaisance
dan Aufklarung mengakibatkan tumbuh dan berkembangnya ideologi liberal dan kapitalis di Barat.
2
FR
OM
KELO
MPO
K IX
(SEM
BIL
AN
) CLA
SS
C R
UA
NG
3
Jum
at 1
4 A
pril 2
02
3 Demikian pula dengan pemikiran-pemikiran Karl
Marx dan Engels yang historis materialistik dan dialektik telah menumbuh suburkan ideologi marxisme/leninnisme/komunisme di negara-negara sosialis komunis. Begitu pula dengan pemikiran Nietzche tentang Ubermensch (superman) dan Wille zur Macht (kehendak untuk berkuasa) telah mendorong Hittler untuk mengembangkan Naziisme yang militeristis.
3
FR
OM
KELO
MPO
K IX
(SEM
BIL
AN
) CLA
SS
C R
UA
NG
3
Jum
at 1
4 A
pril 2
02
3
MAKNA IDEOLOGI BAGI BANGSA DAN NEGARA
Pada hakikatnya ideologi adalah merupakan hasil refleksi manusia berkat kemampuannya mengadakan distansi terhadap dunia kehidupannya.Ideologi akan menjadi realistis manakala terjadi orientasi yang bersifat dinamis antara masyarakat bangsa dengan ideologi, karena dengan demikian ideologi akan bersifat terbuka dan antisipatif bahkan bersifat reformatif dalam arti senantiasa mampu mengadaptasi perubahan-perubahan sesuai dengan aspirasi bangsanya.
4
FR
OM
KELO
MPO
K IX
(SEM
BIL
AN
) CLA
SS
C R
UA
NG
3
Jum
at 1
4 A
pril 2
02
3
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI YANG REFORMATIF, DINAMIS DAN TERBUKA
Ideologi Pancasila adalah bersifat aktual, dinamis, antisipatif dan senantiasa mampu menyesuaikan dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi serta dinamika perkembangan aspirasi masyarakat.sebagai suatu contoh keterbukaan ideologi Pancasila antara lain dalam kaitannya dengan kebebasan berserikat berkumpul sekarang terdapat 48 partai politik, dalam kaitan dengan ekonomi (misalnya ekonomi kerakyatan), demikian pula dalam kaitannya dengan pendidikan, hukum, kebudayaan, iptek, hankam dan bidang lainnya.
5
FR
OM
KELO
MPO
K IX
(SEM
BIL
AN
) CLA
SS
C R
UA
NG
3
Jum
at 1
4 A
pril 2
02
3
6
FR
OM
KELO
MPO
K IX
(SEM
BIL
AN
) CLA
SS
C R
UA
NG
3
Nilai Dasar
Berdasarkan pengertian tentang ideologi terbuka tersebut nilai-nilai yang terkandung
dalam ideologi Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah sebagai berikut:
Nilai PraksisNilai Instrumental
Jum
at 1
4 A
pril 2
02
3
Nilai Dasar, yaitu hakikat kelima sila Pancasila yaitu Ketuhanan, kemanusiaan,persatuan,kerakyatan dan keadilan.Nilai dasar tersebut adalah merupakan esensi dari sila-sila Pancasila yang bersifat universal, sehingga dalam nilai dasar tersebut terkandung cita-cita, tujuan serta nilai-nilai yang baik dan benar.
Nilai Instrumental, yang merupakan arahan,kebijakan,strategi,saran serta lembaga pelaksanaannya.
7
FR
OM
KELO
MPO
K IX
(SEM
BIL
AN
) CLA
SS
C R
UA
NG
3
Jum
at 1
4 A
pril 2
02
3 Nilai Praksis, yaitu merupakan realisasi nilai-nilai
instrumental dalam suatu realisasi pengalaman yang bersifat nyata, dalam kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara (lihat BP-7 Pusat.1994:).
8
FR
OM
KELO
MPO
K IX
(SEM
BIL
AN
) CLA
SS
C R
UA
NG
3
Jum
at 1
4 A
pril 2
02
3
9
FR
OM
KELO
MPO
K IX
(SEM
BIL
AN
) CLA
SS
C R
UA
NG
3
Pancasila sebagai ideologi terbuka secara struktural memiliki tiga dimenasi yaitu:
(1) Dimensi Idealistis
(2) Dimensi Normatif (3) Dimensi Realistis
Jum
at 1
4 A
pril 2
02
3 Dimensi Idealistis, yaitu nilai-nilai dasar yang
terkandung dalam Pancasila yang bersifat sistematis, rasional dan menyeluruh, yaitu hakikat nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila yaitu Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan dan Keadilan.
Dimensi Normatif, yaitu nilai-nilai yang terkandung dalam Panccasila perlu dijabarkan dalam suatu sistem norma, sebagaimana terkandung dalam norma-norma kenegaraan.
Dimensi Realistis, yaitu suatu ideologi harus mampu mencerminkan realitas yang hidup dan berkembang dalam masyarakat.
10
FR
OM
KELO
MPO
K IX
(SEM
BIL
AN
) CLA
SS
C R
UA
NG
3
Jum
at 1
4 A
pril 2
02
3
C. PERBANDINGAN IDEOLOGI PANCASILA DENGAN PAHAM IDEOLOGI BESAR LAINNYA DI DUNIA
Ideologi Pancasila
Ideologi Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia berkembang melalui suatu proses yang cukup panjang.
Negara Pancasila
Manusia membentuk suatu persekutuan hidup yang disebut negara.
Bangsa Indonesia dalam panggung sejarah berdirinya negara di dunia meiliki suatu ciri khas yaitu dengan mengangkat nilai-nilai yang telah dimilikinya sebelum membentuk suatu negara modern.
11
FR
OM
KELO
MPO
K IX
(SEM
BIL
AN
) CLA
SS
C R
UA
NG
3
Jum
at 1
4 A
pril 2
02
3 Nilai-nilai tersebut adalah berupa nilai-nilai adat-
istiadat kebudayaan, serta nilai religius yang kemudian dikristalisasikan menjadi suatu sistem nilai yang disebut Pancasila.
12
FR
OM
KELO
MPO
K IX
(SEM
BIL
AN
) CLA
SS
C R
UA
NG
3
Jum
at 1
4 A
pril 2
02
3
13
FR
OM
KELO
MPO
K IX
(SEM
BIL
AN
) CLA
SS
C R
UA
NG
3
Hakikat Serta pengertian sifat-
sifat tersebut adalah sbb:
2. Paham Negara
Kebangsaan
1. Paham Negara
Persatuan
3. Paham Negara
Integralistik
Jum
at 1
4 A
pril 2
02
3 1. Paham Negara Persatuan
Bangsa dan negara Indonesia adalah terdiri atas berbagai macam unsur yang membentuknya yaitu suku bangsa, kepulauan, kebudayaan, golongan serta agama yang secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan.
Negara Persatuan adalah merupakan satu negara, satu rakyat, satu wilayah dan tidak terbagi-bagi misalnya seperti negara serikat, satu pemerintahan, satu tertib hukum yaitu tertib hukum nasional, satu bahasa serta satu bangsa yaitu Indonesia.
14
FR
OM
KELO
MPO
K IX
(SEM
BIL
AN
) CLA
SS
C R
UA
NG
3
Jum
at 1
4 A
pril 2
02
3
BHINEKA TUNGGAL IKA
Hakikat makna Bhineka tunggal Ika yang memberikan suatu pengertian bahwa meskipun bangsa dan negara Indonesia terdiri atas bermacam-macam suku bangsa yang memiliki adat-istiadat, kebudayaan serta karakter yang berbeda-beda dan terdiri atas beribu-ribu kepulauan wilayah nusantara Indonesia, namun keseluruhannya adalah merupakan suatu persatuan yaitu persatuan bangsa dan negara Indonesia.
Perbedaan itu adalah merupakan suatu bawaan kodrat manusia sebagai makhluk Tuhan yang Maha Esa, namun perbedaan itu untuk dipersatukan disintesakan dalam suatu sintesa yang positif dalam suatu negara kebersamaan, negara persatuan Indonesia (Notonagoro, 1975:106).
15
FR
OM
KELO
MPO
K IX
(SEM
BIL
AN
) CLA
SS
C R
UA
NG
3
Jum
at 1
4 A
pril 2
02
3
2. PAHAM NEGARA KEBANGSAAN
Menurut Muhammad Yamin, bangsa Indonesia dalam merintis terbentuknya suatu bangsa dalam panggung politik internasional, yaitu suatu bangsa yang modern yang memiliki kemerdekaan dan kebebasan, berlangsung melalui tiga fase.Pertama,Yaitu zaman kebangsaan Sriwijaya, kedua,negara kebangsaan zaman Majapahit,dan ketiga pada gilirannya masyarakat Indonesia membentuk suatu Nationale Staat, atau suatu Etat Nationale,yaitu suatu negara kebangsaan Indonesia Modern menurut susunan kekeluargaan berdasar atas Ketuhanan yang Maha Esa serta kemanusiaan (sekarang negara Proklamasi 17 Agustus 1945).
16
FR
OM
KELO
MPO
K IX
(SEM
BIL
AN
) CLA
SS
C R
UA
NG
3
Jum
at 1
4 A
pril 2
02
3
Bangsa pada hakikatnya adalah merupakan suatu penjelmaan dari sifat kodrat manusia tersebut dalam merealisasikan harkat dan martabat kemanusiaannya.
b. Teori KebangsaanDalam tumbuh berkembangnya suatu bangsa atau
juga disebut sebagai ‘Nation’, terdapat berbagai macam teori besar yang merupakan bahan komparasi bagi para pendiri negara Indonesia untuk mewujudkan suatu bangsa yang memiliki sifat dan karakter tersendiri.
17
FR
OM
KELO
MPO
K IX
(SEM
BIL
AN
) CLA
SS
C R
UA
NG
3
a. HAKIKAT BANGSA
Jum
at 1
4 A
pril 2
02
3
18
FR
OM
KELO
MPO
K IX
(SEM
BIL
AN
) CLA
SS
C R
UA
NG
3
1. Teori Hans Kohn
Teori-teori kebangsaan
tersebut adalah sbb:
3. Teori Gepolitik oleh Frederich
Ratzel
2. Teori Kebangsaan Ernest Renan
Jum
at 1
4 A
pril 2
02
31. Teori Hans KohnHans Kohn sebagai seorang ahli antropologi etnis
mengemukakan teorinya tentang bangsa, yang dikatakannya bahwa bangsa yaitu terbentuk karena persamaan bahasa, ras, agama, peradaban, wilayah, negara dan kewarganegaraan.
19
FR
OM
KELO
MPO
K IX
(SEM
BIL
AN
) CLA
SS
C R
UA
NG
3
Jum
at 1
4 A
pril 2
02
32. Teori Kebangsaan Ernest Renan
Menurut Renan pokok-pokok pikiran tentang bangsa adalah sbb:
(a) Bahwa bangsa adalah suatu jiwa,suatu asas kerokhanian
(b) Bahwa bangsa adalah
suatu solidaritas yang
besar
(c) Bangsa adalah suatu hasil sejarah
(d) Bangsa adalah bukan sesuatu yang
abadi
(e) Wilayah dan ras bukanlah
suatu penyebab timbulnya
bangsa 20
FR
OM
KELO
MPO
K IX
(SEM
BIL
AN
) CLA
SS
C R
UA
NG
3
Jum
at 1
4 A
pril 2
02
3 Faktor-faktor yang membentuk jiwa bangsa
adalah sbb:a) Kejayaan dan kemuliaan di masa lampaub) Suatu keinginan hidup bersama baik di masa
sekarang dan di masa yang akan datangc) Penderitaan-penderitaan bersamad) ‘Le capital social’ (suatu modal sosial) bagi
pembentukan dan pembinaan paham kebangsaan
e) Persetujuan bersama pada waktu sekarangf) Keinginan untuk hidup bersamag) Berani memberikan suatu pengorbananh) Pemungutan suara setiap hari
21
FR
OM
KELO
MPO
K IX
(SEM
BIL
AN
) CLA
SS
C R
UA
NG
3
Jum
at 1
4 A
pril 2
02
3
3. TEORI GEPOLITIK OLEH FREDERICH RATZEL
Teori tersebut menyatakan bahwa negara adalah merupakan suatu organisme yang hidup.
22
FR
OM
KELO
MPO
K IX
(SEM
BIL
AN
) CLA
SS
C R
UA
NG
3
Jum
at 1
4 A
pril 2
02
3
4. NEGARA KEBANGSAAN PANCASILA
Sintesa persatuan dan kesatuan tersebut kemudian dituangkan dalam suatu asas kerokhanian yang merupakan suatu kepribadian serta jiwa bersama yaitu pancasila.
23
FR
OM
KELO
MPO
K IX
(SEM
BIL
AN
) CLA
SS
C R
UA
NG
3
Jum
at 1
4 A
pril 2
02
3
24
FR
OM
KELO
MPO
K IX
(SEM
BIL
AN
) CLA
SS
C R
UA
NG
3Unsur-unsur yang membentuk nasionalisme
(bangsa) Indonesia adalah sbb:
1. Kesatuan Sejarah
2. Kesatuan
Nasib
3. Kesatuan Kebuday
aan
4. Kesatuan wilayah
5. Kesatuan
Asas Kerokhan
ian
Jum
at 1
4 A
pril 2
02
3
3. PAHAM NEGARA INTEGRALISTIK
Berdasarkan pengertian paham integralistik tersebut maka rincian pandangan tersebut adalah sbb:
1. Negara merupakan suatu susunan masyarakat yang integral
2. Semua golongan bagian, bagian dan anggotanya berhubungan erat satu dengan lainnya
3. Semua golongan, bagian dan anggotanya merupakan persatuan masyarakat yang organis
4. Yang terpenting dalam kehidupan bersama adalah perhimpunan bangsa seluruhnya
5. Negara tidak memihak kepada sesuatu golongan atau perseorangan
6. Negara tidak menganggap kepentingan seseorang sebagai pusat
25
FR
OM
KELO
MPO
K IX
(SEM
BIL
AN
) CLA
SS
C R
UA
NG
3
Jum
at 1
4 A
pril 2
02
3 7. Negara tidak hanya untuk menjamin
kepentingan seseorang atau golongan aja 8. Negara menjamin kepentingan manusia
seluruhnya sebagai suatu kesatuan integral 9. Negara menjamin keselamatan hidup bangsa
seluruhnya sebagai suatu kesatuan yang tak dapat dipisahkan (yamin, 1959).
26
FR
OM
KELO
MPO
K IX
(SEM
BIL
AN
) CLA
SS
C R
UA
NG
3
Jum
at 1
4 A
pril 2
02
3
Sekian & Terima Kasih
Semoga Terhibur
SemogaBahagia
SemogaBermanfaatPower Point-
nya27
FR
OM
KELO
MPO
K IX
(SEM
BIL
AN
) CLA
SS
C R
UA
NG
3