79
i PROBLEMATIKA DAN CARA MENGATASI PEMBIAYAAN MACET PADA PRODUK MURABAHAH DI BPRS GALA MITRA ABADI PURWODADI TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah (A.Md.E.Sy) DISUSUN OLEH MUTHIATURROHMAH NIM 201-13-022 JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2016

PROBLEMATIKA DAN CARA MENGATASI PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/989/1/Muthiaturrohmah 201-13-022.pdf6. Tidak diperkenankan dua transaksi dalam satu akad (Muhammad,

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PROBLEMATIKA DAN CARA MENGATASI PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/989/1/Muthiaturrohmah 201-13-022.pdf6. Tidak diperkenankan dua transaksi dalam satu akad (Muhammad,

i

PROBLEMATIKA DAN CARA MENGATASI PEMBIAYAAN

MACET PADA PRODUK MURABAHAH DI BPRS GALA

MITRA ABADI PURWODADI

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh

Gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah (A.Md.E.Sy)

DISUSUN OLEH

MUTHIATURROHMAH

NIM 201-13-022

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2016

Page 2: PROBLEMATIKA DAN CARA MENGATASI PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/989/1/Muthiaturrohmah 201-13-022.pdf6. Tidak diperkenankan dua transaksi dalam satu akad (Muhammad,

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi, dan perbaikan seperlunya,

Tugas Akhir saudara:

Nama : Muthiaturrohmah

NIM : 20113022

Jurusan : DIII Perbankan Syariah

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam

Judul : PROBLEMATIKA DAN CARA MENGATASI

PEMBIAYAAN MACET PADA PRODUK

MURABAHAH DI BPRS GALA MITRA ABADI

PURWODADI.

Dapat diajukan dalam sidang munaqosah Tugas Akhir. Demikian surat ini dibuat

untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Salatiga, 15 Agustus 2016

Pembimbing

Dr. Anton Bawono, M.Si

NIP. 19740320200312 1 001

Page 3: PROBLEMATIKA DAN CARA MENGATASI PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/989/1/Muthiaturrohmah 201-13-022.pdf6. Tidak diperkenankan dua transaksi dalam satu akad (Muhammad,

iii

PENGESAHAN

PROBLEMATIKA DAN CARA MENGATASI PEMBIAYAAN MACET

PADA PRODUK MURABAHAH DI BPRS GALA MITRA ABADI

PURWODADI

DISUSUN OLEH

MUTHIATURROHMAH

NIM 20113022

Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Tugas Akhir Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada

Tanggal 7 September 2016 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna

memperoleh gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah.

Susunan Panitia Penguji

Ketua Penguji : Dr. Anton Bawono, M.Si

Sekretaris Penguji : Qi Mangku Bahjatullah, M.SI

Penguji I : Dr. A. Mifdlol Muthohar, M.SI

Penguji II : Fetria eka Yudiana, M.Si

Salatiga, 7 September 2016

Dekan FEBI IAIN Salatiga

Dr. Anton Bawono, M.Si

NIP: 19740320200312 1 001

KEMENTRIAN AGAMA RI

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

Jl. Tentara Pelajar No. 2 Salatiga Telp. (0298) 323706

Website : www.iaiansalatiga.ac.id E-mail:[email protected]

Page 4: PROBLEMATIKA DAN CARA MENGATASI PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/989/1/Muthiaturrohmah 201-13-022.pdf6. Tidak diperkenankan dua transaksi dalam satu akad (Muhammad,

iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Muthiaturrohmah

Nim : 201-13-022

Jurusan : Perbankan Syariah D3

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam

Judul Tugas Akhir : PROBLEMATIKA DAN CARA MENGATASI

PEMBIAYAAN MACET PADA PRODUK

MURABAHAH DI BPRS GALA MITRA ABADI

PURWODADI.

Dengan ini saya menyatakan bahwa Tugas Akhir ini benar-benar karya saya

sendiri. Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang

ditulis atau diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan

mengikuti tata penulisan karya ilmiah yang telah lazim.

Salatiga, 15 Agustus 2016

Penulis

Muthiaturrohmah

NIM. 201-13-022

Page 5: PROBLEMATIKA DAN CARA MENGATASI PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/989/1/Muthiaturrohmah 201-13-022.pdf6. Tidak diperkenankan dua transaksi dalam satu akad (Muhammad,

v

PERSEMBAHAN

Tugas akhir ini kupersembahkan kepada:

1. Allah SWT atas segala nikmat yang dianugerahkan.

2. Wakil kedua Orang Tuaku (Pakde dan Budhe), yang selalu memberikan doa,

dorongan, semangat dan kasih sayang dalam bentuk apapun tanpa meminta

suatu balasan, karena ketulusan hati dan uluran tangan mereka sangat berarti

bagi penulis.

3. Saudara-Saudaraku (kakak dan adik), yang telah membantu dalam kelancaran

penulisan tugas akhir ini.

4. Teman-teman DIII Perbankan syariah IAIN Salatiga atas kebersamaan dan

dukungan yang telah diberikan selama ini.

5. Almamater IAIN Salatiga.

Page 6: PROBLEMATIKA DAN CARA MENGATASI PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/989/1/Muthiaturrohmah 201-13-022.pdf6. Tidak diperkenankan dua transaksi dalam satu akad (Muhammad,

vi

MOTTO

1. Mendapatkan uang seperti menggali dengan jarum. Menghabiskan

uang seperti air meresap kepasir (Mario Teguh).

2. Berlaku hemat (ekonomis) itu adalah separuh dari kehidupan

3. Kehidupan tidakakan berubah menjadi lebih baik jika kita hanya

berharap, harus dilanjutkan dengan semangat juang, kerjakeras

dan tujuan hidup yang jelas (Mario Teguh).

Page 7: PROBLEMATIKA DAN CARA MENGATASI PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/989/1/Muthiaturrohmah 201-13-022.pdf6. Tidak diperkenankan dua transaksi dalam satu akad (Muhammad,

vii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat,

taufiq, hidayah, serta inayahNya kepada kita, shalawat serta salam selalu

kami sanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW. Sehingga penulis dapat

menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “Problematika dan Cara

Mengatasi Pembiyaan Macet pada Produk murabahah Di BPRS Gala

Mitra Abadi Purwodadi”.

Tugas Akhir ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar ahli Madya pada Diploma III Jurusan Perbankan Syariah, Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

Terwujudnya Tugas Akhir ini tentunya tidak lepas dari bimbingan,

arahan maupun bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada

kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang tak

terhingga kepada:

1. Allah SWT yang telah memberikan kelancaran dalam penulisan dalam

Tugas Akhir ini

2. Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

3. Dr. Anton Bawono, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam IAIN Salatiga, Sekaligus pembimbing dalam menyelesaikan

Tugas Akhir.

4. Drs. H. Alfred L,.M.Si. selaku Kepala Jurusan Perbankan Syariah

Diploma III.

Page 8: PROBLEMATIKA DAN CARA MENGATASI PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/989/1/Muthiaturrohmah 201-13-022.pdf6. Tidak diperkenankan dua transaksi dalam satu akad (Muhammad,

viii

5. Ahmad Saiful Annas, S.Pd, Selaku Direktur di BPRS Gala Mitra

Abadi Purwodadi, beserta seluruh karyawan yang memberikan

kesempatan penulis untuk melakukan kegiatan magang dan penulisan

Tugas Akhir.

6. Kedua orang tua yang selalu menjadi semangat dalam penyelesaian

Tugas Akhir.

7. Wakil kedua orang tua yang selalu mendorong dan memberikan

semangat dalam penyelesaian Tugas Akhir.

8. Teman-teman seperjuangan Perbankan Syariah DIII.

9. Seluruh pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu menyelesaikan Tugas Akhir ini.

Dalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis sadar bahwa tidak ada

sesuatupun yang sempurna kecuali ALLAH SWT. Oleh karena itu dengan

besar hati bagi penulis untuk menerima kritik dan saran yang sifatnya

membangun agar menjadi lebih baik. Semoga Tugas Akhir ini bermanfaat

bagi penulis pada khususnya, dan bermanfaat bagi pembaca pada

umumnya.

Salatiga, 15 Agustus 2016

Penulis

Muthiaturrohmah

Page 9: PROBLEMATIKA DAN CARA MENGATASI PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/989/1/Muthiaturrohmah 201-13-022.pdf6. Tidak diperkenankan dua transaksi dalam satu akad (Muhammad,

ix

ABSTRAK

Muthiaturrohmah, 2016. Problematikadan Cara Mengatasi Pembiayaan Macet

pada Produk Murabahah di BPRS Gala Mitra Abadi

Purwodadi. Tugas Akhir. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.

Jurusan Perbankan Syariah. Institut Agama Islam Negeri

Salatiga. Pembimbing: Dr. Anton Bawono, S.E.,M.Si.

Kata kunci: Pembiayaan, Pembiayaan macet dan Murabahah.

Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) adalah Bank syariah yang

kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayarannya, Tujuan

penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui prosedur pembiayaan murabahah di

BPRS Gala Mitra Abadi Purwodadi (2) Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab

terjadinya pembiayaan macet pada produk murabahah dan (3) Untuk mengatahui

cara mengatasi pembiayaan macet pada produk murabahah. Penelitian ini

menggunakan data kualitatif, jenis data yang digunakan adalah metode kualitatif,

yaitu metode yang memiliki kelebihan adanya fleksibilitas yang tinggi bagi

peneliti ketika menentukan langkah-langkah penelitian. Desktiptif kualitatif

diuraikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan

menggambarkan keadaan subjek dan objek penelitian perusahaan (Hikmat, 2011:

37).

Kesimpulan penelitian ini adalah prosedur pembiayaan murabahah di

BPRS Gala Mitra Abadi purwodadi antara lain: Pengajuan proposal, survey lokasi

usaha dan lokasi tempat tinggal, dan pencairan. Faktor-faktor terjadinya

pembiayaan macet pada produk murabahah terjadi karena 2 faktor, antara lain :

Faktor nasabah dan faktor dari bank. Faktor nasabah terdapat dua unsur yaitu

unsur kesengajaan yang meliputi kecerobohan nasabah dan pembiayaan di bank

lain. Sedangkan dari unsur ketidaksengajaan meliputi nasabah mengalami

kematian, musibah, penipuan maupun penyakit, serta kemampuan membayar

tidak ada. Faktor dari bank sendiri meliputi analisa yang kurang akurat, jangka

waktu pembiayaan terlalu lama dan AO dikejar target. Adapun cara mengatasi

pembiayaan macet murabahah dengan cara persuasif, jalur hukum dan asuransi.

Page 10: PROBLEMATIKA DAN CARA MENGATASI PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/989/1/Muthiaturrohmah 201-13-022.pdf6. Tidak diperkenankan dua transaksi dalam satu akad (Muhammad,

x

DAFTAR GAMBAR

2.1. Skema Alur Pembiayaan Murabahah..................................................... 36

3.1. Struktur Organisasi BPRS Gala Mitra Abadi Purwodadi..................... 42

4.1. Tabel pemberian surat peringatan pada pembiayaan macet…………… 58

Page 11: PROBLEMATIKA DAN CARA MENGATASI PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/989/1/Muthiaturrohmah 201-13-022.pdf6. Tidak diperkenankan dua transaksi dalam satu akad (Muhammad,

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................. i

LEMBAR PERSETUJUAN................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN.................................................................... iii

LEMBAR PERNYATAAN................................................................... iv

LEMBAR PERSEMBAHAN................................................................. v

LEMBAR MOTTO................................................................................ vi

KATA PENGANTAR............................................................................ vii

ABSTRAK.............................................................................................. ix

DAFTAR GAMBAR.............................................................................. x

DAFTAR ISI.......................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................................ 1

B. Rumusan Masalah....................................................................... 7

C. Tujuan Penelitian........................................................................ 7

D. Kegunaan Penelitian................................................................... 7

E. Metode Penelitian....................................................................... 8

F. Penegasan Istilah........................................................................ 10

G. Sistematika Penulisan................................................................. 11

BAB II LANDASAN TEORI

A. TelaahPustaka............................................................................ 14

B. Kerangkateori............................................................................ 16

1. Pengertian Pembiayaan.......................................................... 16

2. Tujuan Pembiayaan................................................................ 19

3. Produk Pembiayaan Bank Syariah......................................... 20

4. Prinsip-Prinsip Analisis Pembiayaan..................................... 21

5. Prosedur Analisis Pembiayaan............................................... 24

6. Aspek-Aspek Analisis Pembiayaan...................................... 25

7. Pengamanan Pembiayaan..................................................... 26

Page 12: PROBLEMATIKA DAN CARA MENGATASI PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/989/1/Muthiaturrohmah 201-13-022.pdf6. Tidak diperkenankan dua transaksi dalam satu akad (Muhammad,

xii

8. Pengertian Pembiayan Macet................................................ 27

9. Faktor Penyebab Pembiayaan Macet.................................... 28

10. Penyelamatan Terhadap Pembiayaan Macet........................ 29

11. Pembiayaan Murabahah....................................................... 29

12. Pembiayaan Atas Dasar Akad Murabahah.......................... 30

13. Pengertian Murabahah......................................................... 31

14. LandasanSyariah................................................................. 32

15. Syarat Murabahah................................................................ 32

16. RukunAkadMurabahah...................................................... 33

17. Transaksi Murabahah........................................................... 33

18. Teknis Perbankan................................................................. 34

19. Manfaat Pembiayaan Murabahah......................................... 34

20. Alur Pembiayaan Murabahah............................................... 36

BAB III LAPORAN OBYEK

A. Gambaran Umum BPRS Gala Mitra Abadi............................. 38

B. Data-Data Deskriptif................................................................ 48

BAB IV ANALISIS

A. Prosedur Pembiayaan Murabahah........................................... 53

B. Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Pembiaayaan Macet Pada

Produk Murabahah di BPRS Gala Mitra Abadi..................... 55

C. Cara Mengatasi Pembiayaan Macet pada Produk Murabahah di

BPRS Gala Mitra Abadi......................................................... 58

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan.............................................................................. 61

B. Saran........................................................................................ 63

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

LAMPIRAN

Page 13: PROBLEMATIKA DAN CARA MENGATASI PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/989/1/Muthiaturrohmah 201-13-022.pdf6. Tidak diperkenankan dua transaksi dalam satu akad (Muhammad,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan Undang-Undang No.10 Tahun 1998, Perbankan

adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup

kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan

kegiatan usahanya (pasal 1 angka 1). Sedangkan yang dimaksud dengan

Bank ialah berupa badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat

dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam

bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan

taraf hidup rakyat banyak (Pasal 1 angka 2). Namun ditinjau dari sudut

pandang hukum, ruang lingkup pengertian perbankan itu masih bersifat

umum sehingga belum sampai pada kesimpulan apakah jenis kegiatan

usaha yang dilakukan di lembaga perbankan tersebut halal atau haram.

Karena itu untuk menjamin kehalalan kegiatan usaha perbankan, maka

dalam operasionalnya harus menggunakan prinsip-prinsip syariah.

Lembaga perbankan yang kegiatan usahanya berdasarkan pada prinsip-

prinsip syariah maka dapat dikatakan sebagai perbankan syariah (Susanto,

2008: 17). Untuk menghindari pengoperasian bank dengan sistem bunga,

islam memperkenalkan prinsip-prinsip muamalah Islam. Dengan kata lain,

Bank Islam lahir sebagai salah satu solusi alternatif terhadap persoalan

pertentangan antara bunga bank dan riba, kerinduan umat Islam Indonesia

Page 14: PROBLEMATIKA DAN CARA MENGATASI PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/989/1/Muthiaturrohmah 201-13-022.pdf6. Tidak diperkenankan dua transaksi dalam satu akad (Muhammad,

2

yang ingin melepaskan diri dari persoalan riba telah mendapat jawaban

dengan lahirnya bank Islam (Muhammad, 2014: 3).

Bank syariah ialah bank yang berasaskan antara lain pada asas

kemitraan, keadilan, transparansi dan universal serta melakukan kegiatan

usaha perbankan berdasarkan prinsip syariah. Kegiatan bank syariah

merupakan implementasi dari prinsip ekonomi Islam dengan karakteristik,

antara lain sebagai berikut:

1. Pelarangan riba dalam berbagai bentuknya

2. Tidak mengenal konsep nilai waktu dari uang (time value of money)

3. Konsep uang sebagai alat tukar bukan sebagai komoditas

4. Tidak diperkenankan melakukan kegiatan yang bersifat spekulatif

5. Tidak diperkenankan menggunakan dua harga untuk satu barang

6. Tidak diperkenankan dua transaksi dalam satu akad (Muhammad,

2014: 5).

Perbankan syariah atau perbankan Islam adalah suatu sistem

perbankan yang dikembangkan berdasarkan prinsip syariah. Suatu

perbankan dikatakan sebagai prinsip syariah karena mengacu pada prinsip

syariah yang mengatur perjanjian berdasarkan hukum Islam. Dalam

hukum Islam, yang menjadi sumber hukum adalah Al-Qur’an dan Sunnah

(Susanto, 2008: 13).

Sesuai dengan perkembangan industry perbankan, maka Undang-

Undang Nomor 7 Tahun 1992 pengertian Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Page 15: PROBLEMATIKA DAN CARA MENGATASI PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/989/1/Muthiaturrohmah 201-13-022.pdf6. Tidak diperkenankan dua transaksi dalam satu akad (Muhammad,

3

adalah lembaga keuangan bank yang menerima simpanan hanya dalam

bentuk deposito berjangka tabungan dan atau bentuk lainnya yang

dipersamakan dengan itu, Bank Perkreditan Rakyat disempurnakan dalam

undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 Tentang BPR yang berdasarkan

prinsip syariah atau dengan kata lain Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

(Wiroso, 2005: 2).

Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) adalah Bank syariah

yang kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayarannya

(Dahlan, 2012: 102). Tujuan BPR Syariah adalah selain untuk

menghindari praktik riba dan jenis transaksi yang diharamkan lainnya, dan

juga untuk mengamalkan prinsip syariah dalam perbankan. Dengan

mengamalkan prinsip-prinsip syariah, diharapkan lembaga perbankan

dapat memberikan kemaslahatan bagi masyarakat, terutama dalam

kehidupan ekonomi sebagai berikut:

1. Mensejahterakan ekonomi Ummat, terutama masyarakat golongan

ekonomi lemah yang pada umumnya berada di pedesaan.

2. Menambah lapangan kerja terutama ditingkat kecamatan, sehingga

dapat mengurangi arus urbanisasi.

3. Membina Ukhuwah Islamiyah melalui kegiatan ekonomi dalam

rangka meningkatkan pendapatan perkapita menuju kualitas hidup

yang memadai (Susanto, 2008: 181).

Page 16: PROBLEMATIKA DAN CARA MENGATASI PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/989/1/Muthiaturrohmah 201-13-022.pdf6. Tidak diperkenankan dua transaksi dalam satu akad (Muhammad,

4

Dalam dunia modern sekarang ini, peranan perbankan dalam

memajukan perekonomian suatu Negara sangatlah besar. hampir semua

sektor yang behubungan dengan berbagai kegiatan keuangan selalu

membutuhkan jasa Bank. saat ini dan dimasa yang akan datang kita tidak

akan dapat lepas dari dunia perbankan, jika hendak menjalankan aktivitas

keuangan, baik perorangan maupun lembaga, baik sosial atau perusahaan

(Kasmir, 2008: 2).

Perbankan di Indonesia makin diramaikan dengan adanya

perbankan syariah yang menawarkan produk keuangan dan investasi

dengan cara yang berbeda dibanding bank konvensional yang sudah lama

ada. Perbankan syariah pada awalnya berkembang secara perlahan,

kemudian mulai menunjukkan perkembangannya secara pesat sampai

sekarang, didukung dengan penduduknya adalah muslim, besarnya

populasi muslim memberikan ruang yang cukup lebar bagi perbankan

syariah.

Sistem keuangan dan perbankan modern telah berusaha memenuhi

kebutuhan manusia untuk mendanai kegiatannya, bukan dengan dananya

sendiri, melainkan dengan dana orang lain, baik dengan menggunakan

prinsip penyertaan dalam rangka pemenuhan permodalan maupun dengan

menggunakan prinsip penyertaan dalam rangka pemenuhan kebutuhan

pembiayaan. Islam mempunyai hukum sendiri untuk memenuhi kebutuhan

tersebut, yaitu melalui akad-akad bagi hasil sebagai metode pemenuhan

Page 17: PROBLEMATIKA DAN CARA MENGATASI PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/989/1/Muthiaturrohmah 201-13-022.pdf6. Tidak diperkenankan dua transaksi dalam satu akad (Muhammad,

5

kebutuhan permodalan dan akad-akad jual beli untuk memenuhi

kebutuhan pembiayaan (Arifin, 2002: 19).

Pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan atau yang dapat

dipersamakan dengan itu berdasarkan tujuan atau kesepakatan pinjam

meminjam antara pihak dengan pihak lain yang mewajibkan pihak

peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu

ditambah dengan sejumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil (Dahlan,

2012: 162).

Pembiayaan Perbankan syariah mempunyai peranan penting

terutama untuk menyalurkan dana kepada masyarakat, untuk menghadapi

masalah dan atau modal kerja terutama untuk sektor usaha menengah

kebawah yang mempunyai masalah permodalan. Untuk menjalankan

kegiatan usahanya guna meningkatkan pendapatan (Buana, 2014: 3).

Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat memiliki kebutuhan yang

harus dipenuhi, terkadang masyarakat tidak cukup dana dalam memenuhi

kebutuhan hidupnya, oleh karena itu semakin berkembangnya dunia

perbankan tentu mengharapkan kesejahteraan masyarakat dalam roda

perekonomiannya (Misbakhul Munir, 2009: 1).

Pembiayaan Murabahah adalah penyaluran dana atau tagihan oleh

bank syariah untuk transaksi jual beli barang sebesar harga pokok

ditambah margin/keuntungan berdasarkan kesepakatan dengan nasabah

yang harus membayar sesuai dengan akad. Saat ini jenis transaksi

Page 18: PROBLEMATIKA DAN CARA MENGATASI PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/989/1/Muthiaturrohmah 201-13-022.pdf6. Tidak diperkenankan dua transaksi dalam satu akad (Muhammad,

6

murabahah sangat dominan dijalankan oleh lembaga keuangan syariah,

Baik Bank Umum Syariah maupun Bank Perkreditan Rakyat Syariah

(Wiroso, 2005: 11).

Dalam menyalurkan dana kepada masyarakat untuk menambah

modal guna kelancaran usaha yang dijalankannya, maka pihak perbankan

memberikan kebijakan dan pengelolaan diantaranya dengan adanya

berbagai fasilitas pembiayaan yang ditawarkan kepada masyarakat untuk

memberikan pinjaman dengan jangka waktu yang bervariasi dan

pembagian hasil yang ditetapkan serta prosedur dalam pemberian

pembiayaan yang tidak membingungkan nasabahnya, akan tetapi

perbankan tidak mudah dalam pemberian fasilitas pembiayaan, karena

perbankan harus mengenal nasabahnya, salah satu contohnya adalah

perbankan sangat memperhatikan segi sosial dan segi ekonomi nasabah

dalam pemberian fasilitas pembiayaan (Buana, 2014: 4). Tujuan dari

prosedur pemberian pembiayaan adalah untuk memastikan kelayakan

suatu pembiayaan diterima atau di tolak (Kasmir, 2004: 95). Dalam

pelaksanaan pemberian pembiayaan hampir setiap bank mengalami

masalah-masalah umum yang harus dipecahkan, maupun mengalami

faktor-faktor yang dapat menyebabkan pembiayaan menjadi macet, karena

nasabah satu dengan nasabah lain tentu memiliki permasalahan yang

sangat spesifik berbeda, untuk itu diperlukan penanganan dan pendekatan

secara berbeda pula (Buana, 2014: 4).

Page 19: PROBLEMATIKA DAN CARA MENGATASI PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/989/1/Muthiaturrohmah 201-13-022.pdf6. Tidak diperkenankan dua transaksi dalam satu akad (Muhammad,

7

Dari uraian di Atas merupakan alasan penulis untuk melakukan

penelitian yang berjudul Problematika dan Cara Mengatasi Pembiayaan

Macet pada Produk Murabahah di BPRS Gala Mitra Abadi Purwodadi.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana prosedur pembiayaan murabahah pada BPRS Gala Mitra

Abadi Purwodadi?

2. Faktor-faktor penyebab terjadinya pembiayaan macet pada produk

murabahah di BPRS Gala Mitra Abadi Purwodadi?

3. Bagaimana cara mengatasi pembiayaan macet pada produk murabahah

di BPRS Gala Mitra Abadi Purwodadi?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui prosedur yang diterapkan BPRS Gala Mitra Abadi

purwodadi pada pembiayaan murabahah.

2. Untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya pembiayaan macet pada

produk murabahah di BPRS Gala Mitra Abadi Purwodadi.

3. Untuk mengetahui cara-cara maupun solusi yang dilakukan BPRS

Gala Mitra Abadi Purwodadi dalam pembiayaan macet pada produk

murabahah.

D. Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana

penerapan produk pembiayaan murabahah yang dilakukan oleh BPRS

Gala Mitra Abadi Purwodadi selain itu kegunaan penelitian ini adalah:

Page 20: PROBLEMATIKA DAN CARA MENGATASI PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/989/1/Muthiaturrohmah 201-13-022.pdf6. Tidak diperkenankan dua transaksi dalam satu akad (Muhammad,

8

1. Bagi penulis

a. Sebagai tolak ukur agar dapat mengetahui sejauh mana ilmu yang

diperoleh di bangku perkuliahan serta mempraktekkan teori-teori

dari mata kuliah yang pernah diberikan.

b. Sebagai syarat dalam menempuh ujian akhir jurusan DIII

Perbankan Syariah IAIN Salatiga untuk mendapatkan gelar

A.Md.

2. Bagi pihak IAIN Salatiga

a. Menambah referensi untuk mahasiswa setelah penulis

melakukanpenelitian dan pengamatan.

b. Dapat bekerjasama serta menciptakan hubungan baik antara kedua

belah pihak sehingga membantu terbentuknya lapangan pekerjaan.

3. Bagi pihak BPRS Gala Mitra Abadi Purwodadi

Untuk menjaga citra baik sebuah Bank itu sendiri terhadap

masalah-masalah yang terkait.

E. Metode Penelitian

1. Jenis Data

Jenis data yang digunakan adalah metode kualitatif, yaitu metode

yang memiliki kelebihan adanya fleksibilitas yang tinggi bagi peneliti

ketika menentukan langkah-langkah penelitian. Desktiptif kualitatif

diuraikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan

menggambarkan keadaan subjek dan objek penelitian perusahaan

(Hikmat, 2011: 37).

Page 21: PROBLEMATIKA DAN CARA MENGATASI PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/989/1/Muthiaturrohmah 201-13-022.pdf6. Tidak diperkenankan dua transaksi dalam satu akad (Muhammad,

9

Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data primer dan

data sekunder.

a. Data Primer

Yaitu data yang diperoleh dari observasi, penulis memperoleh

data dengan pengamatan secara langsung dari sumber penelitian

yang diamati.

b. Data Sekunder

Yaitu data yang diperoleh dari dokumen-dokumen, buku-

buku dan arsip-arsip yang berkaitan dengan topik yang akan

diteliti.

2. Tehnik Pengumpulan Data

a. Observasi

Observasi adalah pengamatan, perhatian atau pengawasan.

Metode pengumpulan data dengan observasi adalah

mengumpulkan data atau menjaring data dengan melakukan

pengamatan terhadap subyek dan obyek penelitian secara seksama

dan sistematis (Supardi, 2005: 136).

b. Wawancara

Wawancara adalah Tanya jawab atau pertemuan dengan

seseorang untuk suatu pembicaraan. metode wawancara

merupakan proses memperoleh suatu fakta atau data dengan

melakukan komunikasi langsung (Tanya jawab dengan lisan)

dengan responden penelitian. (Supardi, 2005: 121).

Page 22: PROBLEMATIKA DAN CARA MENGATASI PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/989/1/Muthiaturrohmah 201-13-022.pdf6. Tidak diperkenankan dua transaksi dalam satu akad (Muhammad,

10

F. Penegasan Istilah

1. Problematika

Problematika adalah suatu kata yang digunakan untuk menggambarkan

suatu keadaan yang bersumber dari hubungan antara dua faktor atau

lebih yang menghasilkan situasi yang membingungkan, masalah

biasanya dianggap sebagai suatu keadaan yang harus diselesaikan

(https://id.m.wikipedia.org/wiki/Masalah# diambil hari selasa, 28 juni

2016).

2. Pembiayaan Macet

Pembiayaan macet adalah suatu gambaran situasi, dimana persetujuan

pengambilan pinjaman mengalami resiko kegagalan, bahkan

cenderung menuju/mengalami kerugian yang potensial, keberadaan

pembiayaan bermasalah dalam jumlah yang tinggi akan menimbulkan

kesulitan sekaligus akan menurunkan tingkat kesehatan bank yang

bersangkutan (http://www.kajianpustaka.com/2014/02/pembiayaan-

bermasalah.html# diambil hari Selasa, 28 Juni 2016).

3. Murabahah

Murabahah adalah jual beli barang pada harga asal dengan tambahan

keuntungan yang disepakati, dalam bai al murabahah, penjual harus

memberitahu harga produk yang ia beli dan menentukan suatu tingkat

keuntungan sebagai tambahan (Antonio, 2001: 101).

Page 23: PROBLEMATIKA DAN CARA MENGATASI PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/989/1/Muthiaturrohmah 201-13-022.pdf6. Tidak diperkenankan dua transaksi dalam satu akad (Muhammad,

11

G. Sistematika Penulisan

Merujuk pada semua yang dituliskan diatas metode yang

digunakan serta dalam rangka memudahkan Tugas Akhir, maka

pembahasan dibagi menjadi 5 (lima) bab yang disusun sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Menguraikan tentang Latar Belakang Pemilihan Judul, Perumusan

Masalah, Kegunaan Penelitian, Tujuan Penelitian, Metode Penelitian dan

Sistematika Penulisan.

A. Latar Belakang

Latar belakang ini menguraikan latar belakang masalah yang berisi

gambaran tentang murabahah yang merupakan produk yang paling

banyak diminati pada BPRS Gala Mitra Abadi.

B. Rumusan Masalah

Menguraikan tentang pokok permasalahan yang akan dibahas.

sehingga dalam penerapan isi yang dibahas lebih runtun sesuai

rumusan masalah yang dibuat.

C. Tujuan Penelitian

Menguraikan tentang tujuan yang akan dicapai sebagai pemecahan

masalah.

D. Kegunaan Penelitian

Menguraikan tentang kegunaan yang merupakan hal yang dapat di

ambil oleh berbagai pihak.

Page 24: PROBLEMATIKA DAN CARA MENGATASI PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/989/1/Muthiaturrohmah 201-13-022.pdf6. Tidak diperkenankan dua transaksi dalam satu akad (Muhammad,

12

E. Metode Penelitian

Menguraikan tentang metode yang digunakan dalam penelitian atau

penerapannya. Sehingga metode yang digunakan lebih mudah

dipahami pembaca.

F. Sistematika Penulisan

Rancangan atau penulisan tugas akhir agar sesuai dengan

sistematikanya.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini penulis akan menjelaskan beberapa pendapat dari

penelitian-penelitian sebelumnya dan teori-teori yang mendukung terhadap

analisa penulis.

A. Telaah Pustaka

Telaah pustaka ini berisikan tentang membandingkan pemikiran

tokoh atau hasil penelitian yang berhubungan dengan judul tugas

akhir penulis saat ini.

B. Kerangka Teoritik

Teori-teori yang mendukung terhadap analisa penulis yang diperoleh

dari buku referensi.

Page 25: PROBLEMATIKA DAN CARA MENGATASI PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/989/1/Muthiaturrohmah 201-13-022.pdf6. Tidak diperkenankan dua transaksi dalam satu akad (Muhammad,

13

BAB III LAPORAN OBJEK

Bab ini menjelaskan bagaimana gambaran umum seperti sejarah,

visi dan misi, produk, struktur organisasi dan data deskriptif dari BPRS

Gala Mitra Abadi.

A. Gambaran Umum

Gambaran umum disini menerangkan tentang sejarah berdirinya PT.

BPRS GALA MITRA ABADI, visi dan misi, produk, struktur

organisasi dan manajemen PT. BPRS GALA MITRA ABADI.

B. Data Deskriptif

Data-data yang mendukung dalam mengetahui nasabah yang

menggunakan jasa pembiayaan pada BPRS GALA MITRA ABADI.

BAB IV ANALISIS

Bab ini menjelaskan tentang penerapan produk pembiayaan

murabahah. Analisis ini menguraikan faktor-faktor yang menyebabkan

mengapa masyarakat lebih cenderung memilih produk pembiayaan

murabahah.

BAB V PENUTUP

Memberi kesimpulan dan saran yang diharapkan dapat bermanfaat

bagi industri perbankan pada umumnya dan BPRS GALA MITRA

ABADI pada khususnya.

Page 26: PROBLEMATIKA DAN CARA MENGATASI PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/989/1/Muthiaturrohmah 201-13-022.pdf6. Tidak diperkenankan dua transaksi dalam satu akad (Muhammad,

14

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Telaah Pustaka

Arsi Kurniati dalam Tugas Akhirnya yang berjudul

Pembiayaan Murabahah pada PT.BPRS ARTA AMANAH UMMAT

Tahun 2011 menyimpulkan bahwa untuk mengatasi pembiayaan

bermasalah pada BPRS ARTHA UMMAT dapat dilakukan dengan

dua cara, yaitu upaya pencegahan dilakukan melalui customer visit dan

telephone call and sms call. Sedangkan upaya penanggulangan dapat

dilakukan dengan cara pembinaan dan pengawasan khusus, penagihan

khusus, restrukturisasi, pengambilalihan dan eksekusi agunan, hingga

penghapusan pembiayaan.

Ana Sapta Utami dalam Tugas Akhirnya yang berjudul

Mekanisme dan Prosedur Pembiayaan Murabahah di PT. BPRS Asad

Alif Kendal Tahun 2009 menyimpulkan bahwa prosedur yang di

gunakan BPRS Asad Alif Kendal untuk memberikan pembiayaan

kepada nasabah adalah dengan mengajukan permohonan pembiayaan,

setelah itu pihak bank akan melakukan pemeriksaan, persetujuan dan

realisasi apabila pembiayaan telah disetujui.

Tri Murniati dalam Tugas Akhirnya yang berjudul Prosedur

Pemberian Pembiayaan dan Upaya Mencegah Pembiayaan

Bermasalah di BMT Anda Ampel Boyolali Tahun 2012 menerangkan

upaya-upaya yang diambil dalam menangani pembiayaan bemasalah

Page 27: PROBLEMATIKA DAN CARA MENGATASI PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/989/1/Muthiaturrohmah 201-13-022.pdf6. Tidak diperkenankan dua transaksi dalam satu akad (Muhammad,

15

dengan menggunakan beberapa cara yaitu upaya pencegahan

(preventif) yang dilakukan BMT Anda Ampel dalam pembiayaan

bermasalah adalah dengan pengawasan sebelum pencairan, yang kedua

upaya penyelamatan (revitalisasi), dengan menganalisis terlebih

dahulu terhadap pembiayaan macet, upaya selanjutnya yaitu

memberikan teguran dan melakukan penagihan yang dilanjutkan

dengan restrukturisasi dan pengalihan ke pembiayaan qordhul hasan.

Yang terakhir melakukan upaya kuratif atau penyelesaian pembiayaan

bermasalah dilakukan dengan penghapusan piutang dan pengambil

alihan agunan.

Rangga Buana dalam Tugas Akhirnya yang berjudul Analisa

Pembiayaan Murabahah pada Griya ib Hasanah di Bank BNI Syariah

Cabang Pembantu Ungaran Tahun 2014 menyimpulkan bahwa

kebijakan-kebijakan yang diambil untuk mengatasi kendala-kendala

yang ada pada produk pembiayaan griya ib hasanah di Bank BNI

Syariah Cabang Pembantu Ungaran yaitu lebih selektif memilih

nasabah dan lebih memperhatikan data-data dengan melakukan

verifikasi dan validasi yang lebih akurat.

Ulfiyah Rujbiyah dalam Tugas Akhirnya yang berjudul

Analisis Pembiayaan Bermasalah di Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

(BPRS) Artha Amanah Umat Ungaran Tahun 2014 menyimpulkan

bahwa strategi pencegahan dan penyelesaian bermasalah yang

dilakukan oleh bank yaitu strategi pencegahan dilakukan dengan

Page 28: PROBLEMATIKA DAN CARA MENGATASI PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/989/1/Muthiaturrohmah 201-13-022.pdf6. Tidak diperkenankan dua transaksi dalam satu akad (Muhammad,

16

pemilihan nasabah yang tepat melalui prinsip 5C, yaitu: character,

capacity, capital, condition, collateral. Dan pembinaan nasabah

dengan cara pengawasan nasabah setelah pencairan, pengawasan

terhadap usaha/pekerjaan untuk nasabah dan pengawasan terhadap

jaminan.

Asri Fitri Astuti dalam tugas akhirnya yang berjudul Analisis

Kelayakan Pembiayaan Murabahah di Bank Pembiayaan Rakyat

Syariah (BPRS) Sukowati Sragen Cabang Boyolali Tahun 2015

menyimpulkan bahwa proses kelayakan pembiayaan murabahah yang

telah dilakukan oleh BPRS Sukowati Sragen yaitu nasabah telah

memenuhi syarat yang telah ditetapkan BPRS, pengumpulan data dan

investigasi oleh nasabah, Analisa pembiayaan menggunakan 5C dan

tidak mengandung unsur riba, nasabah telah menerima surat

pemberitahuan persetujuan piutang (SP3), nasabah menandatangani

surat pengikatan pembiayaan, dan nasabah membayar biaya

administrasi sebelum melakukan pencairan.

B. Kerangka Teoritik

1. Pengertian Pembiayaan

Menurut M. Syafii Antonio (2001: 160), pembiayaan

adalah pemberian fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi

kebutuhan pihak pihak yang merupakan defisit unit.

a. Menurut sifat penggunaannya, pembagian dapat dibagi

menjadi dua hal, yaitu:

Page 29: PROBLEMATIKA DAN CARA MENGATASI PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/989/1/Muthiaturrohmah 201-13-022.pdf6. Tidak diperkenankan dua transaksi dalam satu akad (Muhammad,

17

1) Pembiayaan produktif, yaitu pembiayaan yang ditujukan

untuk memenuhi kebutuhan produksi dalam arti luas untuk

peningkatan usaha baik usaha produksi, perdagangan,

maupun investasi.

2) Pembiayaan konsumtif, yaitu pembiayaan yang

dipergunakam untuk memenuhi konsumsi, yang akan

habis digunakan untuk memenuhi kebutuhan.

b. Berdasarkan pemanfaatannya adalah:

1) Pembiayaan modal kerja, yaitu pembiayaan untuk

memenuhi kebutuhan: (a) peningkatan produksi, baik

secara kuantitatif, yaitu jumlah hasil produksi, maupun

secara kualitatif, yaitu peningkatan kualitas atau mutu

hasil produksi; dan (b) untuk keperluan perdagangan atau

peningkatan utility of place dari suatu barang.

2) Pembiayaan investasi, yaitu untuk memenuhi kebutuhan

barang-barang modal (capital goods) serta fasilitas-

fasilitas yang erat kaitannya dengan itu (Antonio, 2001:

161).

Menurut UU No.7 Tahun 1992 yang dimaksud pembiayaan

adalah penyediaan uang atau tagihan atau yang dapat dipersamakan

dengan itu berdasarkan tujuan atau kesepakatan pinjam meminjam

antara pihak dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam

untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu ditambah

Page 30: PROBLEMATIKA DAN CARA MENGATASI PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/989/1/Muthiaturrohmah 201-13-022.pdf6. Tidak diperkenankan dua transaksi dalam satu akad (Muhammad,

18

dengan sejumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil (Asiyah,

2015: 2).

Pembiayaan (financing) merupakan istilah yang

dipergunakan dalam bank syariah, sebagaimana dalam bank

konvensional disebut dengan kredit (lending). Dalam kredit

keuntungan berbasis pada bunga, sedangkan dalam pembiayaan

(financing) berbasis pada keuntungan riil yang di kehendaki

(Margin) ataupun bagi hasil (Profit sharing). Pembiayaan adalah

penyediaan dana atau tagihan yang dipersamakan dengan itu

berupa:

a. Transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan

musyarakah.

b. Transaksi sewa menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli

dalam bentuk ijarah muntahiya bittamlik.

c. Transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah, salam

dan istishna‟.

d. Transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang qardh, dan

e. Transaksi sewa menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk

transaksi multijasa berdasarkan persetujuan atau kesepakatan

antara Bank syariah dan atau UUS dan pihak lain yang

mewajibkan pihak yang dibiayai dan / diberi fasilitas dana

untuk mengembalikan dana tersebut setelah jangka waktu

Page 31: PROBLEMATIKA DAN CARA MENGATASI PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/989/1/Muthiaturrohmah 201-13-022.pdf6. Tidak diperkenankan dua transaksi dalam satu akad (Muhammad,

19

tertentu dengan imbalan ujrah, tanpa imbalan atau bagi hasil

(Dahlan, 2012: 162).

2. Tujuan Pembiayaan

Pembiayaan merupakan sumber pendapatan bagi bank

syariah, Tujuan pembiayaan yang dilaksanakan perbankan syariah

terkait dengan stakeholder, antara lain sebagai berikut:

a. Pemilik

Dari sumber pendapatan di atas, para pemilik mengharapkan

akan memperoleh penghasilan atas dan yang ditanamkan pada

bank tersebut.

b. Pegawai

Para pegawai mengharapkan dapat memperoleh kesejahteraan

dari bank yang dikelolanya.

c. Masyarakat

1) Pemilik dana

Sebagaimana pemilik, mereka mengharapkan dari

dana yang diinvestasikanakan diperoleh bagi hasil.

2) Debitur yang bersangkutan

Para debitur, dengan penyediaan dana baginya,

mereka terbantu guna menjalankan usahanya (sektor

produktif) atau terbantu untuk pengadaan barang yang

diinginkan (pembiayaan konsumtif).

3) Masyarakat umumnya-konsumen

Page 32: PROBLEMATIKA DAN CARA MENGATASI PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/989/1/Muthiaturrohmah 201-13-022.pdf6. Tidak diperkenankan dua transaksi dalam satu akad (Muhammad,

20

Mereka dapat memperoleh barang-barang yang

dibutuhkannya.

d. Pemerintah

Akibat penyediaan pembiayaan, pemerintah terbantu dalam

pembiayaan pembangunan Negara, disamping itu akan

diperoleh pajak (berupa pajak penghasilan atas keuntungan

yang diperoleh bank dan juga perusahaan-perusahaan).

e. Bank

Bagi bank yang bersangkutan, hasil dari penyaluran

pembiayaaan, diharapkan bank dapat meneruskan dan

mengembangkan usahanya agar tetap survival dan meluas

jaringan usahanya, sehingga semakin banyak masyarakat yang

dapat dilayaninya (Muhamad, 2014: 303).

3. Produk Pembiayaan Bank Syariah

Pada dasarnya produk pembiayaan bank syariah dibagi

menjadi tiga yaitu:

a. Pembiayaan modal kerja syariah

Pembiayaan modal kerja syariah adalah pembiayaan jangka

pendek yang diberikan kepada perusahaan untuk membiayai

kebutuhan modal kerja usaha berdasarkan prinsip syariah.

b. Pembiayaan investasi syariah

Pembiayaan investasi syariah adalah pembiayaan yang

digunakan untuk memenuhi kebutuhan barang-barang modal

Page 33: PROBLEMATIKA DAN CARA MENGATASI PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/989/1/Muthiaturrohmah 201-13-022.pdf6. Tidak diperkenankan dua transaksi dalam satu akad (Muhammad,

21

atau capital goods beserta semua fasilitas yang erat kaitannya

dengan itu.

c. Pembiayaan konsumtif syariah

Pembiayaan konsumtif diperlukan oleh pengguna dana

untuk memenuhi kebutuhan konsumsi, biasanya kebutuhan

konsumtif yang di cover oleh bank syariah adalah kebutuhan

dasar seperti pembelian rumah untuk dihuni dan kendaraan

untuk dipakai (Fetria, 2014: 36).

4. Prinsip-Prinsip Analisis Pembiayaan

Menurut Kasmir (2013: 95), kriteria penilaian yang harus

dilakukan oleh bank untuk mendapatkan nasabah yang benar-benar

menguntungkan dilakukan dengan analisis 5C dan 7P.

Menurut Asiyah (2015: 80), prinsip analisis pembiayaan

merupakan pedoman-pedoman yang harus diperhatikan oleh

pejabat pembiayaan bank syariah pada saat melakukan analisa

pembiayaan. Diantaranya adalah:

a. Character

Character adalah sifat atau karakter nasabah pengambil

pembiayaan, hal ini yang perlu ditekankan pada nasabah di

bank syariah adalah bagaimana sifat amanah, jujur,

kepercayaan seorang nasabah.

Page 34: PROBLEMATIKA DAN CARA MENGATASI PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/989/1/Muthiaturrohmah 201-13-022.pdf6. Tidak diperkenankan dua transaksi dalam satu akad (Muhammad,

22

b. Capacity

Capacity adalah kemampuan nasabah untuk

menjalankan usahanya guna memperoleh laba sehingga dapat

mengembalikan pinjaman/pembiayaan dari laba yang

dihasilkan. Penilaian ini bermanfaat untuk mengukur sejauh

mana calon mudharib mampu melunasi utang-utangnya secara

tepat waktu, dari hasil usaha yang diperolehnya (Asiyah, 2015:

81).

c. Capital

Capital adalah besarnya modal yang diperlukan

peminjam. Hal ini juga termasuk struktur modal kinerja hasil

dari modal bila debiturnya merupakan perusahaan dan segi

pendapatan jika debiturnya merupakan perorangan. Makin

besar modal sendiri dalam perusahaan, tentu semakin tinggi

kesungguhan calon mudharib menjalankan usahanya dan bank

akan merasa lebih yakin memberikan pembiayaan (Asiyah,

2015: 82).

d. Collateral

Collateral adalah jaminan yang telah dimiliki yang

diberikan peminjam kepada bank. Penilaian terhadap collateral

meliputi jenis, lokasi, bukti kepemilikan dan status hukumnya

(Asiyah, 2015: 83).

Page 35: PROBLEMATIKA DAN CARA MENGATASI PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/989/1/Muthiaturrohmah 201-13-022.pdf6. Tidak diperkenankan dua transaksi dalam satu akad (Muhammad,

23

e. Condition of economy

Condition of economy adalah keadaan meliputi

kebijakan pemerintah, politik, segi budaya yang

mempengaruhi perekonomian (Asiyah, 2015: 84).

Sedangkan penilaian dengan 7P adalah sebagai berikut:

a. Personality

Personality yaitu menilai sifat-sifat kepribadian calon

nasabah, perilaku sehari-hari dan masa lalunya. Personality

juga mencakup sikap, emosi, tingkah laku, dan tindakan

nasabah dalam menghadapi nasabah.

b. Party

Party yaitu mengklasifikasikan nasabah kedalam

klasifikasi tertentu berdasarkan modal loyalitas serta

karakternya pengusaha atas atau bawah untuk pengawasan

pembiayaan jelas berbeda dalam jumlahnya. sehingga nasabah

dapat digolongkan ke golongkan tertentu dan akan mendapat

fasilitas pembiayaan yang berbeda pula.

c. Purpose

Purpose yaitu untuk mengetahui tujuan nasabah dalam

mengambil pembiayaan, termasuk jenis pembiayaan yang

diinginkan. Tujuan pengambilan pembiayaan dapat bermacam-

macam tujuan untuk konsumtif atau untuk tujuan tujuan

produktif.

Page 36: PROBLEMATIKA DAN CARA MENGATASI PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/989/1/Muthiaturrohmah 201-13-022.pdf6. Tidak diperkenankan dua transaksi dalam satu akad (Muhammad,

24

d. Prospect

Prospect yaitu untuk menilai usaha nasabah dimasa

yang akan datang apakah menguntungkan atau tidak, atau

dengan kata lain mempunyai prospek atau sebaliknya.

e. Payment

Payment merupakan ukuran bagaimana cara nasabah

mengembalikan pembiayaan yang telah diambil atau dari

sumber mana saja dana untuk pengembalian pembiayaan yang

diperolehnya.

f. Profitability

Profitability diukur dari periode apakah akan semakin

meningkat, apalagi dengan tambahan kredit yang akan

diperolehnya dari bank.

g. Protection

Protection tujuannya adalah bagaimana menjaga kredit

yang dikucurkan oleh bank namun melalui suatu

perlindingan.perlindungan dapat berupa jaminan barang atau

jaminan asuransi (Kasmir, 2013: 96).

5. Prosedur Analisis Pembiayaan

a. Berkas dan pencatatan

b. Data pokok dan analisis pendahuluan

1) Realisasi pembelian, produksi dan penjualan

2) Rencana pembelian, produksi dan penjualan

Page 37: PROBLEMATIKA DAN CARA MENGATASI PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/989/1/Muthiaturrohmah 201-13-022.pdf6. Tidak diperkenankan dua transaksi dalam satu akad (Muhammad,

25

3) Jaminan

4) Laporan keuangan

5) Data kualitatif dari calon debitur.

c. Penelitian data

d. Penelitian atas realisasi usaha

e. Penelitian atas rencana usaha

f. Penelitian dan penilaian barang jaminan

g. Laporan keuangan dan penelitiannya (Asiyah, 2015: 88).

6. Aspek-aspek Analisis Pembiayaan

a. Aspek yuridis

Di dalam aspek yuridis diberikan batasan untuk

memudahkan pelaksanaan analisis yaitu: melalui penelitian

terhadap legalitas pendirian perusahaan (badan usaha),

legalitas usaha, legalitas pengajuan permohonan pembiayaan

dan legalitas barang jaminan.

b. Aspek pemasaran

Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam aspek

pemasaran, antara lain: Produk atau jasa yang di pasarkan dan

penentuan volume atau rencana pemasaran produk

c. Aspek manajemen dan organisasi

Setiap unit usaha memerlukan pimpinan/manajer yang

bertugas mengelola usaha.

Page 38: PROBLEMATIKA DAN CARA MENGATASI PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/989/1/Muthiaturrohmah 201-13-022.pdf6. Tidak diperkenankan dua transaksi dalam satu akad (Muhammad,

26

d. Aspek Teknis

Lingkup aspek teknis dalam analisis pembiayaan adalah

menilai apakah barang yang diproduksi customer dapat dibuat

dengan kualitas yang baik dan dengan biaya produksi yang

rendah, sehingga laku dijual dan menguntungkan.

e. Aspek keuangan

Evaluasi kondisi keuangan calon debitur dapat dilakukan

dengan melihat laporan keuangan berupa neraca dan rugi laba

perusahaan, analisis rasio keuangan, dan proyeksi arus kas

calon debitur bank.

f. Aspek Jaminan

Jaminan dalam KUH perdata merupakan sebagian dari

prinsip hukum jaminan dalam rangka utang piutang di

masyarakat (Asiyah, 2015: 89).

7. Pengamanan Pembiayaan

Pembiayaan di bank syariah tidak selamanya dapat

berjalan lancar, namun juga timbul pembiayaan yang bermasalah,

jika terdapat pembiayaan bermasalah, maka perlu dilakukan upaya

pengamanan pembiayaan baik sebelum maupun sesudah realisasi

pembiayaan diberikan.

Pengamanan pembiayaan di bank syariah dapat dilakukan

dengan langkah-langkah sebagai berikut:

Page 39: PROBLEMATIKA DAN CARA MENGATASI PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/989/1/Muthiaturrohmah 201-13-022.pdf6. Tidak diperkenankan dua transaksi dalam satu akad (Muhammad,

27

a. Sebelum realisasi pembiayaan

Dalam tahapan ini berdasarkan persetujuan nasabah diatas,

bank melakukan penutupan asuransi dan atau pengikatan

agunan (jika diperlukan). setelah ini selesai, baru pembiayaan

dapat dicairkan.

b. Setelah realisasi pembiayaan

Bagi bank, pencairan pembiayaan barulah akhir episode

permohonan yang selanjutnya merupakan awal pemeliharaan

dan pemantauan pembiayaan. Dalam tahap awal pencairan,

dana diarahkan pada pembiayaan sebagaimana diarahkan pada

pembiayaan/persetujuan bank, dan jangan sampai bocor dalam

arti lari ke hal-hal diluar kesepakatan. Selanjutnya bank

melakukan pembinaan dan control atas aktivitas bisnis nasabah

(Asiyah, 2015: 62).

8. Pengertian Pembiayaan Macet

Pembiayaan macet adalah suatu gambaran situasi, dimana

persetujuan pengambilan pinjaman mengalami resiko kegagalan,

bahkan cenderung menuju/mengalami kerugian yang potensial,

keberadaan pembiayaan macet dalam jumlah yang tinggi akan

menimbulkan kesulitan sekaligus akan menurunkan tingkat

kesehatan bank yang bersangkutan (http://www.kajian

pustaka.com/2014/02/pembiayaan-bermasalah.html# diambil hari

Selasa, 28 Juni 2016).

Page 40: PROBLEMATIKA DAN CARA MENGATASI PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/989/1/Muthiaturrohmah 201-13-022.pdf6. Tidak diperkenankan dua transaksi dalam satu akad (Muhammad,

28

9. Faktor Penyebab Pembiayaan Macet

Faktor yang menyebabkan pembiayaan macet di bank yaitu:

a. Dari pihak perbankan

Dalam hal ini pihak analisis pembiayaan kurang teliti dalam

mengecek kebenaran dan keaslian dokumen maupun salah

dalam melakukan perhitungan dalam ratio-ratio yang ada,

Akibatnya apa yang harusnya terjadi tidak diprediksi

sebelumnya. kemacetan suatu pembiayaan dapat pula terjadi

akibat kolusi dari pihak analisis pembiayaan dengan pihak

debitur sehingga dalam analisisnya dilakukan secara tidak

obyektif.

b. Dari pihak nasabah

Kemacetan pembiayaan yang disebabkan oleh nasabah

diakibatkan oleh 2 hal, yaitu:

1) Ada unsur kesengajaan, artinya nasabah sengaja tidak mau

membayar kewajibannya kepada bank sehingga

pembiayaan yang diberikan dengan sendiri macet.

2) Adanya unsur ketidaksengajaan, artinya nasabah memiliki

kemauan untuk membayar akan tetapi tidak mampu

dikarenakan usaha yang dibiayai terkena musibah

misalnya kebanjiran atau kebakaran (Kasmir, 2003: 102).

Page 41: PROBLEMATIKA DAN CARA MENGATASI PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/989/1/Muthiaturrohmah 201-13-022.pdf6. Tidak diperkenankan dua transaksi dalam satu akad (Muhammad,

29

10. Penyelamatan Terhadap Pembiayaan Macet

Penyelamatan terhadap pembiayaan macet dilakukan dengan

cara sebagai berikut:

a. Rescheduling, yaitu penjadwalan kembali jangka waktu

angsuran serta memperkecil angsuran.

b. Reconditioning, yaitu memperkecil margin keuntungan atau

bagi hasil.

c. Restructuring, yaitu penataan ulang jangka waktu dan jangka

angsuran, serta jumlah angsuran.

d. Kombinasi

Merupakan kombinasi dari ketiga jenis yang di atas.

e. Penyitaan jaminan

Penyitaan jaminan merupakan jalan terakhir apabila

nasabah sudah benar-benar tidak punya etiket, baik ataupun

sudah tidak mampu lagi untuk membayar semua utang-

utangnya (Kasmir, 2013: 110).

11. Pembiayaan Murabahah

Pembiayaan Murabahah adalah penyaluran dana atau

tagihan oleh bank syariah untuk transaksi jual beli barang sebesar

harga pokok ditambah margin/keuntungan berdasarkan

kesepakatan dengan nasabah yang harus membayar sesuai dengan

akad. Pengertian tsaman atau harga dalam jual beli adalah biaya

Page 42: PROBLEMATIKA DAN CARA MENGATASI PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/989/1/Muthiaturrohmah 201-13-022.pdf6. Tidak diperkenankan dua transaksi dalam satu akad (Muhammad,

30

yang diperlukan ditambah keuntungan sesuai dengan hasil

kesepakatan (Susanto, 2008: 290).

Menurut Wiroso (2005: 37), pembiayaan dapat dibagi

menjadi dua, antara lain sebagai berikut:

a. Murabahah tanpa pesanan, yaitu ada pesanan atau tidak, ada

yang beli atau tidak, bank syariah menyediakan barang

dagangannya. penyediaan barang ini tidak berpengaruh atau

terkait langsung dengan ada tidaknya pesanan atau pembeli.

b. Murabahah berdasarkan pesanan, maksudnya bank syariah

baru akan melakukan transaksi murabahah atau jual beli

apabila ada nasabah yang memesan barang sehingga

penyediaan barang baru dilakukan jika ada pesanan. Pada

murabahah ini, pengadaan barang sangat terkait atau terkait

langsung dengan pesanan atau pembeli barang tersebut.

12. Pembiayaan Atas Dasar Akad Murabahah

a. Definisi Akad

Akad merupakan perjanjian antara dua pihak yang sudah

teridentifikasi secara detail dan jelas, dimana masing-masing

pihak berkewajiban untuk memenuhinya (Fetria, 2014: 9).

Akad Murabahah adalah transaksi jual beli suatu barang

sebesar harga perolehan barang ditambah dengan margin yang

disepkati oleh para pihak, dimana penjual menginformasikan

terlebih dahulu harga perolehan kepada pembeli.

Page 43: PROBLEMATIKA DAN CARA MENGATASI PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/989/1/Muthiaturrohmah 201-13-022.pdf6. Tidak diperkenankan dua transaksi dalam satu akad (Muhammad,

31

b. Fitur dan Mekanisme

1) Bank bertindak sebagai pihak penyedia dana dalam

kegiatan transaksi murabahah dengan nasabah.

2) Bank dapat membiayai sebagian atau seluruh harga

pembelian barang yang telah disepakati kualifikasinya.

3) Bank wajib menyediakan dana untuk merealisasikan

penyediaan barang yang dipesan nasabah.

4) Bank dapat memberikan potongan dalam besaran yang

wajar dengan tanpa diperjanjikan dimuka (Muhamad,

2014: 46).

13. Pengertian Murabahah

Murabahah adalah jual beli barang pada harga asal dengan

tambahan keuntungan yang disepakati, dalam bai al murabahah,

penjual harus memberitahu harga produk yang ia beli dan

menentukan suatu tingkat keuntungan sebagai tambahan. Misalnya,

pedagang eceran membeli komputer dari grosir dengan harga Rp

10.000.000,00, kemudian ia menanbahkan keuntungan sebesar Rp

750.000,00, dan ia menjual kepada si pembeli dengan harga RP

10.750.000,00. Pada umumnya, si pedagang eceran tidak akan

memesan dari grosir sebelum ada pesanan dari calon pembeli dan

mereka sudah menyepakati tentang lama pembiayaan, besar

keuntungan yang akan diambil pedagang eceran, serta besarnya

angsuran kalau memang akan dibayar secara angsuran.

Page 44: PROBLEMATIKA DAN CARA MENGATASI PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/989/1/Muthiaturrohmah 201-13-022.pdf6. Tidak diperkenankan dua transaksi dalam satu akad (Muhammad,

32

14. Landasan Syariah

a. Al-quran

1) Firman Allah Qs. Al-Baqarah ayat 275:

“…..Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan

mengharamkan riba…..”

2) Firman Allah Qs. An-Nisa ayat 29:

“ Hai orang-orang yang beriman! janganlah kalian saling

memakan (mengambil) harta sesamamu dengan jalan yang

batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku

dengan sukarela diantara mu…..”

3) Firman Allah Qs. Al-Baqarah ayat 280:

“ Dan jika (orang yang berhutang itu) dalam kesukaran,

maka berilah tangguh sampai ia berkelapangan…..”

b. Al-Hadist

”Tiga perkara yang didalamnya terdapat keberkahan: menjual

dengan pembayaran secara tangguh, muqaradhah (nama lain

dari mudharabah), dan mencampur gandum dengan tepung

untuk keperluan rumah dan tidak untuk dijual” (HR. Ibnu

Majah).

15. Syarat Murabahah

a. Penjual memberitahu biaya modal kepada nasabah.

b. Kontrak pertama harus sah sesuai dengan rukun yang

ditetapkan.

Page 45: PROBLEMATIKA DAN CARA MENGATASI PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/989/1/Muthiaturrohmah 201-13-022.pdf6. Tidak diperkenankan dua transaksi dalam satu akad (Muhammad,

33

c. Kontrak harus bebas dari riba.

d. Penjual harus menjelaskan kepada pembeli bila terjadi cacat

atas barang sesudah pembelian.

e. Penjual harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan

pembelian, misalnya jika pembelian dilakukan secara utang.

Secara prinsip, jika syarat dalam (a), (d), atau (e) tidak

dipenuhi, maka pembeli memiliki pilihan:

a. Melanjutkan pembelian seperti apa adanya.

b. Kembali kepada penjual dan menyatakan ketidaksetujuan atas

barang yang dijual

c. Membatalkan kontrak (Antonio, 2001: 101-102).

16. Rukun Akad Murabahah

Rukun akad murabahah yang harus dipenuhi dalam transaksi

ada beberapa yaitu:

a. Pelaku akad yaitu bai (penjual) adalah pihak yang memiliki

barang untuk dijual dan pembeli adalah pihak yang

memerlukan dan akan membeli barang.

b. Objek akad yaitu mabi’ (barang dagangan) dan tsaman (harga).

c. Sighah yaitu ijab dan qobul (Ascarya, 2011: 82).

17. Transaksi Murabahah

Murabahah dapat dilakukan secara tunai atau tangguh

(murabahah bi tsaman „ajil). Pembayaran tangguh adalah

pembayaran yang dilakukan tidak pada saat barang diserahkan

Page 46: PROBLEMATIKA DAN CARA MENGATASI PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/989/1/Muthiaturrohmah 201-13-022.pdf6. Tidak diperkenankan dua transaksi dalam satu akad (Muhammad,

34

kepada pembeli tetapi pembayaran dilakukan dalam bentuk

angsuran sekaligus pada waktu tertentu. Akad murabahah

memperkenankan penawaran harga yang berbeda untuk cara

pembayaran yang berbeda sebelum akad murabahah dilakukan.

Namun jika akad tersebut telah disepakati maka hanya ada satu

harga (harga dalam akad) yang digunakan (Muhammad, 2009:

43).

18. Teknis Perbankan

a. Bank bertindak sebagai penjual sementara nasabah sebagi

pembeli. harga jual adalah harga beli bank dari produsen

(pabrik/toko) ditambah keuntungan (mark up), kedua pihak

harus menyepakati harga jual dan jangka waktu pembayaran.

b. Harga jual dicantumkan dalam akad jual beli dan jika telah

disepakati tidak dapat berubah selama berlaku akad. dalam

perbankan, murabahah lazimnya dilakukan dengan cara

pembayaran cicilan.

c. Dalam transaksi ini, bila sudah ada barang diserahkan segera

kepada nasabah, sedangkan pembayaran dilakukan secara

tangguh (Sudarsono, 2003: 48).

19. Manfaat Pembiayaan Murabahah

Sesuai dengan sifat bisnis (tijarah) transaksi murabahah

memiliki beberapa manfaat, demikian juga resiko yang harus

diantisipasi.

Page 47: PROBLEMATIKA DAN CARA MENGATASI PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/989/1/Muthiaturrohmah 201-13-022.pdf6. Tidak diperkenankan dua transaksi dalam satu akad (Muhammad,

35

Pembiayaan murabahah memberi banyak manfaat kepada

bank syariah. Salah satunya adalah adanya keuntungan yang

muncul dari selisih harga beli dari penjual dengan harga jual

kepada nasabah. Selain itu, sistem pembiayaan murabahah juga

sangat sederhana. Hal tersebut memudahkan penanganan

administrasinya di bank syariah.

Diantara kemungkinan risiko yang harus diantisipasi antara

lain sebagai berikut:

a. Default atau kelalaian, nasabah sengaja tidak membayar angsuran.

b. Fluktuasi harga komparatif, ini terjadi bila harga suatu barang

dipasar naik setelah bank membelikannya untuk nasabah. Bank

tidak bisa mengubah harga jual tersebut.

c. Penolakan nasabah, barang yang dikirim bisa saja ditolak oleh

nasabah karena berbagai sebab. Bisa jadi karena rusak dalam

perjalanan sehingga nasabah tidak mau menerimanya. Karena itu

sebaiknya dilindungi dengan asuransi.

d. Dijual, karena pembiayaan murabahah bersifat jual beli dengan

utang, maka ketika kontrak ditandatangani, barang itu menjadi

milik nasabah. Nasabah bebas melakukan apapun terhadap aset

miliknya tersebut, termasuk untuk menjualnya. Jika terjadi hal

tersebut maka risiko default akan besar (Antonio, 2001: 107).

Page 48: PROBLEMATIKA DAN CARA MENGATASI PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/989/1/Muthiaturrohmah 201-13-022.pdf6. Tidak diperkenankan dua transaksi dalam satu akad (Muhammad,

36

20. Alur Pembiayaan Murabahah

Menurut Antonio (2001: 107), alur pembiayaan murabahah

secara umum digambarkan sebagai berikut :

1) Negosiasi & persyaratan

2) Akad Jual beli

Bank 6) bayar nasabah

5)terima barang & dokumen

3)Terima barang suplier penjual 4) kirim

2.1. Skema Alur Pembiayaan Murabahah

Dalam transaksi ini bank berperan sebagai penjual dan nasabah

sebagai pembeli:

1. Bank syariah sebagai penjual dan nasabah sebagai pembeli

bernegosiasi dalam persyaratan jual beli murabahah

2. Nasabah harus melengkapi persyaratan yang tertuang dalam

perjanjian, kemudian akan dilakukan akad jual beli antara bank

dan nasabah

3. Bank syariah membeli barang yang diinginkan nasabah kepada

supplier

4. Setelah itu bank syariah mengirimkan barang yang telah dipesan

oleh nasabah

Page 49: PROBLEMATIKA DAN CARA MENGATASI PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/989/1/Muthiaturrohmah 201-13-022.pdf6. Tidak diperkenankan dua transaksi dalam satu akad (Muhammad,

37

5. Nasabah menerima barang tersebut

6. Nasabah membayar ke bank syariah dengan cara tangguh ataupun

tunai.

Page 50: PROBLEMATIKA DAN CARA MENGATASI PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/989/1/Muthiaturrohmah 201-13-022.pdf6. Tidak diperkenankan dua transaksi dalam satu akad (Muhammad,

38

BAB III

LAPORAN OBYEK

A. Gambaran Umum BPRS Gala Mitra Abadi

1. Sejarah BPRS Gala Mitra Abadi

PT. BPR Syariah Gala Mitra Abadi (selanjutnya disebut sebagai

bank) didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 1, Tanggal 03 April

1995 yang dibuat dihadapan Mohamad Turman, S.H. notaris di

Purwokerto, kemudian diakuisisi oleh BPRS Ben Salamah Abadi di

Purwodadi. Pada tahun 2013 BPRS Ben Salamah Abadi diakuisisi oleh

Giri Muria Grup (GMG). Kemudian pada bulan Oktober 2014

menempati gedung baru yang lebih presentatif, beralamat di Jl. Ahmad

Yani Ruko Grand Mutiara No. 1-3 Purwodadi, Grobogan. Pada bulan

Februari 2015 berdasarkan Surat dari OJK berganti nama menjadi PT.

BPR Syariah Gala Mitra Abadi, dengan nama dan gedung yang baru

diharapkan menjadi sebuah BPRS yang lebih maju dan bermanfaat

untuk masyarakat Grobogan khususnya masyarakat Indonesia pada

umumnya. Menjadi BPRS yang sholid dan terus berkembang secara

konsisten dan fokus pada usaha mikro yang syariah. BPR Syariah Gala

Mitra Abadi berkantor pusat di Purwodadi Grobogan dan berencana

membuka cabang di wilayah stategis lainya, serta dikelola oleh tenaga

professional, independen, amanah dan bertanggung jawab, dan tetap

mengedepankan prinsip-prinsip perbankan yang sehat, prudent dan

sesuai syariah.

Page 51: PROBLEMATIKA DAN CARA MENGATASI PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/989/1/Muthiaturrohmah 201-13-022.pdf6. Tidak diperkenankan dua transaksi dalam satu akad (Muhammad,

39

2. Visi dan Misi BPRS Gala Mitra Abadi

Adapun Visi dan Misi yang ada di BPRS Gala Mitra Abadi Purwodadi

adalah :

a. Visi

“ Menjadi BPRS yang sehat dan bermanfaat”

Deskripsi :

Dalam 3 tahun ke depan diharapkan PT. BPRS GALA MITRA

ABADI sudah dapat mencapai kondisi yang stabil dengan tingkat

kesehatan bank yang kokoh sebagai landasan bagi pengembangan

kinerja bank dimasa yang akan datang agar kemanfaatan yang

dirasakan oleh masyarakat ekonomi mikro-kecil atas keberadaan

bank ini menjadi lebih meningkat dan berkesinambungan.

b. Misi

1) Menjalankan operasi bank secara murni syariah.

2) Melayani masyarakat ekonomi mikro-kecil secara optimal

dengan mengedepankan pelayanan prima.

3) Merekrut dan membina pegawai yang handal dan berakhlakul

karimah, meningkatkan performance, komitmen dan

kompetensi.

4) Menjalankan SOP secara penuh dengan prinsip Good

Corporate Governance.

5) Menjaga kinerja bank dengan tetap konsisten menjaga kehati-

hatian.

Page 52: PROBLEMATIKA DAN CARA MENGATASI PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/989/1/Muthiaturrohmah 201-13-022.pdf6. Tidak diperkenankan dua transaksi dalam satu akad (Muhammad,

40

6) Membangun kepercayaan masyarakat luas terhadap bank.

3. Budaya Perusahaan dan Budaya Kerja Yang Diterapkan di PT. BPRS

Gala Mitra Abadi

a. Budaya Perusahaan

1) Hight Performance

Karyawan PT. BPRS GALA MITRA ABADI harus berprestasi

sesuai dengan target yang diharapkan perusahaan.

2) Amanah

Semua karyawan harus bekerja dengan amanah baik yang

berkaitan dengan nasabah maupun tugas yang diberikan oleh

kantor.

3) Normatif

Semua karyawan harus berperilaku sesuai dengan norma yang

berlaku sehingga bisa berinteraksi dengan baik di lingkungan

kantor maupun masyarakat.

4) Dedikasi

Semua karyawan harus bertanggung jawab terhadap tugas dan

wewenang yang diberikan oleh kantor.

5) Antusias

Menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab dan

keikhlasan.

Page 53: PROBLEMATIKA DAN CARA MENGATASI PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/989/1/Muthiaturrohmah 201-13-022.pdf6. Tidak diperkenankan dua transaksi dalam satu akad (Muhammad,

41

6) Loyalitas

Selalu mengedepankan kepentingan perusahaan diatas

kepentingan pribadi, termasuk menjaga nama baik perusahaan.

b. Budaya Kerja Yang Diterapkan di PT. BPRS GALA MITRA

ABADI adalah IKLAS yaitu :

1) Integritas

Selalu memupuk rasa persaudaraan dan kekeluargaan antar

karyawan.

2) Knowledge

Semua karyawan harus mengembangkan pengetahuan dan

kemampan yang berkaitan dengan dunia perbankan syariah.

3) Habbit

Dengan menjalankan aturan dan norma yang berlaku

diharapkan menjadi sebuah kebiasaan untuk berperilaku yang

baik dalam kehidupan sehari-hari.

4) Long term

Bekerja di PT. BPRS GALA MITRA ABADI merupakan

rencana jangka panjang serta sepenuh hati, bukan sebuah batu

loncatan sebelum diterima diperusahaan lainya.

5) Attitude

Semua karyawan harus berperilaku yang baik, di kantor

maupun di luar kantor.

Page 54: PROBLEMATIKA DAN CARA MENGATASI PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/989/1/Muthiaturrohmah 201-13-022.pdf6. Tidak diperkenankan dua transaksi dalam satu akad (Muhammad,

42

6) Skill

Karyawan harus mempunyai pengetahuan dan kemampuan

yang berkaitan dengan tugasnya masing-masing.

4. Struktur Organisasi

Gambar 3.1. Struktur organisasi BPRS Gala Mitra Abadi Purwodadi

Sumber : BPR Syariah Gala Mitra Abadi Purwodadi.

R U P S

DEWAN PENGAWAS SYARIAH

( DPS )

DEWAN KOMISARIS

DIREKSI

SATUAN PENGAWAS INTERN

SPI ( AUDIT INTERN )

MANAJER MARKETING

ACCOUNT

OFFICER

MARKETING

OFFICER

KOLEKTOR

& REMIDIAL

MANAJER OPERASIONAL

JURU

TAKSIR

PEMBUKUAN

/ AKUNTING ADMINISTRASI

PEMBIAYAAN

CUSTOMER

SERVIS

TELLER

KANTOR CABANG OFFICE BOY DRIVER / SOPIR

Page 55: PROBLEMATIKA DAN CARA MENGATASI PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/989/1/Muthiaturrohmah 201-13-022.pdf6. Tidak diperkenankan dua transaksi dalam satu akad (Muhammad,

43

5. Kepengurusan BPRS Gala Mitra Abadi

Komisaris utama : Alfi Hidayat, SE

Komisaris : Betty Anovia

Dewan Pengawas Syariah : 1. Drs. H. Harno Harnadi Isa, Mpd

2. H. Ghuron Halim, SE,MM

Direktur Utama : Sugeng Supriyadi, SE

Direktur : Ahmad Saiful Annas, Spd.I.

Satuan Pengawas Intern : Ana Chuzaimatul, Amd

Manager Marketing : Jemmy Panduwinata, SE

Manager Operasional : Angga Kurniawan, S.Si

Account Officer : 1. Arif Budi N, SE

2. Atut Cahyana, ST

Marketing Officer : Yanaili, M.SE

Kolektor & Remidial : Hardiyanto

Teller : Desi Evawati, Spd

Customer Service : Rudi, Amd

Akunting : Henny Pujiati, Amd

Juru Taksir : Ana Ch, Amd

Office Boy : Muh. Jabar Sodik

Page 56: PROBLEMATIKA DAN CARA MENGATASI PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/989/1/Muthiaturrohmah 201-13-022.pdf6. Tidak diperkenankan dua transaksi dalam satu akad (Muhammad,

44

Driver : A. R. Wahid Amin

6. Job Description Organisasi BPRS Gala Mitra Abadi

Tugas dan tanggung jawab pengurus BPRS Gala Mitra Abadi

Purwodadi sebagai berikut :

a. Komisaris

1) Mempertimbangkan, menyempurnakan dan mewakili para

pemegang saham dalam memutuskan kebijaksanaan umum

perseroan yang baru, yang diusulkan oleh Direksi untuk

melaksanakan perseroan yang akan datang.

2) Menyelenggarakan rapat umum luar biasa para pemegang

saham dalam pembahasan tugas dan kewajiban Direksi.

3) Mempertimbangkan dan menyetujui rancangan anggaran

perusahaan dan rencana kerja untuk tahun buku baru yang

diusulkan oleh Direksi.

4) Memberikan penilaian atas rencana dan perhitungan rugi atau

laba tahunan serta laporan-laporan berkala lainya yang

disampaikan oleh Direksi.

5) Mempertimbangkan dan memutuskan permohonan kredit yang

diajukan kepada perseroan yang jumlahnya melebihi

maksimum yang diputusi oleh Direksi.

b. Dewan Pengawas Syariah

1) Menelaah (review) peraturan yang berlaku apakah sesuai

dengan aturan hukum syariah yang berlaku.

Page 57: PROBLEMATIKA DAN CARA MENGATASI PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/989/1/Muthiaturrohmah 201-13-022.pdf6. Tidak diperkenankan dua transaksi dalam satu akad (Muhammad,

45

2) Menelaah semua produk dan atau jasa BPRS Gala Mitra Abadi

apakah sesuai dengan prinsip syariah.

3) Menelaah masalah perilaku manajemen atau karyawan yang

menyangkut benturan kepentingan, melanggar kepatuhan, serta

melakukan kecurangan dan manipulasi.

c. Direktur

1) Merumuskan dan mengusulkan rancangan kebijaksanaan

umum baik masa yang akan datang kepada Dewan Komisaris

agar tercapai tujuan dan kontinuitas operasi perusahaan.

2) Menyusun dan mengusulkan rancangan anggaran perusahaan

dan rencana kerja untuk tahun buku yang baru kepada Dewan

Komisaris.

3) Mengajukan neraca dan perhitungan laba atau rugi tahunan

serta laporan-laporan berkala lainya kepada Dewan Komisaris

untuk mendapat penelitian.

4) Mengundang para pemegang saham untuk menghadiri Rapat

Umum Pemegang Saham.

5) Menyetujui besarnya gaji dan tunjangan lainya yang harus

dibayarkan para pejabat dan pegawai perseroan.

d. Marketing

1) Menerima dan melayani tamu atau nasabah yang datang ke

Bank yang memerlukan pelayanan pemberian pembiayaan dari

Bank atau jasa perbankan lainya.

Page 58: PROBLEMATIKA DAN CARA MENGATASI PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/989/1/Muthiaturrohmah 201-13-022.pdf6. Tidak diperkenankan dua transaksi dalam satu akad (Muhammad,

46

2) Melakukan, membuat analisa ekonomi atau analisa kredit yang

diperlukan untuk setiap proses pemberian pembiayaan

berdasarkan kelayakan, kelaziman, dan prinsip-prinsip

pemberian kredit yang wajar.

3) Memelihara dan membina hubungan baik dengan nasabah baik

intern maupun antar bagian dalam rangka menjaga mutu

pelayanan kepada masyarakat sehingga berada pada tingkat

yang memuaskan.

e. Account Officer/AO

1) Mengidentifikasi potensial pasar di daerah setempat dan aktif

melakukan kunjungan ke pasar potensial untuk mencari

nasabah baru guna untuk memasarkan produk-produk

pembiayaan serta meningkatkan hubungan dengan nasabah

yang sudah ada.

2) Menguasai semua produk pembiayaan di BPRS tempat AO itu

bekerja.

3) Bertanggung jawab terhadap pencapaian target jumlah nasabah

dan pertumbuhan, sehingga dapat memberikan profit yang

maksimal bagi Bank (BPRS).

4) Mengumpulkan dokumen dan data-data dari nasabah untuk

membuat proposal pembiayaan.

5) Membuat proposal pembiayaan.

Page 59: PROBLEMATIKA DAN CARA MENGATASI PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/989/1/Muthiaturrohmah 201-13-022.pdf6. Tidak diperkenankan dua transaksi dalam satu akad (Muhammad,

47

6) Memonitor usaha nasabah dengan melakukan kunjungan rutin

atau kunjungan dadakan jika dirasa perlu oleh Bank (BPRS).

f. Kolektor

1) Meningkatkan nasabah atau kewajiban angsuran.

2) Melakukan kunjungan ke nasabah apabila untuk mengetahui

keterlambatan angsuran nasabah.

3) Menyerahkan surat peringatan ke-1 yang dilanjutkan surat

peringatan ke-2 (apabila surat peringatan ke-1 tidak dianggap).

4) Melakukan negoisasi menyangkut pembayaran angsuran, dan

menerima pembayaran angsuran nasabah.

g. Teller

1) Melakukan pekerjaan sebagai kuasa Bank dalam hal

penerimaan setoran tunai maupun penarikan atau pembayaran

yang dilakukan oleh nasabah sesuai ketentuan yang berlaku.

2) Bertanggung jawab atas keselamatan ketepatan dalam

menghitung uang baik pada saat pembayaran maupun pada saat

penerimaan uang.

3) Setiap menutup buku kasir dan menghitung saldo kas.

4) Membuat kas register.

5) Membuat laporan kas harian yang dilaporkan kepada Direktur.

h. Customer Service

1) Melayani pertanyaan yang diajukan nasabah dan memberikan

informasi yang diinginkan selengkap mungkin.

Page 60: PROBLEMATIKA DAN CARA MENGATASI PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/989/1/Muthiaturrohmah 201-13-022.pdf6. Tidak diperkenankan dua transaksi dalam satu akad (Muhammad,

48

2) Menjual produk Perbankan, maksudnya menawarkan produk

Bank kepada setiap calon nasabah yang datang ke Bank.

3) Dapat membina hubungan baik dengan seluruh nasabah,

termasuk merayu atau membujuk agar nasabah tetap bertahan

dan tidak lari dari Bank yang bersangkutan.

i. Accounting

1) Membukukan semua transaksi-transaksi usaha Bank dengan

dilampiri bukti pendukung yang sah.

2) Berkewajiban membuat laporan secara rutin menyangkut

laporan keuangan perusahaan baik untuk manajemen maupun

pihak ketiga atau pemeriksa BI .

3) Menyimpan semua arsip pembukuan dan bukti transaksi kas

dengan baik dan teratur.

4) Melakukan koreksi pembukuan sepanjang telah

dikonfirmasikan kepada Direksi.

B. Data-Data Deskriptif

1. Produk –Produk PT. BPRS Gala Mitra Abadi Purwodadi

a. Tabungan iB GalaMitra

Tabungan dalam bentuk simpanan dengan prinsip Wadi‟ah

Yad Dhamanah yang dapat disetor dan diambil kapan saja tanpa

batasan waktu dengan mendapatkan hasil yang menguntungkan

dari hasil usaha BPRS Gala Mitra Abadi. Kelebihan dari Tabungan

Wadi‟ah Ib GalaMitra ini yaitu tidak ada potongan setiap bulan.

Page 61: PROBLEMATIKA DAN CARA MENGATASI PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/989/1/Muthiaturrohmah 201-13-022.pdf6. Tidak diperkenankan dua transaksi dalam satu akad (Muhammad,

49

Dengan setoran Rp 50.000 ( Lima puluh ribu rupiah ) nasabah

dapat membuka dan memiliki Tabungan Wadi‟ah Ib GalaMitra.

Karakteristik tabungan wadiah ini yaitu, uangnya bisa diambil

sewaktu–waktu, melayani antar jemput atau ATM berjalan, dapat

undian jalan – jalan.

b. Deposito Mudharabah

Tabungan dalam bentuk simpanan atau investasi dengan

prinsip Mudharabah Mutlaqah yang memberikan bagi hasil yang

menarik dan menguntungkan. Jangka waktu deposito yaitu; 1

bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan paling lama rata – rata 2 tahun.

Pembukaan rekening deposito mudharabah setoran awal minimal

Rp. 1.000.000 ( satu juta rupiah ).

c. Pembiayaan Murabahah

Adalah pembiayaan dengan prinsip bagi hasil sesuai

dengan tambahan keuntungan yang disepakati diawal, pembiayaan

ini ada negoisasi tergantung nominal minimal 50 juta keatas.

dilakukan melalui kerjasama usaha antara dua pihak, dimana pihak

pemilik modal/bank (shohibul maal) menyediakan dana / modal,

sedangkan pihak nasabah (Mudharib) sebagai pengelola usaha

dengan jenis ataupun bentuk usaha yang telah disepakati.

d. Pembiayaan Musyarakah

Adalah pembiayaan dengan prinsip bagi hasil yang

ketentuanya disesuaikan dengan ketentuan penyertaan. Pembiayaan

Page 62: PROBLEMATIKA DAN CARA MENGATASI PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/989/1/Muthiaturrohmah 201-13-022.pdf6. Tidak diperkenankan dua transaksi dalam satu akad (Muhammad,

50

ini adalah pembiayaan jenis musiman, jangka waktu 6 bulan.

Berguna bagi masyarakat yang kekurangan dana dalam

mengembangkan usaha, misalnya; petani, pemborong dll.

e. Pembiayaan Multijasa

Adalah pembiayaan dengan prinsip sewa atau upah.

Pembiayaan ini berguna bagi nasabah calon TKI yang

menginginkan kerja di Hongkong, Malasyia, Singapura, dan

Taiwan.

f. Qord (Gadai Emas)

Pembiayaan dengan prinsip gadai dan nasabah hanya

dikenakan biaya sewa tempat setiap bulan. Kelebihan dari gadai

emas ini yaitu dengan proses cepat, biaya sewa lebih murah, serta

potongan biaya administrasi di awal sehingga lebih murah.

2. Alur Mekanisme Pembiayaan

a. Pendaftaran

b. Survey lokasi usaha dan tempat tinggal

c. Rapat Komite layak dibiayai atau tidak

d. Pencairan.

3. Persyaratan pengajuan pembiayaan

a. Tujuan penggunaan dana tidak menyimpang dari Syariat Islam

b. Mengisi formulir permohonan pengajuan pembiayaan

c. FC KTP suami – istri

d. FC KK

Page 63: PROBLEMATIKA DAN CARA MENGATASI PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/989/1/Muthiaturrohmah 201-13-022.pdf6. Tidak diperkenankan dua transaksi dalam satu akad (Muhammad,

51

e. FC Agunan atau jaminan

f. SPPT asli untuk agunan sertifikat atau FC STNK dan BPKB

(kendaraan)

g. Bersedia disurvey

h. Jaminan milik sendiri.

4. Ketentuan – ketentuan umum pembiayaan multijasa dengan akad

ijarah di BPRS Gala Mitra Abadi.

a. Jangka waktu

Jangka waktu pembiayaan di BPRS Gala Mitra Abadi

adalah maksimal 3 bulan. Apabila nasabah meminta jangka waktu

angsuran lebih dari jangka waktu maksimal yang ditetapkan, pihak

bank tidak dapat menerimanya.

b. Plafond

Maksimal plafond yang akan diberikan oleh pihak bank

adalah sebesar nilai harga pokok objek agunan dan besaran nilai

tersebut didasarkan pada perhitungan nilai pasar dan nilai likuiditas

agunan yang dilakukan oleh Account Officer.

c. Agunan

Adalah jaminan tambahan yang diserahkan Nasabah kepada

bank dalam rangka pemberian fasilitas kredit atau pembiayaan

berdasarkan prinsip syariah. Objek yang dapat dijadikan agunan

dan pembiayaan multijasa antara lain sertifikat tanah, BPKB

kendaraan bermotor. Sebelum realisasi pembiayaan pihak BPRS

Page 64: PROBLEMATIKA DAN CARA MENGATASI PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/989/1/Muthiaturrohmah 201-13-022.pdf6. Tidak diperkenankan dua transaksi dalam satu akad (Muhammad,

52

akan melakukan survey untuk mengetahui kondisi fisik agunan

agar tahu apakah agunan tersebut layak dan tidak dalam masalah.

d. Asuransi

Nasabah yang melaksanakan pembiayaan multijasa akan

didaftarkan asuransi jiwa pada perusahaan asuransi yang telah

ditunjuk oleh pihak BPRS, dan menetapkan bank sebagai pihak

yang berhak menyimpan polis asuransinya dan berhak menerima

pembayaran klaim atas asuransi tersebut. Biaya asuransi tersebut

senilai Rp 28.000 (dua puluh delapan rupiah).

e. Biaya pra realisasi

Merupakan biaya yang berkaitan dengan fasilitas

pembiayaan multijasa dengan akad ijarah yang timbul atas proses

pembiayaan yang wajib dibayar tunai dimuka oleh nasabah. Biaya

pra realisasi meliputi :

1) Biaya administrasi

2) Biaya notaris

3) Biaya asuransi.

Page 65: PROBLEMATIKA DAN CARA MENGATASI PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/989/1/Muthiaturrohmah 201-13-022.pdf6. Tidak diperkenankan dua transaksi dalam satu akad (Muhammad,

53

BAB IV

ANALISIS

A. Prosedur Pembiayaan Murabahah pada BPRS Gala Mitra Abadi

Purwodadi

Sebelum nasabah mendapatkan pembiayaan, pihak bank atau

bagian customer service terlebih dahulu menanyakan kebutuhan calon

nasabah, kemudian mencarikan jalan keluar ataupun arahan kepada

nasabah dalam pengambilan pembiayaan yang sesuai dengan kebutuhan

yang diinginkan nasabah, serta kemampuan dalam pengembalian

pembiayaan yang nantinya akan dilakukan sesuai dengan waktu yang

ditelah disepakati. Setelah nasabah mendapatkan kepastian dalam

pengambilan pembiayaan, nasabah harus mengajukan beberapa syarat dan

melalui beberapa tahap yang harus dilalui untuk mendapatkan pembiayaan

murabahah, adapun persyaratan yang harus di penuhi antara lain:

1. Pengajuan Proposal/Pinjaman

Pengajuan proposal/pinjaman harus dilengkapi dengan persyaratan

sebagai berikut:

a. Tujuan penggunaan dana tidak menyimpang dari Syariat Islam

b. Mengisi formulir permohonan pengajuan pembiayaan

c. FC KTP suami – istri

d. FC KK

e. FC Agunan atau jaminan

Page 66: PROBLEMATIKA DAN CARA MENGATASI PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/989/1/Muthiaturrohmah 201-13-022.pdf6. Tidak diperkenankan dua transaksi dalam satu akad (Muhammad,

54

f. SPPT (Surat Pemberitahuan Pajak Terutang) asli untuk agunan

sertifikat atau FC STNK dan BPKB (kendaraan)

g. Bersedia disurvey

h. Jaminan milik sendiri

i. Bersedia mengikuti asuransi jiwa yang telah ditentukan oleh bank.

2. Survey Lokasi Usaha dan Lokasi Tempat Tinggal

Setelah pengajuan proposal telah dilengkapi oleh nasabah dengan

syarat yang telah ditentukan oleh bank, maka customer service akan

mendata nasabah tersebut, kemudian data akan diserahkan kepada

bagian Marketing/Account Officer, setelah data diterima akan

dilakukan survey Lokasi Usaha dan Lokasi Tempat Tinggal nasabah

oleh AO untuk melengkapi data yang akan diproses kembali untuk

membantu kelancaran dari pengajuan proposal.

3. Rapat komite

Setelah Survey Lokasi Usaha dan Lokasi Tempat Tinggal

dilakukan oleh bagian Marketing/AO, kemudian akan diadakan rapat

komite pembiayaan yang membahas tentang hal-hal sebagai berikut:

a. Melakukan evaluasi terhadap setiap proposal pembiayaan dan

analisisnya sesuai dengan aturan-aturan yang ada di BPRS Gala

Mitra Abadi dan selalu memperhatikan prinsip transaksi syariah.

b. Menentukan hasil dari pengajuan proposal, apakah pengajuan

tersebut disetujui atau ditolak.

Page 67: PROBLEMATIKA DAN CARA MENGATASI PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/989/1/Muthiaturrohmah 201-13-022.pdf6. Tidak diperkenankan dua transaksi dalam satu akad (Muhammad,

55

4. Pencairan

Dari hasil rapat komite selanjutnya tahap yang akan dilakukan oleh

pihak bank kepada nasabah adalah pencairan. Pencairan akan

dilakukan dengan menggunakan akad terlebih dahulu antara pihak

bank dengan nasabah apabila pengajuan pembiayaan di terima oleh

pihak bank. Dalam akad tersebut akan dijelaskan tentang hal-hal yang

berkaitan dengan jalannya pembiayaan sampai dengan pelunasan yang

telah ditentukan oleh pihak bank sesuai dengan hukum dan prinsip

syariah.

B. Faktor Penyebab Terjadinya Pembiayaan Macet pada Produk

Murabahah di BPRS Gala Mitra Abadi Purwodadi

Pembiayaan macet dalam dunia perbankan merupakan hal yang

seringkali terjadi dan berakibat pada penilaian kesehatan bank. Dalam

pemberian fasilitas pembiayaan, sebelumnya telah dijelaskan bahwa untuk

mendapatkan pembiayaan, nasabah harus memenuhi persyaratan dan

tahapan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan oleh bank, meskipun

proses dan prosedur telah dilakukan dengan benar sesuai dengan aturan

yang ada, terkadang masih terjadi pembiayaan macet yang diakibatkan

oleh beberapa faktor.

Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis kepada Ahmad

Saiful Anas, selaku direktur BPRS Gala Mitra Abadi Purwodadi

(27/7/2016) adalah sebagai berikut:

Page 68: PROBLEMATIKA DAN CARA MENGATASI PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/989/1/Muthiaturrohmah 201-13-022.pdf6. Tidak diperkenankan dua transaksi dalam satu akad (Muhammad,

56

Faktor Penyebab terjadinya pembiayaan macet pada produk

murabahah di BPRS Gala Mitra Abadi purwodadi adalah:

1. Dari pihak nasabah

Dalam pembiayaan murabahah nasabah satu dengan nasabah lain

memiliki analisa pembiayaan yang berbeda, permasalahan dan

kemampuan yang berbeda pula. Kemacetan pembiayaan yang

disebabkan oleh nasabah terdapat dua unsur, yaitu:

a. Ada unsur kesengajaan, nasabah sengaja tidak mau membayar

kewajibannya kepada bank sehingga pembiayaan yang diberikan

dengan sendiri macet. Hal-hal yang menjadi unsur kesengajaan

nasabah meliputi:

1) Kecerobohan nasabah, terjadi karena kekeliruan dalam

penilaian karakter, nasabah sebenarnya mampu melunasi

pembayaran akan tetapi mengabaikan kewajibannya untuk

mendahulukan kepentingan yang lain.

2) Pembiayaan di bank lain, nasabah terkadang melakukan

pembiayaan di beberapa tempat, masalah tersebut menjadi

penyebab kemacetan nasabah dikarenakan besarnya kewajiban

yang didapat lebih besar daripada pendapatannya.

b. Ada unsur ketidaksengajaan, nasabah memiliki kemauan untuk

membayar akan tetapi tidak mampu dikarenakan usaha yang

dibiayai terkena musibah seperti bencana dan penipuan, hal lain

yang menyebabkan ketidaksengajaan nasabah adalah nasabah

Page 69: PROBLEMATIKA DAN CARA MENGATASI PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/989/1/Muthiaturrohmah 201-13-022.pdf6. Tidak diperkenankan dua transaksi dalam satu akad (Muhammad,

57

pembiayaan meninggal dunia dan apabila nasabah memiliki

kemauan untuk membayar, akan tetapi disaat bersamaan

mengalami musibah terkena penyakit dan harus mempergunakan

dananya untuk berobat dan Kemampuan membayar tidak ada,

dikarenakan ekonomi nasabah menurun, misalnya usaha yang

dijalankan nasabah tidak mengalami peningkatan dan cenderung

kepada kerugian yang mengakibatkan tidak adanya pendapatan.

2. Dari pihak Bank

Faktor dari pihak bank sendiri yang menyebabkan pembiayaan

bermasalah bisa terjadi, disebabkan karena berbagai hal, seperti:

1. Analisa yang kurang akurat

Dalam menganalisa pengajuan pembiayaan, pihak

Marketing/AO kurang teliti dalam menganalisa data nasabah yang

mengakibatkan terjadinya kekeliruan dalam penilaian data

nasabah.

2. Jangka waktu pembiayaan terlalu lama

Pihak bank sendiri bermaksud untuk meringankan

kewajiban nasabah. Jangka waktu pembiayaan yang terlalu lama

terkadang mengakibatkan nasabah lalai dalam pelunasan

pembiayaan.

3. AO dikejar target

AO dikejar target menjadikan salah satu faktor yang

menyebabkan pembiayaan macet, sehingga AO sendiri

Page 70: PROBLEMATIKA DAN CARA MENGATASI PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/989/1/Muthiaturrohmah 201-13-022.pdf6. Tidak diperkenankan dua transaksi dalam satu akad (Muhammad,

58

menggunakan bermacam cara supaya pembiayaan yang diajukan

nasabah tersebut dicairkan.

C. Cara Mengatasi Pembiayaan Macet pada Produk Murabahah di

BPRS Gala Mitra Abadi Purwodadi

Usaha yang dilakukan untuk mengatasi pembiayaan macet

murabahah di BPRS Gala Mitra Abadi, menurut Ahmad Saiful Anas

(27/72016), sebagai berikut:

1. Persuasif

Tahap Pertama yang dilakukan oleh pihak bank dalam mengatasi

pembiayaan macet kepada nasabah yaitu dilakukan secara persuasif,

persuasif adalah diskusi antara pihak bank dengan nasabah, yang

dilakukan dengan pendekatan melalui kunjungan silaturahmi dari pihak

bank ke rumah nasabah, dilanjutkan dengan diskusi guna membahas

hal-hal yang mengakibatkan kemacetan dapat terjadi dan mencari solusi

terbaik untuk meringankan nasabah. Misalnya, diberi jangka waktu dan

memastikan kesanggupan nasabah dalam menyelesaikan

angsurannya/kewajibannya, dari diskusi tersebut akan terjadi

kesepakatan antara pihak bank dengan nasabah agar angsuran dapat

kembali lancar atau pelunasan pada pembiayaan.

2. Jalur Hukum

Jalur ini ditempuh apabila terjadi kebuntuan dalam mencari solusi

penyelesaian pembiayaan macet dengan cara persuasif. Apabila

Page 71: PROBLEMATIKA DAN CARA MENGATASI PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/989/1/Muthiaturrohmah 201-13-022.pdf6. Tidak diperkenankan dua transaksi dalam satu akad (Muhammad,

59

nasabah belum juga melunasi angsuran sampai dengan jatuh tempo

yang telah disepakati, maka akan dilakukan dengan hal-hal berikut:

a. Surat peringatan pertama

Pihak bank akan memberikan surat peringatan sebagai

teguran kepada nasabah agar segera melunasi kewajibannya.

Berdasarkan tingkat kemacetannya, Tingkat kemacetan yang

ditentukan pihak bank adalah 6 bulan. Apabila dalam 6 bulan

nasabah mengalami kemacetan maka akan di berikan surat

peringatan pertama.

b. Surat peringatan kedua

Surat peringatan kedua diberikan kepada nasabah apabila

dalam surat peringatan pertama dalam waktu 6 bulan kemacetan

masih belum ada pelunasan sampai dengan bulan ke 7.

c. Surat peringatan ketiga

Apabila dalam bulan ketujuh belum juga melunasi

angsurannya sampai pada bulan ke 8, maka akan di berikan surat

peringatan ke tiga.

4.1. Tabel pemberian surat peringatan pada pembiayaan macet

Jalur hukum Pembiayaan macet

Surat peringatan pertama 6 bulan

Surat peringatan kedua 7 bulan

Surat peringatan ketiga 8 bulan

Page 72: PROBLEMATIKA DAN CARA MENGATASI PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/989/1/Muthiaturrohmah 201-13-022.pdf6. Tidak diperkenankan dua transaksi dalam satu akad (Muhammad,

60

d. Lelang jaminan

Dari surat peringatan pertama sampai dengan surat peringatan

ketiga nasabah belum juga mampu dalam pelunasannya, maka cara

lain yang di tempuh pihak bank adalah dengan cara lelang jaminan,

lelang jaminan dilakukan bukan berasal dari keputusan satu pihak

saja melainkan berdasarkan kesepakatan yang telah ditentukan

diakad, antara pihak bank dengan nasabah dalam pencairan yang

telah dibahas sebelumnya pada prosedur pembiayaan murabahah.

Sesuai akad perjanjian murabahah (Akad jual beli secara angsuran)

Nomor : 01.1020400.01823. Berikut pasal yang menerangkan

tentang jaminan dan kelalaian kewajiban.

Pasal 5 : Jaminan

Guna menjamin pembayaran kembali angsuran dan atau untuk

menunjukkan kesungguhan dalam berusaha dari nasabah kepada

Bank, maka dengan ini nasabah menyerahkan jaminan kepada Bank

dengan hak miliknya sendiri yang disertai dengan Surat Kuasa Jual

dari nasabah kepada bank.

Untuk kepastian keamanan pembayaran serta untuk menunjukkan

kesanggupan berusaha dari nasabah kepada bank maka seluruh

barang investasi maupun barang dagangan adalah tetap menjadi hak

milik bank, sehingga apabila terjadi penghentian perjanjian ini

dengan tiba-tiba sementara nasabah kurang mampu dan atau tidak

mampu dalam mengembalikan hutang dan atau pembiayaan yang

Page 73: PROBLEMATIKA DAN CARA MENGATASI PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/989/1/Muthiaturrohmah 201-13-022.pdf6. Tidak diperkenankan dua transaksi dalam satu akad (Muhammad,

61

telah diberikan oleh Bank, maka barang-barang tersebut dapat dijual

dan atau dengan cara apapun yang sah dan halal untuk dapat

menutup kekurangan pengembalian hutang dan atau pembiayaan

tersebut.

Pasal 6 : Kelalaian Kewajiban

1) Jika nasabah lupa membayar apa yang harus dibayar berdasarkan

perjanjian ini, baik pengembalian hutang maupun kewajiban-

kewajiban lain yang menjadi beban nasabah, maka segala ongkos

penagihan termasuk juga kuasa bank harus dibayar oleh nasabah.

2) Apabila nasabah telah lalai memenuhi kewajibannya dan atau

tidak bisa mengangsur sebanyak 3 (tiga) kali berturut-turut dan

atau secara akumulasi, maka nasabah bersedia dan atau

menyetujui untuk menyerahkan barang dan atau fisik jaminan

tersebut di atas kepada Bank dengan tulus ikhlas, baik diserahkan

sendiri maupun dengan cara disita dan atau diambil oleh petugas

dan atau karyawan Bank, yang selanjutnya untuk dijual oleh Bank

kepada pihak lain guna melunasi hutang dan atau pembiayaan

yang telah diberikan oleh Bank.

3. Asuransi jiwa

Asuransi ini dipergunakan apabila nasabah pembiayaan meninggal

dunia, sebelum nasabah mendapatkan pembiayaan ada persyaratan yang

Page 74: PROBLEMATIKA DAN CARA MENGATASI PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/989/1/Muthiaturrohmah 201-13-022.pdf6. Tidak diperkenankan dua transaksi dalam satu akad (Muhammad,

62

harus dipenuhi salah satunya bersedia mengikuti asuransi jiwa yang

ditetapkan oleh pihak bank, jadi apabila nasabah meninggal dunia

sebelum melunasi pembiayaannya dapat ditutup dengan asuransi jiwa

yang akan di bantu oleh pihak bank dalam pengurusannya.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Page 75: PROBLEMATIKA DAN CARA MENGATASI PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/989/1/Muthiaturrohmah 201-13-022.pdf6. Tidak diperkenankan dua transaksi dalam satu akad (Muhammad,

63

Dari pembahasan yang sudah dibuat pada bab sebelumnya, maka

dapat disimpulkan bahwa:

1. Prosedur Pembiayaan Murabahah pada BPRS Gala Mitra Abadi

Purwodadi memiliki persyaratan dan tahapan yang akan dilalui dalam

pembiayaan murabahah antara lain: Pengajuan proposal, yang harus

dilengkapi dengan persyaratan sebagai berikut:

a. Tujuan penggunaan dana tidak menyimpang dari Syariat Islam

b. Mengisi formulir permohonan pengajuan pembiayaan

c. FC KTP suami – istri

d. FC KK

e. FC Agunan atau jaminan

f. SPPT asli untuk agunan sertifikat atau FC STNK dan BPKB

(kendaraan)

g. Bersedia disurvey

h. Jaminan milik sendiri.

i. Bersedia mengikuti asuransi jiwa yang ditentukan oleh bank.

Kemudian survey lokasi usaha dan lokasi tempat tinggal, setelah di

survey diadakan rapat komite untuk menentukan apakah pengajuan

tersebut disetujui atau tidak, apabila pengajuan telah disetujui kemudian

tahap terakhir adalah pencairan.

2. Faktor Penyebab terjadinya Pembiayaan Macet pada Produk Murabahah

di BPRS Gala Mitra Abadi Purwodadi terjadi karena dua faktor, yaitu

Page 76: PROBLEMATIKA DAN CARA MENGATASI PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/989/1/Muthiaturrohmah 201-13-022.pdf6. Tidak diperkenankan dua transaksi dalam satu akad (Muhammad,

64

dari pihak nasabah dan pihak bank. Hal-hal yang menyebabkan

pembiayaan macet yang dialami nasabah terdapat dua unsur yaitu:

a. Ada unsur kesengajaan, terdiri dari kecerobohan nasabah dan

pembiayaan di bank lain.

b. Ada unsur ketidaksengajaan, nasabah terkena musibah seperti

bencana dan penipuan, selain itu musibah seperti penyakit dan

meninggal dunia serta kemampuan membayar tidak ada.

Sedangkan faktor penyebab dari pihak bank sendiri terdiri dari

beberapa hal yaitu analisa yang kurang akurat, jangka waktu pembiayaan

terlalu lama dan AO dikejar target.

3. Cara Mengatasi Pembiayaan Macet pada Produk Murabahah di BPRS

Gala Mitra Abadi Purwodadi, yaitu dengan cara persuasif, melakukan

pendekatan dengan cara berkunjung silaturahmi dan diskusi guna

mencari solusi terbaik, memberikan jangka waktu agar angsuran kembali

lancar sampai dengan pelunasan pembiayaan, apabila dengan pendekatan

persuasif belum juga menjadi solusi dalam melunasi pembayarannya,

pihak bank akan menempuh jalur hukum yang terdiri dari surat

peringatan pertama, surat peringatan kedua dan surat peringatan ketiga,

sampai pada surat peringatan ketiga belum juga melunasi kewajibannya

pihak bank akan melakukan lelang jaminan melalui Badan Pelelangan

Negara. Yang terakhir adalah asuransi jiwa, asuransi jiwa dipergunakan

untuk menutup pembiayaan apabila nasabah pembiayaan meninggal

dunia.

Page 77: PROBLEMATIKA DAN CARA MENGATASI PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/989/1/Muthiaturrohmah 201-13-022.pdf6. Tidak diperkenankan dua transaksi dalam satu akad (Muhammad,

65

B. Saran

1. Tetap berpegang teguh pada Syariah Islam untuk menjaga kualitas

kehalalan transaksi.

2. Meningkatkan promosi yang lebih menarik dan bahasa yang mudah

dipahami oleh nasabah dalam meyakinkan kemudahan dalam

prosedur pembiayaan pada bank BPRS Gala Mitra Abadi.

3. Lebih teliti dalam menganalisa data nasabah dengan prinsip

kehatian-hatian yang diterapkan dalam prinsip syariah.

DAFTAR PUSTAKA

Antonio, Muhammad. Syafi’i. 2001. Bank Syariah dari Teori ke Praktik. Jakarta:

Gema Insani Press.

Arifin, Zainul. 2009. Dasar-Dasar manajemen Bank Syariah. Jakarta: Azkia

Publisher.

Ascarya, 2013. Akad dan Produk bank syariah. Jakarta: RajaGrafindo persada

Page 78: PROBLEMATIKA DAN CARA MENGATASI PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/989/1/Muthiaturrohmah 201-13-022.pdf6. Tidak diperkenankan dua transaksi dalam satu akad (Muhammad,

66

Asiyah, Binti. Nur. 2014. Manajemen Pembiayaan Bank Syariah. Yogyakarta:

Teras.

Dahlan, Ahmad. 2012. Bank Syariah teoritik, praktik, kritik. Yogyakarta: Teras.

Hikmat, Mahi M. 2011. Metode Penelitian dalam Perspektif Ilmu Komunikasi dan

Sastra. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Kasmir. 2003. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Kasmir. 2008. Bank dan lembaga keuangan lainnya. Jakarta: PT. RajaGrafindo

persada.

Kasmir. 2013. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Rajawali press.

Muhamad, 2014. Manajemen Dana Bank Syariah. Jakarta: PT. RajaGrafindo

Persada.

Muhammad, Suwiknyo, Dwi. 2009. Akuntansi Perbankan Syariah. Yogyakarta:

TrustMedia.

Sudarsono. 2003. Bank dan Lembaga keuangan syariah Deskripsi dan ilustrasi.

Yogyakarta: Ekonisia.

Supardi. 2005. Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: UII Press.

Susanto, Burhanuddin. 2008. Hukum Perbankan Syariah di Indonesia.

Yogyakarta: UII Press.

Wiroso. 2005. Jual beli murabahah. Yogyakarta: UUI Press.

Yudiana, fetria. Eka. 2014. Manajemen Pembiayaan Bank Syariah. Salatiga:

STAIN Salatiga Press.

http://www.kajianpustaka.com/2014/02/pembiayaan-bermasalah.html#diambil

hari Selasa, 28 Juni 2016.

http://id.m.wikipedia.org/wiki/Masalah# diambil hari selasa, 28 juni 2016.

Page 79: PROBLEMATIKA DAN CARA MENGATASI PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/989/1/Muthiaturrohmah 201-13-022.pdf6. Tidak diperkenankan dua transaksi dalam satu akad (Muhammad,

67