46
Kata Pengantar Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmatnya kepada kita semua. Sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada nabi kita muhamad SAW karena dengan bimbinganya kita telah keluar dari zaman kegelapan ke zaman terang benderang seperti sekarang ini. Pertama-tama saya sampaikan ucapkan terima-kasih yang sebanyak-banyaknya karena telah diberikan kesempatan guna mengikuti kegiatan program kreativitas mahasiswa ini. Kami berharap dengan mengikuti program PKM akan menambah dan memacu pengetahuan kita agar nantinya bisa berguna untuk perguruan tinggi dan masyarakat sebagi perwujudan dari tri darma perguruan tinggi. Karya tulis ini disusun syarat untuk mengikuti program kreativitas mahasiswa (PKM ) yang diadakan oleh direktorat pendidikan tinggi. Sebagai rasa hormat kami menyebutkan pihak yang sangat membantu dalam penyusunan karya tulis sebagai berikut: 1. drg Fajar Dwi Anggono selaku pembimbing kegiatan ini. dari beliau kami mendapatkan banyak masukan akan sebuah karya tulis yang memenuhi standard. Beliau juga selalu memberikan perhatian kepada kami agar kami bisa menyelesaikan karya tulis tepat waktu.

Program Kreativitas Mahasiswa

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pkm

Citation preview

Page 1: Program Kreativitas Mahasiswa

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmatnya

kepada kita semua. Sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada nabi kita

muhamad SAW karena dengan bimbinganya kita telah keluar dari zaman

kegelapan ke zaman terang benderang seperti sekarang ini. Pertama-tama saya

sampaikan ucapkan terima-kasih yang sebanyak-banyaknya karena telah diberikan

kesempatan guna mengikuti kegiatan program kreativitas mahasiswa ini. Kami

berharap dengan mengikuti program PKM akan menambah dan memacu

pengetahuan kita agar nantinya bisa berguna untuk perguruan tinggi dan

masyarakat sebagi perwujudan dari tri darma perguruan tinggi.

Karya tulis ini disusun syarat untuk mengikuti program kreativitas mahasiswa

(PKM ) yang diadakan oleh direktorat pendidikan tinggi. Sebagai rasa hormat

kami menyebutkan pihak yang sangat membantu dalam penyusunan karya tulis

sebagai berikut:

1. drg Fajar Dwi Anggono selaku pembimbing kegiatan ini. dari beliau kami

mendapatkan banyak masukan akan sebuah karya tulis yang memenuhi

standard. Beliau juga selalu memberikan perhatian kepada kami agar kami

bisa menyelesaikan karya tulis tepat waktu.

2. drg Rosani Wiogo M,Si selaku ketua jurusan Kedokteran Gigi fakultas

kedokteran dan Ilmu-ilmu Kesehatan, yang mana karena beliau kami

diberi kesempatan untuk ikut kegiatan ini.

3. Kepada orang tua mahasiswa tim PKM ini yang selalu mendoakan anak-

anaknya agar kegiatan ini bisa berjalan dengan lancar dan mendapatkan

manfaat di kemudian hari.

4. Kepada teman-teman yang selalu memberikan dukungan kepada kami

guna kelancaran dalam penyusunan karya tulis ini.

Penyusun menyadari dalam karya tulis ini banyak sekali kesalahan dan

kekuranganya, untuk itu penyusun mengharapkan saran yang bersifat

Page 2: Program Kreativitas Mahasiswa

membangun untuk mencapai karya tulis yang labih baik lagi di kemudian

hari.

Purwokerto, 25 Maret 2010

Penyusun

Page 3: Program Kreativitas Mahasiswa

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . v

DAFTAR GAMBAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . vii

DAFTAR TABEL . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . viii

A. Judul Program

B. Latar Belakang Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1

C. Perumusan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1

D. Tujuan Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2

E. Luaran Yang Diharapkan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

F. Kegunaan Program. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3

G. Tinjauan Pustaka . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4

H. Metodologi Pelaksanaan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

LAMPIRAN 1 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

LAMPIRAN 2 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

LAMPIRAN 3 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

5

DAFTAR PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 18

Page 4: Program Kreativitas Mahasiswa

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Susu Kedelai. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4

Gambar 2. Susu Sapi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5

Gambar 3. Anak dengan Ruam-ruam pada kulit. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 10

Gambar 4. Anak yang sembuh dari alergi susu sapi. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 11

Page 5: Program Kreativitas Mahasiswa

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Taksonomi Kedelai . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 9

Tabel 2. Nilai Protein Pada Kedelai . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 9

Tabel 3. Komponen Protein Susu Sapi . . . . . . . . . . . . . . . . 13

Tabel 4. Tabel Tingkat Risiko Alergi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 9

Page 6: Program Kreativitas Mahasiswa

A. JUDUL PROGRAM

“ Alternatif Susu Kedelai untuk Anak yang Alergi Susu Sapi “

B. LATAR BELAKANG MASALAH

Susu sapi dianggap sebagai penyebab alergi makanan pada anak yang paling

sering dan paling awal dijumpai dalam kehidupannya. Alergi susu sapi adalah

suatu penyakit yang berdasarkan reaksi imunologis yang timbul sebagai akibat

pemberian susu sapi atau makanan yang mengandung susu sapi. Alergi

merupakan masalah penting yang tidak harus diremehkan. Reaksi yang

ditimbulkan dapat mengganggu semua organ tubuh dan perilaku anak, sehingga

dapat mengganggu tumbuh kembang anak tersebut.

Hippocrates pertama kali melaporkan adanya reaksi susu sapi sekitar tahun

370 Masehi. Dalam beberapa dekade belakangan ini prevalensi dan perhatian

terhadap alergi susu sapi semakin meningkat. Susu sapi sering dianggap sebagai

penyebab alergi makanan pada anak yang sering terjadi. Beberapa penelitian di

beberapa negara di dunia, prevalensi alergi susu sapi pada anak dalam tahun

pertama kelahiran sekitar 2%. Kurang lebih pada jumlah 1-7% bayi pada

umumnya menderita alergi terhadap protein yang terdapat dalam susu sapi.

Sedangkan 80% susu formula bayi yang beredar di pasaran ternyata menggunakan

bahan dasar susu sapi.

Di negara Indonesia sendiri, menurut survey bahwa kejadian alergi susu sapi

adalah sekitar 2-5% atau dari seratus penduduk, 5 anak adalah penderita alergi

susu sapi.

C. PERUMUSAN MASALAH

Perumusan masalah yang didapatkan adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana prevalensi anak yang mengalami alergi susu sapi di Indonesia.

2. Bagaimana upaya mengatasi masalah anak yang mengalami alergi susu

sapi di Indonesia.

3. Bagaimana penggunaan zat gizi pengganti terhadap masalah alergi susu

sapi, dalam hal ini adalah susu kedelai.

Page 7: Program Kreativitas Mahasiswa

D. TUJUAN PENELITIAN

1. Mengetahui prevalensi anak yang mengalami alergi susu sapi di Indonesia.

2. Mengetahui upaya-upaya untuk mengatasi masalah anak yang mengalami

alergi susu sapi di Indonesia.

3. Mengetahui penggunaan zat gizi pengganti terhadap masalah alergi susu

sapi, dalam hal ini adalah susu kedelai.

E. LUARAN YANG DIHARAPKAN

1. Agar masyarakat pada umumnya, dan para ibu pada khususnya

mengetahui mekanisme gejala klinis pada anaknya yang mungkin

mengalami alergi susu sapi.

2. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang masalah alergi susu sapi

dan dapat mencari solusi penggunaan zat gizi pengganti dalam upaya

mengatasi masalah alergi susu sapi.

F. KEGUNAAN PROGRAM

1. Teoritis

Memberikan informasi dan pengetahuan tentang masalah alergi susu sapi

yang menyerang sebagian anak di Indonesia.

2. Praktis

a. Bagi masyarakat

Memberikan pengetahuan dan solusi tentang masalah alergi susu

sapi pada bayi dan balita.

b. Bagi FKIK Jurusan Kedokteran Gigi Universitas Jenderal

Soedirman

Memberikan sumbangan ilmu pengetahuan khususnya dalam dunia

kesehatan anak.

c. Bagi Peneliti

Bermanfaat untuk menambah pengalaman dan pengetahuan

peneliti terkait dengan upaya mengatasi masalah kesehatan pada

anak yang mengalami alergi susu sapi.

Page 8: Program Kreativitas Mahasiswa

G. TINJAUAN PUSTAKA

Susu Kedelai

Sejak abad ke-2 sebelum masehi susu kedelai sudah dibuat di negeri Cina.

Dari sana kemudian berkembang ke Jepang dan setelah Perang Dunia II masuk ke

Asia Tenggara. Di Indonesia hingga saat ini perkembangannya masih tertinggal

dibandingkan dengan negara-negara tetangga seperti Singapura, Malaysia dan

Fillipina. Untuk Malaysia dan Fillipina telah mengembangkan produksi susu

kedelai sejak tahun 1952, sedangkan Indonesia baru belakangan ini mulai

mengembangkannya.

Klasifikasi Ilmiah

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Fabales

Famili : Fabaceae

Genus : Glycine

Spesies : G. max

Nama Binomial

Glycine max L.

Tabel 1. Taksonomi Kedelai

Gizi susu kedelai tidak kalah dengan susu sapi, karena itu susu kedelai dapat

digunakan sebagai pengganti susu sapi pada penederita alergi susu sapi. Untuk

balita dua gelas susu kedelai sudah dapat memenuhi 30% kebutuhan protein

sehari. Dibandingkan dengan susu sapi, komposisi asam amino dalam protein susu

kedelai kekurangan jumlah asam amino metionin dan sistein. Tetapi, karena

kandungan asam amino lisin yang cukup tinggi, maka susu kedelai dapat

meningkatkan nilai gizi protein dari nasi dan makanan sereal lainnya.

Mutu protein dalam susu kedelai hampir sama dengan mutu protein susu sapi.

Misalnya, protein efisiensi rasio (PER) susu kedelai adalah 2,3, sedangkan PER

Page 9: Program Kreativitas Mahasiswa

susu sapi 2,5. PER 2,3 artinya, setiap gram protein yang dimakan akan

menghasilkan pertambahan berat badan pada hewan percobaan (tikus putih)

sebanyak 2,3 g pada kondisi percobaan baku. Susu kedelai tidak mengandung

vitamin B12 dan kandungan mineralnya terutama kalsium lebih sedikit ketimbang

susu sapi. Karena itu dianjurkan penambahan atau fortifikasi mineral dan vitamin

pada susu kedelai yang diproduksi oleh industri besar.

Dari seluruh karbohidrat dalam susu kedelai, hanya 12 – 14% yang dapat

digunakan tubuh secara biologis. Karbohidratnya terdiri atas golongan

oligosakarida dan golongan polisakarida. Golongan oligosakarida terdiri dari

sukrosa, stakiosa, dan raffinosa yang larut dalam air. Sedangkan golongan

polisakarida terdiri dari erabinogalaktan dan bahan-bahan selulosa yang tidak larut

dalam air dan alkohol, serta tidak dapat dicerna. Secara umum susu kedelai

mempunyai kandungan vitamin B2, B2 niasin, piridoksin, dan golongan vitamin B

yang tinggi. Vitamin lain yang terkandung dalam jumlah cukup banyak ialah

vitamin E dan K.

Nilai Protein Kedelai

Kandungan Asam Amino Esensial (g/100g)

Asam Amino Kacang Kedelai Susu Kedelai

Histidine 0.40 0.60

Isoleucine 0.70 1.10

Leucine 1.20 1.70

Lysine 1.00 1.30

Methionine 0.20 0.30

Phenylalanine 0.80 1.10

Tryptophan 0.20 0.30

Threonine 0.60 0.80

Valine 0.80 1.00

Tabel 2. Nilai protein pada Kedelai

Page 10: Program Kreativitas Mahasiswa

Gambar 1. Susu Kedelai

Susu Sapi

Susu adalah hasil pemerahan dari ternak sapi perah atau dari ternak menyusui

lainnya yang diperah secara kontinyu dan komponen-komponennya tidak

dikurangi dan tidak ditambahkan bahan-bahan lain. Susu bernilai gizi tinggi dan

dapat digunakan sebagai makanan manusia segala umur, sehingga susu

merupakan makanan yang dapat dikatakan sempurna. Dewasa ini di negara-

negara yang sudah maju maupun di negara-negara yang sedang berkembang

(termasuk di Indonesia), sapi perah merupakan sumber utama penghasil susu yang

mempunyai nilai gizi tinggi.

Page 11: Program Kreativitas Mahasiswa

Gambar 2. Susu Sapi

Prosedur Pemerahan Susu

a. Faktor yang mempengaruhi produksi susu antara lain adalah jumlah

pemerahan setiap hari, lamanya pemerahan, dan waktu pemerahan.

b. Jumlah pemerahan 3 – 4 kali setiap hari dapat meningkatkan produksi susu

daripada jika hanya diperah dua kali sehari.

c. Pemerahan pada pagi hari mendapatkan susu sedikit berbeda

komposisinya daripada susu hasil pemerahan sore hari.

d. Pemerahan menggunakan tangan ataupun menggunakan mesin tidak

memeperlihatkanm perbedaan dalam produksi susu, kualitas atapun

komposisi susu.

Protein Susu

a. Kadar protein didalam air susu rata-rata 3.20% yang terdiri dari: 2.70%

casein (bahan keju), dan 0.50% albumen. Berarti 26.50% dari bahan

kering air susu adalah protein.

b. Didalam air susu juga terdapat globulin dalam jumlah sedikit. Protein

didalam air susu juga merupalan penentu kualitas air susu sebagai bahan

konsumsi.

Page 12: Program Kreativitas Mahasiswa

c. Albumin ditemukan 5 gram per kg air susu, dalam keadaan larut. Didalam

pembentukan keju, albumin memisah dalam bentuk whey. Beberapa hari

setelah induk sapi melahirkan, kandungan albumin sangat tinggi pada air

susu dan normal setelah 7 hari.

d. Pada suhu 640 C albumin mulai menjadi padat, sifat ini identik dengan

sifat protein pada telur. Akan tetapi karena kadar albumin yang sedikit

maka pada pasteurisasi tidak dapat ditemukan, bahkan pada pemasakan

yang dapat dilihat hanya merupakan titik-titik halus pada dinding dan

dasar panci.

Lemak Susu

a. Lemak tersusun dari trigliresida yang merupakan gabungan gliserol dan

asam- asam lemak.

b. Dalam lemak susu terdapat 60-75% lemak yang bersifat jenuh, 25-30%

lemak yang bersifat tak jenuh dan sekitar 4% merupakan asam lemak

polyunsaturated.

c. Komponen mikro lemak susu antara lain adalah fosfolipid, sterol,

tokoferol (vitamin E), karoten, serta vitamin A dan D

Laktosa

a. Laktosa adalah bentuk karbohidrat yang terdapat didalam air susu. Bentuk

ini tidak terdapat dalam bahan-bahan makanan yang lain.

b. Kadar laktosa di dalam air susu adalah 4.60% dan ditemukan dalam

keadaan larut.

c. Laktosa terbentuk dari dua komponen gula yaitu glukosa dan galaktosa.

Sifat air susu yang sedikit manis ditentukan oleh laktosa. Kadar laktosa

dalam air susu dapat dirusak oleh beberapa Janis kuman pembentuk asam

susu.

d. Pemberian laktosa atau susu dapat menyebabkan mencret atau gangguan-

gangguan perut bagi orang yang tidak tahan terhadap laktosa. Hal ini

disebabkan kurangnya enzim laktase dalam mukosa usus.

Page 13: Program Kreativitas Mahasiswa

Setiap 100 gram susu terkandung panas sebesar 70.5 kilokalori, protein

sebanyak 3.4 gram, lemak 3.7 gram, mengandung kalsium sebesar 125 miligram,

sementara prosentase penyerapan dalam tubuh sebesar 98% - 100%.

Di dalam susu terkandung vitamin B2 dan vitamin A, selain protein juga terdapat

macam-macam asam amino yang penting untuk pertumbuhan tubuh. Sekarang,

susu sapi dijuluki sebagai bahan makanan dengan kandungan vitamin lengkap,

juga sebagai “darah putih” yang membantu kesehatan tubuh manusia.

Dengan mengkonsumsi minimal segelas setiap hari, maka kita akan mendapatkan

banyak manfaatnya bagi tubuh, antara lain :

a. Kandungan potassiumnya dapat menggerakan dinding pembuluh darah

sehingga mampu menjaganya agar tetap stabil. Sehingga Anda jauh dari

penyakit darah tinggi serta penyakit jantung.

b. Kandungan yodium, seng dan lecitin-nya dapat meningkatkan secara

drastis keefisiensian kerja otak besar.

c. Zat besi, tembaga dan vitamin A dalam susu mempunyai fungsi terhadap

kecantikan, yaitu dapat mempertahankan kulit agar tetap bersinar.

d. Kandungan tyrosine dalam susu dapat mendorong hormon kegembiraan

dan membuat tidur seseorang menjadi lebih nyenyak.

e. Kalsium susu dapat menambah kekuatan tulang, mencegah tulang

menyusut dan patah tulang.

f. Kandungan magnesium dalam susu dapat membuat jantung dan sistem

syaraf tahan terhadap kelelahan.

g. Kandungan Seng pada susu sapi dapat menyembuhkan luka dengan cepat.

h. Kandungan vitamin B2 di dalam susu sapi dapat meningkatkan ketajaman

penglihatan.

Karakteristik Komponen Protein Susu Sapi

Page 14: Program Kreativitas Mahasiswa

Komponen

Protein

Berat Molekul

(kD)

Persentase Protein

Total

Alerginisitas

β-lactoglobulin 18.3 10 + + +

Casein 20-30 82 + +

α-lactalbumin 14.2 4 + +

Serum Albumin 67 1 +

Immunoglobulin 160 2 +

Tabel 3. Komponen Protein Susu Sapi

Keterangan : + + + (sangat menyebabkan alergi)

+ + (potensi menyebabkan alergi)

+ (tidak menyebabkan alergi)

Alergi Susu Sapi

Alergi susu sapi adalah suatu kumpulan gejala yang mengenai banyak organ

dan sistem tubuh yang ditimbulkan oleh alergi terhadap susu sapi dengan

keterlibatan mekanisme sistem imun. Mekanisme reaksi terhadap susu yang

dasarnya adalah reaksi hipersensitifitas. Sedangkan reaksi simpang makanan yang

tidak melibatkan mekanisme sistem imun dikenal sebagai intoleransi susu. Alergi

terhadap protein susu sapi atau alergi terhadap susu formula yang mengandung

protein susu sapi merupakan suatu keadaan dimana seseorang memiliki sistem

reaksi kekebalan tubuh yang abnormal terhadap protein yang terdapat dalam susu

sapi. Sistem kekebalan tubuh bayi akan melawan protein yang terdapat dalam

susu sapi sehingga gejala-gejala reaksi alergi pun akan muncul.

Mekanisme Terjadinya Gangguan

Alergi susu sapi terjadi karena mekanisme pertahanan spesifik dan non-

spesifik saluran cerna pada bayi yang belum sempurna. Susu sapi adalah protein

asing utama yang diberikan kepada seorang bayi. Harus dibedakan antara alergi

susu sapisuatu reaksi imunologis dan reaksi intoleransi yang bukan berdasarkan

kelainan imunologis seperti efek toksik dari bakteri stafilokokus, defek metabolik

Page 15: Program Kreativitas Mahasiswa

akibat kekurangan enzim laktase, reaksi simpang dari bahan-bahan lain yang

terkandung dalam susu formula.

Protein susu sapi merupakan alergen tersering pada berbagai reaksi

hipersensitivitas pada anak. Susu sapi mengandung sedikitnya 40 komponen

protein yang dapat mengganggu respon imun yang menyimpang pada seseorang.

Protein susu sapi terbagi menjadi casein dan whey. Casein yang berupa agian susu

berbentuk kental biasanya didapatkan dalam jumlah 76-80% total protein susu

sapi. Casein dapat dipresipitasi dengan zat asam pada pH 4,6.

Whey berjumlah 20% total protein susu yang terdiri dari β-lactoglobulin (9% ),

α-lactalbumin (4%), bovine immunoglobulin (2%), bovine serum albumin (1%),

dan sebagian kecil beberapa protein seperti laktoferin, transferin, dan lipases

dengan jumlah total 4%. Dengan pasteurisasi rutin tidak cukup untuk

menghilangkan protein ini tetapi sebaliknya, bahkan dapat meningkatkan sifet

alergenisitas beberapa protein susu seperti β-lactoglobulin.

Manifestasi Klinis

Gejala yang terjadi pada alergi susu sapi secara umum hampir sama dengan

gejala alergi makanan lainnya. Target organ utama reaksi terhadap alergi susu sapi

adalah kulit, saluran cerna dan saluran napas. Reaksi akut jangka pendek yang

sering terjadi adalah gatal dan anafilaksis. Sedangkan, reaksi kronis jangka

panjang yang terjadi adlah asthma, dermatitis, dan gangguan saluran cerna.

Beberapa manifestasi reaksi simpang karena susu sapi melalui mekanisme IgE

dan non IgE.

Target organ yang sering terkena adalah kulit berupa urticaria dan

angioedema. Pada saluran cerna biasanya yang terganggu adalah sindrom oral

alergi, gastrointestinal anaphylaxis, allergic eosinophilic gastroenteritis.

Sedangkan pada saluran napas yang terjadi adalah asthma, pilek, dan batuk kronis.

Selain target organ yang sering terjadi diatas, manifestasi klinis lainnya berupa

”manifestasi tidak biasa” (unusual manifestation). Diantaranya adalah manifetasi

kulit yang berupa vaskulitis, fixed skin eruption. Sistem saluran napas yang

terganggu adalah chronic pulmonary diseases (Heiner syndrome), hipersensitivity

Page 16: Program Kreativitas Mahasiswa

pneumonitis, hipersekresi bronkus. Sedangkan pada saluran cerna adalah

konstipasi dan gastroesophageal refluk.

Gambar 3. Anak dengan ruam-ruam pada kulit

Gangguan Tumbuh Kembang pada Penderita Alergi

1. Gangguan Pertumbuhan

a. Sering mengalami kesulitan makan, gangguan kenaikan berat

badan terutama setelah usia 4-6 bulan saat setelah pemberian makanan

tambahan baru.

b. Sering mengalami gangguan hormonal tertentu sehingga

mengakibatkan makan berlebihan dan berisiko mengalami kegemukan

atau obesitas.

2. Gangguan Perkembangan

a. Gangguan keseimbangan koordinasi dan motorik, seperti

mengalami keterlambatan duduk, merangkak, dan berjalan. Bila sudah

biasa jalan, sering terjatuh atau menabrak dan jalannya cenderung terburu-

buru.

Page 17: Program Kreativitas Mahasiswa

b. Gangguan Sensoris, cenderung sensitif terhadap suara berfrekuensi

tinggi, cahaya yang menyilaukan, dan sistem perabaannya, yaitu berjalan

jinjit, mudah geli, mudah jijik.

c. Gangguan Oral Motorik, mengalami keterlambatan bicara, bicara

terburu-buru, cadel, gagap. Gangguan mengunyah dan menelan yaitu tidak

bisa makan makanan yang berserat seperti daging, sayuran, dan nasi.

Disertai dengan keterlambatan pertumbuhan gigi.

3. Gangguan Perilaku

a. Gerakan Motorik Berlebihan, mata bayi atau balita sering melihat

keatas, sering menggerakkan kepala ke belakang, dan membentur-

benturkan kepala.

b. Gangguan Tidur Malam, sulit tidur dan cenderung tidak bisa diam,

sering mengigau, dan sering terbangun langsung pada posisi duduk saat

tidur.

c. Gangguan Konsentrasi, cepat bosan terhadap suatu aktivitas,

mengerjakan sesuatu tidak bisa lama, tidak teliti, ceroboh, tidak mau antri,

pelupa, dan sering melamun.

d. Emosi Tinggi, cenderung temperamental, mudah marah, sering

berteriak dan mengamuk, keras kepala.

e. Impulsif, banyak bicara, tertawa berlebihan, dan sering memotong

pembicaraan orang lain.

Pencegahan Alergi Susu Sapi

Pencegahan terjadinya alergi susu sapi harus dilakukan sejak dini. Hal ini

terjadi saat sebelum timbul sifat sensitif terhadap protein susu sapi, yaitu sejak

intrauterin. Penghindaran harus dilakukan dengan pemberian susu sapi yang

dihidrilisis parsial untuk merangsang timbulnya toleransi susu sapi di kemudian

hari. Bila sudah terjadi sifat sensitif terhadap protein susu sapi atau sudah terjadi

manifestasi alergi, maka harus diberikan susu sapi yang dihidrolisis sempurna

atau pengganti susu sapi misalnya susu kedelai.

Page 18: Program Kreativitas Mahasiswa

Alergi susu sapi yang sering timbul dapat memudahkan terjadinya alergi

makanan lain di kemudian hari bila sudah terjadi kerusakan saluran cerna yang

menetap. Pencegahan dan penanganan yang baik dan berkesinambungan sangat

diperlukan untuk mencegah terjadinya alergi makanan yang lebih erat di

kemudian hari. Tindakan pencegahan alergi susu sapi juga hampir sama seperti

yang dilakukan pada alergi lainnya. Secara umum tindakan pencegahan alergi

susu sapi dilakukan dalam 3 tahap, yaitu :

a. Pemberian ASI eksklusif terbukti dapat mengurangi risiko alergi,

tetapi harus diperhatikan diet ibu saat menyusui. Selain itu juga disertai

tindakan lain misalnya pemberian imunomodulator, Th1-immunoajuvants,

probiotik. Tindakan ini bertujuan mengurangi dominasi sel limfosit Th2,

diharapkan dapat terjadi dalam waktu 6 bulan.

b. Pemberian susu sapi yang dihidrolisis sempurna atau pengganti

susu sapi dan obat pencegahan seperti setirizin dan imunoterapi.

c. Penghindaran susu sapi harus dikerjakan sampai terjadi toleransi

sekitar usia 2-3 tahun, sehingga harus diberikan susu pengganti formula

soya (kedelai) atau susu sapi hidrolisat sempurna dan makanan padat

bebas susu sapi dan produk susu sapi.

Gambar 4. Anak yang sembuh dari alergi susu sapi

Page 19: Program Kreativitas Mahasiswa

Cara Pembuatan Susu Kedelai

Bahan :

1. 100 gram kacang kedelai (rendam 10 jam)

2. 700 gram gula pasir

3. 500 ml air

4. 2 lembar daun pandan

Cara membuat :

1. Kacang kedelai yang sudah direndam harus dibersihkan dari kulit arinya

2. Setelah bersih, masukkan ke dalam blender sambil ditambahkan air dan

gula

3. Kacang kedelai yang sudah di blender akan berbentuk seperti bubur halus,

untuk mendapatkan sari kedelai maka harus disaring menggunakan kain

kasa

4. Sari kedelai tersebut lalu dimasukkan ke dalam panci untuk dididihkan

dengan api sedang, dan masukkan daun pandan

5. Setelah mendidih angkat susu kedelai, dan dapat disajikan dalam bentuk

hangat maupun dingin

Susu kedelai sebagai zat gizi pengganti untuk anak yang mengalami alergi

susu sapi sangat mudah untuk dibuat sendiri di rumah, selain itu harganya juga

sangat terjangkau.

H. METODOLOGI PELAKSANAAN

I. Waktu dan Tempat

Pelaksanaan program ini akan dilakukan di Kalibakal, Pendopo Kelurahan

Berkoh, Kecamatan Purwokerto Kidul. Kunjungan ke lokasi Penyuluhan

akan diadakan sebanyak dua kali.

II. Bentuk Kegiatan

Page 20: Program Kreativitas Mahasiswa

Pelatihan I :

1. Pemberian Kuesioner

Kuesioner ini berisi beberapa pertanyaan yang bertujuan untuk

mengetahui riwayat alergi pada orangtua yang bisa memungkinkan

anak atau bayinya terkena alergi.

2. Penyuluhan

Peserta diberi pemahaman mengenai :

a. Tanda-tanda alergi susu sapi pada anak

Materi diberikan Fadli Ashar

b. Pemberian sample susu kedelai pada anak-anak

Dilakukan oleh seluruh panitia

Materi disajikan dalam bentuk penayangan slide power point, menggunakan

media LCD dan dilengkapi dengan peragaan pembuatan susu kedelai secara

tradisional agar penerapan meminum susu kedelai secara rutin dapat dilakukan

warga secara mandiri.

Pelatihan II

1. Pemberian kuesioner feedback hasil pemberian susu kedelai untuk

menyusun laporan akhir hasil pengaruhnya pada anak.

2. Peragaan cara pembuatan susu kedelai tradisional agar dapat diterapkan

warga secara mandiri.

Evaluasi

Evaluasi kegiatan ini menggunakan metode kuantitatif dan metode

kualitatif. Kuantitatif berupa pendataan hasil perubahan dari pemakaian

susu kedelai pada anak. Sedangkan kualitatif adalah pengamatan berupa

pemahaman dan penerapan warga dalam memanfaatkan susu kedelai dan

membuatnya secara tradisional.

Page 21: Program Kreativitas Mahasiswa

Penyusunan Laporan Akhir

Berdasarkan kuesioner yang telah kami bagikan pada warga, kami akan

menyimpulkan hasilnya dengan menggunakan acuan penilaian adanya

risiko alergi pada anak dengan melihat tabel riwayat risiko alergi pada

kedua orangtuanya.

Keluarga Dinyatakan Diduga Tanpa

Riwayat

NILAI

Ibu

Bapak

Saudara

Kandung

Bayi/Balita

Jumlah Nilai

Tabel. 4 Tabel Tingkat Risiko Alergi

Keterangan :

Nilai Kondisi

2 = jika ibu, bapak dan/atau salah satu saudara sekandung bayi atau balita

yang dinyatakan oleh dokter atau secara medis terkena alergi.

1 = jika ibu, bapak dan/atau salah satu saudara sekandung bayi atau balita

yang diduga terkena alergi.

0 = jika ibu, bapak dan/atau salah satu saudara sekandung bayi atau balita

tanpa riwayat alergi apapun.

Page 22: Program Kreativitas Mahasiswa

Nilai Keluarga yang diprediksi

digunakan untuk menentukan

kemungkinan bayi/balita terkena

alergi

Nilai Keluarga Tingkat Risiko

Terkena Alergi

terhadap

Bayi/Balita

0 Risiko Kecil

(5-15 %)

1-3 Risiko Sedang

(20-40%)

4-6 Risiko Tinggi

(40-60%)

Diadaptasi dari Yadau & Yadau,

Causes & Prevention Allergy, 2005

Page 23: Program Kreativitas Mahasiswa

1 Konfirmasi

ulang

kerjasama

dengan setiap

ketua

2 Persiapan

teknis

3 Pelatihan 1 √

4 Pelatihan 2 √

5 Evaluasi

kunjungan

6 Pelatihan 1 √

BULAN

NO KEGIAT

AN

I II III

MINGGU KE- MINGGU KE- MINGGU KE-

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Page 24: Program Kreativitas Mahasiswa

7 Pelatihan 2 √

8 Evaluasi awal √

9 Evaluasi

tengan

program

10 Pelatihan 1

dan 2

11 Evaluasi

kunjungan

12 Pelatihan 1 √

13 Pelatihan 2 √

14 Penyusunan

lapora akhir

√ √

Page 25: Program Kreativitas Mahasiswa

Anggaran Dana

a. Kesekertariatan

Keras HVS 3 Rim X 30.000 Rp 90.000,00

Cetak naskah laporan 10 x Rp 10.000,00 Rp 100.000,00

Penjilidan cover 10 x Rp 10.000,00 Rp 100.000,00

Tinta hitam dan warna Rp 50.000,00 Rp 50.000,00

Foto copy kuesioner 50 x 2 x Rp 1 000 Rp 100.000,00

b. Peralatan dan Transportasi

Sewa LCD Rp 300.000,00 Rp 300.000,00

Transportasi 3 x 10.000,00 Rp 30.000,00

Akomodasi Tim Rp 100.000 Rp 100.000,00

Konsumsi peserta 100 x Rp 10.000 Rp 1.000.000,00

Dispenser Rp 750.000,00 Rp 750.000,00

Page 26: Program Kreativitas Mahasiswa

Banner penyuluhan 1 x Rp 200.000,00 Rp 200.000,00

Gelas plastik Rp 25.000,00 Rp 50.000,00

Sewa tempat penyuluhan Rp 300.000,00 Rp 300.000,00

c. Konsumsi

Konsumsi panitia 10 x 10.000,00 Rp 100.000,00

Susu kedelai instant 2x 15 x Rp 50.000,00 Rp 1.500.000,00

Air Galon 3 x Rp 10.000 Rp 30.000,00

Total dana Rp 5.000.000,00

Lampiran 1

BIODATA ANGGOTA KELOMPOK

1. Ketua Pelaksana

Nama : Fadli Ashar

Tempat, Tanggal Lahir : Brebes, 19 April 1990

NIM : G1G 008 001

Fakultas/Jurusan : FKIK/Kedokteran Gigi

Perguruan Tinggi : Universitas Jenderal Soedirman

Waktu untuk kegiatan PKM : 4 jam seminggu

2. Anggota

a. Nama : Dinar Ardhananeswari

Page 27: Program Kreativitas Mahasiswa

Tempat, Tanggal Lahir : Tasikmalaya, 11 Januari 1991

NIM : G1G 009 007

Fakultas/Jurusan : FKIK/Kedokteran Gigi

Perguruan Tinggi : Universitas Jenderal Soedirman

Waktu untuk kegiatan PKM : 4 jam seminggu

b. Nama : Cindy Juwita Sari

Tempat, Tanggal Lahir : Sungai Pakning, 7 Maret 1991

NIM : G1G 009 052

Fakultas/Jurusan : FKIK/Kedokteran Gigi

Perguruan Tinggi : Universitas Jenderal Soedirman

Waktu untuk kegiatan PKM : 4 jam seminggu

c. Nama : Fadhlia Nur Aini

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 26 Januari 1992

NIM : G1G 009 056

Fakultas/Jurusan : FKIK/Kedokteran Gigi

Perguruan Tinggi : Universitas Jenderal Soedirman

Waktu untuk kegiatan PKM : 4 jam seminggu

Lampiran 2

CONTOH LEMBAR KUESIONER

Lingkarilah salah satu jawaban atas pertanyaan berikut!

1. Apa bapak/ibu mengetahui bahwa susu sapi menyebabkan alergi?

a. Ya

b. Tidak

c. Ragu-ragu

2. Apa bapak/ibu memiliki riwayat alergi?

a. Ya

b. Tidak

c. Ragu-ragu

3. Apa tanggapan bapak/Ibu tentang alergi susu sapi?

Page 28: Program Kreativitas Mahasiswa

a. Biasa saja

b. Berbahaya

c. Tidak tahu

4. Sudahkah Bapak/Ibu mengetahui manfaat susu kedelai?

a. Sudah

b. Belum

c. Sering

5. Apakah Bapak/Ibu berminat mengganti penggunaan susu sapi pada anak

dengan susu kedelai apabila anak mengalami alergi?

a. Ya

b. Tidak

c. Ragu-ragu

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Cindy Juwita Sari G.

NIM : G1G009052

Tempat/tanggal lahir : Sungai Pakning, 7 Maret 1991

Alamat Rumah : Jl. Juanda. Komperta Gunung Simping No. 298,

Cilacap

Riwayat Pendidikan : SD 1 YKPP Dumai

SMP YKPP Dumai

SMAN 1 Cilacap

Jurusan Kedokteran Gigi Unsoed 2009

Agama : Kristen Protestan

Page 29: Program Kreativitas Mahasiswa

Jenis kelamin : Perempuan

Nama Orang tua

Ayah : Librayana

Ibu : Sri Widayati

Pekerjaan orang tua

Ayah : BUMN

Ibu : Ibu Rumah Tangga

Alamat orang tua : Jl. Juanda. Komperta Gunung Simping No. 298,

Cilacap\

Pengalaman organisasi : Sekretaris OSIS SMP YKPP Dumai

Pengalaman kepanitiaan : Divisi Agama Kristen

Nama : Dinar Ardhananeswari

NIM : G1G009007

Alamat Rumah : Perum situ gede indah. Jl.kaweni A.156

mangkubumi, Tasikmalaya

Riwayat Pendidikan : SD Gunung pereng 3

SMP : SMPN 2 Tasikmalaya

SMAN : SMAN 1 Tasikmalaya

Jurusan Kedokteran Gigi Unsoed 2009

Agama : Islam

Jenis kelamin : Perempuan

Nama Orang tua

Ayah : Darsono Sukma permana

Ibu : Sri Supriatin

Pekerjaan orang tua

Ayah : PNS

Ibu : Ibu Rumah tangga

Alamat orang tua : perum situ gede indah , jl.kaweni A.156

mangkubumi. Tasikmalaya

Page 30: Program Kreativitas Mahasiswa

Pengalaman Berorganisasi : anggota SSG (sanggar seni gerentes )

Pengalaman Kepanitiaan : sie acara pelantikan HMPSKG

Nama :

NIM : G1G0080

Alamat Rumah :

Riwayat Pendidikan : SD

SMP

SMAN

Fakultas Kedokteran Gigi Unsoed 2009

Agama : Islam

Jenis kelamin : Laki-laki

Nama Orang tua

Ayah :

Ibu :

Pekerjaan orang tua

Ayah :

Ibu :

Alamat orang tua :

Pengalaman Berorganisasi :

Pengalaman Kepanitiaan :

Pengalaman Berorganisasi :

Pengalaman Kepanitiaan :

Nama : Fadhlia Nur Aini

NIM : G1G009056

Alamat Rumah : Jalan Swadaya 1 No.34 Rt 007/Rw 010 Pejaten

Timur Pasar Minggu Jakarta Selatan 12510

Page 31: Program Kreativitas Mahasiswa

Riwayat Pendidikan : SD Negeri 13 Pagi Jakarta Selatan

SMP Negeri 87 Jakarta Selatan

SMA Negeri 29 Jakarta Selatan

Fakultas Kedokteran Gigi Unsoed 2009

Agama : Islam

Jenis kelamin : Perempuan

Nama Orang tua

Ayah : Agus Sanusi

Ibu : Titin Nurhayati

Pekerjaan orang tua

Ayah : Karyawan Swasta

Ibu : Ibu Rumah Tangga

Alamat orang tua : Jalan Swadaya 1 No.34 Rt 007/Rw 010 Pejaten

Timur Pasar Minggu Jakarta Selatan 12510

Pengalaman Berorganisasi : Rohis SMA Negeri 29 Jakarta

Pengalaman Kepanitiaan : Bendahara Pelantikan Pengurus BEM KG

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, Sunita. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia.

Winarno. 1987. Gizi dan Makanan. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan.