Upload
donny-andika
View
544
Download
10
Embed Size (px)
Citation preview
Kontaktor dan Pengasut Motor
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Elektronika Industri
Dosen Pengampu:, M.T.
Disusun oleh:
Muhammad Ibnu Rusdy 10660016
Priyanto 10660017
Tria Praharani Saleh 10660018
Risqa Ula Fahadha 10660019
Risaldy Bagus Pramudya 10660020
Donny Andika Putra 10660021
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2012
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pengontrolan secara automatik telah memegang peranan yang
sangat penting dalam perkembangan Ilmu dan Teknologi. Pengontrolan
secara automatik telah menjadi bagian yang penting dan terpadu dari
proses–proses dalam pabrik dan industri modern. Namun sistem
pengontrolan tersebut selalu berhubungan sistem motor listrik yang
mampu bekerja atau memberi respon terhadap sistem tersebut, dan
pengaruh semakin berkembang, hingga muncul salah satunya kontaktor
dan pengasut motor.
Kontaktor adalah jenis saklar yang bekerja secara magnetik yaitu
kontak bekerja apabila kumparan diberi energi. The National Manufacture
Assosiation (NEMA) mendefinisikan kontaktor magnetis sebagai alat yang
digerakan secara magnetis untuk menyambung dan membuka rangkaian
daya listrik. Tidak seperti relay, kontaktor dirancang untuk menyambung
dan membuka rangkaian daya listrik tanpa merusak. Beban-beban tersebut
meliputi lampu, pemanas, transformator, kapasitor, dan motor listrik.
Kontaktor magnet biasa juga disebut dengan saklar magnet yang
mempunyai aksi menutup dan membuka akibat adanya tarikan magnet.
Kontaktor dilengkapi dengan pengatur beban lebih yang dapat bekerja bila
tersedia sumber tegangan. Oleh sebab itu kontaktor dapat juga berfungsi
sebagai pengaman, bila sumber tegangan dari pusat listrik tenaga
diputuskan, arus pengendalian segera berhenti, walaupun beberapa saat
kemudian sumber tegangan kembali.
Dalam makalah ini akan dibahas berbagai mengenai kontaktor,
alasan terdapat penekan bunga api, ukuran batas kerja kontaktor,
perbedaan pengasut motor dengan kontaktor, dan operasi kontaktor solid-
state.
2. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan Kontaktor ?
b. Apa saja keuntungan penggunaan Kontaktor ?
c. Apa saja bagian-bagian utama dari kontaktor ?
d. Bagaimana prinsip kerja Kontaktor Magnet ?
e. Apa saja kategori penggunaan beban untuk kontaktor magnet ?
f. Apa yang dimaksud dengan Pengasut Motor ?
g. Apa tujuan perlindungan beban-lebih pada pengasut motor ?
h. Apa yang dimaksud dengan Kontaktor Solid-State ?
ISI
1. Kontaktor Magnetis
The national electrick manufacture asosiation (NEMA) mendefinisikan
kontaktor magnetis adalah alat yang digerakkan secara megnetis untuk
menyambung atau membuka berulang-ulang rangkaian daya listrik.
Kontaktor yang di operasikan secara elektromagnetis adalah suatu
rangkaian mekanisme yang paling bermanfaat yang pernah dirancang
untuk penutupan dan pembukaan rangkaian listrik.
Gambar 1.1 kontaktor magnetis
Gambar 1.2 aplikasi kontaktor
a. kontaktor pada lampu b.kontaktor pada bel
Keuntungan penggunaan kontaktor magnetis pengganti peralatan manual:
1. Akan relative sederhana untuk membangun kontaktor magenetis
yang akan menangani arus besar atau tegangan tinggi, mengingat sulit
untuk membangun alat manual yang cocok untuk tegangan tinggi.
2. Kontaktor memungkinkan operasi majemuk dilaksanakan dari satu
operator dan diinterlocked untuk mencegah kesalahan dan bahaya operasi.
3. Dapat di gunakan pada pengoperasian yang di lakukan berulang –
ulang
4. Kontaktor dapat dikontrol secara otomatis dengan alat pilot yang
sangat peka.
5. Bisa di buat agar antara tegangan yang tinggi dan operator
berjauhan, sehingga meminimalisir kecelakaan atau dapat di katakan
peralatan kontrol jauh dari pusat tegangan tinggi
6. Kontrol otomatis dan semi otomatis mungkin/bisa di lakukan.
Prinsip dari kontaktor magnetis adalah elektromagnet dan kontak.
Kumparan kontaktor mempunyai sejumlah lilitan kawat yang berisolasi
untuk memberikan belitan ampere yang diperlukan untuk beroperasi pada
arus yang kecil. Kumparan di buat untuk beroperasi di atas kisaran 80 –
110 % ukuran ukuran kerja dari AC ke DC.
Pada magnet DC, arus pada kumparan sama baik pada waktu
kontaktor membka atau menutup. Pada magnet ac, arus pada kumparan
sangat di tentukan oleh reaktansi rangkaian, yang lebih rendah apabila
kontaktor membuka kaena adanya celah udara pada rangkaian magnet.
Arus eddy adalah arus mengalir yang jumlahnya kecil yang di
dinduksikan pada bahan inti dan jangkar oleh garis-garis fluks magnet.
Kumparan ac menghasilkan GGL lawan (cemf) yang membatasi arus yang
mengalir pada ketetapan pelurusan jangkar dan potongan tutup intidan
yang mengakibatkan rangkaian magnet. Kontak utama bertindak sebagai
saklar, membuka dan menutup rangkaian terhadap beban. Umumnya
kontaktor di suplai pada satu, dua, tiga, atau empatsusnan kutup. Kontak
utama harus mengalirkan arus kerjanya tanpa mengalami panas lebih,
membuat arus tanpa pantulan atau meleleh dan menganggu arus tanpa
bunga api yang tak semestinya.
Satu kontak pembantu normally open (NO) numumnya di berikan
sebagai standar pada sebagian kontaktor, tambahan kontak pembantu NO
dan NC dapat di peroleh sebagai pilihan.kontak pembantu memiliki yang
jauh lebih rendah dan digunakan sebagai relai untuk rangkaian
interlocking atau bolding.
Biasanya kontak dibuat dari tembaga atau perak. Kontak perak
adalah logam yang tidak solid. Kontak – kontak tersebut adalah perak
yang dilapisi untuk memperkecil tahanan kontak. Kontak dikenai listrik
yang membakar dan memakai. Kontak tembaga selama dalam operasi
yang normal harus dipertahankan relative bersih karena aksi gosokan
ketika kontak membuka dan menutup.
2. Penahanan Bunga Api
Apabila menggunakan kontaktor dengan arus penghubung besar,
maka diperlukan beberapa jenis penahan bunga api untuk
mempertahankan kontak dari alat agar tidak terbakar. Pada arus beban-
penuh yang mengalir melalui tahanan yang meningkat, kenaikan suhu
yang besar akan terjadi pada permukaan kontak. Hal ini menyebabkan
permukaan kontak meleleh dan mengemisi ion dari logam yang menguap
pada celah antara kontak-kontak.
Bunga api yang timbul dari arus dc akan lebih sulit dipadamkan
daripada arus ac. Suplai dc menyebabkan arus mengalir secara konstan
dengan stabilitas tinggi antara celah yang jauh lebih lebar dibandingkan
dengan suplai ac untuk tegangan yang sama.
Untuk menghalangi bunga api pada arus dc, mekanisme penghubungan
kontaktor dikonstruksi sehingga kontak memisah dengan cepat dan dengan
celah udara yang cukup untuk memadamkan bunga api secepatnya saat
ruang terbuka antar kontak.
Peluncur bunga api digunakan pada tiap perangkat kontak untuk
membantu membatasi,membagi,memadamkan bunga api listrik serta gas-
gas yang terjadi olehnya. Peluncur bunga api sering berisi kumparan
dengan kawat tembaga yang besar yang disebut kumparan penghembus,
yang dipasang diatas kontak dipasang seri dengan beban untuk menekan
bunga api secara halus.
Kumparan pemadam dihubungkan secara seri dengan kontak
sehingga arus beban mengalir pada kumparan selama kontaktor tertutup.
Arus menimbulkan medan magnet melalui inti dan batang kutub dari
struktur penghembus, dan antara ujung-ujung medan magnet dari
konduktor. Dua medan magnet tolak menolak satu sama lain sehingga
menimbulkan mendapat gaya ke atas dan meninggalkan kontak, hal ini
memperhalus pemadaman bunga api.
Kontak harus senantiasa dijaga kebersihanya secara periodik.
Dianjurkan mengganti kontak saat pemakaian sudah 50 %. Jika kontak
terbakar, harus diganti pada bagian yang terbakar agar kelengkapan dan
ketepatan permukaan kontak terjaga.
3. Ukuran dan Batas Kerja Kontaktor
Kontaktor magnet dirancang kemampuan kerjanya oleh NEMA
menurut kemampuan kontaktor untuk mengalirkan arus kerja selama 8 jam
tanpa mengalami panas lebih sesuai dengan ukuran dan jenis beban yang
dikontrol. Tabel 3-1 dan 3-2 menunjukkan beberapa tanda ukuran – 00, 1,
2, 9, dan sebagainya – untuk kegunaan umum kontaktor ac dan dc
menetapkan arus beban yang dialirkan oleh masing-masing kontak.
Klasifikasi angka ukutan NEMA naik, demikian juga kapasitas arus dan
ukuran fisik kontaktor. Kontak yang lebih besar dibutuhkan untuk
mengalirkan dan membuka arus yang lebih tinggi, dan dibutuhkan
mekanisme yang lebih berat untuk membuka dan menutup kontak.
Kontak magnet yang juga dirancang batas kerjanya untuk jenis
beban yang dipakai atau aplikasi yang sesungguhnya. Kategori pemakaian
beban meliputi:
Beban non linear seperti lampu tungsen untuk penerangan (rasio
tahanan panas – ke – dingin tinggi – biasanya 10:1 atau lebih tinggi; arus
dan tegangan sefase).
Beban resistif misalnya pemanasan element untuk tungku dan oven
(tahanan konstan; arus dan tegangan sefase)
Beban induktif misalnya motor dan transformator industri, tahanan
awal rendah sampai transformator menjadi dimagnetkan atau motor
mencapai kecepatan penuh; arus ketinggalan di belakang tegangan.
Beban kapasitif misalnya kapasitor industri untuk perbaikan faktor
daya (tahanan awal rendah, unit kapasitor mengisi arus ketinggalan
terhadap tegangan).
Tabel 3-1 Batas Kerja Kontaktor AC 60 Hz Standar NEMA
UkuranKemampuan
Terbuka 8-jam (A)
Daya (hp)
Tiga-fase Satu fase
200 V 230 V 230/460 V 115 V 230 V
00 9 1,5 1,5 2 1/3 1
0 18 3 3 5 1 2
1 27 7,5 7,5 10 2 3
2 45 10 15 25 3 7,5
3 90 25 30 50 - -
4 135 40 50 100 - -
5 270 75 100 200 - -
6 540 150 200 400 - -
7 810 - 300 600 - -
8 1215 - 450 900 - -
9 225 - 800 1600 - -
Tabel 3-2 Kemampuan Kerja Kontaktor DC Standar NEMA
Ukuran Kemampuan terbuka 8-jam (A)Kemampuan daya (hp)
115 V 230 V 550 V
1 25 3 5 -
2 50 5 10 20
3 100 10 25 50
4 150 20 40 75
5 300 40 75 150
6 600 75 150 300
7 900 110 225 450
8 1350 175 350 700
9 2500 300 600 1200
Kontaktor-magnetis tertutup harus dibungkus dalam kemasan yang
diyahkan berdasarkan lingkungan di mana kontaktor harus bekerja untuk
memberikan perlindungan mekanis dan listrik. Kode listrik memberikan
perintah jenis tutup yang digunakan. Semakin keras lingkungan, tutup
yang kokoh semakin diperlukan. Faktor lingkungan keras yang
dipertimbangkan meliputi:
Terbuka terhadap kemungkinan mendapatkan kerusakan akibat uap
atau asap
Operasi pada tempat-tempat yang kotor.
Tebuka terhadap kemungkinan mendapatkan debu yang berlebihan.
Dikenai getaran , kejutan dan benturan.
Mendapat suhu udara yangg tinggi.
Ada dua tipe utama tutup: tutup untuk lokasi yang tidak berbahaya dan
tutup untuk lokasi yang berbahaya. Tutup untuk lokasi yang tidak
berbahaya selanjutnya dibagi menjadi kategori-kategori berikut:
Kepentingan-umum (lebih murah)
Kedap air
Kedap minyak
Kedap debu
Kemasan kontaktor yang dipakai untuk tempat-tempat yang
berbahaya sangat mahal, tetapi penting untuk beberapa pemakaian. Tutup
atau kemasan yang dipakai pada lokasi berbahaya, yang tahan ledakan
melibatkan bahan yang ditempa atau dicor dan segel khusus dengan
toleransi yang tepat dan presisi. Kemasan yang tahan ledakan dirancang
supaya ledakan didalam tidak akan merusakan kemasan. Jika ledakkan
internal menghembus dan membuka kemasan, terjadi berbahaya ledakan
daerah umum dan api. Kemasan untuk lokasi yang berbahaya
diklasifikasikan menjadi dua katagori:
Uap gas (asetelin, hidrogen, bensin dan sebagainya).
Debu yang mudah terbakar (debu logam debu arang, debu butir dan
sebagainya).
Untuk semua industri listrik dan elektronis, kemasan harus
mengikuti standar yang diterbitkan oleh NEMA untuk memenuhi
kebutuhan kondisi lokasi. Meskipun kemasan dirancang untuk memberi
perlindungan pada berbagi situasi, pengawatan internal dan konstruksi
fisik dari alat tetap sama.
4. Pengasut-Motor Magnetis
Kegunaan utama kontaktor magnet adalah untuk menghubungkan daya
pada elemen tahan pemanas, penerangan, pengerem magnet atau solonoid
industri berat. Kontaktor magnet juga digunakan untuk saklar motor jika
diberi pelindung beban yang terpisah. Penghasut magnetis adalah
kontaktor dengan relai beban lebih yang digabung baik secara fisik
maupun secara listrik.
Pengasut motor magnetis sama dengan kontaktor baik dalam
desain maupun cara kerja. Pada bentuk yang [saling sederhana, pengasut
motor magnetis terdiri dari tiga atau empat kutub kontaktor magnet dan
sebuah relai beban. Alat tersebut dipasang pada tempat tertutup yang
sesuai terdiri dari konstruksi lembaran logam.
Rangkaian pengendali pengasut motor sangatlah sederhana.
Rangkaian ini hanya melibatkan pemberian energi kumparan yang masuk
apabila tombol start ditekan, dan penghilangan energi kumparan tersebut
apabila tombol stop ditekan atau apabila relai beban lebih membuka.
Relai beban lebih yang tergabung pada pengasut motor membedakan
pengasut motor dengan kontaktor. Penggunaan kontaktor dibatasi pada
beban penerangan, tungku listrik, dan beban resistif tertentu dengan yang
nilai arusnya sudah direncanakan.
Tujuan perlindungan beban lebih adalah melindungi lintasan motor
dari panas yang berlebihan akibat pembebanan lebih motor. Lilitan motor
tidak akan rusak apabila dibebani lebih untuk periode waktu yang singkat.
Meskipun demikian, jika beban lebih harus berlangsung lama, kenaikan
arus yang ditopang akan menyebabkan relai beban lebih bekerja
mematikan motor.
Alat pelindung beban lebih eksternal yang dipasang pada pengasut
mencoba menirukan pemanasan dan pendinginan motor dengan merasakan
arus yang mengalir. Tujuannya adalah untuk melindungi motor dari
pemanasan lebih. Arus yang ditarik oleh motor adalah ukuran yang agak
akurat dari beban motor dan pembakarannya.
Relai beban lebih elektronis menggunakan transformator arus dan
rangkaian elektronis. Transformator merasakan arus yang mengalir pada
motor kemudian memutus rangkaian apabila arus mencapai beban penuh.
Beberapa keuntungan relai beban lebih elektronis dibandingkan jenis lebih
thermal:
Tanpa penggantian kumparan pemanas
Pengurangan panas oleh pengasut
Penghematan energi
Tidak terpengaruh suhu sekitar
Ketepatan pemutusan ulang tinggi
Mudah diatur rentang arus motor beban yang lebih luas
Elemen ganda juga dapat digunakan untuk memberikan
perlindungan beban lebih. Tetapi elemen itu memiliki kelemahan yakni
tidak dapat diperbarui lagi dan harus diganti tiap operasi.
Seperti kontaktor daya, pengasut motor magnetis ada dalam
beberapa ukuran dan jenis kemasan untuk memenuhi berbagai permintaan.
The International Electro-technical Commision (IEC) adalah car eropa
yang digunakan untuk ukuran kerja peralatan listrik yang digunakan di
eropa. The National Electrical Manufactures Association (NEMA) adalah
dasar yang digunakan pada ukuran kerja peralatan listrik di Amerika
Utara. Baik IEC maupun NEMA memberikan ukuran kerja kontaktor dan
pengasut motor. Kedua sistem ukuran kerja tersebut dapat digunakan
untuk memilih alat pengandali motor untuk performa maksimum dan
produktivitas yang tinggi, tetapi yang penting pemakai mengertiperbedaan
antara standar IEC dan NEMA untuk mencapai hasil yang dikehendaki.
Kontaktor dan pengasut motor dirancang dengan standar NEMA
diberi ukuran kerja dalam “horse power” dan diberi tanda angka NEMA.
Angka ukuran dapat dipilih dengan menerapkan horse power, tegangan,
frekuensi, dan fase yang tepat pada gambar yang mudah digunakan.
Tabel 5.1 Pengukuran NEMA Untuk Pengontrol Magnetis Tiga Fase
Ukuran
Kontroler
CCR Dalam
Ampere
Horse Power
60 Hz 50 Hz 60 Hz
200 V 230 V 380 V 460 / 575 V
00 9 1 ½ 1 ½ 1 ½ 2
0 18 3 3 5 5
1 27 7 ½ 7 ½ 10 10
2 45 10 15 25 25
3 90 25 30 50 50
4 135 40 50 75 100
5 270 75 100 150 200
6 540 150 200 300 400
7 810 - 300 - 600
8 1215 - 450 - 900
9 2250 - 800 - 1600
Daripada mendefinisikan ukuran kerja tertentu dan ukuran alat
kontrol, IEC bekerja dengan filosofi bahwa performa adalah bagian
integral dari prosedur pemilihan. Pemakai pertama kali harus
mengidentifikasi kategori penggunaan aplikasi spesifik kemudian memilih
produk yang mampu menangani beban yang dimaksudkan pada kategori
penggunaan. Kontaktor dan pengasut motor IEC lebih kecil dalam ukuran
kerja horse power dibandingkan ukuran kerja horse dari NEMA. Juga alat
IEC dibuat dengan bahan yang diperlukan untuk level rata-rata. Meskipun
demikian, alat NEMA dibuat untuk level performa lebih tinggi dan umur
pemakaian listrik biasanya 2,5 sampai 4 kali lebih tinggi untuk alat IEC
yang ekivalen.
Tabel 5.2. Kategori Penggunaan IEC Untuk Kontaktor AC
Kategori Penggunaan Tugas Tipikal
AC1 Beban non-induktif atau sedikit induktif
AC2 Memulai motor slip-ring
AC3Memulai motor sangkar tupai dan saklar mati hanya
setelah motor menaikkan kecepatan
AC4Memulai motor sangkar tupai dengan tuas inching dan
pluggin
Alat IEC juga lebih mahal tetapi alat-alat tersebut lebih peka dalam
pemakaian, karena itu pengetahuan yang lebih tinggi dan kehati-hatian
diperlukan dalam proses pemilihan. Alat IEC pada umumnya digunakan
pada peralatan orisinil dari mesin pembuat, dimana spesifikasi mesin
diketahui dan tudak akan berubah. Alat NEMA umumnya digunakan di
mana permintaan dan spesifikasi harus berubah-ubah.
5. Kontaktor Solid-State
Penghubungan solid-state berarti pemutusan daya dengan cara elektronis
non mekanis. Kontraktor solid-state adalah alat penghubung daya yang
dirancang untuk mengganti kontraktor magnet untuk aplikasi yang
melibatkan beban resistif maupun induktif (Gambar 8-17).
Kontraktor tiga-fase solid-state, misalnya kontraktor yang
diperlihatkan pada gambar 8-17 (a), khususnya cocok untuk aplikasi
dengan siklus tinggi karena tidak adanya kontak celah udara yang
menghasilkan busur api. Ukuranan berkisar dari 10 sampai deng an 600
A, dengan input tegangan dari 240 sampai dengan 550 Vac.
Kontraktor solid-state sekarang mengganti kontraktor
elektromekanis tiga kutub pada tungku dan oven industri ,pertambangan
dan bahan , serta aplikasi industri pemanas yang lain.
Penyearah silikon terkontrol (silicon-controled rectifiers = SCR)
dapat mengontrol rangkaian listrik dari 1 kW sampai 1000kW untuk
sebagian besar pemanas tahanan, motor, dan beban industri yang lain.
Seperti sebagian besar alat semikonduktor daya-tinggi umumnya, alat ini
terdiri dari piringan silikon yang ditangani secara khusus, dikemas dalam
rumah plastik atau rumah keramik, dengan ujung-ujung daya logam yang
disusun untuk hubungan anoda dan katoda dan kawat yang lebih kecil
untuk hubungan gerbang. SCR seperti kontak , baik pada status ON
(kontak tertutup) atau status OFF (kontak terbuka).SCR adalah analog
dengan rangkaian “relai kancing”- satu kali SCR diberi trigger,SCR akan
ON sampai arus SCR turun mencapai nol.Apabila arus yang melalui SCR
berhenti, “saklar-SCR” akan membuka dan tetap membuka sampai diberi
trigger lagi.
Rangkaian SCR dioperasikan dc seperti terlihat pada gambar 8-18
(b), mengijinkan arus dihubungkan dengan beban oleh penutupan sebentar
oleh saklar S1 dan dilepaskan dari beban dengan penutupan sebentar dari
saklar S2. Pada rangkaian yang dioperasikan ac misalnya, seperti
ditunjukan gambar 8-18 (c), SCR mati secara otomatis sebab arus kembali
pada nol dua kali tiap siklus.
Karena SCR melewatkan arus hanya satu arah saja, maka
diperlukan dua SCR perlu untuk menghubungkan daya ac.Dua SCR
dihubungkan paralel-terbalik (punggung-ke-punggung), seperti
diperlihatkan pada gambar 8-19, sehingga arus dapat mengalir pada kedua
arah. Setengah dari arus itu dialirkan oleh setiap SCR dan arus ac
berbentuk sinus mengalir pada beban resistif R ketika gerbang G1 dan G2
dinyalakan berturut-turut pada 00 dan 1800. Dengan pengubahan interval
waktu antara pulsa trigger seperti diperlihatkan pada gambar 8-19 (b),
tegangan output diubah dengan memblokir bagian input sehingga tegangan
yang diberikan pada beban hanya selama bagian dari masing-masing
setengah siklus.
Berbeda dengan kontraktor magnet, kontraktor elektronis sama
sekali diam dan kontaknya tidak pernah rusak. Beban induktif dan transien
tegangan, keduanya terlihat sebagai daerah masalah pada pengendali ac
solid-state. Desain yang tepat dari setiap pengendali ac solid-state
mencakup tahanan dan kapasitor yang dihungkan seri dan paralel dengan
tiap kutub daya. Jaringan “RC” atau “pemotong” menyimpankan arus
pengisian dari SCR dan mencegah penghidupan yang tidak dikehendaki.
Semua semi-konduktor silikon, ketika dalam status ON, masih
mempunyai penurunan tegangan yang kecil antara sambungan besar satu
sampai dengan dua volt. Resultante panas 1 sampai 2 watt per ampere
yang dihantarkan pada alat harus dihilangkan ke lingkungan sekitar.
Rancangan penyerap panas yang tepat mencapai hal tersebut dengan
transfer panas konduksi atau konveksi untuk mempertahankan silikon
dibawah level suhu maksimum.
Penghubungan yang kasar dari SCR dari status bloking ke status
menghantarkan, khususnya pada arus level lebih tinggi, kadang-kadang
dapat menyebabakan transien yang tidak disenangi pada lin daya dan
menimbulkan gangguan frekuensi radio (radio frequency interference =
RFI). Pengendali yang dinyalakan nol menunjuk pada penghidupan SCR
pada tegangan nol selama siklus penuh, yang menerapkan daya penuh atau
daya nol dengan proporsi dari siklus penuh, atau penetapan daya yang
dihasilkan pada beban. Hal ini kadang-kadang disebut mode siklus terpadu
atau “burst firing”. Akibatnya adalah eliminasi gangguan lin daya dan RFI.
KESIMPULAN
1. The national electrick manufacture asosiation (NEMA) mendefinisikan
kontaktor magnetis adalah alat yang digerakkan secara megnetis untuk
menyambung atau membuka berulang-ulang rangkaian daya listrik.
Kontaktor yang dioperasikan secara elektromagnetis adalah suatu
rangkaian mekanisme yang paling bermanfaat yang pernah dirancang
untuk penutupan dan pembukaan rangkaian listrik.
2. Keuntungan yang diperoleh dengan penggunaan kontaktor magnetis
meliputi pengendalian dengan arus besar atau tegangan tinggi yang lebih
aman dan lebih sederhana, pelaksaaan pengoperasian mesin berulang-
ulang yang akurat, kontrol otomatis dengan kawat pilot, dan kontrol
peralatan jarak jauh.
3. Adapun bagian-bagian utama dari kontaktor magnet adalah :
a. Kumparan magnet yang berfungsi untuk menarik lidah atau
kontak-kontak dari kontaktor pada saat kumparan magnet tersebut
dialiri arus listrik.
b. Kontak utama adalah kontak yang langsung menyambungkan
sumber dengan beban sehingga pada kontak mengalir arus beban.
c. Kontak pembantu (Auxsillary Contact) mempunyai kemampuan
menghantarkan arus kecil dan berfungsi untuk mengalirkan arus
kontrol (arus kumparan magnet), setelah tombol start dilepaskan.
4. Prinsip Kerja kontaktor magnet:
Sebuah kontaktor terdiri dari koil, beberapa kontak Normally Open ( NO )
dan beberapa Normally Close ( NC ). Pada saat satu kontaktor normal, NO
akan membuka dan pada saat kontaktor bekerja, NO akan menutup.
Sedangkan kontak NC sebaliknya yaitu ketika dalam keadaan normal
kontak NC akan menutup dan dalam keadaan bekerja kontak NC akan
membuka. Koil adalah lilitan yang apabila diberi tegangan akan terjadi
magnetisasi dan menarik kontak-kontaknya sehingga terjadi perubahan
atau bekerja. Kontaktor yang dioperasikan secara elektromagnetis adalah
salah satu mekanisme yang paling bermanfaat yang pernah dirancang
untuk penutupan dan pembukaan rangkaian listrik
Kontaktor termasuk jenis saklar motor yang digerakkan oleh magnet
seperti yang telah dijelaskan di atas. Bila pada jepitan a dan b kumparan
magnet diberi tegangan, maka magnet akan menarik jangkar sehingga
kontak-kontak bergerak yang berhubungan dengan jangkar tersebut ikut
tertarik. Tegangan yang harus dipasangkan dapat tegangan bolak balik
(AC) maupun tegangan searah (DC), tergantung dari bagaimana magnet
tersebut dirancangkan. Untuk beberapa keperluan digunakan juga
kumparan arus ( bukan tegangan ), akan tetapi dari segi produksi lebih
disukai kumparan tegangan karena besarnya tegangan umumnya sudah
dinormalisasi dan tidak tergantung dari keperluan alat pemakai tertentu.
TOMBOL TEKAN (PUSH BUTTON). Sistem pengontrolan motor dengan
menggunakan kontaktor magnet diperlukan tombol-tombol untuk
mengendalikan system rangkaian kontrolnya.Menurut kedudukannya
kontak-kontaknya tombol tekan dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu:
a. .Tombol Tekan Normally Open
Tombol tekan Normally Open (NO) adalah tombol tekan yang dalam
keadaan normal kontaknya terbuka, sebelum ditekan atau dioperasikan.
Apabila tombol tekan ini ditekan, maka lidahnya akan menutup dari (NO
menjadi NC), tetapi apabila tombol tekannya dilepaskan kembali, maka
lidah kontaknya akan kembali ke posisi semula (menjadi NO lagi)
b. Tombol Tekan Normally Closed (NC)
Tombol tekan Normally Closed (NC) kebalikan dari tombol tekan normal
kontaknya menutup. Tekanan yang diberikan bukan untuk mengadakan
penutupan, melainkan pembukaan.
5. Kategori penggunaan beban untuk kontaktor magnet meliputi beban non-
linear, beban resitif, beban induktif dan beban kapasitif.
6. Pengasut-motor magnetis adalah kontaktor yang ditambah dengan relai
beban lebih.
7. Tujuan perlindungan beban-lebih adalah untuk melindungi lilitan motor
dari panasyang berlebihan akibat motor yang dibebani lebih. Alat
perlindungan tersebut bertujuan menirukan panas atau dingin dari motor
dengan merasakan arus yang mengalir padanya.
8. Penghubungan solid-state berarti pemutusan daya dengan cara elektronis
non mekanis. Kontraktor solid-state adalah alat penghubung daya yang
dirancang untuk mengganti kontraktor magnet untuk aplikasi yang
melibatkan beban resistif maupun induktif.