Upload
others
View
5
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
USULAN
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
EDUKASI PEMANFAATAN SUPLEMEN KESEHATAN
DI MASA PANDEMI COVID-19
Skema: Non Insidental
Ketua : apt. Sugiyono, M.Sc. NIDN. 05-1509-8701
Anggota 1 : apt. Nadia Husna, M.Clin.Pharm. NIDN. 05-1108-9201
Mahasiswa : 1. Eka Nur Pratiwi
2. Adinda Fitriani
NPM. 2517068
NPM. 2517077
DIBIAYAI OLEH UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
YOGYAKARTA
NOMOR KONTRAK: SPK/048/PPPM/XI/2020
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA
Desember 2020
Program Studi : Farmasi (S-1)
ii
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PENGABDIAN DOSEN FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA
Judul Pengabdian : Edukasi Pemanfaatan Suplemen Kesehatan di Masa
Pandemi Covid-19
Program Studi : Farmasi (S-1)
Dosen Pengabdi
a. Nama Lengkap : apt. Sugiyono, M.Sc.
b. NIDN : 05-1509-8701
c. Jabatan Fungsional/Golongan : Asisten Ahli
d. Program Studi : Farmasi (S-1)
e. Nomor Hp : 085229676109
f. Alamat surel (e-mail) : [email protected]
Jumlah Anggota Dosen : 1 Dosen dan 2 Mahasiswa
Nama Dosen Anggota Pengabdi
a. Nama Dosen 1 : apt. Nadia Husna, M.Clin.Pharm.
b. Nama Dosen 2 : -
Mahasiswa yang ikut serta : Eka Nur Pratiwi, Adinda Fitriani
Institusi Mitra
a. Nama Institusi : Ibu-ibu PKK
b. Alamat : Desa Minomartani, RT 29/RW 06, Ngaglik, Sleman,
Yogyakarta
c. Penanggungjawab : Sartono (Ketua RT)
Tahun pelaksanaan : 2020 (4 minggu)
Anggaran Total : Rp1.421.200,-
a. Dana Internal PT : Rp1.000.000,-
b. Sumber dana lain : Rp 421.200,-
Mengetahui, Yogyakarta, 17 Desember 2020
Ketua Prodi Studi Farmasi (S-1)
(apt. Kurnia Rahayu P.S., M.Sc.)
NPP. 2017.13.0090
Ketua Pengabdi,
(apt. Sugiyono, M.Sc.)
NIDN. 05-1509-8701
Menyetujui,
Kepala PPPM
(Deby Zulkarnain R.S., MMR)
NPP. 2014.13.0068
iii
HALAMAN PERSETUJUAN REVIEWER
LAPORAN PENGABDIAN DOSEN FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA
Judul Pengabdian : Edukasi Pemanfaatan Suplemen Kesehatan di Masa
Pandemi Covid-19
Program Studi : Farmasi (S-1)
Dosen Pengabdi
a. Nama Lengkap : apt. Sugiyono, M.Sc.
b. NIDN : 05-1509-8701
c. Jabatan Fungsional/Golongan : Asisten Ahli
d. Program Studi : Farmasi (S-1)
e. Nomor Hp : 085229676109
f. Alamat surel (e-mail) : [email protected]
Jumlah Anggota Dosen : 1 Dosen dan 2 Mahasiswa
Nama Dosen Anggota Pengabdi
a. Nama Dosen 1 : apt. Nadia Husna, M.Clin.Pharm.
b. Nama Dosen 2 : -
Mahasiswa yang ikut serta : Eka Nur Pratiwi, Adinda Fitriani
Institusi Mitra
a. Nama Institusi : Ibu-ibu PKK
b. Alamat : Desa Minomartani, RT 29/RW 06, Ngaglik, Sleman,
Yogyakarta
c. Penanggungjawab : Sartono (Ketua RT)
Tahun pelaksanaan : 2020 (4 minggu)
Anggaran Total : Rp1.421.200,-
a. Dana Internal PT : Rp1.000.000,-
b. Sumber dana lain : Rp 421.200,-
Mengetahui, Yogyakarta 17 Desember 2020
Reviewer
(Dwi Yulinda, M.Keb.)
NIDN. 05-2507-8601
Ketua Pengabdi,
(apt. Sugiyono, M.Sc.)
NIDN. 05-1509-8701
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ……………………………………….…………… i
HALAMAN PENGESAHAN KEPALA PPPM ......................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN REVIEWER ................................................ iii
DAFTAR ISI ................................................................................................ iv
RINGKASAN ............................................................................................... v
PRAKATA ................................................................................................... vi
BAB I. PENDAHULUAN ………...……………………………………… 1
A. Analisis Situasi ...………….............................................................. 2
B. Permasalahan Kesehatan Masyarakat ............................................... 3
BAB II. SOLUSI DAN TARGET LUARAN …………………………….. 4
A. Solusi ..............…………………………………………………….. 4
B. Target Luaran ................................................................................... 4
BAB III. METODE PELAKSANAAN ……………………………….... 5
BAB IV. HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI .................................. 6
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 10
LAMPIRAN ................................................................................................. 11
A. Satuan Acara Kegiatan ..................................................................... 11
B. Materi ................................................................................................ 13
C. Publikasi ........................................................................................... 17
D. Dokumentasi ..................................................................................... 18
E. Surat Tugas ....................................................................................... 19
F. Surat Kontrak .................................................................................... 21
G. LPJ Keuangan ................................................................................... 23
H. Fotokopi nota dan kwitansi ............................................................... 24
I. Daftar Hadir ...................................................................................... 26
J. Kuesioner Pre-test dan Post-test ...................................................... 28
K. Contoh Tampilan Booklet ................................................................. 32
v
RINGKASAN
Jumlah pasien yang terinfeksi Covid-19 di Indonesia terus bertambah.
Selama beberapa bulan terakhir bangsa Indonesia menghadapi masalah besar
yang disebabkan Covid-19, khususnya masalah kesehatan. Menghadapi situasi
seperti ini, maka diperlukan upaya pengendalian dan pencegahan infeksi Covid-
19. Salah satu upaya pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan
meningkatkan ketahanan masyarakat, melalui kesehatan tubuh setiap orang. Daya
tahan tubuh dapat dijaga dan ditingkatkan, utamanya melalui kebiasaan hidup
sehat antara lain menjaga kebersihan, asupan nutrisi yang baik, ditambah dengan
penggunaan suplemen kesehatan.
Pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan metode edukasi/penyuluhan
yang ditujukan kepada Ibu-ibu PKK di Desa Minomartani, RT 29/RW 06,
Ngaglik, Sleman, Yogyakarta. Tujuan kegiatan adalah untuk meningkatkan
pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang suplemen kesehatan. Edukasi
ini diharapkan menjadi acuan masyarakat dalam menggunakan suplemen
kesehatan secara tepat dan bijak untuk menghadapi Covid-19.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dapat berjalan dengan lancar dan
Ibu-ibu PKK mengikuti dengan antusias. Jumlah Ibu-ibu yang mengikuti
kegiatan ini adalah 33 orang. Berdasarkan penilaian tingkat pengetahuan pre-test
dan post-test menunjukkan adanya peningkatan pada kategori baik sebesar
54,54%.
Kata kunci: Covid-19, edukasi, suplemen kesehatan.
vi
PRAKATA
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME yang telah
memberikan kesempatan kepada kami untuk dapat mengajukan pelaksanaan
pengabdian kepada masyarakat sebagai salah satu wujud dari tugas Tridharma
Perguruan Tinggi yang berjudul “Edukasi Pemanfaatan Suplemen Kesehatan di
Masa Pandemi Covid-19”.
Oleh karena itu dalam kesempatan ini perkenankan kami menyampaikan
terima kasih kepada:
1. Rektor Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
2. Pimpinan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM)
Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
3. Dekan Fakultas Kesehatan Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
4. Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (PPPM) Fakultas
Kesehatan Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
5. Ketua Prodi Farmasi (S-1) Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
6. Berbagai pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah
membantu penyusunan proposal kegiatan ini.
Besar harapan kami agar kegiatan ini dapat terselenggara dengan baik dan
memberikan manfaat sesuai tujuan dari terselenggaranya pengabdian kepada
masyarakat ini.
Yogyakarta, Desember 2020
Tim Pengabdi
1
BAB I
PENDAHULUAN
Novel coronavirus (COVID-19) saat ini telah menjadi pandemi dan menjadi
masalah kesehatan dunia. Kasus COVID-19, diawali dengan informasi dari Badan
Kesehatan Dunia/World Health Organization (WHO) pada tanggal 31 Desember
2019 yang menyebutkan adanya kasus kluster pneumonia dengan etiologi yang tidak
jelas di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China. Kasus ini terus berkembang hingga
akhirnya diketahui bahwa penyebab kluster pneumonia ini adalah novel coronavirus.
Kasus ini terus berkembang hingga adanya laporan kematian dan terjadi importasi di
luar China.
Pada tanggal 30 Januari 2020, WHO menetapkan COVID-19 sebagai Public
Health Emergency of International Concern (PHEIC)/ Kedaruratan Kesehatan
Masyarakat yang Meresahkan Dunia (KKMMD). Pada tanggal 12 Februari 2020,
WHO resmi menetapkan penyakit novel coronavirus pada manusia ini dengan
sebutan Coronavirus Disease (COVID-19). Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia telah menerbitkan panduan kepada masyarakat dalam menghadapi
COVID-19 (Kemenkes RI, 2020).
Di Indonesia sendiri, kasus pertama COVID-19 dilaporkan pada 2 Maret
2020. Wilayah penyebaran COVID-19 di Indonesia tersebar luas hampir di semua
provinsi. Jumlah pasien yang terinfeksi COVID-19 juga terus bertambah. Selama
beberapa bulan ke depan bangsa Indonesia akan menghadapi masalah besar
disebabkan COVID-19, apabila tidak ditangani dengan tepat.
Menghadapi situasi seperti ini, maka diperlukan upaya pengendalian dan
pencegahan COVID-19. Salah satu upaya pencegahan yang dapat dilakukan adalah
dengan meningkatkan ketahanan masyarakat, melalui kesehatan tubuh perorangan.
Daya tahan tubuh dapat dijaga dan ditingkatkan, utamanya melalui kebiasaan hidup
sehat antara lain menjaga kebersihan, asupan nutrisi yang baik, ditambah dengan
penggunaan suplemen kesehatan.
Suplemen kesehatan mengandung bahan-bahan mikronutrien berupa trace
mineral dan vitamin yang diperlukan sebagai nutrisi esensial bagi tubuh. Kurang
2
memadainya asupan mikronutrien dapat mengganggu respon imun nonspesifik dan
spesifik saat tubuh menghadapi virus atau bakteri. Hal tersebut dapat menimbulkan
kerentanan terhadap infeksi yang akan meningkatkan angka kesakitan (morbiditas)
dan angka kematian (mortalitas).
Diperlukan informasi mengenai suplemen kesehatan agar masyarakat dapat
memilih dan menggunakan secara tepat dan bijak suplemen kesehatan untuk
menghadapi COVID-19. Mengacu pada uraian di atas maka perlu dilakukan edukasi
terkait suplemen kesehatan dengan tujuan memberikan informasi yang benar,
objektif dan tidak menyesatkan untuk menghadapi COVID-19 sehingga masyarakat
dapat lebih memahaminya.
A. Analisis Situasi
Pada kondisi tubuh yang baik, respon imun bekerja untuk
mempertahankan kekebalan tubuh. Penggunaan suplemen kesehatan kebanyakan
ditujukan untuk memelihara sistem kekebalan tubuh yang baik, sedangkan bila
ditujukan untuk memperbaiki sistem kekebalan tubuh hanya diperlukan pada
saat kondisi tubuh tidak dalam kondisi yang baik. Namun, penggunaan tersebut
tetap mempertimbangkan kondisi masing-masing individu (apakah ada penyakit
penyerta) dan kondisi kesehatan tertentu, sehingga diperlukan edukasi oleh
tenaga kesehatan, khususnya Apoteker.
Berdasarkan survei yang telah dilakukan, Desa Minomartani RT 29/RW
06, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta merupakan salah satu desa yang berada di kota
dengan masyarakat yang sebagian besar mempunyai kesibukan kerja dan kurang
aktivitas fisik seperti olahraga. Kondisi ini dapat menjadi faktor risiko
terkenanya infeksi COVID-19. Menurut hasil wawancara dengan masyarakat,
mereka menyampaikan bahwa sebangian besar masih belum jelas terkait produk
suplemen kesehatan yang dapat dikonsumsi untuk menghadapi pandemi
COVID-19. Sejauh ini klaim khasiat/manfaat yang telah disetujui olah Badan
POM RI masih sebatas membantu memelihara daya tahan tubuh. Belum pernah
disetujui produk suplemen kesehatan dengan klaim mencegah atau mengobati
penyakit yang disebabkan oleh virus COVID-19. Sejalan dengan hal tersebut
kami tertarik untuk memberikan edukasi dengan tujuan untuk meningkatkan
3
pengetahuan masyarakat terkait kegunaan dan keamanan suplemen kesehatan
untuk membantu memelihara dan meningkatkan daya tahan tubuh.
B. Permasalahan Kesehatan Masyarakat
Daya tahan tubuh merupakan aspek penting bagi manusia untuk melawan
infeksi virus, salah satunya adalah virus penyebab COVID-19. Setiap orang
memiliki faktor risiko untuk terinfeksi oleh virus tersebut. Maraknya beragam
informasi yang beredar di masyarakat terkait produk suplemen kesehatan maka
dibutuhkan informasi yang dapat menjadi acuan masyarakat untuk tujuan
memelihara dan meningkatkan daya tahan tubuh serta kesehatan secara umum.
Masalah yang dapat kami lihat dari situasi di atas adalah masyarakat sangat
membutuhkan informasi dan pengetahuan tentang suplemen kesehatan untuk
menghadapi COVID-19.
4
BAB II
SOLUSI DAN TARGET LUARAN
A. Solusi
Penggunaan atau konsumsi suplemen kesehatan bertujuan sebagai
pelengkap khususnya dalam memelihara kesehatan dan membantu agar tubuh
pulih dari kondisi penyakit tertentu. Selain itu penting diperhatikan bahwa
suplemen kesehatan tidak bertujuan untuk menggantikan makanan sehari-hari.
Penggunaan suplemen kesehatan dengan bijak dan rasional penting untuk
diketahui oleh masyarakat dalam menghadapi COVID-19. Salah satu solusi yang
dapat dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan memberikan
edukasi tentang suplemen kesehatan.
Berikut ini adalah materi Pedoman Penggunaan Herbal dan Suplemen
Kesehatan dalam Menghadapi COVID-19 di Indonesia yang disusun oleh Badan
Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia tahun 2020, meliputi:
1) Definisi
2) Sistem daya tahan tubuh
3) Tujuan penggunaan suplemen kesehatan
4) Prinsip memilih suplemen kesehatan
5) Menjelaskan contoh suplemen kesehatan (Vitamin C)
Ketertarikan peserta untuk memahami materi tentang suplemen
kesehatan diharapkan akan semakin meningkat dengan pemberian materi dalam
bentuk booklet. Peningkatan pengetahuan masyarakat terkait materi yang
diberikan akan dievaluasi dengan memberikan pretes sebelum materi
disampaikan dan postes setelah materi selesai disampaikan.
B. Target Luaran
Luaran yang dihasilkan dari program ini adalah peningkatan pemahaman,
pengetahuan, dan derajat kesehatan masyarakat dan publikasi pada media masa
cetak/online/repository Perguruan Tinggi.
5
BAB III
METODE PELAKSANAAN
Sasaran kegiatan ini adalah Ibu-ibu PKK di Desa Minomartani, RT 29/RW
06, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta sebanyak 40 warga, yang dilaksanakan pada 14
November 2020 sampai 13 Desember 2020. Pelaksanaan kegiatan terdiri atas tiga
tahap yaitu:
1. Persiapan dan penyusunan proposal
Pengabdi melakukan survei lokasi pengabdian dengan tujuan mengali informasi
tentang permasalahan kesehatan yang timbul di masyarakat, kemudian
menyusun proposal kegiatan berdasarkan temuan tersebut dan melakukan proses
perijinan dengan pihak terkait.
2. Pelaksanaan kegiatan
a. Pre-test dan ceramah
Masyarakat akan mengisi kuesioner pengetahuan tentang COVID-19 dan
suplemen kesehatan. Setelah kuesioner pretes selesai diisi oleh masyarakat
kemudian dilanjutkan ceramah oleh pengabdi. Di samping itu, masyarakat
diberikan kesempatan untuk tanya jawab terkait materi yang diberikan.
b. Post-test dan diskusi
Evaluasi terkait materi yang sudah disampaikan sangat penting dilakukan
untuk mengukur ketercapaian tujuan dari kegiatan. Evaluasi ini dilakukan
dengan Post-test, di mana masyarakat akan kembali mengisi kuesioner
seperti pada saat pretes dilakukan. Setelah Post-test selesai dikerjakan, maka
dilanjutkan diskusi. Masyarakat diberikan kesempatan untuk tanya jawab
terkait materi yang diberikan.
3. Pelaporan
Pengabdi menyusun laporan sebagai bentuk pertanggungjawaban kegiatan
pengabdian dan melakukan evaluasi untuk kegiatan berikutnya.
6
BAB IV
HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI
Pengabdian kepada masyarakat dilakukan di Desa Minomartani, RT 29/RW
06, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta periode 14 November 2020 sampai 13 Desember
2020., di mana semua kegiatan dijalankan dengan menerapkan protokol kesehatan.
Target sasaran pada kegiatan ini adalah Ibu-ibu yang aktif dalam kegiatan PKK.
Adapun Ibu-ibu yang mengikuti kegiatan ini adalah 33 orang.
Daya tahan tubuh merupakan aspek penting bagi manusia untuk melawan
infeksi virus, salah satunya adalah virus penyebab COVID-19. Setiap orang
memiliki faktor risiko untuk terinfeksi oleh virus tersebut. Maraknya beragam
informasi yang beredar di masyarakat terkait produk suplemen kesehatan maka
dibutuhkan informasi yang dapat menjadi acuan masyarakat untuk tujuan
memelihara dan meningkatkan daya tahan tubuh serta kesehatan secara umum. Hal
ini yang mendasari perlunya dilakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat terdiri atas pre-test,
ceramah materi (pembagian booklet), diskusi (tanya jawab) dan post-test. Tahap
pertama kegiatan pengabdian ini adalah menggali pengetahuan warga tentang
Covid-19 dan suplemen kesehatan (vitamin C) dengan memberikan kuesioner.
Kuesioner terdiri atas 10 poin pernyataan yang harus dijawab oleh setiap peserta
sebelum (pre-test) dan sesudah (post-test) kegiatan ceramah dan diskusi tentang
materi. Peserta menentukan jawaban dengan memilih apakah pernyataan-pernyataan
pada kuesioner tersebut benar (B) atau salah (S). Jawaban peserta kemudian
dikoreksi untuk mengetahui tingkat pengetahuan peserta. Tingkat pengetahuan
dikelompokkan menjadi 3 yaitu pengetahuan kurang jika peserta dapat jawaban
dengan tepat sebanyak 0 sampai 3 pernyataan, pengetahuan cukup jika peserta dapat
jawaban dengan tepat sebanyak 4 sampai 7 pernyataan, dan pengetahuan baik jika
peserta dapat jawaban dengan tepat sebanyak 8 sampai 10 pernyataan.
Setelah kuesioner pre-test selesai dikerjakan oleh peserta, kemudian
dilakukan kegiatan ceramah dan diskusi yang diawali dengan penyampaian materi
dan memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya terkait materi yang
7
telah disampaikan. Peserta sangat antusias mengikuti kegiatan, hal ini terlihat
dengan banyaknya peserta yang aktif bertanya. Beberapa peserta menanyakan terkait
bagaimana memastikan bahwa produk suplemen kesehatan yang akan dibeli aman,
bermutu, dan bermanfaat/berkhasiat. Hal ini dapat dilakukan dengan menerapkan
prinsip cek KLIK. Prinsip cek KLIK adalah cek Kemasan, Label, Izin Edar, dan
Kadaluwarsa. Kemasan (pastikan kemasan produk dalam kondisi baik, tidak
berlubang, sobek, karatan, penyok, atau bocor), Label/Penandaan (baca informasi
produk yang tertera pada labelnya dengan cermat), Izin Edar (pastikan produk
memiliki Izin Edar dari Badan POM. Izin Edar dapat dicek melalui aplikasi android
Cek BPOM atau subsite http://cekbpom.pom.go.id/), Kadaluwarsa (pastikan produk
tidak melebihi masa kadaluwarsa atau tidak berubah warna atau bau).
Selain itu terdapat juga pertanyaan, hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan
terkait penggunaan suplemen kesehatan. Peserta harus mengetahui dan memahami
tentang penggunaan suplemen kesehatan di mana penggunaan suplemen kesehatan
tidak untuk mengobati/ menggantikan obat yang digunakan dalam menyembuhkan
suatu penyakit, penggunaan suplemen kesehatan tidak bertujuan untuk
menggantikan makanan sehari-hari, penggunaan suplemen kesehatan lebih ke arah
memenuhi dan melengkapi kebutuhan sehingga membantu agar tubuh pulih dari
kondisi penyakit tertentu. Untuk memutuskan penggunaan suplemen kesehatan yang
tepat maka perlu konsultasi tenaga kesehatan.
Pertanyaan lain yang diajukan oleh peserta yaitu terkait efek samping dari
penggunaan suplemen vitamin C yang sering dikeluhkan seperti gangguan lambung.
Gangguan ini terjadi akibat iritasi dan efek osmotik dari vitamin C yang tidak
diserap dalam saluran pencernaan yang berpotensi meningkatkan asam lambung dan
menimbulkan nyeri. Sehubungan dengan pertanyaan ini, terdapat pertanyaan
lanjutan, apakah orang yang mengalami gangguan lambung tidak dapat
mengkonsumsi vitamin C atau bagaimana cara mengatasi agar pada saat minum
vitamin C tidak terjadi efek gangguan pada lambung. Vitamin C atau sering disebut
asam askorbat merupakan salah satu vitamin yang bersifat asam dan dapat
mengiritasi lambung. Hal ini dapat diminimalkan dengan menggunakan produk
vitamin C dalam bentuk ester, saat ini sudah banyak produk ester vitamin C di toko
8
obat atau apotek. Di samping itu efek samping vitamin C juga dapat diminimalisir
dengan meminum suplemen tersebut sesaat sesudah makan.
Kegiatan selanjutnya adalah pembagian kuesioner post-test kepada peserta
untuk mengetahui peningkatan pengetahuan setelah dilakukan pemberian materi dan
diskusi. Adapun data yang didapatkan dari hasil kuesioner pre-test dan post-test
yang sudah dilakukan oleh peserta dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tingkat
Pengetahuan
Pre-test Post-test
Selisih
(Post – Pre)
(target “Baik”)
Frekuensi
(n=33)
Persentase
(100%)
Frekuensi
(n=33)
Persentase
(100%)
Frekuensi
(n=33)
Persentase
(100%)
Baik 5 15,15 24 72,72 (+) 18 (+) 54,54
Cukup 16 48,48 8 24,24 (-) 7 (-) 21,21
Kurang 12 36,36 1 3,03 (-) 11 (-) 33,33
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan
peserta terkait materi yang sudah diberikan. Tingkat pengetahuan baik meningkat
sebesar 54,54%, tingkat pengetahuan cukup berubah menjadi baik meningkat
sebesar 21,21% dan tingkat pengetahuan kurang berubah menjadi baik meningkat
sebesar 33,33%. Data tersebut memperlihatkan bahwa tujuan dari kegiatan
pengabdian telah tercapai, yaitu peningkatan pengetahuan peserta.
9
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
1. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang terdiri atas pre-test, ceramah
diskusi, dan post-test terkait materi dapat berjalan dengan lancar dan Ibu-ibu
PKK mengikuti dengan antusias dan jumlah peserta sebanyak 33 orang.
2. Tingkat pengetahuan masyarakat terkait materi pada kategori baik dapat
meningkat 54,54% dari data pre-test dan post-test pemberian materi dan
diskusi.
B. SARAN
Kegiatan serupa secara rutin dapat dilakukan baik dengan materi yang sama atau
pengembangan materi terkait pengobatan sebagai upaya peningkatan derajat
kesehatan masyarakat.
10
DAFTAR PUSTAKA
Carr, A., & Silvia, M. (2017). Vitamin C and Immune Function. Nutrients, 1–25.
https://doi.org/10.3390/nu9111211
Jacob, R. A., & Sotoudeh, F. G. (2002). Vitamin C Function and Status in Chronic
Disease. 5(2), 66–74.
Kemenkes RI. (2020). Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease
(COVID-19). Germas, 0–115.
Li, Y., & Schellhorn, H. E. (2007). New Developments and Novel Therapeutic
Perspectives for Vitamin C. The Journal of Nutrition, 137(10), 2171–2184.
https://doi.org/10.1093/jn/137.10.2171
National Academy of Sciences. (2000). Dietary Reference Intakes for Vitamin C,
Vitamin E, Selenium, and Carotenoids (2000) Details.
https://doi.org/10.17226/9810
NIH. (2020). Vitamin C Fact Sheet for Health Professionals Introduction. NIH
(National Institute of Health) Office of Dietary Supplements.
Wintergerst, E. S., & Hornig, D. H. (2006). Immune-Enhancing Role of Vitamin C
and Zinc and Effect on Clinical Conditions. 85–94.
https://doi.org/10.1159/000090495
11
Lampiran A. Satuan Acara Kegiatan
SATUAN ACARA KEGIATAN
Topik : Edukasi Pemanfaatan Suplemen Kesehatan di Masa Pandemi COVID-19
Sasaran : Ibu-ibu PKK Desa Minomartani, RT 29/RW 06, Ngaglik, Sleman,
Yogyakarta.
Tempat : Pendopo Desa
Hari/tanggal :
1. Survei lokasi: 14 November 2020, waktu: 30 menit
2. Pretes dan ceramah: 21 dan 28 November 2020, waktu: 90 menit
3. Postes dan diskusi: 6 dan 13 Desember 2020, waktu: 90 menit
A. Tujuan Instruksional Umum
Kegiatan dilakukan sebagai upaya peningkatan pengetahuan dan kemampuan
masyarakat terkait suplemen kesehatan.
B. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan, masyarakat mampu:
1. Menjelaskan pengertian suplemen kesehatan
2. Menjelaskan sistem daya tahan tubuh
3. Menjelaskan tujuan penggunaan suplemen kesehatan
4. Menjelaskan prinsip memilih suplemen kesehatan
5. Menjelaskan contoh suplemen kesehatan (Vitamin C)
C. Sasaran
Sasaran kegiatan adalah masyarakat Desa Minomartani, RT 29/RW 06, Ngaglik,
Sleman, Yogyakarta.
D. Materi
Terlampir.
E. Metode Pelaksanaan
1. Pretes dan ceramah
2. Postes dan diskusi
F. Media
Booklet
12
G. Alur Kegiatan
No Tahap Kegiatan Respon Peserta Waktu
1 Survei lokasi
pengabdian
a. Peninjauan lokasi pengabdian
b. Diskusi dengan warga dan Ketua
RT untuk menemukan masalah
kesehatan yang ada di masyarakat
Memperhatikan
dan tanya jawab
30 menit (14
November
2020)
2 Pelaksanaan
pretes dan
ceramah
a. Masyarakat mengisi kuesioner
pretes
b. Menggali pengetahuan peserta
tentang suplemen kesehatan
c. Menjelaskan pengertian suplemen
kesehatan
d. Menjelaskan sistem daya tahan
tubuh
e. Menjelaskan tujuan penggunaan
suplemen kesehatan
f. Menjelaskan prinsip memilih
suplemen kesehatan
g. Menjelaskan contoh suplemen
kesehatan (vitamin C)
Mengerjakan
kuesioner dan
memperhatikan
materi
90 menit (21
dan 28
November
2020)
3 Pelaksanaan
postes dan
diskusi
a. Masyarakat mengisi kuesioner
pretes
b. Diskui dan review terkait
kuesioner, memberi kesempatan
kepada masyarakat untuk bertanya
Mengerjakan
kuesioner,
memperhatikan
review materi
dan tanya jawab
90 menit (6
dan 13
Desember
2020)
H. Pengorganisasian
Pemateri : apt. Sugiyono, M.Sc.
Fasilitator : apt. Nadia Husna, M.Clin.Pharm.
Konsumsi : Eka Nur Pratiwi
Dokumentasi : Adinda Fitriani
13
Lampiran B. Materi
MATERI
A. Pengertian
Suplemen Kesehatan adalah produk yang dimaksudkan untuk melengkapi
kebutuhan zat gizi, memelihara, meningkatkan dan/atau memperbaiki fungsi
kesehatan, mempunyai nilai gizi dan/atau efek fisiologis, mengandung satu atau
lebih bahan berupa vitamin, mineral, asam amino dan/atau bahan lain bukan
tumbuhan yang dapat dikombinasi dengan tumbuhan.
B. Sistem Daya Tahan Tubuh
Tubuh memiliki sistem kekebalan yang kompleks yang terintegrasi dari
sel, jaringan, organ, dan mediator terlarut yang terlibat dalam mempertahankan
tubuh terhadap serangan asing yang mengancam integritasnya. Sistem daya
tahan tubuh terdiri dari kekebalan alami (innate immune) dan kekebalan adaptif
(adaptive immune). Aktifasi sistem kekebalan alami melibatkan sel-sel
pembunuh alami (natural killer cell) yaitu netrofil (leukosit) yang sering dikenal
sebagai makrofag, sedangkan sistem kekebalan adaptif melibatkan limfosit (T
dan B) dengan menghasilkan antibodi sebagai respon imun.
Pada kondisi tubuh yang baik, reaksi imun alami dan reaksi imun adaptif
bekerja untuk mempertahankan kekebalan tubuh. Penggunaan obat tradisional
atau suplemen kesehatan kebanyakan ditujukan untuk memelihara sistem
kekebalan tubuh yang baik, sedangkan bila ditujukan untuk memperbaiki sistem
kekebalan tubuh hanya diperlukan pada saat kondisi tubuh tidak dalam kondisi
yang baik. Namun, penggunaan tersebut tetap mempertimbangkan kondisi
masing-masing (apakah ada penyakit penyerta) dan kondisi kesehatan tertentu,
sehingga diperlukan konsultasi dengan tenaga kesehatan.
C. Tujuan Penggunaan Suplemen Kesehatan
Penggunaan atau konsumsi suplemen kesehatan yang mengandung
vitamin dapat melengkapi dan memperbaiki kekurangan vitamin tersebut dalam
suatu kondisi tertentu, sehingga imun dapat berfungsi optimal dalam kondisi
tersebut.
14
Beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait penggunaan suplemen
kesehatan:
1. Penggunaan suplemen kesehatan tidak untuk mengobati/ menggantikan obat
yang digunakan dalam menyembuhkan suatu penyakit
2. Penggunaan suplemen kesehatan tidak bertujuan untuk menggantikan
makanan sehari-hari
3. Penggunaan suplemen kesehatan lebih ke arah memenuhi dan melengkapi
kebutuhan sehingga membantu agar tubuh pulih dari kondisi penyakit
tertentu
4. Untuk memutuskan penggunaan suplemen kesehatan yang tepat maka perlu
konsultasi tenaga kesehatan
D. Prinsip Pemilihan Suplemen Kesehatan
Sebelum memilih produk suplemen kesehatan, konsumen dapat memastikan
bahwa produk yang akan dibeli aman, bermutu, dan bermanfaat/berkhasiat
dengan melakukan prinsip cek KLIK. Prinsip cek KLIK adalah cek Kemasan,
Label, Izin Edar, dan Kadaluwarsa, yang dijelaskan sebagai berikut:
1. Kemasan
Pastikan kemasan produk dalam kondisi baik, tidak berlubang, sobek,
karatan, penyok, atau bocor.
2. Label/Penandaan
Baca informasi produk yang tertera pada labelnya dengan cermat.
3. Izin Edar
Pastikan produk memiliki Izin Edar dari Badan POM. Izin Edar dapat dicek
melalui aplikasi android Cek BPOM atau subsite http://cekbpom.pom.go.id/
4. Kadaluwarsa
Pastikan produk tidak melebihi masa kadaluwarsa atau tidak berubah warna
atau bau.
E. Vitamin C
Vitamin C, atau dikenal sebagai asam L-askorbat, merupakan vitamin
yang larut dalam air, secara alami ada dalam banyak makanan. Vitamin C juga
dapat ditambahkan ke makanan lain atau sebagai suplemen kesehatan. Manusia
15
tidak dapat mensintesis vitamin C secara endogen, sehingga harus diperoleh dari
luar, sumber utama adalah makanan (Li & Schellhorn, 2007). Vitamin C dapat
dipenuhi dari asupan makanan yang bersumber dari sayur dan buah-buahan,
seperti jeruk, pisang, pepaya, tomat, kol, blewah, bunga kol, kentang, bayam,
kacang hijau.
Vitamin C berkontribusi untuk daya tahan tubuh dengan mendukung
berbagai fungsi seluler pada sistem kekebalan tubuh (innate immune dan
adaptive immune). Vitamin C terakumulasi dalam sel fagosit (makrofag), seperti
neutrofil, dan dapat meningkatkan kemotaksis dan fagositosis, yang tujuannya
untuk membunuh mikroba. Makrofag diperlukan untuk pembersihan benda asing
di tempat infeksi, sehingga mengurangi jaringan nekrosis dan potensi kerusakan
jaringan lebih lanjut (Carr & Silvia, 2017). Vitamin C berkontribusi dalam
menjaga integritas sel, yaitu melindungi sel terhadap spesies oksigen reaktif
yang dihasilkan selama pernapasan dan pada respon peradangan (Wintergerst &
Hornig, 2006).
Penggunaan profilaksis vitamin C tidak secara signifikan mengurangi
risiko terkena flu pada populasi umum. Namun, dalam uji coba yang melibatkan
pelari maraton, pemain ski, dan tentara yang terpapar pada latihan fisik ekstrem
dan/atau lingkungan dingin, penggunaan profilaksis vitamin C dalam dosis mulai
dari 250 mg/hari hingga 1 g/hari mengurangi kejadian pilek hingga 50%. Pada
populasi umum, penggunaan vitamin C profilaksis secara sederhana mengurangi
durasi flu sebesar 8% pada orang dewasa dan 14% pada anak-anak. Ketika
diminum setelah timbulnya gejala pilek, vitamin C tidak mempengaruhi durasi
pilek atau beratnya gejala (NIH, 2020).
Vitamin C larut dalam air sehingga kelebihan asupan tidak akan menjadi
masalah larena akan dibuang segera, tidak ditimbun dalam tubuh. Asupan
vitamin C yang tinggi ada yang menduga memiliki potensi untuk meningkatkan
ekskresi oksalat dan asam urat, yang dapat berkontribusi pada pembentukan batu
ginjal pada individu yang mempunyai bakat membuat batu saluran kemih
(National Academy of Sciences, 2000). Namun, penelitian yang mengevaluasi
efek pada ekskresi oksalat urat dari asupan vitamin C mulai dari 30 mg hingga
16
10 g/hari memiliki hasil yang bertentangan, sehingga belum jelas apakah vitamin
C benar-benar berperan dalam pembentukan batu ginjal (National Academy of
Sciences, 2000). Keluhan yang paling umum efek samping vitamin C adalah
diare, mual, kram perut, dan gangguan gastrointestinal lainnya karena iritasi dan
efek osmotik dari vitamin C yang tidak diserap dalam saluran pencernaan (Jacob
& Sotoudeh, 2002).
Batas maksimal penggunaan vitamin C sebagai suplemen kesehatan
adalah: 1000 mg/hari. Klaim yang disetujui Status Regulasi di Indonesia:
1. Vitamin C (<500 mg): suplementasi vitamin C, membantu memenuhi
kebutuhan vitamin C, membantu pembentukan kolagen, suplementasi
vitamin C pada keadaan kebutuhan vitamin C meningkat yaitu pada
sariawan, perdarahan gusi, kondisi penyembuhan setelah sakit/operasi, serta
bagi yang berusia lanjut.
2. Vitamin C (500-1000 mg): membantu memelihara daya tahan tubuh,
suplementasi vitamin C pada keadaan sariawan, pendarahan gusi, kondisi
penyembuhan setelah sakit/operasi, serta bagi yang berusia lanjut, serta
membantu pembentukan kolagen.
17
Lampiran C. Publikasi
18
Lampiran D. Dokumentasi
19
Lampiran E. Surat Tugas
20
21
Lampiran F. Surat Kontrak
22
23
Lampiran G. LPJ Keuangan
1. Honorarium
Honor Honor/jam
(Rp)
Waktu
(jam/minggu) Minggu
Jumlah
(Rp)
Sugiyono (Ketua) 17.500 1 4 70.000
Nadia Husna (Anggota 1) 15.000 1 4 60.000
Subtotal (Rp) 130.000
2. Pembelian Bahan Habis Pakai
Material Justifikasi Pembelian Kuantitas
Harga
Satuan
(Rp)
Jumlah
(Rp)
Material 1 Konsumsi peserta 2 x 40 7.000 560.000
Material 2 Doorprize peserta (sembako) 40 13.800 552.000
Material 3 Fotokopi booklet 40 3.750 150.000
Subtotal (Rp) 1.262.000
3. Perjalanan
Material Justifikasi
Perjalanan Kuantitas
Harga
Satuan
(Rp)
Jumlah
(Rp)
- - - - -
Subtotal (Rp) -
4. Lain-lain
Material Justifikasi
Sewa Kuantitas
Harga
Satuan
(Rp)
Jumlah
(Rp)
Material 1 Laporan 1 29.000 29.200
Subtotal (Rp) 29.200
Total anggaran yang diperlukan (Rp) 1.421.200
24
Lampiran H. Fotokopi nota dan kwitansi
25
26
Lampiran I. Daftar Hadir
27
28
Lampiran J. Kuesioner Pre-test dan Post-test
Pernyataan Benar (B) Salah (S)
1. COVID-19 adalah penyakit yang
disebabkan oleh turunan coronavirus baru.
“CO” diambil dari corona, “VI” virus, dan
“D” disease (penyakit).
2. Upaya untuk menghadapi COVID-19 di
antaranya adalah memutus rantai
penyebaran virus dan peningkatan daya
tahan tubuh.
3. Upaya peningkatan daya tahan tubuh dapat
dilakukan dengan menerapkan gaya hidup
sehat dan konsumsi suplemen kesehatan
(jika diperlukan).
4. Penggunaan suplemen kesehatan bertujuan
untuk menggantikan makanan seharihari.
5. Suplemen kesehatan yang mengandung
vitamin dapat melengkapi dan
memperbaiki kekurangan vitamin tersebut
dalam suatu kondisi tertentu, sehingga
sistem imun dapat berfungsi optimal.
6. Manusia tidak dapat mensintesis vitamin
C, sehingga harus diperoleh dari luar, yaitu
dari makanan sebagai sumber utama.
7. Vitamin C secara alami terdapat dalam
makanan seperti jeruk, pisang, tomat,
kentang, kacang hijau.
8. Vitamin C berkontribusi untuk daya tahan
tubuh dengan mendukung berbagai fungsi
sel pada sistem kekebalan tubuh.
9. Di Indonesia, batas maksimal penggunaan
vitamin C sebagai suplemen kesehatan
adalah 1000 mg/hari.
10. Suplementasi vitamin C dapat diberikan
pada keadaan sariawan, pendarahan gusi,
kondisi penyembuhan setelah sakit/operasi,
serta bagi yang berusia lanjut, serta
membantu pembentukan kolagen.
Keterangan:
Kategori baik : dapat menjawab dengan tepat 8-10 poin pernyataan
Kategori cukup : dapat menjawab dengan tepat 4-7 poin pernyataan
Kategori kurang : dapat menjawab dengan tepat 0-3 poin pernyataan
29
Lampiran K. Contoh Tampilan Booklet