97
DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PERILAKU ANAK DI DESA PEMBENGIS KECAMATAN BRAM ITAM KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu ( S.1) dalam Bimbingan Penyuluhan Islam Fakultas Dakwah Oleh : MUHAJIR AHMAD NIM : UB. 150110 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI TAHUN AKADEMIK 2019

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM …

  • Upload
    others

  • View
    10

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM …

DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP PERILAKU ANAK

DI DESA PEMBENGIS KECAMATAN BRAM ITAM

KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

Strata Satu ( S.1) dalam Bimbingan Penyuluhan Islam

Fakultas Dakwah

Oleh :

MUHAJIR AHMAD

NIM : UB. 150110

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

TAHUN AKADEMIK 2019

Page 2: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM …
Page 3: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM …
Page 4: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM …
Page 5: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM …

MOTTO

Artinya: “Jika keduanya bercerai, Maka Allah akan memberi kecukupan kepada masing-

masingnya dari limpahan karunia-Nya. dan adalah Allah Maha luas (karunia-Nya) lagi

Maha Bijaksana”.(Q.S Annisa :130)1

1Anonim, Al-Qur’an Dan Terjemahnya,(Jakarta : Departemen Agama RI, 2006),hlm78

Page 6: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM …

ABSTRAK

Penelitian ini dilakatarbelakangi oleh fenomena yang terjadi di kalangan

Masyarakat tepatnya di Desa Pemengis Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjug

Jabung Barat, banyaknya kasus perceraian orang tua sehingga menyebabkan

timbulnya pengaruh terhadap perilaku anak yang dapat mengganggu

perkembangannya mental anak. Pokok masalah adalah apa yang menyebabkan

terjadinya percerian suami istri di Desa Pembengis? Bagaimana periaku anak

setelah perceraian orang tua di Desa Pembengis ?

Penelitian ini menggunakan teknikpenelitian lapangan (field research)

berdasarkan paradigma, strategi, dan implementasi model secara kualitatif, dengan

mendeskripsikan Pengaruh Perceraian Orang Tua Terhadap Perilaku Anak di

Desa Pembengis Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

Penelitian ini menggunakan sumber data person, place, dan paper. Pengumpulan

data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi, teknik analisis data yaitu

reduksi data, penyortiran data, dan penyajian data.

Dari Penelitian ini ditemukan bahwa penyebab terjadinya perceraian di

kalangan suami istri di Desa Pembengis Kecamatan Bram Itam Kabupaten

Tanjung Jabung Barat adalah : Banyaknya campur tangan Orang Tua terhadap

rumah tangga mereka. Adapun bentuk pendidikan orang tua terhadap anaknya

yakni memberikan pemahaman dan pengertian terhadap anaknya, sedangkan

pengaruh pereraian tersebut adalah berdampak pada anak sehingga menyebabkan

terganggunya pendidikan dan psikologis anak tersebut.

Page 7: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM …

PERSEMBAHAN

Bismillaahirrahmaanirrahim,

Dengankeridhoan Allah SwtdanshalawatkepadaRasulullah Saw, karyakecilini

Kupersembahkan Skripsi ini Kepada:

Ayah(Masjunani)dan ibu(Nurlina) tercinta yang telah berjasa mendidikku,

memberiku semangat dalam belajar serta do’a yang tak pernah putus untuk putra-

putranya.

Adikku (Fikrul Alam Assodiq) dan (M.Zaky Ar-ridha),yang memberiku

semangat untuk terus berjuang dan pantang menyerah.

Teman-teman BPI Angkatan Tahun 2015, yang tak pernah sungkan untuk

memberikan masukan dan semangat untuk sama-sama berjuang di UIN STS

Jambi.

Serta seluruh keluarga. Trimakasih untuk kasih sayang dan dukungan yang tak

terhingga kepada penulis, baik lahir maupun batin.

Semoga kita selalu bahagia dan mendapat ridho dari Allah Ta’ala dalam setiap

langkah kehidupan.

Page 8: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM …

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis diberi kekuatan untuk

menyelesaikan proposal skripsi yang berjudul “Dampak Perceraian Orang Tua

Terhadap Perilaku Anak di Desa Pembengis Kecamatan Bram Itam

Kabupaten Tanjung Jabung Barat”.

Skripsi ini ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI) Fakultas

Dakwah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

Selama penyusunan dan penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapat

bantuan, dukungan, dan masukan baik berupa ide ataupun saran dari berbagai

pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada Bapak Sya’roni,S.Ag.M.Pd selaku pembimbing I dan

Bapak Dr. Edy Kusnadi,S.Ag,M.Phil selaku Pembimbing II, dan kepada Bapak

Dr. H. M. Rusdy, M.Agselaku Pembimbing Akademik (PA) yang telah

membimbing dan selalu memberi arahan yang bermanfaat sehingga selalu

menimbulkan semangat baru.

Serta dorongan dan motivasi dari banyak pihak, akhirnya penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Oleh sebab itu penulis menyampaikan terima kasih

kepada:

1. Bapak Sya’roni, S.Ag, M.Pd Selaku Pembimbing 1 dan Ketua Jurusan

Program Studi Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI) Fakultas Dakwah UIN

Shulthan Thaha Saifuddin Jambi

2. Bapak Samsu, S.Ag.,M.Phil, Bapak Ruslan Abdul Gani, SH.,M.Hum Selaku

Dekan, Wakil Dekan I, Fakultas Dakwa Universitas Islam Negeri Sulthan

Thaha Saifuddin Jambi.

3. Bapak Dr. H. Hadri Hasan, M.A Selaku Rektor UIN STS Jambi

4. Bapak Prof. Dr. H. Su’aidi, MA. Ph.D selaku wakil Rektor 1. Dr. H. Hidayat,

M.Pd selaku Wakil Rektor 2. Ibu Dr. Hj. Fdhilah Jamil, M.Pd selelaku Wakil

Rektor 3.

Page 9: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM …

5. Bapak Dr. H. M. Rusydy,M.Pd Selaku pembimbing Akadmik

6. Pihak Aparatur dan Masyarakat Desa Pembengis yang telah banyak memantu

dalam proses penelitian

7. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri Sulthan

Thaha Saifuddin Jambi yang selalu dengan ikhlas memberi ilmu pengetahuan

kepada penulis.

8. Bapak dan Ibu karyawan dan karyawati dilingkungan Fakultas Dakwah

Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

9. Bapak dan Ibu Pimpinan Perpustakaan Universitas Islam Negeri Sulthan

Thaha Saifuddin Jambi beserta Staf-stafnya.

10. Teman-teman seperjuangan BPI angkatan 2015, teman-teman Mahasiswa/I

Jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam, serta teman-teman KKN posko 09

yang telah memberikan warna dalam kehidupan perkuliahan penulis.

11. Teristimewa penulis persembahkan karya kecil ini untukAyahanda Masjunani

dan Ibunda Tercinta Nurlina, Adik-adiku M. Fikrul Alam Assodiq dan M.

Zaky Ar-Ridha. Serta seluruh keluarga yang selalu memberi motivasi serta

do’a tiada putus kepada penulis sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi

ini.

12. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak

dapat penulis sebutkan namanya satu persatu.

Atas segala bantuan dan bimbingan yang telah diberikan, penulis

mengucapkan terima kasih yang tiada terhingga, semoga Allah SWT

membalasnya. Akhirnya penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi

kita semua.

Page 10: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM …

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................

NOTA DINAS ................................................................................................. i

SURAT PERNYATAAN ORISINILITAS SKRIPSI ................................. ii

PENGESAHAN .............................................................................................. iii

MOTTO .......................................................................................................... iv

ABSTRAK ...................................................................................................... v

PERSEMBAHAN ........................................................................................... vi

KATA PENGANTAR .................................................................................... vii

DAFTAR ISI ................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

B. Permasalahan ............................................................................ 6

C. Batasan Masalah ....................................................................... 7

D. Tujuan Penelitian ...................................................................... 7

E. Kegunaan Penelitian ................................................................. 7

F. Kerangka Teori ......................................................................... 8

G. Pendekatan Metode Penelitian ................................................. 27

H. Studi Relevan ........................................................................... 32

BAB II PROFIL DESA PEMBENGIS KECAMATAN BARAM ITAM

KABUPATEN TANJUNG JBUNG BARAT

A. Historis dan Geografis Desa Pemengis Kecamatan Bram Itam 34

B. Letak Geografis Desa Pembengis ............................................. 35

C. Visi, Misi Dan Motto Desa Pembengis .................................... 36

D. Sarana Dan Prasarana Desa Pembengis ................................... 36

E. Struktur Organisasi Desa Pembengis ....................................... 37

F. Keadaan Penduuk Desa Pembengis.......................................... 39

BAB III PAKTOR PENYEBEB TERJADINYA PERCERAIAN DI DESA

PEMBENGIS KECAMATAN BARAM ITAM KABUPATEN

TANJUNG JABUNG BARAT

A. Faktor Penyebab Perceraian ..................................................... 43

Page 11: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM …

BAB IV CARA ORANG TUA YANG BERERAI DALAM MENDIDIK

ANAK DAN PENGARUH PERCERAIAN ORANG TUA

TERHADAP PERILAKU ANAK

A. Cara Orang Tua yang Bercerai Dalam Mendidik Anak ........... 58

B. Pengaruh Perceraian Orang Tua Terhadap Perilaku

Anak................... ..................................................................... 62

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................... 72

B. Saran ......................................................................................... 73

C. Kata Penutup ............................................................................ 73

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

CURRICULUM VITAE

Page 12: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM …

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1: Nama-nama kepala yang pernah memimpin Desa Pembengis ...... 34

Gambar 2.2: Struktur Organisasi Desa Pembengis ......................................... 37

Tabel 2.3: Perkembangan Jumlah Penduduk Desa Pembengis ....................... 39

Tabel 2.4: Data Pejabat Pemerintah Desa Pembengis ..................................... 41

Tabel 2.5: Nama-nama Orang tua yang bercerai ............................................. 45

Tabel 2.6: Nama-nama Anak Orang tua yang bercerai .................................... 58

Page 13: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM …

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkawinan merupakan hal yang sakral bagi manusia yang menjalaninya,

tujuan perkawinan diantaranya untuk membentuk sebuah keluarga yang harmonis

yang dapat membetuk suasana bahagia menuju terwujudnya ketenangan, nyaman

bagi suami istri serta anggota keluarga. Islam dengan segala kesempurnaan

sebagai akibat nya. Di samping itu perkawinan merupakan sarana yang terbaik

untuk mewujudkan rasa kasih sayang sesama manusia dari padanya dapat

diharapkan untuk melestarikan proses historis keberadaan manusia dalam

kehidupan di dunia ini yang pada akhirnya akan melahirkan keluarga sebagai unit

kecil sebagai dari kehidupan dalam masyarakat.2

Allah menciptakan manusia berpasang-pasangan dan terdiri dari macam-

macam suku, kebudayaan, adat, dan masih banyak lagi yang lainnya agar

diantaranya saling mengenal satu sama lain. Sebagaimana yang telah dijelaskan

dalam surah Al- Hujrat ayat 13 sebagai berikut :

Artinya :“Wahai manusia! Sungguh Kami telah menciptakan kamu dari seorang

laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu

berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal.

Sungguh, yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang

yang paling taqwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Teliti.”

(Q.S. Al-Hujurat : 13)3

Perbedaan diantara manusia di jadikan oleh Allah agar manusia saling

melengkapi satu sama lain, dan dengan perbedaan itu membuat manusia saling

mengenal dan menjalin silaturahmi, Allah juga menciptakan manusia dari

2

Djamal Latief, Aneka Hukum perceraian Di Indonesia,(Jakarta: Ghalia

Indonesia.1982), Hal 12. 3Anonim,Al-Qur’an Dan Terjemahnya,(Jakarta : Departemen Agama RI, 2006),745

Page 14: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM …

Perempuan dan laki-laki agar manusia saling mengenal dan mengasihi satu sama

lain, sebagai manusia jnganlah menjadikan perbedaan sebagai ajang untuk

bermusuhan tapi jadikanlah perbedaan sebagai jalan untuk saling mngasihi,

sehingga antara laki-laki dan perempuan kan terjalin hubungan yang di ridhoi

Allah.

Jika mereka telah saling mengenal dan tertarik satu sama lain maka akan

timbul ikatan perkawinan atau pernikahan. Pernikahan merupakan suatu

sunnatullah yang umum dan berlaku pada semua makhluk hidup-Nya baik pada

manusia, hewan ataupun tubuh-tumbuhan.4 Seperti yang kita ketahui syari’at

Islam telah menetapkan bahwa perkawinan antara suami istri pada prinsipnya

adalah sekali untuk selamanya.

Pengertian perceraian adalah cerai hidup dinatara pasangan suami istri

sebagai akibat dari kegagalan mereka menjalankan obligasi peran masing-masing.

Dalam hal ini perceraian dilihat sebagai akhir dari suatu ketidakstabilan

perkawinan dimana pasangan suami istri kemudian hidup terpisah dan secara

resmi diakui oleh hukum yang berlaku. Perceraian merupakan terputusnya

keluarga karena salah satu atau kedua pasangan memutuskan untuk saling

meninggalkan sehingga mereka berhenti melakukan kewajibannya sebagai suami

istri. Perceraian pada hakekatnya adalah suatu proses diaman hubungan suami

istri tatkala tidak ditemui lagi keharmonisan dalam perkawinan. Soebakti SH

mendefenisikan perceraian adalah “perceraian ialah penghapusan perkawinan

karena keputusan hakim atau tuntutan salah satu pihak dalam perkawinan.5

Allah SWT menciptakan makhluk-Nya dengan berpasang-pasangan, laki-

laki dan perempuan. Oleh karena itu, manusia dianjurkan untuk mencari

pasangannya dalam batas-batas yang telah ditentukan oleh sya’riat. 6Anjuran

untuk menikah dan perintah untuk melaksanakan pernikahan disebutkan dalam

firman Allah surah An-nisa ayat 3 :

4Tihami dan Sohari, Fikih Munakahat, (Jakarta : Raja Grofindo Persada, 2014). 6

5Soebekti,Pokok-pokok Hukum Perdata (Cet XX1: PT Inter Massa1987), hal. 247

6Bimo Walgito, Bimbingan dan Konseling Perkawinan , (Yogyakarta: CV Andi Offset,

2017).

Page 15: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM …

Artinya : “Dan jika kamu khawatir tidak mampu berlaku adil terhadap hak-hak

perempuan yatim bila kamu menikahinya, maka nikahilah

perempuan lain yang kamu senangi: dua, tiga, empat. Tetapi jika

kamu khawatir tidak akan mampu berlaku adil, maka nikahilah

seorang saja atau hamba sahaya yang ingin kamu miliki. Yang

demikian itu lebih dekat agar kamu tidak berbuat zalim (Q.S. An-

nisa ayat 3)”7

Ayat diatas menjelaskan bahwa seorang laki-laki dianjurkan menikahai 4

orang wanita, namun hal ini jika laki-laki tersebut bisa berlaku adil, tetapi jika

laki-laki itu tidak bisa berlaku adil maka cukuplah menikahi seorang wanita saja,

karena adil dalam hal pernikahan tidaklah cukup dengan memberikan uang yang

sama rata saja tetapi juga fasilitas seperti rumah dan pembagian hari bersama istri

juga harus sama, karena beratnya adil itulah maka seorang laki-laki dianjurkan

menikahi satu wanita saja.

Perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang

wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga/rumah tangga

bahagia dan kekal berdasarkan ketuhanan Yang Maha Esa. Perkawinan bukan

hanya sementara, tetapi terus menerus antara suami dan istri dalam suatu keluarga

atau rumah tangga yang bahagia.8 Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam

Surah Ar-Rum ayat 21:

7Anonim,Al-Qur’an dan terjemahnya ( Jakarta: Departemen Agama RI, 2002), hlm 77.

8S. A. Hakim.Hukum Perkawinan, (Bandung Elemen, 1974), hlm 1

Page 16: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM …

Artinya: “Dan di antara ayat-ayat nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-

istri dari jenismu sendiri, supaya kamu merasa nyaman kepadanya,

dan dijadikannya di antaramu mawadah dan rahmah.

Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-

tanda bagi kaum yang berfikir (Q.S. Ar-Rum 21)”

Kebahagiaan dalam pernikahan merupakan tujuan setiap pasangan yang

menikah. Menurut Undang-undang Perkawinan No.1 Tahun 1974, “perkawinan

adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dan wanita sebagai suami istri dengan

tujuan untuk membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal

berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.”9

Perkawinan bertujuan membina kehidupan manusia secara rukun, tentram

dan bahagia supaya hidup saling mencintai dan kasih mengasihi antara suami istri

dan anak-anak serta keluarga lain agar terciptanya keluarga yang sejahtera.

Kerukunan dan keharmonisan dalam rumah tangga sangat dibutuhkan oleh anak-

anak, karena merupakan satu-satunya tempat dan lingkungan alami yang dapat

dijadikan mendidik anak dengan baik dan benar, baik pendidikan jasmani atau

pendidikan rohani serta dapat menumbuhkan rasa cinta dan kasih sayang dalam

jiwa mereka sendiri Orang tua mempunyai

Tanggung jawab yang besar terhadap perkembangan anak, rumah tangga

yang sehat bersih dan teratur serta diliputi rasa damai aman dan tentram serta

rukun antara satu dengan yang lain akan mewujudkan keluarga yang bahagia yang

hidup dalam masyarakat, dengan melahirkan anak-anak yang terdidik dan

mempunyai harapan yang cerrah dimasa yang akan datang. Hubungan yang

harmonis antara orang tua dan anak sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan

dan perkembangan jiwa dan pendidikan si anak, hubungan yang serasi penuh

pengertian dan kasih sayang akan membawa kepada pribadi si anak. Mengingat

rumah tangga adalah tempat pendidikan pertama yang di kenal anak.10

Masalah-masalah pernikahan dan keluarga sangat banyak dari yang

terkecil sampai yang terbesar. Mulai dari pertengkaran terkecil yang berujung

perceraian dan keruntuhan kehidupan rumah tangga yang menyebabkan timbulnya

9Pasal 1 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1994 Tentang Perkawinan

10Sri Esti Wuryani Djwandono, Psikologi Pendidikan ( Jakarta: Departemen Pendidikan

dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, 1989 ), hlm 19

Page 17: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM …

“Broken home”, penyebabnya bisa terjadi dari awal pembentukan rumah tangga,

pada masa-masa sebelum pernikahan, bisa juga muncul disaat mengarungi bahtera

kehidupan berumah tangga, dengan kata lain ada banyak faktor yang

menyebabkan pernikahan dan pembinaan kehidupan rumah tangga itu tidak sesuai

yang diinginkan.11

Maka dari itu sebuah persiapan sangat diperlukan dengan tujuan agar

masing-masing pasangan dapat mengetahui, memahami, nilai-nilai pernikahan

yang merujuk kepada makna dan hikmah pernikahan dalam hidup berkeluarga.

Dalam Agama nikah ini sangatlah dianjurkan, bahkan diwajibkan bagi mereka

yang apa bila tidak nikah, cenderung akan melakukan zina.12

Salah satu anjuran

Agama, melalui Hadist Rasulullah SAW, dikemukakan sebagai berikut:

“Wahai para pemuda, siapa saja yang telah sanggup untuk memberi

nafkah, hendaklah dia menikah, karena nikah itu merupakan suatu

jalan untuk mencegah pandangan dari hal negatif dan lebih

memelihara kehormatan”.13

Tujuan pernikahan pada umumnya tergantung pada masing-masing

individu yang akan melakukannya, karena lebih bersifat subyektif, tetapi tujuan

pernikahan menurut agama islam ialah untuk memenuhi petunjuk agama dalam

rangka mendirikan keluarga yang harmonis, sejahtera dan bahagia. Harmonis

dalam menggunakan hak dan kewajiban anggota keluarga. Sejahtera artinya

tercapainya ketenangan lahir dan batin, disebabkan terpenuhinya keperluan hidup

dan batinnya, sehingga timbulah kebahagiaan, yakni kasih sayang anggota

keluarga. Selain itu perkawinan juga bertujuan untuk mewujudkan keluarga

sakinah mawaddah warrohmah.14

Setiap terjadinya perceraian orang tua sudah pasti tentu berdampak negatif

terhadap proses pendidikan dan perkembangan jiwa anak, di karenakan anak usia

11

Musthafa Dib Al-Bugha, Ringkasan Fiqih Mazhab Syafi’i Penjelasan Kitab Matan

Abu Syuja’ Dengan Dalil Al-Quran Dan Hadis, (Jakarta Selatan: Noura, PT.Mizan Publika,

2017),hlm 367 12

Musthafa Muhammad Asy-Syak’ah, KonflikAntaraMazhabdalam Islam,(Bandung:

Dar Al-mishriyyah-Al-lubnaniyyah,2003),hlm76 13

Syaikh Hasan Ayyub, di terjemahkan M. Abdul Ghoffar, Fikih keluarga (Jakarta:

Pustaka al Kautsar, 2001) hlm 3 14

Zainuddin Ali, Hukum Islam di Indonesia(jakarta: Sinar Grafika,2006) hlm. 8

Page 18: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM …

sekolah pada umumnya masih membutuhkan kasih sayang dan perhatian penuh

dari kedua orang tua. Rusaknya sebuah lembaga perkawinan merupakan indeksi

negatif yang akan menghancurkan mental anak yang tidak berdosa, sebab

rusaknya sebuah perkawinan yang berakibat perceraian orang tua akan merampas

perlindungan dan ketentraman anak yang masih berjiwa bersih.15

Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti yaitu di Desa Pembengis,

Kec. Bram Itam. Kab, Tanjung Jabung Barat bersama Bapak Indi selaku Kadus

mengatakan “bahwa akhir-akhir ini banyak terjadi perceraian di Desa Pembengis,

yang bisa berakibat fatal pada kondisi anak”. Banyaknya perceraian di lingkungan

sekitar Desa Pembengis, Kec. Bram Itam menimbulkan permasalahan pada anak-

anak secara mental, dan data yang baru saya temukan jumlah pasangan yang

bercerai sebanyak 20 (dua puluh pasang), sehingga peneliti mempunyai ide untuk

melakukan penelitian di Desa Pembengis, Kecamatan. Bram. Bram Itam.

Kabupaten, Tanjung Jabung Barat.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti “Dampak

Perceraian Orang Tua Terhadap Perilaku Anak di Desa Pembengis,

Kecamatan Bram Itam. Kabupaten, Tanjung Jabung Barat”)

B. Permasalahan

Berdasarakan latar belakang diatas tentang pengaruh perceraian orang tua

terhadap perilaku anak di kalangan perdesaan maka pokok masalah yang akan

diangkat dipenelitian yakni pengaruh perceraian terhadap perilaku anak

dikalangan masyarakat perdesaan ( studi desa Pembengis, Kecamatan Bram Itam,

Kabupaten Tanjung Jabung Barat), dengan dimikian rumusan masalah yang di

bahas yaitu :

1. Apa fakor penyebab terjadinya perceraian di Desa Pembengis Kecamatan

Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat?

2. Bagaimana cara orang tua yang bercerai dalam mendidik anak di Desa

Pembengis Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat?

15

Drs. M. Thahir maloko, Perceraian dan hukum dalam kehidupan ( alauddin University

press,2014 ), hlm 215

Page 19: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM …

3. Bagaimana dampak perceraian orang tua terhadap perilaku anak di Desa

Pemebengis, Kecamatan.Bram Itam. Kabupaten. Tanjung Jabung Barat

B. Batasan Masalah

Peneliti hanya membahas pengaruh perceraian terhadap perilaku Baik

buruknya anak. Baik dalam segi moral, agama, dan bersosial dalam

bermasyarakat.Adapun batasan umur yang akan diteliti dalam penelitian ini dari

umur 10-19 Tahun.

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin di capai

dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui fakor penyebab terjadinya perceraian di desa pembengis

Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung barat.

2. Untuk mengetahui Bagaimana cara orang tua yang bercerai dalam mendidik

anak di desa pembengis Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung

barat.

3. Untuk mengetahui bagaimana dampak perceraian orang tua terhadap perilaku

anak di Desa Pemebengis, Kecamatan.Bram Itam. Kabupaten. Tanjung Jabung

Barat

D. KegunaanPenelitian

Adapun kegunaan penelitian ini adalah : pertama, hasil penelitian ini

berguna sebagai bahan informasi bagi penulis khususnya dan pembaca pada

umumnya, dengan adanya informasi berharap masyarakat dapat mempunyai

wawasan luas mengenai faktor dan dampak perceraian terhadap anak. Kedua,

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran sehingga penelitian

ini dapat dijadikan salah satu acuan untuk mengetahui dampak dari banyaknya

pengaruh perceraian terhadap keluarga, dan cara mengatasi dampak yang timbul

akibat perceraian tersebut.

Page 20: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM …

E. Kerangka Teori

1. Pengaruh

Kata “Dampak” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti daya

yang ada atau timbul dari sesuatu (orang,benda) yang ikut membentuk watak,

kepercayaan, atau perbuatan seseorang.16

2. Perceraian

Kata “cerai” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti pisah atau

putus hubungan sebagai suami istri. Sedangkan menurut istilah fiqih disebut talak

yang berarti membuka ikatan, membatalkan perjanjian. Dalam kamus besar

bahasa indonesia disebutkan bahwa orang tua artinya ayah dan ibu.17

Perceraian Orang tua menurut Istilah adalah melepaskan ikatan

perkawinan atau putusnnya hubungan perkawinan antara suami dan istri melalui

ucapan, tulisan atau isyarat dalam waktu tertentu atau selamannya.18

Perceraian

merupakan bagian dari dinamika rumah tangga. Adanya perceraian karena adanya

pernikahan.

Jadi dapat disimpulkan bahwa, perceraian orang tua adalah putusnya tali

ikatan perkawinan antara ayah dan ibu di depan sidang Pengadilan Agama bagi

yang beragam Islam, dan di depan Pengadilan Negeri.

Perceraian yang terjadi antara pasangan suami istri dapat merusak

kesatuan dalam keluarga, maksudnya dengan terjadinya perceraian akan membuat

keluarga tidak harmonis lagi, sehingga membawa pengaruh besar terhadap anak.

Bagaimanapun perceraian yang terjadi dalam keluarga tidak membawa

kebahagiaan meski dengan alasan-alasan tertentu, orang tua yang bercerai sering

mementingkan egonya masing-masing sehingga lupa bahwa dengan terjadinya

perceraian dalam keluarga membawa dampak yang buruk pada anak, meskipun

bercerai dengan berbagai alasan, tetap anak menjadi korban serta anak merasakan

kepedihan yang mendalam.

16

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Pacu

Minat Baca, 2008) hlm 403 17

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia hlm1022. 18

Butsainah as-Syyid al- Iraq, Minyingkap Tabir Perceraian,(Jakarta: Pustaka Al- sofwa

2005) hlm 202.

Page 21: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM …

Dampak terjadinya perceraian terhadap terhadap anak sangat tergantung

pada penilaian mereka sebelumnya terhadap perkawinan orang tua mereka serta

rasa aman di dalam keluarga. Diketahui bahwa lebih dari separuh anak yang

berasal dari keluarga yang tidak bahagia menunjukkan reaksi bahwa perceraian

adalah yang terbaik untuk keluarganya. Sedangkan anak-anak yang berasal dari

keluarga bahagia lebih dari separuhnya menyatakan kesedihan dan bingung

menghadapi perceraian orang tua. 19

Dampak perceraian akan berakibat kepada anak diantara sebagai berikut :

1) Anak kurang mendapat perhatian, kasih sayang dan tuntunan pendidikan

orang tua, karena ayah dan ibunya masing-masing sibuk mengurus

permasalahan serta konflik batin sendiri.

2) Kebutuhan fisik maupun pisikis remaja menjadi tidak terpenuhi keinginan dan

harapan anak-anak tidak bisa tersalur dengan memuaskan atau tidak meddapat

kompensasi serta anak-anak tidak pernah mendapat latihan fisik dan mental

yang sangat diperlukan untuk hidup susila.

3) Mereka tidak dibiasakan dengan disiplindan kontrol diri yang baik. Akibatnya

anak menjadi bingung, risau, sedih, malu, sering diliputi perasaan dendam,

benci, sehingga anak menadi kacau dan liar. Dikemudian hari mereka mencari

kompensasi dari kerisauan batin sendiri diluar lingkungan keluarga20

Dampak perceraian terhadap keluarga dan masyarakat diantaranya yaitu :

a) Hilangnya kesempatan bagi suami istri untuk berbuat ihsan dalam bersabar

menghadapi beragam masalah rumah tangga yang mendatangkan kebaikan

dunia akhirat.

b) Hancurnya mahligai rumah tangga yang telah di bangun dan terjadinya

perpecahan antara anggota keluarga.

c) Berbagai perasaan cemas dan takut yang muncul manakala ingin menikah

lagi.

19

Ihromi, T.O, Bunga Rampai Sosiologi Keluarga (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia

Anggota Ikapi,1999), hlm.160 20

M. Nisfiannoor dan Eka Yulianti, “Perbandingan Perilaku Agresif Antara Remaja Yang

Berasal Dari Keluarga Bercerai Dengan Keluarga Utuh”, Jurnal Psikologi, Vol. 3, No. I. Januari

2005,10.

Page 22: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM …

d) Kembalinya para wanita yang telah dicerai keruah orang tua.

e) Sangat sedikit kemungkinan bagi para aki-laki untuk menikahi wanita yang

telah menjadi janda.

f) Jika wanita di ceraikan telah memiliki anak maka masalah akan bertambah

runyam.

g) Tidak jarang ayah mengambil anak dari ibunya dengan paksa.

h) Semakin menjauhnya dari anak-anak.

i) Terlantanya anak- anak.

j) Banyaknya kasus perceraian yang terjadi dimasyarakat akan menghalangi

banyak pemuda dan pemudi untuk menikah.

Dari penyebab di atas tampak bahwa perceraian banyak memberikan

dampak negatif, baik anak, keluarga maupun sosial masyarakat. Namun

perceraian tidak hanya akan membawa dampak negatif saja, tetapi ada juga

dampak positif dari perceraian meskipun tidak banyak terlihat dampak positif

tersebut.

Dfinisi perecraian (divorce) merupkan suatu peristiwa perpisahan resmi

antara pasangan suami-istri dan mereka berketetapan untuk tidak menjalankan

tugas dan kewajiban sebagai suami-istri. Mereka tidak lagi hidup dan tinggal

serumah bersama, karena tidak ada ikatan yang resmi. Mereka yang telah bercerai

tetapi belum memiliki anak, maka perpisahan tidak menimbulkan dampak

traumatis psikologis bagi anak-anak. Namun mereka yang telah memiliki

keturunan, tentu saja perceraian menimbulkan masalah psiko-emosional bagi

anak-anak. Di sisi lain, mungkin saja anak-anak yang dilahirkan selama mereka

hidup sebagai suami-istri, akan iikut sertakan kepada salah satu orang tuanya

apakah mengikut ayah atau ibunya.

Baik suka maupun tidak suka (like or dislike), perceraian merupakan

sebuah fakta yang terjadi antara pasangan suami-istri, akibat perbedaan-perbedaan

prinsip yang tiak dapat dipersatukan lagi melalui berbagai cara dalam kehidupan

keluarga. Masing-masing tetap mempertahankan pendirian, keinginan dan

kehendak sendiri, tanpa berupaya untuk mengalah demi tercapainya keutuhan

Page 23: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM …

keluarga. Ketidakmauan dan ketidakmampuan untuk mengakui kekurangan diri

sendiri dan atau orang lain, menyebabkan satu masalah yang sepele menjadi

besar, sehingga berakhir dengan sebuah perceraian.

Walaupun ajaran agama melarang untuk bererai, akan tetapi kenyataan

seringkali tak dapat dipungkiri bahwa perceraian selalu terjadi pada pasangan-

pasangan yang telah menikah secara resmi. Tidak peduli apakah mereka

sebelumnya menjalin hubungan percintaan cukup lama atau tidak, romantis atau

tidak, dan menikah secara megah atau tidak, perceraian dianggap menjadi jalan

terbaik bagi pasangan tertentu yang tidak mampu menghadapi masalah konflik

rumah tangga atau konflik perkawinan.21

5. Faktor-faktor penyebab perceraian

Perceraian sebagai sebuah cara yang harus ditempuh oleh pasangan suami-

istri ada masalah-masalah dalam hubungan perkawinan mereka tak dapat

diselesaikan dengan baik. Perceraian buknlah tujuan akhir dari suatu perkawinan,

akan tetapi sebuh bencana yang melanda mahligai perkawinan antara pasangan

suami istri. Menurut para ahli, seperti Nakamura (1989), Turner & Helms (1995),

Lusina Sudarto & Henny E. Wirawan (2001), ada beberapa fktor penyebab

perceraian yaitu a) kekerasan verbal, b) masalah atau kekerasan ekonomi, c)

keterlibatan dalam perjudian, d) perselingkuhan. Namun demikian, mereka tidak

merinci secara jelas faktor-faktor penyebab tersebut.

a) Kekerasan Verbal

Kekerasan verbal (verbal violence) merupakan sebuah penganiayaan yang

dilakuakan oleh seorang pasangan terhadap pasangan lainnya dengan

menggunakan kata-kata, ungkapan kalimat kasar, tidak menghargai, mengejek,

mancai-maki, menghina, menyakiti perasan dan merendahkan arkat-martabat.

Akibat mendengar dan menghadapi perilaku pasangan hidup yang dimikian,

21

Agoes dariyo, memahami psikologi perceraian dalm kehidupan kelurga, jurnal

psikologi vol 2 no.2 tahun 2004. Hlm 94.

Page 24: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM …

membuat seseorang merasa terhina, kecewa, terluka batinnya dan tidak betah

untuk hidup berdampingan alam perkawinan.

b) Masalah ekonomi- finansial.

Salah satu faktor keberlangsungan dan kebahagiaan sebuah perkawinan

sangat dipengaruhi oleh kehidupan ekonomi-finansialnya. Kebutuhan-kebutuhan

hidup akan dapat tercukupi dengan baik bila pasangan suami-istri memiliki

sumber finansial yang memadai. Dalam masyarakat tradisional maupun modren,

seorang suami tetap meegang peran besar untuk menopang ekonomi keluarga,

sehingga mau tidak mau seorang suami harus bekerja agar dapat memiliki

penghasilan. Oleh karena itu kekurangan terebut akan dapat menegakkan

kebutuhan ekonomi keluarganya.

c) Masalah perilku buruk seperti kebiasaan berjudi

Perjudian (gambling) merupakan aktivitas seseorang untuk memperoleh

keberuntungan yang lebih besar dengan mempertaruhkan sejumlah uang tertentu.

Seorang suami seharusnya menganggarkan kebutuhan finansialnya untuk

keperluan keluarga secara bijaksana. Penghasilan yang diproleh melalui usaha

atau bekerja, dipergunakan untuk mencukupi kebutuhan keluarga dan sebagian

lagi ditabung (investasi) untuk keperluan membeli rumah, mobil, atau, pendidikan

anak-anak. Namun ketika seorang suami melupakan atau mengabaikan kebutuhan

keluarga, sehingga semua penghasilan dipertaruhkan untuk kegiatan perjudian,

maka hal ini sangat mengecewakan bagi istri maupun nak-anak. Mereka tidak

dapat menikmati kehidupan yang sejahtera dan selalu menderita secara finansial.

Oleh karen itu, mereka protes dan menggugat untuk bercerai dari suami, darai

pada hidup dalam penderitaan yang berkepajangan. Sebab judi tak akan pernah

menyebabkan orang menjadi kaya-raya, tetapi selalu membawa kesensaraan

hidup.

d) Perselingkuhan

Perselingkuhan merupakan sebuah perzinahan yang dilakukan oleh

seseorang terhadap orang lain yang bukan menjadi pasangan hidup yang syah,

Page 25: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM …

padahal ia telah terikat dalam perkawinan secara resmi dengan pasangan

hidupnya. Jadi perselingkuhan sebagai aktivitas hubungan sexual di luar

perkawinan (extra-marital sexual relationship) dan mungkin semua tidak

diketahui oleh pasangan hidupnya, akan tetapi lama kelamaan akan diketahui

pasti. Oleh karena itu, seseorang akan mrasa sangan kecewa, sakit hati, sedih,

stres dan depresi setelah mengetahui bahwa pasangan hidupnya melakukan

perselingkuhan, sebab dirinya telah dikianati secra diam-diam. Akibat semua itu,

kemungkinan seseorang memilih untuk bercerai dari pasangan hidupnya.

Perselingkuhan dapat dilakukan oleh siapa saja yaitu tergantung siapa yang

melakukannnya suami atau seorang istri.22

6. Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Anak

Setiap teijadinya perceraian orang tua sudah barang tentu berdampak

negatif terhadap proses pendikan dan perkembangan jiwa anak, di karenakan anak

usia sekolah dasar pada umumnya masih membutuhkan kasih sayang dan

perhatian penuh dari kedua orang tua. Hal ini akan dibuktikan nantinya dalam

pembahasan berkutnya, hal-hal yang berkaitan dengan dampak yang dirasakan

anak akibat terjadinya perceraian kedua orang tuanya. Perceraian orang tua

merupakan problema yang cukup besar bagi anak- anaknya terutama bagi anak-

anak yang masih sekolah dasar, sebab anak-anak pada usia ini masih sangat

membutuhkan kasih sayang kedua orang tuanya. Suasana rumah tangga memberi

pengaruh terhadap perkembangan dan pendidikan anak usia Sekolah Dasar.

Suasana keluarga yang berantakan dapat menyebabkan anak tidak dapat belajar

dengan baik bahkan membawa pengaruh yang negatif terhadap perkembangan

jiwa anak dalam masa pertumbuhannya, karena pribadi si anak umumnya terjadi

melaluipengalaman yang didapat diwaktu kecil. Pengalaman yang diperoleh anak

di waktu kecil baik pengalaman pahit maupun menyenangkan semuanya memberi

pengaruh dalam kehidupan anak nantinya. Zakiah Drajad menyebutkan ada

beberapa hal tanggung Jawab orang tua terhadap anak-anaknya.

22

Agoes dariyo, memahami psikologi perceraian dalm kehidupan kelurga, jurnal

psikologi vol 2 no.2 tahun 2004. Hlm 94.

Page 26: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM …

a. Memperkenalkan nikmat dan karunia Allah

b. Membimbing anaknya dalam pengalaman ilmu agama

c. Memberi nama bagi anak

d. Memperjelas nasab ( keturunan )

e. Selalu mendo’akan kepada anaknya.23

a. Dalam bidang Emosional

1) Adanya rasa kasih sayang dan cinta kepada anak

2) Harus mencerminnkan keteladanan yang baik karena anaknya akan

selalumengikuti jejak dan prilaku orang tuanya.

1) Mengikuti sagala tindak tanduk orang tuanya

2) Berbuat dan bersikap adil dalam keluarga

3) Bijak dalam membimbing

4) Meluangkan waktu untuk bergaul dan bermain dengan anaknya

5) Harus baik tidak kasar dan bijak dalam mengungkapkan kemarahannya

terhadap anak

6) ) Mencegah terjadinya perkawinan pada usia anak-anak.24

b. Dalam Bidang Kesehatan Meliputi

1) Orang tua dan keluarga brtanggung jawab untuk menjaga kesehatan dan

merawatanak sejak dalam kandungan hingga dewasa

2) Bila Orng tua dan keluarga tidak mampu melaksanakan tanggung jawab

tersebut maka pemerintah wajib mmemnuhinya.25

Dari ketentuan tersebut di atas dapat diketahui, bahwa seorang anak

mempunyai hak yangcukup menjamin terehadap kelangsungan hidup dan

kebahagiaan anak yang bersangkutan.Anak yang sah tersebut berhak

mendapat perhatian, baik dari segi perkembangan jiwanya ataupun

pendidikan yang layak sampai anak itu berumur 18 tahun. Hal ini

ditegaskan dalam pasal 47 UU No. 1 Tahun 1974.

3) Memperkenalkan nikma dan karunia Allah

23

Zakia Dradjat, ilmu jiwa Agama, (Jakarta: Bulan Bintang,1979), hal 36 24

Majah, parent Guide (Better Generation), Edisi Tanggal 4 Oktober 2003, hlm 22,83 25

UU Tahun 2002 Tentang Hak Dan Kewajiban Orang Tua, Masyarakat Dan Negara

Terhadap Anak.

Page 27: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM …

4) Membimbing anaknya dalam pengalaman ilmu agama

5) Memberi nama bagi anak

6) Memperjelas nasab ( keturunan )

7) Selalu mendo’akan kepada anaknya.26

c. Dalam bidang Emosional

1) Adanya rasa kasih sayang dan cinta kepada anak

2) Harus mencerminnkan keteladanan yang baik karena anaknya akan selalu

mengikuti jejak dan prilaku orang tuanya.

3) Mengikuti sagala tindak tanduk orang tuanya

4) Berbuat dan bersikap adil dalam keluarga

5) Bijak dalam membimbing

6) Meluangkan waktu untuk bergaul dan bermain dengan anaknya

7) Harus baik tidak kasar dan bijak dalam mengungkapkan kemarahannya

terhadap anak

8) Mencegah terjadinya perkawinan pada usia anak-anak.27

d. Dalam Bidang Kesehatan Meliputi

1) Orang tua dan keluarga brtanggung jawab untuk menjaga kesehatan dan

merawat anak sejak dalam kandungan hingga dewasa

2) Bila orang tua dan keluarga tidak mampu melaksanakan tanggung jawab

tersebut maka pemerintah wajib memenuhinya.

3. Orang tua

Seorang ahli psikologi Ny. Singgih D Gunnarsa dalam bukunya psikologi

untuk keluarga mengatakan, “ Orang tua adalah dua individu yang berbeda

memasuki hidup bersama dengan membawa andangan, pendapat dan kebiasaan

sehari-hari.” Dalam hidup berumah tangga tentunya ada perbedaan antara suami

dan istri, perbedaan dari pola pikir, perbedaan dari gaya dan kebiyasaan, dari

26

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja

Rosada Karya), hlm, 135. 27

Adnan Hasan ShahihBaharits, Tanggung Jawab Ayah Terhadap Anak Laki-laki,

(Jakarta: Gema Insani Press, 1996), hlm 44-47.

Page 28: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM …

tingkatan ekoomi dan pendidikan, serta bnyak lagi perbedan-perbedan lainya.

Perbedaan inilah yang dapat mempengaruhi gaya hidup anak-anaknya, sehingga

akan memerikan warna tersendiri dalam keluarga, perpaduan dari kedua

perbedaan yang terdapat pada kedua orang tua ini akan mempengaruhi kepada

anak-anak yang dilahirkan dalam keluarga tersebut.28

4. Keluarga

Secara umum dapat dikatakan bahwa keluarga adalah satu organisasi atau

lembaga terkecil yang membentuk masyarakat. Hal ini dari pendapat yang

dikemukakan oleh Goode, bahwa masyarakat adalah struktur dapat disimpulkan

yang terdiri dari keluarga” dan untuk mementuk keluarga ini perlu adanya ikatan

perkawinn yang diakui oleh masyarakat maupun agama.

Dengan dimikian keluarga adalah suatu bentuk ikatan yang sah antara laki-

laki dan perempuan melalui perkawinan. Dari ikatan tersebut lahirlah keturunan

yang secara hukum menjadi tanggung jawab suami dan istri atau ibu dan bapak

dalam membina dan mengembangkan mereka.

Dalam undang-undang Nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan pasal satu

disebutkan

Perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang laki-laki dan perempuan

sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga yang bahagia dan kekal

berdasarkan ketuhann Yang Maha Esa.

Pengertian keluarga ini dalam masyarakat indonesia terbagi dalam dua

pandangan :

1. Keluarga dipandang dalam satu kesatuan kecil yaitu terdiri dari ibu ayah anak.

2. Keluarga dipandang dari pertalian dari pertalian darah bersama suami atau

istri yaitu kakak, adik, kakek-nenek, ibu bapak, kemenakan dari pihak suami

dan istri.

Pembentukan keluarga sebagai manusia tersebut diatas juga telah

digariskan Agama, firman Allah SWT.

Allah berfiran :

28

Sarlito W. Sarwono, Pengantar Psikologi Umum, Jakarta : Rajawali Pers, 2010 hlm 77

Page 29: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM …

“Dan diantara tanda-tanda kekuasaannya ialah dia menciptakan

untuk mu stri-istri dari jenismu sendiri, suapaya kamu cenderung

dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan diantaramu rasa

kasih dan sayang”.(Q.S. Ar-Rum ayat 21)29

Sejalan dengan ayat-ayat diatas perkawinan adalah suatu perjanjian suci

antara seorang laki-laki dan perempuan untuk membentuk keluarga yang bahagia

sesuatu dengan tuntunan Agama. Sehingga dalam batas-batas tertentu dapat

merubah keadaan yang ada dilingkungannya. Menurut Fariet Ma’riuf bahwa anak

mempunyai arti penting dalam bagi setiap orang tua, dan dengan dimkian orang

tua berkewajiban memelihara dan mendidik anak, memberi makan, pakaian,

menjaga keselamatan, kesejahteraan lahir dan batin.

Muhibbin syah berpendapat bahwa ada beberapa aspek pengembangan diri

bagi anak yang menjadi tanggung jawab orang tua.

1) Dalam bidang Pendidikan Meliputi

a. Mendidik anak

b. Mengembagkan sikap dan kemampuan kepribadian anak, kemampuan

mental dan fisik sampai mencapai potensi mereka yang optimal

c. Menumbuhkan anak sesui dengan kemampuan

d. Mengembangkan rasa hormat terhadap orang tua, dan guru, identitas

budaya, bahasa dan nilai-nilai sendiri, nilai-nilai nasional dimana anak

bertempat tiggal, dariman anak berasal.

e. Mempersiapkan anak untuk bertanggung jawab dalam kehidupan

f. Dapat menjawab keinginan dan pertanyaan anak

g. Pengembangan rasa hormat dan cinta tanah air.

2) Dalam bidang agama

a. Azan bagi anak laki-laki dan iqomah bagi anak perempuan

29

Anonim,Al-Qur’an Dan Terjemahnya,

Page 30: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM …

b. Memperdalam hubungan dengan Allah

c. Memperdalam ilmu agama

Berdasarkan ungkapan diatas, dukungan dari keluarga sangat membantu

pendidikan formal anak disekolah maupun perkembangan perilaku anak di dalam

keluarga dan masyarakat, karena setiap anak membutuhkan dukungan dari

keluarga yang utuh sehingga anak dapat berkembang dengan baik. Tetapi

sebaliknya, jika suatu keluarga tidak utuh maka mempunyai pengaruh terhadap

perkembangan perilaku sosial anak tersebut, misalnya ketidak utuhan dalam

keluarga yang disebabkan oleh perceraian dapat menghambat fungsi keluarga,

salah satunya yaitu sebuah sistem menjadi terhambat dalam pelaksanaan hasil

belajar anak dan perkembangan perilaku sosial anak tersebut. Jadi keluarga yang

tidak bisa mempertahankan hubungan mengakibatkan perceraian.

5. Konsep Teori Perilaku

a. Definisi Perilaku

Perilaku manusia merupakan seluruh kegiatan yang dilakukan oleh

manusia, baik dilihat secara tidak langsung maupun langsung oleh pihak luar.30

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku

Menurut Sunaryo, faktor yang mempengaruhi perilaku diantaranya:

1) Kebutuhan

Maslow, mengatakan manusia mempunyai lima kebutuhan dasar seperti

kebutuhan aktualisasi diri, kebutuhan akan harga diri, kebutuhan rasa aman,

kebutuhan fisiologis/biologis, kebutuhan mencintai dan dicintai. Tingkat dan jenis

kebutuhan tersebut tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lain karena

merupakan satu-kesatuan atau rangkaian. Misalnya, seseorang memenuhi

kebutuhan fisiologisnya terlebih dahulu, kemudian kebutuhan rasa aman, dan

seterusnya. Perilaku manusia dalam memenuhi kebutuhan terjadi secara stimultan.

30

Hasan Mustofa, Perilaku Manusia Dalam Perspektif Psikologi Sosial, Jurnal

Administrasi Bisnis (2011), Volume. 7, No.2: hlm 143

Page 31: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM …

2) Motivasi

Motivasi adalah dorongan penggerak untuk mencapai tujuan tertentu, baik

yang disadari maupun tidak disadari. Motivasi timbul dari dalam diri individu

(intrinsik) atau lingkungan (ekstrinsik).

Faktor perangsang dan penguat

Perilaku individu didukung dengan adanya faktor perangsang dan penguat,

yaitu 1) kompetisi atau persaingan yang sehat, 2) tujuan atau sasaran, 3) dengan

cara memberi hadiah, 4) menginformasikan keberhasilan kegiatan agar bisa lebih

termotivasi.

3) Sikap dan kepercayaan

Perilaku dipengaruhi dengan sikap dan kepercayaan, jika kepercayaan

negatif, perilaku negatif akan muncul, dan sebaliknya. Dari definisi di atas dapat

disimpulkan bahwa perilaku manusia merupakan aktivitas yang ditimbulkan

karena adanya kebutuhan, motivasi, rangsangan, sikap dan keprcayaan sehingga

akan menimbulkan keberhasilan dari aktivitas atau kegiatan yang dilakukan.

Pendidikan adalah usaha terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif bisa mengembangkan potensi

dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, keterampilan yang diperlukan pada dirinya, mampu mengendalikan

diri, dan berakhlak mulia.

Perilaku menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah tanggapan atau

reaksi individu yang terwujud dalam gerakan (sikap), tidak saja badan atau

ucapan.31

Prisip sikap mengikuti perilaku juga dalam tindakan amoral.Kejahatan

terkadang merupakan hasil dari pengingkaran komitmen secara bertahap.Suatu

tindakan kejahatan yang terlihat dapat mengikis sensitivitas moral seseorang,

membuat seseorang lebih mudah melakukan suatu tindakan yang

buruk.32

Fenomena perilaku sesuai dengan sikap bukanlah hal yang tidak masuk

akal atau magis.Oleh karena itu, hal-hal yang mendorong kita untuk bertindak

mungkin endorong kita untuk berfikir.

31

Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi (Bandung: Remaja Rosdakarya,2003) hlm

26. 32

David G Myers, Psikologi Sosial (Jakarta: Salemba Humanika,2012), hlm180.

Page 32: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM …

Menurut rakhmat karakteristik perilaku dapat diklafikasikan dalam 3

komponen sebagai berikut;

a. Komponen kognitif, yaitu aspek intelektual yang berkaitan dengan apa yang

diketahui oleh manusia. Komponen kopnitif menupakaan redresentasi apa

yang dipercayai oleh individu. Ini dapat berupa pengetahuan, pandangan,

keyakinan, atau hal lain yang berhubungan dengan bagaimana mempersepsi.

b. Komponen efektif, yakni aspek emosional dari faktor sosiopsikologis,

komponen efektif merupakan perasaan yang menyangkut aspek emosional

terhadap objek. Objek dirasakan sebagai sesatu yang menyenangkan atau

tidak, berkualitas baik atau buruk, dan lain-lain.

c. Komponen konatif, adalah aspek visional yang berhubungan dengan kebiasaan

atau kemauan bertindak. Komponen konatif adalah kecendrungan tindakan

seseorang, baik positif ataupun negatif. Komponen ini berisi tendesi

seseorang, baik pisitif ataupun negatif. Komponen ini berisi tendesi untuk

bertindak atau untuk beriaksi sesuatu dengan cara tertentu.33

Perilaku atau yang disebut behavior semua aktivitas yang dilakukan

manusia pada umumnnya. Perilaku atau yang biasa disebut sikap mengandung

makna yang luas. Allport menunjukan bahwa sikap itu tidak muncul seketika atau

dibawa lahir, tetapi disusun dan di bentuk melalui pengalaman serta memberikan

pengaruh langsung kepada respon seseorang.34

Berbeda dengan pendapat Allport, menurut Harlen sikap merupakan

kesiapan kecendrungan seseorang yang bertindak dalam menghadapi suatu objek

atau situasi tertentu. Dalam istilah kecendrungan, terkandung pengertian arah

tindakan yang akan dilakukan seseorang berkenaan dengan suatu objek.35

Setiap tingkah laku manusia mengarah pada suatu tugas tertentu. Hal ini

tampak jelas pada perbuatan-perbuatan seperti belajar atau bekerja, tetapi hal ini

juga terdapat pada tingkah laku lain yang tampaknya tidak ada tujuannya.36

Dari

33

Sudarsono,Kenakalan Remaja, (Jakarta: Reneka Cipta,2008), hlm 120. 34

Djali,Psikologi Pendidikan,(Jakarta: Bumi Aksara, 2013), hlm.114 35

Djali,Psikologi Pendidikan,(Jakarta:Bumi Aksara, 2013),hlm.115 36

Abu ahmadi dan Widodo Suariyono,Psikologi Belajar,(Jakarta:Rinneka Cipta,

2008),hlm15

Page 33: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM …

semua sumber yang peneliti baca, disimpulkan bahwa perilaku adalah semua

kegiatan atau aktivitas dari manusia itu sendiri baik berupa reaksi, tanggapan,

jawaban, atau balasan yang dilakukan individu.

Menurut Skiner, seperti yang dikutip oleh Notoatmodjo (2003),

merumuskan bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap

stimulus atau rangsangan dari luar. Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses

adanya stimulus terhadap organisme, dan kemudian organisme tersebut merespon,

maka teori Skiner ini disebut teori “S-0-R” atau Stimulus – Organisme –Respon.

Perilaku menurut J,P Chaplin dalam buku Pengantar Psikologi Dalam

Keperawatan adalah kumpulan reaksi, perbuatan, aktivitas, gabungan gerakan,

tanggapan ataupun jawaban yang dilakukan seseorang, seperti proses belajar,

berpikir, bekerja, hubungan seks dan sebagainya.

Adapun teori perilaku dan faktor-faktor yang mempengaruhinya adalah

sebagai berikut, yaitu:

a. Teori sikap

Green mengatakan bahwa pembentukan perilaku sangat dipengaruhi

perilaku dalam diri (behavior cause) dan perilaku luar diri (behavior caunses).

Pembentukan perilaku manusia akibat:

1) Faktor predisposisi (predisposing factors) adalah faktor pencetus

terjadinya suatu sebab, seperti pengetahuan, sikap, kepercayaan,

keyakinan, nilai-nilai dan sebagainya.

2) Faktor pendukung (enabling factors),adalah faktor yang turut serta

mendorong timbulnya suatu sebab, seperti lingkungan fisik dan fasilitas.

3) Faktor pendorong (rrinforcing factors), adalah faktor yang berhubungan

dengan referensi sikap dan perilaku secara umum.

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku adalah sebagai berikut, yaitu:

emosi, persepsi, motivasi, belajar, dan intelegensi.37

37

Herri Zan Pieter, Pengantar Psikologi dalam Keperawatan, (Jakarta: Kencana, 2010),

hlm. 26

Page 34: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM …

2. Perilaku sosial

Setiap kehidupan masyarakat manusia senantiasa mengalami suatu

perubahan. Perubahan-perubahan pada kehidupan masyarakat merupakan

fenomena sosial yag wajar, oleh karena setiap manusia mempunyai kepentingan

yang tak terbatas. Perubahan-perubahan ini akan tampak setelah tatanan sosial dan

kehidupan yang masyarakat yang lama bisa di bandingkan dengan tatanan dan

kehidupan sosial yang baru. Perubahan-perubahan yang terjadi dapat merupakan

kemajuan atau justru mengalami kemunduran. Unsur-unsur kemasyarakatan yang

mengalami perubahan biasanya adalah mengenai nilai-nilai sosial, norma-norma

sosial, pola-pola perilaku, organisasi sosial, lembaga-lembaga kemasyarakatan,

stratifikasi sosial dan lain sebagainya. Perubahan-perubahan pada saat sekarang

ini nampak sangat cepat, sehingga semakin sulit untuk mengetahui bidang-bidang

manakah yang akan berubah terlebih dahulu dalam kehidupan masyarakat.38

Namun demikian perubahan itubiasanyabersifat berantai dan saling berhubungan

antara satu unsur kemasyarakatan dengan unsur kemasyarakatan yang lain.

Beberapa pendapat ahli mengenai perubahan sosial diantaranya Maclver

dalam Sooejono Soekanto yang mana perubahan sosial merupakan perubahan-

perubahan dalam hubungan sosial atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan

hubungan sosial. Selanjutnya Gillin dan Gillin dalam Sooejono Soekanto

mengatakan bahwa perubahan sosial sebagai suatu variasi dari cara-cara hidup

yang telh diterima, baik karena perubahan kondisi geografis, kebudayaan, materil,

komposisi penduduk, ideologi maupun adanya situasi ataupun penemuan baru

dalam masyarakat. Kemudian Selo Soemardjan dalm Soejono Soekanto

mengatakan bahwa perubahan sosial adalah perubahan pada lembaga-lembaga

kemasyarakatan dalam suatu masyarakat, yang memengaruhi sistem sosialnya,

termask didalamnya nilai-nilai, sikap dan pola perilaku diantara kelompok

kemasyarakatan.39

Masih banyak para ahli yang mengemukakan pendapat

mengenai perubahan sosial, diantaranya yang telah dibahas diatas. Jadi perubahan

sosial adalah perubahan fungsi kebudayaan dan perilaku manusia dalam

38

Abdulsyanni,Sosiologi Skematika Teori Dan Terapan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2002),

162. 39

Soejono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta : Rajawali Pers, 2012), 263. s

Page 35: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM …

masyarakat dari keadaan tertentu ke keadaan yang lainnya.40

Perubahan itu

disebabkan oleh banyak faktor, baik itu kondisi geografis maupun yang lainnya.

Ada beberapa teori perubahan sosial diantaranya adalah :

a. Teori Evolusioner, semua teori evolusioner menilai bahwa perubahan sosial

memiliki arah tetap yang dilalui oleh semua masyarakat. Semua masyarakat

itu melaui urutan pentahapan yang sama dan bermla dari tahap perkembangan

awal menuju tahap perkembangan terakhir.

b. Teori Siklus, para penganut teori siklus juga melihat adanya sejumlah tahap

yang harus dilalui oleh masyarakat, tetapi mereka berpandangan bahwa proses

peralihan masyarakat bukannya berakhir pada tahap terakhir yag sempurna

melainkan berputar kembali ke tahap awal untuk peralihan selanjutnya.

c. Teori Fungsional dan Teori Konfelik, para penganut teori fungsional

menerima perubahan sebagai sesuatu yang konstan dan tidak memerlukan

penjelasan. Perubahan dianggap mengacaukan keseimbangan masyarakat.

Sedangkan teori konflik menilai bahwa yang konstan adalah konflik sosial,

bukan perubahannya. Perubahan hanyalah akibat karena adanya konflik

tersebut.41

Perilaku sosial menunjukan kemampuan untuk menjadi orang yang

bermasyarakat. Perilaku sosial adalah istilah yang diguakan untuk

menggambarkan perilaku umum yang ditunjukan oleh individu dalam masyarakat,

yang pada dasarnya sebagai respon terhadap apa yang dianggap dapat diterima

atau tidak dapat diterima oeh kelompok sebaya seseorang.

Perilaku tersebut ditunjukan dengan perasaan, tindakan, sikap, keyakinan,

kenangan atau rasa hormat terhadap orang lain. Perilaku sosial adalah aktifitas

fisik dan psikis seseorang terhadap orang lain atau sebaliknya dalam rangka

memenuhi diri atau lain yang sesuai dengan tuntunan sosial. Seseorang akan

dianggap berperilaku buruk atau menyimpang ketika perbuatan dan tingkah

lakunya tidak sesuai dan melanggar norma yang ada. Ada beberapa hal yang

40

Abdulsyanni,Sosiologi Skematika Teori Dan Terapan, 163 41

Paul B. Horton dan Chester L. Hunt,Sosiologi, (Jakarta: Erlangga), 1992

Page 36: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM …

umum menjadi penyebab teradinya penurunan nilai-nilai moral, faktor tersebut

diantaranya adalah :

a. Minimnya pengetahuan yang didapat

b. Kondisi keluarga dan lingkungan anak yang kurang baik

c. Adanya pengaruh budaya asing

d. Tidak terealisasinya pendidikan moral.

Ada beberapa Teori perilaku sosial diantaranya sebagai berikut :

a. Perilaku sosial (sosial behavior)

Perilaku ini tumbuh dari orang-orang yang ada pada masa kecilya

mendapatkan cukup kepuasan akan kebtuhan inklusinya. Ia tidak mempunya

masalah dalam hubungan antara pribadi mereka bersama orang lain pada situasi

dan kondisinya.

b. Perilaku yang kurang sosial (under sosial behavior)

Timbul jika kebutuhan akan inklusi kurang terpenuhi, misalnya sering

tidak diacuhkan oleh keluarga semasa kecilnya. Kecenderungan orang ni akan

menghindari hubngan orang lain, tidak mau ikut dalam kelompok-kelompok,

menjaga jarak antara dirinya dengan orang lain, tidak mau tahu dan acuh tak acuh.

c. Perilaku terlalu sosial (over sosial behavior)

Psikodinamikanya sama dengan perilaku kurang sosial, yaitu disebabkan

kurang inklsi. Tetapi pernyataan perilakunya sangat berlawanan.Orang yang terlal

sosial cenderung memamerkan diri berlebihan.Bicaranya keras, selalu menarik

perhatian orang, memasakan dirinya untuk diterima dalam kelompok, sering

menyebutkan namanya sendiri, suka mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang

mengagetkan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku sosial ada dua jeis yaitu

sebagai berikut:

a. Faktordaridalam(Internal)

Faktor tersebut berupa insting, motif dari dalam dirinya, sikap serta nafsu

faktor internal ini dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor biologis dan faktor

sosio psikologis. Faktor biologis erupakan faktor genetik atau bawaan dan motif

Page 37: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM …

biologis seperti kebutuhan makan dan minum, kebutuhan seksual serta kebutuhan

melindungi diri dari bahaya. Untuk faktor sosio psikologi berupa kemampuan

afektif yang berhubungan dengan emosional manusia, kemampuan kognitif yang

merupakan aspek intelektual yang berkaitan dengan apa yang diketahui manusia

serta kemampuan komatif yang merupakan aspek volisional yang berhubungan

dengan kebiasaan kemauan bertindak.

b. Faktordariluar(Eksternal)

Faktor yang timbul dari keluarga, sekolah dan masyarakat akan

mempengaruhi perilaku sosial seseorang individu, faktor eksternal ini dapat

berupa pengaruh lingkungan sekitar dimana individu tersebut hidup dan ditambah

dengan adanya reinforcement yang ada dalam komunitas tersebut. Pengaruh

lingkungan terhadap perilaku individu berupa kondisi asyarakat, perubahan iklim

dan cuaca serta faktor ekonomi individu.42

4. Pengertian Anak

Menurut poerwadarmita anak adalah seorangyang dilahirkan dalam satu

perkawinan antara seorang pria dengan seorang perempuan.

Dari pengetan yang diuraikan diatas nampak jelas perbedaan pengertian

anak anatara pengertian sehari-hari dengan pengertian secara hukum. Pada

dasarnya anak-anak bagi orang tua mempunyai arti yang cukup banyak dan yang

penting bagi anak antara lain:

1) Sebagai rahmat Allah

2) Sebagai amanah Allah

3) Sebagai penguji iman

4) Sebagai media beramal

5) Sebagai bekal di akhirat

6) Sebagai unsur kebahagian

7) Sebagai tempat bergantung dihari tua

8) Sebagai penyambung cita-cita

9) Sebagai makhluk yang harus di didik

42

IA Lindawati, Perilaku Sosial, Diakses melalui alamat ethosos.uin.malang.ac.id, pada

tanggal 12 Januari 2019, jam 11.20

Page 38: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM …

Disamping itu hal pertama sebagai penerus keturunan yang akan

merupakan cermin keberasilan hidup dari orang tua yang melahirkan,

membesarkan mendidiknya.sesui pula dengan kondisi anak yang senantiasa

tumbuh dan berkembang, tumbuh badannya dan berkembang jiwanya. Faried

Maa’aruf Noor, menyatakan terdapat beberapa aspek atau segi perkembangan

anak antara lain:

1) Aspek Kognitif

Dalam hal ini anak yang semula tidak tau apa-apa kemudian menjadi anak

yang cukup cerdik dan pandai.

2) Aspek Perilaku Sosial

Dalam aspek ini anak yang semula pasif dalam menerima perlakuan

sekitarnya, menjadi barang yang aktif memberi perlakuan sekitarnya, sehingga

dalam batas-batas tertentu dapat merubah keadaan yang ada di lingkungannya.

3) Aspek Emosional

Dalam aspek ini anak yang semula pasif untuk menerima sesuatu yang

memberikan kebahgiaan dari orang lain, menjadi orang yang aktif untuk

mendapatkan kebahagiaan atau membahagiakan orang lain.

4) Aspek Psikoseksual

Dalam aspek ini anak yang semula merasakan kenikmatan hanya dari sesuatu

yang masuk dari mulut, menjadi orang yang dapat merasakan dari segi sesuatu

yang diterimanya dari luar.

Dengan dimikian menjadi jelas, bahwa anak mempunyai arti penting bagi

setiap orang tua, dan dengan demikian orang tua berkewajiban memelihara dan

mendidik anak, memberi makan, pakaian, menjaga keselamatan, kesejahteraan

lahir batin.43

43

M.Yusuf, “Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Anak”,Junal Al-

Bayan/Vol.20,No.29,Januari-Juni 2014.

Page 39: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM …

F. Pendekatan dan Metode Penelitian

1. Pendekatan penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif yaitu

untuk mengetahui atau menggambarkan kenyataan dari kejadian yang diteliti.

Sehingga memudahkan penulis untuk mendapatkan data yang objektif dalam

rangka mengetahui penelitian tentang Pengaruh Perceraian Orang Tua Terhadap

Perilaku Anak.44

Menurut Sugiyono menyatakan bahwa “Metode penelitian

kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi

objek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen)45

dimana peneliti

adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara

triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif atau kualitatif, dan hasil

penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.

2. Setting dan Subjek Penelitian

Setting Penelitian adalah Desa Pembengis Kecamatan Bram Itam

Kabupaten Tanung Jabung Batar. Pemilihan setting didasarkan atas pertimbangan

rasional bahwa di kasus perceraian sangat berdapak terhadap perilaku anak di desa

pembengis.

Subjek Penelitian dalam penelitian kualitatif merujuk pada populasi,

sampel sebagai sumber data penelitian. Subjek dalam penelitian ini meliputi orang

tua yang bercerai, anak dari umur 10-19 Tahun dan masyarakat Desa Pembengis

Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Yang di pilih dengan

sistem random.

3. Sumber Data Jenis Data

a. Sumber Data

Adapun sumber data yang penulis dapatkan atau yang dianfaatkan dalam

penelitian ini terdiri dari sumber primer dan sekunder.

10) Sumber Primer

a) Orang tua yang bercerai

44

Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta:PT Raja Grafindo

Persada, 2011), hlm 22. 45

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung:Alfabeta,

2009), hlm.9.

Page 40: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM …

b) Anak dari korban perceraian

c) Kepala Desa

d) Tokoh Agama

e) Tokoh Masyarakat

11) Sumber Sekunder

a) Artikel

b) Literatur

c) Pustaka

d) Jurnal

b. Jenis Data

Adapun jenis data dalam penelitan ini adalah sebagai berikut :

1) Data Primer

Data perimer adalah data yang berlangsung dikumpulkan oleh penelti dari

sumber pertamanya.46

Data perimer dalam penelitian ini adalah hasil wawancara

dan observasi terhadap Anak-anak korban perceraian orang tuanya dan tokoh

masyarakat di desa Pembengis Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung

Barat.

2) Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang telah tersusun dalam bentuk

dokumen-dokumen.47

Adapun data sekunder tersebut akan diambil mengenai :

a) Historis dan geografis desa

b) Struktur organisasi pemerintahan desa

c) Keadaan penduduk

d) Keadaan pendidikan

e) Keadaan sosial dan budaya

f) Keadaan mata pencaharian

46

Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Raja Wali Pers,2012),39 47

Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian,39

Page 41: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM …

4. Metode Pengumpulan Data

Teknik/metode pengumpulan data merupakan langkah yang paling

strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah

mendapatkan data.48

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Metode Wawancara/Interview

Wawancara adalah teknik pengumpulan data melalui proses tanya jawab

lisan yang berlangsung satu arah, artinya pertanyaan datang dari pihak yang

mewawancarai dan jawaban diberikan oleh yang diwawancara.49

Wawanvara

yang dilakukan secara sengaja kepada sumber yang berkenan dengan faktor

penyebab dan dampak perceraian terhadap perilaku anak di desa pembengis

kecamatan bram itam kabupaten tanjung jabung barat.

b. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan metode pengumpulan data melalui dokumen-

dokumen, arsip-arsip, modul, artikel, jurnal, brosur, gambar dan sebagainya yang

terkait dengan permasalahan yang dikaji.50

Data dokumentasi yang di maksud

adalah data tentang subjek pengaruh perceraian terhadap perilaku anak, dan objek

yang berhubungan langsung dengan obek penelitian anatara lain :

1) Historis dan geografis desa

2) Struktur organisasi pemerintahan desa

3) Keadaan penduduk

4) Keadaan pendidikan

5) Keadaan sosial dan budaya

6) Keadaan mata pencaharian

c. Metode Observasi

Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui suatu

pengamatan, dengan disertai pencatatan-pencatatan terhadap keadaan atau

48

Sugiyono,Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: CV Alfabeta,2013),62. 49

Abdurahmat Fathoni, Metodologi Penelitian & Teknik Penyususnan Skripsi, (Jakarta:

Renika Cipta, 2011),150. 50

Anas Sudijono, Teknik Evaluasi Pendidikan Suatu Pengantar, ( Yogyakarta: UD.

Rama, 1986),36.

Page 42: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM …

perilaku objek sasaran.51

Melalui observasi, peneliti belajar tentang perilaku, dan

makna dari perilaku tersebut.

Metode ini digunakan untuk melakukan pengamatan secara langsung

dilokasi penelitian untuk memperoleh data tentang faktor penyebab dan pengaruh

perceraian terhadap perilaku anak di desa pembengis kecamatan bram itam

kabupaten tanung abung barat.

5. Metode/ Teknik Analisa Data

Analisis data merupakan proses mencari dan menyususn secara sistematis

data yang diproleh dari awal wawancara, catatan lapangan, observasi,

dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam katagori, memilih

mana yang penting dan mana yang akan dipelajari, serta membuat kesimpulan

sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.52

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik analisis data yang

dikemukakan oleh Milles dan Huberman dalam sugiyono yaitu diantaranya :

a. Redukasi Data

Meredukasi data menurut Miles dan Huberman adalah merangkum,

memilih hal-hal yang pokok memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema

dan polanya. Data yang telah diredukasi akan memberikan gambaran yang lebih

jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya,

dan mencarinya bila dibutuhkan. Agar peneliti ini tidak menyimpang dari apa

yang diteliti.

b. Data Display

Dalam Penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk

uraian singkat, bagan, hubungan antara katagori, flowchart dan

sejenisnya.53

Namun yang paling sering digunakan dalam penelitian kualitatif

adalah dengan teks yang bersifat naratif.

51

Abdurahman Fathoni, Mtetodologi Penelitian & Teknik Peyusunan Skripsi, 104. 52

Sugiyono,Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,(Bandung:

Alfabeta, 2013), 244. 53

Sugiyono,Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,249.

Page 43: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM …

c. Verifikasi/PenarikanKesimpulan

Verifikasi atau penarikan kesimpulan merupakan proses analisis ketiga

atau bisa disebut analisis lanjutan dari reduksi data dan data display.54

Data yang

didapat dari hasil penelitian pengaruh perceraian terhadap perilaku anak kemudian

disajikan secara naratif, disusun dengan transtruktur dan sistematis kemudian

diambil sebuah kesimpulan.

G. PemeriksaanKeabsahan Data

1. Perpanjangan keikutsertaan

Pelaksaanan perpanjangan keikutsertaan dilakukan lewat keikutsertaan

peneliti dilokasi peneliti secara langsusng dan cukup lama, dalam mendeteksi dan

memperitungkan penyimpampangan yang mungkin mengurangi keabsahan data,

karena penilaian data oleh peneliti atau responden, disengaja atau tidak

disengaja.55

Dalam perpanjagan pengamatan untuk menguji kredubilitas data

penelitian ini, sebaiknya difokuskan pada pengujian terhadap data yang diproleh,

apakah data yang diproleh itu setelah dicek kelapangan benar atau tidak, berubah

atau tidak. Bila setelah dicek kembai kelapagan data sudah benar berarti kredibel,

maka perpanjang pengamatan dapat diakhiri.

2. Ketekunan Pengamatan

Ketekunan pengamatan dapat dilakukan dengan cara pengamatan secara

teliti, rinci dan berkesinambungan terhadap faktor-faktor yang menonjol dalam

penelitian. Faktor faktor itu kemudian di telaah. Dengan cara ini maka kepastian

data dan urutan peristiwa akan dapat direkam dengan pasti dan tersusun.56

Hal ini

diharapkan pula dapat mengurangi distorsi data yang mungkin timbul akibat

peneliti yang terburu-buru dalam menilai suatu persoalan ataupun distorsi data

yang timbul dari kesalahan responden yang memberikan data secara tidak benar,

maka keteknan dalam pengamatan ini sangat dibutuhkan.

54

Sugiyono, Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,252. 55

Lexi J Maleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014),

175. 56

Sugiyono, Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, 272.

Page 44: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM …

3. Trianggulasi

Terianggulasi dalam pengujian kreadibilitas ini diartikan sebagai

pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu.57

Kemudian peneliti menginformasikan dengan studi dokumentasi yang

berhubungan dengan penelitian serta hasil pengamatan peneliti dilapangan serta

kemurnian dan keabsahan data terjamin. Sehingga tidak ada data yang manipulasi.

4. Diskusi dengan Teman Sejawat

Langkah terakhir untuk menjamin keabsahan data adalah dengan

melakukan diskusi dengan teman sejawat, utuk memastikan bahwa data yang

diambil ataupun diterima benar-benar real atau nyata bukan hanya persepsi

ataupun argumentasi dari peneliti atau informasi. Melalui cara tersebut peneliti

mendapatkan masukan dan saran yang baik dan berharga dalam meninjau

keabsahan data. Adi diskusi dengan teman sejawat ini sangat baik dilakukan untuk

data-data yang telah kita terima.

H. StudiRelevan

Studi relevan adalah uraian hasil-hasil penelitian terdahulu ( penelitian

lain) yang terkait dengan penelitian ini pada aspek fokus/tema yang diteliti. Di

bawah ini adalah tiga penelitian yang memiliki keterkaitan dengan penelitian ini,

yaitu:

1. Peneliti yang dilakukan oleh A. Besse Suci Rezki Kasih, mahasisiwi prodi

hukum acara peradilan dan kekeluargaan jurusan peradilan pada fakultas

Syariah dan hukum UIN Alauddin Makasar, ditulis pada tahun 2017, dengan

judul (“Perceraian dan Implikasinya Terhadap Psikologi Anak di Kecamatan

Lalabata Kabupaten Sopeng”). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa

dampak perceraian terhadap Psikologi anak di kecamatan lalabatakabupaten

soppeng antara lain: penyangkalan, adanya rasa malu, anak menjadi pendiam,

anak seringkali mempunyai rasa bersalah, anak mulai menderita kecemasan

tinggi dan ketakutan, dan anak bisa membenci salah satu orang tuanya. Dapat

penulis simpulkan bahwa skripsi ini lebih membahas dampak perceraian

57

Sugiyono,Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,273

Page 45: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM …

terhadap psikologi anak sedangkan peneliti membahas dampak perceraian

terhadap perilaku anak.

2. Penelitian yang dilakukan dilakukan oleh Isna Nur Khoeriyah 2016, yang

berjudul “Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Kondisi Mental Dan

Motivasi Belajar PAI (Studi Kasus 3 Siswa VIII MTs Wahid Hasyim

Yogyakara). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dampak perceraian

orang terhadap kondisi mental siswa yakni anak akan merasa

ketidaknyamanan terutama dalam lingkungan keluarga pasca perceraian anak

akan mengalami perubahan psikologi yang merugikan diri anak itu sendiri

seperti malas-malasan, minder, brutal dan dapat pula melakukan hal yang

tidak diinginkan. Dan yang membedakannya ialah penulis membahas tentang

perilaku anak.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Rani Lili Suryani 2015. “ Dampak perceraian

orang tua terhadap perilaku anak di Jorong Sungai Tambang nagari

kunangan parik rantng Kecamatan Kamang Baru Kabupaten Sijunjung”.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dampak perceraian terhadap perilaku

anak sebagai berikut: Anak kurang percaya diri, anak susah diatur, timbul rasa

malas, dan anak menjadi tertutup.

Page 46: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM …

BAB II

PROFIL DESA

A. Historis dan Geografis Desa Pembengis Kecamatan Bram Itam

1. Historis Desa

Desa Pembengis mulai berdiri pada tahun 1965 dengan jumlah penduduk

lebih kurang 360 jiwa. Pada saat itu mayoritas penduduknya berpropesi sebagai

patani untuk menghidupi keluarganya, dan pernah kejadian pada tahun kurang

lebih 1960 hasil dari padi yang sudah di panen, batangnya tersebut berbuah

kembali. Itulah yang disebut masyarakat dengan pamangis padi, dan sejak itu desa

ini dinamakan dengan DesaPambangis.58

Seiring perkembangan zaman, oleh pihak Pemda setempat ingin

membuatkan batas wilayah yang di beri dengan tanda gapura dan bertuliskan

selamat datang di Desa Pembengis, merekapikir kata Pambangis itu adalah bahasa

daerah, sehingga oleh sebab di ubah menjadi Pembengis dengan tanpa ada

persetujuan dari desa, oleh karena pemerintah desa tidak ada masalah, desa ini

setuju saja dengan nama tersebut, sampai sekarang ini.

Desa Pembengis berdiri sejak tahun 1970, dan adapun kepemimpinan

tersebut sampai pada saat ini secara singkat kami sampaikan sebagai berikut :

Tabel 2.1

Nama - nama Kepala yang Pernah Memimpin Desa Pembengis Sejak Berdiri

Sampai Dengan Sekarang.59

No Nama Jabatan MasaMenjabat Ket.

1 TarliArif KepalaDesa 1970 s/d 1980

2 Marjuned KepalaDesa 1980 s/d 1990

3 AspulGani PJS Kepala Desa 1990 s/d 1992

4 M. Juek PJS Kepala Desa 1992 s/d 1995

5 Marjuned KepalaDesa 1995 s/d 2004

58

Dokumentasi, Desa Pembengis Kecamatan Bram Itam, Tahun 2017 59

Dokumentasi, Desa Pembengis Kecamatan Bram Itam, Tahun 2017

Page 47: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM …

6 Muhammad Tahir KepalaDesa 2004 s/d 2009

7 Syafawi KepalaDesa 2009 s/d 2015

8 Hambali PJS Kepala Desa 2015 s/d 2016

9 MuhamadTahir KepalaDesa 2016 s/d Sekarang

2. Letak Geografis Desa Pembengis

Desa Pembengis terletak dikecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung

Jabung Barat, dengan diapit oleh dua kelurahan yang berbeda kecamatan yaitu

Kelurahan Sungai Nibung yang merupakan Kecamatan Tungkal Ilir dan

Kelurahan Bram Itam Kiri yang merupakan Kecamatan Bram Itam dan dilalui

oleh sungai – sungai yang merupakan anak sungai dari Kuala Tungkal.

Wilayah Desa Pembengis tidak terlalu jauh dari pusat Kota Kabupaten

Tanjung Jabung Barat yaitu Kota Kuala Tungkal hanya di batasi oleh Kelurahan

Sungai Nibung yang merupakan batas awal masuknya KecamatanTungkal Ilir.

Desa Pembengis juga merupakan daerah dataran rendah yang dengan

struktur tanah lumpur hingga tanah gambut dan tanah liat, yang dilalui oleh

Sungai dengan batas-batas sebagai berikut :

- Sebelah Utara berbatas dengan : Sungai Pengabuan

- Sebelah Selatan berbatas dengan : Sungai Betara

- Sebelah Timur berbatas dengan : Kelurahan Sungai Nibung

- Sebelah Barat berbatas dengan : Kelurahan Bram ItamKiri

Adapun Sungai-sungai yang melewati Desa Pembengis sebagai berikut :

1. Sungai Pengabuan

2. Sungai Bram Itam

3. Sungai Pembengis

4. Sungai Nibung

5. Parit Cegat

6. Parit No. 1

7. Parit No. 2

8. Parit Saidina

Page 48: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM …

9. Parit Baru

10. Parit Lapis

11. Suak Makun

12. Parit Lima

Desa pembengis berada pada ketinggian 3 meter diatas permukaan air laut

dengan curah hujan rata-rata 200-300 mm/tahun, keadaan suhu udara rata-rata 21

C s /d 27 C.

Desa Pembengis merupakan wilayah yang strategis yang terdiri dari

pemukiman, TPU, Pekarangan, Perkantoran, dlldengan memiliki luas 8,5 Km

Persegi dengan rincian sebagai berikut :

a. Luas Pemukiman : 4, 5 Km

b. Luas Makam/Kuburan : 0,04 Km

c. Luas Pekarangan : 0,07 Km

d. Luas Perkantoran : 0,02 Km

e. Luas Prasaran umum lainnya : 0,01 Km

Jarak Tempuh Desa Pembengis dengan Pusat Pemerintahan :

a. Jarak Pusat Pemerintahan Kabupaten : 6 Km

b.Jarak Pusat Pemerintahan Kecamatan : 10 Km60

B. Visi dan Misi Pemerintahan Desa Pembengis

1. Visi

Membangun Desa Pembengis Lebih Maju

2. Misi

a. Bersama masyarakat memperkuat kelembagaan desa yang ada untuk melayani

masyarakat secara optimal.

b. Bersama masyarakat dan kelembagaan desa menyelenggarakan pemerintahan

desa serta melaksanakan pembangunan desa yang partisipatif.

c. Bersama masyarakat dan kelembagaan masyarakat dalam mewujudkan Desa

Pembengis yang aman, tentram, dan damai.

d. Bersama masyarakat dan kelembagaan memberdayakan masyarakat untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakat.61

60

Dokumentasi, DesaPembengisKecamatan Bram Itam, Tahun2017

Page 49: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM …

C. Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Pembengis Kecamatan Bram

Itam

Dalam menjalankan Pemerintahan Desa di Desa Pembengis kecamatan

Bram Itam maka diaturlah struktur organisasi, sebelumnya Desa Pembengis

merupakan dalam wilayah kecamatan Tungkal Ilir pada tahun 2008 dan beralih

kepada Kecamatan Bram Itam berdasarkan Perda no 8 Tahun 2008 tentang

pembentukan Kecamatan Tebing Tinggi, Kecamatan Batang Asam, Kecamatan

Bram Itam, Kecamatan Kuala Betara dan Kecamatan Senyerang62

.

Dengan organisasi maka Pemerintahan Desa Pembengis akan lebih

berjalan dengan baik, struktur organisasi merupakan sistemyang dibuat sebagai

pengatur pemerintahan dengan tujuan yang telah disepakati dan dicita – citakan

oleh desa, dari struktur tersebut dapat menggambarkan keadaan secara

menyeluruh manajemen yang ada di Desa Pembengis dari Kepala Desa hingga ke

staf – stafnya yang paling bawah yaitu meliputi :

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Pembengis Tahun

201763

61

Dokumentasi, DesaPembengisKecamatan Bram Itam, Tahun2017 62

Wawancara, KepalaDesaPembengis 2 Juni 2017 63

Dokumentasi, SekolahTinggi Agama Islam An-Nadwah, Tahun2015

Page 50: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM …

Dari Struktur diatas dapat dipahami bahwa di dalam pengolaan Pemerintah

Desa sudah memenuhi ketentuan keorganisasian.

Untuklebihjelasnyadapatdijabarkansebagaiberikut :

1. Kepala Desa : MuhamadTahir

2. Sekretaris Desa : RafsyanJani

3. Kaur Tata Usaha : HelnaFadilah

4. Kaur Keuangan : Dahlia Yanti, A.Md

5. Kaur Perencanaan : RabiatulAdawiyah, S.Pd.I

6. KasiPemerintahan : PahruRahman, S.Pd

7. KasiKesejahteraan : Ardiyansyah

8. KasiPelayanan : HusinKadri

Desa Pembengis terdiri dari 4 Dusun dan 15 Rukun Tetangga ( RT ) yaitu :

1. Kepala Dusun Tua : A. Efendi

2. Kepala Dusun Muda : Saipullah

3. Kepala Dusun Baru : SopianAssauri

4. Kepala Dusun Harapan : Suharto, S.Pd.I

Adapun Nama-Nama RT Desa Pembengis :

1. Abu BakarDaengPalureng, SH : Ketua RT. 01

2. Ahmad Rajaihi Ahmad : Ketua RT. 02

3. M. Ridwan : Ketua RT. 03

4. Asnawi : Ketua RT. 04

5. Bastari : Ketua RT. 05

6. Hamrani : Ketua RT. 06

7. Hidayat : Ketua RT. 07

8. Sahidin : Ketua RT. 08

9. Saipul : Ketua RT. 09

10. Sabri : Ketua RT. 10

11. Lutfi : Ketua RT. 11

12. M. Saidi : Ketua RT. 12

13. A. Samad : Ketua RT. 13

14. AupiRahmi : Ketua RT. 14

Page 51: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM …

15. M. Yamin : Ketua RT. 1564

D. Keadaan Penduduk Pemerintahan Desa Pembengis

1. Penduduk

Jumlah Penduduk Desa Pembengis pada Akhir Tahun terdiri dari

laki-laki dan Perempuan mulaidaritahun 2009 s/d sekarang.

Tabel 2.3 Perkembangan Jumlah penduduk dari tahun 2009 s/d sekarang65

No Tahun Jumlah

Ket. Jiwa Laki–Laki Perempuan KK

1 2009 2.541 1.337 1.204 625

2 2010 1.457 1.457 1.301 634

3 2011 2.835 1.483 1.352 712

4 2012 2.928 1.531 1.397 740

5 2013 3.023 1.596 1.437 761

6 2014 3.107 1.639 1.468 786

7 2015 3.253 1.699 1.554 815

8 2016 3.180 1.673 1.507 819

9 2017 3.226 1.683 1.543 839

Dokumentasi, DesaPembengisKecamatan Bram Itam, Tahun2017

Jumlah Penduduk menurut kepemelukan Agama :

1. Agama Islam : 3.183 Orang

2. Agama Kristen : 25 Orang

3. Agama Kristen Katolik : 16 Orang

4. Agama Budha : 2 Orang

5. Agama Hindu : - Orang

64

Dokumentasi, DesaPembengisKecamatan Bram Itam, Tahun2017 65

Dokumentasi Desa Pembengis Kecamatan Bram Itam, Tahun 2017

Page 52: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM …

Jumlah Penduduk menurut tingkat pendidikan sebagai berikut :

1. Jumlah penduduk tidak tamat SD / Sederajat : 442 Orang

2. Jumlah penduduk tamat SD / Sederajat : 478 Orang

3. Jumlah penduduk tamat SLTP / Sederajat : 123 Orang

4. Jumlah penduduk tamat SLTA / Sederajat : 34 Orang

5. Jumlah penduduk tamat S 1 : 12 Orang

Mata Pencaharian Penduduk

Pendududk Desa Pembengis sebagian besar bermata pencaharian dari hasil

pertanian / perkebunan, pedagang, buruh, buruh tani, swasta dll.

Perincian Mata Pencaharian sembagai berikut :

1. Buruh Tani : 215 Orang

2. Petani : 1.512 Orang

3. Pedagang/Wiraswasta : 201 Orang

4. Pengrajin : 229 Orang

5. PNS : 36 Orang

6. TNI/Polri : 1 Orang

7. Penjahit : 12 Orang

8. Montir : 3 Orang

9. Sopir : 8 Orang

10. Karyawan Swasta : 5 Orang

11. Kontraktor : 1 Orang

12. Tukang Batu : 16 Orang

13. Guru Swasta : 15 Orang66

66

Dokumentasi, DesaPembengisKecamatan Bram Itam, Tahun2017

Page 53: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM …

2. Pemerintahan

Tabel 2.4 Data Pejabat Pemerintahan Desa Pembengis Tahun 201767

NO NAMA

TEMPAT /

TANGGAL

LAHIR

JABATAN

PENDIDI

KAN

TERAKHI

R

1 MUHAMAD TAHIR Ka. Tungkal

16 – 07 – 1969 KEPALA DESA SLTA

2 RAFSYAN JANI Ka. Tungkal

08 – 04 – 1989 SEKDES SLTA

3 PAHRU RAHMAN,

S.Pd

Pembengis

30 – 08 – 1993

KASI

PEMERINTAHA

N

S1

4 ARDIYANSYAH Pembengis

13 – 05 – 1992

KASI

KESEJAHTERA

AN

SLTA

5 HUSIN KADRI Pembengis

22 – 09 – 1978

KASI

PELAYANAN SLTA

6 RABIATUL

ADAWIYAH, S.Pd.I

Pembengis

22 – 06 – 1991

KAUR

PERENCANAA

N

S1

7 DAHLIA YANTI,

A.md

Pembengis

06 – 10 – 1995

KAUR

KEUANGAN D3

8 HELNA FADILAH Pembengis

11 – 02 – 1995

KAUR TATA

USAHA SLTA

9 A.EFENDI Tj. Senjulang

05 – 10 – 1977 KADUS TUA SLTA

10 SOPIAN ASSAURI Pembengis

28 – 12 – 1994 KADUS BARU SLTA

67

Dokumentasi, DesaPembengisKecamatan Bram Itam, Tahun 2017

Page 54: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM …

11 SAIPULLAH Pembengis

09 – 07 – 1984 KADUS MUDA SLTA

12 SUHARTO, S.Pd.I PulauPalas

17 – 07 – 1982

KADUS

HARAPAN S1

Dokumentasi, DesaPembengisKecamatan Bram Itam, Tahun2017

Page 55: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM …

BAB III

FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA PERCERAIAN DI DESA

PEMBENGIS KECAMATAN BRAM ITAM KABUPATEN

TANJUNG JABUNG BARAT

A. Faktor Penyebab Perceraian

Mengarungi kehidupan tidak semudah mengarungi samudera, terkadang

lautan tenang dan angin semilir, tetapi terkadang tanpa diduga datang ombak

besar. Bagi orang yang faham sunnatullah laut, maka ia bisa berhitung kapan

musim ombak dan kapan musim tenang. Tetapi kehidupan juga sering

diungkapkan sebagai "tersandung dijalan rata", terpeleset oleh "kerikil"kehidupan,

dan sebagainya.

Pernik adalah benda kecil tetapi menarik perhatian. Pernik-pernik hidup

adalah sesuatu yang sebenarnya bukan tujuan utama , tetapi karena menarik

perhatian, maka ia bisa menyita perhatian suami dan isteri sehingga bisa pula

menggoyahkan rumah tangga. Manusia sebagai individu adalah unik, rumah

tangga adalah mempersatukan dua keunikan, keunikan suami dan keunikan isteri.

Jika keunikan suami dan keunikan istri menyatu dengan penuh pengertian dan

saling mengalah, maka rumah tangga itu mampu menepis riak gelombang

kehidupan. Tetapi jika dua keunikan itu bertolak belakang, maka segala yang

pernik-pernik dipersepsi menjadi prinsipil, dan meresponnya juga dengan sikap

prinsipil berpijak pada keunikan masing-masing. Jika keadaan sudah demikian

maka sakinah akan menjauh dari rumah tangga, dan sebagai gantinya adalah

kesalahfahaman yang berkesinambungan, rumah tangga tidak lagi menjadi

"surga" (baiti jannati, my house is my castil), tetapi menjadi "neraka".68

Pernikahan adalah Ibadah dan Sunnah Rasul yang merupakan ikatan

antara laki-laki dan perempuan yang cukup umur kmudian disahkan dengan ijab

kabul serta dihadiri oleh saksi-saksi, yang diakui oleh agama maupun negara

dimana pernikahan menghalalkan perbuatan suami istri guna melanjutkan

keturunan. Pernikahan merupakan hal yang sakral yang tidak boleh dipermainkan

68

Abdurrahman, peyebab terjadinya perceraian, diakses pada tanggal 1 juli 2019, pukul

22.00, melalui, www.blogspot.go.id

Page 56: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM …

karena dengan pernikahan kita akan bahagia, dengan pernikahan kita akan

merasakan kenyamanan, ketenangan walaupun dalam rumah tangga pasti ada

konflik namun dengan menikah maka bersatulah dua hati. Meskipun beberapa

masyarakat mengatakan pernikahan itu rumit karena menurutnya dengan

pernikahan itu akan tibul bnyak masalah. Namun pernikahan sebagai

penyempurna agama serta menghindari hal-hal yang dilarang Allah antara pria

dan wanita.

Menurut tokoh Agama pengertian pernikahan dan perceraian adalah

sebagai berikut :

1. Ustadz Ali maksum, pernikahan itu membuka pintu rezky dan juga sisilainya

menyatukan antara dua keluarga. Pernikahan merupakan suatu ibadah yang

paling utama dalam pergaulan masyarakat. Pernikahan ini bukan hanya jalan

untuk membangun rumah tangga dan melanjutkan keturunan namun

pernikahan juga merupakan jalan untuk meningkatkan Ukhuwah Islamiyah.

Sedangkan perceraian merupakan berakhirnya suatu pernikahan. Namun

perceraian merupakan hal yang sangat dibenci oleh Allah SWT.69

2. Ustadz Arsyad, pernikahan adalah memperstukan dua insan yang sudah cukup

umur dan berniat membangun rumah tangga. Perceraian merupakan putusnya

hubungan dikarenakan oleh beberapa masalah yang dihadapi oleh sebuah

pasangan seperti ketidak cocokan, kekerasan dalam rumah tangga, dan

kurangnya rasa bersyukur terhadap nikmat yang telah Allah kasih.70

3. Ustadz Abu, pernikahan itu Sunnah Rasul, nikah adalah suatu ibadah selain itu

juga perikahan adalah pintu rezeky, sedangkan perceraian merupakan sesuatu

yang boleh namun dilaknat oleh Mlaikat, bisa kembali rujuk dengan catatan

mantan istri sudah dinikahi oleh orang lain dan cerai baru kembali dengan

suami pertama.71

69

Ali Maksum, Tokoh Agama Desa Pembengis, Wawancara Dengan Penulis, 04 April

2019 Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat. 70

ArsyadTokoh Agama Desa Pembengis, Wawancara Dengan Penulis 06 April 2019

Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat.Wawancara dengan penulis. 71

AbuTokoh Agama Desa Pembengis, Wawancara Degan Penulis, 08 pril 219 Kecamatan

Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung barat. Wawancara dengan penulis

Page 57: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM …

Masyarakat kurang memahami apa arti dan tujuan pernikahan yang

sesungguhnya, saat ditanyakan masalah pernikahan yang sesungguhnya, saat

ditanyakan mengenai pernikahan mereka bingug harus menjawab apa kemudian

diberikan gambaran sedikit baru mereka mulai berbicara mengerti pernikahan,

saat ditanyakan tujuan pernikahan masyarakat hanya mengatakan membentuk

rumah tangga, mencari kebahagiaan, suatu kenyamanan tetapi dalam rumah

tangga harus ditanamkan kenyakinan kepada ketuhanan Yang Maha Es,

diterapkan nilai-nilai keagamaan agar rumah tangga utuh dan siap masalah dalam

rumah tangga dapat diatasi dengan baik.

Kata cerai bukan berarti hanya menyangkut kedua belah pihak pasangan

saja, yaitu ayah dan ibu. Sayangnya, tidak banyak dari pasangan yang

memperhatikan bagaimana dan apa yang sedang terjadi pada anak ketika proses

perceraian akan dan sedang berlangsung. Kadangkala, perceraian adalah satu-

satunya jalan bagi orangtua untuk dapat terus menjalani kehidupan sesuai yang

mereka inginkan. Namun apapun alasannya, perceraian selalu menimbulkan

akibat buruk pada anak, meskipun dalam kasus tertentu perceraian dianggap

merupakan alternatif terbaik daripada membiarkan anak tinggal dalam keluarga

dengan kehidupan pernikahan yang buruk.

Tabel 2.5 Nama-nama Orang Tua Yang Bercerai di Desa Pembengis

Kecamatn Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat72

NO NAMA-NAMA ORANG TUA YANG BERCERAI

UMUR JUMLAH ANAK

1 IJAH 27 2

2 DONI 30 2

3 NURSANTI 25 3

4 IRMAWANTI 29 1

5 IRSAN 35 1

6 DEWI 25 2

7 MANSYUR 40 3

8 SANAH 32 2

9 SAMAD 25 2

10 IJUL 31 1

72

Data Nama-nama orang tua yang bercerai di Desa Pembengis, Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

Page 58: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM …

11 IPUL 42 1

12 SANAH 30 3

13 SAHARUDDIN 29 3

14 NUR HIKMAH 23 3

15 IMA 28 1

16 MARDONI 46 2

17 IRWANSYAH 36 2

Berdasarkan tabel diatas adalah nama-nama orang tua yang bercerai di

Desa Pembengis Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat

berdasarkan umur dan jumlah anak.

Adapun Faktor Penyebab Perceraian di Desa Pembengis Kecamatan Bram

Itam Kbupaten Tanjung Jabung Barat Antara Lain Adalah Sebagai Berikut :

1. Ketidak Harmonisan Dalam Rumah Tangga

Alasan tersebut di atas adalah alasan yang paling kerap dikemukakan oleh

pasangan suami – istri yang akan bercerai. Ketidakharmonisan bisa disebabkan

oleh berbagai hal antara lain, krisis keuangan, krisis akhlak, dan adanya orang

ketiga. Informan Ijah Usia 27 Tahun

Ibu Ijah adalah seorang guru Ibu Rumah Tangga ibu ini mempunyai 2

anak cewek tinggal di Desa Pembengis. Ibu Ijah pernah mengalami kasus masalah

rumah tangganya dan akhirnya melakukan perceraian terhadap suaminya dulu.73

“[S]aya melakukan perceraian dulu dengan suamiku waktu tahun 2014

karena suamiku dulu jarang pulang ke rumah, krisis keuangan tidak

bekerja sering berkeliaran entah di mana, ketika pulang ke rumah

kerjaanya suka minta uang sama saya kalau saya peringati dia malah

marah-marah terus sama saya kemudian beberapa bulan begitu saya sudah

capek memperingatkan, menasehati dan saya sudah tidak tahan terbebani

seperti ini terus akhirnya saya dan dia memutuskan berpisah dan

melakukan perceraian pada waktu itu”.

Dari kutipan wawancara di atas bahwa perceraian yang terjadi terhadap

Ibuk Ijah karena factor krisi moral atau masalah keuangan, hal ini sangat memicu

adanya perceraian kemudian mereka resmi bercerai spada tahun 2014 lalu

2. Krisis Moral Dan Akhlak

73

Ijah Masyarakat Desa Pembengis, Wawancara Dengan Penulis, 08 April 219 Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

Page 59: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM …

Selain ketidakharmonisan dalam rumah tangga, perceraian juga sering

memperoleh landasan berupa krisis moral dan akhlak, yang dapat dilalaikannya

tanggung jawab baik oleh suami ataupun istri, poligami yang tidak sehat,

penganiayaan, pelecehan dan keburukan perilaku lainnya yang dilakukan baik

oleh suami ataupun istri, misal mabuk, berzinah, terlibat tindak kriminal, bahkan

utang piutang.

Informan Doni Usia 30 Tahun

Doni adalah seorang warga Desa Pembengis, pekerjaan doni sekarang

Petani dan tidak tamat SMA, pak Doni ini anak pertama dari dua bersaudara,

status Doni sekarang berpisah dengan istrinya pada tahun 2016 dan tidak bercerai,

mereka menikah pada tahun 2010 dan mempunyai anak satu, selanjutnya

mengapa Doni bisa berpisah dengan istrinya. Doni Mengatakan Bahwa:74

“[S]aya berpisah dengan istriku disebabkan Karena istri saya banyak utang

dimana-mana lalu di kejar jadi istri saya ke Samarinda Kalimantan Timur,

kemudian saya tidak bisa bayar semua utangnya yang ada sama orang

yang ada di Bank dan lain-lain. Istri saya pergi tanpa ada kabarnya sama

sekali kemudian saudaranya tiba-tiba kasi tahu saya, bilang istrimu ada di

Samarinda, dan sakitnya lagi dia sudah menikah di sana pernikahannya itu

yang saya dengar dengar adalah pernikahan sirih, saya sangat sakit hati

saya terbebani disini mana penagi yang sering datang dirumah, waktu saya

datang di rumah saudaranya untuk hubungi dia karena nomornya yang ada

di HPKu tidak aktif jadi suruh saudaranya saya sempat bicara sama dia

saya bilang begini kenapa kamu pergi, kamu pulang sekarang tidak bilang-

bilang pergi, saya marah pada waktu itu jadi dia bilang oke minggu depan

saya pulang, singkat cerita dia datang dengan suami barunya dia langsung

berkata saya akan lunasi semua utangku kalau kamu tidak mampu bayar

setelah saya lunasi utang ini, saya mau kita bercerai untuk apa saya

bertahan sama kamu, jadi saya bilang jangan mentang-mentang ada suami

barumu seenaknya kamu bilang mau cerai, apa kamu lupa sama anak kita

lalu dia bilang lagi saya tidak peduli apa yang kau bilang, saya pulang ke

rumah karena mau bercerai sama kau dan saya serius kemudian saya

bilang iya jika itu maumu kita bercerai minggu depan.

74

Doni Masyarakat Desa Pembengis, Wawancara Dengan Penulis, 10 April 2019

Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

Page 60: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM …

Dari Kutipan wawancara di atas karena adanya masalah utang piutang

yang di lakukan oleh istrinya deni irsandi itulah mereka kenapa bisa bercerai pada

waktu itu akhirnya bercerai pada tahun 2012.

3. Perzinahan :

Di samping itu, masalah lain yang dapat mengakibatkan terjadinya

perceraian adalah perzinahan, yaitu hubungan seksual di luar nikah yang

dilakukan baik oleh suami maupun istri.

Informan Nursanti Usia 35 Tahun

Nursanti adalah seorang warga Desa Pembengis mempunyai anak dua

pekerjannya seorang pedagang beras, ibu santi menikah dengan suaminya pada

tahun 2008 dan beberapa tahun kemudian dia punya masalah keluarga,

masalahnya ibu santi akan bercerai dengan suaminya percerainnya waktu itu

berlangsung pada tahun 2015.

Nursanti Mengatakan Bahwa:75

“[S]aya bercerai dengan suamiku karena masalah yang serius sekali karena

dia selingkung dengan wanita lain, awalnya aku tidak percaya kalo itu

adalah suamiku, ternyata diselidiki ternyata sudah lama dia bermain

dengan wanita lain dibelakngku pada saat itu hancur nian perasaan ku

anak-anaku kelakuan ayahnya seperti binatang itu. Malu rasanya dan

akhirnya saya memutuskan untuk bercerai dengan suamiku kemudian pada

tahun 2015 kita resmi bercerai di pengadilan Kuala tungkal”.

Dari kutipan wawancara di atas menggambarkan adanya masalah

perzinahan yang di lakukan oleh suaminya ibu nursanti, dia bercerai karena tidak

tahan lagi perbuatan suaminya jadi dia memutuskan untuk bercerai pada tahun

2015. Perzinahan ini sangat memicu kasus perceraian di mana-mana.

4. Pernikahan Tanpa Cinta Dan Pernikahan Dini

Alasan lainnya yang kerap dikemukakan oleh suami dan istri, untuk

mengakhiri sebuah perkawinan adalah bahwa perkawinan mereka telah

berlangsung tanpa dilandasi adanya cinta.

75

Nursanti Masyarakat Desa Pembengis, Wawancara Dengan Penulis, 13 April 2019

Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

Page 61: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM …

Pernikahan Dini yang mungkin merusak rumah tangga mereka karena

adanya pernikahan dini yang awal pihak laki-laki maupun wanita tidak di landasi

dengan rasa ingin atau rasa cinta keduanya di jodohkan dari orang tuanya

masingmasing, apalagi jika keduanya punya juga pacar masing-masing. Ini juga

bisa memicu kasus perceraian. Informan Saharuddin Usia 28 Tahun

Saharuddin adalah warga Desa Pembengis pekerjaan saharuddin guru

honor di sekolah SMP Negeri 1 Kula Tungkal, saharuddin waktu kuliah dulu di

UNM Jurusan Ekonomi selesai Tahun 2016. Setelah selesai dia langsung

dinikahakan sama orang tuanya karena adanya perjodohan dari pihak orang tua

masing-masing, setelah itu mereka sempat menikah pada tahun 2016 lagi mereka

di kabari akan bercerai dan jadi bercerai. Mengapa Saharuddin mau bercerai

dengan istrinya apakah benara pernikahan tanpa cinta atau bagaimana. Saharuddin

Mengatakan Bahwa:76

“[S]aya bercerai dengan istriku karena adanya perjodahan dari pihak

keluarga masing-masing karena yang seperti itu saya tidak suka, saya tidak

ingin jadi waktu itu saya sempat menikah pada tahun 2016, disisi lain saya

punya pacar saya tidak tegah memberi tahunya dari pihak perempuan juga

yang ku temani menikah punya juga pacar jadi kemudian waktu itu saya

buat keputusan untuk bercerai pada tahun 2016, Pernikahan berjalan

sebelum bercerai sekitar empat Bulan, Jadi sekarang saya sama dia resmi

bercerai dan kita bebas memilih siapa tepat dan siapa yang pantas untuk

dinikahi nanti.”

Dari kutipan wawancara di atas adanya kasus perceraian yang di lakukan

oleh saharuddin karena adanya masalah perjodohan yang dia tidak inginkan,

saharuddin memutuskan bercerai pada tahun 2016. Dengan perjodahan ini dari

orang tua masing jika tidak di dasari saling kenal sebelumnya tidak landasi

dengan rasa cinta, saling mencintai maka pasti akan terjadi kekecewaan kepada

orang mengalami dan akan berdampak buruk bagi keluargannya ketika mereka

bercerai nanti.

76

Saharuddin Masyarakat Desa Pembengis, Wawancara Dengan Penulis, 15 April 2019

Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

Page 62: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM …

Irmawati adalah warga Desa Pembengis, sekolah di SMP Negeri 1 Kuala

Tungkal ketika sudah menikah tidak lagi lanjut jenjang SMA, adanya pernikahan

Irma karena di landasi dengan perjodahan kemauan orang tua masing-masing,

Irma menikah pilihan orang tuanya pada tahun 2013 setelah tidak lama menikah

dia melakukan perceraian pada tahun 2014 jadi pernihannya itu sekitar satu tahun

bertahan. Mengapa Irma ngotot melakukan perceraian pada waktu itu.

Irmawati Mengatakan Bahwa:77

“[S]aya bercerai dengan suamiku karena di landasi perjodohan dari orang

tua masing-masing ketika saya menolak perjodohan itu mungkin saya

berdosa sama orang tua saya dan orang tualah membesarkan kita

memberikan yang terbaik untuk saya dan keluarga, jadi saya mau tidak

mau harus menikah dengan laki-laki itu, akhirnya kita menikah. Ada

sekitar 1 tahun kita menikah saya memutuskan untuk bercerai kalau dari

suamiku mau juga bercerai, kalau anak belum ada anak dari dia kemudian

pada tahun 2014 kita resmi bercerai.”

Dari kutipan wawancara di atas terjadi masalah perceraian yang di alami

oleh Irmawati karena adanya perjodohan dari orang kemudian Irmawati ingin

bercerai dan percerainnya itu di lakukan pada tahun 2014. Perjodohan ini kalau

tidak di landasi rasa cinta sebelumnya pasti hubumgan tidak harmonis

5. Kebosanan

Hal ini juga sering terjadi namanya kasus perceraian anatara suami atau

istri yang bosan, dengan sifat kebosanan itu akan timbul kekacauan dalam rumah

tangga meraka. Kemungkinan besar akan melakukan perselingkuhan di antara

mereka. Informan Muh Irsan.

Irsan adalah seorang warga di desa Pembengis yang berusia 20 tahun

terbilang masih mudah (remaja), pekerjaan irsan selama tukang batu, istri pak

irsan sudah tidak ada lagi pak irsan tidak punya anak dan pak irsan dan istrinya

baru-baru sudah bercerai waktu tahun kemarin tahun 2016.

Bapak Irsan Mengatakan Bahwa :78

77

Ima Wanti Masyarakat Desa Pembengis, Wawancara Dengan Penulis, 15 April 2019

Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat. 78

Irsan Masyarakat Desa Pembengis, Wawancara Dengan Penulis, 16 April 2019

Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

Page 63: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM …

“[K]enapa saya dan istriku bercerai perlu kita tahu terlebih dahulu bukan

istriku menceraikan saya tetapi saya yang menceraikannya waktu tahun

kemarin dan alasan saya kenapa saya melakukannya Karena istri saya

mandul itulah alasannya, saya sudah lama menikah sejak tahun 2012

akhirnya dan sampai sekarang tidak di karuniai anak apakah itu bukan

mandul ya pasti mandul kemudian waktu dulu saya dan istriku sering

mengecek ke dokter mengetahui ada apa dalam janin istriku, ternyata

dokter bilang saya belum tahu pasti janin istrimu tapi yang perlu bapak

tahu janin istrimu lemah kemudian saya bertanya apa yang kita lakukan

agar semuanya membaik, dokter bilang tiap bulan kita laukan periksa

semoga ada perubahan jadi bulan depan saya laukan periksa ulang dan

seterunya dan pada akhirnya sampai beberapa bulan ternyata tidak

membuahkan hasil tidak ada perubahan, saya bilang istri saya benar benar

mandul singkat cerita pada saat itu saya sudah capek seperti ini akhirnya

saya ambil jalan pintas saya ajak istriku saya bertanya sekarang saya mau

menceraikanmu istri saya bilang kenapa kamu bilang seperti itu, kemudian

saya rasa kamu udah tahu alasannya kenapa saya mau cerai sama kamu

sang istri menangis dan pergi, akhir cerita kita memutuskan untuk bercerai

tahun kemarin7. Dari kutipan wawancara di atas kasus perceraian terjadi

karena adanya sifat kebosanan yang di rasakan oleh bapak Irsan,bapak

Irsan bercerai pada waktu itu istrinya mandul dan sampai sekarang tidak

punya anak itulah bapak irsan merasa tidak enak dalam kehidupannya.

Ketika istri mandul ini juga mengakibatkan hubungan suami istri retak

atau berjalan di tempat karena kita menikah karena kita ingin punya anak

punya keturuna, itu semua tujuan utama kita, jika ada orang yang istrinya

mandul dan ingin cari pengganti lain atau ingin bercerai wajar saja

dilakukan”.

6. Perselisihan

Adanya perselisahan dapat merusak hubungan rumah tangga mereka,

disebabkan karena perkataan yang tidak sewajarnya terucap atau masalah-masalah

kecil yang di besar-besarkan. Informan Dewi Sutiana Usia 28 Tahun Dewi

Sutiana adalah seorang guru sekolah di desa bonto cinde, nama sekolah yang ibu

dewi tempati SD Negeri 27 Pundingin, beliau mulai bekerja pada tahun 2005 dan

mempunyai 2 anak laki, kemudian suami ibu dewi tidak satu rumah lagi artinya

sudah bercerai pada tahun 2012.

Ibu Dewi Sutiana Mengatakan bahwa :79

79

Dewi Sutiana Masyarakat Desa Pembengis, Wawancara Dengan Penulis, 18 April 2019

Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

Page 64: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM …

“[M]engapa saya bercerai dengan suamiku dulu karena adanya factor

criminal, waktu itu suami saya kerjannya satpolpp dia bekerja kota

bantaeng semuanya berjalan lancer tidak ada masalah waktu itu, Entah

mengapa suami saya yang kukenal baik sekali ternyata saya dapat kabar

dia melakukan pencurian di kota, suami saya bersama teman-temanya

membobol mesin ATM di dekat pasar dan suami saya dan sebagian

temannya juga tertangkap basah lalu mereka di bawa ke polres langsung di

tahan singkata cerita suami saya di penjara sekitar 5 tahun lebih di denda

uang 80 juta, kemudian ketika suami saya sudah bebas dan keluar di

penjara, kita langsung melakukan perceraian karena permintaan dari

keluargaku sebelumnya suamiku di kenal sangat baik sama keluargaku

jadi apa boleh buat saya nurut saja”.

Dari kutipan wawancara di atas adanya masalah perceraian karena adanya

kasus criminal yang di lakukan oleh suami Ibu Dewi Sutiana, kemudian Ibu dewi

memutuskan bercerai pada tahun 2012. Tindakan criminal sangat memicu

masalah keluarga maupun sekampung karena begini kalau ada orang sekampung

kita yang melakukan tinadakan criminal kita juga secara tidak langsung merasa

malu-malu karena dia sekampung kita apa lagi kalau keluarga kita mau simpan di

mana kita, sebagaimana yang di rasakan ibu Dewi Sutiana.

7. Perselingkuhan

Selingkuh yang banyak terjadi kasus pereceraian di masyarakat karena

sebab adanya perselingkuhan dengan hadirnya pihak ke tiga atau orang ke tiga,

masalah inilah yang banyak di dapat di masyarakat Desa Pembengis.80

Informan Bapak Mansyur Usia 35 Tahun Mansyur adalah seorang bapak

kepala keluarga yang mempunyai status duda yang ditinggalkan sang istrinya.

Beliau berusia 35 tahun dan mempunyai anak tiga di dalam keluarganya,

diantaranya seorang dua orang anak perempuan dan satu laki-laki. Bapak

Mansyur bekerja sebagai petani sampai sekarang dan mampu membiayai ke tiga

buah hatinya itu.

Bapak Mansur Mengatakan Bahwa;

“[M]engapa hidup saya seperti ini apakah hidup ini tak berarti lagi di

tinggal istri walaupun saya menderita saya harus bangkit berusaha untuk

80

Mansur Masyarakat Desa Pembengis, Wawancara Dengan Penulis, 20 April 2019

Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

Page 65: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM …

tidak seperti ini karena saya punya anak tiga membuat saya tetap semangat

dan anakku segalanya bagiku. Mengapa istri saya melakukan perceraian,

ketika si peneliti bertanyakemudian beliaumenjawab istri saya melakukan

perceraian karena sayakurang memenuhi permintaannya apa yang istri

saya minta waktu dulu jarang saya penuhi dan terkadang juga dia sering

marah-marah sama saya beberapa bulan kemudian dia pergi entah dimana,

saya mencari dirumah orang tuanya tidak ada dan saya mencari di rumah

saudaranya tidak ada juga kemudian saya pinjamkan hp sama tetangga

saya untuk hubungi dia tapi nomornya tidak aktif atau tidak tersambung

kemudian saya semakin khawatir sama dia, beberapa hari kemudian tiba-

tiba saja dia datang di rumah lalu saya bertanya kamu dari mana lalu dia

bilang tidak penting saya beri tahu saya di mana, kemudian saya bertanya

lagi ini wajar saya bertanyamseperti ini karna kau adalah istriku lalu di

bilang memang, tapi nanti kamu bukan lagi suamiku, kemudian saya

bilang apa maksudmu berkata seperti itu, lalu dia bilang sekarang saya

mau minta cerai sama kamu dan minggu depan kita cerai kemudian saya

bilang apa salahku apakah saya pernah menyakitimu atau bagaimana, dia

berkata kamu memang tidak pernah menyakitiku tapi kamu jarang sekali

memberiku apa saya minta dan apa yang saya butuhkan dan sekarang saya

sudah menemukan laki-laki, saya rasa bisa memberiku kebahagiaan jauh

lebih baik dari pada sebelumnya karna laki-laki punya rumah bertingkat,

punya mobil dan segala macam pekerjaannya pengusaha bisnis,

penghasilannya perbulan 30 juta sedangkan kamu apa? Uang satu juta

susah sekali kamu dapatkan satu bulan,jadibilang okelah kalau memang itu

membuatmu jauh lebih baik lagi danmembuatmu berbahagia, jadi kita

putuskan untuk cerai, kamujangan lupakirimi juga anak-anakmu uang

untuk kebutuhannya”.

Dari kutipan wawancara di atas adanya masalah perceraian yang di alami

oleh bapak Mansyur karena istrinya sendiri yang menceraikannya dan kenapa

bapak mansyur di ceraikan disebabkan kurang memenuhi segala permintaan

sehingga istri saya selingkuh. Jika kurang memenuhi permintaan sang suami

maupun sang istri pasti merasakan yang namanya kekecewaan, penderitaan,

terbebani dengan tidak di lengkapi semua kebutuhan pasangan kita kemungkinan

dia pasti selingkuh terutama sang istri yang lumayan banyak kebutuhannya

sebagaiman yang di rasakan bapak Mansyur.

Informan Sanah. (39 Tn)

Sanah adalah warga di desa Pembengis yang kerjanya sebagai penyanyi

orgen dan mempunyai dua orng anak.

Page 66: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM …

Sanah Mengatakan Bahwa :81

“[S]aya bercerai dengan suami saya karena keterbatasan saya seorang

Biduan, saya seperti ini inilah kerjaan saya satu-satunya tidak yang lain,

jika saya mau kerja di tempat-tempat bagus tidak mungkin karna saya

Cuma tamatan SD jadi saya sadar diri, kemudian suamiku tidak suka

pekerjaan saya seperti itu katanya kalau seorang biduang itu sering di

godain sama orang sering di pegang sama orang padahal saya tidak seperti

itu, saya selalu bilang sama suamiku jangan selalu berburuk sangka dan

berpikir negative tentang saya, namun suamiku percaya tidak percaya

kemudian tiba-tiba ada berita buruk, katanya tetangga saya suamimu saya

lihat sama perempuan di pasar kayaknya dia selingkuh deh karna mesra

saya lihat, awalnya tidak percaya sama tetangga saya saya kira mungkin

salah kali pada akhirnya dia benar-benar selingkuh satu bulan kemudian

suami saya datang di rumah dan memaksa untuk bercerai, saya bilang saya

tidak mau cerai kemudian dia memukul saya singkat cerita akhirnya kita

bercerai.”

Dari kutipan wawancara di atas adanya masalah perceraian di yang

dialami oleh Ibu Sanah karena adanya perselingkuhan, suami Ibu Sanah selingkuh

di sebabkan pekerjaan Ibu Hawaria itu suami tidak suka. Terjadinya

perselingkuhan bisa juga sesuatu yang kita tidak sukai atau perbuatan suami atau

istri yang bagi dia tidak terlalu kalu bagi kita terlalu kelewatan itu juga perlu di

hinadari sebagaiamana Ibu Sanah alami.

Informan Samad. (24 Th)

Samad adalah seorang kepala rumah tangga di Desa Pembengis yang

berusia 24 tahun, pekerjaannya disini adalah pedagang kasur, pak samad

mempunyai anak 5 anak, 2 laki-laki 3 perempuan kemudian istrinya tidak satu

rumah artinya pak samad dan istrinya sudah lama berpisah sejak tahun 2013, 3

tahun lebih, dan mengapa pak samad bercerai dengan istrinya karena istrinya

selingkuh dengan orang lain jadi pak samad tidak tahan lagi dan pada akhirnya

pak samad memutuskan untuk bercerai.

81

Sanah Masyarakat Desa Pembengis, Wawancara Dengan Penulis, 21 April 2019

Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

Page 67: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM …

Bapak Samad Mengatakan bahwa :82

“[K]enapa saya bercerai sama istri saya karena adanya perselingkuhan

yang di lakukan oleh istri saya, waktu itu kejadinya pada tahun 2013 istri

saya sudah lama tidak tinggal rumah sekitar 3 bulan kemudian anak-anak

saya sering bertanya anak saya bilang dimana mama sekarang, kenapa

sampai sekarang mama tidak pulang ke rumah, setelah itu saya bilang

sama anak-anak kita bersabar saja dan berdoa mudah-mudahan mama

kalian segera pulang beberapa bulan kemudian istri saya tiba-tiba datang

dirumah dan saya bertanya kenapa kau baru kembali, kau dari mana?”

Dari kutipan wawancara di atas menggambarkan masalah perceraian

disebabkan adanya perselingkuhan yang dirasakan pak samad, pak samad

sebenarnya sudah tidak tahan lagi tidak samggup lagi apa yang di lakukan oleh

istrinya jadi itulah pak samad pada akhirnya memutuskan untuk bercerai pada

tahun 2013. Ketika adanya perselingkuhan yang di lakukan suami atau istri yang

pasti menciptakan konflik terus melahirkan perceraian, makanya kita jangan

selingkuh kalau mau semuanya baik.

8. Masalah ekonomi

Masalah ekonomi merupakan faktor yang utama dalam perceraian di

Indonesia. Apabila dihubungkan dengan teori maka dapat penulis simpulkan

bahwa masalah ekonomi merupakan salah satu faktor dominan yang pengaruhnya

cukup besar dalam merawat perkawinan dan cinta kasih. Tanpa ditunjang

ekonomi, perkawinan akan rapuh dan kekuatan cinta menjadi tidak penting tanpa

diiringi oleh ekonomi.

Demikian pula pada lapisan masyarakat bawah di Desa Pembengis Kecamatan

Bram Itam Kabupaten Tajung Jabung Barat tampaknya kondisi kesulitan ekonomi

lebih mudah mempengaruhi terjadinya perceraian. Hal itu dapat dilihat degan

hasil observasi dan pengamatan lansung peneliti saat diapangan.. Masalah

ekonomi menjadi pemicu utama pertengkaran dalam rumah tangga dan kemudian

bergerak dan bergeser ke arah perceraian.

Rendahnya tingkat pendapatan masyarakat desa Pembengis Kecamatan Bram

Itam Kabupaten Tnjung Jabung Barat menjadikan kehidupan rumah tangga

82

Samad Masyarakat Desa Pembengis, Wawancara Dengan Penulis, 22 April 2019

Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

Page 68: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM …

dihimpit oleh kekurangan, terlebih lagi persoalan gizi yang sangat jauh dari

kelayakan. Demikian pula kesulitan ekonomi menjadikan anak tidak mampu

melanjutkan studi sehingga masa depan dan pekerjaan kurang bisa diharapkan

sebagaimana layaknya dambaan setiap anak. Kondisi ini diperparah lagi dengan

adanya kesenjangan sosial, karena di tengah-tengah lapisan bawah yang terhimpit

persoalan ekonomi, ada beberapa orang kaya yang justru sangat kaya dan semakin

kaya.

Kecemburuan sosial seperti ini menjadikan mereka yang kurang beruntung di

sektor ekonomi berkeluh kesah dan tidak bisa lagi mensyukuri apa yang diraihnya

hari ini dan apa yang mungkin bisa diraih hari esok. Persoalan inilah yang

kemudian puncaknya terjadi perceraian.

Informan Ijul (29tahun)

Ijul merupakan kepala rumah tangga di Desa Pembengis yang berusia 30

tahun, pekerjaan pak Ijul adalah buruh tani pak Ijul memiliki anak 3 dua laki-laki

satu perempuan

Bapak Ijul mengatakan bahwa.83

“[S]aya bercerai dengan istri sebab karena istri yang kurang bersyukur apa

yang telah saya dapat. Selalu menuntut lebih saya heran entah apa yang

membuat istri saya berubah saya menikah dari tahun 2012 anak sekarang

ada tiga dua laki-laki satu perempuan. Sebenarnya saya berat untuk

memutuskan pernikahan ini tetapi sebab karena istri ini keras sering ribut

dirumah, malu saya sama tetangga setiap hari ribut saya tidak tahan lagi

dan saya memutuskan bercerai”.

9. Masalah campur tangan orang tua terhadap kehidupan rumah tangga

Kehidupan berkeluarga itu artinya pasangan suami isteri sudah terlepas

tanggug jawab orang tua terhadap masing-masing. Oleh karen itu tanggung jawab

suami aalah bagaimana dia bisa dan dapat membahagiakan isterinya dan

begitupula isteri dapat memenuhi kewajiban suaminya, oleh karenanya jika

seseorang sudah menginjak dunia pernikahan atau berkeluarga maka, lepaslah

semua tanggung jawab orang tua, namun dalam penelitian ini dapat peneiti

83

Ijul Masyarakat Desa Pembengis, Wawancara Dengan Pelunis, 23 April 2019

Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

Page 69: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM …

temukan dilapangan bahwa orang tua masih ikut campur terhadap kehidupan

rumah tangga anaknya sehingga hal tersebut dapat memicu perceraian.

Berdasarkan pengertian diatas, dapat dipahami bahwa dampak campur

tangan orang tua adalah turut mencampuri perkara orang lain baik ayah maupun

ibu ataupun keduanya dalam suatu masalah yang mendatangkan akibat baik

negatif maupun positif.

Informan bapak Ipul 36 tahun84

Bapak ipul adalah kepala rumah tangga di Desa Pembengis, memiliki anak

satu perempuan menikah dengan istri pada tahun 2016, bapak Ipul bekerja sebagai

sopir terkadang merajut kasur PJ.

Bapak ipul mengatakan bahwa:

“[S]aya bercerai dengan istri sebab karena campur tangan orang tua dalam

rumah tangga kami. Semua yang kulakukan semua salah. Saya sopir

memang pulangnya malam jam 8 saya star jam 9 saya sudah dirumah.

Sedangkan istri dia berjualan juz di rumah. Pusing saya sering kena marah

terus baru juga pulang kerja capek eh ada aja salahnya dimata mertua. Dan

akhirnya pada tahun 2018 saya bercerai”.

10. Masalah kekerasan dalam rumah tangga

Didalam sebuah keluarga terkadang sering terjadi selisih faham antara

suami dan istri yang mana terkadang hanyalah masalah kecil seperti anak

meminta uang jajan atau anak sering menangis, kurangnya menghargai sesama

pasangan, keluarnya kata-kata kasar, yang mengakibatkan terjainya pertengkran

besar antara suatu pasangan dalam rumah tangga. Terkdang kurangnya rasa

syukur terhadap apa yang telah didapat juga menyebabkan terjadinya kekerasan

dalam rumah tangga.

Informan Ibuk Sanah 28 Tahun

Ibuk Sanah adalah ibuk rumah tangga di Desa Pembengis mempunyai

anak satu orang laki-laki. Ibuk sanah hanya berjualan jajan-jajan kecil-kecilan di

sekolah terdekat.

Ibuk sanah mengatakan bahwa85

84

Ipul Masyarakat Desa Pembengis, Wawancra Dengan Penulis, 24 April 2019

Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

Page 70: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM …

“[S]aya bercerai karena sudah tidak tahan dengan perlakuan suami yang

terkdang bisa melampiaskan marahnya kesaya suami saya bekerja sebagai

kuli di pasar. Kadang kerja kadang tidak. Yang saya tidak tahan dengan

dia, karena bisa membesar-besarkan masalah saya tidak tahan lagi dengan

sikap dia yang seperti ini dan saya memutuskan untuk bercerai”.

Dari kutipan wawancara diatas Ibu Sanah dengan suaminya sudah tidak

harmonis lagi karena sebab perlakuan suami yang terkadang bisa melampiaskan

marahnya keistrinya disini menggambarkan bahwa adanya kekerasan dalam

rumah tangga Ibu Sanah dan berakhir dengan jalan perceraian.

85

Sanah Masyarakat Desa Pembengis, Wawancara Dengan Penulis, 25 April 2019

Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

Page 71: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM …

BAB IV

CARA ORANG TUA YANG BERCERAI DALAM MENDIDIK ANAK

DAN PENGRUH PERCERAIAN ORNG TUA TERHADAP

PERILAKU ANAK

A. Cara Orang Tua Yang Bercerai Dalam Mendidik Anaknya di Desa

Pembengis Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjug Jabung Barat

Cara mendidik anak korban perceraian membutuhka perlakuan yang

khusus sehingga anak terhindar dari kesedihan yang mendalam. Dampak

perceraian terhadap anak sering kali hanya menimbulkan penyesalan dan korban.

Anak adalah korban yang paling memeiliki luka mendalam. Luka akibat

perceraian seringkali berampak menjadi trauma yag meghantui anak sejak

kanak-kanak hingga dewasa. berikut adalah cara agar anak tetap tumbuh dengan

baik meski kondisi orang tua bercerai.

Tabel 2.6 Nama-nama anak yang orang tuanya bercerai di Desa

Pembengis Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat86

NO NAMA ANAK ORANG TUA YANG BERCERAI

UMUR KETERANGAN

1 Al Fikri 10 thn Ikut Ayah

2 Alika Ramadhani 12 thn Ikut Ibu

3 Muhammad Azka 14 thn Ikut Ibu

4 Siti 11 thn Ikut Ibu

5 Zafran 13 thn Ikut Ibu

6 Rizki 13 thn Ikut Ayah

7 Muhammad Arifin 11 thn Ikut Ayah

8 Naufal 11 thn Ikut Ayah

9 Muhammad Arif 10 thn Ikut Ibu

10 Haifa Aprilia 14 thn Ikut Ibu

11 Lia 08 thn Ikut ayah

12 Leha 09 thn Ikut Ayah

13 Wardina shafiyya 12 thn Ikut ibu

14 Dewi 13 thn Ikut Ayah

15 Dzakira 11 thn Ikut ibu

16 Fadhil 12 thn Ikut Ibu

86

Data Nama-nama Anak dari oag Tua yang Bererai di Desa Pembengis Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjug Jabung Barat.

Page 72: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM …

Berdasrkan tebel diatas adalah nama-nama anak dari orang tua yang

bercerai di Desa Pembengis Keamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung

Barat.

1. Penjelasan Sesuai Dengan Pola Pikir Anak

Cara mendidik anak korban perceraian yakni dengan memberikan

pengertian melalui dengan kata-kata yang dapat diterima anak-anak. Orang tua

boleh saja terbuka kepada anak mengenai perceraian yang dialami kedua orang

tua. Orang tua juga harus menggunakan kata sederhana dan mudah dimengerti.

Biarkan anak memahaminya secara perlahan seiring dengan pertumbuhan anak.

Jangan sampai keputusan orang tua membuat anak terpaksa mendewasa, hal ini

tidak baik untuk pertumbuhan dan perkembangan. Menjelaskan sesuatu yang

menjanggal dalam pikiran anak-anak itu harus dengan menggunakan bahasa

atau cara yang mudah dimengerti oleh anak, sebagai contoh yang dikatakan oleh

narasumber pada saat melakukan penelitian yaitu seperti yang dikatakan oleh Ibu

Ijah.

Ijah yang mengatakan bahwa:

“[S]aya ketika ada waktu kososng sama anak dan ketika ada waktu

bermain sama anak, ketika itu anak saya bertanya dimana ayahnya

kemudian saya menjawab dengan bahasa yang mungkin di mengerti

dengan keadaan anak tersebut, secara sepontan saya mengatakan kepada

anak saya bahwa ayahnya lagi sedang mencari uang untuk kehidupan

kami”. Dengan begitu anak saya tidak merasa bahwa kalau di rumah

tangga kami sedang lagi tidak baik.87

Dari kutipan wawancara di atas menggambarkan bahwa Ibu Ijah berusaha

untuk tidak secara langsung mengatakan bahwa dirinya dan suaminya sudah

resmi bercerai, tetapi disini sang Ibu menjelaskan sesuai dengan pola pikir anak,

bahwa sang Ayah sedang mencari Uang buat jajan anaknya.

Saat anak sudah mulai besar kemudian bertanya mengenai penyebab

perceraian suami istri, maka jelaskanlah dengan cara yang baik. Orang tua tidak

87

Orang Tua Dari MJ. Masyarakat Desa Pembengis Wawncara Dengan Penulis 08 April

2019 Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

Page 73: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM …

boleh saling menjelekan atau menjatuhkan. Sampaikan dengan halus, jujur dan

mudah dijelaskan dengan logis. Jangan membuat mental anak terpuruk.

2. Meminta pertolongan kerabat untuk memberi dukungan pada

anak

Cara mendidik anak korban perceraian adalah dengan cara meminta

tolong kepada kerbat untuk membantu memberikan pengertian kepada anak.

Seperti yang dilakukan oleh Bapak Doni yang mengatakan bahwa dia dalam

mendidik anak korban perceraian ini tidak bisa sendirian disisi lain dia juga harus

bekerja dan harus merawat anak nya kemudian dengan menitipkan anak kepada

kerabat terdekatnya seperti neneknya, bibiknya, pamannya, dan lain sebagainya.

Hal tersebut sesuai dengan yang di katakannya yaitu.

“[J]ika sedang bekerja di luar rumah sebetulnya saya tidak bisa

sepenuhnya merawat dan mendidik anak saya, oleh karena itu setiap saya

bekerja saya serahkan kepada neneknya, biarkan neneknya yang menjaga

nya dan mendidiknya hingga saya pulang dari bekerja, dan terkadang saya

tidak bisa sepenuhnya mendidik anak, kadang berminggu-minggu saya

titipkan kepad neneknya.”88

Dari kutipan wawancara di atas menggambarkan bapak Doni sibuk

dengan pekerjaannya, dan untuk merawat anaknya dia menitipkan kepada orang

tua atau kerabat dekatnya agar memperhatikan dan menjaga anaknya.

3. Mengarahkan anak pada kegiatan positif

Cara mendidik anak korban perceraian adalah dengan kegiatan positif.

Orang tua harus tau apa yang menjadi kebutuhan anak. Kegiatan positif anak

akan membuat hari-hari penuh dengan kesibukan. Hal ini akan menghindari anak

dari sifat termenung. Biarkan anak memiliki rutinitas yang sidikit padat namun

tidak menjadi beban yang menyusahkan anak. Anak akan perlahan-lahan

melepaskan kesedihan dan kekecewaan yang mungkin akan dipendam. Kegiatan

akan dipindahkan dan ditangguhkn tindakan anak untuk mengurung di dalam

kamar tidur. Sesekali si sela-sela kesibukannya, anak diajak berlibur bersama

agar senang.

88

Bapak Doni Masyarakat Desa Pembengis, Wawancara Dengan Penulis 10 April 2019

Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

Page 74: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM …

Dalam mendidik anak korban percraian orangtua itu lumayan sulit akan

tetapi sebagai orang tua siapapun itu baik ayahnya atau ibunya mereka

mempunyai cara tersendiri untuk merawat dan mendidik anaknya dengan cara

mengajak atau mengarahkan anak kepada hal-hal yang positif. Seperti yang

dikatakan oleh ibu Nursanti yang mengatakan bahwa.

“[S]aya merasakan kesulitan dalam mendidik anak saya terkadang saya

juga sesekali menyerahkan kepada ayahya, akan tetapi saya selalu

mengarahkan anak saya kepada hal-hal yang bersifa positif, seperti

mengajak anak-anak liburan, terus belajar bersama dengan anak dan juga

bermain sambil belajar, sehingga denga demikian anak mampu

mengaktualkan dirinya.”89

Dari kutipan wawancara diatas menggambarkan adanya kesulitan dalam

mendidik anak, terkadang juga Ibu Nursanti sesekali menyerahkan anaknya

kepada mantan suaminya untuk sama-sama dalam mendidik anak mereka. Ibu

Nursanti selalu berusaha untuk memberi pendidikan dan pengarahan hal-hal yang

positif kepada anaknya, agar anaknya tidak merasakan kesedihan oleh perceraian

mereka.

4. Lakukan kebiasaan dengan normal

Proses perceraian membuat anak mengurangi rutinitas yang biasa. Waktu

bersama keluarga akan terasa berbeda. Orang tua berhasil menurunkan

keegoaannya demi perkembangan anak. Anak yang masih kecil dan belum

mengerti tentang perceraian yang dipahami seperti biasa. Jangan sampai

kehilangan salah satu gambar orang tuanya. Siapapun yang memiliki hak asuh

anak dalam perceraian tetap saling kerja sama dalam mengasu, hal tersebut

senada dengan apa yang dikatakan oleh yang mengatakan bahwa.

“[K]ami memang bercerai akan tetapi kami saling berbagi dalam

mendidik anak, saya tidak melarang jika anak saya di bawah oleh

ayahnya begitupun sebaliknya, saya selalu berusaha mengealkan dan

mendekatkan anak saya dengan ayahanya dan juga

sebaliknya”.90

Perceraiian tidak mengakibatkan anak melakukan hal-hal

89

Ibuk Nur santi Masyarakat Desa Pembengis, Wawancara Dengan Penulis, 13 April

2019 Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat. 90

Nursanti Masyarakat Desa Pembengis, Wawancara Dengan Penulis,13 April 2019

Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

Page 75: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM …

yang negatif dan tidak menjadikan anak menjadi tidak normal tergntung

dengan metode atau caarayang dilakukan oleh orang tua nya dalam

mendidiknya jika anak selalu diajarkan untuk melakukan kegiatan-

kegiatan yang normal niscaya anak akan menjadi baik-baik saja.91

Dari kitipan wawancara diatas menggambarkan walaupun mereka

bercerai tetapi mereka saling berbagi dalam mendidik anak dan tidak melarang

jika anaknya dibawa oleh mantan suaminya dan sebaliknyapun begitu, dalam hal

ini orang tua yang bercerai sangat memperdulikan masa depan dan pendidikan

anaknya.

B. Pengaruh Perceraian Orang Tua Terhadap Perilaku Anak di Desa

Pembengis Kecamatan Bram Itam Kab Tanjung Jabung Barat. Perceraian merupakan sesuatu yang dibenci Allah dan merupakan hal

dianggap tidak baik didalam kehidupan bermasyarkat. Banyak sekali pengaruh yang

terjadi pada diri anak yang terkena korban pereraian terutama yang terdapat didesa

pembengis kecamatan bram itam kabupaten tanjung jabung barat, banyak sekali

pengaruh yag terjadi pada anak terkadang ada pengaruh baiknya dan juga burukya.

Berdasarkan hasil wawancara dengan responden (Orang tua yang bercerai),

perilaku anak akibat perceraian sebagai berikut:

Menurut keterangan Doni, bahwa “[A]anak saya sering melakukan hal

yang tidak baik terkadang sering berbohong dan suka menipu orang lain saya

pusing apa karena dia benci sama saya atau hal lainnya saya jugatidak mengerti

yang jelas dia suka berbohong.”92

“[A]nak saya dendam karena saya dianggap ingin menang sendiri dan

telah menyakiti ibunya.Perilaku anaknya menjadi sering bohong,

memutar-balikkan kenyataan dengan tujuan menipu orang atau menutup

kesalahan.”

Dari kutipan wawancara diatas menggambarkan bahwa anaknya dendam

kepada orang tuanya yang beranggapan bahwa Bapak Doni telah menyakiti

perasaan Ibunya.

Menurut keterangan Saharuddin bahwa:

91

Sanah Warga Desa Pembengis, Wawancara Dengan Penulis, 13 April 2019, Kecamatan

Bram Itam Kaupaten Tanjung Jabung Barat. 92

Doni Warga Desa Pembengis, Wawancara Dengan Penulis, 10 April 2019, Kecamatn

Bram Itam Kabupaten Tajung Jabung Barat.

Page 76: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM …

“[A]naknya yang sering membolos, pergi meninggalkan sekolah tanpa

sepengetahuan pihak sekolah. Anaknya keras kepala. Anaknya menjadi

mudah tersinggung. Anaknya sering meninggalkan rumah tanpa ijin

orangtua. Anaknya sering menentang keinginan orang tua”.93

Dari Kutipan wawancara diatas bahwa anaknya sering membolos sekolah

pergi meninggalkan sekolah tanpa tahu dari pihak sekolahnya, dan anaknyapun

sering keluar rumah tanpa seizinnya.

Menurut keterangan Sri Darwati bahwa:

“[A]naknya kadang keluyuran, pergi sendiri maupun berkelompok tanpa

tujuan. Anaknya sering melakukan perbuatan yang mudah menimbulkan

perbuatan negatif. Anaknya kadang membawa benda yang membahayakan

orang lain, sehingga mudah terangsang untuk mempergunakannya.

Misalnya pisau dan lain sebagainya”.94

Dari kutipan wawancar diatas menggambarkan bawahwa anaknya sering

keluyuran malam pergi bersama teman-temannya tanpa ada tujuan dan

anaknyapun sering membawa benda-benta tajam keluar malam bersama teman-

temannya.

Menurut keterangan Ima Wanti bahwa:

“[A]naknya banyak bergaul dengan teman yang memberi pengaruh buruk,

sehingga mudah terjerat dalam perkara yang benar-benar kriminal”.95

Dari kutipan wawancara diatas bahwa anaknya sering bergaul dengan

temannya yang bisa membuat anaknya terpengaruh dalam perilaku buruk

Menurut keterangan Irsan bahwa:

“[A]nak saya baik baiak saja walaupun kami bercerai tetapi silaturahmi

tetap berjalan dengan baik, Alhamdulillah anak saya baik baik saja tidak

ada perilaku yang menyimpang.96

Dari kutipan wawancara diatas menggambarkan bahwa anaknya baik-baik

saja walaupun bapak Irsan bercerai tetapi silaturahmi tetap berjalan, hal ini

membuat perilaku anak baik-baik saja.

93

Saharuddin Warga Desa Pembengis, Wawancara Dengan Penulis, 15 April 2019, Kecamatan

Bram Itam Kabupaten Tajung Jabung Barat. 94

Ima Wanti Warga Desa Pembengis, Wawancara Dengan Penulis, 15 April 2019. Kecamatan

Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Brat 95

Sari Warga Desa Pembengis, Wawancara Dengan Penulis, 16 April 2019, Kecamatan Bram

Itam Kabupatn Tanjung Jabung Barat. 96

Irsan Warga Desa Pembengis, Wawancara Dengan Penulis, 16 April 2019, Kecamatan Bram

Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

Page 77: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM …

Menurut keterangan Dewi Sutiana bahwa:

“[A]nak saya orangnya pendiam jarang bergaul dengan teman- temannya

sepengetahuan saya itulah perilaku yang terlihat”.97

Dari kutipan wawancara diatas bahwa anak Ibu Dewi pendiam jarang

bergaul dengan lingkungan dan teman-teman sekolahnya.

Menurut keterangan Mansur bahwa:

“[A]naknya dendam ke ayah karena ayah dianggap ingin menang sendiri

dan telah menyakiti ibunya. Perilaku anaknya menjadi sering bohong,

memutar-balikkan kenyataan dengan tujuan menipu orang atau menutup

kesalahan”. 98

Dari wawancara diatas menggambarkan bahwa anaknya dendam kepada

orang tuanya yang beranggapan bahwa sang ayah egois ingin menang sendiri,

dalam hal ini anaknya sering berbohong dan terkadang memutar balikan

kenyataan dengan tujuan menipu.

Menurut keterangan Sanah bahwa:

“[A]naknya baik-baik saja dalam hal pendidikanpun baik tidak ada

perilakunya yang buruk kami walaupun bercerai tetapi pendidikan anak

tetap no 1. Klo perceraian itu lain lagi masalahnya” 99

Dari wawancara diatas menggambarkan anaknya baik-baik saja dalam hal

pendidikanpun baik tidak ada perilakunya yang buruk, pendidikan nomor satu

walaupun Ibu Sanah sudah bercerai.

Menurut keterangan Samad bahwa:

“[A]naknya baik cuman sering melamun orangnya, dengan teman-

temannyapun dia bergaul ”.100

Dari kutipan wawancara diatas menggambarkan bahwa anaknya sering

melamun dan dengan teman-temannya tidak ada masalah.

97

Dewi Sutina Warga Desa Pembengis, Wawancara Dengan Penulis 18 April 2019,

Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat. 98

Mnsur Warga Desa Pembengis, Wawancara Dengan Penulis, 20 April 2019, Kecamatan

Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat. 99

Sanah Warga Desa Pembengis, Wawancara Dengan Penulis, 21 April 2019, Kecamatan

Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat. 100

Samad Warga Desa Pembengis, Wawancara Dengan Penulis, 22 April 2019,

Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

Page 78: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM …

Menurut keterangan Ijul bahwa:

“[A]naknya banyak susah dinasehati sering kelunyuran entah kemana dia

mainnya kadang pulang nya subuh dia baru pulang”.101

Dari kutipan wawancara diatas menggambarkan bahwa anak susah untuk

dinasehati dan sering keluyuran malam-malam bersama teman-temannya.

Menurut keterangan Ipul bahwa:

“[A]naknya menjadi hobi pergi kewarnet bermain game terus pagi siang

malam diwarnet ”.102

Dari kitipan wawancara diatas bahwa anaknya sering kewarnet bermain

game online.

Menurut keterangan Tarwiyah bahwa:

“[A]naknya kurang pergaulan (kuper) karena sering diejek sama teman-

teman sebaya”.103

Dari kutipan wawancara diatas bahwa anaknya kurang pergaulan karen

orang tuanya bercerai dia sering diejek oleh teman-temannya, karena itu sang

anak sering berdiam dirumah daripada bermain diluar seperti anak-anak yang lain.

Menurut keterangan Sariah bahwa:

“[A]naknya penakut, tidak mau bersosialisasi di lingkungannya”.104

Dari kutipan wawancara diatas bahwa anaknya penakut tidak bisa

bersosialisasi di lingkungan sebab karena orang tuanya bercerai membuat anak

menjadi malu untuk bersosialisasi dengan lingkungannya.

Menurut keterangan Jumadi bahwa:

“[A]naknya pemarah, adanya didikan yang tidak membolehkan segala

sesuatu dilakukan sehingga sering emosi”.105

101

Ijul Warga Desa Pembengis, Wawancara Dengan Penulis, 23 April 2019, Kecamatan

Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Brat. 102

Ipul Warga Desa Pembengis, Wawancara Dengan Penulis, 24 April 2019, Kecamatan

Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat. 103

Tarwiyah Warga Desa Pembengis,Wawancara Dengan Penulis, 25 April 2019,

Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat. 104

Sariah Warga Desa Pembengis, Wawancara Dengan Penulis, 25 April 2019,

Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

Page 79: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM …

Dari kutipan wawancara diatas bahwa anaknya tentramental mudah marah-

marah karena orang tuanya bercerai membuat anaknya berubah sikap.

Menurut keterangan Sugeng bahwa:

“[A]naknya tidak pernah tidur di rumah (kelayapan), tidurnya di rumah

teman-temannya”.106

Dari kutipan wawancara diatas bahwa anaknya sering keluar malam

dengan teman-temannya.

Menurut keterangan Munadar bahwa:

“[A]naknya jika punya keinginan tidak dipenuhi maka barang-barang yang

di rumah dipecahin (di rusak)”.107

Dari kutipan wawancra diatas bahwa anaknya mempunyai sifat buruk yang

mana apa bila keinginannya tidak dituruti maka anaknya melampiaskan

kekesalannya kepada barang-barang disekitarnya.

Berdasarkan hasil wawancara dengan anak dari orang tua yang bercerai,

dapat diketahui keadaan perilaku anak akibat perceraian sebagai berikut:

Menurut keterangan Nur Khamidah anak dari ibuk ijah dia mengatakan

bahwa Dia tidak akan mengakui ayahnya karena dari ibunya sendiri tidak mau

memberi pengertian atau keterangan tentang perihal ayahnya bahkan sering

menjelek-jelekan sang ayah sehingga dia beranggapan bahwa ayahnya lah yang

menyengsarakan ibu dan dirinya karena sudah tidak memberi nafkah atau sekedar

sekedar rasa kasih sayang kepada dirinya.

“[N]ur tidak mau mengakui bapak sebagai orang tuaku dia sudah membuat

ibuk sering menangis dia juga kasar terhadap ibuk. Tidak ada bapakpun

kami bisa untuk menafkahi diri kami senddiri”108

105

Jumadi Warga Desa Pembengis, Wwancara Dengan Penulis, 27 April 2019,

Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat. 106

Sugeng Warga Desa Pembengis, Wawancara Dengan Penulis, 28 April 2019,

Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat. 107

Munanar Warga Desa Pembengis, Wawancara Dengan Penulis, 29 April 2019,

Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat. 108

Nur Khamidah, Warga Desa Pembengis, Wawancara Dengan Penulis, 02 Mei 2019,

Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Rekam Audio.

Page 80: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM …

Dari kutipan wawancara diatas bahwa Nur membenci ayahnya yang telah

membuat ibunya bersedih karena bercerai dengan ayahnya.

Dari keterangan Mahfus mengatakan bahwa Dia merasa nyaman bersama

temantemannya dengan bermain game di warnet daripada di rumah melihat

ayahnya yang sudah tidak peduli lagi dengan dirinya ditambah lagi dengan

kepergian saudaranya yang tidak diketahui di mana kini berada. Akibat dari

kehancuran rumah tangga orang tuanya. bagiku rumah adalah sebagai tempat

minta makan. Itupun kalau ada.

“[M]ahfus malas dirumah dak enak dirumah sepi bapak juga kerja aku

juga tidak diperhatikan ak senang disini banyak kawan-kawan balek

kerumah kalo mau makan aja itupun kalo ada makanan kalo tidak ada

makanan pergi kerumah nenek minta makan sama jajan”109

Dari kutipan wawancara diatas bahwa Mahfus tidak betah dirumahnya

sendiri karena orang tuanya sudah hidup masing-masing dia merasa sepi karena

Ayahnya sekarang sibuk dengan pekerjaan.

Menurut keterangan Fikri, Dia menjelaskan perihal tentang pekerjaan yang

selama ini ditekuninya akibat dari ketidakmampuan sang ibu, untuk memenuhi

kebutuhan hidup keluarga fikri bekerja sebagai bongkar muat kelapa guna

meringankan penderitaan ibunya yang semenjak dicerai sang ayah. Fikri

membanting tulang sendiri guna memenuhi kebutuhan keluarga.

“[F]ikri tidak masalah ikut bongkar muat kelapa untuk cari duit buat jajan

alhamdulillah cukup buat makan sama mak. Fikri mau jadi orang sukses

biak bisa bahagiakan mak”110

Dari kutipan wawancara diatas bahwa Fikri tidak masalah dalam

perceraian orang tuanya dia ikut bekerja bongkar muat kelapa untuk mencari uang

dan membahagiakan Ibunya.

Menurut keterangan Diky dia mengatakan bahwa karena tidak begitu

dipedulikan orang tuanya baik ibu maupun ayah yang sudah cerai dia

109

Mahfus, Warga Desa Pembengis, Wawancara Dengan Penulis, 05 Mei 2019,

Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Rekam Audio. 110

Fikri, Warga Desa Pembengis, Wawancara Dengan Penulis, 06 Mei 2019, Kabupaten

Tanjung Jabung Barat, Rekam Audio.

Page 81: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM …

beranggapan bahwa segala yang dijalani adalah yang terbaik bagi dirinya

walaupun orang bilang perbuatannya itu adalah larangan. Ketika ia bolos sekolah

ia beranggapan bahwa para guru tidak mungkin memanggil orang tuanya karena

orang tuanya tidak peduli dengan dirinya.

“[D]iky lebih nyaman tinggal dengan nenek sebab dirumah juga tidak ada

yang ngurus. Mak dengan ayah sibuk kerja. Dirumah nenek juga rame, ada

bibik ada adek bayi jadi ada kawan main.” 111

Dari kutipan wawancara diatas bahwa Diky lebih nyaman tinggal bersama

nenek nya karena orang tuanya juga jarang dirumah sebab sibuk bekerja.

Menurut Rima, ia menerangkan bahwa “Dirinya itu suka jajan tetapi dari

orang tuanya tidak pernah memberi uang jajan sehingga ia kadang melakukan hal-

hal yang mendorong ke arah pencurian untuk memiliki sesuatu yang diinginkan

oleh dirinya.”

“[R]ima kadang pengen jajan-jajan sama seperti punya kawan tapi mak

pelit ngasih duit. Untuk sekolah aja Cuma lima ribu kadang kalo mak dak

ada rima ngambil sendiri duit mak diam-diam.”

Dari kutipan diatas bahwa Rima merasa bahwa ibunya pelit untuk

mengasih uang jajan kepadanya, karena itu Rima mengakusering mengambil uang

Ibunya tanpa sepengatahuan oleh ibunya.

Menurut keterangan Ummul bahwa teman adalah teman tambatan hati,

tempat pelipur lara dari ketidak harmonisan orang tuanya sehingga menurut dia

kemanapun teman mengajak pergi baik itu dekat maupun jauh bahkan sampai

tidak pulang pun dia beranggapan tidak masalah karena orang tuanya tidak bisa

memberikan kedamaian di hatinya.

“[U]mul kalo dirumah jarang lebih sering main tidur dirumah kawan, klo

uang jajan umul dikasihla sama bapak buat jajan sama sekolah. Kadang

umul tidur dirumah nenek kadang-kadang juga tidur rumah mak.”

Dari kutipan wawancara diatas bahwa Umul tidak ada masalah dengan

perceraian kedua orang tuanya aktiitas yang dilakukan Umul seperti pada anak-

anak normal

111

Diky, Warga Desa Pembengis, Wawancara Dengan Penulis, 06 Mei 2019, Kabupaten

Tanjung Jabung Barat, Rekam Audio.

Page 82: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM …

Menurut keterangan Hadi bahwa semenjak tidak diperhatikan lagi sama

orang tuanya yang bercerai itu dia kesehariannya cuma main dan main makan

dirumah bibik dan sering ikut teman mancing di tepi dermaga.

“[A]di sering la dirumah main dengan kawan-kawan kadang mancing

sore-sore dengan kawan didermaga. Kalo makan sering di rumah bibik”

Dari kutipan diatas bahwa Adi melaukan aktivitas sperti anak-anak yang

lain bermain dengan teman-teman tidak ada masalah dengan perceraian kedua

orang tuanya.

Menurut keterangan Miftah bahwa dia malas keluar rumah karena sering

diejek sama teman temannya mengenai keluarganya yang berantakan sehingga ia

merasa disudutkan dari problema yang terjadi di keluarganya.

“[M]ita jarang keluar mita dirmah la, balek sekolah mita dak kemana-mna

lagi paling kawan dekat mita yang main kerumah ngerjakan tugas sekolah.

Ibu setiap hari kasih la terus uang jajan ke mita” 112

Dari kutipan wawancara diatas bahwa perceraian orang tuanya membuat

dia malu dan malas untuk keluar rumah seperti teman-teman yang lain.

Menurut keterangan Bayu bahwa dirinya senang bermain game Online

dengan teman-temnnya setelah pulang sekolah ganti baju terus main dengan

teman-teman.

“[B]ayu setiap hari dikasih terus uang jajan pulang sekolah bayu dirumah

main dengan kawan-kawan main hp game online”113

Menurut keterangan Zainal, bahwa orang yang selama ini dicintainya atau

diidolakan, sosok orang tua yang baik, bapaknya maupun ibunya di mata dia

ternyata sekarang bercerai dan tidak ada lagi yang mempedulikan dirinya

sehingga ia ingin pergi jauh dan sering keluar malam yang dianggap dapat

menentramkan hatinya.

“[S]edih lihat ayah pisah dengan ibuk semenjak orang tua pisah jarang lagi

dirumah kalo dirumah bawaannya sedih.”114

112

Mita, Warg Desa Pembengis, Wawancara Dengan Penulis, 08 Mei 2019, Kabupaten

Tanjung Jabung Barat, Rekam Audio. 113

Bayu, Warga Desa Pembengis, Wawancara Dengan Penulis, 09 Mei 2019, Kabupaten

Tanjung Jabung Barat, Rekam Audio. 114

Zainal, Warga Desa Pembengis, Wawancara Dengan Penulis, 10 Mei 2019, Kabupaten

Tanjung Jabung Barat, Rekam Audio.

Page 83: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM …

Dari kutipan wawancara diatas menggambarkan bahwa Zainal sangat sedih

karena orang tuanya bercerai dan kasih sayang orang tuanya berkurang karena

sibuk dengan urusan masing-masing.

Menurut keterangan Khoiri bahwa dia sering ikut pengajian karena sering

diajak paman karena sebelumnya sering melamun semenjak orang tua bercerai.

“[S]edih lihat orang tua bercerai tetapi sekarang sudah idak sedih lagi

karena kalo malam ikut pengajian belajar kitab di majelis ta’lim”115

Dari kutipan wawancara diatas menggambarkan Khoiri sering diajak

pamannya ke pengajian untuk belajar dan juga bertujuan membuat Khoiri tidak

memikirkan masalah yang terjadi didalam keluarganya.

Menurut keterangan Saminah bahwa dia merasa malu ikut kedua orang

tuanya baik ayah maupun ibu yang sekarang hidup sendiri-sendiri akibat bercerai.

Oleh sebab itu ia berpendapat lebih baik ikut eyangnya karena lebih bisa

mengayomi daripada ikut ayah ataupun ibu.

“[M]inah malu sama teman-teman kadang tu bisa baper sendiri dengar

teman-teman ngobrol sama teman lainnya. Malu minah karena orang tua

sekrang hidup masing-masing. Minah setiap hari dikasih kok uang jajan.

Kalo tidur dirumah minah la males kerumah yang lain malu aja gutu.”116

Dari kutipan wawancara diatas menggambarkan bahwa Minah mempunyai

sifat pemalu, dia malu dengan teman-temanny karena orang tuanya bercerai, dan

terkadang dia merasa bahwa teman-temannya membicarakannya dari belakang.

Menurut keterangan zahra bahwa kadang dia ikut-ikutan teman yang

sering naik mobil gerobak tanpa membayar ongkos karena dia beranggapan bisa

mengirit uang yang diberi oleh ibunya.

“[A]sik sih untuk menghibur diri naik-naik mobil gerobak kalo pulang

sekolah, karenakan Bus sekolahnya cuman pagi kalo siang batas jamnya

jam 1.30 sedangkan kami pulang sekolah jam 02. Semenjak orang tua

bercerai kalo pergi sekolah naik bus sekolah biasa diantar skrng sudah idak

lagi.”117

115

Khoiri, Warga Desa Pembengis, Wawancara Dengan Penulis, 12 Mei 2019, Kabupaten

Tanjung Jabung Brat, Rekam Audio. 116

Minah, Warga Desa Pembengis, Wawancra Dengan Penulis, 13 Mei 2019, Kabupaten

Tanjung Jabung Barat, Rekam Audio. 117

Zahra, Warga Desa Pembengis, Wawancara Dengan Penulis, 15 Mei 2019, Kabupaten

Tanjung Jabung Barat, Rekam Audio.

Page 84: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM …

Dari kutipan wawancara diatas menggambarkan bahwa Zahra menghibur

dirinya dari kesehariannya pergi sekolah yang mana dia sering menumpang mobil

gerobak untuk sampai ke rumah maupun kesekolahnya.

Menurut keterangan Bapak Muhmmad Tahir, bahwa bagi anak-anak,

perceraian merupakan kehancuran keluarga yang akan mengacaukan kehidupan

mereka. Paling tidak perceraian tersebut menyebabkan munculnya rasa cemas

terhadap kehidupannya di masa kini dan di masa depan. Anakanak yang ayah-

ibunya bercerai sangat menderita, dan mungkin lebih menderita daripada

orangtuanya sendiri.118

Menurut keterangan Bapak Efendy, dalam suatu perceraian, orangtua

mencurahkan seluruh waktu dan uangnya untuk saling bertikai mengenai harta,

tunjangan uang yang akan diberikan suami setelah bercerai, hak pemeliharaan

anak dan hak-hak lain. Sementara itu, mereka hanya mencurahkan sedikit waktu

atau usaha untuk mengurangi akibat emosional yang menimpa anak anaknya.

Umumnya anak-anak yang orangtuanya bercerai dilanda perasaan-perasaan

kehilangan (hilangnya satu anggota keluarga: ayah atau ibunya), gagal, kurang

percaya diri, kecewa, marah, dan benci yang amat sangat. Anak-anak yang

orangtuanya bercerai menampakkan beberapa gejala fisik dan stres akibat

perceraian tersebut seperti insomnia (sulit tidur), kehilangan nafsu makan, dan

beberapa penyakit kulit. Hasil penelitian menunjukkan, setelah kira-kira dua tahun

mengalami masa sulit dengan perceraian orangtuanya, sampailah anak-anak

tersebut ke masa keseimbangan. Di masa itu, kesusahan dan penderitaan akut

yang merek alami sejak terjadinya perceraian mulai berkurang. Anak-anak telah

belajar menyesuaikan diri dan melanjutkan kehidupan mereka. Namun perceraian

orangtua tetap menorehkan luka batin yang menyakitkan bagi mereka.119

Menurut Bapak Sidiq bahwa anak yang orang tuanya bercerai, pada saat

dewasa, menjadi takut untuk menikah. Dia khawatir perkawinannya nanti akan

mengalami nasib yang sama seperti orangtuanya. Kasus yang lain, anak yang

118

Muhammad Tahir, Kades Desa Pembengis, Wawancara Dengan Penulis, 20 Mei 2019

Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Rekam Audio. 119

Efendy, Kadus Desa Pembengis, Wawancara Dengan Penulis, 20 Mei 2019,

Kabupaten Tanjug Jabung Barat, Rekam Audio.

Page 85: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM …

orangtuanya bercerai, pada saat dewasa jadi membenci laki-laki atau perempuan

karena menganggapnya sama dengan ayah atau ibunya yang telah menghancurkan

keluarga.120

120

Sidiq Warga Desa Pembengis, Wawancara Dengan Penulis, 22 Mei 2019, Kabupaten

Tanjung Jabung Barat, Rekam Audio.

Page 86: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM …

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian tersebut maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut:

1. Adapun Faktor Penyebab Perceraian di Desa Pembengis Kecamatan Bram

Itam Kbupaten Tanjung Jabung Barat Antara Lain Adalah Sebagai Berikut:

Ketidakharmonisan Dalam Rumah Tangga, krisis moral dan akhlak,

perzinahan, pernikahan tanpa cinta dan pembekalan diri, kebosanan,

perselisihan, perselingkuhan, masalah ekonomi, masalah campur tangan orang

tua, dan masalah kekerasan dalam rumah tangga.

2. Mendidik anak korban perceraian orang tua itu tidaklah mudah, namun ada

beberapa cara yang dilakukan oleh orang tua dari anak korban perceraian di

desa pembengis kecamatan bram itam kabupaten tanjung jabung barat,

diantaranya adalah : memebrikan penjelasalan sesuatu kepada anak sesuai

dengan pola pikir anak, meminta pertolongan kepada keluarga untuk ikut

menjaga dan mendidik anak, mengarahkan anak kepada kegiatan yang bersifat

positif, dan melakukan kebiasaan bersama anak dengan normal seperti mana

biasanya orang tua yang tidak berpisah,

3. Pengaruh perceraian orang tua terhadap perilaku anak di desa pembengis

kecamatan bram itam kabupaten tanjung jabung barat pada Umumnya anak-

anak yang orangtuanya bercerai dilanda perasaan-perasaan kehilangan

(hilangnya satu anggota keluarga: ayah atau ibunya), gagal, kurang percaya

diri, kecewa, marah, dan benci yang amat sangat. Anak-anak yang

orangtuanya bercerai menampakkan beberapa gejala fisik dan stres akibat

perceraian tersebut seperti insomnia (sulit tidur), kehilangan nafsu makan, dan

beberapa penyakit kulit. Hasil penelitian menunjukkan, setelah kira-kira dua

tahun mengalami masa sulit dengan perceraian orangtuanya, sampailah anak-

anak tersebut ke masa keseimbangan. Di masa itu, kesusahan dan penderitaan

Page 87: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM …

akut yang merek alami sejak terjadinya perceraian mulai berkurang. Anak-

anak telah belajar menyesuaikan diri dan melanjutkan kehidupan mereka.

Namun perceraian orangtua tetap menorehkan luka batin yang menyakitkan

bagi mereka.

A. Saran

Berdasarkan penelitian tersebut maka peneliti mencoba untuk memberikan

saran atau rekomendasi sebagai berikut:

1. Bagi pembaca, agar selalu mempelajari dan banyak membaca literatur yang

berkaitan dengan masalah-masalah keluarga dan memahami lebih mendalam

makna dari kehidupan berkeluarga dan perilaku akibat perceraian orang tua.

2. Kepada kepala desa diharapkan lebih memaksimalkan dan mengembangkan

atau memberikan pendampingan terhdap masyarakatnya dan memberikan

pengertian kepada masyarakat agar perceraian di desa tersebut bisa di kurangi

sehingga perilaku anak tidak menjadi kacau.

3. Bagi peneliti selanjutnya yang akan meneliti dengan judul yang sama

disarankan untuk mempertimbangkan ketersediaanya referensi, baik dalam

buku, artikel, modul, maupun yang lainnya. Hal ini perlu karena referensi

mengenai pengaruh perceraian orang tua terhadap anak dirasa masih kurang

sehingga tidak terkesan penggulangan terhadap peneliti sebelumnya.

4. Bagi keluarga yangbersangkutan agar lebih diperhatiakan dan ditingkatkan

lagi dalam membina dan mendidik anak.

B. Kata Penutup

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat serta taufiq dan hidayahnya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan

tugas skripsi ini dengan baik dan lancar.

Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih terdapat banyak kekurangan

dan kesalahan dalam penyusunannya sehingga masih belum sempurna.Dengan

menyadari keterbatasan tersebut, maka penulis mengharapkan adanya kritik dan

saran yang membangun, guna penulis jadikan bekal untuk perbaikan skripsi dan

peningkatan pada pelaksanaan tugas lainnya.

Page 88: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM …

Penulis berharap semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi kita semua,

baik bagi penulis pribadi maupun bagi para pembaca umumnya.Aamiin.

Page 89: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM …

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku

Anonim, Al-Qur’an Dan Terjemahnya,(Jakarta : Departemen Agama RI, 2006)

Djamal Latief, Aneka Hukum perceraian Di Indonesia,(Jakarta: Ghalia

Indonesia.1982.

Tihami dan Sohari, Fikih Munakahat, (Jakarta : Raja Grofindo Persada, 2014). 6

Soebekti, Pokok-pokok Hukum Perdata (Cet XX1: PT Inter Massa1987), hal. 247

Bimo Walgito, Bimbingan dan Konseling Perkawinan , (Yogyakarta: CV Andi

Offset, 2017).

Tim penterjemah dan penafsir Al- Qur’an,Al-Qur’an dan terjemahnya (

Jakarta: Departemen Agama RI, 2002)

S. A. Hakim.Hukum Perkawinan, (Bandung Elemen, 1974)

Sri Esti Wuryani Djwandono, Psikologi Pendidikan ( Jakarta: Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, 1989 )

Musthafa Dib Al-Bugha, Ringkasan Fiqih Mazhab Syafi’i Penjelasan Kitab

Matan Abu Syuja’ Dengan Dalil Al-Quran Dan Hadis, (Jakarta Selatan:

Noura, PT.Mizan Publika, 2017)

Musthafa Muhammad Asy-Syak’ah, Konflik Antara Mazhab dalam

Islam,(Bandung: Dar Al-mishriyyah-Al-lubnaniyyah,2003)

Syaikh Hasan Ayyub, di terjemahkan M. Abdul Ghoffar, Fikih keluarga

(Jakarta: Pustaka al Kautsar, 2001)

Zainuddin Ali, Hukum Islam di Indonesia(jakarta: Sinar Grafika,2006)

Drs. M. Thahir maloko, Perceraian dan hukum dalam kehidupan ( alauddin

University press,2014 )

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Butsainah as-Syyid al- Iraq, Minyingkap Tabir Perceraian,(Jakarta: Pustaka Al-

sofwa 2005)

Ihromi, T.O, Bunga Rampai Sosiologi Keluarga (Jakarta: Yayasan Obor

Indonesia Anggota Ikapi,1999)

Page 90: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM …

M. Nisfiannoor dan Eka Yulianti, “Perbandingan Perilaku Agresif Antara Remaja

Yang Berasal Dari Keluarga Bercerai Dengan Keluarga Utuh”, Jurnal

Psikologi, Vol. 3, No. I. Januari 2005

Moh Rifa’i,Ilmu Fiqih Lengkap, (Semarang: Karya Thoha Putra,1978),453

Anonim, Al-Qur’an Dan Terjemahnya,756.

Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi (Bandung: Remaja Rosdakarya,2003)

hlm 26.

David G Myers, Psikologi Sosial (Jakarta: Salemba Humanika,2012), hlm180.

Sudarsono, Kenakalan Remaja, (Jakarta: Reneka Cipta,2008), hlm 120.

Djali, Psikologi Pendidikan,(Jakarta: Bumi Aksara, 2013)

Abu ahmadi dan Widodo Suariyono,Psikologi Belajar,(Jakarta:Rinneka Cipta,

2008)

Herri Zan Pieter, Pengantar Psikologi dalam Keperawatan, (Jakarta: Kencana,

2010)

Abdulsyanni, Sosiologi Skematika Teori Dan Terapan, (Jakarta: Bumi Aksara,

2002)

Soejono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta : Rajawali Pers, 2012)

Paul B. Horton dan Chester L. Hunt,Sosiologi, (Jakarta: Erlangga), 1992

IA Lindawati, Perilaku Sosial, Diakses melalui alamat ethosos.uin.malang.ac.id,

pada tanggal 12 Januari 2019, jam 11.20

M.Yusuf, “Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Anak”,Junal Al-

Bayan/Vol.20,No.29,Januari-Juni 2014.

Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta:PT Raja

Grafindo Persada, 2011)

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung:Alfabeta,

2009)

Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Raja Wali Pers,2012)

Abdurahmat Fathoni, Metodologi Penelitian & Teknik Penyususnan Skripsi,

(Jakarta: Renika Cipta, 2011)

Anas Sudijono, Teknik Evaluasi Pendidikan Suatu Pengantar, ( Yogyakarta: UD.

Rama, 1986)

Page 91: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM …

Abdurahman Fathoni, Mtetodologi Penelitian & Teknik Peyusunan Skripsi, 104.

Alfabeta, 2013)

Lexi J Maleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2014)

Page 92: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM …

1. Panduan Observasi

No Jenis Data Objek Observasi

1 Letak Geografis Desa

Pembengis Kecamatan

Bram Itam Kabupaten

Tanjung Jabung Barat.

- Keadaan Letak Geografis

2 Keadaan Budaya Desa

Pembengis Kecamatan

Bram Itam Kabupaten

Tanjung jabung Barat

- Kehidupan Sehari-hari Masyarakat

Desa Pembengis Kecamatan Bram

Itam Kabupten Tanjung Jabung

Barat.

3 Keadaan Mata

Pencaharian Desa

Pembengis Keamatan

Bram Itam Kabupaten

Tanjung Jabung Barat.

- Pekerjaan Masyarakat Desa

Pembengis Kecamatan Bram Itam

Kabupaten Tanjung Jabung Barat

4 Jumlah dan Orang Tua

yang Bercerai dan

Pengaruh terhadap

Perilaku Anak Desa

Pembengis Kecamatan

Bram Itam Kabupaten

Tanjung Jabung Barat.

- Orang Tua yang Bercerai di Desa

Pembengis Kecamatan Bram Itam

Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

5 Keadaan Masyarakat

Desa Pembengis

Kecamatan Bram Itam

Kabupten Tanjung

Jabung Barat.

- Kehidupan Sehari-hari Masyarakat

Desa Pembngis Kecamatan Bram

Itam Kabupaten Tanjung Jabung

Barat.

6 Keadaan Anak-anak

Korban Perceraian Orang

tua

- Keadaan Anak dikehidupan sehari-

hari

2. Panduan Dokumentasi

No Jenis Data Data Dokumentasi

1 Historis dan Geografis

Desa Pembengis

Kecamatan Bram Itam

Kabupaten Tanjung

Jabung Barat

- Data Dokementasi Tentang

Historis dan Geografis

2 Struktur Organisasi

Pemerintah Desa

Pembengis Kecamatan

Bram Itam Kabupaten

Tanjung Jabung Barat

- Data Dokumentasi Tentang

Struktur Organisasi

3 Keadan Penduuk Desa

Pembengis Kecamatan - Data Dokumentasi Tentang

Keadaan Penduduk

Page 93: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM …

Bram Itam Kabupaten

Tanjung Jabung Barat

4 Keadaan Pendidikan

Desa Pembengis

Kecamatan Bram Itam

Kabupaten Tanjung

Jabung Barat

- Data Dokumentasi Tentang

Keadaan Pendidikan

5 Keadaan Sosial dan

Budaya Desa Pembengis

Kecamatan Bram Itam

Kabupaten Tanjung

Jabung Barat

- Data Dokumentasi Tentang

Keadaan Sosial dan Budaya

-Dokumentasi Desa

- Dokumen Desa

Pembengis

Kecamatan Bram

Itam Kabupaten

Tanjung Jabung

Barat.

6 Keadaan Mata

Pencaharian Desa

Pembengis Kecamatan

Bram Itam Kabupaten

Tanjung Jabung Barat.

- Observasi

- Wawancara

- Dokumentasi

- Setting

- Kepala

Desa/Pengurus

Desa

- Dokumen Desa

Pembengis

Kecamatan Bram

Itam Kabupaten

Tanjung Jabung

Barat.

7 -Penyebab Perecraian

-Pengaruh Perceraian

Terhadap Perilaku Anak

- Wawancara

- Observasi

- Wawancara

Deangan Tokoh

Masyarakat/Agama

- Wawancara Dengan

Keluarga

- Wawancara Dengan

Orang Tua Bercerai

-Wawancara Dengan

Anak Korban

Perceraian Orang

Tua

Page 94: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM …

3. Butir-Butir Wawancara

No Jenis Data Sumber Data & Substansi

Wawancara

1 Historis dan Geografis Desa

Pembengis Kecamatan

Bram Itam Kabupaten

Tanjung Jabung Barat

- Kepala Desa/ Pengurus Desa

- Bisa Dijelasakan Bagaimana

Sejarah Adanya Desa

Pembengis Kecamatan Bram

Itam Kabupaten Tanjung

Jabung Barat ?

- Bagaimana Perkembangannya

Hingga Saat ini ?

- Bgaimana Letak Geografis

Desa Pembengis Kecamatan

Bram Itam Kabupaten Tanjung

Jabung Barat ?

2 Keadaan Penduduk Desa

Pembengis Kecamatan

Bram Itam Kabupaten

Tanjung Jabung Barat

- Kepala Desa/ Pengurus Desa

- Bagaimana Kondisi Masyarakat

disini?

- Berapa Jumlah Penduduk

3 Keadan Pendidikan Desa

Pembengis Kecamatan

Bram Itam Kabupaten

Tanjung Jabung Barat

- Kepala Desa/ Pengurus Desa

- Masyarakat Desa Pembengis

Kecamatan Bram Itam

Kabupaten Tanjung Jabung

Barat.

- Bagaimana Keadaan

Pendidikan

- Apa Hambatan Dalam

Pendidikan

- Apa Yang Perlu diperbaiki.

4 Keadaan Sosial dan Budaya

Desa Pembengis Kecamatan

Bram Itam Kabupaten

Tanjung Jabung Barat.

- Kepala Desa/Pengurus Desa

- Bagaimana Bentuk Keagamaan

- Kebudayaan yang dianut

5 Keadaan Mata Pencaharian

Desa Pembengis Kecamatan

Bram Itam Kabupaten

Tanjung Jabung Barat.

- Kepala Desa/Pengurus Desa

- Apa saja mata pencaharian

masyarakat.

6 Keadaan Masyarakat Desa

Pembengis Kecamatan

Bram Itam Kabupaten

Tanjung Jabung Barat.

- Masyarakat Desa Pembengis

Kecamatan Bram Itam

Kabupaten Tanjung Jabung

Barat.

- Menurut Bapak/Ibu apa

pengaruh dari perceraian orang

tua terhadap perilaku anak

-

Page 95: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM …

7 Penyebab Terjadinya

Perceraian Orang Tua - Orang Tua yang Bercerai

- Apa yang Meyebabkan

Bapak/Ibu memutuskan untuk

bercerai ?

- Bagaimna Bapak/Ibu dalam

mendidik Anak setalah

perceraian ?

- Bagaimana Perilaku Anak

setelah Bapak/Ibuk bercerai ?

8 - Respon Anak Korban

Perceraian orang tua dan

keluarga terhadap

perceraian

- Pengaruh Perceraian

Orang Tua

- Anak

- Keluarga

- Apa yang adik rasakan melihat

oarang tua adik bercerai

- Bagaimana sekolah adik ?

- Bagaimana dengan perteman

adik ?

-

Page 96: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM …

CURRIULUM VITE

A. Informasi Diri

Nama : Muhajir Ahmad

Tempat,Tanggal Lahir : Kuala Tungkal, 12-10-1995

Pekerjaan : Mahasiswa

Alamat : Rt.10 Desa Simpang Sungai Duren

B. Riwayat Pendidikan

S1 UIN Sts Jambi : 2015-2019

MAN 1 Kuala Tungkal : 2013-2015

MTS Desa Pembengis : 2009-2012

SD 36/ Desa Pembengis : 2003-2009

C. Karya Tulis : Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap

Perilaku Anak (di Desa Pembengis Kecamatan Bram Itam Kabupten

Tanjung Jabung Barat.

Page 97: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM …