44
1 RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI DOKTOR ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS 2015-2018 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang

PROGRAM STUDI DOKTOR ILMU KESEHATAN ...s3kesmas.fk.unand.ac.id/images/PANDUAN-AKADEMIK/Renstra.pdfBAB VI Tujuan, sasaran dan Program Strategik BAB VII Program dan Kegiatan Indikator

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 1

    RENCANA STRATEGIS

    PROGRAM STUDI DOKTOR

    ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS

    2015-2018

    Fakultas Kedokteran

    Universitas Andalas

    Padang

  • 2

    RINGKASAN EKSEKUTIF

    Sebagai salah satu bagian dari pada Universitas Andalas, pengambangan

    dan pendirian Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat FK-Unand

    mengacu kepada rencana pembangunan dan pengembangan pendidikan tinggi

    yang ditetapkan oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

    (Kemenristekdikti). Rencana strategik (Renstra) Program Studi Doktor Ilmu

    Kesehatan Masyarakat FK-Unand tahun 2015-2018 ini disusun dengan

    memperhatikan rencana pembangunan dan pengembangan Universitas Andalas

    dan Fakultas Kedokteran sebagai induk organisasi, serta berdasarkan analisis

    situasi dan kebutuhan dengan mempertimbangkan aspek urgenitas keunggulan

    bersaing, melalui peningkatan kompetensi sumber daya manusia, perbaikan sistem

    manajemen dan operasi yang berorientasi pada renstra UNAND dan FK-UNAND.

    Renstra Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat FK-Unand

    tahun 2015-2018 disusun berdasarkan analisis situasi dan kebutuhan dengan

    mempertimbangkan aspek keunggulan yang dimiliki sehingga dapat bersaing

    dalam ranah pendidikan tinggi strata 3 (doktor) bidang kesehatan masyarakat di

    Indonesia dan kawasan Asia Tenggara. Aspek keungulan dan analisis situasi

    tersebut meliputi peningkatan kompetensi sumber daya manusia, sarana dan

    prasarana, perbaikan sistem manajemen dan operasional atau tata pamong yang

    berorientasi pada pencapaian Visi dan Misi tersebut.

    Renstra Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat FK-Unand

    tahun 2015-2018 ini merupakan landasan dan pijakan utama bagi seluruh sivitas

    dalam memberikan layanan yang prima dalam bidang akademika dan tata kelola.

    Renstra ini juga memuat tentang indikator-indikator keberhasilan setiap sasaran

    yang hendak dicapai.

    Tujuan penyusunan Renstra Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan

    Masyarakat FK-Unand adalah untuk menetapkan langkah-langkah program dan

    kegiatan yang akan dilaksanakan menuju terwujudnya visi dan misinya. Dengan

    memperhatikan rambu-rambu yang ada maka program yang akan dilaksanakan

    dalam periode renstra Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat FK-

  • 3

    Unand pada tahun 2015-2018. Pada Renstra ini dituangkan landasan dan pijakan

    utama bagi tata kelola akademik dan administratif prodi mencapai sasaran dan

    target-target yang ditetapkan. Renstra ini berisi formulasi atau perumusan visi dan

    misi prodi yang disususn berdasarkan kekuatan yang ada dan kemungkinan

    pencapaian berdasarkan tantangan yang dihadapi. Visi dan misi tersebut

    dirumuskan dengan melihat modal dasar dumber daya manusia dan sarana dan

    prasarana yang dimiliki sehingga berdasarkan perencanaan dapat tercapai secara

    bertahap sesuai tahun sasaran yang ditetapkan atau hingga akhir tahun 2020.

    Sebagai intinya, Renstra ini juga merupakan penjabaran dari Visi dan Misi

    tersebut berupa strategi-strategi dan langkah-langkah kongrit yang akan dilakukan

    untuk mencapainya dalam lima tahun ke depan.

    Dalam mengupayakan target pencapaian yang telah ditetapkan dalam visi

    dan misi, tim manajemen yang diketuai oleh Ketua Program Studi (KPS) Program

    Studi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat FK-Unand membuat rancangan

    manajemen dan tata kelola yang terukur. Sasaran pada tahun 2015-2018 memuat

    tentang: (1) Menjadikan Kampus Prodi S3 Pendidikan Doktor Ilmu Kesehatan

    Masyarakat FK-Unand sebagai Pusat Pengembangan Pendidikan Kesehatan

    Masyarakat yang berkualitas dan berdaya saing (2) Pengembangan Sistem

    Informasi Manajemen dan Tata Kelola yang akuntabel dan transparan (3) Layanan

    Akademis yang Terstandardisasi.

  • 4

    KATA PENGANTAR

    Berkat Rahmat Allah Subhanahu Wata‟ala yang telah meridhai kerja dan

    jerih payah tim pengelola dan segenap tim penyusun akhirnya Renstra Program

    Studi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat FK-UNAND ini dapat diselesaikan.

    Renstra ini merupakan penjabaran lebih lanjut dari visi dan misi, serta

    sasaran dan strategi pencapaian yang akan dilakukan. Disamping itu untuk dapat

    mengimplementasikan renstra dengan baik dan terarah, maka renstra dijadikan

    pula sebagai pijakan untuk menyusun Rencana Operasional (Renop). Dokumen

    tertulis strategis ini akan dijabarkan lebih lanjut sebagai upaya implementasi yang

    kongrit menjadi rencana keuangan anggaran kementerian dan lembaga (RKAKL)

    dan rencana anggaran biaya yang diajukan setiap tahun.

    Dengan segala kerendahan hati dan ketulusan, jajaran pimpinan FK-

    UNAND dan segenap tim pengelola program studi mengucapkan terima kasih dan

    penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak atas dedikasi dan peran

    aktifnya sehingga renstra Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat FK-

    UNAND dapat tersusun. Kita semua berdo’a dan berharap semoga apa yang

    ditulis dalam rencana ini dapat diimplementasikan dan mencapai sasaran yang

    telah kita tetapkan bersama.

    Padang, 01 Mei 2015

    Dekan FK-UNAND

    Dr. dr. Masrul, MSc, SpGK

    NIP. 19561226198701001

  • 5

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Renstra Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat FK-UNAND

    merupakan landasan awal berpijak dalam setiap langkah program, kegiatan dan

    pengembangan program studi. Renstra memberikan gambaran yang utuh tentang

    visi, misi, arah kebijakan dan pengembangan yang dilakukan oleh Prodi ini dalam

    jangka waktu yang ditentukan, yang didasarkan atas analisis situasi kekutan dan

    kelemahan yang dimiliki serta peluang dan ancaman yang datang dari luar.

    Selanjutnya Renstra akan dituangkan dalam bentuk Rencana Operasional (Renop)

    yang merupakan langkah-langkah ke depan dengan lebih kongrit. Renstra dan

    Renop memuat panduan umum atau garis-garis besar program-program yang

    merupakan suatu kesatuan dengan visi-misi yang telah ditetapkan.

    Renstra Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat FK-Unand

    merupakan panduan standar dalam tata kelola dalam tata pamong-administratif

    dan akademis sehingga dapat menghasilkan tujuan pendidikan kedokteran yang

    diharapkan, sebagaimana yang diamanahkan oleh Undang-Undang (UU) Nomor

    20 tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional (SISDIKNAS), Peraturan

    Presiden (PP) Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional

    (khususnya pasal 86-88), dan Undang-Undang (UU) Nomor 14 tahun 2005

    tentang Guru dan Dosen. Renstra Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan

    Masyarakat FK-UNAND juga mengacu kepada UU Nomor 39 Tahun 2009

    tentang Kesehatan dan UU Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, UU

    Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistim Jaminan Sosial Nasional, dan Undang-

    Undang No 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial

    Nasional (BPJS).

    Pengembangan Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat FK-

    Unand mengacu kepada visi, misi dan nilai-nilai yang dianut sebagai identitas

    program yang dinyatakan pada dokumen Renstra. Selanjutnya secara operasional

    ditetapakan dengan memperhatikan tujuan yang ditetapkan dan

  • 6

    mempertimbangkan keadaan dan tantangan yang dihadapi dalam keberadaan S3

    Kesmas FK-UNAND.

    1.2. LandasanPenyusunan

    Penyusunan Renstra Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat

    FK-Unand memperhatikan regulasi dan peraturan-peraturan yang terakait,

    diantaranya:

    1. UUD 1945, hasil amandemen ke 4, pasal 31 tentang sistem pendidikan

    nasional

    2. Ketetapan MPR No. VII/MPR/2001 tentang Visi Indonesia masa

    depan.

    3. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan

    Nasional (SISDIKNAS)

    4. Undang-Undang Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.

    5. Undang-Undang Nomor14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

    6. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

    7. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.

    8. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistim Jaminan Sosial

    Nasional

    9. Undang-Undang No 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggaraan

    Jaminan Sosial Nasional (BPJS).

    10. PeraturanPresiden Nomor 54 tahun 2012 tentang Rencana Kerja

    Pemerintah tahun 2013.

    11. Peraturan Presiden Nomor 39 tahun 2013 tentang Rencana Kerja

    Pemerintah tahun 2014.

    12. Peraturan Presiden Nomor19 tahun 2005 tentang Standar Pendidikan

    Nasional.

    13. Permendikbud No.47 tahun 2013 tentang Statuta UniversitasAndalas.

    Dengan adanya RENSTRA ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan

    acuan dalam:

    1. Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA)

  • 7

    2. Penyusunan Rencana Kinerja (Performance plan)

    3. Pelaksanaan tugas, pelaporan dan pengendalian S3 Kesehatan

    Masyarakat FK-UNAND

    4. Kegiatan Monitoring dan evaluasi

    5. Penyusunan laporan akuntabilitas Kinerja

    Sistimatika penulisan Renstra Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat

    FK-Unand 2015-2018 terdiri atas 7 BAB yaitu:

    BAB I Pendahuluan

    BAB II Visi, Misi, Tujuan dan Tata Nilai

    BAB III Analisa Situasi

    BAB IV Faktor-faktor Strategis

    BAB V Analisis SWOT dan Faktor penentu keberhasilan

    BAB VI Tujuan, sasaran dan Program Strategik

    BAB VII Program dan Kegiatan

    Indikator Kinerja Pencapaian Sasaran.

  • 8

    BAB II

    VISI, MISI, TUJUAN DAN TATA NILAI

    2.1. Visi

    Visi Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat FK-Unand

    “Menjadi lnstitusi pendidikan Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat yang

    terkemuka dan bermartabat di bidang kebijakan kesehatan masyarakat

    yang aplikatif dan berbasis riset pada tahun 2034”

    Kondisi demikian akan tercapai apabila terpenuh sejumlah kondisi yang

    meliputi :

    Memiliki sistem pendidikan yang handal

    Sistem pendidikan yang handal antara lain dicirikan oleh penyelenggaran

    proses pembelajaran yang terukur dan terarah untuk menghasilan luaran

    sebagai pembelajar yang kreatif/adaptif.

    Menyelenggarakan penelitian yang mampu mendorong dan memfasilitasi

    kemajuan bangsa. Selain itu kegiatan penelitian mampu dilaksanakan secara

    berkelanjutan dan memenuhi kebutuhan masyarakat.

    Memiliki jaringan kerjasama yang produktif sekaligus mampu menumbuhkan

    positive image sebagai center pendidikan yang terkemuka

    Manajemen organisasi yang efektif dan ditunjang oleh lingkungan kampus

    yang asri dan bersahabat.

    Hal yang demikian dapat terjadi apabila diimplementasikan prinsip: A

    community-friendly campus and a campus-friendly community, prasarana

    kampus yang memadai, dan kondusif untuk peningkatan inovasi dan

    kreativitas (innovation and creativity enhancement).

    2.2. Misi

    1.Menyelenggarakan pendidikan dalam Ilmu Kesehatan Masyarakat

    menghasilkan Doktor yang berbudi luhur dan berperan dalam

    pembangunan.

  • 9

    2.Mengembangkan penelitian bermutu dibidang Ilmu Kesehatan Masyarakat

    yang unggul dalam riset terapan (applied and implementative research) di

    Indonesia.

    3.Aktif dan berperan serta dalam memberikan solusi permasalahan

    kesehatan di Indonesia, dengan meningkatkan kerjasama lintas sektoral

    dan advokasi.

    2.3. Tujuan

    Adapun tujuan dari Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat FK-Unand

    adalah :

    1. Menghasilkan lulusan Program Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat yang

    berdaya saing global, berintegritas tinggi, dan menghayati etika ilmu

    2. Mampu menggunakan pengetahuan dan keterampilan dalam keahliannya

    untuk memecahkan masalah kesehatan masyarakat melalui pendekatan

    multi, inter dan transdisipliner untuk kepentingan masyarakat.

    3. Mampu mengembangkan konsep baru di dalam bidang ilmu kesehatan

    masyarakat melalui penelitian, terutama dalam masalah kesehatan

    masyarakat terkini dan berbasis evidence based policy di Indonesia

    4. Mampu melakukan riset unggulan bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat

    dalam memberikan solusi terhadap permasalahan kesehaan.

    5. Mampu merencanakan, melaksanakan, mengorganisasikan dan memimpin

    penelitian dalam Ilmu Kesehatan masyarakat yang berguna untuk

    meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

    6. Meningkatkan pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat dalam rangka

    transformasi ilmu pengetahuan, hasil penelitian, dan bahan ajar khususnya

    dalam bidang kesehatan masyarakat kepada masyarakat

    7. Meningkatkan pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat dalam rangka

    transformasi ilmu pengetahuan, hasil penelitian, dan bahan ajar khususnya

    dalam bidang kesehatan masyarakat kepada masyarakat.

    Dalam penyelenggaraan kegiatan untuk mencapai tujuannya S3 Kesmas

    FK-UNAND berpedoman kepada :

  • 10

    Tujuan pendidikan nasional

    Kaidah, moral, dan etika ilmu pengetahuan

    Kepentingan masyarakat dengan memperhatikan minat, dan kemampuan

    Statuta Unand

    2.4. Tata Nilai

    2.4.1.Nilai Inti dan Tata Nilai

    Nilai inti (Core Value) yang dijadikan pegangan oleh setiap individu

    disetiap unit kerja agar menjadi ciri khas Prodi S3 Kesmas FK-UNAND adalah:

    kualitas, integritas dan profesionalitas.

    2.4.2. Nilai Dasar

    Nilai dasar merupakan penjabaran dari nilai inti yang perlu dimiliki oleh

    segenap sivitas akademika Prodi S3 Kesmas FK-UNAND. Dengan demikian

    setiap individu di Prodi S3 Kesmas FK-UNAND diharapkan bertindak dan

    bertingkah laku dengan memperhatikan seperangkat nilai dasar yang meliputi :

    Kualitas

    Setiap individu harus berupaya setiap saat untuk meningkatkan mutu

    dalam berkarya yang memperhatikan nilai-nilai: akuntabilitas, ekonomis, manfaat

    dan efektifitas, inovasi, ekologis, estetis, etis, legal dan desentralisasi untuk

    mencapai Tri Dharma Perguruan Tinggi yang bermutu, memuaskan semua

    pemangku kepentingan

    Integritas

    Setiap individu harus jujur, disiplin, berkonsisten, berakhlak mulia,

    berkarakter, berinisiatif, berdedikasi, berkeadilan, bertanggung jawab, terbuka,

    menjunjung kebenaran, kebhinekaan, budaya dan peradaban yang berwawasan

    kebangsaan dan global, kearifan (wisdom) dalam kebersamaan (togetherness)

    yang dilandasi dengan prinsip saling menghormati. Seorang Doktor harus

    memperlakukan teman sejawat maupun profesi kesehatan lainnya sebagaimana ia

    ingin diperlakukan.

  • 11

    Profesionalitas

    Untuk menghasilkan lulusan yang profesional, maka setiap individu di

    Prodi S3 Kesmas FK-UNAND harus berupaya untuk terdidik, mampu bekerja

    mandiri, terbuka, bermotivasi, berinisiatif, berinovasi, kritis, berkemauan keras

    dan senantiasa meningkatkan ilmu pengetahuan dan keahlian, serta memiliki

    keunggulan ilmiah.

  • 12

    BAB III

    ANALISIS SITUASI

    Renstra Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat FK-Unand

    periode 2015-2018 yang berisi uraian tentang kebijakan strategis, program, tujuan,

    sasaran, dan strategi pelaksanaan kegiatan disusun dengan mempertimbangkan

    analisis lingkungan internal dan eksternal yang dapat berpengaruh dalam

    pengelolaan suatu institusi pendidikan. Deskripsi dan analisis situasi yang disusun

    mengacu pada hasil evaluasi diri, kompilasi pengalaman dan masukan dari

    berbagai pemangku kepentingan, serta pencapaian Program Studi Doktor Ilmu

    Kesehatan Masyarakat FK-Unand dalam melaksanakan kegiatan periode yang

    lalu. Kinerja dan pencapaian yang nyata tersebut dapat mencerminkan posisi

    Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat FK-Unand dalam

    menyelenggarakan misinya. Keadaan lingkungan eksternal yang ditampilkan

    merupakan faktor-faktor strategis yang berpengaruh dalam pengelolaan

    pendidikan institusi pendidikan yang bermutu, terkemuka dan bermartabat.

    3.1. Penyelenggaraan Pendidikan

    Tujuan pengembangan pendidikan adalah menghasilkan tenaga ilmuwan

    profesional yang mempunyai kemampuan untuk melaksanakan pelayanan dan

    melakukan riset bidang kesehatan, serta mempunyai landasan ilmu pengetahuan

    yang cukup kuat dan latihan yang cukup dalam bidang keprofesiannya. Lulusan

    harus mampu menyelesaikan masalah-masalah secara ilmiah, berfikir kritis dan

    kreatif, mampu mengembangkan diri secara mandiri. Mutu dan relevansi ilmuwan

    itu harus selalu dievaluasi dan disesuaikan dengan perkembangan masyarakat dan

    kemampuan di bidang kesehatan. Disamping itu lulusan harus bersikap dan

    berperilaku sesuai dengan moral Pancasila, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha

    Esa, jujur dan menjunjung tinggi etika yang luhur.

    Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat FK-Unand dibuka

    untuk memenuhi kebutuhan sumberdaya manusia dengan kualifikasi doktor (S3)

    dengan kemampuan dalam melakukan pemecahan masalah kesehatan yang real di

    lapangan. Lulusan juga harus mampu melakukan komunikasi hasil-hasil

  • 13

    temuannya pada lingkungan akademik dalam seminar ilmiah dan dalam bentuk

    tulisan dalam jurnal terpublikasi, serta yang tidak kalah pentingnya mampu

    mengomunikasikan hasil temuannya tersebut dalam lingkungan multisektor

    sehingga menjadi berdaya guna.

    Dalam perjalanan, Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat

    FK-Unand telah melakukan pengembangan diri, terutama dari segi

    kurikulum dan proses pembelajaran dalam rangka peningkatan kualitas

    keilmuan lulusan.

    Keunggulan kurikulum Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan

    Masyarakat FK-Unand adalah kurikulum yang mengikuti perkembangan

    terkini Ilmu Kesehatan Masyarakat pada khususnya dan Ilmu Kedokteran

    sebagai induknya, serta ilmu-ilmu lainnya yang saling berkaitan.

    Kurikulum disusun dalam peta kurikulum mengikuti alur keilmuan dimana

    setiap mata ajar diambil oleh peserta setelah mata ajar yang menjadi

    prerequisite diselesaikan.

    Untuk meningkatkan kualitas kurikulum setiap semester dilakukan

    rapat evaluasi yang dihadiri oleh semua staf pengajar. Pada saat itu

    dilakukan revisi silabus dan SAP agar materi kuliah yang diberikan tetap

    relevan. Berdasarkan tujuan program studi dan peraturan akademik

    Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat FK-Unand maka ditetapkan

    struktur mata kuliah.

    Proses belajar mengajar pada Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan

    Masyarakat FK-Unand mempunyai tahapan-tahapan yang tercantum dalam

    panduan akademik. Tahapan tersebut harus diselesaikan sesuai dengan

    jadwal yang telah ditetapkan. Proses pembelajaran dilakukan sesuai

    dengan peraturan yang ada, dimana Sistim Kredit Semester (SKS)

    dijadikan acuan dalam pelaksanaan PBM. Penjabaran aturan dan

    mekanisme proses pembelajaran telah dituangkan dalam Peraturan

    Akademik yang tertuang dalam SK Rektor nomor tiga (3) tahun 2010

    tentang Penyelenggraan Program Doktor (S3).

    Sesuai peraturan akademik yang dijabarkan dalam buku pedoman

    akademik dalam rangka penjaminan mutu akademik serta kompetensi

  • 14

    lulusannya, maka peserta yang belum menyelesaikan studi melebihi 12

    semester atau pada semester satu tidak mengikuti perkuliahan lebih dari

    50% dianjurkan untuk mengundurkan diri. Dalam melaksanakan peraturan

    tersebut, KPS akan mengeluarkan surat peringatan setiap semester setelah

    peserta melewati semester empat (4), sehingga sedapat mungkin dapat

    dihindari Drop Out yang sangat merugikan bangsa dan negara.

    Perkembangan program oligodisiplin ini sangat menjanjikan karena

    Ilmu Kesehatan Masyarakat sangat berkaitan dengan disiplin ilmu lainnya,

    namun tetap mengacu pada prinsip-prinsip ilmu kedokteran. Mahasiswa

    juga dating dari berbagai daerah dan kalangan, yang mana progtam ini

    diminati oleh mahasiswa yang berasal dari propinsi Sumbar dan luar

    Sumbar, semua sudah bekerja sebagai staf pengajar di PTN , PTS, dan

    pejabat pemerintahan terutama Dinas Kesehatan.

    Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat FK-Unand

    merupakan program studi oligodisiplin yang dijalankan terutama oleh staf

    pengajar Universitas Andalas. Apabila dibandingkan jumlah seluruh

    dosen Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat FK-Unand saat ini

    dengan jumlah mahasiswa aktif, terlihat sudah memenuhi kebutuhan.

    Setiap mata kuliah diasuh oleh tim dosen yang terdiri dari 2-3 orang

    dosen. Dosen-dosen pengasuh mata kuliah terdiri dari 10 orang dosen

    tetap dengan kualifikasi guru besar dan doktor yang aktif sebagai

    pengajar di Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat FK-Unand.

    Dosen yang berkualifikasi guru besar dan berpendidikan S3 tersebut

    mengasuh mata kuliah wajib dan pilihan (yang ditawarkan setiap

    semester).

    Manajemen Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat FK-

    Unand dilakukan melalui struktur organisasi yang dipimpin oleh seorang

    Koordinator Program Studi (KPS) dibantu Sekretaris Program Studi

    (SPS), dibawah koordinasi dengan Dekan FK-UNAND dan berkoordinasi

    juga Direktur Program Pascasarjana (PPs) UNAND.

    Pengelolaan manajemen di Prodi S3 Kesmas FK-UNAND

    dilakukan melalui pendekatan RAISE (Relevance, Academic atmosphere,

  • 15

    Institusional Management, Sustainability, Efficiency, Leadership and

    Equity). Melalui pendekatan ini akan membudaya asas kolegiabilitas antar

    komponen sehingga pencapaian dapat dievaluasi melalui suatu alur

    tanggung jawab yang jelas.

    Program pembelajaran pada Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan

    Masyarakat FK-Unand memiliki 3 karakteristik utama yaitu pendidikan lanjut

    (advanced), terfokus dan kesujanaan (scholary aspect). Selain dari ketiga

    inti tersebut, Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat FK-Unand

    memungkinkan mahasiswa memperdalam pengetahuan, memperluas

    wawasan dan keterampilan, serta mengembangkan intelektualitas. Untuk

    mencapai ketiga inti tersebut maka proses pendidikan pada Program Studi

    Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat FK-Unand dilakukan dalam tahapan-

    tahapan pendidikan (by course) dan diakhiri dengan penelitian disertasi.

    Proses pendidikan dilakukan dengan menekankan aspek kualitas

    untuk mendapatkan hasil yang diharapkan, yaitu pembelajaran yang

    berdampak positif bagi pengembangan intelektual mahasiswa dan staf

    pengajar. Pembelajaran dilakukan dengan meningkatkan kompetensi dan

    pemahaman mahasiswa terhadap masing-masing mata kuliah.

    Peningkatan kompetensi pada mata kuliah, terutama mata kuliah yang

    sesuai dengan minat dan kemampuan mahasiswa (dan juga dosen) akan

    menghasilkan output (lulusan) yang berdaya guna dan mampu

    menghasilkan terobosan baru di bidang ilmiah dalam rangka

    meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.

    Prinsip efisiensi dilakukan antara lain dengan penyusunan peta

    kurikulum dimana setiap mata ajar harus mempunyai mata ajar

    prerequisite berkaitan dengan alokasi waktu untuk kuliah. Perkuliahan

    dilakukan sesuai dengan sistem sks mata kuliah (1 sks kuliah = 50 menit

    tatap muka).

    Penugasan dosen dalam mengasuh satu mata kuliah disesuaikan

    dengan kompetensi serta keahlian dan kepakaran dosen yang

    bersangkutan sesuai dengan kebutuhan Program Studi Doktor Ilmu

  • 16

    Kesehatan Masyarakat FK-Unand. Setiap dosen diharuskan membuat silabus

    (Rencana Pengajaran dan Kegiatan Semester (RPKPS)/ Sasaran dan

    Acuan Pengajaran (SAP)), yang kemudian ditinjau oleh penanggung

    jawab mata kuliah (PJMK) agar tidak terjadi tumpang tindih. Silabus/SAP

    didiskusikan dalam rapat dosen. Instrumen ini memuat materi dan

    metodologi pengajaran, referensi, tugas mahasiswa, dan sistem penilaian.

    Dosen diwajibkan mengisi daftar hadir mahasiswa dan daftar isian materi

    kuliah sebagai bahan evaluasi pelaksanaan kuliah dan pencapaian materi

    ajar, serta melakukan pengecekan kehadiran mahasiswa.

    Mahasiswa yang baru diterima diberi Buku Panduan dan Buku

    Peraturan Akademik sebagai panduan dalam melakukan aktivitas di

    kampus. Tujuan pedoman tersebut supaya mahasiswa dapat mengikuti

    proses belajar mengajar dengan baik tanpa menghadapi kesulitan yang

    berarti.

    Sesuai peraturan akademik, setiap mahasiswa harus mengikuti

    perkuliahan secara teratur, minimal 75 % dari tatap muka aktual. Dalam

    proses perkuliahan, mahasiswa wajib mengikuti program perkuliahan

    yang ditetapkan dosen dalam silabus.

    Evaluasi dari keberhasilan studi tergantung pada kemampuan

    mahasiswa mengikuti peraturan akademik, menyelesaikan tugas-tugas

    evaluasi, dan kemampuan menyelesaikan tugas-tugas akademik dalam

    jadwal yang telah ditentukan dalam Peraturan Akademik.

    Sesuai dengan Peraturan Akademik, mahasiswa harus menyelesaikan

    tugas-tugas akademik dalam jadwal yang telah ditetapkan dalam peraturan

    akademik. Mahasiswa yang tidak dapat menyelesaikan studinya melebihi 12

    semester dapat mengajukan perpanjangan studinya selama 2 semester lagi.

    Apabila setelah perpanjangan itu tidak juga dapat menyelesaikan studinya maka

    mahasiswa dianjurkan mengundurkan diri. Predikat kelulusan mahasiswa

    mengacu pada Peraturan Akademis yang berlaku, didasarkan pada IPK dan lama

    studi.

    Penyusunan Komisi pembimbing mengacu pada Peraturan

    Akademis yang berlaku melalui persetujuan KPS. Syarat-syarat dan tugas

  • 17

    komisi pembimbing juga mengacu pada Peraturan Akademis yang

    berlaku.

    Tahapan-tahapan evaluasi mengacu pada Peraturan Akademik

    yang berlaku. Dalam hal ini, sebelum usulan penelitian disertasi disetujui,

    mahasiswa harus mendiskusikan rancangan penelitiannya dengan komisi

    pembimbing dan KPS. Format disertasi dibakukan sesuai dengan tata

    cara yang terdapat dalam buku panduan penulisan disertasi Program Studi

    Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat FK-Unand.

    3.2.Penyelenggaraan Penelitian

    Dosen Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat FK-Unand,

    pada umumnya cukup aktif dalam kegiatan akademik seperti penelitian

    dan publikasi ilmiah, baik di tingkat lokal, nasional dan internasional,

    melalui tulisan yang diterbitkan dalam jurnal terakreditasi baik tingkat

    nasional maupun internasional, buku ajar, dan buku teks, karya yang

    terdaftar (mempunyai sertifikat Hak Kekakayaan Intelektual di

    Kemenkumham), dan tulisan ilmiah popular dalam surat kabar.

    Jumlah karya akademik dosen selama 3 tahun terakhir ini relatif

    cukup besar, yaitu 98 jurnal dengan 46 ilmiah internasional bereputasi,

    52 jurnal nasional terakreditasi, 20 buku, dan 6 karya terdaftar HKI.

    Dosen Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat FK-Unand juga telah

    mendapatkan grant penelitian dari berbagai sumber, seperti dari dana

    asing,Kemenristek-Dikti, Instansi di luar Unand dan dana PNBP FK-

    Unand.

    Untuk meningkatkan kompentensi ilmiah dosen, Program Studi Doktor

    Ilmu Kesehatan Masyarakat FK-Unand mendorong staf pengajar di bidang ilmu

    terkait untuk melaksanakan tugas-tugas post doktoral baik dibidang penelitian

    maupun publikasi Internasional. Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan

    Masyarakat FK-Unand juga aktif mendorong dan mendukung staf pengajarnya

    untuk dapat ikut serta dalam berbagai kegiatan seminar, workshop ataupun

    training di tingkat Nasional maupun di tingkat Internasional.

  • 18

    Untuk mendorong semua kegiatan penelitian dan publikasi hasil-hasil

    penelitian itu tersebut, Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat FK-

    Unand dibawah koordinasi Dekan telah menyediakan dana 15% dari anggaraan

    yang termasuk kedalam anggaran induk RAB FK-UNAND.

    Bersamaan dengan meningkatnya jumlah penelitian kompetitif

    yang dimenangkan oleh dosen dan mahasiswa Program Studi Doktor Ilmu

    Kesehatan Masyarakat FK-Unand, maka kuantitas dan kualitas publikasi

    ilmiah oleh dosen dan mahasiswa juga meningkat. Publikasi ini dilakukan

    melalui jurnal internasional dan nasional terakreditasi serta buku teks

    perguruan tinggi yang beredar secara nasional dan mendapatkan

    penghargaan kompetitif dari Dikti.

    Tingkat relevansi topik penelitian dan pengabdian masyarakat bidang ilmu

    Kesehatan Masyarakat/kesehatan dalam melaksanakan misi dan mencapai visi

    cukup memadai. Hal ini karena topik penelitian dan pengabdian masyarakat

    didasarkan disiplin ilmu atau bidang kajian tersebut selain sesuai dengan

    kebutuhan masyarakat juga membangun kompetensi ilmiah dosen dalam bidang

    Kesehatan Masyarakat pada khususnya atau kesehatan pada umumnya. Kerja sama

    penelitian dilakukan dengan institusi nasional maupun internasional.

    3.3.Penyelenggaraan Pengabdian Masyarakat

    Aktivitas pengabdian pada masyarakat oleh dosen Program Studi Doktor

    Ilmu Kesehatan Masyarakat FK-Unand pada dasarnya dilakukan teintegrasi

    dengan kegiatan pengabdian pada Unit Pengabdian Masyarakat (UPM) FK-

    UNAND dan melalui Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) di UNAND.

    Keterlibatan dosen dalam pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan oleh

    lembaga tersebut cukup tinggi seperti memberi bimbingan, penyuluhan,

    penyusunan program dan kebijakan yang diperlukan pemerintah daerah atau

    lembaga-lembaga kesehatan lainnya.

    3.4. Pengembangan kerjasama antar lembaga

    Pengembangan kerjasama antar lembaga dilakukan melalui berbagai

    kegiatan sebagai berikut:

  • 19

    1. Mengadakan kerjasama dengan lembaga perguruan tinggi baik didalam

    maupun diluar negeri.

    2. Meningkatkan kerjasama dengan lembaga pemerintah, swasta dan lembaga

    swadaya masyarakat dalam mensukseskan program bersama yang ingin

    dicapai.

    3. Mengadakan pertukaran pengalaman dengan perguruan tinggi lain dalam

    pengelolaan pendidikan dan kehidupan kemahasiswaan.

    3.5. Organisasi dan Manajemen

    3.5.1. Kondisi Input

    Untuk dapat diterima dalam Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan

    Masyarakat FK-Unand, calon mahasiswa harus :

    1. Memiliki ijazah Magister (S2) atau setara dalam bidang Kedokteran atau

    Kesehatan (Kesehatan Masyarakat, Gizi, Kebiadanan, Keperawatan,

    Kesehatan Lingkungan, Psikologi Kesehatan, dan lainnya).

    2. Telah mempunyai calon promotor, yang dibuktikan dengan rekomendasi

    kesediaan calon promotor sebagai kelengkapan administrasi saat

    pendaftaran dan selesksi.

    3. Mempunyai Indeks Prestasi Akademik (IPK) diatas rata-rata atau minimal,

    3,25 (pada skala 1 sampai 4) atau setara, pada jenjang S2.

    4. Berada pada kondisi kesehatan fisik dan mental yang baik, berdasarkan

    pemeriksaan dokter.

    Calon mahasiswa yang dianggap telah memenuhi persyaratan atau

    lulus seleksi akan diberitahukan secara tertulis ke alamat masing-masing

    mahasiswa. Bagi calon mahasiswa yang bekerja sebagai dosen, baik di

    perguruan tinggi negeri ataupun swasta dapat mengajukan permohonan

    beasiswa BPPN dari Kemenristek-Dikti ataupun Beasiswa PPSDM

    Kemenkes.

    Perkembangan jumlah mahasiswa Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan

    Masyarakat FK-Unand dari tahun ketahun terlihat meningkat. Dilihat dari

    keragaman asal calon mahasiswa, sebagian berasal dari alumni luar universitas

  • 20

    Andalas, seperti Universitas Indonesia, Institut Pertanian Bogor, dan Berbagai

    Universitas Swasta Lainnya.

    3.5.2. Kondisi Pembelajaran (proses)

    Kualifikasi dosen dan jabatan akademik

    Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat FK-Unand merupakan

    program studi oligodisiplin yang dijalankan terutama oleh staf Fakultas

    Kedokteran Unand berkoordinasi dengan Universitas Andalas. Apabila

    dibandingkan jumlah seluruh dosen Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan

    Masyarakat FK-Unand saat ini dengan jumlah mahasiswa aktif, terlihat sudah

    memenuhi rasio dosen dan mahasiswa (jumlah dosen 34 orang dan jumlah

    mahasiswa 155 orang). Setiap mata kuliah diasuh oleh tim dosen yang terdiri dari

    2 – 3 orang dosen. Dosen tetap dengan kualifikasi guru besar doktor 6 orang,

    dosen dengan kualifikasi S3 sebanyak 8 orang. Dosen yang berkualifikasi guru

    besar dan berpendidikan S3 tersebut mengasuh mata kuliah wajib dan pilihan

    (yang ditawarkan setiap semester), sebagai pembimbing akademik, promotor dan

    penguji.

    Kaderisasi tenaga pengajar Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan

    Masyarakat FK-Unand dijamin dengan cukup banyaknya tenaga dosen Fakultas

    Kedokteran Unand yang akan lulus ataupun telah lulus dari Program Studi Doktor

    Ilmu Kesehatan Masyarakat FK-Unand, serta universitas lain baik didalam negeri

    maupun di mancanegara.

    Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat FK-Unand mempunyai

    tenaga pengajar/dosen 16 orang. Dosen-dosen pengasuh mata kuliah sebagian

    besar (98%) berasal dari Unand. Sebagian besar dosen Program Studi Doktor Ilmu

    Kesehatan Masyarakat FK-Unand menyelesaikan pendidikan doktor (S3) nya di

    Jerman, Australia, Inggris, Jepang, Thailand, Malaysia, Universitas Indonesia,

    Universitas Gajah Mada, Universitas Airlangga dan UNAND.

    Tenaga Non Edukatif (Kependidikan)

  • 21

    Pelayanan bagi dosen dan mahasiswa terbagi menjadi pelayanan

    administrasi akademik dan pelayanan administrasi keuangan yang diselenggarakan

    oleh sekretariat Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat FK-Unand.

    Pelayanan administrasi untuk aktivitas pelayanan pendidikan mempunyai seorang

    sekretariat, sedangkan untuk pelayanan keuangan diselenggarakan terkoordinasi

    dengan FK-UNAND.

    Kondisi Proses Pembelajaran

    Proses pembelajaran di Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan

    Masyarakat FK-Unand memiliki 3 karakteristik utama yaitu pendidikan lanjut

    (advanced), terfokus dan kesujanaan (scholary aspect). Selain dari ketiga

    inti tersebut, Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat FK-Unand

    memungkinkan mahasiswa memperdalam pengetahuan, memperluas

    wawasan dan keterampilan, serta mengembangkan intelektualitas. Untuk

    mencapai ketiga inti tersebut maka proses pendidikan Program Studi

    Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat FK-Unand dilakukan dalam tahapan-

    tahapan pendidikan (by course) dan diakhiri dengan penelitian disertasi.

    Proses pendidikan dilakukan dengan menekankan aspek kualitas

    untuk mendapatkan hasil yang diharapkan, yaitu pembelajaran yang

    berdampak positif bagi pengembangan intelektual mahasiswa dan staf

    pengajar. Pembelajaran dilakukan dengan meningkatkan kompetensi dan

    pemahaman mahasiswa terhadap masing-masing mata kuliah.

    Peningkatan kompetensi pada mata kuliah, terutama mata kuliah yang

    sesuai dengan minat dan kemampuan mahasiswa (dan juga dosen) akan

    menghasilkan output (lulusan) yang berdaya guna dan mampu

    menghasilkan terobosan baru di bidang ilmiah dalam rangka

    meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.

    Prinsip efisiensi dilakukan antara lain dengan penyusunan peta

    kurikulum dimana setiap mata ajar harus mempunyai mata ajar

    prerequisite berkaitan dengan alokasi waktu untuk kuliah. Perkuliahan

    dilakukan sesuai dengan sistem sks mata kuliah (1 sks kuliah/praktikum =

    50 menit tatap muka).

  • 22

    Penugasan dosen dalam mengasuh satu mata kuliah disesuaikan

    dengan kompetensi serta keahlian dan kepakaran dosen yang

    bersangkutan sesuai dengan kebutuhan Program Studi Doktor Ilmu

    Kesehatan Masyarakat FK-Unand. Setiap dosen diharuskan membuat

    silabus/SAP, yang kemudian ditinjau oleh penanggung jawab mata kuliah

    (PJMK) agar tidak terjadi tumpang tindih. Silabus/SAP didiskusikan dalam

    rapat dosen. Instrumen ini memuat materi dan metodologi pengajaran,

    referensi, tugas mahasiswa, dan sistem penilaian. Dosen diwajibkan

    mengisi daftar hadir mahasiswa dan daftar isian materi kuliah sebagai

    bahan evaluasi pelaksanaan kuliah dan pencapaian materi ajar, serta

    melakukan pengecekan kehadiran mahasiswa.

    Mahasiswa yang baru diterima diberi Buku Panduan dan Buku

    Peraturan Akademik sebagai panduan dalam melakukan aktivitas di

    kampus. Pedoman tersebut menjadikan mahasiswa mampu mengikuti

    proses belajar mengajar dengan baik tanpa menghadapi kesulitan yang

    berarti.

    Sesuai peraturan akademik, setiap mahasiswa harus mengikuti

    perkuliahan secara teratur, minimal 75 % dari tatap muka aktual. Dalam

    proses perkuliahan, mahasiswa wajib mengikuti program perkuliahan

    yang ditetapkan dosen dalam silabus.

    Evaluasi dari keberhasilan studi tergantung pada kemampuan

    mahasiswa mengikuti peraturan akademik, menyelesaikan tugas-tugas

    evaluasi, dan kemampuan menyelesaikan tugas-tugas akademik dalam

    jadwal yang telah ditentukan dalam Peraturan Akademik.

    Sesuai dengan Peraturan Akademik, mahasiswa harus menyelesaikan

    tugas-tugas akademik dalam jadwal yang telah ditetapkan dalam peraturan

    akademik. Mahasiswa yang tidak dapat menyelesaikan studinya melebihi 12

    semester dapat mengajukan perpanjangan studinya selama 2 semester lagi.

    Apabila setelah perpanjangan itu tidak juga dapat menyelesaikan studinya maka

    mahasiswa dianjurkan mengundurkan diri. Predikat kelulusan mahasiswa

    mengacu pada Peraturan Akademis yang berlaku, didasarkan pada IPK dan lama

    studi.

  • 23

    Penyusunan Komisi pembimbing mengacu pada Peraturan

    Akademis yang berlaku melalui persetujuan KPS. Syarat-syarat dan tugas

    komisi pembimbing juga mengacu pada Peraturan Akademis yang

    berlaku.

    Tahapan-tahapan evaluasi mengacu pada Peraturan Akademik yang berlaku.

    Dalam hal ini, sebelum usulan penelitian disertasi disetujui, mahasiswa harus

    mendiskusikan rancangan penelitiannya dengan komisi pembimbing dan KPS.

    Format disertasi dibakukan sesuai dengan tata cara yang terdapat dalam buku

    panduan penulisan disertasi Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat

    FK-Unand .

    Kurikulum merupakan komponen penting yang digunakan Program

    Studi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat FK-Unand dalam rangka mencetak

    ilmuwan yang profesional, memiliki kompetensi tinggi dan memiliki

    keunggulan kompetetif dalam analisis masalah Kesehatan Masyarakat

    dan kesehatan sesuai dengan visi, misi, sasaran dan tujuan Program

    Studi. Kurikulum yang ditawarkan merupakan kurikulum yang disusun

    sesuai alur keilmuan, dan disesuaikan dengan kebutuhan pengguna serta

    perkembangan IPTEK.

    Untuk mengikuti perkembangan IPTEK serta menjamin mutu

    kurikulum, kurikulum ini disusun dalam peta kurikulum dimana setiap mata

    ajar akan diambil oleh mahasiswa bila mata ajar pre requisite telah

    diselesaikan.

    Kurikulum yang berlaku sekarang telah memenuhi kebutuhan

    stakeholders saat ini, yakni ilmuwan dengan kualifikasi S3 Kesehatan

    Masyarakat yang mampu melakukan terobosan dalam pengembangan

    ilmu melalui penelitian dan publikasi, bekerjasama dengan bidang klinik

    dan penentu kebijakan bidang kesehatan untuk mengatasi masalah

    kesehatan atas dasar hasil penelitian (evidence based policy) yang paling

    mutakhir. Semua mata kuliah yang diberikan pada Program Studi S3

    Kesehatan Masyarakat/ ilmu kedokteran FK-UNAND diharapkan dapat

    memenuhi kebutuhan tersebut. Untuk meningkatkan relevansi dengan

    kebutuhan stakeholders dan perkembangan IPTEK setiap semester

  • 24

    dilakukan rapat evaluasi yang dihadiri oleh semua staf pengajar dan

    mengundang para stakeholders untuk meninjau kurikulum dan

    penyelenggaraan perkuliahan pada program studi ini. Begitu eratnya

    kolegialitas yang terbentuk dalam rapat evaluasi ini, sehingga akhirnya

    beberapa orang stakeholders memutuskan untuk ikut serta dalam Program

    Studi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat FK-Unand .

    Dalam pertemuan ini juga dilakukan revisi silabus (RPKPS/ SAP)

    agar materi kuliah yang diberikan tetap relevan dengan kebutuhan terkini

    stakeholders dan perkembangan IPTEK. Para dosenpun dimotivasi untuk

    menggunakan referensi terbaru agar lebih sesuai dengan perkembangan

    ilmiah terkini.

    Struktur mata kuliah yang ditawarkan sesuai dengan Peraturan

    Akademik Doktor (S3) di Universitas Andalas melalui SK Rektor No.

    626/XIV/A/Unand 2001 menetapkan bahwa setiap mahasiswa harus

    mengambil mata kuliah 37 sks. Selanjutnya mahasiswa harus melakukan

    kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan disertasi sebanyak 16 sks.

    Mahasiswa Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat FK-Unand

    melakukan kegiatan akademis formal untuk menyelesaikan pendidikannya

    sebanyak 42-50 sks dalam bentuk menghadiri perkuliahan minimal 75% dari

    semua perkuliahan, menyelesaikan tugas terstruktur mandiri maupun kelompok.

    Selain itu evaluasi dilakukan melalui ujian prelim, kolokium, seminar hasil, ujian

    tertutup dan terbuka yang harus dilaksanakan pada semester yang telah ditentukan

    dalam buku panduan akademik. Sesuai peraturan akademik mahasiswa yang telah

    melewati 12 semester belum juga melaksanakan evaluasi, maka diminta

    mengundurkan diri sebagai mahasiswa Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan

    Masyarakat FK-Unand. Oleh karena itu KPS memantau kemajuan studi

    mahasiswa mulai semester 4.

    Penetapan staf pengajar mata kuliah, perencanaan dan rekrutment tenaga

    pendukung di tetapkan dalam rapat dosen program studi berdasarkan

    perkembangan sumberdaya manusia yang ada di FK-UNAND dan Unand.

    Kondisi Dukungan Sarana dan Prasarana Pembelajaran

  • 25

    Fasilitas Fisik

    Untuk melakukan penelitian mahasiswa, Program Studi Doktor Ilmu

    Kesehatan Masyarakat FK-Unand terintegrasi dibawah FK-UNAND menggunkan

    fasilitas: Sekretariat Program Studi dan Ruangan Seminar S,Terletak dikompleks

    Fakultas Kedokteran Unand, bahagia dari Gedung S3 Kesmas, S3 dan Lab

    Biomedik, serta gedung perkualiahan GH dan IJ yang dapat digunakan bersama.

    Selain itu Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat FK-Unand juga

    memanfaatkan laboratorium komputer dan perpustakaan FK-UNAND dan

    perpustakaan Universitas.

    Ditingkat universitas terdapat perpustakaan Universitas Andalas dan

    perpustakaan program pascasarjana Unand yang terdapat di kampus UNAND

    Limau Manis menyediakan berbagai sumber pelajaran dari berbagai ilmu yang

    beragam. Selain itu kedua unit tingkat universitas ini juga menyediakan on line

    data base dari proquest dan ebscohost.com. Ditingkat fakultas, terdapat

    perpustakaan yang terletak dikampus Fakultas Kedokteran Unand. Perpustakaan

    mempunyai luas total 370m2, memiliki ruang baca dan mempunyai buku 2911

    buah, jurnal nasional yang terakreditasi 58 buah, jurnal internasional 39 buah,

    prosiding 34 buah dan sejumlah skripsi, tesis dan disertasi. Disamping itu,

    terdapat juga perpustakaan online yang dikelola oleh bagian ICT fakultas

    kedokteran yang juga dapat menjadi referensi bagi mahasiswa mendapatkan bahan

    bacaan untuk melengkapi perkuliahan dan bahan disertasi.

    Ditingkat program studi, juga memiliki perpustakaan mini (ruang baca)

    yang menyediakan buku bacaan yang lebih menekankan pada biologi molekuler,

    imunologi dan buku penting lainnya untuk menunjang pembuatan disertasi

    mahasiswa.

    Sarana lain, disamping fasilitas untuk pendidikan, terdapat pula fasilitas untuk

    pelayanan kesejahteraan mahasiswa antara lain :

    1. Mesjid yang dikelola Fakultas Kedokteran Unand

    2. Aula yang dikelola Fakultas Kedokteran Unand

    3. Kafetaria yang dikelola Fakultas Kedokteran Unand

  • 26

    3.5.3. Kondisi Lulusan

    Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat FK-Unand

    merupakan pecahan dari Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat

    FK-Unand yang pada awalnya merupakan peminatan. Sehingga saat

    beridirinya (keluarnya izin operiasional S3 Kesmas FK-UNAND secara

    terpisah), Prodi ini telah mempunyai mahasiwa diatas semester empat.

    Sehingga saat ini,meskipun secara administratif batru berusia dua tahun.

    Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat FK-Unand telah mempunyai

    16 orang lulusan. Efektivitas waktu studi dilihat dari lama waktu

    mahasiswa menyelesaikan jenjang pendidikannya. Mahasiswa yang telah

    lulus menghabiskan masa studi efektif rata-rata 5.2 tahun masa

    pendidikannya

    Suasana akademik dalam Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan

    Masyarakat FK-Unand memberikan wawasan ilmiah yang luas

    kepada`peserta didiknya, sehingga para lulusan tetap termotivasi untuk

    melakukan kegiatan ilmiah seperti penelitian dan publikasi. Oleh karena

    sebagian besar peserta didik berasal dari dosen FK-UNAND dan fakultas

    kedokteran diluar Unand, serta fakultas eksakta lainnya diluar fakultas

    kedokteran, maka secara tidak langsung Program Studi Doktor Ilmu

    Kesehatan Masyarakat FK-Unand juga berperan meningkat suasana

    akademis di institusi pendidikan tersebut yang akan meningkatkan

    akreditasi institusi pendidikan tinggi tersebut.

    Ditinjau dari aspek profesionalisme, kompetensi peserta didik untuk

    memberikan pelayanan berkualitas pada masyarakat sudah mencapai tahap tinggi

    (sebagai spesialis konsultan). Dengan mengikuti Program Studi Doktor Ilmu

    Kesehatan Masyarakat FK-Unand peserta didik juga berhasil meningkatkan

    kompetensi sebagai pengampu ilmu yang berkewajiban mengembangkan

    profesionalitas untuk berkompetisi pada era globalisasi.

    Angka Efisiensi Edukatif (AEE)

    Angka Efisiensi Edukasi (AEE) merupakan salah satu indikator efektifitas

    pengelolaan perguruan tinggi. Rasio lulusan terhadap jumlah mahasiswa

  • 27

    (enrollment) secara nasional dijadikan angka AEE Perguruan Tinggi, yang

    ditargetkan mencapai 20% untuk program sarjana dan 30% untuk program

    Diploma. AEE yang diperoleh oleh Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan

    Masyarakat FK-Unand belum mencapai 20% yang artinya masih dibawah angka

    nasional.

    Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dan masa tunggu pekerjaan pertama

    IPK rata-rata lulusan Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat

    FK-Unand menunjukkan skala 3,5 – 4.0. Sedangkan masa tunggu pekerjaan tidak

    lagi dinilai, karena semua mahasiswa Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan

    Masyarakat FK-Unand adalah yang sudah bekerja. Namun, lulusan Program Studi

    Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat FK-Unand setelah menyelesaikan studi

    langsung mendapatkan promosi jabatan strategis baik kenaikan jabatan fungsional,

    struktural pada tempat ia bekerja.

  • 28

    BAB IV

    FAKTOR-FAKTOR STRATEGIS

    Pengkajian faktor strategis dalam penyusunan Renstra Program Studi

    Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat FK-Unand meliputi environmental input dan

    instrumental input. Komponen Eenvironmental input adalah berupa dinamika

    lingkungan strategis Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat FK-Unand

    ,dan instrumental input meliputi kebijakan yang diterapkan secara langsung

    maupun tidak langsung yang mempengaruhi pengembangan Program Studi

    Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat FK-Unand .

    Pada kedua sisi ini dapat ditentukan issu-isu strategis apa yang akan

    diperhatikan dalam pengembangan Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan

    Masyarakat FK-Unand .

    4.1. Dinamika Lingkungan Strategis.

    Faktor-faktor yang mempengaruhi dinamika lingkungan strategis antara

    lain perkembangan teknologi kesehatan, tantangan kesehatan global, serta

    tantangan kebutuhan sumber daya kesehatan masa datang.

    Perkembangan teknologi kesehatan

    Perkembangan teknologi telah menyebabkan posisi negara berkembang

    menjadi semakin termarginalkan. Pada beberapa dasawarsa yang lalu,

    perkembangan teknologi di bidang kesehatan masih didominasi oleh negara

    berkembang, oleh karenanya, negara-negara berkembang yang umumnya

    merupakan penghasil teknologi masih memiliki sumber pendapatan yang

    memadai. Perkembangan Ilmu Kesehatan telah menggeser “resource-based

    economy” ke “knowledge-based economy”terutama yang bertumpu pada ilmu-

    ilmu biomolekuler. Kehidupan manusia semakin tergantung kepada teknologi.

    Fakta ini merupakan tantangan bagi lembaga pendidikan tinggi agar lebih

    berperan menghasilkan sumber daya manusia guna untuk meningkatkan

    kesehatan masyarakat; promotive, preventive, curative dan rehabilitative

    masyarakatnya, sehingga tidak terjebak dalam proses marginalisasi.

  • 29

    Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi (Information,

    Communication and Technology/ ICT) telah mengubah cara menyimpan,

    mengakses, mendistribusikan, menganalisa serta mempresentasikan ilmu

    pengetahuan. ICT menghadirkan tantangan baru terhadap berbagai asumsi

    mengenai perguruan tinggi dan sekaligus akan mentransformasikan format

    pendidikan tinggi. Pendidikan jarak jauh (distance learning atau online learning)

    diproyeksikan akan menjadi alternatif yang sepadan dengan format pendidikan

    tradisional yang berbasis kampus. Hal ini terutama disebabkan oleh karena online

    learning menawarkan substansi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan

    personal (just for your learning), menawarkan lingkungan pembelajaran yang

    didukung oleh simulasi dan multimedia yang semakin mampu mewakili kondisi

    yang sebenarnya, keleluasaan akses terhadap basis data pengetahuan, interaksi

    yang baik dengan instruktur yang mumpuni, serta tidak terikat pada waktu dan

    ruang. Karakteristik seperti ini membuat pembelajaran online menjadi alternatif

    menarik bagi banyak orang. Kampus tradisional hanya akan mampu bertahan

    terhadap ancaman ini jika ikut memanfaatkan teknologi informasi berbasis

    komputer dan internet untuk meningkatkan pengalaman belajar di kampus. Tanpa

    menjadi lebih inovatif dalam pemanfaatkan teknologi ini, perguruan tinggi

    berbasis kampus tidak akan mampu memanfaatkan keunggulan dari lingkungan

    pendidikannya dan kemungkinan besar akan kehilangan daya tariknya. Karena itu

    Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat FK-Unand menjadikan mata

    kuliah bioinformatika menjadi mata kuliah wajib.

    Tantangan Kesehatan Global

    Masalah kesehatan global adalah bahagian dari globalisasi saat ini.

    Globalisasi adalah fakta, bukan pilihan. Pada tingkat regional dengan

    dilaksanakannya AFTA terdapat peluang sekaligus tantangan bagi Program Studi

    Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat FK-Unand untuk menyiapkan SDM yang

    mampu bersaing (dan sekaligus bermitra) dengan tenaga kesehatan di kawasan

    ASEAN. Tantangan sekaligus peluang ini mengharuskan Program Studi Doktor

    Ilmu Kesehatan Masyarakat FK-Unand untuk melakukan pembenahan mendasar

  • 30

    pada tubuhnya agar mampu menghasilkan lulusan berkualitas yang memenuhi

    persyaratan internasional atau minimal persyaratan regional/ kawasan.

    Oleh karena itu, pendidikan yang menghasilkan lulusan dengan kualifikasi

    internasional semestinya diposisikan sebagai elemen utama dalam pendidikan di

    Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat FK-Unand, jika ingin

    mempertahankan keberadaanya.

    Kebutuhan Sumber Daya Manusia Bidang Kesehatan Masa Depan

    Perkembangan masyarakat yang menjurus kepada “knowledge-based

    society” telah dan akan terus memicu minat belajar yang semakin tinggi. Terlihat

    adanya kecendrungan masyarakat untuk mencari sumber daya manusia (SDM)

    bidang kesehatan yang berkualitas. Disamping itu masalah keshatan juga semakin

    kompleks yang membutuhkan tenaga-tenaga ahli secara akadmis dan praktis.

    Hingga pada akhirnya kebutuhan pendidikan dengan kualifikasi lebih tinggi

    menjadi keniscayaan. Kedepannya, SD dengan kualifikasi S3 (Doktor) menjadi

    salah satu kebutuhan utama dalam setiap lini dan sektor kesehatan.

    Kebutuhan SDM kesehatan yang berkualitas dan kualifikasi tinggi

    diwujudkan dengan belajar keberbagai perguruan tinggi ternama di luar negeri.

    Tindakan ini setidaknya telah menguras devisa dalam jumlah yang tidak kecil.

    Kecendrungan ini menunjukkan adanya pangsa pasar yang cukup berarti bagi

    perguruan tinggi yang mampu meningkatkan kualitasnya secara

    berkesinambungan. Oleh karena itu, Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan

    Masyarakat FK-Unand dipersiapkan sebagai salah satu institusi yang berperan

    dalam hal ini.

    4.2. Kebijakan Pemerintah Dalam Pengembangan Perguruan Tinggi

    Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat FK-Unand sebagai

    suatu program Doktor di lingkungan UNAND dalam pengembangan misinya

    senantiasa berpedoman kepada peraturan perundangan serta kebijakan pemerintah

    lainnya.

  • 31

    Paradigma Baru Pengelolaan Pendidikan Tinggi

    Dewasa ini pengelolaan pendidikan tinggi didasarkan kepada paradigma

    bahwa kualitas berkelanjutan sebagai „icon‟- nya. Untuk itu, terdapat empat pilar

    utama yang harus dibangun dalam perguruan tinggi, yaitu: system evaluasi

    (termasuk evaluasi diri), otonomi, akuntabilitas, dan akreditasi.

    Keterkaitan antara keempat pilar itu menyiratkan pesan bahwa hasil dan

    kinerja perguruan tinggi harus selalu mengacu pada kualitas yang berkelanjutan.

    Sementara itu, kualitas yang berkelanjutan hanya dapat diwujudkan jika dilandasi

    kreativitas, ingenuitas dan produktivitas setiap sivitas akademika, yang terjadi

    jika dirangsang dengan pola manajemen yang berasaskan otonomi. Agar efektif,

    otonomi perguruan tinggi harus senafas dengan akuntabilitas/

    pertanggungjawaban. Namun demikian, akuntabilitas internal belum dianggap

    memadai kecuali hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang handal dan

    syahih mengenai penyelenggaraan, kinerja dan hasil perguruan tinggi,

    diaktualisasikan melalui proses akreditasi baik oleh Badan Akreditasi Nasional

    (BAN) maupun lembaga eksternal lainnya yang relevan. Selanjutnya, tindakan

    manajerial utama yang melandasi pengambilan keputusan dan perencanaan di

    perguruan tinggi adalah proses evaluasi termasuk di dalamnya Evaluasi Diri.

    Dalam hal penganggaran, pola lama yang nuansanya lebih banyak ke pola

    alokasi berangsur-angsur digeser oleh pola kompetisi. Pola penganggaran

    semacam ini semuanya menempatkan Laporan Hasil Evaluasi Diri sebagai

    landasan program-program yang akan diajukan untuk didanai. Sistem

    akuntabilitasnya pun berubah dari sekedar pertanggungjawaban legal formal

    keuangan menjadi pertanggungjawaban kinerja. Tujuan akhir dari program

    penganggaran semacam ini adalah pendanaan dengan system „block grant‟ kepada

    institusi pendidikan tinggi.

    Inti dari perubahan-perubahan di atas adalah, institusi pendidikan tinggi

    tidak mungkin lagi melepaskan diri dari proses-proses evaluasi diri yang

    berkelanjutan demi proses akreditasi, kepentingan penganggaran, dan system

    perencanaan berbasis kinerja. Diharapkan dengan pola ini perubahan

  • 32

    penyelenggaraan suatu institusi pendidikan tinggi akan semakin menuju kearah

    terwujudnya kualitas yang lebih baik, akuntabel dan transparan.

    Strategi Jangka Panjang Pendidikan Tinggi (SJPPT 2003-2010)

    Dengan prinsip Pradigma Baru, SJPPT 2003-2010 diformulasikan visi

    pendidikan tinggi di Indonesia pada tahun 2010 sebagai suatu sistem pendidikan

    tinggi yang berkontribusi terhadap daya saing bangsa dan secara organisasi dan

    institusi harus sehat. Untuk itu maka : (i) berkualitas tinggi; (ii) menjamin akses

    bagi semua calon peserta didik yang memenuhi persyaratan mutu akademik; dan

    (iii) memiliki otonom yang dapat menjamin terselenggaranya kegiatan akademik

    yang efisien dan berkualitas.

    Visi ini didasarkan pada fenomena bahwa paradigma pengembangan

    pendidikan tinggi di masa depan perlu direorientasikan agar mampu menghadapi

    sejumlah tantangan besar yang bersumber dari tuntunan internal maupun

    eksternal. Di antara tuntunan adalah pemerataan dan kesamaan akses menikmati

    pendidikan tinggi, otonomi dan akuntabilitas penyelenggaraan, serta peningkatan

    mutu dan relevansi hasil pendidikan. Sedangkan tuntunan eksternal berasal dari

    adanya perubahan lingkungan global yang menghendaki pergeseran peran institusi

    pendidikan tinggi dari lembaga pembelajaran tradisional ke pencipta pengetahuan

    (knowledge creator) yang dikembangkan berdasarkan perencanaan strategis

    dengan mengedepankan pendekatan kompetitif (competitive approach). Untuk itu,

    dalam SJPPT 2003-2010, pengembangan pendidikan tinggi di Indonesia akan

    diarahkan kepada 3 (tiga) isu utama yaitu:

    a. Peningkatan daya saing bangsa (nation‟s competitiveness);

    b. Otonomi (autonomy) pengelolaan pendidikan; dan

    c. Peningkatan kesehatan organisasi (organizational health) penyelenggara

    pendidikan tinggi.

    Ketiga issue ini secara singkat diuraikan sebagai berikut:

    a. Daya Saing Bangsa

    Dewasa ini dunia sedang menghadapi tantangan berat yang merupakan

    konvergensi dari berbagai dampak globalisasi. Tantangan yang belum pernah

  • 33

    dialami oleh umat manusia sebelumnya ini adalah semakin pentingnya

    pengetahuan (knowledge) sebagai pendorong utama pertumbuhan suatu bangsa.

    Daya saing suatu bangsa didefinisikan oleh Porter sebagai a country‟s share of

    world markets for its products (Porter, 2002).

    Daya saing tersebut semakin tidak bergantung lagi pada kekayaan sumber

    daya alam dan tenaga kerja yang murah, akan tetapi semakin bergantung pada

    pengetahuan yang dimiliki dan dikuasai oleh suatu bangsa.

    Ketidak bergantungan pada sumberdaya alam diartikan sebagai

    kemampuan untuk menggunakan pengetahuan dalam memanfaatkan dan

    memproses sumberdaya alam tersebut sebelum dilemparkan ke pasar global.

    Demikian pula halnya sumberdaya manusia yang banyak hanya akan dapat

    mendukung pertumbuhan bila disertai dengan penguasaan pengetahuan yang

    memadai. Artinya, daya saing bangsa akan banyak ditentukan oleh kemampuan

    memperoleh pangsa di pasar global yang saat ini lebih banyak bertumpu dan

    ditentukan oleh inovasi dan kreatifitas pemanfaatan ilmu pengetahuan dan

    teknologi (knowledge-based economy).

    Daya saing semacam ini harus dilandasi dengan karakter kebangsaan yang

    kuat agar sejalan dengan jati diri bangsa ini. Untuk itu, institusi pendidikan tinggi

    harus dapat memegang peran untuk secara efektif mendidik dan membangun

    kapasitas intelektual para mahasiswa sesuai dengan kebutuhannya untuk menjadi

    warga Negara yang bertanggung jawab dan yang dapat berkontribusi terhadap

    peningkatan daya saing bangsa. Pertama, pendidikan tinggi harus mampu

    menghasilkan luaran (termasuk hasil-hasil penelitian dan lulusan) yang inovatif

    dan kreatif dalam pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kedua,

    pendidikan tinggi harus mendidik mahasiswanya agar mampu memilih dan

    mengadopsi ilmu pengetahuan dan teknologi untuk selanjutnya dikonversi ke

    dalam bentuk produk yang memiliki daya saing ekonomi. Ketiga, pendidikan

    tinggi juga harus mampu membentuk lulusan yang memiliki karakter kebangsaan

    yang kuat sebagai wujud dari warga negara yang bertanggung jawab. Demikian

    pentingnya peran penguasaan pengetahuan dalam menentukan daya saing suatu

  • 34

    bangsa, sehingga peningkatan daya saing bangsa dijadikan sebagai kebijakan dasar

    utama dalam strategi jangka panjang pengembangan pendidikan tinggi ke depan.

    Seluruh upaya nasional pada subsektor pendidikan tinggi harus dapat diarahkan

    untuk memberikan kontribusinya kepada peningkatan daya saing bangsa ini.

    b. Otonomi

    Indonesia merupakan suatu Negara kepulauan yang sangat beragam dan

    pluralistic dalam tingkat perkembangan ekonomi, kekayaan sumberdaya alam,

    sosial, penduduk, ketersediaan infrastruktur, dan sebagainya. Pendekatan yang

    terlalu sentralistik tidak akan mampu mengakomodasi keragaman tersebut. Oleh

    karena itu otonomi yang lebih luas kepada setiap institusi merupakan pilihan yang

    paling tepat bagi negara kita.

    Berdasarkan pemikiran tersebut desentralisasi otoritas dan pemberian

    otonomi yang lebih luas kepada institusi pendidikan tinggi menjadi kebijakan

    dasar kedua dalam strategi jangka panjang pengembangan pendidikan tinggi di

    Indonesia. Berbagai hal harus dapat diantisipasi dalam penerapan sistem otonomi

    bagi perguruan tinggi negeri, di antaranya adalah :

    - Perubahan peran DIKTI dari regulator menjadi fasilitator. DIKTI dalam

    hal ini akan lebih banyak bertindak untuk mendukung institusi pendidikan

    tinggi dalam hal kebijakan dan perangkat peraturan yang dibutuhkan.

    Namun demikian pada sisi lain DIKTI masih memiliki kewenangan untuk

    memberikan tindakan korektif pada institusi terkait jika diperlukan.

    - Restrukturisasi pendanaan pemerintah sebagaimana telah dijelaskan

    sebelumnya yang akan diarahkan ke system „block grant‟.

    - Restrukturisasi status kepegawaian di mana pada saatnya nanti status

    Pegawai Negeri Sipil akan ditinjau kembali.

    - Perubahan Status Hukum Institusi Pendidikan Tinggi termasuk sistem-

    sistem perpajakan yang akan diberlakukan terhadapnya.

    Di dalam keotonomian ini, institusi pendidikan tinggi tetap akan dituntut

    untuk tidak mengurangi tanggung jawab sosialnya termasuk di antaranya

    menjamin akses dan equity bagi mereka yang memenuhi persyaratan mutu

    akademik

  • 35

    c. Akuntabilitas

    Otonomi yang lebih luas kepada institusi pendidikan tinggi hanya dapat

    dilaksanakan apabila setiap institusi memiliki organisasi serta manajemen internal

    yang sehat. Tanpa kesehatan organisasi yang memenuhi syarat, pemberian

    otonomi akan menimbulkan anarki dan kebingungan pada tingkat pelaksanaan.

    Oleh karena itu kesehatan organisasi dipilih sebagai kebijakan ketiga dalam

    strategi jangka panjang pengembangan pendidikan tinggi, organisasi yang sehat

    memiliki karakteristik, antara lain:

    - Menjunjung tinggi kebebasan akademik;

    - Menghargai inovasi dan kreatifitas;

    - Menstimulasi individu untuk berbagi ilmu pengetahuan;

    - Mendorong dedikasi untuk bekerja demi kesuksesan organisasi;

    - Memfasilitasi semua elemen yang berada dalam organisasi sehingga

    mampu beradaptasi terhadap situasi yang sulit dan kompleks;

    - Memberikan ruang yang cukup dan otonomi untuk mengantisipasi hal-hal

    yang tidak terduga;

    - Memiliki kesadaran internal tentang perlunya mekanisme penjamin mutu

    yang dasarkan pada evaluasi internal maupun eksternal.

    Karakteristik organisasi seperti ini merupakan prasyaratan bagi suatu institusi

    pendidikan tinggi untuk dapat menjalankan otonomi secara optimal.

    4.3. Isu Strategis

    Uraian pada dua sub bab di atas mengantarkan kita kepada beberapa isu

    strategis yang secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama telah menciptakan

    batasan atau wawasan baru bagi perkembangan telah menciptakan batasan atau

    wawasan baru bagi perkembangan dan penyempurnaan dalam pengamalan Tri

    Darma Perguruan Tinggi.

    Peningkatan Kualitas Peran Perguruan Tinggi

    Peran yang dimaksudkan berupa partisipasi perguruan tinggi dalam

    pembangunan bangsa dan negara, serta masyarakat dunia, yang meliputi beberapa

    aspek, yaitu :

  • 36

    - Peningkatan daya saing bangsa dalam menghadapi globalisasi;

    - Pembangunan kawasan, khusus untuk Prodi S3 Kesmas FK-UNAND

    peran yang diharapkan adalah sebagai penghasil doktor dalam ilmu

    kedokteran yang unggul di Indonesia pada tahun 2020 dengan berbasiskan

    Biomolekuler dalam aspek masalah kesehatan yang dilandasi oleh nilai-

    nilai luhur;

    - Perekat persatuan bangsa;

    - Memperkenalkan dan menyebarluaskan wawasan holistik dan ide tentang

    “kompetisi untuk berbagi manfaat” yang merupakan landasan bagi

    perdamaian dunia.

    Pengembangan metoda dan substansi pembelajaran

    Setiap perguruan tinggi dihadapkan pada tantangan untuk melakukan

    transformasi, baik dalam metoda maupun substansi pembelajaran demi untuk

    meningkatkan kualitas penyelenggaraan misinya atau minimal mempertahankan

    keberlangsungan keberadaanya dalam tatanan global yang sedang dan terus

    berubah.

    - Substansi pembelajaran, yaitu memperkenalkan wawasan holistic dan

    interkoneksitas sebagai pelengkap dari pendekatan reduksionisme

    deterministic yang menjadi acuan pembelajaran pada saat ini. Disamping

    itu, diperlukan adanya pembelajaran yang berkaitan dengan budaya,

    termasuk budaya bangsa lain yang akan menjadi “softskill” untuk

    menunjang keberhasilan setiap profesi;

    - Metode pembelajaran, dengan memperkenalkan pemanfaatan ICT secara

    inovatif di dalam kampus serta mengembangan system pembelajaran

    online. Metoda pembelajaran berbasis instruksi (instructional-based

    teaching) perlu pula digantikan dengan metoda pembelajaran yang

    berorientasi kepada kebutuhan pelajar (student centered learning). Pada

    dasarnya, transformasi yang diperlukan adalah melengkapi metoda

    “maintenance learning” yang cenderung mempertahankan status quo

  • 37

    dengan metoda ”evolutionary learning” yang memberikan kemampuan

    bukan hanya untuk menghadapi tetapi bahkan merancang perubahan.

    Pergeseran Nilai Keberadaan Pendidikan Tinggi

    Globalisasi telah membawa beberapa perubahan nilai terhadap “

    idealisme” tradisional pendidikan, khusunya pendidikan tinggi, antara lain :

    - Debat tentang isu “equity” (pendidikan untuk semua) vs. “koorporasi”

    (pendidikan tinggi demi untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan

    pendidikan);

    - Debat tentang kualitas dan validasi dari system pembelajaran “online”

    dibandingkan dengan system pembelajaran tradisional (campus-based

    university)

    Peningkatan Kapasitas Reorganisasi Diri

    Kapasitas reorganisasi diri (self-organizing capacity) merupakan isu

    strategis utama (key issue)‟ karena keberhasilan suatu perguruan tinggi dalam

    meningkatkan kapasitas ini merupakan kunci untuk menghadapi dan

    menyelesaikan ketiga isu lainnya. Kapasitas ini berkaitan dengan kualitas

    interkoneksi yang dinamis antara elemen-elemen sumberdaya (resources),

    organisasi dan nilai-nilai yang dianut oleh perguruan tinggi bersangkutan.

    Semakin tinggi kapasitas ini, akan semakin tinggi pula kemampuan perguruan

    tinggi bersangkutan untuk beradaptasi atau bahkan berpartisipasi merancang

    perubahan lingkungannya.

  • 38

    BAB V

    SWOT DAN FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN

    Berdasarkan uraian kondisi internal Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan

    Masyarakat FK-Unand pada Bab 3 dan faktor strategis yang merupakan kondisi

    eksternal Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat FK-Unand pada Bab

    4, maka dapat dilakukan analisis SWOT yang melekat pada Program Studi Doktor

    Ilmu Kesehatan Masyarakat FK-Unand. Identifikasi kekuatan dan kelemahan akan

    dapat membantu dalam menentukan strategi yang tepat dalam pelaksanaan Misi

    Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat FK-Unand .

    5.1. Analisi SWOT

    5.1.1. Lingkungan Internal

    Analisis Lingkungan Internal (ALI) Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan

    Masyarakat FK-Unand akan menggambarkan unsur kekuatan dan kelemahan dari

    aspek SDM, Sarana-prasarana, PBM, penelitian dan pengabdian masyarakat,

    manajemen dan pendanaan

    5.1.1. Kekuatan

    1. Sumber Daya Manusia

    [1] Proses Belajar Mengajar Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat

    FK-Unand dilaksanakan di Fakultas Kedokteran Universitas Andalas yang

    menjamin kelangsungan jati diri berdasarkan tradisi dan identitas serta

    lingkungan yang menjamin keberlanjutan perkembangan.

    [2] Visi dan misi yang ditetapkan mendukung pencapaian visi dan misi Fakultas

    Kedokteran Universitas Andalas, FK-UNAND dan Universitas Andalas.

    [3] Tujuan dan sasaran yang dirumuskan bersifat realistis, relevan dengan misi

    dan sesuai dengan daya dukung yang tersedia saat ini serta sesuai dengan

    kepentingan stakeholders.

    [4] Rekrutmen mahasiswa dilakukan melalui seleksi akademik dan administratif

    dan tersosialisasi secara formal pada stakeholders dan masyarakat umum.

  • 39

    [5] Mutu dan kualifikasi dosen telah sesuai dengan kebutuhan Program Studi

    Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat FK-Unand sesuai dengan peraturan

    DIKTI mengenai kualifikasi akademik staf pengajar untuk jenjang S3.

    [6] Jumlah guru besar di Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat FK-

    Unand cukup tersedia dan dikenal pada tingkat nasional dan internasional.

    [7] Azas kolegialitas yang didukung oleh kultur dan budaya serta kode etik

    memberikan suasana hubungan interpersonal yang berkualitas yang

    meningkatkan motivasi, rasa tanggung jawab dan rasa memiliki yang sangat

    tinggi pada seluruh dosen, mahasiswa dan tenaga pendukung pada Program

    Studi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat FK-Unand.

    [8] Kaderisasi berkelanjutan staf pengajar terjamin dengan cukup banyaknya

    tenaga dosen FK-UNAND yang lulus ataupun akan lulus dari Program Studi

    Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat FK-Unand, serta universitas lain baik di

    dalam negeri maupun di mancanegara.

    2. Sarana dan Prasarana

    [1] Sarana dan prasarana Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat FK-

    Unand berlokasi dan dikelola oleh FK-UNAND sehingga pengunaannya baik

    untuk keperluan pendidikan maupun penelitian tidak perlu melalui birokrasi

    yang berbelit-belit.

    [2] Lokasi Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat FK-Unand berada

    didekat Rumah Sakit Umum Dr. M. Djamil, dinas kesehatan propinsi

    Sumatera Barat serta stakeholders lainnya sehingga memudahkan mahasiswa

    yang bertugas di Institusi tersebut.

    [3] Laboratorium Kesehatan Masyarakat memungkinkan penelitian proteonomic

    dan genomic canggih untuk menunjang penelitian disertasi mahasiswa dapat

    dilakukan secara lokal .

    [4] Penelitian yang dilakukan secara lokal ini memudahkan pengawasan

    pelaksanaan penelitian yang akan menjamin terlaksananya secara maksimal

    etika dan mutu penelitian

  • 40

    [5] Kebijakan perencanaan, pengadaan, dan pemeliharaan dilakukan dengan

    menggunakan metode RAISE yang menjamin sustainibilitas.

    [6] Ruang kuliah yang cukup serta berada dalam kondisi baik untuk mengadakan

    proses belajar mengajar.

    [7] Memiliki peralatan perkuliahan dengan teknologi informasi modern sehingga

    mendukung perkuliahan yang lebih efektif dan efisien serta menjadikan

    mahasiswa familiar dengan teknologi informasi modern.

    3. Proses Belajar Mengajar

    [1] Kurikulum tersusun dalam peta kurikulum dan sesuai dengan visi, misi, tujuan

    dan sasaran Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat FK-Unand .

    [2] Kurikulum tersebut memenuhi kebutuhan stakeholders serta memberikan

    peluang yang besar bagi mahasiswa untuk meningkatkan kompetensi sesuai

    dengan kebutuhan profesional dengan menawarkan mata kuliah pilihan, dalam

    rangka pengembangan penguasaan Ilmu Kesehatan Masyarakat.

    [3] Peninjauan ulang silabus dan RPKPS/SAP setiap tahun akademik

    memungkinkan penyesuaian materi ajar dengan perkembangan terbaru ilmu-

    ilmu Kesehatan Masyarakat serta ilmu kesehatan pada umumnya.

    [4] Keluwesan kurikulum memungkinkan inovasi topik pembelajaran sesuai

    perkembangan IPTEK serta kebutuhan stakeholders.

    [5] Mata kuliah Bio Informatika menjadi mata kuliah wajib pada Program Studi

    Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat FK-Unand sehingga meningkatkan

    kompetensi mahasiswa untuk menelusuri berbagai temuan terbaru dibidang

    ilmu-ilmu Kesehatan Masyarakat yang efisien dan efektif melalui jaringan

    terknologi informasi yang canggih yang telah dimiliki oleh Prodi S3 Kesmas

    FK-UNAND.

    [6] Partisipasi para dosen/ilmuan di luar FK Unand sangat tinggi baik sebagai

    dosen, narasumber seminar nasional dan internasional.

    [7] Suasana akademik di Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat FK-

    Unand sehingga peserta didik dan dosen dapat berinteraksi secara efisien

    efektif mengikuti perkembangan terkini dalam Ilmu Kesehatan Masyarakat.

  • 41

    4. Penelitian

    [1] Dalam Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat FK-Unand

    dibudayakan kebijakan penelitian yang melibatkan dosen dan mahasiswa

    bersama-sama.

    [2] Kebijakan diatas memudahkan mahasiswa untuk penyusunan disertasi

    [3] Meningkatnya kuantitas dan kualitas penelitian dan karya ilmiah lainnya

    dalam majalah ilmiah lainnya oleh dosen.

    [4] Adanya dosen yang mempunyai jaringan luas dengan perguruan tinggi di

    dalam dan luar negeri untuk membangun kerjasama khususnya dalam bidang

    penelitian sehingga kualitas suasana akademik dapat ditingkatkan secara

    berkelanjutan.

    [5] Laboratorium Kesehatan Masyarakat memungkinkan penelitian proteonomic

    dan genomic canggih untuk menunjang penelitian disertasi mahasiswa dapat

    dilakukan secara lokal .

    5. Manajemen

    [1] Sistem tata kelola didasarkan pada pendekatan RAISE yang menyebabkan

    semua perencanaan jangka panjang dan jangka pendek sesuai visi, semua

    kegiatan merupakan penjabaran misi dengan pencapaian yang dapat dievaluasi

    secara objektif, dengan penanggungjawab dan alur tanggungjawab yang jelas.

    [2] Sistem kolegialitas dalam pengambilan keputusan menjadikan semua

    keputusan adalah keputusan bersama melalui suatu bottom-up process

    [3] Sistem ini sesuai dengan adat istiadat Sumatera Barat yang berdasarkan

    demokrasi dalam kebijaksanaan.

    [4] Manajemen Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat FK-Unand

    dapat memberikan masukan langsung pada Dekan Fakultas Kedokteran Unand

    dan Direktur Pascasarjana Unand untuk menjadi bahan pertimbangan dalam

    pengambilan keputusan dan kebijakan.

    [5] Adanya pedoman administrasi yang ditetapkan Pascasarjana (PPs) Unand, dan

    semua karyawan telah terlatih dan dididik untuk penyelenggaraan administrasi.

  • 42

    [6] Keterlibatan staf dosen dalam pengambilan keputusan telah membantu

    efektivitas implementasi keputusan yang diambil.

    [7] Sistem administrasi akademik yang baru mampu meningkatkan kinerja

    administrasi dan pengendalian atas kinerja akademik mahasiswa

    6. Pendanaan

    [1] Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat FK-Unand memiliki

    sumber pembiayaan yang tetap dan tersistem yang mengikuti peraturan.

    [2] Pengelolaan dana dilakukan secara tersistem mengikuti peraturan dan

    perundang-undangan yang berlaku serta mengacu ketat kepada azas

    akuntabilitas.

    [3] Proses penyusunan anggaran dan pengalokasian dana dilakukan secara

    tersistem melalui bottom-up planning

    [4] Proses penyusunan anggaran dan pengalokasian dana seperti ini memungkinan

    rencana kerja Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat FK-Unand

    terakomodasi secara keseluruhan dalam anggaran FK-UNAND.

    5.1.2. Kelemahan

    1. Sumber Daya Manusia

    [1] Belum seluruh sasaran yang ingin dicapai ditetapkan secara kuantitatif.

    [2] Sebagian besar mahasiswa bekerja dan memegang jabatan struktural sehingga

    tidak seluruh waktu dan tenaganya digunakan untuk proses pengembangan

    ilmu.

    [3] Sebagian mahasiswa yang mengikuti perkuliahan Program Studi Doktor Ilmu

    Kesehatan Masyarakat FK-Unand bukan bertujuan mengembangkan keilmuan,

    sehingga sering mengulur-ngulur waktu penyelesaian studinya.

    [4] Publikasi dan penelitian staf pengajar yang bertaraf nasional maupun

    internasional belum mencapai kuantitas yang diharapkan.

    [5] Sebagian mahasiswa Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat FK-

    Unand tidak mempergunakan sebagian besar waktunya untuk menelusuri

    jurnal serta kepustakaan yang terbaru dalam rangka mengembangkan

  • 43

    keilmuannya sesuai dengan perkembangan IPTEK, sedangkan kurikulum

    yang canggih ini harus diikuti dengan cermat dan mendalam secara

    berkelanjutan oleh mahasiswa.

    [6] Sistem penilaian kinerja dosen belum diikuti oleh pemberian reward dan

    punishment yang jelas.

    2. Proses Belajar Mengajar

    [1] Sebagian mahasiswa Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat FK-

    Unand tidak mempergunakan sebagian besar waktunya untuk menelusuri

    jurnal serta kepustakaan yang terbaru dalam rangka mengembangkan

    keilmuannya sesuai dengan perkembangan IPTEK, sedangkan kurikulum

    yang canggih ini harus diikuti dengan cermat dan mendalam secara

    berkelanjutan oleh mahasiswa.

    [2] Masih ada mahasiswa yang mengikuti Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan

    Masyarakat FK-Unand hanya untuk mendapatkan gelar doktor, sehingga tidak

    mengikuti proses belajar sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam

    Peraturan Akademik.

    [3] Sebagian besar mahasiswa telah bekerja, baik sebagai pimpinan di berbagai

    instansi maupun dosen di berbagai perguruan tinggi, sehingga sangat sulit

    membagi waktu secara efisien untuk melaksanakan PBM sehingga

    penyelesaian disertasinya mengalami hambatan

    3. Penelitian

    [1] Jumlah publikasi dan penelitian staf pengajar yang bertaraf nasional maupun

    internasional belum mencapai kuantitas yang diharapkan.

    [2] Perlunya waktu yang lama untuk memasukkan makalah ilmiah ke jurnal

    terakreditasi, baik nasional maupun internasional.

    [3] Sebagian dosen yang berprofesi sebagai praktisi medis konsultan memberikan

    sebagian besar waktunya untuk tugas profesional medis konsultan.

  • 44

    4. Manajemen

    [1] Pengambilan keputusan yang berdampak pada pengeluaran anggaran harus

    melalui Direktur FK-UNAND sehingga waktu yang dibutuhkan untuk

    implementasi sangat tergantung pada kinerja staf keuangan FK-UNAND yang

    mempunyai banyak pekerjaan diluar pekerjaan yang berkaitan dengan Program

    Studi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat FK-Unand .

    [2] Terbatasnya jumlah karyawan administrasi akademik, sering menyebabkan

    ber-tumpuknya pekerjaan yang harus dilakukan.

    5. Pendanaan

    Ketergantungan yang tinggi terhadap sumber dana SPP dari mahasiswa

    sehingga stabilitas anggaran menjadi rentan ditentukan oleh jumlah mahasiswa

    yang diterima.