Upload
lenhan
View
238
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN AKHIR MAGANG RISET
ANALISIS KINERJA PEGAWAI DALAM PENYELENGGARAAN
TUGAS KESEKRETARIATAN DI BAGIAN ADMINISTRASI
PEMERINTAHAN DAN OTONOMI DAERAH SEKRETARIAT DAERAH
KOTA BATU
Oleh:
1. Mirna Anggraeni 201410050311113
2. Quamilla Rohma S. 201410050311115
PRODI ILMU PEMERINTAHAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2017
LEMBARAN PENGESAHAN
LOKASI MAGANG BAGIAN ADMINISTRASI
PEMERINTAHANOTONOMI DAERAH
SEKRETARIAT DAERAH KOTA BATU
Laporan ini telah disetujui dan disahkan.
Disusun Oleh :
Koordinator Mirna Anggraeni 201410050311113
Sekertaris Quamilla Rohma S 201410050311115
Batu, 31 Oktober 2017
Mengetahui,
Dosen Pembimbing Lapangan Koordinator Kelompok
( ) ( )
Mengesahkan, Mengetahui,
Kepala Bagian Adm. Pemerintahan Dosen Pengampu Mata Kuliah
( ) ( )
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Sekretariat daerah merupakan unsur staf pemerintah kota yang dipimpin oleh
seorang sekretaris daerah yang berada dibawah dan tanggung jawab kepada
Kepala Daerah Kabupaten/Kota yaitu Bupati/Walikota. Menurut Susilawati
(2007: 2), sekretariat adalah satuan organisasi yang melakukan rangkaian kegiatan
penataan terhadap pekerjaan perkantoran dan bantuan lainnya, yang dilaksanakan
sebagai kegiatan penunjang supaya tujuan organisasi dicapai dengan lebih lancar.
Bisa diartikan sebagai secretariat daerah suatu organisasi yang dipimpin oleh
sekretaris daerah dengan para pembantunya dalam melaksanakan rangkaian
kegiatan pelaksanaan tugas pokok organisasi agar dapat mencapai tujuannya.
Organisasi yang baik, bagaimana seorang pemimpin mengarahkan
kelompoknya dalam mencapai tujuan bersama dengan pembagian tugas,
pelimpahan wewenang, rincian tugas individu, dengan demikian dalam
pelaksanaan kegiatan setiap orang dalam bekerjasama dapat lebih terarah sesuai
dengan tujuan. Suatu organisasi harus menyediakan prasarana informasi yang
benar dengan berdasarkan fakta sehingga informasi tersebut benar adanya, dengan
begitu informasi yang benar pimpinan dapat mengatur dan mengendalikan
usahanya serta membuat suatu keputusan. Dalam setiap keputusannya yang telah
ditetapkan perlu dicatat dan disimpan dengan baik sebagai pembuktian yang lebih
lanjut.
Selain itu, organisasi yang baik dilihat bagaimana kinerja pegawainya
melakukan tugas dengan baik. Faustino Cardosa Gomes (1995:195)
mengemukakan definisi kinerja karyawan sebagai : “Ungkapan seperti (output),
efisiensi serta efektivitas sering dihubungkan dengan produktivitas”. Sedangkan,
definisi kinerja karyawan menurut DR. A. A. Anwar Prabu Mangkunegara
(2000:67) bahwa “ Kinerja karyawan (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara
kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Bisa
disimpulkan bahwa kinerja karyawan adalah hasil kerja (output) baik dari hasil
kualitas maupun kuantitas kinerja karyawan itu sendiri dalam melaksanakan
tugasnya sesuai dengan beban tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Kinerja pegawai di sekretariat daerah ini perlu dilakukan karena untuk
mengawasi bagaiamana kinerja pegawai ini melaksanakan tugas dengan baik.
Tidak hanya itu suatu organisasi seperti sekretariat daerah saja, namun semua
organisasi yang ada harus memiliki evaluasi/penilaian kinerja pegawai. Evaluasi/
penilaian kinerja pegawai ini adalah penilaian yang dilakukan secara sistematis
untuk mengerti hasil pekerjaan karyawan dan kinerja organisasi. Bahkan, juga
untuk menentukan kebutuhan pelatihan kerja secara tepat, pelimpahan tugas yang
sesuai dengan tanggung jawab karyawan sehingga dapat melaksanakan kegiatan
atau pekerjaan dengan lebih baik dimasa yang akan datang.
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana Kinerja Pegawai Dalam Penyelenggaraan Tugas
Kesekretariatan Di Bagian Administrasi Pemerintahan Dan Otonomi Daerah
Sekretariat Daerah Kota Batu?
C. Tujuan
Tujuan dari kegiatan magang riset ini adalah untuk Bagaimana Kinerja
Pegawai Dalam Penyelenggaraan Tugas Kesekretariatan Di Bagian Administrasi
Pemerintahan Dan Otonomi Daerah Sekretariat Daerah Kota Batu.
BAB II
LAPORAN KEGIATAN MAGANG RISET
2.1 Profil Bagian Administrasi Pemerintahan Kota Batu
Kantor Bagian Administrasi Pemerintahan Kota Batu yang beralamatkan di
Jalan Panglima Sudirman Nomor 98 Balaikota Among Tani (Block Office)
Gedung B Lt 3, Tlp (0341) 591026.
A. Gambaran Umum dan Tugas Fungsi Organisasi
Bagian Administrasi Pemerintahan adalah unsur staf yang dipimpin oleh
seorang Kepala Bagian yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab
kepada Asisten Pemerintahan dan Pembangunan Sekretaris Daerah Kota Batu.
Bagian Administrasi Pemerintahan mempunyai tugas merencanakan,
merumuskan kebijakan, membina administrasi dan teknis, mengkoordinasikan,
mengendalikan, dan mengevaluasi penyelenggaraan pemerintahan umum,
otonomi daerah, dan pemerintahan desa.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bagian Administrasi
Pemerintahan menyelenggarakan fungsi:
a. Penyusunan rencana program kegiatan pelaksanaan Administrasi
Pemerintahan, Otonomi Daerah dan Pemerintahan Desa;
b. Penyiapan perumusan kebijakan Administrasi Pemerintahan, Otonomi
Daerah dan Pemerintahan Desa;
c. Penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan Administrasi Pemerintahan,
Otonomi Daerah dan Pemerintahan Desa;
d. Penyusunan petunjuk teknis pelaksanaan Administrasi Pemerintahan,
Otonomi Daerah dan Pemerintahan Desa;
e. Pembinaan Administrasi Pemerintahan serta sumber daya aparatur
Administrasi Pemerintahan, Otonomi Daerah dan Pemerintahan Desa;
f. Pelaksanaan fasilitasi penyelenggaraan pemelihan umum dan pemilihan,
pengesahan, pengangkatan dan pemberhentian Walikota dan Wakil
Walikota;
g. Monitoring dan evaluasi penyelenggaraan Administrasi Pemerintahan;
h. Fasilitasi dan pembinaan penyusunan Laporan Penyelenggaraan
pemerintahan Administrasi Pemerintahan;
i. Fasilitasi kebijakan terkait kinerja kecamatan dan pelayanan Adminitrasi
Terpadu Kecamatan (PATEN);
j. Pengendalian program dan kegiatan Bagian Administrasi Pemerintahan
dan Otonomi Daerah; dan
k. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Asisten yang
membidangi, sesuai dan dalam lingkup tugas fungsi yang diemban
bagian Administrasi Pemerintahan dan Otonomi Daerah.
Bagian Administrasi Pemerintahan terdiri dari 3 sub bagian yaitu: Sub Bagian
Pemerintahan Umum, Sub Bagian Otonomi Daerah, Sub Bagian Pemerintahan
Desa, yang masing-masing sub bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub
Bagian yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bagian
Administrasi Pemerintahan Setda Kota Batu. Adapun Tugas dan Fungsi masing-
masing sub bagian dimaksud adalah sebagai berikut :
1) Sub Bagian Pemerintahan Umum mempunyai tugas melaksanakan
pembinaan penyelenggaraan pemerintahan umum dan dalam
melaksanakan tugas Sub Bagian Pemerintahan Umum menyelenggarakan
fungsi:
a. Penyusunan rencana program kegiatan Sub Bagian;
b. Pengelolaan bahan perumusan kebijakan di bidang pemerintahan,
penataan wilayah dan pertanahan;
c. Pengelolaan bahan koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang
pemerintahan, pemekaran dan penggabungan wilayah, perubahan
nama, batas dan ibukota;
d. Pengelolaan bahan penyusunan program dan petunjuk mengenai tata
pemerintahan, kode dan tata wilayah Administrasi Pemerintahan serta
pertanahan;
e. Pengelolaan dan penyusunan bahan monitoring, evaluasi laporan,
penyelenggraan pemerintahan daerah, (LPPD);
f. Pengelolaan bahan koordinasi batas dan fasilitasi perumusan
kebijakan kerjasama daerah melalui forum Asosiasi Pemerintah Kota
Seluruh Indonesia (APEKSI);
g. Pengelolaan bahan koordinasi batas daerah antar provinsi dan kota;
h. Pengelolaan bahan koordinasi, pembinaan dan kebijakan
penyelenggaraan penataan wilayah dan pertanahan, pembakuan
pemberian nama-nama toponomi atau rupa bumi;
i. Pelaksanaan koordinasi kebijakan terkait kinerja kecamatan dan
Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN);
j. Pengelolaan bahan pembinaan di bidang pemerintahan, administrasi
pembentukan, pemecahan, penggabungan dan penghapusan, serta
pemekaran kecamatan;
k. Pengelolaan tata usaha, kepegawaian, dan administrasi umum di
lingkungan bagian Administrasi Pemerintahan dan Otonomi Daerah;
l. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala bagian
Administrasi Pemerintahan dan Otonomi Daerah dalam lingkup dan
sesuai dengan tugas fungsi.
2) Sub Bagian Otonomi Daerah mempunyai tugas melaksanakan pembinaan
penyelenggaraan otonomi daerah, dan dalam melaksanakan tugas Sub
Bagian Otonomi Daerah menyelenggarakan fungsi:
a. Penyusunan rencana program kegiatan Sub Bagian;
b. Pengelolaan bahan koordinasi dan penyusunan pelaksanaan kebijakan
di bidang Administrasi Pengembangan Otonomi Daerah, serta
fasilitasi keanggotaan DPRD;
c. Monitoring, evaluasi dan pelaporan administrasi pengembangan
Otonomi Daerah, serta fasilitasi keanggotaan DPRD;
d. Pengelolaan bahan koordinasi, pembinaan dan fasilitasi administrasi
pengangkatan, pemberhentian dan pengganti antar waktu (PAW)
anggota legislatif;
e. Penyiapan bahan koordinasi penyusunan petunjuk serta penyiapan
bahan analisis data terkait pengangkatan, pemberhentian dan
pengambilan sumpah/janji legislatif;
f. Pengelolaan bahan penyusunan keputusan gubernur tentang peresmian
pemberhentian dan peresmian pengangkatan anggota/pimpinan DPRD
Kota hasil pemilihan umum serta peresmian pemberhentian dan
peresmian pengangkatan pengganti antar waktu anggota/pimpinan
DPRD kota;
g. Penyiapan bahan usulan peresmian pemberhentian dan pengangkatan
dan menyiapkan bahan usulan pemberhentian dan peresmian
pengangkatan pengganti antar waktu keanggotaan/pimpinan DPRD
Kota kepada Gubernur;
h. Penyusunan monitoring, evaluasi dan pelaporan terkait pengangkatan,
pemberhentian dan pengambilan sumpah/janji anggota/pimpinan
DPRD Kota;
i. Pengelolaan bahan dan fasilitasi administrasi pengangkatan,
pemberhentian dan pensiun kepala daerah serta Pemerintahan Kepala
Daerah/Wakil Kepala Daerah;
j. Penyiapan bahan perumusan dan koordinasi dan pelaksanaan
kebijakan pembangunan Otonomi Daerah;
k. Penyiapan bahan pelaksanaan inventarisasi dan analisis permintaan
urusan pemerintahan Otonomi Daerah;
l. Penyiapan bahan fasilitasi dan koordinasi penyelanggaraan peringatan
hari Jadi Provinsi dan Kota;
m. Menyiapkan bahan perumusan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan
terkait administrasi, pencalonan, pengangkatan dan pemberhentian
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah;
n. Pengelolaan dalam analisis data Administrasi serta menyiapkan bahan
pembinaan dan fasilitasi administrasi pencalonan, pengangkatan, dan
pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah;
o. Penyiapan bahan penyelenggaraan administrasi pelantikan,
pemberhentian dan pensiun Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah;
p. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan terkait administrasi,
pencalonan, pengangkatan Kepala Daerah/ Wakil Kepala Daerah;
q. Penyiapan bahan dan penyusunan konsep rekomendasi izin keluar
negeri bagi kepala daerah atau wakil kepala daerah dan
anggota/pimpinan DPRD Kota;
r. Melaksanakan tugas-tugas lain yang ditugaskan oleh Kepala Bagian
Administrasi Pemerintahan dan Otonomi Daerah dalam lingkup yang
sesuai dengan tugas dan fungsi.
3) Sub Bagian Pemerintahan Desa mempunyai tugas melaksanakan
pembinaan sumberdaya aparatur pemerintahan desa dan dalam
melaksanakan tugas Sub Bagian Pemerintahan Desa mempunyai fungsi:
a. Penyusunan rencana program kegiatan Sub Bagian;
b. Pengoordinasian, penyiapan bahan pembinaan dan bahan penyusunan
kebijakan terkait dengan Pemerintahan Desa;
c. Penyiapan bahan analisa data dan kebijakan strategis dalam
peningkatan dan pengembangan kapasitas Kepala Desa, Perangkat
Desa, pimpinan dan anggota BPD;
d. Pengelolaan bahan pembinaan dan bahan penyusunan kebijakan
terkait dengan pendapatan dan kekayaan desa;
e. Pengelolaan bahan koordinasi, penyiapan bahan pembinaan dan
penyusunan kebijakan terkait dengan aparatur Pemerintahan Desa,
penataan dan Administrasi Pemerintahan Desa, Anggaran pendapatan
dan Belanja Desa (APBDesa) Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan
Desa (LPPDesa), pengembangan Administrasi Pemerintahan Desa
berbasis Informasi Teknologi (IT);
f. Fasilitasi Monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan
Pemerintahan Desa;
g. Melaksanakan tugas-tugas lain yang ditugaskan oleh Kepala Bagian
Administrasi Pemerintahan dan Otonomi Daerah dalam lingkup dan
sesuai dengan tugas dan fungsi.
B. VISI, MISI DAN TUJUAN
1. Visi
Visi berkaitan dengan pandangan ke depan menyangkut ke mana instansi
pemerintah harus dibawa dan diarahkan agar dapat berkarya secara konsisten dan
tetap eksis, antisipatif, inovatif, serta produktif. Visi adalah suatu gambaran
menantang tentang keadaan masa depan yang berisikan cita dan citra yang ingin
diwujudkan instansi pemerintah. Visi dari Bagian Administrasi Pemerintahan
Sekretariat Daerah Kota Batu adalah:
“TERWUJUDNYA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
YANG RESPONSIF DAN AKUNTABEL”.
2. Misi
Misi adalah sesuatu yang diemban atau dilaksanakan oleh instansi
pemerintah, sebagai penjabaran visi yang telah ditetapkan, agar tujuan organisasi
dapat terlaksana dan berhasil dengan baik.
Misi suatu instansi harus jelas dan sesuai dengan tugas pokok dan
fungsi.Misi juga terkait dengan kewenangan yang dimiliki instansi pemerintah
dan peraturan perundangan atau kemampuan penguasaan teknologi sesuai dengan
strategi yang telah dipilih.
Misi Bagian Administrasi pemerintahan Sekretariat Daerah kota Batu
adalah:
1. Meningkatkan kualitas SDM aparatur.
2. Meningkatkan sarana dan prasarana guna mendukung pelayanan
prima kepada masyarakat.
3. Meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih, inovatif,
demokratis dan partisipatif.
4. Menumbuhkembangkan kepekaan aparatur terhadap isu-isu aktual
dalam penyelenggaraan Pemerintahan
5. Meningkatkan kualitas pemahaman aparatur terhadap peraturan
perundang-undangan.
6. Meningkatkan fungsi kelembagaan pemerintahan.
7. Menumbuhkembangkan rasa tanggungjawab dan tetap semangat
dalam kebersamaan jiwa karsa pada aparatur.
3. Tujuan dan Sasaran
Mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu
dan analisis strategis, tujuan merupakan suatu kondisi yang ingin dicapai di masa
mendatang dalam jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahunan.
Tujuan merupakan penjabaran/implementasi dari pernyataan misi. Tujuan
ini akan mengarahkan perumusan sasaran, kebijakan, program dan kegiatan dalam
rangka merealisasikan misi.
Tujuan Bagian Administrasi Pemerintahan Sekretariat Kota Batu adalah:
a. Meningkatnya penyelengaraan Pemerintahan yang bersih dan aspiratif;
b. Meningkatnya kinerja Perangkat Daerah, Pemerintahan Kecamatan,
Pemerintahan Kelurahan dan Pemerintahan Desa;
c. Meningkatnya penyelenggaraan penataan dan pengembangan
Pemerintah Kota Batu sebagai daerah otonomi baru.
Sasaran Bagian Administrasi Pemerintahan dan Otonomi Daerah
Sekretariat Daerah Kota Batu yang ingin dicapai dalam upaya mewujudkan visi
dan misi yang telah ditetapkan :
a. Terwujudnya kepemimpinan yang mencerminkan kapasitas untuk
mendorong pencapaian visi, misi, tujuan, dan sasaran instansi
pemerintah sesuai dengan nilai yang disepakati, serta kapasitas
membangun kepercayaan dan langkah-langkah nyata;
b. Terwujudnya perencanaan strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) yang berorientasi pada hasil kerja dengan memperhitungkan
potensi, peluang dan kendala;
c. Terwujudnya Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang mampu
merencanakan, mengelola, dan meningkatkan kualitas sumber daya
manusia aparatur untuk mencapai tujuan organisasi;
d. Terwujudnya kecamatan sebagai pusat pelayanan masyarakat dan
menjadi simpul pelayanan bagi kantor/badan pelayanan terpadu di
Kabupaten/Kota dalam bidang perijinan;
e. Meningkatkan kapasitas dan kinerja aparatur pemerintahan desa;
f. Terwujudnya budaya organisasi pemerintahan desa yang mendukung
tugas dan fungsi sebagai ujung tombak pemerintah daerah kepada
masyarakat;
g. Terwujudnya sinergi kerja pemerintah desa dengan pemerintah daerah;
h. Terpenuhinya sarana dan prasarana penunjang proses kerja pelayanan
pemerintahan desa;
i. Meningkatnya iklim demokrasi;
j. Terwujudnya Penyelenggaraan panataan dan pengembangan
Pemerintah Kota Batu sebagai daerah otonomi baru.
C. Bidang-bidang kegiatan
Bagian administrasi pemerintahan sekretariatan kota batu terdiri dari 3 (tiga)
sub bagian. Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang
dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Bagian. Sub Bagian tersebut antara lain:
1. Sub Bagian Pemerintahan Umum
2. Sub Bagian Pemerintahan Desa
3. Sub Bagian Otonomi Daerah
Terkait dari tugas pokok sub bagian yang berada di bagian administrasi
pemerintahan secretariat daerah kota batu tersebut, terdapat berbagai tugas dan
pekerjaan dari masing-masing sub bagian sebagai berikut :
a) Sub Bagian Pemerintahan Umum
1. Pencatatan Data Surat Masuk atau Surat Keluar pada sebuah buku agenda.
Surat masuk dan surat keluar pencatatannya dipisahkan pada masing-
masing buku agenda, tahun pencatatannya juga dibedakan. Buku agenda
digunakan sebagai alat bantu untuk mencari surat yang disimpan di file.
2. Pencatatan Agenda kegiatan / Undangan pada Bagian Administrasi
Pemerintahan Sekretariat Daerah Kota Batu
3. Membuat Jadawal Piket Hari Raya Idul Fitri pada Bagian Administrasi
Pemerintahan
4. Merekap anggaran belanja alat tulis dan belanja rumah tangga.
b) Sub Bagian Pemerintahan Desa
1. Membuat dan melakukan inventarisasi Surat Perintah Perjalanan
Dinas (SPPD) untuk kepala sub bagian pemerintahan desa untuk
setiap perjalanan dinas ke luar kota. Pengetikan surat perjalanan
dinas sesuai dengan dengan format yang telah di tentukan, yang
berisi tujuan, lokasi perjalanan dinas, tanggal dan waktu
keberangkatan.
2. Membantu mendasain spanduk pelaksanaan uji publik raperda desa
3. Mengantar surat undangan rapat pelaksanaan uji publik raperda dan
sosialisasi EKPPD.
4. Membantu pengecekan hasil raperda desa dengan cara segera merevisi
apabila terjadi kesalahan dalam pengetikan.
5. Pengecekan dan pendataan terhadap daftar penerima ADD se-Kota
Batu
c) Sub Bagian Otonomi Daerah
1. Menyusun buku manual LPPD (laporan penyelengaraan pemerintahan
daerah), isi buku meliputi:
a. Program dan kegiatan
b. Satuan kerja perangkat daerah yang menyelenggarakan tugas umum
pemerintahan
c. Jumlah pegawai, kualifikasi pendidikan, pangkat dan golongan.
d. Sumber dan jumlah anggaran yang di gunakan untuk
menyelenggarakan tugas umum pemerintahan
e. Sarana dan prasarana yang di gunakan, dan
f. Permasalahan dan solusi
Melakukan pengecekan kembali terhadap buku LPPD karena dalam
penyusunan menganut prisnsip transaparansi dan akuntabilitas. Data yang
di input harus jelas dan dapat di pertanggungjawabkan oleh karena itu
harus di lakukan pengecekan ulang.
2. Melengkapi dan mengecek kelengkapan dat surat pertanggung jawaban
(SPJ) bagian adiminstrasi pemerintahan. Melakukan pengisian tabel
yang berisian perincian tim atau panitia yang meliputi tugas atau
bagian, honor yang akan di terima dan fungsinya;
3. Mengiput data pajak bagian pemerintahan;
4. Pencatatan registrasi pajak bulan januari sampai dengan bukan maret
2017;
5. Pengumpulan data tentang LPPD dan evolusinya;
6. Pencatatan buku barang inventaris bulan maret sampai dengan bukan
juli 2017;
7. Merekap buku peneriman barang buka maret sampai dengan bulan juli
2017.
D. KONDISI PEGAWAI
Untuk mewujudkan administrasi pemerintahan yang mampu mendukung
kelancaran dan keterpaduan pelaksanaan tugas dan fungsi yang diemban, saat ini
Bagian Pemerintahan Setda Kota Batu didukung oleh 20 orang personil yang
terdiri dari 19 orang berstatus sebagai pegawai negeri sipil dan 1 orang Tenaga
Non-PNS.
Table 1. Data Pegawai di Bagian Pemerintahan Setda Kota Batu
Berdasarkan tingkat pendidikan, kondisi SDM aparatur Bagian
Pemerintahan Sekretariat Daerah Kota Batu cukup memadai, kondisi ini
ditunjukkan dengan sebagian besar aparatur yang berpendidikan tinggi.
Komponen Keterangan
Jumlah Pegawai
L 10 PNS : 10
P 10 PNS : 9; Honorer: 1
Jumlah 20
Golongan/Ruang
IV/b 1 P: 1
IV/a 1 L: 1
III/c 8 L: 4 P: 4;
III/b 6 L: 4 P: 2;
II/c 1 L: 1
II/b 1 P: 1;
Honorer 1 P: 1
Ijazah Terakhir
S2 2 L: 1 P : 1
S1 15 L: 7; P: 8
SMA 3 L:1; P: 2
Gambar 1. Struktur Organisasi
STRUKTUR ORGANISASI TAHUN 2017
BAGIAN ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DAN OTONOMI DAERAH
KEPALA BAGIAN ADM.
PEMERINTAHAN DAN OTODA
TITOK WISABAHADI, AP
PEMBINA TK I ( IV.b)
NIP. 19750603 199311 1 001
KASUBAG
PEMERINTAHAN
UMUM
KASUBAG TATA LAKSANA
PEMERINTAHAN DESA
KASUBAG OTONOMI
DAERAH
Drs. SUFIATMOKO
PENATA TK I (III.d)
FARIS PASHARELLA, S.STP
PENATA TK I (III.d)
IWAN ISWANTO, S.IP,
M.AP
PENATA TK I (III.d)
NIP. 19600331 199303
1 003 NIP. 19820805 200212 1 001
NIP. 19720909 200501
1 014
STAF STAF STAF
NASRUL HADI, S.Sos
PENATA (III.c)
HERI SULISTIO, S.Sos
PENATA (III.c)
NOVI KURNIAWATI, S.
IP
PENATA (III.c)
NIP. 19710215 200701
1 022 NIP. 19751229 200701 1 007
NIP. 19761108 200701
2 016
ANANG HARIAWAN, S.
IP
PENATA MUDA TK I
(III.b)
BERLIYANTO ARI DINATA, S. IP
PENATA MUDA TK I (III.b)
IIN RATNA SURAYA,
S.Sos, MM
PENATA (III.c)
NIP. 19720530 201001
1 001 NIP. 19801129 201001 1 004
NIP. 19770109 200701
2 012
DWI RATNA SEPTINA
PENGATUR TK I (II.d)
ARIF PRASETYO WIBOWO, SS
PENATA MUDA TK I (III.b)
SINTA ANGGRAINI,
S.Sos
PENATA MUDA TK I
(III.b)
NIP. 19800910 200312
2 005 19800709 201001 1 012
NIP. 19771112 201101
2 003
DIDIT EKO PURWANTO
PENGATUR (II.c)
VIDYA ACHMALYA, S. IP
PENATA MUDA TK I (III.b)
NICKY KUSUMA E,
S.Ikom
PENATA MUDA TK I
(III.b)
NIP. 19820916 200701
1 004 NIP. 19820513 201001 2 005
NIP. 19880716 201101
1 004
IIN IRAWATI
PENGATUR (II.c)
SRI HARLINAWATI
PENGATUR MUDA TK I (II.b)
NIP. 19810721 2007012
007 NIP. 19770330 200903 2 001
LENI IKA PUSPITA, SE
Honorer
TATOK ADI PRIYANTO
Honorer
2.2 Aktivitas Magang Riset
Pelaksanaan kegiatan magang riset di lingkungan Administrasi
Pemerintahan dan Otonomi Daerah Sekretariat Daerah Kota Batu khususnya di
bagian Otonomi Daerah selama 2 bulan. Kegiatan magang riset dilaksanakan
terhitung dari tanggal 04 September – 31 Oktober 2017.
Dalam kegiatan magang riset banyak hal yang dapat menjadi pembelajaran
bagi peserta magang sendiri, adapun halnya mengenai teknik-teknik dalam
pembuatan surat-surat dinas, surat undangan serta membuat jadwal technical
meeting perlombaan Lomba Hadrah se-Kota Batu. Acara Lomba Hadrah se-Kota
Batu sebelumnya kami diikutkan technical meeting yang pertama dengan
memberikan informasi apa saja yang harus dilakukan dan saran serta masukan apa
saja dari masyarakat terkait perlombaan itu. Dari itu kami mengetahui pertemuan
antara pihak masyarakat dengan pihak Bagian Administrasi Pemerintahan dan
Otonomi Daerah.
Selain itu selama dua bulan disana kami diberikan pengalaman yang bisa
dibilang sangat berkesan dengan kegiatan Lomba Hadrah se-Kota Batu dengan
melibatkan masyarakat Kota Batu dan seminggu sebelum peringatan HUT
Provinsi ke-72 dan Kota Batu. Ikut andil dalam kepanitiaan acara Lomba Hadrah
dan peringatan HUT Provinsi ke-72 dan Kota Batu dengan melibatkan tamu-tamu
penting yang ada, dengan begitu kami mengetahui bagaimana kegiatan besar
berlangsung disana. Tidak hanya kegiatan itu berlangsung tetapi bagaimana
kinerja dibalik layar dengan kerjasama dan teamwork yang solid. Kendala dalam
pelaksanaan mungkin ada tapi tidak menghalangi semangat kinerja setiap individu
untuk menunjukkan penampilan dan kegiatan yang terbaik.
Kami lebih banyak melakukan pekerjaan didalam kantor, kami diberi
tugas pengecekan berkas pengumpulan data perangkat desa se-Kota Batu. Dan
juga kami sering melakukan tugas mengantar surat-surat ke instansi-instansi
terkait, serta mengerti sistem pengantaran surat. Tugas individu kami juga ada dari
membuat kajian kota layak huni, merekap nama-nama RT dan RW desa se-Kota
Batu, dan adapun pengecekan SPJ Kontrak kerja dengan CV. Bintang Lima.
Selain itu, kami diberikan tugas membuat serah terima berkas Perwali ke
desa/ kelurahan se-Kota Batu dan membuat tabel untuk anggaran otonomi daerah.
Dan kami juga mengetahui cara pembuatan surat dinas terkait LPPD Kota Batu
dan belajar menulis nomor surat dinas dibuku agenda. Adapun kami diberi tugas
menjadi terima tamu rapat koordinasi perubahan Kemendagri Tentang
Pengangkatan Dan Pemberhentian Perangkat Desa.
BAB III
ANALISA HASIL KEGIATAN
A. Analisis Kinerja Pegawai Bagian Administrasi Pemerintahan dan
Otonomi Daerah Sektretariat Daerah Kota Batu
1. Kinerja Pegawai
Menurut Rivai, Basri, kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan
seseorang atau keseluruhan selama periode tertentu di dalam melaksanakan
tugas dibanding dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja
target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan
disepakati bersama. (Lijan Poltak Sinambela, Kinerja Pegawai Teori,
pengukuran, dan Implikasi, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012), hlm.6)
Sedangkan kinerja pegawai menurut Faustino Cardosa Gomes (1995:
195) mengemukakan definisi kinerja karyawan sebagai: “Ungkapan seperti
output, efisiensi serta efektivitas sering dihubungkan dengan produktivitas”.
Selanjutnya, definisi kinerja karyawan menurut A. A. Anwar Prabu
Mangkunegara (2000: 67) bahwa “Kinerja karyawan (prestasi kerja) adalah
hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang
karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab
yang diberikan kepadanya”. (Ibid, hlm.5)
Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi
bagi pegawai negeri sipil (PNS) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian
kerja (PPPK) yang bekerja pada instansi pemerintah. (UU No.5 Tahun 2014
tentang ASN, BAB I Ketentuan Umum, Pasal 1 ayat (1).
2. Analisis Rencana Kerja (RENJA) Bagian Administrasi
Pemerintahan dan Otonomi Daerah
Dalam pencapaian target kinerja Bagian Administrasi Pemerintahan
dan Otonomi Daerah Sektretariat Daerah Kota Batu menyusun rencana kerja
yang disusun untuk evaluasi laporan renja. Renja sebagai dokumen rencana
kerja tahunan Bagian Administrasi Pemerintahan Sektretariat Daerah Kota
Batu mempunyai arti strategis dalam mendukung pelaksanaan program
pembangunan pemerintah daerah, mengingat bahwa:
1. Renja merupakan dokumen yang secara substansi menterjemahkan visi,
misi, dan program yang ditetapkan dalam rencana strategis Bagian
Administrasi Pemerintahan Sektretariat Daerah Kota Batu Renja
merupakan acuan Bagian Administrasi Pemerintahan Sektretariat Daerah
Kota Batu dalam melaksanakan program dan kegiatan yang telah
ditetapkan dalam dokumen pelaksanaan anggaran.
2. Renja merupakan salah satu instrument evaluasi pelaksanaan program
kegiatan Bagian Administrasi Pemerintahan Sektretariat Daerah Kota
Batu.
Sebagaimana amanat Undang-undang nomor 2 tahun 2014 dan
peraturan menteri dalam negeri nomor 54 tahun 2010 tentang pedoman
pelaksanaan peraturan pemerintah nomor 8 tahun 2008 tentang tahapan,
tata cara penyusunan, pengendalian, dan evaluasi pelaksanaan rencana
pembangunan daerah bahwa dalam setiap daerah diwajibkan untuk
menyusun perencanaan pembangunan daerah untuk jangka panjang 20
tahun (RPJPD), jangka menengah 5 tahun (RPJMD) serta jangka pendek 1
tahun (RKPD).
Setiap organisasi perangkat daerah sebagai pelaksana harus menyusun
rencana strategis organisasi perangkat daerah untuk jangka 5 tahun.
Bertujuan mengarahkan perencanaan pembangunan yang akan
dilaksanakan oleh organisasi perangkat daerah. Renstra OPD disusun
dengan memuat visi, misi, tujuan strategi kebijakan program dan kegiatan
pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsi OPD serta berpedoman
kepada RPJMD dan bersifat indikatif. Sebagai salah satu OPD di
lingkugan pemerintahan daerah di Bagian Administrasi Pemerintahan
Sektretariat Daerah Kota Batu telah menyusun renja dalam rangka upaya
mencapai target sasaran pembangunan yang telah diamanatkan dalam
RPJM daerah tahun 2012 sampai 2017. Tentunya diperlukan perencanaan-
perencanaan yang matang, terpadu dan terintergrasi agar proses
pencapaian sasaran pembangunan yang telah ditentukan dapat berjalan
secara efektif, efisien dan tepat sasaran.
Tugas pokok Bagian Administrasi Pemerintahan Sektretariat Daerah
Kota Batu menyiapkan perencanaan, koordinasi, rumusan kebijakan,
pengendalian, pembinaan administrasi, dan evaluasi penyelenggaraan
pemerintahan umum. Dalam melaksanakan tugasnya Bagian Administrasi
Pemerintahan Sektretariat Daerah Kota Batu menyelenggarakan fungsi,
visi, misi, tujuan dan sasaran, yang telah ditetapkan dan untuk mencapai
semua tujuan dan sasaran tersebut Bagian Administrasi Pemerintahan
Sektretariat Daerah Kota Batu.
Memiliki beberapa program-program utama yang ditetapkan adalah
sebagai berikut:
a. Program pelayanan administrasi perkantoran;
b. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur;
c. Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur;
d. Program peningkatan pelayanan kedinasan kepala daerah/ wakil
kepala daerah;
e. Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan
daerah;
f. Program pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan desa;
g. Program peningkatan system pengawasan internal dan pengendalian
pelaksanaan kebijakan KDH;
h. Program pendidikan politik masyarakat;
i. Program mengintensifkan penanganan pengaduan masyarakat;
j. Program peningkatan kerjasama antar pemerintah daerah;
k. Program penataan daerah otonomi baru
Dalam mewujudkan sasaran Renja tersebut Bagian Administrasi
Pemerintahan Sektretariat Daerah Kota Batu telah merealisasikan dalam 7
program dan 14 kegiatan pada tahun 2017. Adapun hasil rekapitulasi
evaluasi pelaksanaan renja Bagian Administrasi Pemerintahan Sektretariat
Daerah Kota Batu tahun 2017 sebagai berikut:
Adapun rekapitulasi evaluasi hasil pelaksanaan Renja bagian
Administrasi Pemerintahan Dan Otoda Sekretariat Daerah Kota Batu 2017.
Dalam pencapaian kinerja program/kegiatan dapat kita analisis sebagai
berikut:
a. Realisasi Program Pelayanan Administrasi Perkantoran (Indikator
meningkatnya pelayanan administrasi perkantoran):
1. Penyediaan Jasa Surat Menyurat, dengan target 12 bulan;
Dengan indikatror kinerja program jumlah layanan surat menyurat
yang dilaksanakan sesuai target 12 bulan dengan tingkat realisasi
kinerja program dan kegiatan 100% serta sesuai dengan pagu
indikatif sejumlah Rp 4.725.000,-
2. Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan, dengan target 12 bulan;
Dengan indikatror kinerja program terbayarnya honor pejabat
pengelolaan administrasi keuangan, sopir dan petugas kebersihan
dengan target 12 bulan dengan tingkat realisasi kinerja program
dan kegiatan 100% serta sesuai dengan pagu indikatif sebelum
perubahan sejumlah Rp 131.100.000,- setelah adanya perubahan
anggaran menjadi Rp 145.200.000,- karena adanya penambahan
anggaran sebesar Rp 114.100.000,-
3. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan, dengan target 12
bulan;
Dengan indikatror kinerja program tersedianya Barang Cetakan dan
penggandaan dengan target 12 bulan dengan tingkat realisasi
kinerja program dan kegiatan 100% serta sesuai dengan pagu
indikatif sejumlah Rp 10.650.000,-
4. Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan,
dengan target 12 bulan;
Dengan indikatror kinerja program tersedianyan bahan bacaan dan
Perundang-undangan, dengan target 12 bulan dengan tingkat
realisasi kinerja program dan kegiatan 100% serta sesuai dengan
pagu indikatif sejumlah Rp 7.800.000,-
5. Penyediaan Bahan Logistic Kantor, dengan target 12 bulan;
Dengan indikatror kinerja program tersedianya makanan dan
minuman bagi pegawai dengan target 12 bulan dengan tingkat
realisasi kinerja program dan kegiatan 100% serta sesuai dengan
pagu indikatif sejumlah Rp 6.000.000,-
6. Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah, dengan
target 12 bulan.
Dengan indikatror kinerja program koordinasi dan konsultasi ke
luar daerah dapat berjalan lancar sesuai dengan target 12 bulan
dengan tingkat realisasi kinerja program dan kegiatan 100% serta
sesuai dengan pagu indikatif sebelum perubahan sejumlah Rp
50.000.000,- setelah adanya perubahan anggaran menjadi Rp
320.633.700,- karena adanya penambahan anggaran sebesar Rp
270.633.700,-
b. Realisasi Program Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/Wakil Kepala
Daerah (Indikator meningkatnya peran dan fungsi ketua RT/RW se-
Kota Batu dan terlantiknya Walikota dan Wakil Walikota terpilih):
1. Silahturahmi Walikota dengan Ketua RT/RW dan Perangkat Desa
se-Kota Batu, dengan target 1 kegiatan;
Indikator : peningkatan pemahaman Ketua RT/RW se-Kota Batu
Dengan target 1 (satu) kegiatan 100% pagu indikatif sejumlah Rp
1.492.608.500,-
2. Pendampingan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/Wakil Kepala
Daerah, dengan target 1 kegiatan;
Indikator : fasilitasi pelantikan Walikota/Wakil Walikota terpilih
(2017-2022).
Dengan target 1 (satu) kegitan 100% serta sesuai dengan pagu
indikatif sebelum perubahan sejumlah Rp 752.746.500,- setelah
adanya perubahan anggaran menjadi Rp 1.079.736.500,- karena
adanya penambahan anggaran sebesar Rp 325.990.000,-
c. Realisasi Program Peningkatan dan Pengembangan Keuangan Daerah
(Indikator : meningkatnya kualitas buku LPPD ddan dokumen ILPPD
yang disusun.):
1. Penyusunan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
(LPPD) Dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah (ILPPD), target kinerja 1 dokumen LPPD dan 2000 lembar
ILPPD. Indicator : tersusunnya LPPD kota batu dan terbaharuinya
informasi penyusunan LPPD
Dengan target 1 dokumen LPPD dan 2000 lembar ILPPD Dengan
target 1 (satu) kegiatan 100% pagu indikatif sejumlah Rp
130.825.000,-
d. Realisasi Program Pembinaan Dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan
Desa (Indikator : meningkatnya tertib pererncanaan dan pelaporan
pertanggungjawaban APB Desa sekota batu) :
1. Asistensi penyusunan dan pertanggungjawaban APB Desa, dengan
target kinerja 19 Desa se-Kota Batu.
Indikator : pendampingan penyusunan dan pertanggungjawaban
APB Desa di 19 Desa se-Kota Batu.
Kegiatan ini tidak dapat dilaksakan karena adanya perubahan
tupoksi, dimana mulai tahun anggaran 2017 pendampingan
penyusunan dan pertanggungjawaban APB Desa tupoksi tersebut
berada di Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak,
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana.
e. Realisasi Program Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah
(Indikator: Meningkatnya Pengetahuan Masyarakat Akan Potensi
Kota Batu) :
1. Fasilitasi/Pembentukan Kerjasama Antar Daerah Dalam
Penyediaan Pelayanan Publik, dengan target 2 konferensi.
Indikator : keikutsertaan pemerintah kota batu dalam kegiatan
pelaksanan APEKSI
Dengan target 2 Konferensi berjalan 100% dengan pagu indikatif
sebelum perubahan sejumlah Rp 182.400.000,- setelah adanya
perubahan anggaran menjadi Rp 201.541.300,- karena adanya
penambahan anggaran sebesar Rp 19.141.300,-
f. Realisasi Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan
(Indikator: Meningkatnya pemahaman tentang kejelasan Hukum
Perihal Domisili calon perangkat desa) :
1. Fasilitasi Sosialisasi Peraturan Perundangan-undangan, dengan
target 1 kegiatan.
Indikator : terlaksananya sosialisasi perda tentang desa
Pada kegiatan ini tidak dapat dilaksanakan karena di tahun 2017
masih banyak revisi dan perubahan yang terjadi terhadap Perda
Tentang Desa yang dibuat pada tahun 2016, anggaran sebesar Rp.
500.000,- rencana akan di PAK, tetapi sampai dengan batas akhir
perubahan anggaran revisi Perda Tentang desa belum juga
ditetapkan. Sehingga kegiatan tidak jadi di PAK dan tidak jadi
untuk dilaksanakan.
g. Realisasi Program Penataan Daerah Otonomi Baru (Indikator :
meningkatnya kapasitas penyelenggaraan otonomi daerah dan
terlaksananya pelayanan administrasi terpadu (PATEN) di Kecamatan
se Kota Batu
1. Optimalisasi Pelaksanaan Otonomi Daerah, dengan target 12 bulan
Indicator : optimalisasi penyelenggaraan otonomi daerah (upacara
HUT otoda)
Dengan target kegiatan 12 bulan berjalan 100% dengan pagu
indikatif sejumlah Rp 191.250.000,-
2. Fasilitasi Penyelenggaraan Paten, dengan target 3 (tiga) kecamatan;
Indicator : terlaksananya launching PATEN di Kecamatan se Kota
Batu
Dengan target 3 (tiga) kecamatan dan anggaran sebesar Rp.
7.540.000,- rencana akan di PAK, tetapi hingga batas akhir
perubahan anggaran (PAK) belum ada pernyataan kesiapan dari
kecamatan di Kota Batu untuk melaksanakan PATEN (Pelayanan
Administrasi Terpadu Kecamatan) maka kegiatan ini tidak jadi di
PAK dan tidak jadi untuk dilaksanakan.
h. Program peningkatan pelayanan keprotokolan
a. Peringatan hari jadi pemerintah provinsi jawa timur, dengan target
1 (satu) kegiatan;
Indicator : terlaksananya peringatan hari jadi pemerintah provinsi
jawa timur.
Dengan target 1 (satu) kegiatan berjalan 100% dengan pagu
indikatif sejumlah Rp 50.000.000,-
Melihat rekapitulasi evaluasi hasil pelaksanaan Renja bagian
Administrasi Pemerintahan Dan Otoda Sekretariat Daerah Kota Batu 2017,
dapat peserta simpulkan bahwa dari 7 program dan 14 kegiatan tidak
semua dapat terlaksana. Namun jumlah persentase dari tingkat realisasi
target dan anggaran program dan kegiatan tahun 2017 sejumlah 97%.
3. Analisis pengukuran kinerja Menurut David Osborne dalam
bukunya Reinviting Government
1. Pemerintahan Katalis : Mengarahkan Ketimbang Mengayuh
(Steering Rather Than Rowing )
Berfokus pada pengarahan, bukan pada produksi pelayanan publik.
Memisahkan fungsi “mengarahkan” (kebijaksanaan dan regulasi)
dari fungsi “mengayuh” (pemberian layanan dan compliance).
Melihat apa yang dilakukan Bagian Administrasi Pemerintahan dan
Otonomi Daerah di Sekretariat Daerah Kota Batu, setiap kegiatan
yang terjadi di daerah Kota Batu dalam pelaksanaannya pengarahan
terlebih dahulu. Pengarahan pihak desa yang dilakukan Bagian
Administrasi Pemerintahan dan Otonomi Daerah di Sekretariat
Daerah Kota Batu solusi terbaik daripada memerintah pihak desa.
Karena sesuatu apa yang dilakukan harus memulai dengan
pengarahan untuk membimbing pihak desa dengan baik. Dan juga
peranan pemerintah lebih sebagai fasilitator atau menjembatani
daripada antara pihak masyarakat dengan pejabat publik.
2. Pemerintah adalah Milik Masyarakat : Memberdayakan
Ketimbang Melayani ( Empowering raher than Serving )
Mendorong mekanisme control atas pelayanan lepas dari birokrasi
dan diserahkan kepada masyarakat.
Masyarakat harus dapat membangkitkan komitmen mereka yang
kuta serta perhatian lebih baik dan kreatif dalam memecahkan
masalah. Karena pemerintah ingin mengurangi ketergantungan
masyarakat terhadap pemerintah, sedangkan pemerintah memberi
wewenang untuk masyarakat dengan (community self-help) sendiri.
Yang terjadi di Bagian Administrasi Pemerintah dan Otonomi
Daerah di Sekretariat Daerah, masyarakat belum mampu melakukan
(community self-help) sendiri serta pemerintah belum memberikan
wewenang untuk masyarakat untuk sadar akan itu. Hingga saat ini
masyarakat masih ketergantungan dan kurang sadar atas apa yang
harus dilakukan untuk masyarakat pribadinya maupun pihak desa/
Kelapa Desa.
3. Pemerintah yang kompetitif : Menyuntikkan persaingan dalam
pemberian pelayanan ( Injecting Competition into service
Delivery )
Pemberian jasa/layanan harus bersaing dalam usaha berdasarkan
kinerja dan harga. Persaingan adalah kekuatan yang fundamental
yang tidak memberikan pilihan lain yang harus dilakukan oleh
organisasi public; Pelayanan public yang dilaksanakan oleh
Pemerintah tidak bersifat monopoli tetapi harus bersaing.
Dalam masalah ini masyarakat dapat memilih pelayanan yang
disukainya. Dengan adanya kompetisi, pelayanan publik dapat
ditingkatkan kualitasnya tanpa harus mengeluarkan banyak biaya.
Sedangkan pemerintah Bagian Administrasi Pemerintah dan
Otonomi Daerah di Sekretariat Daerah ini masyarakat sadar bahwa
pelayanan publik baik, maka dengan itu prosesnya akan cepat
teratasi. Tidak hanya melihat dari masyarakatnya, pihak pemerintah
harus paham dan mengerti sehingga dapat menjelaskan informasi
tersebut dengan baik ke masyarakat. Jadi adanya saling support
antara pemerintah dan masyarakat.
4. Pemerintah Digerakkan oleh Misi : Mengubah organisasi yang
digerakkan oleh peraturan (Transforming Rule-Driven
Organizations) menjadi digerakkan oleh misi (mission-driven).
Secara internal, dapat dimulai dengan mengeliminasi peraturan
internal dan secara radikal menyederhanakan sistem administrasi.
Bagian Administrasi Pemerintah dan Otonomi Daerah di
Sekretariat Daerah Kota Batu dalam pelaksanaan tugasnya melihat
misinya, bertujuan untuk mengarahkan visi maupun misinya.
Dalam kegiatan tanpa visi maupun misi maka kegiatan selau tidak
terarah tujuannya. Pemerintah bukan mandatnya, tetapi misinya.
Contoh: meningkatkan sarana dan prasarana guna mendukung
pelayanan yang prima kepada masyarakat. Dengan begitu, Bagian
Administrasi Pemerintah dan Otonomi Daerah di Sekretariat
Daerah menyuguhkan pelayanan yang mendukung dengan kegiatan
masyarakat maupun untuk sarana dan prasarana untuk pemerintah
juga.
5. Pemerintah yang berorientasi hasil: Membiayai hasil bukan
masukan ( Funding outcomes, Not input )
Berusaha mengubah bentuk penghargaan dan insentif: membiayai
hasil dan bukan masukan. Dimaksudkan dengan bagaimana Bagian
Administrasi Pemerintah dan Otonomi Daerah di Sekretariat
Daerah mengembangkan standar kerja yang mengukur sebarapa
baik dan mampu dalam memecahkan masalah.
6. Pemerintah berorientasi pada pelanggan: Memenuhi kebutuhan
pelanggan, bukan birokrasi ( Meeting the Needs of Customer,
not be Bureaucracy )
Mengidentifikasi pelanggan yang sesungguhnya. Pelayanan
masyarakat harus berdasarkan pada kebutuhan riil, dalam arti apa
yang diminta masyarakat Instansi pemerintah harus responsif
terhadap perubahan kebutuhan dan selera konsumen. Pemerintah
Bagian Administrasi Pemerintah dan Otonomi Daerah di
Sekretariat Daerah, harus memenuhi kebutuhan masyarakat dahulu
dengan mendengarkan keluh kesah masyarakat. Dengan begitu,
perlu penetapan standar pelayanan kepada pelanggan. Dan
menciptakan akuntabilitas masyarakat dan pejabat pemerintahan.
7. Pemerintah Menghasilkan ketimbang membelanjakan (Earning
Rather than Spending)
Pemerintah wirausaha memfokuskan energinya bukan hanya
membelanjakan uang (melakukan pengeluaran uang) melainkan
memperolehnya. Dengan begitu dapat diperoleh dari biaya
pengguna pelanggan yang dilayani dan impact fees. Partisipasi
pihak swasta perlu ditingkatkan sehingga dapat meringankan beban
pemerintah. Bagian Administrasi Pemerintah dan Otonomi Daerah
di Sekretariat Daerah, contoh mengayomi para wirausaha daerah
Kota Batu untuk memberikan support bagi pengusaha petani apel,
untuk peluang penghasilannya. Tidak hanya menghasilkan dari
keunggulan petanian dan perkebunan yang menghasilkan, tetapi
dengan bantuan BPS dan BAPPEDA dengan menjual informasi
tentang daerahnya.
8. Pemerintah antisipatif (anticipatory government): Mencegah
ketimbang Mengobati ( Preventon Rather than Cure)
Menunjuk pada pemerintahan yang berfikir kedepan, bersikap
proaktif dan mencoba mencegah timbulnya masalah daripada
memberikan pelayanan untuk menghilangkan masalah. Dalam
mengantisipasi hal tersebut melalui penggunaan perencanaan
strategis dengan pemebrian visi masa depan untuk membantu
meraih peluang tidak terduga.
Bagian Administrasi Pemerintah dan Otonomi Daerah di
Sekretariat Daerah, merencanakan antisipatif dari perencanaan
kegiatan sehingga tidak mengerjakan dua kali serta pilihan opsi
atau planning B. Pengantisipasian tersebut terlebih dahului harus
disetujui pimpinan. Untuk kegiatan tidak terduga misalnya,
melaporkan Perwali ke Walikota Kota Batu karena masalah
Walikota Kota Batu terjerat masalah jadi Bagian Administrasi
Pemerintah dan Otonomi Daerah di Sekretariat Daerah,
mengurungkan pelaporan dan pengesahan Perwali dari Walikota
Kota Batu.
9. Pemerintah desentralisasi (decentralized government): Dari
hierarki menuju partisipasi dan tim kerja ( From Hierarchy to
Participation and Teamwork )
Dengan melihat beberapa tantangan dari masyarakat, diantaranya :
a. Perkembangan teknologi sudah sangat maju.
b. Kebutuhan masyarakat dan bisnis semakin kompleks.
c. Staf banyak yang berpendidikan tinggi Maka pemerintah perlu
untuk : Menurunkan wewenang melalui organisasi, dengan
mendorong mereka yang berurusan langsung dengan pelanggan
untuk lebih banyak membuat keputusan (Pengambilan keputusan
bergeser kepada masyarakat, asosiasi, pelanggan, LSM.)
Tujuan : Untuk memudahkan partisipasi masyarakat, serta
terciptanya suasana kerja Tim. Bagian Administrasi Pemerintah
dan Otonomi Daerah di Sekretariat Daerah Kota Batu berhubungan
dengan para perangkat kerja daerah dengan beberapa peraturan
yang telah dibuat oleh Bagian Pemerintahan Desa untuk kemajuan
masyarakat ataupun desa tersebut. Karena dengan kewenangan
yang diberikan akan memungkinkan terjadinya koordinasi antar
semua instansi yang terkait. Keunggulan dari desentralisasi adalah
lebih responsif dan fleksibel, lebih efektif, lebih inovatif, dan
menghasilkan semangat kerja yang lebih tinggi sehingga lebih
banyak komitmen dan akhirnya lebih product.
10. Pemerintah berorientasi pada mekanisme pasar (market
oriented government) :
Mendongkrak perubahan melalui pasar ( Leveraging change
throught the Market), mengadakan perubahan dengan mekanisme
pasar ( sistem insentif ) dan bukan dengan mekanisme administratif
(sistem prosedur dan pemaksaan) (David Osborne,dkk.1996).
Dimaksudkan di sini adalah Pemerintahan berorentasi pasar sering
memanfaatkan struktur pasar swasta untuk memecahkan masalah
daripada menggunakan mekanisme administratif, seperti
menyampaikan pelayanan atau perintah dan kontrol dengan
memanfaatkan peraturan. Dalam memecahkan permasalahan
Bagian Administrasi Pemerintahan dan Otoda Sekretariat Kota
Batu selalu melakukan musyawarah dengan mempertimbangkan
beberapa peraturan.
Peserta dapat menyimpulkan bahwa bagian Administrasi
Pemerintahan dan Otoda Sekretariat Daerah Kota Batu telah sesuai dengan
pengukuran kinerja David Osborne. Dengan 10 indikator dalam
pencapaian kinerja yang jika kita mengacu pada Rencana Kerja (RENJA)
rekapitulasi evaluasi hasil pelaksanaan Renja bagian Administrasi
Pemerintahan Dan Otoda Sekretariat Daerah Kota Batu 2017, dapat
peserta simpulkan bahwa persentase kinerja dilihat dari persentase jumlah
anggaran yaitu 97%, maka dapat dikatakan kinerja pegawai bagian
Administrasi Pemerintahan dan Otoda Sekretariat Daerah Kota Batu
Tahun 2017 sangat baik. Dari 7 program dan 14 kegiatan hanya 3 kegiatan
yang tidak dapat terlaksana disebabkan oleh alasan yang sudah
dipertimbangkan sebelumnya.
B. Target atau Fokus yang dicapai
Dalam melaksanakan Magang Riset selama jangka waktu 2 bulan banyak
hal yang kami peroleh baik dalam suka maupun duka, dan kami mendapat
pelajaran positif sehingga pelaksanaan Magang Riset tidak sia-sia, bahkan
sebaliknya kami mendapatkan ilmu pengetahuan tentang tata cara kegiatan kantor
yang baik serta, cara membuat suarat-surat dinas, serta menjadi panitia Lomba
Hadrah dan peringatan HUT Provinsi ke-72 dan Kota Batu.
Selain mendapat ilmu pengetahuan dari kegiatan Magang Riset, kami dapat
mengenal lebih dekat dengan karyawan di lingkungan Administrasi Pemerintahan
Sekretariat Daerah Kota Batu yang telah memberikan pengetahuannya kepada
kami yang dapat dijadikan pengalaman jika sudah memasuki dunia kerja nanti.
Dengan kegiatan Magang Riset, kami bisa menambah wawasan.
Target yang ingin kami capai dalam program magang riset adalah
mengetahui Bagaimana Kinerja Pegawai Dalam Penyelenggaraan Tugas
Kesekretariatan Di Bagian Administrasi Pemerintahan Dan Otonomi Daerah
Sekretariat Daerah Kota Batu. Bagaimana kinerja pegawai bagian Administrasi
Pemerintahan dan Otoda dengan mengacu pada rencana kerja (RENJA) yang telah
disusun untuk tahun 2017. Mengetahui hasil rekapitulasi evaluasi hasil
pelaksanaan Renja bagian Administrasi Pemerintahan Dan Otoda Sekretariat
Daerah Kota Batu 2017, dengan jumlah persentase 97% dari 7 program dan 14
kegiatan.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Tugas pokok Bagian Administrasi Pemerintahan Sektretariat Daerah Kota
Batu menyiapkan perencanaan, koordinasi, rumusan kebijakan, pengendalian,
pembinaan administrasi, dan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan umum.
Dalam melaksanakan tugasnya Bagian Administrasi Pemerintahan Sektretariat
Daerah Kota Batu menyelenggarakan fungsi, visi, misi, tujuan dan sasaran, yang
telah ditetapkan dan untuk mencapai semua tujuan dan sasaran tersebut Bagian
Administrasi Pemerintahan Sektretariat Daerah Kota Batu.
Dalam pencapaian target kinerja Bagian Administrasi Pemerintahan dan
Otonomi Daerah Sektretariat Daerah Kota Batu menyusun Rencana Kerja yang
disusun untuk evaluasi laporan RENJA. RENJA sebagai dokumen rencana kerja
tahunan Bagian Administrasi Pemerintahan Sektretariat Daerah Kota Batu
mempunyai arti strategis dalam mendukung pelaksanaan program pembangunan
pemerintah daerah. Untuk mewujudkan sasaran Renja tersebut Bagian
Administrasi Pemerintahan Sektretariat Daerah Kota Batu telah merealisasikan
dalam 7 program dan 14 kegiatan pada tahun 2017.
Dengan rekapitulasi hasil persentase kinerja dilihat dari persentase jumlah
anggaran yaitu 97%, maka dapat dikatakan kinerja pegawai bagian Administrasi
Pemerintahan dan Otoda Sekretariat Daerah Kota Batu Tahun 2017 sangat baik.
Dari 7 program dan 14 kegiatan hanya 3 kegiatan yang tidak dapat terlaksana
disebabkan oleh alasan yang sudah dipertimbangkan sebelumnya. Adapun 3
kegiatan yang tidak terlaksana sebagai berikut :
1. Realisasi Program Pembinaan Dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Desa
(Indikator : meningkatnya tertib pererncanaan dan pelaporan
pertanggungjawaban APB Desa sekota batu) :
a. Asistensi penyusunan dan pertanggungjawaban APB Desa, dengan
target kinerja 19 Desa se-Kota Batu.
Indikator : Pendampingan Penyusunan Dan Pertanggungjawaban APB
Desa Di 19 Desa Se-Kota Batu.
Kegiatan ini tidak dapat dilaksakan karena adanya perubahan tupoksi,
dimana mulai tahun anggaran 2017 pendampingan penyusunan dan
pertanggungjawaban APB Desa tupoksi tersebut berada di Dinas
Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian
Penduduk dan Keluarga Berencana.
2. Realisasi Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan (Indikator:
Meningkatnya pemahaman tentang kejelasan Hukum Perihal Domisili
calon perangkat desa) :
a. Fasilitasi Sosialisasi Peraturan Perundangan-undangan, dengan target
1 kegiatan.
Indikator : terlaksananya sosialisasi perda tentang desa
Pada kegiatan ini tidak dapat dilaksanakan karena di tahun 2017 masih
banyak revisi dan perubahan yang terjadi terhadap Perda Tentang
Desa yang dibuat pada tahun 2016, anggaran sebesar Rp. 500.000,-
rencana akan di PAK, tetapi sampai dengan batas akhir perubahan
anggaran revisi Perda Tentang desa belum juga ditetapkan. Sehingga
kegiatan tidak jadi di PAK dan tidak jadi untuk dilaksanakan.
3. Realisasi Program Penataan Daerah Otonomi Baru (Indikator :
meningkatnya kapasitas penyelenggaraan otonomi daerah dan
terlaksananya pelayanan administrasi terpadu (PATEN) di Kecamatan se
Kota Batu
a. Fasilitasi Penyelenggaraan PATEN, dengan target 3 (tiga) kecamatan;
Indikator : terlaksananya launching PATEN di Kecamatan se Kota
Batu.
Dengan target 3 (tiga) kecamatan dan anggaran sebesar Rp.
7.540.000,- rencana akan di PAK, tetapi hingga batas akhir perubahan
anggaran (PAK) belum ada pernyataan kesiapan dari kecamatan di
Kota Batu untuk melaksanakan PATEN (Pelayanan Administrasi
Terpadu Kecamatan) maka kegiatan ini tidak jadi di PAK dan tidak
jadi untuk dilaksanakan.
Namun program dan kegiatan lainnya dapat berjalan lancar dengan
sesuai target kinerja dan anggaran yang telah tersusun dalam rencana kerja
(RENJA) bagian Administrasi Pemerintahan dan Otonomi Daerah Kota
Batu Tahun 2017 dengan tak luput dari partisipasi, semangat dan
komitmen yang kuat dari seluruh Aparatur Bagian Administrasi
Pemerintahan dan Otonomi Daerah Sekretariat Daerah Kota Batu, karena
dengan begitu dapat mencipttakan keberhasilan program dan kegiatan
yang telah disusun.
4.2 Saran
Kinerja bagian Administrasi Pemerintahan Setda Kota Batu dalam
melaksanakan program dan kegiatan yang disusun dalam rencana kerja (RENJA)
sudah bisa dikatakan sangat baik/maksimal. Hal ini didukung dengan beberapa
fakta data yang menunjukkan tingkat realisasi kinerja dan anggaran dalam
program dan kegiatan yang disusun dalam RENJA. Dalam pelaksanaan rencana
kerja, dengan keterbatasan waktu peserta magang hanya 2 bulan, maka hanya
dapat mengikuti beberapa kegiatan saja, jadi menurut peserta adapun kinerja yang
kurang maksimal dalam melaksanakan kegiatan yaitu dari segi tingkat kerjasama
antar Sub Bagian.
Saran kami kedepannya adalah lebih meningkatkan kerjasama antar Sub
Bagian, yang dimaksud kerjasama ini seperti saling bahu-membahu dan saling
menghargai dan membantu jika salah satu sub bagian mempunyai kegiatan. Tidak
hanya pada dominan Sub bagian yang mempunyai kegiatan.
DAFTAR PUSTAKA
Ibid, hlm.5
Mangkunegara, AA Anwar Prabu. 2005. Manajemen Sumber Daya
Manusia Perusahaan. Bandung: PT Remaja Rosda karya.
Mangkunegara, AA Anwar Prabu. 2006. Evaluasi Kinerja SDM. Bandung:
PT Refika Aditama
Rivai, Veithzal dan Basri. 2005. Performance Appraisal: Sistem Yang
Tepat Untuk Menilai Kinerja Karyawan dan Meningkatkan Daya Saing
Perusahaan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sinambela, Lijan Poltak. 2012. Kinerja Pegawai Teori, pengukuran, dan
Implikasi, Yogyakarta: Graha Ilmu, hlm.6
UU No.5 Tahun 2014 tentang ASN, BAB I Ketentuan Umum, Pasal 1 ayat
(1).
DOKUMENTASI
Pengecekan dan Merapikan ATK Keperluan Kantor
Kebersamaan setelah Festival Lomba Hadrah se Kota Batu 2017