8

Click here to load reader

PRINSIP-PRINSIP PENDIDIKAN ISLAM Serta pendapat …staiannur.ac.id/wp-content/uploads/2015/10/1-Ismun-AliM.Pd_.pdf · yang diselaraskan dengan fungsi manusia untuk ... perhatikanlah

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PRINSIP-PRINSIP PENDIDIKAN ISLAM Serta pendapat …staiannur.ac.id/wp-content/uploads/2015/10/1-Ismun-AliM.Pd_.pdf · yang diselaraskan dengan fungsi manusia untuk ... perhatikanlah

PRINSIP-PRINSIP PENDIDIKAN ISLAM

SEBAGAI DISIPLIN ILMU

Oleh: Ismun Ali

Abstrak: prinsip sebagai kebenaran yang bersifat universal

(universal trith) yang menjadi sifat dari sesuatu, Apabila

dikaitkan dengan pendidikan, maka prinsip pendidikan

dapat sebagai kebenaran yang universal sifatnya dan

menajdi dasar dalam merumuskan perangkat pendidikan.

disiplin ilmu harus senantiasa berpegang kepada prinsip-

prinsip pendidikan islam yang bersumber dari al-Qur’an,

hadist, ijma dan qiyas. Hal itu disebabkan, karean apabila

sebuah disiplin ilmu tidak memilki prinsip khsusuya

prinsip pendidikan Islam tersebut, maka dikahawatirkan

akan terjadinya sekularisasi dan liberalisasi pendidikan..

Pendidikan Islam sebagai disiplin ilmu juga harus

senantiasa mampu mengilmiahkan wawasan atau

pandangan tentang kependidikan yang terdapat di dalam

sumber-sumber pokoknya dengan bantuan dari pendapat

para sahabat dan ulama/ilmuwan muslim. Oleh

karenanya kita sebagai insan akademika yang terdapat

dalam sebuah lembaga pendidikan harus lebih

mengoptimalkan daya fikir dan mental untuk menatap

pendidikan ke depan yang lebih maju.

Kata Kunci: Prinsip-Prinsip, Pendidikan Islam, dan Disiplin

Ilmu

A. Pendahuluan

Sebagaimana kita ketahui bahwa sumber utama pendidikan

Islam adalah kitab suci Al-Qur‟an dan sunnah Rasulullah SAW.

Serta pendapat para sahabat dan ulama atau ilmuan muslim

sebagai tambahan. Pendidikan Islam sebagai sebauah disiplim

ilmu harus membuka mata bahwa keadaan pendidikan yang

terjadi saat ini jauh dari apa yang kita harapkan. Kita

mengaharapkan bahwa pendidika Islam memberika kontribusi

terhadap pendidikan yang terdapat di Indonesia, namun hal

tersebut belum terealisaikan dengan maksimal. Salah satu faktor

yang menjadi penyebab hal tersebut adalah tidak diterpakanny

sebuah prinsip sebagai dasar dalam pendidikan.

Pemikiran pendidikan adalah aktivitas pemecahan

masalah yang terkait dengan persoalan-persolan yang ikut

mempengaruhi proses dan hasil pendidikan. Pemikiran

pendidikan dalam Islam lahir akibat dari ideologi Islam yang

digambarkan oleh al-Qur‟an dan al-Sunnah serta suasana baru

yang muncul dalam dunia Islam. Pemikiran pendidikan Islam

cepat membuat respon bagi semua perubahan dan perkembangan

itu. Allah dalam pemikiran pendidikan Islam adalah sumber dari

segala sumber. Artinya dari kitab al-Qur‟an dapat diketahui cita-

cita, materi dan metode pendidikan Islam sebagai pedoman

menjalankan aktivitas pendidikan.

Sering kali sebuah prinsip hanya dijadikan sebagai

sebuah formalitas saja. Prinsip tidak dijadikan sebagai dasar atau

pondasi bagai pencapaian sebuah tujuan. Padahal dalam

pencapaian tujuan yang digarapkan dalam pendidikan Islam,

keberadaan prinsip-prinsip sangatlah penting dan urgent.

Oleh karena itu, dalam makalah ini kami akan mencoba sedikit

memaparkan tentanng bagaimana sebuah prisnip-prinsip

pendidikan islam sebagai displin ilmu dan bagaiman

kontribusinya.

Page 2: PRINSIP-PRINSIP PENDIDIKAN ISLAM Serta pendapat …staiannur.ac.id/wp-content/uploads/2015/10/1-Ismun-AliM.Pd_.pdf · yang diselaraskan dengan fungsi manusia untuk ... perhatikanlah

B. Pengertian Prinsip Pendidikan Islam

Dalam al-Qur‟an terdapat lafadz-lafadz tarbiyah, ta’lim

tazkiyah (pendidikan, pengajaran dan penyucia jiwa) yang

menjadi paradigma pendidikan Islam; uswah (keteladanan) yang

menjadi metode utama pembentukan pribadi muslim. Riwayat

para Rasul dan kisah-kisah lainnya, terutama kisah Lukman al-

Hakim dalam mendidik anaknya, juga dapat dicontohkan untuk

menjalankan praktek pendidikan Islam. Al-Qur‟an sebagai dasar,

memiliki perbendaharaan yang luas dan besar bagi

pengembangan kebudayaan umat manusia. Ia merupakan sumber

yang terlengkap, baik dakwah kemasyarakatan (sosial), moral

(akhlak), maupun spirtual (kerohanian), serta material

(kejasmanian) dan alam semesta.

Prinsip berati asas atau kebenaran yang jadi pokok dasar

orang berfikir, bertindak dan sebagainya. Menurut Dagobert D.

Runes yang di kutip oleh Syamsul Nizar, mengartikan prinsip

sebagai kebenaran yang bersifat universal (universal trith) yang

menjadi sifat dari sesuatu.

Menurut Syed Muhammad Naquib Al-Attas, pendidikan

adalah suatu proses penamaan sesuatu ke dalam diri manusia

mengacu kepada metode dan sistem penamaan secara bertahap,

dan kepada manusia penerima proses dan kandungan pendidikan

tersebut.

Apabila dikaitkan dengan pendidikan, maka prinsip

pendidikan dapat sebagai kebenaran yang universal sifatnya dan

menajadi dasar dalam merumuskan perangkat pendidikan. Prinsip

pendidikan diambil dari dasar pendidikan, baik berupa agama

atau ideologi negara yang dianut. Prinsip pendidikan Islam juga

ditegakan di atas dasar yang sama dan berpangkal dari pandangan

Islam secara filosofis terhadap jagad raya, manusia, masyarakat,

ilmu pengetahuan dan akhlak. Pandangan Islam terhadap

masalah-masalah tersebut, melahirkan berbagai prinsip dalam

pendidikan Islam.

Dalam rangka yang lebih terperinci, M Yusuf al-Qardawhi

memberikan pengertian, bahwa ;“ Pendidikan Islam adalah

pendidikan manusiawi seutuhnya, akal dan hatinya, rohani dan

jasmaninya, akhlak dan keterampilannya. Karena itu, pendidikan

Islam menyiapkan manusia hidup dalam keadaan damai maupun

perang, dan menyiapkannya untuk menghadapi masyarakat

dengan segala kebaikan dan kejahatannya, manis dan pahitnya”.

Sementara itu, Hasan Langgulung merumuskan “pendidikan

Islam sebagai suatu proses penyiapan generasi muda untuk

mengisi peranan memindahkan pengetahuan dan nilai-nilai Islam

yang diselaraskan dengan fungsi manusia untuk beramal didunia

dan memetik hasilnya diakhirat

C. Prinsip-Prinsip Pendidikan Islam

Pandangan Islam yang bersifat filosofi terhadap alam jagat,

manusia, masyarakat, pengetahuan, dan akhlak, secra jelas

tercermin dalam prinsip-prinsip pendidikan Islam. Dalam

pembelajaran, pendidik merupakan fasilitator. Ia harus mampu

memberdayagunakan beraneka ragam sumber belajar. Dalam

memimpin proses pembelajaran, pendidik perlu perlu

memperhatikan prinsip-prinsip dalam pendidikan Islam dan

senantiasa mempedomaninya, bahkan sejauh mungkin

merealisasikannya bersama-sama dengan peserta didik. Adapun

yang menjadi prinsip-prinsip pendidikan Islam adalah sebagai

berikut:

1. Prinsip Integral dan Seimbang

Pendidikan Islam tidak mengenal adanya pemisahan

antara sains dan agama. Keduanya harus terintegrasi secara

Page 3: PRINSIP-PRINSIP PENDIDIKAN ISLAM Serta pendapat …staiannur.ac.id/wp-content/uploads/2015/10/1-Ismun-AliM.Pd_.pdf · yang diselaraskan dengan fungsi manusia untuk ... perhatikanlah

harmonis. Dalam ajaran Islam, Allah adalah pencipta alam

semesta termasuk manusia. Allah pula yang menurunkan

hukum-hukum untuk mengelola dan melestarikannya. Hukum-

hukum mengenai alam fisik disebut sunatullah, sedangkan

pedoman hidup dan hukum-hukum untuk kehidupan manusia

telah ditentukan pula dalam ajaran agama yang disebut

dinullah yang mencakup akidah dan syariah.

Dalam ayat Al-Qur‟an yang pertama kali diturunkan,

Allah memerintahkan agar mansuia untuk membaca yaitu

dalam QS Al-„Alaq ayat-1-5. Dan ditempat lain ditemukan

ayat yang menafsirkan perintah membaca tersebut, seperti

dalam Firman Allah QS Al-Ankabut:

اتل ما أوحي إليك مه الكتاب .........

Artinya: Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, Yaitu

Al kitab (Al Quran) (QS. Al-Ankabut : 45)

Di sini, Allah memberikan penjelasan bahwa Al-

Qur‟an yang harus dibaca. Ia merupakan ayat yang diturunkan

Allah (ayat tanziliyah, qur‟aniyah) Selain itu, Allah

memerintahkan agar manusia membaca ayat Allah yang

berwujud fenomena-fenomena alam (ayat kauniyah,

sunatullah), anatara lain, :

ماوات واألرض .............. قل اوظروا ماذا في الس

Artinya : “Katakanlah, perhatikanlah apa yang ada dilangit

dan dibumi”(QS. Yunus : 101)

Dari ayat-ayat di atas dapat dipahami bahwa Allah

memerintahkan agar manusia membaca Al-Qur‟an (ayat-ayat

quraniyah) dan fenomena alam (ayat kauniyah) tanpa

memberikan tekanan terhadap slah satu jenis ayat yang

dimaksud. Hal itu berarti bahwa pendidikan Islam harus

dilaksanakan secara terpadu (integral)

2. Prinsip Seimbang

Pendidikan Islam selalu memperhatikan

keseimbangan di antara berbagai aspek yang meliputi

keseimbangan antara dunia dan akhirat, antara ilmu dan amal,

urusan hubungan dengan Allah dan sesama manusia, hak dan

kewajiban.

Keseimbangan antara urusan dunia dan akhirat dalam ajaran

Islam harus menjadi perhatian. Rasul diutus Allah untuk

mengajar dan mendidik manusia agar mereka dapat meraih

kebahagiaan kedua alam itu. implikasinya pendidikan harus

senantiasa diarahkan untuk mencapai kebahagiaan dunia dan

akhirat. hal ini senada dengan FirmanAllah SWT:

ويا ار اآلخرة وال تىس وصيبك مه الد الد وابتغ فيما آتاك للا

Artinya: “dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan

Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan

janganlah kamu melupakan bahagianmu dari

(kenikmatan) duniawi” (QS. Al-Qashas : 77)

Dalam dunia pendidikan, khususunya dalam

pembelajaran, pendidik harus memperhatikan keseimbangan

dengan menggunakan pendekatan yang relevan. selain

mentrasfer ilmu pengetahuan, pendidik perlu mengkondisikan

secara bijak dan profesional agar peserta didik dapat

mengaplikasikan ilmu yang telah didapat di dalam maupun di

luar kelas.

3. Prinsip Bagian dari Proses Rububiyah

Al-Qur‟an menggambarkan bahwa Allah adalah Al-

Khaliq, dan Rabb Al-Amin (pemelihara semesta alam). Dalam

proses penciptaan alam semesta termasuk manusia. Allah

menampakan proses yang memperlihatkan konsistensi dan

Page 4: PRINSIP-PRINSIP PENDIDIKAN ISLAM Serta pendapat …staiannur.ac.id/wp-content/uploads/2015/10/1-Ismun-AliM.Pd_.pdf · yang diselaraskan dengan fungsi manusia untuk ... perhatikanlah

keteraturan. Hal demikian kemudian dikenal sebagai aturan-

aturan yang diterpakan Allah atau disebut Sunnatullah.

Sebagaiman Al-Kailani yang dikutip oleh Bukhari

Umar dalam bukunya menjelaskan, bahwa peranan manusia

dalam pendidikan secara teologis dimungkinkan karena

posisinya sebagai makhluk, ciptaan Allah, yang paling

sempurna dan dijadikan sebagai khalifatullah fi al-ardh.

Sebagai khalifah, manusia juga mengemban fungsi rubbubiyah

Allah terhadap alam semesta termasuk diri manusia sendiri.

Dengan perimbangan tersebut dapat dikatakan bahwa karakter

hakiki pendidikan Isam pada intinya terletak pada fungsi

rubbubiyah Allah secara praktis dikuasakan atau diwakilkan

kepada manusia. Dengakn kata lain, pendidikan Islam tidak

lain adalah keseluruhan proses dan fungsi rubbubiyah Allah

terhadap manusia, sejak dari proses penciptaan samspai

dewasa dan sempurna.

4. Prinsip Membentuk Manusia yang Seutuhnya

Manusia yang menjadi objek pendidikan Islam ialah

manusia yang telah tergambar dan terangkum dalam Al-

Qur‟an dan hadist. Potret manusia dalam pendidikan sekuler

diserhakan pada orang-orang tertentu dalam msyarakat atau

pada seorang individu karena kekuasaanya, yang berarti

diserahkan kepada angan-angan seseorang atau sekelompok

orang semata.

Pendidikan Islam dalam hal ini merupakan usaha

untuk mengubah kesempurnaan potensi yang dimiliki oleh

peserta didik menjadi kesempurnaan aktual, melalui setiap

tahapan hidupnya. Dengan demikian fungsi pendidikan Islam

adalah menjaga keutuhan unsur-unsur individual peserta didik

dan mengoptimalkan potensinya dalam garis keridhaan Allah.

Prinsip ini harus direalisasikan oleh pendidik dalam proses

pembelajaran. Pendidik harus mengembangkan baik

kecerdasan intelektual, emosional maupun spiritual secara

simultan.

5. Prinsip Selalu Berkaitan dengan Agama

Pendidikan Islam sejak awal merupakan salah satu

usaha untuk menumbuhkan dan memantapkan kecendrungan

tauhid yang telah menjadi fitrah manusia. Agama menjadi

petunjuk dan penuntun ke arah itu. Oleh karena itu, pendidikan

Islam selalu menyelenggrakan pendidikan agama. Namun,

agama di sini lebih kepada fungsinya sebagai sumebr moral

nilai. Sesuai dengan ajaran Islam pula, pendidikan Islam bukan

hanya mengajarkan ilmu-ilmu sebagai materi, atau

keterampilan sebagai kegiatan jasmani semata, melainkan

selalu mengaitkan semuanya itu dengan kerangka praktik

(„amaliyyah) yang bermuatan nilai dan moral. Jadi, pengajaran

agama dalam Islam tidak selalu dalam pengertian (ilmu

agama) formal, tetapi dalam pengertian esensinya yang bisa

saja berada dalam ilmu-ilmu lain yang sering dikategorikan

secara tidak proporsional sebagai ilmu sekuler.

6. Prinsip Terbuka

Dalam Islam diakui adanya perbedaam manusia.

Akan tetapi, perbedaan hakiki ditentukan oleh amal perbuatan

manusia (QS, Al-Mulk : 2), atau ketakwaan (QS, Al-Hujrat :

13). oleh karena itu, pendidikan Islam pada dasarnya bersifat

terbuka, demokratis, dan universal. menurut Jalaludin yang

dikutip oleh Bukhari Umar menjelaskan bahwa keterbukaan

pendidikan Islam ditandai dengan kelenturan untuk

mengadopsi unsur-unsur positif dar luar, sesuai dengan

perkembangan dan kebutuhan masyarakatnya, dengan tetap

Page 5: PRINSIP-PRINSIP PENDIDIKAN ISLAM Serta pendapat …staiannur.ac.id/wp-content/uploads/2015/10/1-Ismun-AliM.Pd_.pdf · yang diselaraskan dengan fungsi manusia untuk ... perhatikanlah

menjaga dasar-dasarnya yang original (shalih), yang

bersumber pada Al-Qur‟an dan Hadist.

7. Menjaga Perbedaan Individual

Perbedaan individual antara seorang manusia dengan

orang lain dikemukakan oleh Al-Qur‟an dan hadist. Sebagai

contoh:

ماوات واألرض واختالف ألسىتكم وألواوكم إن في ذلك آليات ومه آياته خلق الس

للعالميه

Artinya: “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah

menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan

bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada

yang demikan itu benar-benar terdapat tanda-tanda

bagi orang-orang yang mengetahui”. (QS. Ar-Rum :

22)

Perbedaan-perbedaan yang dimiliki manusia

melahirkan perbedaan tingkah laku karena setiap orang akan

berbuat sesuai dengan keadaanya masing-masing. Menurut

Asy-Syaibani yang dikutip oleh Prof. Dr. H. Ramayulis

menjelaskan bahwa pendidikan Islam sepanjangs sejarahnya

telah memlihara perbedaan individual yang dimilki oleh

peserta didik.

8. Prinsip Pendidikan Berlangsung Sepanjang Hayat

Islam tidak mengenal batas akhir dalam menempuh

pendidikan. Hal tersebut mengingat tujuan yang ingin dicapai

dalam pendidikan Islam adalah terbentuknya akhlak al-

karinah. Pembentukan itu membutuhkan waktu yang panjang,

yaitu sepanjang hayat manusia. Pendidikan Islam yang

bersumber dari wahyu dan diterapkan oleh Rasulullah SAW

telah sejak lama mengenal konsep pendidikan seumur hidup.

Konsep ini pula yang diterapakan dalam sistem pendidikan

Islam, konsep pendidikan tanpa batas usia.

D. Prinsip Pendidikan Islam Sebagai Disiplin Ilmu

Sebagai disiplin ilmu, pendidikan islam bertugas pokok

mengilmiahkan wawasan atau pandangan tentang kependidikan

yang terdapat di dalam sumber-sumber pokoknya dengan bantuan

dari pendapat para sahabat dan ulama/ilmuwan muslim. Dunia

ilmu pengetahuan yang akademik telah menetapkan norma-

norma, syarat-syarat dan kriteria-kriteria yang harus dipenuhi

oleh suatu ilmu yang ilmiah. Persyaratan keilmuwan yang

ditetapkan itu nampak terlihat sekuler, dalam arti bahwa

mengilmiahkan suatu pandangan/konsep dalam banyak seginya,

yang melibatkan nilai-nilai ke-Tuhanan dipandang tidak rasional,

tapi metafisik dan tidak dapat dijadikan dasar pemikiran

sistematis dan logis. Nilai-nilai ke-Tuhanan berada di atas nilai

keilmiahan dari ilmu pengetahuan. Agama adalah bukan ilmu

pengetahuan.

Sebagai suatu disiplin ilmu, pendidikan islam merupakan

sekumpulan ide-ide dan konsep-konsep intelektual yang tersusun

dan diperkuat melalui pengalaman dan pengetahuan. Jadi

mengalami dan mengetahui merupakan pengokoh awal dari

konseptualisasi itu. Untuk itu Adam diajar nama-nama benda

terlebih dahulu sebagai dasar konseptual bagi pembentukan ilmu

pengetahuan.

Dengan demikian maka ilmu pendidikan islam dapat dibedakan

antara ilmu pendidikan teoritis dan ilmu pendidikan praktis.

Ada tiga komponen dasar yang harus dibahas dalam teori

pendidikan islam yang pada gilirannya dapat dibuktikan

Page 6: PRINSIP-PRINSIP PENDIDIKAN ISLAM Serta pendapat …staiannur.ac.id/wp-content/uploads/2015/10/1-Ismun-AliM.Pd_.pdf · yang diselaraskan dengan fungsi manusia untuk ... perhatikanlah

validitasnya dalam operasionalisasi. Tiga komponen dasar itu

ialah:

1. Tujuan pendidikan islam harus dirumuskan dan ditetapkan

secara jelas dan sama bagi seluruh umat islam sehingga

bersifat universal. Tujuan pendidikan islam adalah azasi

karena ia sebegitu jauh menentukan corak metode dan

materi pendidikan islam. Tujuan pendidikan islam yang

universal itu telah dirumuskan dalam Seminar pendidikan

Islam se-Dunia di Islamabad pada tahun 1980 yang

disepakati oleh seluruh ulama ahli pendidikan islam dari

Negara-negara islam.

2. Metode pendidikan islam yang kita ciptakan harus

berfungsi secara efektif dalam proses pencapaian tujuan

pendidikan islam itu.

3. Irama gerak yang harmonis antara metode dan tujuan

pendidikan dalam proses akan mengalami vakum bila tanpa

kehadiran nilai atau idea.

Al-Quran tentang ilmu pengetahuan, tidak membeda-

bedakan antara ilmu pengetahuan agama dan umum. Kedua jenis

ilmu pengetahuan itu merupakan kesatuan yang tidak dapat

dipisah-pisahkan, karena semua itu adalah merupakan manifestasi

dari ilmu pengetahuan yang satu yaitu ilmu pengetahuan Allah.

Oleh karena itu dalam islam tidak dikenal adanya ilmu

pengetahuan yang religious dan non-religius (sekuler).

Pendidikan islam sebagai disiplin ilmu telah mempunyai

modal dasar yang potensial untuk dikembangkan sehingga

mampu berperan dijantung masyarakat dinamis masa kini dan

mendatang. Pendidikan islam saat ini masih berada pada garis

marjinal masyarakat, belum memegang peran sentral dalam

proses pembudayaan umat manusia dalam arti sepenuhnya. Untuk

itu ilmu pendidikan islam yang menjadi pedoman opersionalisasi

pendidikan islam perlu dikembangkan sesuai dengan persyaratan

yang ditetapkan dalam dunia akademik yaitu:

1. Memiliki objek pembahasan yang jelas dan khas

pendidikan islami meskipun memerlukan ilmu

penunjang dari yang non-Islami.

2. Mempunyai wawasan, pandangan, asumsi, hipotesa,

serta teori dalam lingkup kependidikan islami yang

bersumberkan ajaran islam.

3. Memiliki metode analisis yang relevan dengan

kebutuhan perkembangan ilmu pendidikan yang

berdasarkan islam, beserta sistem pendekatan yang

seirama dengan cocok keislaman sebagai kultur dan

revilasi.

4. Memiliki struktur keilmuan yang sistematis mengandung

totalitas yang tersusun dari komponen-komponen yang

saling mengembangkan satu sama lain yang

menunjukkan kemandiriannya sebagai ilmu yang bulat.

Oleh karena suatu ilmu yang ilmiah harus bertumpu pada

adanya teori-teori, maka teori-teori pendidikan islam juga harus

memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a. Teori harus menetapkan adanya hubungan antara fakta yang

ada.

b. Teori harus mengembangkan sistem klasifikasi dan struktur

dari konsep-konsep.

c. Teori harus dapat mengikhtisarkan berbagai fakta.

d. Teori harus dapat meramalkan fakta atau kejadian-kejadian

Page 7: PRINSIP-PRINSIP PENDIDIKAN ISLAM Serta pendapat …staiannur.ac.id/wp-content/uploads/2015/10/1-Ismun-AliM.Pd_.pdf · yang diselaraskan dengan fungsi manusia untuk ... perhatikanlah

E. Allah sebagai Pendidik (Rabbukum) Sebagai Prinsip

Pendidikan

Allah SWT sebagai Pendidik Yang Maha Agung. Dalam

terminologi al-Qur‟an, Allah disebut “rabb” pendidik. Yang

menjadi anak didiknya adalah seluruh alam yaitu malaikat, rasul

dan nabi, manusia, jin, hewan dan lainnya. Adapun Rasul yang

diciptakan-Nya sebagai penyambung sekaligus menempati

kedudukan sebagai utusan Allah dalam meneruskan rangkaian

proses pendidikan yakni mendidik seluruh manusia agar menjadi

hamba-Nya yang bertaqwa. Isyarat ini mengandung pengertian

bahwa dengan ke-Maha Kuasaan-Nya pula Allah memberikan

pendidikan kepada manusia yang menjadi utusan-Nya untuk

selanjutnya secara langsung disampaikan kepada manusia.

Pendidikan Allah kepada manusia mencakup 2 hal:

1. Tarbiyah Khalqiyah (pemelihhharaan eksistensi manusia).

Maksud dari pendidikan jenis ini adalah menumbuh

kembangkan jasmani manusia sejak masih janin hingga

dewasa. Demikian juga kekuatan jiwa dan akalnya

mendaaapatkan pemeliharaan Allah.

2. Tarbiyah Dinyyah Tahdhibiyah (pemeliharaan agama dan

akhlaqnya). Pendidikan ini dilewatkan melalui Rasul agar

menyampaikan wahyu-Nya kepada manusia agar

menyempurnakan akan dan membersihkan nafsunya.

Allah Maha Pendidik bersifat pemelihara segala sesuatu

dan Maha Rahman dan Maha Rahim. Artinya Allah memberi

motivasi kepada hamba-Nya agar bersemangat melakukan amal

kebaikan dengan hati yang tenang penuh dengan pecaya diri

supaya memperoleh ridla-Nya. Allah mendidik manusia dan ini

merupakan asa pokok dalam pendidikan Islam yaitu berdasarkan

bersifat pemelihara segala sesuatu dan Maha Rahman dan Maha

Rahim.

Berdasarkan uraian di atas, maka kedudukan Allah SWT

sebagai Pendidik Yang Maha Agung menjadi dasar kajian

pemikiran pendidikan Islam. Sebagaimana Tuhan yang bersifat

Maha Pencipta, Maha Pemelihara, Maha Mengayomi, Maha

Memberi Rezeki, Maha Menjaga Ketertiban sekaligus

keharmonisankehidupan alam semesta, maka cakupan

kependidikan ilahiyat juga meliputi seluruh ciptaan-Nya. Menurut

sementara ahli didik muslim, pendidikan Islam pada hakikatnya

merujuk pada konsep tarbiyah yang mencerminkan bahwa

pendidikan itu tidak dapat dilepaskan dari aslinya.

Pesan-pesan tarbiyah dalam kitab suci al-Qur‟an

diantaranya terdapat dalam beberapa ayat berikut ini:

Artinya: “Dan Ibrahim telah Mewasiatkan Ucapan itu kepada

anak-anaknya, demikian pula Ya'qub. (Ibrahim

berkata): "Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah

memilih agama ini bagimu, Maka janganlah kamu mati

kecuali dalam memeluk agama Islam". (QS. al-

Baqarah: 132)

Page 8: PRINSIP-PRINSIP PENDIDIKAN ISLAM Serta pendapat …staiannur.ac.id/wp-content/uploads/2015/10/1-Ismun-AliM.Pd_.pdf · yang diselaraskan dengan fungsi manusia untuk ... perhatikanlah

Artinya: “Dia telah mensyari'atkan bagi kamu tentang agama

apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa

yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang

telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa

Yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu

berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-

orang musyrik agama yang kamu seru mereka

kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang

yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada

(agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya).“ (QS.

Al-Shura: 13)

F. Kesimpulan

Dalam terminologi al-Qur‟an, Allah disebut “rabb”

pendidik. Yang menjadi anak didiknya adalah seluruh alam yaitu

malaikat, rasul, nabi, manusia, jin, hewan dan lainnya, Apabila

dikaitkan dengan pendidikan, maka prinsip pendidikan dapat

sebagai kebenaran yang universal sifatnya dan menajadi dasar

dalam merumuskan perangkat pendidikan. Prinsip pendidikan

diambil dari dasar pendidikan, baik berupa agama atau ideologi

negara yang dianut. Prinsip pendidikan Islam juga ditegakan di

atas dasar yang sama dan berpangkal dari pandangan Islam secara

filosofis terhadap jagad raya, manusia, masyarakat, ilmu

pengetahuan dan akhlak. secara jelas tercermin dalam prinsip-

prinsip pendidikan Islam, dalam bidang pembelajaran pendidik

merupakan fasilitator. Sebagai suatu disiplin ilmu, pendidikan

islam merupakan sekumpulan ide-ide dan konsep-konsep

intelektual yang tersusun dan diperkuat melalui pengalaman dan

pengetahuan. Jadi mengalami dan mengetahui merupakan

pengokoh awal dari konseptualisasi itu.

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta : PT Bumi Aksara, 2008

Ramayulis dan Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta :

Kalam Mulia, 2009

Arifin, H.M, Kapita Selekta Pendidikan (Islam &Umum), Jakarta:

Bumi Aksara, 2000

Ramayulis & Syamsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam (Telaah

sistem pendidikan dan pemikiran para tokohnya), Jakarta:

Kalam Mulia, 2010

M. Chabib Thoha, Kapita Selekta Pendidikan Islam,

Yogyakarya: Pustaka Pelajar, 1996

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa

Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai

Pustaka, 1997

A chmadi, Islam Sebagai Paradigma Ilmu Pendidikan,

Yogyakarta: Aditya Media, 1992

M. Athiyah al-Abrasyi, Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam, Alih

Bahasa Bustami A. Gani dan Djohar Bahry, Jakarta: Bulan

Bintang, 1970