Upload
angga-muhammad-ramadhan
View
252
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
kesmas
Citation preview
PROGRAM PENANGGULANGAN ANEMIA
Disusun Oleh :Angga M Ramadhan
Fine Nurida ViraniSusilawati
Wina WinartiZaidah
Tujuan pembangunan bidang kesehatan adalah terwujudnya manusia yang sehat, cerdas, dan produktif.
Dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia tersebut, maka derajat kesehatan harus ditingkatkan antara lain melalui percepatan penurunan angka kematian bayi (AKB), angka kematian ibu (AKI) serta penanggulangan masalah gizi masyarakat. AKB diturunkan dari 34/1000 kelahiran hidup menjadi 24/1000 kelahiran hidup, dan AKI diturunkan Dri 228/100.000 kelahiran hidup menjadi 118/100.000 kelahiran hidup. Sedangkan anemia pada ibu hamil diharapkan turun dari 63,5 dan GAKY dari 27,7% menjadi 18%.
Anemia merupakan masalah kesehatan yang penting karena berperan dalam tingginya AKI, AKB serta rendahnya produktivitas kerja, prestasi olahraga dan kemampuan belajar penurunan prevalensi anemia sudah menjadi kesepakatan naional sehingga penanggulangan anemia gizi menjadi salah satu program prioritas untuk meningkatkan kulitas sumber daya manusia.
Untuk dapat melahirkan bayi sehat dengan selamat hanya mungkin apabila kesehatan ibu dalam kondisi yang baik. Saat ini masih banyak ibu hamil dan ibu pra hamil yang menderita gizi kurang yaitu kurang Eneri Kronis (KEK). Gangguan akibay kekurangan yodium (GAKY) dan Anemia Gizi. Kondisi ibu yang demikian merupakan faktor resiko kematian ibu mendadak pada masa persalinan dan pasca persalinan serta resiko melahirkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR).
UPAYA PENGANGGULANGAN ANEMIA YANG TELAH DILAKUKAN OLEH PEMERINTAH
SELAMA INI ADALAH MELAKUKAN PENYULUHAN GIZI UNTUK MENINGKATKAN
KESADARAN KONSUMSI GIZI SEIMBANG SESUAI DENGAN KEBUTUHAN SETIAP INDIVIDU DAN KELOMPOK SASARAN
MELALUI NASEHAT GIZI DI MEJA 4 POSYANDU
Suplementasi besi atau pemberin tablet/sirup besi merupakan salah satu upaya penting dalam pencegahan dan penanggulangan
anemia, karena jenis anemia yang terbanyak di Indonesia adalah “Anemia Kekurangan Besi”
Anemia tergantung derajat beratnya dapat mengakibatkan gangguan ringan sampai berat.
Anemia berat pada ibu hamil akan menambah resiko mendapatkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR), resiko perdarahan sebelum dan pada saat persalinan, yang dapat menyebabkan kematian ibu.
Anemia sedang dan ringan dapat menimbulkan gejala lesu, Lelah, pusing, yang bila terjadi pada anak sekolah akan mengurangi kapasitas dan kemampuan belajar
ANEMIA Anemia adalah suatu keadaan dimana kadar Haemoglobin (HB) di dalam darah kurang dari normal.Batas normal hemoglobin (HB) di kelompokan menurut umur dan jenis kelamin. Anak Balita : 11 gram/dl Anak Usia Sekolah : 12 gram/dl Wanita Dewasa : 12 gram/dl Laki-laki Dewasa : 13 gram/dl Ibu Hamil : 11 gram/dl Ibu Menyusui > 3 bulan : 12 gram/dl
Penyebab anemia
Sebagian besar penyebab anemia kekurangan zat besi yang diperlukan untuk pembentukan Haemoglobin, sehingga disebut “Anemia Kekurangan Zat Besi”, disebabkan :
Kurangnya konsumsi makanan kaya zat besi, terutama yang berasal dari sumber hewani.
Kekurangan zat besi karena kebutuhan yang meningkat seperti pada kehamilan, masa tumbuh kembang serta pada penyakit infeksi (malaria dan penyakit kronis lain misal TBC).
Kehilangan zat besi yang berlebihan pada perdarahan termasuk haid yang berlebihan, sering melahirkan dan pada infeksi cacing
Ketidak seimbangan antara kebutuhn tubuh akan zat besi dibandingkan dengan penyerapan dari makanan.
Akibat Anemia Kekurangan Zat Besi
1. Kekurangan zat besi dapat menimbulkan gangguan pada pertumbuhan baik sel tubuh maupun sel otak
2. Kekurangan Hb dalam darah mengakibatkan kurangnya oksigen yang di transport ke sel tubuh maupun otak, sehingga menimbulkan gejala-gejala seperti letih, lesu, dan cepat lelah
3. Penderita anemia kekurangan zat besi akan turun daya tahan tubuhnya, sehingga mudah terserang penyakit infeksi.
Upaya Pencegahan dan Penanggulangan
Meningkatkan konsumsi zat besi dari sumber alami melalui penyuluhan terutama makanan sumber hewani yang mudah diserap seperti hati, ikan, daging dan dan lain-lain. Selain itu perlu ditingkatkan juga makanan yang banyak vitamin C, dan vitamin A (buah-buahan dan sayuran) untuk membantu penyerapan zat besi dan membantu proses pembentukan Hb.
Fortifikasi bahan makanan yaitu menambahkan zat besi, asal folat, vitamin A dan asam amino esensial pada bahan makanan yang dimakan secara luas oleh kelompok sasaran.
Suplementasi zat besi-folat rutin selama jangka waktu tertentu untuk meningkatkan kadar Hb secara cepat. Dengan demikian suplementasi zat besi hanya merupakan saah satu upaya pencegahan dan penanggulangan anemia yang perlu diikuti dengan cara lain
Sasaran pemberian zat besi
Ibu hamil sampai masa nifas Balita (6–60 bulan ) Anak usia sekolah (6-12 tahun ) Remaja putri (12-18 tahun) Dan wanita masa subur
Tempat Pemberian
Puskesmas/Puskesmas Pembantu Polindes (Pondok Bersalin Desa)/ Bidan Di
Desa Posyandu Dukun Bayi Rumah Sakit Pemerintah/Swasta Pelayanan Swasta (Dokter, Bidan Praktek
Swasta dan Klinik) Apotek/Toko Obat Pos Obat Desa (POD)
Dosis dan Cara Pemberian
1. Dosis Pencegahan Ibu hamil sampai masa nifas : Sehari 1 tablet
berturut-turut selama minimal 90 hari masa kehamilannya sampai 42 hari setelah melahirkan. Pemberian mulai pada waktu pertama kali ibu hamil memeriksakan kehamilannya (K1)
Balita 6-12 bulan : sehari ½ sendok takar berturut-turut selama 60 hari, balita 12-60 bulan : sehari 1 sendok takar berturut-turut selama 60 hari
Anak Usia Sekolah (6-12 tahun) sehari ½ tablet 2 kali seminggu selama 3 bulan
Remaja Puteri dan WUS sehari 1 tablet selama 10 hari pada waktu haid.
2. Dosis pengobatan
Diberikan pada sasaran yang anemia (kadar Hb kurang dari batas ambang)
Ibu hamil sampai masa nifas Bila kadar Hb < 11 gr% pemberian menjadi 3 tablet sehari selama 90 hari pada kehamilannya sampai 42 hari setelah melahirkan
BalitaBila kadar Hb < 11 gr% pemerian menjadi :
o 6-12 bulan : 3x ½ sendok takar selama 60 hario 12-60 bulan : 3x1 sendok takar selama 60 hari.
Anak usia sekolah Bila kadar Hb < 12 gr% pemberian menjadi 3x ½ tablet seminggu 2 kali selama 3 bulan
Remaja putri dan wanita usia subur Bila kadar Hb <12 gr% pemberian 3 tablet sehari selama 10 hari pada waktu haid.
Tabel Cara Pemberian Zat Besi Pada Tiap Kelompok Sasaran
Kelompok
sasaran
Ibu
Hamil
sampai
Masa
Nifas
Bayi (6-
12
bulan)
Anak
Balita
(12-60
bulan)
Anak
Usia
Sekolah
(6-12
tahun)
Remaja
Puteri
(12-18
tahun)
WUS
Saat/waktu
pemberian
Setiap
hari
minimal
90 hari
Setiap
hari
selama 60
hari
2 kali/mg
selama
60 hari
2 kali/mg
selama
90 hari
1 kali/
mg
selama
16 mg
Dosis
pencegaha
n
1x1 tablet
1x ½
sendok
takar
1x1
sendok
takar
1x ½
tablet
1x1
tablet
Dosis
pengobata
n
3x1 tablet
3x ½
sendok
takar
3x1
sendok
takar
3x ½
tablet
1x1
tablet
Catatan Yang Perlu di Perhatikan :
Pengukuran kadar Hb menggunakan metode CyanmethemoglobinPada anemia berat (kadar < 8 gr/dl) agar dirujuk ke RS untuk pemeriksaan dan pengobatan lebih lanjut sambil diberikan 3x1 tablet dosis pencegahan.Pasa beberapa orang pemberian tablet/sirup besi ini dapat menimbulkan gejala-gejala seperti mual, nyeri lambung, muntah kadang-kadang terjadi diare atau malah sulit buang air besar untuk mencegah timbulnya gejala ini dianjurkan minum tablet atau sirupnya setelah makan pada malam hari Untuk meningkatkan penyerapan besi tidak dianjurkan minum tablet/sirup bersama-sama dengan susu, teh, kopi, tablet kalk atau obat sakit magh.
Kesimpulan
Kegiatan penanggulangan anemia gizi untuk bayi, balita, anak, remaja, WUS, ibu hamil sampai masa nifas, perlu terus dilaksanakan secara berkesinambungan untuk mencapai sumber daya manusia dan generasi yang berkualitas.
Meskipun peningkatan status kesehatan dan gizi untuk bayi, balita, anak, remaja, WUS, ibu hamil sampai masa nifas merupakan tanggung jawab masing-masing seperti orang tua, keluarga, pendidik, petugas kesehatan, tokoh pemuda agama serta masyarakat sangat berperan dalam mendukung upaya diatas agar dapat berjalan dengan sukses.
Terima kasih