15
PROGRAM HIBAH AUSTRALIA-INDONESIA UNTUK PEMBANGUNAN SANITASI (Australia-Indonesia Infrastructure Initiative/sAIIG) Disampaikan pada acara Workshop Sosialisasi Program sAIIG, AKKOPSI - IndII- AusAID Tanggal 25 Juni 2013, Bappeda Provinsi BENGKULU

Program Hibah Australia-Indonesia untuk Pembangunan Sanitasi (sAIIG)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Program Hibah Australia-Indonesia untuk Pembangunan Sanitasi (sAIIG)

Citation preview

Page 1: Program Hibah Australia-Indonesia untuk Pembangunan Sanitasi (sAIIG)

PROGRAM HIBAH AUSTRALIA-INDONESIA UNTUK PEMBANGUNAN SANITASI

(Australia-Indonesia Infrastructure Initiative/sAIIG)

Disampaikan pada acara Workshop Sosialisasi Program sAIIG, AKKOPSI - IndII-AusAIDTanggal 25 Juni 2013, Bappeda Provinsi BENGKULU

Page 2: Program Hibah Australia-Indonesia untuk Pembangunan Sanitasi (sAIIG)

2

Mengenal IndII-AusAID• Ikut dalam pengembangan kebijakan, perencanaan, dan

investasi di bidang infrastruktur yang dibiayai oleh AusAID• Tujuan : membantu peningkatan pertumbuhan ekonomi

Indonesia melalui kerja sama dengan Pemerintah• Fase 1 : 2009-2011; Fase 2 : 2012-2015• Fokus kegiatan : Air Minum, Sanitasi, Transportasi, dan Isu

Kebijakan Lintas Sektor.• Kegiatannya antara lain dilakukan dengan memberikan Hibah

kepada pemerintah (kota/kabupaten) –melalui Penerusan Hibah.

• Program Air Minum dan Sanitasi merupakan kegiatan yang paling besar.

Page 3: Program Hibah Australia-Indonesia untuk Pembangunan Sanitasi (sAIIG)

3

Hibah Daerah• Pelaksanaan Program Hibah IndII dilakukan bersama

Pemerintah sesuai dengan peraturan dan perundangan.• Dalam konteks hibah kepada daerah (Penerusan Hibah)

menggunakan mekanisme PMK 188/2008 tentang Hibah Pusat ke Daerah, dan PP 2/2012 tentang Hibah Daerah, dan peraturan lain terkait hibah daerah.

• Instansi Pemerintah yang terlibat antara lain : - Bappenas - Kementerian Keuangan - Kementerian Pekerjaan Umum

Page 4: Program Hibah Australia-Indonesia untuk Pembangunan Sanitasi (sAIIG)

4

Program Hibah Pembangunan Air Minum dan Sanitasi

Ada 5 Program Hibah IndII :1. Hibah Air Minum, 300.000 SR untuk 114 kota/kab, A$90 juta2. Hibah Sanitasi (Air Limbah), 7000 SR, Sistem Air Limbah

Terpusat Mini 4 kota/kab, A$5 juta3. Hibah Penyediaan Air Minum berbasis Masyarakat (CB0),

A$25 juta4. Hibah Aus-Ind untuk Pembangunan Sanitasi (sAIIG), 40

kota/kab, A$40 juta5. Hibah Sewarage (Air Limbah) untuk 1 kota, A$45 jutaA$1=Rp 10.000 (November 2012)

Catatan :No. 1, 2, dan 3 sudah dan sedang dilaksanakan; no. 4 dan 5 akan dilaksanakan segera. Penjelasan berikut tentang No. 4 yaitu sAIIG.

Page 5: Program Hibah Australia-Indonesia untuk Pembangunan Sanitasi (sAIIG)

5

Hibah Aus-Ind untuk Pembangunan Sanitasi (sAIIG)

a. Umumb. Kriteria dan syarat daerah calon penerima hibahc. Jenis prasarana dan besarnya hibahd. Pembayaran hibahe. Bagaimana menjadi calon penerima hibah?

Page 6: Program Hibah Australia-Indonesia untuk Pembangunan Sanitasi (sAIIG)

6

a. Umum• Program sAIIG menggunakan mekanisme Penerusan Hibah

yang diatur PMK 168/2008 tentang Hibah Daerah dan PMK 169/2008 tentang cara Penyaluran Hibah kpd Daerah yang sekarang telah diganti dengan PMK 188/2012 tentang Hibah Pusat ke Daerah

• Hibah diberikan berdasarkan kinerja terukur (output base) atas pekerjaan yang dilakukan. Pemda membiayai terlebih dahulu, baru kemudian dibayar setelah selesai dan diverifikasi.

• Dana Hibah akan disalurkan ke Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) maksimal sesuai dengan nilai yang disepakati.

Page 7: Program Hibah Australia-Indonesia untuk Pembangunan Sanitasi (sAIIG)

7

b. Kriteria dan Syarat Calon Penerima Hibah

Kriteria :(1) Memiliki dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK)

dan RPIJM Cipta Karya yang masih berlaku (atau sedang diperpanjang) dan ada program sesuai dengan jenis prasarana sAIIG (lihat halaman 9).

(2) Tersedia lahan untuk program air limbah dan atau persampahan yang diusulkan.

(3) Kesiapan kelembagaan yang akan mengelola program.*

Catatan :*Ini berbeda dengan Pansimas/Sanimas yang dikelola oleh masyarakat.

Page 8: Program Hibah Australia-Indonesia untuk Pembangunan Sanitasi (sAIIG)

8

Syarat :1. Menyusun rencana komprehensif air limbah/persampahan

2012-20142. Menganggarkan program yang diusulkan menjadi DPA pada

tahun anggaran 2013 dan 20143. Bersedia memperluas cakupan pelayanan dan peningkatan

kinerja sektor air limbah dan persampahan4. Bersedia menyediakan anggaran untuk operasional bagi

kegiatan yang diusulkan5. Bersedia melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan juga

kesetaraan jender dalam pengembangan sektor air limbah dan persampahan.

6. Bersedia memperbaiki peraturan di bidang sanitasi dan persampahan.

Page 9: Program Hibah Australia-Indonesia untuk Pembangunan Sanitasi (sAIIG)

9

c. Jenis Prasarana dan Besarnya Hibah

Ada 3 macam prasarana yang akan diberikan hibah :1. Pembangunan sistem pengolahan air limbah terpusat dengan

skala pelayanan 200-400 KK lengkap dengan SR (sambungan rumah), bak kontrol, instalasi pengolahan, dsb. Besaran hibah dibayarkan sebesar Rp 4 juta/SR.

2. Pembangunan jaringan air limbah terpusat minimum melayani 50 KK yang dihubungkan dengan sistem pengolahan air limbah terpusat yang sudah ada (ada 11 daerah yang memiliki sistem ini). Besaran hibah yang dibayarkan Rp 3 juta/SR

3. Pembangunan Transfer Station persampahan yang terdiri atas : hanggar, luas lahan minimal 20.000 m2, ada sumur serapan, area parkir dan mesin pemadat. Besaran hibah yang dibayarkan adalah 50% dari total biaya pembangunan.

Contoh :

Page 10: Program Hibah Australia-Indonesia untuk Pembangunan Sanitasi (sAIIG)

10

SR dan Bak Kontrol

Clean Out

Inspection

From : Toilet Bathroom Kitchen

Sewer UtilityProperty Owner

to : Sewerage

network

Main Hole

Property Owner

Page 11: Program Hibah Australia-Indonesia untuk Pembangunan Sanitasi (sAIIG)

11

Sistem Jaringan

InstalasiPengolahanAir Limbah

Page 12: Program Hibah Australia-Indonesia untuk Pembangunan Sanitasi (sAIIG)

12

d. Pembayaran Hibah

“Pemda membiayai terlebih dahulu, baru kemudian dibayar hibah (Out Base Aid/OBA)” artinya :1. Pemda membiayai terlebih dahulu (biaya APBD) untuk

kegiatan yang telah disepakati akan diberi hibah;2. Setelah selesai dan diverifikasi oleh konsultan verifikasi

(konsultan verifikasi dibiayai oleh IndII) , selanjutnya3. Pemda mengajukan permintaan penyaluran dana hibah ke

Rekening Kas Umum Daerah kepada Kementerian Keuangan.

Page 13: Program Hibah Australia-Indonesia untuk Pembangunan Sanitasi (sAIIG)

13

e. Bagaimana menjadi Calon Penerima Hibah?

Bila pemda telah memenuhi kriteria sebagaimana ditulis pada hal. 7, maka segera mengajukan Surat Minat yang ditujukan kepada Dirjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum. Sesudah itu akan dipandu oleh Tim (CPMU) untuk memenuhi syarat-syarat lainnya.

Format Surat Minat terlampir berikut.

Page 14: Program Hibah Australia-Indonesia untuk Pembangunan Sanitasi (sAIIG)

14

Lampiran

KOTA /KABUPATEN.........._______________________________________________________

No. :Kepada Yth. :Bapak Direktur Jenderal Cipta KaryaKementerian Pekerjaan UmumJl. Patimura No. 20, Kebayoran BaruJakarta Selatan 12110

Perihal : Program Hibah Australia-Indonesia untuk Pembangunan Sanitasi (sAIIG)

Menindaklanjuti acara Sosialisasi Program Hibah Australia-Indonesia untuk pembangunan Sanitasi (sAIIG) oleh AKKOPSI pada tanggal 25 Juni 2013 di Kantor Bappeda Provinsi Bengkulu, kami sampaikan minat dan kesanggupan Pemerintah Kota/Kabupaten......... untuk mengikuti program hibah tersebut pada tahun anggaran 2013, atau 2014; dan bersedia mengalokasikan dana APBD untuk biaya awal pembangunan sanitasi dan biaya pemeliharaan dan operasional nantinya.

Demikian disampaikan, atas perhatian dan bantuannya kami ucapkan terima kasih.

Walikota Kepala Daerah..........

...................................................

Tembusan :1. Direktur Bina Program, Ditjen Cipta Karya2. Direktur Pengembangan Lingkungan Permukiman, Ditjen Cipta Karya3, Ketua DPRD Kabupaten......4. IndII-AusAID (facs. 021-72780539)

Page 15: Program Hibah Australia-Indonesia untuk Pembangunan Sanitasi (sAIIG)

15

TERIMA KASIH