16
Prosiding Seminar Nasional KSP2K II, 1 (2) : 89 - 104 89 PRODUKTIVITAS PRIMER DAN FAKTOR FISIKA-KIMIA DI PERAIRAN TELUK AMBON DALAM Iskandar A.H Pelupessy 1 , N. V, Hulliselan 2 , Irma Kesaulya 3 dan Malik S, Abdul 4 ABSTRACT Primary productivity level in a certain water body, generally related to the abundance of resources on that water area. Primary productivity as the photosynthesis rate can be stated as the amount of carbon (gram) produced in one square meter of water column in a day. Geomorphologically, inner Ambon bay has various functions such as; fishery resources for local inhabitant especially lure fisheries and mariculture area, furthermore the shore land is becoming residential areas. Inner Ambon bay is a good healthy water mass, however the increase number of population and development activities around the bay give negative impacts to the inner Ambon bay. The waste comes from household, agriculture, fishery, industry and transportation that flow through the rivers and disembogue at the inner Ambon bay. From the parameters observed in this research, Ambon Bay is indicated facing the water fertility degradation. The experiment was conducted in March and april 2015. Keywords : primary productivity, carbon, physical, chemical I. PENDAHULUAN Tingkat produktivitas primer suatu perairan umumnya berhubungan dengan tingkat kelimpahan sumberdaya suatu perairan, dimana produktivitas primer sebagai laju fotosintesis dapat dinyatakan sebagai jumlah gram karbon yang dihasilkan dalam satu meter kuadrat kolom air per hari (Levinton, 1982 dalam Kemili dan Putri, 2012). Sementara Nontji (2006) mengatakan produktivitas primer sebagai produktivitas primer bersih atau (NPP). Berdasarkan tingkat produktivitas primernya, tingkat produktivitas suatu perairan dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu adalah ketersediaan nutrien, cahaya dan temperatur. Perairan Teluk Ambon Dalam (TAD) merupakan bagian dari perairan Teluk Ambon yang dipengaruhi oleh aliran air tawar dan tergolong semi tertutup selain itu karakteristik massa air TAD dipengaruhi oleh pasang surut dan masukkan air tawar serta dipengaruhi oleh massa air oseanis yaitu massa air Laut Banda yang masuk ke dalam teluk melalui sirkulasi arus pasang Tubalawony dkk (2008). Tarigan dan Sapulete (1989) menyatakan keberadaan celah antara TAD dan Teluk Ambon Luar (TAL) menyebabkan mekanisme pertukaran air antara dua bagian teluk tersebut menjadi terhalang. II. METODOLOGI Lokasi dan Waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret dan April 2015 yang meliputi tahap pengumpulan data, dan analisis data. Lokasi penelitian adalah di TAD (Gambar 1) Pengumpulan data . Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei, yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mengambil sampel dari suatu populasi. Sampel diambil pada 6

PRODUKTIVITAS PRIMER DAN FAKTOR FISIKA-KIMIA DI … · Tingkat produktivitas primer suatu perairan umumnya berhubungan dengan tingkat kelimpahan sumberdaya suatu perairan, dimana

  • Upload
    others

  • View
    12

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PRODUKTIVITAS PRIMER DAN FAKTOR FISIKA-KIMIA DI … · Tingkat produktivitas primer suatu perairan umumnya berhubungan dengan tingkat kelimpahan sumberdaya suatu perairan, dimana

Prosiding Seminar Nasional KSP2K II, 1 (2) : 89 - 104

89

PRODUKTIVITAS PRIMER DAN FAKTOR FISIKA-KIMIA DI

PERAIRAN TELUK AMBON DALAM

Iskandar A.H Pelupessy

1, N. V, Hulliselan

2, Irma Kesaulya

3 dan Malik S, Abdul

4

ABSTRACT

Primary productivity level in a certain water body, generally related to the abundance of

resources on that water area. Primary productivity as the photosynthesis rate can be stated

as the amount of carbon (gram) produced in one square meter of water column in a day.

Geomorphologically, inner Ambon bay has various functions such as; fishery resources for

local inhabitant especially lure fisheries and mariculture area, furthermore the shore land is

becoming residential areas. Inner Ambon bay is a good healthy water mass, however the

increase number of population and development activities around the bay give negative

impacts to the inner Ambon bay. The waste comes from household, agriculture, fishery,

industry and transportation that flow through the rivers and disembogue at the inner Ambon

bay. From the parameters observed in this research, Ambon Bay is indicated facing the

water fertility degradation. The experiment was conducted in March and april 2015.

Keywords : primary productivity, carbon, physical, chemical

I. PENDAHULUAN

Tingkat produktivitas primer suatu perairan umumnya berhubungan dengan tingkat

kelimpahan sumberdaya suatu perairan, dimana produktivitas primer sebagai laju

fotosintesis dapat dinyatakan sebagai jumlah gram karbon yang dihasilkan dalam satu

meter kuadrat kolom air per hari (Levinton, 1982 dalam Kemili dan Putri, 2012).

Sementara Nontji (2006) mengatakan produktivitas primer sebagai produktivitas primer

bersih atau (NPP). Berdasarkan tingkat produktivitas primernya, tingkat produktivitas

suatu perairan dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu adalah ketersediaan nutrien, cahaya

dan temperatur. Perairan Teluk Ambon Dalam (TAD) merupakan bagian dari perairan

Teluk Ambon yang dipengaruhi oleh aliran air tawar dan tergolong semi tertutup selain itu

karakteristik massa air TAD dipengaruhi oleh pasang surut dan masukkan air tawar serta

dipengaruhi oleh massa air oseanis yaitu massa air Laut Banda yang masuk ke dalam teluk

melalui sirkulasi arus pasang Tubalawony dkk (2008). Tarigan dan Sapulete (1989)

menyatakan keberadaan celah antara TAD dan Teluk Ambon Luar (TAL) menyebabkan

mekanisme pertukaran air antara dua bagian teluk tersebut menjadi terhalang.

II. METODOLOGI

Lokasi dan Waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret dan April 2015 yang meliputi tahap

pengumpulan data, dan analisis data. Lokasi penelitian adalah di TAD (Gambar 1)

Pengumpulan data

. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei, yaitu penelitian

yang dilakukan dengan cara mengambil sampel dari suatu populasi. Sampel diambil pada 6

Page 2: PRODUKTIVITAS PRIMER DAN FAKTOR FISIKA-KIMIA DI … · Tingkat produktivitas primer suatu perairan umumnya berhubungan dengan tingkat kelimpahan sumberdaya suatu perairan, dimana

Prosiding Seminar Nasional KSP2K II, 1 (2) : 89 - 104

90

titik stasiun yang mewakili pesisir dan tengah perairan TAD. Pengukuran temperatur air ,

salinitas dan klorofil insitu yang dilakukan pada dua titik kedalaman yaitu pada perairan

permukaan dan kedalaman kecerahan secchi disc dengan menggunakan CTD, pada setiap

stasiun penelitian.

Pengukuran kandungan nitrat dan Fosfat menggunakan metode Strickland dan

Person (1968), dengan cara sampel air diambil dari setiap kedalaman di setiap stasiun

dengan botol nansen setelah itu dimasukan ke dalam botol.. Kemudian dihitung nilai

absorbansinya dengan spectrophotometer di laboratorium Pusat Penelitian Laut Dalam-

LIPI. Sementara itu produktivitas primer diukur dengan menggunakan metode Winkler,

atau yang dikenal dengan metode botol terang dan botol gelap. Sampel air yang telah

diambil diukur konsentrasi oksigen terlarut (DO) awal kemudian diinkubasi. Sampel air

dimasukan kedalam botol Winkler terang dan botol Winkler gelap dengan volume yang

sama untuk setiap stasiun pengamatan dan diinkubasi selama 5 jam secara bersamaan pada

perairan permukaan dan kedalaman secchi disc. Produktivitas primer juga dapat di ukur

dengan menggunakan metode botol gelap – terang dengan formula yang dikemukakan oleh

Umaly dan Cuvin (1988) sebagai berikut : FB (mgC/m3/t) =𝑂2 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝐵𝑇−𝑂2 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝐵𝐺

(𝑃𝑄)(𝑡)×

0,375 × 1000

Dimana FB = Fotosintesis bersih

O2 = Oksigen terlarut (mg/L)

BT = Botol Terang

BG = Botol Gelap

PQ = koefisien fotosintesis (1,2)

T = Lama inkubasi (jam)

0,375 = koefisien Oksigen menjadi karbon

1000 = konversi liter menjadi m3

Page 3: PRODUKTIVITAS PRIMER DAN FAKTOR FISIKA-KIMIA DI … · Tingkat produktivitas primer suatu perairan umumnya berhubungan dengan tingkat kelimpahan sumberdaya suatu perairan, dimana

Prosiding Seminar Nasional KSP2K II, 1 (2) : 89 - 104

91

Gambar 1. Peta lokasi penelitian di Teluk Ambon Dalam (TAD)

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Temperatur Temperatur permukaan perairan TAD saat pengambilan sampel pada bulan Maret,

di enam stasiun ini memiliki kisaran antara 29,26 - 29,71°C sedangkan pada kedalaman

secchi disc dari 29,1 - 29,99°C (Gambar 2). Pada bulan April temperatur berkisar antara

30,02 - 30,27°C di kedalaman permukaan dan kedalaman secchi disc 29,96 - 30,11°C

(Gambar 2). Analisa hubungan antara temperatur kedalaman permukaan dan kedalaman

secchi disc tidak ada perbedaan yang signifikan di keenam stasiun di bulan Maret dan

April. Nilai ini dibuktikan saat diuji dengan menggunakan analisa Mann Whitney di bulan

Maret P 0,59 ≥ 0,05 dan bulan April P 0,1 ≥ 0,05 , artinya pada musim peralihan I

temperatur pada kedalaman permukaan dan kedalaman secchi disc relatif tidak ada

perbedaan baik di bulan Maret maupun April. Dengan kisaran temperatur diatas,

menunjukan sebaran temperatur pada musim peralihan 1 di TAD cenderung meningkat.

Page 4: PRODUKTIVITAS PRIMER DAN FAKTOR FISIKA-KIMIA DI … · Tingkat produktivitas primer suatu perairan umumnya berhubungan dengan tingkat kelimpahan sumberdaya suatu perairan, dimana

Prosiding Seminar Nasional KSP2K II, 1 (2) : 89 - 104

92

Gambar 2: Temperatur pada kedalaman permukaan dan kedalaman secchi disc di 6 stasiun

penelitian pada bulan Maret dan April

Salinitas Nilai salinitas pada sampling pertama pada bulan Maret di enam stasiun berkisar

antara 33,98 - 34,00‰ di perairan permukaan dan pada kedalaman secchi disc berkisar

antara 34,01 – 34,04‰ (Gambar 3), pada bulan April, salinitas di perairan permukaan

berkisar 32,83‰ sampai 33,05‰ dan kedalaman secchi disc antara 5 – 10 m yang berkisar

32,86 - 33,19‰ (Gambar 3). Perbedaan Salinitas di perairan permukaan dan kedalaman

secchi disc terlihat pada bulan Maret, hal ini terbukti pada uji menggunakan analisa Mann

Whitney pada P 0,002 ≤ 0,05 sementara pada bulan April P 0,180 ≥ 0,05 tidak ada

perbedaan nyata antara salinitas di perairan permukaan dan kedalaman secchi disc. Secara

keseluruhan salinitas perairan TAD bervariatif dan cenderung meningkat pada tiap stasiun,

baik di perairan permukaan maupun pada kedalaman secchi disc. Salinitas musim

peralihan I pengamatan ini lebih tinggi bila dibandingkan dengan penelitian UPT Balai

Konservasi Biota laut- LIPI Ambon (2013) yang mencapai 32 – 32,8 ‰ atau masih rendah

dari pada hasil penelitian UPT Balai Konservasi Biota laut- LIPI Ambon (2008), dengan

kisaran nilai salinitas 32,41 - 34,26‰.

Bervariasi dan tingginya salinitas di musim peraihan I di perairan TAD menurut

Tarigan dan Edward (2000) bahwa faktor yang mempengaruhinya adalah temperatur udara,

cuaca panas yang akan mengakibatkan tingkat penguapan tinggi dan pada gilirannya akan

meningkatkan salinitas, karena massa air laut Banda lebih dominan pengaruhnya terhadap

salinitas di TAD, hal inilah yang dapat menjelaskan adanya variasi salinitas pada musim

peralihan I.

29,80

29,85

29,90

29,95

30,00

30,05

30,10

30,15

30,20

30,25

30,30

1 2 3 4 5 6

Tem

pe

ratu

r (0

C)

Stasiun

Maret

permukaan

kedalamansecchi disc

29,80

29,85

29,90

29,95

30,00

30,05

30,10

30,15

30,20

30,25

30,30

1 2 3 4 5 6

Tem

pe

ratu

r (0

C)

Stasiun

April

permukaan

kedalamansecchi disc

Page 5: PRODUKTIVITAS PRIMER DAN FAKTOR FISIKA-KIMIA DI … · Tingkat produktivitas primer suatu perairan umumnya berhubungan dengan tingkat kelimpahan sumberdaya suatu perairan, dimana

Prosiding Seminar Nasional KSP2K II, 1 (2) : 89 - 104

93

Gambar 3. Salinitas pada kedalaman permukaan dan kedalaman secchi disc di 6 stasiun

penelitian pada bulan Maret dan April.

Fosfat.

Kandungan fosfat di bulan Maret pada perairan permukaan berkisar antara 0.0002 –

0,0003 mgP/l, sementara pada kedalaman secchi disc 0,0002 – 0,0007 mg/l, (gambar 4)

dan bulan April berkisar 0,0127 – 0,0506 mgP/l pada perairan permukaan dan 0,0211 –

0,0506 mgP/l di kedalaman secchi disc (Gambar 4). Secara umum distribusi fosfat pada

kedua bulan ini baik pada perairan permukaan dan kedalaman secchi disc tidak memiliki

perbedaan dimana berdasar pada analisa Mann Whitney (P = 0,05 tidak ada perbedaan

nyata) 0,818 ≥ 0,05 bulan Maret dan 0,45 ≥ 0,05 di bulan April.

Sebaran fosfat di bulan Maret dan April pada ke enam stasiun pada perairan

permukaan maupun kedalaman secchi disc masih dalam batas normal perairan laut

umumnya, yang berkisar 0,01 - 1,68 mg/l dimana menurut (MENLH, 2004) baku mutu air

laut, yaitu 0.015 mg/l (0.16 μM). Pada bulan April distribusi fosfat cenderung meningkat

dibanding bulan Maret (Gambar 4), diikuti juga oleh kenaikan kelimpahan fitoplankton,

terkecuali pada stasiun 1 dan stasiun 2 permukaan dengan nilai fosfat 0,0127 mg/l.

Kandungan fosfat yang tinggi menurut( Pello dkk, 2012), dapat menstimulir ledakan

pertumbuhan fitoplankton di perairan, sementara pada penelitian ini kandungan fosfat lebih

rendah dibandingkan dengan penelitian UPT Balai Konservasi Biota laut- LIPI Ambon

(2013) di TAD pada bulan Mei yaitu senilai 0.0032 mgP/l di perairan permukaan dan

0.0028 mgP/l di kedalaman 10 m di musim yang sama. Rendahnya nilai kandungan fosfat

diduga disebabkan karena banyak organisme yang memanfaatkan fosfat ini untuk konsumsi

nutriennya, (Riksawati, 2008).

33,92

33,94

33,96

33,98

34,00

34,02

34,04

34,06

1 2 3 4 5 6

Salin

itas

(‰

)

Stasiun

Maret

permukaan

kedalamansecchi disc

32,60

32,70

32,80

32,90

33,00

33,10

33,20

33,30

1 2 3 4 5 6

Salin

itas

(‰)

Stasiun

April

permukaan

kedalamansecchi disc

Page 6: PRODUKTIVITAS PRIMER DAN FAKTOR FISIKA-KIMIA DI … · Tingkat produktivitas primer suatu perairan umumnya berhubungan dengan tingkat kelimpahan sumberdaya suatu perairan, dimana

Prosiding Seminar Nasional KSP2K II, 1 (2) : 89 - 104

94

Gambar 4. Fosfat pada kedalaman permukaan dan kedalaman secchi disc di 6 stasiun

penelitian pada bulan Maret dan April.

Nitrat

Nilai kandungan nitrat di TAD pada musim peralihan I, (bulan Maret) pada perairan

permukaan berkisar 0,000 – 0,0005 mgN/l dan kedalaman secchi disc 0,0003 – 0,0004

mgN/l (Gambar 5). Pada bulan April 0,0048 – 0,0065 mgN/l di perairan permukaan dan

pada kedalaman secchi disc dengan nilai 0,0051- 0,0106 mgN/l (Gambar 5).Sebaran nitrat

di kedalaman permukaan dan kedalaman secchi disc pada bulan Maret dan April secara

umum bervariasi dan tidak berbeda sesuai dengan hasil analisa Mann Whitney (P = 0,05)

dengan nilai yang sama 0,394 ≥ 0,05 di bulan Maret dan April, ini menunjukan tidak ada

perbedaan nyata antara permukaan dan kedalaman secchi disc di bulan Maret dan April.

Penelitian ini juga memperlihatkan di TAD hasil pengamatan pada bulan Maret dan April

dapat menjelaskan bahwa sebaran nitrat lebih bervariasi di perairan dekat pantai maupun di

perairan tengah TAD

0,0000

0,0001

0,0002

0,0003

0,0004

0,0005

0,0006

0,0007

0,0008

1 2 3 4 5 6

Fosf

at (

mgP

/l)

Stasiun

Maret

permukaan

kedalamansecchi disc

0,0000

0,0100

0,0200

0,0300

0,0400

0,0500

0,0600

1 2 3 4 5 6

Fosf

at (

mgP

/l)

Stasiun

April

permukaan

kedalamansecchi disc

Page 7: PRODUKTIVITAS PRIMER DAN FAKTOR FISIKA-KIMIA DI … · Tingkat produktivitas primer suatu perairan umumnya berhubungan dengan tingkat kelimpahan sumberdaya suatu perairan, dimana

Prosiding Seminar Nasional KSP2K II, 1 (2) : 89 - 104

95

Gambar 5. Nitrat pada kedalaman permukaan dan kedalaman secchi disc di 6 stasiun

penelitian pada bulan Maret dan April.

Klorofil

Nilai kandungan klorofil di TAD pada bulan Maret berkisar 0,29 - 0,89 mg/l pada

perairan permukaan dan kedalaman secchi disc 0,53 - 1,36 mg/l (Gambar 6), pada bulan

April senilai 0,09 – 0,21 mg/l di perairan permukaan dan 0,15 - 0,65 mg/l pada kedalaman

secchi disc (Gambar 6), jika dibandingkan dengan bulan April nilai klorofil bulan Maret

pada perairan permukaan cenderung naik, dibanding pada kedalaman secchi disk, ini

terlihat pada masing-masing stasiun perairan.

Dari hasil analisa Mann Whitney terlihat ada perbedaan yang signifikan konsentrasi

klorofil antara perairan permukaan dan kedalaman secchi disc. di bulan Maret ( P 0,026 ≤

0,05), sementara pada bulan April tidak ada perbedaan yang signifikan antara permukaan

dan kedalaman secchi disc (P 0,065 ≥ 0,05). Secara umum dari ke-6 stasiun pada bulan

Maret dan April baik pada perairan permukaan dan kedalaman secchi disc terlihat semakin

bertambahnya kedalaman diikuti dengan naiknya nilai klorofil, seperti pada stasiun 1 pada

perairan permukaan di bulan Maret dengan nilai 0.88 mg/l dan kedalaman secchi disk

dengan nilai 1,10 mg/l begitu juga pada stasiun 2 pada perairan permukaan dengan nilai

0,49 mg/l dan pada kedalaman secchi disk 0,52 mg/l, hal yang sama terjadi disemua

stasiun lainnya.

0,0000

0,0001

0,0002

0,0003

0,0004

0,0005

0,0006

1 2 3 4 5 6

Nit

rat

(mgN

/l)

Stasiun

Maret

permukaan

kedalamansecchi disc

0,0000

0,0020

0,0040

0,0060

0,0080

0,0100

0,0120

1 2 3 4 5 6

Nit

rat

(mgN

/l)

Stasiun

April

permukaan

kedalamansecchi disc

Page 8: PRODUKTIVITAS PRIMER DAN FAKTOR FISIKA-KIMIA DI … · Tingkat produktivitas primer suatu perairan umumnya berhubungan dengan tingkat kelimpahan sumberdaya suatu perairan, dimana

Prosiding Seminar Nasional KSP2K II, 1 (2) : 89 - 104

96

Gambar 6 : Klorofil pada kedalaman permukaan dan kedalaman secchi disk di 6 stasiun

penelitian pada bulan Maret dan April

.

Produktivitas Primer

Nilai produktivitas primer pada bulan Maret berkisar dari 7,8125 – 75,000 mg C/m3/

hr pada perairan permukaan dan pada kedalaman secchi disc 16,4063 - 34.3750 mg C/m3/

hr

(Gambar 7), Pada bulan April pada perairan permukaan dengan nilai 1.5625 - 35.9375 mg

C/m3/hr, sementara pada kedalaman secchi disc 0.7812 - 38.2812 mg C/m

3/hr (Gambar 7).

Secara umum hasil penelitian memperlihatkan bahwa semakin bertambah kedalaman maka

nilai total klorofil dan nilai Produktifitas Primer akan semakin bertambah. Hasil analisa di

bulan Maret dan April dengan Mann Whitney pada tidak memperlihatkan ada perbedaan

yang nyata antara kedalaman permukaan dan kedalaman secchi disc ( P = 0,05) 0,1 ≥ 0,05

di bulan Maret Sementara di bulan April ( P = 0,05) 0,485 ≥ 0,05.

Penelitian kali ini terlihat bertambahnya kedalaman yang diikuti oleh kenaikan

nilai klorofil dan nilai produktifitas primer di perairan TAD, hal ini disebabkan adanya

pengaruh kondisi fisika, kimia dan biologi perairan seperti pasang surut, kandungan nutrien

dan keberadaan plankton (Riksawati, 2008). Juga terlihat tingginya nilai produktivitas

primer dibeberapa lokasi, yang menurut Riksawati (2008) tingginya nilai ini diduga karena

daerah yang dekat muara sehingga mendapakan masukan bahan organik maupun anorganik

dari kegiatan industri dan rumah tangga, seperti pada stasiun 2 yang lokasinya dekat dengan

pantai dan banyak pemukiman warga, terlihat nilai produktifitas primer tinggi baik pada

bulan Maret dan April di kedalaman permukaan dan kedalaman secchi disc.

0,00

0,20

0,40

0,60

0,80

1,00

1,20

1,40

1,60

1 2 3 4 5 6

Klo

rofi

l (m

g/l)

Stasiun

Maret

permukaan

kedalamansecchi disc

0,00

0,10

0,20

0,30

0,40

0,50

0,60

0,70

1 2 3 4 5 6

Klo

rofi

l (m

g/l)

Stasiun

April

permukaan

kedalamansecchi disc

Page 9: PRODUKTIVITAS PRIMER DAN FAKTOR FISIKA-KIMIA DI … · Tingkat produktivitas primer suatu perairan umumnya berhubungan dengan tingkat kelimpahan sumberdaya suatu perairan, dimana

Prosiding Seminar Nasional KSP2K II, 1 (2) : 89 - 104

97

Gambar 7. Nilai Produktifitas Primert pada kedalaman permukaan dan kedalaman secchi

disc di 6 stasiun penelitian pada bulan Maret dan April.

Hubungan temperatur dengan produktivitas primer

Temperatur pada perairan TAD di bulan Maret, pada perairan permukaan, tidak

mempengaruhi produktivitas primer seperti terlihat pada grafik (Gambar 8), bahwa

naiknya nilai temperatur maka nilai produktivitas primer semakin rendah, Berdasarkan

analisis korelasi dan regresi diperoleh nilai koefisien korelasi (R) adalah 0,14 dan nilai

koefisien determinasi adalah (R2) 0,02. Santoso (2000) menyatakan bahwa angka korelasi

diatas 0,5 menunjukan korelasi yang cukup kuat, sedangkan dibawah 0,5 cukup lemah.

Dengan demikian di perairan permukaan, temperatur tidak mempengaruhi produktivitas

primer dengan korelasi yang lemah. Sementara itu naik turunnya temperatur pada

kedalaman secchi disk tidak berpengaruh terhadap produktivitas primer (Gambar 8), hasil

analisi korelasi menunjukan korelasi lemah (R= 0,1 dan R2= 0,01). Pada bulan April, di

kedalaman permukaan dan kedalaman secchi disc pada grafik (Gambar 9 ) memperlihatkan

bahwa naik turunnya temperatur tidak mempengaruhi produktivitas primer dengan korelasi

yang lemah, berdasarkan analisis korelasi dan regresi diperoleh nilai koefisien korelasi (R

= 0,028 dan R2 = 0,0008) di kedalaman permukaan, dan pada kedalaman secchi disc (R =

0,24 dan R2 = 0,06).

0,000

10,000

20,000

30,000

40,000

50,000

60,000

70,000

80,000

1 2 3 4 5 6

Nila

i Pro

du

ktif

itas

Pri

me

r (m

g/C

/m3 /

hr)

Stasiun

Maret

permukaan

kedalamansecchi disk

0,000

5,000

10,000

15,000

20,000

25,000

30,000

35,000

40,000

45,000

1 2 3 4 5 6Nila

i Pro

du

ktif

itas

Pri

me

r (m

g/C

/m3/h

r)

Stasiun

April

permukaan

kedalamansecchi disc

Page 10: PRODUKTIVITAS PRIMER DAN FAKTOR FISIKA-KIMIA DI … · Tingkat produktivitas primer suatu perairan umumnya berhubungan dengan tingkat kelimpahan sumberdaya suatu perairan, dimana

Prosiding Seminar Nasional KSP2K II, 1 (2) : 89 - 104

98

Gambar 8. Analisis regresi hubungan nilai produktivitas primer dengan temperatur pada

kedalaman permukaan dan secchi disc di bulan Maret.

Gambar 9. Analisis regresi hubungan nilai produktivitas primer dengan temperatur pada

kedalaman permukaan dan secchi disk di bulan April.

Hubungan salinitas dengan produktivitas primer

Hubungan antara produktivitas primer dan salinitas di bulan Maret pada kedalaman

permukaan tidak berpengaruh, karena semakin tinggi nilai salinitas maka nilai produktivitas

primer rendah (Gambar 10), (R = 0,33 dan R2 =

0,11) dengan korelasi yang lemah, hal yang

sama terjadi juga pada kedalaman secchi disk dimana salinitas tidak berpengaruh terhadap

y = -23,521x + 726,99 R² = 0,0226

0,000

10,000

20,000

30,000

40,000

50,000

60,000

70,000

80,000

29,20 29,40 29,60 29,80

NP

P

Temperatur

y = 2,6206x - 54,702 R² = 0,0134

0,000

5,000

10,000

15,000

20,000

25,000

30,000

35,000

40,000

29,00 29,50 30,00 30,50

NP

P

Temperatur

y = -4,0496x + 130,22 R² = 0,0008

0,000

5,000

10,000

15,000

20,000

25,000

30,000

35,000

40,000

30,00 30,10 30,20 30,30

NP

P

Temperatur

y = -39,268x + 1194,9 R² = 0,0604

0,000

5,000

10,000

15,000

20,000

25,000

30,000

35,000

40,000

45,000

29,90 30,00 30,10 30,20 30,30

NP

P

Temperatur

Page 11: PRODUKTIVITAS PRIMER DAN FAKTOR FISIKA-KIMIA DI … · Tingkat produktivitas primer suatu perairan umumnya berhubungan dengan tingkat kelimpahan sumberdaya suatu perairan, dimana

Prosiding Seminar Nasional KSP2K II, 1 (2) : 89 - 104

99

produktivitas primer (Gambar 10), namun dengan korelasi yang cukup kuat dimana

diperoleh nilai koefisien korelasi (R) adalah 0,62 dengan koefisien determinasi (R2) 0,39.

Sementara itu hubungan antara salinitas dan produktivitas primer di bulan April di

perairan permukaan menjelaskan hal yang berbeda karena salinitas berpengaruh terhadap

produktivitas primer dimana semakin naik nilai salinitas dikuti juga dengan naiknya nilai

produktivitas primer (Gambar 11) dengan korelasi yang lemah R = 0,1 dan R2 = 0,01, pada

kedalaman secchi disc di bulan April hal yang berbeda terjadi dimana salinitas tidak

berpengaruh terhadap produktivitas primer (Gambar 11) dengan korelasi antara salinitas

cukup lemah dimana diperoleh nilai R = 0,38 dan R2 = 0,15.

Gambar 10.Analisis regresi hubungan antara nilai produktivitas primer (NPP) dengan

salinitas pada kedalaman permukaan dan secchi disc di bulan Maret.

y = -711,35x + 24207 R² = 0,1181

0,000

10,000

20,000

30,000

40,000

50,000

60,000

70,000

80,000

33,94 33,96 33,98 34,00 34,02

NP

P

Salinitas

y = -379,97x + 12955 R² = 0,3967

0,000

5,000

10,000

15,000

20,000

25,000

30,000

35,000

40,000

34,0034,0134,0234,0334,0434,05

NP

P

Salinitas

Page 12: PRODUKTIVITAS PRIMER DAN FAKTOR FISIKA-KIMIA DI … · Tingkat produktivitas primer suatu perairan umumnya berhubungan dengan tingkat kelimpahan sumberdaya suatu perairan, dimana

Prosiding Seminar Nasional KSP2K II, 1 (2) : 89 - 104

100

Gambar 11. Analisis regresi hubungan antara nilai produktivitas primer dengan salinitas

pada kedalaman permukaan dan secchi disc di bulan April.

Hubungan fosfat dengan produktivitas primer.

Pada bulan Maret di perairan permukaan naik turunnya fosfat tidak berpengaruh

terhadap produktivitas primer dengan korelasi yang lemah (Gambar 12), hasil analisis

korelasi dan regresi diperoleh nilai koefisien korelasi (R) adalah 0,01 dan nilai koefisien

determinasi adalah (R2) 0,0002, pada kedalaman secchi disk di bulan Maret, hal yang

berbeda terjadi dimana nilai fosfat berpengaruh signifikan terhadap produktivitas primer

seperti terlihat pada grafik (Gambar 12), dimana naiknya fosfat diikuti dengan naiknya nilai

produktivitas primer. Berdasarkan analisis korelasi dan regresi diperoleh nilai koefisien

korelasi (R) adalah 0,6 dan nilai koefisien determinasi adalah (R2) 0,35, nilai ini

menunjukan korelasi yang cukup kuat.

Sementara hubungan antara fosfat dan produktivitas primer di perairan permukaan

pada bulan April hasilnya menunjukan fosfat tidak mempengaruhi nilai produktivitas

primer.( Gambar 13). Dengan koefisien korelasi (R) adalah 0,5 dan nilai koefisien

determinasi adalah (R2) 0,26, hal yang berbeda terjadi pada kedalaman secchi disc

hubungan fosfat berpengaruh walaupun korelasi yang terjadi cukup lemah dengan

produktivitas primer, seprti terlihat di gtafik (Gambar 13), dengan nilai koefisien korelasi

(R) adalah 0,48 dan nilai koefisien determinasi adalah (R2) 0,23.

y = 10,976x - 353,02 R² = 0,0106

0,000

5,000

10,000

15,000

20,000

25,000

30,000

35,000

40,000

32,80 32,90 33,00 33,10 33,20

NP

P

Salinitas

y = -45,867x + 1526,1 R² = 0,1536

0,000

5,000

10,000

15,000

20,000

25,000

30,000

35,000

40,000

45,000

32,8032,9033,0033,1033,2033,30

NP

P

Salinitas

Page 13: PRODUKTIVITAS PRIMER DAN FAKTOR FISIKA-KIMIA DI … · Tingkat produktivitas primer suatu perairan umumnya berhubungan dengan tingkat kelimpahan sumberdaya suatu perairan, dimana

Prosiding Seminar Nasional KSP2K II, 1 (2) : 89 - 104

101

Gambar 12. Analisis regresi hubungan antara fosfat dengan nilai produktivitas primer

(NPP) di kedalaman permukaan dan secchi disk pada bulan Maret

Gambar 13. Analisis regresi hubungan antara fosfat dengan nilai produktivitas primer

(NPP) di kedalaman permukaan dan secchi disk pada bulan April.

Hubungan antara nitrat dengan produktivitas primer

Hubungan antara nitrat dengan produktivitas primer di bulan Maret pada perairan

permukaan dan kedalamn secchi disc tidak berpengaruh (Gambar 14), hasil analisis korelasi

dan regresi menunjukan korelasi yang cukup lemah (R = 0,33 dan R2 = 0,11) di permukaan

dan kedalaman secchi disc di bulan Maret (R) adalah 2.44949 E-06 dan nilai koefisien

determinasi adalah (R2) 6E-12.

y = 7812x + 30,078 R² = 0,0002

0,000

10,000

20,000

30,000

40,000

50,000

60,000

70,000

80,000

0 0,00010,00020,00030,0004

NP

P

Fosfat

y = 16797x + 16,758 R² = 0,3523

0,000

5,000

10,000

15,000

20,000

25,000

30,000

35,000

40,000

0 0,0002 0,0004 0,0006 0,0008

NP

P

Fosfat

y = -476,11x + 21,395 R² = 0,2634

0,000

5,000

10,000

15,000

20,000

25,000

30,000

35,000

40,000

0 0,02 0,04 0,06

NP

P

Fosfat

y = 638,19x - 7,9611 R² = 0,2344

0,000

5,000

10,000

15,000

20,000

25,000

30,000

35,000

40,000

45,000

0 0,02 0,04 0,06

NP

P

Fosfat

Page 14: PRODUKTIVITAS PRIMER DAN FAKTOR FISIKA-KIMIA DI … · Tingkat produktivitas primer suatu perairan umumnya berhubungan dengan tingkat kelimpahan sumberdaya suatu perairan, dimana

Prosiding Seminar Nasional KSP2K II, 1 (2) : 89 - 104

102

Gambar 14. Analisis regresi hubungan antara nitrat dengan nilai produktivitas primer (NPP)

di kedalaman permukaan dan secchi disc pada bulan Maret.

Gambar 15. Analisis regresi hubungan antara nitrat dengan nilai produktivitas primer (NPP)

di kedalaman permukaan dan secchi disc pada bulan April

Pada bulan April di perairan permukaan nitrat tidak mempengaruhi produktivitas

primer (Gambar 15), dengan korelasi yang terjadi cukup lemah, (R = 0,2 dan R2 =

0,04).Sementara hal yang berbeda terjadi pada kedalaman secchi disc di bulan April nitrat

berpengaruh terhadap produktivitas primer (Gambar 15) dimana menunjukan semakin naik

nilai nitrat maka naik juga nilai produktivitas prime walaupun korelasi yang terjadi cukup

lemah (R= 0,38 dan R2

= 0,15).

y = -51562x + 44,792 R² = 0,1143

0,000

10,000

20,000

30,000

40,000

50,000

60,000

70,000

80,000

0 0,0002 0,0004 0,0006

NP

P

Nitrat

y = -0,3333x + 22,917 R² = 6E-12

0,000

5,000

10,000

15,000

20,000

25,000

30,000

35,000

40,000

0 0,0002 0,0004 0,0006

NP

P

Nitrat

y = -1244,4x + 16,401 R² = 0,0368

0,0000

5,0000

10,0000

15,0000

20,0000

25,0000

30,0000

35,0000

40,0000

0,0000 0,0050 0,0100 0,0150

NP

P

Nitrat

y = 2182,8x - 4,4771 R² = 0,1541

0,0000

5,0000

10,0000

15,0000

20,0000

25,0000

30,0000

35,0000

40,0000

45,0000

0,0000 0,0050 0,0100 0,0150

NP

P

Nitrat

Page 15: PRODUKTIVITAS PRIMER DAN FAKTOR FISIKA-KIMIA DI … · Tingkat produktivitas primer suatu perairan umumnya berhubungan dengan tingkat kelimpahan sumberdaya suatu perairan, dimana

Prosiding Seminar Nasional KSP2K II, 1 (2) : 89 - 104

103

IV. KESIMPULAN Dari penelitian produktivitas primer dan faktor fisika – kimia di perairan Teluk

Ambon Dalam ini maka dapat disimpulkan bahwa nilai produktivitas primer di kedalaman

permukaan dan kedalaman secchi disk baik pada bulan maret dan April tidak memiliki

perbedaan yang signifikan dimana di stasiun yang terletak dekat dengan pantai dan

pemukiman warga memiliki nilai produktivitas primer yang tinggi di kedua kedalaman baik

pada bulan Maret dan April. Dengan menggunakan analisa regresi hubungan faktor fisika –

kimia dengan produktivitas primer relatif bervariasi, dimana ada yang berpengaruh dan

tidak berpengaruh. Faktor fisika-kimia yang berpengaruh dengan produktivitas primer rata-

rata korelasi yang terjadi cukup lemah. Korelasi yang terjadi cukup kuat, hanya terjadi pada

fosfat pada bulan Maret di kedalaman secchi disc. Dilihat parameter-parameter yang di

teliti terlihat beberapa yang menunjukan perairan TAD ini menuju ke tingkat kesuburan

yang rendah, aktifitas masyarakat yang cenderung terus meningkat seperti pembangunan

pusat perbelanjaan, pelabuhan serta , aktifitas kapal dan lain sebagainya. Untuk itu sangat

dibutuhkan keseriusan pemerintah Kota Ambon dalam menata TAD.

DAFTAR PUSTAKA

Keputusan Mentri Negara Lingkungan Hidup Nomor 51 TAHUN 2004. www.ppk-

kp3k.kkp.go.id. Diakses 17-11-2015

Nontji. 2006. Tiada kehidupan di bumi ini tanpa keberadaan Plankton . Pusat Penelitian

Oseanografi, LIPI. 248 pp

Pello, F.S, Adiwalaga E.M, Huliselan N.V, Damar A. 2014. Pengaruh musim terhadap

beban masukan nutrient di Teluk Ambon Dalam . Jurnal Bumi lestari, vol 14 No:1,

Hal 63-73

Putri Kemili dan Mutiara R.P. 2012. Pengaruh durasi dan intensitas upwelling berdasarkan

anomaly suhu permukaan laut terhadap variabilitas produktifitas primer di perairan

Indonesia. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 4, No. 1, Hlm. 66-79.

Riksawati, A 2008. : Kandungan nutrient dan produktivitas primer perairan Muara Angke

Teluk Jakarta. Skripsi

Strickland J,D, H dan T,R Persons. 1968. A practical Handbook of seawater Analysis.

Fish. Res Board Canada, 1- 311

Tarigan, M,S dan Edward. 2000. Perubahan musiman Suhu, Salinitas, Oksigen Terlarut,

Fosfat dan Nitrat di Perairan Teluk Ambon. Pesisir dan Pantai Indonesia IV.

Puslitbang Oseanologi-LIPI, Jakarta: 73-86

Tarigan, M,S dan Sapulete, D. 1989. Perubahan musiman suhu air laut di teluk ambon

Dalam. Teluk Ambon I. Biologi,Perikanan,Oseanografi dan Geologi. Balai

Penelitian dan Pengembanagan Sumber Daya laut, Pusat Penelitian dan

Pengembanagan oseanologi, Lembaga Pengetahuan Indonesia, Ambon 1989. Hal

81-90

Tubalawony, S. Tuahattu,W,J. Wattimena,M,S. 2008. Karakteristik massa air permukaan

Teluk Ambon Dalam pada bulan Juli (Physical Characteristics Of Water Surface

Mass At Ambon Bay Waters In July). Ichthyos, Vol. 8 No. 1,

Umaly, R. C. and L. A. Cuvin. 1988. Limnology: Laboratory and Field Guide Physico-

Chemical Factors, Biology Factors. National Book Store Publ., Manila.

Page 16: PRODUKTIVITAS PRIMER DAN FAKTOR FISIKA-KIMIA DI … · Tingkat produktivitas primer suatu perairan umumnya berhubungan dengan tingkat kelimpahan sumberdaya suatu perairan, dimana

Prosiding Seminar Nasional KSP2K II, 1 (2) : 89 - 104

104

UPT Balai konservasi Biota Laut Ambon. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. 2008.

Laporan penelitian tahun anggaran 2008. Editor Pelasula , D. Mudjiono

UPT Balai konservasi Biota Laut Ambon Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. 2013.

Laporan akhir kegiatan monitoring Teluk Ambon.. Pusat Penelitian Oseanografi,

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.