Upload
dalrino
View
52
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Profil Pengamanan Pantai Papua
Citation preview
Subdit Pengamanan Pantai, Direktorat Rawa dan Pantai
2
PROFIL PENGAMANAN PANTAI
DI PROVINSI PAPUA
I. Latar Belakang
Balai Wilayah Sungai Papua (BWS) Papua dibentuk pada Tahun 2007 sebagai amanat dari
Undang-Undang Nomor : 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air yang mengatur
Pengelolaan Sumber Daya Air bersdasarkan pada Wilayah Sungai (WS), yaitu : WS
Mamberamo-Tami-Apauvar, WS Einlanden-Digul-Bikuma, WS Omba dan WS Kamundan-
Sabyar yang terdapat pada 2 (dua) Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat. Satker BWS
Papua juga membawahi beberapa kegiatan salah satunya adalah : Kegiatan Pengaman
Pantai.
Secara umum geografis Provinsi Papua terletak di ......terdiri dari ...kabupaten
dan...kotamadya dengan luas daratan.....bla...bla..bla..Sulawesi Tenggara terletak dibagian
Selatan Khatulistiwa diantara 3 ْ◌ - 6 ْ◌ Lintang Selatan dan 120 ْ◌ 45’ - 124 ْ◌ 60’ terdiri dari
10 Kabupaten dan 2 Kota Madya dengan luas daratan mencapai kurang lebih km2 yang
terdiri dari pulau besar dan pulau kecil.
Pesisir pantai Provinsi Papua sepanjang 20.000 km, sumber daya pesisir merupakan
anugrah alam yang sangat berharga, membutuhkan pengelolaan, pengembangan dan
pemeliharaan, baik untuk kepentingan saat ini maupun yang akan datang. Untuk
pemanfaatan pantai Papua diperlukan suatu pengolahan yang berkesinambungan terarah dan
terpadu.
Kerusakan pantai atau penurunan sumber daya pantai sebagian besar disebabkan
oleh kegiatan manusia diantaranya penambangan batu karang penebangan hutan bakau,
penutupan daerah pantai, pembuatan tambak dengan menghabiskan area hutan bakau,
pembangunan pemukiman yang terlalu dekat dengan pantai dan pengembangan pantai yang
tidak sesuai dengan potensi yang tersedia. Pantai produktif Papua terdapat di kota provinsi,
kota madya dan dibeberapa kota kabupaten.
Adapun beberapa pantai yang sangat berpotensi dikembangkan untuk berbagai
kebutuhan, yang sudah rusak oleh manusia adalah sebagai berikut :
1. Pantai Biak terletak di Kab. Biak Numfor
Secara geografis data lokasi Pembangunan Revetmen Pantai Biak (Lanjutan) adalah :
Subdit Pengamanan Pantai, Direktorat Rawa dan Pantai
3
Sebelah Utara : Kampung Marires
Sebelah Selatan : Laut
Sebelah Timur : Kampung Opairet
Sebelah Barat : Bosnik
Lokasi Pekerjaan Pembangunan Revetment Pantai Biak (Lanjutan) Kabupaten Biak Numfor
dapat dicapai dari Kota Biak dengan melalui rute Jalan darat berjarak 20 km.Dari Kota Biak
dapat ditempuh selama 30 menit dengan kondisi jalan aspal baik dan jalan sirtu yang baik.
Lebih jelasnya dapat dilihat pada Peta Lokasi Kegiatan dan Peta Situasi
Kegiatan.(Terlampir )
2. Pantai Kaimana terletak di Kab. Kaimana
Secara geografis data lokasi Pembangunan Pengaman Pantai Kaimana Kabupaten
Kaimana adalah :
Sebelah Utara : Kampung Coa
Sebelah Selatan : Kota Kaimana
Sebelah Timur : Gunung
Sebelah Barat : Laut
Lokasi Pekerjaan Pembangunan Pengaman Pantai Kaimana dicapai dari Kota Kaimana
dengan melalui rute Jalan darat berjarak 10 km dari Kota Kaimana dengan waktu
tempu 25 Menit dengan kondisi jalan aspal yang baik. Lebih jelasnya dapat dilihat
pada Peta Lokasi Kegiatan dan Peta Situasi Kegiatan.( Terlampir )
3. Pantai Raja Ampat terletak di kabupaten Raja Ampat
Secara geografis data lokasi Kegitan pelaksanan pengamanan pantai pada pekerjaan
Pembangunan Pengaman Pantai Raja Ampat Paket I & II, Kabupaten Raja Ampat
adalah :
Sebelah Utara : Gunung
Sebelah Selatan : Pulau Batanta
Sebelah Timur : Kota Sorong
Sebelah Barat : Laut Hallmahera
Subdit Pengamanan Pantai, Direktorat Rawa dan Pantai
4
Lokasi Pengawasan Pekerjaan Pembangunan Pengaman Pantai Raja Ampat Paket I
Kabupaten Raja Ampat dapat dicapai dari kota Sorong melalui rute jalan Laut berjarak
± 20 Mil. Dari Kota Sorong dapat ditempuh selama kurang lebih selama 4 jam dengan
kapal laut.
4. Pantai Parai terletak di Kabupaten Biak Numfor
Secara geografis data lokasi Pembangunan Pengaman Pantai Parai Kabupaten Biak
Numfor adalah :
Sebelah Utara : Gunung
Sebelah Selatan : Laut
Sebelah Timur : Bosnik
Sebelah Barat : Mokmer
Lokasi Pekerjaan Pembangunan Pengaman Pantai Parai dicapai dari Kota Biak dengan
melalui rute Jalan darat berjarak 16 km dari Kota Biak dengan waktu tempu 15
Menit dengan kondisi jalan aspal yang baik. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Peta
Lokasi Kegiatan dan Peta Situasi Kegiatan.(Terlampir )
5. Pantai Skouw terletak di kota Jayapura
Secara geografis data lokasi Pembangunan Pengaman Pantai Skouw Kota Jayapura
adalah :
Sebelah Utara : Laut
Sebelah Selatan : Koya
Sebelah Timur : Skouw Yambe
Sebelah Barat : Skouw Sey
Lokasi Pekerjaan Pembangunan Pengaman Pantai Skouw dicapai dari Kota Jayapura
dengan melalui rute Jalan darat berjarak 40 km dari Kota Jayapura dengan waktu
tempu 60 Menit dengan kondisi jalan aspal yang baik. Lebih jelasnya dapat dilihat
pada. Peta Lokasi Kegiatan dan Peta Situasi Kegiatan (Terlampir ).
6. Pantai Bosnik terletak di kabupaten Biak Numfor
Secara geografis data lokasi Pembangunan Pengaman Pantai Bosnik adalah :
Subdit Pengamanan Pantai, Direktorat Rawa dan Pantai
5
Sebelah Utara : Kampung Marires
Sebelah Selatan : Laut
Sebelah Timur : Kampung Opiaret
Sebelah Barat : Parai
Lokasi Pekerjaan Pembangunan Pengaman Pantai Bosnik Kabupaten Biak Numfor
dapat dicapai dari Kota Biak dengan melalui rute Jalan darat berjarak 20 km dari
Kota Biak dengan waktu tempuh 25 menit dengan kondisi jalan aspal baik. Lebih
jelasnya dapat dilihat pada Peta Lokasi Kegiatan dan Peta Situasi
Kegiatan(Terlampir ).
7. Pantai Kumbe terletak di kabupaten Merauke
Secara geografis data lokasi Pembangunan Pengaman Pantai Kumbe Kabupaten
Merauke adalah :
Sebelah Utara : Kurik
Sebelah Selatan : Wendu
Sebelah Timur : Bedeng
Sebelah Barat : Unggari
Lokasi Pekerjaan Pembangunan Pengaman Pantai Kumbe dicapai dari Kota Merauke
dengan melalui rute Jalan darat berjarak 40 km dari Kota Merauke dengan waktu
tempu 60 Menit sampai Pantai Wendu dengan kondisi jalan sebagian rusak
dilanjutkan dengan menyebrang dengan kapal motor / belang untuk sampai dipantai
kumbe ,Lebih jelasnya dapat dilihat pada Peta Lokasi Kegiatan dan Peta Situasi
Kegiatan. (Terlampir ).
Subdit Pengamanan Pantai, Direktorat Rawa dan Pantai
6
(EDIT BARU SAMPAI DISINI....................)
II. Maksud dan Tujuan ( perlu tambahan data2x )
Maksud adalah membuat bangunan pengaman pantai yang cocok untuk digunakan
pada wilayah Pantai Propinsi Papua yang selama ini telah terjadi erosi pantai ( kurang
data2x..) . Selain itu juga untuk mempertahankan kondisi pantai yang terkena abrasi dengan
mengurangi longsoran tebing pantai dan limpasan gelombang air laut pada lokasi dimana
banyak terdapat fasilitas umum, permukiman dan ladang masyarakat.
Tujuan adalah untuk mengatasi masalah secara teknis agar nantinya penanganan
yang akan diharapkan dapat menanggulangi kerusakan pantai dan mencegah lebih jauh lagi
terjadinya abrasi sehingga rasa ragu masyarakat akan kehilangan tempat tinggal, harta
benda dan jiwa mereka dapat teratasi dan tentunya juga dipertimbangkan dari segi
ekonomis, dan yang terpenting faktor alam merupakan hal yang mutlak dan harus tetap
dijaga kelestariannya serta aktifitas masyarakat yang ada di daerah tersebut.
Lokasi Pantai Biak , pantai Bosnik dan Pantai Parai
Lokasi Pantai Kumbe
Lokasi Pantai Raja Ampat
Lokasi Pantai Skouw
Lokasi Pantai Kaimana
Subdit Pengamanan Pantai, Direktorat Rawa dan Pantai
7
III. Lingkup Kegiatan
Berdasarkan tujuan pembuatan program penanganan dan pengembangan
pantai tersebut, maka lingkup kegiatan adalah sebagai berikut :
Kondisi pantai sebelum dilakukan penanganan dan pengembangan
Inventarisasi penanganan yang telah dilakukan
Inventarisasi sarana dan prasarana bangunan pengamanan pantai
Inventarisasi bangunan terdahulu
Inventarisasi kawasan potensi, funsional dan permasalahan pantai
Membuat rencana kegiatan peningkatan dan pengembangan Pantai
dengan bangunan pengaman
Membuat rencana program
IV. Kondisi Umum Permasalahan Pantai di Sultra
Pada umumnya pantai pantai yang ada di Sulawesi Tenggara sebagian besar
merupakan pantai berkarang, dengan dinding pantai berbatu dari batu karang
berongga dan mudah lapuk apabila di hantam gelombang dan perubahan iklim,
mengakibatkan terjadinya abrasi serta erosi yang cukup besar. Kerusakan pantai
yang terjadi di Sulawesi Tenggara pada umumnya disebabkan oleh adanya
perubahan dinamis dari struktur material pasir. Selaian itu kerusakan pantai
ditunjang oleh kondisi batuan dasar pantai yang mudah retak dan longsor apabila
terkena pukulan gelombang.
Adapun beberapa faktor yang menyebabkan perubahan garis pantai atau
mundurnya garis pantai adalah ;
a. Kerusakan pantai akibat gangguan alam yaitu ;
1. Terjadinya gempa bumi yang menyebabkan hilangnya sebagaian
kawasan pantai.
2. Terjadinya perubahan musim sehingga terjadi perubahan arah gelombang
dan arah angkutan sedimen.
3. Adanya hantaman gelombang secara kontinyu.
b. Kerusakan pantai akibat kegiatan manusia yaitu ;
Subdit Pengamanan Pantai, Direktorat Rawa dan Pantai
8
1. Pesatnya pembangunan sehingga kebutuhan akan material bahan
bangunan meningkat yang menyebabkan suplay sediment dari sumber
sedimen ke laut menjadi berkurang.
2. Adanya kegiatan penambangan sediment pantai.
3. Adanya bangunan yang menjorok ke laut tanpa memperhitungkan arah
dan besaran angkutan pasir sejajar pantai maupun tegak lurus pantai
seperti pembuatan Dermaga, pembuatan terminal urugan pantai,
pembuatan Krib, pembuatan Jetty dan sebagainya.
V. Kondisi Dan Permasalahan Pantai Sulawesi Tenggara
No. PANTAI KONDISI YANG ADA PERMASALAHAN
1 2 3 4
1.
2.
PANTAI PESISIRPELABUHAN
PANTAI PESISIR
- Sebagian besar pantaiterlihat indah dan tidak adapemukiman
- Terdapatnya Kapal barang,penunpang dan ika
- Kondisi dermaga masihcukup bagus dan kokotetapi terjadi kerusakanpada pantai disekitarpelabuhan
- Sebagian besar pantaipesisir sudah mulaiterkena abrasi pantai
- Kondisi pemukimanpenduduk yang bermukimdipinggiran pantai sudahmulai terancam akibatmundurnya garis pantai
- Kurangnya pemeliharaansecara rutin terhadapdermaga yang adasehingga bagian tubuhdermaga sebagian besarrusak,
- Pesisir pantai bagian kiridan kanan dikembangkanuntuk pembangunansebagai rumah susun
- Pantai kiri dan kananpelabuhan terjadi abrasipantai sehingga diperlukanbangunan pengamananpantai yang plesibel.
- Kurangnya penangananbangunan pelindungpengamanan pantai
Subdit Pengamanan Pantai, Direktorat Rawa dan Pantai
9
V.1. Pantai Kritis yang perlu penanganan
Provinsi Sulawesi Tenggara merupakan daerah kepulauan tersebar dibeberapa
Kabupaten/kota, kota kecamatan. Dibeberapa Kabupaten/kota, kota kecamatan
terdapat pantai kritis yang perlu penanganan dan pengembangan adalah sebagai
berikut :
Kondisi pantai tersebut diatas dapat dilihat pada Foto-Foto Pantai Kritis berikut ini :
FOTO PANTAI KRITIS (PANTAI BANABUNGI)
No Pantai No Pantai No Pantai No Pantai
1 Tamboli 9 Banabungi 17 Rante Angin 25 Toronipa
2 Waha 10 Dawi-Dawi 18 Lasusua 26 Bokori
3 Wawonii 11 Wanci 19 Pajala 27 Kasipute
4 Batauga 12 Waha 20 Wolulu 28 Torobulu
5 Sampolawa 13 Babarina 21 Kolaka 29 Moramo
6 Wameo 14 Toari 22 Lamunde 30 Lapuko
7 Tobako 15 Konaweha 23 Ulu Lakara 31 Kolono
8 Poasia-Lapulu 16 Wolo 24 Lemobajo 32 Molore
Subdit Pengamanan Pantai, Direktorat Rawa dan Pantai
10
FOTO PANTAI KRITIS ( PANTAI BABARINA)
FOTO PANTAI KRITIS ( PANTAI LEMOBAJO)
Subdit Pengamanan Pantai, Direktorat Rawa dan Pantai
11
FOTO PANTAI KRITIS (POASIA – LAPULU)
FOTO PANTAI KRITIS (PANTAI ULU LAKARA)
Subdit Pengamanan Pantai, Direktorat Rawa dan Pantai
12
FOTO PANTAI KRITIS (PANTAI WAWONII)
FOTO PANTAI KRITIS ( PANTAI KOLONO)
Subdit Pengamanan Pantai, Direktorat Rawa dan Pantai
13
FOTO PANTAI KRISTIS (PANTAI WOLULU)
FOTO PANTAI KRITIS (PANTAI SAMPOLAWA)
Subdit Pengamanan Pantai, Direktorat Rawa dan Pantai
14
FOTO PANTAI KRITIS (PANTAI BATAUGA)
FOTO PANTAI KRITIS (PANTAI WOLO)
Subdit Pengamanan Pantai, Direktorat Rawa dan Pantai
16
FOTO PANTAI KRITIS (PANTAI TOARI)
FOTO PANTAI KRISTIS (PANTAI BAU-BAU)
Subdit Pengamanan Pantai, Direktorat Rawa dan Pantai
18
FOTO PANTAI KRISTIS (PANTAI WAHA)
FOTO PANTAI KRITIS (PANTAI WANCI)
Subdit Pengamanan Pantai, Direktorat Rawa dan Pantai
20
FOTO PANTAI KRITIS (PANTAI TAMBOLI)
V.2. Pantai Kritis yang sudah tertangani
Lokasi kerusakan pantai di Provinsi Sulawesi Tenggara yang telahditangani sampai dengan saat adalah sebagai berikut : (Evaluasi KegiatanTerlampir)
No. Kab/Kota Panjang PantaiTotal (Km) Tertangani (Km) Belum Tertangani (Km)
1 Konawe 1.990 0.178 1.812
2 Konawe Utara 3.660 1.862 1.798
3 Kota Kendari 2.670 2.634 0.036
4 Konawe Selatan 1.450 0 1.45
5 Bombana 2.980 0 2.98
6 Kolaka 5.464 1.623 3.814
7 Kolaka Utara 1.570 0 1.57
8 Mona 5.300 0.205 5.095
9 Kota Bau-Bau 1.900 0 1.9
10 Buton 4.036 2.974 1.062
11 Wakatobi 3.573 0 3.573
Jumlah 34.593 9.476 25.117
Subdit Pengamanan Pantai, Direktorat Rawa dan Pantai
21
Panjang pantai yang sudah tertangani dan manfaatnya sudah dirasakan oleh
masyarakat sepanjang 9,476 km sedangkan yang belum tertangani
sepanjang 25,117 km.
Peta Lokasi Desain
Peta Lokasi Yang Sudah Tertangani
FOTO BANGUNAN PENANGANAN PANTAI PASARWAJO
Kab. Kolaka Utara
Kab. Bombana
Kab. Konawe Utara
Kab. Konawe Utara
Kab. Kolaka
Kab. Konawe
Kab. Konawe Selatan
Kab. Konawe Selatan
Kab. Konawe Selatan
Kab. Konawe Selatan
Ko
bae
na
Kab. Muna
P. Wawonii
Kab. ButonKab. Buton
Ka
b.
Bu
ton
Uta
ra
Kab
.B
uto
nU
tara
P. KALEDUPA
P. WANGI WANGI
KEP
ULA
UAN
TUKANG
BESIP. TOMEA
P. BINONGKO
Kab. W
akatobi
Kab. Bombana
Kab. Konawe
Kab. Konawe Selatan
Kab. Muna
Wanggudu
SID Pengamanan Pantai Tamboli-KonaweKabupaten Kolaka (T.A. 2006)
SID Pengamanan Pantai KolakaKabupaten Kolaka (T.A. 2005)
Pantai Tamboli - Konaw
e
Pa
nta
iK
ol a
ka
SID Pengaman Pantai TelukKendariKota Kendari (T.A, 2003)
SID Pengamanan Pantai WakatobiKabupaten Wakatobi (T.A. 2006)
SID Pengamanan PantaiKab. Muna & Kab. Buton (T.A. 2004)
Kasipute
Andoolo
Unaaha
Kolaka
Lasusua
Ereke
PasarwajoKota Baubau
RahaWanci
Kota Kendari
0 Lebo
Pembangunan Pengamanan PantaiKolaka Kab. Kolaka
Peningkatan Tanggul Pabtai BatugaKabupaten Buton
Pembangunan Pengamanan PantaiLemobajo Kab. Konawe Utara
Pembangunan Pengamanan PantaiTinabu Kab. Konawe Utara
Pembangunan Pengamanan PantaiTelukKendari Kota Kendari
Pembangunan Pengamanan PantaiTaipa Kab. Konawe
Pembangunan Pengamanan PantaiPasarwajo Kab. Buton
Pembangunan Pengamanan PantaiPajala Kab. Muna
Peningkatan Tanggul Pantai BatugaKabupaten Buton
Kab. Kolaka Utara
Kab. Bombana
Kab. Konawe Utara
Kab. Konawe Utara
Kab. Kolaka
Kab. Konawe
Kab. Konawe Selatan
Kab. Konawe Selatan
Kab. Konawe Selatan
Kab. Konawe Selatan
Ko
baen
a
Kab. Muna
P. Wawonii
Kab. ButonKab. Buton
Kab
.B
uto
nU
tara
Kab
. Buto
nU
tara
P. KALEDUPA
P. WANGI WANGI
KEP
ULAU
AN
TUKA
NG
BES
IP. TO MEA
P. BINONGKO
Kab. W
akatobi
Kab. Bombana
Kab. Konawe
Kab. Konawe Selatan
Kab. Muna
Andoolo
Wanggudu
Unaaha
Kolaka
Lasusua
KasiputeEreke
PasarwajoKota Baubau
RahaWanci
Kota Kendari
Subdit Pengamanan Pantai, Direktorat Rawa dan Pantai
23
FOTO BANGUNAN PENGAMAN PANTAI LEMOBAJO
FOTO PANTAI PENGAMAN PANTAI TINOBU
Subdit Pengamanan Pantai, Direktorat Rawa dan Pantai
24
FOTO BANGUNAN PENGAMAN PANTAI TINOBU
VI. Potensi dan Fungsional Kawasan Pantai
VI.1. Kondisi Morpologi Pantai
Pada umumya pantai Sulawesi Tenggara merupakan pantai berkarang dan pantai
berpasir umumnya terdapat dibagian teluk atau dapat berbentuk kantong pasir, kondisi ini
hampir terdapat semua pesisir pantai pulau-pulau yang berada di sulawesi tenggara.
VI.2. Pontensi dan Fungsional Pantai di Sulawesi Tenggara
Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara merupakan daerah kepulauan yang memiliki
kawasan pantai yang sangat berpotensi dikembangkan untuk keperluan berbagai sektor
seperti pelabuhan, perikanan, tambang maupun keperluan wisata.
VII. Program Prioritas Kegiatan dan Usulan T.A. 2010 Penanganan
Kerusakan Pantai Kritis
VII.1. Perioritas Penanganan Pantai
Prioritas penanganan pantai kritis meliputi kegiatan prakonstruksi, konstruksi dan
paskakonstruksi dengan memperhitungkan waktu, sumber daya manusia dan ketersedian
biaya baik dari APBN maupun dari Dana Luar Negeri.
Subdit Pengamanan Pantai, Direktorat Rawa dan Pantai
25
Prioritas penanganan pantai kita perlu memperhatikan kondisi lapangan terutama
perubahan garis pantai terhadap perlindungan sarana prasanan dan prasana umum
lainya.
VII.2. Kegiatan prioritas penanganan pantai kritis dalam jangka waktu 5
tahun.
Kegiatan prioritas penanganan pantai kritis yang ada dibeberapa pulau
dikabupaten/kota Provinsi Sulawesi Tenggara, memerlukan penanganan serius baik
secara teknis maupun secara sosial. Kegiatan prioritas penanganan perlu dilakukan
untuk melindungi jalan raya, pelabuhan, pemukiman penduduk, mesjid, perkebunan
rakyat, perikanan, perkantoran dan sarana prasarana lainya yang tepat berada di
wilayah erosi air dan abrasi pantai.
Program pembangunan pantai kritis diprovinsi Sulawesi Tenggara akan
dilaksnakan bertahap sesuai urutan prioritas (Daftar Urutan Prioritas terlampir).
VIII. Kesimpulan dan Saran
VIII.1. Kesimpulan
Dengan mengacu pada kondisi wilayah, serta berbagai tujuan yang hendak
dicapai dengan menguraikan dan mengkaji berbagai dampak serta fenomena alam yang
terjadi, sehingga dibuatlah suatu solusi terbaik untuk penanganan dari suatu
permasalahan yang terjadi pada pesisir perairan Propinsi Sulawesi Tenggara, maka
dapat disimpulkan sebagai berikut :
a. Permasalahan yang ada adalah terjadinya abrasi dan maju garis pantai yang
mengakibatkan daerah aktifitas sebagian nelayan dan pemukiman penduduk
sepanjang pantai semakin sempit dan tergganggunya ruas jalan dan sarana-prasana
lainnya.
c. Mencegah dan mengendalikan kerusakan pantai tersebut dapat menyusun berbagai
alternatif penanggulangan dan penerapan urutan perioritas penanganan kerusakan
pantai yang cocok dengan kondisi dan situasi daerah setempat.
d. Penanggulangan yang telah dilaksanakan oleh pemerintah untuk melindungi pantai
dari abrasi adalah Pembangunan Revetmen dan Pecah Gelombang Sejajar Pantai.
Subdit Pengamanan Pantai, Direktorat Rawa dan Pantai
26
e. Penyempurnaan yang perlu dilakukan pada pantai yang rusak tersebut adalah
Pembangunan Revetmen, Pemecah Gelombang Sejajar Pantai, Groin Sejajar Pantai,
Armor dan Tetrapo untuk mengatasi pantai yang tererosi dan abrasi.
VIII.2. Saran
a. Untuk melakukan pengembangan pantai diharapkan pelaksanaanya tidak lepas
dari upaya dan mempertimbangkan asas manfaat, ekonomi serta tetap
mempertahankan kondisi alam dengan tidak merusak sumber daya alam yang ada.
b. Untuk lebih efektifnya fungsi dari penanganan pantai yang dibuat ini, perlu
dilakukan pemantauan perilaku yang akan ditimbulkan akibat dari pembangunan
tersebut baik disekitar lokasi pembangunan maupun pada daerah lain yang masi
dekat dengan lokasi pembangunan serta harus dilakukan pemeliharaan yang
berkesinambungan.
c. Melakukan evaluasi ulang, kajian-kajian yang lebih mendasar tentang venomena
alam yang terjadi disepanjang pantai untuk penyempurnaan perencanaan dimasa
mendatang.