Upload
almahdy25051976
View
93
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
Gambar Besar Siskesnas
Masalah2 kesehatan
Sistem pelayanan Kesehatan
SPGDT-S-B-PSistem PelayananGawat Darurat TerpaduSehari2-Bencana-Pengungsi
SDM Kesehatan
- Kompetensi Kognitiv-antara lain 2 delivery Afektiv – interpersonal skill Psikomotor- Landasan etik Saya senantiasa mengutamakan kesehatan / keselamatan penderita
1. RESULT
VISI MISI STRATEGI OPERASI
SAYA AKAN SENANTIASA MENGUTAMAKANKESEHATAN (KESELAMATAN, KEPUASAN) PENDERITA
A manI nformatifE fektifE fisienM utuM emuaskanM anusiawi
2. RULE
OPERASI PROTAP• FORMULARIUM• PEDOMAN DIAGNOSIS DAN TERAPI (PDT)• PEDOMAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA (PPA)• PEDOMAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK (PPOG)
PROGRAM• PENGENDALIAN INFEKSI NOSOKOMIAL (DALIN)• PENGELOLAAN DAN PENGGUNAAN OBAT SECARA RASIONAL (PPOSR)• SISTIM PELAYANAN GAWAT DARURAT TERPADU / BENCANA (SPGDT - SPGDB)
3. ROLE
5 PERAN
1. GENTLEMAN - MANUSIA BERAKHLAK MULYA2. CLINICIAN - MAMPU MELAKSANAKAN
* DIAGNOSIS RASIONAL* TERAPI RASIONAL
3. TEACHER - GURU4. SCHOLAR - SARJANA YANG BERFIKIR KRITIS5. MANAGER - MANAJER
4. RESPONSIBILITY
MELAKUKAN TUGAS2 BERDASAR RULE DAN ROLEUNTUK KESEHATAN PENDERITA
PELAYANAN: AMAN
INFORMATIVE
EFEKTIF
EFISIEN
MANUSIAWI (SS, PP, SKS)
MUTU
MEMUASKAN
PENDIDIKAN : BERSIKAP ETIS
PROFESIONAL NASIONAL
PENELITIAN : MAKE IT BETTERMAKE IT SIMPLERMAKE IT CHEAPER
5. RELATIONSHIP
KA SMF KA INSTALASI
ASPEK TEKNIS/ ASPEK OPERASIONALPROFESIONAL
VERTIKALSTRUKTUAL / ORGANISASIONAL
X
HORISONTAL ( TIM MULTI DISIPLINKOLEGIAL MULTI PROFESI
MULTI SEKTOR)
3 A ASIHASAHASUH
JENJANG PENJABARAN KEBIJAKAN
SISKESNAS TINGKAT NASIONAL
TINGKAT REGIONAL
TOP DOWN TINGKAT INSTITUSIONAL BOTTOM UP
TINGKAT INSTALASI
TINGKAT PROFESI
SISTEM PENANGGULANGANGAWAT DARURAT TERPADU
DALAM KERANGKA SAFE COMMUNITYDI INDONESIA
Sosialisasi Safe Community
Karjadi Wirjoatmodjo
1. Apakah ada sistem penanggulangan gawat darurat sehari2 untuk pasien gawat ?
2. Bagaimana pada keadaan bencana ?
3. Bagaimana gawat darurat pada para pengungsi ?
4. Bagaimana kecenderungan perkembangan pada waktu yang akan datang ?
5. Apa yang dapat kita lakukan bersama2 untuk memperbaiki keadaan agar situasi terus membaik menuju masyarakat aman sehat sejahtera (ASTER) Indonesia sehat 2010
+
PENCEGAHAN PENANGGULANGANMULTI DISIPLIN
ANTARA LAIN SUMBER DAYA MANUSIA MULTI PROFESI- HELM YANG MEMBERI PERTOLONGAN MULTI SEKTOR- SABUK AWAM UMUM PETUGAS DOKTER PENGAMAN AWAM KHUSUS AMBULANS PERAWAT
TUJUAN MENCEGAH
MASYARAKAT KOMUNIKASI - KEMATIANAMAN / - KECACADANSEJAHTERA(SAFE COMMUNITY)
PASIEN AMBULANS PUSKESMAS RS.KLAS C RS. KLAS A/B
PRA RS INTRA RS INTRA RS
ANTAR RSPENDANAAN
TIME SAVING IS LIFE SAVING RESPONSE TIME DIUPAYAKAN SEPENDEK MUNGKIN MERUJUK THE RIGHT PATIENT, TO THE RIGHT PLACE AT THE RIGHT TIME
SPGDT-S (Sistim Pelayanan Gawat Darurat Terpadu-Sehari2)SPGDT-S (Sistim Pelayanan Gawat Darurat Terpadu-Sehari2)
TRANSPORTASI
+
SPGDT / B
Evakuasi Medik (Medical)
Tim BencanaMulti Disiplin
DidaerahX X X X Hansip BencanaRS Wilayah RS RS PuskesRujukan Propinsi Kabupaten mas
(PusKoDal (Pos (Pos Depan) (Pos Lapangan)Med) Belakang)Pusat KoodinasiDan PengendalianMedik
TransportasiKomunikasiPendanaan
(SISTIM PENDUKUNG)
1234
Bakornas PBP
Satkorlak PBP
Satlak PBP(Ketua Bupati)
(Penanggulangan bencana& pengungsi)
(Propinsi)
(Kabupaten kota)
SatgaskesSPGDT-SSPGDT-BSPGDT-P
SatgasSos
SatgasPU
SatgasKamtibmas
DISASTER CYCLEDISASTER CYCLE
1. IMPACTX
7. PREPARED NESS X
6. MITIGATION X
5. PREVENTION X
X4. DEVELOPMENT
X 3. RECOVERY
X 2. ACUTE RESPONSE1. RESCUE - TRIAGE2. ACUTE MEDICAL RESPONSE3. EMERGENCY RELIEF4. EMERGENCY REHABILITATION
Perkembangan DisasterNatural disaster Industrial disaster Complex disaster
Langkah2 Menuju PreparednessHazard & Vulnerability Resource mapping National priority mappingMapping (High Hazard & Vulnerability
- low resource) Geomedic mapping
SPGDT / B
Evakuasi Medik (Medical)
Tim BencanaMulti Disiplin
DidaerahX X X X Hansip BencanaRS Wilayah RS RS PuskesRujukan Propinsi Kabupaten mas
(PusKoDal (Pos (Pos Depan) (Pos Lapangan)Med) Belakang)Pusat KoodinasiDan PengendalianMedik
TransportasiKomunikasiPendanaan
(SISTIM PENDUKUNG)
1234
PENJELASAN- PUSDALSIS KESNAS Pusat Pengendalian Krisis Kesehatan Nasional- SATLAK I Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana Dati II- SATGASKES II Satuan Tugas Kesehatan Dati II- SATKORLAK I Satuan Koordinasi Pelaksana Penanggulangan Bencana Dati II- SATGASKESI Satuan Tugas Kesehatan Dati I- Simbol Hubungan Radio Medik
KELOMPOK KELOMPOK KELOMPOKPENGUNGSI PENGUNGSI PENGUNGSI(CLUSTER) (CLUSTER) (CLUSTER)
POSKO POSKO
POSKO HUBUNGAN KESEHATAN RADIO MEDIKLAPANGAN
PUSKESMAS BANGSAL PERAWATAN DARURAT
SATLAK SATGAS RS. KLAS C BANGSAL PERAWATAN II KES II PERAWATAN DARURAT
SATKORLAK SATGAS RS KLAS A / B BANGSAL PERAWATAN I KES I DARURAT
PUSDALSIS KESNAS
MODEL DASAR SISTEM RUJUKAN TERPADUUNTUK PELAYANAN KESEHATAN PENGUNSI
RUJUKAN : 1. ALIH INFORMASI (KONSOLTASI) 2. ALIH PASIEN (KIRIM PASIEN) 3. ALIH ILMU (PELATIHAN) 4. ALIH LOGISTIK (BANTUAN ALAT / OBAT)
Peningkatan
Waktu
Peningkatan jumlah pasien gawat
Penyakit gaya hidup (PGH)Gaya hidup tidak disiplin Melanggar peraturan Meningkatnya kecelakaan lalu lintas
Gaya hidup- Malas olah raga- Makan tidak sehat - Merokok
- Stroke- Serangan jantung meningkat
Kemampuan SPGDT
Anggaran, Sumber dayasangat terbatas
Kesenjanganyang semakin besar
Masyarakat aman sehat sejahtera (ASTER) Indonesiasehat 2010bukanlah semata2 masalah Depkes,masalah tersebut adalah masalah seluruh masyarakatIndonesia
KONSEP SAFE COMMUNITY
Shared Vision Masyarakat aman sejahteraPublic safety center
Masya Pelayanan kesehatan rakat Akses (Safe, aspek kesehatan SPGDT-S/B/P)
InstansiNonKes
EksekutifLegislatif
Masyarakat Umum
PERDAAPBDPemberdayaanmasyarakat
- Gaya hidup sehat- Pembiayaan (Primary prevention)
Semua stakeholder berperan serta
Pendekatan kultural
Pendekatanstruktural
(Pada paradigma sehat: fokus pada primary prevention)
EksekutifLegislatif
InstansiNon kes
- Asuransi : ASKES Jamsostek Jasa raharja- Polisi, PMK- Departemen2
lain
Media
Indonesia sehat 2010
1. Di Indonesia dibidang kesehatan sudah ada sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT) baik untuk sehari2 , bencana, maupun pengungsi.
2. Kemampuan SPGDT belum cukup memuaskan karena terbatasnya sumber daya dan anggaran, dan berbeda antar daerah
3. Kecenderungan yang sangat mengkwatirkan adalah peningkatan jumlah pasien gawat darurat yang semakin cepat sementara peningkatan kemampuan SPGDT masih sangat terbatas.
4. Masyarakat aman sehat sejahtera (ASTER) bukanlah masalah DEPKES sendiri, tetapi masalah kita semua
5. Perlu terus dikembangkan dan didukung semua pihak, program masyarakat sehat aman sejahtera (ASTER) berbasis peran serta seluruh masyarakat
KesimpulanKesimpulan
KONSEP SAFE COMMUNITY
Shared Vision Masyarakat aman sejahteraPublic safety center
Masya Pelayanan kesehatan rakat Akses (Safe, aspek kesehatan SPGDT-S/B/P)
InstansiNonKes
EksekutifLegislatif
Masyarakat Umum
PERDAAPBDPemberdayaanmasyarakat
- Gaya hidup sehat- Pembiayaan (Primary prevention)
Semua stakeholder berperan serta
Pendekatan kultural
Pendekatanstruktural
(Pada paradigma sehat: fokus pada primary prevention)
EksekutifLegislatif
InstansiNon kes
- Asuransi : ASKES Jamsostek Jasa raharja- Polisi, PMK- Departemen2
lain
Media
Indonesia sehat 2010
Peningkatan
Waktu
Peningkatan jumlah pasien gawat
Penyakit gaya hidup (PGH)Gaya hidup tidak disiplin Melanggar peraturan Meningkatnya kecelakaan lalu lintas
Gaya hidup- Malas olah raga- Makan tidak sehat - Merokok
- Stroke- Serangan jantung meningkat
Kemampuan SPGDT
Anggaran, Sumber dayasangat terbatas
Kesenjanganyang semakin besar
Gawat darurat, bencanayang sudah dipaparkan
cukup besar tetapirelativ kecil
Gawat darurat, bencanayang jauh lebih besartetapi belum disadari
Mohon izinDapatkah juga dipaparkan
Bencana Korupsi
Terganggunya investasi
Lapangan kerja menyempit /menurun
Pengganggurang, Kemiskinan
meningkat
Urbanisasi
Kemiskinan
TKI / TKW
Kekerasan /pelecehan Pedagang
kaki lima perumahan
liar
Penggusuran
Menuju jurang kehancuran bangsa & negara
Kepada saudara2ku, bangsaku, rakyatku,anakku, cucuku.
“Esok akan anda lihatSenyum yang lebih damai dan bahagia”
“Esok akan anda rasakanKasih sayang yang lebih mesra”
“Esok akan anda temukanBumi pertiwi yang lebih indah”
“Karena kita semua bersama, akan bekerja, berjuanguntuk hari esok yang lebih cerah”
CARDIORESPIRATORY PHYSIOLOGYAND
OXYGEN DELIVERY
From Biomolecular To Clinical, Hospital, Health Care SystemAnd Community Empowerment
Karjadi Wirjoatmodjo
Lab. Anestesiologi & ReanimasiFK. Unair / RSUD Dr. Soetomo
Surabaya
50
40
30
20
10
00 1 2 3 4hr 1-2 5-6 weeks
Time after injury
Perc
ent
of
trau
ma d
eath
s IMMEDIATE: CNS injury or heartAnd great vessel injury
EARLY : Major hemorrhage
LATE: Infection andMultiorgan failure
Trimodal disturbution of deaths
From: Trankey DD: 1983
100
80
60
40
20
00 30 60 90
Minutes
Percentsurvival
Golden hour. Probability of survival from posttraumatic shock
From: Stene JK, Grande CM, Gieseke A, 1991
Intracellular
K+
157Na+
14
InterstitialNa+ 143K+ 4
Dalam keadaan sehatPerlu sodium PUMP untuk mengeluarkanNa dari sel sodium PUMP perlu energi (ATP)
Intracellular
K+
157Na+
14
InterstitialNa+ 143K+ 4
Dalam keadaan hipoxiaSodium PUMP gagal karena kurang ATPNa interstitial dengan kekuatan difusi masuk intracellularH2O ikut masukCel mengalami swelling akhirnyaterjadi gangguan fungsi mati
Mempunyai hak2
• The right for safety• The right for respect• The right for information• The right for choose• The right to be heard
• Makhluk holistik Bio-psiko-sosio-kulturo-spiritual• Dapat menderita Total pain
Ilmu kedokteran klinik
FisiologiBiokimiaPathologiFarmakologi
Landasan biomolekuler
Landasan Etika Kedokteran- Do good- Do no harm- Autonomy- Veracity- Justice
Saya senantiasa mengutamakankesehatan penderita
PASIEN
TUJUANTUJUAN
Memahami• Kegunaan O2 tingkat sel• Available oxygen dan sistem yang mendukung• Available oxygen dan sistem sirkulasi• Faktor2 sistem sirkulasi• Available oxygen dan sistem respirasi• Faktor dasar sistem respirasi
Penerapan Di Klinik• Mengenal pasien dengan resiko yang terkait dengan hal2 yang diuraikan pada bagian atas• Melakukan upaya pencegahan• Melakukan terapi yang rasional• Pola pikir klinik: B1-B6, ABCDE (ATLS), PTC, dll
Basic life support, Advance life support• Rumah sakit, IRD, ICU• SPGDT, SPGDB
PENDEKATAN KESEHATANPENDEKATAN KESEHATAN
Primary preventionHilangkan resiko
Secondary preventionDiagnosa dini Terapi dini
Tertiary preventionPulihkan fungsi
ILMU KEDOKTERAN (I.K)ILMU KEDOKTERAN (I.K)
1. I.K. Dasar fokus subsistim
2. I.K. Klinik fokus penderita
3. I.K. Masyarakat fokus masyarakat
A Diagrammatic respresentation of ventilation, circulationand tissue metabolism. This is toemphasize gas exchange as aprimary objective in patient management
ATP Yield from GlucoseATP Yield from Glucose
Stage of Respiration
GlycolysisMitochondrial oxidations
Krebs metabolic millRespiratory chain
Total (per glucose molecule)
Number of ATP
2
234
38
100
80
60
40
20In
jury
180
160
140
120
100
Dead space Alv.vent Shunting Lung stiffness
AVAILABLE RESERVE
FeverTraumaSepsis
VENTILATORY “SUPPLY & DEMAND”VENTILATORY “SUPPLY & DEMAND”
%MetabolicDemands
%Ventilatory
Capacity
100
80
60
40
20
Inju
ry
180
160
140
120
100
AVAILABLE RESERVE
VENTILATORY FAILUREVENTILATORY FAILURE
%MetabolicDemands
%Ventilatory
Capacity
Death
Days
Days
VF
Kegunaan O2 Untuk Kehidupan
Kegunaan O2 Untuk Kehidupan
Menghasilkan energi untuk :
• Proses dasar kehidupan
• Mempertahankan struktur dasar sel
• Pekerjaan eksternal
Proses Produksi EnergiProses Produksi Energi
Glukosa + O2 H2O + CO2 + 38 ATP
Glukosa tanpa O2 Lactic Acid + 2 ATP(Anerobik)
Dalam situasi kurang O2 (misal shock)kematian pasien tergantung pada O2 debt yangdiukur dengan excess lactate
Dalam situasi kurang O2 (misal shock)kematian pasien tergantung pada O2 debt yangdiukur dengan excess lactate
100
80
60
40
20
< 13 13-40 41-80 81-120 >120
10 14 20 13 6
Number of patients = 63
INITIAL ARTERIAL LACTATE mgm %
MO
RTA
LIT
Y %
Gambar 1
AvailableOxygen
CardiacOutput
ArterialO2 saturation
Hb X 1,34= X X
SistemSirkulasi
PO2
SistemRespirasi
O2
CaryingCapacity
Klasifikasi HipoksiaKlasifikasi Hipoksia
• Hypoxic hypoxia• Stagnant:hypoxia• Anemic hypoxia• Cytotoxc hypoxia• Demand hypoxia
• Gangguan respirasi• Gangguan sirkulasi• Gangguan Hb• Gangguan penggunaan O2 di sel• Peningkatan kebutuhan O2
Sistem SirkulasiSistem Sirkulasi
Cardiac Output
Cardiac Output
Heart Rate Stroke Volume
Diastolic Filling Systolic Ejection
FillingPressure
Distensibility Arterial Pressure
(Peripheral Resistance)
Contractility
Faktor Yang Penting Dari Sistem SirkulasiFaktor Yang Penting Dari Sistem Sirkulasi
Tekanan darahKarena diperlukan pressure yang cukupuntuk perfusi organ
Cardiac outputKarena diperlukan perfusi yang cukupuntuk oksigenasi organ
Di Klinik Yang Dapat Diukur Hanya Tekanan DarahDi Klinik Yang Dapat Diukur Hanya Tekanan Darah
Rumus yang lengkap :
CardiacOutput
Arterial pressure
Total peripheral resistance=
ArterialPressure
Cardiac output=
Gambar: 2,3
Penilaian Pasien Di KlinikPenilaian Pasien Di Klinik
• Tekanan darah• Nadi• Suhu akral (estimasi tahanan)• Urine produksi (estimasi perfusi organ)• Keringat (estimasi reaksi simpatik)
Keadaan BaikKeadaan Baik
Nadi + 70Akral (Telapak tangan)
• Hangat• Kering• Merah
Hubungan flow / cardiac output dan tekanan darahHubungan flow / cardiac output dan tekanan darah
Dengan tekanan darah yang sama dengan resistance yang berbeda flow dapat berbeda Gambar 2
Pada shock dengan blood lost 25% total blood volume tekanan darah belum turun padahal cardiac output sudah turun Gambar: 3
Antara berbagai faktor seperti rightatrial pressure (Filling pressure) dan cardiac output (contracility) terdapat suatu pola hubungan.Disamping itu contratility (cardiac output) juga dipengaruhi keadaan intrinik ototo jantung Gambar: 4,5,6,7
DiklinikAda beberapa konsep yang perlu diperhatikan Yaitu cardiac reserve Gambar 8Dan venous oxygen reserve Gambar 9Dari pengertian itu dapat dimengerti mengapa pasien dengan penyakit jantung koroner adalah pasien dengan resiko tinggi untuk pembedahan
Shock adalah kegagalan sirkulasi yang berakibat tidak adekuat perfusi organ.Pembagian shock dapat dilihat pada Gambar.10
Gambar 11 dan 12Menunjukkan satu eksperimen dengan reversible dan irreversible shock
Classification Of ShockClassification Of ShockI. Hypovolemic
1. Blood loss2. Plasma loss3. Water loss
II. Cardiogenic1. Infarct2. Arrhythmia3. Tamponade4. Late hypovolemia5. Epidural and general anesthesia
III. Peripheral pooling1. Loss to tone in resistance vessels Spinal anesthesia2. Trapping in capacitance vessels Endotoxin shock in the doq
IV. Cellular defect Decreased oxygen utilization despite high flow and normal oxygen content of blood as in septic shock in man
The purpose of any classification is to facilitate recognition andTo promote correct and specific therapy as quickly as possible
Gambar: 10
Faal Respirasi Dapat Dipengaruhi Unsur2
Faal Respirasi Dapat Dipengaruhi Unsur2
Ventilasi Distribusi Difusi Perfusi
Ventilasi
Distribusi
Difusi
Perfusi
Airway
Rumus VentilasiRumus Ventilasi
VentilasiTotal
=Ventilasi
Dead Space+
VentilasiAlveolar
Tidal ventilation 5000Dead space 150Frekwensi 20 / menit
VentilasiTotal
20 x 500 =10000 / men =
VentilasiDead space
20 x 50 +3000 / men
VentilasiAlveolar
20 x 3507000 / men
Gangguan Respirasi Dapat BerupaGangguan Respirasi Dapat Berupa
• Hipoventilasi
• Gangguan distribusi
• Gangguan difusi
• Gangguan perfusi
Gangguan Distribusi Ekstrimnya DapatGangguan Distribusi Ekstrimnya Dapat
Ada ventilasi tak ada perfusi• Dead space ventilator
Ada perfusi tak ada ventilasi • Shunt
Pengukuran Faal paru - paruPengukuran Faal paru - paru
Static lung volume Gambar 13Volume / flow time test Gambar 14Faal respirasi yang baik
PaO2 100
PacO2 40
Hubungan PO2 saturasi Hb Gambar 15
Gagal nafas terjadi apabila PO2 turun dengan PCO2 naik atau sama. Apabila PO2 turun dibawah 60 kompensasi akan gagal. Gambar 16. Pada tambahan dead space perlu ventilasi total yang lebih besar untuk mempertahankan PCO2 Gambar 17
Gambar 18 Pengaruh beberapa konsentrasi O2 gangguan mismatch
Gambar 19 Pengaruh beberapa konsentrasi O2 pada gangguan shuntsGambar 20 Adalah tabel penggolongan hipoksia. Pada pembedahan dapat dapat terjadi penyulit pernafasan Gambar 21, 22Sangat penting penderita dipersiapkan Gambar 33Gambar 34 Memberikan gambaran indikasi pemasangan ventilator
5
4
3
2
1
1 2 3 4 5 6
FEV1 FEF25-75 FEC5
4
3
2
1
1 2 3 4 5 6
FEV1
FEF25-75
FEC
5
4
3
2
1
1 2 3 4 5 6
FEV1
FEF25-75
FEC
Time (Seconds) Time (Seconds) Time (Seconds)
Volu
me
a. Normal b. Restrictive c. Obstructive
Gambar 14
Volume / flow time testFaal respirasi yang baik
PaO2 100PaCO2 40
100
80
60
40
20
020 40 60 80 100
Arterial Oxygen Tension (PaO2) (mmHg)
Satu
rati
on
of
Hem
og
lob
inw
ith
Oxyg
en
(%
)
NormalCompensatory Mechanisms Come Into PlayCompensatory Mechanisms Fail
Gambar 16
Gagal nafas terjadi apabila PO2 turun dengan PCO2 naik atau sama. Apabila PO2 turun dibawah 60 kompensasi akan gagal..
30
20
10
0
60 40 20
VD/Vr
VD/Vr
Normal VD/Vr
Arterial Carbon Dioxide Tension (PaCO2) (mmHg)
Min
ute
Ven
tila
tion
(V
E)
(L/m
in)
Gambar 17
Pada tambahan dead space perlu ventilasi total yang lebih besar untuk mempertahankan PCO2
Cause
Low inspired oxygentension
Hypoventilation
Diffusion impairment
Ventilation-perfusion imbalance
Right-to-left shunt
Example
Mountaineering
Drug overdose
Pulmonary fibrosis plus exercise
Chronic obstructive pulmonary disease; pneumonia
Pulmonary edema
PaCO2
PaCO2
Normal or
Normal of
Normal, or
Normal or
A-aDO2
Normal
Normal
ResponseTo F1O2
Good
Good
Good
Good
Poor ornone
Categorization of Hypoxemia
Gambar 20
Mechanics
Oxygenation
Ventilation
Respiratory rateVital capacity,ml/kgInspiratory force,cm,H2OA-aDO2,mm,Hg+
PaO2,mm,Hg
Vp/Vt
PaCP2,mm,Hg
AcceptableRange
12-2570-25100-5050-200100-75
(air)0.3-0.435-45
Chestphysicaltherapyoxygenclose
monitoring
25-3530-1550-25
200-350200-70
(on mask O2)0.4-0.45-60
Intubationtracheotomyventilation
>35,15<25
>350(on mask O2)
>0.6>60
Gambar 24 indikasi pemasangan ventilator
Pola Penyulit Napas Pasca BedahPola Penyulit Napas Pasca Bedah
Nyeri
Batuk
Sputum Retensi
(Mikro) Atektasis
Shunt Pneumonia
Panas
KebutuhanO2 naik
Meninggal
Hipoksia
Sepsis
Sangat penting penderita dipersiapkan
I.C.UINSTANT DIAGNOSISINSTANT TREATMENT
EMERGENCY MEDICINEQUICK DIAGNOSISQUICK TREATMENT
CRITICALCARE MEDICINE
TIME SAVING IS LIFE SAVINGWAKTU ADALAH NYAWA
HARDWAREMONITOR :
* PULSE OXYMETRI* EKG* BLOOD PRESSURE
ALAT BANTU :* RESPIRATOR* PACE MAKER* OBAT2 AN DENGAN SYRINGE PUMP
SOFTWARE :PEDOMAN2 :
* ALGORITMA ACLS* PONTOPIDAMI
BRAINWARE :DOKTERPERAWAT
I.C.UI.C.U
PRE HOSPITAL * AWAM UMUM * AWAM KHUSUS * PARA MEDIK
* BLS* BCLS* BTLS
BLS BASIC LIFE SUPPORTBCLS BASIC CARDIAC LIFE SUPPORTBTLS BASIC TRAUMA LIFE SUPPOER
HOSPITALX
HEALTH IS NOT ONLY THE ABSENT OF DISEASEBUT IT IS
A STATE OF PHYSICAL, MENTAL ANDSOCIAL WELLBEING
HEALTH IS NOT ONLY THE ABSENT OF DISEASEBUT IT IS
A STATE OF PHYSICAL, MENTAL ANDSOCIAL WELLBEING
ASPEK ETIS
1. DO GOOD,
2. DO NO HARM,
3. AUTONOMY, THE RIGHT TO CHOOSE( INFORMED CONSENT)
4. JUST ICE, MEMPERHATIKAN KEBUTUHANORANG BANYAK DALAMMENGGUNAKAN SUMBER DAYA(UTAMANNYA YANG MAHAL DAN TERBATAS)
5. VERACITY MEMBERIKAN INFORMASI YANG- BENAR- LENGKAP- JELAS DENGAN ARIF
SAYA AKAN SENANTIASAMENGUTAMAKAN KESEHATAN PENDERITA
Medical Scientific Problem SolvingMedical Scientific Problem Solving
1. Pola dan langkah
Penalaran (pemecahan masalah) ilmiah
(berfikir rasional)
• Menggunakan PolaInduktiv (dari yang khusus ke yang umum)Deduktiv (dari yang umum ke yang khusus)Dan pembuktian empiris (berdasar bukti2 subyektif)
• Bentuk pengungkapannyaLogika hipotetiko veritifikasi
• Langkah2 dasarnya (john Dewey)
- Observasi (Observation0
- Perumusah masalah (Problem definition)
- Hipotesa (Hypothesis)
- Pengujian (Testing)
- Penyimpulan (conclusion)
2. Pemecahan masalah medik sebagai ilmiah (Scientific Medical Problem Solving)
Alat (Tool)Problem oriented medicalRecord (POMR)(Catatan medik berorientasi)Masalah (CMOM)
- Observation1. Data base
*. Anamnesa *. Subjective (Symptom)* Pemeriksaan *. Objective(Sign) Fisik
(Pemikiran) - Assessment
- Problem Defenition2. Problem list dengan nomor
- HypothesisDiagnostic problemTherapeutic problem
- Testing3. Plan
Diagnostic planTherapeutic plan Untuk tiap2
Education plan masalah sesuai monitoring plan nomor masalah
- Temporary conclusion4. Progress notes
SubjectiveObjective Untuk tiap masalah sesuaiAssessment nomor masalahPlan
- Final conclusion5. Summary
TransferDischargeDeath
Pasien Gawat DaruratPasien Gawat Darurat
Pasien yang perlu pertolongan segera(tepat, cermat, cepat) untuk mencegah cacad ataukematian
Pasien gawat darurat aktual atau potensial
Model Pemeriksaan (Pengelolaan)Model Pemeriksaan (Pengelolaan)
MODEL ATLS
(Advance Trauma Life Support)
1. Primary survey (Triage)A. airwayB. breathC. circulate Life saving first aidD. disabilityE. exposure
Resucitation stabilisation
2. Secondary survey (Urutan seperti pemeriksaan pasien biasa)
Defenitive diagnosisDefenitive therapy