Upload
bariqbiyyu
View
117
Download
6
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Indonesia memiliki banyak potensi dan sumber daya alam yang belum dikembangkan secara maksimal, termasuk di dalamnya di sektor pariwisata. Pembangunan bidang pariwisata diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, karena sektor pariwisata merupakan salah satu sektor pembangunan di bidang ekonomi. Kegiatan pariwisata merupakan salah satu sektor non migas yang diharapkan dapat memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap perekonomian negara. Usaha mengembangkan dunia pariwisata Indonesia ini didukung dengan UU nomor 9 tahun 1990 dan UU no 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan yang menyebutkan keberadaan objek wisata pada suatu daerah akan sangat menguntungkan, antara lain meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD), meningkatnya taraf hidup masyarakat, dan memperluas kesempatan kerja mengingat semakin banyaknya pengangguran saat ini, meningkatkan rasa cinta lingkungan serta melestarikan alam dan budaya setempat. Oleh karena itu pengembangan dan pelaksanaan kepariwisataan harus diupayakan secara terencana, bertahap, dan berkesinambungan setelah melalui pengkajian secara cermat. Salah satu daerah yang mempunyai potensi cukup besar dan sejak lama telah diproyeksikan untuk suatu daerah tujuan wisata yang diandalkan adalah Kota Lama Semarang. Kota Lama Semarang adalah suatu kawasan di Kota Semarang yang menjadi pusat perdagangan pada abad 19-20. Pada masa itu, untuk mengamankan warga dan wilayahnya, maka kawasan itu dibangun benteng, yang dinamai benteng Vijhoek. Untuk mempercepat jalur perhubungan antar ketiga pintu gerbang dibenteng itu maka dibuat jalan-jalan perhubungan, dengan jalan utamanya dinamai : Heeren Straat. Saat ini bernama Jl. Let Jen Soeprapto. Salah satu lokasi pintu benteng yang ada sampai saat ini adalah Jembatan Berok, yang disebut De Zuider Por. Kawasan Kota Lama Semarang disebut juga Outstadt. Luas kawasan ini sekitar 31 hektare. Dilihat dari kondisi geografi, nampak bahwa kawasan ini terpisah dengan daerah sekitarnya, sehingga nampak seperti kota tersendiri, sehingga mendapat julukan "Little Netherland". Kawasan Kota Lama Semarang ini merupakan saksi bisu sejarah Indonesia masa kolonial Belanda lebih dari 2 abad, dan lokasinya berdampingan dengan kawasan ekonomi. Di tempat ini ada sekitar 50 bangunan kuno yang masih berdiri dengan kokoh dan mempunyai sejarah Kolonialisme di Semarang. Bangunan di Kota Lama Semarang secara umum karakter bangunan di wilayah ini mengikuti bangunan-bangunan di benua Eropa sekitar tahun 1700-an. Hal ini bisa dilihat dari detail bangunan yang khas dan ornamen-ornamen yang identik dengan gaya Eropa. Seperti ukuran pintu dan jendela yang luar biasa besar, penggunaan kaca-kaca berwarna, bentuk atap yang unik, sampai adanya ruang bawah tanah. Berikut beberapa dokumentasi bangunan yang berada di kawasan Kota Lama Semarang:
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Indonesia memiliki banyak potensi dan sumber daya alam yang belum dikembangkan
secara maksimal, termasuk di dalamnya di sektor pariwisata. Pembangunan bidang pariwisata
diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, karena sektor pariwisata merupakan
salah satu sektor pembangunan di bidang ekonomi. Kegiatan pariwisata merupakan salah satu
sektor non migas yang diharapkan dapat memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap
perekonomian negara. Usaha mengembangkan dunia pariwisata Indonesia ini didukung
dengan UU nomor 9 tahun 1990 dan UU no 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan yang
menyebutkan keberadaan objek wisata pada suatu daerah akan sangat menguntungkan, antara
lain meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD), meningkatnya taraf hidup masyarakat,
dan memperluas kesempatan kerja mengingat semakin banyaknya pengangguran saat ini,
meningkatkan rasa cinta lingkungan serta melestarikan alam dan budaya setempat. Oleh
karena itu pengembangan dan pelaksanaan kepariwisataan harus diupayakan secara
terencana, bertahap, dan berkesinambungan setelah melalui pengkajian secara cermat.
Salah satu daerah yang mempunyai potensi cukup besar dan sejak lama telah
diproyeksikan untuk suatu daerah tujuan wisata yang diandalkan adalah Kota Lama
Semarang. Kota Lama Semarang adalah suatu kawasan di Kota Semarang yang menjadi
pusat perdagangan pada abad 19-20. Pada masa itu, untuk mengamankan warga dan
wilayahnya, maka kawasan itu dibangun benteng, yang dinamai benteng Vijhoek. Untuk
mempercepat jalur perhubungan antar ketiga pintu gerbang dibenteng itu maka dibuat jalan-
jalan perhubungan, dengan jalan utamanya dinamai : Heeren Straat. Saat ini bernama Jl. Let
Jen Soeprapto. Salah satu lokasi pintu benteng yang ada sampai saat ini adalah Jembatan
Berok, yang disebut De Zuider Por.
Kawasan Kota Lama Semarang disebut juga Outstadt. Luas kawasan ini sekitar 31
hektare. Dilihat dari kondisi geografi, nampak bahwa kawasan ini terpisah dengan daerah
sekitarnya, sehingga nampak seperti kota tersendiri, sehingga mendapat julukan "Little
Netherland". Kawasan Kota Lama Semarang ini merupakan saksi bisu sejarah Indonesia
masa kolonial Belanda lebih dari 2 abad, dan lokasinya berdampingan dengan kawasan
ekonomi. Di tempat ini ada sekitar 50 bangunan kuno yang masih berdiri dengan kokoh dan
1
mempunyai sejarah Kolonialisme di Semarang. Bangunan di Kota Lama Semarang secara
umum karakter bangunan di wilayah ini mengikuti bangunan-bangunan di benua Eropa
sekitar tahun 1700-an. Hal ini bisa dilihat dari detail bangunan yang khas dan ornamen-
ornamen yang identik dengan gaya Eropa. Seperti ukuran pintu dan jendela yang luar biasa
besar, penggunaan kaca-kaca berwarna, bentuk atap yang unik, sampai adanya ruang bawah
tanah. Berikut beberapa dokumentasi bangunan yang berada di kawasan Kota Lama
Semarang:
Gambar 1.1.1. Gambar 1.1.2.
Gambar 1.1.3. Gambar 1.1.4.
Gambar 1.1.5. Gambar 1.1.6.
Namun dengan seiring berjalannya waktu, saat ini kawasan Kota Lama Semarang
tersebut mempunyai beberapa masalah yang cukup serius yang dianggap sangat
mempengaruhi minat para wisatawan untuk datang ke kawasan tersebut yaitu dataran
2
kawasan tersebut sedikit demi sedikit sudah mulai terpendam hingga dibawah batas air laut
sehingga menjadikan air sungai tidak bisa hanyut ke laut namun justru kembali ke dataran
Kota Lama Semarang sehingga kawasan Kota Lama Semarang mudah tergenang banjir dan
mulai menurunnya citra wisata Kota Lama Semarang dikarenakan sangat tidak terawatnya
bangunan-bangunan di kawasan tersebut sehingga bangunan-bangunan tersebut terlihat
kumuh.
Oleh karena itu kami mempunyai beberapa program perencanaan pengembangan
wisata bagi Kota Lama Semarang yaitu diantara lainnya adalah perencanaan secara
terstruktur untuk membersihkan bangunan-bangunan yang berada di kawasan Kota Lama
Semarang sehingga kawasan tersebut selalu terlihat bersih dan nyaman untuk dikunjungi para
wisatawan, perencanaan relokasi bangunan-bangunan liar yang terdapat di kawasan tersebut
sehingga menghilankan kesan kumuh, dan perencanaan perbaikan instalasi drainase Kota
Lama Semarang agar kawasan tersebut tidak mudah terkena banjir. Program pengembangan
wisata yang telah kami buat tersebut ialah beberapa program yang kami jadikan fokus utama
dalam perencanaan program pengembangan wisata Kota Lama ini namun di sini kami tetap
akan memberikan berbagai macam penjelasan mengenai berbagai macam program
perencanaan pengembangan wisata lainnya yang diperuntukkan bagi wisata Kota Lama
Semarang.
1.2. Rumusan Masalah
Dalam Penelitian ini, peneliti mengambarkan masalah yang akan dilakukan penelitian
yakni antara lain:
a. Faktor apa saja yang mempengaruhi kedatangan wisatawan ke daerah wisata Kota
Lama Semarang?
b. Objek wisata apa saja yang dapat dikembangkan di daerah wisata Kota Lama
Semarang?
c. Solusi apa saja yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah-masalah yang
bermunculan di kawasan wisata Kota Lama Semarang saat ini?
d. Bagaimana perencanaan pengembangan daerah wisata Kota Lama Semarang?
e. Bagaimana strategi yang digunakan guna menjadikan wisata Kota Lama Semarang
tersebut sebagai tempat wisata ungulan di Semarang?
3
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Menganalisis faktor yang mempengaruhi kedatangan wisatawan ke kawasan wisata
Kota Lama Semarang
b. Menganalisis objek wisata yang dapat dikembangkan di kawasan wisata Kota Lama
Semarang
c. Menganalisis kelayakan pengembangan kawasan Kota Lama Semarang
d. Menyusun kebijakan untuk pengembangan daerah wisata Kota Lama Semarang
1.4. Ruang Lingkup
Kajian dibatasi yaitu mengkaji pengembangan kawasan wisata Kota Lama Semarang
dengan asumsi objek wisata yang lain yang terdapat di kawasan wisata Kota Lama
Semarang dikembangkan oleh pihak lain.
4
BAB II
TINJAUAN LITERATUR
2.1. Perencanaan
Perencanaan pada dasarnya merupakan cara, teknik, atau metode untuk mencapai
tujuan yang diinginkan secara tepat, terarah, dan efisien sesuai dengan sumber daya yang
tersedia. Sedangkan secara umum perencanaan pembangunan adalah cara atau teknik
untuk mencapai tujuan pembangunan secara tepat, terarah, dan efisien sesuai dengan
kondisi negara atau daerah yang bersangkutan. Sedang tujuan pembangunan pada
umumnya untuk mendorong proses pembangunan secara cepat guna mewujudkan
masyarakat maju, makmur, dan sejahtera. (Sjafrizal, 2009)
2.2. Konsep Pariwisata
Dari banyak literatur ada bermacam-macam pendapat tentang definisi dari pariwisata,
namun kesemuanya mempunyai tujuan yang hampir sama.
Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk rekreasi atau liburan, dan
juga persiapan yang dilakukan untuk aktivitasini. Seorang wisatawan atau turis adalah
seseorang yang melakukan perjalanan paling tidak sejauh 80 km (50 mil) dari rumahnya
dengan tujuan rekreasi, merupakan definisi oleh Organisasi Pariwisata Dunia.
2.3. Daya Tarik dan Objek Pariwisata
Menurut Fandeli (2000 : 58) Objek wisata adalah perwujudan dari ciptaan manusia,
tata hidup, seni budaya serta sejarah bangsa dan tempat atau keadaan alam yang
mempunyai daya tarik untuk dikunjungi wisatawan.
2.4. Studi Kelayakan Proyek
Studi kelayakan proyek adalah penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek
(biasanya merupakan proyek investasi) dilaksanakan dengan berhasil. Pengertian
keberhasilan ini mungkin bisa ditafsirkan berbeda-beda. Ada yang menafsirkan dalam
artian yang lebih terbatas, ada juga yang menafsirkan dalam arti luas. Artinya yang lebih
terbatas, terutama dipergunakan oleh pihak swasta yang lebih berminat tentang manfaat
ekonomis suatu investasi.
5
2.5. Analisis Finansial
Analisis finansial adalah analisis kelayakan yang melihat dari sudut pandang petani
sebagai pemilik. Analisis finansial diperhatikan didalamnya adalah dari segi cash-flow yaitu
perbandingan antara hasil penerimaan atau penjualan kotor (gross-sales) dengan jumlah
biaya-biaya (total cost) yang dinyatakan dalam nilai sekarang untuk mengetahui kriteria
kelayakan atau keuntungan suatu proyek. Hasil finansial sering juga disebut “private returns”.
Beberapa hal lain yang harus diperhatikan dalam analisis finansial ialah waktu didapatkannya
returns sebelum pihak-pihak yang berkepentingan dalam pembangunan proyek kehabisan
modal.
6
BAB III
METODOLOGI
3.1. Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Metode penelitian yang
dipakai adalah metode kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan data primer dan data
sekunder.
3.2. Metode Pengambilan Data
Teknik pengumpulan data primer dengan melakukan observasi (pengamatan
langsung) dan wawancara kepada pihak yang berkaitan, sedangkan untuk data sekunder
diperoleh dari studi pustaka dan literatur yang bersumber dari internet.
3.3. Metode Analisis
Salah satu metode analisis yang digunakan dalam penyusunan proposal
pengembangan wisata ini ialah dengan mengunakan metode analisis finansial untuk
menentukan kelayakan pengembangan wisata Kota Lama Semarang untuk menarik investor.
Untuk analisis finansial tersebut dipakailah nilai-nilai di bawah ini.
7
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Kondisi Kota Lama Semarang
Gambar Beberapa Bangunan di Kota Lama Semarang
Gambar 1.1.1. Gambar 1.1.2.
Gambar 1.1.3. Gambar 1.1.4.
Gambar 1.1.5. Gambar 1.1.6.
8
4.2. Faktor yang Mempengaruhi Kedatangan Wisatawan ke Daerah Wisata Kota Lama
Semarang
a. Daya tarik Kota Lama Semarang
Kawasan Kota Lama Semarang memang masih cukup memikat untuk dikunjungi.
Berbagai bangunan kuno zaman Belanda menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung di
kawasan kota lama Semarang yang berada tidak jauh dari jantung kota.
Kota lama yang cukup luas ini terletak di dekat pasar Johar, pasar tradisional terbesar di
Semarang. Salah satu bangunan yang cukup memikat yakni Gereja Blenduk. Sebuah
bangunan dengan kubah pada puncak gereja yang cukup menonjol, sehingga oleh orang Jawa
disebut mblenduk atau blenduk. Di bagian kanan dan kiri bangunan utama terdapat menara
dengan kubah kecil diatasnya.
Gereja tertua di Jawa Tengah yang dibangun sejak 1753 ini sudah mengalami
berbagai perubahan. Awalnya, berbentuk rumah panggung Jawa, dengan atap yang sesuai
dengan arsitektur Jawa. Setelah mengalami berbagai perombakan, pada 1894 gedung ini
dibangun kembali oleh H.P.A. de Wilde dan W.Westmas dengan dua menara dan atap kubah
dengan penutup lapisan logam seperti saat ini. Keterangan mengenai Wilde dan Wetmas ini
tertulis pada kolom di belakang mimbar. Kini, gereja tersebut resmi bernama GPIB-
Immanuel (Gereja Protestan di Indonesia Bagian Barat).
Berbeda dari bangunan lain yang tidak menonjolkan bentuk, gedung dengan gaya neo
klasik yang terletak di Jalan Letjen Suprapto No.32 sangat mudah dikenali karena gaya
arsitekturnya yang lebih menonjol dari bangunan lain di sekitarnya. Hingga kini, gereja masih
aktif digunakan untuk kebaktian Minggu dan peribadatan di hari-hari besar keagamaan.
Persis di samping gereja tersebut terdapat Taman Srigunting yang cukup rindang. Di taman
ini, banyak wisatawan yang sekedar duduk-duduk menikmati suasana kota lama sembari
menikmati sedikit jajanan yang dijual pedagang. Ruangan gereja juga memiliki interiornya
yang cantik, dihiasi lampu gantung kristal, bangku-bangku ala Belanda dan kursinya yang
semua masih asli. Di dalam ruang memang tidak terlalu besar, namun arsitektur bangunan ini
sangat mengesankan.
Bangunan lain yang juga merupakan bangunan kuno di sekitar kawasan itu yakni
Gedung Jiwasraya, kantor Kerta Niaga, gedung Marba, Stasiun kereta api Tawang. Dan
sejumlah bangunan kuno lain yang juga masih terawat dan digunakan. Selain untuk
menikmati suasana kota lama, bangunan ini juga menjadi tempat favorit untuk melakukan
fotoprewedding.
9
Bukan hanya dari warga Semarang, warga luar Semarang juga melakukan foto preweddingdi
kawasan ini. Sayangnya, jika malam kawasan kota lama belum begitu bergairah. Pemkot
Semarang sendiri telah memiliki berbagai program untuk kawasan ini. Antara lain
menghidupkannya dengan berbagai pertunjukan seni di malam hari serta city walk di hari-
hari tertentu. Namun hingga kini niatan tersebut belum juga terlihat. Selain itu, rob dan banjir
juga masih menjadi masalah yang belum teratasi untuk kawasan ini.
b. Aksesbilitas menuju Kota Lama Semarang
Akses yang dapat digunakan untuk menuju kawasan Kota Lama Semarang dapat
ditempuh dengan berbagai macam alternatif yaitu dengan transportasi angkutan umum,
kendaraan beroda dua atau kendaraan beroda empat, dan becak yang dapat ditumpangi
dimulai dari kawasan Pasar Johar menuju kawasan Kota Lama Semarang.
c. Pelayanan di Kota Lama Semarang
Pelayanan yang terdapat di wisata Kota Lama Semarang ini ialah pelayanan tempat
parkir dan pelayanan pengadaan taman yang disertai dengan penyediaan bangku-bangku
taman.
4.3. Pengembangan Objek Wisata Kota Lama Semarang
I. REKONTRUKSI BANGUNAN Perbaikan Drainase
Dataran kawasan Kota Lama Semarang tersebut sedikit demi sedikit sudah mulaii terpendam hingga dibawah batas air laut sehingga menjadikan air sungai tidak bisa hanyut ke laut namun justru kembali ke dataran Kota Lama Semarang sehingga kawasan Kota Lama Semarang mudah tergenang banjir. Oleh karena itu dibutuhkan perbaikan instalasi drainase yang terdapat di seputar kawasan Kota Lama Semarang. Perbaikan drainase tersebut akan diterapkan sepanjang 100 meter. Berikut ialah desain denah rancangan penerapan perbaikan drainase di kawasan Kota Lama Semarang:
10
Gambar Perancangan Drainase 1
Gambar Perancangan Drainase 2
Pembangunan Tempat ParkirPelayanan tempat parkir merupakan salah satu poin yang terpenting bagi
pengembangan wisata ini karena akan sangat mempengaruhi tingkat kenyamanan bagi para wisatawan atau pengunjung yang datang ke kawasan ini. Maka akan dibangun kembali lahan parkir seluas 10 x 50 meter yang berada di kawasan sekitar Gereja Blenduk.
Pembangunan Lampu TamanPengadaan lampu taman sekiranya juga cukup penting bagi program
pengembangan wisata ini demi terwujudnya keamanan dan kenyamanan bagi pengunjung Kota Lama Semarang. Jumlah pengadaan lampu taman ailah sebanyak 10 buah yang akan dibangun di wilayah-wilayah yang dianggap masih minim penerangan saat di malam hari.
11
Pembangunan Papan InformasiPembangunan papan informasi sangat lah penting bagi pihak wisatawan yang
berkunjung ke kawasan Kota Lama Semarang karena hal tersebut akan sangat membantu mereka dalam menemukan lokasi yang ingin mereka tuju secara lebih mudah dan spesifik. Akan dibangun papan informasi di kawasan tersebut sebanyak tiga buah yaitu di kawasan utara, kawasan selatan, dan kawasan pusat Kota Lama Semarang.
Relokasi Pasar AyamPasar Ayam yang berada di kawasan Kota Lama Semarang tersebut sekiranya
sangat menggangu bagi para wisatawan sehingga perlu diadakannya program relokasi wilayah Pasar Ayam tersebut. Lokasi Pasar Ayam tersebut akan dipindahkan ke tempat yang lebih tepat yaitu khususnya bukan berada di pusat kawasan Kota Lama Semarang.
Pembangunan PantryPantry yang akan dibangun ialah diperuntukan bagi tempat para petugas yang
berkerja di wisata Kota Lama Semarang tersebut. Pantry yang akan dibangun ialah seluas 20 x 25 meter.
Pembangunan Kantor Pusat InformasiPembangunan Kantor Pusat Informasi sekiranya sangat penting bagi para
wisatawan atau pengunjung Kota Lama Semarang karena melalui tempat tersebut lah mereka akan mendapatkan informasi yang lebih jelas dan terperinci tentang berbagai macam hal yang berkaitan dengan wisata Kota Lama Semarang. Bangunan kantor pusat informasi tersebut akan dibangun seluas 50 x 35 meter.
Pembangunan Kios Oleh-olehPembangunan Kios Oleh-oleh tersebut sangat penting karena akan menambah
daya tarik bagi wisatawan yang berkunjung. Pembangunan kios tersebut ialah seluas 30 x 25 meter.
Pengadaan Toilet UmumPegadaan toilet umum akan sangat berpengaruh bagi kenyaman pengunjung
yang datang karena pembangunan tersebut ialah pembangunan yang menjadikan layanan publik di wisata Kota Lama Semarang ini lebih teratur dan terpelihara. Kawasan toilet umum ini akan dibangun seluas 30 x 60 meter.
12
II. PEMBUATAN MEDIA PROMOSI Pembuatan Website
Website ialah salah satu media promosi yang akan sangat efektif dan efisien untuk mengenalkan keberadaan wisata Kota Lama Semarang tersebut karena saat ini dunia internet memang sudah sangat diminati oleh berbagai macam kalangan dan menjadi sebuah media yang sangat mudah untuk menyebarluaskan informasi secara lebih cepat. Berikut ialah tampilan desain yang telah kami buat bagi program pengembangan wisata Kota Lama Semarang:
Gambar tampilan situs resmi Kota Lama Semarang
Pembuatan PosterPoster juga merupakan media informasi yang sangat fenomenal dan sangat
efektif. Dalam program pengembangan wisata Kota Lama Semarang ini kami akan mencetak poster sebanyak 300 eksemplar yang akan ditempel di pusat-pusat keramaian yang berada di kota Semarang. Berikut ialah desain tampilan poster yang telah kami buat:
13
Desain Poster 1 Desain Poster 2
Desain Poster 3
Pembuatan BalihoBaliho juga merupakan media informasi yang sangat fenomenal dan sangat
efektif. Dalam program pengembangan wisata Kota Lama Semarang ini kami akan mendirikan baliho sebanyak 25 buah yang akan didirikan di pusat-pusat keramaian yang berada di kota Semarang. Berikut ialah desain tampilan Baliho yang telah kami buat:
14
Tampilan Baliho
Pembuatan Sign SystemPembuatan sign system merupakan perencanaan yang cukup penting karena
akan memudahkan para pengunjung utnk dapat mengenali jenis-jenis kawasan yang berada di wilayah Kota Lama Semarang. Berikut ialah desain tampilan sign system yang telah kami buat:
Gambar Sign System Kota Lama Semarang
15
Pembuatan BrosurBrosur juga merupakan media informasi yang sangat fenomenal dan sangat
efektif. Dalam program pengembangan wisata Kota Lama Semarang ini kami akan mencetak brosur sebanyak 500 eksemplar yang akan ditempel di pusat-pusat keramaian yang berada di kota Semarang.
III. PELAKSANAAN FESTIVAL
Setelah kawasan wisata Kota Lama Semarang telah dibersihkan dan beberapa tempat
di sana telah direlokasi maja akan diadakan Festival Kota Lama Semarang agar wisata
tersebut dapat lebih dikenang dengan citra yang lebih baik. Dalam festival tersebut juga akan
diadakan kontes fotografi yang akan mengangkat tema tentang keindahan Kota Lama
Semarang atau segala hal yang berhubungan dengan Kota Lama Semarang yang kemudian
hasil karya terbaik dari kontes fotografi tersebut akan dimasukakan di galeri pusat informasi
Kota Lama Semarang yang akan berguna juga untuk menarik lebih banyak pengunjung.
VI. KETENAGAKERJAAN
Pembuatan seragam bagi petugas keamanan dan petugas kebersihan di wisata Kota
Lama Semrang juga merupakan hal yang penting karena akan menjadikan pengelolaaan
wisata tersebut agar terlihat lebih terstruktur. Akan dibuat seragam bagi petugas keamanan
sebanyak 10 buah dan seragam bagi petugas kebersihan sebanyak 30 buah.
16
4.4. Alokasi Dana Pengembangan Wisata Kota Lama Semarang
No. Uraian (Kegiatan/Rincian Barang) Keterangan HargaREKONTRUKSI BANGUNAN1. Perbaikan Drainase 100 Meter Rp 250.000.000,-2. Pembangunan Tempat Parkir 10 x 50 Meter Rp 170.000.000,-3. Pembangunan Lampu Taman 15 Buah Rp 65.000.000,-4. Pembangunan Papan Informasi 3 Buah Rp 35.000.000,-5. Relokasi Pasar Ayam Rp 320.000.000,-6. Renovasi Bangunan Rp 500.000.000,-7. Pembangunan Pantry 20 x 25 Meter Rp 230.000.000,-8. Pembangunan Kantor Pusat
Informasi50 x 35 Meter Rp 750.000.000,-
9. Pembangunan Kios Oleh-oleh 30 x 25 Meter Rp 300.000.000,-10. Pengadaan Toilet Umum 30 x 60 Meter Rp 800.000.000,-11. Pendirian Bangku Taman 20 Buah Rp 750.000.000,-TOTAL DANA REKONTRUKSI BANGUNAN Rp 4.170.000.000.,-PEMBUATAN MEDIA PROMOSI1. Pembuatan Website Rp 25.000.000,-2. Pembuatan Poster 300 Eksemplar Rp 15.000.000,-3. Pembuatan Baliho 25 Buah Rp 50.000.000,-4. Pembuatan Sign System 3 Cetakan Rp 35.000.000,-5. Pembuatan Brosur 500 Eksemplar Rp 21.000.000,-TOTAL DANA PEMBUATAN MEDIA PROMOSI Rp 146.000.000,-PENGADAAN FESTIVAL1. Pembuatan Booth Festival 30 Buah Rp 100.000.000,-2. Pembuatan Panggung Festival - Rp 250.000.000,-3. Pembuatan Kios Merchandise - Rp 600.000.000,-4. Program Kontes Fotografi - Rp 100.000.000,-5. Pembuatan Baliho Acara Festival 10 Buah Rp 15.000.000,-6. Pembuatan Iklan TV Acara Festival - Rp 30.000.000,-TOTAL DANA PENGADAAN FESTIVAL Rp 1.095.000.000,-KETENAGAKERJAAN1. Pembuatan Seragam Pekerja
Keamanan10 Buah Rp 15.000.000,-
2. Pembuatan Seragam Petugas Kebersihan
30 Buah Rp 35.000.000,-
3. Upah Pekerja Keamanan Sebanyak 10 Orang
Periode Satu Tahun
Rp 150.000.000,-
4. Upah Petugas Kebersihan Sebanyak 30 Buah
Periode Satu Tahun
Rp 350.000.000,-
TOTAL DANA KETENAGAKERJAAN Rp 550.000.000,-TOTAL KESELURUHAN Rp 5.961.000.000,-
17
BAB V.
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
5.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan penyusunan proposal maka dapat ditarik kesimpulan yaitu
program perencanaan pengembangan wisata bagi Kota Lama Semarang yaitu diantara lainnya
adalah perencanaan secara terstruktur untuk membersihkan bangunan-bangunan yang berada
di kawasan Kota Lama Semarang sehingga kawasan tersebut agar terlihat selalu terlihat
bersih dan nyaman untuk dikunjungi para wisatawan akan menjadi poin yang terpenting
dalam program pengembangan wisata Kota Lama Semarang tersebut, perencanaan relokasi
bangunan-bangunan liar yang terdapat di kawasan tersebut sehingga menghilangkan kesan
kumuh serta perencanaan perbaikan instalasi drainase Kota Lama Semarang agar kawasan
tersebut tidak mudah terkena banjir juga akan menjadi fokus utama dalam program
pengembangan wisata yang telah kami buat.
5.2. Rekomendasi Kebijakan Pengembangan Wisata Kota Lama Semarang
Seharusnya pemerintah Kota Semarang lebih memperhatikan lagi masalah
penanggualangan banjir yang sering terjadi di beberpa wilayah Semarang dan wisata Kota
Lama Semarang aialh salah satu tempat yang ikut terkena permasalahan banjir tersebut
padahal tempat wisata tersebut akan sangat mempengaruhi kemajuan dalam bidang
pariwisata di kota Semarang yang tentunya juga akan mendatangkan keuntungan dari
banyaknya wistawan yang datang untuk berkunjung ke sana.
5.3. Saran
1. Pengelolaan objek wisata Kota Lama Semarang oleh pemerintah kota Semarang belum
efektif dan efisien dari segi waktu dan penyediaan anggaran. Hal ini dikarenakan tidak
maunya masyarakat setempat untuk melepaskan pengelolaan kepada pemerintah. Untuk itu
perlu adanya sosialisasi kepada masyarakat tentang sistem pengelolaan objek wisata ini dan
diberdayakannya masyarakat setempat untuk ikut andil dalam usaha pengembangan objek
wisata ini.
2. Kepada investor dan pihak swasta yang ingin mengembangkan objek wisata Kota Lama
Semarang agar memperhatikan lingkungan mengingat lokasi berada di kawasan pemukiman
penduduk.
18
3. Penelitian ini hanya dilakukan pada satu objek wisata Kota Lama Semarang, diharapkan
ada penelitian lain untuk daerah yang lain pada satu kawasan mengingat penelitian ini bisa
menjadi estimasi yang logis dari sisi kelayakan dan akan ada usaha-usaha yang mengikuti di
sekita objek wisata baik kuliner, penginapan, souvenir, dan lain-lain.
19
DAFTAR PUSTAKA
http://konsep-pariwisata.blogspot.com/http://id.wikipedia.org/wiki/Pariwisatahttp://irtusss.blogspot.com/2011/02/analisis-finansial-dan-ekonomi.htmlhttp://travel.kompas.com/read/2012/07/07/10294993/Gereja.Blenduk.Daya.Tarik.Pesona.Kota.Lama.
20