Upload
others
View
0
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
MEKANISME PASAR AFTA/MEA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI
ISLAM
SKRIPSI
Diajukanuntuk memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar
Sarjana Ekonomi(S.E). pada Program Studi EkonomiSyariah
Fakultas EkonomidanBisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palopo
Oleh,
WIWIN
NIM.13.16.4.0168
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
FAKULTASEKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
(IAIN)PALOPO
2017
MEKANISME PASAR AFTA/MEA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI
ISLAM
SKRIPSI
Diajukanuntuk memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar
Sarjana Ekonomi(S.E). pada Program Studi EkonmiSyariah
Fakultas EkonomidanBisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palopo
Oleh,
WIWIN
NIM.13.16.4.0168
Dibimbing oleh:
1. Dr. Hj. Ramlah M, MM.
2. Muh. Ruslan Abdullah, S.EI.,M.A
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
(IAIN)PALOPO
2017
i
ii
PENGESAHAN SKRIPSI
Skripsi yang berjudul “Mekanisme Pasar AFTA/Mea Dalam Perspektif Ekonomi
Islam” yang ditulis oleh WIWIN, NIM. 13 16 4 0168, Mahasiswa Program Studi
Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Palopo, yang dimunaqasyahkan pada hari Rabu, 10 Juli 2017 M, bertepatan
dengan 16 Syawal 1436 H, telah diperbaiki sesuai catatan dan permintaan Tim
Penguji, diterima sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (S. E).
Palopo, 10 Juli 2017 M
16 Syawal 1436 H
Tim Penguji
1. Dr. Hj. Ramlah. M, MM. Ketua Sidang (...........................)
2. Dr. Takdir, S.H., M.H. Sekretaris Sidang (...........................)
3. Dr. Takdir, S.H., M.H. Penguji I (...........................)
4. Ilham, S.Ag. M.A. Penguji II (...........................)
5. Dr. Hj. Ramlah. M, MM. Pembimbing I (...........................)
6. Muh. Ruslan Abdullah, S.EI., MA. Pembimbing II (.......................... )
Mengetahui
Dekan Fakultas Dan Bisnis Islam ketua Program Studi Ekonomi
Syariah
Dr. Hj. Ramlah. M, MM Ilham, S.Ag. M.A
NIP.19610208 199403 2 001 NIP.19731011 200312 1 003
ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama :Wiwin
NIM : 13.16.4.0168
Jurusan : Ekonomi Syariah
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa:
1. Skripsi ini benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan plagiasi atau duplikasi dari
tulisan/ karya orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan pikiran saya sendiri.
2. Seluruh bagian dari skripsi ini adalah karya saya sendiri selain kutipan yang ditunjukkan
sumbernya, segala kekeliruan yang ada di dalamnya adalah tanggung jawab saya.
Demikian pernyataan ini dibuat sebagaimana mestinya. Bila mana di kemudian hari ternyata
pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Palopo,19 Mei 2016
Yang membuat pernyataan
Wiwin
NIM 13.16.4.0168
xvi
ABSTRAK
WIWIN, 2017 : Mekanisme Pasar AFTA/MEA Dalam Pandangan Perspektif
Ekonomi Islam. Skripsi. Jurusan Ekonomi Syariah, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam, Insitut Agama Islam Negeri
(IAIN) Palopo. Dibimbing oleh (Pembimbing I) Dr. Ramlah
Makkulase, M.M dan (Pembimbing II) Muh. Ruslan
Abdullah, S.EI.,M.A.
KATA KUNCI :Pasar, Afta/Mea, Dan Perspektif Ekonomi Islam
Skripsi ini membahas tentang ”Mekanisme Pasar AFTA/MEA Dalam
Pandangan Perspektif Ekonomi Islam”, dimana peneliti merumuskan beberapa
rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu: 1).Bagaimana perbandingan mekanisme
pasar kapitalis, sosialis, dan ekonomi Islam. 2). Bagaimana sistem mekanisme pasar
dalam AFTA/ MEA. 3). Bagaimana pandangan ekonomi Islam terhadap sistem pasar
AFTA/MEA. Adapun tujuan dari pada penelitian ini adalah 1).untuk mengetahui
bagaimana perbandingan mekanisme pasar kapitalis, sosialis, dan ekonomi Islam. 2).
Untuk mengetahui sistem mekanisme pasar AFTA/MEA. 3). Untuk mengetahui
bagaimana pandangan Islam terhadap sistem pasar AFTA/MEA.
Adapun metode penelitian adalah deskriptif kualitatif, dengan tehnik
pengumpulan data seperti,menggunakan metode library Research atau penelitian
pustaka yaitu membaca dan menelaah buku-buku dan beberapa literature lainnya
yang ada kaitannya dengan judul yang diangkat. sedangkan tehnik pengelohan data
yaitu mengolah data yang bersifat ide-ide dan gagasan-gagasan. Dan Analisis data
mengambil kesimpulan secara induktif, deduktif, konfaratif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, mekanisme pasar kapitalisme dan
sosialisme tidak dapat mengakomodasi keinginan dan kepentingan umat Islam. dalam
konsep ekonomi Islam penentuan harga ditentukan oleh kekuatan pasar. Pasar bebas
mengacu pada mekanisme pasar secara keseluruhan, yaitu menandalkan alur
perekonomian invisible hand di pasar. Seorang muslim haram hukumnya menerima
konsep perdagangan bebas. Pasalnya, kebijakan tersebut membuka jalan yang
selebar-lebarnya bagi negara-negara kufur untuk menguasai dan mengontrol
perekonomian negara-negara Islam, sebagai kaum muslim sudah saatnya untuk
mengembalikan ke penerapan Islam dalam tatanan kehidupan dalam sistem khilafah
Islamiyah, bukan dengan sistem demokrasi yang di buat oleh manusia.
xiv
DAFTAR ISI
JUDUL ………………………………………………………………… .... …………i
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI……………………………………………ii
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI...................................................................iii
NOTA DINAS PEMBIMBING.................................................................................iv
PERSETUJUAN PEMBIMBING………………………………………………….vi
NOTA DINAS PENGUJI………………………………………………………….vii
PERSETUJUAN PENGUJI………………………………………………………..ix
PRAKATA…………………………………………………………………………...x
DAFTAR ISI……………………………………………………………………….xiv
ABSTRAK………………………………………………………………………….xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah………………………………………………………1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………….9
C. Tujuan Penelitian…………………………………………………………….10
D. Manfaat Penelitian…………………………………………………………...10
E. Definisi operasional………………………………………………………….11
F. Metode penelitian……………………………………………………………12
G. Penelitian terdahulu yang relevan…………………………………………....13
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian pustaka…………………………………………………………….....16
1. Mekanisme pasar dalam ekonomi Islam .................................................. 16
2. Ekonomi pasar pada masa rasulullah ....................................................... 18
3. Mekanisme pasar menurut para ulama ..................................................... 19
4. Kekuatan pasar menurut ekonomi Islam .................................................. 29
5. Pengaruh mekanisme pasar dalam Islam ................................................. 33
xv
6. Ketidaksempurnaan bekerjanya pasar ...................................................... 34
7. Konsep harga dan solusi Islam terhadap ketidaksempurnaan bekerjanya
pasar ......................................................................................................... 35
B. Kerangka pikir ................................................................................................ 38
BAB III ANALISIS
A. Pengertian sistem…………………………………………………………….40
B. Sistem ekonomi…………………………………………...............................40
C. Pengertian mekanisme pasar………………………………………………...41
D. Pengertian AFTA/MEA dan sejarahnya…………………………………….41
E. Pengertian kapitalisme dan sejarahnya……………………………………...42
F. Pengertian sosialisme dan sejarahnya………………………………….........44
G. Pengertian ekonomi Islam dan sejarahnya…………………………………..45
BAB IV PEMBAHASAN
A. HASIL PENELITIAN………………………………………………….……47
1. Sistem-sistem ekonomi……………………….….. ................................ 47
2. Beberapa kebaikan dan kelemahan pasar……………………………….47
3. Mekanisme pasar kapitalisme……………………………………….......48
4. Mekanisme pasar sosialisme…………………………………………….52
5. Mekanisme pasar AFTA………………………………………………..54
6. Mekanisme pasar ekonomi Islam…………………….............................56
B. PEMBAHASAN…………………………………………………………….59
1. Perbandingan sistem mekanisme pasar kapitalis, sosialis, dan ekonomi
Islam………………………………………………………………...….59
2. Sistem mekanisme pasar dalam AFTA/MEA…………………………..64
3. Pandangan Islam terhadap mekanisme pasar AFTA…………………...66
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................... ............ .70
B. Saran……………………………………………………...………………….73
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………….………………...76
x
PRAKATA
� ٱ���� ٱ��� ٱ��
بياء والمرسلين وعلى اله الحمد � رب العالمين والصلاة والسلام على أشرف الأن
وصحبه أجمعين أما بـعد
Alhamdulillah, segala Puji dan syukur kehadirat Allah swt. Atas segala rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini walaupun
dalam bentuk sederhana. Penulis menyadari bahwa skripsi penelitian ini masih
jauh dari kesempurnaan baik dari aspek metodelogisnya maupun pembahasan
substansi permasalahannya. dengan judul Mekanisme Pasar AFTA/MEA Dalam
Perspektif Ekonomi Islam.
Shalawat dan salam atas junjungan Nabi Muhammad saw. Yang merupakan
suri tauladan bagi seluruh umat manusia, dan Nabi yang terakhir diutus oleh Allah
swt. di permukaan bumi ini untuk menyempurnakan akhlak manusia.
Penulis menyadaribahwa dalam penyelesaian penulisan skripsi ini penulis
banyak menghadapi kesulitan. Namun, dengan ketabahan dan ketekunan yang
disertai dengan doa, bantuan, bimbingan, masukan serta dorongan moril dari
berbagai pihak, sehingga alhamdulillah skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
xi
Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya
kepada semua pihak, yaitu:
1. Yang teristimewa, kedua orang tuaku Ibunda Hj Nurhaeni dan Ayahanda
syarifuddin yang telah mengasuh dan mendidik penulis dengan kasih sayang
sejak kecil hingga sekarang. Begitu pula selama penulis mengenal
pendidikan dari Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi, begitu banyak
pengorbanan yang telah mereka berikan kepada penulis baik secara moril
maupun materil. Sungguh penulis sadar tidak mampu untuk membalas
semua itu, hanya doa yang dapat penulis persembahkan untuk mereka
berdua, semoga senantiasa berada dalam limpahan kasih sayang Allah swt.
amin.
2. Dr. Abdul Pirol, M.Ag, Selaku Rektor IAIN Palopo, Wakil Rektor I, Dr.
Rustam S, M., Hum, Wakil Rektor II, Dr. Ahamd Syarief Iskandar, S.E.,
M.M, dan Wakil Rektor III, Dr. Hasbi, M., Ag. yang telah membina dan
berupaya meningkatkan mutu perguruan tinggi tempat penulis menimba
ilmu pengetahuan.
3. Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Dr. Hj. Ramlah Makkulase, MM
dan Wakil Dekan I, Dr. Takdir, SH.,M.HI, Wakil Dekan II, Dr. Rahmawati,
M.,Ag, Wakil Dekan III Dr. Muhammad Tahmid Nur, S.Ag., M.Ag. Telah
membantu mensukseskan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
4. Bapak Ilham, S.Ag.,M.A. Sebagai ketua prodi Ekonomi Syariah, seluruh
dosen dan staf Jurusan Ekonomi Syariah pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
xii
Islam, telah membantu, mendidik, membimbing, mengajar dan mencurahkan
ilmu-ilmunya kepada penulis. Semoga Allah swt melipat gandakan amal
kebaikan mereka. Amin
5. Ibu Dr. Hj. Ramlah M, MM. sebagai pembimbing I dan Bapak Muh. Ruslan
Abdullah, S.EI.,M.A. sebagai pembimbing II yang telah meluangkan
waktunya dalam proses penulisan skripsi hingga diujikan.
6. Seluruh staf Administrasi IAIN Palopo yang telah memberikan informasi
dan bantuan yang berkaitan dengan akademik.
7. Kepala perpustakaan Dr. Masmuddin, M.Ag. beserta stafnya, yang telah
banyak membantu, khususnya dalam mengumpulkan literatur – literatur
yang berkaitan dengan pembahasan skripsi ini.
8. Kepada bapak dan ibu dosen, yang telah membekali penulis selama masa
studi dengan berbagai ilmu pengetahuan kampus IAIN Palopo.
9. Keluarga–keluargaku yang tercinta terkhusus yang ada di Bone, dan
Keluargaku tersayang yang ada di Belopa yang terkhusus terletak di Desa
Lamundre tengah yang telah banyak membantu baik yang berupa non
materi, serta motivasi dan nasehat, sampai penulis berhasil menyelesaikan
studi di IAIN Palopo.
10. Kepada saudara-saudariku dan sahabat-sahabat seperjuanganku bersama-
sama meneteskan air mata dan keringat, demi mendapatkan tetesan tinta
pengetahuan di alam jagat raya ilmu pengetahuan yang Allah swt.,
hamparkan luas kepada manusia.
xiii
11. Kepada teman teman kos terutama Irwan, Yusuf, Akbar, Aldi, Arman,
Arham,mail, zulhang, Dan lain lain yang belum sempat saya sebutkan.
Semoga Allah swt, membalas segala jasa kepada semua pihak yang telah
membantu dalam proses penyelesaian studi dan penyelesaian skripsi penulis,
dengan pahala yang berlipat ganda. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi
ini dapat memberikan manfaat dalam rangka kemajuan pendidikan khususnya
Ekonomi Syariah dan semoga usaha penulis bernilai ibadah di sisi Allah swt.
penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak
kekurangan dan kekeliruan serta masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
saran dan kritik yang sifatnya membangun, penulis menerima dengan hati yang
ikhlas. Semoga skripsi ini menjadi salah satu wujud penulis dan bermanfaat bagi
yang memerlukan serta dapat bernilai ibadah di sisi-Nya. Amiin.
Palopo, 19 Mei 2017
Penulis,
Wiwin
NIM. 13.16.4.0168
xiv
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Islam adalah salah satunya agama yang sempurna yang mengatur seluruh
dengan sendi kehidupan manusia dan alam semesta. Kegiatan perekonomian
manusia juga diatur dalam Islam prinsip illahiyah. Harta yang ada pada kita,
sesungguhnya bukan milik manusia, melainkan hanyalah titipan dari Allah swt agar
dimanfaatkan sebaik-baiknya demi kepentingan umat manusia yang pada akhirnya
semua akan kembali kepada Allah swt untuk dipertanggung jawabkan.1
Ekonomi Islam merupakan ilmu yang mempelajari perilaku ekonomi
manusia yang perilakunya diatur berdasarkan aturan agama Islam dan didasari
dengan tauhid sebagaimana dirangkum dalam rukun iman dan rukun Islam.Bekerja
merupakan suatu kewajiban karena Allah swt memerintahkannya, sebagaimana
firman-nya dalam surah at-Taubah/9 :105:
لم ��لغیب و��لش� �ـ لى � �د�ون ا ۥ و��لمؤم�ون وستر لكم ورسو# عم لوا فسيرى ��)� �ـ وقل ��عم 3كم بما ه دة ف7ن5
١٠٥كنتم تعملون
�Terjemahnya:
“Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, Maka Allah dan Rasul-Nya
serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu
akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib
dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah
kamu kerjakan’’.
1 M. Wahyu Mustofa, Ekonomi Dalam Islam,
Http://Tofacanhujitsuna.Blogspot.Co.Id/2013/12/Makalah-Ekonomi-Dalam-Islam.Html (Diakses
Pada Tanggal 23 November 2016), h. 3
2
Dalam sistem Islam memandang masalah ekonomi tidak dari sudut pandang
kapitalis, tidak dari sudut pandang sosialis, dan juga tidak gabungan dari keduanya.
Islam memberikan perlindungan hak kepemilikan individu, sementara”untuk
kepentingan masyarakat didukung dan di perkuat, dengan tetap menjaga
keseimbangan kepentingan publik dan individu serta menjaga moralitas”.2
Demi menangani globalisasi perdagangan bebas, sudah selayaknya warga
negara Indonesia mengubah kebebasan sifat konsumtifnya dengan menanamkan
jiwa wirausaha pada setiap dirinya untuk meningkatkan kesejahteraan diri dan
lingkungannya. Masyarakat juga harus mampu memanfaatkan sumber daya
melimpah ruah ini untuk menjadi produk yang berdaya guna untuk pemenuhan
kebutuhan masyarakat. Perdagangan bebas adalah konsep ekonomi yang mengacu
kepada penjualan produk antar negara tanpa pajak ekspor impor atau hambatan
perdagangan lainnya.3
AFTA merupakan wujud dari kesepakatan negara-negara ASEAN untuk
membentuk suatu kawasan bebas perdagangan dalam rangka meningkatkan daya
saing ekonomi kawasan regional ASEAN dengan menjadikan ASEAN sebagai
basis produksi dunia serta menciptakan pasar regional bagi 500 juta penduduknya.
AFTA adalah kawasan perdagangan bebas ASEAN dimana tidak ada hambatan tarif
bea masuk 0-5%) maupun hambatan non tarif bagi negara-negara anggota ASEAN.4
2ibid, h.1 3Lusy Shintya Devi, Perdagangan Bebas,
Http://Ishintya.Blogspot.Co.Id/2012/03/Makalah-Tentang-Perdagangan-Bebas.Html?M=, (Diakses
Pada Tanggal 23 November 2016), h. 3 4Destya Purwaning Tias, Strategi Menghadapi Perdagangan Bebas (Acfta),
Http://Destyapurwaningtyas.Blogspot.Co.Id/2010/03/Strategi-Menghadapi-
Perdagangan.Html?M=, (Diakses Pada Tanggal 23 November 2016)
3
Bila berbicara mengenai kawasan perdagangan ASEAN atau yang lebih
dikenal sebagai AFTA, sesungguhnya bila membicarakan 2 aspek dalam masalah
hubungan internasional, khususnya dalam bidang ekonomi-politik. Aspek yang
pertama adalah aspek regionalisme. Ini karena obyek yangdibahas adalah ASEAN,
yang merupakan organisasi regional negara-negara di kawasan Asia Tenggara.
Sedangkan Aspek yang kedua adalah Aspek liberalisasi perdagangan. Ini karena
apa yang dibahas dalam AFTA ini sesungguhnya adalah bagian dari upaya
penciptaan kawasan perdagangan bebas, yang memungkinkan masing-masing
negara untuk berdagang dengan negara lainnya secara bebas, tanpa dikenai
hambatan tarif maupun non-tarif.5
Kehidupan perekonomian atau sistem ekonomi di indonesia tidak terlepas
dari pembentukan RI yang tercantum dalam pancasila dan UUD 1945. Sistem
ekonomi indonesia yang termasuk sistem ekonomi campuran itu disesuaikan
terutama dengan UUD 1945 sebelum diamandemen tahun 2000, yakni sistem
ekonomi pancasila dan ekonomi dengan menitipberatkan pada koperasi pada masa
orde lama hingga kini masih berkembang, dalam masa pemerintahan indonesia baru
tahun 1999 setelah berjalannya masa reformasi muncul pula istilah ekonomi
kerakyatan.6 Sistem ekonomi pada masa orde lama soekarno sangat membenci
dasar-dasar pemikiran barat, termasuk sistem ekonomi liberal/ kapitalismenya.
Soekarno menganggap sistem kapitalisme selama penjajahan belanda telah benar-
benar menyengsarakan rakyat indonesia sehingga aliran ini harus dibenci dan diusir
5 Haka Avesina Asykur,Strategi Kebijakan Perdagangan Luar Negeri Indonesia Dan
Inflementasi, Universitas FISIP UI Indonesia, 2010, h.1-2. 6 Tulus T.H. Tambunan, Perekonomian Indonesia (Cet. I: Bojongkerta: Ghalia Indonesia
2009), h.7-8
4
di indonesia. Dalam praktiknya soekarno menerapkan sistem ekonomi komando
atau sistem sosialisme seperti yang diterapkan di negara-negara beraliran komunis
seperti rusia, eropa timur, dan china. Perekonomian indonesia tidak berjalan mulus,
bahkan sangat buruk yang juga disebabkan oleh terjadinya beberapa pemberontakan
di sejumlah daerah, termasuk di sumatra dan sulawesi, pada dekade 1950-an yang
nyaris meruntuhkan sendi-sendi ekonomi indonesia.7 Sistem ekonomi pada masa
orde baru hingga sekarang yaitu sistem ekonomi berubah total, paradigma
pembangunan ekonomi mengarah pada penerapan sistem ekonomi pasar bebas
(demokrasi ekonomi) dan politik ekonomi diarahkan pada upaya-upaya dan cara-
cara menggerakkan kembali roda ekonomi.8
AFTA adalah bentuk dari kerjasama perdagangan dan ekonomi wilayah
ASEAN yang berupa kesepakatan untuk menciptakan situasi perdagangan yang
seimbang dan adil melalui penurunan tarif barang perdagangan dimana tidak ada
hambatan tarif maupun non tarif bagi negara-negara ASEAN. Tujuan AFTA adalah
meningkatkan daya saing ekonomi negara-negara ASEAN dengan menjadikan
ASEAN sebagai basis produksi pasar dunia.Kerjasama AFTA bagi Indonesia
adalah untuk kegiatan ekspor komoditas pertanian yang selama ini dihasilkan dan
sekaligus menjadi tantangan untuk menghasilkan komoditas yang konpetitif di
pasar regional AFTA. NAFTA merupakan organisasi yang menjadikan kemudahan
bagi negara-negara pesertanya dibidang ekonomi, mulai dari diberikaannya
pembebasan tarif bea masuk bagi komoditi tertentu hingga adanya perlakuan adil
7 Ibid, h.10 8 Ibid, h.13
5
terhadap penanaman modal asing yang akan menanamkan modalnya di negara
peserta. NAFTA menghilangkan semua-semua batas non tarif bagi perdagangan
sektor pertanian antara Amerika dan meksiko.9
AFTA dicanangkan dengan instrument CEPT, yang diperkenalkan pada
januari 1993. ASEAN pada 2002, mengemukakan bahwa komitmen utama dibawah
CEPT-AFTA hingga saat ini meliputi 4 program yaitu: pertama, program
pengurangan tingkat tarif yang secara efektif sama di antara negara-negara ASEAN
hingga mencapai 0-5 persen. Kedua, penghapusan hambatan-hambatan kuantitatif
(quantitative restrictions) dan hambatan-hambatan non-tarif (non-tarif barriers).
Ketiga, mendorong kerjasama untuk mengembangkan fasilitasi perdagangan
terutama di bidang bea masuk serta standar dan kualitas. Ke empat, penetapan
kandungan lokal sebesar 40 persen.10
Pentingnya pasar dalam Islam tidak terlepas dari fungsi pasar sebagai wadah
bagi berlangsungnya kegiatan jual beli. Pasar itu sendiri memiliki fungsi penting
mengingat, jual beli merupakan salah satu aktivitas perekonomian yang
terakreditasi dalam Islam. Pentingnya jual beli sebagai salah satu sendi
perekonomian bahwa Allah menghalakan jual beli dan mengharamkan riba.Jual beli
sebagai sarana tolong menolong antara sesama manusia mempunyai landasan dalam
Islam.11
9Andriadithya, Indonesia Dan AFTA,
Https://Andriaditya.Wordpress.Com/2007/06/21/Indonesia-Dan-Afta/ (Diakses Pada Tanggal 23
November 2016), h.1
10Ibid, h. 4.
11M. Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi Dalam Islam, (Cet. II; Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2003), h.155
6
Peranan ekonomi Islam dalam mengatur mekanisme kegiatan pasar pada
saat ini merupakan faktor yang sangat penting. Bagi majunya dan berkembangnya
perekonomian dunia pada umumnya dan khususnya bagi bangsa Indonesia, yang
sekarang ini laju perekonomiannya masih cukup lambat, setelah krisis moneter
singgah di negara ini. Dua paham ekonomi yang selama ini menjadi acuan dan
barometer dunia yaitu, ekonomi kapitalis dan ekonomi sosialis ternyata tidak dapat
mengatur mekanisme kegiatan pasar saat ini yang serba tidak menentu dan tidak
jelas, malah semakin memperparah keadaan.
Ekonomi Islam lahir semenjak diturunkannya wahyu Allah (Ayat-ayat suci
Alquran) melalui Rasulnya yaitu Nabi Muhammad saw. Alquran sebagai pedoman
hidup yang konferenshif, yang termasuk mengatur di dalamnya berkehidupan
muamalah terutama, dibidang ekonomi. Allah swt mewahyukan Agama Islam ini
ditanah yang memiliki ekonomi yang tinggi yaitu kepada Bangsa Arab.
Bangsa Arab adalah merupakan suatu bangsa yang Peradaban kegiatan
berekonominya sudah maju dan sudah berkembang pesat dibandingkan dengan
Bangsa-bangsa di dunia lainnya. Bangsa Arab sudah berpengalaman selama tak
kurang dari ratusan tahun dalam kegiatan berekonomi.12
Islam memacu umatnya untuk melakukan berbagai kegiatan untuk
meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial, salah satunya adalah kegiatan
berdagang. Berdagang adalah aktivitas yang paling umum yang dilakukan di dalam
pasar. Pasar memainkan peranan yang sangat penting dalam sistem perekonomian.
12Slamet Wiharto, Mekanisme Pasar Menurut Ekonomi Islam, Http://Slamet-
Wiharto.Blogspot.Com/2008/09 /Mekanisme-Pasar-Menurut-Ekonomi-Islam.Html), h.1
7
Pasar memiliki fungsi strategis, sebagai sebuah wadah bertemunya para produsen
(penjual) dan konsumen (pembeli) dalam kegiatan perdagangan. Kedua pihak
tersebut akan saling memengaruhi dan menentukan harga. Kesepakatan keduanya
dalam menentukan harga, haruslah saling memuaskan satu sama lain dan saling
ridha. Pencapaian terhadap kepuasan sebagaimana tersebut tentunya haruslah dip
proses dan ditindak lanjuti secara berkesinambungan, dan masing-masing pihak
hendaknya mengetahui dengan jelas apa dan bagaimana keputusan yang harus
diambil dalam pemenuhan kepuasan ekonomi tersebut.13
Islam memiliki rambu-rambu dan aturan main yang dapat diterapkan dipasar
dalam upaya menegakkan kepentingan semua pihak, rambu dan aturan tersebut
terdapat dalam Alquran dan Hadis. Seperti dalam QS.Al-Furqan/ 25:7 yaitu,
�ـ ��� لیه مD وقالوا مال ه� �GHزل ا عام ویمشي في ��LMسواق لولا سول یUكل ��لط� ذا ��لر�
٧ف7كون معهۥ نذYرا
Terjemahnya:
dan mereka berkata: "Mengapa Rasul itu memakan makanan dan
berjalan di pasar-pasar? mengapa tidak diturunkan kepadanya
seorang Malaikat agar Malaikat itu memberikan peringatan
bersama- sama dengan dia, 14
QS. Al-Furqan/25 :20 yaitu,
م لیUكلون ��لط�عام ویمشون في ��LMسواق وج نه�� ا لا�
�نا بعضكم لبعض عل وما �Lرسلنا قDd من ��لمرسلين اصيرا �ك ب ون وكان رب صبر ٢٠فoنة �Lت
��� Terjemahnya:
13M. Syaifuddin Zuhri, Adi Warman A. Karim Tentang Mekanisme Pasar Islami: Studi
Hukum Islam, Skripsi Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2010, h.2-3. 14 Departemen Agama RI, Al-Quran Dan Terjemahnya, (Semarang: Pt. Karya Toha Putra,
2009) h. 287
8
Dan Kami tidak mengutus Rasul-rasul sebelummu, melainkan
mereka sungguh memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar.
dan Kamijadikan sebahagian kamu cobaan bagi sebahagian yang
lain. maukah kamu bersabar?; dan adalah Tuhanmu Maha
melihat.15
Islam adalah agama universal yang mengatur seluruh dimensi kehidupan
umatnya baik dunia maupun akhirat. Islam sudah mengatur dalam masalah ekonomi
semenjak Islam itu diturunkan melalui nabi Muhammad saw. karena rujukan utama
pemikiran ekonomi Islam Alquran dan hadis. Termasuk didalamnya adalah masalah
pasar. Pasar mendapat kedudukan yang penting dalam ekonomi Islam. Rasulullah
saw menghargai harga yang dibentuk oleh pasar sebagai harga yang setara. Beliau
menolak adanya intervensi pasar yang wajar. Tetapi pasar disini mengharuskan
adanya moralitas, antara lain; persaingan yang sehat (fair play), kejujuran
(honestay), keterbukaan (transparency), dan keadilan (justice). Jika nilai-nilai ini
telah ditegakkan tidak ada alasan untuk menolak harga pasar.16
Penghargaan ajaran Islam terhadap mekanisme pasar dari ketentuan Allah
bahwa perniagaan harus dilakukan secara baik dengan rasa suka sama suka
(antaradin minkum). Dalam QS. An-Nisa'/4 :29 dinyatakan:
Yن ءام�وا لا تUكلوqا �Lم �s�� ا LUيه� �uا یqلوoولا تق �كم رة عن yراض م �ـ �Lن yكون تج لا��طل ا �uلب
� Uكم ب�لكم ب| و� كان �كم رحيما ن� ��)� �
ا L�٢٩نفسكم
Terjemahnya:
Hai orang-orang beriman, janganlah kamu saling memakan harta
sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan
perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di antara kamu17
15Ibid, h. 28 16M. Syaifuddin Zuhri, Adi Warman A. Karim Tentang Mekanisme Pasar Islami, h. 4
17Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, h. 65
9
Rasulullah saw. sangat menghargai harga yang dibentuk oleh mekanisme
pasar sebagai harga yang adil. Beliau menolak adanya intervensi harga seandainya
perubahan harga terjadi karena mekanisme pasar yang wajar yaitu hanya karena
pergeseran permintaan dan penawaran. Namun, pasar disini mengharuskan adanya
moralitas dalam kegiatan ekonominya, antara lain persaingan yang sehat dan adil,
kejujuran, keterbukaan, dan keadilan. Jika nilai ini telah ditegakkan, maka tidak ada
alasan dalam ekonomi Islam untuk menolak harga yang terbentuk oleh mekanisme
di pasar.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, maka
yang akan menjadi rumusan masalah yang akan dikemukakan dalam penelitian ini
adalah:
1. Bagaimanakah perbandingan mekanisme pasar kapitalis, sosialis, dan
ekonomi Islam?
2. Bagaimana sistem mekanisme pasar dalam AFTA/MEA?
3. Bagaimana pandangan ekonomi Islam terhadap sistem pasar AFTA/MEA?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian pada hakekatnya mengungkapkan, apa yang hendak
dicapai oleh peneliti. Maka penulis mempunyai tujuan penelitian sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui bagaimana perbandingan mekanisme pasar kapitalis,
sosialis, dan ekonomi Islam.
2. Untuk mengetahui sistem mekanisme pasar dalam AFTA/MEA.
10
3. Untuk mengetahui bagaimana pandangan Islam terhadap sistem pasar
AFTA/MEA.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat di ambil dari penelitian ini adalah:
1. Manfaat Teoritis
a. Secara teoritis penelitian ini akan mengkaji untuk menambah wawasan
penulis mengenai mekanisme pasar dalam perspektif ekonomi Islam.
b. Untuk memberikan konstribusi bagi ilmu ekonomi khusus tentang
mekanisme pasar dalam perspektif ekonomi Islam.
c. Untuk membuat kebijakan dalam bidang ekonomi, dalam hal ini
mengenai mekanisme pasar AFTA/MEA dalam perspektif ekonomi Islam.
2. Manfaat Praktis, yaitu
Secara praktis penelitian ini Memberikan kemanfaatan kepada pelaku
pembisnis.
E. Definisi Operasional
Untuk memudahkan dan memberikan arah yang jelas bagi peneliti dengan
pembaca dalam melakukan penelitian ini, maka berikut ini diuraikan definisi
operasional dari setiap variabel yang dilibatkan dalam penelitian sebagai berikut:
1. Pasar
Pasar adalah sebuah mekanisme pertukaran barang dan jasa yang alamiah dan
telah berlangsung sejak peradaban awal manusia. Islam menempatkan pasar pada
kedudukan yang penting dalam perekonomian. Praktik ekonomi pada masa
Rasulullah dan Khulafaurrasyidin menunjukkan adanya peranan pasar yang besar.
11
Rasulullah sangat menghargai harga yang dibentuk oleh pasar sebagai harga yang
adil. Beliau menolak adanya suatu price intervention seandainya perubahan harga
terjadi karena mekanisme pasar yang wajar. Namun, pasar di sini mengharuskan
adanya moralitas, antara lain: persaingan yang sehat (fair play), kejujuran (honesty),
keterbukaan (transparency) dan keadilan (justice). Jika nilai-nilai ini telah
ditegakkan, maka tidak ada alasan untuk menolak harga pasar.18
2. Ekonomi Islam
Perkataan ekonomi berasal dari bahasa Yunani, yaitu oicos dan nomos. Oicos
berarti rumah dan nomos yang berarti aturan. Jadi ekonomi ialah aturan-aturan
untuk menyelenggarakan kebutuhan hidup manusia dalam rumah tangga, baik
dalam rumah tangga rakyat maupun dalam rumah tangga negara.19Islam adalah
secara umum agama sering dimaksudkan sebagai sistem kepercayaan, ibadah,
perilaku, dan lain-lain yang di dalamnya terkandung aturan (kode etik) dan filosofi,
tetapi Islam dengan definisi tersebut juga merupakan tatanan sosial dan sekaligus
kode kehidupan yang lengkap.20
F. Metode penelitian
1. Pendekatan dan jenis penelitian
Dalam penelitian ini di gunakan jenis penelitian kepustakaan atau penelitian
yang berorientasi pada kajian buku, hingga nantinya ilmu yang dihasilkan bersifat
18 P3EI, Ekonomi Islam, (Ed.1; Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2008), h. 343. 19Abdullah Zaky Al Kaaf, Ekonomi Dalam Perspektif Islam, (Cet.1; Bandung: Pustaka
Setia, 2002), h. 18. 20Muhammad A. Al-Buraey, Islam Landasan Alternatif Administrasi Pembangunan,
(Cet.1; Jakarta: CV Rajawali, 1986), h. 48.
12
objektif dan empiris karena data yang didapatkan lebih lengkap, lebih mendalam
kredibel, dan bermakna sehingga tujuan penelitian dapat dicapai.
2. Sumber data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.
Data sekunder adalah data yang di peroleh secara tidak lansung melalui publikasi
dan informasi. Data sekunder dalam penelitian ini adalah buku dan internet.
3. Instrument penelitian
Oleh karena sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah bahan
pustaka maka instrumen pengumpulan datanya adalah dengan cara membaca,
mempelajari serta menelaah sumber kepustakaan dari buku yang memiliki relevansi
dengan penelitian, kemudian disimpulkan.
4. Metode pengumpulan data
Dalam pengumpulan data penulis menggunakan metode library research
atau penelitian pustaka yaitu membaca dan menelaah buku-buku dan beberapa
literature lainnya yang ada kaitannya dengan judul yang diangkat.
5. Metode pengolahan data
Setelah mengumpulkan data melalui library research data diolah secara
kualitatif, yakni mengolah data yang bersifat ide-ide, gagasan-gagasan.
6. Analisa data
Analisa data dapat diartikan sebagai berikut:
Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis ini yaitu menganalisis ini
referensi-referensi berupa buku, skripsi, internet, peneliti terdahulu, maupun dari
13
dokumentasi pendukung lain yang mendukung peneliti, kemudian mengambil
mengambil kesimpulan secara induktif, deduktif, dan komparatif.
a. Induktif, yaitu suatu metode bertolak dari pengetahuan yang bersifat
khusus, kemudian menarik kesimpulan yang bersifat umum.
b. Deduktif, yaitu analisa yang bertitik tolak dari fakta yang bersifat umum,
kemudian menarik kesimpulan yang bersifat khusus.
c. Konfaratif, yaitu membandingkan teori dengan prakteknya.
G. Penelitian Terdahulu Yang Relevan
Berdasarkan hasil penelusuran yang dilakukan berikut dikemukakan
beberapa penelitian terdahulu yang relevan, yaitu:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Euis Amalia dengan judul: Mekanisme Pasar
Dan Kebijakan Penetapan Harga Adil Dalam Perspektif Ekonomi Islam. Yang
menyatakan bahwa mekanisme pasar dan penetapan harga perlu diatur untuk
menegakkan keseimbangan pasar dan keadilan ekonomi dengan
mempertimbangkan kepentingan para pihak yang terlibat di pasar. Harga wajar dan
adil (fair price) adalah harga yang diperoleh berdasarkan kekuatan penawaran
(supply) dan permintaan (demand). Manakala terjadi tindakan-tindakan yang
bersifat zhulm sehingga terjadi distorsi pasar atau harga tidak berada pada titik
keseimbangannya, permerintah sangat berperan untuk mengambil kebijakan berupa
penetapan harga dan melihat faktor-faktor penyebab terjadinya distorsi tersebut dan
mengembalikan harga pada titik keseimbangan semula.21
21 Euis Amalia, Mekanisme Pasar Dan Kebijakan Penetapan Harga Adil Dalam Perspektif
Ekonomi Islam, (Skripsi Universitas Islam Negeri Jakarta, 2012), h.1
14
2. Penelitian yang dilakukan oleh M.Arif Hakim dengan judul: Peran
Pemerintah Dalam Mengawasi Mekanisme Pasar Dalam Perspektif Islam. Yang
menyatakan bahwa negara memiliki peran untuk mengatur dan mengawasi
ekonomi, memastikan kompetisi di pasar berlangsung sempurna, informasi yang
merata dan keadilan ekonomi. Dengan menggunakan pendekatan sejarah, dapat
diketahui bahwa konsep tentang mekanisme pasar sudah ada sejak zaman rasulullah
saw berdasarkan riwayat hadith. Pada masa selanjutnya, para ulama muslim juga
memberikan kontribusi pemikiran tentang mekanisme pasar secara konferenshif,
seperti Abu yusuf, Yahya bin umar, Al-ghazali, Ibnu taymiyah, dan Ibnu khaldun.
Konsep tentang supply and demand dalam ekonomi Islam, menjadi salah satu faktor
penentu harga. Dalam hal terjadi distorsi pasar, maka pemerintah boleh melakukan
intervensi.22
3. Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad dengan judul: Tinjauan Sejarah
Mekanisme Pasar Dalam Islam. Yang menyatakan bahwa pembahasan mengenai
mekanisme pasar dan harga telah ada sejak abad ke delapan, Ibn Taimiyah dan Ibn
Khaldun dilahirkan pada zaman kemunduran dunia Islam dalam hal ilmu
pengetahuan dan kebudayaan.23
4. Penelitian yang dilakukan oleh Arif Wahyudi dengan judul: Telah Kritis
Pemikiran Ekonomi Islam Terhadap Mekanisme Pasar Dalam Konteks Ekonomi
Islam Kekinian. Yang menyatakan bahwa pasar adalah tempat untuk beraktifitas
ekonomi dimana kegiatan ekonomi berlangsung secara alamiah sehingga aturan
22M.Arif Hakim, Peran Pemerintah Dalam Mengawasi Mekanisme Pasar Dalam
Perspektif Islam. (Skripsi Stain Kudus Jawa Tengah Indonesia, 2015), h.19 23 Muhammad, Tinjauan Sejarah Mekanisme Pasar Dalam Islam, (Skripsi Sekolah Tinggi
Ekonomi Islam (STEI) Yogyakarta, 2013), h. 87
15
mainnya pun terjadi secara alamiah. Sehingga menurut ekonomi Islam mekanisme
pasar dapat terjadi secara alamiah dari sisi penawaran dan permintaan sebagaimana
mestinya. Selanjutnya dalam hal mekanisme pasar perspektif ekonomi Islam pada
prinsipnya adalah menolak adanya price intervention seandainya perubahan harga
terjadi karena mekanisme pasar yang wajar. Namun, pasar di sini mengharuskan
adanya moralitas, antara lain: persaingan yang sehat, kejujuran, keterbukaan, dan
keadilan. Jika nilai-nilai ini telah ditegakkan, maka tidak ada alasan untuk menolak
harga pasar. dan jika terjadi penyimpangan maka kewajiban negara untuk
mengaturnya demi kemaslahatan umat.24
24Arif Wahyudi, Telah Kritis Pemikiran Ekonomi Islam Terhadap Mekanisme Pasar Dalam
Konteks Ekonomi Islam Kekinian, (Skripsi Muhammadiyah Tulungagung 2014), h.53
16
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
1.) Mekanisme Pasar Dalam Ekonomi Islam
Pasar adalah sebuah mekanisme yang dapat mempertemukan pihak penjual
dan pembeli untuk melakukan transaksi atas barang dan jasa, baik dalam bentuk
produksi maupun penentuan harga. Syarat utama terbentuknya pasar adalah adanya
pertemuan antara pihak penjual dan pembeli baik dalam satu tempat ataupun dalam
tempat yang berbeda. Dalam sistem kapitalisme, pasar mempunyai peran yang
utama dalam menggerakkan roda kehidupan ekonomi.25
Mekanisme pasar adalah cara bekerja suatu pasar berdasarkan pada sistem
pasar yang ada. Dan sistem pasar yang kita kenal saat ini adalah sistem pasar yang
bebas yang biasa menggunakan prinsip lasses faire et laissez le monde va de lui
meme “biarkan ia berbuat dan biarkan ia berjalan, dunia akan mengurus diri
sendiri”. Maksudnya, biarkan sajalah perekonomian berjalan dengan wajar tanpa
adanya campur tangan pemerintah, nanti akan ada suatu tangan tak terlihat (invisible
hands) yang akan membawa perekonomian tersebut ke arah equilibrium.26
Ekonomi Islam adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang berupaya untuk
memandang, menganalisis, dan akhirnya menyelesaikan permasalahan-
permasalahan ekonomi dengan cara-cara yang Islami.Yang dimaksudkan dengan
25 Said Sa’ad Marthon, Ekonomi Islam Di Tengah Krisis Ekonomi Global, (Cet.111;
Jakarta: Zikrul Hakim, 2007), h. 85. 26 Adiwarman A. Karim, Ekonomi Mikro Islam, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada) h.145.
17
cara-cara Islami di sini adalah cara-cara yang didasarkan atas ajaran agama Islam,
yaitu Alquran dan Sunnah Nabi.27
Pasar dalam konsep ajaran agama Islam akan tercermin prinsip syariah
dalam bentuk nilai-nilai yang secara umum dapat di bagi dalam dua perspektif yaitu:
makro dan mikro. Nilai syariah dalam perspektif mikro menekankan aspek
konfetensi, propesionalisme, dan sikap amanah. Sedangkan perspektif makro, nilai-
nilai syariah menekankan aspek distribusi, pelarangan riba, dan kegiatan ekonomi
yang tidak memberikan manfaat secara nyata kepada sistem perekonomian. Jadi,
dapat dilihat secara jelas manfaat sistem perekonomian Islam dalam pasar yang
ditujukan tidak hanya kepada warga masyarakat Islam, melainkan kepada seluruh
umat manusia.28 Adapun ayat Alquran yang menjelaskan mengenai riba yaitu
firman Allah Swt. Qs. Al-Baqarah (2): 275 yang berbunyi:
�� � ذ� ن من ��لمس �ـ یط ��ي یتخب�طه ��لش �s�� لا� � یقوم�Yن یUكلون ��لربوا لا یقومون ا �s�� م بLUنه�
م ��لربوا فمن �اءهۥ ��لبیع وحر� �ما ��لبیع م�ل ��لربوا وL��ل� ��)� ن�ا ا qهۦ ف قالو ب ن ر� ۥ ما موعظة م �Gته�ى ف� U
ون � �ـ لن�ار هم فيها �ب �� �ـ ئك �Lصح �ـ ومن �اد فHUول لى ��)�
� ٢٧٥سلف وL�مرهۥ ا
Terjemahnya:
orang-orang yang Makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri
melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran
(tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah
disebabkan mereka berkata (berpendapat), Sesungguhnya jual beli itu
sama dengan riba, Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan
mengharamkan riba. orang-orang yang telah sampai kepadanya
larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba),
Maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang
larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. orang yang kembali
27P3EI, Ekonomi Islam, h.17 28Ain Rahmi, Mekanisme Pasar Dalam Islam, IAIN PONTIANAK, (Jurnal Ekonomi
Bisnis Dan Kewirausahaan 2015, Vol. 4, No. 2), h.179
18
(mengambil riba), Maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka;
mereka kekal di dalamnya.29
2. Ekonomi Pasar Pada Masa Rasulullah
Perekonomian masyarakat muslim pada masa Rasulullah saw adalah
perekonomian yang menjunjung tinggi mekanisme pasar. Bahkan, hingga periode
awal masa kerasulannya. Muhammad saw sendiri adalah salah seorang pelaku pasar
yang aktif, dan kemudian tetap menjadi pengawas pasar yang cermat hingga akhir
hayatnya. Muhammad telah memulai pengalaman dagangnya sejak berusia 7 tahun,
yaitu ketika diajak oleh pamannya Abu Thalib berdagang ke negeri Syam.
Kemudian sejalan dengan usianya yang semakin dewasa Rasulullah kembali sering
berdagang, baik dengan cara berdagang dengan modal sendiri ataupun bermitra
dengan orang lain. Kemitraan, baik dengan mudharabah atau musyarakah,
merupakan sesuatu yang banyak dilakukan oleh masyarakat Arab pada waktu itu.
Salah satu mitranya yang terbesar adalah khadijah, yang kemudian menjadi istrinya.
Berkali-kali Muhammad terlibat urusan dagang ke luar negeri (Syam, Syria,
Yaman, dan lain-lain) dengan membawa modal dari khadijah. Setelah menjadi
suami khadijah pun Muhammad juga tetap aktif berbisnis, termasuk berdagang di
pasar-pasar lokal sekitar kota mekkah.
Muhammad adalah pedagang yang profesional dan jujur, sehingga ia
mendapat julukan al-amin’ (yang terpercaya) oleh masyarakat Arab.Setelah
menjadi rasul, Muhammad memang tidak lagi menjadi pelaku bisnis secara aktif
karena situasi dan kondisinya yang tidak memungkinkan. Pada saat awal
perkembangan Islam di Mekkah Rasulullah saw dan masyarakat muslim mendapat
29 Departemen Agama RI, Al-Quran Dan Terjemahannya, h.47
19
tantangan dan tekanan yang berat dari masyarakat Mekkah (terutama suku Qurays,
suku Rasulullah saw sendiri) sendiri. Untuk itulah maka kegiatan utama Rasulullah
saw adalah berjuang mempertahankan diri, berdakwah dan terus berdakwah. Akan,
tetapi perhatian beliau terhadap aktifitas bisnis (mu’amalah) tidaklah berkurang,
sejalan dengan makin lengkapnya ajaran Islam. Ketika masyarakat muslim telah
ber-hijrah (bermigrasi) ke Medinah, peran Rasulullah banyak bergeser menjadi
pengawas pasar atau almuhtasib. Beliau mengawasi jalannya mekanisme pasar di
Medinah dan sekitarnya agar tetap dapat berlangsung secara Islami.
Rasulullah saw sangat menghargai harga yang terjadi karena mekanisme
pasar yang bebas dan menyuruh masyarakatnya mematuhi harga pasar ini. Beliau
juga menolak untuk membuat kebijakan penetapan harga manakala tingkat harga di
Medinah pada saat itu tiba-tiba naik. Sepanjang kenaikan terjadi karena kekuatan
permintaan dan penawaran yang murni, yang tidak dibarengi dengan dorongan-
dorongan monopolistik dan monopsonistik, maka tidak ada alasan untuk tidak
menghormati harga pasar.30
3. Mekanisme pasar menurut para ulama.
a. Mekanisme Pasar Menurut Abu Yusuf (731-798 M)
Pemikiran Abu Yusuf tentang pasar dapat dijumpai dalam bukunya Al-
Kharaj.Selain membahas prinsip-prinsip perpajakan dan anggaran negara yang
menjadi pedoman Kekhalifahan Harun Al-Rasyid di Baghdad, buku ini juga
membicarakan beberapa prinsip dasar mekanisme pasar. Ia telah menyimpulkan
30 M.B. Hendrie Anto, Pengantar Ekonomika Mikro Islam, (Cet.1, ed.1; Yogyakarta:
Ekonisia, 2003), h.268-270.
20
bekerjanya hukum permintaan dan penawaran pasar dalam menentukan tingkat
harga, meskipun kata permintaan dan penawaran ini tidak ia katakan secara
eksplisit.
Masyarakat luas pada masa itu memahami bahwa harga suatu barang hanya
ditentukan oleh jumlah penawarannya saja. Dengan kata lain, bila hanya tersedia
sedikit barang, maka harga akan mahal, sebaliknya jika tersedia banyak barang,
maka harga akan murah. Mengenai hal ini Abu Yusuf dalam Kitab Al-Kharaj
mengatakan, “Tidak ada batasan tertentu tentang murah dan mahal yang dapat
dipastikan. Hal tersebut ada yang mengaturnya. Prinsipnya tidak bisa diketahui,
Murah bukan karena melimpahnya makanan, demikian juga mahal bukan karena
kelangkaan makanan. Murah dan mahal merupakan ketentuan Allah (sunnatullah).
Kadang-kadang makanan sangat sedikit, tetapi harganya murah.”Pernyataan ini
secara implisit bahwa harga bukan hanya ditentukan oleh penawaran saja, tetapi
juga permintaan terhadap barang tersebut. Bahkan, Abu Yusuf mengindikasikan
adanya variabel-variabel lain yang juga turut memengaruhi harga, misalnya jumlah
uang beredar di negara itu, penimbuhan atau penahanan suatu barang, atau lainnya.
Pada dasarnya pemikiran Abu Yusuf ini merupakan hasil observasinya terhadap
fakta empiris saat itu, di mana sering kali terjadi melimpahnya barang ternyata
diikuti dengan tingginya tingkat harga, sementara kelangkaan barang diikuti dengan
harga yang rendah.31
b. Evolusi Pasar Menurut Al-Ghazali (1058-1111 M)
31P3EI, Ekonomi Islam, h. 304
21
Al-Ihya ‘Ulumuddin karya Al-Ghazali juga banyak membahas topik-topik
ekonomi, termasuk pasar. Penjelasan tentang proses terbentuknya suatu pasar ia
menyatakan, “Dapat saja petani hidup di mana alat-alat pertanian tidak tersedia.
Sebaliknya, pandai besi dan tukang kayu hidup di mana lahan pertanian tidak ada.
Namun, secara alami mereka akan saling memenuhi kebutuhan masing-masing.
Dapat saja terjadi tukang kayu membutuhkan makanan, tetapi petani tidak
membutuhkan alat-alat tersebut. Keadaan ini menimbulkan masalah. Oleh karena
itu, secara alami pula orang akan terdorong untuk menyediakan tempat
penyimpanan alat-alat di satu pihak, dan penyimpanan hasil pertanian di pihak lain.
Tempat inilah yang kemudian didatangi pembeli sesuai kebutuhannya masing-
masing sehingga terbentuklah pasar. Petani, tukang kayu, dan pandai besi yang
tidak dapat langsung melakukan barter juga terdorong pergi ke pasar ini. Bila di
pasar juga tidak ditemukan orang yang mau melakukan barter, maka ia akan
menjual kepada pedagang dengan harga yang relatif murah, untuk kemudian
disimpan sebagai persediaan. Pedagang kemudian menjualnya dengan suatu tingkat
keuntungan. Hal ini berlaku untuk setiap jenis barang.32
Dari peryataan tersebut, Al-Ghazali menyadari kesulitan yang timbul akibat
sistem barter yang dalam istilah ekonomi modern disebut double coincidence, dan
karena itu diperlukan suatu pasar. Selanjutnya, ia juga memperkirakan kejadian ini
akan berlanjut dalam skala yang lebih luas, mencakup banyak daerah atau negara.
Kemudian masing-masing daerah atau negara akan berspesialisasi menurut
keunggulannya masing-masing, serta melakukan pembagian kerja di antara mereka.
32Ibid, h.305-306
22
Kesimpulan ini jelas tersirat dari pernyataannya, “selanjutnya praktik-praktik ini
terjadi di berbagai kota dan negara. Orang-orang melakukan perjalanan ke berbagai
tempat untuk mendapatkan alat-alat, makanan, dan membawanya ke tempat lain.
Urusan ekonomi orang akhirnya diorganisasikan ke kota-kota, di mana tidak
seluruh makanan dibutuhkan. Keadaan inilah yang pada gilirannya menimbulkan
kebutuhan alat transportasi. Terciptalah kelas pedagang regional dalam masyarakat.
Motifnya tentu saja mencari keuntungan. Para pedangang ini bekerja keras
memenuhi kebutuhan orang lain dan mendapat keuntungan dan makan oleh orang
lain juga.”
Al-Ghazali tidak menolak kenyataan bahwa mencari keuntungan merupakan
motif utama dalam perdagangan. Namun, ia memberikan banyak penekanan kepada
etika dalam bisnis, di mana etika ini diturunkan dari nilai-nilai Islam. Keuntungan
yang sesungguhnya adalah keuntungan yang akan diperoleh di akhirat kelak. Ia juga
menyarankan adanya peran pemerintah dalam menjalankan keamanan jalur
perdagangan demi kelancaran perdagangan dan pertumbuhan ekonomi.
Yang lebih menarik, konsep yang sekarang kita sebut elastisitas permintaan
ternyata telah dipahami oleh Al-Ghazali. Hal ini tampak jelas dari perkataannya
bahwa mengurangi margin keuntungan dengan menjual harga yang lebih murah
akan meningkatkan keuntungan. Dalam buku-buku teks ekonomi konvensional
didapati penjelasan bahwa barang-barang kebutuhan pokok, misalnya makanan,
memiliki kurva permintaan yang inelastis. Al-Ghazali telah menyadari hal ini
sehingga ia menyarankan agar penjualan barang pokok tidak dibebani keuntungan
yang besar agar tidak terlalu membebani masyarakat. Ia mengatakan, “karena
23
makanan adalah kebutuhan pokok, perdagangan makanan harus seminimal
mungkin didorong oleh motif mencari keuntungan untuk menghindari eksploitasi
melalui pengenaan harga yang tinggi dan keuntungan yang besar. Keuntungan
semacam ini seyogianya dicari dari barang-barang yang bukan merupakan
kebutuhan pokok.33
c. Mekanisme Pasar Menurut Ibnu Taimiyah (1263-1328 M)
Jika dibandingkan dengan Al-Ghazali, Abu Yusuf dan Ibnu Khaldun maka
Ibnu Taimiyah merupakan sarjana muslim yang paling banyak dan mendalam
membahas mekanisme pasar. Pandangannya tentang bekerjanya mekanisme pasar
tersebar dalam dua bukunya yang pertama, yaitu al Hisbah fiil Islam dan Majmu’
Fatawa, yang sangat terkenal. Ulama besar ini telah menjelaskan dengan gamblang
bekerjanya mekanisme permintaan dan penawaran dalam pasar yang bebas, apa
kelebihan harga dalam mekanisme pasar, apa dampaknya jika terdapat intervensi
pemerintah, dan lain-lain. Secara umum beliau telah memberikan suatu pemikiran
komperehensif tentang the beauty of market (keindahan mekanisme pasar sebagai
mekanisme ekonomi), di samping segala kelemahannya.
Ibnu Taimiyah memiliki pandangan yang jelas bahwa tingkat harga dalam
suatu pasar bebas, ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran, suatu
pandangan yang bertentangan dengan pendapat masyarakat pada saat itu, Pada masa
itu terdapat suatu anggapan umum bahwa kenaikan harga disebabkan oleh adanya
ketidakadilan dan praktek-praktek melanggar hukum yang dilakukan oleh para
penjual. Misalnya, para penjual sengaja menaikkan harga untuk meningkatkan
33Ibid, h.304-306
24
keuntungan usahanya. Ibnu Taimiyah menggunakan terminologi zulm yang berarti
ketidakadilan yang mengacu kepada berbagai manipulasi oleh para penjual
sehingga menyebabkan mekanisme pasar berjalan tidak sempurna. Contoh klasik
dari hal ini adalah ikhtikar menahan suatu barang denagn tujuan untuk menaikkan
harga sehingga memperoleh keuntungan yang tinggi.
Sesungguhnya pernyataan Ibnu Taimiyah ini menunjukkan apa yang
sekarang kita sebut sebagai fungsi permintaan dan penawaran, meskipun ia tidak
menyebutnya secara eksplisit dengan istilah ini. Tetapi nampak jelas bahwa ia
mengungkapkan semakin banyak barang yang diminta pada harga yang sama dan
semakin sedikit barang yang ditawarkan pada harga yang sama, atau sebaliknya-
semakin sedikit barang yang diminta sementara semakin banyak yang ditawarkan
maka harga akan berubah. Jadi disini ia menggunakan perubahan permintaan dan
penawaran sekaligus sebagai penentu harga yang dominan. Meskipun demikian,
dampak permintaan dan penawaran secara individual terhadap harga (misalnya jika
harga permintaan saja yang naik sementara penawarannya tetap) juga dapat
dipahami dari pernyataannya: “jika masyarakat menjual barang-barangnya menurut
cara yang umum diterima dengan tanpa kezaliman dan tingkat harga naik karena
menurunnya penawaran barang (qillat al shai’) atau karena meningkatnya jumlah
penduduk (kathrat al Khalq) kemudian karena kehendak Allah”
Peningkatan jumlah penduduk dalam pernyataan di atas menunjukkan suatu
kenaikan permintaan secara agregat (yang sekarang disebut agregate demand),
sementara pernyataan kemudian karena kehendak Allah menunjukkan bahwa
mekanisme pasar bersifat alamiah dan impersonal.Dalam kitab Fatawa-nya Ibnu
25
Taimiyah memberikan penjelasan yang lebih rinci tentang beberapa faktor yang
mempengaruhi permintaan, dan otomatis mempengaruhi tingkat harga. Beberapa
faktor ini yaitu:34
1.) Keinginan orang (al raghabah) terhadap barang-barang seringkali
berbeda-beda. Perbedaan ini dipengaruhi oleh berlimpah atau langkanya barang
yang diminta tersebut (al matlub). Suatu barang akan lebih disukai apabila ia langka
daripada tersedia dalam jumlah yang berlebihan.
2.) Jumlah orang yang meminta (demander/tullab) juga mempengaruhi
harga. Jika jumlah orang yang meminta suatu barang besar maka harga akan relatif
lebih tinggi dibandingkan dengan yang memintah jumlahnya sedikit.
3.) Harga juga akan dipengaruhi oleh kuat atau lemahnya kebutuhan
terhadap barang-barang itu, selain juga besar dan kecilnya permintaan. Jika
kebutuhan terhadap suatu barang kuat dan berjumlah besar, maka harga akan naik
lebih tinggi jika dibandingkan dengan kebutuhannya lemah dan sedikit.
4.) Harga juga akan bervariasi menurut kualitas pembeli barang tersebut
(almu’awid). Jika pembeli ini merupakan orang kaya dan terpercaya (kredibel)
dalam membayar kewajibannya, maka kemungkinan ia akan memperoleh tingkat
harga yang lebih rendah dibandingkan dengan orang yang tidak kredibel (suka
menunda kewajiban atau mengingkarinya).
5.) Tingkat harga juga dipengaruhi oleh jenis (uang) pembayaran yang
digunakan dalam transaksi jual beli. Jika uang yang digunakan adalah uang yang
34 M.B Hendrie Anto, Pengantar Ekonomika Mikro Islami, h. 277-281
26
diterima luas (naqd ra’ij), maka kemungkinan harga akan lebih rendah jika
dibandingkan dengan menggunakan uang yang kurang diterima luas.
6.) Hal di atas dapat terjadi karena tujuan dari suatu transaksi haruslah
menguntungkan penjual dan pembeli. Jika pembeli memiliki kemampuan untuk
membayar dan dapat memenuhi semua janjinya maka transaksi akan lebih
mudah/lancar dibandingkan dengan jika pembeli tidak memiliki kemampuan
belajar dan mengingkari janjinya. Tingkat kemampuan dan kredibilitas pembeli
berbeda-beda, dan hal ini berlaku baik bagi pembeli maupun penjualnya, penyewa
dan yang menyewakan, dan siapa saja. Obyek dari suatu transaksi terkadang (secara
fisik) nyata atau juga tidak. Tingkat harga barang yang lebih nyata (secara fisik)
akan lebih rendah dibandingkan dengan yang tidak nyata. Hal yang sama dapat
diterapkan untuk pembeli yang kadang-kadang dapat membayar karena memiliki
uang, tetapi kadang-kadang mereka tidak memiliki (uang cash) dan ingin
meminjam. Harga pada kasus yang pertama kemungkinan lebih rendah daripada
yang kedua.
7.) Kasus yang sama dapat diterapkan pada orang yang menyewakan suatu
barang. Kemungkinan ia berada pada posisi sedemikian rupa sehingga penyewa
dapat memperoleh manfaat dengan tanpa (tambahan) biaya apapun. Tetapi, kadang-
kadang penyewa tidak dapat memperoleh manfaat ini jika tanpa tambahan biaya,
misalnya seperti yang terjadi di desa-desa yang dikuasai penindas atau oleh
perampok, atau di suatu tempat diganggu oleh binatang-binatang pemangsa.
Sebenarnya, harga (sewa) tanah seperti itu tidaklah sama dengan harga tanah yang
tidak membutuhkan biaya-biaya tambahan ini.
27
Ibnu Taimiyah secara umum sangat menghargai arti penting harga yang
terjadi karena mekanisme pasar yang bebas. Untuk itu secara umum ia menolak
segala campur tangan untuk menekan atau menetapkan harga (price intervention)
sehingga mengganggu mekanisme yang bebas. Sepanjang kenaikan atau penurunan
permintaan dan penawaran disebabkan oleh faktor-faktor alamiah maka dilarang
dilakukan intervensi harga. Intervensi hanya dibenarkan pada kasus-kasus spesifik
dan dengan persyaratan yang spesifik pula, misalnya adanya ikhtikar.35
D. Mekanisme Pasar Menurut Ibnu Khaldun (1332-1383 M)
Pemikiran Ibnu Khaldun tentang pasar termuat dalam buku yang
monumental Al-Muqadimah, terutama dalam bab “Harga-harga di kota-kota”
(Prices in Towns). Ia membagi barang-barang menjadi dua kategori, yaitu barang
pokok dan barang mewah. Menurutnya, jika suatu kota berkembang dan jumlah
penduduknya semakin banyak maka harga barang-barang pokok akan menurun
sementara harga barang mewah akan menaik. Hal ini disebabkan oleh
meningkatnya penawaran bahan pangan dan barang pokok lainnya, sebab barang
ini sangat penting dan dibutuhkan oleh setiap orang sehingga pengadaannya akan
diprioritaskan sementara itu, harga barang mewah akan naik sejalan dengan
meningkatnya gaya hidup yang mengakibatkan peningkatan permintaan barang
mewah ini. Di sini, Ibnu Khaldun sebenarnya menjelaskan pengaruh permintaan
dan penawaran terhadap tingkat harga.Secara lebih rinci juga menjelaskan pengaruh
35M.B Hendrie Anto, Pengantar Ekonomika Mikro Islami, h. 277-281
28
persaingan di antara para konsumen dan meningkatnya biaya-biaya akibat
perpajakan dan pungutan-pungutan lain terhadap tingkat harga.
Dalam buku tersebut Ibnu Khaldun juga mendeskripsikan pengaruh
kenaikan dan penurunan penawaran terhadap tingkat harga. Ia menyatakan,”Ketika
barang-barang yang tersedia sedikit maka harga-harga akan naik. Tetapi, bila jarak
antar kota dekat dan aman untuk melakukan perjalanan maka akan banyak barang
yang diimpor sehingga ketersediaan barang-barang akan melimpah dan harga-harga
akan turun”.
Pengaruh tinggi rendahnya tingkat keuntungan terhadap perilaku pasar,
khususnya produsen, juga mendapat perhatian dari Ibnu Taimiyah. Menurutnya,
tingkat keuntungan yang wajar akan mendorong tumbuhnya perdangangan,
sementara tingkat keuntungan yang terlalu sudah akan membuat lesu perdagangan.
Para pedagang dan produsen lainnya akan kehilangan motivasi bertransaksi.
Sebaliknya, jika tingkat keuntungan terlalu tinggi perdagangan juga akan melemah.
Sebab akan menurunkan tingkat permintaan konsumen.
Ibnu Khaldun sangat menghargai harga yang terjadi dalam pasar bebas,
namun ia tidak mengajukan saran-saran kebijakan pemerintah untuk mengelola
harga. Ia lebih banyak memfokuskan kepada faktor-faktor yang mempengaruhi
harga. Hal ini tentu saja berbeda dengan Ibnu Taimiyah yang dengan tegas
29
menentang intervensi pemerintah sepanjang pasarberjalan dengan bebas dan
normal.36
4. Kekuatan Pasar Menurut Ekonomi Islam
Konsep-konsep yang diajukan oleh para pemikir Islam klasik di atas tidak
saja mampu menganalisis secara tajam dan tepat keadaan pada waktu itu, tetapi juga
tetap relevan dengan ekonomi modern. Konsep dan pemikiran mereka memang
belum sepenuhnya tersistematisasi dan tervisualisasi dengan baik sebagaimana ilmu
ekonomi konvensional saat ini.Pada intinya, mereka memahami bahwa harga pasar
dibentuk oleh berbagai faktor yang kemudian membentuk permintaan dan
penawaran barang atau jasa. Berikut akan dipaparkan mekanisme pasar
sebagaimana dikonsepkan para pemikir Islam klasik dengan menggunakan alat
visual grafis yang dimaksud.
a. Permintaan
Permintaan merupakan salah satu elemen yang menggerakkan pasar.Istilah
yang digunakan oleh Ibn Taimiyah untuk menunjukkan permintaan ini adalah
keinginan. Keinginan yang muncul pada konsumen sesungguhnya merupakan
sesuatu yang kompleks, dikatakan berasal dari Allah. Namun, pada dasarnya faktor-
faktor yang memengaruhi permintaan dapat diurai sebagai berikut:
36 Ibid, h. 277-281.
30
1.) Faktor-faktor penentu permintaan.37
a.) Harga Barang Yang Bersangkutan
pada umumnya hubungan antara tingkat harga dan jumlah permintaan
adalah negatif. Semakin tinggi tingkat harga, maka semakin rendah jumlah
permintaan, demikian pula sebaliknya. Secara lebih spesifik pengaruh harga barang
terhadap permintaan ini dapat diurai lagi menjadi:
1. Efek Substitusi
Efek substitusi berarti bahwa jika harga suatu barang naik, maka hal ini
akan mendorong konsumen untuk mencari barang lain yang bisa menggantikan
fungsi dari barang yang harganya naik tersebut (barang substitusi). Karenanya
permintaan terhadap barang tersebut akan menurun sebab konsumen beralih
kepada barang substitusinya.
2. Efek Pendapatan
Efek pendapatan berarti bahwa jika harga suatu barang naik, maka berarti
pula secara riil pendapatan konsumen turun sebab dengan pendapatan yang sama
ia hanya dapat membeli barang lebih sedikit.
b.) Pendapatan Konsumen
Semakin tinggi pendapatan seorang konsumen, maka semakin tinggi daya
belinya sehingga permintaannya terhadap barang akan meningkat pula. Sebaliknya,
jika semakin rendah pendapatan, maka semakin rendah pula daya beli, dan akhirnya
rendah pula permintaannya terhadap barang tersebut.
37P3EI, Ekonomi Islam, h.311-317
31
c.) Harga Barang Lain Yang Terkait
Yang dimaksud dengan barang lain yang terkait adalah substitusi dan
komplementer dari barang tersebut. Jika harga barang substitusinya turun, maka
permintaan terhadap barang tersebut juga turun, sebab konsumen mengalihkan
permintaannya pada barang substitusi.Sebaliknya, jika harga barang substitusi naik,
maka permintaan terhadap barang tersebut juga naik. Sementara jika harga barang
komplementernya naik, maka permintaan terhadap barang tersebut akan turun.
d.) Selera Konsumen
Jika selera seorang konsumen terhadap barang tinggi maka permintaannya
terhadap barang tersebut juga tinggi meskipun harganya juga tinggi, dan begitu pun
sebaliknya.
e.) Ekspektasi (Pengharapan)
Meskipun tidak secara eksplisit, pemikir ekonomi Islam klasik telah
menengarai peran ekspektasi dalam menentukan permintaaan.Ekspektasi bisa
berupa ekspektasi positif maupun negatif. Dalam kasus ekspektasi positif konsumen
akan lebih terdorong untuk membeli suatu barang, sementara ekspektasi negatif
akan menimbulkan akibat yang sebaliknya.
f.) Mashlahah
Pengaruh mashlahah terhadap permintaan tidak bisa dijelaskan secara
sederhana sebagaimanan pengaruh faktor-faktor yang disebutkan terdahulu sebab
ia akan tergantung pada tingkat keimanan. Jika mashlahah relatif turun, ceteris
paribus, maka jumlah barang yang diminta akan turun juga, begitu juga sebaliknya.
32
b. Penawaran.38
Dalam khasanah pemikiran ekonomi Islam klasik, pasokan (penawaran)
telah dikenali sebagai kekuatan penting di dalam pasar. Ibn Taimiyah, misalnya,
mengistilahkan penawaran ini sebagai ketersediaan barang di pasar. Dalam
pandangannya, penawaran dapat berasal dari impor dan produksi lokal sehingga
kegiatan ini dilakukan oleh produsen maupun penjual yaitu:
1.) Mashlahah
Pengaruh mashlahah terhadap penawaran pada dasarnya akan tergantung
pada tingkat keimanan dari produsen. Jika jumlah mashlahah yang terkandung
dalam barang yang diproduksi semakin meningkat, maka produsen muslim akan
memperbanyak jumlah produksinya.
2.) Keuntungan
Keuntungan merupakan bagian dari mashlahah karena ia dapat
mengakumulasi modal yang pada akhirnya dapat digunakan untuk berbagai
aktivitas lainnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi keuntungan adalah sebagai
berikut:
a.) Harga Barang
Jika harga barang naik maka jumlah keuntungan per unit yang akan
diperoleh akan naik juga. Hal ini kemudian akan meningkatkan keuntungan total
dan akhirnya mendorong produsen untuk menaikkan jumlah penawarannya.
Sebaliknya, jika harga turun, maka produsen akan cenderung mengurangi
penawarannya sebab tingkat keuntungan yang diperolehnya juga akan turun.
38Ibid, h. 317-319
33
b.) Biaya Produksi
Biaya produksi jelas menentukan tingkat keuntungan sebab keuntungan
adalah selisih antara penerimaan dengan biaya. Jika biaya turun, maka keuntungan
produsen/penjual akan meningkat yang seterusnya akan mendorongnya untuk
meningkatkan jumlah pasokan ke pasar.
5. Pengaruh Mekanisme Pasar Dalam Islam
Keberadaan pasar yang terbuka memberikan kesempatan bagi masyarakat
untuk ambil bagian dalam menentukan harga, sehingga harga ditentukan oleh
kemampuan riil masyarakat dalam mengoptimalisasikan faktor produksi yang ada
di dalamnya. Dalam konsep Islam wujud suatu pasar merupakan refleksi dari
kemampuan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhannya, dan bukan
sebaliknya. Islam mengatur bagaimana keberadaan suatu pasar tidak merugikan
antara satu dengan yang lain. Oleh karena keterlibatan produsen, konsumen dan
pemerintah di pasar diperlukan guna menyamakan persepsinya tentang keberadaan
suatu “harga”. Bila hal ini tercapai maka mekanisme pasar yang sesuai dengan
syariah Islam akan berdampak bagi kesejahteraan masyarakat. Pengaruh lain dari
mekanisme pasar yang Islami, adalah:39
a. Harga lebih ditentukan oleh mekanisme pasar, dimana mekanisme
ini dibentuk oleh masyarakat dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Bila
masyarakat bisa memenuhi kebutuhan dan bukan keinginan semata maka harga
pasar cenderung stabil.
39Heri Sudarsono, Konsep Ekonomi Islam Suatu Pengantar, (Cet. VI; Yogyakarta:
Ekonisia, 2007). h. 229-230.
34
b. Bila pasar tidak bisa menjamin kestabilan harga dan harga yang
terjadi merugikan salah satu pihak pada pasar tersebut produsen atau konsumen
maka pemerintah harus ikut turut ikut campur tangan dengan cara mengeluarkan
kebijakan-kebijakan langsung yang mempengaruhi pasar dengan motif bahwa hal
itu diperlukan untuk menjaga kesinambungan perniagaan dalam kehidupan
masyarakat.
c. Pemerintah bertanggung jawab dalam menindak pelaku pasar yang
cenderung merusak, dengan menghapus praktek penimbunan barang, pembajakan,
pasar gelap dan sejenisnya. Bila penimbunan bisa dihapuskan maka masyarakat bisa
mengkonsumsi barang dengan tingkat harga yang stabil.
d. Dengan pasar bahwa pasar merupakan representasi masyarakat
dalam memenuhi kebutuhannya, maka dalam Islam tidak mengambil posisi kaku
dalam menggunakan sistem ekonomi seperti pemahaman bahwa sistem ekonomi
Islam harus beda dengan sistem ekonomi kapitalis dan sosialis. Sebab, aktualisasi
keimanan seorang muslim akan terlihat di pasar.
6. Ketidaksempurnaan Bekerjanya Pasar
Ketidaksempurnaan bekerjanya pasar yaitu:
a. Penyimpangan Terstruktur
Struktur atau bentuk organisasi pasar akan mengganggu mekanisme pasar
dengan cara yang sistematis dan terstruktur pula. Struktur pasar yang dimaksudkan
adalah monopoli, duopoli, oligopoli, dan kompetisi monopolistik. Produsen
monopolis dapat saja mematok harga tinggi untuk memperoleh keuntungan di atas
normal. Demikian pula pada bentuk pasar lainnya, meskipun pengaruh distorsinya
35
tidak sekuat monopoli, akan mendistorsi bekerjanya mekanisme pasar yang
sempurna.
b. Penyimpanan Tidak Terstruktur
Selain itu, juga terdapat faktor-faktor insidental dan temporer yang
mengganggu mekanisme pasar. Beberapa contoh hal ini adalah usaha sengaja
menimbun untuk menghambat pasokan harga agar harga pasar menjadi tinggi
(ikhtikar), penciptaan pemerintah semu untuk menaikkan harga (najasyi), penipun
kuantitas, kualitas, harga, atau waktu pengiriman barang (tadlis), kolusi para
pedagang untuk membuat harga di atas harga normal (Bai al-hadir lil badi), dan
lain-lain.
c. Ketidaksempurnaan Informasi Dan Penyesuaian
Ketidaksempurnaanpasar juga bisa muncul disebabkan karena
ketidaksempurnaan informasi yang dimiliki para pelaku pasar (penjual dan
pembeli). Informasi merupakan hal penting sebab ia menjadi pasar bagi pembuatan
keputusan. Rasulullah telah melarang berbagai transaksi yang terjadi dalam
ketidaksempurnaan informasi, misalnya menghalangi transaksi pada harga pasar
(talaqi rukhban), mengambil keuntungan tinggi dengan memanfaatkan kebodohan
konsumen (ghaban fa hisy), dan lain-lain.40
7. Konsep Harga Dan Solusi Islam Terhadap Ketidaksempurnaan
Bekerjanya Pasar
Ajaran Islam memberi perhatian yang besar terhadap kesempurnaan
mekanisme pasar. Mekanisme pasar yang sempurna adalah resultan dari kekuatan
40P3EI, Ekonomi Islam, h. 329
36
yang bersifat massal dan impersonal, yaitu merupakan fenomena alamiah. Pasar
yang bersaing sempurna dapat menghasilkan harga yang adil bagi penjual maupun
pembeli. Karenanya, jika mekanisme pasar terganggu, maka harga yang adil tidak
akan tercapai. Demikian pula sebaliknya, harga yang adil akan mendorong para
pelaku pasar untuk bersaing dengan sempurna. Jika harga tidak adil, maka para
pelaku pasar akan enggan untuk bertransaksi atau terpaksa tetap bertransaksi
dengan menderita kerugian. Oleh karena itu, Islam sangat memerhatikan konsep
harga yang adil dan mekanisme pasar yang sempurna sebagai berikut:
a. Harga Yang Adil Dalam Islam
Harga yang adil ini dijumpai dalam beberapa terminologi, antara lain: si’r
al-mithl, thaman al-mithl dan qimah al-adl. Istilah qimah al-adl (harga yang adil)
pernah digunakan oleh Rasulullah Saw. Dalam mengomentari kompensasi bagi
pembebasan budak, di mana budak ini akan menjadi manusia merdeka dan
majikannya tetap memperoleh kompensasi dengan harga yang adil atau qimah al-
adl (Sahih Muslim).
Sedangkan dalam Al-Hisbah, ia menjelaskan bahwa eqivalen price ini sesuai
dengan keinginan atau lebih persisnya harga yang ditetapkan oleh kekuatan pasar
yang berjalan secara bebas kompetitif dan tidak terdistori antara penawaran dan
permintaan.
b. Solusi Islam Terhadap Ketidaksempurnaan Bekerjanya Pasar
1) Larangan Ikhtikar
Rasulullah telah melarang praktik ikhtikar, yaitu secara sengaja menahan
atau menimbun (hoarding) barang, terutama pada saat terjadi kelangkaan, dengan
37
tujuan untuk menaikkan harga di kemudian hari. Akibat ikhtikar, maka masyarakat
luas dirugikan oleh sekelompok kecil yang lain. Agar harga kembali pada posisi
harga pasar, maka pemerintah dapat melakukan baerbagai upaya menghilangkan
penimbuhan ini. (misalnya, dengan penegakan hukum), bahkan juga dengan
intervensi harga. Namun, tidak termasuk dalam ikhtikar adalah penumpukan yang
dilakukan pada situasi ketika pasokan melimpah, misalnya ketika terjadi panen
besar, dan segera menjualnya ketika pasar membutuhkannya.
2) Membuka Akses Informasi
Beberapa larangan terhadap praktik penipuan (tadlis) pada dasarnya adalah
upaya untuk menyebarkan keterbukaan informasi sehingga transaksi dapat
dilakukan dengan sama-sama suka (antaradin minkum) dan adil. Beberapa larangan
ini antara lain: talaqi rukhban, bay najasyi, ghaban faahisy, dan baial-hadir lil badi.
Larangan talaqi rukhban, membeli barang dengan cara mencegat para penjual di
luar kota. Bay najasyi, yaitu mencakup pengertian kolusi di mana antarpenjual satu
dengan lainnya melakukan kerja sama atau kartel untuk menipu konsumen. Ghaban
faahisy adalah upaya sengaja untuk mengaburkan informasi sebab penjual
memanfaatkan ketidaktahuan konsumen untuk mencari keuntungan tinggi.
3) Regulasi Harga
Regulasi harga sebenarnya merupakan hal yang tidak populer dalam
khasanah pemikiran ekonomi Islam sebab regulasi harga yang tidak tepat justru
dapat menciptakan ketidakadilan. Regulasi harga diperkenankan pada kondisi-
kondisi tertentu dengan tetap berpegang pada nilai keadilan. Menurut mannan
regulasi harga ini harus menunjukkan tiga fungsi dasar, yaitu:
38
a.) Fungsi ekonomi yang berhubungan dengan peningkatan produktivitas
dan peningkatan pendapatan masyarakat miskin melalui alokasi dan realokasi
sumber daya ekonomi;
b.) Fungsi sosial dalam memelihara keseimbangan sosial antara masyarakat
kaya dan miskin;
c.) Fungsi moral dalam menegakkan nilai-nilai syariah Islam, khususnya
yang berkaitan dalam transaksi ekonomi (misalnya kujujuran, keadilan,
kemanfaatan/mutual goodwiil – penulis).
Pada dasarnya, jika pasar telah bekerja dengan sempurna, maka tidak ada
alasan untuk mengatur tingkat harga. Penetapan harga kemungkinan justru akan
mendistorsi harga sehingga akhirnya mengganggu mekanisme pasar itu sendiri.41
B. Kerangka Pikir
Kerangka fikir dikemukakan dalam penelitian ini adalah garis besar struktur
teori yang digunakan untuk menunjang dan mengarahkan penelitian dalam
menemukan data, menganalisa data, dan menarik kesimpulan. Penelitian ini
mengacu pada kerangka fikir tentang mekanisme pasar, pasar, AFTA, dan ekonomi
Islam. Serta bagaimana pandangan ekonomi Islam terhadap AFTA. Selanjutnya
diupayakan menemukan data sebagai bahan analisis untuk memecahkan masalah.
Untuk menjelaskan alur kerangka fikir, dapat dilihat dari bagan kerangka fikir di
bawah ini.
41Ibid, h. 330-335
39
PASAR MEKANISME PASAR
EKONOMI ISLAM
AFTA
40
BAB III
ANALISIS
A. Pengertian sistem.
System dalam kamus artinya sistem atau susunan.42 Sistem adalah sekelompok
komponen dan elemen yang digabungkan menjadi satu untuk mencapai tujuan
tertentu. Sistem berasal dari bahasa latin (systema) dan bahasa yunani (sustema)
suatu kesatuan yang terdiri komponen elemen yang dihubungkan bersama untuk
memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan.43
B. Sistem ekonomi
Sistem ekonomi menurut dumairy adalah suatu sistem yang mengatur serta
menjalin hubungan ekonomi antarmanusia dengan seperangkat kelembagaan dalam
suatu tatanan kehidupan. Sebuah sistem terdiri atas unsur-unsur manusia sebagai
subjek, barang-barang ekonomi sebagai objek, serta seperangkat kelembagaan yang
mengatur dan menjalinnya dalam kegiatan berekonomi.44
C. Pengertian mekanisme pasar.
pengertian mekanisme pasar ialah kecenderungan dalam pasar bebas untuk
terjadinya sebuah perubahan harga sampai pasar menjadi seimbang (jumlah yang
ditawarkan sama dengan jumlah yang diminta).45
42John M. Echols Dan Hassan Shadily, Kamus Inggris-Indonesia, PT Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta, Cornell University Press 1975, Cet. XXVI 2005, h.575 43Arif Ashkaf, Pengertian System Dan Contohnya (Softskill),
Http://Arifashkaf.Wordpress.Com/2015/10/14/Pengertian-Sistem-Dan-Contohnya-Softskill.
(Diakses Pada Tanggal21 April 2017), h.1 44Tulus T.H. Tambunan, Perekonomian Indonesia, h. 29-32 45Parta Setiawan, Pengertian Mekanisme Pasar Dalam
Ekonomi,Http://Gurupendidikan.Com/Pengertian-Mekanisme-Pasar -Dalam-Ekonomi/, (Diakses
Pada Tanggal 21 April 2017), h.1
41
D. Pengertian AFTA/MEA dan sejarahnya
AFTA adalah wujud dari kesepakatan dari negara-negara asean untuk
membentuk suatu kawasan bebas perdagangan dalam rangka meningkatkan daya
saing ekonomi kawasan regional asean dengan menjadikan asean sebagai basis
produksi dunia.46 AFTA dibentuk pada waktu (KTT) ASEAN ke IV singapura
tahun 1992. Awalnya AFTA ditargetkan ASEAN FreeTrade Area (AFTA)
merupakan wujud dari kesepakatan dari negara-negara ASEAN untuk membentuk
suatu kawasan bebas perdagangan dalam rangka meningkatkan daya saing ekonomi
kawasan regional ASEAN dengan menjadikan ASEAN sebagai basis produksi
dunia akan dicapai dalam waktu 15 tahun (1993-2008), kemudian dipercepat
menjadi tahun 2003, dan terakhir dipercepat lagi menjadi tahun 2002.47
E. Pengertian kapitalisme dan sejarahnya
Pada abad ke-18, daratan eropa dikuasai oleh tiga golongan besar, yaitu raja,
kaum feodal, dan pihak gereja. Pihak gereja sangat berperan besar dalam segala
aspek kehidupan. Pihak gereja tidak hanya mempunyai hak untuk menentukan
berjalannya kegiatan ekonomi maupun politik, seperti mengemukakan pendapat.
Secara garis besar pihak gereja sangat berkuasa dalam kehidupan di abad 18
tersebut. Dengan demikian, membuat rakyat terasa tersiksa. Hingga akhirnya
menimbulkan reaksi perlawanan dari raja-raja dan kaum feodal yang tirani. Mereka
46Santi Rahmawati, Penjelasan Tentang Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) Dan Area
Perdaganan Bebas ASEAN (AFTA), Https://Santirahma.Wordpress.Com/2015/07/10penjelasan-
Tentang-Masyarakat-Ekonomi-Asean-Mea-Dan-Area-Perdaganan-Bebas-Asean-Afta/, (Diakses
Pada Tanggal 05 Mei 2017), h. 1 47 M.Anang Firmansyah, ASEAN FREE TRADE AREA
(Afta),Https://Anangfirmansyahblog.Files.Wordpress.Com/2014/11/Asean-Free-Trade-Area-Afta,
(Diakses Pada Tanggal 15 Juni 2017), h.2
42
menuntut liberty, fraternity, and agility. Keadaan demikian, melahirkan beberapa
ideologi besar, yaitu, liberalisme di bidang politik, kapitalisme di bidang ekonomi,
hedonisme di bidang sosial kebudayaan, dan free value di bidang sains. Pihak gereja
hanya berhak mengurusi urusan yang berkaitan dengan keagamaan.
Kapitalisme muncul dalam ranah ekonomi. Ideologi yang muncul pada abad ini
menyebabkan bangsa barat bergairah untuk melakukan penjelajahan kepada bangsa
lainnya, inilah yang menjadi tolak ukur terjadinya imperialisme bangsa barta
terhadap bangsa-bangsa lain.48
Kapitalisme merupakan sebuah sistem organisasi ekonomi yang dicirikan oleh
hak milik privat atas alat-alat produksi dan distribusi yang pemanfaatannya untuk
mencapai laba dalam kondisi yang sangat konfetitif.49
Kapitalisme berasal dari kata capital yang bermakna modal dan isme yang
berarti faham. Kapitalisme adalah suatu paham ekonomi yang mengedepankan
modal individu, atau pihak swasta yang memiliki modal besar. Kapitalisme juga
diartikan suatu sistem perekonomian dimana alat-alat produksi seperti pabrik,
ladang, tambang dan sebagainya dimiliki oleh perorangan atau perusahaan dan
dimana cara utama dalam pembagian pendapatan ditentukan oleh persaingan pasar.
Dan adapun tujuan kapitalisme yaitu mencapai keuntungan sebesar-besarnya
48 Rani Lestari, Mengupas Tuntas Sejarah Kapitalisme, Studi Sejarah Kebudayaan Islam,
Uin Sunan Kalijaga, Http://Wawasansejarah.Com/Mengupas-Tuntas-Sejarah-Kapitalisme/
(Diakses Pada Tanggal 25 April 2017), h. 4 49 Agustiati, Sistem Ekonomi Kapitalisme,
Http://Portalgaruda.Org/Article.Php?Article=167247&Val=6118&&Title=Sistem%20ekonomi%2
0kapitalisme (Diakses Pada Tanggal 22 April 2017), h. 1
43
dengan modal yang minim dan tidak terikat dengan nilai agama sebagai katup
pengaman moralitas.50
Sistem ekonomi kapitalis adalah suatu sistem yang memberikan kebebasan yang
cukup besar bagi pelaku-pelaku ekonomi untuk melakukan kegiatan yang terbaik
bagi kepentingan individual atas sumberdaya-sumberdaya ekonomi atau faktor-
faktor produksi.
Kapitalisme ini hasil dari pemikiran Adam smith, smith adalah tokoh mazhab
klasik merupakan dasar sistim ekonomi kapitalis. Doktrin yang di ajarkan dalam
bukunya “the welth of nation” menerangkan pilar-pilar dari kapitalisme dengan
konsep “laissez faire” dan prinsip “the invisible hand” inilah yang menjadi pijakan
dalam kerangka dasar teori sistem ekonomi kapitalis, yaitu tentang nilai barang dan
jasa, struktur harga, yakni harga dalam area produksi, harga dalam menentukan
konsumsi dan harga dalam menentukan produksi, dasar pemikiran teori Adam
smith mampu mampu bertahan sampai terjadinya depresi ekonomi tahun 1992.
Pada sistem ekonomi ini terdapat keleluasaan bagi perorangan untuk memiliki
sumber daya, seperti kompetisi antar individu dalam memenuhi kebutuhan hidup,
persaingan antar badan usaha dalam mencari keuntungan Dalam hal ini campur
tangan pemerintah sangat minim, sebab pemerintah berkedudukan sebagai
pengamat dan pelindung dalam perekonomian.51
50Rani Lestari, Mengupas Tuntas Sejarah Kapitalisme, Studi Sejarah Kebudayaan Islam,
Uin Sunan Kalijaga, Http://Wawasansejarah.Com/Mengupas-Tuntas-Sejarah-Kapitalisme/
(Diakses Pada Tanggal 25 April 2017), h. 4 51Ibid, h. 4
44
F. pengertian sistem sosialisme dan sejarahnya
Sistem ekonomi sosialisme adalah sistem ekonomi yang seluruh kegiatan
ekonominya direncanakan, dilaksanakan dan diawasi oleh pemerintah secara
terpusat.52Sistem ekonomi sosialis adalah kebalikan dari sistem ekonomi
kapitalisme, bagi kalangan sosialis, pasar justru harus dikendalikan melalui
perencanaan terpusat. Adanya berbagai distorsi dalam mekanisme pasar
menyebabkannya tidak mungkin bekerja secara efisien, oleh karena itu, pemerintah
atau negara harus turut aktif bermain dalam perekonomian.53
Sosialisme muncul di akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19 sebagai reaksi
dari perubahan ekonomi dan sosial yang diakibatkan oleh revolusi industri.
Revolusi industri ini memang memberikan keberkahan buat parra pemilik pabrik
pada saat itu, tetapi di lain pihak para pekerja justru malah semakin miskin. Semakin
menyebar ide sistem industri kapitalis ini, maka reaksi dalam bentuk-bentuk
pemikiran sosialis pun semakin meningkat. Ciri-ciri sistem ekonomi sosialis: lebih
mengutamakan kebersamaan, peran pemerintah sangat kuat, sifat manusia
ditentukan oleh pola produksi.54
52 Ahmad Aufa Zainal, Makalah Sistem Ekonomi Sosialis,
Http://Aufazainal.Blogspot.Co.Id/2015/12 Makalah-Sistem-Ekonomi-Sosialis.Html?M=1(Diakses
Pada Tanggal 26 April 2017) 53 Tulus T.H. Tambunan, Perekonomian Indonesia, h.29-32 54Ahmad Aufa Zainal, Makalah Sistem Ekonomi Sosialis,
Http://Aufazainal.Blogspot.Co.Id/2015/12 Makalah-Sistem-Ekonomi-Sosialis.Html?M=1,
(Diakses Pada Tanggal 26 April 2017)
45
G. Pengertian ekonomi Islam dan sejarahnya
Pengertian ekonomi Islam menurut M, Abdul Mannan adalah ilmu sosial yang
mempelajari masalah-masalah ekonomi rakyat yang diilhami oleh nilai-nilai
Islam.55 Ekonomi Islam sebagai suatu sistem ekonomi di antara berbagai sistem
ekonomi lainnya menekankan adanya keseimbangan dan keeadilan dalam
pemanfaatan sumber-sumber daya alam yang ada demi untuk kemaslahatan umat
manusia, oleh karena ekonomi Islam merupakan ekonomi yang berkeinginan
mewujudkan suasana yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan sehingga
ekonomi Islam bertujuan, mengutamakan ketuhanan (mencari kehidupan akhirat),
memperjuangkan kebutuhan hidup duniawi, menciptakan kesejahteraan sosial,
negara menyingkirkan kebinasaan (kekacauan).56
Ekonomi Islam adalah ekonomi yang berdasarkan ketuhanan, sistem ini bertitik
tolak dari Allah bertujuan akhir kepada Allah dan menggunakan sarana yang tidak
lepas dari syariat Islam, aktivitas ekonomi yang seperti produksi, distribusi,
konsumen, imfor, ekspor dan tidak lepas dari titik ketuhanan, jadi seorang muslim
tahu apakah barang tersebut halal atau tidak. Ekonomi adalah bagian dari tatanan
Islam yang perspektif Islam meletakkan ekonomi pada posisi tengah yang adil
dalam bidang ekonomi antara modal dan usaha, antara produksi dan konsumen.
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari bagaimana manusia memenuhi
kebutuhan hidup yang terbatas.57 Denan hancurnya komunisme dan sistem ekonomi
55 M. Abdul Mannan. Islamic Economic: Theory And Practice. Terjermahan. M. Nastangin,
Ekonomi Islam: Teori Dan Praktek. (Yogyakarta: Pt. Dana Bhakti Wakaf, 1993), h.19 56 Muharram, Ekonomi Islam Sebagai Sebuah Alterrnatif Dalam Menata Ekonomi Umat,
Skripsi Stain Tahun 2005, h. 45 57 Ful Evita Resmani, Konsep Ekonomi Menurut Syariat Islam, Skripsi STAIN Tahun
2006, h. 1
46
sosialisme pada awal tahun 90-an membuat sistem kapitalisme disanjung sebagai
satu-satunya sistem ekonomi yan sahih. Sistem ekonomi kapitalis membawa
dampak negatif atau lebih buruk. Kapitalis gagal meningkatkan harkat hidup orang
banyak terutama di negara-negara berkembang. Karena kelemahan dan kekurangan
lebih menonjol daripada kebaikan itulah yang menyebabkan muncul pemikiran baru
tentang sistem ekonomi terutama dikalangan negara-negara muslim atau negara-
neara mayoritas penduduknya beragam Islam yaitu, sistem ekonomi syariah.
Negara-negara penduduknya yang mayoritas muslim mencoba untuk mewujudkan
suatu sistem ekonomi yang didasarkan pada alquran dan hadist, yaitu sistem
ekonomi syariah yang berhasil membawa umat muslim pada zaman rasulullah
meningkatakan perekonomian di zasirah arab.58
58 Ahmad Budi, Sistem Ekonomi Islam, (Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Dan
Ilmu Computer El Rahma, 2011), h. 3
47
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENELITIAN
1. Sistem-sistem ekonomi:
a. Kebebasan konsumen dalam memilih barang atau jasa yang dibutuhkan
b. Kebebasan masyarakat memilih lapangan kerja
c. Pengaturan pemilihan/ pemakaian alat-alat produksi
d. Pemilihan usaha yang dimanifestasikan dalam tanggung jawab manajer
e. pengaturan atas keuntungan usaha yang diperoleh
f. pengaturan motivasi
g. pembentukan harga barang konsumsi dan produksi
h. penentuan pertumbuhan ekonomi
i. pengendalian stabilitas ekonomi
j. pengambilan keputusan
k. pelaksanaan pemerataan kesejahteraan59
2. Beberapa kebaikan dan kelemahan mekanisme pasar.
kebaikan atau keuntungan mekanisme pasar yaitu mekanisme pasar dapat
mngalokasikan faktor-faktor produksi dengan cukup efisien dan dapat mendorong
perkembangan ekonomi yang disebabkan karena adanya kebaikan dalam
mekanisme pasar, kebaikan pada mekanisme tersebut adalah;
a. Pasar dapat memberikan informasi yang lebih tepat.
59 Tulus T.H. Tambunan, Perekonomian Indonesia, h. 29-32
48
b. Mengembangkan kegiatan usaha.
c. Memperoleh keahlian modern, untuk memperoleh hasil yang maksimal
teknologi modern haruslah digunakan, kemahiran teknik serta
manajemen yang modern perlukan.
d. Produksi secara efisien serta efisien.
e. Pasar memberikan kebebasan yang tinggi.
Kelemahan dalam mekanisme pasar yaitu:
a. Kebebasan yang tidak terbatas menindas golongan-golongan tertentu;
persaingan yang sangat bebas menyebabkan golongan yang kuat akan
menjadi lebih kuat lagi, artinya golongan mayoritas menindas golongan
minoritas.
b. Kegiatan ekonomi sangat tidak stabil keadaannya, mekanisme pasar
yang bebas menyebabkan perekonomian selalu mengalami kegiatan
naik dan turun yang sangat tidak teratur.
c. Sistem pasar dapat menimbulkan monopoli.
d. Mekanisme pasar tidak dapat menyediakan bebarapa jenis barang
secara efisien.
e. Kegiatan konsumen dan produsen mungkin menimbulkan eksternalitas
yang merugikan. Eksternalitas adalah efek samping (buruk atau baik).60
3. Mekanisme pasar kapitalisme
60Parta Setiawan, Pengertian Mekanisme Pasar Dalam Ekonomi,
Http:Gurupendidikan.Com/Pengertian-Mekanisme-Pasar-Dalam-Ekonomi/, (Diakses Pada
Tanggal 21 April 2107)
49
Pasar memainkan peranan yang sangat penting dalam sistem perekonomian.
Ekonomi kapitalis menghendaki pasar bebas untuk menyelesaikan permasalahan
ekonomi, mulai dari produksi, konsumsi sampai distribusi. Semboyan kapitalis
adalah lassez faire et le monde va de lui meme (biarkan ia berbuat dan biarkan ia
berjalan, dunia akan mengurus diri sendiri). Maksudnya biarkan sajalah
perekonomian berjalan dengan wajar tanpa intervensi pemerintah, nanti akan ada
suatu tangan tak terlihat yang akan membawa perekonomian tersebut ke arah
equilibrium. Jika banyak campur tangan pemerintah, maka pasar akan mengalami
distorsi yang akan membawa perekonomian pada ketidakefisien dan
ketidakseimbangan.61
Menurut konsep, pasar yang baik adalah persaingan bebas (free confetition),
sedangkan harga dibentuk oleh kaedah supply and demand. Prinsip pasar bebas
akan menghasilkan equilibrium dalam masyarakat, dimana nantinya akan
menghasilkan upah yang adil, harga barang yang stabil dan kondisi tingkat
pengangguran yang rendah. Untuk itu peranan Negara dalam ekonomi sama sekali
harus diminilisir, sebab kalau Negara turun campur tangan bermain dalam ekonomi
hanya akan menyingkirkan sector swasta sehingga akhirnya equilibrium pasar.
Mekanisme pasar diyakini akan menghasilkan suatu keputusan yang adil dan arif
dari berbagai kepentingan yang bertemu di pasar. Para pendukung paradigma pasar
61 Agustianto, Mekanisme Pasar Dalam Perspektif Ekonomi Islam,
Http://Sharieconomics.Wordpress.Com (Diakses Pada Tanggal 20 Juni 2017)
50
bebas telah melakukan berbagai upaya akademis untuk meyakinkan bahwa pasar
adalah sebuah sistem yang mandiri (self regulating).62
Prinsip-prinsip kapitalisme yaitu:
a. Mementingkan individu
b. Memperlakukan pemikiran orang lain secara sesame
c. Percaya terhadap persamaan dasar semua manusia
d. Percaya pada tuhan sebagai pencipta
e. Negara adalah suatu alat yang menjamin kesejahteraan masyarakat.63
Pilar-pilar sistem ekonomi kapitalis yaitu:
a. Hak milik swasta (private property).
Lembaga ini merupakan elemen pokok dari kapitalisme, ia menjamin bahwa
setiap orang mempunyai hak untuk mencapai barang-barang ekonomi dan sumber-
sumber daya melalui cara yang legal, mengadakan perjanjin-perjanjian sehubungan
dengan penggunaannya dan apabila perlu menjualnya.
b. Dibina oleh tangan yang tak terlihat (the invisible hand prinsif)
Setiap individu dalam sebuah masyarakatkapitalistik dimotivasi oleh
kekuatan-kekuatan ekonomi sehingga ia akan bertindak sedemikian rupa untuk
mencapai kepuasan terbesar dengan pengorbanan atau biaya sekecil-kecilnya.
62 Ibid 63Rani Lestari, Mengupas Tuntas Sejarah Kapitalisme, Studi Sejarah Kebudayaan Islam,
Uin Sunan Kalijaga, Http://Wawasansejarah.Com/Mengupas-Tuntas-Sejarah-Kapitalisme/
(Diakses Pada Tanggal 25 April 2017), h. 4
51
c. Individualisme ekonomi dalam arti bahwa tiadanya intervensi pemerintah
akan menyebabkan timbulnya individualisme ekonomi dan kebebasan ekonomi.
d. Persaingan dan pasar pasar bebas, dalam bentuk yang paling sempurna,
pasar bebas menunjukkan ciri-ciri, pembeli dan penjual dalam jumlah cukup banyak
yang menyebabkan mereka tidak dapat mempengaruhi harga barang yang
bersangkutan kemudian kebebasan para pembeli serta penjual yang tidak dihalangi
oleh pembatasan-pembatasan ekonomi atas permintaan dan penawaran64
Ciri-ciri sistem ekonomi Kapitalis yaitu:
a. Pengakuan yang luas atas hak-hak pribadi
b. Perekonomian diatur oleh mekanisme pasar
c. Manusia dipandang sebagai mahluk homo-economicus, yang selalu
mengejar kepentingann (keuntungan) sendiri
d. Paham individualisme didasarkan materialisme, warisan zaman Yunani
Kuno (disebut hedonisme).
Kelebihan sistem ekonomi Kapitalis yaitu:
a. Lebih efisien dalam memanfaatkan sumber-sumber daya dan distribusi
barang-barang.
b. Kreativitas masyarakat menjadi tinggi karena adanya kebebasan melakukan
segala hal yang terbaik dirinya.
64Ibid, h. 5-6
52
c. Pengawasan politik dan social sangat minimal, karena tenaga, waktu, dan
biaya yang diperlukan lebih kecil.
Kelemahan sistem ekonomi Kapitalis yaitu:
a. Menimbulkan monopoli yang merugikan masyarakat
b. Kebebasan berusaha menyebabkan adanya kelompok yang sangat
dominan, sementara ada kelompok yang lemah
c. Menimbulkan penindasan (eksploitasi) terhadap manusia karena mengejar
keuntungan atau laba yang sebesar-besarnya
d. Tidak ada pemerataan pendapatan karena setiap individu berlomba-lomba
mencari keuntungan.
e. Masyarakat yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin65
4. Mekanisme pasar sosialisme
Sistem ekonomi sosialis yang dikembangkan oleh karl max, menghendaki
maksimasi peran negara. Negara harus menguasai sektor ekonomi untuk
memastikan keadilan kepada rakyat mulai dari means of production sampai
mendistribusikannya kembali kepada buruh, sehingga mereka juga menikmati hasil
usaha. Pasar dalam paradigma sosialis, harus dijaga agar tidak jatuh ketangan
pemilik modal (kapitalis) yang serakah sehingga monopoli means of production dan
melakukan eksploitasi tenaga buruh lalu memanfaatkannya untuk mendapatkan
prifit sebesar-besarnya. Negara harus berperan signifikan untuk mewujudkan
65Andi Ardiyanto, Perbandingan Sistem Ekonomi Islam Kapitalis, Sosialis Dan
Campuran, Http:www.Profprojects.Com, (Diakses Pada Tanggal 15 Juni 2017), h.2
53
equilibrium dan keadilan ekonomi pasar. 66Sistem ekonomi sosialisme lebih banyak
mengedepankan jiwa sosisalis yang mencakup seluruh aspek kegiatan ekonomi di
bawah kepemilikan negara atau pemerintah sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh
seluruh rakyat dan tidak akanada monopoli perseorangan atas aktivitas ekonomi
yang mencakup pengerasan akan aset-aset tertentu. Oleh karena itu, sistem ekonomi
sosialisme memiliki beberapa prinsip yaitu:
a. Kepemilikan harta dikuasai oleh negara, antara ekonomi produksi, distribusi,
perdagangan dan industri menjadi monopoli negara atau masyarakat keseluruhan
individu tidak diberi peluang untuk memiliki harta atau memanfaatkan produksi.
b. Setiap industri memiliki kesamaan kesempatan dalam melakukan aktivitas
ekonomi. Setiap individu akan memperoleh barang kebutuhan menurut keperluan
masing-masing.
c. Untuk mencapai suatu tatanan ekonomi yang ketat diberlakukan disiplin
politik yang tegas dan keras. negara mengambil alih semua aktivitas ekonomi dan
kebebasan ekonomi di hapuskan sama sekali.67
Disisi lain, keberadaan sistem ekonomi sosialis sangat menguntungkan dalam
upaya meningkatkan taraf hidup orang banyak, hal ini dapat dilihat dari beberapa
dampak positif akan keberadaan sistem ekonomi sosialis,
66 Agustianto, Mekanisme Pasar Dalam Perspektif Ekonomi Islam,
Http://Sharieconomics.Wordpress.Com (Diakses Pada Tanggal 20 Juni 2017) 67Jayadir, Eksistensi Ekonomi Islam Dalam Sistem Ekonomi Global, (Skripsi STAIN
Palopo Tahun 2004), h. 42-43.
54
a. Tiap warga negara dipenuhi kebutuhan pokok minimalnya baik sandang
pangan, dan papan. Tiap individu akan mendapatkan pekerjaan dan perlindungan
terhadap warga yang cacat fisik dan mental.
b. Semua proyek pembangunan dilaksanakan berdasarkan perencanaan
ekonomi oleh negara.
c. Semua rantai produksi dikuasai oleh negara dan dikelolah oleh negara dan
keuntungan akan kembali kepada masyarakat luas.68
Adapun kelemahan sistem ekonomi sosialis yang berdampak negatif yaitu:
a. Posisi tawar menawar pelaku ekonomi individu sangat terbatas sehingga
terpaksa dikorbankan kebebasan pribadi terhadap harta miliknya.
b. Sistem ini mengabaikan sepenuhnya sifat mementingkan pribadi dan
menghambat kebebasan berfikir dan bertindak. Buruh dijadikan sebagai mesin
produksi untuk memenuhi kebutuhan seluruh masayarakat.
c. Orientasi diarahkan sepenuhnya untuk mencapai target pembangunan
ekonomi dan mengabaikan aspek kehidupan lainnya.69
5. Mekanisme pasar AFTA
Ciri-ciri sistem ekonomi pasar bebas sebagai berikut:
a. Alat dan sumber produksi dapat dimiliki dan diatur oleh perseorangan,
masyarakat, atau perusahaan
b. Terdapat pembagian kelas dalam masyarakat, kelas pekerja atau buruh dan
kelas pemilik modal
68Ibid, h. 44 69Ibid, h. 45
55
c. Terjadi persaingan antara para pengusaha untuk memperoleh laba atau
keuntunggan sebesar-besarnya (profit motiv)
d. Persaingan dilakukan secara bebas
e. Peranan modal sanat vital kebaikan dari sistem.
Mekanisme pada pasar bebas yaitu:
Pasar bebas mengacu pada mekanisme pasar secara keseluruhan, yaitu
menandalkan alur perekonomian invisible hand di pasar.70
Kelebihan sistem ekonomi pasar yaitu:
a. Setiap individu bebas memiliki kekayaan dan sumber daya produksi
b. Inisiatif dan kreativitas masyarakat dapat dikembangkan
c. Terjadi persaingan antara produsen untuk menghasilkan barang yang
bermutu
d. Pelaku kegiatan ekonomi diberi kebebasan untuk melakukan kegiatan
ekonomi yang disukainya
e. Faktor-faktor produksi akan digunakan dengan efisien
Kelemahan sistem ekonomi pasar bebas yaitu:
a. Adanya eksploitasi terhadap masyarakat ekonomi lemah oleh pihak yang
kuat ekonominya
b. menimbulkan terjadinya monopoli sehingga merugikan masyarakat
70 Widi Wahyudi, Persaingan Dalam Pasar Bebas, Studi: System Informasi Universitas
Mercu Buana, h. 4-5
56
c. munculnya kesenjangan ekonomi antara golongan ekonomi kuat dengan
golongan ekonomi lemah
d. perekonomian dapat dengan mudah menjadi titik stabil.
Campur tangan pemerintah dalam ekonomi dilakukan dalam 3 bentuk yaitu:
membuat undang-undang, secara langsung melakukan kegiatan ekonomi, dengan
produksi barang publik, melakukan kebijakan fiskal dan moneter.71
6. Mekanisme pasar ekonomi Islam
Ekonomi Islam memandang bahwa pasar, negara, dan individu berada dalam
keseimbangan (iqtishad), tidak boleh ada sub-ordinet, sehingga salah satunya
menjadi dominan dari yang lain. Pasar dijamin kebebasannya dalam Islam. Pasar
bebas menentukan cara-cara produksi dan harga, tidak boleh ada gangguan yang
mengakibatkan rusaknya keseimbangan pasar. Pasar yang dibiarkan berjalan sendiri
tanpa ada yang mengontrol, telah menyebabkan penguasaan pasar pada sepihak
pemilik modal (capitalis), penguasa infrastruktur dan pemilik informasi. Negar
dalam Islam mempunyai peran yang sama dengan pasar, tugasnya adalah mengatur
dan mengawasi ekonomi, memastikan konpetisi di pasar berlangsung dengan
sempurna, informasi yang merata dan keadilan ekonomi.72 Pada prinsipnya, dalam
konsep ekonomi Islam penentuan harga ditentukan oleh kekuatan pasar, yaitu
kekuatan permintaan dan penawaran. 73Mekanisme pasar pada masa rasulullah, hal-
hal yang tetap dalam harga yang sama ditentukan oleh operasi bebas kekuatan pasar.
71Ibid, h. 6-9 72 Agustianto, Mekanisme Pasar Dalam Perspektif Ekonomi Islam,
Http://Sharieconomics.Wordpress.Com (Diakses Pada Tanggal 20 Juni 2017) 73 Misbahul Munir, Peran Pemerintah Dalam Perekonomian Dalam Perspektif Ekonomi
Islam, Fakultas Ekonomi UIN Malang, h. 13
57
Nabi Muhammad saw tidak menganjurkan campur tangan apapun dalam proses
penentuan harga oleh negara atau individual. Beberapa larangan yaitu: 1). larangan
najsy, 2). larangan bay’, ba’dh, ala ba’dh 3). Larangan tallaqi al-rukban 4).
Larangan ihtinaz dan ikhtikar.74
Ciri ciri ekonomi Islam yaitu:
a. Sifat pengabdian dari sistem ekonomi Islam
b. Cita-cita luhur ekonomi Islam
c. Pengawasan atas pelaksanaan kegiatan ekonomi
d. Prioritas kepentingan antara individu dan masyarakat dalam ekonomi Islam
Hak milik dalam ekonomi Islam yaitu:
b. Hak milik umum adalah harta yang di khususkan untuk kepentingan umum.
c. Hak milik khusus, Islam berpandangan bahwa manusia adalah makhluk yang
memiliki dorongan yang merupakan fitrah dan insting-insting sosial.
Asas-asas hukum kegiatan ekonomi Islam.
a. Kebebasan berusaha
b. Pengharaman riba
c. Pengharaman jual beli samar/ mengandung sifat penipuan
d. Pengharaman penyalahgunaan pengaruh untuk mencari harta
e. Pengharaman pemborosan dan kemewahan
74 Suud Fuadi, Mekanisme Pasar Islami Dan Pengendalian Harga,
Https:Suud83.Wordpress.Com./2009/03/27/ (Diakses Pada Tanggal 15 Juni 2017), h. 15
58
f. Pengharaman penimbun harta
Misi ekonomi Islam yaitu:
a. Untuk memenuhi kebutuhan manusia.
b. Menghilangkan kemiskinan masyarakat.75
Nilai-nilai sistem ekonomi Islam ini merupakan bagian integral dari
keseluruhan ajaran Islam yang komperhensif dan telah dinyatakan Allah Swt
sebagai ajaran yang sempurna.
Kelebihan sistem ekonomi Islam:
a. Menjunjung Kebebasan Individu
b. Mengakui hak individu terhadap harta
c. Ketidaksamaan ekonomi dalam batas yang wajar
d. Jaminan sosial
e. Distribusi kekayaan
f. Larangan menumpuk kekayaan
g. Kesejahteraan individu dan masyarakat
Kelemahan Sistem ekonomi Islam
Secara global kelemahan system ekonomi Islam dapat dilihat dari beberapa
faktor sebagai berikut:
a. Lambatnya perkembangan literatur ekonomi Islam
b. Praktek ekonomi konvensional lebih dahulu dikenal
75 Arfani, Sistem Ekonomi Islam Sebagai Alternatif, (Artikel, Hakim Pengadilan Agama
Kandangan), h. 12-20
59
c. Tiada representasi ideal Negara yang menggunakan system ekonomi
Islam
d. Pengetahuan sejarah pemikiran ekonomi Islam kurang
e. Pendidikan masyarakat yang materialisme76
Peran negara dalam ekonomi Islam yaitu:
Peran negara sebagai pemilik manfaat sumber-sumber, produsen, distributor,
dan sekaligus sebagai lembaga pengawasan kehidupan ekonomi. Dalam negara
Islam fungsi pengawasan dilakukan melalui lembaga hisbah (pengawasan). Hisbah
adalah institut negara yang pernah ada pada zaman nabi Muhammad saw sebagai
lembaga pengawasan pasar atau keiatan ekonomi yang menjamin tidak adanya
pelanggaran aturan moral dalam pasar monopoli, pelanggaran terhadap hak
konsumen, keamanan dan kesehatan kehidupan ekonomi. Dalam kaitannya dengan
peran negara, qardhawi menyatakan, bahwa tugas negara Islam adalah mengubah
pemikiran menjadi amal perbuatan, merubah nilai menjadi hukum undang-undang,
memindahkan moralitas kepada praktek-praktek konkrit.77
76 Andi Ardiyanto, Perbandingan Sistem Ekonomi Islam Kapitalis, Sosialis Dan
Campuran, Http:www.Profprojects.Com, (Diakses Pada Tanggal 15 Juni 2017), h.2
77Muh.Ruslan Abdullah Dan Fasiha Kamal, Pengantar Islamic Economics Mengenal
Konsep Dan Praktek Ekonomi Islam, Makassar Lumbung Informasi Pendidikan, 2013, h. 98-99
60
B. PEMBAHASAN
1. Perbandingan sistem mekanisme pasar kapitalis, sosialis, dan ekonomi
Islam
a. Ekonomi Islam dan kapitalisme
Dalam menganalisa tentang hubungan antara ekonomi kapitalis dan ekonomi
Islam, kita akan melihat dari segi sosial dari keduanya dengan tujuan untuk bisa
mengeluarkan masyarakat dari kemiskinan yang selalu mengakar dalam
masyarakat, jika kita menganalisa ekonomi kapitalis, seperti pada penjelasan
sebelumnya bahwa ekonomi kapitalis itu bersifat individual dan tidak
memperdulikan kepentingan orang lain. Yang terpenting bagi kapitalis yaitu
bagaimana caranya menguasai pasar dengan campur tangan pemerintah karena jika
ada campur tangan pemerintah mereka tidak dapat lagi menindas kelas proletar
yang mereka jadikan sebagai alat penindas karena jika ada campur tangan
pemerintah, maka pemerintah akan mengeluarkan kebijakan misalnya menetapkan
upah gaji bagi buruh/ UMR, yang merupakan standar gaji bagi kaum buruh.
Sehingga tidak dapat mengeksploitasi kaum buruh.78 Meskipun keduanya yaitu,
antara ekonomi Islam dan ekonomi kapitalis sama-sama mendukung kepemilikan
kepribadian atau kebebasan individu dan hak milik pribadi dalam meningkatkan
pertumbuhan ekonomi, kapitalisme bersikukuh pada kebebasan moral perilaku
menguntungkan diri sendiri (yang ekslusif), tetapi dalam ekonomi Islam lebih
menekankan kepada kepemilikan pribadi dengan sikap lebih banyak memberi
78Masniati, Implikasi Ekonomi Dalam Mengurangi Kesenjangan Sosial, Skripsi STAIN
Tahun 2014, h. 36-39.
61
karena dalam Islam bahwa semua kekayaan milik Allah, dzat yang menghendaki
bahwa kekayaan seharusnya dimiliki bersama oleh semua manusia.
Untuk mengetahui lebih jelas perbedaan mendasar dari ekonomi Islam dan
ekonomi kapitalis, ada hal-hal yang perlu diketahui:
a) dalam ekonomi kapitalis perlu memaksimalkan selt interstsecara individual
menggantikan sistem nilai apapun yang berharga khususnya yang didasarkan pada
Agama. Sebaliknya dalam Islam desakan menimbun kekayaan dikurangi
didasarkan nilai-nilai manusia dan disubordinasikan dalam suatu visi yang meniti
beratkan pada nilai-nilai moral.
b) dalam kapitalisme tindakan menimbun kekayaan itu tidak memiliki batasan
yang jelas. Sedangkan dalam Islam mengakui bahwa sebagian dari kekayaan
seseorang adalah milik orang miskin.
c) kapitalisme berpegang teguh pada kebebasan individu dan elemen ini
penting bagi kebebasan sebagai hak individu,batas kekayaan pribadi dan khususnya
haknya untuk menahannya dari penggunaan masyarakat jika mereka
menginginkannya, dalam Islam kebebasan individu berasal dari prinsip kehendak
bebas yang ditegakkan berdasarkan keyakinan bahwa harta benda harta milik Allah
dan bahwa manusia dipercaya Allah untuk menguasai dan mengelolanya sebagai
khalifah dimuka bumi.
b. Ekonomi Islam dan sosialisme
Sosialisme yang menyebut dirinya bersifat ilmiah menyandarkan klaimnya
pada pengakuan terhadap hukum-hukum materialisme, bukan pada ketentuan etik,
62
yang muncul berbarengan dengan kondisi-kondisi ekonomi yang ada. Sehingga
menyamakan ekonomi Islam dan sosialis merupakan hal yang mustahil. Ini karena,
dalam visi marxis, pencapai ekonomi sama sekali tidak terikat secara eksplisit
dengan filsafat etika apapun bahkan meski pertimbangan-pertimbangan moral di
bolehkan mempengaruhi kesadaran. Di bawah sosisalisme, negara menyalurkan
kebebasan demi masyarakat, akan tetapi menurut mereka bahwa kebebasan individu
bukan merupakan nilai yang bersifat instrumental. Dan dalam perspektif Islam,
kebebasan individu untuk memilih di antara berbagai pilihan merupakan nilai
absolut sekaligus instrumental: absolut karena didasarkan pada kehendak bebasnya
sebagai individu, ia juga dikatakan relatif dalam batas-batas bahwa bentuk terbaik
kebebasan individu adalah bentuk yang tidak bertentangan dengan tuntunan
kesejahteraan orang miskin dalam masyarakat yang didasarkan pada aksioma
tanggung jawab.79
Perbedaan secara fundamental antara ekonomi Islam dan sosialisme yaitu :
a) Sosialsme menghapus total kepemilikan pribadi sedangkan Islam berada
ditengah-tengahnya, Islam memberikan kepada individu hak untuk memiliki
kekayaan seukuran dengan kebutuhan dirinya dan keturunannya dengan kapasitas
mereka untuk memanfaatkan secara produktif dan tidak menghambur-hamburkan
kekayaan itu secara boros.
b) Menurut sosialisme, dorongan kemajuan ekonomi berasal dari pandangan
historis-dialektis tentang prosessosial yang merupakan pusat perjuangan kelas
79Ibid, h.40
63
sejarah manusia merupakan sejarah tentang perjuangan kelas. Sebaliknya Islam
menekankan keseimbangan sosial, dimana kemajuan ekonomi tidak harus terlahir
dari konflik sosial dan pertentangan antar kelas, ketentuan Islam harus membela
yang tertindas dan disilah kerja aksioma tanggung jawab dengan bertindak sebagai
kekuatan stabilisasi.
c) Dalam sosialisme,yang sesuai dengan hukum dialektika marxis, bahwa
hubungan produksi benar-benar ditentukan oleh kerangka berfikir dan kesadaran
sebuah masyarakat. Maka marx menyatakan dalam pesannya yang terkernal,
“bukan kesadaran manusia yang menetukan eksistensi mereka, tetapi sebaliknya
eksistensi sosial yang menentukan kesadaran mereka”. Islam memandang bahwa
kesadaran tentang realitas sosial dengan tegas ditentukan oleh pilihan-pilihan yang
di buat oleh individu-individu dengan melaksanakan kehendak bebas mereka.
Jadi antara ekonomi Islam dan sosialis, dimana kebebasan individu tidak
diinginkan ada dalam sosialis karena dengan adanya itu maka akan terjadi
pelunasan terhadap kelas buruh. Sehingga mereka mengharuskan segalanya diatur
oleh negara. Dan mereka menghapus hak kepemilikan pribadi terhadap individu,
sebaliknya Islam berada ditenganhya, Islam mengakui kepemilikan pribadi
terhadap harta dan melihat juga keadaan sosial disekitarnya dengan dinaungi oleh
pemerintahan yang sah dan kuat sehingga tidak akan ada dan terjadi penindasan.
Oleh karena itu, tidak ada lagi pihak yang merasa tertindas karena itu semua juga
64
didasari dengan norma dan perilaku yang sesuai dengan yang termuat dalam
pedoman ajaran Islam.80
Perbedaan konsep kapitalis, sosialis, dan Islam.
1. Ekonomi kapitalisme
a. Sumber kekayaannya sangat langka
b. Kepemilikan, setiap pribadi dibebaskan untuk memiliki semua kekayaan
yang diperolehnya
c. Tujuan gaya hidup perorangan, kepuasan pribadi
2. Ekonomi sosialis
a. Sumber kekayaannya, sangat lanka
b. Kepemilikan, sumber kekayaannya di dapat dari pemberdayaan tenaga kerja
atau buruh
c. Tujuan gaya hidup perorangan, kesetaraan penghasilan diantara kaum buruh
3. Ekonomi Islam
a. Sumber kekayaan alam semesta dari Allah swt
b. Kepemilikan, sumber kekayaan yang kita miliki adalah titipan dari Allah
swt
c. Tujuan gaya hidup perorangan, untuk mencapai kemakmuran/succes (al-
falah) di dunia dan akhirat.81
80Ibid, h.41-43 81Dianangraeni, Sistem Kapitalisme Dan Sosialisme,
Http://Kinanzahirah.Wordpress.Com/2012/5/23perbedaan-Sistem-Ekonomi-Sosialis-Kapitalis-
Dan-Islam, (Diakses Pada Tanggal 04 Mei 2017)
65
2. Sistem mekanisme pasar dalam AFTA/MEA
MEA adalah bentuk integrasi ekonomi ASEAN dalam artian adanya sistem
perdagangan bebas antara negara-negara ASEAN. Indonesia dan sembilan negara
lainnya telah menyepakati perjanjian masyarakat ekonomi ASEAN. Pada KTT di
kuala lumpur pada desember 1997 para pemimpin ASEAN memutuskan untuk
mengubah ASEAN menjadi kawasan yang stabil, makmur, dan sanggat konpetitif
dengan perkembangan ekonomi yang adil, dan mengurangi kemiskinan dan
kesenjangan sosial ekonomi (ASEAN Vision 2020). Pada KTT bali pada bulan
oktober 2003, para pemimpin ASEAN meenyatakan bahwa masyarakat ekonomi
ASEAN akan menjadi tujuan dari integrasi ekonomi regional pada tahun 2020,
semua pihak diharapkan untuk bekerja secara yang kuat dalam membangun
komunitas ASEAN pada tahun 2020, dalam mendirikan masyarakat ASEAN harus
bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip terbuka, beriorentasi keluar, inklusif, dan
beriorentasi pasar ekonomi yang konsisten dengan aturan multilateral serta
kepatuhan dan pelaksanaan komitmen ekonomi yang efektif berbasis
aturan.82Sistem mekanisme pasar AFTA yaitu, mempercepat integrasi regional di
sektor-sektor prioritas, memfasilitasi pergerakan bisnis, tenaga kerja terampil dan
bakat, memperkuat kelembagaan mekanisme ASEAN. Bentuk kerjasama ASEAN
yaitu: pengembangan SDM dan peningkatan kapasitas, pengakuan klasifikasi
profeesional, konsultasi lebih dekat pada kebijakan makro ekonomi dan keuangan,
82 Srikandi Rahayu, Pengertian Dan Karakteristik Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA),
Http://Seputarpengertian.Blogspot.Co.Id/2014/08/Pengertian-Karakteristik-Masyarakat-Ekonomi-
ASEAN.Html?M=1, (Diakses Pada Tanggal 11 Mei 2017)
66
meningkatkan infrastruktur, meningkatkan keterlibatan sector swasta untuk
membangun masyarakat ekonomi ASEAN. Adapun karakteristik ekonomi ASEAN
yaitu: pasar dan basis produksi tunggal, kawasan ekonomi yang konfetitif, wilayah
pembangunan ekonomi yang merata, daerah terintegrasi penuh dalam ekonomi
global.83Berbicara tentang ekonomi, tentu telah banyak pembahasan yang
menjelaskan maupun menggambarkan berbagai aktivitas-aktivitas ekonomi. Salah
satunya adalah konsep perdagangan bebas yang telah dilakukan kebijakannya
selama ini dalam area perekonomian kita. Perdagangan bebas adalah sebuah konsep
yang berasal dalam ekonomi kapitalis yang mengacu kepada penjualan produk antar
negara tanpa pajak ekspor-impor atau hambatan perdagangan lainnya.84Persaingan
global antara negara-negara ASEAN baik secara ekonomi maupun SDM akan
meningkat secara signifikan. Salah satu bentuknya yaitu ASEAN merupakan wujud
dari kesepakatan negara-negara asean serta menciptakan pasar regional bagi 500
juta penduduknya. dalam era persaingan global, Indonesia dihadapkan pada
serangkaian tantangan yang cukup kompleks. iklim persaingan di Indonesia akan
menjadi sangat ketat. Dalam menghadapi fenomena tersebut dibutuhkan peran
pengusaha dalam menciptakan peluang bagi masyarakat di sekitarnya.85 Sistem
perdagangan bebas yaitu: menghilangkan peran dan tanggung jawab pemerintah
83Ibid 84 Syarifah Labibah, Pandangan Islam Tentang Perrdagangan
Bebas,Http://Syarifahlabibah01.Blogspot.Com/2015/03/Pandangan-Islam-Tentang-Perdagangan-
19.Html?M1, (Diakses Pada Tanggal 09 Mei 2017) 85 Mohammad Ilham, 5 Tips Pengusaha Menghadapi Afta,
Http://Zahiraccounting.Com/Id/Blog/5-Tips-Pengusaha-Menghadapi-Afta/, (Diakses Pada Tanggal
05 Mei 2017)
67
dalam sektor ekonomi, kemudian menyerahkan semua kepada individu dan
mekanisme pasar.86
3. Pandangan Islam terhadap mekanisme pasar AFTA/ MEA
Di dalam sistem ekonomi Islam, aktivitas perdagangan merupakan hal yang
mubah. Yakni apabila dikerjakan tidak dapat berpahala dan tidak berdosa, jika di
tinggalkannya tidak berdosa dan tidak berpahala. Dan karena perdagangan luar
negeri ini melibatkan warga negara asing, maka kita sebagai seorang muslim
haruslah bisa bertanggung jawab untuk mengontrol, dan mengaturnya sesuai
dengan konsep Islam. Sekarang ini Indonesia akan memasuki era pasar bebas dari
MEA. Dengan melihat kondisi saat ini, kita tahu bahwa daya saing terhadap produk,
baik dari segi kualitas maupun harga masih kalah dari beberapa negara ASEAN
lainnya. begitu juga dari segi ahli dan terampil, jumlah yang dimiliki Indonesia juga
terbatas. Namun, Indonesia memiliki demografi yang bagus dan karena itu
menjadikan negara ini pangsa pasar yang menggiurkan.87dalam sejarah Islam,
development of knowledge in Islamic medieval has established the epistemology of
Islamic economics it self.88
MEA seperti yang telah diterangkan sebelumnya adalah pengintegrasian
kegiatan perekonomian regional ASEAN atau secara singkat merupakan kegiatan
86 Farid Budi Kuswanto, Strategi Positioning Bank Muamalat Dalam Menghadapi
Masyarakat Asean (Mea) 2015, Skripsi Universitas Islam Negeri (Uin) Syarif Hidayatullah
Jakarta, h. 29 87Mohammad Ilham, 5 Tips Pengusaha Menghadapi Afta, (Diakses Pada Tanggal 05 Mei
2017) 88Nurul Ismail, Scrutinizing The Epistemology Of Islamic Economics: A Historical
Analysis, Artikel Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STEI) Taskia Bogor, Vol.12, No. 1, Mei 2016,
h.20
68
perdagangan luar negeri secara bebas atau pasar bebas (free trading) tingkat
ASEAN.
Pada masa awal kepemimpinan rasulullah saw di mekkah, beliau pernah
berinisiatif menghapuskan semua bea masuk dan dalam banyak perjanjian dengan
berbagai suku menjelaskan hal tersebut untuk mempercepat peningkatan
perdagangan walaupun dengan membebankan pendapatan negara ketika itu. Dari
keterangan tersebut dapat disimpulkan bahwa perdagangan luar negara tersebut
hukumnya adalah mubah.perdagangan luar negeri dalam Islam hanya bisa
dilakukan dengan beberapa syarat:
a. Penduduk dalam negeri harus dipenuhi kebutuhannya dari komoditi
yang diperdagangkan ke luar negeri.
b. Tidak menimbulkan kerugian bagi negara, baik negara asal maupun
negara tujuan.
c. Komoditi yang diperdagangkan baik secara fisik maupun sifatnya tidak
haram.
Selama hal tersebut tidak melanggar ajaran Islam, tidak ada perjanjian yang
dilanggar dan tidak ada pihak yang dirugikan. MEA diperbolehkan. Hal ini tentunya
dengan berbagai pertimbangan tentang mana yang lebih baik dan yang buruk,
misalnya karena untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi globalisasi ekonomi
kedepannya.89
Perdagangan bebas memang memiliki keuntungan bagi para pelaku
ekonomi yang terlibat. Namun, negara kita ini masih tergolong kedalam negara
89Ibid.
69
sedang berkembang. Sehingga jelas tampak bahwa pihak yang paling diuntungkan
dengan adanya MEA adalah negara maju Dengan begitu tidak adanya kesejahteraan
yang dirasakan oleh masyarakat. Padahal kita mengetahui pasar bebas adalah
sistem-sistem negara kapitalis. Dalam sistem ekonomi Islam yang tujuannya tidak
lain ialah untuk mensejahterakan masyarakat. Saat ini perdagangan bebas sudah
menjadi sebuah strategi negara-negara kapitalis untuk mendominasi negara lain dan
Dalam Islam haram hukumnya negara-negara kafir menguasai kaum muslim.
Dalam quran surah An-Nisa (4): (141). Allah Swt telah berfirman tidak
membolehkan orang-orang kafir menguasai kaum muslim.
Maka perdagangan bebas dalam Islam diharamkan. Karena pada dasarnya
perdagangan bebas merupakan liberalisasi ekonomi yang menghilangkan peran dan
tanggung jawab pemerintah dalam sektor ekonomi, kemudian menyerahkan semua
kepada individu dan mekanisme pasar. Hal ini menyebabkan bahaya yang di
dapatkan, karena kebijakan ini akan memperlemah perekonomian dalam negeri dan
melarikan kekayaan negara-negara berkembang ke negara maju. Dan Nabi saw
telah bersabda, tidak boleh ada bahaya dan dhirar dalam Islam (H.R.Ibnu Majah).
Oleh karena itu, seorang muslim haram menerima konsep perdagangan bebas.
Pasalnya kebijakan tersebut membuka jalan yang selebar-lebarnya bagi negar-
negara kufur untuk menguasai dan mengontrol perekonomian negara-negara Islam.
Oleh karena itu, kita sebagai kaum muslim sudah saatnya untuk mengembalikan
kepenarapan Islam dalam tatanan kehidupan dalam sistem khilafah Islamiyah yang
ditetapkan oleh nash syara’, bukan dengan mengikuti sistem demokrasi yang dibuat
oleh manusia. Seperti perdagangan bebas yang diterapkan saat ini. Sesungguhnya
70
Islam telah menawarkan sistem ekonomi yang dapat membangun kemandirian
negara tanpa perlu bergantung pada sistem negara kapitalis.90
90Mohammad Ilham, 5 tips pengusaha menghadapi Afta, (Diakses Pada Tanggal 05 Mei
2017)
71
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian penulis pada bab sebelumnya maka peneliti
dapat menyimpulkan beberapa kesimpulan yaitu:
1. mekanisme pasar kapitalisme, sosialisme, Islam.
Pasar memainkan peranan yang sangat penting dalam sistem perekonomian.
Ekonomi kaitalis menghendaki pasar bebas untuk menyelesaikan permasalahan
ekonomi, mulai dari produksi, konsumsi sampai distribusi. Semboyan kapitalis
adalah lassez faire et le monde va de lui meme (biarkan ia berbuat dan biarkan ia
berjalan, dunia akan mengurus diri sendiri).
Sistem ekonomi sosialis yang dikembangkan oleh karl max, menghendaki
maksimasi peran negara. Negara harus menguasai sektor ekonomi untuk
memastikan keadilan kepada rakyat mulai dari means of production sampai
mendistribusikannya kembali kepada buruh, sehingga mereka juga menikmati hasil
usaha. Pasar dalam paradigma sosialis, harus dijaga agar tidak jatuh ketangan
pemilik modal (kapitalis) yang serakah sehingga monopoli means of production dan
melakukan eksploitasi tenaga buruh lalu memanfaatkannya untuk mendapatkan
prifit sebesar-besarnya. Negara harus berperan signifikan untuk mewujudkan
equilibrium dan keadilan ekonomi pasar
Ekonomi Islam memandang bahwa pasar, negara, dan individu berada
dalam keseimbangan (iqtishad), tidak boleh ada sub-ordinet, sehingga salah satunya
72
menjadi dominan dari yang lain. Pasar dijamin kebebasannya dalam Islam. Pasar
bebas menentukan cara-cara produksi dan harga, tidak boleh ada gangguan yang
mengakibatkan rusaknya keseimbangan pasar.
Pada prinsipnya, dalam konsep ekonomi Islam penentuan harga
ditentukan oleh kekuatan pasar, yaitu kekuatan permintaan dan penawaran.
Mekanisme pasar pada masa rasulullah, hal-hal yang tetap dalam harga yang sama
ditentukan oleh operasi bebas kekuatan pasar. Nabi Muhammad saw tidak
menganjurkan campur tangan apapun dalam proses penentuan harga oleh negara
atau individual. Beberapa larangan yaitu: 1). larangan najsy, 2). larangan bay’,
ba’dh, ala ba’dh 3). Larangan tallaqi al-rukban 4). Larangan ihtinaz dan ikhtikar
2. mekanisme pasar AFTA
mekanisme pasar AFTA yaitu: common effective preferential tariff yang
bertujuan agar barang-barang yang di produksi di antara negara ASEAN yang
memenuhi kebutuhan ketentuan setidak-tidaknya 40% kandungan lokal akan
dikenai tarif hanya 0-5%.
3. pandangan ekonomi Islam terhadap sistem AFTA/ MEA yaitu:
Dalam Islam haram hukumnya negara-negara kafir menguasai kaum
muslim. Dalam quran surah An-Nisa (4): (141). Allah Swt telah berfirman tidak
membolehkan orang-orang kafir menguasai kaum muslim.
Maka perdagangan bebas dalam Islam diharamkan. Karena pada dasarnya
perdagangan bebas merupakan liberalisasi ekonomi yang menghilangkan peran dan
73
tanggung jawab pemerintah dalam sektor ekonomi, kemudian menyerahkan semua
kepada individu dan mekanisme pasar. Hal ini menyebabkan bahaya yang di
dapatkan, karena kebijakan ini akan memperlemah perekonomian dalam negeri dan
melarikan kekayaan negara-negara berkembang ke negara maju. Dan Nabi saw
telah bersabda, tidak boleh ada bahaya dan dhirar dalam Islam (H.R.Ibnu Majah).
Oleh karena itu, seorang muslim haram menerima konsep perdagangan bebas.
Pasalnya kebijakan tersebut membuka jalan yang selebar-lebarnya bagi negar-
negara kufur untuk menguasai dan mengontrol perekonomian negara-negara Islam.
Oleh karena itu, kita sebagai kaum muslim sudah saatnya untuk mengembalikan
kepenarapan Islam dalam tatanan kehidupan dalam sistem khilafah Islamiyah yang
ditetapkan oleh nash syara’, bukan dengan mengikuti sistem demokrasi yang dibuat
oleh manusia. Seperti perdagangan bebas yang diterapkan saat ini. Sesungguhnya
Islam telah menawarkan sistem ekonomi yang dapat membangun kemandirian
negara tanpa perlu bergantung pada sistem negara kapitalis.
Di dalam sistem ekonomi Islam, aktivitas perdagangan merupakan hal yang
mubah. Yakni apabila dikerjakan tidak dapat berpahala dan tidak berdosa, jika
ditingalkannya tidak berdosa dan tidak berpahala.Sekarang ini Indonesia akan
memasuki era pasar bebas dari ASEAN (MEA). Dengan melihat kondisi saat ini,
kita tahu bahwa daya saing terhadap produk, baik dari segi kualitas maupun harga
masih kalah dari beberapa negara ASEAN lainnya.begitu juga dari segi ahli dan
terampil, jumlah yang dimiliki Indonesia juga terbatas. Namun, Indonesia memiliki
demografi yang bagus dan karena itu menjadikan negara ini pangsa pasar yang
74
menggiurkan. perdagangan luar negara hukumnya adalah mubah. perdagangan luar
negeri dalam Islam hanya bisa dilakukan dengan beberapa syarat:
a. Penduduk dalam negeri harus dipenuhi kebutuhannya dari komoditi yang
diperdagangkan ke luar negeri.
b. Tidak menimbulkan kerugian bagi negara, baik negara asal maupun negara
tujuan.
c. Komoditi yang diperdagangkan baik secara fisik maupun sifatnya tidak
haram.
B. Saran
Menurut penulis, Indonesia akan menjadi sejahtera dan terlepas dari
berbagai permasalahan yang menderat saat ini. Jika Indonesia menerapkan sistem
Islam, maka seperti janji Allah, Allah pasti menurunkan keberkahan, dan
meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas serta meningkatkan
pemahaman bahasa asing terhadap masyarakat Indonesia. Dalam hal ini Indonesia
harus membuat sistem baru terhadap masyarakat keterbelakangan ekonomi dalam
meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Atas dasar itu tak ada alasan bagi
seorang muslim melirik solusi selain sistem Islam untuk menjadi tatanan ekonomi
di dunia. Ketika ia menyatakan beriman kepada Allah, sudah sepatutnya pula
keimanan itu mengembalikan pemahamannya terhadap Islam sebagai ideologi
(tatanan kehidupan) dengan pemahaman yang benar. Sudah saatnya kaum muslimin
mengembalikan penerapan Islam ideologi dalam sistem khilafah Islamiyah yang
ditetapkan oleh nash syara, bukan sistem demokrasi buatan manusia. Khilafah
Islamiyah Institusi Islam yang terbukti hampir 13 abad mampu mewujudkan tatanan
75
kehidupan dunia yang menyejahterakan dan menghantarkan Islam sebagai
rahmatan lil’alamin. Saatnya kembali pada Islam dengan mengikuti toriqoh
rasulullah saw dalam menegakkan khilafah Islamiyah dalam suatu pergerakan
politik di seluruh dunia bersatu dengan satu tujuan yang sama.
Jika Indonesia mampu mengantisispasi, pengaruh liberalisasi akan
mengarah kepada efisiensi pasar saja. Dampaknya adalah pilihan bagi konsumen
meningkat, serta persaingan yang lebih sehat di dorong. Pencapaian MEA dilakukan
melalui empat tahapan strategis, meliputi: pencapaian pasar tunggal dan kesatuan
basis produksi, kawasan ekonomi yang berdaya saing, pertumbuhan ekonomi yang
merata dan terintegrasi dengan perekonomian global. Menghadapi tantangan itu
HIPMI mulai menyiapkan sejumlah lankah menghadapi persaingan ekonomi pada
2020. Indonesia harus menjadi pemain dalam komunitas ekonomi ASEAN.
Ditingkatkan kualitas industri kegiatan menengah (IKM) dalam sisis makanan dan
minuman. Karena pada Indonesia sendiri kegiatan ini sering terjadi masalah. Dalam
hal kebersihan ini maupun kehigienisian dalam pengemasan. Apakah hal ini dapat
bersaing di pasar ASEAN padahal lebih dari dua juta lebih kegiatan IKM beroperasi
di Indonesia dan mampunya lebih dari empat juta tenaga kerja. Jika tidak dapat
bersaing maka pengangguran akan bertambah. Dalam hal ini Indonesia harus
menemukan solusi dalam menanggapi hal prospek kedepan IKM terhadap MEA
2105.
76
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah Zaky Al Kaaf, Ekonomi dalam Perspektif Islam, Cet.11; Bandung:
PustakaSetia, 2002.
Abdullah muh. ruslan dan fasiha kamal, pengantar Islamic economics mengenal
konsep dan praktek ekonomi Islam, makassar lumbung informasi
pendidikan,2013, h. 98-99
Adiwarman A. Karim, Ekonomi Mikro Islam, Jakarta: PT RajagrafindoPersada.
Agustiati, sistem ekonomi kapitalisme,
http://portalgaruda.org/article.php?article=167247&val=6118&&title=sistem
%20ekonomi%20kapitalismediaksespadatanggal 22 April 2017.
Agustianto, Mekanisme Pasar Dalam Perspektif Ekonomi Islam,
http://sharieconomics.wordpress.com diakses pada tanggal 20 juni 2017
Amalia Euis, Mekanisme Pasar Dan Kebijakan Penetapan Harga Adil Dalam
Perspektif Ekonomi Islam,SkripsiUniversitas Islam Negeri Jakarta, 2012.
Andriadithya, Indonesia dan AFTA, https:// andriadithya.
Wordpress.com/2007/06/21/Indonesia dan AFTA (diakses pada tanggal 23
November 2016)
Anto M.B Hendrie, Pengantar Ekonomika Mikro Islam, Cet.1, ed.1; Yogyakarta:
Ekonisia, 2003.
Ashkaf Arif, Pengertian System Dan Contohnya (Softskill),
http://arifashkaf.wordpress.com/2015/10/14/pengertian-sistem-dan-
contohnya-softskill. Diakses pada tanggal21 April 2017
Asykur avesina Haka, strategi kebijakan perdagangan luar negeri Indonesia dan
inflementasi, universitas FISIP UI Indonesia, 2010, h.1-2.
Arfani, sistem ekonomi Islam sebagai alternatif, (artikel, hakim pengadilan agama
kandangan
Budi Ahmad, sisrtem ekonomi Islam, studi teknik informatika: STIMIK el rahma
Yogyakarta, 2011, h.3
Departemen Agama RI, Al-quran dan Terjemahnya, Semarang : PT. KaryaToha
Putra, 2009
Devi Lusy Shintya, perdagangan bebas,
http://Ishintya.blogspot.co.id/2012/03/makalah-tentang-perdagangan-
bebas.html?m=1 (diakses pada tanggal 23 November 2016)
77
Dianangraeni, sistem kapitalisme dan sosialisme,
http://kinanzahirah.wordpress.com/2012/5/23perbedaan-sistem-ekonomi-
sosialis-kapitalis-dan-Islam (diaksespadatanggal 04 Mei 2017)
Echols M. john dan Hassan shadily, kamus inggris-indonesia, PT gramedia pustaka
utama, Jakarta, cornell university press 1975, cet. XXVI 2005, h.575
Firmansyah M. Anang, ASEAN FREE TRADE AREA,
http://anangfirmansyahblog.files.wordpress.com (diakses pada tanggal 15 juli
2017), h.2
Hakim, M.Arif, Peran Pemerintah Dalam Mengawasi Mekanisme Pasar Dalam
Perspektif ;Islam. Skripsi STAIN Kudus Jawa Tengah Indonesia, 2015
Hasan M Ali, berbagai macam transaksi dalam Islam, (cet, II: Jakarta: Raja grafindo
persada, 2003), h.155
Ilham Muhammad, 5 tips pengusaha menghadapi AFTA,
http://zahiraccounting.com/id/blog/5-tips-pengusaha-menghadapi-afta/,
(diakses pada tanggal 05 Mei 2017) Ismail nurul, scrutinizing the epistemology of Islamic economics: a historical analysis, artikel
sekolah tinggi ilmu ekonomi (STEI) taskia bogor, vol.12, no. 1, Mei 2016, h.20
Jayadir, Eksistensi Ekonomi Islam Dalam Sistem Ekonomi Global, (skripsi STAIN
palopo tahun 2004)
Lestari Rani, Mengupas Tuntas Sejarah Kapitalisme, studi sejarah kebudayaan Islam,
uin sunan kalijaga, http://wawasansejarah.com/mengupas-tuntas-sejarah-
kapitalisme/ diakses pada tanggal 25 april 2017
Kuswanto farid budi, strategi positioning bank muamalat Dalam menghadapi
masyarakat ASEAN(MEA) 2015, skripsi universitas Islam negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah jakarta.
Labibah syarifah, pandangan Islam tentang perdagangan bebas,
http://syarifahlabibah01.blogspot.com/2015/03/pandangan-Islam-tentang-
perdagangan-19.html?m1 diakses pada tanggal 09 Mei 2017
Mannan. Abdul M, Islamic Economic: Theory And Practice. Terjermahan. M.
Nastangin, ekonomi Islam: teoridanpraktek. (Yogyakarta: pt. dana bhakti
wakaf, 1993)
78
Masniati, implikasi ekonomi dalam mengurangi kesenjangan sosial,skripsi Sekolah
Tingi Agama Islam Negeri (STAIN) Palopo tahun, 2014
Marthon Said Sa’ad, Ekonomi Islam Di Tengah Krisis Ekonomi Global, Cet.111;
Jakarta: Zikrul Hakim, 2007
Muhammad, Tinjauan Sejarah Mekanisme Pasar Dalam Islam, Skripsi Sekolah
Tinggi Ekonomi Islam (STEI) Yogyakarta, 2013
Muhammad A. Al-Buraey, Islam Landasan Alternatif Administrasi Pembangunan,
Cet.1; Jakarta: CV Rajawali, 1986.
Muharram, Ekonomi Islam Sebagai Sebuah Alterrnatif Dalam Menata Ekonomi
Umat, skripsi Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) palopo, 2005
Munir Misbahul, peran pemerintah dalam perekonomian dalam perspektif ekonomi
Islam, fakultas ekonomi UIN malang
Mustofa M. Wahyu, Ekonomi Dalam Islam,
http://tofacanhujitsuna.blogspot.co.id/2013/12/makalah-ekonomi-dalam-
Islam.html?m1 (diakses pada tanggal 23 November 2016)
Rahayu Srikandi, pengertian dan karakteristik masyaraka tekonomi ASEAN (MEA),
http://seputarpengertian.blogspot.co.id/2014/08/pengertian-karakteristik-
masyarakat-ekonomi-ASEAN.html?m=1 diakses pada tanggal 11 Mei 2017
Rahmawati Santi, penjelasan tentang masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) dan area
perdaganan bebas ASEAN
(AFTA),https://santirahma.wordpress.com/2015/07/10penjelasan-tentang-
masyarakat-ekonomi-asean-mea-dan-area-perdaganan-bebas-asean-afta/
diakses pada tanggal 05 mei 2017
Rahmi Ain, mekanisme pasar dalam Islam, IAIN PONTIANAK jurnal ekonomi
bisnis dan kewirausahaan 2015, vol. 4, no. 2, h.179
Resmani Ful Evita, konsep Ekonomi menurut syariat Islam, skripsi Sekolah Tinggi
Agama Islam Negeri (STAIN), 2006
P3EI, Ekonomi Islam, Ed.1, Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2008.
Setiawan Parta, Pengertian Mekanisme Pasar Dalam Ekonomi,
http://gurupendidikan.com/pengertian-mekanisme-pasar -dalam-
ekonomi/diakses pada tanggal 21 April 2017.
79
Sudarsono Heri, konsep Ekonomi Islam suatu pengantar, Cet. VI; Yogyakarta:
Ekonisia, 2007.
Tambunan.Tulus T.H, Perekonomian Indonesia, (cet.1; Jakarta: ghalia Indonesia,
2003)
Tias Destya Purwaning, Strategi Menghadapi Perdagangan Bebas
(ACFTA),http://destyapurwaningtyas.blogspot.co.id/2010/03/Strategi-
Menghadapi-Perdagangan.html?m=1 (diakses pada tanggal 23 November
2016)
Trisusanto Riadi, belajar dari sejarah, http://pencerahan –
sejarah.blogspot.com./2103/03/asean-free-trade-area-afta.html?=1 diakses
pada tanggal 05 Mei 2017
Wahyudi Arif, Telah Kritis Pemikiran Ekonomi Islam Terhadap Mekanisme Pasar
Dalam Konteks Ekonomi Islam Kekinian, Skripsi Muhammadiyah
Tulungagung 2014
Wiharto Slamet, Mekanisme Pasar Menurut Ekonomi Islam, Http://Slamet-
Wiharto.Blogspot.Com/2008/09/Mekanisme-Pasar-Menurut-Ekonomi-
Islam.Html), 2008.
Zainal Ahmad Aufa, makalah sistem ekonomi sosialis,
http://aufazainal.blogspot.co.id/2015/12 makalah-sistem-ekonomi-
sosialis.html?m=1diakses pada tanggal 26 april 2017
Zuhri M. Syarifuddin, Adi Warman A.karim tentang mekanisme pasar Islami:studi
hukum Islam, universitas muhammadiyah Surakarta, 2010