Upload
duongnhi
View
222
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH BIOPESTISIDA CAMPURAN DAUN MENGKUDU (Morinda
citrifolia) DAN DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum L.) PADA
KONSENTRASI BERBEDA TERHADAP MORTALITAS BELALANG
KEMBARA (Locusta migratoria)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu
Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh:
Ray Justin Eldi Anastasius
NIM: 121434021
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENGARUH BIOPESTISIDA CAMPURAN DAUN MENGKUDU (Morinda
citrifolia) DAN DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum L.) PADA
KONSENTRASI BERBEDA TERHADAP MORTALITAS BELALANG
KEMBARA (Locusta migratoria)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu
Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh:
Ray Justin Eldi Anastasius
NIM: 121434021
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
Jangan pernah melakukan atau mencoba
bertanggung jawab pada suatu hal sendirian.
Karena mereka yang berusaha melakukan
atau mencoba bertanggung jawab sendirian
adalah orang yang GAGAL!
-Itachi Uchiha
Ku Persembahkan untuk
Ayah – ibuku
Ungkapan terimakasih, hormat dan baktiku
Kakak, adik dan Almamaterku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih karena atas berkat dan kasih-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ―PENGARUH
BIOPESTISIDA CAMPURAN DAUN MENGKUDU (Morinda citrifolia) DAN
DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum L.) PADA KONSENTRASI
BERBEDA TERHADAP MORTALITAS BELALANG KEMBARA (Locusta
migratoria). Skripsi ini disusun guna memenuhi salah satu persyaratan akademik
untuk menyelesaikan program Sarjana Pendidikan Biologi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada berbagai pihak yang telah membantu, sehingga penulisan skripsi ini
dapat diselesaikan dengan baik, khususnya kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus yang senantiasa menyertai dari awal penelitian sampai
selesai.
2. Kedua orang tua saya Bapak I Ketut Sudiana dan Ibu Dewi Saraswati elpi atas
segala pengorbanan, doa serta dukungan yang telah diberikan.
3. Dr. Ir. P. Wiryono Priyotamtama, SJ. selaku dosen pembimbing yang selalu
memberikan semangat dan arahan dalam penulisan skripsi ini.
4. Giovanni Eldi Anggasta, Delizia Eldi Anastasia, Kharisma Bianca Amaritsa
selaku kakak dan adik-adik saya yang selalu memberikan semangat.
5. Maria Shinta Pramudya Hardhani yang telah memberikan semangat dan
menemani dalam penelitian dari awal hingga akhir.
6. Marcela Widya, Lapida Yunianti, Darwis Lodifik Nahak, Ahmad Alfi Roidi,
Seno Darmawan, Agustian Bandaso, Dani Letsoin, Emi Susila, Hisreidi
Funome, Maya Kapu, Efisko putra yang telah banyak membantu selama
proses penyusunan, pengambilan data hingga olah data.
7. I Putu Febriana Putra, I Kadek Pratama Putra, Gregorius Radiyto Hanindyo
Putro, Edo Kharismayasa, Ernest Nazario, Kho Hong Sai, Marchel
Tanuwijaya, Kadek Rendi Cahyadi selaku sahabat yang telah membantu
memberikan semangat dari awal kuliah sampai akhir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
8. Bapak dan ibu Dosen serta seluruh Staf Program Studi Pendidikan Biologi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
9. Teman-teman pendidikan Biologi angkatan 2012 yang telah bersedia menjadi
teman dan partner kerja selama menjalani kegiatan kuliah.
10. Semua pihak yang memberi dukungan, bimbingan, bantuan, serta motivasi
kepada penulis yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, penulis bersedia menerima kritik dan saran yang
bersifat membangun demi perbaikan skripsi ini menjadi lebih baik.
Yogyakarta,
Ray Justin Eldi Anastasius
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRAK
PENGARUH BIOPESTISIDA CAMPURAN DAUN MENGKUDU (Morinda
citrifolia) DAN DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum L.) PADA
KONSENTRASI BERBEDA TERHADAP MORTALITAS BELALANG
KEMBARA (Locusta migratoria)
Ray Justin Eldi Anastasius
121434021
Universitas Sanata Dharma
2016
Pengendalian hama selama ini dilakukan dengan menggunakan
pestisida sintetik atau kimia. Namun jika dilihat dari dampak yang
ditimbulkan ternyata berbahaya bagi tanaman, hewan non target bahkan
manusia. Maka, perlu alternatif lain yang lebih ramah lingkungan dengan
membuat biopestisida. Biopestisida dapat diartikan sebagai semua bahan
hayati yang dapat digunakan untuk memusnahkan hama dan penyebab
penyakit pada manusia, hewan dan tanaman. Bahan dasar dari biopestisida
ialah daun mengkudu dan daun tembakau dikarenakan daun mengkudu dan
daun tembakau memiliki senyawa kimia yang dapat dimanfaatkan sebagai
biopestisida yaitu tanin pada daun mengkudu dan nikotin pada daun
tembakau.
Tujuan dari penelitian ini ialah mengetahui pengaruh biopestisida
berbahan dasar daun mengkudu dan daun tembakau terhadap kematian hama
belalang serta pada konsentrasi berapa yang paling berpengaruh terhadap
kematian hama belalang. Bahan yang digunakan ialah 300 gr daun mengkudu
dan 300gr daun tembakau yang dicampurkan pada 600 ml air bersih. Setiap
perlakuan dan kontrol dibuat 3 kali pengulangan. Biopestisida selanjutnya
diuji selama 10 hari dengan cara disemprotkan pada hama belalang kembara
untuk mengetahui tingkat kematian belalang sehabis disemprot. Selanjutnya
hasil diuji menggunakan uji statistik dan dilakukan uji lanjut yaitu uji Tukey.
Berdasarkan uji statistik didapatkan hasil bahwa biopestisida berbahan
dasar daun mengkudu dan daun tembakau berpengaruh terhadap kematian
hama belalang kembara. Konsentrasi 30% yang paling berpengaruh pada
kematian hama belalang kembara.
Kata kunci : biopestisida, ekstrak daun mengkudu, ekstrak daun tembakau,
variansi konsentrasi, hama belalang kembara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF DIFFERENT MIXED BIOPESTICIDE CONCENTRATION
OF NONI (Morinda citrifolia) AND TOBACCO (Nicotiana tabacum L.) LEAVES
ON THE MORTALITY OF MIGRATORY LOCUST (Locusta migratoria)
Pest control was mostly practiced by using of synthetic or chemical pesticide.
However, the effect of that pesticide threatened plants, non-target animals, and even
humans. Therefore, making biopesticide was believed to be a more-friendly pest
control substitute for environment. Biopesticide was generally known as all substance
used to eliminate pests and diseases of human, animal, as well as plant. The basic
material of biopesticide was noni and tobacco leaves because they contain a chemical
compound—tannin in noni leaf; and nicotine in tobacco leaf—that can be utilized as
insecticide.
The research was aimed to discover the influence of biopesticide made from
noni and tobacco leaves on migratory locust death and the result of different
concentration treatment which could lead the locust to mortality. The materials were
300 grams of noni leaf and 300 grams of tobacco leaf mixed with 600 ml of pure
water. Every treatment and control were consisted of 3 repetitions. After that, each
different biopesticide concentration started from 10%, then 20% and later 30% was
tested for 10 occasions by spraying it toward locusts to find out the level of locusts’
death after being sprayed. Thereafter, the result would be examined using statistical
test and a further test would be employed with Tukey Test.
Based on the statistical test, the result indicated that different biopesticide
concentration which was made from noni and tobacco leaves could trigger the
locusts’ death. Also at the concentration of 30%, the effect on locusts’ death was
significant.
Keywords : biopesticide, noni leaf extract, tobacco leaf extract,
concentrate variation, locust.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................. ….i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIBING ........................................... ….ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. ….iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................. ….iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................... ….v
LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIK ............................................................... ….vi
KATA PENGANTAR ................................................................................. vii
ABSTRAK .................................................................................................... ix
ABSTRACT .............................................................................................. ….x
DAFTAR ISI ............................................................................................ ….xi
DAFTAR GAMBAR .............................................................................. ….xv
DAFTAR TABEL .................................................................................. ….xiv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... ….xv
BAB I : PENDAHULUAN ....................................................................... ….1
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................. …3
C. Tujuan Penelitian .................................................................................. ….4
D. Manfaat Penelitian................................................................................. …4
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA.............................................................. …5
A. Biopestisida .......................................................................................... ….5
1. Biofungisida .................................................................................... …6
2. Bioherbisida ..................................................................................... ….6
3. Insektisida ........................................................................................ ….7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
B. Daun Mengkudu ................................................................................ ….11
C. Daun Tembakau ................................................................................. ….13
D. Hama ................................................................................................. ….14
1. Belalang ......................................................................................... ….15
E. Penelitian yang relevan ....................................................................... ….17
F. Kerangka berpikir .............................................................................. ….19
BAB III : METODE PENELITIAN ....................................................... ….20
A. Jenis Penelitian dan Variabel ............................................................ ….20
B. Batasan Masalah ................................................................................ ….21
C. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................................. ....21
D. Alat dan Bahan .................................................................................... ....22
E. Cara kerja ........................................................................................... ….23
a. Penangkapan Belalang ................................................................. 23
b. Pembuatan Biopestisida ............................................................... 23
c. Uji Pengambilan Data .................................................................. 25
F. Teknik Pengambilan Data ................................................................... ….25
G. Desain Penelitian .................................................................................... 26
H. Metode Analisis Data ......................................................................... ….28
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................... ….30
A. Hasil Penelitian .................................................................................. ….30
B. Pembahasan ....................................................................................... ….34
1. Biopestisida ................................................................................... ….34
2. Kandungan Ekstrak Daun Tembakau ............................................ ….36
3. Kandungan Ekstrak Daun Mengkudu ............................................ ….37
C. Keterbatasan Peneletian...................................................................... ….40
D. Rancangan Penerapan Hasil Penelitian Dalam Pembelajaran................. 41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN .............................................. ….42
A. Kesimpulan ........................................................................................ ….42
B. Saran ................................................................................................... ….42
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ ….43
LAMPIRAN ........................................................................................... ….45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 : Daun Mengkudu .................................................................... 12
Gambar 2.2 : Daun Tembakau ..................................................................... 14
Gambar 2.3 : Belalang Kembara .................................................................. 16
Gambar 2.4 :Bagan Kerangka Berpikir ........................................................ 19
Gambar 4.1 : Jumlah Kematian Belalang .................................................... 30
Gambar 4.2 : Keadaan Belalang................................................................... 35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 : Format Pengambilan Data ................................................... 27
Tabel 4.2 : Hasil Uji Anova (kontrol terhadap ketiga perlakuan) ........... 31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Tabel Pengambilan Data .................................................... 45
Lampiran 2: Hasil Perhitungan Statistik ................................................. 46
Lampiran 3: Proses Pembuatan Biopestisida .......................................... 48
Lampiran 4 : Hasil Analisa Kandungan ................................................. 50
Lampiran 5 : Silabus ............................................................................. 52
Lampiran 6 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .................................. 57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Permasalahan yang sering muncul terkait dengan budidaya tanaman adalah
hama. Akibat yang ditimbulkan oleh hama ini dapat menurunkan jumlah
produksi tanaman dan mengakibatkan kerugian yang cukup besar bagi para
petani. Pengendalian hama selama ini dilakukan dengan menggunakan pestisida
sintetik atau kimia. Penggunaan pestisida sintetik sebagai pengendali hama
cukup efektif. Namun jika dilihat dari dampak yang ditimbulkan ternyata
berbahaya bagi tanaman, hewan non target bahkan manusia. Oleh sebab itu perlu
alternatif lain yang lebih ramah lingkungan sehingga tidak menimbulkan
permasalahan baru terkait dengan pengendalian hama.
Berdasarkan hasil observasi ke salah satu desa pertanian di Kabupaten
Wonogiri, Jawa Tengah ditemukan bahwa masalah hama dan penyakit menjadi
masalah utama petani yang menyebabkan terjadinya gagal panen. Umumnya
hama yang sering menyerang tanaman pertanian adalah hama walangsangit,
jangkrik, kutu, belalang, dan hama lainnya yang diberi nama dengan nama lokal.
Pengendalian hama belalang dilakukan dengan menyemprotkan pestisida sintetik
yang dibeli di toko-toko pertanian. Kurangnya pengetahuan dan juga pemahaman
mengenai penggunaan pestisida membuat para petani menakar dosis sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
dengan keinginan tanpa mengikuti petunjuk penggunaan. Jika hama belalang
yang disemprot belum mati, makan dosisnya akan ditambah lagi. Hal ini tentu
saja sangat berpengaruh bagi keberlanjutan pertanian. Penggunaan pestisida
sintetik secara berlebihan dan terus-menerus dapat mendatangkan masalah yang
lebih berat terutama terhadap kelangsungan makhluk hidup lain termasuk
manusia (Yoakim, 2015).
Indonesia dikenal memiliki banyak kekayaan alam termasuk
keanekaragaman makhluk hidupnya. Hampir di semua pelosok wilayah
mempunyai kebiasaan menggunakan tanaman sebagai bahan untuk dikonsumsi
maupun digunakan untuk berbagai kepentingan manusia. Salah satunya yaitu
penggunaan jenis tanaman yang dapat mengusir serangga. Dalam berbagai studi
pustaka, kekayaan alam Indonesia memiliki berjuta-juta tanaman yang berkhasiat
dalam berbagai bidang termasuk pada bidang pertanian yang dapat dimanfaatkan
dan digunakan sebagai bahan penyubur tanah maupun bahan dasar pembuatan
pestisida. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk menguji tingkat keefektifan dari
konsentrasi ekstrak tanaman yang mempunyai kemampuan sebagai pengendali
hama.
Pemanafaatan tanaman lokal yang dapat ditemui di lingkungan sekitar
sebagai bahan penganti pestisida sintetis menjadi alternatif untuk mengendalikan
hama dan penyakit yang lebih ramah lingkungan. Banyak penelitian yang telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
memanfaatkan tanaman seperti daun mengkudu dan daun tembakau sebagai
bahan pengendalian hama secara organik.
Tanaman mengkudu ialah salah satu jenis tumbuhan Rubiaceae yang
berpotensi sebagai sumber insektisida alami. Berdasarkan beberapa penelitian
ekstrak daun mengkudu dapat mempengaruhi kelangsungan hidup hama
serangga. Kandungan pestisida dari ekstrak daun mengkudu dengan pelarut
methanol mengandung flavonoid, alkaloid, steroid, terpenoid, kuinon, saponin
dan tannin. Bahan-bahan tersebut merupakan racun terhadap perut serangga
(Kardinan, 2004).
Tanaman tembakau ialah tanaman yang ditanam pada berbagai macam
kondisi iklim. Berdasarkan berbagai macam penelitian tanaman ini merupakan
penghasil bahan beracun pembunuh hama serangga baik di dalam ruangan
maupun di luar ruangan. Tembakau yang mengandung nikotin untuk insektisida
kontak sebagai fumigant atau racun perut. (Kardinan, 2004)
B. Rumusan Masalah
1. Apakah biopestisida berbahan dasar daun mengkudu dan daun tembakau
mampu mempengaruhi mortalitas hama belalang?
2. Pada konsentrasi berapakah biopestisida yang paling berpengaruh pada
mortalitas hama belalang?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui pengaruh biopestisida berbahan dasar daun mengkudu dan daun
tembakau terhadap kelangsungan hidup hama belalang.
2. Mengetahui pada konsentrasi berapa biopestisida berbahan dasar daun
mengkudu dan daun tembakau yang mempengaruhi terhadap kelangsungan
hidup hama belalang.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Menambah wawasan bagi peneliti dalam ilmu biologi serta, mempopulerkan
kembali tentang biopestisida.
2. Bagi Pendidik
Menambah referensi bahan ajar untuk menjaga ekosistem agar tidak tercemar
oleh hal-hal yang dapat merusak ekosistem di masa mendatang.
3. Bagi Masyarakat
Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai pembuatan pestisida
alami. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang manfaat daun
mengkudu sebagai bahan dasar pembuatan pestisida.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Biopestisida
Biopestisida terdiri dari tiga suku kata, yaitu bio, pest dan sida. Bio artinya
hidup. Pest berarti hama atau organisme pengganggu yang dapat berupa penyakit atau
bahkan menyebabkan kematian. Sida artinya pembunuh. Jadi biopestisida dapat
diartikan sebagai semua bahan hayati yang dapat digunakan untuk memusnahkan
hama dan penyebab penyakit pada manusia, hewan dan tanaman. Biopestisida
memiliki banyak jenisnya yaitu sesuai dengan target sasaran organisme pengganggu
dan penyebab penyakit. Namun pestisida yang banyak digunakan dalam keseharian
yaitu kelompok herbisida, fungisida dan insektisida.
Cakupan biopestisida sangat luas, yaitu mencakup semua organisme hidup yang
dapat difungsikan sebagai agen pengendali hayati hama dan penyakit. Sementara
jenis atau macamnya disesuaikan dengan sasaran target organisme pengganggu.
Misalnya untuk jamur yang berlaku sebagai hama pada tanaman disebut fungisida
untuk hama siput disebut biomolusksida, untuk gulma pengganggu disebut
bioherbisida sedangkan untuk hama serangga disebut bioinsektisida. Namun
biopestisida yang sering ditemukan untuk mengatasi sumber gangguan pada usaha-
usaha budidaya pertanian adalah biofungisida, bioherbisida dan bioinsektisida.
(Suwaryono, 2009)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
1. Biofungisida
Biofungisida adalah semua jenis organisme hidup yang dapat digunakan
untuk mengendalikan jamur yang berperan sebagai hama atau penyebab penyakit
pada tanaman, hewan dan manusia. Penyakit yang dominan pada tanaman budidaya
disebabkan oleh jamur ialah penyakit yang dapat mengakibatkan busuk pada akar
atau pangkal batang tanaman.
Berbeda dengan bioinsektisida pengembangan biofungisida lebih banyak
dilakukan oleh para ahli di bidang penyakit tanaman. Cara pengendalian jamur
patogen dengan menggunakan jamur parasitik dikenal dengan biofungisida atau
mikrobial fungisida berbahan aktif jamur. Salah satu contoh jenis mikroba yang
menguntungkan untuk pengendalian hayati jamur patogen adalah jamur Trichoderma
sp. untuk pengendalian hayati jamur patogen yang terdapat di dalam tanah atau
diistilahkan dengan jamur tular tanah. (Rosma, 2015)
2. Bioherbisida
Bioherbisida ditujukan untuk pengendalian gulma atau tanaman pengganggu.
Gangguan yang dimaksud pada umumnya karena faktor kompetisi akan kebutuhan
hidup. Gulma umumnya mampu hidup pada kondisi lingkungan kritis dan cepat
berkembang pada habitat yang subur. Selain itu, gulma juga mampu menghasilkan
cairan tertentu untuk mematikan tanaman lain atau tanaman yang dibudidayakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Pengendalian gulma secara konversional pada konsep ―prae dan predator‖
telah dilakukan yaitu dengan menggunakan jenis serangga penggerek. Misalnya yang
dilakukan di Afrika Selatan untuk memberantas gulma Sesbania punica.C dengan
melepaskan serangga jenis Trichapion lativentre. Pengendalian gulma dengan
menggunakan serangga di padang rumput, karena banyak faktor ekologi lingkungan
yang berpengaruh. Kebalikan dengan biofungisida, mikroorganisme yang digunakan
untuk bioherbisida justru mikroorganisme yang bersifat patogen terhadap tanaman
sebagai pengendali hayati gulma. Mikroorganisme yang dipilih dan dikembangkan
sudah tentu spesifik target tiap jenis gulma. Penggunaan mikroorganisme patogen
sebagai herbisida karena banyak mikroorganisme patogen pada tanaman bersifat
inang spesifik. Penggunaan mikroorganisme patogen ini diketahui mampu
memusnahkan gulma dengan baik. (Suwaryono, 2009)
3. Insektisida
Insektisida adalah zat kimia dan bahan lain serta jasad renik, serta virus yang
digunakan untuk memberantas atau mencegah binatang serangga seperti lalat, kecoa
dan nyamuk. yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia. Sekalipun insektisida
sebagai bahan beracun yang memiliki potensi menimbulkan dampak negatif terhadap
lingkungan dan kesehatan manusia, namun penggunaan insektisida masih tetap
tinggi. Hal ini disebabkan karena insektisida mempunyai kelebihan kelebihan antara
lain: (a) dapat diaplikasi dengan mudah hampir pada semua tempat dan waktu, (b)
hasilnya dapat dirasakan dalam waktu yang relatif singkat, (c) dapat diaplikasikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
dalam areal yang luas. Salah satu faktor yang mempengaruhi daya racun insektisida
adalah cara masuknya insektisida kedalam tubuh organisme target atau bagaiana
serangga hama terpapar dengan insektisida. Berdasarkan cara masuknya racun ke
dalam tubuh serangga hama, insektisida dibagi menjadi tiga golongan: (1) racun
lambung (perut), (2) racun kontak, (3) racun pernapasan. (Fiedler and Bayard, 1997)
Racun lambung atau perut adalah insektisida yang membunuh serangga sasaran
dengan cara masuk ke sistem pencernaan melalui alat mulut bersamaan dengan
makanan yang mereka makan. setelah masuk ke oragan pencernaan serangga, racun
insektisida diserap dinding usus kemudian ditranslokasikan ke tempat sasaran yang
mematikan sesuai dengan jenis bahan aktif insektisida tersebut. (Rosma, 2015)
Racun kontak adalah insektisida yang masuk ke dalam tubuh serangga melalui
integumen. Insektisida golongan ini akan menyebabkan serangga target terbunuh
apabila terkena langsung dengan insektisida tersebut. Oleh karena itu, insektisida
harus diaplikasikan langsung pada integumen serangga. (Rosma, 2015)
Racun pernapasan adalah insektisida yang masuk ke dalam tubuh serangga
melalui sistem pernapasan serangga. Insektisida racun pernapasan dapat terhirup
melalui lubang pernapasan serangga. Insektisida pernapasan diformulasikan
sedemikian rupa hingga memiliki bentuk partikel mikro yang melayang di udara.
Serangga akan mati apabila menghirup partikel mikro insektisida tersebut dalam
jumlah yang cukup. Kebanyakan racun pernapasan berupa gas, asap maupun uap.
(Rosma, 2015)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Insektisida adalah bahan kimia yang digunakan untuk mengendalikan serangga
dengan cara membunuh serangga yang menyerang jenis tanaman. (Subiyakto, 1991).
Insektisida berfungsi untuk membunuh serangga. Ada bermacam-macam golongan
insektisida, baik berasal dari bahan alami maupun bahan sintetik (Subiyakto, 1991).
Insektisida yang biasa digunakan merupakan insektisida sintetis atau insektisida
kimia yang menggunakan bahan kimia. Menurut Sudarmo, (2005) dalam Ratna
Herawati, (2010) menyatakan bahwa insektisida nabati adalah insektisida yang bahan
dasarnya berasal dari tanaman atau tumbuhan. Insektisida nabati telah banyak
digunakan oleh para petani. Misal penggunaan tembakau sebagai pestisida telah
dilakukan 3 abad yang lalu. Petani Perancis pada tahun 1690 telah menggunakan
perasan daun tembakau untuk mengendalikan hama sejenis kepik pada tanaman
persik. Pada saat ini, penggunaan pestisida nabati menjadi tumpuan pengendalian
hama. Selain tembakau (Nicotiana tabacum L.) jenis tanaman lain juga digunakan
sebagai insektisida, misalnya bubuk pirtrum, tanaman Derris. Boko famili Lily
dan akar Ryania, ranting dan kulit pacar cina (Aglaia odorata), daun dan
bijimimba (Azaddirachta hispidia), biji sirkaya (Annona squamusa), biji jarak
(Ricinus commiunis), daun sirih (Piper bettle L.).
Dalam Ajad . A, (2015) menjelaskan insektisida biotanikal adalah insektisida
dari tumbuhan. Tumbuhan yang memiliki senyawa kimia atau metabolit sekunder
yang dapat mempertahankan dirinya terhadap gangguan serangga dan organisme
berpotensi penyakit. Metabolik sekunder biasa disimpan dalam tumbuhan sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
cadangan makanan, maupun sebagai penangkal serangga. Insektisida alami adalah
insektisida yang dibuat dengan memanfaatkan bahan yang di lingkungan sekitar
dengan proses pembuatan yang mudah dan murah. Menurut Grainge and Ahmed
(1988) secara global terdapat lebih dari 1500 jenis tumbuhan dan telah dilaporkan
dapat mempunyai sifat beracun terhadap serangga. Namun, di Indonesia ada sekitar
2400 jenis tanaman yang termasuk kedalam 235 famili (Hamid dan Nuryani, 1992).
Menurut Grainge and Ahmed (1988) insektisida biotanikal memiliki keunggulan
antara lain:
1. Pada umumnya toksisitasnya rendah terhadap hewan dan relatif aman pada
manusia.
2. Memiliki cara kerja yang luas seperti racun lambung dan racun syaraf.
3. Sifat meracuni tanaman yang rendah.
Menurut Ramulu (1979), insektisida biotanikal memiliki kelemahan antara lain,
1. Sifatnya tidak stabil karena mengalami penguraian yang sangat cepat oleh
sinar matahari,
2. Daya racunnya lebih cepat terurai sehingga aplikasinya harus dilakukan lebih
sering
3. Kapasitas produknya masih rendah dan belum dapat dilakukan dalam jumlah
massal karena bahan tanaman untuk pembuatan insektisida botanikal belum
banyak dibudidayakan secara khusus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
B. Daun mengkudu (Morinda citrifolia)
Tanaman mengkudu berbentuk pohon dengan tinggi dapat mencapai 8 meter.
Tanaman mengkudu tumbuh cepat dan mulai menghasilkan buah pada usia 3-4
tahun. Batang pendek dan bercabang banyak. Daun tersusun berhadapan dan
bertangkai pendek. Tanaman mengkudu memiliki daun yang lebar, tebal dan
mengkilap. Bentuk daun lonjong menyempit ke arah pangkal. (Mangoting dkk,
2005)
Tanaman mengkudu memiliki klasifikasi sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Phylum : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Order : Rubiales
Family : Rubiaceae
Genus : Morinda
Species : Morinda citrifolia L.
Salah satu kandungan mengkudu adalah antrakuinon dan scolopetin yang aktif
sebagai anti mikroba, terutama bakteri dan jamur. senyawa scoplopetin pada
daun mengkudu sangat efektif sebagai anti peradangan dan anti alergi
(Bangun dan sarwono, 2002)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Daun mengkudu mengandung triterpen dan tanin. Tanin yang
merupakan senyawa yang dapat bersifat racun. Daun yang diekstrak dengan
air atau aseton dapat bersifat sebagai racun pada perut serangga (Kardinan,
2004).
Peracunan dari kulit saat pemberian insektisida atau melalui mulut
seperti pemberian insektisida pada makanan serangga dapat mengakibatkan
gangguan syaraf yang memberikan dampak perubahan perilaku pada belalang
menjadi abnormal serta berujung pada kematian pada serangga yang terkena
insektisida dari daun mengkudu. (Tarumingkeng, 2008)
Gambar 2.1 Daun Mengkudu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
C. Daun Tembakau
Tembakau adalah tanaman musiman yang tergolong dalam
perkebunan. Pemanfaatan tanaman tembakau terutama pada daunnya yaitu
sebagai bahan pembuatan utama dari rokok.
Tanaman tembakau diklasifikasi sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Phylum : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Order : solanales
Family : solanaceae
Genus : nicotiana
Species : Nicotiana tabacum L.
Nicotiana tabacum memiliki perbedaan yang jelas dari jenis tembakau
lainnya seperti tembakau virginia dan tembakau vorstenia. Pada Nicotiana
tabacum, daun mahkota bunganya memiliki warna merah muda sampai
merah, mahkota bunga berbentuk terompet panjang dan daunnya berbentuk
lonjong pada ujung runcing. Tembakau ini merupakan varietas induk
tembakau yang tingginya sekitar 90 cm (Cahyono, 1998)
Tanaman tembakau menghasilkan nikotin, nikotin pertama kali
diisolasi untuk pertama kali oleh Posselt dan Raiman pada tahun 1828.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Nikotin dapat diekstrak dari seluruh bagian tanaman, namun kandungan
nikotin paling tinggi terdapat pada daun yang sudah tua. Nikotin mempunyai
cara kerja yang luas dan telah digunakan sebagai racun kontak dan racun
syaraf serta racun perut. (Ramulu, 1979)
Gambar 2.2 Tembakau
D. Hama
Hama adalah binatang perusak tanaman yang dibudidayakan, misalnya padi,
gandum, kentang, mangga, apel, dan jambu. Pengelompokan hama seperti
pengelompokan dunia binatang karena hama termasuk binatang. Pengelompokan
hama berdasarkan filum, diantaranya sebagai berikut :
1. Filum Chordata. Binatang yang termasuk kedalam kelompok ini bertulang
belakang. Jumlah spesies kurang lebih 60.000 spesies, diantaranya gajah,
babi hutan, tupai, tikus, keluang, dan burung pipit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
2. Filum Arthropoda. Filum ini dibagi 6 kelas, yaitu serangga (Hexopoda),
Arachinida, Diplopoda, Chilopoda, Peripatus, dan pauropoda.
3. Filum Mollusca. Jenisnya kurang lebih 80.000 macam, seperti keong mas,
bekicot, dan siput.
4. Filum Annelida. Jenisnya kurang lebih 8.000 macam, diantaranya pacet.
5. Filum Nemathelminthes. Jenis yang termasuk dalam filum ini misalnya
nematoda. (Pracaya, 2007)
1. Belalang
Belalang dan kerabatnya ordo Orthoptera merupakan salah satu
anggota dari kelompok serangga. Jenis-jenisnya mudah dikenal karena
memiliki bentuk yang khusus seperti ranting. misalnya belalang, jangkrik, dan
kecoa. Nama belalang sudah sangat terkenal dalam sejarah kuno sebagai
penghancur pertanian. Jenis belalang yang terkenal di Nusa Tenggara Timur,
Lampung dan beberapa daerah lainya di Indonesia adalah Locusta migratoria
atau belalang kembara. Belalang kembara memiliki kemampuan untuk
melakukan peledakan populasi (outbreak) yang dapat menghancurkan
tanaman pertanian terutama padi dan jagung. Jenis-jenis belalang lainnya
yang ada di Indonesia adalah belalang kayu, belalang ranting, belalang daun
dan belalang sembah. Belalang dan kerabatnya hidup di berbagai tipe
lingkungan atau ekosistem antara lain hutan, lingkungan perumahan dan
lingkungan pertanian. (Erniwati, 2003)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Gambar 2.3 Belalang kembara
Belalang Kembara adalah serangga herbivora yang terkenal sebagai
hama dengan kemampuan melompatnya yang mencapai jarak hingga 20 kali
panjang tubuhnya. Klasifikasi dari belalang kumbara ialah:
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthrapoda
Class : Insecta
Order : Orthoptera
Family : Acrididae
Genus : Locusta
Species : Locusta migratoria
Pada fase hidup belalang jantan mempunyai ukuran panjang 30 – 40
mm dan betina 30 – 70 mm. Namun dalam fase berkelompok, ukuran belalang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
jantan akan lebih besar yaitu 42 – 45 mm. Warna kulit belalang kembara ini
beraneka warna, belalang dewasa berwarna hijau sampai hijau corak
kehitaman namun belalang muda berwarna kehijauan dan bintik hitam pada
bagian sayap. Belalang Kembara memiliki sifat untuk hidup berkemlompok
dan suka berpindah sehingga dalam waktu singkat dapat menyebar pada areal
yang luas. Kelompok migrasi dapat memakan tumbuhan yang dilewatinya.
Perilaku makan belalang kembara terjadi diwaktu sore hingga pagi hari
sebelum terbang untuk bermigrasi. (Sudarsono, 2008)
E. Hasil Penelitian yang Relevan
Pada penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh Poerba (2003) dengan
judul Efektifitas Ekstrak Daun Tembakau (Nicotiana tobacum) Sebagai
Insektisida Hayati Dalam Membunuh Lalat Rumah (Musca domestica).Penelitian
ini dilakukan dengan 4 dosis ekstrak daun tembakau yaitu: 90gr/L, 110g/L,
130gr/L dan 150gr/L serta kontrol dengan 4 kali ulangan. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk melihat perbedaan daya bunuh dosis perlakuan, menentukan
dosis efektif perlakuan dan tingkat kerentanan lalat rumah terhadap zat pestisidik
ekstrak daun tembakau. Hasilnya adalah ekstrak daun tembakau mengandung zat
pestisidik yang dapat membunuh lalat rumah dan konsentrasi yang paling efektif
adalah pada dosis 130gr/L.
Penelitian lain mengenai daun tembakau yang digunakan sebagai insektisida
juga dilakukan oleh Eka Yuni Susilowati (2006) dengan judul Identifikasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Nikotin Dari Daun Tembakau (Nicotiana tobacum) Kering Dan Uji Efektivitas
Ekstrak Daun Tembakau Sebagai Insektisida Penggerek Batang Padi
(Sciprpohaga innonata). Dalam penelitian ini dilakukan isolasi nikotin dari daun
tembakau kering dengan cara soxhletasi menggunakan pelarut metanol kemudian
dilakukan penggaraman dengan asam dan ekstrasi alkaloid. Hasilnya adalah
ekstrak daun tembakau efektif digunakan sebagai insektisida penggerek batang
padi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
F. Kerangka Berpikir
Melakukan penelitian mengenai
insektisida alami dari daun mengkudu
dan daun tembakau agar efektif dan
efisien untuk membasmi hama
belalang dan tidak berbahaya bagi
kesehatan dan lingkungan
Menemukan konsentrasi ekstrak daun
mengkudu dan daun tembakau yang
efektif dan efisien yang dapat
membasmi hama belalang kembara,
serta dapat diterapkan untuk para
petani.
Hama belalang menyerang tamanan
bibit padi yang menyebabkan
kematian bagi bibit padi
Penggunaan insektisida kimia sangat
ampuh namun dapat merusak
kesehatan dan lingkungan sekitarnya
Gambar 2.4 : Bagan Kerangka Berpikir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
G. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan landasan teori serta kerangka berfikir yang telah disampaikan,
maka hipotesa dapat dirumuskan:
1) Adanya pengaruh dari campuran biopestisida berbahan dasar daun mengkudu
dan daun tembakau terhadap kelangsungan hidup belalang kembara.
2) Konsentrasi yang paling berpengaruh terhadap kelangsungan hidup belalang
kembara adalah pada konsentrasi 30%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian dan Variabel Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental yang dilakukan
dengan menggunakan tiga macam konsentrasi daun mengkudu dan daun
tembakau sebagai bahan dasar dalam pembuatan pestisida organik. Penelitian
ini sendiri bersifat kuantitatif deskriptif. Pengaruh pemberian pestisida
organik ini akan dilihat berdasarkan jumlah hama belalang yang mati pada
saat penelitian. Adapun variabel variabel yang digunakan ialah sebagai
berikut:
1. Variabel bebas
Variabel bebas yang digunakan pada penelitian ini adalah variasi
konsentrasi biopestisida campuran daun mengkudu dan daun tembakau
yaitu 10%, 20%, dan 30% serta digunakan 1 kontrol dengan 3 kali
pengulangan.
2. Variabel terikat
Variabel terikat yang digunakan pada penelitian ini adalah jumlah hama
belalang kembara (Locusta migratoria) yang mati dalam setiap perlakuan
yang dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
3. Variabel kontrol
Jumlah air dalam setiap perlakuan, tempat perlakuan dan belalang.
B. Batasan Penelitian
Batasan masalah pada eksperimen kali ini ialah
1. Jumlah hama belalang kembara (Locusta migratoria) yang digunakan
15 ekor setiap perlakuan
2. Konsentrasi campuran daun mengkudu dan daun tembakau yang
digunakan pada penelitian ini dibedakan menjadi 3 yaitu: 10%, 20%,
dan 30%.
3. Bahan dasar yang digunakan ialah daun mengkudu dan daun
tembakau.
4. Lama waktu perendaman yaitu 7 hari.
C. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2016 hingga
September 2016. Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Biologi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
D. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Timbangan digital
b. Gelas beker 500 ml
c. Dirigen
d. Pisau
e. Baskom
f. Saringan
g. Corong
h. Semprotan
i. Alat tulis
j. Kertas label
k. Plastik 500 gr
2. Bahan
a. Daun mengkudu
b. Daun Tembakau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
c. Air bersih
d. Methanol
E. Cara Kerja
a. Penangkapan belalang
Belalang kembara (Locusta migratoria) didapatkan dengan cara
menangkap secara langsung dari alam. Belalang dapat ditemukan di areal
persawahan terutama saat tanaman padi masih hijau belum mengeluarkan
bulir hal ini dikarenakan belalang kembara merupakan hama dari tanaman
padi yang masih muda. Penangkapan belalang dilakukan pada pagi dan sore
hari menggunakan jaring serangga. Belalang yang ditangkap kurang lebih 60
ekor dan diletakkan kedalam kandang serangga. kemudian dimasukkan ke
dalam penangkaran belalang yang sudah disiapkan. Tempat penangkaran
belalang berbentuk bulat yang memiliki diameter kurang lebih 15 cm, Untuk
setiap pengulangan terdapat 5 ekor belalang sehingga dalam satu perlakuan
terdapat 15 ekor belalang. Jumlah kandang yang digunakan sebanyak 12 buah.
b. Pembuatan pestisida
Daun mengkudu dan daun tembakau yang digunakan dalam penelitian
ini diambil dari pohon mengkudu dan pohon tembakau yang berada di
daerah Yogyakarta. Daun mengkudu dan daun tembakau digunakan
merupakan campuran daun yang masih muda ataupun sudah tua. Cara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
pembuatan ekstrak daun tembakau dan daun mengkudu adalah dengan
memetik daun mengkudu dan daun tembakau, lalu mencuci daun sampai
bersih. Setelah itu daun mengkudu dan daun tembakau di potong kecil-kecil
dan ditimbang sebanyak 300 gram. Setelah ditimbang, daun mengkudu dan
daun tembakau dihaluskan dengan cara diblander dengan penambahan air
sebanyak 300 ml. Setelah diblander bahan dituangkan pada wadah yang
akan digunakan sebagai media perendaman selama 7 hari. Setelah 7 hari
biopestisida disaring sebanyak 2 kali untuk memperoleh hasil ekstrak daun
mengkudu dan daun tembakau.
Untuk mendapatkan ekstrak daun mengkudu dan daun tembakau sesuai
dengan yang diperlukan, maka dilakukan pengenceran sebagai berikut :
P1 = konsentrasi 10% (10 ml ekstrak daun mengkudu dan daun tembakau +
90 ml air)
P2 = konsentrasi 20% (20 ml ekstrak daun mengkudu dan daun tembakau +
80 ml air)
P3 = konsentrasi 30% (30 ml ekstrak daun mengkudu dan daun tembakau +
70 ml air)
c. Pengambilan data
Guna menilai keberhasilan dari pestisida yang telah dibuat akan dilakukan
tahap-tahap untuk pengambilan data sampel:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Pestisida yang telah jadi dimasukan ke dalam semprotan yang memiliki
ukuran 200 ml.
Pestisida disemprotkan pada makanan hama yang berupa sayur sawi hijau
serta pada tubuh hama belalang.
Penyemprotan pestisida dilakukan pada pagi hari dan pengambilan data
diambil pada sore hari.
Jumah hama yang mati dicatat sebagai data sampel.
F. Teknik Pengambilan Data
Pengambilan data dilakukan sebanyak 10 kali selama 10 hari dan
pengambilan data dilakukan setiap hari. Data diambil berdasarkan jumlah
kematian hama belalang dan ditulis dalam bentuk persen. jumlah kematian
hama belalang kembara dihitung dengan rumus:
%100BAM
Keterangan:
M : sampel data
A : jumlah yang mati
B : jumlah total hama belalang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
G. Desain Penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan adalah Complete Randomized
Design. Menurut Tanujaya (2013), Complete Randomized Design atau
rancangan acak lengkap (RAL) merupakan rancangan dasar dengan berbeda
perlakuan yang disusun secara random untuk seluruh unit percobaan. Ciri
khas percobaan ini yaitu bahan percobaan yang digunakan harus bersifat
homogen. Dalam rancangan penelitian ini dilakukan pembuatan denah
percobaan dengan pengacakan untuk memperoleh nilai acak yang tidak biasa,
nilai tengah, maupun beda antar nilai tengah. Pengacakan dilakukan terhadap
penempatan perlakuan satuan percobaan (Tanujaya, 2013).
Pada penelitian ini terdapat 3 perlakuan yaitu: perbedaan campuran
konsentrasi daun mengkudu dan daun tembakau 10%, 20%, 30% dan kontrol.
Data hasil percobaan akan dimasukan pada tabel seperti dibawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Tabel 3.1 Format Pengambilan Data
Keterangan:
P1 : Perlakuan 10%
P2 : Perlakuan 20%
P3 : Perlakuan 30%
K : Kontrol
H. Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan cara menggunakan program SPSS dan
Microsoft Excel 2007. Data yang telah diperoleh berdasarkan pengamatan
yang dilakukan merupakan data mentah yang meliputi jumlah kematian hama
belalang hijau. Analisis data menggunakan uji Anova. Uji Anova merupakan
salah satu uji komparatif yang digunakan untuk menguji perbedaan mean
(rata-rata) pada data yang lebih dari 2 kelompok. Dalam melakukan analisis
Perlakuan Pengambilan Data
1 2 3 4 5
P1
P2
P3
K
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
data dengan uji tersebut tentunya harus didukung dengan pengujian
normalitas serta homogenitas, dalam arti bahwa kedua pengujian tersebut
merupakan persyaratan analisis data sebelum melakukan uji Anova
menggunakan Microsoft excel 2007.
Uji normalitas merupakan pengujian yang bertujuan untuk
memperlihatkan bahwa ada penelitian yang dilakukan memiliki distribusi
normal atau tidak. Normalitas dipenuhi jika hasil uji signifikan dengan taraf
signifikan (α = 0,05). Dasar pengambilan keputusan pada uji normalitas
adalah apabila nilai signifikansi lebih besar dari α, maka data tersebut
berdistribusi normal. Sebaliknya, apabila nilai signifikansi lebih kecil dari α,
maka data tersebut tidak berdistribusi normal. Setelah dilakukan uji
normalitas maka dilanjutkan dengan uji homogenitas. Pengujian tersebut
bertujuan untuk mengetahui varian dari beberapa populasi sama atau tidak.
Adapun dasar pengambilan keputusan dalam uji homogenitas adalah apabila
nilai signifikansi lebih dari α, maka dapat dikatakan bahwa varian dari dua
atau lebih kelompok populasi data adalah sama. Baik uji normalitas maupun
uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan SPSS.
Pengujian Hipotesis dan pengambilan keputusan
a. Hipotesis
Ho: tidak ada perbedaan secara signifikan dari beberapa kelompok
perlakuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Hi: terdapat perbedaan yang signifikan dari beberapa kelompok
perlakuan.
b. Pengambilan keputusan
Dasar pengambilan keputusan dengan membandingkan hasil statistik.
Apabila Asymp. Sig. > 0,05 maka Ho diterima. Artinya tidak ada perbedaan
yang signifikan dari beberapa kelompok perlakuan.
Apabila Asymp. Sig. < 0,05 maka Ho ditolak. Artinya terdapat perbedaan
yang signifikan dari beberapa kelompok perlakuan (Santoso,2013)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
Gambar 4.1 Grafik Jumlah Kematian Belalang
Keterangan:
K = Kontrol
10% = Perlakuan dengan konsentrasi 10% (10ml ekstrak daun mengkudu dan daun
tembakau + 90ml air)
20% = Perlakuan dengan konsentrasi 20% (20ml ekstrak daun mengkudu dan daun
tembakau + 80ml air)
30% = Perlakuan dengan konsentrasi 30% (30ml ekstrak daun mengkudu dan daun
tembakau + 70ml air)
Berdasarkan grafik di atas dapat disimpulkan bahwa jumlah kematian paling
tinggi terdapat pada perlakuan 30% dengan jumlah kematian sebesar 10 ekor, lalu
diikuti dengan perlakuan 20% dan 10% dengan jumlah kematian masing-masing
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
berjumlah 8 ekor dan 7 ekor. Hal ini menyatakan bahwa ekstrak daun mengkudu dan
daun tembakau mampu membunuh hama belalang dilihat dari meningkatnya grafik
jumlah kematian pada setiap harinya.
Hasil Uji Anova
Hasil dari rata-rata perlakuan diuji dengan menggunakan Anova one factor
between subject desain untuk melihat apakah terdapat perbedaan yang signifikan
pada kontrol serta perlakuan 10%, 20% dan 30%. Setelah dilakukan pengujian
didapatkan hasil sebagai berikut :
Tabel 4.2 Hasil Uji Anova (kontrol terhadap ketiga perlakuan)
ANOVA
perlakuan
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 15.783 2 7.891 8.533 .001
Within Groups 34.217 37 .925
Total 50.000 39
Berdasarkan tabel hasil uji anova diatas dapat disimpulkan bahwa perlakuan
menunjukan hasil 0.001 < 0.05 yang berarti Ho di tolak. Hal ini menyatakan bahwa
terdapat perbedaan yang signifikan antara kontrol, serta ekstrak daun mengkudu dan
daun tembakau sebanyak 10%, 20% dan 30%. Guna untuk mengetahui di mana
ditemukan perbedaan yang nyata dari keempat perlakuan, maka dilakukan uji tukey.
Hasil uji tukey sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Tabel 4.3 Hasil Uji Tukey
jumlah_mati
Tukey HSD
(I) perlakuan (J) perlakuan Mean Difference (I-J)
K 10 -.700*
20 -.800*
30 -1.000*
10 K .700*
20 -.100
30 -.300
20 K .800*
10 .100
30 -.200
30 K 1.000*
10 .300
20 .200
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa adanya beda nyata ditandai
dengan tanda bintang yang terdapat pada ujung angka. Jumlah kematian pada kontrol
memiliki beda nyata dibandingkan dengan perlakuan 10 yaitu ektrak daun mengkudu
dan ekstak daun tembakau sebesar 10%, 20 ekstrak daun mengkudu dan daun
tembakau sebesar 20% dan 30 ekstrak daun mengkudu dan daun tembakau 30%.
Perlakuan diuji dengan menggunakan Anova one factor between subject desain
untuk melihat apakah terdapat perbedaan yang signifikan pada setiap perlakuan yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
ekstrak daun mengkudu dan daun tembakau sebanyak 10%, 20% dan 30%. Setelah
dilakukan pengujian didapatkan hasil sebagai berikut :
Tabel 4.4 Hasil Uji Anova (ketiga perlakuan)
ANOVA
kematian
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups .467 2 .233 .538 .590
Within Groups 11.700 27 .433
Total 12.167 29
Berdasarkan pada hasil yang diperoleh pada uji ANOVA, untuk nilai
probabilitas adalah sig 0,590 > 0,05, dengan demikian hipotesis Hi ditolak. Hal ini
menunjukan bahwa perlakuan dalam pemberian biopestisida yang berbeda-beda pada
mortalitas belalang berpengaruh tetapi tidak memiliki beda nyata (P>0,05) dengan
perlakuan 10%, 20% dan 30% karena selisih kematian sangat kecil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
B. Pembahasan
1. Biopestisida
Biopestisida adalah pestisida yang memiliki bahan dasar dari bahan hidup.
Biopestisida cenderung mengakibatkan perubahan aktivitas serangga, misalnya
seperti menolak atau menahan nafsu makan, penghambat peneluran serangga (Rosma,
2015). Namun begitu biopestisida tidak sepenuhnya sempurna. Biopestisida memiliki
kelemahan selain cara pembuatan yang kurang praktis serta aroma yang menyengat,
biopestisida juga memiliki daya kerja yang relatif lambat dan bahan kimia yang
terdapat pada biopestisida tidak dapat membunuh hama secara langsung. Pada
penelitian ini bahan dasar yang digunakan yakni daun tembakau dan daun mengkudu,
di mana kandungan nikotin yang terdapat pada daun tembakau dan zat tanin pada
daun mengkudu dimanfaatkan sebagai racun serangga. Proses yang digunakan untuk
mendapatkan kedua senyawa yang akan digunakan sebagai pestisida alami ialah
melalui proses perendaman dengan menggunakan air (Liptan, 2004). Berdasarkan
yang telah tercantum dalam latar belakang banyak masyarakat yang kurang
memahami keefektifitasan dari biopestisida sendiri, padahal biopestisida memiliki
manfaat yang cukup efektif dalam melawan hama pengganggu tanaman contohnya
hama belalang. Menurut Rosma (2015) penentuan toksisitas pada serangga hama
dinyatakan dalam LC50 (Lethal Concentration) yaitu besarnya konsentrasi insektisida
yang dapat mematikan 50% populasi serangga uji. Berdasarkan teori tersebut maka
lethal concentration biopestisida ini memiliki LC30 untuk kematian 66% lalu pada
LC20 kematian menunjukan pada angka 50% dan LC10 jumlah kematian hama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
belalang kembara sebesar 40%. Data LC didapat dari jumlah kematian serangga uji
dalam masa percobaan selama 10 hari yang di mana jumlah total serangga yang
digunakan sebanyak 15 ekor. Hal ini juga diperkuat dengan hasil uji anova yang
signifikan sehingga dilakukan uji lanjut untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan
yang nyata antara perlakuan yaitu, kontrol, pemberian ekstrak daun mengkudu dan
daun tembakau sebesar 10%, 20% dan 30%. Berdasarkan uji tukey (lampiran 2)
bahwa perlakuan kontrol memiliki beda nyata terhadap perlakuan penambahan
ekstrak daun mengkudu dan daun tembakau sebanyak 10%, 20% dan 30%. Hipotesis
menyatakan penggunaan ekstrak daun mengkudu dan daun tembakau efektif
membunuh hama belalang, sehingga dapat diterima.
Gambar 4.2:
A. Belalang mati
B. Belalang hidup
C. Tempat penangkaran
A
C
B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
2. Kandungan Ekstrak Daun Tembakau
Kematian pada belalang kembara disebabkan oleh kandungan yang terdapat
dalam ekstrak daun tembakau. Berdasarkan analisis yang dilakukan di laboratorium
Chem-Mix Pratama, Kretek, Jambidan, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta diperoleh
hasil bahwa ekstrak daun tembakau mengandung senyawa nikotin sebesar 97,3 ppm
pada konsentrasi 10%. Sedangkan, pada konsentrasi 20% sebesar 129,7 ppm dan
194,6 ppm pada konsentrasi 30%. (lampiran 4).
Menurut Megadomani (2006) nikotin merupakan zat aditif yang
mempengaruhi sistem syaraf dan sistem peredaran darah. Berdasarkan hal ini
tanaman tembakau digunakan sebagai bahan dasar pembuatan biopestisida untuk
melawan serangga-serangga pengganggu tanaman pertanian maupun perkebunan.
Penggunaan biopestisida berbahan dasar tembakau tidak memiliki efek samping
layaknya pestisida kimia yang diproduksi oleh pabrik-pabrik pada umumnya yang
dimana dapat merusak ekosistem keseimbangan tanah serta merusak ekosistem air.
Menurut Rosma (2015) cara kerja nikotin menyerupai cara kerja pada asetilkolin
(acethylcholine mimics). Asetikolin adalah penghantar rangsangan pada sistem saraf
pusat serangga. Nikotin memiliki efek mematikan pada serangga layaknya pestisida
kimia. Hal ini dapat dilihat dari hasil grafik data pada gambar 4.1 yang menunjukan
angka kematian pada perlakuan lebih tinggi dibandingkan dengan angka kematian
pada bagian kontrol.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
3. Kandungan Ekstrak Daun Mengkudu
Daun mengkudu memiliki kandungan senyawa kimia yang dapat menjadi zat
karsinogen yaitu tanin. Hal ini juga diperkuat dengan hasil analisis kandungan tanin
pada ekstrak daun mengkudu yang dilakukan di laboratorium Chem-Mix Pratama,
Kretek, Jambidan, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta sebanyak 12.8 ppm pada
konsentrasi 10% lalu 34.2 ppm pada konsentrasi 20% dan 48,6 ppm pada konsentrasi
30%. (lampiran 4)
Menurut (Sukanti, 1981) efek dari tanin pada serangga adalah gangguan
syaraf yang menyebabkan perubahan perilaku serangga atau abnormal, sehingga
dapat menyebabkan kematian. Selain itu, menurut Yunita dkk, (2009) tanin juga
dapat menyebabkan keracunan perut (Oral Poison) terhadap serangga, tanin akan
mengikat protein dalam sistem pencernaan yang diperlukan oleh serangga untuk
pertumbuhan dan penyerapan protein dalam sistem percernaan terganggu sehingga
membuat serangga mengurangi porsi makan. Oleh sebab itu belalang yang terkena
langsung cairan ekstrak daun mengkudu akan mengalami kematian karena cairan
ekstrak daun mengkudu yang mengandung senyawa tanin masuk melalui dinding
tubuh belalang atau makanan yang dimakan, sehingga mengakibatkan menyusutnya
jaringan tubuh belalang dan mengalami keracunan perut sehingga belalang
mengurangi porsi makannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
4. Siklus hidup belalang
Siklus hidup belalang melalui tahap telur, larva, serangga dewasa. Belalang
yang digunakan dalam penelitian ini berada dalam tahap serangga dewasa. Tujuan
penggunaan dari serangga dewasa agar belalang kembara mudah beradaptasi dengan
lingkungan baru sehingga belalang tidak mati sebelum diberikan perlakuan. Jika
harus mengembangbiakan belalang akan menghabiskan waktu yang cukup lama
sampai menjadi tahap dewasa karena masa telur menjadi larva dibutuhkan waktu
30-50 hari. Menurut Sudarsono (2008) belalang memiliki sifat cenderung untuk
memberntuk kelompok yang besar dan suka berpindah-pindah (migrasi). Perilaku
makan belalang kembara dewasa biasanya diwaktu hinggap pada sore hari hingga
pagi hari sebelum terbang. Berdasarkan perilaku belalang inilah pemberian makan
serta perlakuan dilakukan pada pagi. Kemudian dilanjutkan dengan pengambilan
data pada sore hari.
Belalang yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari alam, sehingga usia
yang digunakan berbeda-beda. Menurut Sudarsono (2008) usia belalang dewasa
mencapai 50 hari. Oleh sebab itu kematian belalang dapat juga disebabkan oleh siklus
hidup dari belalang tersebut.
Proses pembuatan biopestisida ini tidak terlalu rumit, hanya melakukan
perendaman bahan utama dengan air lalu memisahkan antara air yang digunakan
sebagai pelarut dengan bahan baku. Namun, ada hal yang harus diperhatikan selama
pembuatan biopestisida yaitu wadah yang digunakan untuk perendaman harus bersih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
lalu menutup rapat wadah yang digunakan sebagai media perendaman, serta
menghindari sinar matahari secara langsung karena dapat merusak kandungan
biopestisida. Bahan dasar pembuatan biopestisida yang berupa daun mengkudu dan
daun tembakau didapat dari kebun farmasi dan kebun penelitian biologi Universitas
Sanata Dharma. Penyemprotan dan pengambilan data dilakukan selama 10 hari.
Penyemprotan dilakukan setiap pagi dan pengambilan data dilakukan pada sore hari,
hal ini dimaksudkan agar pada penyeprotan terdapat sedikit angin sehingga setiap
perlakuan sesuai dengan konsentrasinya masing-masing yang telah disesuaikan
sebelumnya yakni ekstrak daun mengkudu dan daun tembakau sebanyak 10% 20%
dan 30% serta kontrol berupa air. Sedangkan pengambilan data dilakukan pada sore
hari dikarenakan memberikan jeda waktu agar senyawa karsinogen dapat bereaksi
didalam tubuh hama belalang yang telah disemprotkan. Pengambilan data dilakukan
setiap hari untuk mengurangi efek kematian yang disebabkan oleh faktor lain.
Adapun faktor-faktor lain yang harus diperhatikan untuk menjaga kelangsungan
hidup belalang yang diberi perlakuan adalah pemberian makan yang berupa sayuran
hijau segar dan mengatasi suhu sekitar tempat penelitian yaitu dengan cara
melakukan penyiraman menggunakan air pada daerah sekitar sangkar belalang.
Pemberian makan dilakukan pada setiap pagi dan sore hari karena apabila terlambat
dalam pemberian makan belalang kembara akan menjadi kanibal dalam arti memakan
belalang lain. Sedangkan penyemprotan air dilakukan pada siang hari agar menjaga
kondisi suhu tidak terlalu panas karena suhu yang tinggi dapat membuat belalang
stres dan kemudian mati. Sebelum dilakukan penelitian perlu diadakan aklimatisasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
agar membuat hama belalang menjadi terbiasa dengan tempat tinggal barunya, pada
penelitian ini telah dilakukan proses aklimatisasi selama 10 hari. Selama dilakukan
penelitian, peneliti mengamati efek dari senyawa kimia yang telah disemprotkan
kepada hama yaitu terjadi kaku lalu kejang beberapa saat setelah dilakukan
penyeprotan pada tubuh hama belalang. Sesuai dengan ulasan tinjauan pustaka efek
samping dari kandungan nikotin dan tanin yang dapat merusak sistem syaraf dan
perubahan perlakuan pada serangga (Megadomani, 2006).
C. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan diantaranya :
1. Tidak setaranya usia belalang.
2. Terdapat gangguan dari faktor luar yaitu suhu dan semut.
3. Proses penghancuran daun yang dimana seharusnya dihaluskan namun hanya
dicincang.
D. Rancangan Penerapan Hasil Penelitian dalam Pembelajaran
Hasil penelitian pemberian konsentrasi biopestisida dari daun mengkudu
(Morinda citrifolia) dan daun tembakau (Nicotiana tabacum L.) terhadap serangga
belalang kembara (Locusta migratoria) dapat digunakan sebagai bahan ajar untuk
pembelajara Biologi SMA kelas X pada materi perubahan lingkungan dan daur ulang
limbah. Aplikasi dalam materi perubahan lingkungan dan daur ulang limbah adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
dengan pencemaran lingkungan yang lebih menekankan pada pencemaran air.
Penelitian ini didasarkan pada ketersediaan bahan baku serta efek samping yang
ditimbulkan dari penggunaan pestisida kimia. Dalam penelitian ini diharapkan siswa
dapat mengetahui efek samping dari penggunaan pestisida kimia dan pembuatan
biopestisida agar dapat mengurangi dampak negatif bagi lingkungan sekitar.
Acuan kurikulum yang digunakan dalam desain pembelajaran terkait dengan
penelitian yang telah dilakukan adalah kurikulum 2013. Kompetensi dasar (KD) yang
digunkan adalah :
3.10 Menganalisis data perubahan lingkungan dan dampak dari perubahan perubahan
tersebut bagi kehidupan.
4.10 Memecahkan masalah lingkungan dengan membuat desain produk daur ulang
limbah dan upaya pelestarian lingkungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :
1. Secara statistik pemberian biopestisida berbahan dasar daun mengkudu dan
daun tembakau dapat mempengaruhi kelangsungan hidup belalang.
2. Berdasarkan hasil uji deskriptif yang paling mempengaruhi pada
kelangsungan hidup hama belalang ialah pada konsentrasi 30% .
B. Saran
1. Apabila ingin melakukan penelitian yang berkaitan dengan hama belalang
sebaiknya dilakukan pengembangbiakan belalang terlebih dahulu agar dapat
mengetahui kesetaraan umur pada belalang. Hal ini dimaksudkan supaya lebih
mengetahui keefektifitasan biopestisida tersebut.
2. Uji efektifitas biopestisida berbahan dasar daun mengkudu dan daun
tembakau ini sebaiknya menggunakan rentang range konsentrasi yang lebih
jauh misal 20%, 50% dan 75%. Hal ini di maksudkan agar terlihat adanya
beda nyata antara setiap perlakuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Daftar Pustaka
Ajad, A., 2015, Tosisitas Ekstrak Daun Sirsak (Annona muricata L.) terhadap
mortalitas ulat grayak dalam http:www.academia.edu/6193761/toksisitas-
ekstrak-daun-sirsak(annona-muricata)terhadap-mortalitas-ulat-grayak.
Diakses pada tanggal 19 September 2016
Cahyono, Bambang., 1998, Tembakau, Budidaya dan Analistis Tani. Kanisius,
Yogyakarta.
Erniwati. 2003. Belalang (Orthoptera) dan kekerabatannya. Di dalam: Amir M,
Kahono S (ed.). Serangga Taman Nasional Gunung Halimun Jawa Barat.
Biodiversity Conservation Project.
Fiedler, I. dan Bayard., 1997, Emerald Green and Scheele’s, Oxford University press
diterjemahkan oleh Rosma Hasibuan, Plantaxia, Lampung.
Grainge, M. and S.Ahmed., 1988, Handbook Of Plants With Pests Control
Properties. John Willey & Sons. New diterjemahkan oleh Rosma Hasibuan,
Plantaxia, Lampung.
Hamim Sudarsono., 2008, Pengaruh Lama Periode Kering dan Intensitas Curah
Hujan Terhadap Penetasan Belalang Kembara (Lacusta migratoria
manilensis Meyen). Jurnal. Jurnal HPT Tropika. ISSN 1411-7525. Vol 8, No
2:117-122.
Hasibuan, Rosma., 2015, Insektisida Organik Sintetik dan Biorasional, Plantaxia,
Lampung.
Herawati, Ratna., 2010, Ekstrak daun Sirih (Piper Betle L.) Sebagai Insektisida
Nabati Untuk Membasmi Larva Nyamuk Aedes Aegypti L. , Skripsi.
Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Kardinan, A., 2004, Pestisida Nabati. Penebar Swadaya, Jakarta.
Liptan., 2004, Teknologi Sederhana Pembuatan Biopestisida, Departemen Pertanian
BPTP Yogyakarta, Yogyakarta.
Mangoting, D., I. Irawan dan S. Abdullah., 2005, Tanaman Lalap Berkhasit Obat.
Penebar Swadaya, Jakarta.
Megadomani A., 2006, Nikotin Antara Bahaya dan Kesehatan. Erlangga, Jakarta.
Poerba, Tika., 2003, Efektifitas Daun Tembakau (Nicotiana tobacum) Sebagai
Insektisida Hayati Dalam Membunuh Lalat Rumah (Musca domestica),
Skripsi. Universitas Sumatera Utara, Medan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Pracaya., 2007, Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Secara Organik,
Kanisius, Yogyakarta.
Ramulu, U.S. Sree., 1979, Chemistry Of Insecticides and Fungisides. Oxford & IBH
Publishing Co. New Delhi diterjemahkan oleh Rosma Hasibuan, Plantaxia,
Lampung.
Santoso., 2013, Menguasai SPSS 21 di Era Informasi, Gramedia, Jakarta.
Subiyakto., 1991, Pestisida, Kanisius, Yogyakarta
Surtikanti., 1981, Hotikultura. Majalah Ilmiah Populer LPH dan Pengembangan
Pertanian, Departemen Pertanian, Jakarta.
Susilowati, Eka Yuni., 2006, IDENTIFIKASI NIKOTIN DARI DAUN
TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) KERING DAN UJI EFEKTIVITAS
EKSTRAK DAUN TEMBAKAU SEBAGAI INSEKTISIDA PENGGEREK
BATANG PADI (Scirpophaga innonata), Skripsi. Universitas Negeri
Semarang, Semarang.
Taboy, Yoakim L., 2015, Pengaruh Pemberian pestisida dari umbi gadung
(Dioscorea hispida dennst), daun nimba (Azadirachta indica A. jus) dan
daun tembakau (Nicotiana tabacum) terhadap hama dan penyakit tanaman
cabai (Capsicum annuum), skipsi. Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Tanujaya., 2013. Penelitian Percobaan. Rosda, Bandung.
Tarumingkeng., 2008, Pestisida dan Penggunaannya. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Untung, Suwaryono., 2009, Biopestisida. Penebar Swadaya, Jakarta.
Yunita, A.e., H.H. Suprapti, J.W Hidayat., 2009, Pengaruh ekstrak daun Teklan
Terhadap Mortalitas dan Perkembangan Larva, Jurnal, Universitas
diponogoro, Semarang Vol. 11, no 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Lampiran
Lampiran 1 : Tabel Pengambilan Data
No Hari ke Kematian
K 10% 20% 30%
1 1 0 1 1 0
2 2 0 1 1 2
3 3 0 0 1 1
4 4 0 1 0 1
5 5 0 1 1 0
6 6 0 0 0 1
7 7 0 1 1 2
8 8 0 0 0 1
9 9 0 0 2 1
10 10 0 2 1 1
Jumlah 0 7 8 14
Rata-rata 0 0.7 0,8 1.4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Lampiran 2 : Hasil Perhitungan Statistik
1. Normalitas
Tests of Normality
perlaku
an
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
kematian 10% .154 10 .200* .955 10 .732
20% .155 10 .200* .965 10 .838
30% .145 10 .200* .968 10 .875
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
2. Hasil Uji tukey
Multiple Comparisons
jumlah_mati
Tukey HSD
(I)
perlaku
an
(J)
perlaku
an
Mean Difference
(I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
K 10 -.700* .255 .044 -1.39 -.01
20 -.800* .255 .017 -1.49 -.11
30 -1.000* .255 .002 -1.69 -.31
10 K .700* .255 .044 .01 1.39
20 -.100 .255 .979 -.79 .59
30 -.300 .255 .645 -.99 .39
20 K .800* .255 .017 .11 1.49
10 .100 .255 .979 -.59 .79
30 -.200 .255 .861 -.89 .49
30 K 1.000* .255 .002 .31 1.69
10 .300 .255 .645 -.39 .99
20 .200 .255 .861 -.49 .89
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Lampiran 3. Proses Pembuatan Biopestisida
A
C D
B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Gambar 1 : Proses pembuatan biopestisida
A. daun temnbakau 300 gr.
B. daun mengkudu 300 gr.
C. biopestisida.
D.tempat penangkaran.
E. perlakuan 30% .
F. perlakuan 20%, 10% dan kontrol.
G. media/ alat penyemprot.
E
G
F
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Lampiran 4 : Hasil Analisa Kandungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Lampiran 5 : Silabus
SILABUS PEMINATAN MATEMATIKA DAN ILMU-ILMU ALAM
MATA PELAJARAN BIOLOGI SMA
Satuan Pendidikan : SMA
Kelas : X
KI 1 : 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 : 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 : 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Kompetensi dasar Materi pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi
waktu
Sumber belajar
1. Ruang Lingkup Biologi, Kerja Ilmiah dan Keselamatan Kerja
1.1 Mengagumi dan
memahami
keteraturan dan
kompleksitas
ciptaan Tuhan
tentang proses-
proses yang
terjadi pada
tubuh makhluk
hidup ditingkat
seluler dan
menjaga
keteraturan
tersebut sebagai
tindakan
pengalaman
menurut agama
yang dianutnya.
Ruang Lingkup
Biologi:
Pengertian,
cabang dan
manfaat
biologi
Kerja ilmiah
(sikap dan
metode
ilmiah)
Keselamatan
kerja
Mengamati
Mengamati segala aspek
kehidupan yang
berhubungan dengan biologi
seperti lingkungan,
makanan, kesehatan dan
lain-lain.
Menanya
Apa yang dimaksud dengan
biologi?
Apa saja yang dipelajari
dalam biologi?
Apa yang dimaksud dengan
metode ilmiah?
Bagaimana menjaga
keselamatan saat melakukan
penelitian?
Mengumpulkan Data
Melakukan pengamatan
Tugas
Laporan tertulis
tentang
permasalahan
biologi dan cabang-
cabang biologi, serta
aspek kerja ilmiah
dan keselamatan
kerja
Observasi
Sikap ilmiah saat
mengamati,
melaporkan secara
lisan dan saat
diskusi dengan
lembar pengamatan
Portofolio
Kompetensi
membuat laporan
dari format, isi
laporan, kesesuaian
2
minggu
X 4 JP
Laptop /
komputer
Laboratoriu
m biologi
dan
sarananya
(peralatan
yang akan
dipakai
selama satu
tahun
ajaran)
Buku
panduan
kerja lab
dalam satu
tahun (LKS)
Artikel
ilmiah
tentang
cabang-
cabang ilmu
biologi dan
2.1 Berperilaku
ilmiah : teliti,
tekun, jujur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
sesuai data dan
fakta, disiplin,
tanggung jawab,
dan peduli
dalam observasi
dan eksperimen,
berani dan
santun dalam
mengajukan
pertanyaan dan
berargumentasi,
peduli
lingkungan,
gotong royong,
berkerja sama,
cinta damai,
berpendapat
secara ilmiah
dan kritis,
responsif dan
proaktif dalam
setiap tindakan
dan dalam
melakukan
pengamatan dan
percobaan dalam
terhadap perasalahan biologi
Melakukan studi literatur
tentang cabang-cabang
biologi dan permasalahan
biologi
mengamati kerja seorang
peneliti biologi dan
mendiskusikan tentang kerja
peneliti menggunakan
metode ilmiah
melakukan percobaan
dengan dengan menentukan
permasalahan, membuat
hipotesis, merencanakan
percobaan, mengolah data
pengamatan dan
menampilkannya
mendiskusikan tentang
aspek keselamatan kerja di
laboratorium dan
menyepakati keselamatan
kerja di laboratorium
Mengasosiasikan
Mendiskusikan hasil-hasil
pengamatan dan kegiatan
tentang ruang lingkup
isi, dan aspek
komunikatif dan
berbahasa
Tes
Tertulis
mengerjakan soal
tentang kerja ilmiah
(sikap dan metode
ilmiah) serta
keselamatan kerja
manfaatnya
Laporan
ilmiah
tentang
bagaimana
ilmuan
bekerja
Contoh
laporan
tertulis
Lembar tata
tertib
keselamatan
kerja di
laboratorium
Lembar
kesepakatan
yang
disetujui
bersama
untuk
keselamatan
kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
kelas/laburatoriu
m maupun diluar
kelas/laboratoriu
m.
biologi, cabang-cabang
biologi, kerja ilmiah dan
keselamatan kerja di
laboratorium untuk
membentuk/memperbaiki
pemahaman tentang ruang
lingkup biologi
Mengkomunikasikan
Mengkomunikasikan secara
lisan tentang ruang lingkup
biologi berdasarkan studi
literatur yang dilakukan
Mengkomunikasikan hasil
penelitian secara lisan
tentang kerja ilmiah (sikap
ilmiah dan metode ilmiah)
3.1 Memahami
tentang ruang
lingkup biologi
(permasalahan
pada berbagai
obyek biologi
dan tingkat
organisasi
kehidupan),
metode ilmiah
dan prinsip
keselamatan
kerja
berdasarkan
pengamatan
dalam
kehidupan
sehari-hari.
4.1 Menyajikan data
tentang objek
dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
permasalahan
biologi pada
berbagai
tingkatan
organisasi
kehidupan
sesuai dengan
metode ilmiah
dan
memperhatikan
aspek
keselamatan
kerja serta
menyajikannya
dalam bentuk
laporan tertulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Lampiran 6 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
RPP
Satuan Pendidikan : SMA
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas / Semester : X / I
A. KOMPETENSI INTI
KI1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong,kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia
KI3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
KI4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
B. KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
1.1 Mengagumi dan memahami
keteraturan dan kompleksitas ciptaan
Tuhan tentang proses-proses yang
terjadi pada tubuh makhluk hidup
ditingkat seluler dan menjaga
keteraturan tersebut sebagai tindakan
pengalaman menurut agama yang
dianutnya.
1.1.1 Menunjukan rasa syukur kepada
Tuhan atas kemampuan berpikir ilmiah
yang dimiliki.
2.1 Berperilaku ilmiah : teliti, tekun,
jujur sesuai data dan fakta, disiplin,
tanggung jawab, dan peduli dalam
observasi dan eksperimen, berani dan
santun dalam mengajukan pertanyaan
dan berargumentasi, peduli lingkungan,
gotong royong, berkerja sama, cinta
damai, berpendapat secara ilmiah dan
kritis, responsif dan proaktif dalam
2.1.1 Teliti, jujur, tanggung jawab dan
bekerja sama dalam melakukan
pengamatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
setiap tindakan dan dalam melakukan
pengamatan dan percobaan dalam
kelas/laburatorium maupun diluar
kelas/laboratorium.
3.1 Memahami tentang ruang lingkup
biologi (permasalahan pada berbagai
obyek biologi dan tingkat organisasi
kehidupan), metode ilmiah dan prinsip
keselamatan kerja berdasarkan
pengamatan dalam kehidupan sehari-
hari.
3.1.1 Mengidentifikasi langkah-
langkah metode ilmiah
3.1.2 Menganalisis langkah-langkah
metode ilmiah dalam penelitian
4.1 Menyajikan data tentang objek dan
permasalahan biologi pada berbagai
tingkatan organisasi kehidupan sesuai
dengan metode ilmiah dan
memperhatikan aspek keselamatan
kerja serta menyajikannya dalam bentuk
laporan tertulis.
4.1.1 Merencanakan percobaan tentang
pengaruh ekstrak tanaman sebagai
bahan dasar pembuatan biopestisida
pada hama tanaman
4.1.2 Melakukan percobaan tentang
pengaruh ekstrak tanaman sebagai
bahan dasar pembuatan biopestisida
pada hama tanaman
4.1.3 Menyusun laporan percobaan
dengan menggunakan tata cara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
penulisan ilmiah yang benar
C. Tujuan Pembelajaran
1.1.1.1 Melalui kegiatan refleksi siswa mampu meunjukan rasa syukur pada
Tuhan atas kemampuan berpikir ilmiah yang dimiliki.
2.1.1.1 Dengan kegiatan berdiskusi siswa mampu bekerja sama dalam
menentukan langkah-langkah metode ilmiah.
2.1.1.2 Melalui kegiatan percobaan siswa mampu melakukan pengamatan secara
teliti, jujur dan bertanggung jawab
3.1.1.1 Melalui video pembelajaran siswa mampu menjelaskan langkah-langkah
metode ilmiah
3.1.2.1 Melalui studi literatur siswa mampu menganalisis langkah-langkah metode
ilmiah dalam penelitian
4.1.1.1 Melalui studi kasus siswa mampu merancang sebuah percobaan sederhana
dan mempresentasikannya di depan kelas
4.1.2.1 Melalui kerja proyek siswa mampu bekerja sama dalam melakukan
percobaan berdasarkan rancangan yang telah dibuat
4.1.3.1 Setelah melakukan kegiatan kerja proyek siswa dapat membuat laporan
secara tertulis menggunakan tata cara penulisan ilmiah yang benar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
D. MATERI PEMBELAJARAN
Metode Ilmiah
E. PENDEKATAN, MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Saintifik
Model : Kooperatif
Metode : Diskusi, Praktikum, Study kasus dan Presentasi
F. LANGKAH PEMBELAJARAN
1. Pertemuan Pertama (2 JP x 45 menit)
Tahap Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan (10 menit) Apersepsi
Guru mengajukan pertanyaan
kepada siswa ― siapa diantara kalian
yang sudah pernah melakukan
kegiatan pengamatan?‖
Motivasi
Guru menayangkan gambar
mengenai kegiatan yang dilakukan
selama melakukan pengamatan
Orientasi
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dilakukan
Mengorganisasi
Siswa diminta berkelompok. Setiap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
kelompok terdiri dari 4-5 orang
Kegiatan inti Mengamati
- Secara berkelompok siswa
diminta untuk mengamati
video tentang penelitian
biologi sederhana
Menanya
- Guru menanyakan tentang
langkah-langkah apa saja
yang dilakukan dalam
sebuah penelitian
berdasarkan video yang
telah dilihat
Mengumpulkan Data
- Siswa mencari informasi
tentang kerja ilmiah dari
berbagai sumber
Menalar/ Mencoba
- Siswa berdiskusi dalam
menjawab pertanyaan yang
diberikan oleh guru
Mengkomunikasikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
- Siswa mempresentasikan
hasil diskusi dan teman lain
memberikan tanggapan
Guru memberikan klarifikasi
apabila terdapat jawaban siswa yang
kurang tepat dan memberikan
penguatan tentang jawaban siswa
Penutup ( 15 menit) Apresiasi
- Guru memberikan apresiasi
kepada siswa karena telah
mengikuti pembelajaran
dengan baik
Merangkum
- Siswa diminta untuk
menyimpulkan apa yang
telah dipelajari
Evaluasi
- Siswa diminta untuk
menjawab pertanyaan terkait
dengan materi yang sudah
dibahas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Refleksi
- Siswa diminta untuk
mengungkapkan makna
yang diperoleh setelah
mempelajari materi
pencemaran lingkungan
Arahan/tindak lanjut
- Siswa diminta untuk
mencari referensi mengenai
permasalahan yang
berkaitan dengan pertanian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
2. Pertemuan Kedua (2JP x 45 menit)
Tahap Kegiatan pembelajaran
Pendahuluan (10 menit) Apersepsi
Ditanyakan mengenai materi yang telah
dipelajari sebelumnya
Motivasi
Guru menayangkan video tentang
pertanian di Indonesia dan mengajukan
pertanyaan ―adakah yang pernah
melihat tanaman mati terserang hama?‖
Orientasi
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dilakukan
Mengorganisasi
Siswa berkumpul bersama kelompok
yang telah ditentukan sebelumnya. Satu
kelompok beranggotakan 4-5 orang.
Kegiatan inti Mengamati
- Siswa diminta untuk mengamati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
studi kasus tentang pembuatan
biopestisida dari tanaman serta
dampak yang ditimbulkan dari
penggunaan biopestisida alami
dari tumbuhan
Menanya
- Guru menanyakan tentang cara
pembuatan biopestisida dan
dampak yang ditimbulkan dari
penggunaan biopestisida alami
dari tumbuhan
Mengumpulkan Data
- Siswa membaca atau mengkaji
sumber informasi tentang
pembuatan biopestisida,
macam-macamm tumbuhan
yang dapat digunakan sebagai
biopestisida serta dampak yang
ditimbulkan
Mengasosiasikan/ Menalar
- Siswa secara berkelompok
diminta untuk membuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
rancangan percobaan sederhana
yang akan dilakukan
Mengkomunikasikan
- Siswa diminta untuk
mempresentasikan hasil
rancangan percobaan yang telah
dibuat
Guru mengklarifikasi jawaban siswa
apabila ada yang belum tepat
Penutup (15 menit) Apresiasi
Guru memberikan apresiasi kepada
siswa karena telah mengikuti pelajaran
dengan baik
Merangkum
Siswa diminta untuk menyimpulkan
apa yang telah dipelajari
Evaluasi
Siswa diminta untuk menjawab
pertanyaan terkait dengan materi yang
sudah dibahas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Refleksi
Siswa diminta untuk mengungkapkan
manfaat yang diperoleh setelah
melakukan kegiatan praktikum
Arah/ tindak lanjut
- Siswa diminta untuk melakukan
percobaan terkait dengan
rancangan yang telah dibuat dan
dilakukan selama 1 minggu
G. MEDIA dan SUMBER BELAJAR
Media : Video, laptop, viewer
Sumber Belajar : Buku guru, Buku Siswa Biologi Kelas X, Internet,
Jurnal, Majalah Pertanian, Lingkungan Sekitar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
H. PENILAIAN
Aspek Teknik Instrumen
Afektif Observasi
Penilaian sikap
Presentasi
Refleksi
Lembar penilaian
sikap
Lembar penilaian
presentasi
Kognitif Non tes
Tes
Rancangan proyek
Laporan hasil proyek
Tes tertulis
Psikomotorik Observasi Lembar observasi
kinerja
I. LAMPIRAN
1. Lembar Kerja Siswa (LKS)
2. Instrumen dan Rubrik penilaian
Yogyakarta, ......................2016
Guru Biologi
Ray Justin Eldi Anastasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
LEMBAR KERJA SISWA 1
Metode Ilmiah
Nama :
Kelas :
Kelompok :
A. Tujuan :
1. Siswa mampu mengidentifikasi langkah-langkah metode ilmiah
B. Alat dan Bahan :
1. alat tulis
2. video penelitian
C. Cara Kerja :
1. Amati video yang ditampilkan mengenai penelitian biologi sederhana
2. Diskusikan dengan teman kelompokmu, langkah-langkah metode ilmiah apa
saja yang dilakukan dalam melakukan penelitian biologi sederhana
3. Urutkan secara benar langkah-langkah metode ilmiah serta keterangannya
4. Presentasikan di depan kelas hasil dari diskusi kelompok
D. Hasil
No Langkah Metode Ilmiah Keterangan
1
2
3
4
5
6
dst
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
LEMBAR KERJA SISWA 2
Membuat Rancangan Percobaan Biologi Sederhana
Nama :
Kelas :
Kelompok :
A. Tujuan pembelajaran
1. Siswa mampu membuat rancangan percobaan biologi sederhana
B. Alat dan Bahan
1. Alat tulis
C. Cara kerja
1. Baca dan cermati studi tentang pembuatan biopestisida dari
tanaman serta dampak yang ditimbulkan dari penggunaan
biopestisida alami dari tumbuhan
2. Pilih 2 tanaman yang akan digunakan sebagai bahan dasar
pembuatan biopestisida
3. Diskusikan bersama kelompokmu untuk membuat rancangan
penelitian sesuai dengan langkah metode ilmiah
4. Presentasikan di depan kelas hasil dari diskusi kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
D. Hasil
1. Judul
2. Rumusan masalah
3. Tujuan
4. Alat dan bahan
5. Cara kerja
E. Tugas Lanjutan
Lakukan percobaan berdasarkan hasil rancangan yang telah dibuat selama 1
minggu. Hasil percobaan dianalisis dan dikumpulkan dalam bentuk laporan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
A. Afektif
Penilaian sikap
No Aspek yang dinilai 3 2 1
1. Rasa ingin tahu dalam diskusi
2. Rasa bertanggung jawab selama kegiatan
diskusi
3. Ketrampilan dalam berkomunikasi
selama diskusi berlangsung
Kriteria penilaian :
Nilai = x 3
Rubrik penilaian sikap
No Aspek yang dinilai Rubrik
1. Menunjukan rasa
ingin tahu
3. menunjukan rasa ingin tau yang besar,
antusias, aktif dalam kegiatan diskusi.
2. menunjukan rasa ingin tau, namun tidak
terlalu antusias dan baru terlibat aktif dalam
kegiatan diskusi ketika disuruh
1. tidak menunjukan antusias dalam diskusi,
sulit terlibat aktif dalam kegiatan walaupun
telah didorong untuk terlibat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
2. Rasa bertanggung
jawab
3. bertanggung jawab dalam menyelesaikan
laporan praktikum dengan hasil terbaik yang
bisa dilakukan, berupaya tepat waktu
2. berupaya tepat waktu menyelesaikan laporan
praktikum, namun belum menunjukan upaya
terbaiknya.
1. tidak berupaya sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan laporan praktikum dan tidak
selesai.
3. Berkomunikasi 3. aktif dalam tanya jawab, dapat
mengemukakan gagasan atau ide dan
menghargai pendapat siswa lain
2. aktif dalam tanya jawab, tidak ikut
mengemukakan ide atau gagasan, menghargai
pendapat siswa lain
1. aktif dalam tanya jawab, tidak ikut
mengemukakan gagasan atau ide, kurang
menghargai pendapat siswa lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Penilaian Presentasi
Lembar Penilaian Presentasi
No Nama
Siswa
Aspek yang di nilai Total skor
Kerjasama
kelompok
Kecakapan
dalam
merespon
pertanyaan
Keberanian
dalam
berpendapat
1
2
3
dst
Diisi dengan rentan nilai 1-5
1 = Sangat Kurang
2 = Kurang
3 = Cukup
4 = Baik
5 = Sangat Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Rubrik Penilaian Presentasi
Aspek kerjasama kelompok
Skor Kriteria
5 Kerjasama kelompok terlihat kompak, presentasi dilatih dan dipersiapkan
dengan baik, ada pembagian tugas saat presentasi dengan jelas dan
pembagian waktu yang baik
4 Jika hanya 3 aspek saja yang terlihat
3 Jika hanya 2 aspek saja yang terlihat
2 Jika hanya 1 aspek saja yang terlihat
1 Jika tidak ada aspek yang terlihat
Aspek kecakapan merespon pertanyaan
Skor Kriteria
5 Menjawab dengan benar, tanpa melihat teks teori terkait menggunakan
logika yang tepat, penyusunan kata-kata mudah dimengerti dan sistematis
4 Menjawab dengan benar, namun masih melihat teks terkait, penyusunan
kata-kata mudah dimengerti dan sistematis
3 Menjawab dengan benar, namun penyusunan kata-kata dalam
menyampaikan (kurang konsisten)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
2 Menjawab pertanyaan dengan tidak tepat
1 Tidak dapat menjawab pertanyaan
Aspek keberanian berpendapat
Skor Kriteria
5 Mengemukakan pendapat terkait materi presentasi secara logis tanpa
melihat teks terkait, dapat mengembangkan point-point resentasi dengan
sangat baik dan meyakinkan
4 Mengemukakan pendapat tanpa melihat teks terkait, dapat
mengembangkan point-point presentasi dengan baik
3 Mengemukakan pendapat masih melihat teks terkait, dapat
mengembangkan point-point presentasi dengan baik
2 Mengemukakan pendapat secara hafalan melihat teks terkait, terlihat tidak
yakin
1 Hanya berperan aktif saat presentasi, tidak mengemukakan pendapat sama
sekali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
B. Aspek Kognitif
1. Non tes
a. Rancangan Proyek
No Aspek Skor
1 2 3
1 Persiapan
a. Perumusan Judul
b. Rumusan Masalah
2 Pelaksanaan
a. Analisis data
b. Penarikan kesimpulan
Keterangan :
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
Nilai akhir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
b. Laporan Proyek
Format skoring
Acara praktikum :
a. Judul praktikum
b. Hari/tanggal
c. Tempat
d. Waktu
*kurang 1 komponen
*kurang 2 komponen
*kurang 3 komponen
10
6
3
1
Tujuan praktikum
*kurang 1 komponen
*kurang 2 komponen
5
3
1
Alat,bahan dan cara kerja
*kurang 1 komponen
*kurang 2 komponen
20
10
5
Hasil pengamatan dan analisis 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
*hasil tidak lengkap
*analisis kurang lengkap
15
10
Pembahasan
*membahas sesuai tujuan praktikum
*membahas hasil pengamatan
25
20
10
Kesimpulan
Sesuai dengan tujuan praktikum:
*kurang 1 komponen
*kurang 2 komponen
10
6
4
Daftar Pustaka
*hanya 3 daftar pustaka
*hanya 2 daftar pustaka
10
5
2
Total Skoring 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
2. Test
Kisi-kisi soal
Indikator Mengingat
(C1)
Memahami
(C2)
Menerapkan
(C3)
Menganalisis
(C4)
Mengevaluasi
(C5)
Menciptakan
(C6)
Jumlah
3.1.1
Mengidentifikasi
langkah-langkah
metode ilmiah
2 1
3.1.2 Menganalisis
langkah-langkah
metode ilmiah
dalam penelitian
1,3,5 4 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
SOAL
1. Jelaskan pengertian tentang : (25)
a. Kerja Ilmiah
b. Sikap Ilmiah
c. Hipotesis
2. Sebutkan langkah-langkah metode ilmiah dalam suatu penelitian! (15)
3. Jelaskan macam-macam variabel yang ada dalam sebuah penelitian! (20)
4. Judul penelitian : ―Pengaruh Biopestisida Campuran Dari Daun Mengkudu
(Morinda Citrifolia) dan Daun Tembakau (Nicotiana Tabacum L.) Pada
Konentrasi Berbeda Terhadap Mortalitas Serangga Belalang Kembara
(Locusta Migratoria). Dari judul diatas sebutkan variabel bebas dan variabel
terikat! (20)
5. Dalam sebuah penelitian terdapat abstrak. Jelaskan apa isi yang ada didalam
abstrak! (20)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Kunci Jawaban Esay
1. a. Kerja ilmiah adalah suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh orang yang
memiliki sikap ilmiah dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses dan
melalui langkah-langkah metode ilmiah.
b. Sikap ilmiah adalah sikap yang harus dimiliki oleh seorang peneliti antara lain
sikap peka dan kritis, tidak percaya pada takhayul, memiliki rasa ingin tahu, tekun,
jujur, tidak mudah putus asa, optimis, bersikap hormat dan menghargai hasil
penelitian dan penemuan orang lain.
c. Hipotesis adalah jawaban sementaraterhadap suatu masalah.
2. Judul, Rumusan Masalah, Tujuan, Mengumpulkan Data, Membuat Hipotesis, Alat
dan Bahan, Waktu dan Tempat, Cara Kerja, Hasil dan Pembahasan, Kesimpulan.
3. Variabel bebas adalah perlakuan yang diberikan dalam percobaan yang
mempengaruhi hasil. Variabel terikat adalah akibat yang dihasilkan oleh variabel
bebas. Variabel kontrol adalah variabel yang tidak diteliti pengaruhnya dan hanya
digunakan sebagai pembanding.
4. Variabel bebas = variasi konsentrasi biopestisida campuran daun mengkudu dan
daun tembakau.
Variabel terikat = mortalitas serangga belalang kembara
5. Abstrak berisi uraian singkat makalah yang terdiri dari nama penulis, judul
makalah, latar belakang masalah, tujuan penelitian, teknik pengambilan dan
pengolahan data serta hasil penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Penilaian tes
No
Nama siswa
Soal Total
skor
Nilai
siswa 1 2 3 4 5
Skor
`1
2
3
4
Dst
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Rubik Penilaian
Soal Skor Aspek
1 25 Menjawab benar dan lengkap
3-24 Menjawab benar tetapi kurang lengkap
2 Menjawab tetapi tidak benar
0 Tidak menjawab sama sekali
2 15 Menjawab benar dan lengkap
3-14 Menjawab benar tetapi kurang lengkap
2 Menjawab tetapi tidak benar
0 Tidak menjawab sama sekali
3 20 Menjawab benar dan lengkap
3-19 Menjawab benar tetapi kurang lengkap
2 Menjawab tetapi tidak benar
0 Tidak menjawab sama sekali
4 20 Menjawab benar dan lengkap
3-19 Menjawab benar tetapi kurang lengkap
2 Menjawab tetapi tidak benar
0 Tidak menjawab sama sekali
5 20 Menjawab benar dan lengkap
3-19 Menjawab benar tetapi kurang lengkap
2 Menjawab tetapi tidak benar
0 Tidak menjawab sama sekali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
C. Aspek psikomotorik
1. Lembar observasi
No Aspek Indikator Keterangan
Baik Cukup Kurang
1 Keaktifan Aktif mengemukakan pendapat
Aktif bertanya
Aktif menanggapi pendapat
2 Kerjasama Bertanggung jawab terhadap
tugas kelompok
Mengerjakan tugas kelompok
bersama teman kelompok lain
Menghargai pendapat orang
lain
3 Percaya
diri
Mampu berbicara dengan suara
lantang
Mampu mempresentasikan
hasil diskusi di depan kelas
Berani mempertahankan
pendapat
Katagori :
Baik = 3 ( Jika tiga indikator terpenuhi)
Cukup = 2 ( Jika tiga indikator terpenuhi)
Kurang = 1 ( Jika tiga indikator terpenuhi)
Nilai akhir =
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI