PROFIL - Suralaya

Embed Size (px)

Citation preview

Tugas Operasi Ekonomi STL Nama : M. Anas Wirawan NIM : D 400 030 067

PLTU SURALAYAMisi Perusahaan :Melalukan Usaha bidang ketenaga-listrikan dan mengembangkan usaha lainnya yang berkaitan, berdasarkan kaidah industri dan niaga yang sehat, guna menjamin keberadaan dan pengembangan Perusahaan dalam jangka panjang.

Visi Perusahaan :Menjadi Perusahaan publik dengan kinerja kelas dunia dan bersahabat dengan lingkungan.

UMUMPT. PLN (Persero) sebagai pengelola dibidang kelistrikan harus mampu melayani beban yang semakin pesat secara optimal disamping mengusahakan peningkatan kemampuan system pembangkitan, penyaluran dan pendistribusian. PT. Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan Suralaya adalah merupakan Unit Bisnis Pembangkitan dari PT. Indonesia Power yaitu salah satu dari anak perusahaan PLN (persero). Di pulau Jawa ada 2 (dua) anak perusahaan yang membangkitkan tenaga listrik yaitu :

PT.Indonesia Power berkantor Pusat di Jakarta. PT.Pembangkitan Tenaga Listrik Jawa Bali yang berkantor Pusat di Surabaya.

PT. Indonesia Power terdiri atas 8 (delapan) Unit Bisnis pembangkitan dan 1 (satu) unit Bisnis Jasa Pemeliharaan. Unit Pembangkitan Suralaya adalah Unit Bisnis Pembangkitan terbesar di Indonesia. Unit Bisnis Pembangkitan Suralaya menangani 7 unit PLTU dengan bahan bakar batubara sebagai bahan bakar utamanya. Unit 1 s/d 4 masing-masing mempunyai kapasitas 400 MW dan unit 5 s/d 7 masing-masing 600 MW sehingga U.P.Pembangkitan Suralaya menangani PLTU batubara dengan kapasitas total 3400 MW.

RIWAYAT BERDIRINYA PLTU SURALAYAPada waktu terjadinya krisis energi yang melanda dunia tahun 1973 dan pada saat itu terjadi embargo minyak oleh negara-negara Arab terhadapa Amerika Serikat dan negara-negara Industri lainnya dan disusul keputusan OPEC (organisasi negara-negara pengekspor minyak) untuk menaikan BBM lima kali lipat. Belajar dari pengalaman maka Pemerintah mencari sumber energi pengganti BBM Pemerintah menyadari akan ketergantungan pada BBM serta gas alam dan uranium yang akan habis 40-80 tahun lagi salah satu jalan yang ditempuh adalah pengalihan kepada batubara. Dalam rangka memenuhi peningkatan kebutuhan akan tenaga listrik khususnya di pulau Jawa sesuai dengan kebijaksanaan pemerintah serta untuk meningkatkan pemanfaatan sumber eneri primer dan diversifikasi sumber energi primer untuk pembangkit tenaga listrik, maka PLTU Suralaya dibangun dengan menggunakan batubara sebagai bahan bakar utama yang merupakan sumber energi primer kelima disamping energi air, minyak bumi dan panas bumi.

PLTU Suralaya pembangunannya dilakukan dalam 3 (tiga) tahap yang seluruhnya berjumlah 7 unit : - Tahap I = 2x400 MW beroperasi tahun 1984 - Tahap II = 2x400 MW beroperasi tahun 1989 - Tahap III = 3x600 MW beroperasi tahun 1997

Dalam pembangunannya secara keseluruhan dibangun oleh PLN Proyek Induk Pembangkit Therma Jawa Barat dan Jakarta Raya dengan Konsultan asing dari Montreal Engeneering Company (Monenco) Canada untuk unit 1s/d 4 sedangkan untuk unit 5s/d7 dari Black & Veatch International ( BVI ) Amerika Serikat. Dalammelaksanakan pembangunan Proyek PLTU Suralaya dibantu oleh beberapa kontraktor lokal dan kontraktor asing.

LOKASI PLTU SURALAYAPLTU Suralaya terletak di desa Suralaya Merak Kotamadya Cilegon, Jawa Barat 7 Km kearah utara dari Pelabuhan Penyeberangan Merak. Luas lahan yang digunakan untuk membangun PLTU Suralaya berikut sarana dan fasilitas penunjang lainnya adalah 240,65 hektar. Lahan yang dipergunakan untuk PLTU Suralaya merupakan lembah yang dikelilingi oleh bukit/hutan lindung. Sebelumnya ada 4 (empat) lokasi alternatip yang dipilih untuk lokasi PLTU dengan bahan bakar utamanya batubara yaitu : 1. Cigading, Anyer 2. Suralaya, Merak 3. Gorenjang, Balaraja 4. Tanjung Pasir, Tangerang. Dari hasil studi kelayakan, suralaya telah dipilih sebagai lokasi yang paling baik, karena adanya beberapa factor sebagai berikut: Tersedianya tanah dataran yang cukup luas dimana tanah tersebut dipandang tidak produktif untuk pertanian. Tersedianya pantai dan laut yang cukup dalam, tenang dan bersih, hal ini baik untuk pelabuhan dan air pendingin. Adanya factor item 2 tersebut diatas, maka akan membantu/memperlancar pengangkutan peralatan berat dan bahan bakar. 4. Jalan masuk lokasi tidak terlalu jauh dan sebelumnya sudah ada jalan namum belum begitu baik. 5. Jumlah penduduk disekitar lokasi masih relatip sedikit sehingga tidak perlu pembebasan penduduk guna pemasangan saluran transmisi. 6. Tanah yang memungkinkan untuk didirikan bangunan yang besar dan bertingkat. 7. Tersedianya tempat yang cukup untuk penimbunan limbah abu dari sisa pembakaran batubara. 8. Tersedianya tenaga kerja yang cukup memperlancar pelaksanaan pembangunan. 9. Dampak lingkunganya baik karena terletak diantara perbukitan dan laut.1. 2. 3.

Menimbang data monitoring beban listrik se- Indonesia, bahwa kebutuhan akan tenaga listrik di pulau Jawa merupakan yang terbesar, maka tepat apabila dibangun pembangkit yang besar di Pulau Jawa.

LAYOUT PLTU SURALAYA