Prinsip Surveilans Epidemiologi

  • Upload
    ima-ami

  • View
    329

  • Download
    20

Embed Size (px)

Citation preview

2. Jelaskan prinsip Surveilans Epidemiologi :

a. Pengumpulan DataPengumpulan data merupakan tahap awal dan tahap yang krusial. Pengumpulan Data bisa dengan surveilans aktif maupun surveilans pasif. Surveilans aktif, yaitu pengumpulan data dengan datang langsung ketempat kejadian yang menjadi obyek surveilans. Sedangkan surveilans pasif adalah pengumpulan data dengan menunggu data tersebut dikirim atau dikasih oleh seseorang kepada kita.Data yg dikumpulkan harus :

a.Sistematis : urutan jelas, shg waktu analisis mudah mengambil kesimpulanb.Terus-menerus : untuk melihat tren & variasic.Lengkap, tepat waktu, benar serta jujurMetode pengumpulan data:1.Pengamatan / Observasi2.Wawancara / Interview3.Angket / Quesioner4.Dokumentasi

Adapun tujuan spesifik dari pengumpulan dan pencatatan data epidemiologi tersebut adalah :1) Untuk menentukan kelompok/ golongan populasi yang mempunyai risiko terbesar untuk terserang penyakit2) Untuk menentukan jenis dari agent (penyebab) penyakit dan karakteristiknya3) Untuk menentukan reservoir dari infeksi4) Untuk memastikan keadaan yang bisa menyebabkan terjadinya transmisi suatu penyakit5) Untuk mencatat kejadian penyakit secara keseluruhan 6) Pada saat terjadi letusan wabah, pengumpulan data bertujuan untuk memastikan sifat dasar, sumbernya, dan cara penularan dan penyebaran wabah. b. Pengolahan dan penyajian dataKemudian setelah pengumpulan dan pencatatan data yaitu pengolahan data berupa kegiatan pengelompokan variabel tempat (place), waktu (time), dan orang (person) serta ukuran-ukuran epidemiologi lainnya (rate, proporsi, rasio, dan lain-lain). Data yang diperoleh dari kegiatan surveilans masih dalam bentuk mentah (raw data) yang perlu disusun sedemikian rupa agar data mudah dianalisa dan disimpulkan sebagai dasar intervensi yang akan dilaksanakan. Pada tahap ini data disusun dalam bentuk tabel, grafik, atau peta (spot map). Tabel dan grafik dapat diperinci menurut umur, jenis kelamin, waktu, dan sebagainya sehingga dapat mengungkapkan jenis KLB dan seasonal variation. c. Analisis & Interpretasi DataSetelah pengolahan data dan penyajian data, data tersebut kemudian dianalisis untuk mengecek ada yang belum benar atau tidak. Akhir dari penganalisisan data maka. dapat memberi gambaran tentang distribusi kasus dan akhirnya dapat dibuat suatu kesimpulan. Analisis bisa dilakukan dengan 2cara:1. Univariat -> menghitung proporsi atau menggunakan statistik deskriptif (mean,modus,SD)2. Bivariat -> membuat:a. Tabel (mghitung proporsi)b. Grafik (analisis kecendrungan)c. Peta(analisis menurut tempat & waktu)Analisis lebih baik dikerjakan dengan tim. Lalu, Interpretasikanlah data dengan cara membandingkannya dengan daerah lain. d. Setelah data dianalisis, data kita laporkan. Pelaporan data dapat dilakukan tiap mingguan/bulanan/tahunan dan laporan harus sesuai dengan data yang ada. Pelaporan data bisa tidak hanya dilakukan secara langsung (face to face) tapi juga bisa lewat telepon, email, fax, dll. Setelah pelaporan kemudian kita menerima umpan balik dari hasil yang telah kita amati dan kemudian yang terakhir dalam prinsip survailens epidemiologi adalah pengambilan keputusan akhir untuk mengambil tindakan. Jika Penyelidikan Epidemiologi (PE) diperlukan maka perlu dilaksanakannya Penyelidikan Epidemiologi (PE) tersebut agar mendapat hasil pengamatan yang tepat dan berakhir pada pengambilan keputusan untuk mengambil tindakan dan yang terakhir adalah dievaluasi tindakan yang telah di perbuat.Daftar PustakaDKP. Buku Pedoman Surveilans Penyakit. Semarang Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah; 2007 Murti B. Prinsip dan Metode Riset Epidemiologi (Edisi Kedua) Jilid Pertama. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press; 2003.