Upload
docong
View
217
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
PERBEDAAN KEMATANGAN CINTA ANTARA PRIA DAN WANITA
USIA DEWASA AWAL
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Oleh :
Clara Prima Karmila
019114070
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2009
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
SKRIPSI INI KUPERSEMBAHKAN UNTUK
TUHAN YESUS KRISTUS ATAS BIMBINGAN DAN KEAJAIBAN
YANG TELAH DIBERIKAN.
Kupersembahkan juga untuk
Almarhum papa semoga karya ini menjadi hadiah
Dan dapat mewujudkan harapan-harapan papa dan seluruh keluarga.
Tuhan Memberkati
Amin
Sator Arepo Tenet Opera Rotas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
ABSTRAK
PERBEDAAN KEMATANGAN CINTA ANTARAPRIA DAN WANITA USIA DEWASA AWAL
Clara Prima Karmila019114070
Fakultas Psikologi
Tujuan penelitian ini adalah meneliti perbedaan kematangan cinta antara pria dan wanita usia dewasa awal. Subjek penelitian ini adalah pria dan wanita usia dewasa awal dan sedang menjalin hubungan cinta. Batasan usia dalam penelitian ini yaitu antara 20-25 tahun. Perbedaan kematangan cinta diungkapkan dengan menggunakan skala kematangan cinta. Skala kematangan cinta disusun berdasarkan komponen elemen-elemen dasar cinta yaitu perhatian dan tanggung jawab, penghargaan serta pemahaman. Metode analisis data yang digunakan yaitu Independent Sample T-test. Analisis data dilakukan untuk menguji hipotesis peneliti yaitu bahwa ada perbedaan kematangan cinta antara pria dan wanita usia dewasa awal. Hasil olah data menunjukkan nilai t hitung (5,460) > nilai t tabel (1,684) dengan nilai probabilitas (p) 0,000 < (p) 0.05 berarti hipotesis peneliti diterima. Dapat diketahui juga bahwa nilai mean wanita (59,53) > nilai mean pria (58,60). Berarti kematangan cinta wanita lebih tinggi daripada pria.
Kata kunci : Kematangan cinta, pria dan wanita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRACT
THE MATURITY LOVE DIFFERENCE BETWEENMEN AND WOMEN IN ADULT AGE
Clara Prima Karmila019114070
Psychology Faculty
The aimed of this research are examine maturity love difference between men and women adult age. Subject of research are men and women adult age and in romantic relationship. Age limitation in this research is 20-25 years old. Maturity love difference pronounced with maturity love scale. Maturity love scale stacked based component basic love elements are attention and responsible, appreciation and also comprehension. Analysis data method in use is Independent Sample T-test. Analysis data use to examine researcher hypothesis is any maturity love difference between men and women adult age. Result manner data indicate value t arithmetic (5,462) > t table (1,684), its means researcher hypothesis can accepted. Mean women’n maturity love (59, 53) > mean men’s maurity love ( 58,60). Conclusion this research are any maturity love difference between men and women adult age. And women’s maturity love more advance than men’s maturity love.
Keywords : Maturity love, men and women.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kepada Tuhan Yesus Kristus berkat bimbinganNya penulis
dapat melalui perjalanan panjang menyelesaikan skripsi ini. Banyak ucapan
terima kasih yang penulis ingin sampaikan kepada semua orang yang selama ini
telah membantu penulis.
1. Bapak Eddy selaku Dekan fakultas psikologi
2. Ibu Silvi selaku Kaprodi, terima kasih atas kesempatan dan maaf apabila
peneliti sering merepotkan.
3. Ibu Ari, terima kasih atas bimbingannya selama ini dan maaf ya bu kalau saya
selama ini suka buat ‘dosa asal’.
4. Ibu Susan dan Ibu Titik selaku dosen penguji terima kasih atas masukan dan
kesempatan yang telah diberikan kepada penulis.
5. Ibu Siwi, Pak Heri dan Mbak Eta sebagai dosen pembimbing akademik.
6. Seluruh dosen Fakultas Psikologi atas ilmunya.
7. Mbak Nanik, Mas Gandung dan Pak Gik atas bantuannya selama ini.
8. Mas Muji atas kesediaannya sebagai tempat curhat penulis dan selamat atas
kelahiran anak keduanya.
9. Mas Doni atas bantuannya selama ini.
10. Romo Rohadi atas bantuannya selama ini sehingga penulis dapat
menyelesaikan pendidikan dan maaf apabila selama ini penulis telah banyak
merepotkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
11. Papa (Alm), Mama, Putri, Dewi, Mas Jodhi dan Iyas atas kesabarannya selama
ini.
12. Mbak Dwi dan Mas Cahyo, Mas Idam dan Mbak Sendy atas bantuannya
selama ini dan maaf kalau selama ini Prima sudah ngrepotin kalian, GBU.
13. Mas Eko, terima kasih selama ini sudah menjadi kakak yang baik buat Prima
dan you’re the best forever.
14. Bude Titik & Pakde Prawito, Bude Sri & Pakde Parman, Bulek Wati & Om
Bowo, Bulek Asih & Om Triman atas doa dan bantuannya.
15. Para sepupuku : Andre, Wista, Ririn, Tyas, Thomas dan Dewa, You’re the
best guys.
16. Wilis, My best friends, terima kasih atas persahabatan yang indah ini. Selamat
atas pernikahannya semoga kalian berdua selalu setia dan diberkati Tuhan.
17. Mas Hendra, Mas Tius dan Mas Bayu , kakak-kakakku aku kangen nih sama
kalian, kapan kita kumpul lagi ya?
18. Mbak Devi, dan Mbak Ana, aku bersyukur telah mengenal kalian, berteman
dengan kalian mengembalikan kepercayaan diriku lagi.
19. Elis, Sisca, Vembri, Devi, Ida, Icha, Rani, Nining, Pati, Elly, atas saat-saat
yang menyenangkan selama ini.
20. Para tetangga di perumahan Pendowo Asri, atas bantuannya terutama setelah
gempa, Yuk kita bangkit lagi.
21. Teman-teman angkatan ’01 yang telah berbagi suka dan duka selama kuliah di
psikologi.
22. Teman-teman satu bimbingan Bu Ari, ayo semangat, guys.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
23. Jaidun, Andri, Hono dan semua karyawan Puri Brata Meditation Resort atas
segala kebaikan dan bantuannya juga atas ketawa-ketiwinya selama ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING........................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN.................................................................. iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................................... v
ABSTRAK ................................................................................................. vi
ABSTRACK............................................................................................... vii
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH.................. viii
KATA PENGANTAR ................................................................................ xi
DAFTAR ISI .............................................................................................. x
DAFTAR TABEL ..................................................................................... xiv
BAB I : PENDAHULUAN......................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 6
C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 6
D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 6
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA .............................................................. 8
A. Kematangan Cinta............................................................................... 8
1. Pengertian Cinta ...................................................................... 8
2. Pengertian Kematangan Cinta.................................................. 9
3. Faktor yang Mempengaruhi Kematangan Cinta ...................... 10
B. Pria dan Wanita Dewasa Awal ........................................................... 12
1. Pengertian Masa Dewasa Awal................................................ 12
2. Perkembangan Sosio-emosional .............................................. 13
3. Perbedaan antara Pria dan Wanita............................................ 14
4. Faktor yang Mempengaruhi Perbedaan Pria dan Wanita .......... 15
C. Perbedaan Kematangan Cinta antara Pria dan Wanita Usia Dewasa
Awal ................................................................................................... 17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
D. Hipotesis ............................................................................................. 20
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN .................................................. 21
A. Jenis Penelitian ................................................................................... 21
B. Variabel Penelitian .............................................................................. 21
C. Definisi Operasional............................................................................ 21
D. Subjek Penelitian ................................................................................ 22
E. Pengambilan Data ............................................................................... 23
F. Uji Asumsi ......................................................................................... 23
1. Uji Normalitas ................................................................................ 24
2. Uji Homogenitas ............................................................................ 24
G. Analisis Data....................................................................................... 25
H. Reliabilitas dan Validitas Data ............................................................ 25
1. Validitas ......................................................................................... 25
2. Reliabilitas ..................................................................................... 26
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN............................ 27
A. Persiapan Penelitian ........................................................................... 27
1. Persiapan Penelitian................................................................. 27
2. Uji Coba Penelitian.................................................................. 28
B. Pelaksanaan Penelitian ........................................................................ 31
C. Hasil Penelitian ................................................................................... 31
1. Uji Normalitas ................................................................................ 31
2. Uji Homogenitas ............................................................................ 31
3. Uji Hipotesis .................................................................................. 32
D. Pembahasan ....................................................................................... 33
BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 36
A. Kesimpulan......................................................................................... 36
B. Saran................................................................................................... 36
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 37
LAMPIRAN………………………………………………………………… 38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Blue Print sebelum uji coba penelitian........................................... 28
Tabel 2. Item-item yang tidak lolos seleksi ................................................. 29
Tabel 3. Blue print hasil seleksi item........................................................... 30
Tabel 4. Item-item yang tidak terpilih ......................................................... 30
Tabel 5. Uji Normalitas............................................................................... 31
Tabel 6. Uji Homogenitas ........................................................................... 32
Tabel 7. Ringkasan hasil uji Independent Sample T-test.............................. 33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kehidupan modern adalah kehidupan yang mengagungkan cinta
(Achmanto, 2005). Setiap pasangan menginginkan hubungan yang penuh cinta
dan memuaskan.
Keseimbangan dalam menjalin suatu hubungan akan menghasilkan
hubungan yang memuaskan. Suatu hubungan yang tidak memiliki pertukaran
yang seimbang antar pasangan akan menimbulkan suatu hubungan yang tidak adil
dan tidak memuaskan. Pria dan wanita yang menjalani hubungan yang tidak
seimbang salah satunya akan merasa tertekan atau kecewa.
Ketidakseimbangan ini apabila terus berlanjut tanpa adanya penyelesaian
pada akhirnya dapat mengakibatkan retaknya suatu hubungan. Banyaknya
perceraian yang terjadi akhir-akhir ini diakibatkan dari hubungan yang tidak
seimbang antara pria dan wanita. Salah satu merasa dirinya telah banyak memberi
tetapi pasangannya tidak memberikan respon atau timbal balik yang sama.
Data menunjukkan perceraian di Indonesia tiap tahun mencapai 200.000
pasangan. Mulai tahun 2003 terdapat 40.391 kasus perceraian, tahun 2004
terdapat 42.769 kasus perceraian dan tahun 2005 terdapat 55.509 kasus perceraian
(“Perceraian di Indonesia”, 2009).
Dari berbagai kasus yang diajukan ada kurang lebih 13 kriteria penyebab
perceraian di antaranya ketidakcocokan, perselingkuhan, ketidakharmonisan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
kesulitan ekonomi, campur tangan saudara, krisis keluarga, pernikahan paksa,
kekerasan domestik, poligami, cacat biologis, pernikahan dini dan hukuman
penjara (“Benarkah Komunikasi”, 2008).
Penyebab-penyebab perceraian di atas menggambarkan adanya
ketidakseimbangan dalam suatu hubungan. Pria dan wanita pada awal menjalin
hubungan pernikahan menunjukkan cinta yang sangat membara. Seiring dengan
waktu salah satu menyadari bahwa pasangannya ternyata tidak sesuai dengan
harapannya. Pasangannya tidak dapat memenuhi kebutuhan akan perhatian dan
tanggung jawab, penghargaan serta pemahaman.
Tidak adanya pertukaran yang seimbang membuat salah satu pasangan
merasa kecewa dan tertekan. Hal ini juga terjadi pada beberapa artis sebagai
contoh Krisdayanti yang menggugat cerai Anang. Menurut salah satu
infotainment Krisdayanti mengatakan bahwa selama 13 tahun pernikahannya,
Anang lebih sering sibuk dengan urusannya sendiri daripada memberikan
perhatian kepada Krisdayanti (”Buku krisdayanti”, 2009)
Krisdayanti merasa Anang tidak banyak berbuat untuk mengisi hubungan
pernikahan mereka dengan memberikan perhatian yang dibutuhkan Krisdayanti
sebagai istri dan juga sebagai wanita. Krisdayanti merasa dirinya berjuang
sendirian dalam mempertahankan pernikahannya dengan Anang (”Buku
Krisdayanti” , 2009).
Menjalin hubungan untuk mencari pasangan hidup terjadi pada masa
dewasa awal. Masa dewasa awal adalah periode perkembangan yang bermula
pada akhir usia belasan tahun atau awal usia dua puluhan tahun dan yang berakhir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
pada usia tiga puluhan tahun. Tugas perkembangan usia dewasa awal adalah
memilih seseorang sebagai teman hidup.
Jatuh cinta merupakan dorongan yang sangat kuat untuk berdekatan
dengan seseorang dan menjalin hubungan romantis sebagai pasangan kekasih.
Suatu penelitian mengatakan cinta memiliki pengaruh yang positif terhadap diri
seseorang. Cinta dapat membuat seseorang bahagia, semakin dapat berekspresi,
memiliki keinginan yang kuat untuk berdekatan dengan seseorang yang dicintai
(Gonzaga, Keltner, Londahl & Smith, 2001).
Cinta membara atau passionate love merupakan reaksi emosional yang
intensif dan tidak realistik terhadap orang lain (Baron & Byrne, 2002). Cinta yang
membara merupakan campuran antara ketertarikan seksual, keterangsangan
fisiologis, hasrat untuk dekat secara fisik dan kebutuhan yang intensif untuk
dicintai.
Cinta yang membara adalah bentuk cinta yang didasarkan pada emosi
dan khayalan sehingga bentuk cinta ini tidak dapat dipertahankan sebagai
hubungan yang permanen (Baron & Byrne, 2002).
Cinta karib adalah cinta yang didasarkan pada persahabatan yang sangat
akrab antara dua orang yang saling tertarik secara seksual, memiliki kesamaan
dalam berbagai hal, saling mempedulikan kesejahteraan satu dengan yang lain dan
menunjukkan rasa saling suka dan saling menghargai (Baron & Byrne, 2002).
Cinta karib merupakan bentuk cinta yang dapat mempertahankan hubungan dari
waktu ke waktu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Cinta yang matang adalah jalinan antara dua orang yang saling tetap
mempertahankan integritas dan individualitas masing-masing (Fromm, 2002).
Menurut Fromm (dalam Achmanto, 2002) cinta yang matang adalah cinta yang
produktif. Cinta yang produktif memuat elemen-elemen dasar yaitu perhatian dan
tanggung jawab, penghargaan serta pemahaman.
Elemen-elemen dasar tersebut saling bergantung satu dengan yang lain.
Perhatian merupakan suatu usaha yang dilakukan seseorang untuk orang yang
dicintai (Fromm, 2002). Seseorang yang mencintai pasangannya akan berusaha
memberikan perhatian terhadap kehidupan dan perkembangan dari orang yang
dicintai. Cinta tanpa perhatian tidak dapat disebut sebagai cinta. Contoh seorang
ibu yang mengatakan dirinya mencintai anaknya akan diragukan rasa cintanya
saat ibu tersebut merasa jengkel saat anaknya rewel dan marah-marah karena
anaknya tidak berhenti menangis.
Perhatian terhadap perkembangan orang yang dicintai menimbulkan
rasa tanggung jawab. Tanggung jawab merupakan respon terhadap kebutuhan-
kebutuhan pasangannya (Fromm, 2002). Tanggung jawab dapat berubah menjadi
dominasi atau kepemilikan tanpa disertai adanya rasa menghargai.
Seseorang yang selalu mengatur segala sesuatu dalam hidup pasangannya
baik dari segi penampilan hingga kehidupan sosial. Aturan-aturan ini disebutkan
sebagai bentuk tanggung jawab terhadap pasangannya.
Penghargaan berarti menyadari keunikan dalam diri orang yang dicintai
dan memperhatikan orang yang dicintai untuk tumbuh dan berkembang sesuai
dirinya sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Menghargai orang yang dicintai dapat dilakukan setelah seseorang
mengenal orang yang dicintai. Memahami seseorang dapat dilakukan apabila
orang tersebut mampu melihat orang yang dicintai sesuai pandangan dari orang
dicintai.
Cinta yang matang memiliki prinsip seseorang dicintai karena orang tersebut
telah memberikan cintanya kepada orang yang dicintai. Cinta yang matang
mengatakan seseorang membutuhkan orang lain karena mencintai orang tersebut.
Cinta yang tidak matang mengikuti prinsip seseorang mencintai orang lain
karena telah dicintai. Cinta yang tidak matang mengatakan seseorang mencintai
orang lain karena membutuhkan orang tersebut.
Suatu penelitian mengungkapkan seseorang yang ketika kecil memiliki
model yang memberikan contoh yang baik dalam mencintai, memiliki hubungan
cinta yang positif dan masa depan yang baik dalam menjalin hubungan.
Sebaliknya seseorang yang memiliki masalah dengan dirinya merasa kurang
optimis akan masa depannya dalam menjalin hubungan (Holmes, Murray, Sandra,
Griffin & Rose, 2001).
Pria dan wanita memiliki karakteristik yang berbeda. Wanita lebih
menekankan pada hubungan dan wanita memiliki kepekaan akan perasaan orang
lain. Wanita diajarkan untuk dapat berbagi dan mengungkapkan perasaannya.
Wanita dapat memahami perasaan orang lain dan wanita dapat saling memberikan
perhatian dan menghargai pasangannya. Wanita lebih diajarkan untuk mengasuh
dan sejak kecil wanita telah dididik untuk dependent, mengasuh dan tidak tertarik
pada kekuasaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Pria lebih menekankan pada aturan dan prinsip yang berlaku tanpa
mempedulikan situasi. Pria diajarkan untuk tidak mengungkapkan emosinya dan
selalu bersikap tegar. Pria lebih suka mengungkapkan cintanya dalam hal-hal
fisik. Sejak kecil seorang pria dididik untuk memenuhi harapan-harapan ayahnya.
Untuk mendapatkan cinta ayahnya anak laki-laki berusaha menyenangkan
ayahnya dengan menuruti harapan-harapannya (Fromm, 2002). Cinta ayah identik
dengan cinta bersyarat.
Dengan fenomena perceraian yang sering terjadi akhir-akhir ini dan
perbedaan karakteristik pria dan wanita, peneliti tertarik meneliti untuk
mengetahui apakah ada perbedaan kematangan cinta antara pria dan wanita.
B. Rumusan Masalah
Apakah ada perbedaan kematangan cinta antara pria dan wanita usia
dewasa awal?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti perbedaan kematangan cinta antara
pria dan wanita usia dewasa awal.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah pengetahuan
dalam bidang psikologi sosial. dan menjadi salah satu referensi bagi
peneliti lain yang tertarik meneliti tentang kematangan cinta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian dapat digunakan sebagai wacana atau referensi bagi
pria dan wanita agar dapat membangun hubungan yang seimbang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kematangan Cinta
1. Pengertian Cinta
Achmanto (2005) menguraikan definisi cinta menurut beberapa ahli
yaitu :
Sternberg & Barnes mengartikan cinta sebagai emosi yang membuat
kita ingin berhubungan dengan orang lain melalui beragam cara.
Hazan & Shaver mengartikan cinta adalah sebuah proses kelekatan –
proses menjadi lekat secara emosional pada seorang pasangan romantis.
Zack Rubin mengartikan cinta adalah sebuah sikap yang diarahkan
pada orang lain di mana seseorang memiliki predisposisi untuk berpikir,
merasa dan bertindak dalam cara tertentu kepada orang itu.
Baron & Byrne mengartikan cinta adalah keadaan emosional yang
mengandung ketertarikan, hasrat seksual dan perhatian pada seseorang .
Erich Fromm mengartikan cinta sebagai perhatian aktif terhadap
kehidupan serta perkembangan dari yang dicintai entah sesuatu atau
seseorang.
Dari definisi-definisi cinta di atas dapat diambil kesimpulan bahwa
cinta adalah keadaan emosional yang membuat kita ingin berhubungan atau
menjadi lekat dengan orang lain di mana seseorang memiliki ketertarikan dan
perhatian aktif terhadap kehidupan serta perkembangan dari orang yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
dicintai sehingga memiliki kecenderungan untuk berpikir, merasa dan
bertindak dalam cara tertentu kepada orang itu.
2. Pengertian Kematangan Cinta
Cinta yang matang adalah jalinan antara dua orang yang saling
tetap mempertahankan integritas dan individualitas masing-masing
(Fromm,2002). Cinta yang matang mengikuti prinsip bahwa seseorang dicintai
karena orang tersebut telah mencintai pasangannya. Cinta yang matang
mengatakan bahwa seseorang membutuhkan pasangannya karena mencintai
pasangannya (Fromm, 2002).
Menurut Fromm (dalam Achmanto, 2002) cinta yang matang
adalah cinta yang produktif. Cinta yang produktif memuat elemen-elemen
dasar yaitu :
a. Perhatian dan tanggung jawab
Memberikan perhatian kepada orang yang kita cintai berarti kita
peduli terhadap kebahagiaan dan perkembangan diri orang yang kita
cintai. Untuk itulah kita harus berusaha demi terwujudnya kebahagiaan
tersebut dengan memberikan dukungan dan kekuatan. Erich Fromm
(2002) mengemukakan bahwa hakekat cinta adalah berusaha demi
sesuatu dan membuat sesuatu itu tumbuh. Cinta dan usaha tidak dapat
dipisahkan. Seseorang mencintai apa yang ia usahakan dan berusaha
demi sesuatu yang ia cintai. Tanggung jawab dalam hal ini berarti
perbuatan yang benar-benar bersifat sukarela. Tanggung jawab adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
respon atas kebutuhan-kebutuhan manusia baik yang terungkapkan
maupun yang tidak terungkapkan. Bertanggung jawab berarti mampu
dan siap untuk merespon.
b.Penghargaan
Penghargaan dalam hal ini adalah kemampuan untuk melihat
seseorang sebagaimana adanya, dengan menyadari segala keunikan yang
ada dalam orang tersebut. Dengan kata lain, penghargaan berarti
memperhatikan orang lain agar dia tumbuh dan berkembang sesuai
dengan dirinya sendiri.
c. Pemahaman atau Pengetahuan
Pengetahuan yang termasuk aspek cinta adalah pemahaman yang
mendalam, pemahaman yang sanggup menembus inti persoalan.
Pemahaman semacam ini hanya mungkin jika kita dapat melampaui
perhatian atas diri sendiri, untuk kemudian melihat orang lain dalam
konteksnya sendiri.
Dapat disimpulkan bahwa kematangan cinta adalah kemampuan
dalam mempertahankan integritas serta individualitas dalam diri masing-
masing pasangan dengan memberikan perhatian dan bertanggung jawab,
menghargai serta memahami pasangannya.
3. Faktor yang Mempengaruhi Kematangan Cinta
Kebutuhan alamiah akan cinta dapat dilihat pada masa-masa awal
kehidupan seseorang. Besarnya kasih sayang yang diterima pada masa bayi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
menentukan seluruh perjalanan dan kualitas hidup seseorang (Powell,1995).
Rasa kebutuhan dan kepuasan karena berhubungan merupakan tuntutan
mutlak sejak detik orang dilahirkan ke dunia ini.
Seorang bayi mendapatkan cinta tak bersyarat dari ibunya. Cinta ibu
adalah kebahagiaan, kedamaian, yang tidak mensyaratkan perjuangan dan
tidak menuntut imbalan (Fromm,2002). Cinta tak bersyarat seorang ibu dapat
memenuhi salah satu kerinduan terdalam yang ada dalam diri semua manusia.
Berbeda dengan cinta ibu, cinta ayah mengandalkan syarat-syarat tertentu
(Fromm,2002). Cinta ayah didapatkan karena telah memenuhi harapan-
harapannya. Sisi negatif dari cinta bersyarat ini adalah bahwa cinta seorang
ayah harus diperjuangkan dan cinta itu bisa hilang jika sang anak tidak
berperilaku sesuai harapan ayah. Sisi positifnya yaitu dapat membuat seorang
anak mau berusaha untuk mendapatkan cinta dari sang ayah (Fromm, 2002).
Parke (dalam Santrock, 2007) mengemukakan bahwa ayah dan ibu
memiliki peran psikologis yang penting dalam perkembangan gender anak.
Ibu memiliki tanggung jawab untuk mengasuh dan merawat secara fisik dan
ayah bertanggung jawab dalam interaksi bermain dan meyakinkan bahwa
anak-anak mematuhi norma budaya tertentu.
Orang tua mendorong kegiatan dan bentuk permainan yang berbeda
terhadap anak laki-laki dan anak perempuan. Anak perempuan lebih sering
diberi boneka pada masa kanak-kanak dan ketika beranjak dewasa akan
mendapatkan peran mengasuh adik-adiknya. Anak perempuan didorong untuk
lebih mengasuh dan emosional dibanding anak laki-laki. Seorang ayah akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
terlibat dalam permainan yang agresif dengan anak laki-lakinya dibandingkan
dengan anak perempuan. Saat beranjak dewasa orang tua akan mulai
memberikan kebebasan yang lebih kepada anak laki-laki dibandingkan anak
perempuannya (Santrock, 2007).
Tannen (dalam Santrock, 2007) mengatakan bahwa perempuan lebih
memiliki orientasi hubungan interpersonal dibandingkan laki-laki. Dalam
bermain anak laki-laki lebih suka pamer keahlian dan sering berdebat siapa
yang terbaik dalam melakukan suatu permainan. Anak perempuan lebih suka
duduk dan mengobrol dengan teman-temannya.
Anak laki-laki tidak boleh menunjukkan emosinya. Anak laki-laki
disosialisasikan untuk tidak menunjukkan perasaan dan bertindak tegar. Anak
perempuan lebih suka mendiskusikan emosi dalam bentuk hubungan sosial
dan anak perempuan lebih dapat mengekspresikan ketakutan dan kesedihan
(Santrock, 2007).
B.Pria dan Wanita Dewasa Awal
1.Pengertian Masa Dewasa Awal
Masa awal dewasa (early adulthood) adalah periode perkembangan
yang bermula pada akhir usia belasan tahun atau awal usia duapuluhan tahun
dan yang berakhir pada usia tigapuluhan tahun (Santrock, 2002).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
2. Perkembangan Sosio-emosional
Tahun-tahun awal masa dewasa muda adalah saat ketika individu
biasanya membangun hubungan yang intim dengan individu yang lain.
Aspek yang penting dari hubungan ini adalah komitmen individu satu sama
lain. Pada saat yang sama, individu menunjukkan ketertarikan yang kuat
pada kemandirian dan kebebasan. Perkembangan dalam masa dewasa awal
sering melibatkan keseimbangan yang membingungkan antara keintiman
dan komitmen pada satu sisi, dan kemandirian dan kebebasan di sisi lain
(McAdams, dalam Santrock, 2002).
Pada masa dewasa awal individu mencoba memantapkan suatu
identitas. Mereka membangun hubungan intim dengan individu lain, dan
meningkatkan komitmen persahabatan mereka, pada saat yang bersamaan
juga mereka harus dapat berpikir untuk dirinya sendiri dan melakukan
sesuatu tanpa selalu mengikuti apa yang dikatakan atau dilakukan oleh
orang lain.
Erikson (dalam Santrock, 2002) berpendapat keintiman dialami setelah
individu mengalami proses pembentukan identitas yang tetap dan berhasil.
Pada masa dewasa awal individu memiliki tugas membentuk hubungan
intim dengan orang lain.
Erikson (dalam Santrock, 2002) menggambarkan keintiman sebagai
penemuan akan diri sendiri dan juga kehilangan diri sendiri dalam diri orang
lain. Seseorang yang telah mencapai keintiman berarti telah membentuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
persahabatan yang sehat dan menjalin hubungan yang intim dengan orang
lain.
Erikson (dalam Santrock, 2002) mengatakan seseorang yang tidak
memiliki kemampuan membangun hubungan yang bermakna pada usia
dewasa awal akan mengalami isolasi. Seseorang yang mengalami isolasi
akan menolak, mengabaikan dan menyerang orang-orang yang dianggap
telah membuat orang tersebut frustasi.
Dapat disimpulkan bahwa individu yang telah mencapai usia dewasa
awal sudah memiliki kesiapan, komitmen dan kemandirian dalam membuat
keputusan, terutama dalam hal menjalin hubungan dengan individu lain.
3. Perbedaan antara Pria dan Wanita
Laki-laki dan perempuan memiliki perbedaan dalam beberapa segi.
Selain segi fisik, secara psikologis laki-laki dan perempuan juga mempunyai
karakteristik yang berbeda. Beberapa tokoh mengemukakan perbedaan
antara pria dan wanita yang mendasari mereka dalam menyikapi sesuatu hal.
Hal ini disebabkan antara lain perbedaan orientasi dan proses belajar yang
berbeda. Perempuan diajarkan untuk lebih mementingkan hubungan
daripada laki-laki. Perempuan juga diajarkan untuk lebih toleran terhadap
sesuatu hal sementara laki-laki lebih menekankan pada aturan atau prinsip
yang berlaku universal tanpa mempedulikan situasi (Sears, Freedman &
Peplau, 1999).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Golberg (dalam Santrock, 2002) berpendapat bahwa perbedaan kritis
antara laki-laki dan perempuan menciptakan jarak diantara mereka.
Perbedaan itu adalah perempuan dapat merasakan dan mengartikulasikan
perasaan dan masalah mereka sedangkan laki-laki tidak dapat melakukannya
karena pengkondisian maskulinitas mereka.
Perbedaan pria dan wanita juga tampak dalam beberapa penelitian
tentang tipe-tipe cinta. Pada umumnya pria lebih romantik dan mengakui
adanya cinta pandangan pertama atau hanya bermain-main untuk menikmati
permainan cinta. Wanita lebih menyukai cinta kawan baik dan cinta
pragmatik (Baron & Byrne, 2002). Para ahli juga berhasil menemukan
adanya perbedaan isi pengalaman perasaan antara wanita dan pria, di mana
wanita lebih sering mengalami emosi yang kuat. Dion & Dion (dalam
Sears, Freedman & Peplau, 1985), melalui hasil penelitiannya, turut
memperkuat pendapat tadi di mana wanita lebih sering mengalami euforia
yang berkaitan dengan cinta.
4. Faktor yang Mempengaruhi Perbedaan Pria dan Wanita
a. Pengaruh Biologi
Perbedaan jenis kelamin memang dipengaruhi biologi. Perbedaan-
perbedaan fisik seperti tinggi badan, kemampuan melahirkan anak dan
menyusuinya, dan sebagainya, sangat jelas. Beberapa pakar sosiobiologi
bahkan mengatakan bahwa evolusi genetik memberi andil pada perbedaan
jenis kelamin dalam perilaku manusia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Ditekankan oleh para pakar psikologi sosial adalah bahwa perbedaan
biologis dasar tadi dapat sangat meningkat atau berkurang karena
kekuatan-kekuatan sosial. Contoh : dulu perbedaan jenis kelamin dalam
ukuran dan kekuatan fisik pernah membuat kaum pria lebih beruntung
daripada wanita dalam peperangan. Dampak perbedaan biologis jenis
kelamin ini dapat sangat bervariasi bergantung pada lingkungan sosial.
(Sears, Freedman & Peplau, 1985)
b. Pengaruh Proses Belajar
Sudut pandang ini bermula dengan munculnya gagasan bahwa
masyarakat memiliki harapan dan standar yang berbeda terhadap perilaku
pria dan wanita. Istilah peran sosial ditujukan pada aturan-aturan budaya
mengenai bagaimana seseorang dengan tipe tertentu harus berlaku. Peran-
peran menetapkan tentang hal yang diharapkan atau paling tidak tentang
perilaku yang layak dilakukan.
Sebagian besar peran-peran yang terpenting berkaitan dengan jenis
kelamin. Terdapat kode perilaku yang berbeda untuk anak laki-laki dan
anak perempuan, suami dan istri, teman laki-laki dan teman perempuan,
dan seterusnya. Waktu anak menjadi semakin dewasa mereka mempelajari
peren-peran sosial ini melalui proses-proses penguatan dan peniruan.
Hasilnya adalah bahwa pria dan wanita memperoleh sikap, minat,
keterampilan dan ciri-ciri kepribadian yang berbeda berdasarkan peran
yang dikaitkan dengan jenis kelamin dalam masyarakat (Sears, Freedman
& Peplau, 1985).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
c. Pengaruh Situasi Sosial
Hasrat untuk disukai orang lain seringkali membuat seseorang
menyesuaikan perilaku sejalan dengan pria dan wanita dalam berperilaku,
tanpa memperdulikan keyakinan pribadi. Hasrat untuk disukai dan
diterima oleh orang lain dapat mengarahkan seseorang untuk bertindak
dengan gaya sesuai dengan jenis kelamin, bergantung pada situasi.
Kendala-kendala situasional dapat mencegah orang bertindak sejalan
dengan kesukaan dan keyakinan mereka mengenai jenis kelamin (Sears,
Freedman & Peplau, 1985).
C. Perbedaan Kematangan Cinta antara Pria dan Wanita Usia Dewasa
Awal
Cinta yang matang merupakan jalinan antara dua orang yang tetap saling
mempertahankan integritas serta individualitas masing-masing (Fromm, 2002).
Cinta yang matang memuat elemen-elemen dasar cinta yaitu perhatian dan
tanggung jawab, penghargaan serta pemahaman.
Tuhan menciptakan manusia pria dan wanita. Pria menghargai hal-hal
yang berhubungan dengan kekuasaan, keterampilan, efisiensi dan prestasi. Pria
senang melakukan berbagai hal untuk membuktikan kemampuan serta
keterampilannya. Bagi pria mencapai sasaran dengan kemempuan sendiri
sangatlah penting (Gray, 1992). Sejak kecil seorang pria dididik untuk memenuhi
harapan-harapan ayahnya. Untuk mendapatkan cinta ayahnya anak laki-laki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
berusaha menyenangkan ayahnya dengan menuruti harapan-harapannya (Fromm,
2002). Cinta ayah identik dengan cinta bersyarat.
Pria diajarkan untuk selalu menekankan pada aturan dan prinsip
universal tanpa mempedulikan situasi. Pria menggunakan sistem menang kalah
dalam mencapai sasaran dan tidak mempedulikan situasi di sekitarnya.Bagi pria
memenuhi kebutuhan pasangan berarti sudah memperhatikan dan bertanggung
jawab terhadap pasangannya. Pria lebih senang menunjukkan rasa cintanya
dengan hal-hal fisik.
Pria diajarkan untuk tidak memperlihatkan emosi dan selalu bersikap
tegar sehingga pria lebih senang menyendiri saat menyelesaikan masalahnya. Pria
merasa mengungkapkan emosi berarti menunjukkan kelemahannya. Pria kurang
memahami bahwa bagi wanita mengungkapkan perasaan dan saling berbagi
sangatlah penting.
Pria tidak mengerti bahwa wanita akan merasa dihargai saat pasangannya
bersedia mendengarkan ungkapan perasaan atau permasalahannya. Pria justru
merasa dirinya gagal memberikan perhatian saat pasangannya mengungkapkan
perasaannya (Gray, 1992). Pria memiliki tingkat kematangan cinta yang kurang
karena pria kurang dapat memberikan perhatian dan bertanggung jawab,
menghargai dan memahami pasangannya.
Wanita menghargai ungkapan perhatian, cinta, komunikasi dan hubungan.
Bagi wanita berbagi tentang perasaan atau permasalahan sangat penting. Wanita
diajarkan untuk memperhatikan hubungan dan toleran terhadap sesuatu hal.
Wanita diajarkan untuk bergantung, mengasuh dan tidak tertarik pada kekuasaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Sejak kecil telah diajarkan untuk menjadi seperti ibunya yang merawat anak-anak
tanpa ada syarat-syarat tertentu.
Wanita diajarkan untuk selalu dapat mengungkapkan perasaannya. Wanita
lebih mudah mengekspresikan rasa sedih atau rasa takutnya. Wanita lebih suka
mendiskusikan emosinya dalam bentuk menjalin hubungan sosial dengan orang di
sekitarnya.
Wanita yang sering berinteraksi dengan orang lain memiliki kepekaan akan
perasaan orang lain. Wanita lebih senang saling memberikan perhatian, dukungan
dan pertolongan.
Bagi wanita mendengarkan ungkapan perasaan berarti telah
memperhatikan dan bertanggung jawab. Dengan mendengarkan wanita merasa
telah menghargai pasangannya. Wanita yang lebih memilih mendiskusikan
emosinya dalam bentuk hubungan sosial memiliki kepekaan dalam memahami
perasaan orang di sekitarnya.
Bagi pria memenuhi kebutuhan pasangan berarti telah memberikan
perhatian dan bertanggung jawab. Pria diajarkan untuk tidak mengungkapkan
emosinya, pria kurang memahami bahwa pasangannya ingin didengarkan saat
wanita mengungkapkan perasaannya. Pria merasa saat pasangannya
mengungkapkan perasaannya berarti pasangannya membutuhkan solusi untuk
permasalahannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
D. Hipotesis
Dari uraian di atas penulis membuat suatu hipotesis yaitu bahwa ada
perbedaan kematangan cinta antara pria dan wanita.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis penelitian
Jenis penelitian adalah penelitian komparatif yang bertujuan untuk
mengetahui dan membandingkan apakah antara laki-laki dan perempuan
terdapat perbedaan dalam kematangan cinta.
B. Variabel penelitian
1. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah jenis kelamin yaitu pria dan
wanita.
2. Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah kematangan cinta.
C. Definisi Operasional
1. Kematangan cinta adalah kemampuan dalam mempertahankan integritas
dan individualitas masing-masing. Cinta yang matang memuat elemen-elemen
dasar cinta yaitu
a. Perhatian dan tanggung jawab
Peduli terhadap perkembangan diri orang yang dicintai dan bersedia
memenuhi kebutuhan pasangan dengan memberikan dukungan kepada
pasangan.
b. Penghargaan
Menerima keunikan dalam diri pasangan dan membebaskan pasangan
tumbuh dan berkembang sesuai dirinya sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
c. Pemahaman
Memahami pasangan secara mendalam sesuai dengan keadaan diri
pasangan.
Kematangan cinta dapat terungkap melalui skala kematangan cinta
yang berisi pernyataan-pernyataan yang menggambarkan perhatian dan
tanggung jawab, penghargaan serta pemahaman.
2. Jenis kelamin adalah pria dan wanita yang berusia antara 20-25 dan sedang
menjalin hubungan cinta. Jenis kelamin ini akan terungkap melalui identitas
diri yaitu jenis kelamin subjek, umur dan lama berpacaran.
D. Subjek Penelitian
Subjek penelitian diambil secara acak dan berjumlah 40 orang laki-
laki dan 40 orang perempuan. Karakteristik subjek :
a. Berusia 20-25 tahun
Usia 20-25 tahun merupakan batas usia dewasa awal, pria dan wanita
yang telah memasuki usia dewasa awal dianggap telah memiliki kesiapan,
komitmen dan kemandirian dalam membuat keputusan. Hal ini tentunya
mempengaruhi dalam hal kematangan cinta.
b. Pernah atau sedang menjalin hubungan cinta atau berpacaran
Cinta yang dibahas dalam penelitian ini adalah cinta romantis dan
subjek yang menjalin hubungan cinta atau berpacaran tentunya dapat
menggambarkan bagaimana kematangan cinta mereka dengan melihat
bagaimana pasangan dalam menjalin hubungan cinta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
E. Pengambilan Data
Pengambilan data untuk uji coba penelitian menggunakan skala dengan
jumlah 42 pernyataan dan menggunakan 4 alternatif jawaban yaitu Sangat
Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS).
Uji coba penelitian dilakukan di Universitas Sanata Dharma. Subjek
diambil secara acak di fakultas-fakultas yang terdapat di Universitas Sanata
Dharma, Paingan. Jumlah subjek 80 orang dengan pembagian 40 orang pria
dan 40 orang wanita.
Data hasil uji coba diolah untuk menyeleksi item-item berdasarkan daya
diskriminasi item. Hasil koefisiensi korelasi item total didapatkan 9 item
memiliki nilai korelasi kurang dari 0,30. Item yang dinyatakan lolos sebanyak
33 item. Penyebaran yang tidak merata dari 33 item ini, peneliti menyeleksi
kembali 33 item yang lolos. Dari 33 item ini didapatkan 18 item yang
digunakan dalam skala kematangan cinta yang akan diteliti.
F. Uji Asumsi
Sebelum menentukan jenis alat analisis yang akan digunakan dalam
penelitian ini maka penulis terlebih dahulu melakukan uji asumsi terhadap
data dalam penelitian ini. Uji asumsi yang digunakan dalam penelitian ini
terdiri dari uji normalitas dan uji homogenitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang
dikumpulkan dari penyebaran skala terdistribusi secara normal atau tidak.
Untuk membuktikan data hasil penyebaran skala terdistribusi normal atau
tidak maka digunakan uji One-Sample Kolmogrov Smirnov. Suatu data
dikatakan terdistribusi normal jika nilai probabilitas (p) uji One-Sample
Kolmogrov Smirnov > 0,05 dan sebaliknya jika nilai probabilitas (p) uji One-
Sample Kolmogrov Smirnov < 0,05 maka data tersebut tidak terdistribusi
secara normal (Santoso, 2002). Selanjutnya untuk mengetahui apakah terdapat
perbedaan kematangan cinta antara pria dan wanita untuk data yang
terdistribusi secara normal maka digunakan metode analisis data yang berbasis
statistik parametik (Independent Sample T- test), sedangkan data yang tidak
terdistribusi normal akan menggunakan metode analisis data yang berbasis
statistik non-parametik (Chi Square).
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah data dari
tiap kelompok dapat diperbandingkan secara langsung atau tidak. Syarat uji
beda antara dua sampel yang saling independent adalah bahwa data kedua
sampel tersebut haruslah memiliki hasil yang sama (Santoso, 2000). Untuk
mengetahui apakah kedua sampel yang independent tersebut telah memiliki
variasi data yang sama maka digunakan uji homogenitas. Suatu sampel
dinyatakan memiliki variasi yang sama jika nilai probabilitas (p) uji
homogenitas > 0,05, sebaliknya jika nilai probabilitas (p) uji homogenitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
< 0,05 maka kedua sampel tersebut dinyatakan tidak memiliki variasi data
yang sama (homogen).
G. Analisis Data
Skala ini menggunakan format respon yang memiliki 4 pilihan
jawaban yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS) dan Sangat
Tidak Setuju (STS). Skor tiap pilihan jawaban berbeda dan disesuaikan
berdasarkan item favorable dan unfavorable. Item favorable memiliki skor 4
untuk jawaban Sangat Setuju, skor 3 untuk jawaban Setuju, skor 2 untuk
jawaban Tidak Setuju dan skor 1 untuk jawaban Sangat Tidak Setuju.
Item unfavorable memiliki nilai kebalikan dari nilai item favorable.
Skor 1 untuk jawaban Sangat Setuju, skor 2 untuk jawaban Setuju, skor 3
untuk jawaban Tidak Setuju dan skor 4 untuk jawaban Sangat Tidak Setuju.
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji t. Uji t
digunakan untuk melihat perbedaan kematangan cinta antara pria dan wanita
usia dewasa awal. Analisis data menggunakan Independent Sample T test
dan dihitung dengan menggunakan SPSS 13.0.
H. Reliabilitas dan Validitas Alat Ukur
1. Validitas
Validitas berasal dari kata validity yang berarti sejauh mana ketepatan
dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu alat
ukur dinyatakan memiliki validitas yang tinggi apabila alat tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
menjalankan fungsi ukurnya. Alat ukur yang menghasilkan data yang tidak
relevan dengan tujuan pengukuran berarti memiliki validitas rendah (Azwar,
2001).
Suatu alat ukur yang valid mampu mengungkapkan data dengan tepat
serta memberikan gambaran yang cermat mengenai data tersebut. Pada
penelitian ini validitas yang digunakan yaitu validitas isi. Validitas isi berarti
sejauh mana isi dari suatu alat ukur dinyatakan sesuai dengan indikator
perilaku yang akan diungkapkan. Pengujian validitas isi dilakukan oleh
orang yang berkompeten dalam hal ini adalah dosen pembimbing.
2. Reliabilitas
Reliabilitas merupakan terjemahan dari kata reliability. Reliabilitas
berarti sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya (Azwar, 2001).
Reliabilitas dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan SPSS 13.0.
Hasil dari pengukuran reliabilitas didapatkan nilai r = 0,968 yang berarti alat
ukur atau skala penelitian ini memiliki tingkat kepercayaan yang
memuaskan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Persiapan Penelitian
1. Persiapan Penelitian
Penelitian ini bertujuan meneliti perbedaan kematangan cinta antara
pria dan wanita usia dewasa awal. Tahap awal dari penelitian yaitu
menyusun blue-print. Penyusunan blue-print dilakukan untuk menentukan
indikator-indikator suatu alat ukur. Blue-print disajikan dalam bentuk tabel
yang memuat uraian komponen atribut yang harus dibuat item (Azwar,
1999).
Blue–print tidak hanya memuat uraian komponen yang akan dibuat item
tetapi juga dilengkapi dengan angka-angka yang menjelaskan bobot masing-
masing komponen. Dalam blue-print disajikan pembagian tiap komponen ke
dalam item favorable dan unfavorable.
Item favorable adalah item yang isinya mendukung, memihak atau
menunjukkan ciri adanya atribut yang diukur. Item unfavorable adalah item
yang isinya tidak mendukung atau menggambarkan ciri atribut yang diukur.
Peneliti menggunakan komponen yang berupa elemen-elemen dasar
cinta dari Fromm yaitu perhatian dan tanggung jawab, penghargaan serta
pemahaman. Peneliti membagi tiap elemen menjadi 14 item dengan 7 item
favorable dan 7 item unfavorable. Susunan item dapat dilihat dalam tabel
blue-print berikut ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Tabel 1
Blue print sebelum uji coba penelitian.
ELEMEN ITEM JUMLAH
Favorable Unfavorable
1. Perhatian dan 3, 5, 10, 16, 18 9, 11, 14, 19, 30, 34, 14
dan tanggung jawab 29, 42. 39.
2. Penghargaan 1, 6, 7, 20, 23 4, 12, 17, 25, 28, 36, 14
26, 32. 38.
3. Pemahaman 8, 13, 21, 27, 33, 2, 15, 22, 24, 31, 35, 14
37, 41. 40.
Jumlah 21 21 42
2. Uji Coba Penelitian
Uji coba penelitian dilakukan untuk menguji item-item yang telah
disusun dalam suatu skala. Hasil dari uji coba ini diolah untuk menyeleksi
item-item yang memiliki daya diskriminasi item yang memuaskan. Uji coba
penelitian dilaksanakan pada tanggal 11 Agustus dan 13 Agustus 2009. Uji
coba penelitian dilaksanakan di Universitas Sanata Dharma dan peneliti
mengambil secara acak beberapa fakultas di Universitas Sanata Dharma.
Subyek dalam penelitian ini berjumlah 80 orang dengan pembagian 40
orang laki-laki dan 40 orang perempuan. Subyek penelitian berumur antara
20-25 tahun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Data dari uji coba penelitian diolah untuk mencari daya diskriminasi
item. Daya diskriminasi item atau disebut juga koefisien korelasi item total
adalah mengetahui item-item dalam skala mampu membedakan antara
individu atau kelompok individu yang memiliki atribut yang diukur (Azwar,
1999).
Item yang memiliki nilai rix > 0,30 berarti memiliki daya beda
memuaskan (Azwar,1999). Item yang memiliki nilai rix kurang dari 0,30
berarti memiliki daya beda yang tidak memuaskan. Item dalam skala
kematangan cinta ini yang memiliki nilai rix kurang dari 0,30 berjumlah 9
item. Item-item yang tidak lolos ini terdapat dalam elemen perhatian dan
tanggung jawab berjumlah 4 item, elemen penghargaan 4 item dan elemen
pemahaman 1 item.
Tabel 2
Item-item yang tidak lolos seleksi
Elemen Item Jumlah
Favorable Unfavorable
1. Perhatian dan 5 9, 11, 14 4
Tanggung jawab
2. Penghargaan 4, 12, 28, 38 4
3. Pemahaman 22 1
Jumlah 1 8 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Item yang memiliki nilai rix > 0,30 berjumlah 33 item dengan
penyebaran yang tidak merata pada tiap elemen. Peneliti membagi tiap
elemen memiliki item yang sama rata baik favorable maupun unfavorable.
Pembagian item-item dalam tiap elemen sebagai hasil dari koefisien korelasi
item total terdapat dalam blue print berikut ini :
Tabel 3.
Blue print hasil seleksi item
ELEMEN ITEM JUMLAH
Favorable Unfavorable
1. Perhatian dan 10, 29, 42 19, 30, 34 6
dan tanggung jawab
2. Penghargaan 7, 23, 32 17, 25, 36 6
3. Pemahaman 8, 33, 41 2, 24, 35 6
Jumlah 9 9 18
__________________________________________________________________
Tabel 4
Item-item tidak terpilih
ELEMEN ITEM JUMLAH
Favorable Unfavorable
1. Perhatian dan 3, 16, 18 39 4
Tanggung jawab
2. Penghargaan 1, 6, 20, 26 4
3. Pemahaman 13, 21, 27, 37 15, 31, 40 7
JUMLAH 11 4 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
B. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Fakultas Psikologi Universitas Sanata
Dharma. Subyek yang diteliti berjumlah 80 orang dengan pembagian 40 orang
laki-laki dan 40 orang perempuan. Subyek yang diteliti berusia antara 20-25
tahun. Penyebaran skala dilaksanakan pada tanggal 3 September 2009 dan 7
September 2009.
C. Hasil Penelitian
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
bantuan komputer program SPSS versi 13 yaitu dengan uji One-Sample
Kolmogrov Smirnov. Hasil normalitas dapat diketahui bahwa semua elemen
cinta dalam penelitian ini memiliki nilai probabilitas 6,610 dimana (p) >
0,05 maka dapat disimpulkan bahwa elemen kematangan cinta dalam
penelitian ini adalah normal.
Tabel 5
Uji Normalitas
Skor
Kolmogrov-Smirnov Z 6,610
2.Uji Homogenitas
Uji homogenitas dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan bantuan komputer SPSS versi 13 yaitu dengan
menggunakan uji Test of Homogenity. Hasil uji homogenitas dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
diketahui bahwa semua elemen kematangan cinta dalam penelitian ini
memiliki nilai probabilitas 0,00 dimana (p) < 0,05, maka dapat
disimpulkan bahwa data kematangan cinta dalam penelitian ini adalah
kurang homogen.
Tabel 6
Uji Homogenitas
Levene Statistik df1 df2 Sig.
22,417 1 4679 0,00
3. Uji Hipotesis
Hipotesis yang diajukan peneliti dalam penelitian ini adalah ada
perbedaan kematangan cinta antara pria dan wanita usia dewasa awal. Uji
statistik yang digunakan untuk membuktikan hipotesis tersebut adalah uji
Independent Sample T-test.
Dari hasil analisis data mengenai perbedaan kematangan cinta
antara pria dan wanita usia dewasa awal terlihat bahwa nilai t hitung sebesar
5,460 < nilai t tabel sebesar 1,684. Dan dengan nilai probabilitas (p) 0,000
< (p) 0,05 maka dapat disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan
kematangan cinta antara pria dan wanita. Dengan demikian maka hipotesis
awal yang diajukan peneliti yang menyatakan bahwa “ Ada Perbedaan
Kematangan Cinta antara Pria dan Wanita Usia Dewasa Awal” terbukti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Tabel 7
Ringkasan hasil Uji Independent Sample T-test
Kematangan
Cinta N Mean t t tabel p Keterangan
Pria 40 58,60 5,460 1,684 0,000 Signifikan
Wanita 40 59,53
D.Pembahasan
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa ada perbedaan kematangan
cinta antara pria dan wanita usia dewasa awal. Hal ini terlihat dari nilai t hitung
(5,460) > nilai t tabel (1, 684) dengan nilai probabilitas (p) 0,000 < (p) 0,05.
Dapat diketahui juga bahwa kematangan cinta wanita lebih tinggi
daripada kematangan cinta pria. Hal ini terlihat dari nilai mean wanita (59,53) >
nilai mean pria (58,60).
Pria menghargai hal-hal yang berhubungan dengan kekuasaan,
keterampilan, efisiensi dan prestasi. Pria senang melakukan berbagai hal untuk
membuktikan kemampuan serta keterampilannya. Bagi pria mencapai sasaran
dengan kemampuan sendiri sangatlah penting (Gray, 1992). Sejak kecil seorang
pria dididik untuk memenuhi harapan-harapan ayahnya. Untuk mendapatkan cinta
ayahnya anak laki-laki berusaha menyenangkan ayahnya dengan menuruti
harapan-harapannya (Fromm, 2002). Cinta ayah identik dengan cinta bersyarat
(Fromm, 2002).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Pria diajarkan untuk selalu menekankan pada aturan dan prinsip universal
tanpa mempedulikan situasi. Pria menggunakan sistem menang kalah dalam
mencapai sasaran dan tidak mempedulikan situasi di sekitarnya.Bagi pria
memenuhi kebutuhan pasangan berarti sudah memperhatikan dan bertanggung
jawab terhadap pasangannya. Pria lebih senang menunjukkan rasa cintanya
dengan hal-hal fisik.
Pria diajarkan untuk tidak memperlihatkan emosi dan selalu bersikap
tegar sehingga pria lebih senang menyendiri saat menyelesaikan masalahnya. Pria
merasa mengungkapkan emosi berarti menunjukkan kelemahannya. Pria kurang
memahami bahwa bagi wanita mengungkapkan perasaan dan saling berbagi
sangatlah penting.
Pria tidak mengerti bahwa wanita akan merasa dihargai saat pasangannya
bersedia mendengarkan ungkapan perasaan atau permasalahannya. Pria justru
merasa dirinya gagal memberikan perhatian saat pasangannya mengungkapkan
perasaannya (Gray, 1992). Pria memiliki tingkat kematangan cinta yang kurang
karena pria kurang dapat memberikan perhatian dan bertanggung jawab,
menghargai dan memahami pasangannya.
Menurut Goldberg (dalam Santrock, 2002) pria harus lebih membiasakan diri
dengan bagian dalam dirinya (innerselves)dan mengembangkan rasa emosional
yang jujur dan berusaha membangun hubungan dekat yang lebih positif. Pria
harus dibantu agar lebih tertarik untuk memiliki hubungan dekat yang positif dan
lebih peduli.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Wanita menghargai ungkapan perhatian, cinta, komunikasi dan hubungan.
Bagi wanita berbagi tentang perasaan atau permasalahan sangat penting. Wanita
diajarkan untuk memperhatikan hubungan dan toleran terhadap sesuatu hal.
Wanita diajarkan untuk selalu dapat mengungkapkan perasaannya. Wanita
lebih mudah mengekspresikan rasa sedih atau rasa takutnya. Wanita lebih suka
mendiskusikan emosinya dalam bentuk menjalin hubungan sosial dengan orang di
sekitarnya.
Wanita yang sering berinteraksi dengan orang lain memiliki kepekaan akan
perasaan orang lain. Wanita lebih senang saling memberikan perhatian, dukungan
dan pertolongan.
Wanita memiliki kematangan cinta yang lebih baik daripada laki-laki karena
wanita memiliki kepekaan akan perasaan orang di sekitarnya. Wanita lebih dapat
menjalin hubungan dekat karena bagi wanita saling berbagi dalam
mengungkapkan perasaan sangatlah penting.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Kesimpulan dari penelitian ini adalah
1. Terdapat perbedaan kematangan cinta antara pria dan wanita usia dewasa
awal. Hal ini terlihat dari nilai t hitung (5,460) > nilai t tabel (1,684)
dengan nilai probabilitas p = 0,000
2. Tingkat kematangan cinta wanita lebih besar daripada tingkat kematangan
cinta pria. Hal ini terlihat dari nilai mean wanita (59,53) > nilai mean pria
(58,60).
B. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kematangan
pria lebih rendah daripada wanita sehingga dianjurkan agar pria dapat belajar
mengungkapkan emosi atau perasaannya dan didorong untuk lebih terbuka
dan tertarik membangun hubungan dekat yang positif dan lebih peduli
terhadap pasangannya dengan memberikan perhatian dan bertanggung jawab,
menghargai dan memahami pasangannya.
Penelitian ini memiliki keterbatasan dalam menggeneralisasi karena
jumlah subjek yang minim. Minimnya jumlah subjek dikarenakan kondisi
peneliti yang tidak dapat menyebarkan skala lebih banyak. Keterbatasan juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
dikarenakan sedikitnya jumlah item yang lolos seleksi. Peneliti terlalu banyak
memangkas item yang lolos menjadi item yang tidak lolos.
Dianjurkan untuk peneliti selanjutnya dapat menyusun alat ukur yang
baik dengan menyusun jumlah item yang lebih banyak dan jumlah subjek
yang lebih banyak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
DAFTAR PUSTAKA
Achmanto. (2005). Mengerti Cinta dari Dasar hingga Relung-relung. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Azwar, S. (1999). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Azwar, S. (2001). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pe;ajar.
Baron, R. A., & Byrne, D. (2002). Social Psychology [Psikologi Sosial Jilid 2].
Jakarta: Erlangga.
Benarkah Komunikasi Lancar Hindari Perceraian. (2008). Forumkami.com.Diunduh tanggal 17 Oktober 2009 dari http://www.forumkami.com/forum/cafe-wanita.
Buku Krisdayanti My Life, My Secret. (2009). Oktavita.com. Diunduh tanggal 27 Oktober 2009 dari http://www.oktavita.com/buku-krisdayanti-my life-my secret.htm.
Fromm, Erich. (2002). The Art of Loving (terj.). Jakarta: Fresh Book.
Gonzaga, Keltner, Londahl and Smith. (2001). Love and Commitment Problem inRomantic Relation and Friendships. Journal of Personality and SocialPsychology, 81, 258-259.
Gray, John. (1992). Man are from Mars, Women are from Venus. Jakarta: Gramedia Pustaka.
Holmes, J.G., Murray, Sandra L., Griffin, D.W., & Rose, G.B.P., (2001). The Mismeasure of Love: How Self-Doubt Contaminates Relationship Beliefs. Personality and Social Psychology Bulletin, 27 (4), 423-435.
Hurlock, Elizabeth B. (1980).Development Psychology: A Life-Span Approach[Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan]. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Powell, J. (1992).Unconditional Love [Cinta Tak Bersyarat]. Yogyakarta:
Kanisius.
Powell, J. (1995). The Secret of Staying in Love [Rahasia Cinta Lestari]. Jakarta:
Yayasan Cipta Loka Caraka.
Perceraian di Indonesia Tiap Tahun 200.000 Pasangan. (2009). Lintasberita.com.Diunduh tanggal 17 Oktober 2009 dari http://www.lintasberita.com/Nasional/Berita-Lokal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Santoso, S. (2000). Buku Latihan SPSS Statistik Parametik. Jakarta: PT. Elex Media Education.
Santrock, J.W. (2002). Live-Span Development [Live Span Development: Perkembangan Masa Hidup Jilid 2]. Wm. C. Brown Communication.
Santrock, J.W. (2007). Child Development [Perkembangan Anak jilid 2]. Jakarta: Erlangga
Sears, D.O., Freedman, J.L., & Peplau, L.A. (1985). Social Psychology [ Psikologi Sosial Jilid 1]. Jakarta: Erlangga.
Sears, D.O.,Freedman, J.L., & Peplau, L.A. (1985).Social Psychology [Psikologi Sosial Jilid 2]. Jakarta: Erlangga.
Trihendadi, Cornelius. (2005). Step by Step SPSS 13 Analisis Data Statistik. Yogyakarta: Penerbit Andi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
LAMPIRAN
SKALA PENELITIAN SEBELUM UJI COBA
SKALA PENELITIAN SESUDAH UJI COBA
DATA PENELITIAN
INDEPENDENT SAMPLE T-TEST
RELIABILITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKALA PENELITIANFAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
Dengan hormat, Saya mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma memohon bantuan anda untuk mengisi skala ini. Skala ini meneliti tentang hubungan pria dan wanita usia dewasa awal. Dalam skala ini terdapat 42 pernyataan dan saya harap anda bersedia menjawab setiap pernyataan dengan memilih jawaban yang menurut anda sesuai dengan diri anda. Terdapat 4 (empat) pilihan jawaban yaitu :
SS : Sangat Sesuai, apabila pernyataan tersebut sangat sesuai dengan diri
anda.
S : Sesuai, apabila penyataan tersebut sesuai dengan diri anda.
TS : Tidak Sesuai, apabila pernyataan tersebut tidak sesuai dengan diri
anda.
STS : Sangat Tidak Sesuai, apabila pernyataan tersebut sangat tidak sesuai
dengan diri anda.
Saya harap anda bersedia menjawab setiap pernyataan dalam skala ini dengan cara memberikan tanda silang (X) pada jawaban yang menurut anda paling sesuai dengan diri anda karena tidak ada jawaban yang dianggap salah.Saya mengucapkan terima kasih atas bantuan anda karena telah bersedia mengisi skala ini. IDENTITAS DIRI
Usia :Jenis Kelamin :Lama pacaran :Berilah tanda silang (X) pada kolom jawaban yang menurut anda sesuai dengan diri anda.
No. Pernyataan SS S TS STS 1. Saya menerima kekurangan dan kelebihan pasangan
saya.2. Saya belum tahu hal-hal apa saja yang tidak disukai
pasangan saya.
3.Saya ingin membantu pasangan saya mencapai tujuan yang diinginkannya.
4. Saya berusaha merubah sikap dan perilaku pasangan saya agar sesuai keinginan saya.
5. Saya memberikan dukungan kepada pasangan untuk mengembangkan bakatnya.
6. Saya tidak masalah dengan cara berpenampilan pasangan saya.
7. Saya memperbolehkan pasangan saya menonton film atau mendengarkan musik kesukaannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No. Pernyataan SS S TS STS8. Saya tahu hal-hal apa saja yang tidak disukai
pasangan saya.9. Saya tidak ikut campur dalam permasalahan yang
dialami pasangan saya.
10. Saya suka memberikan perhatian-perhatian kecil kepada pasangan saya.
11. Saya merasa tidak mampu membantu pasangan saya dalam mencapai tujuan.
12. Setiap bepergian saya mengatur penampilan pasangan saya agar tidak membuat saya malu.
13. Saya tahu bagaimana perilaku pasangan saya ketika sedang marah.
14. Saya membiarkan pasangan berusaha sendiri untuk mengembangkan bakatnya.
15. Saya sulit membedakan bagaimana perilaku pasangan saya baik ketika marah atau sedih.
16. Saya bersedia membantu pasangan saya setiap kali menghadapi kesulitan.
17. Saya hanya memperbolehkan pasangan saya menonton film atau mendengarkan musik sesuai selera saya.
18. Saya akan selalu ada setiap kali pasangan membutuhkan saya.
19. Saya tidak terbiasa memberikan perhatian-perhatian kecil kepada pasangan.
20. Saya menghargai setiap pendapat yang disampaikan pasangan saya.
21. Saya tahu kecemasan yang dirasakan pasangan.22. Ketika pasangan membutuhkan saya, saya hanya bisa
sesekali berada bersamanya.23. Saya tidak tahu apa impian hidup pasangan saya.24. Saya dapat mengerti apa yang dirasakan setiap kali
pasangan saya menghadapi masalah.25. Saya bersedia mendengarkan setiap kali pasangan
menceritakan masalahnya.
26. Saya tidak merasakan kecemasan yang dialami pasangan.
27. Saya menghargai ketidaksetujuan pasangan saya terhadap keinginan saya.
28. Saya sulit mengerti bagaimana perasaan pasangan saya ketika menghadapi masalah.
29. Saya ingin pasangan saya selalu menuruti keinginan saya.
30. Saya memperbolehkan pasangan saya bertemu dan bepergian dengan teman-temannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No. Pernyataan SS S TS STS31. Saya tahu apa yang dipikirkan pasangan walaupun
pasangan tidak mengungkapkan.32. Saya hanya ingin pasangan saya selalu bersama
dengan saya setiap saat.33. Saya akan mengingatkan ketika pasangan saya
melakukan kesalahan.34. Saya malas mendengarkan curahan hati pasangan
saya.35. Saya tidak tahu apa yang dipikirkan pasangan.36. Ketika bersama saya, saya tidak keberatan pasangan
menerima telepon atau menjawab sms dari temannya. 37. Saya tahu setiap rencana pasangan untuk masa
depannya.38. Seandainya pasangan berbuat kekeliruan, saya tidak
akan menegurnya.39. Saya belum tahu apa rencana pasangan untuk masa
depannya.40. Setiap bersama saya, saya tidak ingin pasangan
diganggu oleh dering telepon atau sms dari temannya.41. Saya tahu impian-impian hidup yang ingin dicapai
pasangan.42. Saya selalu mengkritik segala hal yang dilakukan
maupun dikatakan pasangan saya
TERIMA KASIH
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKALA PENELITIANFAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
Dengan hormat, Saya mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma memohon bantuan anda untuk mengisi skala ini. Skala ini meneliti tentang hubungan pria dan wanita usia dewasa awal. Dalam skala ini terdapat 42 pernyataan dan saya harap anda bersedia menjawab setiap pernyataan dengan memilih jawaban yangmenurut anda sesuai dengan diri anda. Terdapat 4 (empat) pilihan jawaban yaitu :
SS : Sangat Sesuai, apabila pernyataan tersebut sangat sesuai dengan diri
anda.
S : Sesuai, apabila penyataan tersebut sesuai dengan diri anda.
TS : Tidak Sesuai, apabila pernyataan tersebut tidak sesuai dengan diri
anda.
STS : Sangat Tidak Sesuai, apabila pernyataan tersebut sangat tidak sesuai
dengan diri anda.
Saya harap anda bersedia menjawab setiap pernyataan dalam skala ini dengan cara memberikan tanda silang (X) pada jawaban yang menurut anda paling sesuai dengan diri anda karena tidak ada jawaban yang dianggap salah.Saya mengucapkan terima kasih atas bantuan anda karena telah bersedia mengisi skala ini. IDENTITAS DIRI
Usia :Jenis Kelamin :Lama pacaran :Berilah tanda silang (X) pada kolom jawaban yang menurut anda sesuai dengan diri anda.
No. Pernyataan SS S TS STS 1. Saya belum tahu hal-hal apa saja yang tidak disukai
pasangan saya.2. Saya memperbolehkan pasangan saya menonton film
atau mendengarkan musik kesukaannya.3. Saya tahu hal-hal apa saja yang tidak disukai
pasangan saya.4. Saya suka memberikan perhatian-perhatian kecil
kepada pasangan saya.5. Saya hanya memperbolehkan pasangan saya
menonton film atau mendengarkan musik sesuai selera saya.
6. Saya tidak terbiasa memberikan perhatian-perhatian kecil kepada pasangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No. Pernyataan SS S TS STS7. Saya tidak tahu apa impian hidup pasangan saya.8. Saya dapat mengerti apa yang dirasakan setiap kali
pasangan saya menghadapi masalah.9. Saya bersedia mendengarkan setiap kali pasangan
menceritakan masalahnya.10. Saya ingin pasangan saya selalu menuruti keinginan
saya.11. Saya memperbolehkan pasangan saya bertemu dan
bepergian dengan teman-temannya.12. Saya hanya ingin pasangan saya selalu bersama
dengan saya setiap saat.13. Saya akan mengingatkan ketika pasangan saya
melakukan kesalahan.14. Saya malas mendengarkan curahan hati pasangan
saya.15. Saya tidak tahu apa yang dipikirkan pasangan.16. Ketika bersama saya, saya tidak keberatan pasangan
menerima telepon atau menjawab sms dari temannya. 17. Saya tahu impian-impian hidup yang ingin dicapai
pasangan.18. Saya selalu mengkritik segala hal yang dilakukan
maupun dikatakan pasangan saya
TERIMA KASIH
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI