Upload
star-knigt
View
3.396
Download
28
Embed Size (px)
Citation preview
MAKALAH
PROGRAM MENJAGA MUTU INTERNAL
DISUSUN OLEH :
ETI KASMAWATI (08.03.079)
FITRIYANTI (08.03.082 )
KIKI RIMBAWATI (08.03.088 )
NINGSIH (08.03.098)
NYAYU WINDA WS (08.03.102)
RISKA YANA (08 03.108)
DOSEN PEMBIMBING : NESI NOVITA S.SIT M.KES
AKADEMI KEBIDANAN RIZKY PATYA PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2010-2011
1
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat allah SWT yang telah dilimpahkan
rahmat nya kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW karena berkat rahmat dan
ridhonya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Program Menjaga
Mutu Internal”.
Disamping itu kami menyadari bahwa pembahasan dalam makalah ini masih
banyak terdapat kekurangan baik isi maupun cara penulisannya. Untuk itu kami
selaku penulis berharap kriktik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan
dimasa yang akan mendatang.
Pada kesempatan ini, kami selaku penulis juga mengucapkan banyak terima
kasih yanhg sebesar-besarnya kepada allah SWT dengan izinnya-lah tugas ini bisa
selesai. Besar harapan kami, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Palembang, Oktober 2010
Penulis
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
DAFTARA ISI ................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2 Tujuan Umum .................................................................................. 1
1.3 Tujuan Khusus ................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................... 2
2.1 Pengertian Pelayanan Kesehatan yang bermutu ............................... 2
2.2 Tujuan Mutu Pelayanan..................................................................... 5
2.3 Manfaat ............................................................................................. 5
2.4 Syarat Mutu Pelayanan ..................................................................... 7
2.5 Unsur-unsur yang Mempengaruhi Mutu Pelayanan ......................... 8
BAB III PENUTUP ........................................................................................... 10
3.1 Kesimpulan ....................................................................................... 10
3.2 Saran ................................................................................................. 10
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Semakin berkembangnya tekhnologi dan sarana informasi di dunia global,
mempengaruhi seluruh aspek-aspek dalam kehidupan. Baik didalam ekonomi, sosial,
maupun kesehatan.
Dalam memberikan pelayanan kesehatan setiap tahunnya Indonesia, terutama
dinas kesehatan yang terkait langsung di dalamnya selalu berupaya untuk menjaga
dan meningkatkan mutu pelayanan dan kualitas pelayanannya, baik secara internal
maupun eksternal.
Hal ini diseimbangkan dengan semakin gencarnya pemerintah untuk
mewujudkan visi Indonesia menuju sehat, sehingga peril peningkatan dan penjagaan
mutu pelayanan nya, agar visi tersebut dapat tercapai.
1.2 Tujuan Umum
Agar para calon bidan mengetahui program menjaga mutu internal dalam
pelayanan kebidanan yang berlaku.
1.3 Tujuan Khusus
- Agar mahasiswa dapat mengetahui standar-standar pelayanan kebidanan yang
berlaku.
- Mahasiswa dapat memahami pentingnya mengetahui program menjaga mutu
internal dalam melakukan pelayanan kebidanan.
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pelayanan Kesehatan yang Bermutu
Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang dapat
memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan sesuai dengan tingkatan
kepuasan rata – rata penduduk, serta penyelengaraan sesuai dengan standar dan kode
etik profesi yang telah ditetapkan.
Menyelegarakan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan standara dank ode
etik profesi meskipun diakui tidak mudah namun masih dapat diupayakan, karena
untuk ini memang telah ada tolak ukurnya, yakni rumusan – rumusan standar serta
kode etik profesi yang pada umumnya telah dimiliki dan wajib sifatnya untuk dipakai
sebagai pedoman dalam menyelengarakan setaip kegaiatan profesi.
Tetapi akan bagaimanakah halnya untuk penyelegaraan pelayanan kesehatan
yang dapat memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan ? sekalipun aspek
kepuasan tersebut telah dibatasi hanya yang sesuai dengan tingkat kepuasan rata –
rata penduduk yang menjadi sasaran utama pelayan kesehatan namun ruang lingkup
kepuasan memang bersifat sangat luas, menyebabkan upaya untuk menyelengarakan
pelayanan kesehatan yang bermutu tidaklah semudah yang dipikirkan.
Sesungguhnya seperti juga mutu pelayanan , dimensi kepuasan pasien sangat
bervariasi sekali. Secara umum dimensi kepuasan tersebut dapat dibedakan atas dua
macam :
1. Kepuasan yang Mengacu Pada Penerapan Standar dan Kode Etik Profesi
Dalam hal ini ukuran kepuasan pemakai jasa pelayanan kesehatan
terbatas hanya pada kesesuain dengan standar dan kode etik profesi saja.
Suatu pelayanan kesehatan disebut sebagai pelayanan kesehatan yang
bermutu apabila penerapan standar dan kode etik profesi dapat
memuaskan pasien. Dengan pendapat ini maka ukuran – ukuran
5
pelayanan kesehatan yang bermutu hanya mengacu pada penerapan
standar serta kode etik profesi yang baik saja. Ukuran – ukuran yang
dimaksud pada dasarnya mencakup penilaian terhadap kepuasan pasien
mengenai :
a. Hubungan tenaga kesehatan / perawat – pasien ( Nurse – patient
relationship )
b. Kenyamanan pelayanan ( Amenitis ).
c. Kebebasan melakukan pilihan ( Choice ).
d. Pengetahuan dan kompetensi teknis ( Scietifik knowledge and
technical skill )
e. Efektifitas pelayana ( Effectives )
f. Keamanan tindakan ( Safety )
2. Kepuasan yang mengacu pada penerapan semua persyaratan pelayanan
kesehatan
Dalam hal ini ukuran kepuasan pemakai jasa pelayanan kesehatan
dikaitkan dengan penerapan semua persyaratan pelayanan kesehatan.
Suatu pelayanan kesehatan disebut sebagai pelayanan kesehatan yang
bermutu apabila penerapan semua persyaratan pelayanan dapat
memuaskan pasien.
Dengan pendapat ini didalamnya tercakup penilaian kepuasan pasien
mengenai :
a. Ketersediaan pelayanan kesehatan ( Available )
b. Kewajaran pelayanan kesehatan ( Appropriate )
c. Kesinambungan pelayanan kesehatan ( Continue )
d. Penerimaan pelayanan kesehatan ( Acceptable )
e. Ketercapaian pelayanan kesehatan ( Accesible )
f. Keterjangkauan pelayanan kesehatan ( Affordable )
g. Efisiesi pelayanan kesehatan ( Efficient )
h. Mutu pelayanan kesehatan ( Quality ).
6
Pengertian program menjaga mutu banyak macamnya, diantaranya yang
dipandang cukup penting :
a. Program menjaga mutu adalah suatu upaya yang berkesinambungan,
sistematis dan objektif dalam memantau dan menilai pelayanan yang
diselenggarakan dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan, serta
menyelesaikan masalah yang ditemukan untuk memperbaiki mutu
pelayanan (Maltos & Keller, 1989).
b. Program menjaga mutu adalah suatu proses untuk memperkecil
kesenjangan antara penampilan yang ditemukan dengan keluaran yang
diinginkan dari suatu sistem, sesuai dengan batas-batas teknologi yang
dimiliki oleh sistem tersebut ( Ruels & Frank,1988)
c. Program menjaga mutu adalah suatu upaya terpadu yang mencakup
identifikasi dan penyelesaian masalah pelayanan yang diselenggarakan,
serta mencari dan memanfaatkan berbagai peluang yang ada untuk lebih
meningkatkan mutu pelayanan ( The American Hospital Associaton,
1988).
d. Program menjaga mutu pelayanan adalah suatu program berlanjut yang
disusun secara objektif dan sistematis dalam memantau dan menilai mutu
dan kewajaran pelayanan, menggunakan berbagai peluang yang tersedia
untuk meningkatkan pelayanan yang diselenggarakan serta menyelesaikan
berbagai masalah yang ditemukan (Joint Commission on Acreditation of
Hospital,1988).
Keempat pengertian program menjaga mutu ini meskipun rumusannya tidak
sama namun pengertian pokok yang terkandung didalamnya tidaklah berbeda.
Pengertian pokok yang dimaksud paling tidak mencakup tiga rumusan utama, yakni
rumusan kegiatan yang akan dilakukan, karakteristik kegiatan yang akan dilakukan,
serta tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan kegiatan tersebut.
7
Jika ketiga rumusan tersebut disarikan dari keempat pengertian program
menjaga mutu diatas, dapatlah dirumuskan pengertian program dan menjaga mutu
yang lebih terpadu. Program menjaga mutu adalah suatu upaya yang dilaksanakan
secara berkesinambungan, sistematis, objektif dan terpadu dalam menetapkan
masalah dan penyebab masalah mutu pelayanan berdasarkan standar yang telah
ditetapkan, menetapkan dan melaksanakan cara penyelesaian masalah sesuai dengan
kemampuan yang tersedia, serta menilai hasil yang dicapai dan menyusun saran
tindak lanjut untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan.
2.2 Tujuan Mutu Pelayanan
Tujuan program mejaga mutu mencakup dua hal yang bersifat yang jika
disederhanakan dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Tujuan Antara
Tujuan antara yang ingin dicapai oleh program mejaga mutu ialah
diketahuinya mutu pelayanan. Jika dikaitkan dengan kegiatan program
menjaga mutu, tujuan ini dapat dicapai apabila masalah serta prioritas
masalah mutu berhasil ditetapkan.
b. Tujuan Akhir
Tujuan akhir yang ingin dicapai oleh program menjaga mutu alah
makin meningkatnya mutu pelayanan. Jika dikaitkan dengan kegiatan
program mejaga mutu, tujuan ini dapat dicapai apabila masalah dan
penyebab masalah mutu berhasil diatasi.
2.3 Manfaat
Apabila program menjaga mutu dapat silaksanakan, banyak manfaat yang
akan diperoleh. Secara umum beberapa manfaat yang dimaksudkan.
a. Dapat lebih meningkatkan efektifitas pelayanan kesehatan.
Peningkatan efektifitas yang dimaksudkan di sini erat hubungannya
dengan dapat diselesaikannya masalah yang tepat dengan cara
8
penyelesaian masalah yang benar. Karena dengan diselengarakannya
program menjaga mutu dapt diharapkan pemilihan masalah telah
dilakukan secara tepat serta pemilihan dan pelaksanaan cara penyelesaian
telah dilakukan secara benar.
b. Dapat lebih meningkakan efisiensi pelayanan kesehatan.
Peningkatan efesiensi yang dimaksudkan disini erat hubungannya
dengan dapat dicehahnya penyelengaraan pelayanan yang berlebihan atau
yang dibawah standar. Biaya tambahan karena dibawah standar akan dapat
dicegah.
c. Dapat lebih meningkatkan penerimaan masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan.
Peningkatan penerimaan ini erat hubungannya dengan telah
sesuainya pelayanan kesehatan yang diselengarakan dengan kebutuhan
dan tuntutan masyarakat sebagai pemakai jasa pelayanan. Apabila
penigkatan ini dapat diwujudkan, pada gilirannya pasti akan berperan
besar dalam turut meningkatkan derajat kesehatan masyarakt secara
keseluruhan.
d. Dapat melindungi pelaksanaan pelayanan kesehatan dari kemungkinan
munculnya gugatan hukum.
Pada saat ini sebagai akibat makin baiknya tingkat pendidikan dan
keadaan social ekonomi masyarakat serta diberlakukannya berbagai
kebijakan perlindungan public, tampak kesadaran hokum masyarakat yang
tidak puas terhadap pelayanan kesehatan, tidak ada pilihan lain yang dapat
dilakukan kecuali berupaya mentelenggarakan pelayanan kesehatan yang
terjamin mutunya. Dalam kaitan ituperanan program mejaga mutu jelas
amat penting, karena apabila program menjaga mutu dapat dilaksanakan
dapatlah diharapkan terselengaranya pelayanan kesehatan yang bermutu,
yang akan berdampak pada peningkatan kepuasan para pemakai jasa
pelayanan kesehatan.
9
2.4 Syarat Mutu Pelayanan
Syarat program mejaga mutu banyak macamnya, beberapa dari persyaratan
yang dimaksud dan dipandang penting ialah :
a. Bersifat Khas
Syarat pertama yang harus dipenuhi adalah harus bersifat khas,
dalam arti jelas sasaran, tujuan dan tata cara pelaksanaannya serta
diarahkan hanya untuk hal – hal ynag bersifat pokok saja. Dengan adanya
syarat seperti ini, maka jelaslah untuk dapat melakukan program mejaga
mutu ynag baik perlu disusun dahulu rencan kerja program mejaga mutu.
b. Mampu Melaporkan Setiap Penyimpangan
Syarat kedua yang harus dipenuhi ialah kemampuan untuk
melaporkan setiap penyimpangan secara tepat, cepat dan benar. Untuk ini
disebut bahwa suatu program menjaga mutu yang baik seyogianya
mempunyai mekanisme umpan balik yang baik.
c. Fleksibel dan Berorientasi pada Masa Depan
Syarat ketiga yang harus dipenuhi ialah sifatnya yang fleksibel dan
berorientasi pada masa depan program menjaga mutu yang terlalu kaku
dalam arti tidak tanggap terhadap setiap perubahan, bukanlah program
menjaga mutu yang baik.
d. Mencerminkan dan Sesuai dengan Keadaan Organisasi
Syarat keempat yang harus dipenuhi ialah harus mencerminkan dan
sesuai dengan keadaan organisasi. Program menjaga mutu yang
berlebihan, terlalu dipaksakan sehingga tidak sesuai dengan kemampuan
yang dimiliki, tidak akan ekonomis dan karena itu bukanlah suatu
program yang baik.
e. Mudah Dilaksanakan
Syarat kelima adalah tentang kemudahan pelaksanaannya, inilah
sebabnya sering dikembangkan program menjaga mutu mandiri ( self
assessment ). Ada baiknya program tersebut dilakukan secara langsung,
10
dalam arti dilaksanakan oleh pihak – pihak yang melaksanankan
pelayanan kesehatan.
f. Mudah Mengerti
Syarat keenam yang harus dipenuhi ialah tentang kemudahan
pengertiannya. Program menjaga mutu yang berbelit – belit atau yang
hasilnya sulit dimengerti, bukanlah suatu program yang baik.
2.5 Unsur-unsur yang Mempengaruhi Mutu Pelayanan
Mutu pelayanan kesehatan sebenarnya menunjukan pada penampilan
(performence) dari pelayanan kesehatan yang dikenal dengan keluaran (output) yaitu
hasil akhir kegiatan dari tindakan dokter dan tenaga profesi lainnya terhadap pasien,
dalam arti perubahan derajat kesehatan dan kepuasan baik positif maupun sebaliknya.
Sedangkan baik atau tidaknya keluaran tersebut sangat dipengaruhi oleh
proses (Process), masukan (input) dan lingkungan (environment). Maka jelaslah
bahwa baik atau tidaknya mutu pelayana kesehatan sangat dipengaruhi oleh unsur –
unsur tersebut, dan untuk menjamin baiknya mutu pelayanan kesehatan ketiga unsur
harus diupayakan sedemikian rupa agar sesuai dengan standar dan atau kebutuhan.
2.5.1 Unsur Masukan
Unsur masukan (input) adalah tenaga, dana dan sarara fisik,
perlengkapan serta peralatan. Secara umum disebutkan bahwa apabila
tenaga dan sarana (kuantitas dan kualitas) tidak sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan (standardofpersonnel and facilities), serta jika
dana yang tersedia tidak sesuai dengan kebutuhan, maka sulitlah
diharapkan baiknya mutu pelayanan (bruce 1990).
2.5.2 Unsur Lingkungan
Yang dimaksud dengan unsur lingkungan adalah
kebijakan,organisasi,manajemen. Secara umum disebutkan apabila
kebijakan,organisasi dan manajemen tersebut tidak sesuai dengan
11
standard an atau tidak bersifat mendukung, maka sulitlah diharapkan
baiknya mutu peleyanan.
2.5.3 Unsur Proses
Yang dimaksud dengan unsur proses adalah tindakan medis,
keperawatan atau non medis. Secara umum disebutkan apabila
tindakan tersebut tidak sesuai dengan stsndar yang telah ditetapkan
(standar of conduct), maka sulitlah diharapkan mutu pelayanan
menjadi baik (pena, 1984).
Program menjaga mutu jika ditinjau dari kedudukan
Bentuk program menjaga mutu secara umum dapat dibedahkan menjadi 2 :
a. Program Menjaga Mutu Internal ( Internal Quality Asurance )
Kegiatan program menjaga mutu diselenggarakan oleh institusi
kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan.
b. Program Menjaga Mutu Eksternal ( Ekstenal Quality Assurance)
Kegiatan program menjaga mutu tidak disenggarakan oleh institusi
kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan melainkan oleh
sesuatu organisasi khusus yang berada diluar institusi kesehatan.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Program menjaga mutu adalah suatu proses untuk memperkecil kesenjangan
antara keterampilan yang ditemukan dengan kelancaran yang di ingginkan dari suatu
sistem sesuai dengan batas tekhnologi yang dimiliki oleh sistem tersebut (Ruels dan
frank, 1988). Program menjaga mutu internal sendiri diselenggarakan oleh istitusi
kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan.
3.2 Saran
Banyaknya kekurangan baik dari kita sumber, maupun informasi yang
disajikan merupakan keterbatasan yang sangat disesalkan oleh penulis. Namun
meskipun demikian, penulis berharap akan adanya perbaikan dari institusi pendidikan
maupun mahasiswa khususnya pada penyajian informasi data.
13
DAFTAR PUSTAKA
Dep. Kes. RI. Sistem Kesehatan Nasional. Depkes, Jakarta, 1982.
Samsi Jacobalis. Menjaga Mutu Pelayanan Rumah Sakit. PT Citra Windu Satria, Jakarta, 1989.
Departemen Kesehatan RI. Standar Pelayanan Rumah Sakit. Depkes, Jakarta, 1992.
14