31
PROMOSI KESEHATAN pada keluarga Tn. W dengan MASALAH KURANGNYA PENGETAHUAN tentang PENYAKIT ASMA Disusun Oleh : DWIYANI INDRI LESTARI 13.1.079 PROGRAM STUDI KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN RS dr. SOEPRAOEN TAHUN AJARAN 2015/2016 PROMOSI KESEHATAN pada keluarga Tn. D dengan MASALAH KURANG PENGETAHUAN tentang PENYAKIT HIPERTENSI Nama Mahasiswa : Dwiyani Indri Lestari NIM : 13.1.079 Tanggal dikaji : 01 Oktober 2014 DATA UMUM

Promkes Asma

Embed Size (px)

DESCRIPTION

promkes

Citation preview

Page 1: Promkes Asma

PROMOSI KESEHATAN

pada keluarga Tn. W dengan MASALAH KURANGNYA PENGETAHUAN

tentang PENYAKIT ASMA

Disusun Oleh :

DWIYANI INDRI LESTARI

13.1.079

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN RS dr. SOEPRAOEN

TAHUN AJARAN 2015/2016

PROMOSI KESEHATAN pada keluarga Tn. D dengan

MASALAH KURANG PENGETAHUAN tentang PENYAKIT HIPERTENSI

Nama Mahasiswa : Dwiyani Indri Lestari

NIM : 13.1.079

Tanggal dikaji : 01 Oktober 2014

• DATA UMUM

Page 2: Promkes Asma

• Nama kepala keluarga : Tn. W

• Umur : 39 tahun

• Alamat dan telepon : Jl. T / -

• Pekerjaan kepala keluarga : Pegawai swasta

• Pendidikan kepala keluarga : SMP

• Komposisi keluarga :

NO NAMA JKHUB.

KELUARGA

UMU

R

(th)

PEND.

AKHIR

STATUS IMUNISASI

BCGPOLIO DPT HEPATITIS

CAMPAK1 2 3 4 1 2 3 1 2 3

1.

2.

3.

4.

Tn. W

Ny. A

An. K

An. R

L

P

P

L

Ayah

Ibu

Anak

Kandung

Anak

Kandung

39

36

14

6

SMP

SMP

SMP

TK

GENOGRAM

Page 3: Promkes Asma

• Tipe keluarga

Keluarga Tn. W termasuk keluarga inti yang terdiri dari kepala keluarga (suami),

istri dan anak (kandung).

• Suku bangsa

Seluruh anggota keluarga berasal dari suku Jawa, Indonesia.

• Agama

Semua anggota keluarga menganut agama Islam dan mereka selalu taat

beribadah dan menjalankan perintah Tuhan Yang Maha Esa.

• Status sosial ekonomi keluarga

Pendapatan keluarga 475.000/minggu dan menurut keluarga itu tidak cukup.

• Aktivitas rekreasi keluarga

Setiap hari klien dan keluarganya dalam memenuhi kebutuhan akan rekreasi

dan hiburan biasanya menonton TV, berkumpul keluarga, sesekali berkunjung

ke rumah saudaranya di Singosari

• RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA

• Tahap perkembangan keluarga saat ini

Keluarga Tn. W mempunyai 2 orang anak. Anak pertama, perempuan dengan

umur 14 tahun. Anak kedua, laki-laki berumur 6 tahun. Maka, keluarga Tn. D

berada pada tahap perkembangan dengan anak remaja.

Page 4: Promkes Asma

• Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

Tn. W sampai saat ini belum memenuhi tugas perkembangan yaitu belum

memperluas keluarga inti yang dibuktikan dengan anak Tn. W belum ada yang

menikah.

• Riwayat keluarga inti

Dalam keluarga tidak ada riwayat penyakit menular seperti TBC, HIV/AIDS

tetapi memiliki riwayat penyakit menurun seperti asma yang diderita oleh Ny.A.

• Riwayat keluarga sebelumnya

Tidak ada/tidak pernah ada yang mengidap penyakit kronis.

• PENGKAJIAN LINGKUNGAN

• Karakteristik Rumah

Luas tanah : Luas rumah:

Tipe rumah : permanen dengan jumlah ruang: 1 ruang tamu, 2 kamar tidur, 1

ruang keluarga, 1 dapur dan 1 kamar mandi, lantai menggunakan

keramik, hanya ada 1 jendela pada ruang tamu dan di kamar tidur

sinar matahari tidak pernah masuk.

Kebersihan ruangan : banyak tumpukan barang-barang yang tidak digunakan.

Lantai ruangan tampak bersih.

Sumber air : PDAM

Denah :

Page 5: Promkes Asma

Keterangan :

• Karakteristik tetangga dan komunitas RW

Hubungan keluarga dengan tetangga baik. Tidak ada permusuhan dengan

tetangga. Terbukti dengan keluarga Tn.W sering berkumpul dengan tetangga

saat waktu luang.

• Mobilitas geografi keluarga

Keluarga Tn.W menetap dan tidak berpindah-pindah.

• Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Keluarga Tn.W selalu meluangkan waktu untuk berkumpul dengan keluarga.

Keluarga Tn.W juga berinteraksi baik dengan masyarakat sekitar.

• Sistem pendukung keluarga

Keluarga klien memiliki fasilitas kesehatan meliputi sarana MCK, tempat tidur

yang nyaman, sumber air bersih, motor sebagai sarana transportasi.

• STRUKTUR KELUARGA

• Pola komunikasi keluarga

Bahasa komunikasi yang digunakan dalam keluarga dan dengan masyarakat

adalah bahasa Indonesia dan Jawa. Komunikasi antar keluarga lebih sering

dimulai saat siang hari karena hampir semua anggota keluarga pulang pada

siang hari.

Page 6: Promkes Asma

• Struktur kekuatan keluarga

Tn.W memberi nasehat kepada anak-anaknya bagaimana cara berperilaku

yang baik, sopan santun, tata krama, dan cara menjaga hubungan baik dengan

orang lain. Keluarga menyelesaikan masalah dengan musyawarah.

• Struktur peran (formal dan informal)

• Tn. W

• Peran formal : Karyawan swasta

• Peran informal : menjadi kepala keluarga, suami, dan

ayah.

·

• Ny. A

• Peran formal : hanya sebagai anggota masyarakat

• Peran informal : menjadi istri dan sebagai ibu

• An.K

• Peran formal : sebagai anggota masyarakat dan pelajar

• Peran informal : sebagai anak dan sebagai kakak

• An. R

• Peran formal : sebagai anggota msyarakat dan pelajar

• Peran informal : sebagai anak dan sebagai adik

Page 7: Promkes Asma

• Nilai dan norma keluarga

Keluarga meyakini bahwa kesehatan sangat penting sehingga mereka

membiasakan cuci tangan sebelum makan, kecukupan gizi kurang terpenuhi

jika dilihat dari makanan yang dikonsumsi setiap harinya dan kurang teraturnya

pola makan.

• FUNGSI KELUARGA

• Fungsi afektif

Keluarga klien saling memberikan perhatian dan kasih sayang. Klien selalu

mendukung apa yang dilakukannya selama dalam batas kewajaran dan tidak

melanggar etika dan sopan santun. Dalam mengambil keputusan dilakukan

musyawarah dalam keluarga klien.

• Fungsi sosial

Interaksi antar anggota keluarga terjalin baik, masing-masing anggota keluarga

masih memperhatikan dan menerapkan etika atau sopan santun dalam

berperilaku.

• Fungsi perawatan kesehatan

• Kemampuan keluarga dalam mengenal masalah

Keluarga kurang mengetahui mengenai penyakit asma serta pengetahuan

mengenai tanda-tanda, penanganan jika mengalami kekambuhan dan pola

hidup yang perlu dijalani.

• Kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan

yang tepat.

Keluarga klien pernah berobat ke dokter saat sakit. Tetapi setelah

penyakitnya sembuh, keluarga klien tidak melanjutkan pengobatan. Jika

penyakit terkadang kambuh, hanya diberikan obat seadanya

Page 8: Promkes Asma

• Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit

• Pengetahuan keluarga tentang penyakit asma masih kurang

• Jika anggota keluarga ada yang sakit dan sekiranya perlu penanganan

tenaga kesehatan, maka keluarga mempercayakan perawatan dan

penyembuhan pada tenaga kesehatan. Namun bila sakitnya masih

tergolong ringan, keluarga cukup menganjurkan istirahat dan

pemenuhan kebutuhanan konsumsi obat dari apotek atau warung

kepada anggota keluarga yang sakit.

• Untuk berjaga-jaga, keluarga hanya menyediakan obat-obatan yang

sering dikonsumsi.

• Keluarga memberikan perhatian, kasih sayang dan support dalam

proses penyembuhan.

• Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat

• Keluarga kurang mengerti tentang kesehatan pada anggota

keluarganya.

• Anggota keluarga cukup peka terhadap anggota keluarga yang sakit

namun, terkadang masalah kesehatan tersebut dianggap sepele.

·

• Fungsi reproduksi

• Jumlah anak yang dimiliki Tn. W ada 2 orang yaitu 1 anak perempuan dan

1 anak laki-laki.

• Keluarga merencanakan jumlah anngota keluarga.

• Tn.W dan Ny.A menggunakan metode program KB hormonal yaitu pil KB.

• Fungsi ekonomi

Keluarga mampu mencukupi kebutuhan pangan sehari-hari secara sedehana.

Papan yang dimiliki tergolong layak tetapi tidak memnuhi kriteria sehat.

Page 9: Promkes Asma

Keluarga sulit menyisihkan uang yang akan digunakan unutk keperluan

mendadak.

• STRES DAN KOPING KELUARGA

• Stresosor jangka pendek dan jangka panjang

• Stressor jangka pendek

Kurang tahu kondisi penyakit Tn. W dan cara perawatannya.

• Stressor jangka panjang

Kondisi rumah yang layak tetapi belum memenuhi kriteria rumah sehat,

kekambuhan penyakit Tn. DW

• Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi atau stressor

Dalam menghadapi persoalan, keluarga selalu bermusyawarah dan mencari

jalan keluar bersama-sama. Namun, keluarga lebih banyak menyelesaikan

masalah sendiri atau menunda persoalan yang dianggap kurang penting.

• Strategi adaptasi disfungsional

Keluarga lebih banyak berpasrah pada Tuhan dengan keadaannya sehingga

sulit untuk mencapai penyelesaian masalah yang baik.

• PEMERIKSAAN FISIK

PEMERIKSA

AN

FISIK

Tn. W Ny. A An.K An. R

Tekanan 120/90 120/70 110/80 100/70

Page 10: Promkes Asma

Darah

Respirasi

Nadi

Suhu

Kepala

Rambut dan

kulit kepala

Mata

Hidung

mmHg

28x/menit

82x/menit

36

rambut

lurus,

beruban,

kulit bersih

mata

simetris,

konjungtiva

tidak

anemis,

sclera tidak

ikterik

hidung

simetris,

tidak ada

sekret,

tidak ada

pembesara

n polip,

tidak ada

nyeri tekan

mmHg

20x/menit

80x/menit

36

rambut

ikal, hitam,

kulit bersih

mata

simetris,

konjungtiva

tidak

anemis,

sclera tidak

ikterik

hidung

simetris,

tidak ada

sekret,

tidak ada

pembesara

n polip,

tidak ada

nyeri tekan

mmHg

20x/menit

82x/menit

36

rambut

ikal, hitam,

kulit bersih

mata

simetris,

konjungtiva

tidak

anemis,

sclera tidak

ikterik

hidung

simetris,

tidak ada

sekret,

tidak ada

pembesara

n polip,

tidak ada

nyeri tekan

mmHg

26x/menit

84x/menit

36

rambut

lurus,

hitam, kulit

bersih

mata

simetris,

konjungtiva

tidak

anemis,

sclera tidak

ikterik

hidung

simetris,

tidak ada

sekret,

tidak ada

pembesara

n polip,

tidak ada

nyeri tekan

Page 11: Promkes Asma

Mulut dan

tenggorokan

Telinga

Leher

Dada

tidak ada

karies gigi,

mulut

bersih,

tidak

berbau,

tidak ada

gangguan

dalam

menelan

telinga

simetris,

pendengar

an baik,

tidak

mengguna

kan alat

bantu

pendengar

an

tidak ada

pembesara

n kelenjar

tiroid

bentuk

normoches

t, terdapat

nyeri

tekan,

terdengar

vesikuler

tidak ada

karies gigi,

mulut

bersih,

tidak

berbau,

tidak ada

gangguan

dalam

menelan

telinga

simetris,

pendengar

an baik,

tidak

mengguna

kan alat

bantu

pendengar

an

tidak ada

pembesara

n kelenjar

tiroid

bentuk

normoches

t, tidak ada

nyeri

tekan,

terdengar

vesikuler

tidak ada

karies gigi,

mulut

bersih,

tidak

berbau,

tidak ada

gangguan

dalam

menelan

telinga

simetris,

pendengar

an baik,

tidak

mengguna

kan alat

bantu

pendengar

an

tidak ada

pembesara

n kelenjar

tiroid

bentuk

normoches

t, tidak ada

nyeri

tekan,

terdengar

vesikuler

tidak ada

karies gigi,

mulut

bersih,

tidak

berbau,

tidak ada

gangguan

dalam

menelan

telinga

simetris,

pendengar

an baik,

tidak

mengguna

kan alat

bantu

pendengar

an

tidak ada

pembesara

n kelenjar

tiroid

bentuk

normoches

t, tidak ada

nyeri

tekan,

terdengar

vesikuler

Page 12: Promkes Asma

Abdomen

Ekstremitas

tidak ada

nyeri

tekan, tidak

kembung,

tidak acites

anggota

gerak

lengkap,

tidak ada

hambatan

pergerakan

ada nyeri

tekan, tidak

kembung,

tidak acites

anggota

gerak

lengkap,

tidak ada

hambatan

pergerakan

tidak ada

nyeri

tekan, tidak

kembung,

tidak acites

anggota

gerak

lengkap,

tidak ada

hambatan

pergerakan

tidak ada

nyeri

tekan, tidak

kembung,

tidak acites

anggota

gerak

lengkap,

tidak ada

hambatan

pergerakan

• ANALISA DATA

DATA FOKUS MASALAH PENYEBAB

DS : Ny. A mengatakan kurang

mengetahui mengenai

penyakit asma serta

pengetahuan mengenai

penyebab, tanda-tanda,

penanganan jika mengalami

kekambuhan dan pola hidup

yang harus diterapkan

DO : keluarga bertanya lebih jauh

tentang penyakit asma

DS : Tn. W mengatakan dadanya

sering terasa sakit dan sesak

Kurangnya

informasi yang

didapat

Resiko

kekambuhan

Defisiensi

(penyebab, tanda,

penatalaksanaan

penyakit asma)

pada keluarga

Tn.W

Kurangnya

pengetahuan

Page 13: Promkes Asma

pada malam hari.

DO : RR: 28x/menit

• HARAPAN KELUARGA

Harapan yang diinginkan keluarga Tn. W yaitu menginginkan agar anggota

keluarganya tidak ada yang sakit-sakitan dan tertular penyakit Tn.W dan keluarga

berharap kedatangan mahasiswi akper dapat memberikan informasi kesehatan

sehingga anggota keluarga dapat memelihara kesehatan.

SKALA UNTUK MENENTUKAN PRIORITAS

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Dx 1 : Kurangnya informasi yang didapat berhubungan dengan defisiensi

pengetahuan (informasi tentang asma) pada keluarga Tn. W

NO. KRITERIA BOBOT PERHITUNGAN

1. Sifat Masalah

Skala : Tidak/kurang sehat

Ancaman kesehatan

Keadaan sejahtera

3

2

1

1

2/3 x 1

= 2/3

2. Kemungkinan masalah dapat

diubah

Skala : Mudah

Sebagian

Tidak dapat

2

1

0

2½ x 2

= 1

3. Potensial masalah untuk

dicegah

Skala : Tinggi

Cukup

Rendah

3

2

1

11/3 x 1

= 1/3

4. Menonjolnya masalah

Skala : Masalah berat, harus

segera ditangani 2

1 2/2 x 1

= 1

Page 14: Promkes Asma

Ada masalah tetapi

tidak perlu ditangani

masalah tidak dirasakan

1

0

JUMLAH 3

Dx 2 : Resiko kekambuhan berhubungan dengan kurangnya pengetahuan

NO. KRITERIA BOBOT PERHITUNGAN

1. Sifat Masalah

Skala : Tidak/kurang sehat

Ancaman kesehatan

Keadaan sejahtera

3

2

1

1

3/3 x 1

= 1

2. Kemungkinan masalah dapat

diubah

Skala : Mudah

Sebagian

Tidak dapat

2

1

0

2½ x 2

= 1

3. Potensial masalah untuk

dicegah

Skala : Tinggi

Cukup

Rendah

3

2

1

12/3 x 1

= 2/3

4. Menonjolnya masalah

Skala : Masalah berat, harus

segera ditangani

Ada masalah tetapi

tidak perlu ditangani

masalah tidak dirasakan

2

1

0

1

2/2 x 1

= 1

JUMLAH 3 2/3

DIAGNOSIS, HASIL DAN INTERVENSI KEPERAWATAN

DATA DX. KEP KRITERIA INDIKATOR INTERVEN IMPLEMENTA

Page 15: Promkes Asma

HASIL SI SI

DS:Tn.W

mengataka

n dadanya

seringteras

a nyeri dan

sesak pada

malam hari.

DO:TD:160/

120 mmHg

Resiko

kekambu

han

berhubun

gan

dengan

kurangny

a

pengetah

uan

Klien

terpenuhi

dalam

informasi

tentang

penyakit

asma

setelah

dilakukan 1x

pertemuan

diharapkan

px

mengungka

pkan

pengetahua

n dan

ketrampilan

penatalaksa

naan

perawatan

• Diskusik

an

tentang

perbaika

n gaya

hidup

• Menjelaskan

pentingnya

olahraga

teratur,

mengurangi

stres,

mengurangi

rokok dan

menggunak

an masker

saat

berkendara.

DS : Ny. A

mengataka

n kurang

mengetahui

mengenai

penyakit

asma serta

pengetahua

n mengenai

penyebab,

tanda-

tanda,

penangana

n jika

mengalami

kekambuha

n .

DO :

keluarga

bertanya

Kurangny

a

informasi

yang

didapat

berhubun

gan

dengan

defisiensi

pengetah

uan

(informasi

tentang

asma)

pada

keluarga

Tn. W

Pengetahua

n

penatalaksa

naan

mencegah

dan

mengurangi

kambuhnya

asma

Setelah

dilakukan1x

pertemuan

diharapkan

px mengerti

dan

memahami

mengenai

penyakit

asma dan

cara

mencegah

kekambuha

nnya

• Ajarkan

keluarg

a

tentang

cara

mendet

eksi

kambuh

nya

asma

• Memberikan

penyuluhan

tentang

tanda-tanda

asma

• memberikan

penyuluhan

tentang

penanganan

pertama jika

terjadi

asma.

Page 16: Promkes Asma

lebih jauh

tentang

penyakit

asma dan

penangana

n yang

tepat

INTERVENSI

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PADA KELUARGA TN. W

TENTANG ASMA

• Jenis Penyuluhan :

• Pokok Bahasan : ASMA

• Sub Pokok Bahasan :

• Definisi asma

• Penyebab asma

• Tanda dan gejala asma

• Pencegahan asma

• Sasaran : Keluarga Tn. W khusunya Tn. W

• Hari/Tanggal Penyuluhan : 04 Oktober 2014

• Analisa Situasi : Px mengatakan tidak bisa istirahat dengan

nyaman dikarenakan nyeri pada dada pada

malam hari.

Tujuan Intruksional Umum :

Setelah dilakukan penyuluhan / promosi kesehatan diharapkan Tn.W dapat menjelaskan

kembali tentang pengertian dari penyakit Asma.

Tujuan Intruksional Khusus :

Page 17: Promkes Asma

Setelah dilakukan penyuluhan / promosi kesehatan diharapkan Tn.W :

• Mampu memahami pengertian Asma

• Mampu menjelaskan penyebab Asma

• Mampu menjelaskan tanda dan gejala Asma

• Mampu menjelaskan cara penanganan Asma

Materi Pokok Penyuluhan :

Asma dan penanganan pertama jika terjadi Asma

Metode Penyuluhan :

• Ilustrasi dengan membawa contoh-contoh tentang penyuluhan penyakit Asma

• Demonstrasi

Kegiatan Penyuluhan :

No Tahap Wakt

u

Kegiatan Fasilitator Kegiatan

Peserta

1. Pendahuluan

a)Pembukaan dengan

memberikan salam dan

memperkenalkan diri

b)Menjelaskan pokok materi

10

menit

a) Salam pembuka :

“Selamat Pagi Tn.W”

Memperkenalkan diri

Menjelaskan maksud

dan tujuan dari

penyuluhan :

“Perkenalkan nama

saya Dwiyani Indri L dari

Poltekkes RS Tk II

dr.Soepraoen Malang,

saya akan memberikan

materi pada pagi hari ini

yang bertujuan ...

Memberikan leaflet

b)Penyampaian materi

Menjawab salam

Mendengarkan

materi penyaji

Page 18: Promkes Asma

tentang Asma

2. Pengajaran/Materi Inti

Mendemonstrasikan cara

mencegah Asma dengan

menggunakan alat bantu

peraga

15

menit

Memperagakan cara

penanganan pertama

Asma dengan

mengikutsertakan Px

Memperhatikan

dan mengikuti

instruksi penyaji

3. Penutup

a)Menyampaikan kesimpulan

b)Mengadakan kuis

c)Salam penutup

15

menit a)Memberi kesimpulan

b)Memberikan kuis

c)Mengucapkan salam

Memperhatikan

Menjawab

pertanyaan

Menjawab salam

Media/Alat Penyuluhan :

• Leaflet

• PowerPoint

Evaluasi Penyuluhan :

Tingkat kehadiran yang diharapkan : 100%

Antusiasme/Partisipasi Peserta yang diharapkan : Diharapkan peserta / klien / individu

dapat memahami materi tentang Asma yang disampaikan oleh penyuluh.

Kisi-kisi pertanyaan :

1. Apa yang dimaksud Asma? Px menjawab 85% benar

2. Apa penyebab dari Asma? Px menjawab 80% benar

3. Apa tanda & gejala pada Asma? Px menjawab 75% benar

4. Bagaimana cara penanganan pertama pada Asma? Px menjawab 80% benar

Page 19: Promkes Asma

Referensi/bukusumber :

-Carpenito. L.D. (1997). Nursing diagnosis; application to clinical practice. 7th

Edition. Lippincott. Philadelpia. New York

Materi / Bahan Penyuluhan :

ASMA

Pengertian:

Asthma berasal dari bahasa Yunani yang berarti terengah-engah dan berarti serangan nafas pendek. Asthma adalah penyakit jalan nafas yang terjadi karena spasme bronchus,

disebabkan oleh berbagai penyebab. (Sylvia.A.Price,1995).

JENIS ASTHMA

1. Asthma Alergika atau asthma ekstrinsik

Ditemukan pada sebagian kecil pasien dewasa dan disebabkan oleh alergan yang diketahui. Astma jenis ini biasanya dimulai pada masa kanak-kanak dengan riwayat keluarga yang mempunyai penyakit atopik, contoh : demam jerami, eksema , dermatitis, dan asma sendiri.

2. Astmha Idiopatik atau asthma intrinsic

Asthma jenis ini lebih sering ditemukan pada usia 40 tahun keatas , dengan serangan yang timbul sesudah infeksi sinus hidung atau percabangan trakheo bronkhial . Makin lama serangan makin sering dan makin hebat, sehingga keadaan ini akhirnya berkelanjutan menjadi bronchitis kronikdan kadang-kadang emfisema.

3. Asthma Campuran.

Page 20: Promkes Asma

Merupakan bentuk yang paling sering menyerang pasien . Asthma jenis ini terdiri dari komponen-komponen kedua macam asthma diatas. Kebanyakan pasien dengan asthma

FAKTOR PENYEBAB

1. Asthma Alergika .

Disebabkan karena hypersensitivitas individu terhadap alergen, biasanya protein, dalam bentuk serbuk sari yang dihirup, bulu halus binatang, kain pembalut atau yang lebih jarang terhadap makanan seperti susu atau cokelat.

2. Asthma Idiopatik

Sering tidak ditemukan penyebab yang jelas baik penyebab utama maupun faktor pencetus. Faktor-faktor non spesifik seperti flu biasa, latihan fisik, atau emosi

dapat memicu serangan asthma.

3. Asthma Campuran .

Penyebab sering terdiri dari komponen asthma intrinsik dan ekstrinsik.

GEJALA ASTHMA

1. Dyspnea

2. Bunyi nafas wheezing / mengi.

3. Ekspirasi yang memanjang.

4. Batuk – batuk disertai sputum kental

5. Tachicardi

6. Gelisah

7. Berkeringat

8. Cyanosis bibir dan kuku

9. Penggunaan otot bantu pernafasan

PENGOBATAN

Page 21: Promkes Asma

v Tujuan Pengobatan

1. Mencegah timbulnya asthma

2. Mengurangi resiko asthma

3. Mencegah komplikasi asthma

v Obat yang ideal

1. Mengurangi meluasnya penyakit asthma

2. Efek samping sedikit

3. Mudah cara pemberiannya

4. Harga murah dan terjangkau semua lapisan masyarakat

5. Obat asthma :

a. Histamin

- Kontraksi otot polos

- Dilatasi pembuluh kapiler dan kontraksi pembuluh vena, sehingga

terjadi edema

- Bertambahnya sekresi kelenjar dimukosa bronchus, bronkhoilus,

mukosaa, hidung dan mata

b. Bradikinin

- Kontraksi otot polos bronchus

- Meningkatkan permeabilitas pembuluh darah

- Vasodepressor (penurunan tekanan darah)

- Bertambahnya sekresi kelenjar peluh dan ludah

c. Prostaglandin

- bronkokostriksi (terutama prostaglandin F)

V. PERTOLONGAN PERTAMA

Ketika ditemukan penderita Asthma yang disebabkan oleh alergan maka pertolongan pertama yang kita lakukan adalah:

- Jauhkan penderita dari hal – hal yang memicu atau sebagai faktor alergan

Page 22: Promkes Asma

- Berikan posisi semi fowler atau setengah duduk

- Berikan obat asthma seperti : histamin, bradikinin, dan prostagladin.

Diposkan 7th December 2011 oleh Egy Avoy

RANCANGAN KEGIATAN (PRE PLANNING)

PENYULUHAN PENYAKIT ASTHMA PADA MASYARAKAT

KABUPATEN CILACAP

A. LATAR BELAKANG

Melihat kondisi saat ini, dengan udara yang panas, kering, dan berdebu serta parubahan suhu di malam hari yang yang berlawanan dengan suhu di siang hari, merupakan masalah yang sangat berpengaruh buruk terhadap kesehatan tubuh manusia. Hal ini yang mendorong kami untuk memberikan penyuluhan kepada masyarakat di Ds. Gentasari RT. 11 Rw. 05 .kec. Kroya kab. Cilacap Sehingga masyarakat diharapkan lebih mengetahui hal – hal yang memicu timbulnya asthma.

B. TUJUAN

1) Tujuan Umum

Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan masyarakat dapat lebih paham tentang penyakit asthma serta hal – hal yang memicu penyakit tersebut.

2) Tujuan Khusus

Diharapkan masyarakat mampu :

a. Mengulang kembali definisi dari penyakit asthma

b. Menyebutkan faktor – faktor penyebab dan pemicu dari penyakit asthma

c. Mengidentifikasi gejala – gejala penyakit asthma

d. Melakukan pertolongan pertama pada pasien asthma

Page 23: Promkes Asma

e. Menjelaskan cara pencegahan penyakit asthma

C. PESERTA

Masyarakat Ds. Gentasari Rt. 11 Rw 05.

Kec. Kroya. Keb. Cilacap

D. KEPANITIAAN

Ketua : Edwin Kurnianto

Sekretaris : Egi Arina

Bendahara : Sri Ambarwati

E. SETTING ACARA

v Acara

1) Pembukaan oleh Pembawa Acara

2) Penyuluhan penyakit asthma oleh mahasiswa AKPER Serulingmas Cilacap selama 20 menit

3) Tanya jawab 30 menit dipandu oleh mahasiswa AKPER Serulingmas Cilacap

v Setting Tempat

v Petugas – petugas acara

Pembawa acara : Sri Ambarwati

Penyaji : Edwin Kurnianto

Dokumentasi : Egi Arina

F. METODE

Diskusi dan tanya jawab

G. MEDIA

Ø Leaflet

Ø Power point

H. RENCANA EVALUASI KEGIATAN

1. Evaluasi Struktur : rencana kegiatan dipersiapkan 4 hari sebelum kegiatan dan informasi ke pengurus 2 hari sebelum kegiatan.

2. Evaluasi Proses

3. Evaluasi Hasil

Page 24: Promkes Asma

§ Masyarakat mampu menjawab pertanyaan dan mengulang kembali definisi penyakit asthma

§ Masyarakat mampu menyebutkan faktor penyebab dari penyakit asthma

§ Masyarakat mampu menjelaskan cara pencegahan penyakit asthma

Panitia Penyuluhan Kelompok Pada Komunitas

Ketua Sekretaris

Edwin Kurnianto Egi Arina

Nim:10.008 Nim:10.006

Mengetahui

Direktur Akper Serulingmas

Page 25: Promkes Asma

Syakian, S. Kep

NIK. 5100175

LAMPIRAN

1) Materi

PENGERTIAN ASTHMA

Asthma berasal dari bahasa Yunani yang berarti terengah-engah dan berarti serangan nafas pendek. Asthma adalah penyakit jalan nafas yang terjadi karena spasme bronchus,

disebabkan oleh berbagai penyebab. (Sylvia.A.Price,1995).

JENIS ASTHMA

1. Asthma Alergika atau asthma ekstrinsik

Ditemukan pada sebagian kecil pasien dewasa dan disebabkan oleh alergan yang diketahui. Astma jenis ini biasanya dimulai pada masa kanak-kanak dengan riwayat keluarga yang mempunyai penyakit atopik, contoh : demam jerami, eksema , dermatitis, dan asma sendiri.

2. Astmha Idiopatik atau asthma intrinsic

Asthma jenis ini lebih sering ditemukan pada usia 40 tahun keatas , dengan serangan yang timbul sesudah infeksi sinus hidung atau percabangan trakheo bronkhial . Makin lama serangan makin sering dan makin hebat, sehingga keadaan ini akhirnya berkelanjutan menjadi bronchitis kronikdan kadang-kadang emfisema.

3. Asthma Campuran.

Merupakan bentuk yang paling sering menyerang pasien . Asthma jenis ini terdiri dari komponen-komponen kedua macam asthma diatas. Kebanyakan pasien dengan asthma

Page 26: Promkes Asma

FAKTOR PENYEBAB

1. Asthma Alergika .

Disebabkan karena hypersensitivitas individu terhadap alergen, biasanya protein, dalam bentuk serbuk sari yang dihirup, bulu halus binatang, kain pembalut atau yang lebih jarang terhadap makanan seperti susu atau cokelat.

2. Asthma Idiopatik

Sering tidak ditemukan penyebab yang jelas baik penyebab utama maupun faktor pencetus. Faktor-faktor non spesifik seperti flu biasa, latihan fisik, atau emosi

dapat memicu serangan asthma.

3. Asthma Campuran .

Penyebab sering terdiri dari komponen asthma intrinsik dan ekstrinsik.

GEJALA ASTHMA

1. Dyspnea

2. Bunyi nafas wheezing / mengi.

3. Ekspirasi yang memanjang.

4. Batuk – batuk disertai sputum kental

5. Tachicardi

6. Gelisah

7. Berkeringat

8. Cyanosis bibir dan kuku

9. Penggunaan otot bantu pernafasan

Page 27: Promkes Asma

PENGOBATAN

v Tujuan Pengobatan

1. Mencegah timbulnya asthma

2. Mengurangi resiko asthma

3. Mencegah komplikasi asthma

v Obat yang ideal

1. Mengurangi meluasnya penyakit asthma

2. Efek samping sedikit

3. Mudah cara pemberiannya

4. Harga murah dan terjangkau semua lapisan masyarakat

5. Obat asthma :

a. Histamin

- Kontraksi otot polos

- Dilatasi pembuluh kapiler dan kontraksi pembuluh vena, sehingga

terjadi edema

- Bertambahnya sekresi kelenjar dimukosa bronchus, bronkhoilus,

mukosaa, hidung dan mata

b. Bradikinin

- Kontraksi otot polos bronchus

- Meningkatkan permeabilitas pembuluh darah

- Vasodepressor (penurunan tekanan darah)

- Bertambahnya sekresi kelenjar peluh dan ludah

c. Prostaglandin

- bronkokostriksi (terutama prostaglandin F)

v PERTOLONGAN PERTAMA

Ketika ditemukan penderita Asthma yang disebabkan oleh alergan maka pertolongan pertama yang kita lakukan adalah:

Page 28: Promkes Asma

- Jauhkan penderita dari hal – hal yang memicu atau sebagai faktor alergan

- Berikan posisi semi fowler atau setengah duduk

- Berikan obat asthma seperti : histamin, bradikinin, dan prostagladin.

Diposkan 7th December 2011 oleh Egy Avoy