27
MAKALAH METABOLISME Oleh: Kelompok 9 Dhina Puspitaningrum (141710101016) Yogi Dwi Anggoro P (141710101049) Syafrizal Fendiansyah (141710101028) Rizka Dwi Khairunnisa (141710101103) TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN

print meta.doc

Embed Size (px)

Citation preview

MAKALAH

METABOLISMEOleh:

Kelompok 9

Dhina Puspitaningrum (141710101016)

Yogi Dwi Anggoro P (141710101049)

Syafrizal Fendiansyah (141710101028)

Rizka Dwi Khairunnisa (141710101103)

TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS JEMBER

TAHUN 2014

METABOLISME

Metabolisme adalah proses sintesis dan pemecahan senyawa menjadi lebih sederhana dengan bantuan enzim dan akan menghasilkan energi.

Adapun 2 macam proses metabolisme adalah sebagai berikut:

1. Katabolisme

Katabolisme adalah proses penguraian senyawa kompleks menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana. Contohya adalah respirasi sel.

2. Anabolisme

Anabolisme adalah proses penyusunan senyawa kompleks dari senyawa-senyawa yang lebih sederhana. Contohnya adalah fotosintesis dan kemosintesis.

Dalam proses metabolisme yang berperan penting adalah enzim. Enzim berperan sebagai biokatalisator yang artinya enzim dapat mempercepat proses metabolisme tanpa mengubah struktur kimianya. Enzim juga tidak ikut bereaksi sehingga tidak mempengaruhi hasil akhir suatu reaksi.

Adapun macam-macam metabolisme zat-zat makanan adalah sebagai berikut:1. Metabolisme karbohidrat

Metabolisme karbohidrat adalah proses sintesis dan pemecaha karbohidrat menjadi senyawa yang lebih sederhana dengan bantuan enzim dan akan menghasilkan energi. Dalam metabolisme karbohidrat ada 6 proses yaitu sebagai berikut:

a. Glikolisis

Glikolisis adalah proses penguraian karbohidrat (glukosa ) menjadi asam piruvat. Gllikolisis merupakan proses katabolisme. Proses glikolisis adalah sebagai berikut:

Glukosa masuk lintasan glikolisis melalui fosforilasi menjadi glukosa-6 fosfat dengan memerlukan ATP dan dikatalisir oleh enzim heksokinase. Selanjutnya Glukosa 6-fosfat diubah menjadi Fruktosa 6-fosfat dengan bantuan enzim fosfoheksosa isomerase. Kemudian Fruktosa 6-fosfat diubah menjadi Fruktosa 1,6-bifosfat dengan bantuan enzim fosfofruktokinase. Fruktosa 1,6-bifosfat dipecah menjadi 2 senyawa triosa fosfat yaitu gliserahdehid 3-fosfat dan dihidroksi aseton fosfat. Reaksi ini dikatalisir oleh enzim aldolase (fruktosa 1,6-bifosfat aldolase). Gliseraldehid 3-fosfat dapat berubah menjadi dihidroksi aseton fosfat dan sebaliknya dengan bantuan enzim fosfotriosa isomerase. Gliseraldehid 3-fosfat dan dihidroksi aseton fosfat dioksidasi menjadi 1,3-bifosfogliserat, dengan aktivitas enzim fosfotriosa isomerase. Energi yang dihasilkan dalam proses oksidasi disimpan melalui pembentukan ikatan sulfur berenergi tinggi. Fosfat berenergi tinggi ini ditangkap menjadi ATP dalam reaksi lebih lanjut dengan ADP, yang dikatalisir oleh enzim fosfogliserat kinase. Senyawa sisa yang dihasilkan adalah 3-fosfogliserat. 3-fosfogliserat diubah menjadi 2-fosfogliserat dengan dikatalisir oleh enzim fosfogliserat mutase. 2-fosfogliserat diubah menjadi fosfoenol piruvat (PEP) dengan bantuan enzim enolase. PEP dipindahkan pada ADP oleh enzim piruvat kinase sehingga menghasilkan ATP. Enol piruvat yang terbentuk dalam reaksi ini mengalami konversi spontan sehingga menjadi asam piruvat.b. Glikogenesis

Glikogenesis merupakan proses anabolisme. Glikogenesis adalah proses perubahan glukosa menjadi glikogen. Berikut ini adalah proses glikolisis:

Tahap pertama adalah pembentukan glukosa-6-fosfat dari glukosa, dengan bantuan enzim glukokinase dan mendapat tambahan energi dari ATP dan fosfat. Glukosa-6-fosfat dengan enzim glukomutase menjadi glukosa-1-fosfat. Glukosa-1-fosfat bereaksi dengan UTP (Uridin Tri Phospat) dikatalisis oleh uridil transferase menghasilkan uridin difosfat glukosa (UDP-glukosa) dan pirofosfat (PPi). Tahap terakhir terjadi kondensasi antara UDP-glukosa dengan glukosa nomor satu dalam rantai glikogen primer menghasilkan rantai glikogen baru dengan tambahan satu unit glukosa. Glukosa 6-fosfat dan glukosa 1-fosfat merupakan senyawa antara dalam proses glikogenesis atau pembentukan glikogen dari glukosa.c. Glikogenolisis

Glikogenolisis merupakan proses katabolisme. Glikogenolisis adalah proses pemecaha glikogen menjadi glukosa sebagai energi. Berikut ini adalah proses glikogenolisis:

Proses glikogenolisis juga melibatkan senyawa glukosa 6-fosfat dan glukosa 1- fosfat tetapi dengan jalur yang berbeda. Senyawa antara UDP-glukosa (Glukosa Uridin Difosfat) terjadi pada jalur pembentukan tetapi tidak pada jalur penguraian glikogen. Demikian pula enzim yang berperan dalam kedua jalur tersebut juga berbeda. Gugus fosfat dan energi yang diperlukan dalam reaksi pembentukan glukosa 6-fosfat dari glukosa diberikan oleh ATP yang berperan adalah enzim glukokinase. Selanjutnya, dengan fosfoglukomutase, glukosa 6-fosfat mengalami reaksi isomerasi menjadi glukosa 1-fosfat. Glukosa 1-fosfat bereaksi dengan uridin tri fosfat (UTP) dikatalis oleh glukosa 1-fosfat uridil transferase menghasilkan uridin difosfat glukosa (UDP-glukosa)dan pirofosfat (PPi). Dalam hal ini UDP-glukosa bereaksi dengan fruktosa 6-fosfat, dikatalis oleh sukrosa fosfat sintase, membentuk sukrosa 6-fosfat yang kemudian dengan enzim sukrosa fosfatase dihidrolisis menjadi sukrosa.d. Glukoneogenesis

Glukoneogenesis merupakan proses anabolisme. Glukoneogenesis adalah proses pembentukan glukosa dari senyawa-senyawa non karbohidrat, bisa dari lipid maupun protein. Berikut ini adalah proses glukoneogenesis:e. Siklus krabs

Siklus Krebs adalah reaksi antara asetil ko-A dengan asam oksaloasetat, yang kemudian membentuk asam sitrat. Siklus Krebs disebut juga dengan siklus asam sitrat. Berikut ini adalah proses dari siklus krebs:

f. Jalur pentosa fosfat

Jalur pentosa fosfat merupakan jalur respirasi yang menghasilkan NADPH dan pentosa.Terdapat dua fase yang berbeda, namun keduanya berada dalam jalur yang sama. Fase tersebut adalah sebagai berikut:

a) Fase Oksidatif

Dimulai dari Pengubahan Glukosa-6-fosfat menjadi Ribulosa-5-fosfat diikuti dengan pembentukan 2 molekul NADPH

Dalam pembentukan pentosa fosfat terdiri dari tiga reaksi:

a. Reaksi pertama, Glukosa-6-fosfo dehidrogenase (G-6-PD) mengkatalis oksidasi Glukosa-6-fosfat

b. Molekul kedua dari NADPH selama dekarboksilasi oksidatif dari 6-fosfoglukonat menghasilkan Ribulosa-5-fosfat

6-Fosfoglukonat dan NADPH merupakan produk reaksi ini

.

b) Fase non oksidatif

Pada fase non oksidatif jalur pentosa fosfat, ribulosa 6 fosfat diubah menjadi ribosa 5 fosfat dan zat antara jalur glikolitik. Ribosa 5 fosfat menghasilkan gula untuk sintesis nukleotida. Bagian dari jalur ini bersifat reversibel, oleh karena itu ribosa 5 fosfat juga dapat dibentuk dari zat antara glikolisis. Salah satu enzim yang berperan dalam interkonversi gula-gula ini transketolase dan menggunakan tiamin pirofosfat sebagai koenzim. Glukosa 6 fosfat adalah substrat untuk jalur pentosa fosfat dan glikolisis.

2. Metabolisme Lipid

Metabolisme lipida yaitu pembentukan asam lemak dari asetil-KoA atau penguraian asam lemak menjadi asetil-KoA dengan bantuan beberapa enzim dan pada saat pembentukan membutuhkan ATP sedangkan saat penguraian menghasilkan ATP. Metabolisme lipid yaitu:Oksidasi Asam LemakOksidasi asam lemak (beta oksidasi) yaitu pemecahan asam lemak menjadi asetil Ko-A yang berlangsung di dalam mitokondria kemudian hasilnya dibawa menuju siklus kreb. Disebut beta oksidasi karena terjadi pemecahan asam lemak menjadi fraksi-fraksi senyawa beratom C dua buah secara berurutan berlangsung melalui oksidasi atom C beta.Tahapan oksidasi asam lemak yaitu:

1) Aktivasi asam lemak

Ada tiga jenis enzim yang mengaktifkan asam lemak, yaitu Asil-KoA sintease, Asetil-KoA sintetase medium dan asil-KoA sintease panjang. Enzim-enzim tersebut bekerja berdasarkan panjang pendeknya rantai atom C asam lemak. Aktivasi asam lemak membutuhkan ATP dan enzim pengaktif yaitu asil Ko-A sintease yang menghasilkan asil Ko-A. ATP yang digunakan akan dihidrolisis menjadi AMP dan PP (pirofosfat). Senyawa pirofosfat tersebut adalah anhidrida yang mudah memecah menjadi 2 gugus fosfat. Pemecahannya dibantu oleh enzim pirofosfatase.

2) Transfer gugus asil ke karnitin

Transfer asil Ko-A membutuhkan enzim karnitin asil-transferase dan menghasilkan senyawa ester O-asil-karnitin yang dapat menembus dinding mitokondria masuk ke dalam matriks.3) Dehidrogenasi pertama

Asam lemak aktif dikatalis oleh enzim asil-KoA dehidrogenase dan dibantu oleh FAD yang mengambil hidrogen yang terikat pada atom C dan C sehingga terbentuk ikatan ganda yaitu trans-enoil-KoA. Terjadi proses oksidasi dimana FAD dioksidasi menjadi FADH2

4) Hidrasi

Trans-enoil-KoA diubah oleh enzim enoil-KoA menjadi 3-hidroksi-asil-KoA. Hasil hidrasi asil-KoA dengan ikatan ganda trans maka hasilnya adalah bentuk L.

5) Dehidrogenasi kedua

3-hidroksi-asil-KoA dibantu oleh NAD+ menghasilkan 3-keto-asil-KoA

6) Tiolisis

3-keto-asil-KoA dipecah oleh enzim asetil-KoA-asetil-transferase menjadi asetil-KoA dan asil-KoA kemudian asetil-KoA dioksidasi melalui LAT dan asil-KoA. Senyawa itu kemudian dioksidasi lagi sehingga terpotong menjadi fragmen 2C sebagai asetil-KoA dan sebuah sisa dan seterusnya.

c) Sintesa Asam Lemak

Sintesa asam lemak yaitu pembentukan asam lemak dari asetil-KoA yang berlangsung di sitosol. Tahapannya dimulai dari pembentukan malonil-KoA dari asetil-KoA dibantu dengan asetil-KoA karboksilase dan membutuhkan biotin, CO2 dan ATP. Transfer gugus asil ke kompleks enzim yaitu asetil-KoA dikait oleh ACP yang dipindah ke enzim -ketoasil-ACP sintase dan dibantu oleh ACP-asiltransferase. Malonil-KoA dikait oleh ACP dengan bantuan ACP-malonil transferase diubah menjadi malonil-S-ACP. Kemudian terjadi reaksi kondensasi yaitu saat asetil-S-sintase dan malonil-S-ACP berada pada kompleks enzim yaitu dikatalisa oleh -ketoasil-ACP sintase menjadi asetoasetil-S-ACP dan dibebaskan CO2 yang berasal dari HCO3- sehingga CO2 bertindak sebagai katalisator. Selanjutnya tejadi reduksi pertama yaitu asetoasetil yang masih terikat pada kait 4-fosfopantetein menjadi -hidroksibutiril-S-ACP dan NADP dibantu enzim -ketoasil reduktase. Hasil senyawa tersebut kemudian didehidrasi menjadi krotonil-S-ACP dan air oleh enzim enoil-ACP. Pada reduksi kedua, krotonil-S-ACP direduksi menjadi butiril-S-ACP oleh enzim enoil-ACP. Senyawa yang masih terikat pada kompleks 4fosfopantetein dipindahkan ke enzim sintase sehingga ACP bebas dan dapat mengkait maionil-KoA berikutnya dan direaksikan dengan butiril-S-sintase. Sehingga terjadi sintesa yang kedua dan seterusnya sehingga tercapai panjang asam lemak tertentu.

d) Sintesa Kolesterol

Sintesa kolesterol yaitu pembentukan kolesterol dari tiga molekul asetil-KoA dengan bantuan enzim-enzim dan membutuhkan gugus fosfat dari ATP sebagai gugus pengaktif molekul antara. Tahap pembentukannya dibagi menjadi 3 yaitu:

1. Pembentukan asam mevalonat dari asetat

2. Pembentukan skualin dari asam mevalonat

3. Pembentukan kolesterol dari skualin

Tiga molekul asetil-KoA berkondensasi melalui pembentukan -hidroksi--metil-glotaril-KoA (HMG-KoA) membentuk asam mevalonat. Pada tahap reaksinya dikatalis oleh enzim HMG-KoA sintease dan HMG-KoA reduktase dan dalam masing-masing tahapannya dilepaskan satu molekul KoA (CoASH) bebas. Pada proses reduksi oleh enzim MHG-ScoA reduktase dipakai NADPH sebagai koenzim. Kemudian mevalonat yang dihasilkan akan difosforilasi dengan ATP dan secara berturut-turut menghasilkan 5-fosfomevalonat, asam 5-pirofosfomevalonat, asam 3-isopentenil pirofosfat (IPP) dan asam 3,3-dimetil pirofosfat (DPP). Dalam pembentukannya digunakan katalisator secara berturut-turut yaitu enzim mevalonat kinase, fosfomevalonat kinase, pirofosfomevalonat dekarboksilase, dan isopentenil pirofosfat isomerase. Satu molekul IPP berkondensasi dengan satu DPP menghasilkan geranil pirofosfat (GPP) dan melepaskan molekul pirofosfat (PPi) serta dikatalis oleh enzim dimetilalil transferase. Satu molekul IPP bereaksi dengan GPP dikatalis oleh enzim yang sama menghasilkan farnesil pirofosfat (FPP). Dua molekul FPP berkondensasi mnghasilkan preskualin pirofosfat melepaskan satu molekul PPi serta dikatalis oleh enzim preskualin sintase hasil dari kondensasi tersebut direduksi oleh enzim skualin sintase dan NADPH dan menghasilkan skualin sertaa melepaskan satu molekul PPi. Skualin bereaksi dengan molekul oksigen menghasilkan skualin-2,3-epoksida dan dikatalis oleh skualin monooksigenase. Lalu hasilnya tadi mengalami siklisasi dan dikatalis oleh enzim skualin epoksida lanosterol-siklase menghasilkan lanosterol. Kemudian lanosterol diubah menjadi kolesterol dengan pelepasan tiga gugus metil, reduksi ikatan rangkap dari rantai samping kolesterol dan perpindahan ikatan rangkap dari posisi -8,9 ke posisi 5,6 dalam cincin B. Pembentukan kolesterol bisa berlangsung melalui jalur pembentukan desmosterol atau melalui 7-dehidroksikolesterol.3. Metabolisme Protein

Protein adalah suatu senyawa organik yang mempunyai ikatan peptida dan berasal dari monomer asam amino. Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa, selain polisakarida, lipid, dan polinukleotida, yang merupakan penyusun utama makhluk hidup.

Asam amino adalah asam karboksilat yang mempunyai gugus amino. Asam amino terbagi atas 2 macam,yaitu :a. Asam amino essensial adalah asam amino yang tidak dapat di sintesis oleh tubuh dan berasal dari makanan yang kita makan. Contohnya : Histidin, Isoleusin, Leusin, Lysin, Metionin, Fenilalanin, Treonin, Triftofan, Valin.b. Asam amino non Essensial adalah asam amino yang dapat disintesis oleh tubuh dan yang berasal dari tubuh. Contohnya : Alanin, Arginin, Asparagin, Asam aspartat, Cysteine, Asam glutamat, Glutamine, Glycine, Proline, Serine, Tyrosine, Hydroxylysine, Hydroxyproline.Asam amino mempunyai 3 peranan dalam metabolisme, yaitu : berperan sebagai substrat untuk sistesis protein, menyediakan nitrogen untuk sintesis senyawa yang mengandung nitrogen lainnya, dan dikatabolisme sebagai energi.Matabolisme adalah segala proses kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup. Proses

metabolisme terbagi menjadi dua,yaitu :

a. Anabolisme adalah proses sintesis molekul kimia kecil menjadi besar yang membutuhkan energi (ATP).b. Katabolisme adalah proses penguraian molekul besar menjadi molekul kecil yang melepaskan energi (ATP).3.1 Katabolisme asam aminoProses katabolisme asam amino terjadi ketika makanan yang kita makan kebutuhannya melampaui kebutuhan untuk proses sintesis protein dan lintasan anabolik lainnya. Sehingga akan digunakan untuk proses katabolisme untuk pembentukan energi (ATP) dan diubah menjadi subtrat untuk sintesis asam lemak. Satu perempat asam amino yang dilepaskan pada proses ini dikatabolisme, bersama-sama dengan kelebihan asam amino dalam makanan dan sisanya akan mengalami repolimerisasi menjadi protein.

Asam-asam amino tidak dapat disimpan oleh tubuh. Jika jumlah asam amino berlebihan atau terjadi kekurangan sumber energi lain (karbohidrat dan protein), tubuh akan menggunakan asam amino sebagai sumber energi. Tidak seperti karbohidrat dan lipid, asam amino memerlukan pelepasan gugus amin. Gugus amin ini kemudian dibuang karena bersifat toksik bagi tubuh. Ada 2 tahap pelepasan atau pemecahan gugus amin dari asam amino, yaitu:

a. Transaminasi

Transaminasi ialah proses katabolisme asam amino yang melibatkan pemindahan gugus amino dari satu asam amino kepada asam amino lain. Dalam reaksi transaminasi ini gugus amino dari suatu asam amino dipindahkan kepada salah satu dari tiga senyawa keto, yaitu asam piruvat, a ketoglutarat atau oksaloasetat, sehingga senyawa keto ini diubah menjadi asam amino, sedangkan asam amino semula diubah menjadi asam keto. Dalam transaminasi ada dua enzim yang berperan penting sebagai katialis,yaitu Alanin transaminase merupakan enzim yang mempunyai kekhasan terhadap asam piruvat-alanin dan Alanin transaminase merupakan enzim yang mempunyai kekhasan terhadap asam piruvat-alanin.

Reaksi transaminasi ini terjadi didalam mitokondria maupun dalam cairan sitoplasma. Semua enzim transaminase tersebut dibantu oleh piridoksalfosfat sebagai koenzim. Reaksi transaminasi bersifat reversible. Pada reaksi ini tidak ada gugus amino yang hilang, karena gugus amino yang dilepaskan oleh asam amino diterima oleh asam keto. Reaksi transaminasi ini bersifat reversible (tidak dapat balik). Pada reaksi ini tidak ada gugus amino yang hilang, karena gugus amino yang dilepaskan oleh asam amino diterima oleh asam keto.Berikut adalah contoh reaksi transaminasi. Perhatikan alanin mengalami transaminasi menjadi glutamat. Pada reaksi ini dibutuhkan enzim alanin aminotransferase.

b. Deaminasi Oksidatif

Deaminasi adalah suatu reaksi kimiawi pada metabolisme yang melepaskan gugus amina dari molekul senyawa asam amino. Gugus amina yang terlepas akan terkonversi menjadi amonia. Asam amino dengan reaksi transaminasi dapat diubah menjadi asam glutamat.Asam glutamat + NAD+

a ketoglutarat + NH4+ + NADH + H+Dalam proses ini asam glutamat melepaskan gugus amino dalam bentuk NH4+. Selain NAD+ glutamat dehidrogenase dapat pula menggunakan NADP+ sebagai aseptor elektron. Oleh karena asam glutamat merupakan hasil akhir proses transaminasi, maka glutamat dehidrogenase merupakan enzim yang penting dalam metabolisme asam amino.Proses deaminasi asam amino dapat terjadi secara Oksidatif contoh asam glutamat. Reaksi degradasi asam gkutamat dikatalisis oleh enzim L-glutamat dehidrogenase yang dibantu oleh NAD dan NADP. Berikut adalah contoh reaksi deaminasi oksidatif. Perhatikan glutamat mengalami deaminasi menghasilkan amonium (NH4+). Selanjutnya ion amonium masuk ke dalam siklus urea.

Setelah mengalami pelepasan gugus amin, asam-asam amino dapat memasuki siklus asam sitrat melalui jalur yang beraneka ragam untuk menghasilkan energi.

Gugus-gugus amin dilepaskan menjadi ion amonium (NH4+) yang selanjutnya masuk ke dalam siklus urea di hati. Dalam siklus ini dihasilkan urea yang selanjutnya dibuang melalui ginjal berupa urin. Proses yang terjadi di dalam siklus urea digambarkan terdiri atas beberapa tahap yaitu:

1. Dengan peran enzim karbamoil fosfat sintase I, ion amonium bereaksi dengan CO2 menghasilkan karbamoil fosfat. Dalam raksi ini diperlukan energi dari ATP

2. Dengan peran enzim ornitin transkarbamoilase, karbamoil fosfat bereaksi dengan L-ornitin menghasilkan L-sitrulin dan gugus fosfat dilepaskan

3. Dengan peran enzim argininosuksinat sintase, L-sitrulin bereaksi dengan L-aspartat menghasilkan L-argininosuksinat. Reaksi ini membutuhkan energi dari ATP

4. Dengan peran enzim argininosuksinat liase, L-argininosuksinat dipecah menjadi fumarat dan L-arginin

5. Dengan peran enzim arginase, penambahan H2O terhadap L-arginin akan menghasilkan L-ornitin dan urea.

Deaminasi dan Transaminasi juga merupakan proses perubahan protein menjadi zat yang dapat masuk kedalam siklus krebs. Zat-zat hasil deaminasi atau transaminasi yang dapat masuk kedalam siklus krebs adalah alfa ketoglutarat, suksinil ko-A, furmarat, oksaloasetat,dan sitrat.Berikut ini adalah rangka karbon asam amino dikatabolisme menjadi piruvat, asetil Ko-A, dan zat antara siklus asam sitrat.

3.2 Anabolisme Asam amino

Proses anabolisme atau sintesis protein secara garis besar dibagi dalam tiga tahap yaitu, tahap pemrakarsaan (initiation), tahan pemanjangan (elongation), dan tahap penghentian (termination).a. Tahap InitiationTahap ini merupakan tahap interaksi antara ribosom subunit besar dan subunit kecil. Inisiator aminosil tRNA hanya dapat berikatan dengan kodon AUG yang disebut juga kodon pemrakarsa, karena AUG adalah kode untuk asam amino metionin. Metionin ini akan digandeng oleh inisiator aminoasil tRNA, shingga tRNA ini sering disebut dengan Met-tRNA. Tahap inisiasi diawai dengan pemisahan ribosom sub unit besar dengan ribosom sub unit kecil. Langkah kedua adalah Met-tRNA berinteraksi dengan GTP. Langkah ketiga kombinasi Met-tRNA dan GTP akan bergabung dengan ribosom su-unit kecil. Dan ini akan mengakibatkan langkah selanjutnya. Pada langkah keempat ribosom subunit kecil akan siap bergabung dengan mRNA dalam satu reaksi kompleks yang melibatkan hidrolisis ATP. Pada langkah ke lima terjadi penyatuan ribosom sub unit kecil dan ribosom subunit besar yang disertai dengan hidrolisis GTP menjadi GDP. Tahap ini diakhiri dengan gabungnya antara ribosom dengn mRNA dan Met-tRNA.b. Tahap Pemanjangan (Elongasi)Setelah terbentuk pemrakarsaan (initiating complex), maka ribosom subunit besar akan menempel pada ribosom sub unit kecil.dengan diahului oleh hidrolisis terhadap molekul GTP, sehingga dihasilkan dua tempat yang terpisah pada ribosom sub unti besar yaitu sisi P (Pepetidil) dan sisi A (aminoasil). Pada proses elongasi ribosom akan bergerak sepanjang mRNA untuk menerjemahkan pesan yang dibawa oleh mRNA dengan arah gerakan dari 5 ke 3.Langkah pertama dari proses elongasi adalah reaksi pengikatan aminoasil tRNA (AA2) dengan GTP. Pada langkah sealnjutnya yaitu terjadi ikatan pada kompleks tersebut pada ribosom sisi A. Pada langkah ketiga GTP dihidrolisis, Met RNA terdapat pada sisi P dan aminoasil-tRNA (AA2) pada sisi A siap untuk membentuk rantai peptide pertama. Pada langkah keempat metionin yang digandeng oleh tRNA inisiator pada sisi P mulai terikat asam amino yang dibawa oleh tRNA pada sisi A dengan ikatan peptide yang membentuk dipeptida. Sehingga sisi P ribosom menjadi kosong, reaksi ini dikatalis oleh peptidil transferse yang dihasilkan oleh ribosom sub unit besar. Pada langkah terakhir ribososm bergerak sepanjang mRNA menuju ke 3 sehingga dipeptida yang sudah terbentuk dari sisi A aka berganti menempati sisi P, sehingga sisi A menjadi kosong. Dan pada sisi A akan terbuka kodon dan akan dimasuki tRNA. Setelah kedua tempat di ribosom terisi oleh tRNA yang menggandeng asm amino masing-masing, asam amio akan sangat berdekatan, dan akibatnya akan terjadi ikatan peptide diantara keduanya.

c. Tahap Penghentian (terminasi)Pada tahap ini dikenal dengan tahap penghentian, Jadi tahap ini penejemahan kan berhenti apabila kodon penghenti (UAA, UAG, atau UGA) masuk ke sisi A. Hal ini akan terjadi jika tidak ada staupun tRNA yang memiliki anti kodon yang dapat berpasangan dengn kodon-kodon penghenti. Setelah itu sebgai pengganti tRNA, masuklah factor pembebas atau RF (Release Faktor) ke sisi A. Faktor ini bersama-sama dengan molekul GTP, melepaskan rantai polipepetida yang telai usai dibentuk oleh tRNA. Setelah itu RIbosom kembali terpisah menjadi unti besar dan unit kecil serta kembali ke sitosol untuk kemudian akan berfungsi lagi sebagia penerjemah (Marianti, 2007).4. Metabolisme Asam Nukleat

Metabolisme asam nukleat merupakan reaksi pembongkaran asam nukleat kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana dengan menggunakan bantuan enzim. Metabolisme asam nukleat terdiri dari 4 tahapan, yaitu metabolisme nukleotida, nukleosida, purin, dan pirimidina. Metabolisme asam nukleat menjadi nukleotida

Pada jaringan tubuh terdapat asam nukleat sebagai nukleoprotein. Nukleoprotein dalam percernaan kemudian dipecah menjadi molekul-molekul yang lebih kecil yaitu asam nukleat dan protein. Kemudian asam nukleat dan protein akan terpisah untuk menjalankan metabolisme masing-masing. Setelah itu, asam nukleat yang tersusun atas monomer-monomer berupa nukleotida dipecah sehingga menghasilkan nukleotida. b. Metabolisme nukleotida menjadi nukleosida

Nukleosida hampir sama dengan nukleotida, namun struktur penyusun nukleosida tanpa adanya gugus fosfat. Sehingga struktur penyusun nukleosida hanya basa nitrogen dan gula ribosa/deoksiribosa.

Tahap penguraian nukleotida menjadi nukleosida adalah sebagai berikut.

Didalam usus halus terjadi pemutusan ikatan fosfodiester oleh endonuklease yang ada didalam pankreas sehingga menghasilkan oligonukleotida.

Oligonukleotida dipecah oleh fosfodiesterase sehingga menghasilkan monofosfat.

Kemudian dipecah lebih lanjut lagi oleh nukleotidase sehinngga menghasilkan nukelosida dan orthophosphat. Dan nukleosida yang terbentuk berupa sitidin, uridin, addenosin, dan guanosin.

c. Metabolisme Purin Menjadi Asam Urat

Proses pembentukan asam urat dapat melalui dua jalur. Pertama, tahap penguraian nukleosida purin menjadi asam urat dimulai dari proses deaminasi adenosine menajdi inosin , kemudian membelah membentuk hipoxantin. Hipoxantin dioksidasi membentuk xantin dan selanjutnya xanti diubah menjadi asam urat. Kedua, tahapan dimulai dari guanosin. Guanosin diubah menjadi guanine yang selanjutnya dideaminasi menghasilkan xantin. Langkah selanjutnya, xantin diubah menjadi asam urat.

d. Metabolisme Pirimidin

Reaksi yang terjadi pada katabolisme pirimidin sebagai berikut.

Konversi sitidin menjadi uridin oleh enzim sitidin deaminase

Fosforilasi deoksitimidin menjadi timin dan deoksiribosa-1-fosfat.

Proses transkripsi adalah pembentukan molekul RNA sesuai pesan yang diberikan oleh DNA.Pada tahap ini informasi genetik diberikan kepada molekul RNA yang terbentuk selaku peratara dalam sintesis protein.Proses transkripsi membutuhkan rantaiDNA tunggal sebagai cetakan, RNA polimerase untuk pemanjangan rantai RNA, keempat ribonukleosida 5-trifosfat ( ATP, GTP, UTP, dan CTP), serta berbagai enzim kompleks. Dalam proses initer bentuk berbagai jenis RNA darigen DNA yang transkripsi.

Tahapan Sintesis DNA:

Pada sintesis DNA seluruh urutan nukleotida DNA digandakan seperti DNA induk. Pada transkripsi tidak semua DNA ditraksripsi menjadi RNA, hanya gen atau kolompok gen yang ditranskripsi. Reaksi polimerisasi RNA berlangsung mengikuti arah ribonukleosida 5-trifosfat keribonukleosida 3-fosfat. Produk yang terbentuk pada proses ini adalah RNA yang komplemen dengan salah satu rantai DNA dupleks yang menjadi cetakan. Semua produk RNA nya dalam berbagai jenis dan beruntai tunggal.

Tahapan proses sintesis RNA :

a. Enzim polimerase mengikat urutan basa spesifik atau urutan tanda permulaan DNA yaitu rangkaian 10 nukleotida yang kaya pirimidin. Pengikatan ini menyebabkan terbukanya heliks ganda DNA dengan panjang tertentu (inisiasi). RNA polimerase pada bakteri menghasilkan ketiga jenis RNA. Sementara pada selmamalia memerlukan RNA polimerase berbeda-beda untkmensintesis ketiga jenis RNA. (elongasi) ikatan fosfodiester antara ribonukleosida trifosfat danujung 3- fosfat melalui cara seperti DNA polimerase I. Proses pemanjangan ini disertai dengan hidrolisis pirofosfat untuk membantu menyediakan gaya pendorong untuk reaksi tersebut. Substrat reaksi RNA polimerase adalah ATP, GTP, UTP, dan CTP sesuai dengan komplemennya pada urutan DNA.

b. Komplemen DNA-RNA (hibrid) yang dihasilkan membuka dengan melepaskan RNA yang terbentuk, diikutihibridisasi ulang rantai DNA membentuk untai DNA ganda. Pada ujung gen, terdapat urutan penghenti (terminasi). Yang menyebabkan proses transkripsi berhenti. Keadaan ini diikutidengan pelepasan RNA polimerase dari DNA.

c. Tahap akhir dimana terjadi perubahan secara kimia RNA yang terbentuk. Biasanya setelah prosespembentukan RNA, terjadi proses lanjutan untuk membuat RNAmenjadi aktif. rRNA dan tRNA dibuat dalam bentuk prekusor yanglebih panjang, kemudian dimodifikasi dan dipecah untuk menghasilkan berbagai produk akhir. Demikian juga mRNA.

DAFTAR PUSTAKA