26
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA UPAYA MEMPERKUAT KEARIFAN BUDAYA LOKAL PADA REMAJA MELALUI PERFILMAN INDONESIA: STUDI KASUS FILM LASKAR PELANGI BIDANG KEGIATAN : PKM Gagasan Tertulis Diusulkan oleh : Rd Rina Nurapriani (F24061109) /2006 Tito Tegar (F24062873) / 2006 Rahajeng Aditya (F24070120) / 2007 INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA UPAYA … · PKM Gagasan Tertulis ... dan memahami apa kandungan budaya dan nilai yang ... Permasalahan tentang identitas budaya bangsa ini dapat diatasi

  • Upload
    vodieu

  • View
    234

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA UPAYA … · PKM Gagasan Tertulis ... dan memahami apa kandungan budaya dan nilai yang ... Permasalahan tentang identitas budaya bangsa ini dapat diatasi

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

UPAYA MEMPERKUAT KEARIFAN BUDAYA LOKAL PADA REMAJA

MELALUI PERFILMAN INDONESIA: STUDI KASUS FILM LASKAR

PELANGI

BIDANG KEGIATAN :

PKM Gagasan Tertulis

Diusulkan oleh :

Rd Rina Nurapriani (F24061109) /2006

Tito Tegar (F24062873) / 2006

Rahajeng Aditya (F24070120) / 2007

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2009

Page 2: PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA UPAYA … · PKM Gagasan Tertulis ... dan memahami apa kandungan budaya dan nilai yang ... Permasalahan tentang identitas budaya bangsa ini dapat diatasi

HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul Kegiatan : Upaya Memperkuat Kearifan Budaya Lokal Pada Remaja

Melalui Perfilman Indonesia: Studi Kasus Film

Laskar Pelangi

2. Bidang Kegiatan : ( ) PKM-AI (X) PKM-GT

3. Ketua Pelaksana Kegiatan

a. Nama Lengkap : Tito Tegar

b. NIM : F24062873

c. Jurusan : Ilmu dan Teknologi Pangan

d. Universitas/Institut/Politeknik : Institut Pertanian Bogor

e. Alamat Rumah dan No.Tel./HP :Asrama PPSDMS Cihideung ilir

Darmaga- Bogor/ 081335279752

f. Alamat Email : [email protected]

4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 2 orang

5. Dosen Pendamping

a. Nama Lengkap dan Gelar : Dian Herawati, STP

b. NIP : 132. 324. 489

c. Alamat Rumah dan No.Tel./HP : Perumahan IPB Alam

Sinarsari, JL Kemangi Blok D19 Cibereum/ 081513046290

Bogor, 6 April 2009

Menyetujui,

Ketua Departemen Ketua Pelaksana Kegiatan

Dr.Ir. Dahrul Syah, M.Sc.Agr Tito Tegar

NIP. 131878503 NIM. F24062873

Wakil Rektor Dosen Pendamping

Bidang Akademik dan Kemahasiswaan

Prof.Dr.Ir.H. Yonny Koesmaryono, MS. Dian Herawati, STP

NIP. 131.473.999 NIP. 132. 324. 489

Page 3: PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA UPAYA … · PKM Gagasan Tertulis ... dan memahami apa kandungan budaya dan nilai yang ... Permasalahan tentang identitas budaya bangsa ini dapat diatasi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia-Nya

sehingga penulisan karya tulis ini dapat terselesaikan dengan baik. Karya tulis ini

merupakan salah satu tulisan yang mengkaji “Upaya Memperkuat Kearifan Budaya

Lokal Pada Remaja Melalui Perfilman Indonesia: Studi Kasus Film Laskar

Pelangi”.

Dewasa ini, masyarakat khususnya remaja cenderung mengikuti tren kebudayaan

yang dibawa oleh arus globalisasi. Nilai-nilai kebudayaan tersebut kurang sesuai

dengan jati diri asli bangsa Indonesia, karena tidak berbasis pada kebudayaan lokal.

Globalisasi juga telah mengikis sedikit demi sedikit nilai-nilai luhur yang

terkandung di dalam kebudayaan asli Indonesia. Oleh karena itu diperlukan suatu

upaya untuk melestarikan kebudayaan tersebut agar kelak remaja Indonesia tidak

kehilangan identitasnya sebagai bangsa yang kaya akan nilai-nilai luhur

kebudayaan lokal.

Penulis mengharapkan Karya Tulis ini dapat memberikan masukan dan saran

kepada pihak yang memerlukannya. Penulis menyadari, tulisan ini sangat jauh dari

kesempurnaan. saran dan kritik yang konstruktif sangat diperlukan untuk

kesempurnaan Karya Tulis ini. Semoga tulisan ini menjadi inspirasi untuk

menunjang kehidupan yang lebih baik.

Bogor, 6 April 2009

Penulis

Page 4: PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA UPAYA … · PKM Gagasan Tertulis ... dan memahami apa kandungan budaya dan nilai yang ... Permasalahan tentang identitas budaya bangsa ini dapat diatasi

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul……………………………………………………………… i

Halaman Pengesahan………………………………………………………… ii

Kata Pengantar……………………………………………………………… iii

Daftar Isi…………………………………………………………………..... iv

Ringkasan…………………………………………………………………… v

PENDAHULUAN

TELAAH PUSTAKA

Film Sebagai Media Transfer Kebudayaan…………………….......4

Dampak Film terhadap Remaja Indonesia saat ini…..…………....4

Kearifan Lokal Sebagai Perwujudan Budaya……………………. 5

Film Lokal: Laskar Pelangi……………………………......................7

METODE PENULISAN………………………………………….................8

PEMBAHASAN

Film Dan Kebudayaan.............................................................................9

Warisan Budaya Lokal Untuk Memperkuat Kearifan Lokal……..10

Kearifan Lokal Sebagai Upaya Penguatan Remaja……….............11

Laskar Pelangi dan Kearifan Lokal di Dalamnya……………………12

KESIMPULAN DAN SARAN………..…………………………………….15

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

LAMPIRAN

Page 5: PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA UPAYA … · PKM Gagasan Tertulis ... dan memahami apa kandungan budaya dan nilai yang ... Permasalahan tentang identitas budaya bangsa ini dapat diatasi

RINGKASAN

Generasi muda adalah salah satu aset Indonesia pada masa mendatang.

Bangsa ini harus mampu menempatkan remaja-remajanya saat ini menjadi

pemimpin-pemimpin bangsa di masa mendatang. Tentu saja harus ada upaya-upaya

untuk menanamkan sebuah ciri khas budaya bangsa ini untuk membedakannya

dengan orang dari negeri lain. Selain itu adanya budaya lokal yang melekat pada

diri pemuda-pemuda Indonesia akan mampu memperkuat jati diri dan kebanggaan

sebagai bangsa Indonesia.

Bangsa Indonesia yang kaya budaya tidak memiliki kepercayaan diri

terhadap kebudayaan lokalnya, bahkan memilih melebur dengan budaya global.

Hal ini menyebabkan Indonesia makin kehilangan jati dirinya sehingga hanya

menjadi kumpulan orang-orang yang tak lagi memiliki akar kebudayaan lokal.

Padahal Indonesia memiliki kearifan lokal dan nilai-nilai khas yang dapat dijadikan

dasar pijakan untuk hidup bernegara. Indonesia dengan kebhinekaan dan kebesaran

nusantaranya kini kesulitan menghadapi gejolak-gejolak yang terjadi di

masyarakat. Indonesia ibarat tidak memiliki landasan nilai-nilai kearifan lokal

untuk menyelesaikan berbagai problema.

Dalam konteks kekinian, para pemuda, kurang dapat merasasakan hadirnya

nilai-nilai kearifan lokal sebagai tuntunan hidup Nilai-nilai kearifan lokal yang

terkandung dalam kebudayaan Indonesia tentunya dapat mempengaruhi psikologi

dan mengubah pola pikir generasi muda. Akan tetapi publikasi dan promosi yang

kurang berbagai bentuk budaya lokal yang membawa nilai-nilai kearifan lokal

Indonesia menjadi sebuah batasan yang akhirnya membuat Indonesia terpuruk.

Membangkitkan nilai-nilai daerah untuk kepentingan pembangunan

menjadi sangat bermakna bagi perjuangan daerah untuk mencapai prestasi

terbaik. Selama ini, kearifan lokal tiarap bersama kepentingan pembangunan yang

bersifat sentralistik dan top down. Oleh karena itu, sudah saatnya untuk menggali

lebih banyak kearifan-kearifan lokal sebagai alat atau cara mendorong

pembangunan daerah sesuai daya dukung daerah dalam menyelesaikan masalah-

masalah daerahnya secara bermartabat.Permasalahan-permasalahan tersebut

tentunya ibarat benang yang kusut yang harus diurai permasalahannya dan

dicarikan solusi konkret dalam upaya penguatan kepemudaan Indonesia. Salah satu

media yang dapat digunakan untuk mempromosikan dan menguatkan kembali

nilai-nilai lokal tersebut adalah melalui kombinasi dengan kebudayaan modern

yang dekat dengan masyarakat dan pemuda khususnya, yaitu film.

Film saat ini berkembang sebagai sebuah budaya baru yang meluas di

kalangan masyarakat. Remaja (Pemuda) yang notabenenya masih dalam tahap-

tahap pencarian jati diri tentu akan mencoba budaya-budaya baru tersebut. Mereka

akan melihat, mengamati, dan memahami apa kandungan budaya dan nilai yang

dibawa dalam film tersebut. Terkadang hal tersbut dapat bersifat konstruktif dalam

mengembangkan pola pikir para remaja di Indonesia, akan tetapi tidak jarang

masuknya nilai-nilai yang tidak sesuai dengan khasanah budaya Indonesia tersebut

akan merusak tatanan nilai yang sudah terbentuk sebelumnya.

Pengamat sinema dunia, Vinzenz Hediger, memiliki teori tentang sinema

popular. Ia percaya bahwa film layar lebar sangat berpotensi dalam mengangkat

Page 6: PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA UPAYA … · PKM Gagasan Tertulis ... dan memahami apa kandungan budaya dan nilai yang ... Permasalahan tentang identitas budaya bangsa ini dapat diatasi

isue – isue sosial yang dialami suatu negara dimana penonton bisa berasosiasi

dengan karakter yang ada dalam film. Sinema dapat menjadi alat yang sangat efektif

karena dapat menembus kalangan luas dan sifatnya populis. Artinya film akan

sangat mudah menyebar dalam masyarakat dalam berbagai tingkatan hidup. Film

juga dengan mudah mendapatkan atensi dari media, serta dalam pemutarannya

penonton tidak akan merasa digurui. Melihat beberapa pertimbangan tersebut

peran film dinilai dapat meningkatkan dan mengembangkan kearifan lokal daerah

yang diselipkan melalui film-film berbudaya lokal.

Studi kasus film Indonesia sebagai media pengembangan nilai-nilai kearifan

lokal dapat dilihat dalam kisah Laskar Pelangi. Laskar Pelangi sebagai sebuah

perwujudan karya anak bangsa mampu menuai sukses bukan hanya dari segi

komersial, tetapi dalam hal manfaatnya sebagai pengembangan budaya lokal.

Dalam konteks ke-Indonesiaan Laskar Pelangi merupakan kisah tentang persoalan

nasionalis-religius Indonesia, yang sesuai dengan Pancasila. Nilai-nilai

keberagaman diangkat begitu dramatis eksotis dalam film tersebut. Kisahnya juga

mengandung nilai-nilai pendidikan, moral, dan spiritual yang universal. Indahnya

kehidupan yang penuh kebersamaan, kejujuran, kesederhanaan, sikap pantang

menyerah, keuletan, dan kesabaran merupakan nilai-nilai ideal manusia

Indonesia.Sangat sesuai untuk ditampilkan saat kondisi Indonesia dan pemudanya

seperti ini. Selain itu, tokoh dan karakter orang-orang di dalam film ini sangat

beragam namun bisa bersahabat erat. Ada tokoh Ikal yang sangat imajinatif dan

punya cita-cita ingin pergi ke Paris. Ada Lintang, seorang jenius yang anak nelayan

miskin. Ada juga Mahar yang punya talenta seni yang luar biasa. Ada A Kiong yang

keturunan Tionghoa. Ada juga Flo, gadis tomboi yang berasal dari keluarga kaya.

Karakter-karakter tersebut mengajarkan bahwa perbedaan bukan menjadi suatu

masalah terhadap kelompok. Justru saling menguatkan karena saling mengisi

kekurangan dan kelebihan masing-masing.

Pengembangan film sekarang harus memperhatikan manfaat dan tujuan

dibuatnya sebuah film tersebut. Bukan berarti film hanya berorientasi profit tetapi

harus ada juga bentuk keuntungan sosial (social advantage) yang diperoleh

masyarakat atas terbitnya film tersebut. Laskar Pelangi sebagai sebuah film, mampu

menyisipkan nilai-nilai kearifan lokal Melayu-Belitong yang direpresentasikan

oleh cerita anak-anak kecil dalam kelompok Laskar Pelangi. Nilai-nilai kearifan

lokal tersebut dapat berperan sebagai modal dasar dalam bernegara sekaligus

memantapkan ciri khas budaya lokal di Indonesia.

Upaya mewujudkan penanaman nilai-nilai kearifan lokal pada remaja

melalui film ini tentunya melibatkan berbagai pihak sebagai satu-kesatuan yang

komprehensif.. Sebuah sistem yang sustainable juga sangat diperlukan untuk

mendukung upaya ini. Film Indonesia harus dapat mencerminkan kondisi sosial

budaya Indonesia sebagai upaya memperkuat jati diri bangsa.

Page 7: PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA UPAYA … · PKM Gagasan Tertulis ... dan memahami apa kandungan budaya dan nilai yang ... Permasalahan tentang identitas budaya bangsa ini dapat diatasi

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan negara yang kaya akan keanekaragaman seni dan budaya.

Kebudayaan lokal sering pula disebut kebudayaan etnis atau folklore (budaya

tradisi). Kebudayaan lokal ini tersebar di seluruh wilayah Indonesia yang didukung

oleh masyarakat adat yang bersangkutan. Budaya daerah yang merupakan sesuatu

hal yang menjadi ciri khas di setiap daerah. Kebudayaan ini terdapat pada setiap

daerah di Indonesia, seperti kebudayaan Aceh, Batak, Melayu, Minangkabau,

Kerinci, Jambi, Palembang, Bengkulu, Lampung, Sunda, Betawi, Jawa, Bali, dan

sebagainya.

Menurut Koentjaraningrat (1996), kebudayaan diartikan sebagai keseluruhan

sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan

masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar. Kebudayaan lokal

adalah jati diri bangsa karena berakar dalam budaya masyarakat pendukungnya.

Oleh karena itu perlu dilestarikan dan dikembangkan untuk menjaga ketahanan

budaya. Hal ini dimaksudkan agar dalam menghadapi pengaruh globalisasi,

akulturasi, dan komunikasi lintas budaya, bangsa ini dapat memelihara

eksistensinya serta tidak kehilangan jati diri, harga diri ataupun sejarah

peradabannya.

Beragam wujud warisan budaya lokal memberi kita kesempatan untuk

mempelajari kearifan lokal dalam mengatasi masalah-masalah yang dihadapi di

masa lalu. Namun kondisi di Indonesia saat ini, kearifan lokal tersebut seringkali

diabaikan, dianggap tidak ada relevansinya dengan masa sekarang apalagi masa

depan. Dampaknya adalah banyak warisan budaya terkikis, padahal banyak

bangsa yang kurang kuat sejarahnya justru mencari-cari jatidirinya dari tinggalan

sejarah dan warisan budayanya yang sedikit jumlahnya.

Bangsa Indonesia yang kaya budaya tidak memiliki kepercayaan diri terhadap

kebudayaan lokalnya, bahkan memilih melebur dengan budaya anonim bergaya

global. Hal ini menyebabkan Indonesia makin kehilangan identitas sehingga hanya

Page 8: PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA UPAYA … · PKM Gagasan Tertulis ... dan memahami apa kandungan budaya dan nilai yang ... Permasalahan tentang identitas budaya bangsa ini dapat diatasi

menjadi kumpulan orang-orang yang tak lagi memiliki akar kebudayaan lokal.

Indonesia dengan kebhinekaan dan kebesaran nusantaranya kini tak berarti apa-apa

menghadapi gejolak-gejolak budaya luar.

Hal yang menjadi sorotan penting disini adalah pemuda Indonesia. Para pemuda

yang notabene-nya merupakan generasi penerus bangsa lebih menyukai tren-tren

yang diciptakan oleh bangsa asing daripada kebudayaannya sendiri. Nilai-nilai

budaya yang terkandung dalam tren semacam itu dapat mempengaruhi psikologi

dan mengubah pola pikir bangsa Indonesia. Hal ini dapat menghilangkan identitas

budaya bangsa Indonesia.

Permasalahan tentang identitas budaya bangsa ini dapat diatasi dengan mengaudit

kembali aset budaya yang tercerai-berai dan sudah mulai ditinggalkan. Aset-aset

budaya ini bisa berasal dari komunitas etnis, bisa juga aset-aset unggulan pada

pribadi. Nilai-nilai universal bisa memperkaya budaya unggul dan mempertemukan

nilai-nilai lokal secara saling melengkapi, tidak harus saling berbenturan. Budaya

lokal ini akan memberikan kontribusi identitas nasional. Indonesia yang baru harus

mampu membaca tren kompetisi global. Oleh karena itu, hal yang utama adalah

bagaimana Indonesia bisa menghargai lagi kekayaan lokal itu sebagai basis

identitas nasional serta membentuk karakter bangsa dengan disertai penegasan

identitasnya agar tak lagi mudah dipenetrasi budaya luar. Identitas nasional tanpa

punya akar lokal maka akan rapuh. Terlebih jika berbenturan dengan peradaban

global tanpa akar nasional maka akan semakin rapuh.

Peradaban global, membuat arus komunikasi dan informasi semakin mudah dan

cepat. Hal itu berdampak langsung pada kebudayaan dan kesenian asing yang

masuk ke Indonesia, misalnya film. Masuknya film-film asing ke dalam kancah

perfilman nasional mengakibatkan tersisihnya kesenian dan kebudayaan lokal.

Masyrakat cenderung mengikuti tren global yang bukan berasal dari kebudayaan

lokal Indonesia.

Pemilihan media yang mana yang bisa digunakan untuk menyebar luaskan ide-ide

kebudayaan adalah sangat penting untuk mendukung efektifitas pesan. Pilihan

Page 9: PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA UPAYA … · PKM Gagasan Tertulis ... dan memahami apa kandungan budaya dan nilai yang ... Permasalahan tentang identitas budaya bangsa ini dapat diatasi

hendaknya dijatuhkan pada media yang paling disukai oleh sebagian besar

masayarakat setempat (Kayam, 1982). Hal yang dapat dijadikan salah satu alternatif

dalam menggali kecintaan masyarakat terhadap budaya lokal adalah pengangkatan

kearifan sumber daya lokal yang dituangkan ke dalam kemasan film. Alasannya

adalah minat yang tinggi dari masyarakat Indonesia terhadap dunia perfilman.

Pembuatan film dengan menyisipkan kearifan budaya lokal dirasa mampu

memunculkan kembali nilai-nilai dan budaya asli sesuai jati diri bangsa.

Pemunculan secara kontinuitas cerita rakyat melalui dunia perfilman merupakan

alternatif media yang cukup efektif. Hal tersebut didasarkan atas tingkat kesukaan

masyarakat Indonesia dalam melihat film dan pengaruhnya terhadap gaya hidup

masyarakat Indonesia.

TELAAH PUSTAKA

Page 10: PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA UPAYA … · PKM Gagasan Tertulis ... dan memahami apa kandungan budaya dan nilai yang ... Permasalahan tentang identitas budaya bangsa ini dapat diatasi

Film Sebagai Media Transfer Kebudayaan

Sebagai media rekam, film menyajikan gambar figuratif dalam bentuk objek-objek

fotografis yang dekat dengan kehidupan manusia. Gambar gerak figuratif, secara

semiotik, dapat disebut tanda tingkat pertama, sedangkan tanda tingkat keduanya

ada pada gerakan gambar itu sendiri (Garsies, 1993).

Film adalah salah satu jenis media massa bagi para khalayak ramai, khususnya bagi

para remaja. Film merupakan media komunal dan hasil adaptasi dari berbagai

teknologi dan unsur-unsur kesenian, yaitu dari perkembangan teknologi fotografi

dan rekaman suara.

Para pecinta film biasanya menonton melalui televisi (TV) dan video yang dapat

dilakukan di dalam rumah, dan mereka juga dapat menonton di suatu tempat

khusus, yaitu gedung bioskop. Bagi sebagian masyarakat, menonton film bioskop

adalah kegiatan yang sengaja dilakukan dengan meluangkan waktu untuk

menonton film yang diputarkan dalam suatu ruangan khusus dan tentunya dengan

peralatan yang khusus pula (Nirfitria dalam Marniaty, 2006).

Dampak Film terhadap Remaja Indonesia saat ini

Terdapat banyak adegan kontroversi dalam film-film nasional yang kini menjadi

trend di masyarakat Indonesia, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut. Di

dalam film Jelangkung ada adegan seorang wanita pergi berhari-hari bersama 3

orang teman laki-lakinya dengan alasan berkemah dan dibolehkan oleh

orangtuanya. Dalam Film Ada Apa Dengan Cinta terdapat adegan mencium mesra

lawan mainnya dan dalam Cau bau khan bahkan lebih. Di dalam hal kevulgaran ini,

banyak insan film menangkis dan berkelit bahwa memang adegan tersebut yang

terjadi saat ini di masyarakat dan itulah kebenaran dan keindahan yang memang

perlu masyarakat ketahui.

Namun hal ini dapat berakibat buruk bagi para remaja setelah menyaksikan adegan-

adegan tersebut. Di benak mereka terjadi proses kognitif legitimasi pengesahan

sikap bahwa mereka bisa dan ”harus” berkelakuan seperti adegan film-film

Page 11: PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA UPAYA … · PKM Gagasan Tertulis ... dan memahami apa kandungan budaya dan nilai yang ... Permasalahan tentang identitas budaya bangsa ini dapat diatasi

tersebut. Hal ini didukung dengan adanya anggapan dan pemikiran yang

mengatasnamakan modernitas dan kemajuan zaman.

Mengamati hal tersebut, kecenderungan yang terjadi saat ini di kalangan remaja

menjadi sesuatu hal yang sangat tidak mendidik pola berpikir dan bersikap kaum

remaja di Indonesia. Remaja mulai menganggap bahwa kekhawatiran itu adalah

sesuatu hal yang kuno, konservatif, dan kolot. Hal ini menjadi sesuatu hal yang

bertentangan dengan norma-norma dan budaya Indonesia yang mengangkat

masyarakat berpola kolektivistik bukan individualistik. Dalam hal ini individu

adalah sebagai entitas dan selalu terikat oleh norma-norma adat daerah ketimuran

lokal.

Saat ini pencinta film nasional sudah sangat rindu pada wajah-wajah asli perfilman

Indonesia. Di mana dalam beberapa adegan film nasional banyak yang berupaya

mengangkat citra dan tradisi asli Indonesia. Misalnya adegan ketika Benyamin. S

(alm.) mengatakan ”haram hukumnya wanita berduaan dengan pria”, dalam Si Doel

Anak Betawi. Juga adegan bermesraan Rano Karno dengan Yessy Gusman yang

digambarkan secara simbolik implisit dengan deburan ombak dalam ”Gita Cinta

SMA”, dan lain-lain.

Kearifan Lokal Sebagai Perwujudan Budaya

Kearifan lokal merupakan pengetahuan yang eksplisit yang muncul dari periode

panjang yang berevolusi bersama-sama masyarakat dan lingkungannya dalam

sistem lokal yang sudah dialami bersama-sama (Tiezzi, et al, 1992). Proses evolusi

yang begitu panjang dan melekat dalam masyarakat dapat menjadikan kearifan

lokal sebagai sumber energi potensial dari sistem pengetahuan kolektif masyarakat

untuk hidup bersama secara dinamis dan damai.

Kearifan lokal biasanya tercermin dalam kebiasaan-kebiasaan hidup masyarakat

yang telah berlangsung lama sehingga menjadi nilai-nilai yang berlaku dalam

kelompok itu bahkan sampai membudaya. Nilai-nilai itu menjadi pegangan

kelompok masyarakat tertentu yang biasanya akan menjadi bagian hidup tak

Page 12: PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA UPAYA … · PKM Gagasan Tertulis ... dan memahami apa kandungan budaya dan nilai yang ... Permasalahan tentang identitas budaya bangsa ini dapat diatasi

terpisahkan yang dapat diamati melalui sikap dan perilaku mereka sehari-hari.

Kearifan lokal juga lebih menggambarkan satu fenomena spesifik yang biasanya

akan menjadi ciri khas komunitas kelompok tersebut. misalnya alon-alon asal

klakon (masyarakat Jawa Tengah), rawe-rawe rantas malang-malang putung

(masyarakat Jawa Timur), ikhlas kiai-ne manfaat ilmu-ne, patuh guru-ne barokah

urip-e (masyarakat pesantren), dan sebagainya. Konsep kearifan lokal merupakan

bagian kecil dari konsep kebudayaan masyarakat.

E.B. Taylor (1871) memberikan definisi mengenai kebudayaan yaitu kebudayaan

adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral,

hukum, adat istiada, lain kemampuan-kemampuan dan kebiasaan-kebiasaan yang

didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Antropolog lain menyatakan

bahwa kebudayaan mencakup semua yang didapatkan dan dipelajari dari pola-pola

perilaku normatif, artinya mencakup segala cara atau pola berpikir, merasakan dan

bertindak (Soekanto, 1996). Kebudayaan merupakan bagian yang tak terpisahkan

dalam model kehidupan masyarakat melalui penerepan nilai-nilai kearifan lokal

dalam kehidupan dan kebiasaan setempat.

Kearifan lokal seharusnya ada dilingkungan masing-masing dari generasi ke

generasi dipertahankan dan dikembangkan sebab kearifan lokal bukan didasari oleh

teknologi namun pembelajaran kebaikan yang secara tidak langsung kepada

manusia dan tidak ada pendidikan formal dan pelatihan untuk meneruskan kearifan

lokal, Manusia menciptakan budaya dan lingkungan sosial lalu beradaptasi

terhadap lingkungan fisik dan biologisnya. Kebiasaan tradisi diwariskan dari

generasi ke generasi dan terkadang tidak menyadari dari mana asal warisan

tersebut.

Film Lokal: Laskar Pelangi

Laskar pelangi merupakan film yang diangkat dari novel karya Andrea Hirata.

Laskar Pelangi merupakan sebuah sebuah film yang memuat nilai-nilai dan budaya

lokal. Film ini menceritakan kisah sekelompok anak yang mendapat julukan Laskar

Page 13: PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA UPAYA … · PKM Gagasan Tertulis ... dan memahami apa kandungan budaya dan nilai yang ... Permasalahan tentang identitas budaya bangsa ini dapat diatasi

Pelangi. Laskar Pelangi adalah kumpulan orang besar dalam tubuh anak kecil. yang

luar biasa dalam mencapai cita-cita. Film ini merupakan kehidupan yang mewakili

kisah para orang kecil. Kisah keteguhan dan kerja keras dalam mencapai impian,

kemauan kuat dan kesungguhan untuk berjuang demi Nilai-nilai luhur.

Film ini menceritakan tentang orang-orang Melayu yang memiliki pribadi yang

sederhana yang memperoleh kebijakan Melayu dari para guru mengaji dan orang-

orang tua di Surau sehabis shalat maghrib. Nilai yang terkandung di dalamnya yang

menjadi sentuhan menarik dari film Laskar Pelangi adalah nilai-nilai perjuangan

dalam memajukan pendidikan, nilai keagamaan, nilai sosial, kedisiplinan,

kepemimpinan, dan lain-lain. Nilai nilai tersebut relevan dikembangkan sekarang

ini, karena Pulau Bangka dan Belitung masih mengalami krisis sumber daya

manusia. Nilai-nilai ini mengangkan kearifan lokal budaya setempat khususnya

kearifan lokal suku bangsa Melayu, yang dimasukkan oleh dalam alur cerita film

tersebut.

Telah kita ketahui bahwa jumlah budaya (adat istiadat dan tradisi) Nusantara yang

lahir dan berkembang dari dulu sampai sekarang begitu banyak. Namun, tidak

semua masyarakat dapat mengetahui setiap budaya yang tersebar di seluruh

Indonesia itu karena minimnya media publikasi yang dilakukan oleh para pemilik

budaya tersebut. Maka dari itu, sangat diperlukan pengeksplorasian budaya suatu

bangsa untuk disebarkan ke masyarakat luas agar semua masyarakat dapat

mengetahuinya, salah satunya melalui film, seperti halnya kita dapat mengetahui

seluk beluk cerita-cerita yang membawa kearifan lokal di Indonesia melalui film

Denias, Gie, Opera Jawa, Nagabonar, dan lain

METODE PENULISAN

Prosedur Pengumpulan Data

Page 14: PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA UPAYA … · PKM Gagasan Tertulis ... dan memahami apa kandungan budaya dan nilai yang ... Permasalahan tentang identitas budaya bangsa ini dapat diatasi

Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan studi pustaka terhadap

literatu- literatur terkait baik melalui literatur di buku-buku maupun di media

elektronik, berupa jurnal-jurnal elektronik.

Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan dengan melakukan analisis terhadap masalah

yang dikaji berdasarkan data dan fakta terkait serta melakukan pengkajian dan

perumusan suatu solusi untuk masalah tersebut. Penyusunan dilakukan secara

komprehensif, runtut dan tajam.

Kerangka Pemikiran

Berdasarkan kedua hal diatas, maka kerangka pemikiran dikembangkan

dengan menganalisis adanya masalah kecenderungan remaja yang mengikuti tren

kebudayaan asing, terutama di dunia sinematografi, khususnya film. Selanjutnya,

dilakukan pengkajian terhadap kebudayaan lokal sebagai penguat identitas bangsa.

Kemudian mensinergikan antara sinematografi berbasis kebudayaan lokal sebagai

penguat identitas bangsa pada remaja.

PEMBAHASAN

Film Dan Kebudayaan

Page 15: PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA UPAYA … · PKM Gagasan Tertulis ... dan memahami apa kandungan budaya dan nilai yang ... Permasalahan tentang identitas budaya bangsa ini dapat diatasi

Film merupakan sebuah generasi kebudayaan yang baru. Kemunculannya sekitar

hampir satu abad yang lalu telah menimbulkan berbagai fenomena baru dalam

perkembangan peradaban budaya manusia. Film mampu menjadi penyelaras

bermacam-macam kebudayaan tradisional yang telah lama bersemayam di

masyarakat. Munculnya film memiliki dampak positif dan negatif dalam kaitannya

dengan kebudayaan lokal. Terkadang film dapat bersifat komplementer dengan

budaya lokal, dan saling menguatkan fungsi masing-masing. Namun tak jarang

budaya-budaya lokal khas daerah juga mulai terpinggirkan akibat film-film asing

yang mengabaikan budaya lokal. Akan tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa film

telah menjadi sebuah sarana baru dalam media pengembangan kebudayaan.

Tema-tema film di Indonesia, sebagian besar dibuat berkisar di kisah-kisah

percintaan, kehidupan yang konsumtif dan kekerasan. Tidak dapat dipungkiri

bahwa film-film tersebut secara keseharian sering mengisi layar-layar televisi atau

bioskop di Indonesia. Akibatnya banyak nilai-nilai yang kurang sesuai budaya lokal

masuk ke dalam kehidupan remaja di Indonesia. Namun beberapa film yang

mendapatkan perhatian dunia secara khusus terkadang justru film-film yang

mengangkat konflik sosial, politik dan budaya.

Dalam hal ini laskar pelangi sebagai sebuah karya film, dapat dirasakan telah

membawa arus baru dalam perfilman Indonesia. Film garapan Riri riza yang

diangkat dari karya sastra Andrea Hirata ini mampu menembus berbagai kalangan

khusunya remaja Indonesia. Penonton disuguhkan berbagai nilai-nilai lokal yang

mencirikan kekhasan budaya setempat, khususnya Budaya Melayu khas Belitong.

Film sebagai bentuk kebudayaan akan sangat bermakna apabila nilai-nilai yang

terdapat dalam film tersebut mampu masuk ke dalam diri penontonnya. Menjadi

bentuk penguatan kembali budaya lokal Indonesia.

Warisan Budaya Lokal Untuk Memperkuat Kearifan Lokal

Page 16: PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA UPAYA … · PKM Gagasan Tertulis ... dan memahami apa kandungan budaya dan nilai yang ... Permasalahan tentang identitas budaya bangsa ini dapat diatasi

Menurut Davidson (1991:2) warisan budaya diartikan sebagai produk atau hasil

budaya fisik dari tradisi-tradisi yang berbeda dan prestasi-prestasi spiritual dalam

bentuk nilai dari masa lalu yang menjadi elemen pokok dalam jatidiri suatu

kelompok atau bangsa. Jadi warisan budaya merupakan hasil budaya fisik

(tangible) dan nilai budaya (intangible) dari masa lalu.

Nilai budaya dari masa lalu (intangible heritage) inilah yang berasal dari budaya-

budaya lokal yang ada di Nusantara, meliputi: tradisi, cerita rakyat dan

legenda, bahasa ibu, sejarah lisan, kreativitas (tari, lagu, drama pertunjukan),

kemampuan beradaptasi dan keunikan masyarakat setempat. Keunikan ini yang

membuat setiap daerah memiliki cirri khasnya masing-masing, dengan nilai-nilai

yang masing-masing telah mendarah daging pada masyarakat setempat.

Menurut (Galla, 2001: 12), kata lokal yang tercakup disini tidak mengacu pada

wilayah geografis, khususnya kabupaten/kota, dengan batas-batas administratif

yang jelas, tetapi lebih mengacu pada wilayah budaya yang seringkali melebihi

wilayah administratif dan juga tidak mempunyai garis perbatasan yang tegas

dengan wilayah budaya lainnya. Kata budaya lokal juga bisa mengacu pada

budaya milik penduduk asli (inlander) yang telah dipandang sebagai warisan

budaya.

Apabila dilihat dalam konteks kekinian dan kedisinian, terdapat missing link antara

budaya baru yang masuk dengan budaya lokal yang telah ada. Film sebagai salah

satu alat budaya yang baru, lebih kurang telah memengaruhi berbagai aspek di

kehidupan masyarakat, baik secara cepat ataupun lambat. Dalam hal ini, film masih

berperan sebagai pembatas antara budaya modern dengan budaya lokal. Film bukan

berperan sebagai partner budaya lokal yang saling menguntungkan atau

bersimbiosis mutualisme. Fungsi dan perannya saat ini lebih mengarah kepada

pengabur dan penggeser warisan budaya lokal yang banyak memuat nilai-nilai

kearifan lokal. Padahal dapat diambil sebuah jalan tengah dimana film disini dapat

menjadi salah satu alat penting sebagai upaya menguatkan kembali nilai-nilai

kearifan lokal pada masyarakat Indonesia, khususnya remaja.

Page 17: PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA UPAYA … · PKM Gagasan Tertulis ... dan memahami apa kandungan budaya dan nilai yang ... Permasalahan tentang identitas budaya bangsa ini dapat diatasi

Laskar Pelangi sebagai sebuah film, membuktikan bahwa budaya lokal bila

dikemas dengan baik, bisa sangat indah, menarik dan mampu memberikan

gambaran mengenai kearifan lokal masyarakat setempat, dalam hal ini budaya

Melayu-Belitong. Banyak nilai-nilai budaya lokal terselip dalam setiap alur

ceritanya. Budaya Melayu Belitong menjadi ciri khas lokal yang benar-benar

tercermin di setiap cerita, kisah, dan momen pada film Laskar Pelangi.

Laskar Pelangi menceritakan tentang budaya orang-orang Melayu yang memiliki

kepribadian sederhana dan bershaja di setiap hidupnya. Orang-orang melayu ini

banyak memperoleh kebijakan & nilai-nilai kearifan Melayu dari para guru mengaji

dan orang-orang tua di Surau sehabis shalat maghrib. Kebijakan yang disarikan

dalam cerita, hikayat para Nabi, kisah Hang Tuah dan lantunan-lantunan Gurindam,

serta pantun Melayu.

Kearifan Lokal Sebagai Upaya Penguatan Remaja

Istilah adololesscene atau remaja berasal dari kata latin adolescere (kata bendanya,

adolescentia yang berarti remaja) yang berarti “tumbuh” atau tumbuh menjadi

dewasa (Piaget dalam Hurlock, 1991). Pemuda dalam hal ini adalah remaja

merupakan embrio regenerasi suatu bangsa. Mereka memiliki masa adelonsia

dimana pemuda untuk pertama kali secara harus menentukan siapakah dan apakah

dia ketika itu dan ingin menjadi siapa dan apa dia dimasa depan. Masa-masa ini erat

sekali hubungannya dengan masa pencarian jati diri. Kerentanan pencarian jati diri

di usia remaja merupakan hal yang kritis. Masalah jati diri remaja ialah masalah

bagaimana suatu kesinambungan ditentukan antara masa lampau dan masa depan

masyarakat, dimana identitas pemuda sebagai transformator kritis dari kedua masa

sosial tadi..

Generasi muda yang dalam hal ini adalah para remaja, sudah enggan melirik

budaya-budaya lokal. Anggapan bahwa segala sesuatu yang datangnya dari luar

adalah yang lebih baik, membuat remaja indonesia memandang sebelah mata akar-

akar budaya tanah air mereka. Mereka sendiri yang menjatuhkan nilai dari seni dan

budayanya, mereka lebih mencintai budaya asing yang sebenarnya, banyak dari

budaya-budaya tersebut, bertolak belakang dengan budaya lokal. Sungguh hal yang

Page 18: PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA UPAYA … · PKM Gagasan Tertulis ... dan memahami apa kandungan budaya dan nilai yang ... Permasalahan tentang identitas budaya bangsa ini dapat diatasi

ironis, karena bangsa sendirilah yang mengubur dalam-dalam sesuatu hal yang

dapat memberikan ciri khas dan identitas terhadap bangsa ini.

Film yang ditayangkan di kancah perfilman indonesia kebanyakan merupakan

adopsi dari budaya barat. Cerita-cerita di film dan sinema tersebut jauh dari

kenyataan bangsa indonesia saat ini. Terlebih lagi, dampak dari pengaruh tayangan

tersebut telah menciptakan perubahan pola pikir remaja sehingga menyimpang jauh

dari nilai-nilai luhur kearifan dan budaya lokal. Bila hal ini berkelanjutan, maka

nilai-nilai kearifan lokal akan terhapuskan dan pada akhirnya budaya bangsa

sebagai ciri khas Indonesia terpinggirkan.

Keinginan untuk membangun kembali pemuda Indonesia melalui kearifan lokal,

pada hakikatnya dapat dipertimbangkan sebagai salah satu sarana yang penting

untuk menyeleksi budaya-budaya yang membawa nilai-nilai kurang sesuai dengan

budaya lokal Indonesia. Menggali dan menanamkan kembali kearifan lokal lewat

media film berbasis kebudayaan lokal dapat dikatakan sebagai gerakan kembali

pada basis nilai budaya daerahnya sendiri sebagai bagian upaya membangun

bangsa. Nilai-nilai kearifan lokal itu meniscayakan fungsi yang strategis bagi

pembentukan karakter pemuda Indonesia.

Laskar Pelangi dan Kearifan Lokal di Dalamnya

Secara esensial, kearifan lokal merupakan nilai-nilai yang berlaku dalam suatu

masyarakat. Nilai-nilai yang diyakini kebenarannya dan menjadi acuan dalam

bertingkah-laku sehari-hari masyarakat setempat. Kearifan lokal di berbagai daerah

di Indonesia merupakan kekayaan budaya yang perlu diangkat kembali ke

permukaan sebagai bentuk jati diri bangsa. Kearifan lokal yang terdapat di berbagai

daerah, seharusnya dimunculkan kembali dan dihargai sebagai salah satu acuan

nilai dan norma untuk mengatasi berbagai persoalan yang dihadapi bangsa

Indonesia saat ini. Kearifan lokal merupakan pengetahuan kolektif masyarakat

untuk hidup di atas nilai yang membawa kelangsungan hidup yang berperadaban

hidup dalam keragaman, kasih sayang, tolong menolong, kerjasama dan lain-lain.

Page 19: PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA UPAYA … · PKM Gagasan Tertulis ... dan memahami apa kandungan budaya dan nilai yang ... Permasalahan tentang identitas budaya bangsa ini dapat diatasi

Nilai-nilai tersebut merupakan lokal wisdom yang memiliki arti penting dalam

upaya eksistensi Indonesia di mata masyarakat sendiri.

Kebiasaan yang telah mentradisi, yang dilakukan oleh sekelompok masyarakat

secara turun-temurun merupakan yang hingga saat ini masih dipertahankan

Kearifan lokal merupakan nilai-nilai yang berada dalam suatu komunitas lokal.

Selain itu, kearifan lokal yang diungkap bisa juga berbentuk bahasa suatu daerah,

cara bertutur, kebiasaan, dan masih banyak lagi yang mencirikhaskan suatu

komunitas atau daerah. Berikut beberapa nilai kearifan lokal yang terdapat dalam

film Laskar Pelangi.

Kemajemukan

Beberapa nilai-nilai kemajemukan dapat dilihat dalam film ini. Penghargaan

terhadap SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar golongan) begitu terasa dalam

kehidupan masyarakat di Belitong. Sepuluh anak Laskar Pelangi ini merupakan

gambaran nyata akan nilai-nilai kemajemukan yang ada di masyarakat Belitong.

Mereka berasal dari kelompok masyarakat yang berbeda, suku, dan ras. Mereka

saling mendukung, saling menguatkan, saling menolong, bekerjasama demi

pengembangan diri. Nilai-nilai ini yang sekarang jarang terdapat dalam

kompleksitas masyarakat sekarang ini, khususnya remaja & pemuda Indonesia.

Semangat Berjuang

Sosok Lintang merupakan sebuah gambaran kecil akan seseorang yang memiliki

kapasitas dan semangat perjuangan yang luar biasa. Lintang adalah orang yang

pantang menyerah dan selalu mencari jalan keluar dari setiap masalah. Dia

menunjukkan daya juangnya dalam upaya memperoleh pendidikan, bahkan sampai

tidak rela satu kalipun membolos sekolah. Sosok Lintang memiliki prinsip bahwa

semakin besar tantangan yang ada, semakin besar pula semangat Lintang untuk

belajar. Sangat kontradiktif dengan remaja Indonesia sekarang ini yang masih

senang membolos, duduk-duduk di pinggir jalan tanpa berkarya dan berjuang untuk

lebih baik bagi dirinya sendiri pun.

Page 20: PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA UPAYA … · PKM Gagasan Tertulis ... dan memahami apa kandungan budaya dan nilai yang ... Permasalahan tentang identitas budaya bangsa ini dapat diatasi

Minat dan Bakat orang sebagai ciri khas

Lintang dan Mahar dalam film ini adalah gambaran yang sempurna untuk

mendefinisikan minat dan bakat masing-masing orang berbeda. Keduanya sama-

sama cerdas dalam bidangnya masing-masing. Keduanya akan lebih baik apabila

dapat disatukan dan akan menghasilkan karya yang luar biasa. Akan tetapi dalam

konteks nyata sekarang, sering ketika membicarakan kecerdasan, yang akan kita

pikirkan adalah kemampuan matematis.

Bertanggungjawab

Remaja Indonesia harusnya menjadi pribadi yang bertanggungjawab.

Tanggungjawab terhadap dirinya sendiri, terhadap keluarga dan kepada

lingkungan. Ada kisah menarik mengenai tanggung jawab dalam film ini.

Momennya ketika anak-anak Laskar Pelangi mau menghadapi ujian. Flo dan Mahar

berusaha untuk bisa lulus ujian denga mencari bantuan kepada “orang pintar”(Tuk

Bayan Tula). Setelah melalui perjalanan yang panjang untuk menemui Tuk Bayan

Tula, jawaban yang diperoleh sederhana, Kalau Ingin Lulus Ujian: Buka Buku,

Belajar!! Sebagai seorang pelajar, belajar adalah tanggungjawab terbesar.

Sikap dan tujuan hidup

Sosok Ikal adalah orang yang mempunyai tujuan hidup dan arah hidup yang jelas

Ikal berhasil memperoleh beasiswa dari pemerintah Perancis karena usaha kerasnya

untuk maju di bidang pendidikan. Sikap & tujuan hidup yang baik adalah modal

untuk terus mengembangkan diri. Seseorang bisa saja memiliki pengetahuan dan

kecerdasan yang sangat tinggi,namun jika tujuan & sikap hidupnya tidak baik ia

akan gagal.

KESIMPULAN DAN SARAN

Page 21: PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA UPAYA … · PKM Gagasan Tertulis ... dan memahami apa kandungan budaya dan nilai yang ... Permasalahan tentang identitas budaya bangsa ini dapat diatasi

Kesimpulan

Pembangunan bangsa di masa depan tentu akan sangat ditentukan oleh generasi

muda yang ada saat ini. Perlu dilakukan berbagai upaya untuk menanamkan rasa

memiliki budaya lokal dalam konteks budaya nasional sebagai pedoman hidup

bangsa dan bernegara di masa mendatang. Nilai-nilai kearifan lokal saat ini sangat

diperlukan untuk mengatasi krisis jati diri pemuda Indonesia saat ini. Salah satu

alternatif cara untuk mewujudkannya adalah melalui penyampaian nilai-nilai

kearifan lokal dengan media yang dekat dan diminati oleh masyarakat secara

umum dan remaja khususnya. Salah satu media yang tepat adalah melalui dunia

film.

Film merupakan cermin keadaan sosial dan budaya suatu bangsa. Pengembangan

film sekarang harus memperhatikan manfaat dan tujuan dibuatnya sebuah film

tersebut. Bukan berarti film hanya berorientasi profit tetapi harus ada juga bentuk

keuntungan sosial (social advantage) yang diperoleh masyarakat atas terbitnya film

tersebut. Laskar Pelangi sebagai sebuah film, mampu menyisipkan nilai-nilai

kearifan lokal Melayu-Belitong yang direpresentasikan oleh cerita anak-anak kecil

dalam kelompok Laskar Pelangi. Nilai-nilai kearifan lokal tersebut dapat berperan

sebagai modal dasar dalam bernegara sekaligus memantapkan ciri khas budaya

lokal di Indonesia.

Saran

Penguatan jati diri remaja Indonesia dapat diwujudkan melalui upaya penyisipan

nilai-nilai kearifan lokal dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu alternatifnya dapat

digunakan film sebagai media edukasi dan pemantapan nilai-nilai kearifan lokal.

Upaya ini tentunya melibatkan berbagai pihak untuk mencapai tataran pemaknaan

kearifan lokal sebagai sistem hidup generasi muda saat ini.

DAFTAR PUSTAKA

Amirudin, “Unsur Lokalitas Pilkada”, dalam Suara Merdeka, 30 Agustus 2005.

Page 22: PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA UPAYA … · PKM Gagasan Tertulis ... dan memahami apa kandungan budaya dan nilai yang ... Permasalahan tentang identitas budaya bangsa ini dapat diatasi

Davison, G. dan C Mc Conville. 1991. A Heritage Handbook. St. Leonard, NSW.

Allen

E. Tiezzi, N. Marchettini, & M. Rossini. Extending the Environmental Wisdom

beyond the Local Scenario: Ecodynamic Analysis and the Learning Community.

Galla, A. 2001. Guidebook for the Participation of Young People in Heritage

Conservation. Brisbane: Hall and jones Advertising.

Garcies, André. 1993. Le Récit filmique. Universitaires de Frances, Paris.

Greetz, Clifford. 1992. Politik dan Kebudayaan. Kanisius: Jakarta

Hurlock, Elizabeth B.1980. Psikologi Perkembangan : Suatu Perkembangan :

Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Ed. Ke-5. Erlangga. Jakarta.

Kayam, Umar. 1981/1982. “Kreativitas dalam Seni dan Masyarakat Suatu

Dimensi dalam Proses Pembentukan Nilai Budaya dalam Masyarakat”,

dalam Jurnal Analisis Kebudayaan, Tahun II, No. 2.

Koenjoroningrat , 1996. Pengantar Antropologi 1, PT Rineka Cipta,Jakarta

Nirfitria, Jessica Witri. 2006. Pengaruh Film Remaja Terhadap Perubahan Sikap

Remaja Desa Dalam Dimensi Gaya Hidup : studi eksperimental Pada Siswi

Kelas 2 SMA negeri 1 leuwiliang, Kabupaten Bogor. Skripsi. Fakultas

Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Soekanto, Soerjono. 1996. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.

Taylor, Edward B. 1871. The Origins of Culture and Religion in Primitive

Culture. New York: Harper & Brothers.

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 23: PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA UPAYA … · PKM Gagasan Tertulis ... dan memahami apa kandungan budaya dan nilai yang ... Permasalahan tentang identitas budaya bangsa ini dapat diatasi

Nama : Tito Tegar

Tempat, Tanggal Lahir : Ponorogo/ 01 September 1988

Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat Rumah : Perumnas Singosaren Blok D-5 Ponorogo, Jawa Timur

Alamat Kost : Asrama PPSDMS Cihideung ilir Darmaga- Bogor

No. Telepon : 08133527972

Hobi : Baca , olah raga, menulis, desain, fotografi

E-mail : [email protected]

Karya Ilmiah yang Pernah Dibuat

Tahun Judul Keterangan

2007

2008

2008

2008

Pengembangan Susu Bekatul (Bran

Milk) Sebagai Minuman Fungsional

dalam Menjaga Stabilitas Metabolisme

Pendidikan Keamanan Pangan dan

CPMB (Cara Produksi Makanan yang

Baik) Pedagang Lingkar Kampus IPB

(Babakan Raya) melalui Media Direct

dan Indirect Education

Strategi Pengembangan dan Pemasaran

Produk “ Caesia” Minuman Fungsional

Kaya akan Vitamin C Berbasis Buah

Kemang sebagai Oleh-Oleh Khas Kota

Bogor

Strategi Pemasaran Jajanan Sehat “J-

Cookies” dengan Bentuk Unik Berbasis

Tepung Biji Nangka sebagai Alternatif

Substitusi Tepung Terigu untuk

Diversifikasi Pangan.

Program

Kreativitas

Mahasiswa

Program

Kreativitas

Mahasiswa

Program

Kreativitas

Mahasiswa

Program

Kreativitas

Mahasiswa

Nama : Rd. Rina Nurapriani

Tempat, Tanggal Lahir : Purwodadi, 24 April 1990

Page 24: PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA UPAYA … · PKM Gagasan Tertulis ... dan memahami apa kandungan budaya dan nilai yang ... Permasalahan tentang identitas budaya bangsa ini dapat diatasi

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat Rumah : Jl Murai IV Blok P8 No 11

Villa Ciomas Indah Bogor Barat - Bogor 16610

Alamat Kost : Gg. Bara IV, Babakan Raya

Dramaga – Bogor 16680

No. Telepon : (0251) 7522076

081584657978

Hobi : Baca buku, Menggambar

E-mail : [email protected]

Karya Ilmiah yang Pernah Dibuat

Tahun Judul Keterangan

2007

2007

2007

2008

2008

2008

Pengembangan Susu Bekatul (Bran

Milk) Sebagai Minuman Fungsional

dalam Menjaga Stabilitas Metabolisme

Mie Instant Berserat Berbahan Baku

Suweg dan Kulit Kedelai sebagai

Alternatif Makanan Fungsional

Implikasi Penggantian KRL (Kereta Api

Listrik) Ekonomi Jurusan Jakarta-Bogor

menjadi KRL AC terhadap Nasib

Pedagang Kaki Lima

Pendidikan Keamanan Pangan dan

CPMB (Cara Produksi Makanan yang

Baik) Pedagang Lingkar Kampus IPB

(Babakan Raya) melalui Media Direct

dan Indirect Education

Teknik Mikroenkapsulasi untuk

Mempertahankan Kapasitas Antioksidan

dalam Pembuatan Minuman Instan Teh

Rosela.

Program

Kreativitas

Mahasiswa

Program

Kreativitas

Mahasiswa

Kompetisi

Pemikiran

Kritis

Mahasiswa

Program

Kreativitas

Mahasiswa

Program

Kreativitas

Mahasiswa

Page 25: PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA UPAYA … · PKM Gagasan Tertulis ... dan memahami apa kandungan budaya dan nilai yang ... Permasalahan tentang identitas budaya bangsa ini dapat diatasi

2008

Strategi Pengembangan dan Pemasaran

Produk “ Caesia” Minuman Fungsional

Kaya akan Vitamin C Berbasis Buah

Kemang sebagai Oleh-Oleh Khas Kota

Bogor

Strategi Pemasaran Jajanan Sehat “J-

Cookies” dengan Bentuk Unik Berbasis

Tepung Biji Nangka sebagai Alternatif

Substitusi Tepung Terigu untuk

Diversifikasi Pangan.

Program

Kreativitas

Mahasiswa

Program

Kreativitas

Mahasiswa

Nama : Rahajeng Aditya

NRP : F24070120

TTL : Solo,19 Januari 1990

Alamat rumah : Jl. Arjuna Raya no.RT 02/15 Indra Prasta Bogor 16153

Alamat kost : Wisma Nusa Indah - Balio

Telp rumah : 0251-8343322

Hp : 081310750560

Hobi : Membaca, Olah Raga, Jalan-Jalan, Denger Lagu Nasyid

Cita-cita : Konsultan Pangan

Karya Ilmiah yang Pernah Dibuat

Tahun Judul Keterangan

-

LAMPIRAN

Page 26: PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA UPAYA … · PKM Gagasan Tertulis ... dan memahami apa kandungan budaya dan nilai yang ... Permasalahan tentang identitas budaya bangsa ini dapat diatasi

Biodata Dosen Pembimbing

Nama : Dian Herawati, STP

Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 11 Januari 1975

Agama : Islam

Pekerjaan : Dosen Departemen Ilmu dan Teknologi

Pangan, Fakultas Teknologi Pangan, IPB

Instansi : Institut Pertanian Bogor

Alamat Kantor : Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan,

Fakultas Teknologi Pangan, IPB

Kampus IPB Darmaga - Darmaga - Bogor

Phone 0251- 862 67 25

Alamat Rumah : Perumahan IPB Alam Sinarsari, JL Kemangi

Blok D19 Cibereum/

Phone

081-513-046-290 Fax -

Riwayat Pendidikan

No Pendidikan Universitas

Tahun

Lulus

1.

2.

Undergraduate for Food Science and

Technology (S1)

Postgraduate for Food Science (S2)

Institut Pertanian Bogor

Institut Pertanian Bogor