10
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSOALISASI SESI 1 DI RUANG PURI ANGGREK RSJ MENUR SURABAYA Disusun oleh: 1. Fitri Wahyuni (P27820112065 ) 2. Putri Erlita Sari ( P27820112063 ) 3. Riska Triana Must!a ( P278201120"0 ) ". Sinta #$lyana %. & ( P27820112052 ) 5. Sinta Tri 'artika S ( P27820112025 ) 6. Syahrul %k ar % ( P27820112021 ) KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SURABAYA PRODI DIII KEPERAATAN KAMPUS SOETOMO SURABAYA !"1# PROGRAM TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI SESI 1

Program Terapi Aktivitas Kelompok Anggrek

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Program Terapi yang dilakukan secara berkelompok pada penderita gangguan jiwa.

Citation preview

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOKSOSOALISASI SESI 1DI RUANG PURI ANGGREK RSJ MENUR SURABAYA

Disusun oleh:

1. Fitri Wahyuni

( P27820112065 )2. Putri Erlita Sari

( P27820112063 )3. Riska Triana Mustofa

( P27820112040 )4. Sinta Lelyana A. J

( P27820112052 )5. Sinta Tri Kartika S

( P27820112025 )6. Syahrul Akbar A

( P27820112021 )KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SURABAYAPRODI DIII KEPERAWATAN KAMPUS SOETOMO SURABAYA2015PROGRAM TERAPI AKTIVITAS KELOMPOKSOSIALISASI SESI 1I. Deskripsi

Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi (TAKS) adalah upaya memfasilitasi kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan sosial, yang bertujuan untuk meningkatkan hubungan sosial dalam kelompok secara bertahan (Keliat & Akemat, 2005). Hasil diskusi kelompok dapat berupa kesepakatan bersosialisasi dengan kelompok untuk meningkatkan hubungan sosial antar klien. Dalam terapi aktivitas kelompok sosialisasi terdapat 7 sesi.II. Latar BelakangKesehatan jiwa merupakan suatu kondisi sehat emosional, psikologi dan sosial yang terlihat dari hubungan interpersonal yang memuaskan, perilaku dan koping yang efektif, konsep diri yang positif, dan kestabilan emosi. Upaya kesehatan jiwa dapat dilakukan oleh perorangan, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan pekerjaan, lingkungan masyarakat yang didukung sarana pelayanan kesehatan jiwa dan sarana lain seperti keluarga dan lingkungan sosial. Lingkungan tersebut selain menunjang upaya kesehatan jiwa juga merupakan stressor yang dapat mempengaruhi kondisi jiwa seseorang, pada tingkat tertentu dapat menyebabkan seseorang jatuh dalam kondisi gangguan jiwa (Videbeck, 2008).Menurut Riskesdas tahun 2007 sekitar 1.093.150 penduduk Indonesia atau 0,46% dari total populasi Indonesia beresiko mengalami gangguan jiwa berat. Dikatakan oleh dr. Eka Viora, SpKJ bahwa menurut Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) tahun 2007, didapatkan data nasional tentang angka kejadian gangguan jiwa berat (skizofrenia) di Jawa Timur sebesar 1,4% dan Surabaya tercatat sebanyak 0,2%. Sedangkan gangguan mental emosional (seperti kecemasan, depresi, dll) sebesar 35% dan di Surabaya tercatat 18,8%.

Gangguan jiwa menyebabkan penderitanya tidak sanggup menilai dengan baik kenyataan, tidak dapat lagi menguasai dirinya untuk mencegah mengganggu orang lain atau merusak/menyakiti dirinya sendiri (Baihaqi, dkk. 2005). Gangguan jiwa sesungguhnya sama dengan gangguan jasmaniah lainnya. Hanya saja gangguan jiwa bersifat lebih kompleks, mulai dari yang ringan seperti rasa cemas, takut hingga yang tingkat berat berupa sakit jiwa atau kita kenal sebagai gila. Gangguan jiwa memiliki berbagai hambatan salah satunya yaitu hambatan dalam bersosialisasi dengan orang lain. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan sosialisasi yaitu dengan terapi aktivitas kelompok. Terapi aktifitas kelompok sering digunakan dalam praktek kesehatan jiwa, bahkan dewasa ini terapi aktifitas kelompok merupakan hal yang penting dari keterampilan terapeutik dalam keperawatan. Terapi kelompok telah diterima profesi kesehatan. Pimpinan kelompok dapat menggunakan keunikan individu untuk mendorong anggota kelompok untuk mengungkapkan masalah dan mendapatkan bantuan penyelesaian masalahnya dari kelompok, perawat juga adaptif menilai respon klien selama berada dalam kelompok. Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh individu atau klien melalui terapi aktifitas kelompok meliputi dukungan (support), pendidikan meningkatkan pemecahan masalah, meningkatkan hubungan interpersonal dan juga meningkatkan uji realitas (reality testing) pada klien dengan gangguan orientasi realitas (Birckhead, 1989).

Atas dasar tersebut, maka kami mengganggap dengan Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) klien dengan gangguan sosialisasi dengan lingkungan sekitarnya, tentu saja klien yang mengikuti terapi ini adalah klien yang sudah mampu membuka diri pada realitas sehingga saat TAK klien dapat bekerjasama dan tidak mengganggu anggota kelompok lain.Di Ruang Puri Anggrek RSJ Menur terdapat pasien dengan gangguan sosialisasi sehingga kelompok ingin melakukan terapi aktivitas kelompok khususnya sosialisasi yang bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan sosialisasi klien dengan masalah hubungan sosial. Untuk mencapai hal tersebut di atas perlu dibuat suatu pedoman pelaksanaan terapi aktivitas kelompok seperti terapi aktivitas kelompok sosialisasi.

III. Tujuan1. Tujuan umumSecara umum tujuan terapi aktivitas kelompok adalah klien mampu memperkenalkan diri.2. Tujuan Khusus

a. Klien mampu menyebutkan nama lengkapb. Klien mampu menyebutkan nama pangilanc. Klien mampu menyebutkan alamatd. Klien mampu menyebutkan hobinyaIV. Kriteria Klien1. Klien dengan gangguan bersosialisasi2. Dapat berkomunikasi secara verbal dengan baik dan lancar.

3. Klien dengan kondisi fisik baik atau sehat.4. Klien kooperatifSetelah dilakukan proses seleksi klien, berikut ini daftar klien yang akan mengikuti TAK sosialisasi, yaitu :

1. Tn. Tj2. Tn. He3. Tn. Hs4. Tn. Iq5. Tn. Ha6. Ny. Ha

7. Ny. Wu8. Ny. Su9. Nn. Na

10. Nn. An

SESI I

I. PENGORGANISASIAN

Tujuan

Klien mampu memperkenalkan diri dengan menyebutkan: nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi.1. Terapis Leader: Fitri Wahyuni1. Membacakan tujuan dan peraturan kegiatan terapi TAK sebelum kegiatan dimulai

2. Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok dan memperkenalkan dirinya

3. Mampu memimpin terapi aktivitas kelompok dengan baik dan tertib

4. Menetralisir bila ada masalah yang timbul dalam kelompok

5. Menjelaskan permainan

Co leader: Riska Triana MMembantu leader memimpin jalannya TAK

Fasilitator: 1. Syahrul Akbar A2. Sinta Lelyana A.J3. Putri Erlita S1. Memfasilitasi klien yang kurang aktif

2. Menulis nama panggilan pada kertas/papan nama dan menempel atau memakaikan pada pasien

3. Mengatur alur permainan

Observer: 1. Sinta Tri Kartika S1. Mengobservasi jalannya proses kegitan

2. Mencatat perilaku verbal dan non verbal klien.

4. Setting Tempat:

5. Alat

Handphone, speacker Musik Balon Buku catatan dan pulpen Jadwal kegiatan klien6. Metode

Dinamika kelompok

7. Waktu Pelaksanaan

Hari/Tanggal : Kamis, 22 Januari 2015, Pukul. WIB8. Tempat

Ruang Puri Anggrek RSJ Menur Surabaya

II. Langkah Kegiatan

1. Persiapan

Memilih klien sesuai dengan indikasi

Membuat kontrak dengan klien

Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

2. Orientasi

Pada tahap ini terapis melakukan :

a. Memberi salam terapeutik : salam dari leader

b. Evaluasi/validasi : menanyakan perasaan klien saat ini

c. Kontrak :

1) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu memperkenalkan diri2) Menjelaskan aturan main berikut:

Jika ada klien yang akan meninggalkan kelompok harus meminta izin kepada terapis

Lama kegiatan 30 menit

Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai

3. Kerja

a. Leader menjelaskan tujuan dan prosedur TAKS kepada peserta

b. Prosedur TAKS :

Peserta memperhatikan dengan seksama peraturan dan instruksi dari leader dan co leader. Selama menjalankan kegiatan peserta tidak diperbolehkan untuk keluar dari barisan kecuali izin kepada terapis. Jelaskan kegiatan, yaitu dengan menggunakan permainan gerak nyanyi naik-naik ke puncak gunung, jika ada anggota kelompok yang mengikuti gerakan dengan salah maka anggota kelompok tersebut yang akan memperkenalkan diri.. Pada awal kegiatan peserta diberi contoh oleh leader mengenai gerak nyanyian naik-naik ke puncak gunung pada awalnya gerakannya pelan kemudian kemudian dipercepat. Apabila ada peserta yang mengikuti gerakan dengan salah, maka peserta akan maju kedepan untuk menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, hobi dan asal. Peserta yang telah memperkenalkan diri kemudian berdiri dibarisan belakang, untuk penanda bahwa peserta tersebut sudah melaksanakan tindakan memperkenalkan diri dan memberi kesempatan pada peserta lain. Beri pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan memberi tepuk tangan. Disela-sela kegiatan pasien dilakukan permainan yaitu lomba menghimpit balon Dimana dari 10 orang peserta TAK dibagi menjadi 2 kelompok Kemudian setiap kelompok bersamaan menghimpit balon yang berada disela-sela barisan dan berjalan berjalan bersamaan Beri pujian untuk setiap keberhasilan setiap angota kelompok4. Terminasi

a. Evaluasi

1) Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK

2) Memberi pujian atas keberhasilan peserta.

b. Rencana tindak lanjut

1) Menganjurkan klien untuk bersosialisasi dengan temannya2) Menganjurkan jika ada pertanyaan lain dapat menghubungi perawat yang saat itu bertugas.c. Kontrak yang akan datang

1) Menyepakati TAK yang akan datang, baik oleh perawat ruangan maupun kelompok lain.2) Menyepakati waktu dan tempat

III. Evaluasi

1. Struktur : Persiapan

Persiapan peralatan lengkap atau tidak

Kondisi tempat bersih dan nyaman

Jumlah peserta sesuai dengan daftar nama yang sudah diundang

Kegiatan dimulai sesuai jadwal yang ditentukan. Leader dan semua anggota sudah siap sesuai dengan tugas masing masing tanpa mengemban tugas ganda.2. Proses : orientasi terminasi

Leader memberi salam terapeutik kepada peserta Leader menanyakan perasaan klien saat ini

Leader menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mampu memperkenalkan diri, berkenalan, berbicara serta berbicara topik tertentu. Leader menjelaskan aturan main berikut:

Jika ada klien yang akan meninggalkan kelompok harus meminta izin kepada terapis

Lama kegiatan 30 menit

Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai

Leader menjelaskan tujuan dan prosedur TAKS kepada peserta.

Leader menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK

Leader memberi pujian atas keberhasilan peserta.

Leader bersama peserta menyepakati TAK yang akan datang, baik oleh perawat ruangan maupun kelompok lain. Leader bersama peserta menyepakati waktu dan tempat

3. Hasil : target

Dari 14 peserta, diharapkan semua peserta (100%) mampu :a. Menyebutkan nama lengkapb. Menyebutkan nama pangilanc. Menyebutkan alamatd. Menyebutkan hobinyaAspek verbal

: Peserta mampu menyebutkan nama lengkap, nama panggilan,

asal dan hobi.

Aspek nonverbal: Adanya kontak mata, duduk tegak, menggunakan bahas tubuh

yang sesuai dan mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.Lembar Observasi Kegiatan SESI I

NOKEGIATANYATIDAK

1.

2.

3.

4.

5

6

7891011

12

13

14

15 Leader memberi salam terapeutik kepada peserta Leader menanyakan perasaan klien saat ini

Leader menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mampu memperkenalkan diri Leader menjelaskan aturan main berikut:

Jika ada klien yang akan meninggalkan kelompok harus meminta izin kepada terapis

Lama kegiatan 30 menit

Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai

Leader menjelaskan tujuan dan prosedur TAKS kepada peserta

Prosedur TAKS :

Peserta memperhatikan dengan seksama peraturan dan instruksi dari leader dan co leader. Selama menjalankan kegiatan peserta tidak diperbolehkan untuk keluar dari barisan kecuali izin kepada terapis. Jelaskan kegiatan, yaitu dengan menggunakan permainan gerak nyanyi kepala-pundak-kaki, jika ada anggota kelompok yang mengikuti gerakan dengan salah maka anggota kelompok tersebut yang akan memperkenalkan diri.. Pada awal kegiatan peserta diberi contoh oleh leader mengenai gerak nyanyian kepala-pundak-kaki pada awalnya gerakannya pelan kemudian kemudian dipercepat. Apabila ada peserta yang mengikuti gerakan dengan salah, maka peserta akan maju kedepan untuk menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, hobi dan asal. Peserta yang telah memperkenalkan diri kemudian berdiri dibarisan belakang, untuk penanda bahwa peserta tersebut sudah melaksanakan tindakan memperkenalkan diri dan memberi kesempatan pada peserta lain. Beri pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan memberi tepuk tangan. Ulangi sampai semua anggota kelompok mendapat giliran. Leader menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK

Leader member pujian atas keberhasilan peserta.

Leader bersama peserta menyepakati TAK yang akan datang, baik oleh perawat ruangan maupun kelompok lain. Leader bersama peserta menyepakati waktu dan tempat

SESI 1: TAKS

KEMAMPUAN MEMPERKENALKAN DIRI

a. Kemampuan verbal

NoAspek yang dinilaiNama Klien

1.Menyebutkan nama lengkap

2.Menyebutkan nama panggilan

3.Menyebutkan alamat

4.Menyebutkan hobinya

Jumlah

b. Kemampuan nonverbal

NoAspek yang dinilaiNama Klien

1.Kontak mata

2.Duduk tegak

3.Menggunakan bahasa tubuh sesuai

4.Mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir

Jumlah

Petunjuk :

Total 0 = Tidak melakukan

0-4 = Tidak mampu1 = Melakukan dengan bantuan

5-8 = Mampu2 = Melakukan tanpa bantuanKeterangan :

: Klien

: Fasilitator

: Leader dan co leader

: Observer