12
PROGRESS REPORT Pengujian Raman Spectroscopy

Progress Report

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Progress Report

Citation preview

Progress Report

Progress Report Pengujian Raman Spectroscopy

Alat dan BahanAlat :Renishaw Invia Raman Microscope, dengan dilengkapi software WiRE 2.0Bahan :Graphene powder atau graphene sheetCara Kerja Pastikan Mikroskop dalam posisi pemutar up :1 dan pemutar down:2 (laser mode)Ubah mode Mikroskop menjadi posisi pemutar up:2 dan pemutar down:1 (MO mode)Letakkan spesimen di atas sebuah mika atau gelas, kemudian letakkan pada mikroskop.Pada Mikroskop terdapat pilihan perbesaran 5x, 20x, dan 50 x

Cara Kerja (contd)Pertama kali, atur posisi spesimen pada perbesaran 5x, tunggu sampai spesimen dilingkupi cahaya kuning segi enam jika di lihat dari lensa mikroskop, atur fokus sampai terlihat bentuk yang sangat jelas.Ulangi untuk perbesaran 20x dan 50x.Pada perbesaran 50x, pastikan untuk memilih spot sampel yang paling bercahaya atau mengkilat, karena ketika di lakukan uji raman, hasilnya bersih, tidak terlalu banyak noise.

Cara Kerja (contd)Ubah posisi pemutar menjadi laser modeBuka software WiRE 2.0.Klik icon laser shutter open, maka laser hijau akan mengenai sampel kita, berikut gambar spot yang telah kita pilih tadi akan nampak di layar monitor.Pilih Menu Measurement, Set Up Measurement untuk mengatur nilai % laser dan juga jumlah siklus yang di inginkan serta rentang pengujian raman.Klik icon RUNHasil Pengujian Raman Pada berbagai Variasi Temperatur

1600C1800C2000CHasil pengujian raman pada berbagai variasi waktu ultrasonikasi

1.5 jam2 jam2.5 jamDISKUSIDari 9 sampel, semuanya mempunyai pola Raman yang sama. Semuanya terdiri dari dua puncak menonjol, yaitu pada sekitar 1350 dan 1590 cm-1 yang kemudian di ikuti oleh pelebaran pita puncak dari rentang 2600 sampai 3300 cm-1Peak yang berada pada rentang sekitar 1350 cm-1 adalah pita D. Pita D(Disorder), timbul akibat adanya struktur yang tidak teratur dari graphene, yang memang hanya bisa diketahui dari hasil pengujian raman.

DISKUSIKetidak teraturan pada struktur graphene dapat terjadi akibat adanya gangguan pada hibridisasi sp2 (akibat vacancy, cincin heptagon, cintin pentagon,cacat sisi, dll) atau akibat adanya gugus fungsional yang masih tersisa pada graphene.Peak yang berada pada rentang sekitar 1590 cm-1 adalah pita G. Pita G(Graphitic), muncul akibat adanya perenggangan (stretching) dari ikatan C-C. Pita ini dimiliki oleh semua sistem hibridisasi karbon sp2

dISKUSIPeak yang berada di sekitar 2680 cm-1 adalah untuk pita 2D. Pada struktur graphene yang single layer, peak ini mempunyai intensitas yang sangat tinggi, akan tetapi single layer hanya bisa di peroleh melalui deposisi atom seperti pada proses CVD.Untuk graphene yang terdiri dari beberapa lapis (few layer), memiliki bentuk yang sangat kompleks dan senantiasa berubah dengan adanya penambahan layer.DiskusiKemunculan pita D yang sangat tinggi, diikuti dengan pita 2D yang sangat lemah, adalah karakteristik umum dari graphene yang diproduksi dengan metode yang melibatkan proses oksidasi grafit yang agresif, kemudian diikuti proses pengelupasan (melalui ultrasonikasi), dan kemudian disudahi dengan proses reduksi baik secara termal maupun secara kimiawi. Walaupun metode ini tidak bisa menghasilkan single layer seperti CVD, namun metode ini cocok untuk produksi skala industri.diskusiPeak yang berada pada rentang sekitar 2940 cm-1 adalah untuk kombinasi mode dari pita D dan G, biasanya ditulis dengan nama pita D +G.Peak yang berada sekitar 3170 cm-1 adalah untuk peak tambahan dari 2D, biasa dinamakan 2D.