83
PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN FIQIH DI MADRASAH DINIYYAH AL HUDA TINGKAT AWALIYAH DESA PULOSARI KECAMATAN KARANGTENGAH KABUPATEN DEMAK TAHUN PELAJARAN 2011 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Islam Disusun Oleh : MUHTAROM NIM : 093111206 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2011

PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain-gdl... · i problematika pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fiqih di madrasah

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain-gdl... · i problematika pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fiqih di madrasah

i

PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA

PELAJARAN FIQIH DI MADRASAH DINIYYAH AL HUDA

TINGKAT AWALIYAH DESA PULOSARI KECAMATAN

KARANGTENGAH KABUPATEN DEMAK

TAHUN PELAJARAN 2011

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat

guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

dalam Ilmu Pendidikan Islam

Disusun Oleh :

MUHTAROM

NIM : 093111206

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2011

Page 2: PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain-gdl... · i problematika pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fiqih di madrasah

ii

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Muhtarom

NIM : 093111206

Jurusan /Program Studi : Pendidikan Agama Islam

menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang telah pernah ditulis oleh

orang lain atau diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-

pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan

bahan rujukan.

Semarang, 6 Juni 2011

Yang Menyatakan,

Muhtarom

NIM. 093111206

Materai temple

Rp. 6.000,00

Page 3: PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain-gdl... · i problematika pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fiqih di madrasah

iii

DEPARTEMEN AGAMA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

FAKULTAS TARBIYAH SEMARANG Alamat : Jl. Prof. Dr. Hamka (Kampus II) Telp. (024) 7601295 Fax. 7615387 Semarang

PENGESAHAN

Naskah Skripsi dengan :

Judul : Problematika Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran

Fiqih di Madrasah Diniyyah Al Huda Desa Pulosari

Kecamatan Karangtengah Demak Tahun Pelajaran 2011.

Nama : Muhtarom

NIM : 093111206

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Telah diujikan dalam siding munaqasah oleh Dewan Penguji dan dapat diterima

sebagai syarat mepero1eh gelar sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam.

Semarang, Juni 2011

Ketua Sidang

Drs. H. Mustaqim, M.Pd.

NIP. 19590424 198303 1005

Sekretaris Sidang

Fahrurrozi, M.Ag

NIP.

Penguji I

Drs. H. Raharjo, M.Ed.St

NIP. 19651123 199103 1003

Penguji II

Drs. Widodo Supriyono, MA

NIP. 19591025 198703 1003

Pembimbing

Drs. Wahyudi, M.Pd.

NIP. 19680314 199503 1001

Page 4: PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain-gdl... · i problematika pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fiqih di madrasah

iv

Semarang, 6 Juni 2011

NOTA PEMBIMBING

Kepada

Yth. Dekan/Ketua

IAIN Walisongo

Di Semarang

Assalamu ‘alaikum Wr. Wb.

Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan

koreksi naskah skripsi dengan :

Judul : Problematika Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran

Fiqih di Madrasah Diniyyah Al Huda Desa Pulosari

Kecamatan Karangtengah Demak Tahun Pelajaran 2011.

Nama : Muhtarom

NIM : 093111206

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada

Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diajukan dalam Sidang Munaqasah.

Wassalamu ‘alaikum Wr. Wb.

Pembimbing

Drs. Wahyudi, M.Pd.

NIP. 19680314 199503 10

Page 5: PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain-gdl... · i problematika pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fiqih di madrasah

v

ABSTRAK

Muhtarom (NIM: 093111206). Problematika Pelaksanaan Pembelajaran Mata

Pelajaran Fiqih di Madrasah Diniyyah Al Huda Tingkat Awaliyah Desa Pulosari

Kecamatan Karangtengah Demak Tahun Pelajaran 2011. Skripsi. Semarang.

Program S1 Jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN Walisongo. 2011.

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui pelaksanaan pembelajaran

Mata Pelajaran fiqih di Madrasah Diniyyah Al Huda Desa Pulosari Kecamatan

Karangtengah Demak, (2) mengetahui problematika Pelaksanaan pembelajaran

Mata Pelajaran fiqih di Madrasah Diniyyah Al Huda Desa Pulosari Kecamatan

Karangtengah Demak.

Data-data penelitian dikumpulkan dengan metode observasi, interview

serta dokumentasi. Selanjutnya data dianalisis dengan menggunakan metode

analisis deskriptif kualitatif yakni mendeskripsikan data yang dikumpulkan berupa

kata-kata, gambar dan bukan angka.

Kesimpulan/temuan penelitian ini meliputi : (1) pelaksanaan pembelajaran

Mata Pelajaran fiqih di Madrasah Diniyyah Al Huda Desa Pulosari Kecamatan

Karangtengah Demak yakni pembelajaran Mata Pelajaran fiqih di Madrasah

Diniyyah Al Huda mempunyai tujuan agar peserta didik dapat mengetahui,

memahami dan mengamalkan materi yang telah diajarkan; materi yang

disampaikan diambil dari Kitab Mabaidul Fiqhiyyah Juz 1 sampai dengan Juz 4;

metode yang digunakan antara lain metode bandongan, metode ceramah, metode

tanya jawab, metode hafalan; alat pembelajarannya masih tradisional, yaitu kapur,

papan tulis, tempat shalat dan kitab pegangan; kemudian evaluasinya

dilaksanakan bersamaan dengan Mata Pelajaran lain yang dilaksanakan 3 kali

dengan sistem cawu, (2) problematika Pelaksanaan pembelajaran Mata Pelajaran

fiqih di Madrasah Diniyyah Al Huda Desa Pulosari Kecamatan Karangtengah

Demak meliputi antara lain : dari segi tenaga pendidik, tenaga pendidik Mata

Pelajaran fiqih merangkap Mata Pelajaran yang lain, dan ada salah satu pendidik

kurang persiapan; materi yang disampaikan ada yang belum bersifat kontinyu

yaitu antara kelas I dan kelas II serta ada materi yang dirasa belum relevan untuk

diajarkan di kelas III yakni tentang bab haji; metode yang digunakan masih

konvensional seperti bandongan, ceramah, tanya jawab, dan hafalan belum ada

metode demonstrasi; alat pembelajarannya belum ada alat bantu yang lain

misalnya gambar tentang tata cara wudlu atau shalat; evaluasinya masih

menitikberatkan pada pengetahuan kognitif.

Kemudian dari kajian dan temuan tersebut kiranya dapat dijadikan sebagai

acuan untuk mengembangkan proses pembelajaran secara baik dan efektif.

Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan informasi dan

masukan bagi pendidik dan orang tua peserta didik di Madrasah Diniyyah Al

Huda Desa Pulosari Kecamatan Karangtengah Demak, para pecinta ilmu,

masyarakat dan para mahasiswa khususnya yang berada di lingkungan Fakultas

Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.

Page 6: PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain-gdl... · i problematika pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fiqih di madrasah

vi

MOTTO

Apabila Allah Menginginkan kebaikan bagi seseorang

maka diberi pendalaman (dalam ilmu agama) 1

1 Abi Abdillah Muhammad ibnu Ismail al-Bukhari ra, Sahih Bukhari, Juz I (Semarang :

Toha Putra, t.th), hIm. 25

Page 7: PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain-gdl... · i problematika pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fiqih di madrasah

vii

PERSEMBAHAN

Ada lembah sedalam kenangan,

mengenang hari ketepian.

Ada samudera seluas kiasan,

membentang nadi ketitian.

Lembah itulah kasih sayang,

samudera itulah pengorbanan.

Terimalah persembahan dari setitik embun

Untukmu ( Istriku dan anak-anakku Tersayang )

Mata air yang merangkai kehidupan,

Yang selalu membasahi bibir dengan untaian do’a

Semoga Allah meridhai, keluarga seindah taman surga.

Amin.

Page 8: PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain-gdl... · i problematika pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fiqih di madrasah

viii

TRANSLITERASI ARAB-LATIN

Penulisan transliterasi huruf-huruf arab – latin dalam skripsi ini

berpedoman pada SKB Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

R.I. Nomor : 0543b/U/1987. Penyimpangan penulisan kata sandang [al-]

disengaja supaya sesuai teks Arabnya.

Huruf Arab Huruf Latin Hurus Arab Huruf Latin

Ț ط A ا

ẓ ظ B ب

„ ع T خ

G غ S ث

F ف J ج

Q ق H ح

K ك KH خ

L ل D د

M م ż ذ

N ن R ز

W و Z ش

H ه S ض

„ ء SY ش

Y ي Ṣ ص

Ḑ ض

Contoh :

żakara = ذكس kataba = كتة

yażhabu = يرهة fa‟ala = فعل

Bacaan Mad Bacaan Diftong

ā = a panjang ا و = au

ī = i panjang ا ي = ai

ū = u panjang

Page 9: PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain-gdl... · i problematika pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fiqih di madrasah

ix

Contoh :

kaifa = كيف qāla = قال

fa‟ala = حول ramā = زمى

qila = قيل

yakūlu = يقول

Ta Marbutah

Transliteraasi untuk ta marbutah ad dua :

1. Ta marbutah hidup

Ta Marbutah yang hidup atau mendapat harakat fathah, kasroh cdan

dammah, transliterasinya adalah /t/.

2. Ta marbutah mati

Ta marbutah yang mati atau mendapat harakat sukun, transliterasinya

adalah /h/.

Kalau pada kata yang terakhir dengan ta marbutah diikuti oleh kata menggunakan

kata sandang al serta bacaan kedua kata itu terpisah maka ta marbutah itu

ditransliterasikan dengan ha (h).

Contoh :

Talhah = raudah al-atfal = طلحح

زوضح األطفال

= raudatul-atfal

= al-Madinah al-Munawwarah

المدينح المنوزج

= al-Madinatul-Munawwarah

Syaddah (Tasydid)

Syaddah atau tasydid yang dalam system tulisan Arab dilambangkan dengan

sebuah tanda (Ő ), dalam transliterasi ini tanda syaddah tersebut dilambangkan

dengan huruf, yaitu huruf yang sama dengan huruf yang diberi syaddah itu.

Contoh :

Rabbanā = زتنا

nazzala = نصل

al-birru = الثس

Page 10: PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain-gdl... · i problematika pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fiqih di madrasah

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur dengan untaian tahmid alhamdulillah, senantiasa penulis

panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang selalu menganugerahkan segala taufiq

hidayah serta inayah-Nya. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan

kepada qur‟rata a‟yun Rasulullah SAW yang selalu kita harapkan syafaatnya.

Salam ta„dzim dan salam barakah semoga senantiasa tetap tercurahkan kepada

auliyaillah (para kekasih Allah). Semoga kita semua senantiasa diberi kekuatan

dan keteguhan hati untuk meneladani beliau hingga akhir hayat nanti. Amin.

Berkat rahmat dan taufiq Allah, jasa-jasa dan syafaat Rasul serta atas

jangkauan doa restu auliyaillah, penulis dapat menyusun skripsi yang berjudul

“Problematika Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih di Madrasah

Diniyyah Al Huda Tingkat Awaliyah Desa Pulosari Kecamatan Karangtengah

Demak Tahun Pelajaran 2011”. ini guna memenuhi syarat memperoleh gelar

sarjana strata satu (S1) dalam ilmu tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama Islam

Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.

Dengan selesainya skripsi ini, penulis menyampaikan terima kasih yang

sebanyak-banyaknya kepada yang terhormat :

1. Dr. Sujai, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Sernarang

2. Drs. Wahyudi, M.Pd, selaku Wali Studi dan Dosen Pembimbing yang telah

berkenan meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk membimbing,

mengarahkan penulis dalam penyusunan skripsi ini hingga selesai.

3. Para dosen, pengajar di lingkungan Fakultas Tarbiyah yang telah membekali

pengetahuan.

4. Kepala Perpustakaan IAIN beserta seluruh staf dan karyawan yang telah

memberikan pelayanan dengan baik.

5. Bapak K. Hasan Murtadlo, selaku Kepala Madrasah Diniyyah Al Huda Desa

Pulosari Kecamatan Karangtengah Demak yang telah memberi ijin kepada

penulis untuk melakukan riset serta asatidz yang telah membantu dalam

penelitian ini.

Page 11: PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain-gdl... · i problematika pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fiqih di madrasah

xi

6. Istri dan Anak - anakku tercinta, yang selalu memberikan motivasi dan doa

restunya.

7. Dan semua pihak yang telah berperan dan memberi dukungan baik moril

maupun materiil hingga skripsi ini bisa terwujud.

Kepada mereka semua penulis ucapkan “jazakumullahu khairati wa

saadatiddunya wal akhirah “, semoga amal baik dan jasa-jasanya diberikan oleh

Allah balasan yang sebaik-baiknya.

Akhirnya, penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak

kekurangan dan kesempurnaan. OIeh karena itu, saran dan kritik yang konstruktif

sangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semuanya. Amin.

Semarang, 6 Juni 2011

Penulis,

Page 12: PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain-gdl... · i problematika pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fiqih di madrasah

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

PERNYATAAN ............................................................................................... ii

PENGESAHAN ................................................................................................ iii

NOTA PEMBIMBING .................................................................................... iv

ABSTRAK ........................................................................................................ v

MOTTO ............................................................................................................ vi

PERSEMBAHAN ............................................................................................. vii

TRANSLITERASI ARAB-LATIN .............................................................. viii

KATA PENGANTAR ................................................................................... . x

DAFTAR ISI ..................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1

B. Penegasan Istilah ..................................................................... 4

C. Rumusan Masalah ................................................................... 5

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................... 5

E. Telaah Pustaka ........................................................................ 6

F. Metodologi Penelitian ............................................................. 7

BAB II : LANDASAN TEORI TENTANG MADRASAH

DINIYYAH DAN PEMBELAJARAN MATA

PELAJARAN FIQIH SERTA PROBLEMATIKANYA

A. Madrasah Diniyyah ................................................................. 11

1. Pengertian Madrasah Diniyyah ......................................... 11

2. Fungsi Madrasah Diniyyah ............................................... 12

3. Dasar dan Tujuan Madrasah Diniyyah .............................. 14

Page 13: PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain-gdl... · i problematika pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fiqih di madrasah

xiii

B. Problematika Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih di

Madrasah Diniyyah ................................................................. 14

1. Tenaga Pendidik ................................................................ 19

2. Materi ................................................................................ 19

3. Metode Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih ..................... 27

4. Alat Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih ........................... 28

5. Evaluasi Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih .................... 30

BAB III : KAJIAN OBYEK PENELITIAN TENTANG

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DAN

PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN MATA

PELAJARAN FIQIH DI MADRASAH DINIYYAH

AL HUDA DESA PULOSARI KECAMATAN

KARANGTENGAH DEMAK TAHUN PELAJARAN

2011

A. Gambaran Umum Madrasah Diniyyah Al Huda ...................... 34

1. Tinjauan Historis ............................................................... 34

2. Tinjauan Geografis ............................................................ 34

3. Keadaan Peserta Didik ...................................................... 35

4. Keadaan Pendidik .............................................................. 37

5. Kegiatan Belajar Mengajar ............................................... 39

B. Problematika Pelaksanaan Pembelajaran Mata

Pelajaran Fiqih di Madrasah Diniyyah Al Huda ...................... 40

a. Tenaga Pendidik ................................................................ 41

b. Materi Pembelajaran ......................................................... 42

c. Metode Pembelajaran ........................................................ 47

d. Alat Pembelajaran .............................................................. 48

e. Evaluasi Pembelajaran ...................................................... 49

BAB IV : ANAL1SIS PROBLEMATIKA PELAKSANAAN

PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN FIQIH DI

Page 14: PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain-gdl... · i problematika pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fiqih di madrasah

xiv

MADRASAH DINIYYAH AL HUDA DESA

PULOSARI KECAMATAN KARANGTENGAH

DEMAK TAHUN PELAJARAN 2011

A. Problematika Pelaksanaan Pembelajaran Mata

Pelajaran fiqih di Madrasah Diniyyah Al Huda ...................... 52

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................. 57

B. Saran-saran ............................................................................. 58

C. Penutup .................................................................................... 60

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DAFTAR LAMPIRAN

Page 15: PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain-gdl... · i problematika pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fiqih di madrasah

xv

DAFTAR TABEL

TABEL 1. Daftar Keadaan Peserta Didik Madrasah Diniyyah Al Huda

TABEL 2. Daftar Tenaga Pendidik Madrasah Diniyyah Al Huda

Page 16: PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain-gdl... · i problematika pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fiqih di madrasah

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

1. Pedoman Wawancara

2. Tata Tertib Madrasah Diniyyah Al Huda

3. Lain-lain

Page 17: PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain-gdl... · i problematika pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fiqih di madrasah

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Fiqh artinya paham, menurut Abdul Wahab Khalaf yang dikutip oleh

Ahmad Rofiq, pengertian fiqih secara terminologis adalah hukum-hukum

syara‟ yang bersifat praktis (amaliah) yang diperoleh dari dalil-dalil yang

rinci.1 Oleh karena itu , fiqh merupakan salah satu bidang studi islam yang

paling dikenal oleh masyarakat. Hal ini antar lain karena fiqh terkait langsung

dengan kehidupan masyarakat . Dari sejak lahir sampai dengan meninggalkan

dunia manusia selalu berhubungan dengan fiqih. Maka, fiqih dikategorikan

sebagai ilmu hal-hal, yaitu ilmu yang berkaitan dengan tingkah laku

kehidupan manusia, dan termasuk ilmu yang wajib dipelajari , karena dengan

ilmu itu pula seseorang baru dapat melaksanakan kewajibannya ,mengabdikan

kepada Allah melalui shalat, puasa, haji, dan sebagainya.2

Dari penjelasan diatas dapat diketahui bahwa pelajaran fiqh merupakan

kaidah terinci yang dipetik dari Al-qur‟an dan as-Sunnah. Kaidah tersebut

dijelaskan :

1. Tata cara beribadah dan bertingkah laku yang diridhai Allah dalam seluruh

urusan kehidupan

2. Tatanan hubungan sosial, sebagaimana diperintahkan Allah kepada kita

untuk merealisasikannya dalam seluruh hubungan kita dengan orang lain.

Kaidah-kaidah itu harus selalu dikaitkan dengan tujuan tertinggi yaitu :

ketaatan kepada Allah, pengikutan petunjuk Rasulullah serta perealisasian

ketundukan dan kepatuhan ubudiyah sebagaimana yang dikehendakinya.3

1 Ahmad Rofiq, Hukum Islam di Indonesia, Cet. 4, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,

2000), hlm. 5. 2 Abudin Nata, Metodologi Studi Islam, Cet 9, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2000),

hlm. 295. 3 Abdurrahman an-Nahlawi, Prinsip dan Metode Pendidikan Islam dalam Keluarga di

Sekolah dan di Masyarakat, (Bandung : Diponegara, 1992), hlm. 185-186

1

Page 18: PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain-gdl... · i problematika pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fiqih di madrasah

2

Oleh sebab itu tujuan mempelajari fiqh ialah:

1. Untuk mewujudkan kebiasaan faham dan pengertian tentang agama Islam

2. Untuk mempelajari hukum-hukum Islam yang berhubungan dengan

kehidupan manusia

3. Kaum muslimin harus bertafaquh artinya memperdalam pengetahuan

dalam hukum-hukum agama baik dalam bidang aqaid, akhlak, maupun

dalam bidang ibadah dan muamalah.4

Bertafaquh fiddin artinya memperdalam ilmu pengetahuan dalam bidang

hukum-hukum agama, hal mi menunjukkan bahwa kita harus belajar tentang

hukum-hukum agama agar ibadah kita disertai dengan ilmu. Karena

sesungguhnya ibadah tanpa ilmu seperti kita berjalan pada tapal yang begitu

gulita, kita hanya tahu bahwa kita sedang melangkah, tapi tidak pernah tahu sudah

berapa jauh kita melangkah dan tidak pernah tahu pula, kemana arah kaki dituju.5

Karena itu, pula ahli ilmu mendapat tempat yang begitu khusus di dunia

juga di sisi AllahSebagaimana firman Allah SWT dalaM Qs. An-Nahl ayat 43

yang berbunyi :

...

“... Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika

kamu tidak mengetahui”.6 (QS. An-Nahl : 43)

Hanya ilmu pula yang mampu mengantarkan manusia pada sesuatu yang

begitu bermutu dalam kehidupannya. Dan fiqih adalah ilmu tentang ilmu;7

Dalam mempelajari fiqih, bukan sekedar teori yang berrti ilmu tentang

ilmu. Yang jelas pembelajaran yang bersifat amaliah, harus mengandung unsur

teori dan praktek. Belajar fiqih untuk diamalkan; bila berisi suruhan atau perintah

harus dapat dilaksanakan; bila berisi larangan, harus dapat ditinggalkan atau

dijauhi. Oleh karena itu, fiqih bukan saja untuk diketahui, akan tetapi diamalkan

4 A. Syafi‟i Karirn, Fiqh - Ushul Fiqh, (Banclung: Pustaka Setia, 1997), him. 53

5 Herry Nurdi, Fiqih itu Asyik, (Bandung: Dar Mizan, 2004), Cet. 1, him. 15.

6 R.H.A. Soenarjo, dkk, A1-Qur’an dan Terjemahnya, (Semarang: Toha Putra, 1989),

hlm. 408. 7 Herry Nurdi, loc.cit.

Page 19: PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain-gdl... · i problematika pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fiqih di madrasah

3

dan sekaligus menjadi pedoman atau pegangan hidup. Untuk mi, tentu saja materi

yang praktis diamalkan sehari-hari didahulukan dalam pelaksanaan

pembelajarannya.8

Hal tersebut, sesuai dengan peranan Madrasah Diniyyah yang dikhususkan

untuk mempelajari ilmu-ilmu agama termasuk fiqih. Karena Madrasah Diniyyah

merupakan pendidikan non formal, yang berasaskan pendidikan Islam, digunakan

sebagai tempat pembelajaran ilmu-ilmu agama Islam, sebagai upaya mewujudkan

manusia yang tafaqquhfi al-din. Madrasah Diniyyah mengajarkan mata pelajaran

yang dikenal dengan ilmu-ilmu keislarnan lain yang meliputi: tauhid, al-hadits,

tajwid, akhlak, fiqih, bahasa Arab, nahwu/sharaf, tarikh. Akan tetapi mata

pelajaran fiqih biasanya merupakan mata pelajaran yang selalu ada dan menjadi

prioritas utama, sebagai upaya untuk mempersiapkan peserta didik agar menjadi

muslim yang benar, salih, dan kaffah. Sehingga peserta didiknya nanti mampu

menguasai dan tentu saja melaksanakan hukum-hukum Islam secara benar dan

konsekuen.9 Selain itu juga dengan mempelajari fiqih, dapat tahu tentang jalan

yang benar, tidak salah menjalankan, paham artinya, dan tidak sesat dalam

perjalanan. Oleh sebab itu, peserta didik memang benar-benar diharapkan mampu

mengamalkan dan segi praktis dalam ibadah maupun muamalah.10

Berkenaan dengan hal tersebut output yang dihas.ilkan nantinya tidak

hanya menguasai dan aspek kognitif saja melainkan‟aspek afektif juga

psikomotorik. Akan tetapi yang perlu kita ketahui bahwa madrasah diniyyah

merupakan lembaga pendidikan keagamaan pada jalur luar sekolah yang proses

pembelajarannya melalui sistem kiasikal. Untuk itu, mampukah madrasah di

niyyah dalam menyelenggarakan kemampuan dasar pendidikan agama Islam,

khususnya mata pelajaran fiqh yang tidak hanya bersifat teori saja akan tetapi

memerlukan adanya praktek. Padahal sering kita jumpai bahwa pendidik di

madrasah diniyyah kurang berkompetensi, dalam penyampaiannya masih

8 Zakiah Darajat, dkk., Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi Aksara,

2001), Cet. 2, hIm. 85. 9 H.M. Annas Mahduri, Pola Pembelajaran di Pesantren, (Jakarta: Ditpekapontren Ditjen

Kelembagaan Agama Islam, 2003), hIm. 52. 10

Herry Nurdi, op.cit., him. 26.

Page 20: PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain-gdl... · i problematika pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fiqih di madrasah

4

menggunakan metode. tradisional yaitu ceramah, walaupun kadangkala diselingi

dengan tanya jawab.

Maka dalam hal ini penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang

problematika pembelajaran mata pelajaran fiqih di Madrasah Diniyyah Al Huda

Tingkat Awaliyah Desa Pulosari Kecamatan Karang Tengah Demak tahun

pelajaran 2011.

B. Penegasan Istilah

Untuk menghindari kesalah pahaman dalam menginterprestasikan

judul skripsi ini, maka penulis menjelaskan istilah kunci, sebagai berikut:

1. Problematika

“Problematika berasal dan kata problem yang artinya masalah;

Persoalan”. Jadi problematika adalah “hal yang menimbulkan masalah; hal

yang belum dapat dipecahkan; permasalahan”.11

Yang dimaksud problematika dalam skripsi mi adalah masalah-

masalah pembelajaran mata pelajaran fiqih di Madrasah Diniyyah Al Huda

Tingkat Awaliyah.

2. Pembelajaran

Pembelajaran adalah “proses interaksi peserta didik dengan

pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar”.12

Yang

dimaksud pembelajaran dalarn skripsi mi adalah pembelajaran mata

pelajaran fiqh di madrasah Diniyyah Al Huda Tingkat Awaliyah.

3. Mata Pelajaran Fiqih

Mata pelajaran adalah “pengetahuan dan pengalaman masa lalu

yang disusun secara sistematis, logis melalui prosedur dan metode

keilmuan”.13

11

Hasan Aiwi, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2003), Cet. 3,

hIm. 896. 12

Undang-Undang Sisdiknas 2003, UU RI No. 20 Tahun 2003, (Jakarta: Departemen

Pendidikan Nasional Republik Indonesia, 2003), Cet. 1, hIm. 9. 13

Nana Sudjana, Dasar-dasar Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algensindo,

1995), hIm. 6.

Page 21: PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain-gdl... · i problematika pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fiqih di madrasah

5

Fiqih, menurut bahasa berrnakna „tahu dan paham‟. Dalam

pengertian terminologis, fiqih adalah “ilmu yang menerangkan

hukumhukum syara‟ yang diperoleh dan dalil-dalil yang tafshil”.14

Jadi

mata pelajaran fiqih dalam skripsi ini adalah sebuah mata pelajaran

tentang hukum-hukum syara‟ yang dipelajari di Madrasah Diniyyah Al

Huda Tingkat Awaliyah.

4. Madrasah Diniyyah Al Huda Tingkat Awaliyah

Madrasah adalah “sekolah yang berdasarkan agama Islam”.15

Diniyyah ialah “berhubungan dengan agama; bersifat keagamaan”.16

Al

Huda adalah nama sebuah Madrasah Diniyyah yang ada di desa Pulosari

Kecamatan Karangtengah Kecamatan Demak. Tingkat awaliyah adalah

tingkatan pertama.

Yang dimaksud Madrasah Diniyyah Al Huda dalam skripsi ini

adalah sekolah yang bersifat keagamaan yang berada di Desa Pulosari

Kecamatan Karang Tengah Demak, biasanya dilaksanakan pada sore hari.

C. Rumusan Masalah

Agar penelitian ini dapat terarah dan mencapai tujuan sebagaimana

yang diharapkan, rumusan masalah difokuskan pada :

Apa problematika pembelajaran mata pelajaran fiqih di Madrasah

Diniyyah Al Huda Tingkat Awaliyah Desa Pulosari Kecamatan Karangtengah

Demak?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang termuat dalam judul “Problematika

Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih di Madrasah Diniyyah Al Huda Tingkat

Awaliyah Desa Pulosari Kecamatan Karangtengah Demak Tahun Peiajaran

2011” adalah sebagai berikut:

14

Teungku Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy, Pengantar Ilmu Fiqih, (Semarang: Pustaka

Rizki Putra, 1997), Cet. 1, hIm. 15. 15

Hasan Aiwi, op.cit, him. 694. 16

Ibid, hlm. 266.

Page 22: PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain-gdl... · i problematika pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fiqih di madrasah

6

1. Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran Fiqih di

Madrasah Diniyyah Al Huda Tingkat Awaliyah.

2. Untuk mengetahui problematika pembelajaran mata pelajaran Fiqih di

Madrasah Diniyyah Al Huda Tingkat Awaliyah.

Sedangkan manfaat yang dapat diambil dan hasil penelitian ini adalah:

1. Dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan dalam kegiatan

pembelajaran bagi lembaga-lembaga pendidikan lainnya

2. Dapat dijadikan acuan bagi Madrasah Diniyyah Al Huda agar semakin

meningkatkan serta mematangkan sistem dan metodologi

pembelajaran yang sudah diterapkannya.

3. Dapat menambah pengetahuan penulis untuk menekuni dan

mempersiapkan diri dalam dunia pendidikan serta mengembangkan

ketrampilan maupun pengetahuan yang sesuai dengan profesi penulis.

E. Telaah Pustaka

Sebelum penulis mengadakan penelitian tentang problematika

pembelajaran mata pelajaran fiqh di madrasah Diniyyah Al Huda, penulis

dengan segala kemampuan yang ada berusaha menelusuri dan menelaah

berbagai hasil kajian antara lain

Skripsi yang ditulis oleh Qatifaluzzahroh (4196027) lahir di Pati,

tanggal 14 Mel 1978 lulus tahun 2001. skripsi tersebut berjudui

“Problematika Sislem Pengajaran Madrasah Salafiyah (Studi Kasus di

Perguruan Islam Mathali’ul Falah Kajen Margoyoso Pati). Hasil skripsi

tersebut lebih memfokuskan pada problematika dalam sistem pengajaran.

Sebuah madrasah salafiyah Mathaliul Falah Pati yang meliputi materi, metode,

guru / siswa dan evaluasi pengajarannya.

Hasil penelitian yang ditulis oleh Aisyatul Kholisoh (3199001) lulus

tahun 2003, berjudul “Pelaksanaan Kurikulum Fiqh Kelas I MTs N

Nguntoronadi Wonogiri, “, dalam skripsi tersebut hanya membahas tentang

pelaksanaan kurikulum fiqh.

Page 23: PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain-gdl... · i problematika pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fiqih di madrasah

7

Skripsi yang ditulis oleh Sa‟adah (3100297) lulus tahun 2005.

skripsinya berjudul “Pendidikan Madrasah Diniyyah (Studi tentang

Manajemen Pendidikan di Madrasah Diniyyah Annuroniyah Kecamatan

Sulang Kabupaten Rembang)”. Skripsi tersebut menjelaskan tentang

pelaksanaan manajemen di rnadrasah diniyyah Annuroniyah yang meliputi

perencanaan, pengorganisasian, koordinasi, bimbingan dan pengarahan,

pengawasan, dan evaluasi.

Setelah menelaah berbagai karya tulis berupa hasil penelitian yang ada,

penulis berkeyakinan bahwa skripsi yang berjudul “Problematika

Pembelajaran Mata pelajaran Fiqh di Madrasah Diniyyah Al Huda Tingkat

Pertama Desa Pulosari Kecamatan Karangtengah Demak Tahun Pelajaran

2011”, memang benar-benar belum pernah diujikan pada penelitian-penelitian

sebelumnya. Karena fokus dalam penelitian ini adalah masalah-masalah yang

dihadapi dalam proses pembelajaran mata pelajaran fiqih dilihat dari segi

tenaga pendidik, materi, metode, alat pembela]aran, dan evaluasi yang terjadi

di Madrasah Diniyyah Al Huda Tingkat Awaliyah. Dengan demikian penulis

yakin dalam penelitian ini masih relevan untuk diterima.

F. Metodologi Penelitian

1. Fokus dan Ruang Lingkup

Sesuai dengan obyek kajian skripsi in maka penelitian ini adalah

penelitian lapangan atau field research, yakni penelitian yang langsung

dilakukan di lapangan atau pada responden.17

Dalam hal ini penelitian di

fokuskan pada problematika pembelajaran mata pelajaran fiqh di

Madrasah Diniyyah Al Huda yang meliputi : tenaga pendidik, materi,

metode, alat pembelajaran dan evaluasi.

2. Sumber Data

17

M. Iqbai -{asan, Pokok-pokok Materi Metode Penelitian dan Aplikasinya,

(Jakarta:Ghaiia Indonesia, 2002). him. I

Page 24: PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain-gdl... · i problematika pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fiqih di madrasah

8

Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian mi adalah

“subjek dan mana data dapat diperoleh”.18

Adapun sumber data dalam penelitian mi adalah:

a. Kepala Madrasah Diniyyah Al Huda

b. Pendidik mata pelajaran fiqh Madrasah Diniyyah Al Huda yang terdir

dari 4 orang

c. Orang tua peserta didik Madrasah Diniyyah Al Huda.

Dalam hal ini sumber data dan orang tua peserta didik Madrasah

Diniyyah Al Huda penulis mengambil 2 orang informan.

3. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah:

a. Observasi

Observasi merupakan pengamatan dan pencatatan secara

sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian.19

Metode ini digunakan untuk mengamati secara langsung terhadap

problem-problem apa saja dalam pembelajaran mata pelajaran fiqih di

Madrasah Diniyyah Al Huda, serta keadaan umum di Madrasah

Diniyyah Al Huda

b. Interview

Wawancara merupakan percakapan dua orang atau lebih yang

pertanyaannya diajukan oleh peneliti kepada subjek atau sekelompok

subjek penelitian untuk di jawab.20

Metode wawancara penulis gunakan untuk mengadakan

wawancara secara mendalam kepada pengajar mata pelajaran fiqih,

kepala Madrasah Diniyyah Al Huda serta beberapa tokoh masyarakat

setempat untuk menggali keterangan yang lebih mendalam tentang hal-

hal yang berkaitan dengan problematika pembelajaran mata pelajaran

18

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktis, (Jakarta Rineka

Cipta, 2002), cet. 12 hlm. 107 19

S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Asdi Maha Satya, 2000),

hlm. 158 20

Sudarwan Danim, Menjadi Peneliti Kualitatif (Bandung : Pustaka Setia, 2002), hlm.

130

Page 25: PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain-gdl... · i problematika pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fiqih di madrasah

9

fiqh di Madrasah Diniyyah Al Huda Tingkat Awaliyah. Wawancara

dilaksanakan di rumah masing-masing informan.

c. Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah metode untuk mencari data otentik

yang bersifat dokumentasi, baik data itu berupa catatan harian, memori

dan catatan penting. Dokumen ini dimaksudkan adalah semua data

yang tertulis.21

Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data yang

berkaitan dengan topik kajian yang berasal dan dokumen-dokumen

Madrasah Diniyyah Al Huda seperti struktur organisasi, daftar

pengajar, tata tertib santri Madrasah Diniyyah Al Huda dan data

tertulis lainnya.

4. Metode Analisis Data

Analisis data merupakan upaya mencari dan menatasecara

sistematis catatan basil observasi, wawancara, dan lainnya untuk

meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus yang diteliti dan

menyajikannya sebagai temuan bagi yang lain. Sedangkan untuk

meningkatkan pemahaman tersebut analisis perlu dilanjutkan dengan

berupaya mencari makna.22

Dalam hal ini penulis menggunakan teknis analisis deskriptif,

kualitatif yaitu mendeskripsikan data yang dikumpulkan berupa kata-kata,

gambar dan bukan angka. Data yang berasal dari naskah, wawancara,

catatan lapangan, dokumen, dan sebagainya, kemudian dideskripsikan

sehingga dapat memberikan kejelasan terhadap kenyataan atau realitas.23

Data yang telah terkumpul dengan menggunakan metode tersebut

kemudian di analisis dengan langkah-langkah:

a. Menelaah seluruh data yang terkumpul dan berbagai sumber.

21

Koentjaraningrat, Metode-metode Penelilian Masyarakat, (Jakarta : Gramedia Pustaka

Utama, 1994), hlm. 46 22

Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitalif edisi III, Cet. 7, (Yogyakarta:Rake

Sarashin, 1996), hlm. 104 23

Sudarto, Metodologi Penelitian Filsafat, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1997), hlm.

66

Page 26: PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain-gdl... · i problematika pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fiqih di madrasah

10

b. Mengadakan reduksi data yang dilakukan dengan jalan abstraksi yaitu

usaha membuat rangkuman inti, proses dan pernyataan-pernyataan

yang perlu

c. Menyusun data dalam satuan-satuan atau mengorganisasikan pokok-

pokok pikiran tersebut dengan cakupan fokus penelitian dan

mengujikannya secara deskriptif

d. Mengadakan pemeriksaan keabsahan data atau memberi makna pada

hasil penelitian dengan cara menghubungkan teori

e. Mengambil kesimpulan24

Untuk itu dalam analisis kualitatif deskriptif ini penulis gunakan

untuk menganalisis tentang problematika pembelajaran mata pelajaran fiqh

di Madrasah Diniyyah Al Huda Tingkat Awaliyah Desa Pulosari

Kecamatan Karangtengah Demak tahun Pelajaran 2011 dan hasil observasi

lapangan, wawancara dan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan

obyek penelitian.

24

Lexy J. Moleong, Melode Penelitian Kualitatif (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2001),

hIm. 190

Page 27: PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain-gdl... · i problematika pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fiqih di madrasah

11

BAB II

LANDASAN TEORI TENTANG MADRASAH DINIYYAH DAN

PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN FIQIH SERTA

PROBLEMATIKANYA

A. Madrasah Diniyyah

1. Pengertian Madrasah Diniyyah

Madrasah diniyyah adalah lembaga pendidikan Islam yang telah

dikenal sejak lama bersamaan dengan masa penyiaran Islam di Nusantara.

Pengajaran dan pendidikan agama Islam timbul secara alamiah melalui

proses akulturasi yang berjalan secara halus, perlahan dan damai sesuai

dengan kebutuhan masyarakat sekitar.1 Di masa pemerintahan Hindia

Belanda hampir semua desa di Indonesia yang penduduknya sebagian

beragama Islam terdapat madrasah diniyyah dengan bermacam-macam

bentuk penyelenggaraan.2 Nama lain madrasah diniyyah adalah pengajian

anak-anak, sekolah kitab, sekolah agama dan lain-lain. Pada waktu itu

beberapa madrasah diniyyah mendapat bantuan dan pada sultan / raja-raja

setempat.

Sebagai lembaga pendidikan yang tumbuh dari masyarakat,

madrasah diniyyah berjalan sesuai dengan kemampuan para pengasuh dan

masyarakat pendukungnya, sehingga penyelenggaraan madrasah diniyyah

sangat beragam.3

Madrasah diniyyah, ada yang diselenggarakan di dalam pondok

pesantren ada yang diselenggarakan di luar pondok pesantren. Dan

biasanya orang tua rnemasukkan anaknya ke madrasah diniyyah karena

merasakan bahwa pendidikan agama di sekolah umum belum cukup dalam

1 Irsal, Pedoman Penyelenggaraan dan Pembinaan Madrasah Diniyyah, (Jakarta : Depag.

RI IirektoraI Jendral Pendidikan Keagamaan dan Pondok Pesantren, 2003), hIm. 1 2 Tim Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam, Pondok Pesantren dan Madrasah

Diniyyah Pertumbuhan dan Perkembangannya, (Jakarta : Depag RI Direktorat Pendidikan

Keagamaan dan Pondok Pesantren, 2003), hIm. 22 3 Amin Haedari, Petunjuk Teknis Pondok Pesantren, (Jakarta : Depag RI Direktorat

Perididikan Keagamaan dan Pondok Pesantren, 2004), hIm. I

11

Page 28: PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain-gdl... · i problematika pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fiqih di madrasah

12

menyiapkan keberagamaan anaknya. Hal ini menunjukkan bahwa diniyyah

semakin diminati dan dipilih masyarakat, baik untuk menambah

pendidikan agarna yang telah diperoleh di sekolah umum maupun

memperdalam dan memperluas pemahaman, penghayatan, dan

pengamalan ajaran Islam bagi siswa yang hanya menempuh pendidikan

diniyyah.4

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud

denan madrasah diniyyah adalah salah satu lembaga pendidikan

keagamaan pada jalur luar sekolah yang diharapkan mampu secara terus

menerus memberikan pendidikan agama Islam kepada anak didik yang

tidak terpenuhi pada jalur sekolah yang diberikan melalui sistem klasikal.5

2. Fungsi Madrasah Diniyyah

Dilihat dan jenjang pendidikan rnadrasah diniyyah ada 3 yaitu

madrasah diniyyah awaliyah, madrasah diniyyah wustha dan madarasah

diniyyah ulya, maka fungsi madrasah diniyyah dikualifikasikan sebagai

berikut:

a. Madrasah diniyyah awaliyah mempunyai fungsi:

1) Menyelenggarakan pendidikan agama Islam yang meliputi

alQuran hadits, tajwid, aqidah akhlak, fiqih, sejarah kebudayaan

Islam, Bahasa Arab, dan praktek ibadah.

2) Memenuhi kebutuhan masyarakat akan tambahan pendidikan

agama Islam terutama bagi peserta didik yang belajar di sekolah

dasar.

3) Membenikan bimbingan dan pelaksana pengamalan ajaran Islam

4) Membina hubungan kerjasama dengan orang tua, warga belajar

dan masyarakat.

5) Melaksanakan tata usaha dan rumah tangga pendidikan serta

perpustakaan.

b. Madrasah Diniyyah Wustho berfungsi:

1) Menyelenggarakan pendidikan agama Islam lanjutan yang terdiri

dan hadits, tafsir, terjemah, aqidah akhlak, fiqih, sejarah

kebudayaan agama Islam, bahasa Arab, dan praktek ibadah.

4 Tim Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam, loc.cit.,

5 Irsal, op.cit., hIm. 7

Page 29: PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain-gdl... · i problematika pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fiqih di madrasah

13

2) Memenuhi kebutuhan masyarakat akan tambahan pendidikan

agama Islam terutama bagi siswa yang belajar pada sekolah

lanjutan tingkat pertama atau pendidikan kejuruan

3) Memberikan bimbingan dalam pelaksanaan pengamalan ajaran

agama Islam

4) Membina hubungan kerjasama dengan orang tua, warga belajar

dan masyarakat

5) Melaksanakan tata usaha dan rumah tangga pendidikan serta

perpustakaan.

c. Madrasah diniyyah ulya mempunyai fungsi:

1) Menyelenggarakan pendidikan agama islam sebagai lanjutan

perluasan dan pendalaman materi-materi yang diperoleh pada

madrasah diniyyah wustha yang terdiri dan Quran Hadits (tafsir /

ilmu, hadits ilmu hadits) aqidah, akhlak, fiqih, ushul fiqih, sejarah

kebudayaan Islam, perbandingan agama, bahasa Arab dan praktek

ibadah

2) Memenuhi kebutuhan masyarakat akan tambahan pendidikan

agama Islam terutama bagi siswa yang belajar pada sekolah

menengah umum atau pendidikan kejuruan

3) Memberikan bimbingan dan pembinaan dalam pelaksanaan,

pengamalan ajaran agama Islam.

4) Membina hubungan kerjasama dengan orang tua, warga belajar dan

masyarakat

5) Melaksanakan tata usaha dan rumah tangga pendidikan serta

membina perpustakaan.6

Jadi, fungsi rnadrasah diniyyah secara umum adalah

1) Menyelenggarakan pengembangan kemampuan dasar pen.didikan

agama Islam yang meliputi al-Quran Hadits, aqidah akhlak, ibadah

2) Memenuhi kebutuhan masyarakat akan pendidikan agama Islam

bagi warga belajar yang memerlukannya.

3) Memberikan bimbingan dalam pelaksanaan pengamalan ajaran Is

lam.

4) Membina hubungan kerjasama dengan orang tua warga belajar dan

masyarakat.

5) Melaksanakan tata usaha dan rumah tangga pendidikan serta

perpustakaan.7

6 lbid., hIm. 7-13

7 Amin Haedari, op,cit., hlm.4

Page 30: PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain-gdl... · i problematika pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fiqih di madrasah

14

3. Dasar dan Tujuan Madrasah Diniyyah

Dengan mengacu pada pembagian jalur pendidikan Undang-

undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu

jalur pendidikan sekolah dan jalur pendidikan luar sekolah, madrasah

diniyyah dapat dikelompokkan kedalam kedua jalur tersebut, karena

memang di masyarakat berkembang dua bentuk madrasah diniyyah.8

Dalam hal in madrasah diniyyah yang dimaksud adalah madrasah

diniryah di luar sekolah. Jadi, madrasah diniyyah merupakan satuan

pendidikan keagamaan luar sekolah yang menyelenggarakan Pendidikan

Agama Islam (PAl), baik yang terorganisir secara kiasikal, rombongan

belajar maupun dalam bentuk pengajian anak, majlis taklim, kursus agama

atau sejenisnya telah mengakar dan berkembang sekian puliih tahun di

Indonesia. Tujuannya adalah : a) untuk memberikan bekal kemampuan

dasar kepada warga belajar untuk mengembangkan kehidupannya; b)

membina warga belajar agar memiliki pengalaman, pengetahuan

keterampilan beribadah dan sikap terpuji yang berguna bagi

pengembangan pribadinya; dan c) memberi tambahan pengetahuan agama

kepada pelajar-pelajar yang merasa kurang menerima pelajaran agama di

sekolah-sekolah umum.9 Sehingga, madrasah diniyyah semakin diminati

dan dipilih masyarakat, baik untuk menambah pendidikan agama yang

telah diperoleh di sekolah umum maupun untuk memperdalamdan

memperluas pemahaman, penghayatan dan pengamalan ajaran Islam.10

B. Problematika Pembelajaran Mata pelajaran Fiqih di Madrasah

Diniyyah.

Sebelum penulis menjabarkan problem masing-masing komponen dalam

pembelajaran fiqih alangkah baiknya penulis menjelaskan lebih dahulu

pengertian pembelajaran mata pelajaran fiqih akan tetapi terlebih dahulu

penulis menjelaskan beberapa pengertian tentang belajar :

8 Tim Direktorat Jenderal Keiembagaan Agama Islam, op.cit., hIm. 49

9 Amin Haedari, op.cit., him. I

10 Tim Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam, op.cit., hlm. 22

Page 31: PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain-gdl... · i problematika pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fiqih di madrasah

15

a. Belajar menurut Henry E. Garret sebagaimana dikutip oleh Syaiful

Sagala sebagai berikut:

Belajar merupakan proses yang berlangsung dalam jangka waktu

lama melalui latihan maupun pengalaman yang membawa kepada

perubahan din dan perubahan cara mereaksi terhadap suatu

perangsang tertentu.11

b. Hilgard dan Bower mengemukakan

Learning refers to the change in a subject’s behavior or behavior

potential to a given situation brought about by the subject’s

repeated experiences in that situation, provided that the behavior

change cannot be explained on the basis of the subject’s native

response tendencies, maturation or temporary states (such as

fatigue, drunkenness, drives, and so on).12

Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang

terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya

yang berulang-ulang dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku

itu tidak dapat dijelaskan atau dasar kecenderungan respon

pembawaan, kematangan, atau keadaan-keadaan sesaat seseorang

(misalnya kelelahan, pengaruh obat, perjalanan dan sebagainya).

c. Dalam buku yang berjudul pendekatan dalam proses belajar mengajar

karya A. Tabrani Rusyan dkk,

Belajar adalah memodifikasi atau memperteguh kelakukan m1a1ui

pengalaman. Dalam rumusan tersebut terkandung makna bahwa

belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan hasil

atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, melainkan lebih luas

dan itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan hanya penguasaan

latihan, melainkan perubahan kelakuan. Belajar adalah suatu proses

perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan

lingkungan)13

Dan beberapa definisi di atas, secara sederhana dapat diambil

pengertiañ bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku di

11

Syaiful Sagala, Konsep Makna Pembelajaran (Untuk Membantu Memecahkan

rematika Belajar dan Mengajar), (Bandung: Alfabeta, t.th), hIm. 13 12

Ernest R. Hilgard dan Gordon H. Bower, Theories of Learning, (America : Prenticel

Inc, 1948), hIm. 11 13

A. Tabrani Rusyan, dkk., Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar, (Bandung

jaRosdakarya, 1989), hIm. 7

Page 32: PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain-gdl... · i problematika pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fiqih di madrasah

16

dalam diri manusia. Apabila setelah belajar tidak terjadi perubahan,

maka tidaklah dapat dikatakan bahwa padanya telah berlangsung

proses belajar. Selain itu belajar juga selalu berkenaan dengan

perubahan-perubahan pada din orang yang belajar, apakah itu yang

lebih baik, direncanakan atau tidak.

Kemudian untuk memudahkan pembahasan dan pemahaman

dalam memberikan definisi tentang pembelajaran mata pelajaran fiqih

ini, penulis akan memaparkan dalam 2 bagian, yaitu:

a. Pembelajaran

1) E. Mulyasa mengemukakan:

Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik

dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke

arab yang lebih baik. Dalam interaksi tersebut banyak sekali

faktor yang mempengaruhinya, baik faktor internal yang

datang dan dalam din individu, maupun faktor eksternal yang

datang dan lingkungan.14

2) Menurut S. Nasution

Pembelajaran atau ungkapan yang lebih dikenal sebelumnya

dengan pengajaran merupakan proses interaksi yang

berlangsung antara guru dan juga siswa atau juga merupakan

sekelompok siswa dengan tujuan untuk memperoleh

pengetahuan, ketrampilan, sikap serta menetapkan apa yang

dipelajari itu.15

3) Dalam UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003 Bab I pasal 1 bahwa

“pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik

dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan

belajar”.16

4) Menurut Dimyati dan Mudjiono, sebagaimana dikutip oleh

Syaiful Sagala adalah:

14

E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi ; Konsep, Karakteristik dan

Implementasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002), hIm. 100 15

S. Nasution, Kurikulum dan Pengajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 1999), hIm. 102 16

Undang-undang SISDIKNAS, (Sistem Pendidikan Nasional), 2003, (UU RI No. 20.

Tahun 2003), (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, 2003), hIm. 9

Page 33: PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain-gdl... · i problematika pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fiqih di madrasah

17

Kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional,

untuk membuat siswa belajar secara aktif, yang menekankan

pada penyediaan sumber belajar. Pembelajaran disini sebagai

proses belajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan

kreatifitas berfikir yang dapat meningkatkan kemampuan

berfikir siswa, serta dapat meningkatkan penguasaan yang baik

terhadap materi pelajaran.17

b. Mata Pelajaran Fiqih

Mata pelajaran adalah “pengetahuan dan pengalaman masa

lalu yang disusun secara sistematis, logis melalui proses dan

metode keilmuan”.18

Fiqih menurut bahasa “tahu atau paham”19

Firman Allah SWT.

“... dan hati mereka telah dikunci mati, maka mereka tidak

mengetahui (QS. At-Taubah : 87)20

Adapun pengertian fiqih menurut istilah ada beberapa

pendapat sebagai berikut:

1) Abdul Wahhab Khallaf berpendapat

Fiqh adalah hukum-hukum syar& yang bersifat praktis

(amaliah) yang diperoleh dan dalil-dalil yang rinci”.21

2) Menurut A. Syafi‟i Karim

Fiqih ialah “suatu ilmu yang mempelajari syarat Islam

yang bersifat amaliah (perbuatan) yang diperoleh dan dalil-

dalil hukum yang terinci dan ilmu tersebut”.22

3) Muhammad Khalid Mas‟ud mengemukakan

17

Syaifui Sagala, op.cit., him. 62 18

Nana Sudjana, Dasar-dasar l3elajar Mengajar, (Bandung : Sinar Barn Aigesindo,

1995), him. 6 19

Teungku Muhamrnad Hasbi ash-Shiddieqy, Pengantar Ilmu Fiqh, (Semarang :

Pustaka Rizki Putra, i997), hIm. 15 20

R.H.A. Soenarjo, dkk, Al-Quran dan Terjemahnya, (Semarang : Toha Putra, 1989),

him. 294 21

Ahmad Rofiq, Hukum-hukum Islam di Indonesia, (Jakarta Raja Garfindo Persada,

2000), hIm. 5 22

A. Syafi‟i Karim, Fiqih - Ushul Fiqh, (Bandung: Pustaka Setia, 1997), him. 11

Page 34: PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain-gdl... · i problematika pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fiqih di madrasah

18

In discussions of the nature of the law and practice

what is implied by Islamic law isfiqih.23

“Pembahasan sebagai hakekat hukum dan bersifat amali

sebagai implikasi (berkaitan dengan) hukum Islam adalah

Fiqih”.

4) Menurut ulama syar‟i

“Fiqih adalah pengetahuan tentang hukum-hukum syari‟ah

Islam mengenai perbuatan manusia yang diambil dan dalildali!

secara rinci / detail”.24

Jadi mata pelajaran fiqih adalah sebuah mata pelajaran yang

menerangkan tentang hukum-hukum syari‟ah Islam dan dalil-dalil

secara terinci.

Sedangkan pembelajaran mata pelajaran fiqh di Madarasah

Diniyyah adalah interaksi pendidik dalam memberikan bimbingan

kepada peserta didik untuk mengetahui ketentuan-ketentuan

syari‟at Islam. Materi yang sifatnya memberikan bimbingan

terhadap warga belajar agar dapat memahami, menghayati dan

mengamalkan pelaksanaan syariat Islam tersebut, yang kemudian

menjadi dasar pandangan dalam kehidupannya, keluarga dan

masyarakat lingkungannya.

Bentuk bimbingan tersebut tidak terbatas pada penberian

pengetahuan, tetapi lebih jauh seorang guru dapat menjadi contoh

dan tauladan bagi warga belajar dan masyarakat lingkungannya.

Dengan keteladanan guru ini diharapkan para orang tua dan

masyarakat membantu secara aktif pelaksanaan pembelajaran mata

23

Imam Muhammad Khalid Mas‟ud, Shatibi’s Philosophy of Islamic Law, (Malaysia

Isiamic Book Trust, 2000), hIm 18 24

imam Muhammad Abu Zahroh, Ushul Fiqih, (Kairo : Dar ai-Fikr al-Arobi, t.th), hlm.

5

Page 35: PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain-gdl... · i problematika pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fiqih di madrasah

19

pelajaran fiqih di dalam rumah tangga dan masyarakat

lingkungannya.25

Setelah mengetahui pengertian pembelajaran mata pelajaran

fiqih kemudian problem-problemnya antara lain :

1. Tenaga Pendidik

Pendidik dalam proses pembelajaran merupakan subjek

utama. Karena ditangan pendidiklah terletak kemungkinan berhasil

atau tidaknya pencapaian tujuan pembelajaran, dan merekalah yang

mengiringi dan mengantarkan pembelajaran kepada peserta didik

di samping harus mengajarkan ilmu pengetahuan (transfer of

knowledge) juga dituntut untuk menyampaikan dan memberikan

penjelasan tentang nilai-nilai positif islami kepada peserta didik

(transfer of value); pendidik dituntut untuk menjadi pengajar yang

profesional berwawasan luas dan memiliki kepribadian yang luhur

sesuai syariat aama Islam sehingga tercipta pendidik yang muallim,

muaddib, dan murobbi.

Selanjutnya dalam melakukan kewenangan profesionalnya,

pendidik dituntut memiliki seperangkat kemampuan (competency)

yang beraneka ragam.

Adapun jenis-jenis kompetensi yang seharusnya dimiliki

oleh pendidik antara lain:

1) Kompetensi Personal

Pendidik yang mempunyai kompetensi personal

dengan baik adalah pendidik yang mempunyai pribadi dalam

hal pengembangan kepribadian, maksudnya adalah

pengembangan kepribadian yang didasarkan pada nilai-nilai

ajaran agama, yang meliputi pengkajian, penghayatan serta

pengalaman.

25

Irsal, Pedoman Kegiatan Belajar Mengajar Madrasah Dinyyah, (Jakarta: Direktorat

Pendidikan Keagamaan dan Pondok Pesantren, 2003), hlm. 38

Page 36: PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain-gdl... · i problematika pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fiqih di madrasah

20

Oleh karena itu pendidik dituntut membiasakan din

untuk bersikap sabar, demokratis, menghargai pendapat orang

lain, sopan, santun, selalu tepat waktu, serta tanggap terhadap

pembaharuan.

2) Kompetensi profesional

Seorang pendidikan dikatakan mempunyai kompetensi

profesional apabila dia menguasai landasan pendidikan.

Disamping itu pendidik diharapkan mengenal fungsi-fungsi

sekolah dalam masyarakat meliputi mengkaji peranan sekolah

sebagai pusat pendidikan, mengkaj i peristiwa-peristiwa yang

memungkinkan sekolah sebagai pusat pendidikan, mengelola

kegiatan sekolah yang memungkinkan sekolah sebagai pusat

pendidikan.

Pendidik dalam hal mi juga diharapkan mengenal

prinsipprinsip psikologi pendidikan, yaitu : mengkaji jenis

perbuatan untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan dan

sikap, seth menerapkan prinsip-prinsip belajar dalam kegiatan

pembelajaran.

Selain itu juga masalah penguasaan bahan pengajaran,

bahan pengayaan, menyusun program pengajaran, pemilihan

media, pengaturan ruang belajar, pelaksanaan program

pengajaran, pengelolaan interaksi belajar mengajar serta

penilaian merupakan bagian dan tugas serat peranan dan

kompetensi pendidik yang merupakan landasan dalam

kompetensi profesional.

3) Kompetensi Sosial

Hal yang perlu dikembangkan dalam kompetensi sosial

adalah kemampuan berinteraksi dan berkomunikasi. Dalam hal

mi bagaimana seorang pendidik berinteraksi dengan teman

sejawat, masyarakat untuk menyampaikan misi pendidikan,

melaksanakan bimbingan penyuluhan, melaksanakan

Page 37: PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain-gdl... · i problematika pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fiqih di madrasah

21

administrasi sekolah. Disamping itu yang perlu dikernbangkan

adalah aspek-aspek dalam hubunga antara manusia dengan

manusia serta manusia ciengan lingkungannya.26

4) Kompetensi kependidikan (pedagogik)

Kompetensi. pedagogik yaitu “kemampuan seorang

guru dan dosen dalam mengelola proses pembelajaran peserta

didik.27

Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru

dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik sekurang-

kurangnya meliputi : pemahaman wawasan atau landasan,

kependidikan, pemahaman terhadap peserta didik,

pengembangan kurikulum, perancangan pembelajaran,

pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis,

pemanfaatan teknologi pembelajaran, evaluasi hasil belajar,

pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan

berbagai potensi yang dimilikinya.28

Syarat-syarat untuk menjadi pendidik sebagaimana

yang ditetapkan oleh direktorat pendidikan agama adalah :

1) Memiliki pribadi mukmin, muslim, dan muhsin

2) Taat untuk menjalankan agama (menjauhkan syariat

agama Islam, dapat memberi contoh tauladan yang baik

kepada peseitadidik)

3) Memiliki jiwa pendidik dan rasa kasih sayang kepada

anak didik dan ikhlasjiwanya

4) Mengetahui tentang dasar-dasar ilmu pengetahuan tentang

keguruan, terutama didaktit dan metodik

5) Menguasai ilmu pengetahuan agama

26

Imron, Profesionalisme Guru Sebuah Tuntutan, Jurnal Pendidikan Islam, Vol. 1, No.

2, Januari, 2005, (Magelang: FAI UMM, 2005), hIm. 86-87 27

Trianto dan Titik Triwulan, Tinjauan Yuridis Hak serta Kewajiban Pendidik menurut

UU Guru dan Dosen, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2006), Cet. I, him. 63 28

http://www.depdiknas.go.id.

Page 38: PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain-gdl... · i problematika pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fiqih di madrasah

22

6) Tidak memiliki cacat rohanian dan jasmaniah dalam

dirinya.29

Oleh sebab itu seorang pendidik dituntut untuk

menguasai ilmu agama dan menjadi tauladan yang baik

dan bisa meningkatkan tingkat keberagaman peserta

didiknya baik dalam hal ubudiyah maupun muamalah

(aspek hablumminallah maupun hablumminannas)

Kemudian masalah yang dihadapi dan aspek

tenaga pendidik, dalam banyak kasus lembaga pendidikan

Islam terutama di madrasah diniyyah adalah masih

mengalami kekurangan staf pengajar balk dan segi

kuantitas maupun kualitas. Secara umum, pendidik masih

memegang paradigma sistem pendidikan Islam kuno.

Dengan kata lain, mayoritas mereka tidak menyampaikan

materi pengajaran dalam konteks sekarang. Mereka

menggunakan berbagai metodologi pengajaran yang tidak

layak untuk memberikan dorongan yang diperlukan bagi

bakat dan pemikiran peserta didik.30

Selain itu, pendidik di madrasah diniyyah

umumnya berlatar belakang pendidikan non keguruan,

disamping keadaannya pun tidak homogen. Ada yang dan

madrasah aliyah, madrasah tsanawiyah, dan pondok

pesantren.

Kebanyakan mereka mengajar di madrasah

diniyyah bukan atas dasar pro fesi, melainkan dengan

berbagai macam motif lain. Ada yang semata-mata untuk

dakwah, mengisi waktu luang dan menanti nikah.31

29

Zuhairini dkk, Metodologi Pendidikan Islam, op.cit., hIm. 25 30

Azyumardi Azra, Pendidikan Islam dan Modernisasi Menuju Milenium Baru, (Jakarta

: Logos, 1999), hIm. 27 31

A. Malik Fadjar, op.cit, hIm. 42

Page 39: PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain-gdl... · i problematika pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fiqih di madrasah

23

Oleh sebab itu pendidik dikatakan kurang

kompeten untuk menjadi tenaga profesional pendidikan,

karena jabatan pendidik yang disandangnya hanya

merupakan pekerjaan alternatif terakhir, tanpa menekuni

tugas sebenarnya selaku pendidik yang berkualitas baik

sesuai tuntutan pendidikan.

2. Materi / Bahan Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih

Materi / bahan pengajaran merupakan hal yang sangat

primer dalam suatu pengajaran. Bahan / materi pengajaran adalah :

„Apa yang harus berikan kepada murid, pengetahuan, sikap / nilai

serta ketrampilan apa yang harus di pelajari murid.32

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam

menetapkan kriteria materi pelajaran yang akan dikembangkan

dalam sistem pembelajaran yaitu:

1) Materi harus sesuai dengan tujuan-tujuan yang telah

dirumuskan

2) Materi pembelajaran supaya terjabar Perincian materi

pelajaran berdasarkan pada tuntutan dimana setiap TIK telah

dirumuskan secara spesifik, dapat diamati dan terukur, mi

berarti terdapat keterkaitan yang erat antara spesifikasi tujuan

dan spesifikasi materi pelajaran

3) Relevan dengan kebutuhan siswa

4) Kesesuaian dengan kondisi masyarakat

5) Materi pelajaran mengandung segi-segi etik

6) Materi pelajaran tersusun dalam ruang lingkup dan urutan

yang sistematik dan logis

32

Djamaluddin Darwis, Strategi Belajar Mengajar, dalam Chabib Toha dan Abd. Mu‟ti

(eds), PBM PAI di Sekolah, Eksistensj dan Proses Belajar Mengajar Pendidikan Agama Islam,

(Sernaran: lAIN Walisongo bekerjasama dengan Pustaka Pelajar, 1998), hIm. 222

Page 40: PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain-gdl... · i problematika pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fiqih di madrasah

24

7) Materi pelajaran bersumber dan buku sumber yang baku,

pribadi guru yang ahli dan masyarakat.33

Adapun materi pelajaran fiqih biasanya dibagi menjadi:

1) Ibadah (ibadah dalam arti sempit)

2) Mu‟amalat (tentang kerjasama antara manusia semisal jual beli,

dan lain-lain)

3) Munakahat (tentang pernikahan)

4) Jinayat (tentang pelanggaran dan pembunuhan)

Sebagai catatan bahwa ibadah biasanya diberikan pada tingkat

permulaan, muamalat diberikan pada tingkat menengah, dan

tingkat tinggi adalah munakahat dan jinayat.34

Sedangkan materi mata pelajaran fiqh di Madrasah Diniyyah

adalah:

1) Syahadatain

2) Hidup bersih

3) Berwudhu

4) Adzan dan iqomah

5) Lafadz fiat shalat fardhu dan do‟a iftitah

6) Lafadz tasbih

7) Lafadz tasyahud dan salam

8) Shalat lima waktu

9) Syarat, rukun dan yang membatalkan shalat

10) Shalat berjama‟ah

11) Sesudah shalat

12) Shalat Jum‟at

13) Shalat sunnah rawatib

14) Shalat sunnah tarawih dan witir

15) Shalat idain

33

Harjanto, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), hIm. 222-224 34

M, Annas Mahduri, op.cit., hIm. 53

Page 41: PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain-gdl... · i problematika pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fiqih di madrasah

25

16) Shalat sunnah dhuha

17) Shalat tahajjud

18) Shalat jama‟ dan qasar

19) Suud sahwi

20) Sujud syukur

21) Shalat bagi orang sakit

22) Puasa

23) Amalan bulan Ramadhan

24) Hari-hari yang haram dan disunnahkan berpuasa

25) Zakat

26) Zakat fitrah dan zakat maal

27) Zakat binatang ternak dan barang tambang

28) Zakat uang kertas

29) Zakat buah-buahan dan biji-bijian

30) Zakat harta perniagaan

31) Shadaqah, infaq dan wakaf

32) Haji

33) Umrah

34) Makanan dan minuman

35) Binatang halal dan binatang haram

36) Qurban, aqiqah dan khitan

37) Jual beli, khiyar dan riba

38) Pinjam meminjam, sewa menyewa dan ijarah dalam Islam

39) Wadiah dan luqathah

40) Kewajiban terhadapjenazah, ta‟ziah dan ziarah kubur

41) Bersuci dan kotoran dan najis

42) Syarat, rukun dan batal tayamum

43) Kaifiat mandi besar

44) Kaifiat shalat fardhu, zikir dan berdo‟a

45) Kaifiat shalat berjama‟ah dan shalat Jumat

46) Shalat jama‟, qashar dan shalat dalam kendaraan

Page 42: PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain-gdl... · i problematika pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fiqih di madrasah

26

47) Sujud tilawah

48) Shalat sunnah

49) Sujud

50) Kaifiat puasa

51) Puasa ramadhan dan puasa nazar

52) Puasa sunnah dan puasa haram

53) Infaq shadaqah dan hadiah

54) Wakaf dan hibah

55) Haji tamatu‟, ifrad dan qiran

56) Persiapan penyelenggaraan haji

57) Penyembelihan

58) Jual beli

59) Riba

60) Menjenguk orang sakit

61) Warisan

62) Pernikahan

63) Thalaq, iddah, dan rujuk.35

Sebagai catatan, walaupun di sekolah umum sudah ada

mata pe1ajaran yang sudah disebutkan seperti di atas, di madrasah

diniyyah juga dipelajari mata pelajaran yang sarna, karena mata

pelajaran yang dipelajari di madrasab diniyyah berfungsi sebagai

kompelementer (pelengkap).

Yang menjadi masalah dalam hal materi adalah biasanya

penyampaian fiqih di madrasah diniyyah biasanya bersifat

pemahaman secara teori saja sehingga pemahaman peserta didik

untuk mengamalkan materi yang sudah diajarkan dirasa kurang.

35

HR. Nur Salim, Standar Nasional Kurikulum Dini)yah Berbasis Kompetensi Mata

Pelajaran Fiqh / Ibadah Tingkal .4waliyah Wustha dan Ulya, (Jakarta : Direktorat Jenderal

Kelembagaan Agama Islam, 2003), hIm. 23-77

Page 43: PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain-gdl... · i problematika pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fiqih di madrasah

27

3. Metode Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih

Metode adalah “jalan atau cara yang harus ditempuh untuk

mencapai suatu tujuan”. Sedangkan pembelajaran berarti “kegiatan

belajar-mengajar yang interaktif yang terjadi antara peserta didik

dan pendidik yang diatur dalam rangka mencapai tujuan tertentu”.

Dengan demikian yang dimaksud dengan metode

pembelajaran adalah “cara-cara yang mesti ditempuh dalam

kegiatan belajar mengajar antara pendidik dan peserta didik untuk

mencapai tujuan tertentu”.36

Dalam penyampaian pembelajaran mata pelajaran fiqih

dapat digunakan beberapa metode, seperti:

1) Metode ceramah

Ialah “cara penyampaian sebuah materi pelajaran

dengan cara penuturan lisan kepáda siswa”.37

Disamping

menerangkan materi, guru dapat menyisipkan cerita-cerita dan

al-Quran dan hadits.

2) Metode tanya jawab

Digunakan untuk lebih menetapkan penguasaan materi

pefajaran serta pemahaman terhadap suatu masalah.

Pertanyaan-pertanyaan yang disusun hendaknya berdasarkan

pengetahuan dan pengalaman warga belajar.

3) Metode diskusi

Digunakan dalam rangka membimbing warga belajar

berpikir rasional untuk mencari kebenaran suatu pendapat

berdasarkan alasan atau dalil yang tepat

4) Metode demonstrasi

Digunakan untuk memperagakan atau mempertujunkkan

contoh suatu proses atau perbuatan, seperti bagaimana gerakan

shalat yang benar

36

Ibid. hIm. 73 37

Arif Armei, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta : Ciputat

Press, 2002), hIm. 153

Page 44: PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain-gdl... · i problematika pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fiqih di madrasah

28

5) Metode latihan (drill)

Digunakan untuk melatih dan membiasakan warga

belajar melaksanakan kaifiat ibadah secara mudah, tepat dan

benar.38

Seperti mencoba melakukan tata cara ibadah haji

dengan bantuan benda-benda tiruan.

Oleh sebab itu metode sebagai salah satu sarana penting

dalam proses pendidikan, di lembaga pendidikan Islam sering

kita jumpai pendekatan metodologi pendidik masih terpaku

pada orientasi tradisionalistis sehingga tidak mampu menarik

minat dan peserta didik. Metode yang digunakan biasanya

hanya menitikberatkan pada kemampuan verbalistik.39

4. Alat pembelajaran mata pelajaran fiqih

Alat pendidikan adalah segala sesuatu yang dipergunakan

dalam usaha untuk mencapai tujuan pendidikan.

Dalam hal mi mata pelajaran fiqih termasuk pendidikan

agama, maka macam-macam alat pendidikan agama yang

dipergunakth dalam pelaksanaannya dikelompokkan menjadi 3

kelompok:

a. Alat pengajaran agama

Dalam melaksanakan pengajaran agama dibutuhkan

adanya alat-alat pengajaran, alat-alat tersebut, antara lain:

1) Alat pengajaran klasikal

Yaitu alat-alat pengajaran yang dipergunakan oleh

guru bersama-sama dengan murid. Sebagai contoh : papan

tulis, kapur, tempat shalat, dan lain sebagainya.

2) Alat pengajaran individual

38

Irsal, Pedoman Kegiatan Belajar Mengajar Madrasah Diniyyah, op.cit., him. 40-41 39

M. Arifin, op.cit., him. 99

Page 45: PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain-gdl... · i problematika pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fiqih di madrasah

29

Yaitu alat-alat yang dimiliki oleh masing-masing

murid dan guru. Misalnya; alat tulis, buku pegangan, buku

persiapan guru.

3) Alat peraga

Yaitu alat pengajaran yang berfungsi untuk

memperjelas maupun mempermudah dan memberikan

gambaran kongkrit tentang hal-hal yang diajarkan

4) Selain alat peraga yang disebutkan di atas, masih ada alat-

alat pendidikan yang lebih modern yang dapat

dipergunakan dalam bidang pendidikan agama

a) Visual - aids, yaitu alat-alat pendidikan yang dapat

diserap melalui indera penglihatan, seperti gambar yang

diproyeksikan dan lain sebagainya

b) Audio - aids, yaitu alat pendidikan yang diserap melalui

indera pendengaran seperti radio, tape recorder

c) Audio visual-aids, yaitu alat pendidikan yang dapat

diserap dengan penglihatan dan pendengaran

b. Alat pendidikan yang langsung

Ialah dengan menanamkan pengaruh positif kepada

peserta didik, dengan memberikan tauladan, memberikan

nasehat-nasehat, perintahperintah berbuat amal shaleh, melatih

dan membiasakan sesuatu amalan dan sebagainya

c. Alat pendidikan yang tidak langsung

Yaitu alat yang bersifat kuratif, agar peserta didik

menyadari atas perbuatannya yang salah dan berusaha

memperbaikinya.40

Kemudian Pendidikan agama sebagaimana pendidikan

lainnya juga membutuhkan sarana dan fasilitas yang membawa

peserta didik untuk lebih menghayati agama.

40

Zuhairini, dkk., Metodologi Pendidikan Agama, op,cit., him. 37-40

Page 46: PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain-gdl... · i problematika pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fiqih di madrasah

30

Sarana yang bersifat fisik seperti fasilitas peribadatan

dan buku-buku bacaan yang bernilai moral — religius, alat-alat

peraga pendidikan agama dan yang memotivasi perilaku susila

atau sopan santun sosial dan nasional, disamping mendorong

terciptanya kemampuan kreatif dalam berilmu pengetahuan,

dan lain sebagainya. Perlu disediakan. Akan tetapi, dalam

sarana tersebut belum memadai, karena sumber dana yang

terbatas maka kelengkapan sarana dan fasilitaspun terbatas

pula.

5. Evaluasi pembelajaran mata pelajaran fiqih

“Penilaian atau evaluasi adalah suatu proses yang sistematis

untuk menentukan atau membuat keputusan sampai sejauh mana

tujuan-tujuan pengajaran yang telah dicapai oleh siswa.41

Dalam Essential of Educational Psychology dijelaskan,

tujuan evaluasi yaitu:

(1) to determine the status of each pupil in various subjects and in

various objectives of the curriculum, (2) to evaluate the status and

rate of growth of each pupil in terms of his ability and age; (3) to

ident5 the educational needs of each pupil; (4) to identj5i the gied

pupil, the normal pupil and the slow-learning pupil (5) to group

pupils for instructional purposes within the class group, (6) to

analyze or diagnose an individual pupil’s dfJiculties and rate of

growth; (7) to determine the achievement status of the class at the

beginning and the end of the term.42

(1) Untuk menentukan macam-macam subjek dan objek kurikulum

untuk setiap murid; (2) untuk menilai status tingkat pertumbuhan

kemampuan dan umur setiap murid; (3) untuk mengidentifikasi

kebutuhan pendidikan tiap-tiap murid; (4) untuk mengidentifikasi

murid berbakat, murid biasa, dan murid lamban belajar; (5) untuk

mengelompokkan murid untuk tujuan instruksional ke dalam kelas;

(6) untuk menganalisa dan mendiagnosa kesulitan-kesulitan murid

41

M. Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung :

Remaja Rosdakarya, 2001), hIm. 3 42

Charles B. Skinner (ed), Essentials of Educational Psychology, (Tokyo : Prantice Hall

& Maruzen Company Ltd, 1958), hIm. 44 1-442

Page 47: PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain-gdl... · i problematika pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fiqih di madrasah

31

dan tingkat pertumbuhannya; untuk menentukan status prestasi

dalam kelas pada awal dan akhir masa belajar.

Prinsip dan kriteria yang perlu diperhatikan dalam penyel

enggaraan evaluasi pembelaj aran, prinsip-prinsip tersebut meliputi

hal-hal :

a. Prinsip integralitas, prinsip mi menghendaki bahwa rancangan

evaluasi hasil belajar tidak hanya menyangkut teori,

pengetahuan dan ketrampilan saja, tetapi juga mencakup aspek-

aspek kepribadian siswa seperti apresiasi, sikap, minat,

pemikiran kritis, proses adaptasi dan lain-lain secara personal

maupun kelompok.

b. Prinsip kontinuitas, kontinuitas dalam evaluasi berarti guru

secara kontinyu membimbing pertumbuhan dan perkembangan

siswa. Dengan demikian program evalüasi pembelajaran

merupakan rangkaian dan bimbingan belajar santri. Penilaian

pun pada akhirnya harus dilakukan secara berkesinambungan,

tidak hanya sesekali, misalnya UTS / UAS saja.

c. Prinsip obyektivitas. Dengan prinsip mi, hasil evaluasi harus

dapat diinterpretasikan dengan jelas dan tegas. Jadi setelah

diadakan evaluasi, keadaan siswa dapat diketahui secara jelas

dibanding sebelumnya, baik mengenai kondisi belajar, tingkat

kemajuan maupun keadaan persiswa diantara siswa lainnya.

Disamping prinsip-prinsip di atas, ada beberapa kriteria

evaluasi yang sangat perlu dikuasai oleh seorang guru, yaitu:

a Validitas maksudnya seorang guru harus benar-benar mampu

menilai bidang yang ingin dicapai

b Reabilitas, artinya evaluasi yang diadakan oleh guru kepada

muridnya harus dapat memberikan hasil yang konsisten, tetap

dan tidak berubahubah

Page 48: PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain-gdl... · i problematika pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fiqih di madrasah

32

c Praktis, yakni tindakan evaluasi mudah dilaksanakan

berdasarkan pertimbangan efisien dan efektifitas, baik

menyangkut masalah waktu, biaya maupun tenaga

Demikianlah beberapa prinsip dan kriteria evaluasi

pembelajaran yang merupakan bagian dan ketrampilan

mengevaluasi yang hams dikuasai oleh siswa guru agar mampu

benar-benar menilai para.. siswa dengan tujuan pendidikan yang

diprograrnkan.43

Kemudian evaluasi yang dilaksanakan di madrasah

diniyyah biasanya dilakukan selama kegiatan belajar mengajar

berlangsung. Bila perlu penilaian awal dilakukan untuk

memperoleh gambaran tingkat penguasaan siswa akan pelajaran

yang akan dipelajari. Sedangkan penilaian lainnya diberikan untuk

memperoleh gambaran sejauh mana tingkat perubahan kemampuan

akhir setiap satuan pelajaran (post test).

Pada pertengahan catur wulan (sub sumatif), dan akhir catur wulan

(tes sumatif).44

Sedangkan yang menjadi problem evaluasi mata pelajaran

fiqih di madrasah diniyyah adalah masih berorientasi pada sasaran

kemampuan kognitif seperti selama mi berlaku dalam evaluasi

belajar tahap akhir.45

Selain masalah-masalah di atas, masalah lain dalam

pendidikan Islam adalab orientasi pendidikan Islam yang

cenderung meithat konsep keilmuan Islam sebagai‟dimensi

keakhiratan saja telah membawa kuat bahwa Islam adalah agama

ukhrawi. Hal mi membawa implikasi yang cukup luas, seperti

menyempitnya pengertian ulama sebagai hanya ahli ilmu-ilmu

43

Ainurrofiq Dawam dan Ahmad Ta‟arifin, Manajemen Madrasah Berbasis Pesantren,

(Sapen : Listafarista Putra, 2005), hIm. 100-101 44

Irsal, Pedornan Penyelenggaraan dan Pernbinaan Madrasah Diniyyah, op.cit., him. 82 45

Haidar Putra Daulay, Pendidikan Islam dalam Sistem Pendidikan Nasional di

Indonesia, (Jakarta: Prenada Media, 2004), hIm. 40

Page 49: PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain-gdl... · i problematika pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fiqih di madrasah

33

keislaman (dalam pengertiannya yang terbatas, bahkan sempit,

yaitu ilmu fiqih).46

46

M. Din Syamsudin, Etika Agama dalam Membangun Masyarakat Madani,

(Jakarta:Logos, 2001), hIm. 116

Page 50: PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain-gdl... · i problematika pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fiqih di madrasah

34

BAB III

KAJIAN OBJEK PENELITIAN TENTANG PROBLEMATIKA

PEMBELAJARAN MATA PILAJARAN FIQH DI MADRASAH

DINIYYAH AL HUDA TAHUN PELAJARAN 2011

A. Gambaran Umum Madrasab Diniyyah Al Huda

1. Tinjauan Historis

Madrasah Diniyyah Al Huda Desa Pulosari Kabupaten Demak

berdiri pada tahun 1990. Kepala madrasahnya adalah Bapak. K. Hasan

Murtadlo, tanah pembangunan madrasah diniyyah tersebut merupakan

wakaf dari Bapak. KH. Nahrowi. Waktu itu ruang kelasnya hanya terdiri

dari 3 ruang, dengan jumlah peserta didik 46 anak.

Seiring dengan perubahan zaman, dan semakin diperlukannya

pendidikan agama, jumlah peserta didik tahun demi tahun terus bertambah,

sehingga membutuhkan tambahan ruang kelas baru. Pada saat itu, pemisah

antara kelas yang satu dengan yang lainnya hanya berupa papan tulis. Jadi,

yang tadinya terdiri dan 3 ruang kelas menjadi 6 ruang kelas.

Karena sudah mengalarni perubahan fisik, sehingga madrasah

diniyyah tersebut dapat lebih maju, teratur dan lebih tertib, terutama dalam

sistem pembelajarannya. Sehingga kebutuhan masyarakat akan pendidikan

agama bagi putra-putri mereka dapat terpenuhi dengan baik.1

2. Tinjauan Geografis

Setelah peneliti melakukan wawancara dengan Bapak. K. Hasan

Murtadlo dan observasi secara langsung, maka dapat diperoleh data

sebagai berikut:

1 Wawancara dengan Bapak. K. Hasan Murtadlo selaku Kepala Madrasah Diniyyah Al

Huda pada tanggal 19 .April 2011

34

Page 51: PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain-gdl... · i problematika pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fiqih di madrasah

35

1. Letak Daerah

Madrasah Diniyyah Al Huda terletak di Desa Pulosari

Kecamatan Karangtengah Demak. Dengan jarak dan jalan raya ke

lokasi lebih strategis.

2. Batas areal

1) Sebelah barat : Koramil Karangtengah

2) Sebelah timur : Perkampungan penduduk

3) Sebelah utara : Jalan Raya

4) Sebelah selatan : Perkampungan Penduduk

3. Luas Tanah

Luas tanah Madrasah Diniyyah Al Huda adalah 10 x 20 m2

3. Keadaan Peserta Didik

Pendidikan agama yang dilaksanakan di madrasah diniyyah sangat

dibutuhkan. Hal ini dikarenakan untuk menambah pendidikan agama yang

telah diperoleh di sekolah umum dirasakan belum cukup dalam

menyiapkan keberagamaan anaknya. Selain itu pendidikan agama di

madrasah diniyyah bertujuan untuk memperdalam dan memperluas

pemahaman, penghayatan dan pengamalan ajaran Islam.

Uraian di atas sesuai dengan pernyataan yang dikemukakan oleh

orang tua dari Kamal yaitu Bapak Afwan. Beliau menyatakan bahwa

pendidikan di madrasah diniyyah sangat penting agar anaknya mengetahui

ilmu-ilmu agama. Selain itu juga beliau menyatakan bahwa pendidikan

agama di sekolah umum dirasa belum cukup. Maka perlu tambahan

pendidikan agama dengan cara menyekolahkan anaknya di madrasah

diniyyah.2

Pernyataan tersebut sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh

orang tua dari Kiki Amalia yaitu Bapak Subhi. Akan tetapi selain beliau

mengemukakan hal tersebut, beliau menyatakan bahwa dengan

menyekolahkan anaknya di madarasah diniyyah, maka anak mendapat

2 Wawancara dengan Bapak Afwan orang tua dan Kamal pada tanggal 20 April 2011

Page 52: PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain-gdl... · i problematika pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fiqih di madrasah

36

pendidikan agama sedini mungkin dan misalkan belajar di pondok

pesantren sudah pernah merasakan pendidikan agama di madrasah

diniyyah.3

Kemudian mengapa yang dipilih Madrasah Diniyyah Al Huda,

rata-rata mereka mempunyai argumen yang sama, bahwasannya mereka

memasukkan di madrasah diniyyah tersebut karena :

a) Sistem pembelajarannya seperti di pondok pesantren

b) Turun temurun, maksudnya zaman dahulu mereka belajar pendidikan

agama di Madrasah Diniyyah Al Huda, kemudian anaknya juga

disekolahkan di madrasah diniyyah tersebut.

c) Karismatik kiainya

d) Apabila masuk ke pondok pesantren, lulusan dari Madrasah Diniyyah

Al Huda dapat diandalkan dalam arti selalu mendapat ranking

Oleh sebab itu Madrasah Diniyyah Al Huda mempunyai jumlah

peserta didik yang cukup banyak. Dalani hal mi peneliti melakukan

penelitian pada tahun pelajaran 2011, maka keadaan peserta didik pada

tahun 2011, sebagai berikut:

Jumlah peserta didik Madrasah Diniyyah Al Huda tahun 2011

sebanyak 227 peserta didik, untuk lebih jelasnya keadaan peserta didik

tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel I

Keadaan Peserta didik Madrasah Diniyyah Al Huda

Tahun 2011 4

No Kelas Siswa

Jumlah Keterangan Putra Putri

1 I 21 18 39

2 II 12 12 24

3 III 21 20 41

3 Wawancara dengan Bapak Subhi orang tua dan Kiki Amalia pada tanggal 21 April 2011

4 Dikutip dan Daftar Absensi Siswa perkelas pada tanggal 16 Mei 2011

Page 53: PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain-gdl... · i problematika pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fiqih di madrasah

37

4 IV 10 14 24

5 V 10 12 22

6 VI 12 16 28

4. Keadaan Pendidik

Pendidik di Madrasah Diniyyah Al Huda terdiri dan 14 pendidik,

rata-rata mereka memiliki latar belakang pendidikan agama yang kuat,

karena semuanya telah mengenyam pendidikan agama di pondok

pesantren, keadaan tenaga pendidik dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel II

Keadaan Pendidik Madrasah Diniyyah Al Huda

Tahun 20115

No Nama Jabatan Mapel Yang

Diampu Keterangan

1. K. Hasan

Murtadlo

Ka. Mad dan

Duru Mape

Tauhid

Tajwid

Kelas I

Kelas II

2. Mahmudi Sekretaris

dan Guru

Mapel

B.Arab

Akhlaq

Tajwid

Shorof

Kelas V

Kelas VI

Kelas IV

Kelas IV

3. Puji Raharjo Bendahara

dan Guru

Mapel

Akhlaq

Tauhid

Kelas III & V

Kelas II

4. H. Tukiran Seksi

Pendidikan

dan wali

kelas VI dan

Guru Mapel

Nahwu

Tarkib

Al-Qur’an

Tajwid

Tarikh Nabi

Kelas VI

Kelas VI

Kelas V

Kelas VI

Kelas VI

5. Muhtarom Aziz Seksi Humas Khot Kelas III

5 Dikutip dan Dokumen Daftar Pengajar Madrasah Madrasah Diniyyah Al Huda, pada

tanggal 16 Mei 2011

Page 54: PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain-gdl... · i problematika pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fiqih di madrasah

38

dan Guru

Mapel

Shorof

Tajwid

B. Arab

Kelas III

Kelas II

Kelas III &

VI

6. Nur Hamid Guru Mapel Fiqh

Tauhid

Hadits

Tajwid

Kelas VI

Kelas VI

Kelas VI

Kelas V

7. Ulil Albab Guru Mapel Shorof

Tauhid

Kelas VI

Kelas IV

8. Uswatun

Hasanah

Guru Mapel Tajwid

B. Arab

Kelas I

Kelas I dan II

9. Asrori Guru Mapel Fiqh

Hadits

Nahwu

Kelas III

Kelas IV

Kelas IV

10. Jalil Wali Kelas

II dan Guru

Mapel

Fiqh

Tarikh Nabi

Al-Qur’an

Tauhid

Kelas II

Kelas II

Kelas II

Kelas IV

11. Qibtiyah Wali Kelas I

dan Guru

Mapel

Al Qur’an

Fiqh

Khot

Kelas I

Kelas I

Kelas I

12. Mahmudah Wali Kelas

V dan Guru

Mapel

Nahwu

Tarkib

Shorof

Akhlak

Kelas V

Kelas V

Kelas IV

Kelas IV

13. Syarifah Wali Kelas

IV dan Guru

Mapel

Al Qur’an

B. Arab

Fiqh

Hadits

Kelas IV

Kelas IV

Kelas IV

Kelas V

Page 55: PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain-gdl... · i problematika pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fiqih di madrasah

39

14. M. Nafik Wali Kelas

III dan Guru

Mapel

Al Qur’an

Nahwu

Kelas III

Kelas III

5. Kegiatan pembelajaran / belajar mengajar

Setelah peneliti melakukan wawancara dan observasi secara

Iangsung dalam proses pembelajaran di Madrasah Diniyyah Al Huda,

diketahui bahwa KBM dilaksanakan pada sore hari yaitu tepatnya pada

pukul 14.00 WIB s/d 16.30 WIB.

Sistem pembelajaran yang digunakan adalah guru ma’nani kitab,

baru menjelaskan apa maksud dan kandungan kalimat yang diajarkan

tersebut. Sistem tersebut bagi kelas III s/d kelas VI. Sedangkan untuk

kelas I dan II masih dilatih mulai dari cara menulis Arab. Jadi dimulai dari

guru menulis kalimatnya, kemudian meniru di dikitab atau bukunya

masing-masing. Apabila sudah selesai, guru menerangkan. Bahkan untuk

pelajaran tertentu murid diharuskan untuk menghafal dan setoran.

Dalam kegiatan pembelajaran di Madrasah Diniyyah Al Huda

untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, menggunakan beberapa

metode, diantaranya:

a. Metode Bandongan

Metode mi diterapkan oleb ustadz dengan cara ustadz membaca

suatu kitab dan murid membawa kitab yang sama kemudian murid

mendengarkan dan menyimak tentang bacaan tersebut.

Dalam hal in murid juga dituntut untuk bisa memberi makna

kitab tanpa melihat contoh dan simbul-simbul yang telah ada.

Misalnya mubtada’ dengan simbol (م), khabar dengan simbol (خ)dan

sebagainya.

b. Metode Ceramah

Adalah suatu cara mengajar atau penyajian materi melalui

pengaturan lisan oleh guru kepada murid. Metode ini sering diterapkan

Page 56: PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain-gdl... · i problematika pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fiqih di madrasah

40

setelah guru meberi makna kitab, kemudian menerangkan maksud dan

pembahasan kitab tersebut.

c. Metode Tanya Jawab

Adalah suatu cara penyajian materi melalui pengajuan

pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan kepada murid untuk

memahami materi tersebut. Contoh dalam pelajaran nahwu, fiqh,

bahasa Arab, tajwid dan lain-lain, untuk itu murid diharapkan mampu

rnenguasai dan memahami materi yang sudah diajarkan.

d. Metode Hafalan

Dalam metode ini anak disuruh menghafalkan materi yang

telah lalu. Seperti mata pelajaran al-Quran, shorof, tajwid, nahwu.6

Jadi metode yang digunakan masih metode konvensional.

B. Problematika Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqh di Madrasah Diniyyah

Al Huda

Sebelum mengetahui tentang problematika yang dihadapi dalam

pembelajaran fiqih madrasah diniyyah penulis terlebih dahulu menjelaskan

tujuan pembelajaran mata pelajaran fiqih tersebut:

1. Tujuan Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqh

Berdasarkan wawancara dengan Bapak. Nur Hamid tujuan

diajarkannya mata pelajaran fiqh di madrasah diniyyah, adalah sebagai

bentuk pengenalan tentang hukum-hukum agama Islam terutama bab

shalat.

Begitu juga dengan Bapak Asrori, beliau mengatakan bahwa tujuan

yang ingin dicapai dalam pembelajaran fiqh adalah untuk mengetahui

hukum syariat Islam terutama dalam hal shalat 5 waktu. Pendapat tersebut

sama dengan apa yang telah dikemukakan oleh Bapak Tukiran .

Bapak Jalil mengatakan bahwa pembelajaran mata pelajaran fiqh

bertujuan:

6 Wawancara dengan Bapak. K. Hasan Murtadlo selaku Kepala Madrasah Diniyyah Al

Huda, pada tanggal 19 April 2011

Page 57: PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain-gdl... · i problematika pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fiqih di madrasah

41

a. Agar siswa mengetahui, memahami, masalah hukum-hukum agama.

b. Agar siswa mengamalkan apa yang sudah dipelajari di madrasah

c. Agar siswa mengetahui dasar-dasar orang beribadah

Rata-rata pengajar mata pelajaran fiqh memiliki argumen yang

sama, sebagaimana dikemukakan oleh Ibu Qibtiyah dan Bapak H. Tukiran,

bahwasanya yang diharapkan oleh semua pengajar adalah siswa dapat

mengetahui, memahami, dan mengamalkan materi yang telah diajarkan

oleh ustadz/gurunya.

Kemudian faktor – faktor yang menjadi problen pembelajaran mata

pelajaran fiqih di madrasah diniyyah Al Huda antara lain :

1. Tenaga Pendidik

Pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fiqh di Madrasah

Diniyyah Al Huda, didukung dengan adanya tenaga pendidik sebanyak 6

orang Pendidik tersebut antara lain Bpk. Nur Hamid mengajar mata

pelajaran fiqh kelas I. Setelah lulus dari Madrasah Tsanawiyah Al Huda

beliau masuk ke Pondok Pesantren al-Istiqomah Kembangan Demak

selama 4 tahun. Selanjutnya yang mengajar mata pelajaran fiqh kelas II

adalah Bapak Jalil, beliau juga nyantri di Pondok pesantren al-Istiqomah

Kembangan Demak selama 3 tahun. Begitu juga dengan Bapak Asrori

sebagai pendidik mata pelajaran fiqh kelas III. Setelah lulus dan Madrasah

Tsanawiyah, beliau melanjutkan ke pesantren al-Istiqomah selama 3 tahun,

kemudian karena ingin mencari pengalaman baru beliau pindah ke pondok

pesantren Mamba’ul Ulum Gajah Demak, selama 3 tahun pula pendidik

mata pelajaran fiqh kelas IV adalah Bapak Jalil. Selain beliau nyantri di

Pondok Pesantren al-Falah, beliau juga sekolah di MAN I Demak. Setelah

itu dia meneruskan belajar di Pondok tersebut selama 2 tahun. Sedangkan

pendidik mata pelajaran fiqh kelas V adalah Bapak H. Tukiran. Lulus dari

SMP pada tahun 1989. Beliau langsung melanjutkan belajarnya dengan

nyantri ke Pondok Pesantren al-Anwar Rembang selama 6 tahun. Dan

pendidik mata pelajaran fiqh kelas VI adalah Bapak. Nur Hamid setelah

Page 58: PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain-gdl... · i problematika pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fiqih di madrasah

42

lulus dari MTs Negeri Karangtengah Demak, beliau meneruskan

belajarnya ke Pondok Pesantren Fathul Huda Sayung Demak.7

Rata-rata mereka lulusan dari pondok pesantren, jadi mereka masih

memegang paradigma sistem pendidikan Islam kuno. Selain itu kelemahan

tenaga pendidik mata pelajaran fiqh di Madrasah Diniyyah Al Huda adalah

bukanlah orang yang memang khusus atau kompeten mengajar mata

pelajaran fiqh, yang penting mereka dapat mengartikan kitab yang

berbahasa Arab. Mereka juga rata-rata merangkap mata pelajaran yang

lain.8 Selain itu, mereka juga tidak membuat/menyusun perencanaan

pembelajaran.

Ada juga pendidik mata pelajaran fiqh yaitu Ibu Syarifah, kurang

persiapan dalam mengajar, karena saat beliau mengajar, bertanya kepada

murid-munidnya sampai dimana pelajarannya, dan beliau tidak

mempunyai kitab pegangan, sehingga meminjam muridnya.9 Seharusnya

hal itu tidak boleh terjadi.

Solusinya untuk menunjang tenaga pendidik madrasah diniyyah

yang kompeten sebaiknya pemerintah menyiapkan lembaga pendidikan

khusus guru madrasah diniyyah untuk memperoleh sertifikasi.

2. Materi Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqh

Materi / bahan pelajaran mata pelajaran fiqh yang diterapkan di

Madrasah Diniyyah Al Huda, dan pertama hingga sekarang belum

mengalami perubahan, materi tersebut diambil dan kitab Mabadiul

Fiqhiyyah.

Penggunaan kitab Mabadiul Fiqhiyyah tersebut berkelanjutan

untuk masing-masing kelas kecuali kelas I dan II, karena kelas tersebut

sama-sama menggunakan kitab Mabadiul Fiqhiyyah juz I. Sedangkan

untuk kelas III menggunakan kitab Mabadiul Fiqhiyyah Juz 2, kemudian

7 Wawancara dengan masing-masing pendidik mata pelajaran Fiqh madrasah Diniyyah Al

Huda, tanggal 18 April 2011 8 Wawancara dengan Bpk. H. Tukiran, Seksi Pendidikan, tanggal 25 April 2011

9 Observasi Iangsung di kelas IV, tanggal 4 Mei 2011

Page 59: PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain-gdl... · i problematika pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fiqih di madrasah

43

kelas IV dan kelas V menggunakan kitab Mabadiul Fiqhiyyah juz 310

, dan

kelas VI menggunakan Mabadiul Fiqhiyyah juz 4.11

Materi-materi yang terkandung dalam kitab-kitab tersebut adalah sebagai

berikut:

a. Mabadiul Fiqhiyyah Juz I

Isinya antara lain mengenai:

1) Pengertian Islam

2) Rukut Islam

3) Makna Syahadat Tauhid

4) Makna Syahadat Rasul

5) Makna mengerjakan shalat

6) Pengertian shalat 5 waktu

7) Perkara yang mewajibkan sebelum shalat

8) Fardlunyawudlu

9) Niat berwudlu

10) Pengertian hadast kecil

11) Perkara yang membatalkan wudlu

12) Macam-macam najis

13) Aurat

14) Waktu shalat 5 waktu

15) Lafal adzan

16) Lafal iqomah

17) Rukun shalat

18) Bacaan ketika takhbiratul ihram

19) Bacaan setelah membaca do’a iftitah

20) Bacaan ketika rukuk

21) Bacaan ketika I’tidal

10

Untuk Kelas IV membahas tentang dasar-dasar Islam s/d perkara yang membatalkan

shalat sedangkan untuk kelas V membahas tentang shalat rawatib dan ghoiru rwatib syarat thawaf

dan sai. 11

Wawancara kepada masing-masing tenaga pengajar mata pelajaran fiqh di Madrasah

Diniyyah Al Huda

Page 60: PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain-gdl... · i problematika pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fiqih di madrasah

44

22) Bacaan ketika sujud

23) Bacaan ketika duduk diantara dua sujud

24) Bacaan ketika tasyahadud akhir

25) Bacaan I’tidal akhir ketika shalat subuh

26) Zakat

27) Puasa ramadhan

28) Shalat id

29) Bacaa setelah adzan

30) Bacaan pada waktu membasuh dua telapak tangan, berkumur,

memasukkan air dalam hidung, membasuh wajah, membasuh

tangan dan kin dan kanan, mengusap sebagian kepala, mengusap

dua telinga dan membasuh dua kaki

31) Bacaan ketika selesai shalat

b. Kitab Mabadiul Fiqhiyyah juz 2

lsinya adalah sebagai berikut

1) Hukum-hukum Islam

2) Thaharah (bersuci)

3) Macam-macam najis

4) Istinja’

5) Fardlunyawudlu

6) Mandi

7) Tayamum

8) Shalat

9) Shalat jam&ah

10) Shalat musafir

11) Shalat Jum’at

12) Shalat jenâsah

13) Zakat

14) Puasa

15) Haji

Page 61: PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain-gdl... · i problematika pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fiqih di madrasah

45

c. Kitab Mabadi’ul Fiqhiyyah juz 3

Kitab tersebut membahas tentang:

1) Dasar-dasar Islam

2) Hukum-hukum Islam

3) Thaharah (bersuci)

4) Macam-macam najis

5) Istinja

6) Wudhr

7) Mandi

8) Tayamum

9) Haid dan nifas

10) Shalat

11) Sunah dalam shalat

12) Perkara yang membatalkan shalat

13) Shalat rawatib dan goiru rawatib

14) Shalat jamaah

15) Macam-macam ma’mum

16) Shalat musafir

17) Shalat Jum’at

18) Shalat

19) Shalat Jenazah

20) Zakat

21) Zakat fitrah

22) Puasa

23) Haji dan umrah

24) Syarat-syarat tawaf dan sa’i

d. Kitab Mabadiul Fiqhiyyah juz 4

Kitab tersebut membahas:

1) Thaharah (bersuci)

2) Wudlu

3) Mandi

Page 62: PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain-gdl... · i problematika pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fiqih di madrasah

46

4) Tayamum

5) Raid dan nifas

6) Sesuatu yang diharamkan ketika mempunyai hadast (hadast kecil /

besar)

7) Shalat

8) Shalat musafir

9) Shalat Jumat

10) Shalat Jenazah

11) Zakat

12) Puasa

13) Haji

14) Sesuatu yang halal dan haram untuk dimakan

15) Binatang buruan

16) Jual beli

17) Riba

18) Nikah

19) Thalaq

20) Warisan

Sebagai catatan bahwa materi dalam kitab Mabadiul Fiqhiyyah

hampir sama, akan tetapi pendalaman materi antara juz satu dengan juz

yang lain berbeda. Karena disesuaikan dengan tingkat usia atau

pemahaman peserta didik (bersifat sekuensial).

Materi / bahan pengajaran merupakan hal yang sangat primer

dalam suatu proses pembelajaran, karena materi merupakan apa yang

harus diberikan kepada peserta didik, sehingga mereka dapat bertambah

pengetahuannya dan dapat merubah sikap setelah mereka belajar tentang

apa yang sudah dipelajari.

Untuk itu materi harus bersifat kontinyu, artinya untuk jenjang

yang satu kejenjang berikutnya berbeda, sehingga ada proses pendalaman

materi. Akan tetapi, materi mata pelajaran fiqh di Madrasah Diniyyah Al

Huda pada kelas I dan kelas II, belum bersifat kontinyu, karena kedua

Page 63: PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain-gdl... · i problematika pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fiqih di madrasah

47

kelas tersebut menggunakan kitab yang sama yaitu Mabadiul Fiqqijyah juz

I.12

dan materinya tentu juga sama, sehingga belum ada proses pendalaman

disini. Seharusnya tiap tahun ajaran baru ada pertemuan para pendidik

yang membahas materi yang diajarkan tiap kelasnya sehingga ada

kesinambungan materi dari kelas yang satu ke kelas lainnya.

Kemudian, kalau dilihat dari segi materi, di Madrasah Diniyyah Al

Huda di kelas III ada bab tentang haji. Hal tersebut dirasa belum relevan

dengan kebutuhan siswa. Solusinya di ganti materi yang lebih relevan.

Sesuai dengan pengamatan penulis, metode pembelajaran mata pelajaran

fiqh di Madrasah Diniyyah Al Huda masih menggunakan metode

konvensional, seperti bandongan, ceramah, Tanya jawab dan hafalan.

Perlu kita ketahui, bahwa mata pelajaran fiqh merupakan mata

pelajaran yang tidak hanya dituntut untuk penguasaan kognitif saja. Akan

tetapi efektif dan psikomotorik juga harus dikuasai. Akan tetapi di

Madrasah Diniyyah Al Huda belum adanya metode demonstrasi, yaitu

metode pembelajaran yang dilakukan dengan cara memperagakan. Hal ini

sesuai dengan pengamatan penulis, saat mengikuti proses pembelajaran

mata pelajaran fiqh di kelas V, pada waktu itu menerangkan tentang shalat

jenazah. Pendidik hanya menerangkan teorinya saja, sebagaimana yang

tertulis dalam kitab Mabadi”ul Fiqhiyyah Juz 3.13

Oleh sebab itu, metode

bandongan, ceramah, tanya jawab dan hafalan saja, belum cukup sebagai

sarana dalam mencapai tujuan pembelajaran.

3. Metode pembelajaran mata pelajaran fiqh

Metode merupakan sebuah sarana yang ditempuh dalam mencapai

tujuan, tanpa pemilihan metode yang relevan dengan tujuan yang akan

dicapai, maka akan sulit untuk mewujudkannya. Oleh karena itu seorang

pendidik harus mampu .menggunakan metode yang tepat, efektif dan

bervariasi agar proses pembelajaran yang berlangsung tidak menjenuhkan.

12

Wawancara dengan Bapak Asrori dan Bapak Jalil , tanggal 21 April 2011 13

Observasi Iangsung di keas V, pada tanggal 26 April 2011

Page 64: PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain-gdl... · i problematika pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fiqih di madrasah

48

Sejauh pengamatan peneliti, tampaknya metode yang masih

dominan dalam pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fiqh di

Madrasah Diniyyah Al Huda adalah metode konvensional seperti yang

diterapkan di pondok pesantren, yaitu metode bandongan. Metode ini

diterapkan di kelas II s/d kelas VI. Ketika guru membacakan kitab dan

maknanya, siswapun aktif menyimak dan memberi makna dengan bahasa

Jawa yang ditulis dengan huruf arab secara vertikal (disebut juga dengan

makna gundul). Sedangkan untuk kelas I, guru memberikan murodnya.14

Dengan menuliskan di papan tulis kemudian siswa menuliskan di dalam

bukunya masing-masing

Selain metode bandongan, para pengajar juga menerapkan metode

ceramah. Metode mi diterapkan ketika target materi yang diajarkan dalam

satu jam pelajaran telah tercapai. Metode ceramah digunakan oleh seorang

guru untuk menjelaskan materi yang telah diajarkan.

Dalam setiap pembelajaran ada guru yang menyisakan waktu

kurang lebib 15 menit untuk tanya jawab. Hal ini dilakukan oleh Bapak

Ali Ma’sum dengan tujuan apakah siswa memahami materi yang sudah

diajarkan. Sebagai imbalannya siswa yang mampu menjawab dibolehkan

pulang duluan. Kemudian untuk pengajar mata pelajaran fiqh yang lain,

biasanya metode Tanya jawab dilakukan tiap dua minggu sekali.

Metode lain yang diterapkan pada saat pembelajaran mata

pelajaran fiqh adalah metode hafalan, metode ini diterapkan untuk kelas I.

Solusinya dianjurkan selain menggunakan metode yang

konfesiaonal harus disertai metode yang berupa praktek misalnya metode

demonstrasi.

4. Alat pembelajaran mata pelajaran fiqh

Untuk mencapai tujuan pembelajaran sesuai yang diharapkan,

diperlukan alat bantu dalam pelaksanaan pembelajaran tersebut. Oleh

14

Wawancara dengan Bapak Jalil, pada tanggal 21 April 2011

Murod artinya memberikan arti (dalam Bahasa Jawa contoh: سالم :artinya) ( س .مااال

soal : punopo ingkang dipun wastani Islam?

Page 65: PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain-gdl... · i problematika pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fiqih di madrasah

49

sebab itu di Madrasah Diniyyah Al Huda dalam melaksanakan

pembelajaran mata pelajaran fiqh juga memerlukan alat pembelajaran.

Alat pembelajaran yang ada di Madrasah Diniyyah Al Huda terdiri

dari : kapur, papan tulis, dan tempat shalat, alat tulis yang dimiliki masing-

masing peserta didik, dan buku pegangan. Buku pegangan yang dimaksud

disini adalah kitab Mabadiul Fiqhiyyah.15

Seperti yang sudah dijelaskan pada bagian yang terdahulu bahwa

alat pembelajaran mata pelajaran fiqh di Madrasah Diniyyah Al Huda

hanya terdiri dan kapur, papan tulis, tempat shalat, alat tulis dan buku

pegangan. Jadi, di Madrasah Diniyyah Al Huda belum ada alat bantu yang

lain, seperti alat peraga, yang berfungsi mempermudah atau memperjelas

dan memberikan gambaran kongkrit tentang hal-hal yang diajarkan. Selain

itu alat bantu yang berbentuk gambar misalnya, “gambar tata cara

berwudlu atau shalat”, juga belum ada.

Solusinya dianggarkan tiap tahunnya untuk membeli fasilitas

pembelajaran agar lebih mempermudah dalam proses pembelajaran.

5. Evaluasi pembelajaran mata pelajaran fiqh

Evaluasi pembelajaran mata pelajaran fiqh di Madrasah Diniyyah

Al Huda dilaksanakan tiga kali yaitu catur wulan pertama pada

pertengahan bulan Muharram, catur wulan kedua pada akhir bulan

rabiussani, dan catur wulan ke-tiga pada pertengahan bulan Sya’ban,

semua itu bersamaan dengan mata pelajaran yang lain. Tes tersebut

didukung dengan adanya penilaian harian, yang kadang-kadang

dilaksanakan tiap satu kali pertemuan, melalui pertanyaan yang diberikan

oleh guru kepada siswanya maupun berupa tugas hafalan.

Teknik yang digunakan dalam penilaian pembelajaran mata

pelajaran fiqh di Madrasah Diniyyah Al Huda adalah teknik tes tertulis.

15

Wawancara dengan Ibu Qibtiyah pengajar mata pelajaran fiqh kelas II , tanggal 26

April 2011

Page 66: PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain-gdl... · i problematika pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fiqih di madrasah

50

Tes tertulis yang digunakan dalam penilaian mata pelajaran fiqh,

adalab guru memberikan soal yang tertulis di lembar soal, kemudian siswa

diperintahkan menjawab soal tersebut. Biasanya soal berbentuk pilthan

ganda dan essay.

Contoh soal pilihan ganda:

Shalat jenazah hukumnya:

a. fardlu am b. fardlu kifayah c. sunnah

contoh soal essay:

Umur berapakah seorang anak kecil diperintahkan untuk shalat?

Kenyataan di lapangan aspek dominan untuk dinilai dan

pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fiqh di Madrasah Al Huda

adalah aspek kognitif. Aspek kognitif dapat dinilai dari kemampuan siswa

menjawab pertanyaan / soal.16

Evaluasi basil belajar pada prinsipnya adalah upaya dalam

rnengumpulkan informasi untuk mengetahui sejauhmana pengetahuan,

pemahaman dan kemampuan yang telah dicapai oleh siswa terhadap

mata pelajaran yang sudah diajarkan.

Oleh sebab itu, setelah diadakan evaluasi, keadaan peserta

didik dapat diketahui secara jelas dibanding sebelumnya baik

mengenai kondisi belajar maupun tingkat kemajuan dni peserta didik.

Sebagaimana sesuai dengan prinsip obyektifitas. Akan tetapi, dalam

hal ini masih ada kendala yang dihadapi oleh setiap pendidik di

Madrasab Diniyyah Al Huda, yaitu kurang adanya tanggapan serius

oleh peserta didik, karena masih banyak peserta didik yang belum bisa

menjawab pertanyaan / soal dan pendidik padahal pertanyaan atau soal

tersebut sudah diajarkan.

Solusinya pendidik memberikan waktu misalnya 10 menit

untuk belajar sebelum memberikan pertanyaan dan peserta didik

dianjurkan untuk belajar di rumah masing-masing.

16

Wawancara dengan Ibu Syarifah pengajar mata pelajaran fiqh kelas IV , tanggal 26

April 2011

Page 67: PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain-gdl... · i problematika pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fiqih di madrasah

51

Kemudian dalam pembelajaran mata pelajaran fiqh rata-rata

hanya menyangkut tentang penguasaan teori atau kognitif saja, karena

hanya menekankan pada mengingat fakta-fakta, menghafal dan

evaluasi yang dilaksanakan per-catur wulan (cawu).

Solusinya dalam evaluasi tidak hanya mengedepankan

pengetahuan kangnitif saja akan tetapi evalusai secara praktek juga

sangat penting agar peserta didik lebih faham tentang materi-materi

yang sudah diajarkan sebelumnya.

Page 68: PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain-gdl... · i problematika pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fiqih di madrasah

57

BAB V

KESIMPULAN, SARAN, DAN PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah terselesaikannya penyajian data-data dan pembahasan pada

bab-bab sebelumnya, maka dalam bab ini penulis akan memaparkan

kesimpulan akhir dan keseluruhan skripsi ini.

Berdasarkan rumusan masalah yang ada dan data-data yang telah di

peroleh oleh penulis, serta pembahasan pada. bab-bab sebelumnya, maka

dapat disimpulkan sebagai berikut:

Pertama, Pembelajaran mata pelajaran Fiqih di Madrasah Diniyyah

Al Huda Tingkat Awaliyah Desa Pulosari Kecamatan Karang Tengah

Demak, merupakan salah satu bagian dan mata pelajaran agama di madrasah

tersebut. Pembelajaran mata pelajaran Fiqih tersebut agar siswa mengetahui,

memahami, dan mengamalkan hukum-hukum agama serta mengetahui

dasar-dasar orang beribadah sehingga peserta didik dapat mengamalkannya

dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan/ materi yang diajarkan diambil dan

kitab Mabadiul Fiqhiyyah Juz 1 sampai dengan Juz 4 karangan dan Umar

Abdul Jabbar. Metode yang diterapkan dalam pembelajaran mata pelajaran

Fiqih antara lain metode bandongan, metode ceramah, metode tanya jawab

dan metode hafalan. Alat pembelajaran mata pelajaran Fiqih hanya terdiri

dari kapur, papan tulis, tempat shalat, alat tulis, yang harus dimiliki oleh

setiap peserta didik, dan kitab pegangan yang harus dimiliki oleh peserta

didik dan pendidik. Penilaian pembelajaran yang digunakan adalah penilaian

dengan sistem Cawu (catur wulan) yang dilaksanakan tiga kali dan hasilnya

dilaporkan dalam raport peserta didik.

Yang menjadi kendala dalam pembelajaran mata pelajaran Fiqih di

Madrasah Diniyyah Al Huda Tingkat Awaliyah Desa Pulosari Kecamatan

Karang Tengah Demak adalah : pertama, dan faktor eksternal yaitu masih

adanya anggapan orang tua bahwa pendidikan agama misalnya adalah

sepenuhnya tanggung jawab pihak madrasah (pendidik) yang

57

Page 69: PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain-gdl... · i problematika pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fiqih di madrasah

58

mengakibatkan peserta didik kurang maksimal dalam mengaktualisasikan

nilai-nilai yang terkandung dalam materi mata pelajaran Fiqih. Untuk itu

seharusnya ada kerjasama antara pihak madrasah dan orang tua untuk

menyamakan visi dan misi agar tujuan pembelajaran khususnya mata

pelajaran fiqh dapat tercapai. Kedua, dari faktor internal yang terdiri dari

tenaga pendidik, materi, metode, alat pembelajaran, dan evaluasi.

Dilihat dari segi tenaga pendidik, bahwa mata pelajaran fiqih

diajarkan oleh para pendidik yang berbasis pesantren. Jadi masih memegan

paradigma pendidikan Islam kuno sehingga mereka kurang profesional.

Selain itu, mereka merangkap mata pelajaran yang lain dan ada salah satu

dan pendidik di madrasah diniyyah tersebut belum persiapan dalam

mengajar dan tidak mempunyai kitab pegangan. Selain itu ada bab yang

belum sesuai dengan kebutuhan siswa yang diterapkan untuk kelas III yaitu

mengenai bab haji. Selanjutnya dilihat dari segi metode, metode yang

digunakan hanya terdiri dari metode bandongan, metode ceramah, metode

tanya jawab, dan metode hafalan. Padahal mata pelajaran fiqih memerlukan

adanya metode demonstrasi. Kemudian dilihat dari segi alat pembelajaran,

alat pembelajaran kurang memadai, seperti belum ada alat bantu seperti

gambar misalnya gambar tata cara berwudhu maupun shalat, padahal materi

tersebut selalu ada setiap pembelajaran mata pelajaran fiqih. Kemudian

dilihat dari segi evaluasi, masih berorientasi pada penguasaan aspek kognitif

saja.

B. Saran-saran

Tanpa mengurangi rasa hormat kepada semua pihak, penulis

berusaha memberikan saran-saran demi terlaksananya pembelajaran mata

pelajaran fiqih yang lebih baik dan sesuai dengan yang diharapkan sehingga

dapat mengurangi masalah yang dihadapi di Madrasah Diniyyah Al Huda

Tingkat Awaliyah Desa Pulosari Kec. Karangtengah Demak. Saran-saran

tersebut adalah:

Page 70: PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain-gdl... · i problematika pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fiqih di madrasah

59

1. Sebaiknya para tenaga pendidik mata pelajaran fiqh di Madrasah

Diniyyah Al Huda Tingkat Awaliyah dapat lebih meningkatkan proses

pembelajaran mata pelajaran fiqih, dan senantiasa memperhatikan

teknik-teknik dan teori pembe1ajaran yang baik serta akan lebih baik

jika para pendidik mencoba untuk menerapkan metode Drill maupun

demonstrasi didalam proses pembelajaran.

2. Faktor-faktor yang menjadi problem dalam pembelajaran bidang studi

fiqih di Madrasah Diniyyah Al Huda Tingkat Awaliyah, hendaknya

tenaga pendidiknya harus dapat memanfaatkan semaksimal mungkin

factor-faktor yang menjadi problem sebagai cambuk yang harus

ditaklukkan sehingga dapat menjadi pemicu bagi proses pembelajaran

mata pelajaran fiqih yang perfect, efektif, dan efisien.

3. Kemudian kepada civitas akademika madrasah diniyyah Al Huda

Tingkat Awaliyah agar senantiasa menjalin dan mempertahankan

hubungan yang sinergi dan harmonis antara sesamanya dan masyarakat

sekitar, sehingga dapat bersatu dan berjuang bersama-sama dalam

rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas Madrasah Diniyyah Al

Huda .

4. Hendaknya pemerintah, dalam hal ini departemen agama dapat

senantiasa menjadi pengayom dengan memperhatikan dan memberikan

sumbangsih yang besar kepada Madrasah Diniyyah Al Huda

sebagaimana di lembaga-lembaga pendidikan lainnya.

C. Penutup

Dengan mengucapkan rasa syukur kehadirat Allah SWT, akhimya

penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Karena berkat rahmat,

Taufiq, hidayah, serta inayah-Nya sehingga penulis memiliki kemampuan

untuk menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyampaikan rasa terima kasih

kepada semua pihak yang telah membantu proses pelaksanaan skripsi ini

dari awal hingga akhir. Semoga bantuan yang telah diberikan mendapatkan

Page 71: PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain-gdl... · i problematika pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fiqih di madrasah

60

balasan yang membahagiakan dan diterima sebagai amal shaleh dihadapan

Allah SWT.

Meskipun telah berusaha semaksimal mungkin, namun penulis

menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak terdapat kesalahan dan

kekurangan, untuk itu kritik dan saran senantiasa penulis harapkan demi

kesempunaan skripsi ini. Akhimya hanya kepada Allah SWT tempat

memohon, dan tempat berlindung, penulis berharap semoga skripsi ini

bermanfaat, khususnya bagi penulis dan bagi para pembaca pada umumnya,

Amiin.

Page 72: PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain-gdl... · i problematika pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fiqih di madrasah

52

BAB IV

ANALISIS TENTANG PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN

MATA PELAJARAN FIQH DI MADRASAH DINIYYAH

AL HUDA TINGKAT AWALIYAH

DESA PULOSARI KECAMATAN KARANGTENGAH DEMAK

TAHUN PELAJARAN 2011

Sebagaimana yang telah tertera dalam tujuan penulisan skripsi ini yakni

untuk mengetahui pelaksanaan dan problematika pembelajaran mata pelajaran

Fiqih di Madrasah Diniyyah Al Huda Tingkat Awaliyah tersebut. Untuk itu dalam

bab IV ini, penulis menganalisis sesuai dengan metode yang digunakan, yaitu

menggunakan teknis analisis deskriptif kualitatif.

Dalam hal ini penulis menganalisis dua aspek. Pertama, mengenai

pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran Fiqih di Madrasah Diniyyah Al Huda

meliputi: tujuan, materi, metode, alat pembelajaran dan evaluasi. Yang kedua,

mengenai problematika pembelajaran mata pelajaran fiqh meliputi: faktor external

dan faktor internal. Faktor external membahas tentang anggapan dan orang tua

peserta didik, sedangkan faktor internal meliputi: tenaga pendidik, materi, metode,

alat pembelajaran serta evaluasi.

Selanjutnya permasalahan tersebut penulis analisa satu persatu antara lain

sebagai berikut :

A. Problematika Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih di

Madrasah Diniyyah Al Huda

Problematika yang dihadapi oleh Madrasah Diniyyah Al Huda dalam

proses pembelajaran mata pelajaran Fiqih adalah :

a Tenaga Pendidik

Pendidik mata pelajaran Fiqih di Madrasah Diniyyah Al Huda

terdiri dan 5 orang. Mayoritas dari mereka berbasis pondok pesantren,

sehingga mereka masih memegang paradigma system pendidikan Islam

52

Page 73: PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain-gdl... · i problematika pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fiqih di madrasah

53

kuno. Hal itu menyebabkan mereka belum mempunyai kompetensi

kependidikan.

Oleh sebab itu seyogyanya diadakan pelatihan terhadap pendidik

madrasah khususnya Madrasah Diniyyah Al Huda Tingkat Awaliyah

huntuk menunjang kompetensi mereka. Selain itu, saling tukar menukar

informasi dengan madrasah diniyyah lainnya, karena madrasah diniyyah

tersebut ada dalam naungan Departemen Agama tentang bagaimanakah

kegiatan pembelajaran di madrasah diniyyah tersebut.

Kemudian kelemahan lain yaitu bahwa pendidik mata pelajaran

Fiqih merangkap. mata pelajaran yang lain, hal tersebut menunjukkan

bahwa pendidik mata pelajaran Fiqih bukanlah orang yang memang

khusus atau kompeten dalam bidangnya. Oleh sebab itu seyogyanya

pendidik mata pelajaran Fiqih dipilih orang-orang yang kompeten,

karena mata pelajaran Fiqih menyangkut amalan dalam kehidupan

sehari-hari dan mereka tidak merangkap mata pelajaran lain.

Ada juga pendidik mata pelajaran Fiqih yaitu Bapak Jalil kurang

persiapan dalam mengajar dan belum mempunyai kitab pegangan. Maka

dari itu sebagai pendidik dimana di tangan merekalah terletak

keberhasilan atau tidaknya pencapaian tujuan pembelajaran. Sebaiknya

dalam mengajar perlu persiapan dan perencanaan agar target yang

diharapkan dapat tercapai, dan juga sebaiknya beliau mempunyai kitab

pegangan sendiri agar materi yang akan diajarkan dapat dipersiapkan

dengan baik.

b Materi

Materi mata pelajaran Fiqih yang dipakai di Madrasah Diniyyah Al

Huda adalah dari kitab Mabadiul Fiqhiyyah juz 1 sampai dengan juz 4

karangan dan Umar Abdul Jabbar, yang menjadi masalahnya yaitu

bahwa materi antara kelas I dan kelas II belum bersifat kontinyu karena

kedua kelas tersebut menggunakan kitab yang sama (Mabadiul Fiqhijyah

Juz 1) tentu saja materinya juga sama, sehingga belum ada proses

pendalaman materi.

Page 74: PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain-gdl... · i problematika pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fiqih di madrasah

54

Dan realitas tersebut seharusnya dalam satu mata pelajaran ada

perluasan atau pendalaman serta pengalaman suatu pokok bahasan dan

tingkat yang satu ketingkat berikutnya (dalam hal ini antara kelas I dan

kelas II MAD1N Al Huda). Oleh sebab itu seorang pendidik harus

menyusun secara sistematik dengan cara membagi 2 bagian materi yang

ada dalam kitab Mabadiul Fiqhiyyah juz I tersebut seperti yang

diterapkan di kelas IV dan V.

Kemudian menurut pengamatan penulis mengenai bab haji yang

diajarkan di kelas III belum relevan dengan kebutuhan siswa. Karena

dilihat dan segi usia yang berkisar ± 8-9 tahun belumlah begitu

membutuhkan tentang bab haji. Malahan pada usia tersebut lebih

ditekankan untuk lebih mengetahui tentang masalah haid sehingga bahan

pelajaran dapat diubah urutannya sesuai dengan situasi dan kondisi yang

sedang terjadi.

c Metode

Metode mengajar merupakan salah satu cara yang digunakan oleh

pendidik dalam mengadakan hubungan dengan peserta didik pada saat

berlangsungnya pembelajaran. Dengan demikian, bahwa pendidik

seyogyanya memahami dan mengetahui berbagai metode pembelajaran

agar dapat menyesuaikan metode yang dipilihnya sehingga menjadi

pendidik yang dinamis dan fleksibel menurut situasi dan kondisi yang

dihadapi.

Perlu kita ketahui bahwa metode pembelajaran mata pelajaran

Fiqih yang diterapkan di metode pembelajaran mata pelajaran Fiqih yang

diterapkan di Madrasah Diniyyah Al Huda Tingkat Awaliyah masih

bersifat konvensional dan verbalistik. Metode yang diterapkan antara

lain metode bandongan, ceramah, Tanya jawab dan hafalan. Sedangkan

dalam mata pelajaran Fiqih perlu adanya pemahaman dan penerapan.

Oleh sebab itu, metode demonstrasi ataupun metode drill sangat

diperlukan sebagai penunjang penguasaan yang tidak hanya dari aspek

kognitif saja akan tetapi aspek afektif serta psikomotorik.

Page 75: PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain-gdl... · i problematika pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fiqih di madrasah

55

Untuk itu, metode pembelajaran yang hanya menitik beratkan pada

kemampuan menghafal, mengingat fakta-fakta dan sebagaimana harus

diubah menjadi kemampuan menghayati dan mengamalkan apa yang

sudah dipelajari di madrasah sehingga di dalam pembelajaran mata

pelajaran Fiqih diperlukan praktek dan peserta didik. Dengan metode

pembelajaran yang menggunakan pendekatan kognitif, afektif serta

psikomotorik akan dapat mengembangkan potensinya untuk menjadi

pribadi yang utuh, dengan sasaran utama bahwa peserta didik dapat

mengamalkan dalam perilaku kehidupan sehari-hari.

d Alat Pembelajaran

Madrasah diniyyah yang akrab dengan masyarakat dihadapkan

dengan dana, serta alat pembelajaran yang seadanya. Seperti yang

dialami di Madrasah Diniyyah Al Huda, alat bantu pembelajaran mata

pelajaran Fiqih masih terbatas, hanya terdiri dari kapur tulis, papan tulis,

tempat shalat, alat tulis, serta kitab pegangan.

Jadi alat Bantu yang berbentuk gambar pun belum ada seperti tata

cara wudhu maupun shalat, padahal materi tersebut selalu ada setiap

pelajaran Fiqih.

Berkaitan dengan kurangnya alat pembelajaran sebaiknya pihak

madrasah berupaya untuk melengkapi sarana pembelajaran baik secara

langsung maupun tidak langsung. Dengan solusi lain, meskipun alat

pembelajaran belum memadai kebutuhan, namun pihak madrasah

(pendidik) harus mampu memanfaatkan alat pembelajaran yang telah

tersedia walaupun masih dalam serba kekurangan. Yang terpenting ialah

para pendidik dapat menjadikan diri pribadinya sebagai uswatuh

khasanah dalam pergaulan kependidikan dikalangan anak didiknya.

Pendidik harus mampu menjadikan dirinya sebagai sarana pendidikan

yang paling efektif.

e Evaluasi

Dan segi evaluasi, masalah yang dihadapi adalah peserta didik

belurn sepenuhnya bisa menjawab soaf yang diberikan oleh pendidik

Page 76: PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain-gdl... · i problematika pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fiqih di madrasah

56

Masalah tersebut termasuk masalah yang klise dikakngan peserta didik

karena mereka malas belajar. Untuk itu, sebaiknya ada kerjasama dan

orang tua untuk memotivasi anaknya agar giat belajar.

Kemudian mengenai evaluasi yang hanya bersasaran pada

kemampuan kognitif, sebaiknya sistem evaluasi hasil pelaksanaan mata

pelajaran khususnya mata pelajaran Fiqih di Madrasah Diniyyah Al

Huda Tingkat Awaliyah perlu dirumuskan kembali sehingga sasaran

evaluasi benar-benar sesuai dengan yang diharapkan sebagaimana sesuai

dengan tujuan pembelajaran. Evaluasi yang bersasaran pada sikap dan

keterampilan peserta didik adalah lebih tepat dan efektif bagi koreksi

atau perbaikan selanjutnya. Dengan demikian maka system evaluasi

pembelajaran dalam hal mi pembelajaran mata pelajaran Fiqih

berorientasi kepada input, dan output proses pembelajaran itu sendiri,

karena output merupakan hasil proses terhadap input.

Page 77: PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain-gdl... · i problematika pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fiqih di madrasah

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Sayyid bin Aiwi, Risalatul Muawanah, Semarang : al-Alawiyyah, t.th.

Abu Zahroh, Imam Muhammad, Ushul Fiqih, Kairo : Dar al-Fikr al-Arobi, t.th.

A1-Bukhari, Abi Abdillah Muhammad Ibnu Ismail ra, Sahih Bukhari, Juz I, Semarang :

Toha Putra, t.th.

Aiwi, Hasan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2003, Cet.3

Al-Zarnuji, Sykh, Ta’limul Muta’alim, Semarang : Karya Toha Putra, t.th.

______ Ta ‘limul Muta ‘alum, Semarang : Pustaka Alawiyah, t.th.

An-Nahiawi, Abdurrahman, Prinsip dan Metode Pendidikan Islam dalam Keluarga di

Sekolah dan di Masyarakat, Bandung : Diponegoro, 1992

Arifin, M., Kapita Selekta Pendidikan Islam dan Umum, Jakarta : Bumi Aksara, 1995

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, Jakarta: Rineka

Cipta, 2002, Cet. 12

Armei, Arif, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta Ciputat Press,

2002

Ash-Shiddieqy, Teungku Muhammad Hasbi, Pengantar Ilmu Fiqh, Semarang: Pustaka

Rizki Putra, 1997

Azra, Azyumardi, Pendidikan Islam dan Modernisasi Menuju Milenium Baru, Jakarta:

Logos, 1999

Danim, Sudarwan, Menjadi Peneliti Kualitatif, Bandung : Pustaka Setia, 2002

Darajat, Zakiah, dkk., Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Bumi Aksara,

2001, Cet. 2

Darwis, Djamaluddin, Strategi Belajar Mengajar, dalam Chabib Toha dan Abd. Muti

(eds), PBM PAI di Sekolah, Eksistensi dan Proses Belajar Mengajar

Pendidikan Agama Islam, Semarang : IAIN Walisongo bekerjasama dengan

Pustaka Pelajar, 1998

Haidar Putra, Pendidikan Islam dalam Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia, Jakarta:

Prenada Media, 2004

Page 78: PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain-gdl... · i problematika pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fiqih di madrasah

Dawam, Ainurrofiq dan Ahmad Ta’arifin, Manajemen Madrasah Berbasis Pesantren,

Sapen : Listafarista Putra, 2005

Djazuli, Ilmu Fiqih Penggalian, Perkembangan, dan Penerapan Hukum Islam, Jakarta:

Prenada Media, 2005, Cet. 5

Fadjar, A. Malik, Madrasah dan Tantangan Modernitas, Bandung : Mizan, 1998

Haedari, Amin, Petunjuk Teknis Pondok Pesantren, Jakarta : Depag RI Direktorat

Pendidikan Keagamaan dan Pondok Pesantren, 2004

Harjanto, Perencanaan Pengajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2000

Hasan, M. Iqbal, Pokok-pokok Materi Metode Penelitian dan Aplikasinya, Jakarta :

Ghalia Indonesia, 2002

Hilgard, Ernest R. dan Gordon H. Bower, Theories of Learning, America Prentice-Hall,

Inc. 1948

http ://www.depdiknas.go. id.

Ibrahim, R. dan Nana Syaodih, Perencanaan Pengajaran, Jakarta : Rineka Cipta, 1996

Imron, Profesionalisme Guru Sebuah Tuntutan, Jurnal Pendidikan Islam, Vol. 1, No. 2,

Januari, 2005, Magelang : FAT UMM, 2005

Irsal, Pedoman Kegialan Belajar Mengajar Madrasah Diniyyah, Jakarta: Direktorat

Pendidikan Keagamaan dan Pondok Pesantren, 2003

_____ Pedoman Penyelenggaraan dan Pembinaan Madrasah Diniyyah, Jakarta : Depag

RI Direktoral Jendral Pendidikan Keagamaan dan Pondok Pesantren, 2003

Karim, A. Syafui, Fiqh - Ushul Fiqh, Bandung : Pustaka Setia, 1997

Koentjaraningrat, Metode-metode Penelitian Masyarakat, Jakarta : Gramedia Pustaka

Utarna, 1994

Mahduri, H.M. Annas, Pola Pembelajaran di Pesantren, Jakarta: Ditpekapontren Ditjen

Kelembagaan Agama Islam, 2003

Margono, S., Melodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta : Asdi Maha Satya, 2000

Mas’ud, Imam Muhammad Khalid, Shatibi’s Philosophy of Islamic Law, Malaysia :

Islamic Book Trust, 2000

Moleong, Lexy J., Metode Penelitian Kualitatif, Bandung : Remaja Rosdakarya, 2001

Page 79: PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain-gdl... · i problematika pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fiqih di madrasah

Muhadjir, Noeng, Metodologi Penelitian Kualitatif, edisi III, Yogyakarta Rake Sarashin,

1996, Cet. 7.

Mulyasa, E., Kurikulum Berbasis Kompetensi , Konsep, Karakteristik dan Implemenlasi,

Bandung : Remaja Rosdakarya, 2002

Nasution, S., Kurikulum dan Pengajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 1999

Nata, Abudin, Metodologi Studi Islam, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004, Cet. 9.

Nurdi, Herry, Fiqih itu Asyik, Bandung: Dar Mizan, 2004, Cet. 1.

Purwanto, M. Ngalim, Prinsip-prinsip Teknik Evaluasi Pengajaran, Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2001

Raya, Ahmad Thib dan Siti Musdah Mulia, Menyelami Seluk-Beluk Ibadah dalam islam,

Jakarta: Prenada Media, 2003, Cet. I

Rofiq, Ahmad, Hukum Islam di Indonesia, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2000, Cet. 4.

Rusyan, A. Tabrani, dkk., Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung :

Remaja Rosdakarya, 1989

Sagala, Syaiful, Konsep Makna Pembelajaran (Untuk Membantu Memecahkan

Problematika Belajar dan Mengajar), Bandung: Alfabeta, t.th.

Salim, HR. Nur, Standar Nasional Kurikulum Diniyyah Berbasis Kompeteni Mata

Pelajaran Fiqh / Ibadah Tingkat Awaliyah Wustha dan Ulya, Jakarta: Direktorat

Jenderal Kelembagaan Agama Islam, 2003

Skinner, Charles E., (ed), Essentials of Educational Psychology, Tokyo Prantice Hall &

Maruzen Company Ltd. 1958

Soenarjo, R.H.A., dkk, Al-Quran dan Terjemahnya, Semarang : Toha Putra, 1989

Sudarto, Metodologi Penelitian Filsafat, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1997

Sudjana, Nana, Dasar-dasar Belajar Mengajar, Bandung : Sinar Baru Algesindo, 1995

Syamsudin, M. Din, Etika Agama dalam Membangun Masyarakat Madani, Jakarta:

Logos, 2001

Tim Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam, Pondok Pesantren dan Madrasah

Diniyyah Pertumbuhan dan Perkembangannya, Jakarta Depag RI Direktorat

Pendidikan Keagamaan dan Pondok Pesantren, 2003

Page 80: PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain-gdl... · i problematika pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fiqih di madrasah

Trianto dan Titik Triwulan, Tinjauan Yuridis Hak serta Kewajiban Pendidik menurut UU

Guru dan Dosen, Jakarta : Prestasi Pustaka, 2006, Cet. I

Undang-Undang Sisdiknas 2003, UU RI No. 20 Tahun 2003, Jakarta: Departemen

Pendidikan Nasional Republik Indonesia, 2003, Cet. 1.

Zaini, Hisyam, dkk., Pesan Pembelajaran di Perguruan Tinggi, Yogyakarta: Center for

‘Feaching Staff Development, 2002

Zuhairini, dkk., Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara Bekerjasama dengan

Departemen Agama, 1991

______ Metodologi Pendidikan Agama, Solo : Ramadhani, 1993, Cet. I

Page 81: PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain-gdl... · i problematika pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fiqih di madrasah

PEDOMAN WAWANCARA

A. Kondisi umum Madrasah Diniyyah Al Huda Desa Pulosari Kecamatan Karangtengah

Demak

1. Bagaimana sejarah berdirinya Madrasah Diniyyah Al Huda ?

2. Bagaimana letak geografis Madrasah Diniyyah Al Huda ?

3. Bagaimanakah keadaan peserta didik di Madrasah Diniyyah Al Huda ?

4. Bagaimanakah kedaan pendidik di Madrasah Diniyyah Al Huda ?

5. Bagaimana kegiatan belajar mengajar di Madrasah Diniyyah Al Huda ?

B. Pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fiqh di Madrasah Diniyyah Al Huda

Pulosari Kecamatan Karangtengah Demak Tahun Pelajaran 2011

1. Bagaimanakah riwayat pendidikan tenaga pengajar mata pelajaran fiqh di

Madrasah Diniyyah Al Huda ?

2. Kegiatan pembelajaran mata pelajaran fiqh di Madrasah Diniyyah Al Huda ?

a. Apakah tujuan dan pembelajaran mata pelajaran fiqh ?

b. Apakah materi dan pembelajaran mata pelajaran fiqh ?

c. Bagaimanakah metode yang digunakan dalam proses pembelajaran mata

pelajaran fiqh?

d. Alat apa sajakah yang digunakan dalam pembelajaran mata pelajaran fiqh?

e. Bagaimanakah evaluasi dalam pembelajaran mata pelajaran fiqh

C. Problematika Pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fiqh di Madrasah Diniyyah

Al Huda Desa Pulosari Kecamatan Karangtengah Demak tahun pelajaran 2011.

1. Bagaimanakah problematika pembelajaran mata pelajaran fiqh

a. Tenaga pendidik d. Alat pembelajaran

b. Materi e. evaluasi

c. Metode

D. Dukungan dan lingkungan

Bagaimanakah dukungan dan lingkungan (orang tua / masyarakat) dalam pelaksanaan

pembelajaran mata pelajanan fiqih di Madrasah Diniyyah Al Huda ?

Page 82: PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain-gdl... · i problematika pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fiqih di madrasah

TATA TERTIB MADIN

AL HUDA

1. Mendaftar Diri / Ulang

2. Menjaga Nama Baik madrasah, kesopanan dan kebersihan baik di dalam maupun

di luar

3. Membayar SPP / Syahriah selambat-lambatnya tanggal 10 pada tiap bulan

4. Melakukan perbuatan yang dilarang syara’

5. Membuat gaduh/keonaran di lingkungan madrasah

6. Bagi siswa yang melanggar tata tertib akan ditindak menurut kebijakan pengurus

Pulosari, / / 2011

Page 83: PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/109/jtptiain-gdl... · i problematika pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fiqih di madrasah

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Nama : Muhtarom

2. TTL : Demak, ………………..

3. Alamat : Desa Pulosari Rt. Rw. No. Karangtengah Demak 59561

4. Riwayat Pendidikan

a. SDN Pulosari I Karangtengah Demak lulus tahun 1976

b. MTs N Karangtengah Lulus Tahun 1979

c. Madrasah Aliyah NU Demak Lulus Tahun 1982

d. Terdaftar sebagai Mahasiswa IAIN Walisongo Semarang tahun 2009

Demikian riwayat pendidikan yang penulis buat dengan sebenar - benarnya.

Semarang, Juni 2011

Penulis

Muhtarom

NIM. 093111206