89
RMK Komprehensif Akuntansi Keuangan resumed by Hanny CONCEPTUAL FRAMEWORK LEVEL I (Tujuan Pelaporan Keuangan) The “why” – Goals and Purposes of Accounting Tujuan laporan keuangan menyajikan informasi keuangan bagi pemakai laporan keuangan terutama investor dan kreditor (pemilik modal) dalam pengambilan keputusan ekonomis. LEVEL II (Karakteristik Kualitas Informasi dan Unsur-unsur Laporan Keuangan) Bridge between levels I and III Agar info dalam laporan keuangan dapat digunakan, maka laporan keuangan tersebut harus memenuhi karakteristik kualitas informasi tertentu. Karakteristik tersebut harus tercermin dalam unsur-unsur laporan keuangan. L a n d a s a n O p e r a s i o n a l P r i n s i p , A s u m s i , K e n d a l a K a r ak t e r i s t i k K u a l i t as I n f o r m as i d a n U ns u r - u n s ur L a p o r a n K e u a n g an Page 1

Print Mb Hani

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Print Mb Hani

♥ RMK Komprehensif Akuntansi Keuangan ☺ resumed by Hanny ♥

CONCEPTUAL FRAMEWORK

LEVEL I (Tujuan Pelaporan Keuangan)

☺ The “why” – Goals and Purposes of Accounting ☺

Tujuan laporan keuangan menyajikan informasi keuangan bagi pemakai laporan keuangan terutama

investor dan kreditor (pemilik modal) dalam pengambilan keputusan ekonomis.

LEVEL II (Karakteristik Kualitas Informasi dan Unsur-unsur Laporan Keuangan)

☺ Bridge between levels I and III ☺

Agar info dalam laporan keuangan dapat digunakan, maka laporan keuangan tersebut harus memenuhi

karakteristik kualitas informasi tertentu. Karakteristik tersebut harus tercermin dalam unsur-unsur laporan

keuangan.

LEVEL III (Landasan Operasional)

☺ The “how” – Implementation ☺

Agar unsur-unsur laporan keuangan memenuhi karakteristik tersebut, maka dalam penyusunannya harus

didasari/dilandaskan pada landasan operasional (Prinsip, Asumsi, Kendala).

Landasan

OperasionalPrinsip,

Asumsi,

Kendala

Karakteristik

Kualitas

Informasi

dan

Unsur-unsur

Laporan

Keuangan

Tujuan

Pelaporan

Keuangan

Page 1

Page 2: Print Mb Hani

♥ RMK Komprehensif Akuntansi Keuangan ☺ resumed by Hanny ♥TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN

(Intermediate Acc Kieso 11st Ch 2)

1) Menyediakan informasi keuangan bagi investor dan kreditur, serta calon investor dan kreditur dalam

pengambilan keputusan ekonomisnya.

Alasan fokus pada investor dan kreditur laporan keuangan merupakan media pertanggung

jawaban manajemen (agent) kepada pemilik modal (principal) stockholder dan debtholder

Keputusan ekonomis

a) Investor buy, sell, or hold ??

Profitabilitas (ROA & ROE) dan Arus Kas (terutama dari aktivitas operasional)

b) Kreditur layak atau tidak layak diberi kredit ?

Kemampuan mengembalikan pinjaman (likuiditas & solvabilitas) dan Arus Kas

(terutama aktivitas pendanaan)

Pilih Liquid & Insolvable atau Illiquid & Solvable ?

Jawab : Lebih baik Liquid & Insolvable. Perusahaan yang likuid berarti masih mampu

menjalankan operasionalnya. Modal kerjanya (aktiva lancar – utang lancar) positif,

sehingga lama kelamaan akan menambah/memperbaiki solvabilitas perusahaan.

2) Menyediakan informasi arus kas saat ini dan arus kas masa depan suatu entitas.

Arus kas masa depan mengurangi risiko ketidakpastian (kerugian) dalam pengambilan keputusan.

3) Menyediakan informasi terkait sumber daya ekonomi, klaim terhadap sumber daya, dan perubahan

diantara keduanya.

Perubahan diantara keduanya laporan keuangan komparatif minimal 2 periode berturut-turut.

KARAKTERISTIK KUALITAS INFORMASI

(Intermediate Acc Kieso 11st Ch 2)

A. Karakteristik Primer

Karakteristik yang harus ada dan terpenuhi dari sebuah laporan keuangan.

1) Relevant informasi dapat mempengaruhi pengambilan keputusan ekonomis user

Timeliness tepat waktu

Predictable value punya nilai/daya prediksi atas peristiwa masa depan untuk

mengurangi ketidakpastian

Feedback/Added value (umpan balik/nilai tambah) informasi harus berbeda atau

memiliki nilai tambah dibandingkan dengan informasi yang lain

2) Reliable (andal) informasi layak untuk digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan

Faithfulness (jujur) informasi menggambarkan kondisi yang sebenarnya (sesuai fakta)

Page 2

Page 3: Print Mb Hani

♥ RMK Komprehensif Akuntansi Keuangan ☺ resumed by Hanny ♥ Verificable/reviewable informasi menyediakan kesempatan untuk diuji ulang dengan

hasil yang sama

Neutrality informasi tidak memihak/menguntungkan salah satu user

B. Karakteristik Sekunder

Karakteristik pelengkap keberadaannya akan memperbaiki informasi. Jika tidak ada maka tidak

akan menjadi masalah atau tidak akan menggugurkan manfaat informasi.

1) Comparability (daya banding) informasi dapat diperbandingkan dengan informasi lain, baik

secara vertikal maupun horisontal

Vertikal bandingkan antarpos dalam satu tahun atau satu entitas yang sama

Horisontal bandingkan satu pos dalam tahun atau entitas yang berbeda

Syarat comparability yaitu menggunakan satu standar yang sama.

2) Consistency informasi harus dihasilkan dari penerapan prinsip/metode akuntansi yang tidak

berubah-ubah. Boleh berubah asal alasan dan pengaruh perubahannya diungkapkan dalam

Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK).

Mengapa karakteristik informasi hanya ditekankan pada “kualitas” bukan “kuantitas” ?

Jawab : kuantitas tidak bisa dibuat karakteristik karena tidak jelas standarnya (misal, perusahaan memiliki

aktiva sebesar Rp 10 juta). Sedangkan kualitas lebih merujuk pada sifatnya (misal, baik, buruk, dll).

UNSUR-UNSUR LAPORAN KEUANGAN

(Intermediate Acc Kieso 11st Ch 2)

Neraca

Laporan Perubahan Ekuitas

Laporan R/L

1) Aset

2) Kewajiban

3) Ekuitas

4) Investasi dari Pemilik

5) Distribusi ke Pemilik

6) Pendapatan

7) Beban

8) Keuntungan

9) Kerugian

10) Laba Komprehensif

Page 3

Page 4: Print Mb Hani

♥ RMK Komprehensif Akuntansi Keuangan ☺ resumed by Hanny ♥A. Harta (Assets)

Manfaat ekonomis/sumber ekonomis yang potensial dikuasai dan dikendalikan oleh entitas sebagai

akibat dari seluruh transaksi yang terjadi di masa lampau.

Dikuasai dan dikendalikan ≠ dimiliki

Substantive over form (substansi mengungguli bentuk hukum) akuntansi melihat aktiva

dari sisi ekonomisnya, bukan pada bentuk hukum formalnya, sehingga walaupun secara

hukum aktiva tidak menjadi milik perusahaan, asalkan perusahaan menerima manfaat

ekonomisnya untuk masa depan, maka aktiva tersebut harus diakui dan diusahakan dalam

neraca tersebut. Ex : aktiva leasing

Syarat Aset

a) Memiliki manfaat ekonomis masa depan

b) Dikuasai dan dikendalikan oleh perusahaan

c) Dapat diukur dan dinilai

Ex : SDM memenuhi syarat (a) dan (b), tetapi tidak memenuhi syarat (c), sehingga SDM bukan

aset, melainkan dilaporkan dalam CALK sebagai intellectual capital.

Jenis Aset

a) Aktiva lancar

1. Kas dan setara kas

2. Investasi sementara (jangka pendek)

3. Piutang

4. Persediaan

5. Perlengkapan

6. Biaya dibayar dimuka (prepaid expense)

b) Investasi jangka panjang investasi dalam saham; investasi dalam obligasi

c) Aktiva tetap tanah; bangunan; peralatan Plant, property, equipment

d) Aktiva tak berwujud goodwill; patent; copyright; trademark; franchise; leasehold

e) Aktiva lain-lain aktiva yang sudah habis umur ekonomisnya, tetapi masih dimiliki dan

digunakan oleh perusahaan. Treatment aktiva tersebut dinilai Rp 1 (bernilai tapi tidak material)

B. Kewajiban (Liabillities)

Pengorbanan ekonomis yang potensial terjadi pada waktu yang akan datang sebagai akibat dari

seluruh transaksi yang terjadi di masa lampau dalam suatu entitas.

Jenis Kewajiban

1. Kewajiban lancar

Utang usaha (account payable)

Utang wesel lancar (notes payable)

Page 4

Page 5: Print Mb Hani

♥ RMK Komprehensif Akuntansi Keuangan ☺ resumed by Hanny ♥ Utang jangka panjang jatuh tempo (current maturities of long term debt)

Pembelian yang didanai kembali

Utang biaya (accrued expense)

Setoran yang dapat diminta kembali (returnable deposit)

Pendapatan diterima dimuka (unearned revenue)

Utang pajak penjualan (sales taxes payable)

Utang pajak properti (property taxes payable)/ utang PPh (income tax payable)

Utang kontinjensi (contingent liability)

2. Kewajiban jangka panjang

Utang obligasi (bond payable)

Utang wesel jangka panjang (long term notes payable)

Utang hipotik (mortgage payable)

C. Ekuitas (Equity)

Selisih bersih harta setelah dikurangi dengan kewajiban, yang menggambarkan jumlah kepentingan

kepemilikan pemilik atas entitasnya (hak residual).

1. Perusahaan perseorangan

Modal awal

Investasi tambahan (+)

Prive (-)

R/L operasional (+) / (-)

2. Perusahaan persekutuan idem perusahaan perseorangan

3. Perusahaan perseroan

Modal saham : contribution capital (berasal dari kontribusi pemilik)

Tambahan modal disetor : contribution capital

Laba ditahan : earned capital (berasal dari penghasilan entitas)

Treasury stock : contribution capital

D. Investasi oleh Pemilik (Investment by Owner)

Tambahan harta bersih (ekuitas) dari transaksi transfer harta, kewajiban, maupun jasa dari pemilik

kepada entitasnya.

1. Transfer harta

Kas (Harta)

Modal

Hanny Usaha Hanny

Page 5

Page 6: Print Mb Hani

♥ RMK Komprehensif Akuntansi Keuangan ☺ resumed by Hanny ♥2. Transfer kewajiban (pengakuan dan pembayaran) utang perusahaan diambil alih oleh

pemilik

Transaksi awal Pengambilalihan

Pembelian Utang usaha

Utang usaha Modal

Kas

Modal

Utang

Kas

3. Transfer jasa pemilik memberikan jasa konsultasi kepada perusahaan

Beban konsultasi

Modal

E. Distribusi kepada Pemilik (Distribution to Owner)

Pengurangan harta bersih (ekuitas) dari transaksi transfer harta, kewajiban, maupun jasa dari entitas

kepada pemiliknya.

1. Transfer harta (ex : prive)

Modal

Kas

2. Trasfer kewajiban pembayaran utang pemilik oleh entitas

Modal Modal

Kas Utang

Utang

Kas

3. Transfer jasa idem transfer kewajiban

F. Pendapatan (Revenue)

Arus masuk yang menambah harta bersih (ekuitas) dari seluruh transaksi yang bersifat peripheral

(terus-menerus) atas kegiatan operasional pokok entitas dalam satu periode tertentu.

Laporan Rugi Laba

Penjualan xxx

HPP (xx)

Laba Kotor xxx

Beban Operasional (xx)

Laba Usaha xxx

Hanny Usaha Hanny

Page 6

Page 7: Print Mb Hani

♥ RMK Komprehensif Akuntansi Keuangan ☺ resumed by Hanny ♥

Sumber-sumber Pendapatan

1. Pendapatan dari penjulan produk

a) Point of sale (ex : penjualan kredit)

b) Sebelum barang diserahkan (ex : barang konstruksi jangka panjang)

c) Setelah barang diserahkan (ex : penjualan angsuran)

d) Secara khusus (ex : konsinyasi; franchise)

2. Pendapatan dari penyerahan jasa

3. Pendapatan dari mengizinkan pihak lain menggunakan aktiva

4. Pendapatan dari penjualan aktiva tetap

G. Beban (Expense)

Arus keluar yang mengurangi harta bersih (ekuitas) dari seluruh transaksi yang bersifat peripheral

atas kegiatan operasional pokok entitas dalam satu periode tertentu.

Jenis Beban

1. Cost of Goods Sold atau HPP (Harga Pokok Barang yang Terjual)

CGS menjadi expense setelah melalui tahapan proses inventoriable cost

Persd B. Bahan Baku

Persd B. Tenaga Kerja Persd BDP Persd Barang Jadi CGS

Persd B. Overhead Pabrik terjual

Persediaan Bahan Baku Biaya Bahan Baku

Persediaan Barang Jadi Cost of Goods Sold

2. Biaya operasional

Biaya operasional tidak melalui proses inventoriable cost sehingga namanya langsung sesuai

biaya yang diakui.

Biaya operasional biaya penjualan biaya iklan, biaya angkut penjualan

biaya administrasi dan umum biaya gaji, biaya listrik, air, telepon

H. Keuntungan (Gain)

Tambahan harta bersih (ekuitas) dari transaksi yang bersifat peripheral maupun insidental atas

seluruh kegiatan di luar operasional pokok entitas.

Contoh :

Peripheral : interest revenue karena sifatnya rutin (terus menerus), maka dapat dikatakan

“revenue”, walaupun non-operasional.

Page 7

Page 8: Print Mb Hani

♥ RMK Komprehensif Akuntansi Keuangan ☺ resumed by Hanny ♥ Insidental : keuntungan penjualan investasi, keuntungan penjualan aktiva tetap, keuntungan

selisih kurs, keuntungan pertukaran aktiva

I. Kerugian (Loss)

Pengurangan harta bersih (ekuitas) dari transaksi yang bersifat peripheral maupun insidental atas

seluruh kegiatan di luar operasional pokok entitas.

Contoh :

Peripheral : interest expense

Insidental : kerugian penjualan investasi

J. Laba Komprehensif (Comprehensive Income)

Tambahan harta bersih (ekuitas) atas seluruh transaksi selain investasi dan distribusi pemilik. Laba

komprehensif tidak tercantum secara eksplisit di laporan keuangan. Untuk mengetahuinya, harus

dilakukan analisis tersendiri atas Neraca dan Laporan R/L.

Penentuan Laba Komprehensif

Laba bersih dalam Laporan R/L ditambah dengan kenaikan harta yang sekaligus menambah modal di

Neraca, tetapi belum direalisasi (unrealized) sehingga belum tersaji dalam Laporan R/L.

Contoh :

Unrealized Gain – temporary investment trading securities & available for sale securities

(at fair value)

Deferred Gross Profit– installment sales (laba kotor ditangguhkan dari penjualan angsuran)

Treatment diletakkan di sisi setelah Utang, sebelum Modal

H = U + M + (P – B)

Deferred Gross Profit (Advanced Acc Drebin Ch 5)

Contoh :

Penjualan angsuran 10.000, HPP 8.000

+10

H = U + M + (P – 8) 10 – 8 = 2 Laba ditangguhkan

- 8

LANDASAN OPERASIONAL

A. PRINSIP

1. Historical Cost

2. Matching Principle

3. Revenue

Recognition

4. Full Disclosure

B. ASUMSI

1. Business Entity

2. Going Concern

Page 8

Page 9: Print Mb Hani

♥ RMK Komprehensif Akuntansi Keuangan ☺ resumed by Hanny ♥3. Time Period

(Periodicity)

4. Monetary Unit

C. KENDALA

1. Cost Benefit

Relationship

2. Conservatism

3. Materialism

4. Industry Practice

Historical Cost Principle

Prinsip akuntansi yang mencatat harta dan kewajiban sebesar biaya historisnya atau harga perolehannya

(Cost). Cost adalah seluruh pengorbanan untuk memperoleh harta dan kewajiban sampai siap digunakan.

Pada saat perolehan awal, historical cost dan fair value adalah sama. Namun, dalam periode selanjutnya,

seiring perubahan kondisi pasar dan ekonomi, historical cost dan fair value sering berbeda.

Kriteria Kapitalisasi Cost

1. Terjadi sekali selama masa manfaat atau umur ekonomis aktiva/kewajiban

2. Terjadi bukan karena human error

Ilustrasi

1. Cost untuk aktiva yang dibeli

Contoh A Perusahaan membeli mesin dengan harga 100 juta. PPN 10% exclude. Selain itu,

terjadi pengeluaran terkait yaitu : biaya pengiriman 1 juta, asuransi selama pengiriman 500 ribu,

uji coba & pemasangan 3 juta, BBM & pelumas 1 periode 3 juta, perbaikan akibat kerusakan saat

uji coba 750ribu, asuransi mesin untuk 5 tahun 10 juta. Tentukan cost dan jurnal perolehan mesin!

Jawab :

Komponen cost mesin

Harga beli 100 juta

PPN 10 juta

Pengiriman 1 juta

Uji coba & pemasangan 3 juta

Asuransi selama pengiriman 500 ribu

Total cost 114.500.000,-

Jurnal

Mesin 114.500.000

BBM & Pelumas 3.000.000

Biaya reparasi 750.000

Asuransi ddm 10.000.000

Kas 128.250.000

Contoh B Perusahaan memperoleh tanah yang diatasnya terdapat bangunan pada harga 100

juta. Selain itu melakukan pengeluaran terkait seperti berikut : Komisi makelar 2%, Sertifikasi 5

juta, perataan tanah 2 juta, perobohan bangunan 1 juta, hasil penjualan sisa bangunan 400 ribu,

PBB 2,5 juta. Tentukan cost dan jurnal perolehannya!

Jawab :

Komponen cost tanah (asumsi : bangunan dirobohkan)

Harga beli 100 juta

Page 9

Page 10: Print Mb Hani

♥ RMK Komprehensif Akuntansi Keuangan ☺ resumed by Hanny ♥Sertifikasi 5 juta

Perataan tanah 2 juta 109,6 juta

Perobohan bangunan 600 ribu

Makelar 2 juta

Komponen cost tanah dan bangunan (asumsi : bangunan tidak dirobohkan)

Lump-sum alokasi dengan nilai pasar relatif

Asumsi : nilai pasar tanah 80 juta dnan nilai pasar bangunan 40 juta

Cost Lump-sum

Harga beli 100 juta

Makelar 2 juta 107 juta

Sertifikasi 5 juta

Alokasi

Tanah = 80/120 x 107 juta = 71,33 juta

Bangunan = 40/120 x 107 juta = 35,67 juta

Jurnal

Tanah 73,33 juta (71,33 + 2)

Bangunan 36,27 juta (35,67 + 0,6)

PBB 2,5 juta

Kas 112,1juta

2. Cost untuk aktiva yang diproduksi sendiri

Seluruh biaya produksi baik bahan baku, tenaga kerja, maupun overhead pabrik yang dikeluarkan

sampai barang siap digunakan/dijual. Full costing, variable costing (Cost Acc).

3. Cost untuk aktiva yang diperoleh dari pertukaran

Cost atas aktiva pertukaran tergantung pada jenis pertukarannya (Intermediate Acc Kieso 11st).

☺ Pertukaran sejenis cost ditentukan berdasarkan harga pasar aktiva baru yang diterima

dikurangi dengan laba pertukaran

Harga aktiva baru = harga pasar aktiva lama (+) kas dibayarkan, atau (-) kas diterima

☺ Pertukaran tidak sejenis harga pasar aktiva lama (laba pertukaran diakui)

4. Cost untuk aktiva dari konversi surat berharga

Jika aktiva diperoleh dari konversi surat berharga, ada beberapa urutan penentuan cost :

a) Harga pasar aktiva

b) Nilai buku aktiva

c) Harga pasar surat berharga

d) Nilai nominal surat berharga

e) Harga arbitrase (kesepakatan antara 2 pihak yang saling bertukar dan 1 pihak independen)

Matching Principle (Expense Recognition)

Prinsip akuntansi yang menandingkan beban dengan pendapatan dalam rangka penilaian kinerja entitas.

Page 10

Page 11: Print Mb Hani

Penjualan produk Penyerahan jasa Penggunaan aset Penjualan aset selain persediaan

Dari penjualan Dari fee atau jasa Dari bunga, sewa, dan royalti

Gain/loss pelepasan aset

Tanggal penjualan

Jasa telah diserahkan dan dapat ditagih

Seiring berlalunya waktu

Tanggal penjualan

Jenis transaksi

Deskripsi pendapatan

Waktu pengakuan pendapatan

♥ RMK Komprehensif Akuntansi Keuangan ☺ resumed by Hanny ♥Konsekuensi dari matching principle adanya penyusunan Laporan R/L, terutama pos-pos operasional,

dimana beban ditandingkan dengan pendapatan untuk menilai kinerja (Laba Usaha).

Cara Penandingan Beban >< Pendapatan

1. Direct Matching (Penandingan Langsung)

Penandingan beban >< pendapatan yang mana hubungan diantara keduanya adalah variabel

(perubahan beban diikuti oleh perubahan pendapatan dalam proporsi yang sama).

Contoh : HPP; komisi bagian penjualan; depresiasi metode satuan aktivitas/unit (dengan syarat

produk yang dihasilkan dalam satu periode, seluruhnya terjual pada periode yang sama); beban-

beban lain yang dihitung berdasarkan unit produk yang terjual.

2. Indirect Matching (Penandingan Tidak Langsung)

Penandingan beban >< pendapatan yang mana hubungan diantara keduanya adalah tidak langsung

(semivariabel). Perubahan beban diikuti oleh perubahan pendapatan dalam proporsi yang berbeda.

Contoh : beban listrik, air, telepon; beban iklan

3. Matching karena berlalunya waktu atau manfaat ekonomis

Penandingan beban >< pendapatan yang mana beban tidak berhubungan sama sekali dengan

pendapatan. Hanya karena alasan pengurangan manfaat ekonomis atau karena berlalunya waktu,

beban diakui dan ditandingkan dengan pendapatan dalam Laporan R/L.

Contoh : depresiasi garis lurus, prepaid expense (sewa ddm, asuransi ddm, dll)

Revenue Recognition Principle

Prinsip akuntansi yang mengakui pendapatan pada saat tanggal terjadinya transaksi dan/atau pada saat

realisasi. Pendapatan diakui ketika realized atau realizable dan earned. Pendapatan “realized” ketika

barang atau jasa telah dibayar dengan kas atau dalam bentuk klaim terhadap kas (piutang). Pendapatan

“realizable” ketika aktiva yang diterima dari pertukaran/transfer tersebut siap untuk dikonversi menjadi

sejumlah kas atau klaim terhadap kas. Pendapatan “earned” ketika entitas telah menyelesaikan

kewajibannya (mentransfer barang/jasa) dalam rangka memperoleh pendapatan terkait, yaitu ketika

proses earning telah lengkap/selesai. (Intermediate Acc Kieso 11st,ch 2).

Revenue Recognition Classified by Nature of Transaction ((Intermediate Acc 11st, ch 18)

Page 11

Page 12: Print Mb Hani

♥ RMK Komprehensif Akuntansi Keuangan ☺ resumed by Hanny ♥

☺ Cash Basis Transaksi dicatat/diakui pada saat penerimaan atau pengeluaran kas

☺ Accrual Basis Transaksi dicatat/diakui pada saat terjadi transaksi, ketika hak/kewajibannya

sudah dapat ditentukan, tanpa mempedulikan penerimaan/pengeluaran kas.

Sumber pendapatan (Intermediate Acc 11st, ch 18) :

Pendapatan atas penjualan produk accrual basis, diakui pada tanggal terjadi transaksi

Pendapatan atas penyerahan jasa pada saat penyelesaian dan penyerahan jasa

Pendapatan dari mengizinkan pihak lain menggunakan aktiva berlalunya waktu pemakaian

Penjualan aktiva tetap (aset selain persediaan) saat terjadi penjualan

Pendapatan atas penjualan produk dan pendapatan atas penyerahan jasa sales transactions

Pengakuan Pendapatan atas Penjualan Produk

1. Point of Sale (delivery) general rule realized or realizable and earned

2. Sebelum Barang Diserahkan (before delivery)

Pengakuan pendapatan atas kontrak penjualan jangka panjang (ex: pembuatan jembatan, jalan tol)

Metode pengakuan pendapatan ini sebagai berikut :

Kontrak selesai seluruh pendapatan dan laba kotor diakui pada akhir periode

penyelesaian masa kontrak

Persentase tingkat penyelesaian pendapatan dan laba kotor diakui dalam tiap-tiap

periode pembangunan selama masa kontrak berdasarkan tingkat penyelesaian

pembangunan/produksi yang ditentukan berdasarkan jumlah biaya yang sudah dikeluarkan

atas seluruh total biaya yang dibutuhkan.

Persentase tingkat penyelesaian = Biaya s/d tanggal tertentu x 100%

Estimasi total biaya

Contoh : Harga kontrak 5 M; Estimasi cost 4 M; Jangka waktu kontrak 3 th

Rincian biaya I = 1 M; I = 2 M; III = 3 M

Persentase penyelesaian

I : ¼ x 100% = 25%

II : ¾ x 100% = 75%

III : 1 x 100% = 100%

Pengakuan pendapatan

I : 25% x 5 M = 1,25 M

II : 75% x 5 M = 3,75 M – 1,25 M = 2,5 M

III : 100% x 5 M = 5 M – 3,75 M = 1,25 M

3. Setelah Barang Diserahkan (after delivery)

Page 12

Page 13: Print Mb Hani

♥ RMK Komprehensif Akuntansi Keuangan ☺ resumed by Hanny ♥Contoh : Installment sales (penjualan angsuran)

Penjualan Kredit Penjualan Angsuran

Pelunasannya dibayar dalam satu periode

akuntansi (jangka waktu ≤ 1 tahun)

Pelunasannya dibayar lebih dari satu periode

akuntansi (jangka waktu > 1 tahun)

1 Jan 08 Piutang

Penjualan

HPP

Persediaan

1 Juni 08 Kas

Piutang

Saat Transaksi

1 Jan 08 Piutang

Penjualan Angsuran

HPP Angsuran

Persediaan

Closing Entries

31 Des 08 Penjualan Angsuran

Laba Kotor Ditangguhkan

HPP Angsuran

Karakteristik penjualan angsuran

Biasanya menggunakan DP

Jangka waktu penyelesaian lebih dari satu periode akuntansi

Pendapatan dan biaya atas penjualan angsuran diakui pada periode terjadinya

Laba kotor atas penjualan angsuran harus ditangguhkan dan kemudian direalisasi

berdasarkan jumlah pelunasan piutang penjualan angsuran

Jumlah LK yang direalisasi dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut :

Laba kotor x Pelunasan piutang angsuran

Penjualan Angsuran

Contoh :

1 Jan Menjual barang secara angsuran senilai 100 juta, cost 60%, DP 40%, sisanya dibayar 3x

tiap tahun. Biaya penjualan angsuran 5 juta. Perusahaan menggunakan metode perpetual.

1 Jan Diterima angsuran pertama

31 Des Dilakukan penutupan terkait transaksi penjualan angsuran

Jurnal Transaksi

1 Jan Kas 40 juta

Piutang Angsuran 60 juta

Penjualan Angsuran 100 juta

HPP 60 juta

Persediaan 60 juta

Page 13

Page 14: Print Mb Hani

♥ RMK Komprehensif Akuntansi Keuangan ☺ resumed by Hanny ♥1 Jan Biaya angkut 5 juta

Kas 5 juta

1 Jan Kas 20 juta

Piutang Angsuran 20 juta

31 Des Tahun I

Mengakui LK ditangguhkan

Penjualan angsuran 100 juta

HPP Angsuran 60 juta

LK Ditangguhkan 40 juta

Mengakui LK direalisasi

LK ditangguhkan 24 juta {(40 jt/100jt) x (40jt + 20jt)}

LK direalisasi 24 juta

Menutup rekening lain

LK direalisasi 24 juta

Biaya angkut 5 juta

Ikhtisar R/L 19 juta

31 Des Tahun II

LK ditangguhkan 8 juta {(40jt/100jt) x 20 jt}

LK realisasi 8 juta

31 Des Tahun III idem Tahun II

4. Secara Khusus (ex : Konsinyasi dan Franchise)

Aspek Konsinyasi (Advanced Acc Drebin Ch 6)

Pengakuan pendapatan pendapatan diakui bukan pada saat barang diserahkan pada

consignee, melainkan pada saat consignor menerima laporan hasil penjualan konsinyasi

(akhir periode)

Biaya dan risiko seluruh biaya dan risiko terkait barang konsinyasi menjadi tanggung

jawab consignor

Kepemilikan kepemilikan di tangan consignor, walaupun secara fisik barang berada di

tangan consignee, sehingga pihak yang berhak mengakui dan menyajikan persediaan

barang konsinyasi dalam neraca adalah consignornya.

Metode pencatatan

a) Metode pencatatan laba terpisah

Metode ini mengasumsikan transaksi terkait barang konsinyasi dipisahkan dengan

transaksi cara penjualan lain. Oleh karenanya, harus dibentuk rekening khusus.

Page 14

Page 15: Print Mb Hani

♥ RMK Komprehensif Akuntansi Keuangan ☺ resumed by Hanny ♥Buku Consignor Consignment-Out (Dr) HPP dan biaya

Consignment-Out (Cr) Pendapatan/Penjualan

Buku Consignee Consignment-in (Dr) HPP dan biaya

Consignment-in (Cr) Pendapatan/Penjualan

b) Metode pencatatan laba tidak terpisah

Metode yang mencatat dan mengakui laba konsinyasi secara bersama-sama dengan

laba atas cara-cara penjualan lain, sehingga tidak dibutuhkan rekening khusus

untuk mencatat transaksi terkait konsinyasi.

Pencatatan Metode Laba Terpisah

Transaksi Consignee Consignor

Pengiriman barang komsinyasi

Dikirim 100 unit, cost

1000/unit, dijual 1500/unit

No entry, just memo Consignment Out 100.000

Pengiriman barang 100.000

Pembayaran biaya angkut

10.000, 60% consignee, 40%

consignor

Consignment In 6.000

Kas 6.000

Consignment Out 4.000

Kas 4.000

Saat penjualan (seluruh barang

terjual)

Kas 150.000

Consignment In 150.000

No entry

Pengakuan komisi 10% Consignment In 15.000

Pendapatan komisi 15.000

No entry

Pengiriman laporan dan hasil

penjualan

Consignment In 129.000

Kas 129.000

Kas 129.000

Consignment Out 21.000

Consignment Out 150.000

Pengakuan laba konsinyasi No entry Consignment Out 25.000

Laba konsinyasi 25.000

Pencatatan Metode Laba Tidak Terpisah

Transaksi Consignee Consignor

Saat pengiriman (tidak ada jurnal, karena

bukan penjualan)

No entry, just memo No entry, just memo

Pembayaran biaya angkut PT A 6.000

Kas 6.000

Biaya angkut 4.000

Kas 4.000

Penjualan Kas 150.000

Penjualan 150.000

Pembelian 135.000

PT A 135.000

No entry

Page 15

Page 16: Print Mb Hani

♥ RMK Komprehensif Akuntansi Keuangan ☺ resumed by Hanny ♥Pengiriman laporan dan hasil penjualan PT A 129.000

Kas 129.000

Kas 129.000

Biaya angkut 6.000

Biaya komisi 15.000

Penjualan 150.000

Pengakuan laba (tidak perlu dijurnal,

karena laba konsinyasi dilaporkan

bersamaan dengan laporan R/L dari hasil

penjualan cara lain tidak terpisah)

No entry No entry

Full Disclosure Principle

Prinsip akuntansi yang mengungkapkan seluruh informasi baik keuangan maupun nonkeuangan dalam

laporan keuangan guna penyediaan informasi bagi pemakai terkait pengambilan keputusan ekonomisnya.

Info keuangan disajikan dalam laporan keuangan pokok (R/L, perubahan modal, neraca, arus kas)

Info nonkeuangan disajikan dalam Catatan atas Laporan Keuangan (CALK)

Jenis Pengungkapan

a. Mandatory Disclosure pengungkapan informasi yang harus tersaji dalam laporan keuangan,

yang apabila tidak dilakukan oleh entitas, dapat mempengaruhi kewajaran laporan keuangan atas

PABU. Item-item yang harus diungkapkan telah diatur dalam standar akuntansi yang berlaku.

Contoh : pengungkapan nilai pos-pos dalam unsur-unsur laporan keuangan.

b. Voluntary Disclosure pengungkapan item-item tertentu yang belum diatur dalam standar, tetapi

dapat menambah informasi bagi user dalam pengambilan keputusan ekonomisnya.

Contoh : pengungkapan tentang Good Corporate Governance (GCG); free cash flow; CSR

Business Entity Assumption

Asumsi akuntansi yang memisahkan pemilik dari entitasnya sehingga setiap terjadi transaksi pemilik

dengan entitasnya atau sebaliknya harus tercatat sebagaimana transaksi tersebut terjadi pada pihak lain.

Konsekuensi adanya neraca (memisahkan aset, kewajiban, ekuitas entitas); laporan keu konsolidasian

Going Concern Assumption

Asumsi akuntansi bahwa operasional perusahaan akan berjalan secara terus-menerus untuk waktu yang

tidak terbatas sehingga setiap saldo atas rekening (riil/tetap) pada tanggal tertentu akan dibawa menjadi

saldo awal pada tanggal berikutnya.

Konsekuensi adanya neraca dengan rekening riil yang berlanjut; memungkinkan entitas untuk

menyusun laporan keuangan (neraca) sewaktu-waktu

Time Period Assumption

Page 16

Page 17: Print Mb Hani

♥ RMK Komprehensif Akuntansi Keuangan ☺ resumed by Hanny ♥Asumsi akuntansi yang memisahkan waktu berdasarkan periode-periode tertentu dalam rangka

pengukuran kinerja entitas.

Konsekuensi adanya penyusunan laporan R/L; adanya jurnal penutup; adanya jurnal penyesuaian

Unit Monetary Assumption

Asumsi akuntansi bahwa pencatatan, penilaian, dan penyajian tiap-tiap pos atau unsur laporan keuangan

menggunakan satuan mata uang sebagai ukuran untuk seluruh unit pos yang bersangkutan.

KENDALA (CONSTRAINT)

Konsep yang dapat menghambat/membatasi akuntansi dalam mencapai tujuan terkait penyediaan

informasi kepada para pemakai laporan keuangan.

Cost Benefit Relationship

Konsep yang selalu menghubungkan cost yang harus dikeluarkan dengan manfaat yang akan diterima

dalam pengambilan keputusan terkait akuntansi, yang dapat mengurangi informasi yang tersaji dalam

laporan keuangan.

Cost berbeda dengan Expense Cost masih ada manfaat ekonomisnya (aset), sedangkan expense

merupakan expired cost (sudah habis masa manfaatnya).

Contoh : voluntary disclosure jika dilakukan dapat menambah nilai informasi dalam laporan

keuangan. Tetapi dalam penyediaan informasinya membutuhkan cost, seperti dokumentasi, pencatatan,

sampai dengan penyajian. Jika tambahan nilai informasi lebih besar daripada cost-nya, maka

pengungkapan sukarela layak untuk dilakukan, dan sebaliknya.

Indikator pengukuran manfaat nilai pasar saham, likuiditas volume perdagangan saham

Cara Mengatasi Kendala menjadikan pengungkapan yang awalnya masih bersifat voluntary (sukarela)

menjadi mandatory (wajib).

Materialism

Segala sesuatu yang apabila dihilangkan dari laporan keuangan dapat mempengaruhi pengambilan

keputusan oleh user.

Materialitas dapat diidentifikasi dengan 3 hal :

1) Nilai nominal analisis common-size (membandingkan pos dengan total pos)

Ex : Kas 10

Peralatan 100

Persediaan 1.000

Total aktiva 100.000

Dengan demikian, persediaan lebih material dibandingkan dengan pos-pos lain (1.000 : 100.000).

Laporan R/L time period assumption per periode

Neraca going concern assumption per tanggal

Page 17

Page 18: Print Mb Hani

♥ RMK Komprehensif Akuntansi Keuangan ☺ resumed by Hanny ♥2) Pengaruh semakin berpengaruh terhadap laporan keuangan, item tersebut semakin material

Ex : Kas 10 Neraca

Persediaan 100 HPP; R/L; Neraca

Tanah 1.000 Neraca

Bangunan 10.000 R/L (depresiasi); Neraca

Dengan demikian, persediaan lebih material dibandingkan pos-pos lain karena aspek pengaruhnya

paling besar (HPP, R/L, dan Neraca).

3) Kompleksitas semakin rumit/sering terjadi mutasi sehingga menyebabkan semakin tinggi risiko

terjadi kesalahan, maka semakin material.

Ex : Kas paling material karena paling banyak terjadi mutasi. Sedangkan tanah paling tidak

material karena jarang terjadi mutasi.

Batasan Karena alasan sesuatu tidak material, suatu pos/rekening adakalanya tidak disajikan dalam

laporan keuangan, sehingga informasi yang tersaji di neraca tidak/kurang lengkap bagi user.

Cara Mengatasi Kendala dengan menurunkan tingkat materialitas serendah mungkin

Conservatism

Konsep yang mengakui secara langsung kemungkinan terjadinya kerugian dan melakukan penundaan

terhadap kemungkinan terjadinya keuntungan sampai dengan benar-benar dapat terealisasi.

Contoh :

1) Pengakuan kerugian pembentukan CKP; estimasi kewajiban garansi; cadangan penurunan

nilai persediaan

2) Penundaan keuntungan/laba adanya rekening laba kotor ditangguhkan (deferred gross

profit) atas penjualan angsuran; adanya laba yang belum direalisasi atas investasi sementara

dalam penyesuaian terhadap nilai pasarnya (unrealized holding gain); tidak diakuinya apresiasi

atas aktiva tetap.

☺ Apresiasi pertumbuhan nilai pasar tanpa diikuti pertumbuhan fisik alamiah

☺ Akresi pertumbuhan nilai pasar diikuti pertumbuhan fisik yang bersifat alamiah

Konsep yang mengakui pendapatan/harta pada nilai yang terkecil dan mengakui beban/kewajiban

pada nilai tertinggi.

Contoh : penilaian persediaan metode LOCOM (mana yang lebih rendah, Cost atau Market? )

Batasan Dengan konservatisme, informasi dalam laporan keuangan tidak menggambarkan

kemungkinan keuntungan yang sebenarnya menjadi tambahan potensial harta bagi perusahaan.

Cara Mengatasi Mengungkapkan/menyajikan kemungkinan tersebut dalam CALK.

Industry Practices

Page 18

Page 19: Print Mb Hani

Laporan Perubahan Modal

Laporan Arus Kas

LaporanR/L

Neraca

Laporan Perubahan Modal

Laporan Arus Kas

LaporanR/L

Neraca

♥ RMK Komprehensif Akuntansi Keuangan ☺ resumed by Hanny ♥Industri merupakan sekumpulan entitas sejenis yang berada dalam satu distrik wilayah tertentu. Masing-

masing industri mempunyai karakteristik yang berbeda, baik operasional maupun rekeningnya, yang

menyebabkan standar akuntansi tidak dapat diterapkan untuk seluruh industri yang berbeda-beda tersebut.

Cara Mengatasi dengan menyusun standar akuntansi khusus bagi masing-masing industri, seperti

PSAK untuk koperasi, perbankan syariah, organisasi nirlaba, perusahaan leasing, perusahaan

pertambangan, dll.

JENIS DAN BENTUK LAPORAN KEUANGAN

Jenis Laporan Keuangan

1. Laporan Rugi Laba (Income Statement)

2. Laporan Perubahan Modal/Ekuitas

3. Neraca (Balance Sheet)

4. Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement)

5. Catatan atas Laporan Keuangan (Notes to Financial Statement)

Penyusunan Laporan R/L dan Neraca, Lebih Dahulu Mana ??

1. Aspek Teknis Penyusunan

Pertama harus menyusun Laporan R/L Laba atau Rugi Laporan Perubahan Modal Neraca.

2. Aspek Teoritis

Pertama harus menyusun Neraca, karena yang pertama kali muncul adalah Neraca Awal.

Perubahan harta persediaan dijual menghasilkan (Dr) Kas/Piutang, (Cr) Penjualan

Perubahan kewajiban utang gaji menghasilkan beban gaji

Artikulasi Laporan Keuangan

Page 19

Page 20: Print Mb Hani

♥ RMK Komprehensif Akuntansi Keuangan ☺ resumed by Hanny ♥Artikulasi laporan keuangan adalah hubungan keterkaitan antarkomponen di dalam pos-pos laporan

keuangan yang merupakan satu kesatuan informasi. Alasan munculnya artikulasi laporan keuangan yaitu

karena pencatatan di Indonesia double entry (jurnal berpasangan debet dan kredit).

Contoh : Kas neraca

Penjualan R/L

HPP R/L

Persediaan Neraca

Laporan Rugi Laba

Laporan rugi laba merupakan laporan yang menggambarkan kinerja atau hasil kerja entitas dan diperoleh

dari selisih antara pendapatan dan beban dalam suatu periode tertentu.

Bentuk Laporan R/L

☺ Single Step /Skontro/ Langsung

Bentuk laporan R/L yang tidak memisahkan laporan dalam klasifikasi operasional dan non-

operasional, tetapi hanya membedakan komponen laporan ke dalam pendapatan dan beban

sehingga laba bersih ditentukan secara langsung (satu tahapan) dengan menselisihkan pendapatan

dan beban. Format ini simpel, namun kurang informatif karena tidak terinci.

Laporan Rugi Laba

Pendapatan

Beban

Rugi/LabaLaporan Perubahan Modal

Modal awal

(+) Laba

(-) Rugi

Modal akhir

Neraca

Aktiva Kewajiban

Modal

Laporan Arus Kas

Aktivitas operasi R/L, aktiva lancar, kewajiban lancar Aktivitas pendanaan perubahan modal (investasi dan prive) Aktivitas investasi aktiva tetap, kewajiban jangka panjang

Laporan Rugi Laba Laporan Perubahan Modal Neraca

Laporan Arus Kas

Page 20

Page 21: Print Mb Hani

♥ RMK Komprehensif Akuntansi Keuangan ☺ resumed by Hanny ♥

Hanny Corporation

Laporan Rugi Laba

Untuk periode XXX

Pendapatan

Penjualan bersih xxx

Pendapatan bunga xxx

Pendapatan lain-lain xxx

Keuntungan non-operasional xxx

Total Pendapatan xxx

Beban

HPP xxx

Beban administrasi xxx

Beban penjualan xxx

Beban bunga xxx

Beban lain-lain xxx

Kerugian non-operasional xxx

Pajak xxx

Total Beban (xx)

Laba/Rugi Bersih xxx

☺ Multiple Step/ Staffel

Bentuk laporan R/L yang memisahkan komponen laporan ke dalam operasional dan non-

operasional serta melakukan rincian tiap-tiap pos dengan tujuan untuk menghasilkan informasi

kinerja yang lebih mudah dipahami dan dianalisis oleh user.

Pos-pos di dalam format Multiple Step :

1. Pos Operasional

a. Pendapatan

b. HPP

c. Laba kotor Peripheral

d. Beban operasional

e. Laba usaha

2. Pos Non-Operasional

a. Keuntungan dan pendapatan lain

Page 21

Page 22: Print Mb Hani

♥ RMK Komprehensif Akuntansi Keuangan ☺ resumed by Hanny ♥b. Kerugian dan beban lain

3. Pajak penghasilan

4. Penghentian operasional divisi perusahaan Insidental

5. Pos luar biasa (extraordinary item)

6. Pos pengaruh kumulatif perubahan prinsip atau metode akuntansi

7. Earnings per share (EPS)

Hanny Corporation

Laporan Rugi Laba

Untuk periode XXX

Pendapatan

Penjualan kotor xxx

Retur dan potongan penjualan (xx)

Penjualan bersih xxx

HPP

Persediaan awal xxx

Pembelian

Biaya angkut pembelian xxx

Retur dan potongan pembelian (xx)

Pembelian bersih xxx

Barang siap dijual xxx

Persediaan akhir (xx)

Total HPP (xx)

Laba Kotor xxx

Beban Operasional

Beban administrasi

Gaji kantor xxx

Perlengkapan kantor, dll xxx xxx

Beban penjualan

Gaji salesman xxx

Komisi penjualan xxx

Biaya angkut penjualan, dll xxx xxx

Total beban operasional (xx)

Laba Usaha xxx

Pendapatan dan Keuntungan Lain

Page 22

Page 23: Print Mb Hani

♥ RMK Komprehensif Akuntansi Keuangan ☺ resumed by Hanny ♥Pendapatan bunga xxx

Keuntungan penjualan investasi/aktiva tetap xxx xxx

Beban dan Kerugian Lain

Beban bunga xxx

Kerugian penjualan investasi/aktiva tetap xxx (xx)

Laba Sebelum Pajak xxx

Pajak (Tarif) (xx)

Laba Setelah Pajak xxx

Keuntungan/Kerugian Penghentian xxx

Pos-pos Luar Biasa xxx

Pengaruh Kumulatif Perubahan xxx

Laba Bersih xxx

Laba per Lembar Saham xxx

Laporan Arus Kas (Intermediate Acc Kieso 11st, Ch 23)

Laporan arus kas menggambarkan arus masuk dan keluar kas & setara kas, baik dari aktivitas operasional,

aktivitas investasi, maupun aktivitas pendanaan oleh entitas dalam satu periode tertentu.

Kegunaan Laporan Arus Kas

1. Untuk memprediksi arus kas masa depan

2. Mengetahui kemampuan entitas untuk membayar dividen dan kewajibannya

3. Mengetahui alasan perbedaan (selisih) laba bersih dengan arus kas bersih dari aktivitas operasi

4. Mengetahui transaksi investasi dan pendanaan, baik secara kas maupun nonkas.

Unsur Laporan Arus Kas

1. Aktivitas Operasional menggambarkan arus kas dari aktivitas pokok bisnis perusahaan, yang

biasanya diwakili oleh perubahan atas rekening-rekening berikut :

Laba bersih

Keuntungan/kerugian non-operasional R/L

Depresiasi, amortisasi, deplesi

Aktiva lancar nonkas neraca

Kewajiban lancar

2. Aktivitas Investasi menggambarkan arus kas dari kegiatan penyertaan harta perusahaan, baik

pada entitas lain maupun entitias sendiri yang berjangka waktu lebih dari satu periode akuntansi.

3. Aktivitas Pendanaan menggambarkan arus kas atas kegiatan entitas dalam rangka memperoleh

dan menggunakan modal, baik dari pihak internal maupun eksternal, serta seluruh konsekuensi

Page 23

Page 24: Print Mb Hani

♥ RMK Komprehensif Akuntansi Keuangan ☺ resumed by Hanny ♥dari kegiatan perolehan dan penggunaan modal tersebut (ex : dividen sebagai konsekuensi dari

penerbitan saham).

Tata Cara Penyusunan Laporan Arus Kas

1. Menyusun neraca komparatif, minimal dua periode berturut-turut

2. Menentukan kenaikan/penurunan tiap-tiap rekening dalam neraca komparatif

3. Mengidentifikasi dan mengklasifikasikan rekening sesuai dengan aktivitas

4. Menentukan arus kas bersih dari masing-masing aktivitas

5. Menentukan kenaikan/penurunan kas dengan menjumlahkan saldo kas bersih masing-masing

aktivitas (harus sama dengan kenaikan/penurunan kas di neraca)

6. Menambahkan saldo kas awal atas jumlah kenaikan/penurunan untuk menentukan saldo kas akhir.

Bentuk Laporan Arus Kas

☺ Direct Method

Menyesuaikan seluruh pos akrual di dalam laporan R/L

Memisahkan arus kas dalam tiap aktivitas menjadi penerimaan dan pengeluaran, sehingga

saldo kas bersih aktivitas ditentukan dengan mengurangkan secara langsung total

penerimaan dengan total pengeluaran.

Rekonsiliasi Arus Kas

Payment

Accrual Basis (+) (-) Cash Basis

Penjualan xx Piutang usaha ↓ Piutang usaha ↑ xx Kas dari pelanggan

HPP (xx) Persediaan ↑

Utang dagang ↓

Persediaan ↓

Utang dagang ↑

(xx) Kas untuk pemasok

Beban Operasional (xx) Prepaid expense ↑

Accrued expense ↓

Prepaid expense ↓

Accrued expense↑

Depresiasi

(xx) Kas untuk operasional

Pajak (xx) Utang pajak ↓ Utang pajak ↑ (xx) Kas untuk bayar pajak

Laba Bersih xx xx Kas bersih untuk aktivitas

operasional

Ilustrasi melalui Jurnal

Akun Accrual Basis Cash Basis

Depresiasi Biaya depresiasi

Akumulasi depresiasi

No entry

Prepaid Expense Prepaid expense

Cash

Biaya xxx

Kas

Page 24

Page 25: Print Mb Hani

♥ RMK Komprehensif Akuntansi Keuangan ☺ resumed by Hanny ♥Accrued Expense Biaya Gaji (accrued expense)

Utang Gaji

No entry

AbQori Corporation

Laporan Arus Kas

Untuk Periode XXX

Aktivitas Operasional

Pemasukan

Kas dari pelanggan xxx

Pengeluaran

Kas untuk pemasok xxx

Kas untuk operasional xxx

Kas untuk bayar pajak xxx (xx)

Arus Kas Bersih Aktivitas Operasional xxx

Aktivitas Investasi

Pemasukan

Kas dari penjualan aktiva tetap xxx

Kas dari penjualan investasi jangka panjang xxx xxx

Pengeluaran

Pembelian aktiva tetap xxx

Pembelian investasi jangka panjang xxx (xx)

Arus Kas Bersih Aktivitas Investasi xxx

Aktivitas Pendanaan

Pemasukan

Kas dari penerbitan saham xxx

Kas dari penerbitan utang jangka panjang xxx xxx

Pengeluaran

Kas untuk penarikan saham (treasury stock) xxx

Kas untuk pelunasan utang jangka panjang xxx

Kas untuk dividen tunai xxx (xx)

Arus Kas Bersih Aktivitas Pendanaan xxx

Kenaikan/Penurunan Kas xxx

Kas Awal Periode xxx

Kas Akhir Periode xxx

☺ Indirect Method

Page 25

Page 26: Print Mb Hani

♥ RMK Komprehensif Akuntansi Keuangan ☺ resumed by Hanny ♥ Menyesuaikan laba bersih dengan pos akrual guna penentuan kas bersih aktivitas operasional

Memisahkan ke dalam klasifikasi kenaikan/penurunan rekening dalam tiap aktivitas

AbQori Corporation

Laporan Arus Kas

Untuk Periode XXX

Aktivitas Operasional

Laba Bersih xxx

Penyesuaian

Depresiasi xxx

Keuntungan penjualan aset/inventaris (xx)

Pendapatan dividen (xx)

Kenaikan piutang (xx)

Kenaikan persediaan (xx)

Kenaikan perlengkapan (xx)

Kenaikan biaya ddm (xx)

Kenaikan utang dagang xxx

Kenaikan utang biaya xxx

Kenaikan utang lancar lain xxx

Total penyesuaian xxx

Arus Kas Bersih Aktivitas Operasional xxx

Aktivitas Investasi

Penurunan aktiva tetap xxx

Penurunan investasi jangka panjang xxx

Kenaikan aktiva tetap (xx)

Kenaikan investasi jangka panjang (xx)

Arus Kas Bersih Aktivitas Investasi xxx

Aktivitas Pendanaan

Kenaikan utang jangka panjang xxx

Kenaikan modal saham xxx

Penurunan utang jangka panjang (xx)

Penurunan modal saham (xx)

Arus Kas Bersih Aktivitas Pendanaan xxx

Kenaikan/Penurunan Kas xxx

Kas Awal Periode xxx

Kas Akhir Periode xxx

Page 26

Page 27: Print Mb Hani

♥ RMK Komprehensif Akuntansi Keuangan ☺ resumed by Hanny ♥Keterangan :

Depresiasi merupakan aktivitas nonkas, sehingga tidak tercatat dalam cash basis. Padahal

depresiasi telah tercatat mengurangi laba bersih dalam laporan R/L. Akibatnya R/L dicatat terlalu

rendah/tinggi sehingga perlu ditambah/dikurangi dalam penyesuaian.

Keuntungan (gain) mengurangi penyesuaian

1. Karena keuntungan penjualan aset merupakan keuntungan di luar operasional. Jadi harus

dikeluarkan dari arus kas aktivitas operasional

2. Keuntungan.kerugian hanyalah pengakuan selisih antara cost (nilai buku) dengan harga

jual yang sebenarnya tidak terdapat arus kasnya

Pendapatan dividen merupakan pendapatan non-operasional di Laporan R/L. Oleh karena itu,

pendapatan dividen harus dikeluarkan dari arus kas aktivitas operasional

Piutang

Kenaikan piutang menurut accrual basis sekaligus menaikkan penjualan laba ↑ (overstate).

Padahal menurut cash basis, tidak ada arus kas. Dengan demikian, dalam laporan arus kas,

kenaikan piutang harus dibatalkan (dikurangkan dari laba bersih dalam penyesuaian).

Penurunan piutang menurut cash basis berarti ada pelunasan (pembayaran piutang). Sedangkan

menurut accrual basis belum diakui. Sehingga laba menurut accrual basis terlalu kecil. Dengan

demikian, penurunan piutang menambah laba bersih dalam penyesuaian.

Persediaan

Persediaan ↓ HPP ↑ (overstate) Laba ↓ (understate) maka Laba bersih harus (+)

Persediaan ↑ HPP ↓ (understate) Laba ↑ (overstate) maka Laba bersih harus (-)

Laporan Perubahan Modal

Laporan perubahan modal merupakan laporan keuangan yang menggambarkan jumlah modal beserta

perubahannya, baik dikarenakan kontribusi oleh pemilik, distribusi ke pemilik, maupun hasil dari

kegiatan bisnis perusahaan dalam suatu periode tertentu.

Bentuk laporan perubahan modal bergantung pada bentuk kepemilikan perusahaan yang terbagi menjadi :

1. Perseorangan

2. Persekutuan

3. Perseroan

Hanny (Perseorangan)

Dividen dari aktivitas operasional sudut pandang perusahaan sebagai investor yang

menerima dividen

Dividen dari aktivitas pendanaan sudut pandang perusahaan sebagai investee yang membayar dividen kepada investornya

Page 27

Page 28: Print Mb Hani

♥ RMK Komprehensif Akuntansi Keuangan ☺ resumed by Hanny ♥Laporan Perubahan Modal

Untuk Periode XXX

Modal Awal xxx

(+) Investasi tambahan xxx

Laba bersih xxx

(-) Prive (xx)

Rugi bersih (xx)

Modal Akhir xxx

CV Hanny-Abqori (Persekutuan)

Laporan Perubahan Modal

Untuk Periode XXX

Hanny Abqori Total

Modal Awal xxx xxx xxx

(+) Investasi tambahan xxx xxx xxx

Alokasi Laba bersih xxx xxx xxx

(-) Prive sekutu (xx) (xx) (xx)

Alokasi Rugi bersih (xx) (xx) (xx)

Modal Akhir xxx xxx xxx

PT Hanny (Perseroan)

Laporan Perubahan Ekuitas

Untuk Periode XXX

Modal Saham

Saham preferen (at par) xxx

Saham biasa (at par) xxx xxx

Tambahan Modal Disetor

Paid in Saham preferen xxx

Paid in Saham biasa xxx xxx

Laba Ditahan xxx

Saham Treasury (at cost) (xx)

Total Ekuitas Pemegang Saham xxx

Treasury Stock Cost method ditarik pada harga penarikan akhir

Par value method ditarik pada harga saham dengan nilai par-nya (langsung

mengurangi jumlah saham beredar)

Page 28

Page 29: Print Mb Hani

♥ RMK Komprehensif Akuntansi Keuangan ☺ resumed by Hanny ♥Neraca

Neraca merupakan laporan keuangan yang menggambarkan posisi harta, kewajiban, dan selisih diantara

keduanya (ekuitas) atas sebuah entitas pada tanggal tertentu.

Bentuk neraca yang disarankan adalah neraca terklasifikasi (classified balance sheet), yaitu bentuk neraca

yang mengklasifikasikan dan merinci harta, kewajiban, dan ekuitas guna memberikan informai selengkap

mungkin bagi user.

REKENING DI NERACA

Kas dan Setara Kas (Intermediate Acc Kieso 11st, Ch 7)

Kas dan setara kas merupakan aktiva yang paling likuid yang keberadaannya dapat diterima sebagai alat

pembayaran uang sah secara umum, baik berbentuk uang tunai maupun harta lain yang dapat

dipersamakan (ex : cek, biro gilyet, deposito berjangka, dll)

Sistem Pengendalian Internal terhadap Kas

☺ Metode rekening koran bank

☺ Prosedur utama dalam penggunaan rekening koran sebagai SPI terhadap kas :

a. Setiap terjadi penerimaan, harus sesegera mungkin disetor ke bank

b. Setiap terjadi pengeluaran, harus menggunakan cek (surat perintah pembayaran pada bank

untuk nama/pihak tertentu dalam jumlah tertentu pula). Cek membutuhkan otorisasi dari

pihak perusahaan yang berwenang, sehingga setiap pengeluaran kas harus seizin pihak

perusahaan yang berwenang.

☺ Masalah rekening koran

a. Tidak semua pengeluaran bisa dibayar dengan cek petty cash (prosedur pembayaran)

b. Ketidaksamaan catatan perusahaan dengan catatan bank rekonsiliasi (prosedur

penerimaan)

Petty Cash

Kas kecil merupakan dana yang dibentuk secara khusus oleh perusahaan untuk pembiayaan pengeluaran-

pengeluaran kecil yang tidak dapat dilakukan dengan cek. Misalnya, pembayaran biaya angkut,

pembelian ATK, dll.

Metode pencatatan petty cash :

1. Imprest system

Saldo tetap, selama tak ada kebijakan menaikkan/menurunkan saldo kas kecil oleh perusahaan

Biaya dicatat pada saat pengisian kembali (reimbursement)

Page 29

Page 30: Print Mb Hani

♥ RMK Komprehensif Akuntansi Keuangan ☺ resumed by Hanny ♥ Membutuhkan penyesuaian pada saat tutup buku

Memungkinkan terjadi selisih kas kecil pada saat pengisian kembali

Pengisian kembali harus menjadikan saldo kas sama dengan saldo kas kecil pada saat

pembentukan

2. Fluctuative

Saldo kas berubah-ubah karena adanya pengeluaran dan pengisian kembali kas kecil

Biaya tercatat pada saat transaksi terjadi (kas kecil dikeluarkan)

Tidak butuh penyesuaian pada akhir periode

Pengisian kembali tidak harus menjadikan saldo kas kecil kembali ke saldo awal

Transaksi dan Jurnal

Tgl Transaksi Imprest Fluktuatif

1/1 Pembentukan kas kecil

500.000

Kas kecil 500.000

Kas 500.000

Kas kecil 500.000

Kas 500.000

5/1 Pembelian perangko 100.000 No entry Biaya perangko 100.000

Kas kecil 100.000

10/

1

Pembayaran biaya angkut

150.000

No entry Biaya Angkut 150.000

Kas kecil 150.000

15/

1

Pembayaran biaya entertaint

175.000

No entry Biaya entertaint 175.000

Kas kecil 175.000

20/

1

Pengisian kembali, sisa kas

80.000

Perangko 100.000

Biaya angkut 150.000

Biaya entertaint 175.000

Kas 5.000

Selisih lebih kas 420.000

Kas kecil xxx

Kas xxx

(jumlah pengisian kembali

kas kecil tergantung

kebijakan perusahaan)

25/

1

Pembayaran biaya listrik

200.000

No entry Biaya listrik 200.000

Kas kecil 200.000

31/

1

Tutup buku, adjustment Biaya listrik 200.000

Kas kecil 200.000

No entry

5/2 Pembelian ATK 150.000 No entry Biaya ATK

Kas kecil

20/

2

Pengisian kembali, sisa kas

125.000

Kas kecil 200.000

Biaya ATK 150.000

Selisih kurang kas 25.000

Kas 375.000

Kas kecil xxx

Kas xxx

(jumlah pengisian kembali

kas kecil tergantung

Page 30

Page 31: Print Mb Hani

♥ RMK Komprehensif Akuntansi Keuangan ☺ resumed by Hanny ♥kebijakan perusahaan)

Rekonsiliasi Bank

Rekonsiliasi adalah prosedur yang dilakukan untuk menyamakan atau membenarkan perbedaan yang

terjadi antara saldo kas perusahaan dan saldo kas bank akibat perbedaan waktu dan kesalahan pencatatan.

Rekonsiliasi Akibat Perbedaan Waktu :

1. Deposit in transit (setoran dalam perjalanan)

Penerimaan kas yang sudah dicatat sebagai penambahan kas perusahaan, telah disetorkan pada

bank, tetapi belum dicatat sebagai penerimaan oleh bank, sehingga saldo kas bank terlalu rendah.

Oleh karena itu, rekonsiliasi menambah saldo kas bank.

2. Cash on hand

Penerimaan yang telah dicatat oleh perusahaan sebagai penambahan kas, tetapi tidak disetor ke

bank karena alasan tertentu, sehingga saldo kas di bank terlalu rendah. Oleh karena itu,

rekonsiliasi menambah saldo kas bank.

3. Outstanding check (cek beredar)

Cek yang sudah dikeluarkan oleh perusahaan, telah dicatat sebagai pengeluaran oleh perusahaan,

tetapi belum dicairkan oleh penerima cek, sehingga saldo kas di bank terlalu tinggi. Oleh karena

itu, rekonsiliasi mengurangi saldo kas bank.

4. Penagihan piutang oleh bank

Piutang perusahaan pada pihak lain yang ditagih oleh bank, sudah dilakukan dan langsung

ditambahkan ke rekening koran oleh bank, tetapi belum dilaporkan pada perusahaan, sehingga

belum tercatat sebagai penerimaan kas oleh perusahaan. Hal ini menyebabkan saldo kas

perusahaan terlalu kecil sehingga rekonsiliasinya menambah saldo kas perusahaan.

5. Jasa giro

Pendapatan bunga yang diberikan oleh bank pada perusahaan atas rekening koran, sudah

ditambahkan secara langsung ke kas bank, tetapi belum dilaporkan pada perusahaan, sehingga

perusahaan belum mencatatnya sebagai penerimaan kas. Oleh sebab itu, saldo kas perusahaan

terlalu kecil, maka rekonsiliasinya menambah saldo kas perusahaan.

6. Bank service charge (biaya administrasi bank)

Beban bunga dan beban lain atas rekening koran yang sudah dipotongkan secara langsung oleh

bank dari saldo rekening, tetapi belum dilaporkan ke perusahaan, sehingga saldo perusahaan

terlalu besar. Oleh karena itu, rekonsiliasinya mengurangi saldo kas perusahaan.

7. NSF (not sufficient fund) check atau cek kosong

Cek yang diterima dari pelanggan, sudah dicatat sebagai penerimaan oleh perusahaan, tetapi

ditolak oleh bank ketika dicairkan, karena dana tidak mencukupi atau tidak ada dana sama sekali.

Page 31

Page 32: Print Mb Hani

♥ RMK Komprehensif Akuntansi Keuangan ☺ resumed by Hanny ♥Oleh karenanya, penambahan kas yang sudah dilakukan perusahaan harus dibatalkan dengan

mengurangi saldo kas perusahaan.

Rekonsiliasi Akibat Kesalahan Pencatatan

Kesalahan Perusahaan Cek diterima dicatat > (-) kas perusahaan

(pelunasan/ (+) kas) dicatat < (+)kas perusahaan

Cek dikeluarkan dicatat > (+)kas perusahaan

(bayar/ (-) kas) dicatat < (-) kas

perusahaan

Bank Cek diterima dari dicatat > (-) kas bank

perusahaan lain (+) kas dicatat < (+) kas bank

Cek dari perusahaan dicatat > (+) kas bank

sendiri (-) kas dicatat < (-) kas bank

PT Hanny

Rekonsiliasi Bank

Untuk Periode XXX

Per Bank Per Kas Perusahaan

Saldo sebelum penyesuaian xxx Saldo sebelum penyesuaian xxx

(+) Deposit in transit xxx

Cash on hand xxx

Koreksi kesalahan xxx

(+) Penagihan piutang xxx

Jasa giro xxx

Koreksi kesalahan xxx

(-) Outstanding check (xx)

Koreksi kesalahan (xx)

(-) Biaya administrasi bank (xx)

NSF check (xx)

Koreksi kesalahan (xx)

Saldo setelah penyesuaian xxx Saldo setelah penyesuaian xxx

Jurnal Penyesuaian terkait Rekonsiliasi

☺ Yang disesuaikan (dibuat jurnal) hanya penyesuaian untuk kas perusahaan

☺ Jika dalam rekonsiliasi (+), maka di jurnal penyesuaian posisi kas pasti di Debet

☺ Jika dalam rekonsiliasi (-), maka di jurnal penyesuaian posisi kas pasti di Kredit

Contoh :

Penagihan piutang wesel nominal 1.000, 12%, 3 bulan, biaya penagihan 10%

Kas 930

Biaya administrasi bank 100

Piutang wesel 1.000

Page 32

Page 33: Print Mb Hani

♥ RMK Komprehensif Akuntansi Keuangan ☺ resumed by Hanny ♥Pendapatan bunga 30

Jasa giro Kas

Pendapatan bunga

Koreksi kesalahan (+) kas

Jika atas cek diterima Kas

Piutang usaha

Jika atas cek dikeluarkan Kas

Utang Usaha

Biaya administrasi bank Biaya admin bank (bank service charge)

Kas

NSF check Piutang usaha

Kas

Koreksi kesalahan (-) kas

Jika atas cek diterima Piutang usaha

Kas

Jika atas cek dikeluarkan Utang usaha

Kas

Piutang

Piutang adalah hak (claim) untuk menerima transfer harta dari pihak lain dalam jumlah nominal tertentu

pada waktu yang akan datang.

Jenis Piutang Piutang usaha (accounts receivable)

Piutang wesel (notes receivable)

Piutang lain-lain (others receivable)

Piutang Usaha

Piutang yang muncul dari kegiatan operasional pokok yang tidak disertai dengan surat kesanggupan

membayar secara formal.

Pencatatan piutang usaha

Net method mengakui potongan penjualan pada saat transaksi terjadi, sehingga jumlah piutang

yang tercatat saat transaksi adalah jumlah bersih setelah potongan.

Gross method mengakui potongan penjualan ketika terjadi pelunasan yang dilakukan dalam

periode potongan, sehingga jumlah piutang yang tercatat saat transaksi adalah jumlah kotor

sebelum potongan.

Tgl Transaksi Gross Method Net Method

Page 33

Page 34: Print Mb Hani

♥ RMK Komprehensif Akuntansi Keuangan ☺ resumed by Hanny ♥

Penjual Pembeli Penjual Pembeli

1/1 Saat penjualan 100.000,

2/10, n/30

Piutang 100rb

Penjualan 100rb

Pembelian 100.000

Utang 100.000

Piutang 98.000

Penjualan 98.000

Pembelian 98.000

Utang 98.000

5/1 Retur penjualan 10.000 Retur 10.000

Piutang 10.000

Utang 10.000

Retur 10.000

Retur 9.800

Piutang 9.800

Utang 9.800

Retur 9.800

8/1 Pelunasan(periode

potongan)

Kas 88.200

Potongan 1.800

Piutang 90.000

Utang 90.000

Potongan 1.800

Kas 88.200

Kas 88.200

Piutang 88.200

Utang 88.200

Kas 88.200

15/1 Pelunasan(diluar periode

potongan)

Kas 90.000

Piutang 90.000

Utang 90.000

Kas 90.000

Kas 90.000

Piutang 88.200

SDF 1.800

Utang 88.200

Rugi 1.800

Kas 90.000

Penilaian dan Penyajian Piutang

Piutang usaha harus dinilai dan disajikan dalam neraca pada pos aktiva lancar sebesar nilai bersih yang

dapat direalisasi (net realizable value). NRV merupakan hasil pengurangan jumlah piutang dengan

jumlah yang diperkirakan tidak dapat tertagih yang menggambarkan nilai piutang yang benar-benar dapat

ditagih dan akan menambah harta perusahaan. Tiap piutang memiliki kemungkinan tidak tertagih. Untuk

mencatat piutang tidak tertagih, ada dua metode, yaitu : Direct Method dan Allowance Method

Direct Method metode yang mengakui kerugian piutang pada saat benar-benar terjadi piutang tak

tertagih (dihapuskan), sehingga tidak membutuhkan pembentukan taksiran.

Allowance Method metode yang mengakui kerugian piutang dengan menentukan taksiran kerugian

piutang sebagai bentuk pengakuan adanya risiko piutang yang tidak tertagih sebagai kerugian piutang.

Transaksi Direct Allowance

Saat penjualan Piutang

Penjualan

Piutang

Penjualan

Saat pembentukan CKP No entry Kerugian piutang

Cadangan kerugian piutang

Saat penghapusan piutang Kerugian piutang

Piutang

Cadangan kerugian piutang

Piutang

Saat penerimaan pelunasan piutang

yang terlanjur dihapuskan

Periode yang sama

Kas

Kerugian piutang

Periode yang berbeda

Kas

Pendapatan lain

Periode yang sama

Kas

Cadangan kerugian piutang

Periode yang berbeda

Kas

Cadangan kerugian piutang

Page 34

Page 35: Print Mb Hani

♥ RMK Komprehensif Akuntansi Keuangan ☺ resumed by Hanny ♥

Pendekatan Penentuan Taksiran Kerugian Piutang

☺ Pendekatan R/L menggunakan nilai penjualan kredit bersih yang terjadi dan diakui perusahaan

dalam satu periode tertentu. Oleh karena penjualan hanya meliputi satu periode, maka setiap nilai

taksiran kerugian piutang yang dihitung menjadi jumlah yang diakui sebagai kerugian piutang.

☺ Pendekatan Neraca menggunakan rekening piutang usaha, baik atas saldo piutang usaha

maupun atas analisis umur piutang usaha (aging schedule). Setiap hasil taksiran kerugian piutang

akan menjadi saldo akhir rekening CKP, sehingga nilai kerugian piutang harus diperhitungkan

dari saldo awal CKP-nya.

Ilustrasi

Berikut beberapa rekening PT X

Penjualan kredit 150 juta

Retur dan potongan penjualan 30 juta

Piutang usaha 500 juta

CKP 25 juta

a. Perusahaan menetapkan CKP sebesar 10% dari penjualan kredit bersih (pendekatan R/L)

b. Perusahaan menetapkan CKP sebesar 8% dari saldo piutang (pendekatan neraca)

Pendekatan R/L

Taksiran KP 10% x (150 juta – 30 juta) = 12 juta

CKP (a) CKP (b)

25 juta

12 juta

37 juta

25 juta

13 juta

12 juta Jurnal

Kerugian Piutang 12 juta

Cadangan Kerugian Piutang 12 juta

Pendekatan Neraca

Taksiran KP 8% x 500 juta = 40 juta

CKP (a) CKP (b)

25 juta

15 juta

40 juta

25 juta 65 juta

40 juta

Jurnal

KP 15 juta / 65 juta

CKP 15 juta / 65 juta

Ket : CKP (a) asumsi saldo awal CKP di Kredit

CKP (b) asumsi saldo awal CKP di Debet

Page 35

Page 36: Print Mb Hani

♥ RMK Komprehensif Akuntansi Keuangan ☺ resumed by Hanny ♥Piutang Wesel

Secara prinsip, piutang wesel sama dengan piutang dagang, tetapi ada surat kesanggupan secara formal.

Surat kesanggupan dibuat pembeli (debitur) promes

dibuat penjual (kreditur) wesel

Pengakuan Piutang Wesel

Penjualan kredit Piutang wesel

Penjualan

Pemberian pinjaman Piutang wesel

Kas dicatat sebesar nilai nominal

Pengalihan piutang Piutang wesel

Piutang usaha

Transaksi Piutang Wesel

1. Saat pengakuan idem di atas

2. Saat penyesuaian ketika jangka waktu wesel melampaui tanggal tutup buku

3. Saat jatuh tempo nilai jatuh tempo sebesar nilai nominal ditambah bunga

Contoh soal :

1 Des Penjualan kredit 100.000 dengan menerima wesel 100.000, bunga 12%, 3 bulan

Pengakuan 1 Des Piutang wesel 100.000

Penjualan 100.000

Penyesuaian 31 Des Piutang bunga 1.000

Pendapatan bunga 1.000 (1 bulan)

Jatuh tempo 1 Mar Kas 103.000

Piutang bunga 1.000 (1 bulan)

Pendapatan bunga 2.000 (2 bulan)

Piutang wesel 100.000

Wesel tidak terbayarkan pada saat jatuh tempo (dishonored)

Jika terdapat keyakinan bahwa di kemudian hari debitur dapat membayarnya piutang wesel

dialihkan ke piutang usaha

Piutang usaha 103.000

Piutang wesel 100.000

Pendapatan bunga 2.000

Piutang bunga 1.000

Page 36

Page 37: Print Mb Hani

♥ RMK Komprehensif Akuntansi Keuangan ☺ resumed by Hanny ♥ Jika tidak terdapat keyakinan bahwa di kemudian hari debitur dapat membayarnya piutang

wesel harus dihapuskan sebesar nilai nominal

Direct Kerugian piutang 100.000 Allowance CKP 100.000

Piutang wesel 100.000 Piutang wesel 100.000

Misal sudah terlanjur mengakui pendapatan bunga dan piutang bunga pada 31 Des

CKP 100.000

Laba ditahan 1.000

Piutang wesel 100.000

Piutang bunga 1.000 (1 bulan)

Pendiskontoan Piutang Wesel

Merupakan pengalihan hak atas piutang wesel kepada pihak lain sebelum tanggal jatuh tempo.

Format pendiskontoan

Nilai nominal xxx

Bunga xxx periode bunga x bunga wesel x nilai nominal

Nilai jatuh tempo xxx

Bunga diskonto (xx) periode bunga x bunga diskonto x nilai jatuh tempo

Kas pendiskontoan xxx

Contoh : soal idem di atas, pada tanggal 1 Feb, piutang wesel didiskontokan pada bunga 14%

Nilai nominal 100.000

Bunga 3.000 3/12 x 12% x 100.000

Nilai jatuh tempo 103.000

Bunga diskonto (1.200) 1/12 x 14% x 103.000

Kas pendiskontoan 101.800

Jadi, perusahaan hanya menerima 101.800 atas diskonto weselnya. Padahal seharusnya hak perusahaan

sebesar 100.000 + 2.000 (nilai nominal + bunga 2 bulan).

Jurnal saat pengalihan

1 Feb Kas 101.800

Piutang wesel 100.000

Pendapatan bunga 800

Piutang bunga 1.000

Persediaan

Persediaan adalah harta yang diperoleh dengan tujuan untuk dijual kembali, baik secara langsung maupun

melalui tahapan proses produksi tertentu. Persediaan merupakan pembeda jenis usaha perusahaan.

Tidak ada persediaan perusahaan jasa

Page 37

Page 38: Print Mb Hani

♥ RMK Komprehensif Akuntansi Keuangan ☺ resumed by Hanny ♥ Persediaan barang dagang perusahaan dagang

Persediaan bahan baku, barang dalam proses, barang jadi perusahaan manufaktur

Aspek Akuntansi atas Persediaan

Aspek akuntansi Pencatatan Periodik

Perpetual

Penilaian Cost Basis FIFO

LIFO

Average

Special identification

NonCost Basis LOCOM

Gross Profit

Retail

Sales relative value

Pencatatan Persediaan

A. Periodik

Tidak mencatat perubahan nilai persediaan dari waktu ke waktu, sehingga untuk menentukan nilai

persediaan harus dilakukan stock opname (penghitungan fisik).

B. Perpetual

Mencatat setiap perubahan nilai, baik akibat adanya pembelian, penjualan, retur pembelian, dan retur

penjualan, sehingga nilai persediaan dan harga pokok barang yang terjual dapat ditentukan setiap

waktu tanpa harus melakukan penghitungan fisik.

Transaksi Periodik Perpetual

Saat pembelian Pembelian

Utang usaha

Persediaan

Utang usaha

Biaya angkut pembelian Biaya angkut (freight in)

Kas

Persediaan

Kas

Retur pembelian Utang usaha

Retur pembelian

Utang usaha

Persediaan

Pelunasan dalam periode potongan Utang usaha

Potongan pembelian

Kas

Utang usaha

Persediaan

Kas

Saat penjualan Piutang

Penjualan

Piutang

Penjualan

HPP

Page 38

Page 39: Print Mb Hani

♥ RMK Komprehensif Akuntansi Keuangan ☺ resumed by Hanny ♥Persediaan

Biaya angkut penjualan Biaya angkut penjualan

Kas

Biaya angkut penjualan

Kas

Retur penjualan Retur penjualan

Piutang

Retur penjualan

Piutang

Persediaan

HPP

Pelunasan dalam periode potongan Kas

Potongan penjualan

Piutang

Kas

Potongan penjualan

Piutang

Dalam pencatatan perpetual, potongan pembelian mengurangi nilai persediaan dan biaya angkut

pembelian (freight-in) menambah nilai persediaan karena akuntansi menganut prinsip historical

cost, dimana nilai persediaan dicatat sebesar harga perolehannya (dalam hal ini harga beli

ditambah biaya angkut dan dikurangi dengan potongan pembeliannya). Sedangkan potongan

penjualan tidak mengurangi nilai persediaan karena persediaan yang dijual sudah berpindah hak

milik ke pembeli. Dengan demikian, jika ada potongan, sudah bukan menjadi hak penjual

sehingga potongan penjualan tidak akan mempengaruhi nilai persediaan.

FOB shipping point barang berpindah hak milik setelah barang berada di atas alat angkut

pengiriman biaya angkut menjadi tanggung jawab pembeli

FOB destination point barang berpindah hal milik di tempat tujuan pembeli biaya angkut

menjadi tanggung jawab penjual

Penilaian Persediaan

A. Cost Basis

1. FIFO asumsi penilaian persediaan dimana barang yang masuk (dibeli/dibuat) pertama kali,

maka akan keluar (dijual) pertama kali pula.

Konsekuensi

Nilai persediaan memakai harga barang akhir overstate

HPP memakai harga barang awal understate

Laba kotor overstate (persediaan ↑ HPP ↓ Laba kotor ↑)

Menguntungkan bagi fiskus (kantor pajak), tetapi merugikan perusahaan

Cocok untuk perusahaan yang persediaannya memiliki expired date

2. LIFO asumsi penilaian persediaan dimana barang yang masuk (dibeli/dibuat) pertama kali,

maka akan keluar (dijual) terakhir.

Page 39

Page 40: Print Mb Hani

♥ RMK Komprehensif Akuntansi Keuangan ☺ resumed by Hanny ♥Konsekuensi

Nilai persediaan memakai harga barang awal understate

HPP memakai harga barang akhir overstate

Laba kotor understate (persediaan ↓ HPP ↑ Laba kotor ↓)

Menguntungkan perusahaan, tetapi merugikan fiskus (kantor pajak)

Cocok untuk perusahaan yang persediaannya merupakan barang-barang antik

3. Average asumsi penilaian persediaan dimana barang yang terjual dan yang tidak terjual

(persediaan) menggunakan harga perolehan rata-rata antara pembelian pertama dan pembelian

berikutnya.

Konsekuensi

Nilai persediaan lebih fair (tidak terlalu ekstrim menguntungkan/merugikan satu pihak)

Paling banyak diterapkan oleh perusahaan

4. Specific Identification asumsi penilaian persediaan berdasarkan hasil identifikasi secara

langsung atas unit yang terjual dan unit yang belum terjual. Metode ini hanya cocok diterapkan

pada perusahaan yang jenis persediaannya terbatas.

B. NonCost Basis

1. LOCOM metode penilaian persediaan berdasarkan nilai terendah diantara harga pokok

(cost) dan nilai pasar yang ditetapkan (designated market value) sebagai perwujudan dari

adanya conservatism.

Langkah-langkah penentuan nilai persediaan berdasarkan LOCOM :

Menentukan nilai batas atas (NRV) = harga jual – biaya penjualan

Menentukan nilai batas bawah = NRV – normal profit

Menentukan biaya pengganti (replacement cost) ditetapkan berdasarkan harga pasar

barang sejenis

Menentukan nilai pasar (designated market value) berdasarkan nilai tengah antara

batas atas, batas bawah, dan biaya pengganti

Menentukan nilai persediaan LOCOM memilih nilai terendah antara harga pasar

ditetapkan (designated market value) dengan cost.

Ilustrasi

Harga jual 10.000

Laba normal 2.000

Biaya penjualan 1.000

Biaya pengganti 8.500

Cost 8.750

Batas atas NRV = 10.000 – 1.000 = 9.000

Batas bawah NRV – laba normal = 9.000 – 2000 = 7.000

Biaya pengganti = 8.500

Nilai pasar 8.500

Cost 8.750

Page 40

Page 41: Print Mb Hani

♥ RMK Komprehensif Akuntansi Keuangan ☺ resumed by Hanny ♥Berarti, nilai persediaan LOCOM sebesar 8.500

2. Gross Profit Method metode penilaian persediaan yang didasarkan pada estimasi persentase

laba kotor atas nilai penjualan dalam satu periode tertentu dengan menggunakan dasar

pemikiran bahwa :

Penjualan = HPP + Laba kotor

Persediaan awal + Pembelian = Penjualan – Persediaan akhir

Metode ini cocok diterapkan untuk persediaan yang tidak bisa atau berisiko tinggi jika dihitung

secara fisik.

Format

Penjualan xxx

Estimasi laba kotor (xx)

Estimasi HPP xxx

Persediaan awal xxx

Pembelian bersih xxx

BTUD xxx

Estimasi HPP (xx)

Estimasi persediaan akhir xxx

Dua Interpretasi atas laba kotor

a. % laba kotor atas penjualan dasar penjualan = 100%

Harga jual = HPP + LK

100% = 90% + 10%

Estimasi LK = 10% x Penjualan

b. % laba kotor atas cost (HPP) dasar cost = 100%

Harga jual = HPP + LK

110% = 100% + 10%

Estimasi LK = 10/110 x Penjualan

Ilustrasi

Pada tanggal 1 Maret 09, perusahaan mengalami kebakaran gudang. Hasil investigasi

menunjukkan bahwa :

Persediaan awal 1 Jan 10 juta

Pembelian s/d 28 Feb 40 juta

Penjualan s/d 28 Feb 44 juta

Retur penjualan 2 juta

Page 41

Page 42: Print Mb Hani

♥ RMK Komprehensif Akuntansi Keuangan ☺ resumed by Hanny ♥Retur pembelian 4 juta

Potongan pembelian 3 juta

Potongan penjualan 5 juta

Persediaan dengan harga jual 8 juta terselamatkan dari kebakaran. Perusahaan menetapkan

Laba Kotor 25% atas HPP. Tentukan estimasi kerugian akibat kebakaran !

Estimasi LK = 25/125 x (40 – 3 juta) = 7,4 juta

Penjualan bersih 37.000

Estimasi LK (7.400)

Estimasi HPP 29.600

Persediaan awal 10.000

Pembelian bersih 33.000

BTUD 43.000

Estimasi HPP (29.600)

Estimasi persediaan akhir 13.400

Harga jual barang yang selamat = 8 juta

Cost barang yang selamat

100/125 x 8 juta = 6,4 juta

Kerugian akibat kebakaran

13,4 juta – 6,4 juta = 7 juta

3. Sales Relative Value Method Metode penentuan cost persediaan yang menggunakan dasar

nilai pasar relatif, yaitu proporsi antara nilai pasar satu jenis produk terhadap total keseluruhan

nilai pasar produk yang diterapkan pada persediaan yang diperoleh secara lump-sum.

Prosedur penentuan nilai persediaan :

Menentukan nilai pasar tiap produk unit produk x harga jual per unit

Menentukan nilai jual relatif Nilai pasar produk x 100%

Total nilai pasar

Menentukan alokasi cost lump-sum nilai jual relatif x cost lump sum

Menentukan cost per unit produk Alokasi cost

Unit produk

Menentukan nilai persediaan alokasi cost per unit x unit tidak terjual

Menentukan harga pokok barang yang terjual alokasi cost per unit x unit terjual

Ilustrasi

Perusahaan membeli sebidang tanah dengan cost 100 juta yang kemudian dipecah sbb :

Tipe Unit Harga jual/unit

Depan 4 20 juta

Tengah 6 10 juta

Belakang 4 5 juta

Page 42

Page 43: Print Mb Hani

♥ RMK Komprehensif Akuntansi Keuangan ☺ resumed by Hanny ♥

Terjual 3 unit depan, 4 unit tengah, 1 unit belakang. Tentukan persediaan akhir dan HPP !

Jawab :

Tipe Unit Harga jual/unit Nilai pasar Nilai jual relatif

Depan 4 20 juta 80 juta 8/16 = 50%

Tengah 6 10 juta 60 juta 6/16 = 37,5%

Belakang 4 5 juta 20 juta 2/16 = 12,5%

Total 160 juta 100%

Tipe Alokasi Cost Cost/unit Persediaan akhir HPP Laba Kotor

D 50% x 100= 50jt 50 : 4 = 12,5jt 1x12,5=12,5jt 3x12,5=37,5jt (3x20)-37,5=22,5jt

T 37,5% x 100=37,5jt 37,5 : 6 =6,25jt 2x6,25=12,5jt 4x6,25=25jt (4x10)-25=15jt

B 12,5% x 100=12,5jt 12,5 : 4 =3,125jt 3x3,125=9,375jt 1x3,125=3,125jt (1x5) - 3,125 =

1,875jt

4. Retail Method Metode penentuan cost persediaan yang didasarkan pada proporsi nilai

barang tersedia untuk dijual (BTUD) menurut cost terhadap nilai BTUD menurut eceran yang

mengakomodasi mark-up, tetapi mengesampingkan mark down atas nilai persediaan yang

dihitung berdasarkan nilai ecerannya. Metode ini cocok digunakan untuk perusahaan yang

memiliki persediaan yang bervariasi (ex : Hypermart, Alfamart, dll)

Format :

at cost at retail

Persediaan awal xxx xxx

Pembelian bersih xxx xxx

BTUD sebelum MU xxx A xxx B

Mark up xxx

Pembatalan MU (xx) - xxx

BTUD setelah MU xxx xxx

Mark down xxx

Pembatalan MD (xx) xxx

BTUD setelah MD xxx

Penjualan bersih (xx)

Nilai persediaan at retail xxx C

% Cost to Retail = A x 100% = **%

Page 43

Page 44: Print Mb Hani

♥ RMK Komprehensif Akuntansi Keuangan ☺ resumed by Hanny ♥ B

Nilai persediaan at cost = **% x C

Investasi

Investasi adalah penyertaan harta perusahaan pada entitas lain selama jangka waktu tertentu dengan

tujuan untuk memperoleh tambahan manfaat ekonomis bagi entitas. Biasanya penyertaan dilakukan

dalam bentuk sekuritas (surat berharga), baik saham maupun obligasi.

Klasifikasi investasi dalam surat berharga

Perbedaan Investasi sementara Investasi jangka panjang

Jangka waktu ≤ 1 tahun / 1 periode akuntansi > 1 tahun / 1 periode akuntansi

Tujuan Return Capital gain (selisih perubahan harga pasar)

Yield (kas yang diterima dari investasi)

Saham dividen

Obligasi bunga

Kepemilikan

Penyajian di

Laporan

Keuangan

Disajikan sebesar nilai pasar ada penyesuaian

terhadap nilai pasar unrealized holding gain/loss

Disajikan sebesar cost tidak

ada penyesuaian terhadap nilai

pasar

Klasifikasi Investasi Sementara

1. Trading securities investasi dalam sekuritas yang memperlakukan sekuritas sebagai barang

dagang sehingga akan diperoleh pada harga terendah dan dijual sesegera mungkin ketika harga

pasar mengalami kenaikan untuk memperoleh capital gain. Jangka waktu kepemilikan < 30

hari (paling likuid). Keuntungan diperoleh hanya dari capital gain.

2. Available for sale sekuritas yang dimiliki untuk dijual kembali pada harga tertinggi sehingga

keuntungan yang diharapkan selain capital gain juga untuk yield sekuritas.

3. Held to maturity (khusus untuk obligasi)

Perusahaan membeli obligasi berjangka waktu misal 5 tahun, pada tahun ke-4, sehingga

dari tanggal pembelian sampai dengan tanggal jatuh tempo hanya berjangka 1 tahun.

Perusahaan awalnya membeli obligasi jangka panjang misal 5 tahun, diklasifikasikan

sebagai Debt Investment dari tahun ke-1 sampai tahun ke-4. Kemudian pada awal tahun

ke-5, diklasifikasikan menjadi Held to Maturity.

Akuntansi terkait Investasi Sementara

Saat perolehan investasi sementara harus dicatat pada saat perolehan sebesar cost, yaitu harga

beli + broker fee (fee pialang)

Page 44

Page 45: Print Mb Hani

♥ RMK Komprehensif Akuntansi Keuangan ☺ resumed by Hanny ♥

Investasi dalam Saham Investasi dalam Obligasi

Investor Investee Investor Investee

TS/AFS

Kas

Harga pasar = nominal

Kas

CS/PS

Harga pasar > nominal

Kas

Paid in/Agio

CS/PS

Harga pasar < nominal

Kas

Paid in/Disagio

CS/PS

TS/AFS/HTM

Kas

Harga pasar nominal

Kas

Utang obligasi

Harga pasar > nominal

Kas (harga pasar)

Utang obligasi (nominal)

Premi (selisih)

Harga pasar < nominal

Kas (harga pasar)

Diskonto (selisih)

Utang obligasi (nominal)

Saat akhir periode dilakukan penyesuaian terhadap nilai pasar karena investasi sementara harus

disajikan dalam neraca pos aktiva lancar sebesar fair value (khusus dari sudut pandang investor).

Jurnal :

Harga pasar

Cost investasi

Gain/Loss belum direalisasi

Jika 1 > 2 3, gain Securities fair value adjustment

Unrealized holding gain

Jika 1 < 2 3, loss Unrealized holding loss

Securities fair value adjustment

Lebih dari 1 periode

Harga pasar investasi 100

Cost investasi (80)

Saldo unrealized holding gain/loss 20

Saldo awal unrealizad holding gain/loss (40)

Adjustment (gain) 60

Adjusment Securities fair value adjustment 60

Unrealized holding gain 60

Page 45

Page 46: Print Mb Hani

♥ RMK Komprehensif Akuntansi Keuangan ☺ resumed by Hanny ♥

Saat penjualan harus diperbandingkan antara nilai cost investasi dengan kas yang diterima dari

penjualan investasi untuk menetapkan keuntungan/kerugian penjualan investasi yang disajikan

dalam Laporan R/L.

Harga jual xxx

Broker fee (xx)

Kas diterima xxx 1

Cost investasi (xx) 2

Keuntungan/kerugian penjualan investasi xxx 3

Jika 1 > 2 3, keuntungan Kas

TS/AFS/HTM

Keuntungan penjualan investasi

Jika 1 < 2 3, kerugian Kas

Rugi penjualan investasi

TS/AFS/HTM

Perlakuan broker fee Pembelian dikapitalisasi sebagai cost investasi

Penjualan sebagai pengurang kas yang diterima

Investasi Jangka Panjang

☺ Pencatatan saat perolehan saham sebesar cost (harga beli + broker fee)

☺ Penilaian dan penyajian sebesar cost pula (tidak ada adjustment pada akhir periode)

Metode pencatatan

Cost Method

Metode pencatatan investasi yang mengasumsikan bahwa investasi tidak memperoleh

kepentingan/pengaruh yang signifikan, sehingga antara investor dan investee seolah-olah entitas

terpisah.

Konsekuensi :

1. Tiap terjadi transfer harta diantara keduanya, harus diakui sebagai pendapatan dan beban.

2. Atas laba atau rugi yang dilaporkan investee, tidak akan mempengaruhi harta, utang, dan

modal investor.

3. Nilai investasi tetap (tidak berubah-ubah) selama tidak ada penambahan/penjualan investasi

Equity Method

Metode pencatatan investasi yang mengasumsikan bahwa pengaruh/kepentingan yang diperoleh

investor atas investee dalam jumlah yang signifikan, sehingga diantara keduanya merupakan

kesatuan entitas.

Page 46

Page 47: Print Mb Hani

♥ RMK Komprehensif Akuntansi Keuangan ☺ resumed by Hanny ♥Konsekuensi :

1. Jika terjadi transfer harta dari investee untuk investornya, maka harus diakui sebagai

penurunan investasi.

2. Tiap laba atau rugi yang dilaporkan investee akan mengubah nilai investasi oleh investor.

3. Nilai investasi sangat menungkin berubah karena adanya dividen, laba, atau rugi investee.

Ketentuan Pencatatan Metode Investasi

☺ Kepentingan 0 – 20% cost method

☺ Kepentingan 20% - 50% equity method

☺ Kepentingan >50% laporan konsolidasi (bisa cost, bisa equity)

Transaksi dan Jurnal terkait Investasi jangka Panjang

Transaksi Cost Method Equity Method

Saat perolehan investasi Investasi dalam saham

Kas

Investasi dalam saham

Kas

Saat pembagian dividen oleh

investee

Kas

Pendapatan dividen

% kepemilikan x dividen

Kas

Investasi dalam saham

% kepemilikan x dividen

Saat pelaporan laba No entry Investasi dalam saham

Equity on income (R/E)

% kepemilikan x laba

Saat pelaporan rugi No entry Equity on Income (R/E)

Investasi dalam saham

% kepemilikan x laba

Saat penjualan investasi

Cost dan harga jual diperbandingkan

Harga jual xxx

Broker fee (xx)

Kas diterima xxx

Cost investasi (xx)

Gain/Loss penjualan investasi xxx

Jika 1 > 2 3, gain

Kas

Investasi dalam saham

Gain penjualan investasi

Jika 1 < 2 3, loss

Kas

Loss penjualan investasi

Investasi dalam saham

Idem cost method

Laporan Konsolidasi adalah laporan keuangan yang menggabungkan antara laporan keuangan

controlling interest dengan laporan keuangan minority interest, sebagai wujud dari business

entity assumption.

Page 47

Page 48: Print Mb Hani

♥ RMK Komprehensif Akuntansi Keuangan ☺ resumed by Hanny ♥

Prosedur Penyusunan Laporan Konsolidasi

1. Mengeliminasi rekening-rekening resiprokal (rekening yang saling mempengaruhi diantara catatan

controlling interest dan minority interest ex : pengiriman dan penerimaan barang dagang antar

entitas tersebut; utang piutang bunga obligasi yang diterbitkan dan diperoleh antarentitas tersebut.

2. Menggabungkan saldo rekening-rekening yang tidak tereliminasi guna penyusunan Laporan R/L,

Laporan Perubahan Modal, dan Neraca Konsolidasian.

Aktiva Tetap

Property, Plant, Equipment

Leasing

Leasing adalah kontrak sewa jangka panjang atas aktiva tetap antara lessor dengan lessee yang mana

lessor menyerahkan aktiva tetap untuk dimanfaatkan secara ekonomis oleh lessee dengan menerima

pembayaran secara berkala selama jangka waktu tertentu. Leasing merupakan contoh yang paling tepat

untuk konsep “substantive over form”.

Jenis Leasing sudut pandang Lessee Operating lease

Capital lease

Sudut pandang Lessor Operating lease

Direct financing lease

Sales type lease

Operating Lease (dari sudut lessee)

Leasing yang mengakui dan memngasumsikan leasing sebagai kontrak sewa biasa.

Konsekuensi

☺ Lessor mengakui penerimaan leasing sebagai pendapatan sewa, sedangkan lessee mengakui

pengeluaran leasing sebagai beban sewa.

☺ Lessor berkewajiban mengakui dan menyajikan aktiva leasing pada neracanya.

☺ Lessor harus mengakui penyesuaian penurunan manfaat ekonomis (penyusutan) berdasarkan cost

aktiva leasing dan umur ekonomis aktiva leasing.

☺ Seluruh biaya terkait aktiva leasing (executory cost) seperti property tax, pemeliharaan dan

perawatan, asuransi aktiva menjadi tanggung jawab lessor.

Transaksi dan Jurnal terkait Operating Lease

Transaksi Lessor Lessee

Page 48

Page 49: Print Mb Hani

♥ RMK Komprehensif Akuntansi Keuangan ☺ resumed by Hanny ♥

Penerimaan sewa Kas

Pendapatan sewa

Beban sewa

Kas

Akhir periode Beban penyusutan

Akumulasi penyusutan

Cost – NR

UE

No entry

Capital Lease

Leasing yang mengasumsikan telah terjadi transfer kepemilikan atau aktiva leasing sehingga lessee harus

mengakui adanya kewajiban dan lessor memunculkan piutang dari pembayaran secara berkala selama

jangka waktu tertentu.

Konsekuensi

☺ Lessee berhak mengakui dan menyajikan aktiva leasing di neraca

☺ Lessee harus membuat pengakuan penyusutan aktiva leasing berdasarkan jangka waktu leasing

dan nilai yang dikapitalisasi sebagai aktiva leasing.

☺ Seluruh biaya dan risiko terkait aktiva leasing menjadi tanggung jawab lessee.

Transaksi dan Jurnal terkait Capital Lease

Transaksi Lessor Lessee

Saat kontrak leasing Piutang pembayaran leasing (JKL)

Aktiva leasing

Pendapatan bunga diterima dm

Aktiva leasing

Kewajiban atas leasing

(sebesar jumlah kapitalisasi leasing)

Saat penerimaan

pembayaran leasing ke-1

Kas

Piutang pembayaran leasing

Kewajiban atas leasing

Kas

Saat akhir periode Mengakui pendapatan bunga

Pendapatan bunga diterima dm

Pendapatan bunga

% bunga x periode x nilai pokok

piutang leasing

Mengakui beban bunga

Beban bunga

Utang bunga

% bunga x periode x sisa kewajiban

leasing

Mengakui depresiasi

Beban penyusutan leasing

Akumulasi penyusutan leasing

Jumlah kapitalisasi leasing

Jangka waktu leasing

Page 49

Page 50: Print Mb Hani

♥ RMK Komprehensif Akuntansi Keuangan ☺ resumed by Hanny ♥Saat penerimaan

pembayaran leasing ke-2

Kas

Piutang pembayaran leasing

Kewajiban atas leasing

Utang bunga

Kas

Kriteria Klasifikasi Leasing dari Sudut Pandang Lessee

1. Adanya transfer kepemilikan dari lessor ke lessee

2. Adanya hak/opsi beli oleh lessee atas aktiva leasing pada akhir kontrak

3. Jangka waktu leasing ≥ 75% umur ekonomis aktiva leasing

4. Jumlah kapitaslisasi ≥ 90% dari harga pasar aktiva leasing

Ketentuan Klasifikasi

Jika kontrak leasing memenuhi salah satu dari empat kriteria di atas, maka leasing diklasifikasikan

sebagai Capital Lease.

Jika tidak memenuhi satupun dari kriteria di atas, maka diklasifikasikan sebagai Operating Lease.

Operating Lease (dari sudut Lessor)

Jenis leasing yang mengasumsikan kontrak leasing sebagai kontrak sewa biasa.

Konsekuensi

☺ Lessor mengakui penerimaan leasing sebagai pendapatan sewa, sedangkan lessee mengakui

pengeluaran/pembayaran leasing sebagai beban sewa.

☺ Lessor berkewajiban mengakui dan menyajikan aktiva leasing pada neracanya karena hak milik

berada di tangan lessor.

☺ Lessor harus mengakui penyesuaian penurunan manfaat ekonomis (penyusutan) berdasarkan cost

aktiva leasing dan umur ekonomis aktiva leasing.

☺ Seluruh biaya terkait aktiva leasing (executory cost) seperti property tax, pemeliharaan dan

perawatan, asuransi aktiva menjadi tanggung jawab lessor.

Direct Financing Lease

Jenis leasing yang mengasumsikan kontrak leasing sebagai pembayaran atas aktiva leasing yang

dibutuhkan dan digunakan oleh lessee dengan menerima pembayaran secara berkala sebagai bentuk

pengembalian atas pembayaran yang dilakukan kontrak pendanaan.

Skema

1. Lessee dan lessor membuat kesepakatan/kontrak leasing

2. Lessee mengambil/membeli aktiva dari toko

3. Lessor membayarkan aktiva yang diambil oleh lessee kepada toko

4. Lesse melakukan pembayaran secara berkala kepada lessor

Page 50

Page 51: Print Mb Hani

♥ RMK Komprehensif Akuntansi Keuangan ☺ resumed by Hanny ♥Konsekuensi

☺ Lessee harus menyajikan aktiva leasing di neraca karena lessee menerima manfaat ekonomis

selama beberapa periode ke depan

☺ Hak milik berada di tangan lessor

☺ Lessee harus membuat jurnal pengakuan penyusutan pada tiap tanggal tutup buku berdasarkan

jangka waktu leasing (jumlah kapitalisasi leasing dibagi dengan jangka waktu leasing).

☺ Biaya dan risiko terkait aktiva leasing menjadi tanggung jawab lessee.

Transaksi dan jurnal (dari sisi lessor)

Saat kontrak leasing Piutang pembayaran leasing

Aktiva leasing

Pendapatan bunga diterima dimuka

Saat penerimaan angsuran ke-1 Kas

Piutang pembayaran leasing

Saat tutup buku Pendapatan bunga diterima dimuka

Pendapatan bunga

Saat penerimaan angsuran ke-2 Kas

Piutang pembayaran leasing

Sales Type Lease

Jenis leasing yang mengasumsikan kontrak leasing sebagai kontrak jual beli antara lessor dengan lessee

dimana pembayaran dilakukan secara berkala selama jangka waktu leasing. Karena diasumsikan sebagai

penjualan, maka jumlah yang dikapitalisasi sama dengan nilai pasar aktiva leasing kontrak penjualan.

Konsekuensi

☺ Kepemilikan dan manfaat ekonomis berpindah dari lessor kepada lessee, sehingga lessee harus

menyajikan aktiva leasing di neracanya.

☺ Lesse harus mengakui penyusutan dan menanggung seluruh biaya dan risiko atas aktiva.

Transaksi dan jurnal

Saat kontrak leasing Piutang pembayaran leasing @ JKL/market

HPP @ cost

Aktiva @cost

Penjualan @JKL/market

Saat penerimaan angsuran ke-1 Kas

Piutang pembayaran leasing

Saat tutup buku (mengakui pendapatan bunga) Piutang bunga

Page 51

Page 52: Print Mb Hani

♥ RMK Komprehensif Akuntansi Keuangan ☺ resumed by Hanny ♥ Pendapatan bunga

Saat penerimaan angsuran ke-2 Kas

Piutang bunga

Piutang pembayaran leasing

Kriteria Klasifikasi Leasing dari Sudut Pandang Lessor

Kriteria kelompok 1 no 1 s/d 4 idem kriteria lessee

Kriteria kelompok 2 no 5 Ketertagihan pembayaran leasing dapat dijamin (pasti tertagih)

no 6 Nilai pasar aktiva leasing = jumlah kapitalisasi leasing

Ketentuan Klasifikasi

Kontrak leasing tidak memenuhi kriteria kelompok 1 diklasifikasikan sebagai operating lease

Kontrak leasing memenuhi salah satu kriteria kelompok 1 dan kriteria kelompok 2 no 5, tetapi

tidak memenuhi no 6 direct financing lease

Kontrak leasing memenuhi salah satu kriteria kelompok 1 dan memenuhi seluruh kriteria

kelompok 2 sales type lease

Laba Ditahan (Retained Earnings)

Laba ditahan adalah jumlah akumulasi laba dari kegiatan entitas yang sampai dengan tanggal tertentu

belum ditentukan penggunaannya. Laba ditahan biasa disebut sebagai earned capital.

Transaksi yang mempengaruhi Laba Ditahan

Transaksi yang menambah saldo Laba Ditahan

1. Laba Ikhtisar R/L

Laba ditahan

2. Koreksi kesalahan kesalahan pencatatan yang berakibat pada pengakuan pendapatan

understate dan/atau beban overstate sehingga laba bersih yang diakui understate, dan laba

ditahan menjadi understate pula, dengan syarat koreksi dilakukan pada periode berikutnya

(setelah periode terjadinya kesalahan).

Contoh : perusahaan membayar biaya iklan untuk 1 periode sebesar 10.000,-, dicatat sebesar

100.000,- pada tahun 2009.

Koreksi 2009

Kas 90.000

Biaya iklan 90.000

Koreksi 2010

Kas 90.000

Laba ditahan 90.000

3. Pengaruh kumulatif perubahan prinsip/metode akuntansi kebijakan perusahaan untuk

mengubah penggunaan metode/prinsip akuntansi, dimana dengan prinsip baru tersebut

Page 52

Page 53: Print Mb Hani

♥ RMK Komprehensif Akuntansi Keuangan ☺ resumed by Hanny ♥berakibat pada pengakuan pendapatan terlalu rendah dan beban terlalu tinggi, sehingga

pengakuan laba bersih dan laba ditahan terlalu rendah.

Contoh : perubahan metode depresiasi dari saldo menurun ke garis lurus

1 Jan 2009 Memperoleh mesin, cost 100 juta, UE 5 tahun, NR 0, saldo menurun ganda

1 Jan 2011 Mengubah metode saldo menurun ganda ke garis lurus

Periode Saldo Menurun Ganda Garis Lurus Selisih

2009 2 x 100% x 100 juta = 40 juta

5

20 juta 20 juta

2010 2 x 100% x (100 juta– 40 juta) = 24 juta

5

20 juta 4 juta

Total 64 juta 40 juta 24 juta

Misal tarif pajak sebesar 10%, maka jurnalnya :

Akumulasi depresiasi 24 juta

Laba Ditahan 90% x 24 juta = 21,6 juta selisih x (1 – tax rate)

Utang pajak ditangguhkan 10% x 24 juta = 2,4 juta

Transaksi yang mengurangi saldo Laba Ditahan

1. Rugi

2. Koreksi kesalahan jurnalnya tinggal dibalik

3. Pengaruh kumulatif perubahan metode/prinsip akuntansi

4. Dividen

Dividen merupakan laba ditahan yang ditetapkan sebagian atau keseluruhan untuk dibagikan

kepada para pemegang saham sebagai bentuk kompensasi atas investasi yang telah

dilakukan pada perusahaan. Tanggal terkait dividen tanggal pengumuman, tanggal

pencatatan, dan tanggal pembayaran/pembagian.

Jenis dividen :

a) Cash Dividend dividen dibagikan dalam bentuk tunai kepada pemegang saham

Saat pengumuman Laba ditahan

Utang dividen

Saat pencatatan No entry (karena tanggal ini digunakan sebagai pencatatn

pihak investor yang berhak menerima dividen oleh perusahaan

Saat pembayaran Utang dividen

Kas

Ex-dividend day tanggal hilangnya hak pemegang saham atas dividen yang dibagikan

oleh perusahaan. Jika investor membeli saham sebelum tanggal ex-dividend day, maka

investor tersebut akan memperoleh hak dividen yang diumumkan. Akan tetapi jika

investor membeli setelah tanggal ex-dividend day, naka investor tersebut akan kehilangan

Page 53

Page 54: Print Mb Hani

♥ RMK Komprehensif Akuntansi Keuangan ☺ resumed by Hanny ♥

b) Stock dividend dividen yang dibagikan kepada pemegang saham dengan

penerbitnan saham baru dimana besarnya dividen dinyatakan dalam rasio.

Harga pasar = nominal Harga pasar > nominal Harga pasar < nominal

Saat

pengumuman

Laba ditahan

Saham diterbitkan

Laba ditahan

Paid in capital

Saham diterbitkan

Laba ditahan

Paid in capital

Saham diterbitkan

Saat pencatatan No entry

Saat pembagian Saham diterbitkan

Saham biasa/preferen

Saham diterbitkan

Saham biasa/preferen

Saham diterbitkan

Saham biasa/preferen

c) Property dividend dividen yang dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk

noncash (biasanya berupa investasi sementara atau persediaan). Oleh karena harta

didstribusikan, maka sebelum diumumkan, harta harus disesuaikan dengan nilai pasar.

Jurnal penyesuaian terhadap nilai pasar

Jika nilai pasar > cost Property

Market value adjustment

Jika nilai pasar < cost Market value adjustment

Property

Saat pengumuman Laba ditahan ( @ market value)

Utang dividen property ( @ market value)

Saat pencatatan No entry

Saat pembagian Utang dividen property

Property

d) Scrib dividend dividen yang dibagikan kepada pemegang saham dengan

menerbitkan wesel untuk pemegang saham. Konsekuensinya, pada saat pembayaran

harus disertai dengan bunga wesel.

Saat pengumuman Laba ditahan

Wesel untuk pemegang saham

Saat pencatatan No entry

Ex-dividend day tanggal hilangnya hak pemegang saham atas dividen yang dibagikan

oleh perusahaan. Jika investor membeli saham sebelum tanggal ex-dividend day, maka

investor tersebut akan memperoleh hak dividen yang diumumkan. Akan tetapi jika

investor membeli setelah tanggal ex-dividend day, naka investor tersebut akan kehilangan

Page 54

Page 55: Print Mb Hani

♥ RMK Komprehensif Akuntansi Keuangan ☺ resumed by Hanny ♥Saat pembagian Wesel untuk pemegang saham (nilai nominal)

Beban bunga (% bunga x periode x nilai nominal)

Kas (total)

e) Liquidation dividend dividen yang dibagikan kepada pemegang saham yang mana

sebagian dari yang dibagikan tersebut merupakan pengembalian modal karena

perusahaan menetapkan rencana untuk melikuidasi usahanya.

Saat pengumuman Laba ditahan (sebesar dividen yang dibagikan)

Paid in capital (pengembalian modal)

Utang dividen

Saat pencatatan No entry

Saat pembagian Utang dividen

Kas

5. Pembatasan Laba Ditahan (Restriction)

Kebijakan perusahaan untuk menetapkan penggunaan laba ditahan secara khusus atas tujuan

tertentu tetapi belum dilakukan transaksinya agar pada saat terjadinya tidak mengganggu

proses operasional perusahaan.

Contoh : pembatasan laba ditahan untuk ekspansi usaha dan cadangan pelunasan obligasi

(bond sinking fund).

Pembatasan laba ditahan berpengaruh terhadap jumlah (mengurangi) laba ditahan yang siap

untuk digunakan sehingga mengurangi jumlah laba ditahan yang dilaporkan dan disajikan

dalam neraca perusahaan. Ketika pembatasan laba ditahan dilakukan, pembatasan atas harta

(biasanya kas) juga dilakukan untuk mengimbangi perubahan jumlah ekuitas perusahaan.

Transaksi dan jurnal

Saat terjadinya pembatasan

Kas – dibatasi untuk ....

Kas

Laba ditahan

Laba ditahan – dibatasi untuk ....

Ketika terjadi transaksi atas pembatasan yang dilakukan

Kas

Kas – dibatasi untuk ....

Laba ditahan dibatasi untuk ....

Laba ditahan

Untuk pelunasan obligasi Untuk ekspansi

Utang obligasi atau Investasi

Page 55

Page 56: Print Mb Hani

♥ RMK Komprehensif Akuntansi Keuangan ☺ resumed by Hanny ♥ Kas Kas

Efek pembatasan dalam Laporan R/L

PT AbQori

Laporan Laba Ditahan

Untuk periode XXXX

Laba ditahan awal xxx

(+) Laba xxx

Koreksi kesalahan xxx

Pengaruh kumulatif xxx xxx

(-) Rugi xxx

Koreksi kesalahan xxx

Pengaruh kumulatif xxx

Dividen xxx

Transaksi saham treasury xxx (xx)

Laba ditahan tidak dibatasi xxx

Pembatasan laba ditahan (xx)

Laba ditahan setelah pembatasan xxx jumlah di neraca

6. Transaksi terkait saham treasury

Saham treasury adalah saham yang dibeli/ditarik kembali dari peredaran dengan tujuan

tertentu, antara lain :

Meningkatkan likuiditas saham di pasar modal

Dengan adanya saham treasury, akan mengurangi jumlah penawaran saham dan

dengan asumsi permintaan tetap, maka harga pasar saham akan meningkat. Pada

akhirnya diikuti dengan peningkatan volume perdagangan saham dan frekuensinya.

Memperoleh agio (excess par value yang tinggi)

Ketika saham ditarik, penawaran turun. Dengan asumsi permintaan tetap, maka

harga saham meningkat. Pada saat harga saham meningkat, perusahaan kembali

menerbitkan saham treasury untuk memperoleh harta (kas) dan agio yang lebih

tinggi dari jumlah yang digunakan pada saat penarikan.

Memberi kompensasi kepemilikan saham bagi pihak manajerial dengan harapan

manajemen akan memberikan kinerja yang lebih baik. Oleh karena selain sebagai

pihak manajemen, juga berperan sebagai pemilik perusahaan sehingga dalam tiap

Page 56

Page 57: Print Mb Hani

♥ RMK Komprehensif Akuntansi Keuangan ☺ resumed by Hanny ♥pengambilan keputusan akan lebih berhati-hati. Dengan begitu, akan menghasilkan

kinerja terbaiknya dan pada akhirnya meningkatkan nilai perusahaan.

Transaksi saham treasury dapat mengurangi jumlah laba ditahan perusahaan jika dalam

pernerbitan kembali perusahaan menerima kas yang lebih rendah dari nilai saham treasury,

sementara saldo agio saham treasury tidak cukup untuk menutup selisih kurang tersebut,

sehingga harus diambilkan/ditutup dari saldo laba ditahan.

Metode pencatatan saham treasury :

a) Cost method mencatat saham treasury sebesar harga penarikan (jumlah kas yang

dikeluarkan saat penarikan saham), sehingga pada saat terjadinya penarikan tidak

memungkinkan muncul agio/disagio saham treasury.

b) Par value method mencatat saham treasury sebesar nilai nominal sehingga

dimungkinkan terjadi agio/disagio saham treasury pada saat terjadinya penarikan.

Transaksi dan jurnal

Transaksi Cost method Par value method

Saat penerbitan saham

Diterbitkan 100 lbr saham biasa,

nilai nominal 100/lbr, harga 120/lbr

Kas 120.000

Saham biasa 100.000

PIC – saham biasa 20.000

Idem

Saat penarikan saham (treasury)

400 lbr saham biasa ditarik pada

harga 110/lbr

Saham treasury 44.000

Kas 44.000

Saham treasury 40.000

PIS – saham biasa 4.000

Kas 44.000

Saat penerbitan kembali saham

treasury

100 lbr saham treasury

diterbitkan pada harga 125/lbr

100 lbr saham treasury

diterbitkan pada harga 105/lbr

100 lbr saham treasury

diterbitkan pada harga 90/ lbr

Kas 12.500

PIC – Saham treasury 1.500

Saham treasury 11.000

Kas 10.500

PIC – Saham treasury 500

Saham treasury 11.000

Kas 9.000

PIC – Saham treasury 1.000

Laba ditahan 1.000

Saham treasury 11.000

Kas 125.000

PIC – Saham treasury 2.500

Saham treasury 10.000

Kas 10.500

PIC – Saham treasury 500

Saham treasury 10.000

Kas 9.000

PIC – Saham treasury 1.000

Saham treasury 10.000

Page 57

Page 58: Print Mb Hani

♥ RMK Komprehensif Akuntansi Keuangan ☺ resumed by Hanny ♥Saat penghapusan saham treasury

kebijakan untuk tidak

menerbitkan kembali saham

treasury

Sisa 100lbr saham treasury

dihapuskan

Saham biasa 10.000

PIC – Saham biasa 1.000

Saham treasury 11.000

Saham biasa 10.000

Saham treasury 10.000

Perbedaaan penyajian saham treasury antara cost method dan par value method

Jika dalam mencatat saham treasury menggunakan cost method, maka saham treasury yang

belum diterbitkan kembali sampai dengan tanggal penyusunan neraca, harus disajikan dalam

neraca sebagai pengurang jumlah total ekuitas pemegang saham sebesar cost penarikan.

PT AbQori

Laporan Ekuitas Pemegang Saham

Untuk periode XXX

Modal saham xxx

Tambahan modal disetor xxx

Laba ditahan xxx

xxx

Saham treasury ( at cost) (xx)

Total ekuitas pemegang saham xxx

Alasan penyajian saham treasury yaitu karena nilai cost saham treasury berbeda dengan

nilai nominal saham. Oleh karenanya tidak dapat dikurangkan secara langsung pada akun

modal saham yang dicatat di neraca sebesar nilai nominalnya.

Jika perusahaan menggunakan par value method, maka saham treasury langsung

dikurangkan atas akun rekening modal saham sehingga tidak perlu disajikan. Oleh

karenanya nilai modal saham adalah bersih setelah dikurangi saham treasury. Hal ini bisa

dilakukan karena nilai modal saham yang tercatat dan nilai saham treasury yang diakui

sama-sama sebesar nilai nominal.

Format Penyajian

Modal saham (setelah saham treasury) xxx

Tambahan modal disetor xxx

Laba ditahan xxx

Total ekuitas pemegang saham xxx

Depresiasi, Amortisasi, dan Deplesi

Page 58

Page 59: Print Mb Hani

♥ RMK Komprehensif Akuntansi Keuangan ☺ resumed by Hanny ♥Depresiasi adalah alokasi cost aktiva tetap selama umur atau masa manfaat ekonomisnya secara sistematis

dengan menggunakan prosedur atau metode tertentu.

Metode Depresiasi

1. Metode garis lurus (straight line)

Tarif dan dasar depresiasi tetap beban depreasiasi tetap dari periode ke periode

2. Metode saldo menurun ganda (double declining balance)

Tarif tetap, dasar depresiasi menurun beban depresiasi menurun dari periode ke periode

3. Metode jumlah angka tahun (sum of years digit)

Tarif menurun, dasar depresiasi tetap beban depresiasi menurun dari periode ke periode.

Periode akuntansi ≠ periode depresiasi ketika depresiasi tidak dimulai dari awal periode akuntansi.

4. Metode satuan aktivitas (unit of activity)

Tarif tetap, dasar depresiasi bisa naik atau turun sesuai aktivitas aktual beban depresiasi bisa

naik atau turun

Page 59