26
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia memiliki banyak potensi dan sumber daya alam yang belum dikembangkan secara maksimal, termasuk di dalamnya di sektor pariwisata. Pembangunan bidang pariwisata diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, karena sektor pariwisata merupakan salah satu sektor pembangunan di bidang ekonomi. Kegiatan pariwisata merupakan salah satu sektor non migas yang diharapkan dapat memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap perekonomian negara. Usaha mengembangkan dunia pariwisata Indonesia ini didukung dengan UU nomor 9 tahun 1990 dan UU no 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan yang menyebutkan keberadaan objek wisata pada suatu daerah akan sangat menguntungkan, antara lain meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD), meningkatnya taraf hidup masyarakat, dan memperluas kesempatan kerja mengingat semakin banyaknya pengangguran saat ini, meningkatkan rasa cinta lingkungan serta melestarikan alam dan budaya setempat. Oleh karena itu pengembangan dan pelaksanaan kepariwisataan harus diupayakan secara terencana, bertahap, dan berkesinambungan setelah melalui pengkajian secara cermat. Salah satu daerah yang mempunyai potensi cukup besar dan sejak lama telah diproyeksikan untuk suatu daerah tujuan wisata yang diandalkan adalah Kota Lama Semarang. Kota Lama Semarang adalah suatu kawasan di Kota Semarang yang menjadi pusat perdagangan pada abad 19-20. Pada masa itu, untuk 1

program perencanaan pengembangan wisata bagi Kota Lama Semarang

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Indonesia memiliki banyak potensi dan sumber daya alam yang belum dikembangkan secara maksimal, termasuk di dalamnya di sektor pariwisata. Pembangunan bidang pariwisata diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, karena sektor pariwisata merupakan salah satu sektor pembangunan di bidang ekonomi. Kegiatan pariwisata merupakan salah satu sektor non migas yang diharapkan dapat memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap perekonomian negara. Usaha mengembangkan dunia pariwisata Indonesia ini didukung dengan UU nomor 9 tahun 1990 dan UU no 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan yang menyebutkan keberadaan objek wisata pada suatu daerah akan sangat menguntungkan, antara lain meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD), meningkatnya taraf hidup masyarakat, dan memperluas kesempatan kerja mengingat semakin banyaknya pengangguran saat ini, meningkatkan rasa cinta lingkungan serta melestarikan alam dan budaya setempat. Oleh karena itu pengembangan dan pelaksanaan kepariwisataan harus diupayakan secara terencana, bertahap, dan berkesinambungan setelah melalui pengkajian secara cermat. Salah satu daerah yang mempunyai potensi cukup besar dan sejak lama telah diproyeksikan untuk suatu daerah tujuan wisata yang diandalkan adalah Kota Lama Semarang. Kota Lama Semarang adalah suatu kawasan di Kota Semarang yang menjadi pusat perdagangan pada abad 19-20. Pada masa itu, untuk mengamankan warga dan wilayahnya, maka kawasan itu dibangun benteng, yang dinamai benteng Vijhoek. Untuk mempercepat jalur perhubungan antar ketiga pintu gerbang dibenteng itu maka dibuat jalan-jalan perhubungan, dengan jalan utamanya dinamai : Heeren Straat. Saat ini bernama Jl. Let Jen Soeprapto. Salah satu lokasi pintu benteng yang ada sampai saat ini adalah Jembatan Berok, yang disebut De Zuider Por. Kawasan Kota Lama Semarang disebut juga Outstadt. Luas kawasan ini sekitar 31 hektare. Dilihat dari kondisi geografi, nampak bahwa kawasan ini terpisah dengan daerah sekitarnya, sehingga nampak seperti kota tersendiri, sehingga mendapat julukan "Little Netherland". Kawasan Kota Lama Semarang ini merupakan saksi bisu sejarah Indonesia masa kolonial Belanda lebih dari 2 abad, dan lokasinya berdampingan dengan kawasan ekonomi. Di tempat ini ada sekitar 50 bangunan kuno yang masih berdiri dengan kokoh dan mempunyai sejarah Kolonialisme di Semarang. Bangunan di Kota Lama Semarang secara umum karakter bangunan di wilayah ini mengikuti bangunan-bangunan di benua Eropa sekitar tahun 1700-an. Hal ini bisa dilihat dari detail bangunan yang khas dan ornamen-ornamen yang identik dengan gaya Eropa. Seperti ukuran pintu dan jendela yang luar biasa besar, penggunaan kaca-kaca berwarna, bentuk atap yang unik, sampai adanya ruang bawah tanah. Berikut beberapa dokumentasi bangunan yang berada di kawasan Kota Lama Semarang:

Citation preview

Page 1: program perencanaan pengembangan wisata bagi Kota Lama Semarang

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia memiliki banyak potensi dan sumber daya alam yang belum dikembangkan

secara maksimal, termasuk di dalamnya di sektor pariwisata. Pembangunan bidang pariwisata

diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, karena sektor pariwisata merupakan

salah satu sektor pembangunan di bidang ekonomi. Kegiatan pariwisata merupakan salah satu

sektor non migas yang diharapkan dapat memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap

perekonomian negara. Usaha mengembangkan dunia pariwisata Indonesia ini didukung

dengan UU nomor 9 tahun 1990 dan UU no 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan yang

menyebutkan keberadaan objek wisata pada suatu daerah akan sangat menguntungkan, antara

lain meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD), meningkatnya taraf hidup masyarakat,

dan memperluas kesempatan kerja mengingat semakin banyaknya pengangguran saat ini,

meningkatkan rasa cinta lingkungan serta melestarikan alam dan budaya setempat. Oleh

karena itu pengembangan dan pelaksanaan kepariwisataan harus diupayakan secara

terencana, bertahap, dan berkesinambungan setelah melalui pengkajian secara cermat.

Salah satu daerah yang mempunyai potensi cukup besar dan sejak lama telah

diproyeksikan untuk suatu daerah tujuan wisata yang diandalkan adalah Kota Lama

Semarang. Kota Lama Semarang adalah suatu kawasan di Kota Semarang yang menjadi

pusat perdagangan pada abad 19-20. Pada masa itu, untuk mengamankan warga dan

wilayahnya, maka kawasan itu dibangun benteng, yang dinamai benteng Vijhoek. Untuk

mempercepat jalur perhubungan antar ketiga pintu gerbang dibenteng itu maka dibuat jalan-

jalan perhubungan, dengan jalan utamanya dinamai : Heeren Straat. Saat ini bernama Jl. Let

Jen Soeprapto. Salah satu lokasi pintu benteng yang ada sampai saat ini adalah Jembatan

Berok, yang disebut De Zuider Por.

Kawasan Kota Lama Semarang disebut juga Outstadt. Luas kawasan ini sekitar 31

hektare. Dilihat dari kondisi geografi, nampak bahwa kawasan ini terpisah dengan daerah

sekitarnya, sehingga nampak seperti kota tersendiri, sehingga mendapat julukan "Little

Netherland". Kawasan Kota Lama Semarang ini merupakan saksi bisu sejarah Indonesia

masa kolonial Belanda lebih dari 2 abad, dan lokasinya berdampingan dengan kawasan

ekonomi. Di tempat ini ada sekitar 50 bangunan kuno yang masih berdiri dengan kokoh dan

1

Page 2: program perencanaan pengembangan wisata bagi Kota Lama Semarang

mempunyai sejarah Kolonialisme di Semarang. Bangunan di Kota Lama Semarang secara

umum karakter bangunan di wilayah ini mengikuti bangunan-bangunan di benua Eropa

sekitar tahun 1700-an. Hal ini bisa dilihat dari detail bangunan yang khas dan ornamen-

ornamen yang identik dengan gaya Eropa. Seperti ukuran pintu dan jendela yang luar biasa

besar, penggunaan kaca-kaca berwarna, bentuk atap yang unik, sampai adanya ruang bawah

tanah. Berikut beberapa dokumentasi bangunan yang berada di kawasan Kota Lama

Semarang:

Gambar 1.1.1. Gambar 1.1.2.

Gambar 1.1.3. Gambar 1.1.4.

Gambar 1.1.5. Gambar 1.1.6.

Namun dengan seiring berjalannya waktu, saat ini kawasan Kota Lama Semarang

tersebut mempunyai beberapa masalah yang cukup serius yang dianggap sangat

mempengaruhi minat para wisatawan untuk datang ke kawasan tersebut yaitu dataran

2

Page 3: program perencanaan pengembangan wisata bagi Kota Lama Semarang

kawasan tersebut sedikit demi sedikit sudah mulai terpendam hingga dibawah batas air laut

sehingga menjadikan air sungai tidak bisa hanyut ke laut namun justru kembali ke dataran

Kota Lama Semarang sehingga kawasan Kota Lama Semarang mudah tergenang banjir dan

mulai menurunnya citra wisata Kota Lama Semarang dikarenakan sangat tidak terawatnya

bangunan-bangunan di kawasan tersebut sehingga bangunan-bangunan tersebut terlihat

kumuh.

Oleh karena itu kami mempunyai beberapa program perencanaan pengembangan

wisata bagi Kota Lama Semarang yaitu diantara lainnya adalah perencanaan secara

terstruktur untuk membersihkan bangunan-bangunan yang berada di kawasan Kota Lama

Semarang sehingga kawasan tersebut selalu terlihat bersih dan nyaman untuk dikunjungi para

wisatawan, perencanaan relokasi bangunan-bangunan liar yang terdapat di kawasan tersebut

sehingga menghilankan kesan kumuh, dan perencanaan perbaikan instalasi drainase Kota

Lama Semarang agar kawasan tersebut tidak mudah terkena banjir. Program pengembangan

wisata yang telah kami buat tersebut ialah beberapa program yang kami jadikan fokus utama

dalam perencanaan program pengembangan wisata Kota Lama ini namun di sini kami tetap

akan memberikan berbagai macam penjelasan mengenai berbagai macam program

perencanaan pengembangan wisata lainnya yang diperuntukkan bagi wisata Kota Lama

Semarang.

1.2. Rumusan Masalah

Dalam Penelitian ini, peneliti mengambarkan masalah yang akan dilakukan penelitian

yakni antara lain:

a. Faktor apa saja yang mempengaruhi kedatangan wisatawan ke daerah wisata Kota

Lama Semarang?

b. Objek wisata apa saja yang dapat dikembangkan di daerah wisata Kota Lama

Semarang?

c. Solusi apa saja yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah-masalah yang

bermunculan di kawasan wisata Kota Lama Semarang saat ini?

d. Bagaimana perencanaan pengembangan daerah wisata Kota Lama Semarang?

e. Bagaimana strategi yang digunakan guna menjadikan wisata Kota Lama Semarang

tersebut sebagai tempat wisata ungulan di Semarang?

3

Page 4: program perencanaan pengembangan wisata bagi Kota Lama Semarang

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Menganalisis faktor yang mempengaruhi kedatangan wisatawan ke kawasan wisata

Kota Lama Semarang

b. Menganalisis objek wisata yang dapat dikembangkan di kawasan wisata Kota Lama

Semarang

c. Menganalisis kelayakan pengembangan kawasan Kota Lama Semarang

d. Menyusun kebijakan untuk pengembangan daerah wisata Kota Lama Semarang

1.4. Ruang Lingkup

Kajian dibatasi yaitu mengkaji pengembangan kawasan wisata Kota Lama Semarang

dengan asumsi objek wisata yang lain yang terdapat di kawasan wisata Kota Lama

Semarang dikembangkan oleh pihak lain.

4

Page 5: program perencanaan pengembangan wisata bagi Kota Lama Semarang

BAB II

TINJAUAN LITERATUR

2.1. Perencanaan

Perencanaan pada dasarnya merupakan cara, teknik, atau metode untuk mencapai

tujuan yang diinginkan secara tepat, terarah, dan efisien sesuai dengan sumber daya yang

tersedia. Sedangkan secara umum perencanaan pembangunan adalah cara atau teknik

untuk mencapai tujuan pembangunan secara tepat, terarah, dan efisien sesuai dengan

kondisi negara atau daerah yang bersangkutan. Sedang tujuan pembangunan pada

umumnya untuk mendorong proses pembangunan secara cepat guna mewujudkan

masyarakat maju, makmur, dan sejahtera. (Sjafrizal, 2009)

2.2. Konsep Pariwisata

Dari banyak literatur ada bermacam-macam pendapat tentang definisi dari pariwisata,

namun kesemuanya mempunyai tujuan yang hampir sama.

Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk rekreasi atau liburan, dan

juga persiapan yang dilakukan untuk aktivitasini. Seorang wisatawan atau turis adalah

seseorang yang melakukan perjalanan paling tidak sejauh 80 km (50 mil) dari rumahnya

dengan tujuan rekreasi, merupakan definisi oleh Organisasi Pariwisata Dunia.

2.3. Daya Tarik dan Objek Pariwisata

Menurut Fandeli (2000 : 58) Objek wisata adalah perwujudan dari ciptaan manusia,

tata hidup, seni budaya serta sejarah bangsa dan tempat atau keadaan alam yang

mempunyai daya tarik untuk dikunjungi wisatawan.

2.4. Studi Kelayakan Proyek

Studi kelayakan proyek adalah penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek

(biasanya merupakan proyek investasi) dilaksanakan dengan berhasil. Pengertian

keberhasilan ini mungkin bisa ditafsirkan berbeda-beda. Ada yang menafsirkan dalam

artian yang lebih terbatas, ada juga yang menafsirkan dalam arti luas. Artinya yang lebih

terbatas, terutama dipergunakan oleh pihak swasta yang lebih berminat tentang manfaat

ekonomis suatu investasi.

5

Page 6: program perencanaan pengembangan wisata bagi Kota Lama Semarang

2.5. Analisis Finansial

Analisis finansial adalah analisis kelayakan yang melihat dari sudut pandang petani

sebagai pemilik. Analisis finansial diperhatikan didalamnya adalah dari segi cash-flow yaitu

perbandingan antara hasil penerimaan atau penjualan kotor (gross-sales) dengan jumlah

biaya-biaya (total cost) yang dinyatakan dalam nilai sekarang untuk mengetahui kriteria

kelayakan atau keuntungan suatu proyek. Hasil finansial sering juga disebut “private returns”.

Beberapa hal lain yang harus diperhatikan dalam analisis finansial ialah waktu didapatkannya

returns sebelum pihak-pihak yang berkepentingan dalam pembangunan proyek kehabisan

modal.

6

Page 7: program perencanaan pengembangan wisata bagi Kota Lama Semarang

BAB III

METODOLOGI

3.1. Metode Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Metode penelitian yang

dipakai adalah metode kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan data primer dan data

sekunder.

3.2. Metode Pengambilan Data

Teknik pengumpulan data primer dengan melakukan observasi (pengamatan

langsung) dan wawancara kepada pihak yang berkaitan, sedangkan untuk data sekunder

diperoleh dari studi pustaka dan literatur yang bersumber dari internet.

3.3. Metode Analisis

Salah satu metode analisis yang digunakan dalam penyusunan proposal

pengembangan wisata ini ialah dengan mengunakan metode analisis finansial untuk

menentukan kelayakan pengembangan wisata Kota Lama Semarang untuk menarik investor.

Untuk analisis finansial tersebut dipakailah nilai-nilai di bawah ini.

7

Page 8: program perencanaan pengembangan wisata bagi Kota Lama Semarang

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Kondisi Kota Lama Semarang

Gambar Beberapa Bangunan di Kota Lama Semarang

Gambar 1.1.1. Gambar 1.1.2.

Gambar 1.1.3. Gambar 1.1.4.

Gambar 1.1.5. Gambar 1.1.6.

8

Page 9: program perencanaan pengembangan wisata bagi Kota Lama Semarang

4.2. Faktor yang Mempengaruhi Kedatangan Wisatawan ke Daerah Wisata Kota Lama

Semarang

a. Daya tarik Kota Lama Semarang

Kawasan Kota Lama Semarang memang masih cukup memikat untuk dikunjungi.

Berbagai bangunan kuno zaman Belanda menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung di

kawasan kota lama Semarang yang berada tidak jauh dari jantung kota.

Kota lama yang cukup luas ini terletak di dekat pasar Johar, pasar tradisional terbesar di

Semarang. Salah satu bangunan yang cukup memikat yakni Gereja Blenduk. Sebuah

bangunan dengan kubah pada puncak gereja yang cukup menonjol, sehingga oleh orang Jawa

disebut mblenduk atau blenduk. Di bagian kanan dan kiri bangunan utama terdapat menara

dengan kubah kecil diatasnya.

Gereja tertua di Jawa Tengah yang dibangun sejak 1753 ini sudah mengalami

berbagai perubahan. Awalnya, berbentuk rumah panggung Jawa, dengan atap yang sesuai

dengan arsitektur Jawa. Setelah mengalami berbagai perombakan, pada 1894 gedung ini

dibangun kembali oleh H.P.A. de Wilde dan W.Westmas dengan dua menara dan atap kubah

dengan penutup lapisan logam seperti saat ini. Keterangan mengenai Wilde dan Wetmas ini

tertulis pada kolom di belakang mimbar. Kini, gereja tersebut resmi bernama GPIB-

Immanuel (Gereja Protestan di Indonesia Bagian Barat).

Berbeda dari bangunan lain yang tidak menonjolkan bentuk, gedung dengan gaya neo

klasik yang terletak di Jalan Letjen Suprapto No.32 sangat mudah dikenali karena gaya

arsitekturnya yang lebih menonjol dari bangunan lain di sekitarnya. Hingga kini, gereja masih

aktif digunakan untuk kebaktian Minggu dan peribadatan di hari-hari besar keagamaan.

Persis di samping gereja tersebut terdapat Taman Srigunting yang cukup rindang. Di taman

ini, banyak wisatawan yang sekedar duduk-duduk menikmati suasana kota lama sembari

menikmati sedikit jajanan yang dijual pedagang. Ruangan gereja juga memiliki interiornya

yang cantik, dihiasi lampu gantung kristal, bangku-bangku ala Belanda dan kursinya yang

semua masih asli. Di dalam ruang memang tidak terlalu besar, namun arsitektur bangunan ini

sangat mengesankan.

Bangunan lain yang juga merupakan bangunan kuno di sekitar kawasan itu yakni

Gedung Jiwasraya, kantor Kerta Niaga, gedung Marba, Stasiun kereta api Tawang. Dan

sejumlah bangunan kuno lain yang juga masih terawat dan digunakan. Selain untuk

menikmati suasana kota lama, bangunan ini juga menjadi tempat favorit untuk melakukan

fotoprewedding.

9

Page 10: program perencanaan pengembangan wisata bagi Kota Lama Semarang

Bukan hanya dari warga Semarang, warga luar Semarang juga melakukan foto preweddingdi

kawasan ini. Sayangnya, jika malam kawasan kota lama belum begitu bergairah. Pemkot

Semarang sendiri telah memiliki berbagai program untuk kawasan ini. Antara lain

menghidupkannya dengan berbagai pertunjukan seni di malam hari serta city walk di hari-

hari tertentu. Namun hingga kini niatan tersebut belum juga terlihat. Selain itu, rob dan banjir

juga masih menjadi masalah yang belum teratasi untuk kawasan ini.

b. Aksesbilitas menuju Kota Lama Semarang

Akses yang dapat digunakan untuk menuju kawasan Kota Lama Semarang dapat

ditempuh dengan berbagai macam alternatif yaitu dengan transportasi angkutan umum,

kendaraan beroda dua atau kendaraan beroda empat, dan becak yang dapat ditumpangi

dimulai dari kawasan Pasar Johar menuju kawasan Kota Lama Semarang.

c. Pelayanan di Kota Lama Semarang

Pelayanan yang terdapat di wisata Kota Lama Semarang ini ialah pelayanan tempat

parkir dan pelayanan pengadaan taman yang disertai dengan penyediaan bangku-bangku

taman.

4.3. Pengembangan Objek Wisata Kota Lama Semarang

I. REKONTRUKSI BANGUNAN Perbaikan Drainase

Dataran kawasan Kota Lama Semarang tersebut sedikit demi sedikit sudah mulaii terpendam hingga dibawah batas air laut sehingga menjadikan air sungai tidak bisa hanyut ke laut namun justru kembali ke dataran Kota Lama Semarang sehingga kawasan Kota Lama Semarang mudah tergenang banjir. Oleh karena itu dibutuhkan perbaikan instalasi drainase yang terdapat di seputar kawasan Kota Lama Semarang. Perbaikan drainase tersebut akan diterapkan sepanjang 100 meter. Berikut ialah desain denah rancangan penerapan perbaikan drainase di kawasan Kota Lama Semarang:

10

Page 11: program perencanaan pengembangan wisata bagi Kota Lama Semarang

Gambar Perancangan Drainase 1

Gambar Perancangan Drainase 2

Pembangunan Tempat ParkirPelayanan tempat parkir merupakan salah satu poin yang terpenting bagi

pengembangan wisata ini karena akan sangat mempengaruhi tingkat kenyamanan bagi para wisatawan atau pengunjung yang datang ke kawasan ini. Maka akan dibangun kembali lahan parkir seluas 10 x 50 meter yang berada di kawasan sekitar Gereja Blenduk.

Pembangunan Lampu TamanPengadaan lampu taman sekiranya juga cukup penting bagi program

pengembangan wisata ini demi terwujudnya keamanan dan kenyamanan bagi pengunjung Kota Lama Semarang. Jumlah pengadaan lampu taman ailah sebanyak 10 buah yang akan dibangun di wilayah-wilayah yang dianggap masih minim penerangan saat di malam hari.

11

Page 12: program perencanaan pengembangan wisata bagi Kota Lama Semarang

Pembangunan Papan InformasiPembangunan papan informasi sangat lah penting bagi pihak wisatawan yang

berkunjung ke kawasan Kota Lama Semarang karena hal tersebut akan sangat membantu mereka dalam menemukan lokasi yang ingin mereka tuju secara lebih mudah dan spesifik. Akan dibangun papan informasi di kawasan tersebut sebanyak tiga buah yaitu di kawasan utara, kawasan selatan, dan kawasan pusat Kota Lama Semarang.

Relokasi Pasar AyamPasar Ayam yang berada di kawasan Kota Lama Semarang tersebut sekiranya

sangat menggangu bagi para wisatawan sehingga perlu diadakannya program relokasi wilayah Pasar Ayam tersebut. Lokasi Pasar Ayam tersebut akan dipindahkan ke tempat yang lebih tepat yaitu khususnya bukan berada di pusat kawasan Kota Lama Semarang.

Pembangunan PantryPantry yang akan dibangun ialah diperuntukan bagi tempat para petugas yang

berkerja di wisata Kota Lama Semarang tersebut. Pantry yang akan dibangun ialah seluas 20 x 25 meter.

Pembangunan Kantor Pusat InformasiPembangunan Kantor Pusat Informasi sekiranya sangat penting bagi para

wisatawan atau pengunjung Kota Lama Semarang karena melalui tempat tersebut lah mereka akan mendapatkan informasi yang lebih jelas dan terperinci tentang berbagai macam hal yang berkaitan dengan wisata Kota Lama Semarang. Bangunan kantor pusat informasi tersebut akan dibangun seluas 50 x 35 meter.

Pembangunan Kios Oleh-olehPembangunan Kios Oleh-oleh tersebut sangat penting karena akan menambah

daya tarik bagi wisatawan yang berkunjung. Pembangunan kios tersebut ialah seluas 30 x 25 meter.

Pengadaan Toilet UmumPegadaan toilet umum akan sangat berpengaruh bagi kenyaman pengunjung

yang datang karena pembangunan tersebut ialah pembangunan yang menjadikan layanan publik di wisata Kota Lama Semarang ini lebih teratur dan terpelihara. Kawasan toilet umum ini akan dibangun seluas 30 x 60 meter.

12

Page 13: program perencanaan pengembangan wisata bagi Kota Lama Semarang

II. PEMBUATAN MEDIA PROMOSI Pembuatan Website

Website ialah salah satu media promosi yang akan sangat efektif dan efisien untuk mengenalkan keberadaan wisata Kota Lama Semarang tersebut karena saat ini dunia internet memang sudah sangat diminati oleh berbagai macam kalangan dan menjadi sebuah media yang sangat mudah untuk menyebarluaskan informasi secara lebih cepat. Berikut ialah tampilan desain yang telah kami buat bagi program pengembangan wisata Kota Lama Semarang:

Gambar tampilan situs resmi Kota Lama Semarang

Pembuatan PosterPoster juga merupakan media informasi yang sangat fenomenal dan sangat

efektif. Dalam program pengembangan wisata Kota Lama Semarang ini kami akan mencetak poster sebanyak 300 eksemplar yang akan ditempel di pusat-pusat keramaian yang berada di kota Semarang. Berikut ialah desain tampilan poster yang telah kami buat:

13

Page 14: program perencanaan pengembangan wisata bagi Kota Lama Semarang

Desain Poster 1 Desain Poster 2

Desain Poster 3

Pembuatan BalihoBaliho juga merupakan media informasi yang sangat fenomenal dan sangat

efektif. Dalam program pengembangan wisata Kota Lama Semarang ini kami akan mendirikan baliho sebanyak 25 buah yang akan didirikan di pusat-pusat keramaian yang berada di kota Semarang. Berikut ialah desain tampilan Baliho yang telah kami buat:

14

Page 15: program perencanaan pengembangan wisata bagi Kota Lama Semarang

Tampilan Baliho

Pembuatan Sign SystemPembuatan sign system merupakan perencanaan yang cukup penting karena

akan memudahkan para pengunjung utnk dapat mengenali jenis-jenis kawasan yang berada di wilayah Kota Lama Semarang. Berikut ialah desain tampilan sign system yang telah kami buat:

Gambar Sign System Kota Lama Semarang

15

Page 16: program perencanaan pengembangan wisata bagi Kota Lama Semarang

Pembuatan BrosurBrosur juga merupakan media informasi yang sangat fenomenal dan sangat

efektif. Dalam program pengembangan wisata Kota Lama Semarang ini kami akan mencetak brosur sebanyak 500 eksemplar yang akan ditempel di pusat-pusat keramaian yang berada di kota Semarang.

III. PELAKSANAAN FESTIVAL

Setelah kawasan wisata Kota Lama Semarang telah dibersihkan dan beberapa tempat

di sana telah direlokasi maja akan diadakan Festival Kota Lama Semarang agar wisata

tersebut dapat lebih dikenang dengan citra yang lebih baik. Dalam festival tersebut juga akan

diadakan kontes fotografi yang akan mengangkat tema tentang keindahan Kota Lama

Semarang atau segala hal yang berhubungan dengan Kota Lama Semarang yang kemudian

hasil karya terbaik dari kontes fotografi tersebut akan dimasukakan di galeri pusat informasi

Kota Lama Semarang yang akan berguna juga untuk menarik lebih banyak pengunjung.

VI. KETENAGAKERJAAN

Pembuatan seragam bagi petugas keamanan dan petugas kebersihan di wisata Kota

Lama Semrang juga merupakan hal yang penting karena akan menjadikan pengelolaaan

wisata tersebut agar terlihat lebih terstruktur. Akan dibuat seragam bagi petugas keamanan

sebanyak 10 buah dan seragam bagi petugas kebersihan sebanyak 30 buah.

16

Page 17: program perencanaan pengembangan wisata bagi Kota Lama Semarang

4.4. Alokasi Dana Pengembangan Wisata Kota Lama Semarang

No. Uraian (Kegiatan/Rincian Barang) Keterangan HargaREKONTRUKSI BANGUNAN1. Perbaikan Drainase 100 Meter Rp 250.000.000,-2. Pembangunan Tempat Parkir 10 x 50 Meter Rp 170.000.000,-3. Pembangunan Lampu Taman 15 Buah Rp 65.000.000,-4. Pembangunan Papan Informasi 3 Buah Rp 35.000.000,-5. Relokasi Pasar Ayam Rp 320.000.000,-6. Renovasi Bangunan Rp 500.000.000,-7. Pembangunan Pantry 20 x 25 Meter Rp 230.000.000,-8. Pembangunan Kantor Pusat

Informasi50 x 35 Meter Rp 750.000.000,-

9. Pembangunan Kios Oleh-oleh 30 x 25 Meter Rp 300.000.000,-10. Pengadaan Toilet Umum 30 x 60 Meter Rp 800.000.000,-11. Pendirian Bangku Taman 20 Buah Rp 750.000.000,-TOTAL DANA REKONTRUKSI BANGUNAN Rp 4.170.000.000.,-PEMBUATAN MEDIA PROMOSI1. Pembuatan Website Rp 25.000.000,-2. Pembuatan Poster 300 Eksemplar Rp 15.000.000,-3. Pembuatan Baliho 25 Buah Rp 50.000.000,-4. Pembuatan Sign System 3 Cetakan Rp 35.000.000,-5. Pembuatan Brosur 500 Eksemplar Rp 21.000.000,-TOTAL DANA PEMBUATAN MEDIA PROMOSI Rp 146.000.000,-PENGADAAN FESTIVAL1. Pembuatan Booth Festival 30 Buah Rp 100.000.000,-2. Pembuatan Panggung Festival - Rp 250.000.000,-3. Pembuatan Kios Merchandise - Rp 600.000.000,-4. Program Kontes Fotografi - Rp 100.000.000,-5. Pembuatan Baliho Acara Festival 10 Buah Rp 15.000.000,-6. Pembuatan Iklan TV Acara Festival - Rp 30.000.000,-TOTAL DANA PENGADAAN FESTIVAL Rp 1.095.000.000,-KETENAGAKERJAAN1. Pembuatan Seragam Pekerja

Keamanan10 Buah Rp 15.000.000,-

2. Pembuatan Seragam Petugas Kebersihan

30 Buah Rp 35.000.000,-

3. Upah Pekerja Keamanan Sebanyak 10 Orang

Periode Satu Tahun

Rp 150.000.000,-

4. Upah Petugas Kebersihan Sebanyak 30 Buah

Periode Satu Tahun

Rp 350.000.000,-

TOTAL DANA KETENAGAKERJAAN Rp 550.000.000,-TOTAL KESELURUHAN Rp 5.961.000.000,-

17

Page 18: program perencanaan pengembangan wisata bagi Kota Lama Semarang

BAB V.

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan penyusunan proposal maka dapat ditarik kesimpulan yaitu

program perencanaan pengembangan wisata bagi Kota Lama Semarang yaitu diantara lainnya

adalah perencanaan secara terstruktur untuk membersihkan bangunan-bangunan yang berada

di kawasan Kota Lama Semarang sehingga kawasan tersebut agar terlihat selalu terlihat

bersih dan nyaman untuk dikunjungi para wisatawan akan menjadi poin yang terpenting

dalam program pengembangan wisata Kota Lama Semarang tersebut, perencanaan relokasi

bangunan-bangunan liar yang terdapat di kawasan tersebut sehingga menghilangkan kesan

kumuh serta perencanaan perbaikan instalasi drainase Kota Lama Semarang agar kawasan

tersebut tidak mudah terkena banjir juga akan menjadi fokus utama dalam program

pengembangan wisata yang telah kami buat.

5.2. Rekomendasi Kebijakan Pengembangan Wisata Kota Lama Semarang

Seharusnya pemerintah Kota Semarang lebih memperhatikan lagi masalah

penanggualangan banjir yang sering terjadi di beberpa wilayah Semarang dan wisata Kota

Lama Semarang aialh salah satu tempat yang ikut terkena permasalahan banjir tersebut

padahal tempat wisata tersebut akan sangat mempengaruhi kemajuan dalam bidang

pariwisata di kota Semarang yang tentunya juga akan mendatangkan keuntungan dari

banyaknya wistawan yang datang untuk berkunjung ke sana.

5.3. Saran

1. Pengelolaan objek wisata Kota Lama Semarang oleh pemerintah kota Semarang belum

efektif dan efisien dari segi waktu dan penyediaan anggaran. Hal ini dikarenakan tidak

maunya masyarakat setempat untuk melepaskan pengelolaan kepada pemerintah. Untuk itu

perlu adanya sosialisasi kepada masyarakat tentang sistem pengelolaan objek wisata ini dan

diberdayakannya masyarakat setempat untuk ikut andil dalam usaha pengembangan objek

wisata ini.

2. Kepada investor dan pihak swasta yang ingin mengembangkan objek wisata Kota Lama

Semarang agar memperhatikan lingkungan mengingat lokasi berada di kawasan pemukiman

penduduk.

18

Page 19: program perencanaan pengembangan wisata bagi Kota Lama Semarang

3. Penelitian ini hanya dilakukan pada satu objek wisata Kota Lama Semarang, diharapkan

ada penelitian lain untuk daerah yang lain pada satu kawasan mengingat penelitian ini bisa

menjadi estimasi yang logis dari sisi kelayakan dan akan ada usaha-usaha yang mengikuti di

sekita objek wisata baik kuliner, penginapan, souvenir, dan lain-lain.

19

Page 20: program perencanaan pengembangan wisata bagi Kota Lama Semarang

DAFTAR PUSTAKA

http://konsep-pariwisata.blogspot.com/http://id.wikipedia.org/wiki/Pariwisatahttp://irtusss.blogspot.com/2011/02/analisis-finansial-dan-ekonomi.htmlhttp://travel.kompas.com/read/2012/07/07/10294993/Gereja.Blenduk.Daya.Tarik.Pesona.Kota.Lama.

20