27
Disusun Oleh Kelompok IX (SEMBILAN) Nama Anshari Ramadhan NIM/NPM 14.16.03832 Nama Hardi NIM/NPM 14.16.04140 Nama M.Adim NIM/NPM 14.16.04158 Nama Nope hadi NIM/NPM 14.16.03984 Mata Kuliah Pendidikan Pancasila Semester 1 SATU CLASS C RUANG 3 TIGA Yayasan Bakti Muslimin Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi STIA AMUNTAI Tahun Akademik 2014/2015 0 3 / 0 7 / 2 2 1 F R O M K E L O M P O K I X ( S E M B I L A N ) C L A S S C R U A N G 3

Presentation1 copy

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Presentation1   copy

Jum

at 1

4 A

pril 2

02

3

Disusun Oleh Kelompok IX (SEMBILAN) Nama Anshari Ramadhan

NIM/NPM 14.16.03832 Nama Hardi

NIM/NPM 14.16.04140 Nama M.Adim

NIM/NPM 14.16.04158 Nama Nope hadi

NIM/NPM 14.16.03984 Mata Kuliah Pendidikan Pancasila

Semester 1 SATU CLASS C RUANG 3 TIGA

Yayasan Bakti Muslimin Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi

STIA AMUNTAI Tahun Akademik 2014/2015 1

FR

OM

KELO

MPO

K IX

(SEM

BIL

AN

) CLA

SS

C R

UA

NG

3

Page 2: Presentation1   copy

Jum

at 1

4 A

pril 2

02

3

D. HUBUNGAN ANTARA FILSAFAT DAN IDEOLOGI

Dari tradisi sejarah filsafat Barat dapat dibuktikan bahwa tumbuhnya ideologi seperti liberalisme, kapitalisme, marxisme leninisme, maupun nazisme dan fascisme, adalah bersumber kepada aliran-aliran filsafat yang berkembang di sana. Persepsi mengenai kebebasan yang tumbuh pada zaman Renaisance

dan Aufklarung mengakibatkan tumbuh dan berkembangnya ideologi liberal dan kapitalis di Barat.

2

FR

OM

KELO

MPO

K IX

(SEM

BIL

AN

) CLA

SS

C R

UA

NG

3

Page 3: Presentation1   copy

Jum

at 1

4 A

pril 2

02

3 Demikian pula dengan pemikiran-pemikiran Karl

Marx dan Engels yang historis materialistik dan dialektik telah menumbuh suburkan ideologi marxisme/leninnisme/komunisme di negara-negara sosialis komunis. Begitu pula dengan pemikiran Nietzche tentang Ubermensch (superman) dan Wille zur Macht (kehendak untuk berkuasa) telah mendorong Hittler untuk mengembangkan Naziisme yang militeristis.

3

FR

OM

KELO

MPO

K IX

(SEM

BIL

AN

) CLA

SS

C R

UA

NG

3

Page 4: Presentation1   copy

Jum

at 1

4 A

pril 2

02

3

MAKNA IDEOLOGI BAGI BANGSA DAN NEGARA

Pada hakikatnya ideologi adalah merupakan hasil refleksi manusia berkat kemampuannya mengadakan distansi terhadap dunia kehidupannya.Ideologi akan menjadi realistis manakala terjadi orientasi yang bersifat dinamis antara masyarakat bangsa dengan ideologi, karena dengan demikian ideologi akan bersifat terbuka dan antisipatif bahkan bersifat reformatif dalam arti senantiasa mampu mengadaptasi perubahan-perubahan sesuai dengan aspirasi bangsanya.

4

FR

OM

KELO

MPO

K IX

(SEM

BIL

AN

) CLA

SS

C R

UA

NG

3

Page 5: Presentation1   copy

Jum

at 1

4 A

pril 2

02

3

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI YANG REFORMATIF, DINAMIS DAN TERBUKA

Ideologi Pancasila adalah bersifat aktual, dinamis, antisipatif dan senantiasa mampu menyesuaikan dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi serta dinamika perkembangan aspirasi masyarakat.sebagai suatu contoh keterbukaan ideologi Pancasila antara lain dalam kaitannya dengan kebebasan berserikat berkumpul sekarang terdapat 48 partai politik, dalam kaitan dengan ekonomi (misalnya ekonomi kerakyatan), demikian pula dalam kaitannya dengan pendidikan, hukum, kebudayaan, iptek, hankam dan bidang lainnya.

5

FR

OM

KELO

MPO

K IX

(SEM

BIL

AN

) CLA

SS

C R

UA

NG

3

Page 6: Presentation1   copy

Jum

at 1

4 A

pril 2

02

3

6

FR

OM

KELO

MPO

K IX

(SEM

BIL

AN

) CLA

SS

C R

UA

NG

3

Nilai Dasar

Berdasarkan pengertian tentang ideologi terbuka tersebut nilai-nilai yang terkandung

dalam ideologi Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah sebagai berikut:

Nilai PraksisNilai Instrumental

Page 7: Presentation1   copy

Jum

at 1

4 A

pril 2

02

3

Nilai Dasar, yaitu hakikat kelima sila Pancasila yaitu Ketuhanan, kemanusiaan,persatuan,kerakyatan dan keadilan.Nilai dasar tersebut adalah merupakan esensi dari sila-sila Pancasila yang bersifat universal, sehingga dalam nilai dasar tersebut terkandung cita-cita, tujuan serta nilai-nilai yang baik dan benar.

Nilai Instrumental, yang merupakan arahan,kebijakan,strategi,saran serta lembaga pelaksanaannya.

7

FR

OM

KELO

MPO

K IX

(SEM

BIL

AN

) CLA

SS

C R

UA

NG

3

Page 8: Presentation1   copy

Jum

at 1

4 A

pril 2

02

3 Nilai Praksis, yaitu merupakan realisasi nilai-nilai

instrumental dalam suatu realisasi pengalaman yang bersifat nyata, dalam kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara (lihat BP-7 Pusat.1994:).

8

FR

OM

KELO

MPO

K IX

(SEM

BIL

AN

) CLA

SS

C R

UA

NG

3

Page 9: Presentation1   copy

Jum

at 1

4 A

pril 2

02

3

9

FR

OM

KELO

MPO

K IX

(SEM

BIL

AN

) CLA

SS

C R

UA

NG

3

Pancasila sebagai ideologi terbuka secara struktural memiliki tiga dimenasi yaitu:

(1) Dimensi Idealistis

(2) Dimensi Normatif (3) Dimensi Realistis

Page 10: Presentation1   copy

Jum

at 1

4 A

pril 2

02

3 Dimensi Idealistis, yaitu nilai-nilai dasar yang

terkandung dalam Pancasila yang bersifat sistematis, rasional dan menyeluruh, yaitu hakikat nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila yaitu Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan dan Keadilan.

Dimensi Normatif, yaitu nilai-nilai yang terkandung dalam Panccasila perlu dijabarkan dalam suatu sistem norma, sebagaimana terkandung dalam norma-norma kenegaraan.

Dimensi Realistis, yaitu suatu ideologi harus mampu mencerminkan realitas yang hidup dan berkembang dalam masyarakat.

10

FR

OM

KELO

MPO

K IX

(SEM

BIL

AN

) CLA

SS

C R

UA

NG

3

Page 11: Presentation1   copy

Jum

at 1

4 A

pril 2

02

3

C. PERBANDINGAN IDEOLOGI PANCASILA DENGAN PAHAM IDEOLOGI BESAR LAINNYA DI DUNIA

Ideologi Pancasila

Ideologi Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia berkembang melalui suatu proses yang cukup panjang.

Negara Pancasila

Manusia membentuk suatu persekutuan hidup yang disebut negara.

Bangsa Indonesia dalam panggung sejarah berdirinya negara di dunia meiliki suatu ciri khas yaitu dengan mengangkat nilai-nilai yang telah dimilikinya sebelum membentuk suatu negara modern.

11

FR

OM

KELO

MPO

K IX

(SEM

BIL

AN

) CLA

SS

C R

UA

NG

3

Page 12: Presentation1   copy

Jum

at 1

4 A

pril 2

02

3 Nilai-nilai tersebut adalah berupa nilai-nilai adat-

istiadat kebudayaan, serta nilai religius yang kemudian dikristalisasikan menjadi suatu sistem nilai yang disebut Pancasila.

12

FR

OM

KELO

MPO

K IX

(SEM

BIL

AN

) CLA

SS

C R

UA

NG

3

Page 13: Presentation1   copy

Jum

at 1

4 A

pril 2

02

3

13

FR

OM

KELO

MPO

K IX

(SEM

BIL

AN

) CLA

SS

C R

UA

NG

3

Hakikat Serta pengertian sifat-

sifat tersebut adalah sbb:

2. Paham Negara

Kebangsaan

1. Paham Negara

Persatuan

3. Paham Negara

Integralistik

Page 14: Presentation1   copy

Jum

at 1

4 A

pril 2

02

3 1. Paham Negara Persatuan

Bangsa dan negara Indonesia adalah terdiri atas berbagai macam unsur yang membentuknya yaitu suku bangsa, kepulauan, kebudayaan, golongan serta agama yang secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan.

Negara Persatuan adalah merupakan satu negara, satu rakyat, satu wilayah dan tidak terbagi-bagi misalnya seperti negara serikat, satu pemerintahan, satu tertib hukum yaitu tertib hukum nasional, satu bahasa serta satu bangsa yaitu Indonesia.

14

FR

OM

KELO

MPO

K IX

(SEM

BIL

AN

) CLA

SS

C R

UA

NG

3

Page 15: Presentation1   copy

Jum

at 1

4 A

pril 2

02

3

BHINEKA TUNGGAL IKA

Hakikat makna Bhineka tunggal Ika yang memberikan suatu pengertian bahwa meskipun bangsa dan negara Indonesia terdiri atas bermacam-macam suku bangsa yang memiliki adat-istiadat, kebudayaan serta karakter yang berbeda-beda dan terdiri atas beribu-ribu kepulauan wilayah nusantara Indonesia, namun keseluruhannya adalah merupakan suatu persatuan yaitu persatuan bangsa dan negara Indonesia.

Perbedaan itu adalah merupakan suatu bawaan kodrat manusia sebagai makhluk Tuhan yang Maha Esa, namun perbedaan itu untuk dipersatukan disintesakan dalam suatu sintesa yang positif dalam suatu negara kebersamaan, negara persatuan Indonesia (Notonagoro, 1975:106).

15

FR

OM

KELO

MPO

K IX

(SEM

BIL

AN

) CLA

SS

C R

UA

NG

3

Page 16: Presentation1   copy

Jum

at 1

4 A

pril 2

02

3

2. PAHAM NEGARA KEBANGSAAN

Menurut Muhammad Yamin, bangsa Indonesia dalam merintis terbentuknya suatu bangsa dalam panggung politik internasional, yaitu suatu bangsa yang modern yang memiliki kemerdekaan dan kebebasan, berlangsung melalui tiga fase.Pertama,Yaitu zaman kebangsaan Sriwijaya, kedua,negara kebangsaan zaman Majapahit,dan ketiga pada gilirannya masyarakat Indonesia membentuk suatu Nationale Staat, atau suatu Etat Nationale,yaitu suatu negara kebangsaan Indonesia Modern menurut susunan kekeluargaan berdasar atas Ketuhanan yang Maha Esa serta kemanusiaan (sekarang negara Proklamasi 17 Agustus 1945).

16

FR

OM

KELO

MPO

K IX

(SEM

BIL

AN

) CLA

SS

C R

UA

NG

3

Page 17: Presentation1   copy

Jum

at 1

4 A

pril 2

02

3

Bangsa pada hakikatnya adalah merupakan suatu penjelmaan dari sifat kodrat manusia tersebut dalam merealisasikan harkat dan martabat kemanusiaannya.

b. Teori KebangsaanDalam tumbuh berkembangnya suatu bangsa atau

juga disebut sebagai ‘Nation’, terdapat berbagai macam teori besar yang merupakan bahan komparasi bagi para pendiri negara Indonesia untuk mewujudkan suatu bangsa yang memiliki sifat dan karakter tersendiri.

17

FR

OM

KELO

MPO

K IX

(SEM

BIL

AN

) CLA

SS

C R

UA

NG

3

a. HAKIKAT BANGSA

Page 18: Presentation1   copy

Jum

at 1

4 A

pril 2

02

3

18

FR

OM

KELO

MPO

K IX

(SEM

BIL

AN

) CLA

SS

C R

UA

NG

3

1. Teori Hans Kohn

Teori-teori kebangsaan

tersebut adalah sbb:

3. Teori Gepolitik oleh Frederich

Ratzel

2. Teori Kebangsaan Ernest Renan

Page 19: Presentation1   copy

Jum

at 1

4 A

pril 2

02

31. Teori Hans KohnHans Kohn sebagai seorang ahli antropologi etnis

mengemukakan teorinya tentang bangsa, yang dikatakannya bahwa bangsa yaitu terbentuk karena persamaan bahasa, ras, agama, peradaban, wilayah, negara dan kewarganegaraan.

19

FR

OM

KELO

MPO

K IX

(SEM

BIL

AN

) CLA

SS

C R

UA

NG

3

Page 20: Presentation1   copy

Jum

at 1

4 A

pril 2

02

32. Teori Kebangsaan Ernest Renan

Menurut Renan pokok-pokok pikiran tentang bangsa adalah sbb:

(a) Bahwa bangsa adalah suatu jiwa,suatu asas kerokhanian

(b) Bahwa bangsa adalah

suatu solidaritas yang

besar

(c) Bangsa adalah suatu hasil sejarah

(d) Bangsa adalah bukan sesuatu yang

abadi

(e) Wilayah dan ras bukanlah

suatu penyebab timbulnya

bangsa 20

FR

OM

KELO

MPO

K IX

(SEM

BIL

AN

) CLA

SS

C R

UA

NG

3

Page 21: Presentation1   copy

Jum

at 1

4 A

pril 2

02

3 Faktor-faktor yang membentuk jiwa bangsa

adalah sbb:a) Kejayaan dan kemuliaan di masa lampaub) Suatu keinginan hidup bersama baik di masa

sekarang dan di masa yang akan datangc) Penderitaan-penderitaan bersamad) ‘Le capital social’ (suatu modal sosial) bagi

pembentukan dan pembinaan paham kebangsaan

e) Persetujuan bersama pada waktu sekarangf) Keinginan untuk hidup bersamag) Berani memberikan suatu pengorbananh) Pemungutan suara setiap hari

21

FR

OM

KELO

MPO

K IX

(SEM

BIL

AN

) CLA

SS

C R

UA

NG

3

Page 22: Presentation1   copy

Jum

at 1

4 A

pril 2

02

3

3. TEORI GEPOLITIK OLEH FREDERICH RATZEL

Teori tersebut menyatakan bahwa negara adalah merupakan suatu organisme yang hidup.

22

FR

OM

KELO

MPO

K IX

(SEM

BIL

AN

) CLA

SS

C R

UA

NG

3

Page 23: Presentation1   copy

Jum

at 1

4 A

pril 2

02

3

4. NEGARA KEBANGSAAN PANCASILA

Sintesa persatuan dan kesatuan tersebut kemudian dituangkan dalam suatu asas kerokhanian yang merupakan suatu kepribadian serta jiwa bersama yaitu pancasila.

23

FR

OM

KELO

MPO

K IX

(SEM

BIL

AN

) CLA

SS

C R

UA

NG

3

Page 24: Presentation1   copy

Jum

at 1

4 A

pril 2

02

3

24

FR

OM

KELO

MPO

K IX

(SEM

BIL

AN

) CLA

SS

C R

UA

NG

3Unsur-unsur yang membentuk nasionalisme

(bangsa) Indonesia adalah sbb:

1. Kesatuan Sejarah

2. Kesatuan

Nasib

3. Kesatuan Kebuday

aan

4. Kesatuan wilayah

5. Kesatuan

Asas Kerokhan

ian

Page 25: Presentation1   copy

Jum

at 1

4 A

pril 2

02

3

3. PAHAM NEGARA INTEGRALISTIK

Berdasarkan pengertian paham integralistik tersebut maka rincian pandangan tersebut adalah sbb:

1. Negara merupakan suatu susunan masyarakat yang integral

2. Semua golongan bagian, bagian dan anggotanya berhubungan erat satu dengan lainnya

3. Semua golongan, bagian dan anggotanya merupakan persatuan masyarakat yang organis

4. Yang terpenting dalam kehidupan bersama adalah perhimpunan bangsa seluruhnya

5. Negara tidak memihak kepada sesuatu golongan atau perseorangan

6. Negara tidak menganggap kepentingan seseorang sebagai pusat

25

FR

OM

KELO

MPO

K IX

(SEM

BIL

AN

) CLA

SS

C R

UA

NG

3

Page 26: Presentation1   copy

Jum

at 1

4 A

pril 2

02

3 7. Negara tidak hanya untuk menjamin

kepentingan seseorang atau golongan aja 8. Negara menjamin kepentingan manusia

seluruhnya sebagai suatu kesatuan integral 9. Negara menjamin keselamatan hidup bangsa

seluruhnya sebagai suatu kesatuan yang tak dapat dipisahkan (yamin, 1959).

26

FR

OM

KELO

MPO

K IX

(SEM

BIL

AN

) CLA

SS

C R

UA

NG

3

Page 27: Presentation1   copy

Jum

at 1

4 A

pril 2

02

3

Sekian & Terima Kasih

Semoga Terhibur

SemogaBahagia

SemogaBermanfaatPower Point-

nya27

FR

OM

KELO

MPO

K IX

(SEM

BIL

AN

) CLA

SS

C R

UA

NG

3