72
PROBLEMATIKA KREDIT MACET PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BPRS ASAD ALIF CAB.TEMANGGUNG TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Dalam Ilmu Perbankan Syari’ah Oleh : MUALIMAH 092503040 PROGRAM D.3 PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS SYARI’AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2012

PROBLEMATIKA KREDIT MACET PEMBIAYAAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...Untuk mengetahui prosedur pemberian pembiayaan dan strategi penanggulangan pembiayaan

  • Upload
    lequynh

  • View
    228

  • Download
    7

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PROBLEMATIKA KREDIT MACET PEMBIAYAAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...Untuk mengetahui prosedur pemberian pembiayaan dan strategi penanggulangan pembiayaan

PROBLEMATIKA KREDIT MACET PEMBIAYAAN

MURABAHAH

DI BPRS ASAD ALIF CAB.TEMANGGUNG

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Dalam Ilmu Perbankan Syari’ah

Oleh :

MUALIMAH

092503040

PROGRAM D.3 PERBANKAN SYARI’AH

FAKULTAS SYARI’AH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2012

Page 2: PROBLEMATIKA KREDIT MACET PEMBIAYAAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...Untuk mengetahui prosedur pemberian pembiayaan dan strategi penanggulangan pembiayaan

ii

Dr. Ali Murtadho, M.Ag

Donosari Rt/Rw 04/1 Patebon, Kendal

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Lamp : 4 (empat) eks.

Hal : Naskah Tugas Akhir

An. Mualimah

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Setelah saya meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya bersama

ini saya kirim naskah Tugas Akhir saudara:

Nama : Mualimah

NIM : 092503040

Judul :“PROBLEMATIKA KREDIT MACET PEMBIAYAAN

MURABAHAH DI BPRS ASAD ALIF CABANG

TEMANGGUNG”

Dengan ini saya mohon kiranya Tugas Akhir saudara tersebut dapat

segera diujikan.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Pembimbing,

Dr. Ali Murtadho, M.Ag.

NIP. 19710830 199803 1 003

Page 3: PROBLEMATIKA KREDIT MACET PEMBIAYAAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...Untuk mengetahui prosedur pemberian pembiayaan dan strategi penanggulangan pembiayaan

iii

Page 4: PROBLEMATIKA KREDIT MACET PEMBIAYAAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...Untuk mengetahui prosedur pemberian pembiayaan dan strategi penanggulangan pembiayaan

iv

MOTTO

“dan jika (orang yang berhutang itu) dalam kesukaran, Maka berilah tangguh

sampai Dia berkelapangan. dan menyedekahkan (sebagian atau semua utang)

itu, lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.”

Page 5: PROBLEMATIKA KREDIT MACET PEMBIAYAAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...Untuk mengetahui prosedur pemberian pembiayaan dan strategi penanggulangan pembiayaan

v

PERSEMBAHAN

Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufiq, hidayah, serta selalu

melindungi hamba-Nya.

Ayah dan Ibu (Ali dan Mudawamah) tercinta, serta Adikku (Miftakhul

Khoiriyah) yang selalu memberikan do’a, motivasi, dukungan serta kasih

sayang dan pengorbanan yang tidak ternilai dan terbalaskan.

Dosen-dosen D3 Perbankan Syariah yang selama ini telah berikhlas hati

untuk mendidik serta memberikan ilmu sehingga sedikit banyak kami

mengetahui tentang dunia ekonomi, khususnya perbankan syariah. Dan tak

ketinggalan pula kepada Bp. Dr. Ali Murtadho, M.Ag., terima kasih atas

bimbingannya selama ini dari awal hingga akhir pembuatan TA ini.

Aa’Ugik yang telah memberikan perhatian dan motivasi kepada penulis.

Semua teman-teman D3 Perbankan Syari’ah angkatan 2009 terima kasih

atas dukungannya.

Boat sahabat-sahabat q (chie_fux, mak_chik nurul, ma’e ana ) yang slalu

setia menemaniku dalam susah maupun senang.

Pengelola D3 Perbankan Syari’ah dan semua pihak yang telah

memberikan dukungan dan bantuan yang tidak dapat penulis sebutkan satu

persatu, terima kasih sedalam-dalamnya.

Teman kos q mbk Nely, mbk Ulin, mbk Nurul, mbk Zahro, mbk nila, dan

lala kharis terima kasih atas suportnya selama ini.

Page 6: PROBLEMATIKA KREDIT MACET PEMBIAYAAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...Untuk mengetahui prosedur pemberian pembiayaan dan strategi penanggulangan pembiayaan

vi

DEKLARASI

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa

Tugas Akhir ini tidak berisi materi yang telah pernah ditulis oleh orang lain

atau diterbitkan. Demikian juga Tugas Akhir ini tidak berisi satupun pikira-

pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang

dijadikan bahan rujukan.

Semarang, 01 Mei 2012

Deklarator,

Mualimah

Page 7: PROBLEMATIKA KREDIT MACET PEMBIAYAAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...Untuk mengetahui prosedur pemberian pembiayaan dan strategi penanggulangan pembiayaan

vii

ABSTRAK

Dengan adanya kenaikan pembiayaan murabahah di BPRS Asad Alif

cabang temanggung, maka akan timbul resiko yang lebih besar pula. Dalam

hal ini BPRS harus memiliki strategi untuk menanggulangi resiko

pembiayaan tersebut. Sebelum mengetahui strategi penanggulangan

pembiayaan bermasalah, maka terlebih dahulu harus mengetahui prosedur

pemberian pembiayaan tersebut.

Untuk mengetahui prosedur pemberian pembiayaan dan strategi

penanggulangan pembiayaan maka harus digunakan metode pengumpulan

data seperti : observasi, interview/wawancara, dan study pustaka.

Sebelum pembiayaan dilakukan, maka perlu adanya perencanaan dalam

analisis pembiayaan, agar pembiayaan yang diberikan tidak mengalami

kemacetan.

Hal ini dapat dilakukan melalui pengendalian pembiayaan mutlak, yang

dilaksanakan untuk mnghindari terjadinya pembiayaan bermasalah dan

bagaimana penanganannya. Pembiayaan bermasalah adalah pembiayaan yang

tidak lancar yang diberikan oleh debitur yang bersangkutan pada saat jatuh

tempo.

Apabila sudah dihasilkan suatu keputusan untuk penyelamatan

pembiayaan, maka pihak BPRS Asad Alif akan menggunakan strategi sebagai

berikut :

1. Rescheduling (penjadwalan kembali)

2. Reconditioning (persyaratan ulang)

3. Restructuring (penataan ulang)

4. Management Assistancy (bantuan konsultasi)

5. Liquidation (penjualan barang agunan)

Page 8: PROBLEMATIKA KREDIT MACET PEMBIAYAAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...Untuk mengetahui prosedur pemberian pembiayaan dan strategi penanggulangan pembiayaan

viii

KATA PENGANTAR

بســـم اهلل الّرحمن الرخيم

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur ke hadirat Allah SWT, penguasa alam semesta dan raja

manusia karena segala rahmat, taufiq dan hidayah-Nya. Tak lupa kita

panjatkan shalawat dan salam kepada Nabi Besar Muhammad SAW,

sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir di BPRS

Asad Alif Cabang Temanggung. Tugas akhir disusun untuk memenuhi

persyaratan kelulusan Prodi Perbankan Syari’ah di fakultas syari’ah IAIN

Walisongo Semarang, sebagai penulis pemula tidak akan mudah untuk menulis

sebuah tugas akhir yang bermutu tinggi maka dengan kerendahan hati penulis

akan menyajikan sebuah karya tulis atau tugas akhir dengan judul

“PROBLEMATIKA KREDIT MACET PEMBIAYAAN MURABAHAH DI

BPRS ASAD ALIF CABANG TEMANGGUNG”.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa proses penyusunan laporan ini

dapat selesai berkat bantuan dari berbagai pihak, bimbingan dan dorongan serta

perhatiannya. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima

kasih sebesar-besarnya kepada:

1. Allah SWT, Rasulullah SAW sebagai inspirasiku.

2. Kedua orang tuaku yang telah memberikan banyak bimbingan dan doa.

3. Bapak Prof. DR. H. Muhibbin, M.Ag., selaku Rektor IAIN Walisongo

Semarang

4. Bapak DR. H. Imam Yahya, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Syari’ah IAIN

Walisongo Semarang

Page 9: PROBLEMATIKA KREDIT MACET PEMBIAYAAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...Untuk mengetahui prosedur pemberian pembiayaan dan strategi penanggulangan pembiayaan

ix

5. Bapak Drs. H. Wahab Zaenuri, MM selaku Direktur Program D III

Perbankan Syari’ah Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo Semarang

sekaligus sebagai dosen pembimbing.

6. Bapak Johan Arifin, S.Ag., M.M. selaku Sek. Prodi D3 Perbankan

Syari’ah.

7. Bapak Muh Fauzi,S.E., M.M., selaku Dosen Wali Studi.

8. Bapak Dr. Ali Murtadho, M.Ag., selaku pembimbing magang dari

kampus.

9. Seluruh Dosen Pengajar Program Diploma III Perbankan Syari’ah IAIN

Walisongo Semarang.

10. Bapak Asmi Munif, Amd., selaku pimpinan BPRS Asad Alif Sukorejo.

11. Bapak Ari Suryo W, selaku kepala kantor BPRS Asad Alif cabang

Temanggung.s

12. Bu Laili Rosidah, mas sutarji dan mas Andi Subhan selaku karyawan

BPRS Asad Alif cabang Temanggung .

13. Saudaraku semua di D III Perbankan Syari’ah IAIN Walisongo Semarang

angkatan 2009 yang telah memberikan dorongan dan doa.

14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu dalam penyusunan Tugas Akhir ini.

Penulis percaya bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna,

sehingga penulis akan sangat berterima kasih atas kritik dan saran yang

bersifat membangun guna penyempurnaan ini.

Akhirnya penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat

bagi yang membutuhkan.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Semarang, 01 Mei 2012

MUALIMAH

NIM. 092503040

Page 10: PROBLEMATIKA KREDIT MACET PEMBIAYAAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...Untuk mengetahui prosedur pemberian pembiayaan dan strategi penanggulangan pembiayaan

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN........................................................... iii

HALAMAN MOTTO........................................................................ iv

HALAMAN PERSEMBAHAN........................................................ v

HALAMAN DEKLARASI............................................................... vi

HALAMAN ABSTRAKSI................................................................ vii

KATA PENGANTAR........................................................................ ix

DAFTAR ISI...................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah...................................... 1

1.2 Perumusan Masalah............................................. 4

1.3 Tujuan Penelitian................................................. 4

1.4 Manfaat Penelitian............................................... 5

1.5 Metode Penelitian................................................ 5

1.6 Sistematika Penelitian.......................................... 7

BAB II GAMBARAN UMUM PT.BPRS ASAD ALIF

2.1 Sejarah Berdiri Dan Perkembangan.................. 9

2.2 Visi Dan Misi……………................................. 13

2.3 Kepengurusan Dan Struktur Organisasi………. 14

2.4 Tugas Masing-masing Jabatan............................. 16

2.5 Pengelolaan Usaha Syari’ah........................ 23

2.6 Produk-produk……..................................... 25

2.7 Persoalan Yang Dihadapi……………........... 27

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Pengertian, Tujuan, Fungsi Pembiayaan....... 28

Page 11: PROBLEMATIKA KREDIT MACET PEMBIAYAAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...Untuk mengetahui prosedur pemberian pembiayaan dan strategi penanggulangan pembiayaan

xi

3.2 Peengertian Dan Prosedur Pengajuan

Pembiayaan Murabahah…………………… 36

3.3 Pengertian Pembiayaan Bermasalah............. 41

3.4 Faktor-faktor Pembiayaan Bermasalah........ 42

3.5 Pemeriksaan Kelayakan Pemberian

Pembiayaan…………………………………. 45

3.6 Contoh Kasus Pembiayaan Bermasalah di BPRS

Asad Alif Cabang Temanggung…………….. 50

3.7 Analisa Penanganan Pembiayaan Bermasalah

Pada Akad Murabahah………………………. 54

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan................................................... 57

4.2 Saran.............................................................. 58

4.3 Penutup………………………………………… 59

Page 12: PROBLEMATIKA KREDIT MACET PEMBIAYAAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...Untuk mengetahui prosedur pemberian pembiayaan dan strategi penanggulangan pembiayaan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan bank syari’ah di Indonesia pada saat ini sedang

mengalami perkembangan yang sangat signifikan. Hal tersebut terlihat

dengan semakin banyaknya bank-bank umum yang mulai beralih menjadi

bank syari’ah dan hampir seluruh bank umum yang ada di Indonesia pada

saat ini sudah mempunyai produk bank yang proses pengelolaan dananya

berdasarkan prinsip syari’ah. Bank islam atau yang sering disebut dengan

bank syariah adalah bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan

pada bunga. Bank syariah adalah lembaga keuangan yang operasional dan

produknya dikembangkan berdasarkan pada Alqur’an dan Hadis Nabi

SAW.1

Pada tanggal 1 Mei 1992 Bank Muamalat Indonesia menjadi bank

Islam pertama di Indonesia yang beroperasi sesuai Syari’ah.

Perkembangan perbankan Syari’ah di Indonesia mulai tampak ketika

pemerintah menyetujui UU No.10 Tahun 1998 tentang perbankan.

Masyarakat mulai melihat peluang yang baik pada perkembangan bank

Syari’ah, sehingga banyak bankir-bankir di Indonesia memanfaatkan

peluang bisnis tersebut. Banyak bank-bank umum yang mendirikan Unit

Usaha Syari’ah demi peluang bisnis yang menguntungkan.

1 Muhammad, Teknik Perhitungan Bagi Hasil dan Profit Margin Pada Bank Syariah,

Yogyakarta : UII Press, 2004

Page 13: PROBLEMATIKA KREDIT MACET PEMBIAYAAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...Untuk mengetahui prosedur pemberian pembiayaan dan strategi penanggulangan pembiayaan

2

BPR Syariah adalah salah satu jenis bank yang diizinkan beroperasi

dengan sistem syariah di Indonesia. Aturan hukum mengenai BPR Syariah

mengacu kepada Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 dan Peraturan

Bank Indonesia (PBI). Dalam sistem perbankan nasional, BPR Syariah

adalah bank yang didirikan untuk melayani Usaha Mikro dan Kecil

(UMK). Sektor UMK ini yang menjadikan BPR Syariah berbeda pangsa

pasarnya dengan Bank Umum / Bank Umum Syariah. Dalam sistem

perbankan syariah, BPR Syariah merupakan salah satu bentuk BPR yang

pengelolaannya harus berdasarkan prinsip syariah2.

Peluang bisnis tersebut tentu saja tidak disia-siakan begitu saja oleh

BPR SYARI’AH Asad Alif sukorejo. PT. BPR SYARI’AH Asad alif

Sukorejo pada awalnya bernama Balai Usaha Mandiri Terpadu (BMT)

“Arga Putra Kencana” yang operasionalnya berdasarkan Sertifikat

Operasional Semetara No. 02001/PINBUK JATENG-00011/III/1998

TANGGAL 16 Maret 1998 dan Anggaran Dasar Kelompok Swadaya

Masyarakat telah beroperasi sejak tanggal 2 Februari 1996, kemudian

diperkuat dengan adanya Akte Notaris “Mustari Sawilin, SH” Nomor 18

tanggal 22 September 1997. Tidak hanya itu, izin usaha dari Bank

Indonesia No.31/27/DIR/UBPR/Rahasia tanggal 29 Juli 1998 ditambah

dengan persetujuan Menteri Kehakiman No.C2.11481.HT.01.01.TAHUN.

97 tanggal 5 November 19973. Kehadiran BPR SYARI’AH Asad Alif

memberikan nuansa tersendiri bagi masyarakat sekitar yang sebagian besar

2 http://www.bi.go.id/NR/rdonlyres/MengenalBPRSyariah.pdf dikutip 9 April 2012, jam

19.15

3 Profil BPRS Asad Alif

Page 14: PROBLEMATIKA KREDIT MACET PEMBIAYAAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...Untuk mengetahui prosedur pemberian pembiayaan dan strategi penanggulangan pembiayaan

3

adalah pedagang, masyarakat yang membutuhkan tambahan modal untuk

pengembangan usaha dapat mengambil pembiayaan yang ditawarkan BPR

SYARI’AH Asad Alif. Karena kegiatan operasionalnya berdasarkan

prinsip Syari’ah tentunya tidak akan mencekik nasabah dengan ketentuan

pengembalian modal yang berat.

Untuk memberikan pelayanan kepada nasabah, BPRS Asad Alif

mempunyai beberapa produk dan jasa yang siap bersaing dengan produk

dan jasa bank lain. Pada BPRS Asad Alif produk pembiayaan ada dua

jenis yaitu pembiayaan murabahah dan pembiayaan musyarokah. Akan

tetapi untuk kenyataannya di BPRS Asad Alif sering terjadi yang namanya

pembiayaan bermasalah yaitu pembiayaan yang didalam pelaksanaannya

belum mencapai atau memenuhi target yang diinginkan oleh bank, dimana

nasabah mengalami kesulitan dalam menyelesaikan kewajiban-

kewajibannya. Pembiayaan bermasalah menggambarkan situasi dimana

persetujuan pengembalian pembiayaan mengalami resiko kegagalan dan

cenderung mengalami kerugian potensial. Biasanya terjadi pembiayaan

macet oleh nasabah yang disebabkan oleh banyak factor baik internal

maupun eksternal.

Murabahah adalah transaksi penjualan barang dengan menyatakan

harga perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati oleh penjual

dan pembeli4. Pembiayaan murabahah merupakan pembiayaan yang

banyak digunakan oleh bank-bank Syari'ah karena proses dan prakteknya

4 Sri Nurhayati,et al. Akuntansi Syariah di Indonesia, Jakarta : Salemba Empat, 2009, hlm 160

Page 15: PROBLEMATIKA KREDIT MACET PEMBIAYAAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...Untuk mengetahui prosedur pemberian pembiayaan dan strategi penanggulangan pembiayaan

4

lebih mudah dibanding dengan pembiayaan yang lainnya. Murabahah juga

mempunyai tingkat resiko yang lebih kecil dibandingkan dengan akad

pembiayaan lainnya. Tapi bukan berarti pembiayaan murabahah ini tidak

mempunyai resiko yang dapat mengakibatkan bank jatuh bangkrut,

melainkan resiko pembiayan murabahah ini bisa lebih ditekan dengan

langkah-langkah yang tepat tentunya. Akan tetapi pada kenyataannya di

BPRS Asad Alif cabang temanggung masih banyak juga pembiayaan

murabahah yang macet.

Dari uraian diatas, peneliti tertarik mengambil judul tentang

“PROBLEMATIKA KREDIT MACET PEMBIAYAAN MURABAHAH

DI BPRS ASAD ALIF CABANG TEMANGGUNG”.

1.2.Rumusan masalah

Adapun rumusan masalah yang di ambil oleh penulis adalah:

- Bagaimana prosedur pembiayaan murabahah di BPRS Asad Alif ?

- Apa faktor yang menyebabkan pembiayaan murabahah bermasalah?

- Bagaimana cara penaganan pembiayaan bermasalah oleh BPRS Asad

Alif ?

1.3. Tujuan

1. Untuk mengetahui bagaimana prosedur dan apa saja syarat-syarat

yang dibutuhkan dalam mengajukan pembiayaan murabahah di BPRS

Asad Alif cabang Temanggung.

2. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang menyebabkan

pembiayaan murabahah bermasalah

Page 16: PROBLEMATIKA KREDIT MACET PEMBIAYAAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...Untuk mengetahui prosedur pemberian pembiayaan dan strategi penanggulangan pembiayaan

5

3. Untuk mengetahui Bagaimana cara penaganan pembiayaan

bermasalah oleh BPRS Asad Alif

1.4. Manfaat

Dengan mengadakan praktek lapangan (Magang) di BPRS Asad Alif

cabang temanggung, manfaat yang hendak diambil oleh penulis adalah :

1. Mengenalkan situasi kerja kepada mahasiswa

2. Mengetahui fakta-fakta dan contoh-contoh penerapan strategi

pemasaran pada PBRS Asad Alif cabang temanggung.

3. Mengetahui perkembangan operasional dan manajemen bisnis

sesuai dengan perkembangan tekhnologi saat ini.

4. Menerapkan ilmu pengetahuan yang di dapat di bangku

perkuliahan.

5. Meningkatkan daya kreatifitas dan keahlian mahasiswa.

6. Melatih kepekaan mahasiswa untuk mencari solusi masalah yang

dihadap dalam dunia kerja.

1.5. Metodologi Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan penulis gunakan adalah jenis penelitian

lapangan (field research), yaitu research yang dilakukan di kancah

atau medan terjadinya gejala-gejala.5 Dengan tempat penelitian di

BPRS Asad Alif cabang temanggung.

Page 17: PROBLEMATIKA KREDIT MACET PEMBIAYAAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...Untuk mengetahui prosedur pemberian pembiayaan dan strategi penanggulangan pembiayaan

6

2. Sumber Data

Data Primer, adalah data yang diperoleh langsung dari subjek

penelitian yang mengenakan alat pengukuran atau alat pengambilan

data langsung pada subjek sebagai sumber informasi yang dicari.5

Dalam hal ini data yang diambil langsung dari BPRS Asad Alif

cabang temanggung.

Data Sekunder, adalah data yang diperoleh lewat pihak lain. Data

sekunder biasanya berwujud data dokumentasi atau data laporan

yang telah ada.6

3. Metode Pengumpulan Data

a. Metode Dokumentasi

Adalah mencari data tentang hal-hal yang berkaitan dalam

pembahasan dalam penelitian ini, yang berupa arsip-arsip dan

pedoman umum kegiatan operasional BPRS Asad Alif cabang

temanggung.

b. Observasi

Metode observasi adalah pengamatan terhadap suatu objek

dengan menggunakan indera, baik langsung maupun tidak langsung

(dengan alat bantu).7 Observasi yang dilakukan penulis dengan

mengamati secara langsung prosedur pembiayaan yang ada di

BPRS Asad Alif cabang temanggung.

5 Husain Umar, Research Methods in Finance and Banking, Jakarta: PT. Gramedia

Pustaka utama, 2000, hlm. 83

6 Ibid, hlm. 83

7 Ibid , hlm. 116

Page 18: PROBLEMATIKA KREDIT MACET PEMBIAYAAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...Untuk mengetahui prosedur pemberian pembiayaan dan strategi penanggulangan pembiayaan

7

c. Wawancara

Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara

tanya jawab sepihak antara pewawancara dengan koresponden.8 Di

sini penulis mewawancarai beberapa karyawan BPRS Asad Alif

mengenai dari prosedur pengajuan pembiayaan,sampai strategi

penanganan pembiayaan yang bermasalah.

4. Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini Penulis menggunakan metode

deskriptif analisis, yaitu suatu metode penelitian bertujuan untuk

memberikan gambaran umum tentang subjek penelitian

berdasarkan data dan variabel yang diperoleh dari kelompok subjek

yang diteliti.9 Metode ini menggambarkan secara objektif mengenai

strategi penanggulangan pembiayaan bermasalah pada akad

murabahah di BPRS Asad Alif .

1.6. Sistematika Penulisan

BAB I. PENDAHULUAN

Pada bagian ini, dipaparkan tentang latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian dan

sistematika penelitian.

BAB II. GAMBARAN UMUM BPRS ASAD ALIF CABANG

TEMANGGUNG

8 Saifuddin Anwar, Metode Penelitian, Yogyakarta: PT. Pustaka Pelajar 2001, hlm. 125

9 Ibid, hlm. 126

Page 19: PROBLEMATIKA KREDIT MACET PEMBIAYAAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...Untuk mengetahui prosedur pemberian pembiayaan dan strategi penanggulangan pembiayaan

8

Dalam bab ini dipaparkan tentang sejarah berdirinya BPRS Asad

Alif, visi misi dan tujuan BPRS Asad Alif cabang temanggung,

struktur organisasi dan jobs description masing-masing bidang

serta produk-produk BPRS Asad Alif cabang temanggung.

BAB III. KREDIT MACET PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BPRS

ASAD ALIF CABANG TEMANGGUNG

Dalam bab ini membahas pengertian, tujuan, dan fungsi

pembiayaan, pembiayaan bermasalah, faktor-faktor penyebab

pembiayaan bermasalah, dan penanganannya.

BAB IV. PENUTUP

Bab ini terdiri dari kesimpulan, saran, dan penutup.

Page 20: PROBLEMATIKA KREDIT MACET PEMBIAYAAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...Untuk mengetahui prosedur pemberian pembiayaan dan strategi penanggulangan pembiayaan

9

BAB II

KONDISI UMUM PT. BPR SYARI’AH ASAD ALIF SUKOREJO KENDAL

2.1. Sejarah dan perkembangan PT. BPR Syari’ah Asad Alif Sukorejo

Kendal

Pada tanggal 1 Mei 1992 Bank Muamalat Indonesia menjadi bank

Islam pertama di Indonesia yang beroperasi sesuai Syari’ah.

Perkembangan perbankan Syari’ah di Indonesia mulai tampak ketika

pemerintah menyetujui UU No.10 Tahun 1998 tentang perbankan.

Masyarakat mulai melihat peluang yang baik pada perkembangan bank

Syari’ah, sehingga banyak bankir-bankir di Indonesia memanfaatkan

peluang bisnis tersebut. Banyak bank-bank umum yang mendirikan Unit

Usaha Syari’ah demi peluang bisnis yang menguntungkan1.

Peluang bisnis tersebut tentu saja tidak disia-siakan begitu saja oleh

BPR SYARI’AH Asad Alif Sukorejo. PT. BPR SYARI’AH Asad alif

Sukorejo pada awalnya bernama Balai Usaha Mandiri Terpadu (BMT)

“Arga Putra Kencana” yang operasionalnya berdasarkan Sertifikat

Operasional Semetara No. 02001/PINBUK JATENG-00011/III/1998

TANGGAL 16 Maret 1998 dan Anggaran Dasar Kelompok Swadaya

Masyarakat telah beroperasi sejak tanggal 2 Februari 1996, kemudian

diperkuat dengan adanya Akte Notaris “Mustari Sawilin, SH” Nomor 18

tanggal 22 September 1997. Tidak hanya itu, izin usaha dari Bank

1 http://www.muamalatbank.com/index.php/home/about/profile, dikutip 9 April 2012,

Jam 19.15

Page 21: PROBLEMATIKA KREDIT MACET PEMBIAYAAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...Untuk mengetahui prosedur pemberian pembiayaan dan strategi penanggulangan pembiayaan

10

Indonesia No.31/27/DIR/UBPR/Rahasia tanggal 29 Juli 1998 ditambah

dengan persetujuan menteri kehakiman

No.C2.11481.HT.01.01.TAHUN.97 tanggal 5 November 19972.

Atas dasar surat keputusan dari berbagai lembaga tersebut , lembaga

keuangan yang sebelumnya bernama Kelompok Usaha Terpadu “BMT

Arga Surya Barokah” berubah menjadi “PT. BPR Syari’ah Asad Alif”

dengan H. Suhardjo, Hermawan Mardiyanto, dan Sri Mardikaningsih

sebagai pemegang saham terbesar.

Dalam perjalananya PT. BPR Syari’ah Asad Alif mengalami banyak

perubahan yang berkaitan dengan kepengurusan dan inovasi produk

berdasarkan prinsip Syari’ah yang diikuti perubahan yang lainnya.

Diantara perubahan yang berkaitan dengan kepemimpinan yaitu mengenai

pengangkatan Sugeng Supriyadi, SE sebagai Direktur Utama yang

diangkat berdasarkan pada Berita Acara Notaris “Mohammad Hafidh, SH”

No. 3 tanggal 3 Juli 2002, sekaligus menggantikan S. Prakosa dan Desvita

Nur Ismawati dari jabatan sebelumnya. Sebagai bukti nyata telah lahirnya

Lembaga Keuangan Syari’ah di Sukorejo, PT. BPR SYARI’AH Asad Alif

telah membuka kantor pusat di jalan sudagaran No 20 Sukorejo Kendal.

Berikut data singkat dari PT. BPR SYARI’AH Asad Alif Sukorejo awal

berdiri3:

1. Data Perusahaan :

Nama perusahaan : PT. BPR SYARI’AH Asad Alif

2 Profil BPRS Asad Alif

3 Ibid

Page 22: PROBLEMATIKA KREDIT MACET PEMBIAYAAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...Untuk mengetahui prosedur pemberian pembiayaan dan strategi penanggulangan pembiayaan

11

Alamat : Jl. Sudagaran No.20 Sukorejo Kendal

No.Telp : (0294) 451593

No. Fax : (0294) 451819

No. NPWP : 1.830.715.7.503

No. TDP : 11181800098

Akte Pendirian : 22 September 1997

No. / tgl Izin Prinsip : No. S-767/MK 17/1997, 15 September

1997

No. / tgl Izin Usaha : No. 31/27/DIR/UBPR/Rahasia, 29 Juli

1998

Persetujuan menteri kehakiman No.

C2.11481.HT.01.01.TH.97,Tanggal 5 November 1997.

2. Kepengurusan :4

1) Dewan komisaris

a. Komisaris utama : H. Suhardjo

b. Komisaris : Hj. Sri Mardikaningsih

c. Komisaris : Ir. Harmawan Mardiyanto

2) Dewan Pengawas Syari’ah

a. Ketua : Drs. KH Asnawi Usman

b. Anggota : KH. A. Sudiyono

c. Anggota : K. Mas’as

3) Direksi

4 Profil BPRS Aasad Alif

Page 23: PROBLEMATIKA KREDIT MACET PEMBIAYAAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...Untuk mengetahui prosedur pemberian pembiayaan dan strategi penanggulangan pembiayaan

12

Direktur utama : Sugeng Supriyadi, SE

Perkembangan dan pengembangan usaha terus dilakukan

dari beberapa tahun terakhir, berdasarkan surat penegasan dari

Bank Indonesia No. 8/45/DPbs/PIA/Sm tanggal 6 Juli 2006 perihal

pembukaan kantor kas dan sesuai dengan rencana kerja tahunan

(RKT) tahun 2006, BPR SYARI’AH Asad Alif Sukorejo berhasil

membuka 4 (empat) kantor kas baru yang berada di 4 (empat)

tempat berbeda, yaitu5 :

1. Kantor Kas Boja

Beralamat di jalan beringin komplek pasar Boja No. 2,

Kendal

Telp. (0294) 571091

2. Kantor Kas Dr Cipto

Beralamat di jalan Dr Cipto No.152, Semarang

Telp. (0294) 3512158

3. Kantor Kas Ngadirejo

Beralamat di jalan Raya Ngadirejo Km 05 Temanggung

Telp. (0293) 591157

4. Kantor Kas Ungaran

Beralamat di jalan Semarang-Bawen Km 25 Bergas,

Semarang

Telp. (024) 692209

5 Brosur BPRS Asad Alif

Page 24: PROBLEMATIKA KREDIT MACET PEMBIAYAAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...Untuk mengetahui prosedur pemberian pembiayaan dan strategi penanggulangan pembiayaan

13

Keempat kantor tersebut dibuka sebagai sarana untuk lebih

mengenalkan keberadaan BPR SYARI’AH Asad Alif kepada masyarakat

luas, khususnya masyarakat di Semarang. Keempat kantor kas memiliki

fungsi yang sama yaitu menghimpun dana dari masyarakat dan

menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam bentuk pembiayaan.

Namun segala bentuk kewenangan dalam bentuk kewenangan dalam

pengambilan keputusan masih terpusat pada BPR SYARI’AH Asad Alif

Sukorejo sebagai kantor pusat.

2.2. Visi dan Misi BPRS Asad Alif

Adapun visi, tujuan dan misi dari BPR SYARI’AH Asad Alif

adalah sebagai berikut6 :

1. Visi BPR Syariah Asad Alif

Menjadi BPR Syariah yang terus berkembang sehingga dapat

mensejahterakan masyarakat, karyawan danpemilik.

2. BPR Syariah bertujuan

Tujuan dari PT BPRS Asad Alif Adalah membangun usaha perbankan

yang berkelanjutan agar dapat meningkatkan kesejahteraan bagi

pemiliknya karyawan dan lingkungannya

3. Misi BPR Syariah Asad Alif

a. Menjadi mitra usaha masyarakat dengan memberikan pelayanan terbaik.

6 Profil BPRS Asad Alif S

Page 25: PROBLEMATIKA KREDIT MACET PEMBIAYAAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...Untuk mengetahui prosedur pemberian pembiayaan dan strategi penanggulangan pembiayaan

14

b. BPRSyariah Asad Alif ingin menjadi mitra bagi masyarakat / nasabah

untuk perkembangan usaha kedua belah pihak dengan memberikan

pelayanan terbaik dalam segala hal.

2.3.Kepengurusan dan Struktur organisasi perusahaan

Agar memudahkan mencapai tujuan yang telah direncanakan dalam

perusahaan maka perlu disusun suatu struktur organisasi perusahaan.

Struktur organisasi adalah suatu bagian yang menunjukkan suatu aktivitas

dan batas-batas saluran kekuasaan, tanggung jawab, dan wewenang

masing-masing bagian yang ada dalam organisasi. Dengan melihat

struktur organisasi maka masing-masing bagian dalam melaksanakan

tugasnya dapat mengetahui tanggung jawab dan wewenang yang

diberikan.

Setelah berjalan kurang lebih dua puluh tahun dari sejak didirikan

telah ada perubahan kepengurusan dari kepengurusan awal dan

kepengurusan sekarang di BPR SYARI’AH Asad Alif, bagan struktur

organisasi masa kepemimipinan sekarang dapat dilihat pada lembar

terpisah7.

Adapun struktur organisasi kepengurusan saat ini adalah :

1. Dewan komisaris : H.Sidik Dewantoro,SE

Hj Sri Mardikaningsih

Ir Harmawan Mardiyanto

7 Ibid

Page 26: PROBLEMATIKA KREDIT MACET PEMBIAYAAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...Untuk mengetahui prosedur pemberian pembiayaan dan strategi penanggulangan pembiayaan

15

2. Dewan pengawas syari’ah : Drs KH Asnawi Usman

KH A. Sudiono

K. Mas'as

3. Direksi :

Direktur : Moh Asmi Munif, Amd

Kepala kantor pusat : puudji NurDjiyanto

Satuan Pengawas Intern : Tommy Hidayat

Manager operasional : Like setyowati, SE

Manager Marketing : Siti Zakiyah, SE

Teller : Sukristiyatun, SE

Customer Service : Purwati

Account Officer : Fahrudin

Administrasi pembiayaan : Hestarida A, SPt

Marketing : Agus Susanto

IT : Yustiar Sulcantiva I, SH, SKom

4. Cabang Temanggung

Kepala cabang : Ari Suryo W

Teller : laili rosidah, SH

Account Officer : Sutarji

Marketing : Andi Subhan, Amd

Page 27: PROBLEMATIKA KREDIT MACET PEMBIAYAAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...Untuk mengetahui prosedur pemberian pembiayaan dan strategi penanggulangan pembiayaan

16

2.4 Tugas masing-masing jabatan :8

1. Dewan komisaris

Tugas dan tanggung jawab :

a) Melakukan pengawasan dan memberikan pengarahan kepada

direksi dalam menjalankan perseroan.

b) Menyelenggaran rapat umum luar biasa pemegang saham/rapat

anggota luar biasa dalam hal pembebasan tugas dan kewajiban

Direksi.

c) Mempertimbangkan dan memutuskan permohonan penyaluran

dana yang jumlahnya melebihi jumlah maksimum yang dapat

diputuskan oleh Direksi.

d) Memberikan penilaian atas neraca dan laporan keuangan berkala

semesteran dan tahunan yang disampaikan oleh Direksi.

e) Menandatangani surat-surat saham yang telah diberi nomor urut

sesuai dengan wewenang yang telah diberikan dalam anggaran

dasar.

2. Direksi

Fungsi utama :

a) Memimpin usaha bank sesuai dengan tujuan dan kebijakan umum

yang telah ditentukan.

b) Merencanakan, mengkoordinasikan, dan mengendalikan seluruh

aktifitas bank meliputi penghimpunan dan penyaluran dana serta

8 ibid

Page 28: PROBLEMATIKA KREDIT MACET PEMBIAYAAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...Untuk mengetahui prosedur pemberian pembiayaan dan strategi penanggulangan pembiayaan

17

kegiatan-kegiatan yang secara langsung berhubungan dengan

aktivitas utama bank.

c) Melindungi dan menjaga asset dan kekayaan perusahaan yang

berada dalam tanggung jawabnya.

d) Membina hubungan dengan pemegang saham, nasabah, dan calon

nasabah serta pihak lain yang dilayani dalam rangka

mengembangkan layanan yang baik.

e) Membina hubungan kerjasama internal dengan seluruh jajaran

manajemen dan eksternal dengan organisasi masyarakat, badan

usaha, serta sesame LKS untuk meningkatkan kemampuan usaha.

3. Dewan Pengawas Syari’ah (DPS)9

Tugas :

Dewan pengawas Syari’ah mempunyai tugas menetapkan

kebijaksanaan tentang Syari’ah, menjalankan pengawasan,

pengendalian, dan pembinaan terhadap produk-produk perbankan agar

sesuai Syari’ah islam.

Fungsi :

a) Menyusun tata cara kerja pengawasan dan pengelolaan bank

sesuai Syari’ah Islam.

b) Melakukan pengawasan atas kepengurusan bank sesuai Syari’ah

Islam.

9 ibid

Page 29: PROBLEMATIKA KREDIT MACET PEMBIAYAAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...Untuk mengetahui prosedur pemberian pembiayaan dan strategi penanggulangan pembiayaan

18

c) Menggariskan kebijakan anggaran dan keuangan bank sesuai

Syari’ah islam.

d) Membantu dan mendorong usaha pembinaan dan pengembangan

bank sesuai Syari’ah Islam.

e) Bila perlu dapat meminta dokumen dan penjelasan langsung dari

satuan kerja bank Syari’ah serta ikut dalam pembahasan komite

pembiayaan.

4. Satuan Pengawas Intern (SPI)10

Tugas :

Satuan pengawas intern mempunyai tugas melaksanakan

pengawasan intern atas kegiatan-kegiatan bank.

Fungsi :

a) Melakukan pengawasan atas pelaksanaan anggaran pendapatan

dan belanja bank.

b) Mengawasi dan memberikan penilaian terhadap kegiatan

operasional bank secara berkala.

c) Melakukan audit atas administrasi keuangan dan pengelolaan

penggunaan dana seluruh kekayaan milik bank.

d) Melakukan evaluasi atas pelayanan yang diberikan nasabah.

e) Mengadakan pengecekan ulang atas agunan dan lain-lain, jaminan

yang diterima oleh bank.

10

ibid

Page 30: PROBLEMATIKA KREDIT MACET PEMBIAYAAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...Untuk mengetahui prosedur pemberian pembiayaan dan strategi penanggulangan pembiayaan

19

f) Memberikan saran dan perimbangan tentang langkah-langkah

dan atau tindakan yang perlu diambil oleh Direksi.

5. Manager Marketing11

Tugas :

a) Menyusun rencana bisnis, strategi pemasaran dan rencana

tindakan berdasarkan target yang harus dicapai.

b) Menyusun rencana kerja dan strategi restrukturisasi berdasarkan

target yang ditetapkan.

c) Membina hubungan dengan nasabah/ calon nasabah yang terdapat

pada wilayah kerja bank.

d) Memadu pelaksanaan aktivitas pemasaran produk-produk dan

pencairan nasabah baru yang potensial untuk seluruh produk.

e) Mereview analisa pemberian fasilitas kredit secara komprehensif

dan menyampaikan kepada direksi untuk mendapatkan

persetujuan sesuai jenjang kewenangannya.

f) Menyerahkan, memantau, dan melaporkan pelaksanaan kegiatan

restrukturisasi dan recovery.

Tanggung jawab :

a) Bertanggung jawab terhadap pembinaan hubungan baik dengan

nasabah dengan profesional dengan tujuan mengembangkan

bisnis yang saling menguntungkan.

11

ibid

Page 31: PROBLEMATIKA KREDIT MACET PEMBIAYAAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...Untuk mengetahui prosedur pemberian pembiayaan dan strategi penanggulangan pembiayaan

20

b) Bertanggungjawab terhadap tercapainya target kualitas asset,

profitabilitas, dan ekspansi yang ditetapkan.

c) Bertanggung jawab terhadap proses mutu analisa awal pemberian

fasilitas.

6. Manager Operasional12

Fungsi :

Mengkoordinasi, memonitoring, dan memfasilitasi kegiatan

operasional secara efisien dan efektif sesuai dengan system dan

prosedur yang berlaku.

Tanggung jawab :

a) Menjamin terpeliharanya kelancaran dan ketertibank kegiatan

untuk menunjang efektifitas pelayanan kepada nasabah.

b) Melaksanakan kegiatan operasional berdasarkan pada ketetapan

berbagai tujuan, sasaran, kebijakan, aturan dan standar.

c) Mengendalikan keamanan dan kelancaran pelaksanaan kegiatan

operasional bank serta pelaporan secara efektif dan efisien.

d) Mengatur sumber daya dan kegiatan operasional melalui

perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan.

e) Menyusun rencana tabungan dan merencanakan pembinaan

dengan para nasabah.

7. Kepala Kantor Kas

Tugas dan tanggung jawab :

12

ibid

Page 32: PROBLEMATIKA KREDIT MACET PEMBIAYAAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...Untuk mengetahui prosedur pemberian pembiayaan dan strategi penanggulangan pembiayaan

21

a) Menjabarkan kebijakan umum yang telah dibuat Direksi dan telah

disetujui Dewan Komisaris.

b) Menyusun dan menghasilkan rencana kerja dan anggaran,

proyeksi finance dan non finance disampaikann kepada Direksi

untuk mendapatkan persetujuan Dewan Komisaris.

c) Mengkoordinasi, memonitoring, dan memfasilitasi kegiatan

operasional secara efisien dan efektif sesuai dengan system dan

prosedur yang berlaku.

d) Menjamin terpeliharanya kelancaran dan ketertiban kegiatan

untuk menunjang efektivitas pelayanan kepada nasabah di kantor

kas dan atau kantor cabang.

e) Melaksanakan dan atau memantau kegiatan operasional bank

sesuai dengan ketetapan dalam SOP di kantor kas dan di kantor

cabang.

8. Marketing

Tugas dan fungsi utama dari bagian marketing adalah melakukan

upaya penghimpunan dana serta penyaluran dana dari dan kepada

masyarakat. Dan masing-masing tugas tersebut dilaksanakan oleh sub

bagian/ unit kerja yang masing-masing menjalankan fungsi dan

tugasnya secara terpisah namun saling menunjang13

.

13

ibid

Page 33: PROBLEMATIKA KREDIT MACET PEMBIAYAAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...Untuk mengetahui prosedur pemberian pembiayaan dan strategi penanggulangan pembiayaan

22

Bagian funding :

a) Melakukan promosi produk produk pendanaan bank baik dalam

bentuk tabungan, deosito ataupun dana zis.

b) Bertanggung jawab dalam penyediaan dana likuiditas bank,

serta pemenuhan kewajiban penyediaan modal disetor bank.

c) Melakukan sosialisasi aktif ke segala lapisan masyarakat

sehingga dapat terhimpun dana segera dari masyarakat.

d) Menghimpun dana dari beberapa instansi/bank lain, baik itu

dalam bentuk deposito ataupun pembiayaan diterima.

e) Membina dan menjaga kerja sama serta silaturrahmi yang baik

dengan nasabah.

Bagian lending :

a. Bertanggung jawab dalam upaya menyalurkan dana bank dalam

bentuk pembiayaan yang diberikan kepada masyarakat yang

dinilai produktif.

b. Mencari nasabah potensial yang layak diberikan fasilitas

pembiayaan.

c. Melakukkan analisa untuk menentukan layak tidaknya

pengajuan pembiayaan dari masyarakat.

d. Bertanggung jawab atas kelancaran pengembalian dana yang

telah disalurkan.

e. Melakukan penagihan, pengawasan, dan pembinaan terhadap

nasabah yang telah memperoleh fasilitas pembiayaan dari bank.

Page 34: PROBLEMATIKA KREDIT MACET PEMBIAYAAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...Untuk mengetahui prosedur pemberian pembiayaan dan strategi penanggulangan pembiayaan

23

9. Administrasi pembiayaan

a) Memeriksa dan mengurus kelengkapan dokumen-dokumen yang

terlait dengan pembiayaan yang akan atau telah diberikan seperti

dokumen, agunan dan data lainnya.

b) Menyiapkan surat-surat perjanjian dan surat pengikatan agunan

yang terkait dengan pengajuan pembiayaan nasabah.

c) Engawasi dan bertanggung jawab atas pengarsipan semua

dokumen pembiayaan nasabah, khususnya berkas jaminan

pembiayaan nasabah.

d) Menghitung, mencatat, dan melakukan pembayaran atas

asuransi, jasa, proses pengikatan atau pemblokiran jaminan

nasabah kepada pihak lain.

2.5 Pengelolaan Usaha Syari’ah

PT. BPR SYARI’AH Asad Alif beroperasi sebagai lembaga keuangan

Syari’ah yang melakukan usaha perbankan, menghimpun, dan

menyalurkan dana kepada masyarakat. Kegiatan ini adalah pengelolaan

inti dari jenis usaha perbankan seperti BPR SYARI’AH Asad Alif.

Maksud dan tujuan PT. BPR SYARI’AH Asad Alif melakukan kegiatan

tersebut adalah :

a) Sebagai lembaga intermediasi antara masyarakat yang kelebihan

dana dengan masyarakat yang kekurangan dana.

Page 35: PROBLEMATIKA KREDIT MACET PEMBIAYAAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...Untuk mengetahui prosedur pemberian pembiayaan dan strategi penanggulangan pembiayaan

24

b) Membangun perekonomian masyarakat ekonomi menengah

kebawah mulai dari tingkat pedesaan, kecamatan, merambah ke

perkotaan.

c) Sebagai mitra bisnis masyarakat yang memberikan pembiayaan

atas usaha yang dilakukan masyarakat berdasarkan prinsip

Syari’ah.

d) Melalui pembiayaan PT. BPR SYARI’AH Asad Alif memberi

peluang dan kesempatan kepada masyarakat untuk meningkatkan

taraf hidup mereka.

e) Memperkenalkan jenis usaha perbankan yang berprinsip Syari’ah,

mengutamakan kehalalan transaksi atas usaha yang dilakukan

kepada masyarakat.

Sasaran pembiayaan meliputi beberapa bidang usaha yang memiliki

potensi dan yang memiliki prospek bagus, meliputi :

a) Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)

b) Pertanian dan peternakan

c) Home Industry

d) Usaha jasa dan jenis usaha lain

2.6 Produk-produk PT. BPR SYARI’AH Asad Alif

1. Pendanaan

A. Tabungan

Page 36: PROBLEMATIKA KREDIT MACET PEMBIAYAAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...Untuk mengetahui prosedur pemberian pembiayaan dan strategi penanggulangan pembiayaan

25

Tabungan adalah bentuk penghimpunan dana pihak ketiga

yang dananya dapat diambil sewaktu-waktu. Adapun jenis

tabungan yang ada di BPR SYARI’AH Asad Alif adalah :

1. Tabungan dengan prinsip wadiah, meliputi :14

a) Tabungan haji

Adalah tabungan yang dikhususkan bagi nasabah dalam

rangka memenuhi keinginannya menunaikan kewajiban

ibadah haji.

b) Tabungan kurban

Adalah simpanan dari pihak ketiga yang dikhususkan bagi

nasabah dalam rangka memenuhi keinginannya menunaikan

ibadah kurban yang penarikannya mendekati hari raya Idul

Qurban.

2. Tabungan dengan prinsip mudharabah15

a) Tabungan Ummat

Adalah simpanan masyarakat di BPR SYARI’AH Asad Alif

yang penarikannya dapat dilakukan kapan pun tanpa ada

jangka waktu tertentu.

b) Tabungan Idul Fitri

Adalah simpanan pihak ketiga di BPR SYARI’AH Asad

Alif yang penarikannya dilakukan pada saat Idul Fitri atau

14

Brosur BPRS Asad Alif 15

ibid

Page 37: PROBLEMATIKA KREDIT MACET PEMBIAYAAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...Untuk mengetahui prosedur pemberian pembiayaan dan strategi penanggulangan pembiayaan

26

pada saat kondisi-kondisi tertentu sesuai dengan perjanjian

antara pihak bank dan nasabah..

c) Tabungan Remaja Muslim (TARMUS)

Adalah simpanan dengan bagi hasil yang menguntungkan

yang diperuntukkan bagi remaja muslim agar gemar

menabung.

B. Deposito mudharabah

Adalah investasi melalui simpanan pihak ketiga

(perorangan maupun badan hukum) di BPR SYARI’AH Asad Alif

yang penarikannya hanya apat dilakukan dalam jangka waktu

tertentu menurut perjanjian antara pihak ketiga dengan bank,

dengan mendapatkan imbalan bagi hasil.

2 Pembiayaan16

a. Pembiayaan murabahah, merupakan akad jual beli barang pada

harga asal dengan tambahan margin yang disepakati antara pihak

bank dan nasabah. Bank bertindak sebagai penjual dan nasabah

sebagai pembeli.

b. Pembiayaan musyarokah, merupakan akad kerja sama antara dua

pihak atau lebih untuk usaha tertentu dengan masing-masing

menyertakan dana dan mengelola usaha dengan keuntungan dan

risiko ditanggung oleh kedua belah pihak.

16

ibid

Page 38: PROBLEMATIKA KREDIT MACET PEMBIAYAAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...Untuk mengetahui prosedur pemberian pembiayaan dan strategi penanggulangan pembiayaan

27

2.7 Persoalan yang Dihadapi

Sebagai lembaga keuangan yang operasionalisasinya berdasarkan

prinsip Syari’ah, PT. BPR Syari’ah Asad Alif seiring dengan

perkembangannya juga mengalami banyak hambatan dan permasalahan.

Kendala yang dihadapi oleh BPRS Asad Alif adalah pada bagian produk

pembiayaan, semakin banyak nasabah yang mengajukan pembiayaan di

BPRS Asad Alif maka semakin banyak pula permasalahan yang dihadapi.

Karna semakin sulitnya pihak bank dalam pemantauan usaha nasabah

dengan jumlah SDM yang sedikit. Banyaknya jasa keuangan tempat BPRS

Asad Alif cabang temanggung menambah semakin ketatnya persaingan di

daerah tersebut. Ditambah lagi masyarakat yang masih awam tentang

produk-produk syariah yang belum begitu dikenal oleh masyarakat sekitar.17

17

Hasil wawancara dengan Bpk Andi Subhan bagian marketing BPRS Asad Alif cabang

temanggung pada tanggal 19 April 2012

Page 39: PROBLEMATIKA KREDIT MACET PEMBIAYAAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...Untuk mengetahui prosedur pemberian pembiayaan dan strategi penanggulangan pembiayaan

28

BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Pengertian, Tujuan dan Fungsi pembiayaan

1. Pengertian pembiayaan

Istilah pembiayaan berasal dari kata I believe, I trust, yaitu saya

percaya atau saya menaruh kepercayaan. Kata pembiayaan artinya

kepercayaan (trust) yang berarti bank menaruh kepercayaan kepada

seseorang untuk melaksanakan amanah yang diberikan oleh bank selaku

shahibul maal1. Dana tersebut harus digunakan dengan benar, adil dan

harus disertai dengan ikatan dan syarat-syarat yang jelas serta saling

menguntungkan bagi kedua belah pihak, sebagai mana dalam firman Allah

surat An-Nisa ayat 29 yang berbunyi :

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta

sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang

Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu

membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang

kepadamu.

2. Tujuan pembiayaan

1 H.viethzal Rivai dan H. Arvian Arifin, Islamic Banking Sebuah Teori Konsep dan

Aplikasi, Jakarta : Bumi Aksara, cet. Ke-1, 2010, hlm. 698

Page 40: PROBLEMATIKA KREDIT MACET PEMBIAYAAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...Untuk mengetahui prosedur pemberian pembiayaan dan strategi penanggulangan pembiayaan

29

Secara umum, pembiayaan dibagi menjadi dua yaitu pembiayaan

tingkat makro dan pembiayaan tingkat mikro2. Pembiayaan tingkat makro

bertujuan untuk :

a. Peningkatan ekonomi umat, artinya masyarakat yang tidak dapat akses

secara ekonomi, dengan adanya pembiayaan mereka dapat melakukan

akses ekonomi. Dengan demikian dapat meningkatkan taraf

ekonominya.

b. Tersedianya dana bagi peningkatan usaha artinya untuk pengembangan

usaha membutuhkan dana tambahan. Dana tambahan ini dapat

diperoleh melalui aktifitas pembiayaan. Pihak yang surplus dana

menyalurkan kepada pihak minus dana sehingga dapat tergulirkan.

c. Meningkatkan produktivitas artinya adanya pembiayaan memberikan

peluang bagi masyarakat usaha agar mampu meningkatkan daya

produksinya. Sebab upaya produksi tidak dapat jalan tanpa adanya

dana.

d. Membuka lapangan kerja baru artinya dengan dibukanya sector-sektor

usaha melalui penambahan dana pembiayaan, maka sector usaha

tersebut akan menyerap tenaga kerja. Hal ini berarti menambah atau

membuka lapangan kerja baru.

e. Terjadi distribusi pendapatan artinya masyarakat usaha produktif

mampu melakukan aktifitas kerja berarti mereka akan memperoleh

pendapatan dari hasil usahanya. Penghasilan merupakan bagian dari

2 Ibid, hlm. 681

Page 41: PROBLEMATIKA KREDIT MACET PEMBIAYAAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...Untuk mengetahui prosedur pemberian pembiayaan dan strategi penanggulangan pembiayaan

30

pendapatan masyarakat. Jika ini terjadi maka akan terdistribusi

pendapatan.

Adapun secara mikro, pembiayaan diberikan dalam rangka untuk :3

a. Upaya mengoptimalkan laba artinya setiap usaha yang dibuka

memiliki tujuan tertinggi yaitu menghasilkan laba usaha. Setiap

pengusaha menginginkan mampu mencapai laba maksimal. Untuk

dapat menghasilkan laba maksimal maka mereka perlu dukungan

dana yang cukup.

b. Upaya meminimalkan resiko artinya usaha yang dilakukan agar

mampu mampu menghasilkan laba maksimal, maka pengusaha harus

mampu meminimalkan resiko yang mungkin timbul. Risiko

kekurangan modal usaha dapat diperoleh melalui tindakan

pembiayaan.

c. Pendayagunaan sumber ekonomi artinya sumber daya ekonomi dapat

dikembangkan dengan melakukan mixing antara sumber daya alam

dengan sumber daya manusia serta sumber daya modal. Jika sumber

daya alam dan sumber daya manusianya ada dan sumber daya modal

tidak ada, maka dipastikan diperlukan pembiayaan. Dengan

demikian, pembiayaan pada dasarnya dapat meningkatkan daya guna

sumber-sumber daya ekonomi.

d. Penyaluran kelebihan dana artinya dalam kehidupan masyarakat ini

ada pihak yang memiliki kelebihan sementara ada pihak yang

3 Ibid, hlm. 682

Page 42: PROBLEMATIKA KREDIT MACET PEMBIAYAAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...Untuk mengetahui prosedur pemberian pembiayaan dan strategi penanggulangan pembiayaan

31

kekurangan. Dalam kaitanya dengan masalah dana maka mekanisme

pembiayaan dapat menjadi jembatan dalam penyeimbangan dan

penyaluran kelebihan dana dari pihak yang kelebihan (surplus)

kapada pihak yang kekurangan (minus) dana.

Dari uraian diatas maka pembiayaan merupakan sumber pendapatan

bagi bank islam sehingga tujuan pembiayaan bank islam adalah untuk

memenuhi kepentingan stakeholder yakni :

a. Pemilik

Melalui sumber pendapatan diatas, para pemilik mengharapkan

akan memperoleh penghasilan atas dana yang ditanamkan pada

bank tersebut.

b. Karyawan

Para pegawai mengharapkan dapat memperoleh kesejahteraan dari

bank yang dikelolanya.

c. Masyarakat

1) Pemilik dana

Sebagaimana pemilik, mereka mengharapkan dari dana yang

diinvestasikan akan diperoleh bagi hasil.

2) Debitur yang bersangkutan

Para debitur, dengan penyediaan dana baginya mereka terbantu

guna menjalankan usahanya (sector produktif) atau terbantu

untuk pengadaan barang yang diinginkan (pembiayaan

konsumtif).

Page 43: PROBLEMATIKA KREDIT MACET PEMBIAYAAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...Untuk mengetahui prosedur pemberian pembiayaan dan strategi penanggulangan pembiayaan

32

3) Masyarakat umumnya-konsumen

Mereka dapat memperoleh barang-barang yang dibutuhkannya.

d. Pemerintah

Akibat penyediaan pembiayaan pemerintah terbantu dalam

pembiayaan pembangunan Negara, disamping itu akan diperoleh

pajak (berupa pajak penghasilan atas keuntungan yang diperoleh

bank dan juga perusahaan-perusahaan).

e. Bank

Bagi bank yang bersangkutan hasil dari penyaluran

pembiayaan diharapkan bank dapat meneruskan dan

mengembangkan usahanya agar tetap bertahan dan meluas jaringan

usahanya, sehingga semakin banyak masyarakat yang dapat

dilayaninya.

3. Fungsi pembiayaan4

Pembiayaan secara umum memiliki fungsi untuk :

a) Meningkatkan daya guna uang

Para nasabah menyimpan uangnya di bank dalam bentuk giro,

tabungan, dan deposito. Uang tersebut dalam persentase tertentu

ditingkatkan kegunaannya oleh bank guna satu usaha peningkatan

produktivitas. Para pengusaha menikmati pembiayaan dari bank

untuk memperluas / memperbesar usahanya baik untuk peningkatan

produksi, perdagangan, maupun untuk usaha-usaha rehabilitasi

4 H. Vaithzal R dan Andria P.V., Islamic Financial Management, Jakarta : PT.Raja

Grafido Persada, cet.ke-1, 2008, hlm. 7

Page 44: PROBLEMATIKA KREDIT MACET PEMBIAYAAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...Untuk mengetahui prosedur pemberian pembiayaan dan strategi penanggulangan pembiayaan

33

ataupun memenuhi usaha baru. Secara mendasar melalui

pembiayaan terdapat suatu usaha peningkatan produktivitas secara

menyeluruh.

Dengan demikian dana yang mengendap di bank tidaklah idle

(diam) dan disalurkan untuk usaha-usaha yang bermanfaat, baik

kemanfaatan bagi pengusaha maupun kemanfataan bagi masyarakat.

b) Meningkatkan daya guna barang

1. Produsen dengan bantuan pembiayaan bank dapat menubah

bahan mentah menjadi bahan jadi sehingga utility dari

bahan tersebut meningkat, misalnya peningkatan utility

kelapa menjadi kopra dan selanjutnya menjadi minyak

kelapa / goring, peningkatan utility dari padi menjadi beras,

benang menjadi tekstil, dan sebagainya.

2. Produsen dengan bantuan pembiayaan dapat memindahkan

barang dari suatu tempat yang kegunaanya kurang ke

tempat yang lebih bermanfaat. Seluruh barang-barang yang

dipindahkan / dikirim dari suatu daerah ke daerah lain yang

kemanfaatan barang itu lebih terasa, pada dasarnya

meningkatkan utility barang itu. Pemindahan barang-barang

tersebut tidaklah dapat diatasi oleh keuangan para

distributor saja dan oleh karenanya mereka memerlukan

bantuan permodalan dari bank berupa pembiayaan.

c) Meningkatkan peredaran uang

Page 45: PROBLEMATIKA KREDIT MACET PEMBIAYAAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...Untuk mengetahui prosedur pemberian pembiayaan dan strategi penanggulangan pembiayaan

34

Pembiayaan yang disalurkan melalui rekening-rekening Koran

pengusaha menciptakan pertambahan peredaran uang giral dan

sejenisnya seperti cek, bilyet giro, wesel, promes, dan sebagainya.

Melalui pembiayaan, peredaran uang kartal maupun giral akan lebih

berkembang karena pembiayaan menciptakan suatu kegairahan

berusaha sehingga kegunaan uang akan bertambah baik secara

kualitatif apalagi secara kuantitatif.

Hal ini selaras dengan pengertian bank selaku money creator.

Penciptaan uang itu selain dengan cara substitusi, penukaran uang

kartal yang disimpan di giro dengan uang giral, maka ada juga

exchange of claim, yaitu bank memberikan pembiayaan dalam

bentuk uang giral. Disamping itu dengan cara transformasi yaitu

bank membeli surat-surat berharga dan membayarnya dengan uang

giral.

d) Meningkatkan kegairahan berusaha

Setiap manusia adalah mahluk yang selalu melakukan kegiatan

ekonomi yaitu berusaha untuk memenuhi kebutuhannya. Kegiatan

usaha sesuai dengan dinamikanya akan selalu meningkat, akan tetapi

peningkatan usaha tidaklah selalu diimbangi dengan peningkatan

kemampuannya yang berhubungan dengan manusia lain yang

mempunyai kemampuan. Karena itu maka pengusaha akan selalu

berhubungan bank untuk memperoleh bantuan permodalan guna

peningkatan usahanya.

Page 46: PROBLEMATIKA KREDIT MACET PEMBIAYAAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...Untuk mengetahui prosedur pemberian pembiayaan dan strategi penanggulangan pembiayaan

35

Bantuan pembiayaan yang diterima pengusaha dari bank inilah

yang kemudian digunakan untuk memperbesar volume usaha dan

produktivitasnya. Ditinjau dari hokum permintaan dan penawaran

maka terhadap segala macam dan ragamnya usaha, permintaan akan

terus bertambah bilamana masyarakat telah memulai melakukan

penawaran. Timbullah kemudian efek kumulatif oleh semakin

besarnya permintaan sehingga secara berantai kemudian

menimbulkan kegairahan yang meluas dikalangan masyarakat untuk

sedemikian rupa meningkatkan produktivitas. Secara otomatis

kemudian timbul pula kesan bahwa setiap usaha untuk peningkatan

produktivitas, masyarakat tidak perlu khawatir kekurangan modal,

karena masalahnya dapat diatasi oleh bank dengan pembiayaannya.

e) Stabilitas ekonomi

Dalam ekonomi yang kurang sehat, langkah-langkah stabilitas

pada dasarnya diarahkan pada usaha-usaha untuk :

1. Pengendalian inflasi

2. Peningkatan ekspor

3. Rehabilitaasi prasarana

4. Pemenuhan kebutuhan-kebutuhan pokok rakyat

Untuk menekan arus inflasi dan terlebih lagi untuk usaha

pembangunan ekonomi maka pembiayaan bank memegang peranan

yang penting.

f) Sebagai jembatan untuk meningkatkan pendapatan nasional

Page 47: PROBLEMATIKA KREDIT MACET PEMBIAYAAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...Untuk mengetahui prosedur pemberian pembiayaan dan strategi penanggulangan pembiayaan

36

Para pengusaha yang memperoleh pembiayaan tentu saja

berusaha untuk meningkatkan usahanya. Peningkatan usaha berarti

peningkatan profit. Bila keuntungan ini secara kumulatif

dikembangkan lagi dalam arti kata dikembalikan lagi didalam

struktur permodalan, maka peningkatan akan berlangsung terus

menerus. Dengan earnings (pendapatan) yang terus meningkat

berarti pajak perusahaan pun akan terus bertambah. Di lain pihak

pembiayaan yang disalurkan untuk merangsang pertambahan

kegiatan ekspor akan menghasilkan pertambahan devisa Negara. Di

samping itu dengan semakin efektifnya kegiatan swasembada

kebutuhan-kebutuhan pokok, berarti akan dihemat devisa keuangan

Negara, akan dapat diarahkan pada usaha-usaha kesejahteraan

ataupun ke sector-sektor lain yang lebih berguna.

Apabila rata-rata pengusaha, pemilik tanah, pemilik modal, dan

buruh / karyawan mengalami peningkatan pendapatan, maka

pendapatan Negara via pajak akan bertambah, penghasilan devisa

bertambah dan penggunaan devisa untuk urusan konsumsi

berkurang, sehingga secara langsung / tidak, melalui pembiayaan,

pendapatan nasional akan bertambah.

3.2. Pengertian dan Prosedur pengajuan pembiayaan murabahah

1 Pengertian Murabahah

Murabahah adalah transaksi penjualan barang dengan menyatakan

harga perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati oleh penjual

Page 48: PROBLEMATIKA KREDIT MACET PEMBIAYAAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...Untuk mengetahui prosedur pemberian pembiayaan dan strategi penanggulangan pembiayaan

37

dan pembeli. Karena dalam definisinya disebut adanya “keuntungan yang

disepakati”, maka karakteristik murabahah adalah si penjual harus member

tahu pembeli tentang harga pembelian barang dan menyatakan jumlah

keuntungan yang ditambahkan pada biaya terebut5.

Landasan syariah :

a. Al-Qur’an:

Q.S : Al Baqarah : 275

Orang-orang yang Makan (mengambil) riba. Tidak dapat berdiri

melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan

lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian

itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat),

Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, Padahal Allah telah

menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. orang-orang

yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus

berhenti (dari mengambil riba), Maka baginya apa yang telah

diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya

(terserah) kepada Allah. orang yang kembali (mengambil riba),

5 Sri Nurhayati dan Wasilah, Akuntansi Syariah di Indonesia, Jakarta : Salemba Empat,

2009, hlm.160

Page 49: PROBLEMATIKA KREDIT MACET PEMBIAYAAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...Untuk mengetahui prosedur pemberian pembiayaan dan strategi penanggulangan pembiayaan

38

Maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal

di dalamnya.

b. Al-Hadits :6

عه أبً سعيد الخدري رضً اهلل عىً أن رسىل اهلل صلى اهلل عليً والً

رواي البيهقً وابه ماجً وصححً ابه ), إوما البيع عه تراض: وسلم قال

(حبان

Dari Abu Sa’id Al-Khudri bahwa Rasulullah SAW bersabda,

“sesungguhnya jual beli itu harus dilakukan suka sama suka.”

(HR. al-Baihaqi dan Ibnu majah, dan dinilai shahih oleh Ibnu

Hibban )

البيع إلى : ثالث فيهه البر كة : أن الىبً صلى اهلل عليً والً وسلم قال

رواي ابه ماجً عه )وخلط البر بالشعير للبيت ال للبيع , أجل، والمقارضة

(صهيب

“Nabi bersabda, „ada tiga hal yang mengandung berkah : jual beli

tidak scara tunai, muqaradhah (mudharabah), dan mencampur

gandum dengan jewawut untuk keperluan rumah tangga, bukan

untuk dijual.” (HR. Ibnu Majah dari Shuhaib).

2 Prosedur Pengajuan Pembiayaan

Syarat-syarat pengajuan pembiayaan murabahah di BPRS Asad

Alif :

1 Syarat-syarat umum :

6 DSN MUI, Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional, Ciputat : cet. Ke-4, 2006, hlm.

22

Page 50: PROBLEMATIKA KREDIT MACET PEMBIAYAAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...Untuk mengetahui prosedur pemberian pembiayaan dan strategi penanggulangan pembiayaan

39

1 Pas photo 3x4 = 1 (satu) lembar

2 Foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) pemohon

3 Foto copy KTP suami atau istri

4 Foto copy Kartu Keluarga (KK) dan atau surat nikah

5 Foto copy Buku Tabungan dan atau Mutasi Tabungan

6 Foto copy Agunan dan atau Jaminan

a. Untuk Agunan Tanah dan atau Rumah

1. Foto copy SHM, Leter C/D

2. Foto copy SPPT Terakhir dan Lunas PBB

b. Untuk Agunan Kendaraan Bermotor dan atau Mobil

1. Foto copy BPKB dan STNK

2. Faktur Pembelian dari Dealer dan atau Kwitansi

Pembelian

2 Syarat-syarat tambahan untuk yang berbadan hukum :

1. Foto copy SIUP, TDP, NPWP, dan AD/ART

2. Surat Persetujuan dari Komisaris dan atau Pemilik

Page 51: PROBLEMATIKA KREDIT MACET PEMBIAYAAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...Untuk mengetahui prosedur pemberian pembiayaan dan strategi penanggulangan pembiayaan

40

Prosedur dalam pemberian pembiayaan :7

1. Pengajuan berkas-berkas

Dalam hal ini pemohon pembiayaan mengajukan

permohonan pembiayaan yang dilampiri dengan berkas-

berkas yang dibutuhkan.

2. Penyelidikan berkas pinjaman

Tujuan dari penyelidikan berkas pinjaman adalah

untuk mengetahui apakah berkas yang diajukan sudah

lengkap sesuai persyaratan dan sudah benar. Apabila

persyaratan tersebut belum lengkap, maka nasabah diminta

untuk segera melengkapinya.

3. Wawancara I

Bertujuan untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan

nasabah yang sebenarnya.

4. On The Spot

Merupakan kegiatan pemeriksaan ke lapangan dengan

meninjau berbagai objek yang dijadikan usaha atau

jaminan.

5. Wawancara ke II

7 Hasil wawancara dengan Bpk sutarji (bagian occount officer BPRS Asad Alif cabang

temanggung) pada tanggal 19 April 2012

Page 52: PROBLEMATIKA KREDIT MACET PEMBIAYAAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...Untuk mengetahui prosedur pemberian pembiayaan dan strategi penanggulangan pembiayaan

41

Merupakan kegiatan perbaikan berkas, jika mungkin

ada kekurangan-kekurangan setelah dilakukan on the spot.

6. Keputusan pembiayaan

Menentukan apakah pembiayaan akan diberikan atau

ditolak, jika diterima maka dipersiapkan administrasinya,

keputusan pembiayaan akan mencakup antara lain : jumlah

uang yang diterima, jangka waktu pembiayaan, dan biaya-

biaya yang harus dibayar.

7. Penandatanganan akad pembiayaan

Sebelum pembiayaan dicairkan, maka calon nasabah

harus menandatangani akad pembiayaan, surat perjanjian

dan persyaratan yang dianggap perlu.

8. Realisasi pembiayaan

Realisasi pembiayaan diberikan setelah

penandatanganan surat-surat yang diperlukan.

Rukun murabahah :

- pelaku

- objek jual beli

- ijab dan qobul

3.3. Pengertian pembiayaan bermasalah

Pembiayaan bermasalah adalah suatu keadaan dimana nasabah

sudah tidak sanggup membayar sebagian atau seluruh kewajibannya kepada

Page 53: PROBLEMATIKA KREDIT MACET PEMBIAYAAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...Untuk mengetahui prosedur pemberian pembiayaan dan strategi penanggulangan pembiayaan

42

bank seperti yang telah diperjanjikan8. Pembiayaan bermasalah

menggambarkan situasi dimana persetujuan pembiayaan mengalami resiko

kegagalan dan cenderung menuju kerugian potensial.

Atau Pembiayaan bermasalah yaitu pembiayaan / kredit yang :

1. Di dalam pelaksanaannya belum mencapai / memenuhi target yang

diinginkan oleh pihak Koperasi Syariah.

2. Memiliki kemungkinan timbulnya resiko dikemudian hari bagi Koperasi

Syariah dalam arti luas.

3. Mengalami kesulitan di dalam penyelesaian kewajiban baik dalam

bentuk pembayaran kembali pokoknya dan atau pembayaran

keuntungan

3.4. Faktor-faktor Pembiayaan Bermasalah

1. Faktor internal (bank)

a. Kelemahan bank dalam analisis pembiayaan

- Analisa pembiayaan tidak berdasarkan data akurat atau kualitas

data

- Rendah informasi, pembiayaan tidak lengkap atau kuantitas data

rendah

- Analisis tidak cermat

b. Kelemahan bank dalam dokumen pembiayaan

8 H. Malayu S.P. Hasibuan, Dasar-Dasar Perbankan, Jakarta : Bumi Aksara,hlm. 115

Page 54: PROBLEMATIKA KREDIT MACET PEMBIAYAAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...Untuk mengetahui prosedur pemberian pembiayaan dan strategi penanggulangan pembiayaan

43

- Data mengenai pembiayaan nasabah tidak didokumentasi dengan

baik

- Pengawasan atas fisik dokumen tidak dilaksanakan sesuai

dengan ketentuan

c. Kecerobohan petugas bank

- Bank tidak mempunyai kebijakan pembiayaan yang sehat

- Petugas atau pejabat bank terlalu menggampangkan masalah

- Bank tidak mampu menyaring risiko bisnis

- Menetapkan standar risiko yang terlalu rendah

d. Kelemahan bidang agunan

- Jaminan tidak dipantau atau diawasi secara baik

- Nilai agunan tidak sesuai

- Pengikatan agunan lemah

e. Kelemahan sumber daya manusia

- Terbatasnya tenaga ahli dibidang penyelamatan dan penyelesaian

pembiayaan

- Pendidikan dan pengalaman pejabat pembiayaan sangat terbatas

Page 55: PROBLEMATIKA KREDIT MACET PEMBIAYAAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...Untuk mengetahui prosedur pemberian pembiayaan dan strategi penanggulangan pembiayaan

44

- Kurangnya tenaga ahli hokum untuk mendukung pelaksanaan

penyelesaian dan penyelamatan pembiayaan

2. Faktor internal (nasabah)9

a. Kelemahan karakter nasabah

- Nasabah tidak mau atau memang beritikad tidak baik

- Nasabah menghilang

b. Kecerobohan nasabah

- Penyimpangan penggunaan pembiayaan

- Perusahaan dikelola oleh keluarga yang tidak profesional

c. Kelemahan kemampuan nasabah

- Tidak mampu mengembalikan pembiayaan karena terganggunya

kelancaran usaha

- Kemampuan manajemen yang kurang

- Kemampuan pemasaran yang kurang memadai

- Pengetahun, pengalaman, informasi terbatas atau kurang memadai

3 Faktor eksternal10

9 Hasil wawancara dengan Bpk Sutarji (bagian pembiayaan BPRS Asad Alif cabang

temanggung) pada tanggal 19 April 2012 10

Ibid

Page 56: PROBLEMATIKA KREDIT MACET PEMBIAYAAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...Untuk mengetahui prosedur pemberian pembiayaan dan strategi penanggulangan pembiayaan

45

Pembiayaan yang macet bisa terjadi karena di luar dari pihak bank

maupun nasabah. Faktor eksternal ini misalnya : karena terjadinya krisis

moneter, kerusuhan massal atau tawuran, terjadinya bencana alam seperti

gempa bumi, banjir, kebakaran dan lain-lain. Kondisi ekonomi nasional

juga bisa berdampak terhadap perputaran perekonomian, seperti naiknya

harga BBM yang berimbas kepada berhentinya kegiatan usaha, sehingga

keadaan perekonomian menjadi lesu karena menurunnya daya beli

masyarakat atau konsumen. Kejadian-kejadian tersebut secara langsung

berpengaruh terhadap kemampuan nasabah dalam melakukan

kewajibannya membayar angsuran pada bank, kemampuan membayarnya

akan berkurang atau tidak mampu sama sekali dan pembiayaan akan

menjadi macet.

3.5. Pemeriksaan Kelayakan Pemberian Pembiayaan

Prinsip pemberian pembiayaan yang disebut dengan 6 C, yaitu :11

1. Character

Character adalah keadaan watak/sifat dari customer, baik dalam

kehidupan pribadi maupun dalam lingkungan usaha. Kegunaan dari

penilaian terhadap karakter ini adalah untuk mengetahui sampai sejauh

mana itikad/kemauan customer untuk memenuhi kewajibannya sesuai

perjanjian yang telah ditetapkan.

2. Capital

11

Op. cit. hlm. 348

Page 57: PROBLEMATIKA KREDIT MACET PEMBIAYAAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...Untuk mengetahui prosedur pemberian pembiayaan dan strategi penanggulangan pembiayaan

46

Capital adalah jumlah dana atau modal sendiri yang dimiliki oleh

calon mudharib. Makin besar modal sendiri dalam perusahaan, tentu

semakin tinggi kesungguhan calon mudharib menjalankan usahanya

dan bank akan merasa lebih yakin memberikan pembiayaan. Penilaian

modal sendiri adalah penting, mengingat pembiayaan bank hanya

sebagai tambahan pembiayaan dan bukan untuk membiayai seluruh

modal yang diperlukan.

3. Capacity

Capacity adalah kemampuan yang dimiliki calon mudharib dalam

menjalankan usahanya guna memperoleh laba yang diharapkan.

Kegunaan dari penilaian ini adalah untuk mengetahui/mengukur sampai

sejauh mana calon mudharib mampu mengembalikan atau melunasi

utang-utangnya secara tepat waktu, dari hasil usaha yang diperolehnya.

4. Collateral

Collateral adalah barang yang diserahkan mudharib sebagai agunan

terhadap pembiayaan yang diterimanya. Collateral harus dinilai oleh

bank untuk mengetahui sejauh mana resiko kewajiban financial

mudharib kepada bank.

5. condition of economy

condition of economy adalah situasi dan kondisi politik, sosial,

ekonomi, dan budaya yang mempengaruhi keadaan perekonomian yang

Page 58: PROBLEMATIKA KREDIT MACET PEMBIAYAAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...Untuk mengetahui prosedur pemberian pembiayaan dan strategi penanggulangan pembiayaan

47

kemungkinan pada suatu saat mempengaruhi kelancaran perusahaan

calon mudharib.

6. Constraints

Constraints adalah batasan dan hambatan yang tidak

memungkinkan suatu bisnis untuk dilaksanakan pada tempat tertentu,

missal : pendirian suatu usaha pompa bensin yang disekitarnya banyak

bengkel-bengkel las atau pembakaran batu bara.

Pendekatan analisis pembiayaan melalui :

1. Pendekatan jaminan

Artinya bank dalam memberikan pembiayaan selalu

memperhatikan kualitas dan kuantitas jaminan yang dimiliki oleh

peminjam.

2. Pendekatan karakter

Artinya bank mencermati secara sungguh-sungguh terkait

dengan karakter nasabah.

3. Pendekatan kemampuan pelunasan

Artinya bank menganalisis kemampuan nasabah untuk

jumlah pembiayaan yang telah diambil.

7. Pendekatan dengan study kelayakan

Artinya bank memperhatikan kelayakan usaha yang

dijalankan oleh nasabah peminjam.

8. Pendekatan fungsi-fungsi bank

Page 59: PROBLEMATIKA KREDIT MACET PEMBIAYAAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...Untuk mengetahui prosedur pemberian pembiayaan dan strategi penanggulangan pembiayaan

48

Artinya bank memperhatikan fungsinya sebagai lembaga

intermediary keuangan yaitu mengatur mekanisme dana yang

dikumpulkan dengan dana yang disalurkan.

Proses penanganan pembiayaan berdasarkan kolektibilitasnya adalah

sebagai berikut :12

1. Pembiayaan lancar (kolektibilitas 1)

Adalah pembiayaan yang tidak mengalami penundaan

pengembalian pokok pinjaman dan pembayaran margin atau bagi

hasil. Jumlah dari tunggakan = 0

Dilakukan penanganan dengan cara :

- Pemantauan usaha nasabah

- Pembinaan usaha dengan pelatihan-pelatihan

2. Pembiayaan diperhatikan (kolektibilitas 2)

Adalah pembiayaan pengembalian pokok pinjaman dan

pembayaran margin atau bagi hasil telah mengalami penundaan

selama 3 bulan dari waktu yang dijanjikan. Jumlah hari tunggakan

1-90 hari.

Dilakukan penanggulangan dengan cara :

- Pembinaan anggota

- Pemberitahuan dengan surat teguran

12

Hasil wawancara dengan Bpk sutarji (bagian pembiayaan BPRS Asad Alif cabang

temanggung) pada tanggal 19 April 2012

Page 60: PROBLEMATIKA KREDIT MACET PEMBIAYAAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...Untuk mengetahui prosedur pemberian pembiayaan dan strategi penanggulangan pembiayaan

49

- Kunjungan lapangan atau silaturahmi oleh bagian pembiayaan

pada nasabah

- Upaya preventif dengan penanganan rescheduling yaitu

penjadwalan kembali jangka waktu angsuran serta memperkecil

angsuran, juga dapat dilakukan dengan reconditioning yaitu

memperkecil margin keuntungan atau bagi hasil.

3. Pembiayaan kurang lancar (Kolektibilitas 3)

Adalah pembiayaan yang pengembalian pokok pinjamannya

dan pembayaran margin atau bagi hasilnya telah mengalami

penundaan selama 6 bulan atau dua kali dari jadwal yang

diperjanjikan. Jumlah hari tunggakan 91-180 hari.

Dilakukan penanganan dengan cara :

- Membuat surat teguran atau peringatan

- Kunjungan lapangan atau silaturahmi pada nasabah oleh petugas

bank

- Upaya penyehatan dengan cara rescheduling dan reconditioning

4. Pembiayaan diragukan (Kolektibilitas 4)

Adalah pembiayaan yang pengembalian pokok pinjamannya

dan pembayaran margin atau bagi hasilnya telah mengalami

penundaan 9 bulan sejak jatuh tempo menurut jadwal yang telah

diperjanjikan. Jumlah hari tunggakan 181-270 hari.

Page 61: PROBLEMATIKA KREDIT MACET PEMBIAYAAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...Untuk mengetahui prosedur pemberian pembiayaan dan strategi penanggulangan pembiayaan

50

Dilakukan penanganan dengan cara :

- Dilakukan rescheduling dan reconditioning

- Dilakukan dengan pengalihan atau pembiayaan ulang dalam

bentuk pembiayaan al-qordul hasan.

5. Pembiayaan macet (kolektibilitas 5)

Adalah pembiayaan yang pengmbalian pokok pinjamannya

dan pembayaran margin atau bagi hasilnya telah mengalami

penundaan lebih dari 9 bulan sejak jatuh tempo menurut jadwal

yang diperjanjikan. Jumlah hari tunggakan > 270 hari.

Dilakukan penanganan dengan cara :

- Dilakukan penagihan

- Dilakukan penarikan jaminan

- Dilakukan eksekusi jaminan

3.6. Contoh Kasus Pembiayaan Bermasalah di BPRS Asad Alif Cab.

Temanggung

Pak Sagi ingin membeli peralatan pertanian dan obat-obatan untuk

modal kerja, tetapi pak sagi tidak mempunyai cukup uang untuk membeli

alat pertanian dan obat-obatan tersebut. Akhirnya pak sagi memutuskan

untuk mengajukan pembiayaan murabahah di BPRS Asad Alif cabang

temanggung. Dalam hal ini pihak BPRS akan membelikan peralatan

Page 62: PROBLEMATIKA KREDIT MACET PEMBIAYAAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...Untuk mengetahui prosedur pemberian pembiayaan dan strategi penanggulangan pembiayaan

51

pertanian dan obat-obatan yang pak sagi inginkan, semisal alat pertanian

dan obat-obatan tersebut Rp. 20.000.000,- dari sebuah toko atau supplier

tetapi akad ini BPRS mempercayakan atau mewakilkan ( wakalah ) kepada

pak sagi untuk membeli alat pertanian dan obat-obatan sesuai dengan

keinginan pak sagi, dan dari pihak BPRS menginginkan keuntungan (mark

up) atas alat pertanian dan obat-obatan yang telah dibeli sebesar Rp.

14.400.000,- . jadi pak sagi membeli alat pertanian dan obat-obatan kepada

pihak BPRS sebesar Rp. 34.400.000,- dengan kemudian dapat diangsur

selama 36 bulan. Untuk mengetahui berapa besarnya angsuran yang harus

dibayar oleh pak sagi dalam setiap bulannya, maka dapat dihitung dengan

rumus sebagai berikut :

Angsuran perbulan = Rp 20.000.000,- + Rp 14.400.000,- : 36 bulan

= Rp 955.600,-

Dalam jangka waktu satu tahun angsuran berjalan dengan baik.

Namun pada tahun kedua mengangsur, angsuran sering terlambat. Pihak

BPRS memberikan surat peringatan pertama kepada pak sagi. Setelah

diteliti ternyata nasabah tersebut usaha perdagangannya tidak begitu laku,

dan pak sagi minta untuk di akad ulang atau penjadwalan kembali jangka

waktu angsuran serta memperkecil jumlah angsuran sesuai kemampuan

bayar nasabah. Dan pihak BPRS setuju untuk diakad lagi13

.

13

Hasil wawancara dengan Bpk Sutarji (bagian pembiayaan BPRS Asad Alif cabang

temanggung) pada tanggal 19 April 2012

Page 63: PROBLEMATIKA KREDIT MACET PEMBIAYAAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...Untuk mengetahui prosedur pemberian pembiayaan dan strategi penanggulangan pembiayaan

52

Langkah-langkah yang diterapkan di BPRS Asad Alif cabang

temanggung dalam menanggulangi pembiayaan bermasalah adalah sebagai

berikut :14

1. memberikan peringatan kepada nasabah, melalui surat peringatan (

SP-1, SP-2, SP-3 )

2. apabila peringatan diabaikan, maka pihak BPRS melakukan

panggilan kepada nasabah berkaitan dengan pembiayaan

bermasalah.

3. Apabila panggilan tersebut masih diabaikan, maka pihak BPRS

mengadakan kunjungan ke kediaman nasabah. Guna mengetahui

penyebab dan kelanjutan penyelesaian pembiayaan nasabah yang

bermasalah.

4. Apabila dalam kunjungan tersebut masih tidak ada kesepakatan

maka pihak BPRS memberikan surat peringatan tarik jaminan dan

pemberitahuan lelang.

Apabila langkah awal telah dilakukan melalui kunjungan pada

nasabah dan menghasilkan keputusan penyelamatan pembiayaan, maka

pihak BPRS akan menerapkan beberapa metode yaitu :15

a. Rescheduling ( penjadwalan kembali )

14

ibid 15

Kasmir, S.E., MM., Manajemen Perbankan, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2000,

hlm.103-104

Page 64: PROBLEMATIKA KREDIT MACET PEMBIAYAAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...Untuk mengetahui prosedur pemberian pembiayaan dan strategi penanggulangan pembiayaan

53

Rescheduling atau penjadwalan kembali adalah upaya

penyelamatan pembiayaan dengan memperpanjang jangka waktu

pembiayaan, missal perpanjangan jangka waktu pembiayaan dari

satu tahun menjadi dua tahun sehingga nasabah mempunyai waktu

yang lebih lama untuk mengembalikannya.

b. Reconditioning ( persyaratan ulang )

Reconditioning ( persyaratan ulang ) adalah upaya

penyelamatan pembiayaan dengan cara melakukan perubahan atas

sebagian atau keseluruhan syarat perjanjian pembiayaan yang tidak

terbatas pada perubahan jadwal angsuran atau jangka waktu saja,

tetapi perubahan perubahan tersebut tanpa memberikan tambahan

pembiayaan.

c. Restructuring ( penataan ulang )

Restructuring ( penataan ulang ) adalah upaya penyelamatan

dengan melakukan perubahan syarat-syarat perjanjian pembiayaan

berupa pemberian tambahan pembiayaan atau melakukan konversi

atas keseluruhan atau sebagian dari pembiayaan menjadi equity

perusahaan dan equity bank yang dilakukan dengan atau tanpa

rescheduling / reconditioning.

d. Management assistency ( bantuan konsultasi )

Management assistency adalah bantuan konsultasi dan

manajemen proteksional yang diberikan bank pada nasabah yang

Page 65: PROBLEMATIKA KREDIT MACET PEMBIAYAAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...Untuk mengetahui prosedur pemberian pembiayaan dan strategi penanggulangan pembiayaan

54

masih mempunyai prospek dan itikad baik untuk melunasi

kewajibannya namun lemah di dalam perusahaannya, baik dalam

penempatan petugas bank maupun bantuan pihak ketiga

(konsultan) sebagai anggota manajemen.

e. Liquidation ( penjualan barang agunan )

Liquidation (penjualan barang agunan) adalah penjualan

barang-barang yang dijadikan agunan dalam rangka pelunasan

hutang, pelaksanaan likuidasi dilakukan terhadap kategori kredit

yang menurut bank benar-benar sudah tidak dapat dibantu untuk

disehatkan kembali atau usaha nasabah sudah tidak memiliki

prospek untuk dikembangkan.

3.7. Analisa Penanganan Pembiayaan Bermasalah Pada Akad Murabahah

Hasil analisa penulis yaitu bahwa antara teori yang didapat penulis

mengenai faktor-faktor penyebab pembiayaan bermasalah dan cara

penanggulangan pembiayaan bermasalah tidak jauh berbeda dengan teori

yang telah ada. Permasalahan yang dihadapi BPRS Asad Alif Cabang

Temanggung adalah problematika pembiayaan bermasalah dan untuk

menanggulangi permasalahan tersebut BPRS Asad Alif Cabang

Temanggung telah melakukan klasifikasi terhadap angsuran pembiayaan

nasabah atau yang disebut tingkat kolektibilitas, hal ini memudahkan BPRS

untuk mengetahui siapa dan berapa tingkat pembiayaan bermasalah lebih

dini. Sehingga BPRS dapat membuat kebijakan yang tepat terhadap pelaku

Page 66: PROBLEMATIKA KREDIT MACET PEMBIAYAAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...Untuk mengetahui prosedur pemberian pembiayaan dan strategi penanggulangan pembiayaan

55

pembiayaan bermasalah. Untuk menanggulangi pembiayaan bermasalah

BPRS Asad Alif harus melalui beberapa langkah untuk mendapatkan suatu

keputusan yang tepat atas pembiayaan bermasalah tersebut.

Lankah-langkah yang diterapkan di BPRS Asad Alif dalam

menanggulangi pembiayaan bermasalah adalah :16

1. Memberikan peringatan kepada nasabah, melalui surat peringatan (

SP 1, SP 2, SP 3 )

2. Apabila peringatan diabaikan, maka pihak BPRS melakukan

panggilan kepada nasabah berkaitan dengan pembiayaan

bermasalah.

3. Apabila panggilan tersebut masih diabaikan, maka pihak BPRS

mengadakan kunjungan ke kediaman nasabah, guna mengetahui

penyebab dan kelanjutan penyelesaian pembiayaan nasabah yang

bermasalah.

Apabila langkah tersebut telah dilalui dan telah menghasilkan

keputusan untuk penyelamatan, maka BPRS dapat menerapkan beberapa

metode sebagai berikut :

1. Rescheduling ( penjadwalan kembali )

2. Reconditioning ( persyaratan ulang )

3. Restructuring ( penataan ulang )

16

Hasil wawancara dengan Bpk Sutarji (bagian pembiayaan BPRS Asad Alif cabang

temanggung) pada tanggal 19 April 2012

Page 67: PROBLEMATIKA KREDIT MACET PEMBIAYAAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...Untuk mengetahui prosedur pemberian pembiayaan dan strategi penanggulangan pembiayaan

56

4. Management assistency ( bantuan konsultasi )

5. Liquidation ( penjualan barang agunan )

Dengan menggunakan solusi terhadap penanggulangan pembiayaan

bermasalah, maka tingkat pembiayaan bermasalah di BPRS Asad Alif

menjadi rendah.

Page 68: PROBLEMATIKA KREDIT MACET PEMBIAYAAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...Untuk mengetahui prosedur pemberian pembiayaan dan strategi penanggulangan pembiayaan

57

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Prosedur yang harus dijalankan dalam pemberian pembiayaan adalah

nasabah mengisi formulir pengajuan permohonan pembiayaan dengan

dilengkapi berkas-berkas seperti : foto nasabah, foto copy KTP pemohon,

foto copy KTP suami istri, foto copy KK atau surat nikah, foto copy buku

tabungan atau mutasi tabungan, foto copy agunan atau jaminan. Pihak bank

menyelidiki berkas-berkas apakah sudah lengkap, setelah itu dilakukan on

the spot untuk meninjau usaha yang dijalankan nasabah atau barang yang

dijaminkan, setelah kunjungan lapangan maka keputusan pembiayaan

diterima atau ditolak, bila diterima nasabah melakukan penandatangan akad

pembiayaan, setelah penandatanganan berkas maka pencairan pembiayaan

bisa dilakukan.

Penyebab pembiayaan bermasalah disebabkan dari berbagai faktor

baik internal maupun eksternal. Faktor internal (bank) misalnya : kelemahan

bank dalam analisis pembiayaan, kelemahan dalam dokumen pembiayaan,

kelemahan bidang agunan, kelemahan SDM. Faktor internal (nasabah)

missal : kelemahan karakter nasabah, kecerobohan nasabah, kelemahan

kemampuan nasabah. Faktor eksternal seperti : terjadinya bencana alam

(gempa bumi,tanah longsor, banjir,kebakaran), krisis moneter, kerusuhan

missal atau tawuran dan lain sebagainya.

Page 69: PROBLEMATIKA KREDIT MACET PEMBIAYAAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...Untuk mengetahui prosedur pemberian pembiayaan dan strategi penanggulangan pembiayaan

58

Langkah-langkah yang diterapkan di BPRS Asad Alif cabang

temanggung dalam penanganan pembiayaan bermasalah adalah memberikan

peringatan kepada nasabah melalui surat peringatan (SP-1, SP-2, SP-3),

apabila diabaikan maka dilakukan panggilan berkaitan dengan pembiayaan

tersebut, bila masih diabaikan maka dilakukan kunjungan ke kediaman

nasabah untuk mengetahui penyebab dan kelanjutan penyelesaikan

pembiayaan yang bermasalah tersebut. Bila dalam kunjungan tersebut tidak

ada kesepakatan juga maka diberikan surat peringatan tarik jaminan dan

pemberitahuan lelang.

4.2 Saran

1. Produk-produk yang sudah sesuai dengan syariah harus dipertahankan

dan dikembangkan.

2. Dalam menganalisa suatu nasabah pembiayaan, sebaiknya diperlukan

SDM yang professional dalam bidang analisis pembiayaan, sehingga bisa

mengurangi tingkat resiko terhadap pembiayaan bermasalah.

3. Perlu adanya peningkatan dalam penanganan pembiayaan murabahah

yaitu yang lebih mengedepankan hubungan kemitraan antara karyawan

dengan nasabah.

4. Keprofesionalan karyawan dalam bersungguh-sungguh untuk memajukan

BPRS Asad Alif perlu ditingkatkan.

Page 70: PROBLEMATIKA KREDIT MACET PEMBIAYAAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...Untuk mengetahui prosedur pemberian pembiayaan dan strategi penanggulangan pembiayaan

59

4.3 Penutup

Rasa syukur yang tiada terhingga penulis panjatkan kehadirat Allah

SWT. karena atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan

penyusunan tugas akhir ini, kendatipun dalam bentuk yang sederhana.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan tugas akhir ini masih

banyak kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan pembaca

memberikan koreksi demi perbaikan, penyempurnaan, dan pemanfaatan

tugas akhir ini.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu dalam proses penyusunan tugas akhir ini.

Page 71: PROBLEMATIKA KREDIT MACET PEMBIAYAAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...Untuk mengetahui prosedur pemberian pembiayaan dan strategi penanggulangan pembiayaan

DAFTAR PUSTAKA

Andria P.V., dan H. Vaithzal R, Islamic Financial Management, Jakarta : PT.Raja Grafido

Persada, cet.ke-1, 2008

Anwar, Saifuddin, Metode Penelitian, Yogyakarta: PT. Pustaka Pelajar 2001

Brosur BPRS Asad Alif

DSN MUI, Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional, Ciputat : cet. Ke-4, 2006

H.Arvian Arifin, dan H.viethzal Rivai, Islamic Banking Sebuah Teori Konsep dan Aplikasi,

Jakarta : Bumi Aksara, cet. Ke-1, 2010

Hasibuan, H. Malayu S.P., Dasar-Dasar Perbankan, Jakarta : Bumi Aksara

Hasil wawancara dengan Bpk sutarji (bagian occount officer BPRS Asad Alif cabang

temanggung) pada tanggal 19 April 2012

Hasil wawancara dengan Bpk Andi Subhan bagian marketing BPRS Asad Alif cabang

temanggung pada tanggal 19 April 2012

Kasmir, S.E., MM., Manajemen Perbankan, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2000

Muhammad, Teknik Perhitungan Bagi Hasil dan Profit Margin Pada Bank Syariah, Yogyakarta

: UII Press, 2004

Profil BPRS Asad Alif

Umar, Husain, Research Methods in Finance and Banking, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka

utama, 2000

Wasilah, dan Sri Nurhayati, Akuntansi Syariah di Indonesia, Jakarta : Salemba Empat, 2009

http://www.bi.go.id/NR/rdonlyres/MengenalBPRSyariah.pdf dikutip 9 April 2012

http://www.muamalatbank.com/index.php/home/about/profile

Page 72: PROBLEMATIKA KREDIT MACET PEMBIAYAAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain...Untuk mengetahui prosedur pemberian pembiayaan dan strategi penanggulangan pembiayaan

CURRICULUM VITAE

Nama Lengkap Mualimah

TTL Kendal, 19 Desember 1987

Jenis Kelamin Perempuan

Univ / Fak / Jur /

Angkt

IAIN Walisongo Semarang / Syari’ah /

Perbankan Syari’ah/2009

Email [email protected]

No Hp 081901096147/08985991291

Alamat Asal Banyuuirp RT 02 RW IV Ngampel – Kendal

Alamat Domisili

Kuliah

Jl. Dr.HAMKA no.2 Perum Bank Niaga

Blok D.2 Ngalian - Semarang

Riwayat Pendidikan

SD SMP SMU PT

SD N Banyuurip 01 SMP N 3 Kendal SMA Sunan Kalijogo

Semarang

IAIN Walisongo

Semarang

2000 2003 2006 2009 – sekarang

Pengalaman Organisasi

Nama Lembaga Singkatan dari Jabatan Tahun

Kepengurusan

HMI Himpunan

Mahasiswa Islam

Departemen

Kepustakaan

2010

PSHT

Persaudaraan Setia

Hati Terate Anggota 2010

IMAKEN

Ikatan Mahasiswa

Kendal Anggota 2009

Semarang, 07 mei 2012

( Mualimah )