70
PROBABILITAS DAN STATISTIA Septian Gusonela 125060307111003

Probabilitas Dan Statistitik

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Probabilitas Dan Statistitik

PROBABILITAS DAN STATISTIA

Septian Gusonela125060307111003

Page 2: Probabilitas Dan Statistitik

BAB 1PROBABILITAS

Page 3: Probabilitas Dan Statistitik

I.2 Himpunan

Macam – Macam Himpunan

1. Himpunan Semesta

Lambang : S atau U

Himpunan yang memuat seluruh objek pembicaraan.

2. Himpunan kosong

Lambang : { } atau Ø

Himpunan yang tidak memiliki anggota.

Page 4: Probabilitas Dan Statistitik

Operasi Himpunan1. Operasi Gabungan (union)

Lambang : A U B atau A + BGabungan dari himpunan A atau B adalah semua

unsur yang terdapat di A atau B sekaligus.

2. Operasi Irisan (intersection)Lambang : A ∩ B atau ABIrisan dari himpunan A dan B adalah semua unsur

yang sama di dalam A dan B.

3. Operasi SelisihLambang : A – B atau A ∩ Bc Selisih himpunan A dan B adalah himpunan semua

unsur yang tidak termasuk di dalam B.

Page 5: Probabilitas Dan Statistitik

Beberapa Aturan dalam Himpunan1. Hukum Komutatif

A U B = B U A

A ∩ B = B ∩ A2. Hukum Asosiatif

(A U B) U C = A U (B U C)

(A ∩ B) ∩ C = A ∩ (B ∩ C)3. Hukum Distributif

A ∩ (B U C) = (A ∩ B) U (A ∩ C)

A U (B ∩ C) = (A U B) ∩ (A U C)

Page 6: Probabilitas Dan Statistitik

4. Hukum IdentitasA ∩ S = AA ∩ Ø = Ø

5. Hukum KomplementasiA ∩ Ac = ØA U Ac = S

6. n(A U B) = n(A) + n(B) – n(A ∩ B)

n(AUBUC)= n(A) + n(B) + n(C) – n(AB) – n(AC) – n(BC) + n(ABC)

n(A) = jumlah anggota himpunan A

Page 7: Probabilitas Dan Statistitik

I.3 ATURAN PROBABILITAS1. Aturan Penjumlahan

a. Peristiwa Saling Lepas

adalah kejadian dimana jika sebuah kejadian terjadi maka kejadian lain tidak akan terjadi.

k

1iik321)A(P)A...AAP(A

Page 8: Probabilitas Dan Statistitik

b. Peristiwa Tidak Saling Lepas

adalah kejadian dimana jika sebuah kejadian terjadi maka kejadian lain dapat terjadi secara bersamaan.

P (A1 U A2) = P(A1) + P(A2) – P(A1∩A2)

Page 9: Probabilitas Dan Statistitik

2. Aturan Perkaliana. Kejadian Saling Bebas (independen)

adalah kejadian dimana terjadinya peristiwa yang satu tidak mempengaruhi terjadinya peristiwa yang lain.

b. Kejadian Tidak saling Bebas (dependen)adalah kejadian dimana jika terjadi peristiwa yang satu dipengaruhi atau bergantung pada peristiwa lainnya.

)A(Px)A(P)AP(A2121

)A(P

)AA(P)A|P(A

2

21

21

Page 10: Probabilitas Dan Statistitik

3. PROBABILITAS MARGINAL

Probabilitas marginal adalah probabilitas yang dihitung dari suatu kejadian yang terjadi bersamaan dan saling mempengaruhi.

4. TEOREMA BAYES

Teorema Bayes adalah teorema yang menjelaskan bahwa probabilitas dihitung berdasarkan informasi yang diperoleh dari hasil observasi.

)P(R/S)P(SP(R)ii

k

1iii

ii

i

))P(A/AP(A

))P(A/AP(A/A)P(A

Page 11: Probabilitas Dan Statistitik

I.4 PERMUTASIPermutasi adalah suatu penyusunan atau

pengaturan beberapa objek ke dalam suatu urutan tertentu.

Klasifikasi Permutasi :1. Permutasi dari n objek tanpa pengembalian

a. Permutasi dari n objek seluruhnyaRumus : nPn = n!

b. Permutasi sebanyak r dari n objekRumus :

c. Permutasi melingkarRumus : (n-1)!

rn r)!-(n

n!nPr ≥

Page 12: Probabilitas Dan Statistitik

2. Permutasi dari n objek dengan pengembalian

3. Permutasi dari n objek yang sama

... !.n !n !n

n!=,....nn,nPn

321

321

nPr = nr

Page 13: Probabilitas Dan Statistitik

I.5 KOMBINASIKombinasi adalah suatu penyusunan beberapa

objek tanpa memperhatikan urutan objek tersebut.

HUBUNGAN PERMUTASI DENGAN KOMBINASI

atau

r)!-(n r!

n!=C

rn

rnrnC !r=P

!r

PC rn

rn

Page 14: Probabilitas Dan Statistitik

BAB IIVARIABEL ACAK

Page 15: Probabilitas Dan Statistitik

II.1 PENGERTIAN

Variabel acak merupakan deskripsi numerik dari hasil percobaan yang menghubungkan nilai-nilai numerik dengan setiap kemungkinan.

Keacakan dari suatu variabel acak dinyatakan dengan suatu fungsi distribusi probabilitas :

Fx (X) = P (X ≤ x )

Page 16: Probabilitas Dan Statistitik

II.2 VARIABEL ACAK MENURUT FUNGSI DISTRIBUSI VARIBEL

1. Variabel acak diskrit

adalah variabel acak yang nilai numeriknya berupa hasil hitungan.

dimana u merupakan fungsi unit step yang didefinisikan

2. Variabel acak kontinu

adalah variabel acak yang nilai numeriknya berupa hasil pengukuran.

dx f(x)x)P(XF(x)

Page 17: Probabilitas Dan Statistitik

II.3 SIFAT-SIFAT FUNGSI DISTRIBUSI

1. 0 ≤ Fx (X) ≤ 1

2. Fx (-∞) = 0

3. Fx (∞) = 1

4. x1 ≤ x2, Fx(x1) ≤ Fx (x2) → monoton tidak turun

Page 18: Probabilitas Dan Statistitik

II.4 NILAI HARAPAN Menghitung nilai harapan untuk variabel acak diskrit

Menghitung nilai harapan untuk variabel acak kontinu

))(()(

)()(

xpxxE

atau

xfxxE

dx)x(fx)x(E

Page 19: Probabilitas Dan Statistitik

II.5 FUNGSI KERAPATAN PROBABILITAS

Didefinisikan sebagai derivatif dari fungsi distribusi :

probabilitas x ≥a dan x ≤ b dinyatakan dalam fungsi distribusinya.

P (a ≤ x ≤ b) =

= Fx (b)- Fx (a)

Page 20: Probabilitas Dan Statistitik

II.6 SIFAT-SIFAT KERAPATAN PROBABILITAS

1. fx (x) ≥ 0 → fungsi tidak mungkin negatif

2.

= 1- 0 = 1

Page 21: Probabilitas Dan Statistitik

II.7 MOMENT-MOMENT VARIABEL ACAK 1. Moment yang ke n dari variabel acak didefinisikan :

2. Moment yang pertama (n=1) disebut mean dinotasikan μ : μ = E [X]

3. Moment tengah yang ke n dari x didefiniskan sebagai :

Page 22: Probabilitas Dan Statistitik

4. Moment tengah yang ke dua disebut varians, dinotasikan :

Var (X ) : σ2= E(x2) – (E(x))2

atau

σ2= Σ(x-µ)2 P(x) = Σ[(x-µ)2 f(x)]

Simpangan Baku = Standar Deviasi = σ

dimana E merupakan operator linier.

Page 23: Probabilitas Dan Statistitik

II.8 TRANSFORMASI VARIABEL ACAK

Mentransformasi variabel acak X ke dalam variabel acak baru Y dengan menggunakan transformasi Y = g (.). Maka keacakan dari Y :

Page 24: Probabilitas Dan Statistitik

II.9 MACAM-MACAM TRASNFORMASI VARIABEL ACAK

1. Transformasi monoton naik

P [X ≤ x1 ] = P [Y ≤ y1 ]

P [Y ≤ y1 ] = Fx (x1)

Fungsi kerapatan dari Y :

Page 25: Probabilitas Dan Statistitik

2. Trasnformasi monoton turun

P [Y ≤ y1 ]= P [X ≥ x1 ]

Fy (y) = 1- Fx (x)

Fungsi kerapatan dari Y :

Page 26: Probabilitas Dan Statistitik

3. Transformasi naik turun

Py (y0) = P [ Y ≤ y0 ]

Fungsi kerapatan dari Y :

Page 27: Probabilitas Dan Statistitik

II.10 KOVARIANS

Kovarians adalah pengukuran yang menyatakan variasi bersama dari dua variabel acak. Misalnya kovarians antara dua v.a. diskrit X dan Y dinotasikan σxy dengan rumus :

keterangan :

xi = nilai v.a. x ke i

yi = nilai v.a. y ke i

p(xi,yi) = probabilitas terjadinya xi dan yi

n

1iiiyixixy)y,p(x ]μ-[y ]μ-[xσ

Page 28: Probabilitas Dan Statistitik

III.1 Macam-macam model fungsi probabilitas :

1. Model Eksponensial

2. Model Erlang

3. Model Weibull

4. Model Gauss

5. Model Poisoon

6. Model Binomial

Page 29: Probabilitas Dan Statistitik

1. MODEL EKSPONENSIAL

Fungsi kerapatan probabilitas :

fx(x) =

Fungsi distribusi probabilitas :

Fx(x) = =

Page 30: Probabilitas Dan Statistitik

E [ ] = =

= = =

E[x] = E[ ] =

Var (x) =

Page 31: Probabilitas Dan Statistitik

PEMAKAIAN MODEL EKSPONENSIAL

Life time (umur) komponen elektronika Beda waktu antara dua kejadian

Page 32: Probabilitas Dan Statistitik

2. MODEL ERLANG (N TAHAP ) Fungsi kerapatannya probabilitasnya :

Page 33: Probabilitas Dan Statistitik

BAB IVVARIABEL ACAK

GABUNGAN

Page 34: Probabilitas Dan Statistitik

Variabel acak gabungan merupakan beberapa variabel acak yang didefinisikan pada ruang sample yang sama.

IV.1 PENGERTIAN

Page 35: Probabilitas Dan Statistitik

I. Fungsi distribusi gabungan.

II. Fungsi ditribusi tepi (marginal).

III. Fungsi kerapatan gabungan

Page 36: Probabilitas Dan Statistitik

IV. Fungsi kerapatan tepi.

V. Dua variabel acak dikatakan independent jika

dan fungsi kerapatannya ,

Page 37: Probabilitas Dan Statistitik

Fungsi distribusi bersyarat dari variabel acak X. Dengan syarat event B didefinisikan :

Dan fungsi kerapatan bersyaratnya :

Dimana B dalam x atau yang lain.

IV.2 PROBABILITAS BERSYARAT

Page 38: Probabilitas Dan Statistitik

Fungsi distribusi bila x,y independent :

Fungsi kerapatannya :

Bila x,y independent :

 

Page 39: Probabilitas Dan Statistitik

Misalkan Z merupakan jumlah dari dua variabel acak X dan Y independen. Maka probabilitas fungsi distribusinya :

x +y =zJika Z merupakan jumlah dari N variabel acak independent.

dimana x merupakan variabel acak dengan fx(x), maka fungsi kerapatannya merupakan konvolusi dari fungsi kerapatan masing masing.

IV.3 JUMLAH DARI BEBERAPA VARIABEL ACAK YANG INDEPENDENT

Page 40: Probabilitas Dan Statistitik

Moment gabungan dari dua variabel acak X dan Y didefinisikan :

Dan sentral moment gabungannya : (selisih antara gabungan variabel acak dengan rata-rata)

IV.4 MOMENT GABUNGAN BEBERAPA VARIABEL ACAK

Page 41: Probabilitas Dan Statistitik

Jika X dan Y independent tidak berkolerasi

X dan Y ortoghonal, didapat :

Koefisien korelasi :

Untuk ρ = 0 → X,Y tidak berkorelasi

|ρ| = 1 → X,Y berkorelasi linier mutlak

Page 42: Probabilitas Dan Statistitik

Misal :

dimana a,b konstanta dan X,Y variabel acak, maka ekspetasi Z :

Var [Z] :

Untuk X,Y tidak berkorelasi → Cxy =0

IV.5 MOMENT DARI JUMLAH BEBERAPA VARIABEL ACAK

Page 43: Probabilitas Dan Statistitik

E [ x|B] =

E [g (x) |B] =

E (x|a ≤ x ≤ b) =

E(x|Y ≥ a) =

IV.6 EKSPETASI BERSYARAT

Page 44: Probabilitas Dan Statistitik

Fungsi distribusi probabilitasnya :

Fx(x) =

=

E[x] = var (x) =

Page 45: Probabilitas Dan Statistitik

3. MODEL WEIBULL Fungsi kerapatan probabilitasnya :

Fungsi distribusi probabilitas :

E[x] =

Page 46: Probabilitas Dan Statistitik

Var (x) =

Dimana

Pemakaian : untuk menyatakan umur peralatan elektromekanis seperti motor, generator, dll  

Page 47: Probabilitas Dan Statistitik

4. MODEL GAUSS (NORMAL)Fungsi kerapatan probabilitasnya :

E [x] = μ dan var [x] =

Page 48: Probabilitas Dan Statistitik

Kalau , maka

Page 49: Probabilitas Dan Statistitik

PEMAKAIAN MODEL GAUSS

Penyimpanan dari suatu nilai tertentu (kesalahan, noise, dsb ).

Jumlahan dari beberapa variabel acak yang banyak sekali.

Page 50: Probabilitas Dan Statistitik

5. MODEL POISSON

= λVar [x] = λ λ : rata rata banyaknya kejadian dalam satu selang waktu (per satuan waktu)

Page 51: Probabilitas Dan Statistitik

PEMAKAIAN MODEL POISSON

Untuk menyatakan banyaknya kejadian yang muncul secara acak dalam selang waktu.

Page 52: Probabilitas Dan Statistitik

6. MODEL BINOMIAL

Page 53: Probabilitas Dan Statistitik

PEMAKAIAN MODEL BINOMIAL Menyatakan banyaknya sukses dari m eksperimen yang dilakukan secara independen dengan tiap eksperimen memiliki probabilitas sukses sama dengan p.

Page 54: Probabilitas Dan Statistitik

BAB V

PROSES ACAK

Page 55: Probabilitas Dan Statistitik

V.1 PENGERTIAN

Proses acak dinotasikan X(t), dimana X merupakan variabel acak dan t merupakan parameter waktu. Nilai dari X(t) pada saat t sama dengan t1 disebut sebagai state dari proses X(t) pada saat itu.

Page 56: Probabilitas Dan Statistitik

V.2 KLASIFIKASI PROSES ACAK

1. Proses acak dengan state kontinu dan waktu kontinu (perubahan waktu terus menerus ).

2. Proses acak dengan state kontinu dan waktu diskrit ( perubahan pada waktu tertentu ).

3. Proses acak dengan state diskrit dan waktu kontinu

4. Proses acak dengan state diskrit dan waktu diskrit

Page 57: Probabilitas Dan Statistitik

V.3 MACAM MACAM PROSES ACAK

1. Proses acak independent.

Page 58: Probabilitas Dan Statistitik

2. PROSES ACAK MARKOV

Page 59: Probabilitas Dan Statistitik

3. PROSES ACAK STATIONER

 

Page 60: Probabilitas Dan Statistitik

V.4 KEJADIAN KHUSUS PADA PROSES ACAK STATIONER

1. Proses acak stationer orde satu.

Proses acak dikatakan orde satu jika fungsi kerapatan pada orde pertamanya tidak berubah dengan adanya pergeseran dari waktu semula.

Page 61: Probabilitas Dan Statistitik

Maka

Jadi nilai mean dari proses ini adalah konstan.

Page 62: Probabilitas Dan Statistitik

2. PROSES ACAK STATIONER ORDE DUA

Suatu proses dikatakan stationer orde dua. Jika fungsi kerapatannya memenuhi :

Page 63: Probabilitas Dan Statistitik

Fungsi auto korelasinya :

Page 64: Probabilitas Dan Statistitik

3. WIDE SENSE STATIONER

Suatu proses dikatakan wide sense stationer jika mempunyai :

1.

2.

Page 65: Probabilitas Dan Statistitik

V.5 FUNGSI AUTOKORELASI

Fungsi autokorelasi dari X(t) → Rxx (t1,t2).

Sifat sifat fungsi autokorelasi :

1. Rxx fungsi genap → Rxx = Rxx

Bukti :

Page 66: Probabilitas Dan Statistitik

2.

Bukti :

3.

4. Bila tidak memiliki komponen periodik, maka

5. Bila X(t) periodik, maka juga periodik dengan periode yang sama.

Page 67: Probabilitas Dan Statistitik

V.6 FUNGSI KORELASI SILANG

Diberikan proses acak X(t) dan Y(t), maka fungsi korelasi silang antara X(t) dan Y(t) :

atau

dimana , pada umumnya tidak sama dengan

Page 68: Probabilitas Dan Statistitik

Proses acak X(t) dan Y(t) disebut wide sense gabungan jika :

1. X(t) merupakan wide sense, dimana

E [ X (t) ] → konstan

2. Y (t) merupakan wide sense, dimana

E [ Y (t) ] → konstan

3.

Page 69: Probabilitas Dan Statistitik

V.7 SIFAT SIFAT FUNGSI KORELASI SILANG

1.

bukti :

Page 70: Probabilitas Dan Statistitik

2.

Bukti :

= Rxx (0)