73
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN Dengan ini saya menyatakan bahwa isi sebagian maupun keseluruhan tugas akhir saya dengan judul “Perancangan Sepeda Air Sebagai Sarana Wisata di Taman Prestasi : Studi Kasus Sungai Kalimas, Surabaya”. adalah benar-benar hasil karya intelektual mandiri, diselesaikan tanpa menggunakan bahan-bahan yang tidak diijinkan dan bukan merupakan karya pihak lain yang saya akui sebagai karya sendiri. Semua referensi yang dikutip maupun dirujuk telah ditulis secara lengkap pada daftar pustaka. Apabila ternyata pernyataan ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan yang berlaku. Surabaya, 8 Juli 2014 Penulis i

Progress Ta - Sepeda Air v.8

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Progress Ta - Sepeda Air v.8

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa isi sebagian maupun

keseluruhan tugas akhir saya dengan judul “Perancangan Sepeda Air Sebagai

Sarana Wisata di Taman Prestasi : Studi Kasus Sungai Kalimas, Surabaya”.

adalah benar-benar hasil karya intelektual mandiri, diselesaikan tanpa

menggunakan bahan-bahan yang tidak diijinkan dan bukan merupakan karya

pihak lain yang saya akui sebagai karya sendiri.

Semua referensi yang dikutip maupun dirujuk telah ditulis secara

lengkap pada daftar pustaka.

Apabila ternyata pernyataan ini tidak benar, saya bersedia

menerima sanksi sesuai peraturan yang berlaku.

Surabaya, 8 Juli 2014

Penulis

i

Page 2: Progress Ta - Sepeda Air v.8

LEMBAR PENGESAHAN

TUGAS AKHIR

PERANCANGAN SEPEDA AIR SEBAGAI SARANA WISATA DI TAMAN

PRESTAI : STUDI KASUS SUNGAI KALIMAS, SURABAYA

Oleh :

Abdul Rosyid (6111030041)

Disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli Madya (Amd)

Di Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya

Tanggal Ujian : 11 Juli 2014

Periode Wisuda : September 2014

Disetujui oleh :

Dosen Penguji : Dosen Pembimbing :

Ruddianto, ST., MT. Ir.Bambang Teguh Setiawan ., MT.

NIP. 196910151995011001 NIP. 195802261987011001

Ir. Bambang Teguh Setiawan, MT.

NIP. 195802261987011001

Usman Dinata, ST., MM.NIP. 196012171988031002

Ketua Jurusan

Teknik Bangunan Kapal

Aang Wahidin, ST ., MT . NIP. 197208191995011001

ii

Page 3: Progress Ta - Sepeda Air v.8

ABSTRAK

PERANCANGAN SEPEDA AIR SEBAGAI SARANA WISATA DI TAMAN

PRESTASI : STUDI KASUS SUNGAI KALIMAS, SURABAYA

Surabaya adalah salah satu kota yang mempunyai potensi wisata di

jawatimur. Potensi yang mulai dikembangkan oleh pemerintah surabaya yakni

wisata sungai kalimas. Upaya untuk mengembangkan wisata sungai kalimas ini

pemerintah surabaya sudah memiliki 2 perahu mesin tempel, 4 buah speed boat,

dan 2 buah perahu dayung.

Untuk mendukung program pemerintah yang memanfaatkan potensi wisata

air tersebut maka tugas akhir ini akan merancang fasilitas untuk mengoptimalkan

potensi wisata tersebut, yaitu merancang sepeda air. Dalam membuat sepeda air

tersebut perlu dilakukan beberapa metode. Metode yang digunakan tidak jauh

beda dengan pembuatan sebuah perahu atau speed boat yaitu dengan

menggunakan metode optimasi. Dimana metode optimasi ini adalah mencari

sepeda air pembanding. Dalam arti lain kita harus mencari beberapa sample

sepeda air yang sudah ada, dari sepeda air pembanding ini maka akan didapatkan

ukuran utama yang optimum.

Dari ukuran utama yang didapatkan terdiri dari Loa = 3 m, B = 0.25 m, H =

0.6 m dan D = 0.31 m. Dan selanjutnya diperoleh rencana garis, rencana umum,

rencana skema transmisi dan analisa stabilitas sepeda air.

Kata kunci : Sepeda air, wisata air, sepeda air pembanding

ii

Page 4: Progress Ta - Sepeda Air v.8

ABSTRACT

WATERBIKE DESIGN FOR TOURISM IN PRESTASI PARK :

CASE STUDY OF KALIMAS RIVER, SURABAYA

Surabaya is one of the cities that have tourism potential in East Java. This

potential developed by the government of Surabaya river tours Kalimas. Efforts to

develop river tourism surabaya Kalimas government already has 2 outboard

engine boat, speed boat 4 pieces, and 2 rowboat.

To support government programs that take advantage of the tourism

potential of the water this thesis will design the facility to optimize the tourism

potential, namely designing a water bike. In making water cycle needs to be done

several methods. The method used is not much different from the making of a

boat or a speed boat by using optimization methods. Where this method of

optimization is to find a water bike comparison. In another sense we have to find

some samples of the existing water bike, water bicycle comparison of this it will

get the optimum key size.

Obtained from the primary measure consists of Loa = 3 m, B = 0:25 m, H

= 0.6 m and D = 0:31 m. And subsequently gained line plan, general plan, a plan

scheme transmitting water bike and stability analysis.

Keywords: water bike, water tour, water bike comparison

iii

Page 5: Progress Ta - Sepeda Air v.8

KATA PENGANTAR

Segala puji dan puji syukur hanya tercurah kehadirat Allah SWT.

Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Besar Muhammad

SAW. Alhamdulillah, pada akhirnya kami dapat menyelesaikan laporan Tugas

Akhir ini.

Laporan Tugas Akhir ini bertujuan agar mahasiswa dapat memperdalam

ilmu perencanaan desain perancangan sepeda air yang berguna untuk sarana

pariwisata di taman prestasi

Selama pengerjaan laporan Tugas Akhir ini saya telah banyak mendapat

bantuan serta masukan dari berbagai pihak. Karenanya, pada kesempatan yang

baik ini perkenankan saya dengan segala kerendahan hati dan ketulusan yang

sedalam-dalamnya mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Ir. M. Mahfud., MMT. FRINA. Selaku direktur Politeknik

Perkapalan Negeri Surabaya.

2. Bapak Ir. Bambang Teguh Setiawan, MT .selaku Dosen Pembimbing

Tugas Akhir yang telah banyak memberi masukan, kritik dan saran

selama pengerjaan.

3. Makhfud dan Juhartin selaku orang tua, Fatih Sugiharno selaku saudara

kandung penulis yang selalu memberikan dukungan, kesabaran bantuan,

serta dorongan semangat dan doa yang tulus ikhlas selama menempuh studi

di Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya.

4. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen PPNS atas ilmu dan pengalamannya.

5. Seluruh staf dan karyawan PPNS atas bantuan dan pelayanannya.

6. Seluruh saudara-saudara DC B angkatan 2011 yang senasib

sepenanggungan.

7. Semua yang terkait, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Penulis mengucapkan segala terima kasih atas segala bantuan yang

telah diberikan. Kami menyadari bahwa laporan Tugas Akhir ini masih banyak

kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang

iv

Page 6: Progress Ta - Sepeda Air v.8

bersifat membangun, yang nantinya bisa menjadikan kesempurnaan dari

pengerjaan laporan Tugas Akhir baik untuk saat ini maupun dimasa yang

akan datang.

Semoga yang terdapat didalam laporan Tugas Akhir dapat memberikan

manfaat bagi para pembaca dan pada seluruh lapisan masyarakat pada umumnya,

amin

Surabaya, Juli 2014

Penulis

v

Page 7: Progress Ta - Sepeda Air v.8

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN------------------------------------------------i

LEMBAR PENGESAHAN----------------------------------------------------------------ii

ABSTRAK-----------------------------------------------------------------------------------ii

ABSTRACT--------------------------------------------------------------------------------iii

KATA PENGANTAR---------------------------------------------------------------------iv

DAFTAR ISI---------------------------------------------------------------------------------ii

DAFTAR GAMBAR---------------------------------------------------------------------viii

DAFTAR TABEL---------------------------------------------------------------------------x

BAB 1 PENDAHULUAN-------------------------------------------------------------1

1.1 Latar Belakang--------------------------------------------------------------------1

1.2 Perumusan Masalah--------------------------------------------------------------2

1.3 Batasan Masalah------------------------------------------------------------------2

1.4 Tujuan------------------------------------------------------------------------------2

1.5 Kegunaan--------------------------------------------------------------------------3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA------------------------------------------------------4

2.1 Prinsip Archimedes---------------------------------------------------------------4

2.2 Metode Umum Perencanaan (Kapal)------------------------------------------5

2.3 Pendekatan Desain---------------------------------------------------------------6

2.4 Desain rencana garis-------------------------------------------------------------7

2.5 Desain rencana umum-----------------------------------------------------------7

2.6 Roda gigi--------------------------------------------------------------------------8

2.6.1 Hubungan roda-roda--------------------------------------------------------9

2.7 Stabilitas-------------------------------------------------------------------------10

2.7.1 Kondisi keseimbangan pada melintang sepeda air--------------------10

ii

Page 8: Progress Ta - Sepeda Air v.8

2.7.2 Hal-hal yang mempengaruhi stabilitas---------------------------------11

2.7.3 Kriteria stabilitas berdasarkan IMO-------------------------------------11

BAB 3 METODOLOGI--------------------------------------------------------------13

3.1 Diagram Alir Perencanaan-----------------------------------------------------13

3.2 Penjelasan Diagram Alir-------------------------------------------------------15

3.2.1 Identifikasi dan perumusan masalah------------------------------------15

3.2.2 Studi literatur---------------------------------------------------------------15

3.2.3 Perhitungan ukuran utama sepeda air-----------------------------------20

3.2.4 Desain model dan skesta sepeda air-------------------------------------21

3.2.5 Desain rencana garis sepeda air-----------------------------------------21

3.2.6 Desain rencana umum sepeda air---------------------------------------21

3.2.7 Desain skema transmisi sepeda air--------------------------------------21

3.2.8 Perhitungan titik berat sepeda air.---------------------------------------21

3.2.9 Analisa stabilitas-----------------------------------------------------------21

3.2.10 Finishing--------------------------------------------------------------------21

BAB 4 PEMBAHASAN-------------------------------------------------------------22

4.1 Analisis Daya Apung-----------------------------------------------------------22

4.2 Data Sepeda Air Pembanding-------------------------------------------------23

4.3 Perhitungan Ukuran Utama Sepeda Air-------------------------------------26

4.4 Pembuatan model lambung sepeda air dengan Maxsurf-------------------29

4.5 Desain rencana garis sepeda air-----------------------------------------------32

4.6 Desain rencana umum sepeda air---------------------------------------------34

4.7 Desain skema transmisi sepeda air-------------------------------------------36

4.7.1 Skema transmisi maju----------------------------------------------------36

4.7.2 Skema transmisi mundur-------------------------------------------------37

4.7.3 Skema transmisi kemudi sepeda air-------------------------------------38

iii

Page 9: Progress Ta - Sepeda Air v.8

4.8 Perhitungan titik berat sepeda air---------------------------------------------42

4.9 Analisa stabilitas sepeda air---------------------------------------------------42

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN--------------------------------------------44

5.1 Kesimpulan----------------------------------------------------------------------44

5.2 Saran------------------------------------------------------------------------------44

iv

Page 10: Progress Ta - Sepeda Air v.8

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Prinsip Archimedes..............................................................................4

Gambar 2.2 spiral diagram......................................................................................7

Gambar 2.3 Dua roda dengan poros yang sama.......................................................9

Gambar 2.4 Dua roda dihubungkan satu rantai........................................................9

Gambar 2.5 Roda saling bersinggungan................................................................10

Gambar 3.1 Diagram alir perencanaan tugas akhir...............................................15

Gambar 3.2 Spot 1. (Jembatan di jalan yos sudarso).............................................18

Gambar 3.3 Kedalaman sungai di spot 1 pada musim kemarau............................18

Gambar 3.4 Kedalaman sungai di spot 1 pada musim hujan.................................19

Gambar 3.5 Spot 2. (Taman Prestasi)....................................................................19

Gambar 3.6 Jadwal operasional perahu motor kalimas.........................................20

Gambar 3.7 Kedalaman sungai di spot 2 pada musim kemarau............................20

Gambar 3.8 Kedalaman sungai di spot 2 pada musim hujan.................................20

Gambar 4.1 Sepeda air T-man...............................................................................23

Gambar 4.2 Hydrobike Explorer 1.........................................................................24

Gambar 4.3 Baracuda Water Bike 200..................................................................25

Gambar 4.4 Input ukuran utama sepeda air (LoA, B, H).......................................30

Gambar 4.5 Input ukuran utama sepeda air (D).....................................................31

Gambar 4.6 Model lambung sepeda air.................................................................31

Gambar 4.7 Kalkulasi Hisdrostatik Sepeda Air.....................................................32

Gambar 4.8 Desain Body Plan...............................................................................33

Gambar 4.9 Desain Sheer Plan..............................................................................33

Gambar 4.11 Pandangan Atas sepeda air...............................................................34

Gambar 4.10 Desain Breath Plan...........................................................................34

Gambar 4.12 Pandangan Samping sepeda air........................................................35

Gambar 4.13 Pandangan Depan sepeda air............................................................35

Gambar 4.14 Pandangan perspektif sepeda air......................................................36

Gambar 4.15 Skema transmisi maju......................................................................36

Gambar 4.16 Desain perspektif skema transmisi maju..........................................37

Gambar 4.17 Skema transmisi mundur..................................................................37

viii

Page 11: Progress Ta - Sepeda Air v.8

Gambar 4.18 Desain perspektif skema transmisi mundur.....................................38

Gambar 4.19 Gigi mahkota....................................................................................38

Gambar 4.20 Hubungan gear 1 dan gear 2.............................................................39

Gambar 4.21 hubungan gear 2 dengan mur...........................................................39

Gambar 4.22 Proyeksi kanan belakang..................................................................40

Gambar 4.23 Proyeksi kanan depan.......................................................................40

Gambar 4.24 Batang kemudi.................................................................................41

Gambar 4.25 Gear I................................................................................................41

Gambar 4.26 Gear II..............................................................................................41

Gambar 4.27 Nilai titik beban seluruh surface......................................................42

ix

Page 12: Progress Ta - Sepeda Air v.8

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Daftar DAS di Kota Surabaya................................................................17

Tabel 3.2 Daftar Sub-DAS di Kota Surabaya........................................................17

Tabel 4.1 Data Ukuran Sepeda Air pembanding...................................................26

x

Page 13: Progress Ta - Sepeda Air v.8

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Surabaya merupakan kawasan yang mempunyai potensi wisata di Provinsi

Jawa Timur. Dari mulai terdapatnya wisata taman di dalam tengah kota sampai

wisata air di kawasan pantai membuat kawasan ini banyak diminati oleh

parawisatan lokal maupun mancanegara.

Potensi wisata yang mulai dikembangkan oleh pemerintah surabaya yakni

potensi wisata sungai kalimas yang berada di tengah-tengah kota surabaya. Sungai

kalimas adalah bagian dari Sungai Brantas yang bermuara di Selat Madura.

Sungai kalimas berkelok-kelok sepanjang 10,5 kilometer membelah Kota

Surabaya. Lebar sungai itu bervariasi, antara 20-35 meter. Kedalaman airnya juga

berbeda-beda, mulai 1-2 meter. Sedangkan kedalaman dasarnya mulai 2-3 meter.

Dalam perjalanannya menuju muara, Sungai kalimas melintasi 8 Kecamatan

dan 15 kelurahan. Yaitu, kelurahan ngagel dan kelurahan darmo (Kecamatan

Wono kromo); kelurahan keputran (Kecamatan Tegalsari); kelurahan gubeng dan

kelurahan pacarkeling (Kecamatan Gubeng); kelurahan genteng, kelurahan

embong kaliasin, dan kelurahan ketabang (Kecamatan Genteng); kelurahan Alun-

alun contong (Kecamatan Bubutan); kelurahan bongkaran, kelurahan krembangan

utara, kelurahan nyamplungan, dan kelurahan perak utara (Kecamatan Pabean

Cantikan); kelurahan krembangan selatan (Kecamatan Krembangan); serta

kelurahan ujung (Kecamatan Semampir).

Upaya untuk mengembangkan potensi di sungai kalimas ini, pemerintah

surabaya telah melakukan lomba perahu naga setiap tahunnya, yang dimulai

dengan rute kalimas taman prestasi ke arah kalimas taman ekspresi, kemudian

kembali ke kalimas taman prestasi. Di area taman prestasi terdapat 2 perahu

bermesin tempel, 4 speed boat dan 3 perahu dayung. Namun dalam

penggunaannya hanya digunakan pada saat akhir pekan yaitu hari sabtu dan

minggu.

Sebagian masyarakat surabaya menginginkan wisata air ini bisa dinikmati

setiap hari dengan santai bersama keluarga, melihat hal tersebut di atas diusulkan

1

Page 14: Progress Ta - Sepeda Air v.8

rancang bangun sepeda air dengan desain yang dapat digunakan untuk sarana

wisata air di sungai kalimas surabaya.

1.2 Perumusan Masalah

Dengan melihat latar belakang masalah di atas, maka pokok permasalahan

yang harus dipecahkan adalah :

1. Bagaimana menentukan daya apung maksimal dan ukuran utama sepeda air?

2. Bagaimana hasil output desain sepeda air?

3. Bagaimana hasil skema transmisi sepeda air?

4. Bagaimana hasil stabilitas sepeda air?

1.3 Batasan Masalah

Untuk memfokuskan permasalahan yang akan diangkat dengan tujuan untuk

terlaksananya penelitian dengan baik maka dilakukan pembatasan masalah.

Batasan-batasan masalah tersebut diantaranya adalah :

1. Penelitian desain ini dikhususkan untuk sungai kalimas.

2. Perancangan sebatas optimisasi ukuran utama, model, rencana garis, rencana

umum, skema transmisi dan stabilitas sepeda air.

3. Perencanaan desain sepeda air hanya mencakup konsep desain dan tidak

mencakup perencanaan konstruksi sepeda air.

1.4 Tujuan

Tujuan umum yang ingin dicapai dari penulisan tugas akhir ini:

1. Untuk memperoleh nilai daya apung maksimal dan ukuran utama sepeda air.

2. Untuk memperoleh desain rencana garis dan rencana umum sepeda air.

3. Untuk memperoleh skema transmisi sepeda air.

4. Untuk memperoleh stabilitas sepeda air yang benar sesuai kriteria.

2

Page 15: Progress Ta - Sepeda Air v.8

1.5 Kegunaan

Manfaat yang dapat diambil dengan dilakukannya penelitian ini adalah:

1. Sebagai sarana untuk menerapkan ilmu tentang perkapalan dan

mewujudkannya dalam model tugas akhir.

2. Sebagai salah satu referensi untuk revitalisasi wisata air disurabaya.

3.

3

Page 16: Progress Ta - Sepeda Air v.8

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Prinsip Archimedes

Prinsip archimedes berkaitan dengan gaya apung dan displacement.

Besarnya gaya apung ini bergantung pada banyaknya air yg didesak oleh benda

tersebut. Semakin besar air yg didesak maka semakin besar pula gaya apungnya.

Hasil penemuan ini dikenal dengan Hukum Archimedes yang menyatakan bahwa

apabila suatu benda dicelupkan ke dalam zat cair, baik sebagian atau seluruhnya,

benda akan mendapat gaya apung yang besarnya sama dengan berat zat cair yang

dipindahkan oleh benda tersebut.

Gambar 2.1 Prinsip Archimedes

4

Page 17: Progress Ta - Sepeda Air v.8

2.2 Metode Umum Perencanaan (Kapal)

Santosa, I.G.M (1999) menjelaskan bahwa secara umum terdapat empat

macam metode dalam perencanaan kapal. Metode tersebut adalah sebagai

berikut :

a. Metode kapal pembanding (method of comparision)

Metode ini dilakukan dengan menggunakan kapal pembanding yang

sudah ada. Memiliki dasar pemikiran untuk merencanakan kapal yang

diusahakan lebih baik dari kapal yang sudah ada berdasarkan dari

pengalaman perencana. Metode ini memiliki keuntungan lebih cepat,

sederhana, memiliki resiko yang relatif kecil dan bersifat memperbaiki

kapal yang sudah ada. Adapun kekurangannya adalah sangat tergantung

dari kapal pembanding, tidak ada kreatifitas dari perencana serta metode

perhitungan biasanya sudah ketinggalan zaman sehingga besar

kemungkinan terjadi kesalahan jika tanpa adanya perhitungan ulang.

b. Metode statistik (method of statistic)

Pada umumnya, metode ini digunakan untuk memecahkan masalah

tunggal. Metode ini dilakukan dengan menganalisa beberapa kapal

modern untuk mendapatkan ukuran utama, parameter bentuk dan

perbandingan model test serta eksperimen. Kelebihan metode ini adalah

bersifat memperbaiki sehingga didapatkan kapal baru yang lebih baik.

Sedangkan kekurangannya adalah tidak dapat menganalisa semua

komponen dalam perencanaan kapal secara bersamaan.

c. Metode ulangan perhitungan/metode trial and error (iteration)

Metode ini dilakukan dengan cara perhitungan beberapa kali hingga

mendapatkan ukuran utama yang paling optimal. Dalam metode ini,

semua parameter sangat tergantung satu sama lain. Metode trial and

error baik untuk mendesain kapal yang rumit atau kapal tipe

baru.Kelebihannya adalah memiliki ketepatan yang besar sedangkan

kekurangannya adalah memerlukan waktu kerja yang banyak.

5

Page 18: Progress Ta - Sepeda Air v.8

d. Metode penyelesaian lengkap (method of complex solution)

Pelaksanaan metode in cukup rumit dan harus konsisten

dalammengerjakannya. Keuntungan metode ini adalah memiliki

ketelitian yang cukup besar dan hampir tidak diperlukan koreksi dalam

perencanaan, tidak diperlukan ulangan perencanaan seperti spiral design

dan penentuan harga dalam perencanaan dapat diketahui di awal.

Kekurangan dari metode ini adalah proses perhitungannya yang sangat

rumit dan memerlukan waktu yang relatif lebih lama dari metode yang

lain.

2.3 Pendekatan Desain

Evans (1959), menyebutkan bahwa proses desain kapal merupakan proses

spiral yaitu proses yang berulang. Berbagai analisis dilakukan untuk mendapatkan

detail yang maksimal ketika desain dikembangkan. Desain kapal itu sendiri

merupakan suatu kesatuan dari beberapa bagian yang saling berkaitan. Semua

bagian desain tersebut dibuat secara bertahap hingga pada akhirnya tercipta satu

desain yang detail dan siap digunakan dalam proses produksi kapal. Proses

berulang ini disebut sebagai desain spiral.

Menurut Evans (1959), desain spiral dibagi menjadi empat tahapan yang

diawali oleh adanya design statement. Adapun tahapan dari spiral design yaitu :

1. Concept design,

2. Preliminary design,

3. Contract design,

4. Detail design.

6

Page 19: Progress Ta - Sepeda Air v.8

Proses spiral design digambarkan pada gambar di bawah ini.

Gambar 2.2 spiral diagram

2.4 Desain rencana garis

Suatu gambar yang terdiri dari bentuk lengkung potongan badan sepeda air,

baik potongan vertical memanjang (Sheer Plan), atau potongan secara horizontal

memanjang (Half Breadth Plan), maupun potongan secara melintang badan

sepeda air (Body Plan). Terdiri dari proyeksi ortographis/sikusiku dari interseksi/

perpotongan antara permukaan/surface lambung sepeda air dan tiga set bidang

yang saling tegak lurus.

2.5 Desain rencana umum

Perancangan di dalam penentuan atau penandaan dari semua ruangan yang

dibutuhkan, ruangan yang dimaksud disebut superstructure (bangunan atas).

Disamping itu juga direncanakan penempatan peralatan-peralatan beberapa sistem

serta perlengkapan lainnya. Dalam pembuatan sebuah sepeda air meliputi

beberapa pekerjaan yang secara garis besar dibedakan menjadi dua kelompok

pengerjaan yakni kelompok pertama adalah perancangan dan pembangunan badan

sepeda air sedangkan kelompok yang kedua adalah perancangan transmisi sepeda

air.

7

Page 20: Progress Ta - Sepeda Air v.8

2.6 Roda gigi

Roda gigi adalah bagian dari mesin yang berputar yang berguna untuk

mentransmisikan daya. Roda gigi memiliki gigi-gigi yang saling bersinggungan

dengan gigi dari roda gigi yang lain. Dua atau lebih roda gigi yang bersinggungan

dan bekerja bersama-sama disebut sebagai transmisi roda gigi, dan bisa

menghasilkan keuntungan mekanis melalui rasio jumlah gigi.Roda gigi mampu

mengubah kecepatan putar, torsi, dan arah daya terhadap sumber daya. Tidak

semua roda gigi berhubungan dengan roda gigi yang lain; salah satu kasusnya

adalah pasangan roda gigi dan pinion yang bersumber dari atau menghasilkan

gaya translasi, bukan gaya rotasi.

Ketika dua roda gigi dengan jumlah gigi yang tidak sama dikombinasikan,

keuntungan mekanis bisa didapatkan, baik itu kecepatan putar maupun torsi, yang

bisa dihitung dengan persamaan yang sederhana. Roda gigi dengan jumlah gigi

yang lebih besar berperan dalam mengurangi kecepatan putar namun

meningkatkan torsi.

Rasio kecepatan yang teliti berdasarkan jumlah giginya merupakan

keistimewaan dari roda gigi yang mengalahan mekanisme transmisi yang lain

(misal sabuk dan puli). Mesin yang presisi seperti jam tangan mengambil banyak

manfaat dari rasio kecepatan putar yang tepat ini.

Pernyataan diatas dapat membentuk suatu persamaan :

v = rAwA = rB wB

dimana v = kecepatan

r = radius gigi

w = kecepatan sudut

Selain itu, jumlah gigi pada roda gigi adalah sebanding dengan radius pitch

lingkaran. Ini berarti rasio jari-jari sama dengan rasio jumlah gigi.

8

Page 21: Progress Ta - Sepeda Air v.8

2.6.1 Hubungan roda-roda

1. Dua roda dengan poros yang sama

Gambar 2.3 Dua roda dengan poros yang sama

Pada kasus ini dua roda berbeda ukuran berada pada satu poros yang

sama. Akibatnya kedua roda mempunyai kecepatan sudut yang sama

dengan arah yang sama. Karena panjang jari-jari roda berbeda, ada yang

besar ada yang kecil maka kecepatan liniernya berbeda. Semakin besar

ukuran (jari-jari) roda makan akan semakin besar kecepatan liniernya.

Rumus persamaannya :

Kecepatan Sudut Roda A = Kecepatan Sudut Roda B

ωA= ωB

2. Dua roda dihubungkan satu rantai

Gambar 2.4 Dua roda dihubungkan satu rantai

Ketika dua roda kita hubungkan dengan sebuah rantai, maka kedua roda

tersebut akan memiliki kecepatan linier yang sama (sama dengan

kecepatan gerak rantai). Tidak hanya besar kecepatan liniernya yang

sama tapi juga arah dari gerakan roda. Dalam hubungan roda ini yang

berbeda adalah kecepatan sudutnya.

Rumus persamaannya :

Kecepatan Linier Roda A = Kecepatan Linier Roda B

Va = Vb

9

Page 22: Progress Ta - Sepeda Air v.8

3. Roda saling bersinggungan

Gambar 2.5 Roda saling bersinggungan

Pada kasus ini roda saling bersinggungan satu sama lain. Sistem

hubungan roda ini mirip dengan poin dua tetapi yang membedakannya

adalah arah kecepatan liniernya yang berbeda. Jadi kecepatan linier

sama tapi berbeda arah dan kecepatan sudutnya berbeda.

Rumus persamaannya :

Kecepatan Linier Roda A = Kecepatan Linier Roda B

Va = Vb (Arahnya berlawanan)

2.7 Stabilitas

Stabilitas adalah kemampuan sepeda air untuk ke posisi semula setelah

mendapatkan gangguan. Disini titik berat adalah pada stabilitas adalah pada

stabilitas melintang sepeda air, karena stabilitas melintang sepeda air memiliki

pengaruh yang sangat besar.

Untuk dapat beroperasi dengan baik, perlu dipikirkan bagaimana kestabilan

yang terbentuk. Sehingga ketika proses loading dan unloading penumpang ,

sepeda air tetap seimbang.

2.7.1 Kondisi keseimbangan pada melintang sepeda air

Pada dasarnya keseimbangan yang terjadi pada sepeda air ini dapat

dibedakan dalam tiga kondisi yang mungkin terjadi, yaitu:

1. Keseimbangan stabil, ketika sepeda air mendapat kemiringan sedikit

dari kedudukannya, sepeda air dapat kembali pada kedudukan semula.

Kondisi ini bisa dicapai apabila titik metacenter (M) terletak di atas titik

berat sepeda air (G) dengan kata lain MG adalah positif.

10

Page 23: Progress Ta - Sepeda Air v.8

2. Keseimbangan Indeferent, jika sepeda air mendapat kemiringan sedikit

dari kedudukannya yang baru bagaimanapun dia berubah (tetap miring).

Kondisi ini akan tercapai apabila titik metacenter (M) berhimpit dengan

titik berat sepeda air (G), dengan kata lain harga MG adalah nol.

3. Keseimbangan Labil, jika sepeda air mendapat kemiringan sedikit dari

kedudukannya, sepeda air akan berubah lebih banyak dari kedudukan

semula (tidak kembali ke kedudukan semula) sehingga mengakibatkan

sepeda air akan terbalik. Kondisi ini akan tercapai apabila titik

metacenter (M) terletak dibawah berat sepeda air (G) dengan kata lain

harga MG adalh negatif.

2.7.2 Hal-hal yang mempengaruhi stabilitas

Sepeda air dimiringka dari posisi semula beberapa derajat, sehingga terjadi

pergeseran titk tekan (B) dan titik berat. Untuk dapat kembali ke posisi

semula diperlukan momen stabilitas yang merupakan hasil kali dari gaya

tekan ke atas oleh air dengan jarak titik tekan terhadap center line (GZ), atau

yang disebut lengan stabilitas.

Persyaratan yang penting dalam persamaan stabilitas adalah:

1. Bouyancy harus sama dengan berat sepeda air.

2. Titik B harus segaris dengan titik G.

3. Titik G harus dibawah titik M (MG positif).

2.7.3 Kriteria stabilitas berdasarkan IMO

Persyaratan sekarang diambil dari “Code on Intact Stability for All Types of

Ships Covered by IMO Instruments” , 2002 edition, IMO, London.

Chapter 3.1 General intact stability criteria for all ships

3.1.2 Recomemmended general criteria:

3.1 2.1 Luas gambar di bawah kurva lengan penegak GZ

Tidak boleh kurang dari 0.055 meter.radian sampai sudut oleng

θ = 30˚,

11

Page 24: Progress Ta - Sepeda Air v.8

Tidak kurang dari 0.09 meter radian sampai sudut oleng θ =

40˚ atau sudut air masuk θf jika sudut ini kurang dari 40˚.

Selain itu luas gambar di bawah kurva lengan penegak GZ

antara sudut oleng 30˚ dan 40˚ atau sudut air masuk θf jika

kurang dari 40˚, tidak bokeh kurang dari 0,03 meter.radian.

3.1.2.2 Lengan penegak GZ harus paling sedikit 0,3 meter pada susut

oleng 30˚ atau lebih.

3.1.2.3 Lengan penegak maksimum sebaiknya terjadi pada sudut oleng

lebih dari 30˚ tetapi tidak kurang dari 25˚.

3.1.2.4 Tinggi metasenter awal GM0 tidak boleh kurang dari 0,15 meter.

12

Page 25: Progress Ta - Sepeda Air v.8

BAB 3

METODOLOGI

3.1 Diagram Alir Perencanaan

Proses pengerjaanTugas Akhir ini dapat digambarkan sebagai diagram alir

sebagai berikut :

13

Identifikasi dan perumusan

masalah

Studi literatur mengenai konsep

desain sepeda air

-Buku- Jurnal - Internet- survei

Pengumpulan Data sepeda air

pembanding :

T-man (T. Manufaktur Ubaya)

Hydrobike Explorer 1

Baracuda Water Bike 200

Perhitungan ukuran utama

sepeda air

A

Start

Page 26: Progress Ta - Sepeda Air v.8

Tidak

Ya

Tidak

Ya

14

Desain model dan sketsa sepeda air

Model memenuhi

Displasement

yang dibutuhkan

Desain rencana garis sepeda air

A

Desain rencana umum sepeda air

Desain skema transmisi sepeda air

Perhitungan titik berat sepeda air

Analisa

stabilitas

B

Page 27: Progress Ta - Sepeda Air v.8

3.2 Penjelasan Diagram Alir

Adapun langkah-langkah dalam penelitian ini adalah sebagi berikut :

3.2.1 Identifikasi dan perumusan masalah

Identifikasi, perumusan masalah dan tujuan penelitian dilakukan pertama

kali agar penelitian ini terarah dan selalu terfokus. Permasalahan yang

diangkat dalam penelitian ini seperti yang telah dijelaskan pada bab

sebelumnya, adalah bagaimana mendapatkan model lambung yang tepat

untuk sepeda air sebagai sebagai sarana wisata di taman prestasi dengan

kenyamanan bagi pemakainya.

3.2.2 Studi literatur

Studi literatur dilakukan untuk mengumpulkan semua informasi yang

berkaitan dengan penelitian yang dilakukan dengan cara pengumpulan

berbagai sumber pustaka antara lain : dari buku, internet, jurnal dan

wawancara yang berhubungan dengan penelitian.

Kegiatan diskusi juga dilakukan oleh penulis dengan pihak yang kompeten

di bidangnya yang berkaitan dengan penelitian ini.Diharapkan penelitian ini

dilakukan dengan benar dan sehingga hasilnya memberikan sumbangan

terhadap perkembangan bagi dunia industri dan ilmu pengetahuan.

15

Kesimpulan dan saran

Finish

B

Gambar 3.6 Diagram alir perencanaan tugas akhir

Page 28: Progress Ta - Sepeda Air v.8

3.2.2.1 Tinjauan Daerah Penelitian

Secara administratif, terdapat delapan Kecamatan dan 15 kelurahan

yang dilalui oleh Kali Mas. Aliran sungai ini ke arah utara Kota Surabaya

dari Pintu Air Ngagel sampai kawasan Tanjung Perak memiliki bentuk

sungai yang meliuk dan sebagian melurus, khususnya dibagian utara.

Lebar penampang permukaan sungai bervariasi antara 20-35 meter. Bagian

terlebar terdapat di kelurahan Ngagel dengan lebar sungai sekitar 35 meter

yaitu di dekat pintu air. Di daerah ini kondisi air termasuk paling bersih

sehingga di sini air sungai banyak dimanfaatkan oleh warga sekitar sungai

untuk mandi dan cuci. Untuk lebar sungai tersempit terdapat di kelurahan

Bongkaran yaitu dekat dengan Jalan Karet dan Jalan Coklat dengan lebar

sungai sekitar 20 meter.

Kedalaman Sungai Kalimas menurut data di Perum Jasa Tirta

adalah antara 1-3 meter. Sedangkan kedalaman air antara 1 sampai 2 meter

pada saat air laut pasang. Kedalaman sungai paling dalam berada pada

kawasan Monkasel sampai kawasan Genteng. Secara relatif, ketersediaan

Ruang Terbuka Hijau di sekitar Sungai Kalimas tidak luas. Lokasi yang

efektif berupa Ruang Terbuka Hijau adalah di kawasan Ngagel (Taman

Wisata dan sebagian Sempadan Sungai) dan di Taman Prestasi di kawasan

Genteng. Fungsi utama Kalimas pada saat ini adalah sebagai tempat

pembuangan air dari saluran drainase yang ada di wilayahKota Surabaya,

terutama yang berada di bagian tengah.

Tabel 3.1 Daftar DAS di Kota Surabaya

No. Nama DASPanjang

Sungai(Km)

Luas

WilayahDAS

Debit Air3

(m /dtk)

Tipe

EkosistemDominan

Pemanfaatan

1 Kali SurabayaData

belumtersedia

Data belum

tersedia

Min :12,170Mak :24,407

Pemukiman

dan industri

Pasokan utama

air PDAM

2 Kali MasData

belumtersedia

Data belum

tersedia

Min : 20

Mak : 60

Pemukiman

dan RTH

tempatpembuanganair dari salurandrainase

3 Kali JagirDatabelumtersedia

Data belum

tersedia

Data belum

tersedia

Pemukimandanmangrove

Pasokan airPDAM

16

Page 29: Progress Ta - Sepeda Air v.8

(Sumber : Dinas Pertanian Kota Surabaya, 2010)

Tabel 3.2 Daftar Sub-DAS di Kota Surabaya

No. Nama Sungai Panjang (km) Lebar (m) 2Luas Wilayah (km ) Ket.

1 Kali Jeblokan 9 9 7 *2 Kali Kenjeran 4,23 6 - 11 d **3 Kali Pegirian 6,4 12 – 22 a **4 Kalibokor 8,9 6 - 27 t **5 Kalidami 4,27 18 - 40 a **6 Kali Mulyorejo 6,5 6 - 13 - **7 Kali Tambak Wedi 4,3 20 - 30 b **8 Kali Greges 5 12 – 22 e **9 Kalimas 10,5 30 - 35 l **10 Kali Banyu Urip/Gunungsari 21 6-7 u **

11 Kali Pakal / sememi 5 6 - 30 m **12 Kali Kandangan 5 15 - 40 - **13 Kali Balongsari 4,8 10 - 50 t **14 Kali Margomulyo 3,9 10 – 10,5 e **15 Kali Krembangan Kali Anak 2,5 20 - 60 r **16 Kali Simo 4 7 - 25 s **17 Kali kali Kedurus 15 49 e *18 Kali Kebon Agung 11,5 7 - 15 d **19 Avoor Wonorejo 15,8 6 - 15 i **20 Kali Medokan Ayu 6,5 5-7 a **21 Kalisumo 1,6 9 - 11 - **22 Kali Kepiting / Pacar Keling - 16 - *23 Kali Perbatasan / Tambak Oso 17 - 14 *24 Kali Surabaya - - - *

25 Kali Jagir 9 73 253 *Total 181,7 - -

(Sumber : *-Balai Besar Wilayah Sungai Brantas Surabaya, 2011;**-Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya, 2010)

3.2.2.2 Data primer kedalaman sungai kalimas

a) Spot 1.(Jembatan di jalan yos sudarso – depan Balai kota)

17

Page 30: Progress Ta - Sepeda Air v.8

Gambar 3.7 Spot 1. (Jembatan di jalan yos sudarso)

Di spot ini terdapat peluncuran yang biasanya digunakan untuk

menaik-turunkan perahu. Keadaan ini sangat menguntungkan untuk

menaik-turunkan sepeda air.

Kedalaman wilayah dispot 1 ini bisa digambarkan sebagai berikut:

Kedalaman sungai pada musim kemarau

Gambar 3.8 Kedalaman sungai di spot 1 pada musim kemarau

Kedalaman sungai pada musim hujan

Gambar 3.9 Kedalaman sungai di spot 1 pada musim hujan

18

Page 31: Progress Ta - Sepeda Air v.8

b) Spot 2. (Taman Prestasi)

Gambar 3.10 Spot 2. (Taman Prestasi)

Di spot ini terdapat kumpulan perahu dan speedboat yang digunakan

pengunjung untuk menikmati wisata air sungai kali mas ini, namun

pengunjung hanya bisa menikmatinya pada akhir pekan yakni hari

sabtu dan minggu.

Gambar 3.11 Jadwal operasional perahu motor kalimas

Kedalaman wilayah di spot 2 ini bisa digambarkan sebagai berikut:

Kedalaman sungai di spot 2 pada musim kemarau

19

Page 32: Progress Ta - Sepeda Air v.8

Gambar 3.12 Kedalaman sungai di spot 2 pada musim kemarau

Kedalaman sungai di spot 2 pada musim hujan

Gambar 3.13 Kedalaman sungai di spot 2 pada musim hujan

3.2.3 Perhitungan ukuran utama sepeda air

Setelah mengetahui data teknis yang diperoleh dari data pabrik dan jurnal.

Perhitungan ukuran utama sepeda air ini mengunakan metode regresi yang

akan diolah dengan data yang telah diperoleh sebelumnya.

3.2.4 Desain model dan skesta sepeda air

Setelah mendapatkan ukuran utama yang dihasilkan dari metode regresi,

untuk selanjutnya dibuat model dengan menggunakan program

maxsurf.Selanjutnya dengan metode spiral desain agar memenuhi

displacement yang dibutuhkan.

3.2.5 Desain rencana garis sepeda air

Model yang sudah memenuhi kriteria, untuk selanjutnya membuat rencana

umum sepeda air dengan menggunakan program AutoCad dengan metode

spiral desain.

3.2.6 Desain rencana umum sepeda air

Model yang sudah memenuhi kriteria, untuk selanjutnya membuat rencana

umum sepeda air dengan menggunakan program AutoCad dan solidworks.

20

Page 33: Progress Ta - Sepeda Air v.8

3.2.7 Desain skema transmisi sepeda air

Pada bagian ini akan dijelaskan skema transmisi yang akan digunakan

pada sepeda air ini. Mulai dari pedal kaki sampai roda air dengan

menyatukan antar gear, rantai dan poros seefisien mungkin.

3.2.8 Perhitungan titik berat sepeda air.

Pada bagian ini model akan dianalisa titik beratnya menggunakan program

maxsurf baik memanjang, melintang dan transversal.

3.2.9 Analisa stabilitas

Pada bagian ini model sepeda air akan dianalisa stabilitasnya

menggunakan program hidromax untuk mengetahui apakah model sudah

memenuhi kriteria.

3.2.10 Finishing

Tahapan terkhir dari kegiatan penelitian ini adalah peneliti membuat

kesimpulan mengenai apa yang didapatkan dalam penelitian ini serta saran

yang diberikan baik yang berhubungan dengan penelitian ini maupun

penelitian lanjutan.

21

Page 34: Progress Ta - Sepeda Air v.8

BAB 4

PEMBAHASAN

4.1 Analisis Daya Apung

Dimensi pelampung dicari berdasarkan daya apung minimal dengan

perhitungan sebagi berikut:

M = Beban Angkat (Kg) = M. sepeda + M. penumpang

M = Beban Angkat (Kg) = 80 Kg + (2x80) Kg

M = 240 Kg

Untuk memenuhi keselamatan penumpang, maka ditambah dengan safety

factorsebesar 60 Kg.

Ma (F total) = Massa + safety factor

= 240 Kg + 60 Kg

= 300 Kg

Sepeda air yang memiliki 2 lambung, maka setiap lambung harus memiliki

Displacement yang dibutuhkan agar lambung tersebut mengapung.

Displacement sepeda air untuk setiap lambung = Ma2

= 300

2Kg

= 150 Kg

22

Ket : M = massa (kg)

Massa penumpang rata - rata 80 Kg.

Page 35: Progress Ta - Sepeda Air v.8

4.2 Data Sepeda Air Pembanding

Dalam penentuan ukuran utama sepeda air ini dibutuhkan sepeda air

pembanding yang diperoleh dari perusahaan sepeda air dan jurnal ilmiah.

Data sepeda air yang diperoleh adalah sebagai berikut :

1. Sepeda Air T-man, karya Teknik Manufaktur Ubaya (Surabaya -

Indonesia)

Gambar 4.14 Sepeda air T-man

Spesifikasi produk

Dimensi : LoA = 3040 mm

B = 260 mm

H = 610 mm

D = 320 mm

Displacement : 154 Kg

Sistem gerak : Propeller

Kemudi : Rudder plate

23

Page 36: Progress Ta - Sepeda Air v.8

2. Hydrobike Explorer 1, FunWatercraft (Amerika)

Gambar 4.15 Hydrobike Explorer 1

Spesifikasi produk

Dimensi : LoA = 3210 mm

B = 345 mm

H = 650 mm

D = 360 mm

Displacement : 250 Kg

Sistem gerak : Propeller

Kemudi : Rudder plate

24

Page 37: Progress Ta - Sepeda Air v.8

3. Baracuda Water Bike 200, Future Beach Corp. (Kanada)

Gambar 4.16 Baracuda Water Bike 200

Spesifikasi produk

Dimensi : LoA = 3540 mm

B = 395 mm

H = 750 mm

D = 410 mm

Displacement : 290 Kg

Sistem gerak : Propeller

Kemudi : Rudder plate

25

Page 38: Progress Ta - Sepeda Air v.8

4.3 Perhitungan Ukuran Utama Sepeda Air

Data yang telah diperoleh dari sebelumnya, diolah untuk membuat ukuran

utama sepeda air yang baru dengan menggunakan metode regresi linier.

Tabel 4.3 Data Ukuran Sepeda Air pembanding

No Nama Sepeda AirDisplacement

(kg)LoA (mm)

B (mm)

H (mm)

D(mm)

1T-man (Teknik Manufaktur Ubaya)

154 3040 260 610 320

2 Hydrobike Explorer 1 250 3210 345 650 360

3Baracuda Water Bike 200

290 3540 395 750 410

Setelah memperoleh data sepeda air pembanding, langkah selanjutnya

adalah regresi linier dari tabel sepeda air pembanding.

140 160 180 200 220 240 260 280 3002700280029003000310032003300340035003600

f(x) = 3.32696506550218 x + 2493.69541484716R² = 0.836631338802921

Displacement - LoA (mm)

Displacement - LoA (mm)Linear (Displacement - LoA (mm))

Displacement

LoA

4.1Regresi Linier hasil dari Displacement (Kg) - LoA (mm)

26

Page 39: Progress Ta - Sepeda Air v.8

140 160 180 200 220 240 260 280 3000

50100150200250300350400450

f(x) = 0.972980349344978 x + 108.250545851528R² = 0.992822882408543

Displacement - B(mm)

Displacement - B(mm)Linear (Displacement - B(mm))

Displacement

B (m

m)

4.2Regresi Linier hasil dari Displacement (Kg) - B (mm)

140 160 180 200 220 240 260 280 3000

100

200

300

400

500

600

700

800

f(x) = 0.917030567685589 x + 457.860262008734R² = 0.790057104467585

Displcement - H (mm)

Displcement - H (mm)Linear (Displcement - H (mm))

Displacement

H (m

m)

4.3Regresi Linier hasil dari Displacement (Kg) - H (mm)

27

Page 40: Progress Ta - Sepeda Air v.8

140 160 180 200 220 240 260 280 3000

50100150200250300350400450

f(x) = 0.616812227074236 x + 220.644104803493R² = 0.91409549717231

Displacement - D (mm)

Displacement - D (mm)Linear (Displacement - D (mm))

Displacement

D (m

m)

4.4Regresi Linier hasil dari Displacement (Kg) - D (mm)

Kemudian dihitung LoA, B, H, D, dengan menggunakan persamaan regresi

linier.Outputnya adalah LoA1, B1, H1, D1. Persamaan garis tersebut adalah :

Dari grafik LoA didapatkan persamaan :

y = 3.327x + 2493

y = 3.327(150) + 2493

y = 2999,7 mm -> dibulatkan menjadi 3000 mm

Dari grafik B didapatkan persamaan :

y = 0.973x + 108.2

y = 0.973(150) + 108.2

y = 250.2 mm -> dibulatkan menjadi 250 mm

28

Page 41: Progress Ta - Sepeda Air v.8

Dari grafik H didapatkan persamaan :

y = 0.917x + 457.8

y = 0.917(150) + 457.8

y = 599,4 mm -> dibulatkan menjadi 600 mm

Dari grafik D didapatkan persamaan :

y = 0.616x + 220.6

y = 0.616(150) + 220.6

y = 310.1 mm -> dibulatkan menjadi 310 mm

Maka didapat data ukuran utama sepeda air:

LoA = 3000 mm = 3.0 m

B = 250 mm = 0.25 m

H = 600 mm = 0.60 m

D = 310 mm = 0.31 m

4.4 Pembuatan model lambung sepeda air dengan Maxsurf

Dalam pembuatan model sepeda air ini, data yang sudah diketahui adalah:

1. Hasil Displacement dari perhitungan = 150 Kg (setiap lambung)

Maka total Displacement yang diperlukan adalah 300 Kg

2. Data ukuran utama sepeda air.

LoA = 3000 mm = 3.0 m

B = 250 mm = 0.25 m

H = 600 mm = 0.60 m

D = 310 mm = 0.31 m

29

Page 42: Progress Ta - Sepeda Air v.8

Selanjutnya untuk mendesain model menggunakan maxsurf dilakukan

langkah berikut :

a. New Design atau dengan perintah Ctrl+N.

b. SurfaceAdd SurfaceDefault.

c. Menentuan ukuran Surface (Size Surface).

SurfaceSize Surface kemudian masukkan nilai Length(panjang),

Beam(lebar), dan Dept (tinggi).

d. Selanjutnya menentukan unit, yakni meliputi Dimensi ( dalam mm)

dan Weight (dalam Kg).

e. Menentukan Posisi Zero point

DataZero Point

Posisi memanjang/LongitudinalAmidship

Posisi Vertikal yakni titik zero point pada base Line

Data Frame of Reference, kemudian pilih Find Base (masukkan

sarat pada kolom DWL) dan set to DWL.

Dalam proses ini desainer dituntut untuk benar-benar teliti dalam mendesain

bentuk sepeda air yang direncanakan seperti gambar dibawah ini.

Gambar 4.17 Input ukuran utama sepeda air (LoA, B, H)

30

Page 43: Progress Ta - Sepeda Air v.8

Gambar 4.18 Input ukuran utama sepeda air (D)

Dengan metode spiral desain, maka terbentuklah model lambung sepeda air

yang telah memenuhi displacement.

Gambar 4.19 Model lambung sepeda air

31

Page 44: Progress Ta - Sepeda Air v.8

Gambar 4.20 Kalkulasi Hisdrostatik Sepeda Air

Dalam kriteria desain sepeda air ini, model perlu dikoreksi

displacementnya. Dengan rumus sebagai berikut :

Koreksi Displ. = (Displ . perhitungan – Displ . model)

Displ . perhitunganx 100 %

Koreksi Displ. = (300 –307.4 )

300x100 %...........(nilai absolut)

= 2.46 % ….. (memenuhi)

4.5 Desain rencana garis sepeda air

Model yang telah dibuat dengan program maxsurf, untuk selanjutnya akan

diproses/eksport untuk dijadikan desain rencana garis dengan menggunakan

program AutoCad.

32

Ket : Koreksi displacement tidak boleh lebih dari 5 %.

Page 45: Progress Ta - Sepeda Air v.8

Selanjutnya untuk membuat linesplan dari model menggunakan maxsurf ke

Autocad dilakukan langkah berikut :

1. Untuk membuat linesplan dari sepeda air yang sudah didesain pada maxsurf

dapat dilakukan dengan perintah ExportDXF dan IGES, Kemudian akan

ditampilkan kotak dialog Data Export, Ok.

2. Perintah diatas diberlakukan untuk semua pandangan, baik Body plan, Sheer

plan dan Breath plan.

3. Setelah semua dilakukan, maka selanjutnya gambar Dxf yang sudah dibuat tadi

dimasukkan ke AutoCad lewat peintah Dxfin.

Maka akan diperoleh desain seperti berikut :

Gambar 4.21 Desain Body Plan

33

Gambar 4.22 Desain Sheer Plan

Page 46: Progress Ta - Sepeda Air v.8

4.6 Desain rencana umum sepeda air

Model yang telah dibuat dengan program maxsurf dan AutoCad, untuk

selanjutnya akan diproses/eksport (iges) untuk dijadikan desain rencana umum

dengan menggunakan program solidworks.

Maka akan diperoleh desain seperti berikut :

Gambar 4.24 Pandangan Atas sepeda air

34

Gambar 4.23 Desain Breath Plan

Page 47: Progress Ta - Sepeda Air v.8

Gambar 4.25 Pandangan Samping sepeda air

Gambar 4.26 Pandangan Depan sepeda air

35

Page 48: Progress Ta - Sepeda Air v.8

Gambar 4.27 Pandangan perspektif sepeda air

4.7 Desain skema transmisi sepeda air

Pada desain ini akan digunakan sebagai acuan arah maju mundurnya sepeda

air.Gambar dibawah ini akan menjelaskan bagaimana sepeda air akan maju dan

mundur.

4.7.1 Skema transmisi maju

Gambar 4.28 Skema transmisi maju

Pada gambar di atas menunjukan jika kaki pengemudi melakukan gerakan

searah jarum jam maka akan membuat roda air juga akan melakukan

36

Page 49: Progress Ta - Sepeda Air v.8

gerakan yang searah jarum jam dan mengakibatkan sepeda air akan bergerak

maju.

Gambar 4.29 Desain perspektif skema transmisi maju

4.7.2 Skema transmisi mundur

Gambar 4.30 Skema transmisi mundur

Pada gambar di atas menunjukan jika kaki pengemudi melakukan gerakan

berlawanan arah jarum jam maka akan membuat roda air juga akan

melakukan gerakan yang berlawanan arah jarum jam dan mengakibatkan

sepeda air akan bergerak mundur.

37

Page 50: Progress Ta - Sepeda Air v.8

Gambar 4.31 Desain perspektif skema transmisi mundur

4.7.3 Skema transmisi kemudi sepeda air

Pada bagian ini akan dijelaskan acuan arah belok kanan dan belok kiri

sepeda air. Transmisi penghubung antara poros kemudi dengan gear 1

menggunakan gigi mahkota yang dijelaskan pada gambar dibawah ini.

Gambar 4.32 Gigi mahkota

38

Page 51: Progress Ta - Sepeda Air v.8

Untuk penghubung antara gear 1 dan gear 2 adalah gigi luar gear 1 dengan

gerigi dalam gear 2 yang dijelaskan dengan gambar berikut.

Gambar 4.33 Hubungan gear 1 dan gear 2

Sedangkan penghubung antara gear 2 dengan rudder adalah mur yang

dijelaskan dengan gambar berikut.

Gambar 4.34 hubungan gear 2 dengan mur

39

Page 52: Progress Ta - Sepeda Air v.8

Gambar dibawah ini akan menjelaskan transmisi kemudi sepeda air. Jika

kemudi digerakkan kekanan (searah arah jarum jam) maka sepeda air akan

bergerak kekanan juga (searah jarum jam). Dan apabila jika kemudi

digerakkan kekiri (berlawanan arah jarum jam) maka sepeda air akan

bergerak kekeri juga (berlawanan jarum jam).

Gambar 4.35 Proyeksi kanan belakang

Gambar 4.36 Proyeksi kanan depan

40

Page 53: Progress Ta - Sepeda Air v.8

Ukuran transmisi kemudi akan digambarkan sebagai berikut berikut :

Gambar 4.37 Batang kemudi

Gambar 4.38 Gear I

Gambar 4.39 Gear II

41

Page 54: Progress Ta - Sepeda Air v.8

4.8 Perhitungan titik berat sepeda air

Model yang telah dibuat sebelumnya akan di analisa titik beratnya

menggunakan maxsurf dengan langkah sebagai berikut:

a. Open Design atau dengan perintah Ctrl+O.

b. Menentuan file/model yang telah dibuat sebelumnya. OK

c. Selanjutnya

Data Calculate area

d. Maka nilai titik beban dari seluruh surface akan diketahui.

Maka nilai titik beban yang diperoleh dari model ini adalah sebagai berikut :

Gambar 4.40 Nilai titik beban seluruh surface

Diperoleh nilai (dari midship dan baseline sepeda air) :

LCG = 0.000 m

VCG = 0.337 m

TCG = 0.000 m

4.9 Analisa stabilitas sepeda air

Pada perhitungan stabilitas ini menggunakan rule IMO sebagai acuannya,

stabilitas sepeda air ini juga dihitung dalam beberapa kondisi, antara lain : kondisi

sepeda air pada saat kosong, kondisi sepeda air saat 1 penumpang dan kondidsi

42

Page 55: Progress Ta - Sepeda Air v.8

sepeda air saat 2 penumpang. Perhitungan stabilitas ini akan dihitung dengan

menggunakan software Hydromax Pro dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Mengaktifkan software Hydromax Pro.

2. Membuka deign model yang telah dibuat dengan maxsurf.

3. memasukkan loadcase (perencanaan beban) yang telah ditentukan

sebelumnya pada perencanaan rencana umum.

4. Memilih tipe analisis, klik pada menu analiysis pilih set analysis type lalu

pilih large angle stability.

5. Memasukkan derajat – derajat yang diinginkan dengan cara klik menu

analysis. Pilih heel lalu memasukkan derajat – derajatnya.

6. Klik menu analysis, pilih trim, karena sepeda air tidak mengalami trim

maka pilih fixed trim.

Maka secara otomatis akan terhitung, juga dapat dilihat kondisi trim dan

kondisi oleng yang dialami sepeda air, hasil dari grafik stabilitas juga dapat

diketahui berapa sudut kemiringannya dan panjang lengan kemiringan (GZ).

(lihat. Lampiran)

43

Page 56: Progress Ta - Sepeda Air v.8

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh dari tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

1. Ukuran utama sepeda air ini dapat ditentukan dengan metode optimasi

ukuran utama dari masing-masing lambung dimana pada proses tersebut

dilakukan pula analisa teknis dan ekonomis sepeda air. Adapun hasil

ukuran utama sepeda air adalah sebagai berikut.

Untuk ukuran utama main hull L = 3000 mm

B = 250 mm

T = 310 mm

H = 600 mm

Dan daya apung maksimal sepeda air ini adalah 300 Kg.

2. Desain rencana garis (linesplan) sepeda air di sungai kali mas. (lih.

Lampiran)

3. Desain rencana umum (general arrangement) sepeda air di sungai

kalimas. (lih. Lampiran)

4. Desain skema transmisi sepeda air di sungai kalimas. (lih. Lampiran)

5. Analisa stabilitas sepeda air. (lih. Lampiran)

5.2 Saran

Perencanaan ini hanya dilakukan pada tahapan konsep desain konseptual

sehinggaterdapat beberapa aspek yang memang tidak dipertimbangkan dalam

tugas akhir ini sehingga diperlukan analisa lebih lanjut untuk mendapatkan hasil

desain yang lebih optimal.

1. Dalam tugas akhir ini tidak dilakukan perhitungan konstruksi dan

kekuatan memanjang sepeda air sehingga analisa terhadap komponen

ini dapat dilakukan untuk tahapan desain selanjutnya untuk

mendapatkan desain sepeda air yang memenuhi batasan kekuatan

memanjang sepeda air.

44

Page 57: Progress Ta - Sepeda Air v.8

2. Diperlukan studi lebih lanjut untuk mendapatkan kecepatan yang maksimal terhadap sepeda air ini.

45