293
Kata Pengantar Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas berkat dan anugrah-Nya, kami kelompok 7 selaku pencerita kembali dapat menyelesaikan buku berjudulkan “Kumpulan Dongeng Putri” ini. Buku ini berisi kumpulan cerita dongeng mancanegara yang bertemakan putri. Sebagaimana kita ketahui bahwa dongeng-dongeng tentang putri sangat populer dan disukai di masa 1

Princesses Fairytales

Embed Size (px)

DESCRIPTION

all about princess & fairytale^^

Citation preview

Kata PengantarPuji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas berkat dan anugrah-Nya, kami kelompok 7 selaku pencerita kembali dapat menyelesaikan buku berjudulkan Kumpulan Dongeng Putri ini.Buku ini berisi kumpulan cerita dongeng mancanegara yang bertemakan putri. Sebagaimana kita ketahui bahwa dongeng-dongeng tentang putri sangat populer dan disukai di masa sekarang maupun akan datang. Dongeng-dongeng ini juga dapat dijadikan bacaan yang menarik bagi semua kalangan, terlebih sebagai dongeng sebelum tidur.Kami sebagai pencerita kembali sadar bahwa dalam penyusunan buku ini terdapat banyak kekurangan. Maka dari itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak. Dan semoga buku ini dapat berguna bagi semua pembaca.Makassar, November 2013FICSYcompanyDaftar IsiHalamanKata Pengantar1Daftar Isi2 Cinderella3 Sleeping Beauty11 The Little Mermaid19 Snow White34 Beauty & the beast50 Mulan59 Princess & the frog64 Rapunzel75 Putri Aubergin88 Putri Bisu105 Putri Uwina123Daftar Pustaka136About FICSYcompany137CinderelaDi sebuah kerajaan, ada seorang anak perempuan yang cantik dan baik hati. Ia tinggal bersama ibu dan kedua kakak tirinya, karena orangtuanya sudah meninggal dunia. Di rumah tersebut ia selalu disuruh mengerjakan seluruh perkerjaan rumah. Ia selalu dibentak dan hanya diberi makan satu kali sehari oleh ibu tirinya. Kakak-kakaknya yang jahat memanggilnya "Cinderela". Cinderela artinya gadis yang kotor dan penuh dengan debu. "Nama yang cocok buatmu !" kata mereka.Setelah beberapa lama, pada suatu hari datang pengawal kerajaan yang menyebarkan surat undangan pesta dari Istana. "Asyik kita akan pergi dan berdandan secantik-cantiknya. Kalau aku jadi putri raja, ibu pasti akan gembira", kata mereka. Hari yang dinanti tiba, kedua kakak tiri Cinderela mulai berdandan dengan gembira. Cinderela sangat sedih sebab ia tidak diperbolehkan ikut oleh kedua kakaknya ke pesta di Istana. "Baju pun kau tak punya, Apa kau mau pergi ke pesta dengan baju sepert itu?", kata kakak Cinderela. Setelah semua berangkat ke pesta, Cinderela kembali ke kamarnya. Ia menangis sekeras-kerasnya karena hatinya sangat sedih. "Aku tidak bisa pergi ke istana dengan baju kotor seperti ini, tapi aku ingin pergi.." Tidak berapa lama terdengar sebuah suara. "Cinderela, berhentilah menangis." Ketika Cinderela berbalik, ia melihat seorang peri. Peri tersenyum dengan ramah. "Cinderela bawalah empat ekor tikus dan dua ekor kadal." Setelah semuanya dikumpulkan Cinderela, peri membawa tikus dan kadal tersebut ke kebun labu di halaman belakang. "Sim salabim!" sambil menebar sihirnya, terjadilah suatu keajaiban. Tikus-tikus berubah menjadi empat ekor kuda, serta kadal-kadal berubah menjadi dua orang sais. Yang terakhir, Cinderela berubah menjadi Putri yang cantik, dengan memakai gaun yang sangat indah.

Karena gembiranya, Cinderela mulai menari berputar-putar dengan sepatu kacanya seperti kupu-kupu. Peri berkata,"Cinderela, pengaruh sihir ini akan lenyap setelah lonceng pukul dua belas malam berhenti. Karena itu, pulanglah sebelum lewat tengah malam. "Baiklah ibu peri, terimakasih," jawab Cinderela. Kereta kuda emas segera berangkat membawa Cinderela menuju istana. Setelah tiba di istana, ia langsung masuk ke aula istana. Begitu masuk, pandangan semua yang hadir tertuju pada Cinderela. Mereka sangat kagum dengan kecantikan Cinderela. "Cantiknya putri itu! Putri dari negara mana ya?" tanya mereka. Akhirnya sang Pangeran datang menghampiri Cinderela. "Putri yang cantik, maukah Anda menari dengan saya?" katanya. "Ya," kata Cinderela sambil mengulurkan tangannya sambil tersenyum. Mereka menari berdua dalam irama yang pelan. Ibu dan kedua kakak Cinderela yang berada di situ tidak menyangka kalau putri yang cantik itu adalah Cinderela.

Pangeran terus berdansa dengan Cinderela. "Orang seperti andalah yang saya idamkan selama ini," kata sang Pangeran. Karena bahagianya, Cinderela lupa akan waktu. Jam mulai berdentang 12 kali. "Maaf Pangeran saya harus segera pulang..,". Cinderela menarik tangannya dari genggaman pangeran dan segera berlari ke luar Istana. Di tengah jalan, sepatunya terlepas sebelah, tapi Cinderela tidak memperdulikannya, ia terus berlari. Pangeran mengejar Cinderela, tetapi ia kehilangan jejak Cinderela. Di tengah anak tangga, ada sebuah sepatu kaca kepunyaan Cinderela. Pangeran mengambil sepatu itu. "Aku akan mencarimu," katanya bertekad dalam hati. Meskipun Cinderela kembali menjadi gadis yang penuh debu, ia amat bahagia karena bisa pergi pesta.

Esok harinya, para pengawal yang dikirim Pangeran datang ke rumah-rumah yang ada anak gadisnya di seluruh pelosok negeri untuk mencocokkan sepatu kaca dengan kaki mereka, tetapi tidak ada yang cocok. Sampai akhirnya para pengawal tiba di rumah Cinderela. "Kami mencari gadis yang kakinya cocok dengan sepatu kaca ini," kata para pengawal. Kedua kakak Cinderela mencoba sepatu tersebut, tapi kaki mereka terlalu besar. Mereka tetap memaksa kakinya dimasukkan ke sepatu kaca sampai lecet.Pada saat itu, pengawal melihat Cinderela. "Hai kamu, cobalah sepatu ini," katanya. Ibu tiri Cinderela menjadi marah," tidak akan cocok dengan anak ini!". Kemudian Cinderela menjulurkan kakinya. Ternyatasepatu tersebut sangat cocok. "Ah! Andalah Putri itu," seru pengawal gembira. "Cinderela, selamat..," Cinderela menoleh ke belakang, Peri sudah berdiri di belakangnya. "Mulai sekarang hiduplah berbahagia dengan Pangeran. Sim salabim!.," katanya.Begitu peri membaca mantranya, Cinderela berubah menjadi seorang Putri yang memakai gaun pengantin. "Pengaruh sihir ini tidak akan hilang walau jam berdentang dua belas kali", kata sang peri. Cinderela diantar oleh tikus-tikus dan burung yang selama ini menjadi temannya. Sesampainya di Istana, Pangeran menyambutnya sambil tersenyum bahagia. Akhirnya Cinderela menikah dengan Pangeran dan hidup berbahagia.

Sleeping BeautyDahulu kala, ada sepasang Raja dan Ratu yang berbahagia, karena setelah bertahun-tahun lamanya, akhirnya Ratu melahirkan seorang Puteri. Raja dan Ratu mengundang tujuh peri untuk datang dan memberkati Puteri yang baru saja lahir itu. Dalam acara megah yang diselenggarakan sebagai penghormatan kepada para peri itu, masing-masing peri memberikan berkat kepada sang Puteri.Peri pertama mengatakan Kamu akan menjadi Puteri tercantik di dunia. Peri kedua mengatakan Kamu akan menjadi seorang Puteri yang periang. Peri ketiga mengatakan Kamu akan selalu mendapatkan banyak kasih sayang. Peri keempat mengatakan Kamu akan dapat menari dengan sangat anggun. Peri kelima mengatakan Kamu akan dapat bernyanyi dengan sangat merdu. Peri keenam mengatakan Kamu akan sangat pintar memainkan alat musik.Tiba2 datang peri tua ke tengah acara itu. Ia sangat marah karena tidak diundang. Semua orang memang sudah lama tidak pernah melihat peri tua itu dan mengira bahwa ia sudah meninggal atau pergi dari kerajaan itu. Peri tua yang marah itu mendekati sang Puteri dan mengutuknya Jarimu akan tertusuk jarum pintal dan kamu akan mati! dan kemudian peri tua itu pun menghilang. Semua orang sangat terkejut. Ratu pun mulai menangis.Peri ketujuh mendekati sang Puteri dan memberikan berkatnya Aku tidak bisa membatalkan kutukan, tapi aku dapat memberikan berkatku supaya Puteri tidak akan mati karena terkena jarum pintal, melainkan hanya tertidur pulas selama seratus tahun. Setelah seratus tahun, seorang Pangeran tampan akan datang untuk membangunkannya.Raja dan Ratu merasa sedikit lega mendengarnya. Mereka lalu mengeluarkan peraturan baru bahwa di kerajaan itu tidak boleh ada alat pintal satu pun. Mereka menyita dan menghancurkan semua alat pintal yang ada di kerajaan itu demi keselamatan sang Puteri. Pada suatu hari disaat Puteri berusia 18 tahun, Raja dan Ratu pergi sepanjang hari.Karena kesepian, sang Puteri berjalan-jalan menjelajahi istana dan sampai di sebuah loteng. Disana ia menjumpai seorang wanita tua yang sedang memintal benang menggunakan alat pintal. Karena belum pernah melihat alat pintal, sang Puteri sangat tertarik dan ingin mencoba.Wanita tua itu sebenarnya adalah peri tua jahat yang dulu mengutuknya. Saat sang Puteri mencoba alat pintal itu, ia pun dengan sengaja menusukkan jarum pintal ke tangan sang Puteri. Sang Puteri jatuh tak sadarkan diri dan tertidur karena terkena kutukan. Peri tua jahat tertawa puas dan menghilang dalam kegelapan.Saat Raja dan Ratu kembali, mereka dan seluruh pegawai kerajaan kebingungan mencari sang Puteri. Saat mereka menemukannya, Raja tersadar bahwa kutukan peri tua jahat telah menjadi kenyataan. Sang Puteri lalu dibawa ke kamarnya dan dibaringkan di tempat tidurnya. Raja lalu mengirimkan kabar mengenai peristiwa itu ke peri ketujuh yang baik hati. Peri ketujuh yang baik hati lalu bergegas ke istana. Ia memutuskan untuk menidurkan semua orang di kerajaan itu supaya kelak saat kutukan sang Puteri berakhir mereka semua akan bangun bersama-sama.Dalam waktu singkat pohon-pohon besar dan semak belukar yang lebat dan berduri tumbuh di seluruh wilayah kerajaan, sehingga sangat sulit bagi siapapun untuk menerobosnya. Bahkan puncak-puncak istana pun hanya dapat terlihat ujungnya saja. Karena menjadi sangat tertutup, sang Puteri dan seluruh kerajaan menjadi aman, walaupun mereka semua tertidur.Setelah masa seratus tahun berakhir, seorang Pangeran tampan yang kebetulan sedang berburu di dekat wilayah kerajaan itu melihat pucuk-pucuk istana itu. Ia sudah banyak mendengar cerita tentang kerajaan itu, antara lain tentang istana yang dianggap berhantu, para penyihir, dan cerita-cerita lain yang sangat menyeramkan yang sebenarnya tidak benar.Karena penasaran, saat kembali dari berburu sang Pangeran mencari orang tua yang paling bijaksana dan pintar di kerajaan untuk menanyakan tentang kerajaan tetangga yang penuh misteri itu. Orang tua yang bijaksana itu lalu bercerita bahwa menurut leluhurnya, di dalam istana di kerajaan yang misterius itu terbaring seorang Puteri yang paling cantik di dunia, yang tertidur karena terkena kutukan dari peri tua jahat. Sang Puteri akan terus tidur hingga ada seorang Pangeran yang datang untuk membangunkannya.Pangeran tampan yang pemberani itu lalu bergegas berangkat menuju kerajaan misterius itu. Ia berniat untuk menyelamatkan sang Puteri. Sang Pangeran berjuang menembus semak belukar dan pepohonan untuk dapat mencapai kedalam wilayah kerajaan yang misterius itu.Sesampainya disana, ia melihat banyak sekali orang dan hewan peliharaan yang terbaring dimana-mana. Tetapi mereka tidak mati, sepertinya mereka hanya tertidur sangat nyenyak. Pangeran lalu masuk ke dalam istana. Disana ia pun melihat seluruh pegawai kerajaan yang tertidur pulas.Setelah berjalan-jalan menjelajahi istana itu, sang Pangeran berhasil menemukan sang Puteri di sebuah kamar. Sang Pangeran terpesona oleh kecantikan sang Puteri. Pangeran pun berlutut dan memegang tangan sang Puteri. Saat itulah kutukan berakhir dan sang Puteri membuka matanya. Ia menyambut sang Pangeran yang telah lama ia tunggu dengan bahagia.Dalam waktu yang bersamaan seluruh penghuni istana dan seluruh kerajaan terbangun. Semak belukar dan pepohonan menghilang. Semua orang kembali mengerjakan urusan mereka masing-masing. Raja dan Ratu juga terbangun dan segera menyambut sang Pangeran dari kerajaan tetangga itu. Tak lama kemudian, sang Puteri dan sang Pangeran tampan menikah. Mereka lalu hidup berbahagia selamanya.

The Little Mermaid

Raja Triton, Raja Lautan yang perkasa, punya banyak anak perempuan. Mereka mencintai dunia bawah laut, tempat mereka tinggal. Tetapi Ariel, anak bungsunya, memimpikan dunia di atas permukaan air, dunia manusia. Meskipun ayahnya telah memperingatkannya agar tidak ke sana, Ariel mengabaikannya. Dia sering berenang ke permukaan laut.

Ariel dan sahabatnya, Flounder, senang mengunjungi Skatel si burung camar. Skatel memberitahu mereka tentang segala barang manusia yang ditemukan Ariel di dasar laut. Pada suatu hari Triton tahu bahwa Ariel sering pergi ke permukaan laut. Triton marah sekali. Dia mencemaskan keselamatan Ariel. Maka dia meminta sahabat kepercayaannya, Sebastian si kepiting, untuk mengawasi Ariel.Beberapa hari kemudian Ariel melihat ada kapal melintas di permukaan laut. Manusia! seru Ariel sambil cepat- cepat berenang mendekati kapal itu. Oh, tidak! teriak Sebastian. Cepat-cepat dia dan Flounder mengejar Ariel.Ketika Ariel muncul di permukaan air, dilihatnya sebuah kapal besar penuh pelaut yang bernyanyi- nyanyi dan menari- nari. Mata Ariel bercahaya ketika dia melihat pemuda gagah yang oleh para pelaut dipanggil Pangeran Erik. Ariel jatuh cinta pada pandangan pertama. Tiba- tiba langit menjadi gelap dan kilat menyambar-nyambar. Kapal Pangeran Erik bukan tandingan badai yang mengerikan itu. Kapal itu diombang-ambingkan ombak dan Pangeran Erik terlempar ke laut.Aku harus menyelamatkannya! teriak Ariel. Disambarnya Pangeran yang hampir tenggelam itu, lalu dia berenang ke pantai. Ditariknya Pangeran Erik ke atas pasir. Pangeran Erik tidak bergerak ketika Ariel menyentuh wajahnya dengan lembut dan menyanyikan sebuah lagu cinta yang indah untuknya. Tak lama kemudian Ariel mendengar anak buah Pangeran mencarinya. Dia tak ingin dilihat manusia. Jadi, diciumnya Pangeran, lalu dia cepat- cepat menyelam kembali ke laut.Pangeran Erik siuman dan menemukan Sir Grimsby, pelayannya yang setia, di sisinya. Apa yang terjadi? Tanya Sir Grimsby. Dia senang Pangeran Erik masih hidup. Ada gadis, kata Pangeran yang masih kelihatan bingung. Seorang gadis menyelamatkan aku lalu menyanyi. Suaranya merdu sekali. Belum pernah aku mendengar suara semerdu itu. Aku ingin menemukan gadis itu dan aku ingin menikah dengannya! Rupanya Pangeran Erik juga telah jatuh cinta.

Raja Triton marah sekali ketika ia tahu bahwa Ariel jatuh cinta pada seorang manusia. Dia segera berenang ke gua tempat Ariel menyimpan koleksi barang- barang miliknya. Ayah, aku mencintainya! kata Ariel, Aku ingin bersamanya!. Dia manusia! Pemakan ikan! teriak Triton, Tidak boleh! Diangkatnya trisula saktinya. Sambaran-samnbaran kilatnya menghancurkan semua harta kesayangan Ariel. Lalu Raja Lautan itu pergi. Ariel menutup wajahnya dan menangis.Sementara itu, tak jauh dari situ, kekuatan jahat sedang bekerja di kerajaan bawah laut. Ursula, si Penyihir Laut, yang dulu memerintah kerajaan bawah laut sebelum Triton, sedang mencari cara untuk menggulingkan Triton. Lewat bola kristalnya, dia bisa melihat Ariel yang sedang menangis. Dia mendapat ide, Aku bisa mengalahkan Raja laut lewat anaknya.Ursula mengirim sepasang pelayan belutnya, Flotsam dan Jetsam, ke gua Ariel. Mereka berhasil meyakinkan Ariel bahwa Ursula bisa membantunya mendapatkan Pangeran yang dicintainya. Ariel sedang sedih sekali, sampai- sampai dia mengabaikan peringatan Sebastian dan ikut bersama Flotsam dan Jetsam untuk menemui si Penyihir Laut.Aku punya tawaran untukmu, anak manis, kata Ursula ketika Ariel sudah memasuki sarangnya. Tawaran? Tanya Ariel lugu. Ya, kata si Penyihir, Aku akan membuatmu menjadi manusia selama tiga hari dan kau akan menemui Pangeranmu. Jika kau bisa membuatnya menciummu sebelum matahari terbenam pada hari ketiga, kau akan bersama sebagai manusia. Jika dia tidak menciummu, kau akan berubah kembali menjadi putri duyung, dan kau akan menjadi tawananku! Dan imbalan untuk tawaran ini adalah suaramu, kata si penyihir. Suaraku? tanya Ariel terkejut, Aku tak akan bisa berbicara atau menyanyi. Bagaimana aku bisa membuat Pangeran jatuh cinta padaku?. Kau kan masih punya wajahmu yang cantik, jawab Ursula.Setelah Ariel menyetujui tawaran Ursula, si Penyihir Laut menggunakan kekuatan sihirnya. Perubahan yang mengejutkan terjadi. Ekor Ariel lenyap. Kini dia punya dua kaki dan menjadi manusia. Pada saat yang bersamaan suaranya meninggalkan tubuhnya dan ditangkap dalam sebuah kerang. Ketika dia ingin mencari Pangeran, Ariel dibantu sahabat- sahabatnya ke pantai. Dia mencoba berbicara kepada mereka, tetapi tak ada suara yang keluar.Tak lama kemudian Ariel bertemu dengan Pangeran Erik, yang telah jatuh cinta kepadanya sejak mendengarnya bernyanyi. Mula-mula Pangeran mengira telah bertemu kembali dengan gadis yang pernah menolongnya. Tetapi Ariel tak dapat berbicara, maka Pangeran mengira dia keliru. Pangeran Erik kasihan kepada Ariel, yang perlu pakaian, mandi, dan makan. Dibawanya Ariel ke istananya.Dalam dua hari berikutnya, Pangeran Erik menyukai Ariel, tetapi dia tetap merindukan si gadis yang bersuara merdu. Ketika sedang berperahu berdua, Pangeran Erik sudah hampir mencium Ariel. Sayangnya Flotsam dan Jetsam membalikkan perahu mereka. Nyaris saja! kata Ursula yang menyaksikan segalanya lewat bola kristalnya. Aku harus bertindak sendiri! ujar Ursula. Si Penyihir Laut lalu minum ramuan sihir dan berubah menjadi seorang gadis cantik.Pada pagi hari ketiga, istana menjadi sibuk. Pangeran Erik akan menikah dengan seorang gadis yang baru saja dijumpainya. Kasihan Ariel. Pangeran Erik telah tersihir. Ursula, yang kini tampil sebagai gadis cantik, telah menggunakan suara Ariel, yang disimpannya dalam kerang dan digantungkan di lehernya. Pangeran Erik mengira dia adalah gadis yang menyelamatkannya ketika kapalnya karam. Ariel pun patah hati.Upacara pernikahan akan berlangsung di atas kapal baru Pangeran Erik. Skatel kebetulan terbang melintasi kapal itu, tepat ketika si pengantin putri melewati cermin. Bayangan yang terpantul di cermin adalah bayangan Penyihir Laut. Skatel sadar bahwa Pangeran Erik telah ditipu. Cepat-cepat dia menjelaskan hal ini kepada Ariel dan teman-temannya yang lain. Sebastian cepat menyusun rencana. Flounder membantu Ariel naik ke kapal Pangeran Erik. Skatel mengatur sekawanan camar temannya untuk menunda pernikahan. Aku akan memberitahu Triton akan hal ini, kata Sebastian.Pernikahan Pangeran Erik dan si gadis hampir dilaksanakan, ketika sekawanan burung camar, dipimpin oleh Skatel, meluncur turun menyerang si pengantin putri. Pengantin putri berteriak. Suara yang keluar adalah suara Penyihir Laut. Ariel naik ke geladak tepat ketika Skatel berhasil menjatuhkan kerang yang berisi suara Ariel dari leher si gadis. Kerang itu pecah dan suara Ariel kembali kepadanya.Oh, Pangeran Erik, aku mencintaimu, kata Ariel. Rupanya memang kau, kata Pangeran Erik. Matahari menghilang di ufuk barat, tepat ketika mereka akan berciuman. Waktu tiga hari yang diberikan kepada Ariel telah habis. Dia berubah kembali menjadi Putri Duyung, sementara si gadis juga berubah menjadi Penyihir Laut. Ursula menyambar Ariel dan terjun ke laut.Berkat pemberitahuan Sebastian, Triton sudah menunggu di sarang Ursula ketika mereka tiba di sana. Kulepaskan anakmu jika kau mau menjadi gantinya, seru Ursula. Triton setuju. Sekarang Triton yang menjadi tawanan Ursula, menggantikan Ariel. Ursula memiliki trisula sakti Triton dan menguasai kerajaan bawah laut. Tiba- tiba sebuah pedang menusuk bahu Ursula. Rupanya Pangeran Erik datang untuk menyelamatkan Ariel. Ariel berenang ke permukaan laut bersamanya. Tetapi Ursula mengikuti tepat di belakang mereka. Seiring dengan bertambahnya kemarahannya, tubuhnya pun semakin besar, sampai muncul ke atas permukaan laut.

Pangeran Erik berenang ke arah kapalnya, lalu segera naik. Disambarnya kemudi dan diarahkannya kapalnya ke tubuh Ursula. Tepat ketika Ursula akan mengirim sambaran kilat maut ke arah Ariel dengan trisulanya, kapal Pangeran Erik menabraknya. Si Penyihir Laut yang jahat telah binasa.Karena si Penyihir Laut telah mati, Triton bebas. Dia muncul ke atas permukaan laut dengan memegang trisulanya. Dilihatnya Ariel sedang menatap Pangeran Erik dengan tatapan cinta. Ariel betul- betul mencintainya, ya, kata si Raja Lautan kepada Sebastian yang berada di sampingnya. Sebastian mengangguk. Aku akan rindu padanya, Triton menambahkan, kemudian diangkatnya trisula saktinya dan diarahkannya kilat sakti ke arah ekor Ariel.Ekor si Putri Duyung lenyap dan sekali lagi dia punya kaki. Ariel sekarang menjadi manusia. Pangeran Erik pun mencium gadis yang dicintainya itu. Tak lama kemudian mereka menikah dan berlayar bersama.

Snow WhiteSuatu waktu, hiduplah seorang Ratu di sebuah kerajaan. Ratu ini adalah wanita tercantik di seluruh negeri dan sangat bangga dengan kecantikannya. Ratu memiliki Cermin Ajaib yang dapat menjawab setiap pertanyaan. Setiap pagi, Ratu berdiri di hadapan Cermin Ajaib dan bertanya kepada Cermin Ajaib, Wahai Cermin Ajaib di dinding, siapakah wanita tercantik di negeri ini?. Setiap hari pula Cermin Ajaib akan menjawab, Ratuku adalah yang paling cantik di negeri ini.Suatu hari, saat pertengahan musim dingin, saat salju jatuh seperti bulu dari langit, Ratu duduk di dekat jendela yang dipigura oleh kerangka kayu berwarna hitam. Sambil menjahit, dia menatap salju hingga tak sengaja jarinya tertusuk jarum jahit. Tiga tetes darah jatuh dari jari Ratu yang terluka. Darah tersebut jatuh di atas salju, merah di atas putih, tampak begitu cantik. Melihatnya, Ratu kemudian berpikir, Andai saja aku punya anak dengan kulit seputih salju, bibir semerah darah, dan rambut sehitam bingkai jendela ini. Tak lama kemudian, sang Ratu pun memiliki anak dengan kulit seputih salju, bibir semerah darah, dan rambut sehitam bingkai jendela. Dia dipanggil, Putri Salju.Waktu terus berjalan dan Putri Salju tumbuh menjadi gadis remaja. Kecantikannya sudah melampaui kecantikan Ratu. Suatu hari, Ratu kembali bertanya kepada Cermin Ajaib, Wahai Cermin Ajaib di dinding, siapakah wanita tercantik di negeri ini?. Saat itu Cermin Ajaib menjawab, Ratuku adalah yang paling cantik di negeri ini, tetapi Putri Salju seribu kali lebih cantik daripada Ratuku. Sejak saat itu, Ratu pun menjadi benci kepada Putri Salju. Ratu merasa kecantikannya tersaingi oleh Putri Salju. Ratu berpikir untuk menyingkirkan Putri Salju sehingga dia akan kembali menjadi wanita tercantik di negeri ini.Ratu pun memanggil pemburu dan menyuruhnya membawa Putri Salju ke hutan. Pemburu itu diperintahkan untuk menikam Putri Salju sampai mati, dan membawa paru-paru dan hati Putri Salju kembali ke Ratu. Ratu ingin memasak paru- paru dan hati Putri Salju dengan garam dan memakannya, untuk melampiaskan kebenciannya kepada Putri Salju.Pemburu pun mengajak Putri Salju ke hutan. Ketika pemburu mengambil pisau berburu untuk menusuk Putri Salju, Putri Salju mulai menangis, dan memohon sungguh-sungguh agar pemburu itu tidak membunuhnya. Putri Salju berjanji untuk melarikan diri ke hutan dan tidak pernah kembali. Pemburu merasa kasihan padanya dan ia berpikir untuk melepaskan Putri Salju. Jika Putri Salju berlari ke dalam hutan, maka Putri Salju akan dimakan oleh binatang buas. Maka pemburu pun melepaskan Putri Salju dan menyuruhnya berlari ke dalam hutan.Untuk memenuhi permintaan Ratu agar membawa paru-paru dan hati Putri Salju, maka pemburu itu membunuh seekor babi hutan. Paru- paru dan hati babi hutan tersebut diambil oleh pemburu dan dibawanya kembali ke Ratu, sebagai bukti bahwa pemburu tersebut telah membunuh Putri Salju. Ratu pun memasaknya dengan garam dan memakannya, mengira bahwa ia telah memakan paru- paru dan hati Putri Salju.Putri Salju sekarang sendirian di hutan besar. Dia sangat takut dan mulai berlari. Dia berlari di atas batu-batu tajam dan ranting- ranting pohon sepanjang hari. Akhirnya, saat matahari hampir terbenam, ia datang ke sebuah rumah kecil. Rumah ini milik tujuh kurcaci. Mereka sedang bekerja di tambang dan saat itu sedang tidak berada di rumah. Putri Salju pun masuk ke dalam dan menemukan segala sesuatunya lebih kecil, tetapi tersusun rapi dan teratur. Ada meja kecil dengan tujuh piring kecil, tujuh sendok kecil, tujuh pisau kecil dan garpu, tujuh cangkir kecil, dan di dinding ada tujuh tempat tidur kecil.Putri Salju merasa lapar dan haus sehingga dia memutuskan untuk mengambil sedikit sayuran dan roti dari setiap piring dan minum setetes anggur dari setiap gelas. Karena begitu lelah, dia pun tidur di salah satu tempat tidur. Ketika malam datang, tujuh kurcaci kembali dari tempatnya bekerja. Mereka menyalakan tujuh lilin kecil mereka , dan melihat bahwa seseorang telah berada di rumah mereka. Kurcaci pertama berkata, Siapa yang telah duduk di kursiku?. Kurcaci kedua berkata, Siapa yang telah makan dari piringku?. Kurcaci ketiga berkata, Siapa yang telah makan rotiku?. Kurcaci keempat berkata, Siapa yang telah makan sayuranku?. Kurcaci kelima berkata, Siapa yang makan menggunakan garpuku?. Kurcaci keenam berkata, Siapa yang telah memotong dengan pisauku?. Kurcaci ketujuh berkata, Siapa yang telah minum dari cangkirku?.Mereka merasa heran dan penasaran, siapakah orang yang telah masuk ke rumah mereka. Kemudian mereka menemukan Putri Salju sedang tidur di salah satu tempat tidur mereka. Ketujuh kurcaci itu pun berlari mengelilingi Putri Salju dan berseru takjub, Dia begitu cantik. Mereka sangat menyukai Putri Salju dan membiarkannya tidur di tempat tidur mereka.Ketika Putri Salju terbangun, mereka menanyakan siapa dia dan bagaimana dia telah menemukan jalan ke rumah mereka. Putri Salju bercerita bagaimana ibunya telah mencoba membunuhnya, bagaimana pemburu membiarkannya hidup, bagaimana ia menjalankan seluruh hari, hingga akhirnya datang ke rumah mereka. Para kurcaci merasa kasihan dan mengijinkan Putri Salju tinggal di rumah mereka dengan syarat Putri Salju harus mencuci baju, membersihkan rumah, memasak, dan mencuci untuk mereka. Selain itu, mereka juga memperingatkan Putri Salju untuk tidak membiarkan siapa pun masuk ke dalam rumah mereka.Sementara itu di istana, Ratu berpikir bahwa dia kembali menjadi wanita tercantik di seluruh negeri. Ratu pun kembali bertanya kepada Cermin Ajaib, Wahai Cermin Ajaib di dinding, siapakah wanita tercantik di negeri ini?. Cermin Ajaib pun menjawab, Ratuku adalah yang paling cantik di negeri ini, tetapi Putri Salju seribu kali lebih cantik daripada Ratuku. Ratu pun terkejut dan tahu bahwa pemburu sudah menipunya. Dia pun segera mencari Putri Salju dan akan membunuhnya sendiri, karena Ratu tidak akan tenang sampai Cermin Ajaib mengatakan bahwa Ratu adalah wanita tercantik di seluruh negeri, bukan Putri Salju.Ratu pun berpikir keras untuk dapat membunuh Putri Salju. Dia menyamar sebagai wanita tua penjual pakaian dan merias wajahnya sedemikian rupa sehingga tidak ada seorang pun yang mengenalinya. Ratu pun pergi ke rumah kurcaci dan mengetuk pintunya, Buka. Bukalah. Aku wanita tua penjual pakaian. Putri Salju tidak mengizinkan wanita tua itu masuk, sesuai dengan pesan para kurcaci. Putri Salju hanya mengintip dari jendela dan bertanya, Apa yang kamu miliki?. Korset tali, Nak, kata wanita tua dan ditunjukkannya satu korset tali yang dijalin dari sutra kuning, merah, dan biru. Putri Salju menyukainya dan membeli korset itu untuknya. Saat dia memasang korset itu, wanita tua menawarkan untuk membantunya, Kamu tidak memasangnya dengan benar, kemarilah, aku akan melakukannya dengan lebih baik, dan wanita tua itu menarik tali korset dengan begitu ketat sehingga Putri Salju tidak bisa bernafas. Putri Salju pun jatuh dan seolah- olah ia sudah mati. Wanita tua itu merasa puas dan kembali ke istananya.Malam pun datang dan ketujuh kurcaci kembali dari tambang. Mereka menemukan Putri Salju tergeletak. Mereka mengangkatnya dan menemukan bahwa Putri Salju mengikat tali korset terlalu erat. Ketujuh kurcaci pun memotong tali korset sehingga Putri Salju dapat kembali bernafas. Pasti itu adalah Ratu yang coba membunuh kamu. Hati- hatilah. Jangan biarkan orang lain masuk lagi, kata ketujuh kurcaci. Sementara itu di istana, Ratu berpikir bahwa dia kembali menjadi wanita tercantik di seluruh negeri. Ratu pun kembali bertanya kepada Cermin Ajaib, Wahai Cermin Ajaib di dinding, siapakah wanita tercantik di negeri ini?. Cermin Ajaib pun menjawab, Ratuku adalah yang paling cantik di negeri ini, tetapi Putri Salju seribu kali lebih cantik daripada Ratuku. Ratu kembali terkejut. Dia pun menyusun rencana baru untuk membunuh Putri Salju. Ratu pun membuat sisir beracun.Ratu kembali menyamar menjadi penjual sisir dan mengetuk pintu rumah tujuh kurcaci. Putri Salju tidak memperbolehkannya masuk. Lalu Ratu mengeluarkan sisir dan mengatakan bahwa dia penjual sisir. Putri Salju pun membukakan pintu dan membeli sisir. Ayo, biarkan aku menyisir rambutmu, kata wanita penjual. Dia baru saja menempelkan sisir ke rambut Putri Salju, sehingga membuat gadis itu jatuh dan mati. Itu akan membuatmu terbaring di sana, kata Ratu.Para kurcaci pulang tepat pada waktunya. Mereka melihat apa yang telah terjadi dan menarik sisir beracun dari rambut Putri Salju. Putri Salju membuka matanya dan hidup kembali. Dia berjanji pada kurcacil untuk tidak membiarkan siapa pun masuk ke rumah tujuh kurcaci.Sementara itu di istana, Ratu berpikir bahwa dia kembali menjadi wanita tercantik di seluruh negeri. Ratu pun kembali bertanya kepada Cermin Ajaib, Wahai Cermin Ajaib di dinding, siapakah wanita tercantik di negeri ini?. Cermin Ajaib pun menjawab, Ratuku adalah yang paling cantik di negeri ini, tetapi Putri Salju seribu kali lebih cantik daripada Ratuku. Ratu sangat marah, Putri Salju akan mati, walaupun imbalannya adalah nyawaku!Ratu masuk ke kamar rahasia nya dan membuat apel beracun. Esoknya dia menyamar sebagai wanita tua penjual apel. Wanita tua itu menawarkan apel kepada Putri Salju. Putri Salju menolaknya. Jika kamu tidak ingin, aku tak bisa memaksamu, kata wanita tua, Jika kamu takut, maka aku akan memotong apel menjadi dua dan makan setengahnya. Ini, kamu makan setengah yang kemerahan. Apel itu dibuat begitu berseni dan hanya setengah yang beracun. Ketika Putri Salju melihat bahwa wanita tua itu makan separuh bagian dari apel itu, keinginan untuk mencicipi semakin kuat, sehingga ia akhirnya membiarkan tangan wanita tua itu memberikan apel yang setengah lainnya melalui jendela. Putri Salju menggigit apel tersebut, belum sampai habis Putri Salju sudah jatuh ke tanah dan mati.Ratu sangat senang. Dia pulang ke istana dan bertanya pada Cermin Ajaib, Wahai Cermin Ajaib di dinding, siapakah wanita tercantik di negeri ini?. Cermin Ajaib pun menjawab, Ratuku adalah yang paling cantik di negeri ini. Ratu senang karena sekarang dia kembali menjadi wanita paling cantik di negeri ini. Malam itu para kurcaci pulang dari tambang. Putri Salju tergeletak di lantai, dan dia sudah mati. Mereka tidak bisa menghidupkan kembali. Mereka membaringkannya di atas usungan dan ketujuh kurcaci tersebut duduk di sampingnya, menangis selama tiga hari. Mereka akan menguburkan dia, tapi mereka melihat bahwa dia tetap segar. Dia tidak terlihat seperti orang mati, dan dia masih memiliki pipi merah cantik. Mereka membuat peti kaca untuk Putri Salju, dan meletakkan Putri Salju di dalamnya, sehingga dia bisa dilihat dengan mudah. Mereka menulis nama Putri Salju di atas peti dalam huruf-huruf emas, dan salah satu dari mereka selalu tinggal di rumah dan terus mengawasinya.Suatu hari seorang Pangeran muda datang ke rumah kurcaci dan ingin tempat bermalam. Ketika dia masuk ke ruang tamu mereka, dia melihat Putri Salju terbaring di peti kaca, begitu cantik diterangi oleh tujuh lilin kecil. Pangeran meminta mereka untuk memberikan kepadanya, karena dia tidak bisa hidup tanpa bisa melihatnya. Ketujuh kurcaci kasihan kepada Pangeran itu dan memberikan peti kaca berisi Putri Salju kepada Pangeran.Pangeran itu itu membawa peti mati ke istanaya dan ditempatkan di sebuah ruangan di mana ia duduk di sampingnya setiap hari. Setiap dia pergi, Peti kaca Putri Salju dibawa juga bersamanya. Pegawai istana yang selalu membawakannya untuk Pangeran. Suatu hari mereka sangat marah tentang hal ini, karena harus membawa peti kaca ke manapun Pangeran pergi. Salah satu dari mereka membuka peti kaca, mengangkat tegak Putri Salju, dan berkata, Kami terganggu sepanjang hari, hanya karena seorang gadis yang mati, dan ia memukul punggung Putri Salju dengan tangan. Kemudian potongan apel yang mengerikan keluar dari mulut Putri Salju dan Putri Salju hidup kembali. Akhir dari cerita ini adalah pernikahan antara Pangeran dan Putri Salju.

Beauty and The BeastDi sebuah pedesaan pinggiran, hiduplah seorang ilmuwan tua bernama Maurice. Dia sangat berambisi untuk memenangkan nobel penghargaan penemuan paling bergengsi. Dia tidak hidup sendiri, melainkan dia hidup berdua bersama putri tunggalnya, Belle. Belle adalah gadis tercantik di desa itu. Tak ayal, banyak pria berniat meminangnya. Tak terkecuali, preman desa, Gaston. Gaston mencintai Belle karena kecantikannya semata, bukan karena hatinya. Belle tidak seperti gadis pada umumnya, meskipun dia cantik, Belle tidak menghabiskan waktunya hanya untuk berdandan, dia menghabiskannya di dalam perpustakaan. Membaca dan bersenandung, adalah kesenangan Belle. Didalam perpustakaan, ada satu buku yang membuatnya tergila-gila, yaitu buku dongeng tentang pangeran yang dikutuk karena tidak mengenal kasih sayang.Semuanya berawal saat Maurice pergi ke luar kota untuk mengikuti lomba penemuan terbesar. Ditengah jalan, Maurice tersesat dan dikepung sekawanan serigala. Kemudian, Philip, kuda yang ditunggangi Maurice ketakutan dan hampir masuk kedalam jurang. Karena spontan kaget, Philip berbalik sehingga Maurice pun terjatuh di hutan gelap. Maurice yang ketakutan berlari tak tentu arah. Sampailah ia didepan gerbang sebuah kastil tua. Diapun segera memasukinya untuk meloloskan diri dari kejaran serigala lapar.Tak disangka, kastil tua itu milik seorang pangeran yang dikutuk menjadi monster buruk rupa karena kesombongannya. Seluruh penghuninya pun berubah menjadi benda-benda, bukan lagi manusia. Maurice langsung saja dijebloskan kedalam penjara menara yang menyeramkan.

Philip kembali ke rumah Belle. Belle sangat khawatir karena Philip pulang tanpa ayahnya. Diapun menyusul ayahnya dan kembali ke kastil menyeramkan itu. Saat Belle memasukinya, penghuni yang berupa benda-benda itu senang bukan main. Mereka berharap, dengan datangnya Belle, maka kutukan itu bisa berakhir. Mereka juga semakin khawatir karena mawar ajaib akan segera layu dan rontok, jika itu terjadi, maka mereka tidak akan bisa kembali semula dan tetap terkutuk selamanya. Maka, mereka menuntun Belle menuju penjara ayahnya. Saat Beast tahu, dia marah bukan main. Namun, dia menawarkan 2 pilihan kepada Belle. Ayahnya bebas dan dia ditawan selamanya, atau ayahnya yang menjadi tawanan selamanya. Belle memilih opsi pertama, dia menggantikan ayahnya. Dia menangis dan sedih karena dia tahu dia tak bisa lagi bertemu ayahnya. Dia membayangkan akan disiksa dan dipenjara.

Bayangan Belle seutuhnya salah. Didalam kastil, dia sangat bahagia. Hari-hari berlalu, banyak hal baru yang ia lalui bersama Beast. Walau mulanya ia takut kepada Beast yang tempramen, akhirnya hati Beast luluh oleh kebaikan dan keteguhan hati Belle yang mengajarinya tentang kasih sayang. Bulan berganti. Hari berlalu. Cinta tumbuh diantara mereka. Sejak Beast menyelamatkan Belle dari serangan kawanan serigala, Belle semakin mencintai Beast. Namun, suatu hari Belle melihat ayahnya terpuruk diterpa hujan salju melalui cermin ajaib Beast. Belle tak sanggup melihat ayahnya menderita. Dengan berat hati, Beast merelakan Belle pergi, dan tak lagi menjadi tawanannya. Beast terpukul dan hanya bisa melamun memikirkan Belle sepanjang hari. Belle pulang dengan membawa cermin ajaib Beast sebagai penghubung mereka.Gaston, yang telah berambisi menikahi Belle, berniat memasukkan Maurice kedalam rumah sakit jiwa. Maurice yang telah bercerita tentang Beast kepada Gaston dan seluruh warga desa, dianggap gila karena tidak mungkin ada makhluk seperti Beast. Kemudian, Gaston mendesak Belle. Jika dia mau menikah dengannya, ayahnya akan bebas. Tetapi, Belle tidak mau menerima pinangan Gaston yang memaksa. Gaston marah dan menarik ayah Belle kedalam kereta untuk diangkut. Belle tidak mau semua ini terjadi. Dia kemuadian mengambil cermin ajaib dan menunjukkan bahwa Beast benar-benar ada dan dia sangat menyayanginya. Gaston yang cemburu kemudian mengajak warga berbondong-bondong untuk menyerbu kastil Beast dan memprovokasi bahwa Beast bisa memangsa warga jiga terus dibiarkan. Belle kemudian membela Beast. Karena Gaston tidak terima, Belle dan Maurice dikurung didalam gudang bawah tanah. Untung saja, Chips, putra Mrs.Potts diam-diam menyelinap kedalam tas Belle. Kemudian dia menyelamatkan Belle serta Maurice dan segera menyusul ke kastil.Kastil sudah berhasil diporak-porandakan oleh warga. Namun, pihak Beast menang dalam pertarungan spektakuler itu. Anak buah Beast berpesta pora atas kemenangan mereka. Mereka tidak tahu bahwa Gaston sudah menyelinap ke menara sisi barat, tempat Beast berada. Pertarungan berlangsung. Beast hanya bisa diam saja karena telah patah hati dan putus asa ditinggal orang yang dicintainya. Gaston menguasai Beast sepenuhnya. Tepat saat Gaston akan menghunus Beast, seketika itu Belle bersama Maurice dan Phillip datang. Kekuatan dan semangat Beast kembali. Beast pun memenangkan pertarungan. Nahas, saat Beast berusaha meraih tangan Belle, punggung Beast ditusuk oleh Gaston. Karena kesakitan, Beast menepis Gaston dan Gaston pun terlempar ke jurang.

Hujan semakin deras. Beast tak sanggup lagi bertahan. Belle menangis sambil memegang tangan Beast. Tepat saat helaian mawar ajaib terakhir rontok, Beast sudah tak bernapas lagi. Belle pun menangis histeris dan berkata bahwa dia mencintai Beast. Keajaiban terjadi. Perlahan, kutukan itu sirna. Seluruh istana kembali menjadi istana yang menawan, anak buah Beast menjadi manusia lagi. Dan... Beast kembali menjadi manusia, pangeran yang tampan dan gagah, yang mengerti akan arti cinta dan kasih sayang. Akhirnya, Beast dan Belle menikah dan hidup bahagia selamanya.

Mulan

Ayah Mulan adalah seorang prajurit dan sangat menyukai anak laki-laki. Oleh sebab itu, Mulan tak hanya belajar tenun dan menjahit dari ibunya, Mulan juga berlatih seni bela diri, menunggang kuda dan memanah. Di waktu luang ia suka membaca strategi perang milik sang ayah.Pada waktu itu, suku-suku nomaden utara di daratan selatan Tiongkok sering melecehkan, merampok dan membunuh siapa saja yang menghalangi jalan mereka, tanpa terkecuali perempuan dan anak-anak. Oleh karena itu kaisar memerintahkan membentuk dan merekrut tentara dari seluruh negeri untuk meredakan permusuhan di perbatasan utara. Menurut perintah, seluruh keluarga diwajibkan mendaftarkan satu orang laki-laki, tidak terkecuali keluarga Mulan. Seketika itu Mulan teringat apabila sang ayah pergi berperang, ia tahu sang ayah akan gugur sia-sia. Tetapi jika sang ayah menolak untuk pergi, ia akan dicap sebagai orang yang tidak patriotik. Adik laki-laki Mulan sendiri masih terlalu muda untuk mendaftar, sehingga Mulan bertekad untuk menyamar menjadi seorang laki-laki dewasa dan mengambil tempat ayahnya untuk berperang.Pada awalnya, orang tua Mulan menentang rencananya, namun Mulan tetap teguh dengan pendiriannya. Kepentingan orang banyak, rasa bakti dan kesetiaan pada negara, dan kecintaannya terhadap keluarga dianggap sebagai tatanan yang paling tinggi. Oleh karena itu, keluarganya memberikan Mushu, seekor naga kecil untuk membantu Mulan.Dengan menunggang kuda, Mulan menuju perbatasan. Agar identitas asli tidak terbongkar Mulan harus sangat berhati-hati setiap saat. Pada siang hari dia tidak pernah berpisah sedikit pun dengan pasukannya dan pada malam hari ia tidur menggunakan pakaian utuh. Mulan dilatih dengan kedisiplinan tinggi, mencampakkan semua sifat feminismenya sehingga tidak seorang pun yang merasa curiga dan mempertanyakan identitas aslinya. Selama 12 tahun bertugas, dia banyak menerima penghargaan.Setelah perang berakhir Kaisar ingin memberikan penghargaan dan posisi resmi di kekaisaran, tapi Mulan menolak dan hanya meminta seekor kuda untuk kembali ke rumah. Keinginannya dikabulkan Kaisar, dan saat itu juga Kaisar memerintahkan utusan mengantar Mulan pulang.Orang tua Mulan sangat gembira ketika mengetahui sang putri akan kembali dan hendak menyambut kedatangan putri mereka. Namun ketika mereka melihat seorang jenderal menakjubkan berjalan ke arah mereka, orang tua Mulan bahkan tidak menyadari bahwa jenderal itu adalah putri mereka yang telah lama dinantikan.Adik laki-laki Mulan telah menyiapkan pesta besar untuk menyambut dan menghormatinya. Setelah dia membersihkan diri dan mengganti pakaiannya menjadi seorang perempuan, giliran pasukan yang mengiringinya menjadi tercengang, karena prajurit tak tergoyahkan yang bersama-sama berjuang selama 12 tahun ternyata adalah seorang perempuan.Tidak hanya sebagai seorang prajurit yang tak tergoyahkan, Mulan juga mempunyai suatu hubungan khusus dengan kapten Li Shang.

The Princess & The FrogTiana kecil berteman baik Charlotte. Ibu Tiana, Eudora adalah penjahit pakaian Charlotte. Dia biasa menceritakan dongeng pada Tiana dan Charlotte seperti dongeng Pangeran Kodok. Charlotte mau mencium kodok supaya berubah menjadi pangeran dan dia akan menikahi pangeran itu sementara Tiana sama sekali tidak mau mencium kodok karena jijik.Tiana gemar memasak seperti ayahnya, James, seorang pekerja keras. Tiana dan ayahnya bermimpi mempunyai restoran sendiri. Tiana berharap pada Bintang Malam tentang keinginannya mempunyai restoran. Ayahnya mengingatkan Tiana untuk tidak melupakan yang lebih penting.Beberapa tahun kemudian, ayah Tiana meninggal. Tiana tidak melupakan impian ayahnya memiliki restoran. Tiana pun bekerja keras. Dia menabung dan hampir membeli sebuah bangunan untuk restorannya.Suatu saat seorang pangeran dari Maldonia datang ke New Orleans tepat saat perayaan Mardi Gras akan diselenggarkan di rumah Charlotte. Charlotte sangat gembira dan membayar Tiana untuk membuatkan beignet. Akhirnya, uang Tiana pun cukup untuk membeli sebuah bangunan.Sementara itu, Pangeran Naveen dari Maldonia baru saja mendapatkan tunjangan uang dari orangtuanya telah dicabut. Dia manja dan gemar bersantai, bermain gitar serta menggoda perempuan-perempuan di New Orleans. Pelayannya, Lawrence mengingatkan Naveen bahwa uangnya sudah tidak ada. Naveen hanya mempunyai dua pilihan yaitu menikahi gadis kaya seperti Charlotte atau bekerja.Setelah bermain musik, Naveen bertemu penyihirvoodooyang miskin bernama Facilier atau biasa dijuluki manusia bayangan. Naveen tertipu oleh Facilier dan justru diubah menjadi kodok sementara Facilier mengubah Lawrence menjadi seperti Naveen selama dia memakai jimat berisi darah Naveen. Lawrence diajak bekerja sama dengan Facilier supaya mereka bisa menjadi lebih kaya.Di pesta Mardi Gras, Tuan Fenner bersaudara, penjual bangunan itu memberitahu Tiana bahwa uangnya kurang banyak untuk membeli bangunan itu dibandingkan penawar lain. Padahal, sebelumnya mereka sudah berjanji pada Tiana untuk menyerahkan bangunan itu saat Mardi Gras. Tiana yang kesal menarik kostum Tuan Fenner dan jatuh mengenai beignet di meja tanpa sengaja dan mengotori bajunya sendiri. Charlotte pun meminjamkan gaunnya. Tiana yang sedih berharap pada Bintang Malam. Charlotte sendiri asyik berdansa dengan Lawrence yang memakai sosok Naveen.Pada saat yang bersamaan seekor kodok muncul. Tiana hanya berbasa-basi dan bertanya pada si kodok, "Aku kira kau mau sebuah ciuman?" Tidak disangka kodok yang ternyata Pangeran Naveen itu menjawab Tiana. Tiana terkejut dan melempari boneka-boneka pada Naveen sebelum akhirnya setuju untuk mencium Naveen untuk bayaran uang.Ternyata Naveen tidak berubah menjadi manusia sementara Tiana malah menjadi kodok. Rupanya karena Tiana bukan puteri, maka Naveen tidak dapat menjadi manusia. Tiana menyalahkan Naveen untuk semua ini. Mereka dikejar Stella, anjing Big Daddy ayah Charlotte dan meninggalkan pesta Mardi Gras menuju rawa.Setelah bermalam di rawa, keesokan harinya Tiana dan Naveen bertemu Louis, seekor buaya yang bermimpi bisa bergabung di sebuah band dan memainkan terompet. Louis memberitahu mereka untuk menemui ahli voodoo yang buta bernama Mama Odie supaya mereka bisa menjadi manusia lagi. Mereka bertiga pun mencari Mama Odie.Malam harinya, Naveen yang lapar hendak memakan nyamuk. Tiana juga tertarik dan tanpa sengaja lidah mereka tersangkut. Ketika Louis mencari tongkat untuk melepaskan lidah mereka, seekor kunang-kunang Cajun bernama Ray datang menolong mereka.Karena Louis salah arah, Ray menjadi pemandu mereka. Di hutan, Tiana ribut dengan Naveen karena pandangan mereka yang berbeda. Tiana adalah pekerja keras sementara Naveen hanya bermalas-malasan. Naveen menganggap Tiana tidak asyik. Saat itu, pemburu kodok berusaha menangkap Tiana dan Naveen. Tiana yang akhirnya tertangkap dibebaskan Naveen. Sejak itu, hubungan Tiana dan Naveen menjadi lebih baik, bahkan Naveen menganggap Tiana seseorang yang asyik.Tiana memasak gumbo untuk makan malam mereka. Naveen yang selalu dilayani pelayan, termasuk menyikat giginya sendiri, belajar mengiris jamur dengan Tiana. Setelah makan malam, Ray menyanyikan lagu cinta sambil mengenalkan Evangeline, Bintang Malam yang dicintai Ray. Naveen mengajak Tiana berdansa.Setelah berdansa, Naveen ditarik oleh bayangan-bayangan jahat kiriman Facilier karena darah Naveen yang dibutuhkan untuk jimat Lawrence telah habis. Sinar dari obor Mama Odiepun menghancurkan bayangan-bayangan itu. Mereka bertemu Mama Odie!Menurut Mama Odie, untuk menjadi manusia, Naveen harus mencium putri. Charlotte menjadi putri Mardi Gras karena Big Daddy terpilih menjadi raja Mardi Gras. Namun Mardi Gras akan berakhir jam 12 malam itu. Tiana dan Naveen harus segera kembali ke Mardi Gras. Naveen juga menyadari dia mencintai Tiana dan tidak ingin bermalasan lagi. Naveen ingin bekerja keras untuk mewujudkan impian Tiana memiliki restoran.Di kapal menuju daratan, Naveen ingin melamar Tiana. Dia menyiapkan makan malam romantis dengan potongan buah. Namun rencananya batal ketika Tiana melihat bangunan yang gagal dibelinya. Tiana harus membayar uang untuk membeli bangunan itu besok. Naveen sadar dia tidak bisa cepat memperoleh banyak uang kecuali menikahi Charlotte dan memberi uang pada Tiana. Saat meninggalkan Tiana, Naveen ditangkap oleh bayangan Facilier yang lain.Tiana turun dari kapal bersama Ray dan Louis. Ketika dia melihat 'Naveen' yang sebenarnya Lawrence akan menikah dengan Charlotte, Tiana patah hati. Ray tahu 'Naveen' itu tidak mungkin Naveen asli karena Tiana masih berwujud kodok.Ray membebaskan Naveen dari kotak perangkap. Naveen menarik jimat Lawrence dan memberikan jimat itu pada Ray untuk dibawa pergi. Lawrence pun menjadi Lawrence kembalidan segera bersembunyi di bangunan.Ray pun dikejar oleh bayangan tersebut beserta Facilier. Ray memberitahu Tiana bahwa yang dilihatnya bukanlah kenyataan sambil menyerahkan jimat itu pada Tiana. Ray menghancurkan bayangan jahat tersebut dengan sinarnya, tetapi dia sendiri ditampar dan diinjak Facilier.Tiana hendak menghancurkan jimat itu, tetapi Facilier memberinya ilusi. Jika Tiana memberikan jimat itu pada Facilier, Facilier akan mengubah Tiana menjadi manusia dan memberi restoran mewah pada Tiana, seperti impian ayahnya. Tetapi Tiana sadar bahwa ayahnya memang tidak mendapatkan apa yang dia inginkan, tetapi ayahnya mendapatkan apa yang dia butuhkan, yaitu cinta. Tiana menolak tawaran Facilier dan menghancurkan jimat itu. Facilier ketakutan. Dia ditarik bayangan dan meninggal.Lawrence yang menipu akhirnya ditangkap. Naveen menemui Charlotte, meminta ciuman dan setuju untuk menikahinya tetapi Charlotte harus memberikan Tiana restoran. Tiana menghampiri Naveen. Ia mengatakan bahwa mimpinya tidak akan sempurna tanpa Naveen.Charlotte terharu dengan kisah seperti dongeng ini. Dia mau mencium Naveen tanpa harus menikahinya, tetapi jam telah berdentang lewat jam 12. Naveen dan Tiana tetap menjadi kodok. Mereka diberi kabar bahwa Ray hampir meninggal. Setelah meninggal, Ray menjadi bintang malam juga, mendampingi Evangeline.

Tiana dan Naveen menikah sebagai kodok, disaksikan binatang-binatang hutan dan Mama Odie. Ketika mereka berciuman, mereka berubah menjadi manusia. Ketika Tiana menjadi istri Naveen, Tiana menjadi puteri dan ciumannya melepaskan kutukan.Tiana membeli bangunan impiannya dan bersama Naveen, mereka merenovasi bangunan itu menjadi restoran bernama Tiana's Palace. Merekapun hidup bahagia.

RapunzelPada suatu masa, hiduplah sepasang suami-istri yang sangat menginginkan kehadiran seorang anak, tetapi belum mendapatkan anak seorangpun. Di belakang rumah mereka ada sebuah jendela kecil yang mengarah ke sebuah taman indah yang di tutupi dengan tembok besar dan tak seorangpun berani masuk ke dalam taman tersebut karena taman tersebut adalah milik seorang penyihir yang sangat ditakuti.Pada suatu ketika saat sang istri berdiri di jendelanya dan melihat ke taman, dia melihat sebuah hamparan kebun yang penuh dengan bunga rampion yang terlihat begitu segar dan hijau sehingga ia menginginkannya teramat sangat. Setelah beberapa hari, karena kecewa dan tahu bahwa ia tidak akan mendapatkan rampion tersebut, ia menjadi sakit dan pucat. Suaminya menjadi cemas dan bertanya, Ada apa istriku?. Ah jawab istrinya, jika saja saya bisa mendapatkan rampion dari taman di sebelah rumah. Si suami yang begitu mencintai istrinya berpikir, Apapun yang terjadi, saya harus membawakan rampion untuk istriku. Maka saat hari menjelang malam, dia pun memanjat dinding taman, cepat-cepat mengambil rampion dan membawanya ke istrinya. Istrinya kemudian membuat salad (sayuran) dan memakannya dengan rasa senang. Istrinya sangat menyukai rampion itu sehingga ia meminta suaminya untuk membawakan dia rampion tiga kali lebih banyak dari sebelumnya. Suaminya sekali lagi harus masuk ke kebun. Dalam kegelapan malam, ia memanjat dinding, dan saat itulah sang Suami dihinggapi rasa takut karena ia melihat si Penyihir telah berdiri di depannya ."Kamu sungguh berani," katanya dengan marah, "masuk ke kebun saya dan mencuri rampion saya? Kamu akan menderita karena itu!""Ah," jawab si Pria malang ini, "Ampunilah saya. Saya hanya melakukannya karena terpaksa. Istri saya melihat rampion Anda dari jendela, dan memiliki keinginan untuk memakannya."Kemudian si Penyihir yang menjadi sedikit reda amarahnya, berkata kepadanya, "Jika benar seperti yang kamu katakan, saya akan memperbolehkan kamu untuk mengambil rampion sebanyak yang kamu mau, dengan satu syarat, kamu harus memberikan saya anak yang dilahirkan oleh istrimu nanti. Saya akan memperlakukan anak itu dengan baik, dan saya akan berlaku bagaikan seorang ibu untuk anak itu".Pria malang yang ketakutan ini, menyetujui segala persyaratan si Penyihir, dan ketika bayinya lahir, si Penyihir muncul, memberi nama Rapunzel pada bayi itu, lalu membawanya pergi.Rapunzel tumbuh menjadi anak yang sangat cantik. Ketika dia berusia dewasa, si Penyihir mengurungnya di sebuah menara yang terletak di hutan, dan tidak memiliki tangga ataupun pintu, kecuali sebuah jendela kecil. Ketika si Penyihir akan naik ke menara, dia akan berdiri di bawah dan berkata:"Rapunzel, Rapunzel, Ulurkanlah rambutmu ke bawah untuk saya."Rapunzel yang memiliki rambut yang sangat panjang dan indah seperti benang emas, ketika mendengar suara penyihir, dia akan melepaskan ikatan rambutnya, menggulungnya pada sebuah kaitan di jendela, kemudian membiarkan rambutnya terulur turun ke bawah, dengan begitu si Penyihir bisa naik ke atas menara.Setelah satu-dua tahun tinggal di menara, seorang pangeran, berkuda menyusuri hutan dan tiba di dekat menara. Saat itu sang Pangeran mendengarkan sebuah lagu yang begitu merdu sehingga dia hanya bisa berdiri terdiam dan mendengarkan lagu tersebut. Lagu itu dinyanyikan oleh Rapunzel yang dalam kesendiriannya melewatkan waktunya dengan menyanyikan lagu merdu. Pangeran menjadi sangat ingin untuk naik ke atas menara, dan dia pun mencari pintu menara, tetapi tidak ada satupun pintu yang dapat ditemukan olehnya. Dia lalu berkendara untuk pulang ke rumah, tetapi nyanyian Rapunzel sangat menyentuh hatinya, karena itu, setiap hari ia pergi ke hutan dan mendengarkannya. Suatu waktu, ia berdiri di belakang sebuah pohon, ia melihat si Penyihir yang datang ke sana, dan dia pun mendengarkan penyihir tersebut berkata, "Rapunzel, Rapunzel, Ulurkanlah rambutmu ke bawah untuk saya."Kemudian Rapunzel mengulurkan rambutnya turun, dan si Penyihir pun naik keatas."Jika itu adalah cara untuk naik ke atas, saya akan mencobanya nanti," katanya dalam hati, dan pada hari berikutnya, ketika hari mulai gelap, ia pergi ke menara dan berkata:"Rapunzel, Rapunzel, Ulurkanlah rambutmu ke bawah untuk saya."Segera setelah Razunzel mengulurkan rambutnya, sang Pangeran pun naik.Pada awalnya Rapunzel sangat ketakutan ketika dia melihat seorang pria yang tidak pernah dilihatnya, tetapi pangeran berbicara dengannya dengan halus layaknya seorang teman, dan mengatakan bahwa hatinya tidak tenang apabila dia tidak melihat Rapunzel setelah mendengarkan Rapunzel menyanyi. Kemudian Rapunzel pun kehilangan rasa takutnya, dan ketika sang Pangeran bertanya apakah dia bersedia untuk menjadi suaminya, Rapunzel melihat bahwa sang Pangeran yang muda dan tampan, dia pun berpikir,"Pangeran ini akan menjadi suami saya dan akan mencintai saya melebihi cinta ibu angkat saya," Rapunzel pun mengiyakan sang Pangeran, dan berkata,"Aku rela untuk pergi bersama Anda, tapi saya tidak tahu bagaimana caranya untuk turun. Bawakanlah saya sebuah gulungan sutra setiap kali Anda datang, dan aku akan menenun sebuah tali dengan sutra tersebut, dan ketika tali tersebut siap, saya akan turun, dan Anda bisa membawa saya ke istana Anda."Mereka berdua sepakat bahwa sang Pangeran akan datang kepadanya setiap malam, karena si Penyihir tua selalu datang di siang hari. Si Penyihir tidak pernah mengetahui apa pun tentang hal ini, sampai suatu saat, Rapunzel berkata kepadanya,"Katakan kepadaku, bunda, mengapa saat saya menarik Anda naik, Anda jauh lebih berat dibandingkan sang Pangeran?"Dalam sekejap si Penyihir menjadi marah dan berkata "Ah! saya pikir saya telah memisahkan kamu dengan dunia luar, namun kamu telah mengelabui saya!" Dalam kemarahannya dia mencengkeram rambut Rapunzel yang panjang, melilitkannya pada tangan kirinya, mengambil sebuah gunting, dan snip, snip, memotong rambut tersebut sehingga rambut indah itu tergeletak di lantai. Dan dia pun dengan kejam membawa Rapunzel yang malang ke sebuah gurun, di mana ia harus hidup dalam kesedihan dan kesengsaraan .Pada hari yang sama, setelah mengusir Rapunzel, pada malam hari, si penyihir mengikat rambut yang ia potong tadinya pada kaitan jendela, dan ketika sang Pangeran berkata:,"Rapunzel, Rapunzel, Ulurkanlah rambutmu ke bawah untuk saya."Si Penyihir membiarkan rambut tersebut terulur turun. Saat sang Pangeran naik, ia tidak menemukan Rapunzel yang dicintainya di atas, yang dilihatnya hanyalah si Penyihir yang menatapnya dengan tatapan jahat."Aha!" si Penyihir pun mengejek ."Kau akan membawa pergi wanita yang sangat engkau cintai, tetapi sayang burung yang indah itu tidak lagi ada dan bernyanyi di sarangnya. Seekor kucing telah membawanya pergi, dan kucing ini juga akan mencakar matamu, sehingga kamu tidak akan melihat Rapunzel lagi selama-lamanya."Sang Pangeran merasa terluka dan putus asa, ia pun melompat turun dari menara untuk meloloskan diri dari si Penyihir, tetapi duri di mana ia jatuh menusuk matanya dan ia pun menjadi buta seperti yang telah dikutukkan oleh si Penyihir. Ia pun berjalan dengan mata yang telah buta, tak tentu arah di dalam hutan, tidak makan apa-apa kecuali akar dan buah, dan tidak melakukan apapun kecuali meratap dan menangisi kehilangan istrinya yang tercinta.Sang Pangeran berjalan tanpa arah dalam keadaan menderita selama beberapa tahun, dan pada suatu saat, tibalah ia di sebuah padang pasir di mana Rapunzel berada. Saat itu, sang Pangeran mendengar suara nyanyian yang sangat akrab didengarnya, dan ia pun berjalan menuju ke arah itu. Ketika sang Pangeran mendekat, Rapunzel yang melihatnya, langsung mengenalinya, memeluknya lalu menangis. Dua bulir air matanya turun membasahi mata sang Pangeran yang buta, dan seketika itu juga, sang Pangeran bisa melihat dengan jelas seperti sedia kala. Sang Pangeran pun membawa Rapunzel ke kerajaannya, di mana mereka tinggal dan hidup berbahagia selama-lamanya.

Putri AuberginDongeng dari IndiaSeorang brahmana tua sedang berjalan terseok-seok di tengah hutan. Diedarkannya pandangannya ke seluruh pojok hutan. Tangannya sibuk menyibakkan pohon-pohon kecil di depannya. Sudah seharian kakek ini mencari tumbuhan hutan yang bisa dimakan. Setiap kali dia merasa lelah, ingatannya tertuju pada istrinya yang sedang menunggu di gubuk mereka di pinggir hutan, yang sudah dua hari ini tidak makan. Untunglah hari ini dia menemukan beberapa umbi dan buah yang bisa dibawa pulang untuk santapan mereka. Tiba-tiba saat si kakek memutuskan untuk pulang, dia menemukan sebatang tanaman terung ungu atau orang-orang disana biasa menyebutnya Aubergine. Karena menurutnya tanaman itu akan berguna jika ditanam di pekarangan, maka dia mencabut dan membawanya pulang.Pohon kecil itu lalu ditanamnya di depan rumah. Setiap hari kakek dan nenek menyiraminya, membersihkan rumput di sekelilingnya dan menjauhkannya dari hama yang mengganggu. Mereka memelihara dan menyayanginya seperti merawat seorang bayi, hingga tanaman itu tumbuh dengan subur.Akhirnya, sebutir terung yang sangat besar dan cantik keluar dari tangkainya. Buah terung itu berkilauan ditempa sinar mentari pagi. Warnanya ungu dan putih, sangat cemerlang, meyegarkan mata semua yang memandangnya. Sang kakek dan nenek sampai tidak tega untuk memetiknya. Akhirnya buah itu dibiarkannya menggantung di tangkainya berhari-hari. Hingga suatu hari sudah tidak ada lagi persediaan makanan di rumah itu. Dengan terpaksa kakek menyuruh nenek untuk memotong buah terung tersebut untuk dimasak.Nenek mengambil sebilah pisau di dapur dan pergi ke halaman untuk memotong tangkai buah terung itu. Namun tiba-tiba, aahh..! Nenek serasa mendengar seolah-olah ada suara erangan kecil saat pisaunya menyentuh buah terung. Lalu saat dia mulai mengupas buah tersebut, dia mendengar sebuah suara kecil yang sepertinya keluar dari buah yang dikupasnya.Hati-hatilah! Tolong berhati-hatilah mengupasnya. Nanti pisaunya bisa melukaiku, kata suara tersebut.Nenek merasa takut. Dia mencoba mengupasnya dengan sangat hati-hati, namun tak urung satu goresan kecil membuat terung itu terbelah. Sungguh menakjubkan dari dalamnya keluar seorang gadis kecil yang sangat cantik jelita. Berpakaian satin ungu dan putih. Luar biasa.Kakek dan nenek sangat bahagia atas anugrah tersebut, terlebih lagi mereka berdua memang tidak memiliki anak satu pun. Maka mereka membesarkannya dan memanggilnya Putri Aubergine. Meski tidak dibesarkan di istana, tapi menurut kakek dan nenek, kecantikan dan kelembutannya tidak kalah dengan putri raja manapun.Suatu hari seorang pelayan istana tanpa sengaja lewat di depan gubuk brahmana dan melihat putri Aubergine. Betapa dia sangat terpesona dengan kecantikan sang putri. Dia segera melapor kepada tuannya bahwa tidak jauh dari istana ada seorang gadis yang sangat jelita, yang jika tuannya melihatnya dia akan lupa pada semua gadis di dunia. Majikan pelayan itu adalah seorang raja. Dia memiliki seorang permaisuri yang sangat cantik dan tujuh orang putra. Ratu sangat tidak senang mendengar kabar tersebut. Rasa cemburunya memuncak. Dia tidak ingin ada gadis lain yang menandingi kecantikannya dan merebut raja darinya. Dan dia bersumpah akan membunuh putri Aubergine jika gadis itu dibawa ke istana.Ratu ternyata menguasai ilmu hitam yang jahat. Dengan kata lain dia adalah seorang penyihir. Untuk melaksanakan niatnya, dia sengaja mengundang putri Aubergine ke istana dan berpura-pura terkejut melihat kecantikan sang putri.Oh, kau memang terlahir untuk tinggal di istana. Kecantikanmu luar biasa. Mulai saat ini kau harus tinggal di sini bersamaku. Jadilah saudariku, kata ratu.Sejak itu putri Aubergine tinggal di istana bersama ratu. Memakai pakaian-pakaian ratu, makan dan minum di tempat yang sama, bahkan kadang-kadang tidur di kamar yang sama. Bagi orang lain yang melihatnya, mereka layaknya adik dan kakak.Namun Ratu rupanya sejak awal sudah dapat menerka bahwa putri Aubergine bukanlah manusia biasa melainkan seorang peri. Dia harus lebih berhati-hati melaksanakan niat jahatnya.Suatu malam saat putri sedang tidur, ratu datang ke kamarnya. Dirapalnya sebuah mantra untuk menghipnotis putri, lalu ia bertanya:Wahai peri yang cantik! Katakan padakuDimana kau sembunyikan jiwa abadimu..Dan dalam tidurnya putri menjawab:Di jiwa pangeran tertuamu!Jika dia mati maka aku pun serta...Esoknya ketika ayam belum terbangun dan pangeran masih tertidur, ratu membunuhnya dengan tangannya sendiri. Dia lalu menyuruh seorang pelayan untuk melihat keadaan putri Aubergine. Pelayan itu melaporkan bahwa putri sudah bangun dan dalam keadaan sehat walafiat.Ratu pun berteriak marah dan menangis karena menyadari mantranya tidak cukup kuat melawan kekuatan peri dan bahwa dia telah sia-sia membunuh anaknya.Saat malam kembali datang, ratu mengulangi mantranya dan kembali bertanya:Wahai peri yang cantik! Katakan padakuDimana kau sembunyikan jiwa abadimu..Dan dalam tidurnya putri menjawab:Di jiwa pangeran keduamu!Jika dia mati maka matilah aku...Ratu segera membunuh anak keduanya. Tapi ternyata perbuatannya kembali sia-sia, karena esoknya dia melihat putri Aubergine yang menyapanya, pertanda bahwa dia baik-baik saja.Begitulah kejadian ini berlangsung terus menerus hingga tidak ada lagi anaknya yang tersisia.Ratu begitu dendam dan marah. Dia bertekad kali ini dia akan mengumpulkan semua kekuatannya supaya bisa mengalahkan putri Aubergine.Malam itu, saat bulan tertutup awan, ratu dengan semua kekuatan jahatnya mendatangi kamar putri. Setelah merapal mantra terbaiknya dia kembali bertanya:Wahai peri yang cantik! Katakan padakuDimana kau sembunyikan jiwa abadimu..Putri Aubergine yang malang, kali ini dia tidak bisa menyembunyikan lagi rahasianya, maka dia berkata:Di sebuah sungai nun jauh di sanaada seekor ikan berwarna merah dan hijau,di dalam ikan itu ada seekor lebah besar,di dalam lebah itu ada sebuah kotakdan di dalam kotak itu ada sebuah kalung permata.Pakailah kalung itu, maka akupun akan mati.Ratu berteriak dalam hati. Betapa gembiranya dia. Sebentar lagi riwayat saingannya akan berakhir.Esoknya, saat raja menemuinya, ratu menjatuhkan diri di hadapan raja dan dengan bercucuran air mata dia mengadukan penderitaannya kehilangan putra-putra kesayangannya. Raja yang mengira anak-anaknya meninggal karena sakit keras mencoba menghibur ratu.Apa yang bisa menghibur hatimu wahai ratuku? Apakah kau ingin pergi melihat negeri-neberi yang indah, atau perlukah aku belikan perhiasan-perhiasan yang mahal untukmu? tanya raja.Tidak raja, ratu menggeleng. Aku hanya ingin sebuah kalung permata. Tapi dia tidak akan ditemukan di toko-toko permata. Dia ada di suatu tempat khusus! Lalu ratu menyebutkan tempat kalung itu berada dan raja segera memerintahkan semua nelayan untuk mencari ikan berwarna merah dan hijau.Akhirnya setelah sekian lama menunggu, seorang nelayan datang mempersembahkan seekor ikan besar berwarna merah dan hijau, dan di dalam perut ikan itu ada seekor lebah besar dan di dalam lebah itu terdapat kotak yang isinya adalah kalung permata yang berkilauan. Ratu segera memasang kalung itu di lehernya.Sementara itu putri Aubergine yang menyadari bahwa hidupnya terancam, memutuskan untuk pulang ke rumah ayah dan ibu angkatnya. Dengan sedih dia menceritakan bahwa sebentar lagi dia akan mati. Dia memohon pada sang Brahmana untuk tidak mengubur ataupun membakar mayatnya.Baringkanlah aku di tempat tidur yang indah, dandanilah aku dengan pakaian terbaikku, selimuti aku dengan hamparan bunga-bunga musim semi dan bawalah aku ke tengah hutan. Lalu buatkanlah dinding di sekeliling tempat tidurku sehingga tidak ada seorang pun yang bisa melihat ke dalam, pinta putri.Maka ketika ratu memakai kalung permata itu di lehernya seketika itu juga putri Aubergine berhenti bernafas. Kedua orang tuanya sangat berduka. Mereka segera melaksanakan keinginan putrinya. Kemudian brahmana itu membawa mayat putri ke hutan di sebelah utara yang lebih lebat dibanding wilayah lainnya.Ratu mengirim seorang pelayan untuk melihat keadaan putri Aubergine dan segera mengetahui bahwa putri telah tewas namun Brahmana tidak mengubur mayat putrinya melainkan membaringkannya di hutan sebelah utara. Ratu kecewa dan khawatir kalau-kalau suatu saat raja akan menemukan mayat putri Aubergine ketika berburu di hutan. Kini hampir setiap saat raja pergi berburu untuk menghilangkan kesedihannya karena kematian putra-putranya. Dengan cemas ratu selalu menigingatkan raja untuk tidak berburu di sebelah utara. Roh jahat akan mengganggumu, katanya. Dan raja berjanji untuk mengingatnya.Namun suatu hari setelah perburuan yang tiada hasil, raja terpisah dari rombongannya dan tanpa disadarinya telah tersesat ke sebelah utara. Di tengah rimbunan pephonan itu raja menemukan dinding tinggi tanpa pintu yang seolah-olah melindungi sesuatu yang berharga di dalamnya. Karena penasaran raja memanjat dinding itu dan menengok ke dalamnya. Oh betapa raja tidak percaya melihat di dalam ruangan itu terbaring seorang gadis yang cantik tiada tara seolah sedang tertidur pulas. Maka raja pun mendekati sang putri dan mencoba membangunkannya, namun tidak berhasil.Dia tidak mungkin mati, pikir raja. Seharian itu raja menghabiskan waktunya untuk berdoa memohon supaya Tuhan mengijinkan mata gadis itu terbuka, namun tetap sia-sia. Akhirnya ketika matahari mulai tenggelam, raja pulang ke istananya dengan kecewa. Tapi, betapa raja tidak bisa melupakan wajah cantik sang putri. Seolah pagi tak kunjung datang. Dan ketika matahari baru membuka matanya, raja telah kembali memacu kudanya ke tempat bidadarinya bersemayam.Demikianlah setahun telah berlalu. Dan setiap hari raja melewatkan siangnya menemani kekasihnya, berharap suatu saat sang gadis mau membuka matanya. Suatu hari saat dia kembali ke tengah hutan, dia menemukan seorang bayi laki-laki yang tampan terbaring di samping sang putri. Setelah beberapa waktu dan si bayi mulai belajar berbicara, raja bertanya apakah ibunya sudah meninggalTidak, katanya. Ibuku akan bangun setiap malam datang dan mengasuhku seperti engkau mengasuhku sepanjang siang.Lalu, knapa ibumu selalu tertidur saat siang hari? tanya raja.Itu karena kalung permata yang dipakai oleh ratu. Setiap malam dia akan menanggalkannya, dan saat itulah ibuku kembali hidup, katanya.Apa hubungan ratu dengan putri ini, pikir raja. Lalu dia meminta anak kecil itu untuk menanyakan anak siapakah dia sebenarnya. Kemudian raja kembali ke istananya.Esoknya anak itu menjawab: Ibuku bilang bahwa aku adalah anakmu, yang dikirim untuk menghiburmu karena telah kehilangan ketujuh putramu. Mereka telah dibunuh dengan kejam oleh ratu karena cemburu pada ibuku, putri Aubergine.Raja terkejut dan murka mendengar kabar pembunuhan yang kejam itu. Dia meminta anak kecil itu untuk menanyakan hukuman apa yang pantas untuk ratu atas segala kejahatannya, dan bagaimana kalung yang dipakai ratu bisa membuatnya kembali hidup.Hari berikutnya anak itu menjawab: Menurut ibu, hanya aku yang bisa mengambil kalung itu. Maka nanti malam bawalah aku ke istana. Maka raja membawa anak itu ke istana dan mengumumkan bahwa anak ini yang kelak akan menjadi pewarisnya. Teringat akan ketujuh putranya, timbul rasa benci di hati ratu terhadap anak itu. Dia bermaksud untuk meracuninya. Dengan hati-hati dia memasakkan beberapa potong dendeng manis dan disuruhnya anak itu untuk memakannya. Namun dia menolak memakannya sebelum diperbolehkan memegang dan bermain dengan kalung yang melingkar di leher ratu.Karena sangat ingin segera membunuhnya, ratu membuka kalung permatanya dan memberikannya. Begitu kalung itu sampai di tangannya, secepat kilat si anak itu lari meninggalkan istana tanpa sempat bisa dicegah. Dia tidak berhenti bahkan untuk bernafas hingga tiba di hadapan bundanya. Segera dipasangkannya kalung itu di leher ibunya yang seketika itu juga hidup kembali.Ketika raja menemuinya keesokan harinya, raja memintanya untuk ikut ke istana dan menikah dengannya.Aku tidak akan menikah denganmu sebelum kau menghukum ratu yang tidak hanya berniat membunuhku dan anakku, juga telah membunuh ketujuh putranya, kata putri. Aku tidak akan merasa aman sebelum dia pergi dari istana.Aku pasti akan menghukumnya karena dia telah membunuh anak-anakku, janji raja.Maka raja memerintahkan untuk membuat lubang yang berisi kelabang dan ular berbisa lalu menjebloskan ratu ke dalamnya hingga ia mati.Akhirnya raja memboyong putri Aubergine ke istana dan mereka pun menikah. Begitulah mereka hidup berbahagia selamanya.

Putri BisuDongeng dari TurkiZaman dahulu kala ada seorang Raja yang memiliki seorang Pangeran. Shahzada, demikian nama pangeran tersebut, memiliki sebuah bola yang terbuat dari emas yang selalu ia mainkan kapan saja.Suatu hari saat pangeran sedang duduk di pondok peristirahatannya di halaman istana, lewatlah seorang nenek yang hendak mengambil air dari mata air yang terletak di depan gerbang istana. Timbul ide iseng di pikiran Shahzada. Dilemparnya guci nenek tua tadi dengan bola emasnya. Guci itu pun pecah berkeping-keping. Tanpa berkata sepatah pun nenek itu mengambil guci lainnya. Namun guci ini pun pecah karena lemparan bola Shahzada. Nenek tua itu gemetar menahan marah. Tapi karena segan dengan sang Raja maka ia hanya diam dan pergi ke took terdekat untuk mengutang guci baru. Tapi lagi-lagi Shahzada melempar guci itu dengan bolanya hingga pecah. Kini nenek itu benar-benar murka. Dia mengangkat wajahnya ke arah Shahzada.Camkan kutukanku ini Pangeran! Aku harap kau akan jatuh cinta kepada Putri bisu! kutuknya.Pangeran Shahzada tidak mengerti maksud nenek tua tersebut, tapi kata-katanya terus mengganggu pikirannya. Hal itu memperngaruhi kesehatannya, sehingga Shahzada pun jatuh sakit. Puluhan, dokter, tabib dan dukun telah mencoba menobatinya, namun kesehatannya tak kunjung pulih. Akhirnya suatu malam Raja mendekati putra tunggalnya.Anakku, penyakitmu pasti bukan penyakit biasa. Katakan padaku! Apakah akhir-akhir ini ada peristiwa aneh yang menimpamu? tanya Raja.Shahzada menceritakan kelakuannya saat memecahkan 3 guci seorang nenek dan kutukan yang dilontarkannya. Lalu Shahzada meminta izin ayahnya untuk pergi mencari Putri Bisu, karena menurutnya hanya dialah yang bisa menyembuhkannya. Dengan berat hati Raja mengijinkan putra kesayangannya pergi dengan ditemani seorang pengawal kepercayaannya.Singkat cerita, Shahzada dan pengawalnya telah mengembara selama enam bulan. Mereka berjalan siang dan malam dan hanya tidur beberapa saat saja setiap malamnya. Kini mereka tiba di sebuah puncak gunung yang tanah dan bebatuannya bersinar seperti cahaya matahari. Dengan keheranan mereka bertanya pada seorang kakek yang kebetulan lewat.tu karena Putri bisu, kata si Kakek. Ia memakai 7 lapis kerudung yang menutupi wajahnya. Tapi sinar kecantikannya tetap memancar dan terpantul di gunung ini.Dimanakah sang putri berada? tanya Shahzada.Jika kau terus berjalan lurus selama enam bulan lagi, kau akan tiba di istananya, kata Kakek. Tapi perlu kuingatkan anak muda! Putri bisu hanyalah julukan. Karena sang Putri sebenarnya hanya tidak mau berbicara. Banyak sudah pemuda yang mencoba membuatnya bicara tapi tidak berhasil. Malang bagi mereka, karena kematianlah yang harus mereka terima.Shahzada tidak gentar mendengar berita tersebut. Ia tetap bertekad untuk menemui sang putri Bisu.Beberapa waktu kemudian mereka tiba di puncak gunung lainnya. Gunung ini pun sangat aneh karena semua tanah dan bebatuannya berwarna merah darah. Sebuah desa tampak terhampar di kaki gunung tersebut.Aku sangat lelah, kata Shahzada. Mari kita istirahat dulu di desa di bawah sana. Sekalian kita beli perbekalan.Mereka pun masuk ke sebuah warung makan. Pemiliknya menyambut mereka dengan hangat. Shahzada menanyakan kenapa gunung yang baru saja mereka turuni berwarna merah darah.Oh itu karena Putri Bisu. Meskipun ia memakai 7 lapis kerudung yang menutupi wajahnya, namun warna bibirnya tetap terpancar di gunung tersebut, kata pemilik warung. Tapi anak muda, sudah banyak pemuda yang mencoba membuat sang Putri berbicara tapi semuanya tidak berhasil. Dan kematian adalah hukuman bagi mereka yang gagal.Aku tidak takut, kata Shahzada. Katakanlah, berapa jauh lagi istana sang Putri?Tiga bulan perjalanan lagi kau akan sampai di istananya, kata pemilik warung.Setelah perjalanan yang sangat melelahkan, pangeran Shahzada dan pengawalnya melihat sebuah gunung lagi. Di puncaknya berdirilah istana yang sangat megah. Istana Putri Bisu.Istana Putri bisu jika dilihat dari dekat ternyata sangat mengerikan karena dindingnya dibangun dari tulang belulang manusia.Kita harus memiliki rencana yang matang untuk bisa membuat sang Putri bicara, atau tulang belulang kita juga akan menjadi bagian dari dinding istana ini, kata Shahzada. Mari kita cari penginapan terlebih dulu untuk berpikir!Esoknya Shahzada dan pengawalnya pergi berjalan-jalan untuk mencari ide. Di sebuah pasar ia melihat seekor burung bulbul yang cantik. Shahzada segera membelinya dan membawanya ke kamarnya. Suatu ketika saat Shahzada sedang melamun sendirian, ia mendengar seseorang menyapanya.Apa yang kau pikirkan wahai Pangeran?Shahzada terkejut karena tidak ada orang lain di kamarnya. Ia kemudian menyadari bahwa burung bulbulnya yang berbicara. Ini pasti mukjizat Tuhan, pikir Shahzada.Ia menceritakan perjalanannya untuk menemui putri Bisu dan kesulitannya menemukan cara untuk membuat sang Putri bicara.Jangan khawatir Pangeran, aku akan membantumu. Sang putri memakai 7 lapis kerudung. Tidak ada seorang pemuda pun yang pernah melihat wajahnya, demikian pula sang Putri tidak pernah bisa melihat pemuda yang menemuinya, kata Bulbul. Besok bawalah aku ke istana. Dan jika kau telah berada di kamar sang Putri, taruhlah aku di bawah tiang lampu. Lalu sapalah sang Putri. Ia pasti tidak akan menjawabmu. Nah, katakan bahwa karena sang Putri tidak mau menjawab maka kau akan berbicara dengan tiang lampu saja. Dan aku akan menjawabnya.Maka Shahzada, Bulbul dan pengawalnya pergi menemui ayah putri Bisu di istananya. Ia meminta izin untuk mencoba membuat sang putri berbicara. Shahzada dan Bulbul kemudian diantar ke kamar sang Putri.Selamat sore Putri, kata Shahzada. Putri Bisu tentu saja tidak menjawab.Baiklah karena kau tidak berkenan menjawab, maka aku akan berbicara dengan tiang lampu saja. Mungkin ia lebih punya perasaan daripada anda, kata Pangeran.Apa kabar? tanya Pangeran kepada tiang lampu. Cukup baik. Setelah bertahun-tahun akhirnya ada seseorang yang mau berbicara denganku, kata Bulbul seolah-olah tiang lampu yang menjawab. Maukah kau mendengar ceritaku? Tentu! kata Shahzada.Alkisah ada seorang Shah yang memiliki seorang putri. Tiga orang pemuda telah mengajukan lamaran untuk si gadis kepada Shah. Shah lalu berkata kepada ketiga pemuda tersebut: Siapapun yang memiliki keahlian yang tidak biasa maka ialah yang berhak menikahi putriku. Pemuda-pemuda itu lalu pergi untuk mencari guru. Mereka pergi ke arah yang berbeda. Namun sebelumnya mereka berjanji untuk saling bertemu lagi di sebuah mata air setelah sekian bulan. Pemuda pertama belajar berlari cepat. Jika ia berlari, perjalanan 6 bulan bisa ditempuhnya dalam waktu setengah jam saja. Pemuda kedua belajar cara menghilang. Dan pemuda ketiga belajar meracik obat.Ketiganya kembali dalam waktu yang hampir bersamaan. Pemuda yang bisa menghilang mengatakan bahwa putri Shah sedang sakit keras dan mungkin akan meninggal 2 jam lagi. Pemuda ketiga segera menyiapkan ramuan dan pemuda pertama secepat kilat membawanya kepada si gadis. Ramuan itu sangat manjur. Si gadis tidak jadi meninggal dan Shah segera memanggil ketiga pemuda tersebut.Nah Pangeran, menurutmu pemuda mana yang pantas mendapatkan si gadis. Menurutku pemuda yang bisa menghilang.Tidak! Menurutku pemuda yang meracik obatnya, kata Shahzada. Mereka pun berdebat seru dan saling mempertahankan pendapatnya.Putri Bisu berkata dalam hatinya, Tidak ada yang ingat dengan jasa pemuda yang telah mengantarkan obatnya.Akhirnya karena tidak sabar mendengar perdebatan mereka, Putri berteriak: Dasar bodoh! Aku akan memberikan gadis itu kepada si pembawa obat. Tanpa dia gadis itu pasti sudah mati!Raja segera diberi tahu bahwa Putri Bisu telah mau berbicara. Tapi Putri dengan marah berkata bahwa ia telah ditipu dan ia hanya mau mengaku kalah jika Shahzada bisa membuatnya berbicara sebanyak tiga kali. Karena geram, putri pun menghancurkan tiang lampu di kamarnya.Sore berikutnya, Shahzada dan Bulbul kembali menemui sang putri di kamarnya. Kali ini Shahzada meletakan sangkar Bulbul di dekat salah satu dinding. Selamat sore Putri, sapa Shahzada.Putri tidak menjawab sepatah kata pun. Baiklah. Karena kau tidak mau menjawab, mungkin lebih baik jika aku mengobrol dengan dinding saja. Apa kabarmu dinding? kata Shahzada.Sangat baik, jawab Bulbul yang pura-pura menjadi dinding. Aku senang kau mengajakku bicara. Bagaimana kalau aku menghiburmu dengan sebuah cerita?Dengan senang hati, kata Shahzada.Di sebuah kota tinggalah seorang wanita yang dicintai oleh 3 orang pria sekaligus. Ketiga pria itu adalah: Baldji anak si pembuat madu, Jagdji anak si pembuat lemak, dan Tiredji anak si penyamak kulit. Mereka sering mengunjungi si wanita, namun tidak pernah saling bertemu karena mereka selalu berkunjung pada waktu yang berbeda.Suatu hari, saat si wanita sedang menyisir rambutnya, ia melihat sehelai uban di kepalanya, Celaka! Aku sudah mulai tua. Aku harus segera memutuskan dengan siapa aku akan menikah, kata si wanita.Kemudian ia mengundang ketiga teman prianya untuk datang pada jam yang berbeda. Yang pertama datang adalah Jadgji dan ia menemukan bahwa wanita pujaannya sedang berurai air mata. Ia bertanya kenapa dan si wanita menjawab, Ayahku telah meninggal dan aku telah menguburkannya di kebun belakang, tapi arwahnya selalu menghantuiku. Jika kau mencintaiku, maukah kau berpura-pura menjadi hantu. Pakailah kain sprei ini dan berbaringlah selama 3 jam di kuburan. Maka ia tidak akan menghantuiku lagi.Wanita itu menunjuk sebuah lubang kubur yang telah sengaja ia buat dan Jadgji tanpa ragu-ragu memakai kain sprei itu untuk menutupi tubuhnya dan berbaring di dalam lubang kubur tersebut.Lalu datanglah Baldji yang juga menemukan wanita itu sedang menangis. Si wanita mengulangi ceritanya tentang kematian ayahnya, lalu memberi Baldji sebuah batu besar; Jika hantu itu datang, pukullah dengan batu ini, katanya.Terakhir datanglah Tiredji. Dia juga bertanya kenapa ia menangis. Bagaimana aku tidak sedih, kata si wanita. Ayahku telah meninggal dan telah aku kuburkan di kebun belakang. Tapi ternyata ia punya musuh seorang penyihir dan ia bermaksud mengambil mayat ayahku. Lihat, ia bahkan sudah membongkar kuburannya. Jika kau bisa mengambil mayat ayahku maka aku akan selamat tapi jika tidak Si wanita kembali menangis.Tiredji segera pergi ke kebun belakang untuk mengambil mayat yang tidak lain adalah Jadgji. Tapi Baldji mengira ada dua hantu yang datang dan memukul Jadgji serta Tiredji. Sementara Jadgji mengira hantu ayah si wanitalah yang memukulnya. Ia melemparkan sprei yang ia pakai dan menubruk Baldji. Mereka bertiga terkejut begitu menyadari keadaan yang sebenarnya dan bersama-sama menuntut penjelasan dari si wanita. Nah Pangeran, menurutmu siapa yang berhak menjadi suami si wanita? Menurutku Tiredji! kata Bulbul.Menurut Shahzada, Baldji lebih berhak karena berada dalam posisi yang lebih berbahaya. Mereka berdebat seru, saling mempertahankan pendapatnya. Putri Bisu yang juga mendengarkan cerita Bulbul sangat kecewa karena mereka melupakan peran Jadgji dan ia segera berteriak mengemukakan pendapatnya.Raja gembira mendengar putrinya berbicara. Tinggal satu kali anak muda, katanya pada Shahzada. Sementara sang Putri sangat kesal karena telah dua kali keceplosan. Maka untuk melampiaskan amarahnya ia segera memerintahkan untuk menghancurkan dinding tempat Bulbul bersandar semalam.Hari ketiga dan merupakan hari penentuan, Shahzada dan Bulbul kembali datang ke kamar sang Putri. Kali ini Shahzada meletakkan Bulbul di belakang pintu kamar Putri. Seperti biasa Putri menolak membuka mulutnya dan kali ini bahkan ia memunggungi Shahzada. Maka Shahzada berpura-pura mengajak bicara pintu. Seperti hari-hari kemarin, Bulbul menceritakan sebuah cerita.Alkisah ada seorang Tukang kayu, seorang Penjahit, dan seorang Sakti yang berkelana bersama. Di sebuah kota, mereka memutuskan untuk menyewa sebuah took dan memulai usaha bersama. Suatu malam saat yang lainnya sedang tidur, Tukang kayu terbangun. Karena tidak bisa tidur lagi, ia iseng memahat sebongkah kayu menjadi sebuah patung wanita yang sangat cantik. Saat patungnya selesai, ia kembali mengantuk dan segera pergi tidur. Tidak berapa lama si Penjahit terbangun. Melihat ada sebuah patung wanita cantik di tengah kamar mereka, ia tergoda untuk membuatkan sehelai pakaian yang sangat indah. Setelah selesai, ia memakaikannya dan kembali tidur. Menjelang pagi si Orang sakti bangun. Ia begitu terpesona melihat patung wanita cantik berpakaian indah tersebut. Maka ia memohon kepada Alloh SWT untuk menghidupkan patung tersebut. Alloh SWT mengabulkan permintaannya dan patung itu menjelma menjadi seorang wanita yang mempesona. Ketika Tukang kayu dan Penjahit bangun serta melihat wanita cantik yang berasal dari patung tersebut, mereka berebut karena masing-masing merasa berhak memilikinya.Nah Pangeran, siapa menurutmu yang paling berhak?. Menurutku Tukang kayu, kata Bulbul.Tidak bisa, menurutku si Penjahit, kata Shahzada.Mereka kembali berdebat seru. Putri bisu bangkit dari tempat duduknya dan dengan marah ia berteriak; Kalian semua bodoh! Orang sakti itulah yang paling berhak! Wanita itu berhutang nyawa padanya!Dan artinya Shahzada berhak menikahi sang Putri karena ia telah tiga kali memecahkan kebisuannya. Maka pesta pernikahan akbar pun digelar selama 40 hari 40 malam. Shahzada secara khusus memanggil nenek yang ia pecahkan kendinya untuk tinggal di istana. Mereka semua hidup bahagia.

Putri UwinaSudah delapan tahun menikah, Bangsawan Morrits dan Arlauna, istrinya, belum juga dikaruniai anak. Segala usaha sudah mereka tempuh tapi belum juga menampakkan hasil.Apalah artinya harta yang berlimpah bila seorang anak pun tidak kumiliki, keluh pasangan suami istri bangsawan ini.Arlauna akhirnya mengandung menjelang usia perkawinan mereka yang ke limabelas. Betapa sukacitanya Bangsawan Morrits mengetahui hal ini. Namun, kegembiraan itu ternyata harus bercampur dengan duka ketika Uwina, anak perempuan mereka lahir. Uwina lahir dalam keadaan yang sukar dipercaya. Sebelah matanya melotot dan sekujur tubuhnya ditumbuhi sisik-sisik kasar. Suara tangisnya pun kroarr, kroarr, serak seperti suara kodok. Orang tua mana yang tak sedih menghadapi kenyataan ini. Rasa sayang Bangsawan Morrits dan istrinya terhadap Uwina sama sekali tak berubah. Mereka cuma mengkuatirkan nasib Uwina kelak. Apakah orang-orang tak akan jijik memandangnya?Sambil menangis, mereka berdua mengadukan nasibnya kepada Peri Anelot. Setelah berkali-kali namanya diserukan barulah Peri Anelot muncul dan dengan lembut dia berkata, Aku tidak bisa menyembuhkan penyakit putrimu karena memang itu bukan wewenangku untuk melakukannya. Hanya temanku yang bisa. Tapiii..Tapi apa, Peri? desak Bangsawan Morrits tak sabar. Peri Anelot berkata ragu, Temanku, Peri Boherik itu sering mengajukan syarat yang aneh. Aku takut kalian tak sanggup melaksanakan syaratnya nanti.Apa pun yang terjadi nanti, sekarang tolong panggilkan temanmu itu dulu, pinta Bangsawan Morrits. Semoga dia kasihan pada kami dan tidak mensyaratkan apa-apa.Sekejap kemudian wuuzz!!! Setelah Peri Anelot merapalkan mantera muncullah Peri Boherik diiringi pusaran angin yang sangat kencang. Tidak seperti peri-peri lain yang tampak anggun, peri yang satu ini malah terlihat urakan. Sayap biru di punggung kirinya pun agak sobek. Entah sayap itu masih bisa dipergunakan untuk terbang atau tidak.Aku sudah tahu kenapa aku dipanggil ke sini. Butuh bantuanku, kan? tanya Peri Boherik sambil cengar-cengir nakal. Boleh saja. Asal kalian berdua mematuhi syaratku.Apa syaratnya? tanya Arlauna.Hmph penyakit yang ada di tubuh Uwina akan kupindahkan ke tubuh kalian. katanya masih sambil cengengesan, Tidak ada tawar-menawar. Bila tidak mau, ya sudah. Aku pergi saja! Peri Boherik bersiap-siap akan menghilang.Tunggu Peri., kami terima syaratmu itu, seru Bangsawan Morrits dan istrinya.Bagus! sahut peri yang nakal itu. Kalian boleh mengasuh Uwina tapi tidak boleh mengaku sebagai orangtuanya. Aku dan Peri Anelot akan menggantikan posisi kalian. Kutukan terhadap kalian akan lenyap bila suatu saat Uwina mengakui kalian berdua sebagai orangtuanya. Tapi, apaka ia mau mengakui kalian yang berwajah buruk, ha, ha, ha..Begitulah, demi kesembuhan putri yang mereka sayangi, Bangsawan Morrits dan istrinya rela berkorban. Wajah Bangsawan Morrits yang tampan berubah jadi menyeramkan. Matanya melotot dan suaranya serak seperti suara kodok. Sedangkan kulit Arlauna yang putih mulus kini ditumbuhi sisik-sisik kasar. Walaupun menderita, mereka berdua tidak pernah mengeluh karena setiap hari Uwina ada di dekat mereka. Tentu saja Uwina tidak mengetahui bahwa dua orang buruk rupa yang selalu mengasuh dan merawatnya dengan penuh kasih sayang itu adalah orang tua kandungnya. Pelayan-pelayan di rumah itu pun cuma tahu bahwa dua orang itu sudah dipercaya oleh majikan mereka untuk mengasuh Uwina.

Suatu hari Uwina kecil bertanya pada pengasuhnya, Kenapa Papa dan Mama tidak pernah mengajakku bermain?Papa dan mamamu harus bekerja, Uwina. jawab pengasuhnya dengan suara serak.Apakah itu berarti mereka tidak menyayangiku? tanya Uwina lagi.Tentu saja mereka sayang padamu. Tidak ada orang tua yang tidak menyayangi anaknya. Kalau Uwina rajin belajar dan tidak cengeng, pasti Papa dan Mama akan mengajak bermain. kata pengasuh yang badannya bersisik dengan bijaksana. Percayalah, Uwina. Burung yang kecil saja mau dan suka bermain dengan anaknya, apalagi orang tuamu yang memiliki anak semanis kamu.Lima belas tahun sudah umur Uwina. Dia tumbuh menjadi gadis cilik yang disukai semua orang. Dia selalu memberi nasihat kepada teman-temannya dengan tutur kata yang lemah lembut, sehingga tak ada yang merasa tersinggung karena teguran dan nasihatnya.Suatu hari tersiar kabar bahwa Pangeran David, putra mahkota yang baru berumur lima tahun sedang sakit keras. Hal ini dikarenakan tak ada seorang pun yang sanggup memenuhi permintaan sang putra mahkota. Siapa yang sanggup bila bulan purnama yang dimintanya. Tabib sakti dan badut-badut istana juga tak bisa menyembuhkan dan menghiburnya.Uwina yang mendengar kabar itu jadi teringat pengalamannya sendiri ketika masih seusia Pangeran David. Maka bergegaslah Uwina ke istana.Seminggu kemudian, mendadak ada rombongan istana berkunjung ke rumah Bangsawan Morrits. Tentu saja hal ini mengejutkan seluruh penghuni rumah Bangsawan Morrits. Apalagi baginda raja datang sendiri ke situ cuma untuk bertemu dengan Uwina.Uwina, aku ingin berterima kasih kepadamu, kata baginda Raja dengan wajah ceria, Putraku, Pangeran David sudah sembuh.Uwina membungkuk dengan sikap hormat, Baginda, waktu masih seusia Pangeran David, hamba pun pernah minta diambilkan bulan purnama. Mereka lalu memberi hamba sebutir mutiara. Kata mereka itulah bulan purnama. Hamba pun percaya. Lalu, hamba melakukan hal yang sama terhadap putra Baginda. Kalau hamba waktu itu percaya tentu Pangeran David juga akan percaya, begitu pikir hamba.Tapi bagaimana saat dia melihat bulan kembali bersinar di malam berikutnya. Bukankah dia akan tahu kalau telah dibohongi?Uwina tersenyum, Benar. Itu juga pernah hamba alami. Tapi mereka mengatakan bahwa bunga yang telah dipetik kelak pasti berbunga lagi. Gigi yang telah tanggal juga dapat tumbuh lagi. Oleh karena itu bulan yang telah diambil pun pasti ada yang menggantikan, jawab Uwina. Hamba rasa itu jawaban yang paling cocok untuk anak seusianya. Bila dewasa kelak, Pangeran David pasti lebih bijaksana. Saat itu dia pun akan tahu bahwa tidak mungkin manusia mengambil bulan purnama.Mendengar penjelasan tersebut Baginda Raja mengangguk-angguk puas. Sungguh bijaksana gadis kecil ini, pikir Baginda Raja kagum. Kemudian, Siapakah mereka yang mengajarkan semuanya itu kepadamu? tanyanya.Mereka adalah orang tua hamba, Baginda. jawab Uwina.Ooo mereka berdua inikah orang tuamu? Baginda Raja menunjuk Bangsawan Morrits dan Arlauna yang palsu.Orang tua bukanlah orang yang melahirkan anaknya saja tapi tidak merawat dan mengasuhnya. Orang yang merawat, mengasuh, mengajarkan hal-hal bijaksana pada anak itulah yang lebih pantas disebut sebagai orang tua. Mereka berdua memang orang yang melahirkan hamba, Baginda. Tapi yang lebih pantas disebut orang tua hamba adalah kedua orang ini. Merekalah yang mengajarkan banyak hal pada hamba, kata Uwina sambil memeluk kedua orang pengasuhnya yang buruk rupa.WHUUZZ!! DHUARR!!! Tiba-tiba dua gulungan sinar putih menyelubungi kedua pengasuh Uwina dan dalam sekejap mereka kembali ke wujud asli, yaitu Bangsawan Morrits dan Arlauna. Pengaruh sihir telah lenyap bersamaan dengan pengakuan Uwina tadi.Ha, Ha, Ha, kamu benar-benar beruntung, Morrits. Tapi aku belum menyerah, tawa Bangsawan Morrits yang palsu menggetarkan seisi rumah. Sebelum orang-orang menyadari apa sebenarnya yang telah terjadi, Bangsawan Morrits dan Arlauna palsu langsung menggabungkan diri dengan yang asli. Orang-orang tidak tahu mana yang asli dan mana yang palsu. Cuma Uwina yang tampak tenang-tenang saja, katanya, Aku tahu ada peri-peri nakal yang menyamar menjadi orang tuaku. Baiklah. Kini aku akan menguji kalian berempat. Dan peri-peri nakal harus berjanji tidak akan mengganggu kami lagi bila kalian gagal dalam ujian nanti.Orang lain yang ada di situ, termasuk Baginda Raja, bertanya-tanya apa yang akan dilakukan oleh Uwina untuk mendapatkan kedua orang tuanya kembali.Mama berdua, aku minta kalian memelukku secara bergantian, pinta Uwina.Meskipun heran dengan permintaan itu, keduanya memeluk Uwina. Setelah mama kedua telah melepaskan pelukannya,