46
PROGRAM SUPERVISI AKADEMIK SMP NEGERI 1 GEMARANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 1 PROGRAM SUPERMIK SAGEM 2014-2015

Program Supervisi Sagem 2014-2015

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PROGRAM-PROGRAM SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH

Citation preview

PROGRAMSUPERVISI AKADEMIK

SMP NEGERI 1 GEMARANGTAHUN PELAJARAN 2014/2015

PEMERINTAH KABUPATEN MADIUNDINAS PENDIDIKANSMP NEGERI 1 GEMARANG2014

BAB IPENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG SUPERVISI AKADEMIK

Untuk mewujudkan pembangunan nasional di bidang pendidikan, diperlukan peningkatan dan penyempurnaan penyelenggaraan pendidikan sehingga tujuan pendidikan nasional dapat terwujud. Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal dalam menunjang tercapainya tujuan pendidikan harus dikelola secara profesional, efektif, dan efisien baik dalam perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian, dan evaluasi yang mengacu pada konsep pengelolaan pendidikan yang berbasis sekolah atau dikenal dengan Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS).Supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran (Daresh, 1989, Glickman, et al; 2007). Supervisi akademik tidak terlepas dari penilaian kinerja guru dalam mengelola pembelajaran. Sergiovanni (1987) menegaskan bahwa refleksi praktis penilaian kinerja guru dalam supervisi akademik adalah melihat kondisi nyata kinerja guru untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan, misalnya:Apa yang sebenarnya terjadi di dalam kelas? Apa yang sebenarnya dilakukan oleh guru dan peserta didik di dalam kelas? Aktivitas-aktivitas mana dari keseluruhan aktivitas di dalam kelas itu yang bermakna bagi guru dan peserta didik?Apa yang telah dilakukan oleh guru dalam mencapai tujuan akademik? Apa kelebihan dan kekurangan guru dan bagaimana cara mengembangkannya? Berdasarkan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan ini akan diperoleh informasi mengenai kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran. Namun satu hal yang perlu ditegaskan di sini, bahwa setelah melakukan penilaian kinerja bukan berarti selesailah pelaksanaan supervisi akademik, melainkan harus dilanjutkan dengan tindak lanjutnya berupa pembuatan program tindak lanjut.

2. TUJUAN SUPERVISI AKADEMIK Supervisi akademik memiliki beberapa tujuan. Salah satu tujuannya adalah membantu guru mengembangkan kompetensinya, mengembangkan kurikulum, mengembangkan kelompok kerja guru, dan membimbing penelitian tindakan kelas (PTK) (Glickman, et al; 2007, Sergiovanni, 1987). Supervisi Akademik juga bertujuan untuk meningkatkan kompetensi profesionalisme pendidik, dalam membuat perencanaan pembelajaran , mengelola pembelajaran, menilai dan menindaklanjuti hasil penilaian, sehingga hasil supervisi akademik dapat berfungsi sebagai sumber informasi bagi pengembangan profesionalisme guru.

3. SASARANa. Guru kelas 7 semua mapelb. Guru kelas 8 semua mapelc. Guru kelas 9 semua mapel

4. MANFAAT a. Peserta didikSiswa akan mendapatkan pelayanan yang maksimal berupa proses pembelajaran yang berkualitas sehingga prestasi siswa dapat meningkat

b. SekolahMutu proses pembelajaran di sekolah meningkat sehingga prestasi siswa juga naik. c. Orang tuaOrang tua merasa puas karena anak-anak mereka mendapatkan pelayanan pendidikan yang baik sehingga mereka yakin bahwa mereka tidak salah menitipkan anak-anak mereka di sekolah inid. PemerintahPeningkatan mutu pendidikan terwujud sehingga tujuan pendidikan nasional akan tercapai.

BAB IIPELAKSANAAN SUPERVISI 1. PENDEKATAN/MODEL/TEKNIK/ PRINSIP SUPERVISI AKADEMIK1.1. Pendekatan Supervisi Akademika. Pendekatan langsung (direktif)Pendekatan direktif adalah cara pendekatan terhadap masalah yang bersifat langsung. Supervisor memberikan arahan langsung, sudah tentu pengaruh perilaku supervisor lebih dominan. Pendekatan direktif ini berdasarkan pada pemahaman terhadap psikologis behauioristis. Prinsip behaviorisme ialah bahwa segala perbuatan berasal dari refleks, yaitu respons terhadap rangsangan/ stimulus. Oleh karena guru memiliki kekurangan, maka perlu diberikan rangsangan agar ia bisa bereaksi lebih baik. Supervisor dapat menggunakan penguatan (reinforcement) atau hukuman (punishment). Pendekatan seperti ini dapat dilakukandengan perilaku supervisor seperti berikut ini.1) Menjelaskan,2) Menyajikan,3) Mengarahkan,4) Memberi contoh,5) Menerapkan tolok ukur, dan6) Menguatkan.

b. Pendekatan tidak langsung (Non-Direktif)Yang dimaksud dengan pendekatan tidak langsung (non-direktif) adalah cara pendekatan terhadap permasalahan yang sifatnya tidak langsung. Perilaku supervisor tidak secara langsung menunjukkan permasalahan, tapi ia terlebih dulu mendengarkan secara aktif apa yang dikemukakan oleh guru. Ia memberi kesempatan sebanyak mungkin kepada guru

c. Pendekatan kolaboratif Pendekatan kolaboratif adalah cara pendekatan yang memadukan cara pendekatan direktif dan non-direktif menjadi suatu cara pendekatan baru. Pada pendekatan ini, baik supervisor maupun guru bersama-sama bersepakat untuk menetapkan struktur proses dan kriteria dalam melaksanakan proses percakapan terhadap masalah yang dihadapi guru. Pendekatan ini didasarkan pada psikologi kognitif. Psikologi kognitif beranggapan bahwa belajar adalah perpaduan antara kegiatan individu dengan lingkungan yang pada gilirannya akan berpengaruh dalam pembentukan aktivitas individu. Dengan demikian, pendekatan dalam supervisi berhubungan pada dua arah; dari atas ke bawah dan dari bawah ke atas. Perilaku supervisor dalam pendekatan ini adalah sebagai berikut.

1.2. Model Supervisi AkademikMenurut Sahertian (2008), model supervisi dibagi sebagai berikut: 1. Model Supervisi Konvensional Model supervisi konvensional adalah model supervisi yang menganut paham bahwa supervisor sebagai seseorang yang memiliki power untuk menentukan nasib guru. Biasanya supervisor dengan gaya konvensional akan mencari-cari kesalahan guru bahkan sering kali memata-matai guru. Perilaku memata-matai ini disebut dengan istilah snoopervision atau juga sering disebut supervisi korektif.

2. Model Supervisi Artistik Model supervisi artistik menuntut seorang supervisor dalam melaksanakan tugasnya harus berpengetahuan, berketerampilan, dan tidak kaku karena dalam kegiatan supervisi juga mengandung nilai seni (art)

3. Model Supervisi Ilmiah Model supervisi ilmiah adalah sebuah model supervisi yang digunakan oleh supervisor untuk menjaring data atau informasi dan menilai kinerja kepala sekolah dan guru dengan cara menggunakan lembar observasi. Supervisi yang bersifat ilmiah memiliki ciri-ciri sebagai berikut: Dilaksanakan secara berencana dan kontinu. Sistematis dan menggunakan prosedur serta teknik tertentu. Menggunakan instrument pengumpulan data. Ada data yang obyektif yang diperoleh dari kesalahan yang riil.

4. Model Supervisi Klinis Supervisi klinis adalah supervisi yang dilakukan berdasarkan adanya keluhan atau masalah dari guru yang disampaikan kepada supervisor. Supervisi klinis adalah bentuk supervisi yang difokuskan pada peningkatan mengajar dengan melalui siklus yang sistematik, dalam perencanaan, pengamatan serta analisis yang intensif dan cermat tentang penampilan mengajar yang nyata, serta bertujuan mengadakan perubahan dengan cara yang rasional.

1.3. Teknik Supervisi Akademik1. Teknik Supervisi IndividualTeknik supervisi individual di sini adalah pelaksanaan supervisi yang diberikan kepada guru tertentu yang mempunyai masalah khusus dan bersifat perorangan. Supervisor di sini hanya berhadapan dengan seorang guru yang dipandang memiliki persoalan tertentu. Teknik-teknik supervisi yang dikelompokkan sebagai teknik individual meliputi: kunjungan kelas, observasi kelas, pertemuan individual, kunjungan antarkelas, dan menilai diri sendiri. Berikut ini dijelaskan pengertian-pengertian dasarnya secara singkat satu persatu.

a. Kunjungan KelasKunjungan kelas adalah teknik pembinaan guru oleh kepala sekolah, pengawas, dan pembina lainnya dalam rangka mengamati pelaksanaan proses belajar mengajar sehingga memperoleh data yang diperlukan dalam rangka pembinaan guru. Tujuan kunjungan ini adalah semata-mata untuk menolong guru dalam mengatasi kesulitan atau masalah mereka di dalam kelas. Melalui kunjungan kelas, guru-guru dibantu melihat dengan jelas masalah-masalah yang mereka alami. Menganalisisnya secara kritis dan mendorong mereka untuk menemukan alternatif pemecahannya. Kunjungan kelas ini bisa dilaksanakan dengan pemberitahuan atau tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, dan bisa juga atas dasar undangan dari guru itu sendiri.Ada empat tahap kunjungan kelas. Pertama, tahap persiapan. Pada tahap ini, supervisor merencanakan waktu, sasaran, dan cara mengobservasi selama kunjungan kelas. Kedua, tahap pengamatan selama kunjungan. Pada tahap ini, supervisor mengamati jalannya proses pembelajaran berlangsung. Ketiga, tahap akhir kunjungan. Pada tahap ini, supervisor bersama guru mengadakan perjanjian untuk membicarakan hasil-hasil observasi, sedangkan tahap terakhir adalah tahap tindak lanjut. Ada beberapa kriteria kunjungan kelas yang baik, yaitu: (1) memiliki tujuan-tujuan tertentu; (2) mengungkapkan aspek-aspek yang dapat memperbaiki kemampuan guru; (3) menggunakan instrumen observasi tertentu untuk mendapatkan daya yang obyektif; (4) terjadi interaksi antara pembina dan yang dibina sehingga menimbulkan sikap saling pengertian; (5) pelaksanaan kunjungan kelas tidak menganggu proses belajar mengajar; (6) pelaksanaannya diikuti dengan program tindak lanjut

b. Observasi KelasObservasi kelas secara sederhana bisa diartikan melihat dan memperhatikan secara teliti terhadap gejala yang nampak. Observasi kelas adalah teknik observasi yang dilakukan oleh supervisor terhadap proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Tujuannya adalah untuk memperoleh data seobyektif mungkin mengenai aspek-aspek dalam situasi belajar mengajar, kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh guru dalam usaha memperbaiki proses belajar mengajar. Secara umum, aspek-aspek yang diamati selama proses pembelajaran yang sedang berlangsung adalah:1) usaha-usaha dan aktivitas guru-siswa dalam proses pembelajaran2) cara penggunaan media pengajaran3) reaksi mental para siswa dalam proses belajar mengajar4) keadaan media pengajaran yang dipakai dari segi materialnya.Pelaksanaan observasi kelas ini melalui beberapa tahap, yaitu: (1) persiapan observasi kelas; (2) pelaksanaan observasi kelas; (3) penutupan pelaksanaan observasi kelas; (4) penilaian hasil observasi; dan (5) tindak lanjut. Dalam melaksanakan observasi kelas ini, sebaiknya supervisor menggunakan instrumen observasi tertentu, antara lain berupa evaluative check-list, activity check-list.

c. Pertemuan IndividualPertemuan individual adalah satu pertemuan, percakapan, dialog, dan tukar pikiran antara pembina atau supervisor guru, guru dengan guru, mengenai usaha meningkatkan kemampuan profesional guru. Tujuannya adalah: (1) memberikan kemungkinan pertumbuhan jabatan guru melalui pemecahan kesulitan yang dihadapi; (2) mengembangkan hal mengajar yang lebih baik; (3) memperbaiki segala kelemahan dan kekurangan pada diri guru; dan (4) menghilangkan atau menghindari segala prasangka yang bukan-bukan.Swearingen (1961) mengklasifikasi jenis percakapan individual ini menjadi empat macam sebagai berikuta. classroom-conference, yaitu percakapan individual yang dilaksanakan di dalam kelas ketika murid-murid sedang meninggalkan kelas (istirahat).b. office-conference. Yaitu percakapan individual yang dilaksanakan di ruang kepala sekolah atau ruang guru, di mana sudah dilengkapi dengan alat-alat bantu yang dapat digunakan untuk memberikan penjelasan pada guru.c. causal-conference. Yaitu percakapan individual yang bersifat informal, yang dilaksanakan secara kebetulan bertemu dengan gurud. observational visitation. Yaitu percakapan individual yang dilak- sanakan setelah supervisor melakukan kunjungan kelas atau observasi kelasDalam percakapan individual ini supervisor harus berusaha mengem- bangkan segi-segi positif guru, mendorong guru mengatasi kesulitan-kesulitannya, dan memberikan pengarahan, hal-hal yang masih meragukan sehingga terjadi kesepakatan konsep tentang situasi pembelajaran yang sedang dihadapi.

d. Kunjungan Antar KelasKunjungan antarkelas dapat juga digolongkan sebagai teknik supervisi secara perorangan. Guru dari yang satu berkunjung ke kelas yang lain dalam lingkungan sekolah itu sendiri. Dengan adanya kunjungan antarkelas ini, guru akan memperoleh pengalaman baru dari teman sejawatnya mengenai pelaksanaan proses pembelajaran pengelolaan kelas, dan sebagainya.Agar kunjungan antarkelas ini betul-betul bermanfaat bagi pengem- bangan kemampuan guru, maka sebelumnya harus direncanakan dengan sebaik-baiknya. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh supervisor apabila menggunakan teknik ini dalam melaksanakan supervisi bagi guru-guru.a. Guru-guru yang akan dikunjungi harus diseleksi dengan sebaik-baiknya. Upayakan mencari guru yang memang mampu memberikan pengalaman baru bagi guru-guru yang akan mengunjungi.b. Tentukan guru-guru yang akan mengunjungi.c. Sediakan segala fasilitas yang diperlukan dalam kunjungan kelas.d. Supervisor hendaknya mengikuti acara ini dengan cermat. Amatilah apa-apa yang ditampilkan secara cermat, dan mencatatnya pada format-format tertentu.e. Adakah tindak lanjut setelah kunjungan antarkelas selesai. Misalnya dalam bentuk percakapan pribadi, penegasan, dan pemberian tugas-tugas tertentu.f. Segera aplikasikan ke sekolah atau ke kelas guru bersangkutan, dengan menyesuaikan pada situasi dan kondisi yang dihadapi.g. Adakan perjanjian-perjanjian untuk mengadakan kunjungan antar kelas berikutnya.

e. Menilai Diri SendiriMenilai diri sendiri merupakan satu teknik individual dalam supervisi pendidikan. Penilaian diri sendiri merupakan satu teknik pengembangan profesional guru (Sutton, 1989). Penilaian diri sendiri memberikan informasi secara obyektif kepada guru tentang peranannya di kelas dan memberikan kesempatan kepada guru mempelajari metoda pengajarannya dalam mempengaruhi murid (House, 1973). Semua ini akan mendorong guru untuk mengembangkan kemampuan profesionalnya (DeRoche, 1985; Daresh, 1989; Synder & Anderson, 1986).Nilai diri sendiri merupakan tugas yang tidak mudah bagi guru. Untuk mengukur kemampuan mengajarnya, di samping menilai murid-muridnya, juga menilai dirinya sendiri. Ada beberapa cara atau alat yang dapat digunakan untuk menilai diri sendiri, antara lain sebagai berikut.Suatu daftar pandangan atau pendapat yang disampaikan kepada murid-murid untuk menilai pekerjaan atau suatu aktivitas. Biasanya disusun dalam bentuk pertanyaan baik secara tertutup maupun terbuka, dengan tidak perlu menyebut nama.Menganalisa tes-tes terhadap unit kerja.Mencatat aktivitas murid-murid dalam suatu catatan, baik mereka bekerja secara perorangan maupun secara kelompok.

2. Teknik Supervisi KelompokTeknik supervisi kelompok adalah satu cara melaksanakan program supervisi yang ditujukan pada dua orang atau lebih. Guru-guru yang diduga, sesuai dengan analisis kebutuhan, memiliki masalah atau kebutuhan atau kelemahan-kelemahan yang sama dikelompokkan atau dikumpulkan menjadi satu/bersama-sama. Kemudian kepada mereka diberikan layanan supervisi sesuai dengan permasalahan atau kebutuhan yang mereka hadapi. Menurut Gwynn, ada tiga belas teknik supervisi kelompok, sebagai berikut.a) Kepanitiaan-kepanitiaanb) Kerja kelompokc) Laboratorium kurikulumd) Baca terpimpine) Demonstrasi pembelajaranf) Darmawisatag) Kuliah/studih) Diskusi paneli) Perpustakaan jabatanj) Organisasi profesionalk) Buletin supervisil) Pertemuan gurum) Lokakarya atau konferensi kelompok

Teknik supervisi kelompok ini tidak akan dibahas satu persatu, karena sudah banyak buku yang secara khusus membahasnya. Satu hal yang perlu ditekankan di sini bahwa tidak ada satupun di antara teknik-teknik supervisi kelompok di atas yang cocok atau bisa diterapkan untuk semua pembinaan dan guru di sekolah. Artinya, akan ditemui oleh kepala sekolah adanya satu teknik tertentu yang cocok diterapkan untuk membina seorang guru tetapi tidak cocok diterapkan pada guru lain. Oleh sebab itu, seorang kepala sekolah harus mampu menetapkan teknik-teknik mana yang sekiranya mampu membina keterampilan pembelajaran seorang guru.Menetapkan teknik-teknik supervisi akademik yang tepat tidaklah mudah. Seorang pengawas , selain harus mengetahui aspek atau bidang keterampilan yang akan dibina, juga harus mengetahui karakteristik setiap teknik di atas dan sifat atau kepribadian guru, sehingga teknik yang digunakan betul-betul sesuai dengan guru yang sedang dibina melalui supervisi akademik. Sehubungan dengan kepribadian guru, Lucio dan McNeil (1979) menyarankan agar kepala sekolah mempertimbangkan enam faktor kepribadian guru, yaitu kebutuhan guru, minat guru, bakat guru, temperamen guru, sikap guru, dan sifat-sifat somatic guru.

1.4. Prinsip-prinsip Supervisia. Praktis, artinya mudah dikerjakan sesuai kondisi sekolah.b. Sistematis, artinya dikembangan sesuai perencanaan program supervisi yang matang dan tujuan pembelajaran.c. Objektif, artinya masukan sesuai aspek-aspek instrumen.d. Realistis, artinya berdasarkan kenyataan sebenarnya. e. Antisipatif, artinya mampu menghadapi masalah-masalah yang mungkin akan terjadi.f. Konstruktif, artinya mengembangkan kreativitas dan inovasi guru dalam mengembangkan proses pembelajaran.g. Kooperatif, artinya ada kerja sama yang baik antara supervisor dan guru dalam mengembangkan pembelajaran.h. Kekeluargaan, artinya mempertimbangkan saling asah, asih, dan asuh dalam mengembangkan pembelajaran.i. Demokratis, artinya supervisor tidak boleh mendominasi pelaksanaan supervisi akademik.j. Aktif, artinya guru dan supervisor harus aktif berpartisipasi.k. Humanis, artinya mampu menciptakan hubungan kemanusiaan yang harmonis, terbuka, jujur, ajeg, sabar, antusias, dan penuh humor l. Berkesinambungan (supervisi akademik dilakukan secara teratur dan berkelanjutan oleh Kepala sekolah).m. Terpadu, artinya menyatu dengan dengan program pendidikan. n. Komprehensif, artinya memenuhi ketiga tujuan supervisi akademik di atas (Dodd, 1972).

1.5. Langkah-langkah supervisi: 1.5.1. Pra-observasi, Sebelum observasi kelas, supervisor seharusnya melakukan wawancara serta diskusi dengan guru yang akan diamati. Isi diskusi dan wawancara tersebut mencakup kurikulum, pendekatan, metode dan strategi, media pengajaran, evaluasi dan analisis

1.5.2. Observasi Setelah wawancara dan diskusi mengenai apa yang akan dilaksanakan guru dalam kegiatan belajar mengajar, kemudian supervisor mengadakan observasi kelas. Observasi kelas meliputi pendahuluan (apersepsi), pengembangan, penerapan dan penutup

1.5.3. Post Observasi (umpan balik/pembinaan dan tindaklanjut hasil supervisi)Setelah observasi kelas selesai, sebaiknya supervisor mengadakan wawancara dan diskusi tentang: kesan guru terhadap penampilannya, identifikasi keberhasilan dan kelemahan guru, identifikasi ketrampilan-ketrampilan mengajar yang perlu ditingkatkan, gagasan-gagasan baru yang akan dilakukan.

1.6. Jadwal supervisiA. JADWAL SUPERVISI SEMESTER GANJIL TH. PELAJARAN 2014/2015NONAMAMATA PELAJARANKELASTANGGALSUPERVISOR

1ISMIATUN, S.Pd.IPS Ekonomi

2TARYONOPLH

3SUPRAPTO,S.Pd.Matematika

4SULIS WAHYU N,BA.B. Indonesia

5JUSUP WIBISONO, S.PdIPS Sejarah

6ARIS SUTEDJO, S.PdPKn

7DWI BAMBANG WIPS Geografi

8SUKOTJO, S.Pd.B. Indonesia

9NURHARIYATI, S.Pd.B. Indonesia

10BUDI SANTOSO, S.Pd.B. Inggris

11Dra. RETNO MUNINGGARBK

12Drs. DJASMANTOMatematika

13SUMARNOIPA Fisika

14TRILIS QOMARIYATI, S.PdSeni Budaya

15SUKEMI, S.Pd.B. Indonesia

16SUPARMAN, S.Pd.IPS Geografi

17MURYADI, S.Pd.Matematika

18DWI SUBEKTI, S.Pd.Bhs. Jawa

19Drs.EDY WINARNOIPA Biologi

20M.IBNU SHOBRI, S.AgP A I

21YATINI,S.PdIPS Ekonomi

22BAMBANG SUTIKNO,S.PdMatematika

23SANTOSO,S.PdPenjaskes

24NENNY MIDI ASTUTI,S.Pd.Bhs. Inggris

25RIA HARTATIK,S.PdIPA Biologi

26ISTIQOMAH, S.PdBhs. Inggris

27SUTRISNO,S.AgP A I

28HUSNUL MUSTOFA,S.PdPenjaskes

29SETYO PARYONO, S.PdTIK

30Muh. Bakri, S.PdPkn

31Dea Marela, S.PdBhs. Inggris

Gemarang, Juli 2014Kepala Sekolah,

ZAINAL ARIFIN, S.Pd, M.PdNIP. 19680515 198901 1 003A. JADWAL SUPERVISI SEMESTER GENAP TH. PELAJARAN 2014/2015

NONAMAMATA PELAJARANKELASTANGGALSUPERVISOR

1ISMIATUN, S.Pd.IPS Ekonomi

2TARYONOPLH

3SUPRAPTO,S.Pd.Matematika

4SULIS WAHYU N,BA.B. Indonesia

5JUSUP WIBISONO, S.PdIPS Sejarah

6ARIS SUTEDJO, S.PdPKn

7DWI BAMBANG WIPS Geografi

8SUKOTJO, S.Pd.B. Indonesia

9NURHARIYATI, S.Pd.B. Indonesia

10BUDI SANTOSO, S.Pd.B. Inggris

11Dra. RETNO MUNINGGARBK

12Drs. DJASMANTOMatematika

13SUMARNOIPA Fisika

14TRILIS QOMARIYATI, S.PdSeni Budaya

15SUKEMI, S.Pd.B. Indonesia

16SUPARMAN, S.Pd.IPS Geografi

17MURYADI, S.Pd.Matematika

18DWI SUBEKTI, S.Pd.Bhs. Jawa

19Drs.EDY WINARNOIPA Biologi

20M.IBNU SHOBRI, S.AgP A I

21YATINI,S.PdIPS Ekonomi

22BAMBANG SUTIKNO,S.PdMatematika

23SANTOSO,S.PdPenjaskes

24NENNY MIDI ASTUTI,S.Pd.Bhs. Inggris

25RIA HARTATIK,S.PdIPA Biologi

26ISTIQOMAH, S.PdBhs. Inggris

27SUTRISNO,S.AgP A I

28HUSNUL MUSTOFA,S.PdPenjaskes

29SETYO PARYONO, S.PdTIK

30Muh. Bakri, S.PdPkn

31Dea Marela, S.PdBhs. Inggris

Gemarang, Juli 2014Kepala Sekolah,

ZAINAL ARIFIN, S.Pd, M.PdNIP. 19680515 198901 1 003

2. RUANG LINGKUP SUPERVISI1Menyusun Program :

1.1 Penetapan KKM

1.2 Pemetaan SK/KD

1.3 RPE

1.4 Prota

1.5 Promes

1.6 Silabus

1.7 RPP

2Melaksanakan Program :

2.1 Jurnal Pembelajaran

2.2 Daftar Hadir Siswa

2.3 Catatan Tugas Siswa

2.4 Buku Bimbingan

3Melaksanakan Evaluasi :

3.1 Kisi-kisi

3.2 Kartu Soal/Soal

3.3 Kunci Jawaban

3.4 Pedoman Penilaian

3.5 Daftar Nilai

4Melaksanakan Analisis :

4.1 Analisis Butir Soal

4.2 Analisis Hasil Ulangan

5Perbaikan dan Pengayaan :

5.1 Program

5.2 Pelaksanaan

5.3 Hasil

INSTRUMEN-INSTRUMENFormat 1:Aspek yang diamatiPetunjuk UmumBerilah tanda (V) atau nilai pada kolom yang sesuai dengan penilaian anda dan catatlah hal-hal yang penting yang berhubungan dengan aspek yang diamati pada kolom keterangan.1. Tidak ada (0-25)2. Kurang baik (26-50)3. Cukup (51-75)4. Baik (76-100)5. Sangat baik (101-125)Lembar ObservasiNoAspek yang diamati12345Keterangan

A. Perencanaan Proses pembelajaran.Apakah guru: Menyusun Silabus?

1.Identitas mata pelajaran atau tema pelajaran

2.Standar kompetensi

3. Kompetensi dasar

4.Materi pembelajaran

5.Kegiatan pembelajaran

6.Indikator pencapaian kompetensi

7.Penilaian

8.Alokasi waktu

9.Sumber belajar

B. Menyusun RPP?

10.Identitas mata pelajaran

11.Standar kompetensi

12.Kompetensi Dasar

13.Indikator pencapaian kompetensi

14.Tujuan Pembelajaran

15.Materi Ajar

16.Alokasi Waktu

17.Metode Pembelajaran

18.Kegiatan Pembelajarana) Pendahuluanb) Intic) Penutup

19.Penilaian Hasil Belajar

20.Sumber Belajar

C. Pelaksanaan Proses Pembelajaran

21.Persyaratan pelaksanaan proses pembelajaran

22.Pelaksanaan Pembelajaran

23.D. Penilaian Hasil Belajar

24.E. Pengawasan Proses Pembelajaran

Gemarang, Juli 2014Kepala Sekolah,

ZAINAL ARIFIN, S.Pd, M.PdNIP. 19680515 198901 1 003

Format 2Daftar Pertanyaan Setelah ObservasiNoPertanyaanJawaban

1.Bagaimana pendapat saudara setelah menyajikan pelajaran ini?

2.Apakah proses pembelajaran sudah sesuai dengan yang direncanakan?

3.Dapatkah saudara menceritakan hal-hal yang dirasakan memuaskan dalam proses pembelajaran tadi?

4.Bagaimana perkiraan saudara mengenai ketercapaian tujuan pembelajaran?

5.Apa yang menjadi kesulitan siswa?

6.Apa yang menjadi kesulitasn saudara?

7.Adakah alternatif lain untuk mengatasi kesulitan saudara?

8.Marilah bersama-sama kita identifikasi hal-hal yang telah mantap dan hal-hal yang peerlu peningkatan, berdasarkan kegiatan yang baru saja saudara lakukan dan pengamatan saya.

9.Dengan demikian, apa yang akan saudara lakukan untuk pertemuan berikutnya?

Kesan umum:

Saran:

Gemarang, 2014Kepala Sekolah,

ZAINAL ARIFIN, S.Pd, M.PdNIP. 19680515 198901 1 003

Format 3.Hasil ObservasiNoKomponen yang dianalisisAspek yang disupervisiHasil penilaian dengan instrumen yang dikembangkan

12345

1.Tahap sebelum observasiContoh: Persiapan mengajar yang disiapkan Konsep yang akan dibahas Tujuan yang akan dicapai Langkah-langkah penyajian Pemanfaatan media Proses interaksi

2.Tahap pelaksanaan observasi Kejelasan konsep Tingkat keberhasilan Penggunaan media Efektivitas interaksi

3.Tahap sesudah observasi Kesan-kesan penampilan Kemampuan mengidentifikasi ketrampilan yang sudah baik Kemampuan mengidentifikasi ketrampilan yang belum berhasil Diskusi tentang gagasan-gagasan alternatif

Jumlah

Rata-rata

Gemarang, 2014Kepala Sekolah,

ZAINAL ARIFIN, S.Pd, M.PdNIP. 19680515 198901 1 003Rentang penilaian:1. Tidak ada (0-40)2. Kurang baik (41-54)3. Cukup (55-74)4. Baik (75-90)5. Sangat baik (91-100)

Format 4.Isikan jadwal supervisi kunjungan kelas sesuai dengan kolom yang tersediaJadwal Supervisi Kunjungan KelasNo.Hari/TglNama GuruMata PelajaranKelasJam kePelaksanaan SupervisiKeterangan

Gemarang, 2014Kepala Sekolah,

ZAINAL ARIFIN, S.Pd, M.PdNIP. 19680515 198901 1 003

Format 5.Rekapitulasi hasil supervisiNoNamaNilaiKeterangan

AdministrasiPenampilanTestRata-rata

Gemarang, Juli 2014Kepala Sekolah,

ZAINAL ARIFIN, S.Pd, M.PdNIP. 19680515 198901 1 003Rentang penilaian:

91-100 = A75-90 = B55-74 = C