91
MEKANISME PASAR AFTA/MEA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM SKRIPSI Diajukanuntuk memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi(S.E). pada Program Studi EkonomiSyariah Fakultas EkonomidanBisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palopo Oleh, WIWIN NIM.13.16.4.0168 PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTASEKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)PALOPO 2017

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTASEKONOMI …

  • Upload
    others

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTASEKONOMI …

MEKANISME PASAR AFTA/MEA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

ISLAM

SKRIPSI

Diajukanuntuk memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar

Sarjana Ekonomi(S.E). pada Program Studi EkonomiSyariah

Fakultas EkonomidanBisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palopo

Oleh,

WIWIN

NIM.13.16.4.0168

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTASEKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

(IAIN)PALOPO

2017

Page 2: PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTASEKONOMI …

MEKANISME PASAR AFTA/MEA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

ISLAM

SKRIPSI

Diajukanuntuk memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar

Sarjana Ekonomi(S.E). pada Program Studi EkonmiSyariah

Fakultas EkonomidanBisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palopo

Oleh,

WIWIN

NIM.13.16.4.0168

Dibimbing oleh:

1. Dr. Hj. Ramlah M, MM.

2. Muh. Ruslan Abdullah, S.EI.,M.A

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

(IAIN)PALOPO

2017

i

Page 3: PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTASEKONOMI …

ii

PENGESAHAN SKRIPSI

Skripsi yang berjudul “Mekanisme Pasar AFTA/Mea Dalam Perspektif Ekonomi

Islam” yang ditulis oleh WIWIN, NIM. 13 16 4 0168, Mahasiswa Program Studi

Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri

(IAIN) Palopo, yang dimunaqasyahkan pada hari Rabu, 10 Juli 2017 M, bertepatan

dengan 16 Syawal 1436 H, telah diperbaiki sesuai catatan dan permintaan Tim

Penguji, diterima sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (S. E).

Palopo, 10 Juli 2017 M

16 Syawal 1436 H

Tim Penguji

1. Dr. Hj. Ramlah. M, MM. Ketua Sidang (...........................)

2. Dr. Takdir, S.H., M.H. Sekretaris Sidang (...........................)

3. Dr. Takdir, S.H., M.H. Penguji I (...........................)

4. Ilham, S.Ag. M.A. Penguji II (...........................)

5. Dr. Hj. Ramlah. M, MM. Pembimbing I (...........................)

6. Muh. Ruslan Abdullah, S.EI., MA. Pembimbing II (.......................... )

Mengetahui

Dekan Fakultas Dan Bisnis Islam ketua Program Studi Ekonomi

Syariah

Dr. Hj. Ramlah. M, MM Ilham, S.Ag. M.A

NIP.19610208 199403 2 001 NIP.19731011 200312 1 003

Page 4: PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTASEKONOMI …

ii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama :Wiwin

NIM : 13.16.4.0168

Jurusan : Ekonomi Syariah

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam

Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa:

1. Skripsi ini benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan plagiasi atau duplikasi dari

tulisan/ karya orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan pikiran saya sendiri.

2. Seluruh bagian dari skripsi ini adalah karya saya sendiri selain kutipan yang ditunjukkan

sumbernya, segala kekeliruan yang ada di dalamnya adalah tanggung jawab saya.

Demikian pernyataan ini dibuat sebagaimana mestinya. Bila mana di kemudian hari ternyata

pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Palopo,19 Mei 2016

Yang membuat pernyataan

Wiwin

NIM 13.16.4.0168

Page 5: PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTASEKONOMI …

xvi

ABSTRAK

WIWIN, 2017 : Mekanisme Pasar AFTA/MEA Dalam Pandangan Perspektif

Ekonomi Islam. Skripsi. Jurusan Ekonomi Syariah, Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam, Insitut Agama Islam Negeri

(IAIN) Palopo. Dibimbing oleh (Pembimbing I) Dr. Ramlah

Makkulase, M.M dan (Pembimbing II) Muh. Ruslan

Abdullah, S.EI.,M.A.

KATA KUNCI :Pasar, Afta/Mea, Dan Perspektif Ekonomi Islam

Skripsi ini membahas tentang ”Mekanisme Pasar AFTA/MEA Dalam

Pandangan Perspektif Ekonomi Islam”, dimana peneliti merumuskan beberapa

rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu: 1).Bagaimana perbandingan mekanisme

pasar kapitalis, sosialis, dan ekonomi Islam. 2). Bagaimana sistem mekanisme pasar

dalam AFTA/ MEA. 3). Bagaimana pandangan ekonomi Islam terhadap sistem pasar

AFTA/MEA. Adapun tujuan dari pada penelitian ini adalah 1).untuk mengetahui

bagaimana perbandingan mekanisme pasar kapitalis, sosialis, dan ekonomi Islam. 2).

Untuk mengetahui sistem mekanisme pasar AFTA/MEA. 3). Untuk mengetahui

bagaimana pandangan Islam terhadap sistem pasar AFTA/MEA.

Adapun metode penelitian adalah deskriptif kualitatif, dengan tehnik

pengumpulan data seperti,menggunakan metode library Research atau penelitian

pustaka yaitu membaca dan menelaah buku-buku dan beberapa literature lainnya

yang ada kaitannya dengan judul yang diangkat. sedangkan tehnik pengelohan data

yaitu mengolah data yang bersifat ide-ide dan gagasan-gagasan. Dan Analisis data

mengambil kesimpulan secara induktif, deduktif, konfaratif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa, mekanisme pasar kapitalisme dan

sosialisme tidak dapat mengakomodasi keinginan dan kepentingan umat Islam. dalam

konsep ekonomi Islam penentuan harga ditentukan oleh kekuatan pasar. Pasar bebas

mengacu pada mekanisme pasar secara keseluruhan, yaitu menandalkan alur

perekonomian invisible hand di pasar. Seorang muslim haram hukumnya menerima

konsep perdagangan bebas. Pasalnya, kebijakan tersebut membuka jalan yang

selebar-lebarnya bagi negara-negara kufur untuk menguasai dan mengontrol

perekonomian negara-negara Islam, sebagai kaum muslim sudah saatnya untuk

mengembalikan ke penerapan Islam dalam tatanan kehidupan dalam sistem khilafah

Islamiyah, bukan dengan sistem demokrasi yang di buat oleh manusia.

Page 6: PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTASEKONOMI …

xiv

DAFTAR ISI

JUDUL ………………………………………………………………… .... …………i

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI……………………………………………ii

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI...................................................................iii

NOTA DINAS PEMBIMBING.................................................................................iv

PERSETUJUAN PEMBIMBING………………………………………………….vi

NOTA DINAS PENGUJI………………………………………………………….vii

PERSETUJUAN PENGUJI………………………………………………………..ix

PRAKATA…………………………………………………………………………...x

DAFTAR ISI……………………………………………………………………….xiv

ABSTRAK………………………………………………………………………….xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah………………………………………………………1

B. Rumusan Masalah…………………………………………………………….9

C. Tujuan Penelitian…………………………………………………………….10

D. Manfaat Penelitian…………………………………………………………...10

E. Definisi operasional………………………………………………………….11

F. Metode penelitian……………………………………………………………12

G. Penelitian terdahulu yang relevan…………………………………………....13

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian pustaka…………………………………………………………….....16

1. Mekanisme pasar dalam ekonomi Islam .................................................. 16

2. Ekonomi pasar pada masa rasulullah ....................................................... 18

3. Mekanisme pasar menurut para ulama ..................................................... 19

4. Kekuatan pasar menurut ekonomi Islam .................................................. 29

5. Pengaruh mekanisme pasar dalam Islam ................................................. 33

Page 7: PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTASEKONOMI …

xv

6. Ketidaksempurnaan bekerjanya pasar ...................................................... 34

7. Konsep harga dan solusi Islam terhadap ketidaksempurnaan bekerjanya

pasar ......................................................................................................... 35

B. Kerangka pikir ................................................................................................ 38

BAB III ANALISIS

A. Pengertian sistem…………………………………………………………….40

B. Sistem ekonomi…………………………………………...............................40

C. Pengertian mekanisme pasar………………………………………………...41

D. Pengertian AFTA/MEA dan sejarahnya…………………………………….41

E. Pengertian kapitalisme dan sejarahnya……………………………………...42

F. Pengertian sosialisme dan sejarahnya………………………………….........44

G. Pengertian ekonomi Islam dan sejarahnya…………………………………..45

BAB IV PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN………………………………………………….……47

1. Sistem-sistem ekonomi……………………….….. ................................ 47

2. Beberapa kebaikan dan kelemahan pasar……………………………….47

3. Mekanisme pasar kapitalisme……………………………………….......48

4. Mekanisme pasar sosialisme…………………………………………….52

5. Mekanisme pasar AFTA………………………………………………..54

6. Mekanisme pasar ekonomi Islam…………………….............................56

B. PEMBAHASAN…………………………………………………………….59

1. Perbandingan sistem mekanisme pasar kapitalis, sosialis, dan ekonomi

Islam………………………………………………………………...….59

2. Sistem mekanisme pasar dalam AFTA/MEA…………………………..64

3. Pandangan Islam terhadap mekanisme pasar AFTA…………………...66

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ...................................................................................... ............ .70

B. Saran……………………………………………………...………………….73

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………….………………...76

Page 8: PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTASEKONOMI …

x

PRAKATA

� ٱ���� ٱ��� ٱ��

بياء والمرسلين وعلى اله الحمد � رب العالمين والصلاة والسلام على أشرف الأن

وصحبه أجمعين أما بـعد

Alhamdulillah, segala Puji dan syukur kehadirat Allah swt. Atas segala rahmat

dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini walaupun

dalam bentuk sederhana. Penulis menyadari bahwa skripsi penelitian ini masih

jauh dari kesempurnaan baik dari aspek metodelogisnya maupun pembahasan

substansi permasalahannya. dengan judul Mekanisme Pasar AFTA/MEA Dalam

Perspektif Ekonomi Islam.

Shalawat dan salam atas junjungan Nabi Muhammad saw. Yang merupakan

suri tauladan bagi seluruh umat manusia, dan Nabi yang terakhir diutus oleh Allah

swt. di permukaan bumi ini untuk menyempurnakan akhlak manusia.

Penulis menyadaribahwa dalam penyelesaian penulisan skripsi ini penulis

banyak menghadapi kesulitan. Namun, dengan ketabahan dan ketekunan yang

disertai dengan doa, bantuan, bimbingan, masukan serta dorongan moril dari

berbagai pihak, sehingga alhamdulillah skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

Page 9: PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTASEKONOMI …

xi

Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya

kepada semua pihak, yaitu:

1. Yang teristimewa, kedua orang tuaku Ibunda Hj Nurhaeni dan Ayahanda

syarifuddin yang telah mengasuh dan mendidik penulis dengan kasih sayang

sejak kecil hingga sekarang. Begitu pula selama penulis mengenal

pendidikan dari Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi, begitu banyak

pengorbanan yang telah mereka berikan kepada penulis baik secara moril

maupun materil. Sungguh penulis sadar tidak mampu untuk membalas

semua itu, hanya doa yang dapat penulis persembahkan untuk mereka

berdua, semoga senantiasa berada dalam limpahan kasih sayang Allah swt.

amin.

2. Dr. Abdul Pirol, M.Ag, Selaku Rektor IAIN Palopo, Wakil Rektor I, Dr.

Rustam S, M., Hum, Wakil Rektor II, Dr. Ahamd Syarief Iskandar, S.E.,

M.M, dan Wakil Rektor III, Dr. Hasbi, M., Ag. yang telah membina dan

berupaya meningkatkan mutu perguruan tinggi tempat penulis menimba

ilmu pengetahuan.

3. Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Dr. Hj. Ramlah Makkulase, MM

dan Wakil Dekan I, Dr. Takdir, SH.,M.HI, Wakil Dekan II, Dr. Rahmawati,

M.,Ag, Wakil Dekan III Dr. Muhammad Tahmid Nur, S.Ag., M.Ag. Telah

membantu mensukseskan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.

4. Bapak Ilham, S.Ag.,M.A. Sebagai ketua prodi Ekonomi Syariah, seluruh

dosen dan staf Jurusan Ekonomi Syariah pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Page 10: PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTASEKONOMI …

xii

Islam, telah membantu, mendidik, membimbing, mengajar dan mencurahkan

ilmu-ilmunya kepada penulis. Semoga Allah swt melipat gandakan amal

kebaikan mereka. Amin

5. Ibu Dr. Hj. Ramlah M, MM. sebagai pembimbing I dan Bapak Muh. Ruslan

Abdullah, S.EI.,M.A. sebagai pembimbing II yang telah meluangkan

waktunya dalam proses penulisan skripsi hingga diujikan.

6. Seluruh staf Administrasi IAIN Palopo yang telah memberikan informasi

dan bantuan yang berkaitan dengan akademik.

7. Kepala perpustakaan Dr. Masmuddin, M.Ag. beserta stafnya, yang telah

banyak membantu, khususnya dalam mengumpulkan literatur – literatur

yang berkaitan dengan pembahasan skripsi ini.

8. Kepada bapak dan ibu dosen, yang telah membekali penulis selama masa

studi dengan berbagai ilmu pengetahuan kampus IAIN Palopo.

9. Keluarga–keluargaku yang tercinta terkhusus yang ada di Bone, dan

Keluargaku tersayang yang ada di Belopa yang terkhusus terletak di Desa

Lamundre tengah yang telah banyak membantu baik yang berupa non

materi, serta motivasi dan nasehat, sampai penulis berhasil menyelesaikan

studi di IAIN Palopo.

10. Kepada saudara-saudariku dan sahabat-sahabat seperjuanganku bersama-

sama meneteskan air mata dan keringat, demi mendapatkan tetesan tinta

pengetahuan di alam jagat raya ilmu pengetahuan yang Allah swt.,

hamparkan luas kepada manusia.

Page 11: PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTASEKONOMI …

xiii

11. Kepada teman teman kos terutama Irwan, Yusuf, Akbar, Aldi, Arman,

Arham,mail, zulhang, Dan lain lain yang belum sempat saya sebutkan.

Semoga Allah swt, membalas segala jasa kepada semua pihak yang telah

membantu dalam proses penyelesaian studi dan penyelesaian skripsi penulis,

dengan pahala yang berlipat ganda. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi

ini dapat memberikan manfaat dalam rangka kemajuan pendidikan khususnya

Ekonomi Syariah dan semoga usaha penulis bernilai ibadah di sisi Allah swt.

penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak

kekurangan dan kekeliruan serta masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,

saran dan kritik yang sifatnya membangun, penulis menerima dengan hati yang

ikhlas. Semoga skripsi ini menjadi salah satu wujud penulis dan bermanfaat bagi

yang memerlukan serta dapat bernilai ibadah di sisi-Nya. Amiin.

Palopo, 19 Mei 2017

Penulis,

Wiwin

NIM. 13.16.4.0168

Page 12: PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTASEKONOMI …

xiv

Page 13: PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTASEKONOMI …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Islam adalah salah satunya agama yang sempurna yang mengatur seluruh

dengan sendi kehidupan manusia dan alam semesta. Kegiatan perekonomian

manusia juga diatur dalam Islam prinsip illahiyah. Harta yang ada pada kita,

sesungguhnya bukan milik manusia, melainkan hanyalah titipan dari Allah swt agar

dimanfaatkan sebaik-baiknya demi kepentingan umat manusia yang pada akhirnya

semua akan kembali kepada Allah swt untuk dipertanggung jawabkan.1

Ekonomi Islam merupakan ilmu yang mempelajari perilaku ekonomi

manusia yang perilakunya diatur berdasarkan aturan agama Islam dan didasari

dengan tauhid sebagaimana dirangkum dalam rukun iman dan rukun Islam.Bekerja

merupakan suatu kewajiban karena Allah swt memerintahkannya, sebagaimana

firman-nya dalam surah at-Taubah/9 :105:

لم ��لغیب و��لش� �ـ لى � �د�ون ا ۥ و��لمؤم�ون وستر لكم ورسو# عم لوا فسيرى ��)� �ـ وقل ��عم 3كم بما ه دة ف7ن5

١٠٥كنتم تعملون

�Terjemahnya:

“Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, Maka Allah dan Rasul-Nya

serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu

akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib

dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah

kamu kerjakan’’.

1 M. Wahyu Mustofa, Ekonomi Dalam Islam,

Http://Tofacanhujitsuna.Blogspot.Co.Id/2013/12/Makalah-Ekonomi-Dalam-Islam.Html (Diakses

Pada Tanggal 23 November 2016), h. 3

Page 14: PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTASEKONOMI …

2

Dalam sistem Islam memandang masalah ekonomi tidak dari sudut pandang

kapitalis, tidak dari sudut pandang sosialis, dan juga tidak gabungan dari keduanya.

Islam memberikan perlindungan hak kepemilikan individu, sementara”untuk

kepentingan masyarakat didukung dan di perkuat, dengan tetap menjaga

keseimbangan kepentingan publik dan individu serta menjaga moralitas”.2

Demi menangani globalisasi perdagangan bebas, sudah selayaknya warga

negara Indonesia mengubah kebebasan sifat konsumtifnya dengan menanamkan

jiwa wirausaha pada setiap dirinya untuk meningkatkan kesejahteraan diri dan

lingkungannya. Masyarakat juga harus mampu memanfaatkan sumber daya

melimpah ruah ini untuk menjadi produk yang berdaya guna untuk pemenuhan

kebutuhan masyarakat. Perdagangan bebas adalah konsep ekonomi yang mengacu

kepada penjualan produk antar negara tanpa pajak ekspor impor atau hambatan

perdagangan lainnya.3

AFTA merupakan wujud dari kesepakatan negara-negara ASEAN untuk

membentuk suatu kawasan bebas perdagangan dalam rangka meningkatkan daya

saing ekonomi kawasan regional ASEAN dengan menjadikan ASEAN sebagai

basis produksi dunia serta menciptakan pasar regional bagi 500 juta penduduknya.

AFTA adalah kawasan perdagangan bebas ASEAN dimana tidak ada hambatan tarif

bea masuk 0-5%) maupun hambatan non tarif bagi negara-negara anggota ASEAN.4

2ibid, h.1 3Lusy Shintya Devi, Perdagangan Bebas,

Http://Ishintya.Blogspot.Co.Id/2012/03/Makalah-Tentang-Perdagangan-Bebas.Html?M=, (Diakses

Pada Tanggal 23 November 2016), h. 3 4Destya Purwaning Tias, Strategi Menghadapi Perdagangan Bebas (Acfta),

Http://Destyapurwaningtyas.Blogspot.Co.Id/2010/03/Strategi-Menghadapi-

Perdagangan.Html?M=, (Diakses Pada Tanggal 23 November 2016)

Page 15: PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTASEKONOMI …

3

Bila berbicara mengenai kawasan perdagangan ASEAN atau yang lebih

dikenal sebagai AFTA, sesungguhnya bila membicarakan 2 aspek dalam masalah

hubungan internasional, khususnya dalam bidang ekonomi-politik. Aspek yang

pertama adalah aspek regionalisme. Ini karena obyek yangdibahas adalah ASEAN,

yang merupakan organisasi regional negara-negara di kawasan Asia Tenggara.

Sedangkan Aspek yang kedua adalah Aspek liberalisasi perdagangan. Ini karena

apa yang dibahas dalam AFTA ini sesungguhnya adalah bagian dari upaya

penciptaan kawasan perdagangan bebas, yang memungkinkan masing-masing

negara untuk berdagang dengan negara lainnya secara bebas, tanpa dikenai

hambatan tarif maupun non-tarif.5

Kehidupan perekonomian atau sistem ekonomi di indonesia tidak terlepas

dari pembentukan RI yang tercantum dalam pancasila dan UUD 1945. Sistem

ekonomi indonesia yang termasuk sistem ekonomi campuran itu disesuaikan

terutama dengan UUD 1945 sebelum diamandemen tahun 2000, yakni sistem

ekonomi pancasila dan ekonomi dengan menitipberatkan pada koperasi pada masa

orde lama hingga kini masih berkembang, dalam masa pemerintahan indonesia baru

tahun 1999 setelah berjalannya masa reformasi muncul pula istilah ekonomi

kerakyatan.6 Sistem ekonomi pada masa orde lama soekarno sangat membenci

dasar-dasar pemikiran barat, termasuk sistem ekonomi liberal/ kapitalismenya.

Soekarno menganggap sistem kapitalisme selama penjajahan belanda telah benar-

benar menyengsarakan rakyat indonesia sehingga aliran ini harus dibenci dan diusir

5 Haka Avesina Asykur,Strategi Kebijakan Perdagangan Luar Negeri Indonesia Dan

Inflementasi, Universitas FISIP UI Indonesia, 2010, h.1-2. 6 Tulus T.H. Tambunan, Perekonomian Indonesia (Cet. I: Bojongkerta: Ghalia Indonesia

2009), h.7-8

Page 16: PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTASEKONOMI …

4

di indonesia. Dalam praktiknya soekarno menerapkan sistem ekonomi komando

atau sistem sosialisme seperti yang diterapkan di negara-negara beraliran komunis

seperti rusia, eropa timur, dan china. Perekonomian indonesia tidak berjalan mulus,

bahkan sangat buruk yang juga disebabkan oleh terjadinya beberapa pemberontakan

di sejumlah daerah, termasuk di sumatra dan sulawesi, pada dekade 1950-an yang

nyaris meruntuhkan sendi-sendi ekonomi indonesia.7 Sistem ekonomi pada masa

orde baru hingga sekarang yaitu sistem ekonomi berubah total, paradigma

pembangunan ekonomi mengarah pada penerapan sistem ekonomi pasar bebas

(demokrasi ekonomi) dan politik ekonomi diarahkan pada upaya-upaya dan cara-

cara menggerakkan kembali roda ekonomi.8

AFTA adalah bentuk dari kerjasama perdagangan dan ekonomi wilayah

ASEAN yang berupa kesepakatan untuk menciptakan situasi perdagangan yang

seimbang dan adil melalui penurunan tarif barang perdagangan dimana tidak ada

hambatan tarif maupun non tarif bagi negara-negara ASEAN. Tujuan AFTA adalah

meningkatkan daya saing ekonomi negara-negara ASEAN dengan menjadikan

ASEAN sebagai basis produksi pasar dunia.Kerjasama AFTA bagi Indonesia

adalah untuk kegiatan ekspor komoditas pertanian yang selama ini dihasilkan dan

sekaligus menjadi tantangan untuk menghasilkan komoditas yang konpetitif di

pasar regional AFTA. NAFTA merupakan organisasi yang menjadikan kemudahan

bagi negara-negara pesertanya dibidang ekonomi, mulai dari diberikaannya

pembebasan tarif bea masuk bagi komoditi tertentu hingga adanya perlakuan adil

7 Ibid, h.10 8 Ibid, h.13

Page 17: PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTASEKONOMI …

5

terhadap penanaman modal asing yang akan menanamkan modalnya di negara

peserta. NAFTA menghilangkan semua-semua batas non tarif bagi perdagangan

sektor pertanian antara Amerika dan meksiko.9

AFTA dicanangkan dengan instrument CEPT, yang diperkenalkan pada

januari 1993. ASEAN pada 2002, mengemukakan bahwa komitmen utama dibawah

CEPT-AFTA hingga saat ini meliputi 4 program yaitu: pertama, program

pengurangan tingkat tarif yang secara efektif sama di antara negara-negara ASEAN

hingga mencapai 0-5 persen. Kedua, penghapusan hambatan-hambatan kuantitatif

(quantitative restrictions) dan hambatan-hambatan non-tarif (non-tarif barriers).

Ketiga, mendorong kerjasama untuk mengembangkan fasilitasi perdagangan

terutama di bidang bea masuk serta standar dan kualitas. Ke empat, penetapan

kandungan lokal sebesar 40 persen.10

Pentingnya pasar dalam Islam tidak terlepas dari fungsi pasar sebagai wadah

bagi berlangsungnya kegiatan jual beli. Pasar itu sendiri memiliki fungsi penting

mengingat, jual beli merupakan salah satu aktivitas perekonomian yang

terakreditasi dalam Islam. Pentingnya jual beli sebagai salah satu sendi

perekonomian bahwa Allah menghalakan jual beli dan mengharamkan riba.Jual beli

sebagai sarana tolong menolong antara sesama manusia mempunyai landasan dalam

Islam.11

9Andriadithya, Indonesia Dan AFTA,

Https://Andriaditya.Wordpress.Com/2007/06/21/Indonesia-Dan-Afta/ (Diakses Pada Tanggal 23

November 2016), h.1

10Ibid, h. 4.

11M. Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi Dalam Islam, (Cet. II; Jakarta: Raja Grafindo

Persada, 2003), h.155

Page 18: PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTASEKONOMI …

6

Peranan ekonomi Islam dalam mengatur mekanisme kegiatan pasar pada

saat ini merupakan faktor yang sangat penting. Bagi majunya dan berkembangnya

perekonomian dunia pada umumnya dan khususnya bagi bangsa Indonesia, yang

sekarang ini laju perekonomiannya masih cukup lambat, setelah krisis moneter

singgah di negara ini. Dua paham ekonomi yang selama ini menjadi acuan dan

barometer dunia yaitu, ekonomi kapitalis dan ekonomi sosialis ternyata tidak dapat

mengatur mekanisme kegiatan pasar saat ini yang serba tidak menentu dan tidak

jelas, malah semakin memperparah keadaan.

Ekonomi Islam lahir semenjak diturunkannya wahyu Allah (Ayat-ayat suci

Alquran) melalui Rasulnya yaitu Nabi Muhammad saw. Alquran sebagai pedoman

hidup yang konferenshif, yang termasuk mengatur di dalamnya berkehidupan

muamalah terutama, dibidang ekonomi. Allah swt mewahyukan Agama Islam ini

ditanah yang memiliki ekonomi yang tinggi yaitu kepada Bangsa Arab.

Bangsa Arab adalah merupakan suatu bangsa yang Peradaban kegiatan

berekonominya sudah maju dan sudah berkembang pesat dibandingkan dengan

Bangsa-bangsa di dunia lainnya. Bangsa Arab sudah berpengalaman selama tak

kurang dari ratusan tahun dalam kegiatan berekonomi.12

Islam memacu umatnya untuk melakukan berbagai kegiatan untuk

meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial, salah satunya adalah kegiatan

berdagang. Berdagang adalah aktivitas yang paling umum yang dilakukan di dalam

pasar. Pasar memainkan peranan yang sangat penting dalam sistem perekonomian.

12Slamet Wiharto, Mekanisme Pasar Menurut Ekonomi Islam, Http://Slamet-

Wiharto.Blogspot.Com/2008/09 /Mekanisme-Pasar-Menurut-Ekonomi-Islam.Html), h.1

Page 19: PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTASEKONOMI …

7

Pasar memiliki fungsi strategis, sebagai sebuah wadah bertemunya para produsen

(penjual) dan konsumen (pembeli) dalam kegiatan perdagangan. Kedua pihak

tersebut akan saling memengaruhi dan menentukan harga. Kesepakatan keduanya

dalam menentukan harga, haruslah saling memuaskan satu sama lain dan saling

ridha. Pencapaian terhadap kepuasan sebagaimana tersebut tentunya haruslah dip

proses dan ditindak lanjuti secara berkesinambungan, dan masing-masing pihak

hendaknya mengetahui dengan jelas apa dan bagaimana keputusan yang harus

diambil dalam pemenuhan kepuasan ekonomi tersebut.13

Islam memiliki rambu-rambu dan aturan main yang dapat diterapkan dipasar

dalam upaya menegakkan kepentingan semua pihak, rambu dan aturan tersebut

terdapat dalam Alquran dan Hadis. Seperti dalam QS.Al-Furqan/ 25:7 yaitu,

�ـ ��� لیه مD وقالوا مال ه� �GHزل ا عام ویمشي في ��LMسواق لولا سول یUكل ��لط� ذا ��لر�

٧ف7كون معهۥ نذYرا

Terjemahnya:

dan mereka berkata: "Mengapa Rasul itu memakan makanan dan

berjalan di pasar-pasar? mengapa tidak diturunkan kepadanya

seorang Malaikat agar Malaikat itu memberikan peringatan

bersama- sama dengan dia, 14

QS. Al-Furqan/25 :20 yaitu,

م لیUكلون ��لط�عام ویمشون في ��LMسواق وج نه�� ا لا�

�نا بعضكم لبعض عل وما �Lرسلنا قDd من ��لمرسلين اصيرا �ك ب ون وكان رب صبر ٢٠فoنة �Lت

��� Terjemahnya:

13M. Syaifuddin Zuhri, Adi Warman A. Karim Tentang Mekanisme Pasar Islami: Studi

Hukum Islam, Skripsi Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2010, h.2-3. 14 Departemen Agama RI, Al-Quran Dan Terjemahnya, (Semarang: Pt. Karya Toha Putra,

2009) h. 287

Page 20: PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTASEKONOMI …

8

Dan Kami tidak mengutus Rasul-rasul sebelummu, melainkan

mereka sungguh memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar.

dan Kamijadikan sebahagian kamu cobaan bagi sebahagian yang

lain. maukah kamu bersabar?; dan adalah Tuhanmu Maha

melihat.15

Islam adalah agama universal yang mengatur seluruh dimensi kehidupan

umatnya baik dunia maupun akhirat. Islam sudah mengatur dalam masalah ekonomi

semenjak Islam itu diturunkan melalui nabi Muhammad saw. karena rujukan utama

pemikiran ekonomi Islam Alquran dan hadis. Termasuk didalamnya adalah masalah

pasar. Pasar mendapat kedudukan yang penting dalam ekonomi Islam. Rasulullah

saw menghargai harga yang dibentuk oleh pasar sebagai harga yang setara. Beliau

menolak adanya intervensi pasar yang wajar. Tetapi pasar disini mengharuskan

adanya moralitas, antara lain; persaingan yang sehat (fair play), kejujuran

(honestay), keterbukaan (transparency), dan keadilan (justice). Jika nilai-nilai ini

telah ditegakkan tidak ada alasan untuk menolak harga pasar.16

Penghargaan ajaran Islam terhadap mekanisme pasar dari ketentuan Allah

bahwa perniagaan harus dilakukan secara baik dengan rasa suka sama suka

(antaradin minkum). Dalam QS. An-Nisa'/4 :29 dinyatakan:

Yن ءام�وا لا تUكلوqا �Lم �s�� ا LUيه� �uا یqلوoولا تق �كم رة عن yراض م �ـ �Lن yكون تج لا��طل ا �uلب

� Uكم ب�لكم ب| و� كان �كم رحيما ن� ��)� �

ا L�٢٩نفسكم

Terjemahnya:

Hai orang-orang beriman, janganlah kamu saling memakan harta

sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan

perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di antara kamu17

15Ibid, h. 28 16M. Syaifuddin Zuhri, Adi Warman A. Karim Tentang Mekanisme Pasar Islami, h. 4

17Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, h. 65

Page 21: PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTASEKONOMI …

9

Rasulullah saw. sangat menghargai harga yang dibentuk oleh mekanisme

pasar sebagai harga yang adil. Beliau menolak adanya intervensi harga seandainya

perubahan harga terjadi karena mekanisme pasar yang wajar yaitu hanya karena

pergeseran permintaan dan penawaran. Namun, pasar disini mengharuskan adanya

moralitas dalam kegiatan ekonominya, antara lain persaingan yang sehat dan adil,

kejujuran, keterbukaan, dan keadilan. Jika nilai ini telah ditegakkan, maka tidak ada

alasan dalam ekonomi Islam untuk menolak harga yang terbentuk oleh mekanisme

di pasar.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, maka

yang akan menjadi rumusan masalah yang akan dikemukakan dalam penelitian ini

adalah:

1. Bagaimanakah perbandingan mekanisme pasar kapitalis, sosialis, dan

ekonomi Islam?

2. Bagaimana sistem mekanisme pasar dalam AFTA/MEA?

3. Bagaimana pandangan ekonomi Islam terhadap sistem pasar AFTA/MEA?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian pada hakekatnya mengungkapkan, apa yang hendak

dicapai oleh peneliti. Maka penulis mempunyai tujuan penelitian sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bagaimana perbandingan mekanisme pasar kapitalis,

sosialis, dan ekonomi Islam.

2. Untuk mengetahui sistem mekanisme pasar dalam AFTA/MEA.

Page 22: PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTASEKONOMI …

10

3. Untuk mengetahui bagaimana pandangan Islam terhadap sistem pasar

AFTA/MEA.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat di ambil dari penelitian ini adalah:

1. Manfaat Teoritis

a. Secara teoritis penelitian ini akan mengkaji untuk menambah wawasan

penulis mengenai mekanisme pasar dalam perspektif ekonomi Islam.

b. Untuk memberikan konstribusi bagi ilmu ekonomi khusus tentang

mekanisme pasar dalam perspektif ekonomi Islam.

c. Untuk membuat kebijakan dalam bidang ekonomi, dalam hal ini

mengenai mekanisme pasar AFTA/MEA dalam perspektif ekonomi Islam.

2. Manfaat Praktis, yaitu

Secara praktis penelitian ini Memberikan kemanfaatan kepada pelaku

pembisnis.

E. Definisi Operasional

Untuk memudahkan dan memberikan arah yang jelas bagi peneliti dengan

pembaca dalam melakukan penelitian ini, maka berikut ini diuraikan definisi

operasional dari setiap variabel yang dilibatkan dalam penelitian sebagai berikut:

1. Pasar

Pasar adalah sebuah mekanisme pertukaran barang dan jasa yang alamiah dan

telah berlangsung sejak peradaban awal manusia. Islam menempatkan pasar pada

kedudukan yang penting dalam perekonomian. Praktik ekonomi pada masa

Rasulullah dan Khulafaurrasyidin menunjukkan adanya peranan pasar yang besar.

Page 23: PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTASEKONOMI …

11

Rasulullah sangat menghargai harga yang dibentuk oleh pasar sebagai harga yang

adil. Beliau menolak adanya suatu price intervention seandainya perubahan harga

terjadi karena mekanisme pasar yang wajar. Namun, pasar di sini mengharuskan

adanya moralitas, antara lain: persaingan yang sehat (fair play), kejujuran (honesty),

keterbukaan (transparency) dan keadilan (justice). Jika nilai-nilai ini telah

ditegakkan, maka tidak ada alasan untuk menolak harga pasar.18

2. Ekonomi Islam

Perkataan ekonomi berasal dari bahasa Yunani, yaitu oicos dan nomos. Oicos

berarti rumah dan nomos yang berarti aturan. Jadi ekonomi ialah aturan-aturan

untuk menyelenggarakan kebutuhan hidup manusia dalam rumah tangga, baik

dalam rumah tangga rakyat maupun dalam rumah tangga negara.19Islam adalah

secara umum agama sering dimaksudkan sebagai sistem kepercayaan, ibadah,

perilaku, dan lain-lain yang di dalamnya terkandung aturan (kode etik) dan filosofi,

tetapi Islam dengan definisi tersebut juga merupakan tatanan sosial dan sekaligus

kode kehidupan yang lengkap.20

F. Metode penelitian

1. Pendekatan dan jenis penelitian

Dalam penelitian ini di gunakan jenis penelitian kepustakaan atau penelitian

yang berorientasi pada kajian buku, hingga nantinya ilmu yang dihasilkan bersifat

18 P3EI, Ekonomi Islam, (Ed.1; Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2008), h. 343. 19Abdullah Zaky Al Kaaf, Ekonomi Dalam Perspektif Islam, (Cet.1; Bandung: Pustaka

Setia, 2002), h. 18. 20Muhammad A. Al-Buraey, Islam Landasan Alternatif Administrasi Pembangunan,

(Cet.1; Jakarta: CV Rajawali, 1986), h. 48.

Page 24: PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTASEKONOMI …

12

objektif dan empiris karena data yang didapatkan lebih lengkap, lebih mendalam

kredibel, dan bermakna sehingga tujuan penelitian dapat dicapai.

2. Sumber data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.

Data sekunder adalah data yang di peroleh secara tidak lansung melalui publikasi

dan informasi. Data sekunder dalam penelitian ini adalah buku dan internet.

3. Instrument penelitian

Oleh karena sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah bahan

pustaka maka instrumen pengumpulan datanya adalah dengan cara membaca,

mempelajari serta menelaah sumber kepustakaan dari buku yang memiliki relevansi

dengan penelitian, kemudian disimpulkan.

4. Metode pengumpulan data

Dalam pengumpulan data penulis menggunakan metode library research

atau penelitian pustaka yaitu membaca dan menelaah buku-buku dan beberapa

literature lainnya yang ada kaitannya dengan judul yang diangkat.

5. Metode pengolahan data

Setelah mengumpulkan data melalui library research data diolah secara

kualitatif, yakni mengolah data yang bersifat ide-ide, gagasan-gagasan.

6. Analisa data

Analisa data dapat diartikan sebagai berikut:

Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis ini yaitu menganalisis ini

referensi-referensi berupa buku, skripsi, internet, peneliti terdahulu, maupun dari

Page 25: PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTASEKONOMI …

13

dokumentasi pendukung lain yang mendukung peneliti, kemudian mengambil

mengambil kesimpulan secara induktif, deduktif, dan komparatif.

a. Induktif, yaitu suatu metode bertolak dari pengetahuan yang bersifat

khusus, kemudian menarik kesimpulan yang bersifat umum.

b. Deduktif, yaitu analisa yang bertitik tolak dari fakta yang bersifat umum,

kemudian menarik kesimpulan yang bersifat khusus.

c. Konfaratif, yaitu membandingkan teori dengan prakteknya.

G. Penelitian Terdahulu Yang Relevan

Berdasarkan hasil penelusuran yang dilakukan berikut dikemukakan

beberapa penelitian terdahulu yang relevan, yaitu:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Euis Amalia dengan judul: Mekanisme Pasar

Dan Kebijakan Penetapan Harga Adil Dalam Perspektif Ekonomi Islam. Yang

menyatakan bahwa mekanisme pasar dan penetapan harga perlu diatur untuk

menegakkan keseimbangan pasar dan keadilan ekonomi dengan

mempertimbangkan kepentingan para pihak yang terlibat di pasar. Harga wajar dan

adil (fair price) adalah harga yang diperoleh berdasarkan kekuatan penawaran

(supply) dan permintaan (demand). Manakala terjadi tindakan-tindakan yang

bersifat zhulm sehingga terjadi distorsi pasar atau harga tidak berada pada titik

keseimbangannya, permerintah sangat berperan untuk mengambil kebijakan berupa

penetapan harga dan melihat faktor-faktor penyebab terjadinya distorsi tersebut dan

mengembalikan harga pada titik keseimbangan semula.21

21 Euis Amalia, Mekanisme Pasar Dan Kebijakan Penetapan Harga Adil Dalam Perspektif

Ekonomi Islam, (Skripsi Universitas Islam Negeri Jakarta, 2012), h.1

Page 26: PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTASEKONOMI …

14

2. Penelitian yang dilakukan oleh M.Arif Hakim dengan judul: Peran

Pemerintah Dalam Mengawasi Mekanisme Pasar Dalam Perspektif Islam. Yang

menyatakan bahwa negara memiliki peran untuk mengatur dan mengawasi

ekonomi, memastikan kompetisi di pasar berlangsung sempurna, informasi yang

merata dan keadilan ekonomi. Dengan menggunakan pendekatan sejarah, dapat

diketahui bahwa konsep tentang mekanisme pasar sudah ada sejak zaman rasulullah

saw berdasarkan riwayat hadith. Pada masa selanjutnya, para ulama muslim juga

memberikan kontribusi pemikiran tentang mekanisme pasar secara konferenshif,

seperti Abu yusuf, Yahya bin umar, Al-ghazali, Ibnu taymiyah, dan Ibnu khaldun.

Konsep tentang supply and demand dalam ekonomi Islam, menjadi salah satu faktor

penentu harga. Dalam hal terjadi distorsi pasar, maka pemerintah boleh melakukan

intervensi.22

3. Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad dengan judul: Tinjauan Sejarah

Mekanisme Pasar Dalam Islam. Yang menyatakan bahwa pembahasan mengenai

mekanisme pasar dan harga telah ada sejak abad ke delapan, Ibn Taimiyah dan Ibn

Khaldun dilahirkan pada zaman kemunduran dunia Islam dalam hal ilmu

pengetahuan dan kebudayaan.23

4. Penelitian yang dilakukan oleh Arif Wahyudi dengan judul: Telah Kritis

Pemikiran Ekonomi Islam Terhadap Mekanisme Pasar Dalam Konteks Ekonomi

Islam Kekinian. Yang menyatakan bahwa pasar adalah tempat untuk beraktifitas

ekonomi dimana kegiatan ekonomi berlangsung secara alamiah sehingga aturan

22M.Arif Hakim, Peran Pemerintah Dalam Mengawasi Mekanisme Pasar Dalam

Perspektif Islam. (Skripsi Stain Kudus Jawa Tengah Indonesia, 2015), h.19 23 Muhammad, Tinjauan Sejarah Mekanisme Pasar Dalam Islam, (Skripsi Sekolah Tinggi

Ekonomi Islam (STEI) Yogyakarta, 2013), h. 87

Page 27: PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTASEKONOMI …

15

mainnya pun terjadi secara alamiah. Sehingga menurut ekonomi Islam mekanisme

pasar dapat terjadi secara alamiah dari sisi penawaran dan permintaan sebagaimana

mestinya. Selanjutnya dalam hal mekanisme pasar perspektif ekonomi Islam pada

prinsipnya adalah menolak adanya price intervention seandainya perubahan harga

terjadi karena mekanisme pasar yang wajar. Namun, pasar di sini mengharuskan

adanya moralitas, antara lain: persaingan yang sehat, kejujuran, keterbukaan, dan

keadilan. Jika nilai-nilai ini telah ditegakkan, maka tidak ada alasan untuk menolak

harga pasar. dan jika terjadi penyimpangan maka kewajiban negara untuk

mengaturnya demi kemaslahatan umat.24

24Arif Wahyudi, Telah Kritis Pemikiran Ekonomi Islam Terhadap Mekanisme Pasar Dalam

Konteks Ekonomi Islam Kekinian, (Skripsi Muhammadiyah Tulungagung 2014), h.53

Page 28: PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTASEKONOMI …

16

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka

1.) Mekanisme Pasar Dalam Ekonomi Islam

Pasar adalah sebuah mekanisme yang dapat mempertemukan pihak penjual

dan pembeli untuk melakukan transaksi atas barang dan jasa, baik dalam bentuk

produksi maupun penentuan harga. Syarat utama terbentuknya pasar adalah adanya

pertemuan antara pihak penjual dan pembeli baik dalam satu tempat ataupun dalam

tempat yang berbeda. Dalam sistem kapitalisme, pasar mempunyai peran yang

utama dalam menggerakkan roda kehidupan ekonomi.25

Mekanisme pasar adalah cara bekerja suatu pasar berdasarkan pada sistem

pasar yang ada. Dan sistem pasar yang kita kenal saat ini adalah sistem pasar yang

bebas yang biasa menggunakan prinsip lasses faire et laissez le monde va de lui

meme “biarkan ia berbuat dan biarkan ia berjalan, dunia akan mengurus diri

sendiri”. Maksudnya, biarkan sajalah perekonomian berjalan dengan wajar tanpa

adanya campur tangan pemerintah, nanti akan ada suatu tangan tak terlihat (invisible

hands) yang akan membawa perekonomian tersebut ke arah equilibrium.26

Ekonomi Islam adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang berupaya untuk

memandang, menganalisis, dan akhirnya menyelesaikan permasalahan-

permasalahan ekonomi dengan cara-cara yang Islami.Yang dimaksudkan dengan

25 Said Sa’ad Marthon, Ekonomi Islam Di Tengah Krisis Ekonomi Global, (Cet.111;

Jakarta: Zikrul Hakim, 2007), h. 85. 26 Adiwarman A. Karim, Ekonomi Mikro Islam, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada) h.145.

Page 29: PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTASEKONOMI …

17

cara-cara Islami di sini adalah cara-cara yang didasarkan atas ajaran agama Islam,

yaitu Alquran dan Sunnah Nabi.27

Pasar dalam konsep ajaran agama Islam akan tercermin prinsip syariah

dalam bentuk nilai-nilai yang secara umum dapat di bagi dalam dua perspektif yaitu:

makro dan mikro. Nilai syariah dalam perspektif mikro menekankan aspek

konfetensi, propesionalisme, dan sikap amanah. Sedangkan perspektif makro, nilai-

nilai syariah menekankan aspek distribusi, pelarangan riba, dan kegiatan ekonomi

yang tidak memberikan manfaat secara nyata kepada sistem perekonomian. Jadi,

dapat dilihat secara jelas manfaat sistem perekonomian Islam dalam pasar yang

ditujukan tidak hanya kepada warga masyarakat Islam, melainkan kepada seluruh

umat manusia.28 Adapun ayat Alquran yang menjelaskan mengenai riba yaitu

firman Allah Swt. Qs. Al-Baqarah (2): 275 yang berbunyi:

�� � ذ� ن من ��لمس �ـ یط ��ي یتخب�طه ��لش �s�� لا� � یقوم�Yن یUكلون ��لربوا لا یقومون ا �s�� م بLUنه�

م ��لربوا فمن �اءهۥ ��لبیع وحر� �ما ��لبیع م�ل ��لربوا وL��ل� ��)� ن�ا ا qهۦ ف قالو ب ن ر� ۥ ما موعظة م �Gته�ى ف� U

ون � �ـ لن�ار هم فيها �ب �� �ـ ئك �Lصح �ـ ومن �اد فHUول لى ��)�

� ٢٧٥سلف وL�مرهۥ ا

Terjemahnya:

orang-orang yang Makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri

melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran

(tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah

disebabkan mereka berkata (berpendapat), Sesungguhnya jual beli itu

sama dengan riba, Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan

mengharamkan riba. orang-orang yang telah sampai kepadanya

larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba),

Maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang

larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. orang yang kembali

27P3EI, Ekonomi Islam, h.17 28Ain Rahmi, Mekanisme Pasar Dalam Islam, IAIN PONTIANAK, (Jurnal Ekonomi

Bisnis Dan Kewirausahaan 2015, Vol. 4, No. 2), h.179

Page 30: PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTASEKONOMI …

18

(mengambil riba), Maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka;

mereka kekal di dalamnya.29

2. Ekonomi Pasar Pada Masa Rasulullah

Perekonomian masyarakat muslim pada masa Rasulullah saw adalah

perekonomian yang menjunjung tinggi mekanisme pasar. Bahkan, hingga periode

awal masa kerasulannya. Muhammad saw sendiri adalah salah seorang pelaku pasar

yang aktif, dan kemudian tetap menjadi pengawas pasar yang cermat hingga akhir

hayatnya. Muhammad telah memulai pengalaman dagangnya sejak berusia 7 tahun,

yaitu ketika diajak oleh pamannya Abu Thalib berdagang ke negeri Syam.

Kemudian sejalan dengan usianya yang semakin dewasa Rasulullah kembali sering

berdagang, baik dengan cara berdagang dengan modal sendiri ataupun bermitra

dengan orang lain. Kemitraan, baik dengan mudharabah atau musyarakah,

merupakan sesuatu yang banyak dilakukan oleh masyarakat Arab pada waktu itu.

Salah satu mitranya yang terbesar adalah khadijah, yang kemudian menjadi istrinya.

Berkali-kali Muhammad terlibat urusan dagang ke luar negeri (Syam, Syria,

Yaman, dan lain-lain) dengan membawa modal dari khadijah. Setelah menjadi

suami khadijah pun Muhammad juga tetap aktif berbisnis, termasuk berdagang di

pasar-pasar lokal sekitar kota mekkah.

Muhammad adalah pedagang yang profesional dan jujur, sehingga ia

mendapat julukan al-amin’ (yang terpercaya) oleh masyarakat Arab.Setelah

menjadi rasul, Muhammad memang tidak lagi menjadi pelaku bisnis secara aktif

karena situasi dan kondisinya yang tidak memungkinkan. Pada saat awal

perkembangan Islam di Mekkah Rasulullah saw dan masyarakat muslim mendapat

29 Departemen Agama RI, Al-Quran Dan Terjemahannya, h.47

Page 31: PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTASEKONOMI …

19

tantangan dan tekanan yang berat dari masyarakat Mekkah (terutama suku Qurays,

suku Rasulullah saw sendiri) sendiri. Untuk itulah maka kegiatan utama Rasulullah

saw adalah berjuang mempertahankan diri, berdakwah dan terus berdakwah. Akan,

tetapi perhatian beliau terhadap aktifitas bisnis (mu’amalah) tidaklah berkurang,

sejalan dengan makin lengkapnya ajaran Islam. Ketika masyarakat muslim telah

ber-hijrah (bermigrasi) ke Medinah, peran Rasulullah banyak bergeser menjadi

pengawas pasar atau almuhtasib. Beliau mengawasi jalannya mekanisme pasar di

Medinah dan sekitarnya agar tetap dapat berlangsung secara Islami.

Rasulullah saw sangat menghargai harga yang terjadi karena mekanisme

pasar yang bebas dan menyuruh masyarakatnya mematuhi harga pasar ini. Beliau

juga menolak untuk membuat kebijakan penetapan harga manakala tingkat harga di

Medinah pada saat itu tiba-tiba naik. Sepanjang kenaikan terjadi karena kekuatan

permintaan dan penawaran yang murni, yang tidak dibarengi dengan dorongan-

dorongan monopolistik dan monopsonistik, maka tidak ada alasan untuk tidak

menghormati harga pasar.30

3. Mekanisme pasar menurut para ulama.

a. Mekanisme Pasar Menurut Abu Yusuf (731-798 M)

Pemikiran Abu Yusuf tentang pasar dapat dijumpai dalam bukunya Al-

Kharaj.Selain membahas prinsip-prinsip perpajakan dan anggaran negara yang

menjadi pedoman Kekhalifahan Harun Al-Rasyid di Baghdad, buku ini juga

membicarakan beberapa prinsip dasar mekanisme pasar. Ia telah menyimpulkan

30 M.B. Hendrie Anto, Pengantar Ekonomika Mikro Islam, (Cet.1, ed.1; Yogyakarta:

Ekonisia, 2003), h.268-270.

Page 32: PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTASEKONOMI …

20

bekerjanya hukum permintaan dan penawaran pasar dalam menentukan tingkat

harga, meskipun kata permintaan dan penawaran ini tidak ia katakan secara

eksplisit.

Masyarakat luas pada masa itu memahami bahwa harga suatu barang hanya

ditentukan oleh jumlah penawarannya saja. Dengan kata lain, bila hanya tersedia

sedikit barang, maka harga akan mahal, sebaliknya jika tersedia banyak barang,

maka harga akan murah. Mengenai hal ini Abu Yusuf dalam Kitab Al-Kharaj

mengatakan, “Tidak ada batasan tertentu tentang murah dan mahal yang dapat

dipastikan. Hal tersebut ada yang mengaturnya. Prinsipnya tidak bisa diketahui,

Murah bukan karena melimpahnya makanan, demikian juga mahal bukan karena

kelangkaan makanan. Murah dan mahal merupakan ketentuan Allah (sunnatullah).

Kadang-kadang makanan sangat sedikit, tetapi harganya murah.”Pernyataan ini

secara implisit bahwa harga bukan hanya ditentukan oleh penawaran saja, tetapi

juga permintaan terhadap barang tersebut. Bahkan, Abu Yusuf mengindikasikan

adanya variabel-variabel lain yang juga turut memengaruhi harga, misalnya jumlah

uang beredar di negara itu, penimbuhan atau penahanan suatu barang, atau lainnya.

Pada dasarnya pemikiran Abu Yusuf ini merupakan hasil observasinya terhadap

fakta empiris saat itu, di mana sering kali terjadi melimpahnya barang ternyata

diikuti dengan tingginya tingkat harga, sementara kelangkaan barang diikuti dengan

harga yang rendah.31

b. Evolusi Pasar Menurut Al-Ghazali (1058-1111 M)

31P3EI, Ekonomi Islam, h. 304

Page 33: PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTASEKONOMI …

21

Al-Ihya ‘Ulumuddin karya Al-Ghazali juga banyak membahas topik-topik

ekonomi, termasuk pasar. Penjelasan tentang proses terbentuknya suatu pasar ia

menyatakan, “Dapat saja petani hidup di mana alat-alat pertanian tidak tersedia.

Sebaliknya, pandai besi dan tukang kayu hidup di mana lahan pertanian tidak ada.

Namun, secara alami mereka akan saling memenuhi kebutuhan masing-masing.

Dapat saja terjadi tukang kayu membutuhkan makanan, tetapi petani tidak

membutuhkan alat-alat tersebut. Keadaan ini menimbulkan masalah. Oleh karena

itu, secara alami pula orang akan terdorong untuk menyediakan tempat

penyimpanan alat-alat di satu pihak, dan penyimpanan hasil pertanian di pihak lain.

Tempat inilah yang kemudian didatangi pembeli sesuai kebutuhannya masing-

masing sehingga terbentuklah pasar. Petani, tukang kayu, dan pandai besi yang

tidak dapat langsung melakukan barter juga terdorong pergi ke pasar ini. Bila di

pasar juga tidak ditemukan orang yang mau melakukan barter, maka ia akan

menjual kepada pedagang dengan harga yang relatif murah, untuk kemudian

disimpan sebagai persediaan. Pedagang kemudian menjualnya dengan suatu tingkat

keuntungan. Hal ini berlaku untuk setiap jenis barang.32

Dari peryataan tersebut, Al-Ghazali menyadari kesulitan yang timbul akibat

sistem barter yang dalam istilah ekonomi modern disebut double coincidence, dan

karena itu diperlukan suatu pasar. Selanjutnya, ia juga memperkirakan kejadian ini

akan berlanjut dalam skala yang lebih luas, mencakup banyak daerah atau negara.

Kemudian masing-masing daerah atau negara akan berspesialisasi menurut

keunggulannya masing-masing, serta melakukan pembagian kerja di antara mereka.

32Ibid, h.305-306

Page 34: PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTASEKONOMI …

22

Kesimpulan ini jelas tersirat dari pernyataannya, “selanjutnya praktik-praktik ini

terjadi di berbagai kota dan negara. Orang-orang melakukan perjalanan ke berbagai

tempat untuk mendapatkan alat-alat, makanan, dan membawanya ke tempat lain.

Urusan ekonomi orang akhirnya diorganisasikan ke kota-kota, di mana tidak

seluruh makanan dibutuhkan. Keadaan inilah yang pada gilirannya menimbulkan

kebutuhan alat transportasi. Terciptalah kelas pedagang regional dalam masyarakat.

Motifnya tentu saja mencari keuntungan. Para pedangang ini bekerja keras

memenuhi kebutuhan orang lain dan mendapat keuntungan dan makan oleh orang

lain juga.”

Al-Ghazali tidak menolak kenyataan bahwa mencari keuntungan merupakan

motif utama dalam perdagangan. Namun, ia memberikan banyak penekanan kepada

etika dalam bisnis, di mana etika ini diturunkan dari nilai-nilai Islam. Keuntungan

yang sesungguhnya adalah keuntungan yang akan diperoleh di akhirat kelak. Ia juga

menyarankan adanya peran pemerintah dalam menjalankan keamanan jalur

perdagangan demi kelancaran perdagangan dan pertumbuhan ekonomi.

Yang lebih menarik, konsep yang sekarang kita sebut elastisitas permintaan

ternyata telah dipahami oleh Al-Ghazali. Hal ini tampak jelas dari perkataannya

bahwa mengurangi margin keuntungan dengan menjual harga yang lebih murah

akan meningkatkan keuntungan. Dalam buku-buku teks ekonomi konvensional

didapati penjelasan bahwa barang-barang kebutuhan pokok, misalnya makanan,

memiliki kurva permintaan yang inelastis. Al-Ghazali telah menyadari hal ini

sehingga ia menyarankan agar penjualan barang pokok tidak dibebani keuntungan

yang besar agar tidak terlalu membebani masyarakat. Ia mengatakan, “karena

Page 35: PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTASEKONOMI …

23

makanan adalah kebutuhan pokok, perdagangan makanan harus seminimal

mungkin didorong oleh motif mencari keuntungan untuk menghindari eksploitasi

melalui pengenaan harga yang tinggi dan keuntungan yang besar. Keuntungan

semacam ini seyogianya dicari dari barang-barang yang bukan merupakan

kebutuhan pokok.33

c. Mekanisme Pasar Menurut Ibnu Taimiyah (1263-1328 M)

Jika dibandingkan dengan Al-Ghazali, Abu Yusuf dan Ibnu Khaldun maka

Ibnu Taimiyah merupakan sarjana muslim yang paling banyak dan mendalam

membahas mekanisme pasar. Pandangannya tentang bekerjanya mekanisme pasar

tersebar dalam dua bukunya yang pertama, yaitu al Hisbah fiil Islam dan Majmu’

Fatawa, yang sangat terkenal. Ulama besar ini telah menjelaskan dengan gamblang

bekerjanya mekanisme permintaan dan penawaran dalam pasar yang bebas, apa

kelebihan harga dalam mekanisme pasar, apa dampaknya jika terdapat intervensi

pemerintah, dan lain-lain. Secara umum beliau telah memberikan suatu pemikiran

komperehensif tentang the beauty of market (keindahan mekanisme pasar sebagai

mekanisme ekonomi), di samping segala kelemahannya.

Ibnu Taimiyah memiliki pandangan yang jelas bahwa tingkat harga dalam

suatu pasar bebas, ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran, suatu

pandangan yang bertentangan dengan pendapat masyarakat pada saat itu, Pada masa

itu terdapat suatu anggapan umum bahwa kenaikan harga disebabkan oleh adanya

ketidakadilan dan praktek-praktek melanggar hukum yang dilakukan oleh para

penjual. Misalnya, para penjual sengaja menaikkan harga untuk meningkatkan

33Ibid, h.304-306

Page 36: PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTASEKONOMI …

24

keuntungan usahanya. Ibnu Taimiyah menggunakan terminologi zulm yang berarti

ketidakadilan yang mengacu kepada berbagai manipulasi oleh para penjual

sehingga menyebabkan mekanisme pasar berjalan tidak sempurna. Contoh klasik

dari hal ini adalah ikhtikar menahan suatu barang denagn tujuan untuk menaikkan

harga sehingga memperoleh keuntungan yang tinggi.

Sesungguhnya pernyataan Ibnu Taimiyah ini menunjukkan apa yang

sekarang kita sebut sebagai fungsi permintaan dan penawaran, meskipun ia tidak

menyebutnya secara eksplisit dengan istilah ini. Tetapi nampak jelas bahwa ia

mengungkapkan semakin banyak barang yang diminta pada harga yang sama dan

semakin sedikit barang yang ditawarkan pada harga yang sama, atau sebaliknya-

semakin sedikit barang yang diminta sementara semakin banyak yang ditawarkan

maka harga akan berubah. Jadi disini ia menggunakan perubahan permintaan dan

penawaran sekaligus sebagai penentu harga yang dominan. Meskipun demikian,

dampak permintaan dan penawaran secara individual terhadap harga (misalnya jika

harga permintaan saja yang naik sementara penawarannya tetap) juga dapat

dipahami dari pernyataannya: “jika masyarakat menjual barang-barangnya menurut

cara yang umum diterima dengan tanpa kezaliman dan tingkat harga naik karena

menurunnya penawaran barang (qillat al shai’) atau karena meningkatnya jumlah

penduduk (kathrat al Khalq) kemudian karena kehendak Allah”

Peningkatan jumlah penduduk dalam pernyataan di atas menunjukkan suatu

kenaikan permintaan secara agregat (yang sekarang disebut agregate demand),

sementara pernyataan kemudian karena kehendak Allah menunjukkan bahwa

mekanisme pasar bersifat alamiah dan impersonal.Dalam kitab Fatawa-nya Ibnu

Page 37: PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTASEKONOMI …

25

Taimiyah memberikan penjelasan yang lebih rinci tentang beberapa faktor yang

mempengaruhi permintaan, dan otomatis mempengaruhi tingkat harga. Beberapa

faktor ini yaitu:34

1.) Keinginan orang (al raghabah) terhadap barang-barang seringkali

berbeda-beda. Perbedaan ini dipengaruhi oleh berlimpah atau langkanya barang

yang diminta tersebut (al matlub). Suatu barang akan lebih disukai apabila ia langka

daripada tersedia dalam jumlah yang berlebihan.

2.) Jumlah orang yang meminta (demander/tullab) juga mempengaruhi

harga. Jika jumlah orang yang meminta suatu barang besar maka harga akan relatif

lebih tinggi dibandingkan dengan yang memintah jumlahnya sedikit.

3.) Harga juga akan dipengaruhi oleh kuat atau lemahnya kebutuhan

terhadap barang-barang itu, selain juga besar dan kecilnya permintaan. Jika

kebutuhan terhadap suatu barang kuat dan berjumlah besar, maka harga akan naik

lebih tinggi jika dibandingkan dengan kebutuhannya lemah dan sedikit.

4.) Harga juga akan bervariasi menurut kualitas pembeli barang tersebut

(almu’awid). Jika pembeli ini merupakan orang kaya dan terpercaya (kredibel)

dalam membayar kewajibannya, maka kemungkinan ia akan memperoleh tingkat

harga yang lebih rendah dibandingkan dengan orang yang tidak kredibel (suka

menunda kewajiban atau mengingkarinya).

5.) Tingkat harga juga dipengaruhi oleh jenis (uang) pembayaran yang

digunakan dalam transaksi jual beli. Jika uang yang digunakan adalah uang yang

34 M.B Hendrie Anto, Pengantar Ekonomika Mikro Islami, h. 277-281

Page 38: PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTASEKONOMI …

26

diterima luas (naqd ra’ij), maka kemungkinan harga akan lebih rendah jika

dibandingkan dengan menggunakan uang yang kurang diterima luas.

6.) Hal di atas dapat terjadi karena tujuan dari suatu transaksi haruslah

menguntungkan penjual dan pembeli. Jika pembeli memiliki kemampuan untuk

membayar dan dapat memenuhi semua janjinya maka transaksi akan lebih

mudah/lancar dibandingkan dengan jika pembeli tidak memiliki kemampuan

belajar dan mengingkari janjinya. Tingkat kemampuan dan kredibilitas pembeli

berbeda-beda, dan hal ini berlaku baik bagi pembeli maupun penjualnya, penyewa

dan yang menyewakan, dan siapa saja. Obyek dari suatu transaksi terkadang (secara

fisik) nyata atau juga tidak. Tingkat harga barang yang lebih nyata (secara fisik)

akan lebih rendah dibandingkan dengan yang tidak nyata. Hal yang sama dapat

diterapkan untuk pembeli yang kadang-kadang dapat membayar karena memiliki

uang, tetapi kadang-kadang mereka tidak memiliki (uang cash) dan ingin

meminjam. Harga pada kasus yang pertama kemungkinan lebih rendah daripada

yang kedua.

7.) Kasus yang sama dapat diterapkan pada orang yang menyewakan suatu

barang. Kemungkinan ia berada pada posisi sedemikian rupa sehingga penyewa

dapat memperoleh manfaat dengan tanpa (tambahan) biaya apapun. Tetapi, kadang-

kadang penyewa tidak dapat memperoleh manfaat ini jika tanpa tambahan biaya,

misalnya seperti yang terjadi di desa-desa yang dikuasai penindas atau oleh

perampok, atau di suatu tempat diganggu oleh binatang-binatang pemangsa.

Sebenarnya, harga (sewa) tanah seperti itu tidaklah sama dengan harga tanah yang

tidak membutuhkan biaya-biaya tambahan ini.

Page 39: PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTASEKONOMI …

27

Ibnu Taimiyah secara umum sangat menghargai arti penting harga yang

terjadi karena mekanisme pasar yang bebas. Untuk itu secara umum ia menolak

segala campur tangan untuk menekan atau menetapkan harga (price intervention)

sehingga mengganggu mekanisme yang bebas. Sepanjang kenaikan atau penurunan

permintaan dan penawaran disebabkan oleh faktor-faktor alamiah maka dilarang

dilakukan intervensi harga. Intervensi hanya dibenarkan pada kasus-kasus spesifik

dan dengan persyaratan yang spesifik pula, misalnya adanya ikhtikar.35

D. Mekanisme Pasar Menurut Ibnu Khaldun (1332-1383 M)

Pemikiran Ibnu Khaldun tentang pasar termuat dalam buku yang

monumental Al-Muqadimah, terutama dalam bab “Harga-harga di kota-kota”

(Prices in Towns). Ia membagi barang-barang menjadi dua kategori, yaitu barang

pokok dan barang mewah. Menurutnya, jika suatu kota berkembang dan jumlah

penduduknya semakin banyak maka harga barang-barang pokok akan menurun

sementara harga barang mewah akan menaik. Hal ini disebabkan oleh

meningkatnya penawaran bahan pangan dan barang pokok lainnya, sebab barang

ini sangat penting dan dibutuhkan oleh setiap orang sehingga pengadaannya akan

diprioritaskan sementara itu, harga barang mewah akan naik sejalan dengan

meningkatnya gaya hidup yang mengakibatkan peningkatan permintaan barang

mewah ini. Di sini, Ibnu Khaldun sebenarnya menjelaskan pengaruh permintaan

dan penawaran terhadap tingkat harga.Secara lebih rinci juga menjelaskan pengaruh

35M.B Hendrie Anto, Pengantar Ekonomika Mikro Islami, h. 277-281

Page 40: PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTASEKONOMI …

28

persaingan di antara para konsumen dan meningkatnya biaya-biaya akibat

perpajakan dan pungutan-pungutan lain terhadap tingkat harga.

Dalam buku tersebut Ibnu Khaldun juga mendeskripsikan pengaruh

kenaikan dan penurunan penawaran terhadap tingkat harga. Ia menyatakan,”Ketika

barang-barang yang tersedia sedikit maka harga-harga akan naik. Tetapi, bila jarak

antar kota dekat dan aman untuk melakukan perjalanan maka akan banyak barang

yang diimpor sehingga ketersediaan barang-barang akan melimpah dan harga-harga

akan turun”.

Pengaruh tinggi rendahnya tingkat keuntungan terhadap perilaku pasar,

khususnya produsen, juga mendapat perhatian dari Ibnu Taimiyah. Menurutnya,

tingkat keuntungan yang wajar akan mendorong tumbuhnya perdangangan,

sementara tingkat keuntungan yang terlalu sudah akan membuat lesu perdagangan.

Para pedagang dan produsen lainnya akan kehilangan motivasi bertransaksi.

Sebaliknya, jika tingkat keuntungan terlalu tinggi perdagangan juga akan melemah.

Sebab akan menurunkan tingkat permintaan konsumen.

Ibnu Khaldun sangat menghargai harga yang terjadi dalam pasar bebas,

namun ia tidak mengajukan saran-saran kebijakan pemerintah untuk mengelola

harga. Ia lebih banyak memfokuskan kepada faktor-faktor yang mempengaruhi

harga. Hal ini tentu saja berbeda dengan Ibnu Taimiyah yang dengan tegas

Page 41: PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTASEKONOMI …

29

menentang intervensi pemerintah sepanjang pasarberjalan dengan bebas dan

normal.36

4. Kekuatan Pasar Menurut Ekonomi Islam

Konsep-konsep yang diajukan oleh para pemikir Islam klasik di atas tidak

saja mampu menganalisis secara tajam dan tepat keadaan pada waktu itu, tetapi juga

tetap relevan dengan ekonomi modern. Konsep dan pemikiran mereka memang

belum sepenuhnya tersistematisasi dan tervisualisasi dengan baik sebagaimana ilmu

ekonomi konvensional saat ini.Pada intinya, mereka memahami bahwa harga pasar

dibentuk oleh berbagai faktor yang kemudian membentuk permintaan dan

penawaran barang atau jasa. Berikut akan dipaparkan mekanisme pasar

sebagaimana dikonsepkan para pemikir Islam klasik dengan menggunakan alat

visual grafis yang dimaksud.

a. Permintaan

Permintaan merupakan salah satu elemen yang menggerakkan pasar.Istilah

yang digunakan oleh Ibn Taimiyah untuk menunjukkan permintaan ini adalah

keinginan. Keinginan yang muncul pada konsumen sesungguhnya merupakan

sesuatu yang kompleks, dikatakan berasal dari Allah. Namun, pada dasarnya faktor-

faktor yang memengaruhi permintaan dapat diurai sebagai berikut:

36 Ibid, h. 277-281.

Page 42: PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTASEKONOMI …

30

1.) Faktor-faktor penentu permintaan.37

a.) Harga Barang Yang Bersangkutan

pada umumnya hubungan antara tingkat harga dan jumlah permintaan

adalah negatif. Semakin tinggi tingkat harga, maka semakin rendah jumlah

permintaan, demikian pula sebaliknya. Secara lebih spesifik pengaruh harga barang

terhadap permintaan ini dapat diurai lagi menjadi:

1. Efek Substitusi

Efek substitusi berarti bahwa jika harga suatu barang naik, maka hal ini

akan mendorong konsumen untuk mencari barang lain yang bisa menggantikan

fungsi dari barang yang harganya naik tersebut (barang substitusi). Karenanya

permintaan terhadap barang tersebut akan menurun sebab konsumen beralih

kepada barang substitusinya.

2. Efek Pendapatan

Efek pendapatan berarti bahwa jika harga suatu barang naik, maka berarti

pula secara riil pendapatan konsumen turun sebab dengan pendapatan yang sama

ia hanya dapat membeli barang lebih sedikit.

b.) Pendapatan Konsumen

Semakin tinggi pendapatan seorang konsumen, maka semakin tinggi daya

belinya sehingga permintaannya terhadap barang akan meningkat pula. Sebaliknya,

jika semakin rendah pendapatan, maka semakin rendah pula daya beli, dan akhirnya

rendah pula permintaannya terhadap barang tersebut.

37P3EI, Ekonomi Islam, h.311-317

Page 43: PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTASEKONOMI …

31

c.) Harga Barang Lain Yang Terkait

Yang dimaksud dengan barang lain yang terkait adalah substitusi dan

komplementer dari barang tersebut. Jika harga barang substitusinya turun, maka

permintaan terhadap barang tersebut juga turun, sebab konsumen mengalihkan

permintaannya pada barang substitusi.Sebaliknya, jika harga barang substitusi naik,

maka permintaan terhadap barang tersebut juga naik. Sementara jika harga barang

komplementernya naik, maka permintaan terhadap barang tersebut akan turun.

d.) Selera Konsumen

Jika selera seorang konsumen terhadap barang tinggi maka permintaannya

terhadap barang tersebut juga tinggi meskipun harganya juga tinggi, dan begitu pun

sebaliknya.

e.) Ekspektasi (Pengharapan)

Meskipun tidak secara eksplisit, pemikir ekonomi Islam klasik telah

menengarai peran ekspektasi dalam menentukan permintaaan.Ekspektasi bisa

berupa ekspektasi positif maupun negatif. Dalam kasus ekspektasi positif konsumen

akan lebih terdorong untuk membeli suatu barang, sementara ekspektasi negatif

akan menimbulkan akibat yang sebaliknya.

f.) Mashlahah

Pengaruh mashlahah terhadap permintaan tidak bisa dijelaskan secara

sederhana sebagaimanan pengaruh faktor-faktor yang disebutkan terdahulu sebab

ia akan tergantung pada tingkat keimanan. Jika mashlahah relatif turun, ceteris

paribus, maka jumlah barang yang diminta akan turun juga, begitu juga sebaliknya.

Page 44: PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTASEKONOMI …

32

b. Penawaran.38

Dalam khasanah pemikiran ekonomi Islam klasik, pasokan (penawaran)

telah dikenali sebagai kekuatan penting di dalam pasar. Ibn Taimiyah, misalnya,

mengistilahkan penawaran ini sebagai ketersediaan barang di pasar. Dalam

pandangannya, penawaran dapat berasal dari impor dan produksi lokal sehingga

kegiatan ini dilakukan oleh produsen maupun penjual yaitu:

1.) Mashlahah

Pengaruh mashlahah terhadap penawaran pada dasarnya akan tergantung

pada tingkat keimanan dari produsen. Jika jumlah mashlahah yang terkandung

dalam barang yang diproduksi semakin meningkat, maka produsen muslim akan

memperbanyak jumlah produksinya.

2.) Keuntungan

Keuntungan merupakan bagian dari mashlahah karena ia dapat

mengakumulasi modal yang pada akhirnya dapat digunakan untuk berbagai

aktivitas lainnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi keuntungan adalah sebagai

berikut:

a.) Harga Barang

Jika harga barang naik maka jumlah keuntungan per unit yang akan

diperoleh akan naik juga. Hal ini kemudian akan meningkatkan keuntungan total

dan akhirnya mendorong produsen untuk menaikkan jumlah penawarannya.

Sebaliknya, jika harga turun, maka produsen akan cenderung mengurangi

penawarannya sebab tingkat keuntungan yang diperolehnya juga akan turun.

38Ibid, h. 317-319

Page 45: PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTASEKONOMI …

33

b.) Biaya Produksi

Biaya produksi jelas menentukan tingkat keuntungan sebab keuntungan

adalah selisih antara penerimaan dengan biaya. Jika biaya turun, maka keuntungan

produsen/penjual akan meningkat yang seterusnya akan mendorongnya untuk

meningkatkan jumlah pasokan ke pasar.

5. Pengaruh Mekanisme Pasar Dalam Islam

Keberadaan pasar yang terbuka memberikan kesempatan bagi masyarakat

untuk ambil bagian dalam menentukan harga, sehingga harga ditentukan oleh

kemampuan riil masyarakat dalam mengoptimalisasikan faktor produksi yang ada

di dalamnya. Dalam konsep Islam wujud suatu pasar merupakan refleksi dari

kemampuan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhannya, dan bukan

sebaliknya. Islam mengatur bagaimana keberadaan suatu pasar tidak merugikan

antara satu dengan yang lain. Oleh karena keterlibatan produsen, konsumen dan

pemerintah di pasar diperlukan guna menyamakan persepsinya tentang keberadaan

suatu “harga”. Bila hal ini tercapai maka mekanisme pasar yang sesuai dengan

syariah Islam akan berdampak bagi kesejahteraan masyarakat. Pengaruh lain dari

mekanisme pasar yang Islami, adalah:39

a. Harga lebih ditentukan oleh mekanisme pasar, dimana mekanisme

ini dibentuk oleh masyarakat dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Bila

masyarakat bisa memenuhi kebutuhan dan bukan keinginan semata maka harga

pasar cenderung stabil.

39Heri Sudarsono, Konsep Ekonomi Islam Suatu Pengantar, (Cet. VI; Yogyakarta:

Ekonisia, 2007). h. 229-230.

Page 46: PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTASEKONOMI …

34

b. Bila pasar tidak bisa menjamin kestabilan harga dan harga yang

terjadi merugikan salah satu pihak pada pasar tersebut produsen atau konsumen

maka pemerintah harus ikut turut ikut campur tangan dengan cara mengeluarkan

kebijakan-kebijakan langsung yang mempengaruhi pasar dengan motif bahwa hal

itu diperlukan untuk menjaga kesinambungan perniagaan dalam kehidupan

masyarakat.

c. Pemerintah bertanggung jawab dalam menindak pelaku pasar yang

cenderung merusak, dengan menghapus praktek penimbunan barang, pembajakan,

pasar gelap dan sejenisnya. Bila penimbunan bisa dihapuskan maka masyarakat bisa

mengkonsumsi barang dengan tingkat harga yang stabil.

d. Dengan pasar bahwa pasar merupakan representasi masyarakat

dalam memenuhi kebutuhannya, maka dalam Islam tidak mengambil posisi kaku

dalam menggunakan sistem ekonomi seperti pemahaman bahwa sistem ekonomi

Islam harus beda dengan sistem ekonomi kapitalis dan sosialis. Sebab, aktualisasi

keimanan seorang muslim akan terlihat di pasar.

6. Ketidaksempurnaan Bekerjanya Pasar

Ketidaksempurnaan bekerjanya pasar yaitu:

a. Penyimpangan Terstruktur

Struktur atau bentuk organisasi pasar akan mengganggu mekanisme pasar

dengan cara yang sistematis dan terstruktur pula. Struktur pasar yang dimaksudkan

adalah monopoli, duopoli, oligopoli, dan kompetisi monopolistik. Produsen

monopolis dapat saja mematok harga tinggi untuk memperoleh keuntungan di atas

normal. Demikian pula pada bentuk pasar lainnya, meskipun pengaruh distorsinya

Page 47: PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTASEKONOMI …

35

tidak sekuat monopoli, akan mendistorsi bekerjanya mekanisme pasar yang

sempurna.

b. Penyimpanan Tidak Terstruktur

Selain itu, juga terdapat faktor-faktor insidental dan temporer yang

mengganggu mekanisme pasar. Beberapa contoh hal ini adalah usaha sengaja

menimbun untuk menghambat pasokan harga agar harga pasar menjadi tinggi

(ikhtikar), penciptaan pemerintah semu untuk menaikkan harga (najasyi), penipun

kuantitas, kualitas, harga, atau waktu pengiriman barang (tadlis), kolusi para

pedagang untuk membuat harga di atas harga normal (Bai al-hadir lil badi), dan

lain-lain.

c. Ketidaksempurnaan Informasi Dan Penyesuaian

Ketidaksempurnaanpasar juga bisa muncul disebabkan karena

ketidaksempurnaan informasi yang dimiliki para pelaku pasar (penjual dan

pembeli). Informasi merupakan hal penting sebab ia menjadi pasar bagi pembuatan

keputusan. Rasulullah telah melarang berbagai transaksi yang terjadi dalam

ketidaksempurnaan informasi, misalnya menghalangi transaksi pada harga pasar

(talaqi rukhban), mengambil keuntungan tinggi dengan memanfaatkan kebodohan

konsumen (ghaban fa hisy), dan lain-lain.40

7. Konsep Harga Dan Solusi Islam Terhadap Ketidaksempurnaan

Bekerjanya Pasar

Ajaran Islam memberi perhatian yang besar terhadap kesempurnaan

mekanisme pasar. Mekanisme pasar yang sempurna adalah resultan dari kekuatan

40P3EI, Ekonomi Islam, h. 329

Page 48: PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTASEKONOMI …

36

yang bersifat massal dan impersonal, yaitu merupakan fenomena alamiah. Pasar

yang bersaing sempurna dapat menghasilkan harga yang adil bagi penjual maupun

pembeli. Karenanya, jika mekanisme pasar terganggu, maka harga yang adil tidak

akan tercapai. Demikian pula sebaliknya, harga yang adil akan mendorong para

pelaku pasar untuk bersaing dengan sempurna. Jika harga tidak adil, maka para

pelaku pasar akan enggan untuk bertransaksi atau terpaksa tetap bertransaksi

dengan menderita kerugian. Oleh karena itu, Islam sangat memerhatikan konsep

harga yang adil dan mekanisme pasar yang sempurna sebagai berikut:

a. Harga Yang Adil Dalam Islam

Harga yang adil ini dijumpai dalam beberapa terminologi, antara lain: si’r

al-mithl, thaman al-mithl dan qimah al-adl. Istilah qimah al-adl (harga yang adil)

pernah digunakan oleh Rasulullah Saw. Dalam mengomentari kompensasi bagi

pembebasan budak, di mana budak ini akan menjadi manusia merdeka dan

majikannya tetap memperoleh kompensasi dengan harga yang adil atau qimah al-

adl (Sahih Muslim).

Sedangkan dalam Al-Hisbah, ia menjelaskan bahwa eqivalen price ini sesuai

dengan keinginan atau lebih persisnya harga yang ditetapkan oleh kekuatan pasar

yang berjalan secara bebas kompetitif dan tidak terdistori antara penawaran dan

permintaan.

b. Solusi Islam Terhadap Ketidaksempurnaan Bekerjanya Pasar

1) Larangan Ikhtikar

Rasulullah telah melarang praktik ikhtikar, yaitu secara sengaja menahan

atau menimbun (hoarding) barang, terutama pada saat terjadi kelangkaan, dengan

Page 49: PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTASEKONOMI …

37

tujuan untuk menaikkan harga di kemudian hari. Akibat ikhtikar, maka masyarakat

luas dirugikan oleh sekelompok kecil yang lain. Agar harga kembali pada posisi

harga pasar, maka pemerintah dapat melakukan baerbagai upaya menghilangkan

penimbuhan ini. (misalnya, dengan penegakan hukum), bahkan juga dengan

intervensi harga. Namun, tidak termasuk dalam ikhtikar adalah penumpukan yang

dilakukan pada situasi ketika pasokan melimpah, misalnya ketika terjadi panen

besar, dan segera menjualnya ketika pasar membutuhkannya.

2) Membuka Akses Informasi

Beberapa larangan terhadap praktik penipuan (tadlis) pada dasarnya adalah

upaya untuk menyebarkan keterbukaan informasi sehingga transaksi dapat

dilakukan dengan sama-sama suka (antaradin minkum) dan adil. Beberapa larangan

ini antara lain: talaqi rukhban, bay najasyi, ghaban faahisy, dan baial-hadir lil badi.

Larangan talaqi rukhban, membeli barang dengan cara mencegat para penjual di

luar kota. Bay najasyi, yaitu mencakup pengertian kolusi di mana antarpenjual satu

dengan lainnya melakukan kerja sama atau kartel untuk menipu konsumen. Ghaban

faahisy adalah upaya sengaja untuk mengaburkan informasi sebab penjual

memanfaatkan ketidaktahuan konsumen untuk mencari keuntungan tinggi.

3) Regulasi Harga

Regulasi harga sebenarnya merupakan hal yang tidak populer dalam

khasanah pemikiran ekonomi Islam sebab regulasi harga yang tidak tepat justru

dapat menciptakan ketidakadilan. Regulasi harga diperkenankan pada kondisi-

kondisi tertentu dengan tetap berpegang pada nilai keadilan. Menurut mannan

regulasi harga ini harus menunjukkan tiga fungsi dasar, yaitu:

Page 50: PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTASEKONOMI …

38

a.) Fungsi ekonomi yang berhubungan dengan peningkatan produktivitas

dan peningkatan pendapatan masyarakat miskin melalui alokasi dan realokasi

sumber daya ekonomi;

b.) Fungsi sosial dalam memelihara keseimbangan sosial antara masyarakat

kaya dan miskin;

c.) Fungsi moral dalam menegakkan nilai-nilai syariah Islam, khususnya

yang berkaitan dalam transaksi ekonomi (misalnya kujujuran, keadilan,

kemanfaatan/mutual goodwiil – penulis).

Pada dasarnya, jika pasar telah bekerja dengan sempurna, maka tidak ada

alasan untuk mengatur tingkat harga. Penetapan harga kemungkinan justru akan

mendistorsi harga sehingga akhirnya mengganggu mekanisme pasar itu sendiri.41

B. Kerangka Pikir

Kerangka fikir dikemukakan dalam penelitian ini adalah garis besar struktur

teori yang digunakan untuk menunjang dan mengarahkan penelitian dalam

menemukan data, menganalisa data, dan menarik kesimpulan. Penelitian ini

mengacu pada kerangka fikir tentang mekanisme pasar, pasar, AFTA, dan ekonomi

Islam. Serta bagaimana pandangan ekonomi Islam terhadap AFTA. Selanjutnya

diupayakan menemukan data sebagai bahan analisis untuk memecahkan masalah.

Untuk menjelaskan alur kerangka fikir, dapat dilihat dari bagan kerangka fikir di

bawah ini.

41Ibid, h. 330-335

Page 51: PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTASEKONOMI …

39

PASAR MEKANISME PASAR

EKONOMI ISLAM

AFTA

Page 52: PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTASEKONOMI …

40

BAB III

ANALISIS

A. Pengertian sistem.

System dalam kamus artinya sistem atau susunan.42 Sistem adalah sekelompok

komponen dan elemen yang digabungkan menjadi satu untuk mencapai tujuan

tertentu. Sistem berasal dari bahasa latin (systema) dan bahasa yunani (sustema)

suatu kesatuan yang terdiri komponen elemen yang dihubungkan bersama untuk

memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan.43

B. Sistem ekonomi

Sistem ekonomi menurut dumairy adalah suatu sistem yang mengatur serta

menjalin hubungan ekonomi antarmanusia dengan seperangkat kelembagaan dalam

suatu tatanan kehidupan. Sebuah sistem terdiri atas unsur-unsur manusia sebagai

subjek, barang-barang ekonomi sebagai objek, serta seperangkat kelembagaan yang

mengatur dan menjalinnya dalam kegiatan berekonomi.44

C. Pengertian mekanisme pasar.

pengertian mekanisme pasar ialah kecenderungan dalam pasar bebas untuk

terjadinya sebuah perubahan harga sampai pasar menjadi seimbang (jumlah yang

ditawarkan sama dengan jumlah yang diminta).45

42John M. Echols Dan Hassan Shadily, Kamus Inggris-Indonesia, PT Gramedia Pustaka

Utama, Jakarta, Cornell University Press 1975, Cet. XXVI 2005, h.575 43Arif Ashkaf, Pengertian System Dan Contohnya (Softskill),

Http://Arifashkaf.Wordpress.Com/2015/10/14/Pengertian-Sistem-Dan-Contohnya-Softskill.

(Diakses Pada Tanggal21 April 2017), h.1 44Tulus T.H. Tambunan, Perekonomian Indonesia, h. 29-32 45Parta Setiawan, Pengertian Mekanisme Pasar Dalam

Ekonomi,Http://Gurupendidikan.Com/Pengertian-Mekanisme-Pasar -Dalam-Ekonomi/, (Diakses

Pada Tanggal 21 April 2017), h.1

Page 53: PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTASEKONOMI …

41

D. Pengertian AFTA/MEA dan sejarahnya

AFTA adalah wujud dari kesepakatan dari negara-negara asean untuk

membentuk suatu kawasan bebas perdagangan dalam rangka meningkatkan daya

saing ekonomi kawasan regional asean dengan menjadikan asean sebagai basis

produksi dunia.46 AFTA dibentuk pada waktu (KTT) ASEAN ke IV singapura

tahun 1992. Awalnya AFTA ditargetkan ASEAN FreeTrade Area (AFTA)

merupakan wujud dari kesepakatan dari negara-negara ASEAN untuk membentuk

suatu kawasan bebas perdagangan dalam rangka meningkatkan daya saing ekonomi

kawasan regional ASEAN dengan menjadikan ASEAN sebagai basis produksi

dunia akan dicapai dalam waktu 15 tahun (1993-2008), kemudian dipercepat

menjadi tahun 2003, dan terakhir dipercepat lagi menjadi tahun 2002.47

E. Pengertian kapitalisme dan sejarahnya

Pada abad ke-18, daratan eropa dikuasai oleh tiga golongan besar, yaitu raja,

kaum feodal, dan pihak gereja. Pihak gereja sangat berperan besar dalam segala

aspek kehidupan. Pihak gereja tidak hanya mempunyai hak untuk menentukan

berjalannya kegiatan ekonomi maupun politik, seperti mengemukakan pendapat.

Secara garis besar pihak gereja sangat berkuasa dalam kehidupan di abad 18

tersebut. Dengan demikian, membuat rakyat terasa tersiksa. Hingga akhirnya

menimbulkan reaksi perlawanan dari raja-raja dan kaum feodal yang tirani. Mereka

46Santi Rahmawati, Penjelasan Tentang Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) Dan Area

Perdaganan Bebas ASEAN (AFTA), Https://Santirahma.Wordpress.Com/2015/07/10penjelasan-

Tentang-Masyarakat-Ekonomi-Asean-Mea-Dan-Area-Perdaganan-Bebas-Asean-Afta/, (Diakses

Pada Tanggal 05 Mei 2017), h. 1 47 M.Anang Firmansyah, ASEAN FREE TRADE AREA

(Afta),Https://Anangfirmansyahblog.Files.Wordpress.Com/2014/11/Asean-Free-Trade-Area-Afta,

(Diakses Pada Tanggal 15 Juni 2017), h.2

Page 54: PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTASEKONOMI …

42

menuntut liberty, fraternity, and agility. Keadaan demikian, melahirkan beberapa

ideologi besar, yaitu, liberalisme di bidang politik, kapitalisme di bidang ekonomi,

hedonisme di bidang sosial kebudayaan, dan free value di bidang sains. Pihak gereja

hanya berhak mengurusi urusan yang berkaitan dengan keagamaan.

Kapitalisme muncul dalam ranah ekonomi. Ideologi yang muncul pada abad ini

menyebabkan bangsa barat bergairah untuk melakukan penjelajahan kepada bangsa

lainnya, inilah yang menjadi tolak ukur terjadinya imperialisme bangsa barta

terhadap bangsa-bangsa lain.48

Kapitalisme merupakan sebuah sistem organisasi ekonomi yang dicirikan oleh

hak milik privat atas alat-alat produksi dan distribusi yang pemanfaatannya untuk

mencapai laba dalam kondisi yang sangat konfetitif.49

Kapitalisme berasal dari kata capital yang bermakna modal dan isme yang

berarti faham. Kapitalisme adalah suatu paham ekonomi yang mengedepankan

modal individu, atau pihak swasta yang memiliki modal besar. Kapitalisme juga

diartikan suatu sistem perekonomian dimana alat-alat produksi seperti pabrik,

ladang, tambang dan sebagainya dimiliki oleh perorangan atau perusahaan dan

dimana cara utama dalam pembagian pendapatan ditentukan oleh persaingan pasar.

Dan adapun tujuan kapitalisme yaitu mencapai keuntungan sebesar-besarnya

48 Rani Lestari, Mengupas Tuntas Sejarah Kapitalisme, Studi Sejarah Kebudayaan Islam,

Uin Sunan Kalijaga, Http://Wawasansejarah.Com/Mengupas-Tuntas-Sejarah-Kapitalisme/

(Diakses Pada Tanggal 25 April 2017), h. 4 49 Agustiati, Sistem Ekonomi Kapitalisme,

Http://Portalgaruda.Org/Article.Php?Article=167247&Val=6118&&Title=Sistem%20ekonomi%2

0kapitalisme (Diakses Pada Tanggal 22 April 2017), h. 1

Page 55: PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTASEKONOMI …

43

dengan modal yang minim dan tidak terikat dengan nilai agama sebagai katup

pengaman moralitas.50

Sistem ekonomi kapitalis adalah suatu sistem yang memberikan kebebasan yang

cukup besar bagi pelaku-pelaku ekonomi untuk melakukan kegiatan yang terbaik

bagi kepentingan individual atas sumberdaya-sumberdaya ekonomi atau faktor-

faktor produksi.

Kapitalisme ini hasil dari pemikiran Adam smith, smith adalah tokoh mazhab

klasik merupakan dasar sistim ekonomi kapitalis. Doktrin yang di ajarkan dalam

bukunya “the welth of nation” menerangkan pilar-pilar dari kapitalisme dengan

konsep “laissez faire” dan prinsip “the invisible hand” inilah yang menjadi pijakan

dalam kerangka dasar teori sistem ekonomi kapitalis, yaitu tentang nilai barang dan

jasa, struktur harga, yakni harga dalam area produksi, harga dalam menentukan

konsumsi dan harga dalam menentukan produksi, dasar pemikiran teori Adam

smith mampu mampu bertahan sampai terjadinya depresi ekonomi tahun 1992.

Pada sistem ekonomi ini terdapat keleluasaan bagi perorangan untuk memiliki

sumber daya, seperti kompetisi antar individu dalam memenuhi kebutuhan hidup,

persaingan antar badan usaha dalam mencari keuntungan Dalam hal ini campur

tangan pemerintah sangat minim, sebab pemerintah berkedudukan sebagai

pengamat dan pelindung dalam perekonomian.51

50Rani Lestari, Mengupas Tuntas Sejarah Kapitalisme, Studi Sejarah Kebudayaan Islam,

Uin Sunan Kalijaga, Http://Wawasansejarah.Com/Mengupas-Tuntas-Sejarah-Kapitalisme/

(Diakses Pada Tanggal 25 April 2017), h. 4 51Ibid, h. 4

Page 56: PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTASEKONOMI …

44

F. pengertian sistem sosialisme dan sejarahnya

Sistem ekonomi sosialisme adalah sistem ekonomi yang seluruh kegiatan

ekonominya direncanakan, dilaksanakan dan diawasi oleh pemerintah secara

terpusat.52Sistem ekonomi sosialis adalah kebalikan dari sistem ekonomi

kapitalisme, bagi kalangan sosialis, pasar justru harus dikendalikan melalui

perencanaan terpusat. Adanya berbagai distorsi dalam mekanisme pasar

menyebabkannya tidak mungkin bekerja secara efisien, oleh karena itu, pemerintah

atau negara harus turut aktif bermain dalam perekonomian.53

Sosialisme muncul di akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19 sebagai reaksi

dari perubahan ekonomi dan sosial yang diakibatkan oleh revolusi industri.

Revolusi industri ini memang memberikan keberkahan buat parra pemilik pabrik

pada saat itu, tetapi di lain pihak para pekerja justru malah semakin miskin. Semakin

menyebar ide sistem industri kapitalis ini, maka reaksi dalam bentuk-bentuk

pemikiran sosialis pun semakin meningkat. Ciri-ciri sistem ekonomi sosialis: lebih

mengutamakan kebersamaan, peran pemerintah sangat kuat, sifat manusia

ditentukan oleh pola produksi.54

52 Ahmad Aufa Zainal, Makalah Sistem Ekonomi Sosialis,

Http://Aufazainal.Blogspot.Co.Id/2015/12 Makalah-Sistem-Ekonomi-Sosialis.Html?M=1(Diakses

Pada Tanggal 26 April 2017) 53 Tulus T.H. Tambunan, Perekonomian Indonesia, h.29-32 54Ahmad Aufa Zainal, Makalah Sistem Ekonomi Sosialis,

Http://Aufazainal.Blogspot.Co.Id/2015/12 Makalah-Sistem-Ekonomi-Sosialis.Html?M=1,

(Diakses Pada Tanggal 26 April 2017)

Page 57: PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTASEKONOMI …

45

G. Pengertian ekonomi Islam dan sejarahnya

Pengertian ekonomi Islam menurut M, Abdul Mannan adalah ilmu sosial yang

mempelajari masalah-masalah ekonomi rakyat yang diilhami oleh nilai-nilai

Islam.55 Ekonomi Islam sebagai suatu sistem ekonomi di antara berbagai sistem

ekonomi lainnya menekankan adanya keseimbangan dan keeadilan dalam

pemanfaatan sumber-sumber daya alam yang ada demi untuk kemaslahatan umat

manusia, oleh karena ekonomi Islam merupakan ekonomi yang berkeinginan

mewujudkan suasana yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan sehingga

ekonomi Islam bertujuan, mengutamakan ketuhanan (mencari kehidupan akhirat),

memperjuangkan kebutuhan hidup duniawi, menciptakan kesejahteraan sosial,

negara menyingkirkan kebinasaan (kekacauan).56

Ekonomi Islam adalah ekonomi yang berdasarkan ketuhanan, sistem ini bertitik

tolak dari Allah bertujuan akhir kepada Allah dan menggunakan sarana yang tidak

lepas dari syariat Islam, aktivitas ekonomi yang seperti produksi, distribusi,

konsumen, imfor, ekspor dan tidak lepas dari titik ketuhanan, jadi seorang muslim

tahu apakah barang tersebut halal atau tidak. Ekonomi adalah bagian dari tatanan

Islam yang perspektif Islam meletakkan ekonomi pada posisi tengah yang adil

dalam bidang ekonomi antara modal dan usaha, antara produksi dan konsumen.

Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari bagaimana manusia memenuhi

kebutuhan hidup yang terbatas.57 Denan hancurnya komunisme dan sistem ekonomi

55 M. Abdul Mannan. Islamic Economic: Theory And Practice. Terjermahan. M. Nastangin,

Ekonomi Islam: Teori Dan Praktek. (Yogyakarta: Pt. Dana Bhakti Wakaf, 1993), h.19 56 Muharram, Ekonomi Islam Sebagai Sebuah Alterrnatif Dalam Menata Ekonomi Umat,

Skripsi Stain Tahun 2005, h. 45 57 Ful Evita Resmani, Konsep Ekonomi Menurut Syariat Islam, Skripsi STAIN Tahun

2006, h. 1

Page 58: PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTASEKONOMI …

46

sosialisme pada awal tahun 90-an membuat sistem kapitalisme disanjung sebagai

satu-satunya sistem ekonomi yan sahih. Sistem ekonomi kapitalis membawa

dampak negatif atau lebih buruk. Kapitalis gagal meningkatkan harkat hidup orang

banyak terutama di negara-negara berkembang. Karena kelemahan dan kekurangan

lebih menonjol daripada kebaikan itulah yang menyebabkan muncul pemikiran baru

tentang sistem ekonomi terutama dikalangan negara-negara muslim atau negara-

neara mayoritas penduduknya beragam Islam yaitu, sistem ekonomi syariah.

Negara-negara penduduknya yang mayoritas muslim mencoba untuk mewujudkan

suatu sistem ekonomi yang didasarkan pada alquran dan hadist, yaitu sistem

ekonomi syariah yang berhasil membawa umat muslim pada zaman rasulullah

meningkatakan perekonomian di zasirah arab.58

58 Ahmad Budi, Sistem Ekonomi Islam, (Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Dan

Ilmu Computer El Rahma, 2011), h. 3

Page 59: PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTASEKONOMI …

47

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN

1. Sistem-sistem ekonomi:

a. Kebebasan konsumen dalam memilih barang atau jasa yang dibutuhkan

b. Kebebasan masyarakat memilih lapangan kerja

c. Pengaturan pemilihan/ pemakaian alat-alat produksi

d. Pemilihan usaha yang dimanifestasikan dalam tanggung jawab manajer

e. pengaturan atas keuntungan usaha yang diperoleh

f. pengaturan motivasi

g. pembentukan harga barang konsumsi dan produksi

h. penentuan pertumbuhan ekonomi

i. pengendalian stabilitas ekonomi

j. pengambilan keputusan

k. pelaksanaan pemerataan kesejahteraan59

2. Beberapa kebaikan dan kelemahan mekanisme pasar.

kebaikan atau keuntungan mekanisme pasar yaitu mekanisme pasar dapat

mngalokasikan faktor-faktor produksi dengan cukup efisien dan dapat mendorong

perkembangan ekonomi yang disebabkan karena adanya kebaikan dalam

mekanisme pasar, kebaikan pada mekanisme tersebut adalah;

a. Pasar dapat memberikan informasi yang lebih tepat.

59 Tulus T.H. Tambunan, Perekonomian Indonesia, h. 29-32

Page 60: PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTASEKONOMI …

48

b. Mengembangkan kegiatan usaha.

c. Memperoleh keahlian modern, untuk memperoleh hasil yang maksimal

teknologi modern haruslah digunakan, kemahiran teknik serta

manajemen yang modern perlukan.

d. Produksi secara efisien serta efisien.

e. Pasar memberikan kebebasan yang tinggi.

Kelemahan dalam mekanisme pasar yaitu:

a. Kebebasan yang tidak terbatas menindas golongan-golongan tertentu;

persaingan yang sangat bebas menyebabkan golongan yang kuat akan

menjadi lebih kuat lagi, artinya golongan mayoritas menindas golongan

minoritas.

b. Kegiatan ekonomi sangat tidak stabil keadaannya, mekanisme pasar

yang bebas menyebabkan perekonomian selalu mengalami kegiatan

naik dan turun yang sangat tidak teratur.

c. Sistem pasar dapat menimbulkan monopoli.

d. Mekanisme pasar tidak dapat menyediakan bebarapa jenis barang

secara efisien.

e. Kegiatan konsumen dan produsen mungkin menimbulkan eksternalitas

yang merugikan. Eksternalitas adalah efek samping (buruk atau baik).60

3. Mekanisme pasar kapitalisme

60Parta Setiawan, Pengertian Mekanisme Pasar Dalam Ekonomi,

Http:Gurupendidikan.Com/Pengertian-Mekanisme-Pasar-Dalam-Ekonomi/, (Diakses Pada

Tanggal 21 April 2107)

Page 61: PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTASEKONOMI …

49

Pasar memainkan peranan yang sangat penting dalam sistem perekonomian.

Ekonomi kapitalis menghendaki pasar bebas untuk menyelesaikan permasalahan

ekonomi, mulai dari produksi, konsumsi sampai distribusi. Semboyan kapitalis

adalah lassez faire et le monde va de lui meme (biarkan ia berbuat dan biarkan ia

berjalan, dunia akan mengurus diri sendiri). Maksudnya biarkan sajalah

perekonomian berjalan dengan wajar tanpa intervensi pemerintah, nanti akan ada

suatu tangan tak terlihat yang akan membawa perekonomian tersebut ke arah

equilibrium. Jika banyak campur tangan pemerintah, maka pasar akan mengalami

distorsi yang akan membawa perekonomian pada ketidakefisien dan

ketidakseimbangan.61

Menurut konsep, pasar yang baik adalah persaingan bebas (free confetition),

sedangkan harga dibentuk oleh kaedah supply and demand. Prinsip pasar bebas

akan menghasilkan equilibrium dalam masyarakat, dimana nantinya akan

menghasilkan upah yang adil, harga barang yang stabil dan kondisi tingkat

pengangguran yang rendah. Untuk itu peranan Negara dalam ekonomi sama sekali

harus diminilisir, sebab kalau Negara turun campur tangan bermain dalam ekonomi

hanya akan menyingkirkan sector swasta sehingga akhirnya equilibrium pasar.

Mekanisme pasar diyakini akan menghasilkan suatu keputusan yang adil dan arif

dari berbagai kepentingan yang bertemu di pasar. Para pendukung paradigma pasar

61 Agustianto, Mekanisme Pasar Dalam Perspektif Ekonomi Islam,

Http://Sharieconomics.Wordpress.Com (Diakses Pada Tanggal 20 Juni 2017)

Page 62: PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTASEKONOMI …

50

bebas telah melakukan berbagai upaya akademis untuk meyakinkan bahwa pasar

adalah sebuah sistem yang mandiri (self regulating).62

Prinsip-prinsip kapitalisme yaitu:

a. Mementingkan individu

b. Memperlakukan pemikiran orang lain secara sesame

c. Percaya terhadap persamaan dasar semua manusia

d. Percaya pada tuhan sebagai pencipta

e. Negara adalah suatu alat yang menjamin kesejahteraan masyarakat.63

Pilar-pilar sistem ekonomi kapitalis yaitu:

a. Hak milik swasta (private property).

Lembaga ini merupakan elemen pokok dari kapitalisme, ia menjamin bahwa

setiap orang mempunyai hak untuk mencapai barang-barang ekonomi dan sumber-

sumber daya melalui cara yang legal, mengadakan perjanjin-perjanjian sehubungan

dengan penggunaannya dan apabila perlu menjualnya.

b. Dibina oleh tangan yang tak terlihat (the invisible hand prinsif)

Setiap individu dalam sebuah masyarakatkapitalistik dimotivasi oleh

kekuatan-kekuatan ekonomi sehingga ia akan bertindak sedemikian rupa untuk

mencapai kepuasan terbesar dengan pengorbanan atau biaya sekecil-kecilnya.

62 Ibid 63Rani Lestari, Mengupas Tuntas Sejarah Kapitalisme, Studi Sejarah Kebudayaan Islam,

Uin Sunan Kalijaga, Http://Wawasansejarah.Com/Mengupas-Tuntas-Sejarah-Kapitalisme/

(Diakses Pada Tanggal 25 April 2017), h. 4

Page 63: PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTASEKONOMI …

51

c. Individualisme ekonomi dalam arti bahwa tiadanya intervensi pemerintah

akan menyebabkan timbulnya individualisme ekonomi dan kebebasan ekonomi.

d. Persaingan dan pasar pasar bebas, dalam bentuk yang paling sempurna,

pasar bebas menunjukkan ciri-ciri, pembeli dan penjual dalam jumlah cukup banyak

yang menyebabkan mereka tidak dapat mempengaruhi harga barang yang

bersangkutan kemudian kebebasan para pembeli serta penjual yang tidak dihalangi

oleh pembatasan-pembatasan ekonomi atas permintaan dan penawaran64

Ciri-ciri sistem ekonomi Kapitalis yaitu:

a. Pengakuan yang luas atas hak-hak pribadi

b. Perekonomian diatur oleh mekanisme pasar

c. Manusia dipandang sebagai mahluk homo-economicus, yang selalu

mengejar kepentingann (keuntungan) sendiri

d. Paham individualisme didasarkan materialisme, warisan zaman Yunani

Kuno (disebut hedonisme).

Kelebihan sistem ekonomi Kapitalis yaitu:

a. Lebih efisien dalam memanfaatkan sumber-sumber daya dan distribusi

barang-barang.

b. Kreativitas masyarakat menjadi tinggi karena adanya kebebasan melakukan

segala hal yang terbaik dirinya.

64Ibid, h. 5-6

Page 64: PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTASEKONOMI …

52

c. Pengawasan politik dan social sangat minimal, karena tenaga, waktu, dan

biaya yang diperlukan lebih kecil.

Kelemahan sistem ekonomi Kapitalis yaitu:

a. Menimbulkan monopoli yang merugikan masyarakat

b. Kebebasan berusaha menyebabkan adanya kelompok yang sangat

dominan, sementara ada kelompok yang lemah

c. Menimbulkan penindasan (eksploitasi) terhadap manusia karena mengejar

keuntungan atau laba yang sebesar-besarnya

d. Tidak ada pemerataan pendapatan karena setiap individu berlomba-lomba

mencari keuntungan.

e. Masyarakat yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin65

4. Mekanisme pasar sosialisme

Sistem ekonomi sosialis yang dikembangkan oleh karl max, menghendaki

maksimasi peran negara. Negara harus menguasai sektor ekonomi untuk

memastikan keadilan kepada rakyat mulai dari means of production sampai

mendistribusikannya kembali kepada buruh, sehingga mereka juga menikmati hasil

usaha. Pasar dalam paradigma sosialis, harus dijaga agar tidak jatuh ketangan

pemilik modal (kapitalis) yang serakah sehingga monopoli means of production dan

melakukan eksploitasi tenaga buruh lalu memanfaatkannya untuk mendapatkan

prifit sebesar-besarnya. Negara harus berperan signifikan untuk mewujudkan

65Andi Ardiyanto, Perbandingan Sistem Ekonomi Islam Kapitalis, Sosialis Dan

Campuran, Http:www.Profprojects.Com, (Diakses Pada Tanggal 15 Juni 2017), h.2

Page 65: PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTASEKONOMI …

53

equilibrium dan keadilan ekonomi pasar. 66Sistem ekonomi sosialisme lebih banyak

mengedepankan jiwa sosisalis yang mencakup seluruh aspek kegiatan ekonomi di

bawah kepemilikan negara atau pemerintah sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh

seluruh rakyat dan tidak akanada monopoli perseorangan atas aktivitas ekonomi

yang mencakup pengerasan akan aset-aset tertentu. Oleh karena itu, sistem ekonomi

sosialisme memiliki beberapa prinsip yaitu:

a. Kepemilikan harta dikuasai oleh negara, antara ekonomi produksi, distribusi,

perdagangan dan industri menjadi monopoli negara atau masyarakat keseluruhan

individu tidak diberi peluang untuk memiliki harta atau memanfaatkan produksi.

b. Setiap industri memiliki kesamaan kesempatan dalam melakukan aktivitas

ekonomi. Setiap individu akan memperoleh barang kebutuhan menurut keperluan

masing-masing.

c. Untuk mencapai suatu tatanan ekonomi yang ketat diberlakukan disiplin

politik yang tegas dan keras. negara mengambil alih semua aktivitas ekonomi dan

kebebasan ekonomi di hapuskan sama sekali.67

Disisi lain, keberadaan sistem ekonomi sosialis sangat menguntungkan dalam

upaya meningkatkan taraf hidup orang banyak, hal ini dapat dilihat dari beberapa

dampak positif akan keberadaan sistem ekonomi sosialis,

66 Agustianto, Mekanisme Pasar Dalam Perspektif Ekonomi Islam,

Http://Sharieconomics.Wordpress.Com (Diakses Pada Tanggal 20 Juni 2017) 67Jayadir, Eksistensi Ekonomi Islam Dalam Sistem Ekonomi Global, (Skripsi STAIN

Palopo Tahun 2004), h. 42-43.

Page 66: PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTASEKONOMI …

54

a. Tiap warga negara dipenuhi kebutuhan pokok minimalnya baik sandang

pangan, dan papan. Tiap individu akan mendapatkan pekerjaan dan perlindungan

terhadap warga yang cacat fisik dan mental.

b. Semua proyek pembangunan dilaksanakan berdasarkan perencanaan

ekonomi oleh negara.

c. Semua rantai produksi dikuasai oleh negara dan dikelolah oleh negara dan

keuntungan akan kembali kepada masyarakat luas.68

Adapun kelemahan sistem ekonomi sosialis yang berdampak negatif yaitu:

a. Posisi tawar menawar pelaku ekonomi individu sangat terbatas sehingga

terpaksa dikorbankan kebebasan pribadi terhadap harta miliknya.

b. Sistem ini mengabaikan sepenuhnya sifat mementingkan pribadi dan

menghambat kebebasan berfikir dan bertindak. Buruh dijadikan sebagai mesin

produksi untuk memenuhi kebutuhan seluruh masayarakat.

c. Orientasi diarahkan sepenuhnya untuk mencapai target pembangunan

ekonomi dan mengabaikan aspek kehidupan lainnya.69

5. Mekanisme pasar AFTA

Ciri-ciri sistem ekonomi pasar bebas sebagai berikut:

a. Alat dan sumber produksi dapat dimiliki dan diatur oleh perseorangan,

masyarakat, atau perusahaan

b. Terdapat pembagian kelas dalam masyarakat, kelas pekerja atau buruh dan

kelas pemilik modal

68Ibid, h. 44 69Ibid, h. 45

Page 67: PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTASEKONOMI …

55

c. Terjadi persaingan antara para pengusaha untuk memperoleh laba atau

keuntunggan sebesar-besarnya (profit motiv)

d. Persaingan dilakukan secara bebas

e. Peranan modal sanat vital kebaikan dari sistem.

Mekanisme pada pasar bebas yaitu:

Pasar bebas mengacu pada mekanisme pasar secara keseluruhan, yaitu

menandalkan alur perekonomian invisible hand di pasar.70

Kelebihan sistem ekonomi pasar yaitu:

a. Setiap individu bebas memiliki kekayaan dan sumber daya produksi

b. Inisiatif dan kreativitas masyarakat dapat dikembangkan

c. Terjadi persaingan antara produsen untuk menghasilkan barang yang

bermutu

d. Pelaku kegiatan ekonomi diberi kebebasan untuk melakukan kegiatan

ekonomi yang disukainya

e. Faktor-faktor produksi akan digunakan dengan efisien

Kelemahan sistem ekonomi pasar bebas yaitu:

a. Adanya eksploitasi terhadap masyarakat ekonomi lemah oleh pihak yang

kuat ekonominya

b. menimbulkan terjadinya monopoli sehingga merugikan masyarakat

70 Widi Wahyudi, Persaingan Dalam Pasar Bebas, Studi: System Informasi Universitas

Mercu Buana, h. 4-5

Page 68: PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTASEKONOMI …

56

c. munculnya kesenjangan ekonomi antara golongan ekonomi kuat dengan

golongan ekonomi lemah

d. perekonomian dapat dengan mudah menjadi titik stabil.

Campur tangan pemerintah dalam ekonomi dilakukan dalam 3 bentuk yaitu:

membuat undang-undang, secara langsung melakukan kegiatan ekonomi, dengan

produksi barang publik, melakukan kebijakan fiskal dan moneter.71

6. Mekanisme pasar ekonomi Islam

Ekonomi Islam memandang bahwa pasar, negara, dan individu berada dalam

keseimbangan (iqtishad), tidak boleh ada sub-ordinet, sehingga salah satunya

menjadi dominan dari yang lain. Pasar dijamin kebebasannya dalam Islam. Pasar

bebas menentukan cara-cara produksi dan harga, tidak boleh ada gangguan yang

mengakibatkan rusaknya keseimbangan pasar. Pasar yang dibiarkan berjalan sendiri

tanpa ada yang mengontrol, telah menyebabkan penguasaan pasar pada sepihak

pemilik modal (capitalis), penguasa infrastruktur dan pemilik informasi. Negar

dalam Islam mempunyai peran yang sama dengan pasar, tugasnya adalah mengatur

dan mengawasi ekonomi, memastikan konpetisi di pasar berlangsung dengan

sempurna, informasi yang merata dan keadilan ekonomi.72 Pada prinsipnya, dalam

konsep ekonomi Islam penentuan harga ditentukan oleh kekuatan pasar, yaitu

kekuatan permintaan dan penawaran. 73Mekanisme pasar pada masa rasulullah, hal-

hal yang tetap dalam harga yang sama ditentukan oleh operasi bebas kekuatan pasar.

71Ibid, h. 6-9 72 Agustianto, Mekanisme Pasar Dalam Perspektif Ekonomi Islam,

Http://Sharieconomics.Wordpress.Com (Diakses Pada Tanggal 20 Juni 2017) 73 Misbahul Munir, Peran Pemerintah Dalam Perekonomian Dalam Perspektif Ekonomi

Islam, Fakultas Ekonomi UIN Malang, h. 13

Page 69: PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTASEKONOMI …

57

Nabi Muhammad saw tidak menganjurkan campur tangan apapun dalam proses

penentuan harga oleh negara atau individual. Beberapa larangan yaitu: 1). larangan

najsy, 2). larangan bay’, ba’dh, ala ba’dh 3). Larangan tallaqi al-rukban 4).

Larangan ihtinaz dan ikhtikar.74

Ciri ciri ekonomi Islam yaitu:

a. Sifat pengabdian dari sistem ekonomi Islam

b. Cita-cita luhur ekonomi Islam

c. Pengawasan atas pelaksanaan kegiatan ekonomi

d. Prioritas kepentingan antara individu dan masyarakat dalam ekonomi Islam

Hak milik dalam ekonomi Islam yaitu:

b. Hak milik umum adalah harta yang di khususkan untuk kepentingan umum.

c. Hak milik khusus, Islam berpandangan bahwa manusia adalah makhluk yang

memiliki dorongan yang merupakan fitrah dan insting-insting sosial.

Asas-asas hukum kegiatan ekonomi Islam.

a. Kebebasan berusaha

b. Pengharaman riba

c. Pengharaman jual beli samar/ mengandung sifat penipuan

d. Pengharaman penyalahgunaan pengaruh untuk mencari harta

e. Pengharaman pemborosan dan kemewahan

74 Suud Fuadi, Mekanisme Pasar Islami Dan Pengendalian Harga,

Https:Suud83.Wordpress.Com./2009/03/27/ (Diakses Pada Tanggal 15 Juni 2017), h. 15

Page 70: PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTASEKONOMI …

58

f. Pengharaman penimbun harta

Misi ekonomi Islam yaitu:

a. Untuk memenuhi kebutuhan manusia.

b. Menghilangkan kemiskinan masyarakat.75

Nilai-nilai sistem ekonomi Islam ini merupakan bagian integral dari

keseluruhan ajaran Islam yang komperhensif dan telah dinyatakan Allah Swt

sebagai ajaran yang sempurna.

Kelebihan sistem ekonomi Islam:

a. Menjunjung Kebebasan Individu

b. Mengakui hak individu terhadap harta

c. Ketidaksamaan ekonomi dalam batas yang wajar

d. Jaminan sosial

e. Distribusi kekayaan

f. Larangan menumpuk kekayaan

g. Kesejahteraan individu dan masyarakat

Kelemahan Sistem ekonomi Islam

Secara global kelemahan system ekonomi Islam dapat dilihat dari beberapa

faktor sebagai berikut:

a. Lambatnya perkembangan literatur ekonomi Islam

b. Praktek ekonomi konvensional lebih dahulu dikenal

75 Arfani, Sistem Ekonomi Islam Sebagai Alternatif, (Artikel, Hakim Pengadilan Agama

Kandangan), h. 12-20

Page 71: PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTASEKONOMI …

59

c. Tiada representasi ideal Negara yang menggunakan system ekonomi

Islam

d. Pengetahuan sejarah pemikiran ekonomi Islam kurang

e. Pendidikan masyarakat yang materialisme76

Peran negara dalam ekonomi Islam yaitu:

Peran negara sebagai pemilik manfaat sumber-sumber, produsen, distributor,

dan sekaligus sebagai lembaga pengawasan kehidupan ekonomi. Dalam negara

Islam fungsi pengawasan dilakukan melalui lembaga hisbah (pengawasan). Hisbah

adalah institut negara yang pernah ada pada zaman nabi Muhammad saw sebagai

lembaga pengawasan pasar atau keiatan ekonomi yang menjamin tidak adanya

pelanggaran aturan moral dalam pasar monopoli, pelanggaran terhadap hak

konsumen, keamanan dan kesehatan kehidupan ekonomi. Dalam kaitannya dengan

peran negara, qardhawi menyatakan, bahwa tugas negara Islam adalah mengubah

pemikiran menjadi amal perbuatan, merubah nilai menjadi hukum undang-undang,

memindahkan moralitas kepada praktek-praktek konkrit.77

76 Andi Ardiyanto, Perbandingan Sistem Ekonomi Islam Kapitalis, Sosialis Dan

Campuran, Http:www.Profprojects.Com, (Diakses Pada Tanggal 15 Juni 2017), h.2

77Muh.Ruslan Abdullah Dan Fasiha Kamal, Pengantar Islamic Economics Mengenal

Konsep Dan Praktek Ekonomi Islam, Makassar Lumbung Informasi Pendidikan, 2013, h. 98-99

Page 72: PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTASEKONOMI …

60

B. PEMBAHASAN

1. Perbandingan sistem mekanisme pasar kapitalis, sosialis, dan ekonomi

Islam

a. Ekonomi Islam dan kapitalisme

Dalam menganalisa tentang hubungan antara ekonomi kapitalis dan ekonomi

Islam, kita akan melihat dari segi sosial dari keduanya dengan tujuan untuk bisa

mengeluarkan masyarakat dari kemiskinan yang selalu mengakar dalam

masyarakat, jika kita menganalisa ekonomi kapitalis, seperti pada penjelasan

sebelumnya bahwa ekonomi kapitalis itu bersifat individual dan tidak

memperdulikan kepentingan orang lain. Yang terpenting bagi kapitalis yaitu

bagaimana caranya menguasai pasar dengan campur tangan pemerintah karena jika

ada campur tangan pemerintah mereka tidak dapat lagi menindas kelas proletar

yang mereka jadikan sebagai alat penindas karena jika ada campur tangan

pemerintah, maka pemerintah akan mengeluarkan kebijakan misalnya menetapkan

upah gaji bagi buruh/ UMR, yang merupakan standar gaji bagi kaum buruh.

Sehingga tidak dapat mengeksploitasi kaum buruh.78 Meskipun keduanya yaitu,

antara ekonomi Islam dan ekonomi kapitalis sama-sama mendukung kepemilikan

kepribadian atau kebebasan individu dan hak milik pribadi dalam meningkatkan

pertumbuhan ekonomi, kapitalisme bersikukuh pada kebebasan moral perilaku

menguntungkan diri sendiri (yang ekslusif), tetapi dalam ekonomi Islam lebih

menekankan kepada kepemilikan pribadi dengan sikap lebih banyak memberi

78Masniati, Implikasi Ekonomi Dalam Mengurangi Kesenjangan Sosial, Skripsi STAIN

Tahun 2014, h. 36-39.

Page 73: PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTASEKONOMI …

61

karena dalam Islam bahwa semua kekayaan milik Allah, dzat yang menghendaki

bahwa kekayaan seharusnya dimiliki bersama oleh semua manusia.

Untuk mengetahui lebih jelas perbedaan mendasar dari ekonomi Islam dan

ekonomi kapitalis, ada hal-hal yang perlu diketahui:

a) dalam ekonomi kapitalis perlu memaksimalkan selt interstsecara individual

menggantikan sistem nilai apapun yang berharga khususnya yang didasarkan pada

Agama. Sebaliknya dalam Islam desakan menimbun kekayaan dikurangi

didasarkan nilai-nilai manusia dan disubordinasikan dalam suatu visi yang meniti

beratkan pada nilai-nilai moral.

b) dalam kapitalisme tindakan menimbun kekayaan itu tidak memiliki batasan

yang jelas. Sedangkan dalam Islam mengakui bahwa sebagian dari kekayaan

seseorang adalah milik orang miskin.

c) kapitalisme berpegang teguh pada kebebasan individu dan elemen ini

penting bagi kebebasan sebagai hak individu,batas kekayaan pribadi dan khususnya

haknya untuk menahannya dari penggunaan masyarakat jika mereka

menginginkannya, dalam Islam kebebasan individu berasal dari prinsip kehendak

bebas yang ditegakkan berdasarkan keyakinan bahwa harta benda harta milik Allah

dan bahwa manusia dipercaya Allah untuk menguasai dan mengelolanya sebagai

khalifah dimuka bumi.

b. Ekonomi Islam dan sosialisme

Sosialisme yang menyebut dirinya bersifat ilmiah menyandarkan klaimnya

pada pengakuan terhadap hukum-hukum materialisme, bukan pada ketentuan etik,

Page 74: PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTASEKONOMI …

62

yang muncul berbarengan dengan kondisi-kondisi ekonomi yang ada. Sehingga

menyamakan ekonomi Islam dan sosialis merupakan hal yang mustahil. Ini karena,

dalam visi marxis, pencapai ekonomi sama sekali tidak terikat secara eksplisit

dengan filsafat etika apapun bahkan meski pertimbangan-pertimbangan moral di

bolehkan mempengaruhi kesadaran. Di bawah sosisalisme, negara menyalurkan

kebebasan demi masyarakat, akan tetapi menurut mereka bahwa kebebasan individu

bukan merupakan nilai yang bersifat instrumental. Dan dalam perspektif Islam,

kebebasan individu untuk memilih di antara berbagai pilihan merupakan nilai

absolut sekaligus instrumental: absolut karena didasarkan pada kehendak bebasnya

sebagai individu, ia juga dikatakan relatif dalam batas-batas bahwa bentuk terbaik

kebebasan individu adalah bentuk yang tidak bertentangan dengan tuntunan

kesejahteraan orang miskin dalam masyarakat yang didasarkan pada aksioma

tanggung jawab.79

Perbedaan secara fundamental antara ekonomi Islam dan sosialisme yaitu :

a) Sosialsme menghapus total kepemilikan pribadi sedangkan Islam berada

ditengah-tengahnya, Islam memberikan kepada individu hak untuk memiliki

kekayaan seukuran dengan kebutuhan dirinya dan keturunannya dengan kapasitas

mereka untuk memanfaatkan secara produktif dan tidak menghambur-hamburkan

kekayaan itu secara boros.

b) Menurut sosialisme, dorongan kemajuan ekonomi berasal dari pandangan

historis-dialektis tentang prosessosial yang merupakan pusat perjuangan kelas

79Ibid, h.40

Page 75: PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTASEKONOMI …

63

sejarah manusia merupakan sejarah tentang perjuangan kelas. Sebaliknya Islam

menekankan keseimbangan sosial, dimana kemajuan ekonomi tidak harus terlahir

dari konflik sosial dan pertentangan antar kelas, ketentuan Islam harus membela

yang tertindas dan disilah kerja aksioma tanggung jawab dengan bertindak sebagai

kekuatan stabilisasi.

c) Dalam sosialisme,yang sesuai dengan hukum dialektika marxis, bahwa

hubungan produksi benar-benar ditentukan oleh kerangka berfikir dan kesadaran

sebuah masyarakat. Maka marx menyatakan dalam pesannya yang terkernal,

“bukan kesadaran manusia yang menetukan eksistensi mereka, tetapi sebaliknya

eksistensi sosial yang menentukan kesadaran mereka”. Islam memandang bahwa

kesadaran tentang realitas sosial dengan tegas ditentukan oleh pilihan-pilihan yang

di buat oleh individu-individu dengan melaksanakan kehendak bebas mereka.

Jadi antara ekonomi Islam dan sosialis, dimana kebebasan individu tidak

diinginkan ada dalam sosialis karena dengan adanya itu maka akan terjadi

pelunasan terhadap kelas buruh. Sehingga mereka mengharuskan segalanya diatur

oleh negara. Dan mereka menghapus hak kepemilikan pribadi terhadap individu,

sebaliknya Islam berada ditenganhya, Islam mengakui kepemilikan pribadi

terhadap harta dan melihat juga keadaan sosial disekitarnya dengan dinaungi oleh

pemerintahan yang sah dan kuat sehingga tidak akan ada dan terjadi penindasan.

Oleh karena itu, tidak ada lagi pihak yang merasa tertindas karena itu semua juga

Page 76: PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTASEKONOMI …

64

didasari dengan norma dan perilaku yang sesuai dengan yang termuat dalam

pedoman ajaran Islam.80

Perbedaan konsep kapitalis, sosialis, dan Islam.

1. Ekonomi kapitalisme

a. Sumber kekayaannya sangat langka

b. Kepemilikan, setiap pribadi dibebaskan untuk memiliki semua kekayaan

yang diperolehnya

c. Tujuan gaya hidup perorangan, kepuasan pribadi

2. Ekonomi sosialis

a. Sumber kekayaannya, sangat lanka

b. Kepemilikan, sumber kekayaannya di dapat dari pemberdayaan tenaga kerja

atau buruh

c. Tujuan gaya hidup perorangan, kesetaraan penghasilan diantara kaum buruh

3. Ekonomi Islam

a. Sumber kekayaan alam semesta dari Allah swt

b. Kepemilikan, sumber kekayaan yang kita miliki adalah titipan dari Allah

swt

c. Tujuan gaya hidup perorangan, untuk mencapai kemakmuran/succes (al-

falah) di dunia dan akhirat.81

80Ibid, h.41-43 81Dianangraeni, Sistem Kapitalisme Dan Sosialisme,

Http://Kinanzahirah.Wordpress.Com/2012/5/23perbedaan-Sistem-Ekonomi-Sosialis-Kapitalis-

Dan-Islam, (Diakses Pada Tanggal 04 Mei 2017)

Page 77: PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTASEKONOMI …

65

2. Sistem mekanisme pasar dalam AFTA/MEA

MEA adalah bentuk integrasi ekonomi ASEAN dalam artian adanya sistem

perdagangan bebas antara negara-negara ASEAN. Indonesia dan sembilan negara

lainnya telah menyepakati perjanjian masyarakat ekonomi ASEAN. Pada KTT di

kuala lumpur pada desember 1997 para pemimpin ASEAN memutuskan untuk

mengubah ASEAN menjadi kawasan yang stabil, makmur, dan sanggat konpetitif

dengan perkembangan ekonomi yang adil, dan mengurangi kemiskinan dan

kesenjangan sosial ekonomi (ASEAN Vision 2020). Pada KTT bali pada bulan

oktober 2003, para pemimpin ASEAN meenyatakan bahwa masyarakat ekonomi

ASEAN akan menjadi tujuan dari integrasi ekonomi regional pada tahun 2020,

semua pihak diharapkan untuk bekerja secara yang kuat dalam membangun

komunitas ASEAN pada tahun 2020, dalam mendirikan masyarakat ASEAN harus

bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip terbuka, beriorentasi keluar, inklusif, dan

beriorentasi pasar ekonomi yang konsisten dengan aturan multilateral serta

kepatuhan dan pelaksanaan komitmen ekonomi yang efektif berbasis

aturan.82Sistem mekanisme pasar AFTA yaitu, mempercepat integrasi regional di

sektor-sektor prioritas, memfasilitasi pergerakan bisnis, tenaga kerja terampil dan

bakat, memperkuat kelembagaan mekanisme ASEAN. Bentuk kerjasama ASEAN

yaitu: pengembangan SDM dan peningkatan kapasitas, pengakuan klasifikasi

profeesional, konsultasi lebih dekat pada kebijakan makro ekonomi dan keuangan,

82 Srikandi Rahayu, Pengertian Dan Karakteristik Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA),

Http://Seputarpengertian.Blogspot.Co.Id/2014/08/Pengertian-Karakteristik-Masyarakat-Ekonomi-

ASEAN.Html?M=1, (Diakses Pada Tanggal 11 Mei 2017)

Page 78: PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTASEKONOMI …

66

meningkatkan infrastruktur, meningkatkan keterlibatan sector swasta untuk

membangun masyarakat ekonomi ASEAN. Adapun karakteristik ekonomi ASEAN

yaitu: pasar dan basis produksi tunggal, kawasan ekonomi yang konfetitif, wilayah

pembangunan ekonomi yang merata, daerah terintegrasi penuh dalam ekonomi

global.83Berbicara tentang ekonomi, tentu telah banyak pembahasan yang

menjelaskan maupun menggambarkan berbagai aktivitas-aktivitas ekonomi. Salah

satunya adalah konsep perdagangan bebas yang telah dilakukan kebijakannya

selama ini dalam area perekonomian kita. Perdagangan bebas adalah sebuah konsep

yang berasal dalam ekonomi kapitalis yang mengacu kepada penjualan produk antar

negara tanpa pajak ekspor-impor atau hambatan perdagangan lainnya.84Persaingan

global antara negara-negara ASEAN baik secara ekonomi maupun SDM akan

meningkat secara signifikan. Salah satu bentuknya yaitu ASEAN merupakan wujud

dari kesepakatan negara-negara asean serta menciptakan pasar regional bagi 500

juta penduduknya. dalam era persaingan global, Indonesia dihadapkan pada

serangkaian tantangan yang cukup kompleks. iklim persaingan di Indonesia akan

menjadi sangat ketat. Dalam menghadapi fenomena tersebut dibutuhkan peran

pengusaha dalam menciptakan peluang bagi masyarakat di sekitarnya.85 Sistem

perdagangan bebas yaitu: menghilangkan peran dan tanggung jawab pemerintah

83Ibid 84 Syarifah Labibah, Pandangan Islam Tentang Perrdagangan

Bebas,Http://Syarifahlabibah01.Blogspot.Com/2015/03/Pandangan-Islam-Tentang-Perdagangan-

19.Html?M1, (Diakses Pada Tanggal 09 Mei 2017) 85 Mohammad Ilham, 5 Tips Pengusaha Menghadapi Afta,

Http://Zahiraccounting.Com/Id/Blog/5-Tips-Pengusaha-Menghadapi-Afta/, (Diakses Pada Tanggal

05 Mei 2017)

Page 79: PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTASEKONOMI …

67

dalam sektor ekonomi, kemudian menyerahkan semua kepada individu dan

mekanisme pasar.86

3. Pandangan Islam terhadap mekanisme pasar AFTA/ MEA

Di dalam sistem ekonomi Islam, aktivitas perdagangan merupakan hal yang

mubah. Yakni apabila dikerjakan tidak dapat berpahala dan tidak berdosa, jika di

tinggalkannya tidak berdosa dan tidak berpahala. Dan karena perdagangan luar

negeri ini melibatkan warga negara asing, maka kita sebagai seorang muslim

haruslah bisa bertanggung jawab untuk mengontrol, dan mengaturnya sesuai

dengan konsep Islam. Sekarang ini Indonesia akan memasuki era pasar bebas dari

MEA. Dengan melihat kondisi saat ini, kita tahu bahwa daya saing terhadap produk,

baik dari segi kualitas maupun harga masih kalah dari beberapa negara ASEAN

lainnya. begitu juga dari segi ahli dan terampil, jumlah yang dimiliki Indonesia juga

terbatas. Namun, Indonesia memiliki demografi yang bagus dan karena itu

menjadikan negara ini pangsa pasar yang menggiurkan.87dalam sejarah Islam,

development of knowledge in Islamic medieval has established the epistemology of

Islamic economics it self.88

MEA seperti yang telah diterangkan sebelumnya adalah pengintegrasian

kegiatan perekonomian regional ASEAN atau secara singkat merupakan kegiatan

86 Farid Budi Kuswanto, Strategi Positioning Bank Muamalat Dalam Menghadapi

Masyarakat Asean (Mea) 2015, Skripsi Universitas Islam Negeri (Uin) Syarif Hidayatullah

Jakarta, h. 29 87Mohammad Ilham, 5 Tips Pengusaha Menghadapi Afta, (Diakses Pada Tanggal 05 Mei

2017) 88Nurul Ismail, Scrutinizing The Epistemology Of Islamic Economics: A Historical

Analysis, Artikel Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STEI) Taskia Bogor, Vol.12, No. 1, Mei 2016,

h.20

Page 80: PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTASEKONOMI …

68

perdagangan luar negeri secara bebas atau pasar bebas (free trading) tingkat

ASEAN.

Pada masa awal kepemimpinan rasulullah saw di mekkah, beliau pernah

berinisiatif menghapuskan semua bea masuk dan dalam banyak perjanjian dengan

berbagai suku menjelaskan hal tersebut untuk mempercepat peningkatan

perdagangan walaupun dengan membebankan pendapatan negara ketika itu. Dari

keterangan tersebut dapat disimpulkan bahwa perdagangan luar negara tersebut

hukumnya adalah mubah.perdagangan luar negeri dalam Islam hanya bisa

dilakukan dengan beberapa syarat:

a. Penduduk dalam negeri harus dipenuhi kebutuhannya dari komoditi

yang diperdagangkan ke luar negeri.

b. Tidak menimbulkan kerugian bagi negara, baik negara asal maupun

negara tujuan.

c. Komoditi yang diperdagangkan baik secara fisik maupun sifatnya tidak

haram.

Selama hal tersebut tidak melanggar ajaran Islam, tidak ada perjanjian yang

dilanggar dan tidak ada pihak yang dirugikan. MEA diperbolehkan. Hal ini tentunya

dengan berbagai pertimbangan tentang mana yang lebih baik dan yang buruk,

misalnya karena untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi globalisasi ekonomi

kedepannya.89

Perdagangan bebas memang memiliki keuntungan bagi para pelaku

ekonomi yang terlibat. Namun, negara kita ini masih tergolong kedalam negara

89Ibid.

Page 81: PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTASEKONOMI …

69

sedang berkembang. Sehingga jelas tampak bahwa pihak yang paling diuntungkan

dengan adanya MEA adalah negara maju Dengan begitu tidak adanya kesejahteraan

yang dirasakan oleh masyarakat. Padahal kita mengetahui pasar bebas adalah

sistem-sistem negara kapitalis. Dalam sistem ekonomi Islam yang tujuannya tidak

lain ialah untuk mensejahterakan masyarakat. Saat ini perdagangan bebas sudah

menjadi sebuah strategi negara-negara kapitalis untuk mendominasi negara lain dan

Dalam Islam haram hukumnya negara-negara kafir menguasai kaum muslim.

Dalam quran surah An-Nisa (4): (141). Allah Swt telah berfirman tidak

membolehkan orang-orang kafir menguasai kaum muslim.

Maka perdagangan bebas dalam Islam diharamkan. Karena pada dasarnya

perdagangan bebas merupakan liberalisasi ekonomi yang menghilangkan peran dan

tanggung jawab pemerintah dalam sektor ekonomi, kemudian menyerahkan semua

kepada individu dan mekanisme pasar. Hal ini menyebabkan bahaya yang di

dapatkan, karena kebijakan ini akan memperlemah perekonomian dalam negeri dan

melarikan kekayaan negara-negara berkembang ke negara maju. Dan Nabi saw

telah bersabda, tidak boleh ada bahaya dan dhirar dalam Islam (H.R.Ibnu Majah).

Oleh karena itu, seorang muslim haram menerima konsep perdagangan bebas.

Pasalnya kebijakan tersebut membuka jalan yang selebar-lebarnya bagi negar-

negara kufur untuk menguasai dan mengontrol perekonomian negara-negara Islam.

Oleh karena itu, kita sebagai kaum muslim sudah saatnya untuk mengembalikan

kepenarapan Islam dalam tatanan kehidupan dalam sistem khilafah Islamiyah yang

ditetapkan oleh nash syara’, bukan dengan mengikuti sistem demokrasi yang dibuat

oleh manusia. Seperti perdagangan bebas yang diterapkan saat ini. Sesungguhnya

Page 82: PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTASEKONOMI …

70

Islam telah menawarkan sistem ekonomi yang dapat membangun kemandirian

negara tanpa perlu bergantung pada sistem negara kapitalis.90

90Mohammad Ilham, 5 tips pengusaha menghadapi Afta, (Diakses Pada Tanggal 05 Mei

2017)

Page 83: PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTASEKONOMI …

71

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian penulis pada bab sebelumnya maka peneliti

dapat menyimpulkan beberapa kesimpulan yaitu:

1. mekanisme pasar kapitalisme, sosialisme, Islam.

Pasar memainkan peranan yang sangat penting dalam sistem perekonomian.

Ekonomi kaitalis menghendaki pasar bebas untuk menyelesaikan permasalahan

ekonomi, mulai dari produksi, konsumsi sampai distribusi. Semboyan kapitalis

adalah lassez faire et le monde va de lui meme (biarkan ia berbuat dan biarkan ia

berjalan, dunia akan mengurus diri sendiri).

Sistem ekonomi sosialis yang dikembangkan oleh karl max, menghendaki

maksimasi peran negara. Negara harus menguasai sektor ekonomi untuk

memastikan keadilan kepada rakyat mulai dari means of production sampai

mendistribusikannya kembali kepada buruh, sehingga mereka juga menikmati hasil

usaha. Pasar dalam paradigma sosialis, harus dijaga agar tidak jatuh ketangan

pemilik modal (kapitalis) yang serakah sehingga monopoli means of production dan

melakukan eksploitasi tenaga buruh lalu memanfaatkannya untuk mendapatkan

prifit sebesar-besarnya. Negara harus berperan signifikan untuk mewujudkan

equilibrium dan keadilan ekonomi pasar

Ekonomi Islam memandang bahwa pasar, negara, dan individu berada

dalam keseimbangan (iqtishad), tidak boleh ada sub-ordinet, sehingga salah satunya

Page 84: PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTASEKONOMI …

72

menjadi dominan dari yang lain. Pasar dijamin kebebasannya dalam Islam. Pasar

bebas menentukan cara-cara produksi dan harga, tidak boleh ada gangguan yang

mengakibatkan rusaknya keseimbangan pasar.

Pada prinsipnya, dalam konsep ekonomi Islam penentuan harga

ditentukan oleh kekuatan pasar, yaitu kekuatan permintaan dan penawaran.

Mekanisme pasar pada masa rasulullah, hal-hal yang tetap dalam harga yang sama

ditentukan oleh operasi bebas kekuatan pasar. Nabi Muhammad saw tidak

menganjurkan campur tangan apapun dalam proses penentuan harga oleh negara

atau individual. Beberapa larangan yaitu: 1). larangan najsy, 2). larangan bay’,

ba’dh, ala ba’dh 3). Larangan tallaqi al-rukban 4). Larangan ihtinaz dan ikhtikar

2. mekanisme pasar AFTA

mekanisme pasar AFTA yaitu: common effective preferential tariff yang

bertujuan agar barang-barang yang di produksi di antara negara ASEAN yang

memenuhi kebutuhan ketentuan setidak-tidaknya 40% kandungan lokal akan

dikenai tarif hanya 0-5%.

3. pandangan ekonomi Islam terhadap sistem AFTA/ MEA yaitu:

Dalam Islam haram hukumnya negara-negara kafir menguasai kaum

muslim. Dalam quran surah An-Nisa (4): (141). Allah Swt telah berfirman tidak

membolehkan orang-orang kafir menguasai kaum muslim.

Maka perdagangan bebas dalam Islam diharamkan. Karena pada dasarnya

perdagangan bebas merupakan liberalisasi ekonomi yang menghilangkan peran dan

Page 85: PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTASEKONOMI …

73

tanggung jawab pemerintah dalam sektor ekonomi, kemudian menyerahkan semua

kepada individu dan mekanisme pasar. Hal ini menyebabkan bahaya yang di

dapatkan, karena kebijakan ini akan memperlemah perekonomian dalam negeri dan

melarikan kekayaan negara-negara berkembang ke negara maju. Dan Nabi saw

telah bersabda, tidak boleh ada bahaya dan dhirar dalam Islam (H.R.Ibnu Majah).

Oleh karena itu, seorang muslim haram menerima konsep perdagangan bebas.

Pasalnya kebijakan tersebut membuka jalan yang selebar-lebarnya bagi negar-

negara kufur untuk menguasai dan mengontrol perekonomian negara-negara Islam.

Oleh karena itu, kita sebagai kaum muslim sudah saatnya untuk mengembalikan

kepenarapan Islam dalam tatanan kehidupan dalam sistem khilafah Islamiyah yang

ditetapkan oleh nash syara’, bukan dengan mengikuti sistem demokrasi yang dibuat

oleh manusia. Seperti perdagangan bebas yang diterapkan saat ini. Sesungguhnya

Islam telah menawarkan sistem ekonomi yang dapat membangun kemandirian

negara tanpa perlu bergantung pada sistem negara kapitalis.

Di dalam sistem ekonomi Islam, aktivitas perdagangan merupakan hal yang

mubah. Yakni apabila dikerjakan tidak dapat berpahala dan tidak berdosa, jika

ditingalkannya tidak berdosa dan tidak berpahala.Sekarang ini Indonesia akan

memasuki era pasar bebas dari ASEAN (MEA). Dengan melihat kondisi saat ini,

kita tahu bahwa daya saing terhadap produk, baik dari segi kualitas maupun harga

masih kalah dari beberapa negara ASEAN lainnya.begitu juga dari segi ahli dan

terampil, jumlah yang dimiliki Indonesia juga terbatas. Namun, Indonesia memiliki

demografi yang bagus dan karena itu menjadikan negara ini pangsa pasar yang

Page 86: PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTASEKONOMI …

74

menggiurkan. perdagangan luar negara hukumnya adalah mubah. perdagangan luar

negeri dalam Islam hanya bisa dilakukan dengan beberapa syarat:

a. Penduduk dalam negeri harus dipenuhi kebutuhannya dari komoditi yang

diperdagangkan ke luar negeri.

b. Tidak menimbulkan kerugian bagi negara, baik negara asal maupun negara

tujuan.

c. Komoditi yang diperdagangkan baik secara fisik maupun sifatnya tidak

haram.

B. Saran

Menurut penulis, Indonesia akan menjadi sejahtera dan terlepas dari

berbagai permasalahan yang menderat saat ini. Jika Indonesia menerapkan sistem

Islam, maka seperti janji Allah, Allah pasti menurunkan keberkahan, dan

meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas serta meningkatkan

pemahaman bahasa asing terhadap masyarakat Indonesia. Dalam hal ini Indonesia

harus membuat sistem baru terhadap masyarakat keterbelakangan ekonomi dalam

meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Atas dasar itu tak ada alasan bagi

seorang muslim melirik solusi selain sistem Islam untuk menjadi tatanan ekonomi

di dunia. Ketika ia menyatakan beriman kepada Allah, sudah sepatutnya pula

keimanan itu mengembalikan pemahamannya terhadap Islam sebagai ideologi

(tatanan kehidupan) dengan pemahaman yang benar. Sudah saatnya kaum muslimin

mengembalikan penerapan Islam ideologi dalam sistem khilafah Islamiyah yang

ditetapkan oleh nash syara, bukan sistem demokrasi buatan manusia. Khilafah

Islamiyah Institusi Islam yang terbukti hampir 13 abad mampu mewujudkan tatanan

Page 87: PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTASEKONOMI …

75

kehidupan dunia yang menyejahterakan dan menghantarkan Islam sebagai

rahmatan lil’alamin. Saatnya kembali pada Islam dengan mengikuti toriqoh

rasulullah saw dalam menegakkan khilafah Islamiyah dalam suatu pergerakan

politik di seluruh dunia bersatu dengan satu tujuan yang sama.

Jika Indonesia mampu mengantisispasi, pengaruh liberalisasi akan

mengarah kepada efisiensi pasar saja. Dampaknya adalah pilihan bagi konsumen

meningkat, serta persaingan yang lebih sehat di dorong. Pencapaian MEA dilakukan

melalui empat tahapan strategis, meliputi: pencapaian pasar tunggal dan kesatuan

basis produksi, kawasan ekonomi yang berdaya saing, pertumbuhan ekonomi yang

merata dan terintegrasi dengan perekonomian global. Menghadapi tantangan itu

HIPMI mulai menyiapkan sejumlah lankah menghadapi persaingan ekonomi pada

2020. Indonesia harus menjadi pemain dalam komunitas ekonomi ASEAN.

Ditingkatkan kualitas industri kegiatan menengah (IKM) dalam sisis makanan dan

minuman. Karena pada Indonesia sendiri kegiatan ini sering terjadi masalah. Dalam

hal kebersihan ini maupun kehigienisian dalam pengemasan. Apakah hal ini dapat

bersaing di pasar ASEAN padahal lebih dari dua juta lebih kegiatan IKM beroperasi

di Indonesia dan mampunya lebih dari empat juta tenaga kerja. Jika tidak dapat

bersaing maka pengangguran akan bertambah. Dalam hal ini Indonesia harus

menemukan solusi dalam menanggapi hal prospek kedepan IKM terhadap MEA

2105.

Page 88: PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTASEKONOMI …

76

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Zaky Al Kaaf, Ekonomi dalam Perspektif Islam, Cet.11; Bandung:

PustakaSetia, 2002.

Abdullah muh. ruslan dan fasiha kamal, pengantar Islamic economics mengenal

konsep dan praktek ekonomi Islam, makassar lumbung informasi

pendidikan,2013, h. 98-99

Adiwarman A. Karim, Ekonomi Mikro Islam, Jakarta: PT RajagrafindoPersada.

Agustiati, sistem ekonomi kapitalisme,

http://portalgaruda.org/article.php?article=167247&val=6118&&title=sistem

%20ekonomi%20kapitalismediaksespadatanggal 22 April 2017.

Agustianto, Mekanisme Pasar Dalam Perspektif Ekonomi Islam,

http://sharieconomics.wordpress.com diakses pada tanggal 20 juni 2017

Amalia Euis, Mekanisme Pasar Dan Kebijakan Penetapan Harga Adil Dalam

Perspektif Ekonomi Islam,SkripsiUniversitas Islam Negeri Jakarta, 2012.

Andriadithya, Indonesia dan AFTA, https:// andriadithya.

Wordpress.com/2007/06/21/Indonesia dan AFTA (diakses pada tanggal 23

November 2016)

Anto M.B Hendrie, Pengantar Ekonomika Mikro Islam, Cet.1, ed.1; Yogyakarta:

Ekonisia, 2003.

Ashkaf Arif, Pengertian System Dan Contohnya (Softskill),

http://arifashkaf.wordpress.com/2015/10/14/pengertian-sistem-dan-

contohnya-softskill. Diakses pada tanggal21 April 2017

Asykur avesina Haka, strategi kebijakan perdagangan luar negeri Indonesia dan

inflementasi, universitas FISIP UI Indonesia, 2010, h.1-2.

Arfani, sistem ekonomi Islam sebagai alternatif, (artikel, hakim pengadilan agama

kandangan

Budi Ahmad, sisrtem ekonomi Islam, studi teknik informatika: STIMIK el rahma

Yogyakarta, 2011, h.3

Departemen Agama RI, Al-quran dan Terjemahnya, Semarang : PT. KaryaToha

Putra, 2009

Devi Lusy Shintya, perdagangan bebas,

http://Ishintya.blogspot.co.id/2012/03/makalah-tentang-perdagangan-

bebas.html?m=1 (diakses pada tanggal 23 November 2016)

Page 89: PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTASEKONOMI …

77

Dianangraeni, sistem kapitalisme dan sosialisme,

http://kinanzahirah.wordpress.com/2012/5/23perbedaan-sistem-ekonomi-

sosialis-kapitalis-dan-Islam (diaksespadatanggal 04 Mei 2017)

Echols M. john dan Hassan shadily, kamus inggris-indonesia, PT gramedia pustaka

utama, Jakarta, cornell university press 1975, cet. XXVI 2005, h.575

Firmansyah M. Anang, ASEAN FREE TRADE AREA,

http://anangfirmansyahblog.files.wordpress.com (diakses pada tanggal 15 juli

2017), h.2

Hakim, M.Arif, Peran Pemerintah Dalam Mengawasi Mekanisme Pasar Dalam

Perspektif ;Islam. Skripsi STAIN Kudus Jawa Tengah Indonesia, 2015

Hasan M Ali, berbagai macam transaksi dalam Islam, (cet, II: Jakarta: Raja grafindo

persada, 2003), h.155

Ilham Muhammad, 5 tips pengusaha menghadapi AFTA,

http://zahiraccounting.com/id/blog/5-tips-pengusaha-menghadapi-afta/,

(diakses pada tanggal 05 Mei 2017) Ismail nurul, scrutinizing the epistemology of Islamic economics: a historical analysis, artikel

sekolah tinggi ilmu ekonomi (STEI) taskia bogor, vol.12, no. 1, Mei 2016, h.20

Jayadir, Eksistensi Ekonomi Islam Dalam Sistem Ekonomi Global, (skripsi STAIN

palopo tahun 2004)

Lestari Rani, Mengupas Tuntas Sejarah Kapitalisme, studi sejarah kebudayaan Islam,

uin sunan kalijaga, http://wawasansejarah.com/mengupas-tuntas-sejarah-

kapitalisme/ diakses pada tanggal 25 april 2017

Kuswanto farid budi, strategi positioning bank muamalat Dalam menghadapi

masyarakat ASEAN(MEA) 2015, skripsi universitas Islam negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah jakarta.

Labibah syarifah, pandangan Islam tentang perdagangan bebas,

http://syarifahlabibah01.blogspot.com/2015/03/pandangan-Islam-tentang-

perdagangan-19.html?m1 diakses pada tanggal 09 Mei 2017

Mannan. Abdul M, Islamic Economic: Theory And Practice. Terjermahan. M.

Nastangin, ekonomi Islam: teoridanpraktek. (Yogyakarta: pt. dana bhakti

wakaf, 1993)

Page 90: PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTASEKONOMI …

78

Masniati, implikasi ekonomi dalam mengurangi kesenjangan sosial,skripsi Sekolah

Tingi Agama Islam Negeri (STAIN) Palopo tahun, 2014

Marthon Said Sa’ad, Ekonomi Islam Di Tengah Krisis Ekonomi Global, Cet.111;

Jakarta: Zikrul Hakim, 2007

Muhammad, Tinjauan Sejarah Mekanisme Pasar Dalam Islam, Skripsi Sekolah

Tinggi Ekonomi Islam (STEI) Yogyakarta, 2013

Muhammad A. Al-Buraey, Islam Landasan Alternatif Administrasi Pembangunan,

Cet.1; Jakarta: CV Rajawali, 1986.

Muharram, Ekonomi Islam Sebagai Sebuah Alterrnatif Dalam Menata Ekonomi

Umat, skripsi Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) palopo, 2005

Munir Misbahul, peran pemerintah dalam perekonomian dalam perspektif ekonomi

Islam, fakultas ekonomi UIN malang

Mustofa M. Wahyu, Ekonomi Dalam Islam,

http://tofacanhujitsuna.blogspot.co.id/2013/12/makalah-ekonomi-dalam-

Islam.html?m1 (diakses pada tanggal 23 November 2016)

Rahayu Srikandi, pengertian dan karakteristik masyaraka tekonomi ASEAN (MEA),

http://seputarpengertian.blogspot.co.id/2014/08/pengertian-karakteristik-

masyarakat-ekonomi-ASEAN.html?m=1 diakses pada tanggal 11 Mei 2017

Rahmawati Santi, penjelasan tentang masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) dan area

perdaganan bebas ASEAN

(AFTA),https://santirahma.wordpress.com/2015/07/10penjelasan-tentang-

masyarakat-ekonomi-asean-mea-dan-area-perdaganan-bebas-asean-afta/

diakses pada tanggal 05 mei 2017

Rahmi Ain, mekanisme pasar dalam Islam, IAIN PONTIANAK jurnal ekonomi

bisnis dan kewirausahaan 2015, vol. 4, no. 2, h.179

Resmani Ful Evita, konsep Ekonomi menurut syariat Islam, skripsi Sekolah Tinggi

Agama Islam Negeri (STAIN), 2006

P3EI, Ekonomi Islam, Ed.1, Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2008.

Setiawan Parta, Pengertian Mekanisme Pasar Dalam Ekonomi,

http://gurupendidikan.com/pengertian-mekanisme-pasar -dalam-

ekonomi/diakses pada tanggal 21 April 2017.

Page 91: PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTASEKONOMI …

79

Sudarsono Heri, konsep Ekonomi Islam suatu pengantar, Cet. VI; Yogyakarta:

Ekonisia, 2007.

Tambunan.Tulus T.H, Perekonomian Indonesia, (cet.1; Jakarta: ghalia Indonesia,

2003)

Tias Destya Purwaning, Strategi Menghadapi Perdagangan Bebas

(ACFTA),http://destyapurwaningtyas.blogspot.co.id/2010/03/Strategi-

Menghadapi-Perdagangan.html?m=1 (diakses pada tanggal 23 November

2016)

Trisusanto Riadi, belajar dari sejarah, http://pencerahan –

sejarah.blogspot.com./2103/03/asean-free-trade-area-afta.html?=1 diakses

pada tanggal 05 Mei 2017

Wahyudi Arif, Telah Kritis Pemikiran Ekonomi Islam Terhadap Mekanisme Pasar

Dalam Konteks Ekonomi Islam Kekinian, Skripsi Muhammadiyah

Tulungagung 2014

Wiharto Slamet, Mekanisme Pasar Menurut Ekonomi Islam, Http://Slamet-

Wiharto.Blogspot.Com/2008/09/Mekanisme-Pasar-Menurut-Ekonomi-

Islam.Html), 2008.

Zainal Ahmad Aufa, makalah sistem ekonomi sosialis,

http://aufazainal.blogspot.co.id/2015/12 makalah-sistem-ekonomi-

sosialis.html?m=1diakses pada tanggal 26 april 2017

Zuhri M. Syarifuddin, Adi Warman A.karim tentang mekanisme pasar Islami:studi

hukum Islam, universitas muhammadiyah Surakarta, 2010