Upload
others
View
7
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PROMOSI SIWAH HOTEL DALAM MENINGKATKAN
PENGUNJUNG DI BANDA ACEH
SKRIPSI
Diajukan Oleh:
SYAHRUL RAMADHAN
NIM. 411206542
Mahasiswa Fakultas Dakwah & Komunikasi
Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam
FAKULTAS DAKWAH & KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY
DARUSSALAM-BANDA ACEH
1440 H/ 2019 M
viii
ABSTRAK
Penelitian ini berjudul “Promosi Siwah Hotel Dalam Meningkatkan
Pengunjung Di Banda Aceh”.Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui
bagaimana promosi Siwah Hotel dalam menarik hati pelanggan yang
membutuhkan jasa penginapan. Untuk melihat media promosi apa saja yang di
gunakan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan
deskriptif. Maksudnya melakukan penelitian dengan menyimpulkan data yang
diperoleh di lapangan dengan cara wawancara dan menjelaskan atau
menggambarkannya secara jelas dan detail dalam bentuk narasi. Karena
pengunjung yang datang ke Banda Aceh semakin beragam, mulai dari
pengunjung lokal dan juga manca Negara. Dalam hal ini Siwah Hotel
memberikan pelayan terbaiknya, namun untuk memberitahukan hal itu kepada
pelanggan di butuhkan satu metode yang benar-benar matang, metode promosi
yang sesuai dalam proses meningkatkan minat pengunjung yang datang ke banda
aceh dan memilih siwah hotel sebagai tempat menginap. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa pertama, Hotel siwah melakukan promosi terhadap
penjualan jasa Hotel dengan menggunakan metode promosi publisitas
(publicity), promosi penjualan (sales promosi),. Kedua, Siwah hotel
menggunakan beberapa media dalam mempromosikan produk layanan kamarnya.
Kata Kunci: Siwah Hotel, Promosi, Pengunjung, Banda Aceh.
i
KATA PENGANTAR
Segala puji atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan taufiq dan
hidayah-Nya, sehingga penulis telah dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Shalawat beriring salam penulis sampaikan kepangkuan alam Nabi besar
Muhammad SAW, yang telah membawa umat manusia dari alam kebodohan ke
alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan sekarang ini.
Alhamdulillah dengan petunjuk dan hidayah-Nya, penulis telah selesai
menyusun skripsi yang sangat sederhana ini untuk memenuhi dan melengkapi
syarat-syarat guna mencapai gelar Sarjana pada Jurusan/Prodi Komunikasi dan
Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Ar-
Raniry Banda Aceh, dengan judul
“Promosi Siwah Hotel Dalam Meningkatkan Pengunjung Di Banda
Aceh”.
Dengan penuh kesadaran dan kerendahan hati, penulisan skripsi ini tidak
akan terselesaikan bila tanpa bantuan serta dukungan dari berbagai pihak, baik
bantuan moril maupun materil. Sudah sepatutnya penulis mengucapkan
terimakasih ke semua pihak yang telah memberikan bantuan serta dukungannya,
sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan.
ii
Penulis mengucapkan terimakasih sebesar-besar kepada:
1. Keluarga tercinta, terutama Ayahanda Surya dan Ibunda Sakdiah yang
telah memberikan motivasi, mencurahkan cinta dan kasih sayangnya
serta lantunan doa yang begitu kuat untuk penulis, sehingga skripsi ini
selesai. Dan istri tercinta Safariza, SE yang selalu mendampingi
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Dan kepada abang Very
Safriadi, S.H.I beserta abang Mulya Saputra, S. Pd dan Kedua Adik
tersayang Agus Sariska, SH dan Muhammad Fajar yang selalu
memberikan semangat kepada penulis. Serta terima kasih kepada
keluarga besar yang sudah memberikan motivasi, dukungan dan
doa kepada penulis.
2. Bapak Zainuddin T, S.Ag., M.Si sebagai pembimbing satu, penulis
mengucapkan terimakasih telah meluangkan waktu dan memberikan
arahan serta bimbingan kepada saya. Serta ucapan terimakasih kepada
Bapak Azman, S. Sos,I., M.I.Kom, selaku pembimbing kedua yang
telah membimbing, mencurahkan ide, memberi semangat dan arahan
dalam penulisan skripsi ini.
3. Ibu Dra. Muhsinah, M.Ag, selaku Penasehat Akademik (PA) yang
selalu memberikan dukungan kepada penulis. Bapak Dr. Fakhri, S.Sos,
MA selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Bapak Dr.
Hendra Syahputra, ST., MM, selaku ketua Jurusan Komunikasi dan
Penyiaran Islam (KPI), Ibu Anita, S.Ag., M.Hum Selaku Sekretaris
Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam serta seluruh dosen Fakultas
iii
Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry yang telah membekali
penulis dengan berbagai ilmu pengetahuan.
4. Bapak Dally Teguh Sesario selaku GM Siwah Hotel dan Fakrurrazi
selaku asisten manager dan maidawati selaku resepsionis yang telah
memberikan penulis data yang diperlukan dalam penulisan ini
5. Kepada sahabat-sahabat saya Hijri Iqbal, Adi Novanta, Muhammad
Ikhsan, Rahmad Saputra, Shahibul Izar, Zahlul Armi, Abdul Halim,
Juliangga Satria Rahmat, Mirza Saputra, Fakrurrazi, Nurnisa, yang
telah membantu dan memberikan motivasi yang tiada henti untuk
penulis sehingga menjadi sebuah karya ilmiah.
6. Kepada teman-teman jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam
khususnya teman-teman unit 1 angkatan 2012 yang telah banyak
membantu penulis dari masa kuliah, penelitian, hingga selesainya
skripsi ini.
Penulis belum bisa memberikan apapun untuk membalas kebaikan dan
ketulusan yang kalian berikan. Hanya untaian doa setelah sujud yang bisa penulis
kirimkan semoga Allah membalas kebaikan kalian semua. Akhir kata penulis
memohon maaf atas segala kehilafan yang pernah penulis lakukan. Penulis juga
menyadari bahwa dalam penelitian dan penulisan skripsi ini masih terdapat
kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan masukan dan saran untuk perbaikan
dimasa yang akan datang. Semoga skripsi ini membawa manfaat bagi penulis dan
iv
seluruh pembaca umumnya. Hanya kepada Allah penulis memohon RidhaNya.
Amin ya Allah.
Banda Aceh, 18 Januari 2019
Penulis,
Syahrul Ramadhan
v
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. vii
ABSTRAK ...................................................................................................... viii
BAB I
PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 8
C. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 8
D. Manfaat Penelitian ................................................................................... 9
E. Sistematika Penulisan .............................................................................. 10
BABII
TINJAUAN KEPUSTAKAAN ..................................................................... 11
A. Penelitian Terdahulu Yang Relevan....................................................... 11
B. Landasan Teoritis..................................................................................... 13
1. Instrumen Produk ................................................................................. 13
2. Instrumen Distribusi ............................................................................ 13
3. Instrumen Promosi .............................................................................. 14
C. Komunikasi Bisnis .................................................................................... 15
1. Pengertian Komunikasi Bisnis ............................................................. 15
2. Peranan Komunikasi Bisnis ................................................................ 18
3. Fungsi dan Tujuan Komunikasi Bisnis ............................................... 21
4. Keterampilan Komunikasi Bisnis ........................................................ 22
5. Jenis- jenis komunikasi Bisnis ............................................................. 22
6. Proses Komunikasi Bisnis .................................................................... 25
D. Promosi ..................................................................................................... 27
1. Pengertian Promosi .............................................................................. 27
2. Tujuan Promosi .................................................................................... 28
3. Bentuk-bentuk Promosi ....................................................................... 30
E. Media Massa ............................................................................................ 40
1. Pengertian Media massa ...................................................................... 40
2. Jenis-jenis media massa ...................................................................... 42
F. Pariwisata ................................................................................................. 43
1. Pengertian Pariwisata .......................................................................... 43
2. Jenis-jenis Pariwisata .......................................................................... 44
vi
BAB III
METODE PENELITIAN ............................................................................. 56
A. Fokus dan ruang lingkup penelitian ...................................................... 56
B. Pendekatan dan Metode Penelitian ....................................................... 56
C. Informan Penelitian ................................................................................ 57
D. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 58
E. Teknik Pengelohan dan Analisis Data .................................................. 63
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................................ 66
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ...................................................... 66
B. Sejarah dan Struktur Pengurus Siwah Hotel ........................................ 66
a. Sejarah Siwah Hotel ............................................................................ 66
b. Struktur Kepengurusan Siwah Hotel ................................................... 67
C. Promosi Siwah Hotel ............................................................................... 68
a. Media Promosi Siwah Hotel ............................................................... 68
b. Item Promosi Siwah Hotel .................................................................. 75
D. Peningkatan Wisatawan Terhadap Jasa Siwah Hotel ......................... 78
a. Fasilitas Hotel ...................................................................................... 78
b. Data Penjualan Bulan Januari-Desemper 2018 ................................... 80
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................................... 83
A. Kesimpulan ............................................................................................... 83
B. Saran.......................................................................................................... 84
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 85
RIWAYAT HIDUP ......................................................................................
vii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Keputusan Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry
tentang penetapan pembimbing skripsi mahasiswa.
2. Surat Izin Melakukan penelitian ilmiah dari Fakultas Dakwah dan
Komunikasi UIN Ar-Raniry.
3. Surat keterangan telah melakukan penelitian dari Siwah Hotel
4. Daftar pertanyaan wawancara.
5. Struktur organisasi kepengurusan Siwah Hotel
6. Daftar Riwayat Hidup.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Hotel merupakan salah satu perusahaan yang menyediakan pelayanan jasa
penginapan, penyedia makanan, dan minuman serta fasilitas jasa lainnya untuk
para pengunjung yang datang ke Banda Aceh, baik mereka yang bermalam di
hotel tersebut ataupun mereka yang hanya menbuat sebuah acara seperti
pelatihan, rapat dan lainnya.
Hotel adalah suatu perusahaan yang dikelola oleh pemiliknya dengan
menyediakan pelayanan makanan, minuman dan fasilitas kamar untuk tidur
kepada orang-orang yang melakukan perjalanan dan mampu membayar dengan
jumlah yang wajar sesuai dengan pelayanan yang diterima tampa adanya
perjanjian khusus.1
Jumlah pelanggan sangat besar pengaruhnya terhadap kelangsungan
perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan jasa, karena bagi perusahaan
perhotelan, pelanggan merupakan sumber pemasukan utama. Semakin banyak
pelanggan hotel, maka semakin besar pula pemasukan yang diperoleh.
Sebaliknya, semakin sedikit pelanggan, maka semakin sedikit pula pemasukan
yang dapat diraih. Kualitas jasa yang unggul dan konsisten dapat menumbuhkan
kepuasan pelanggan yang pada gilirannya akan memberikan dasar yang baik bagi
penggunaan jasa secara berlangganan, mendorong terciptanya loyalitas pelanggan,
1Sulastiyono, Manajemen Penyelenggaraan Hotel. Seri manajemenUsaha Jasa Sarana
Pariwisata dan Akomodasi,(Jakarta: Alfabeta, 2011) hal. 5
2
membentuk rekomendasi dari mulut ke mulut yang menguntungkan bagi
perusahaan, dan reputasi perusahaan menjadi baik di mata pelanggan serta laba
yang diperoleh meningkat. Pelanggan akan membandingkan pelayanan yang
diberikan perusahaan dengan layanan yang mereka harapkan.
Jika pengunjung merasa puas, maka pengunjung akan kembali
menggunakan jasa perusahaan dan menjadi pelanggannya yang setia, serta akan
menceritakan pengalamannya tersebut kepada orang lain sehingga perusahaan
akan mendapatkan keuntungan dari kondisi tersebut, yaitu mendapatkan
pelanggan yang loyal yang sekaligus membantu mempromosikan perusahaan.
Sebaliknya jika pelanggan merasa tidak puas, maka pelanggan tersebut juga akan
menceritakan pengalaman yang mengecewakan tersebut kepada orang lain
sehingga akan memperburuk citra dan eksistensi perusahaan yang akan berakibat
menurunnya jumlah pemakai jasa perusahaan.
Promosi adalah merupakan kegiatan yang ditujukan untuk mempengaruhi
konsumen agar mereka dapat menjadi kenal akan produk yang ditawarkan oleh
perusahaan kepada mereka dan kemudian mereka menjadi senang lalu membeli
produk tersebut. Adapun alat-alat yang dapat dipergunakan untuk
mempromosikan suatu produk dapat dipilih beberapa cara yaitu iklan, promosi
penjualan, publisitas, personal selling yang disebut buaran promosi.2
Promosi merupakan salah satu kegiatan pemasaran yang penting bagi
perusahaan dalam upaya mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan serta
meningkatkaan kualitas penjualan untuk meningkatkan kegiatan pemasaran dalam
2 Sunyato, Danang, Teori, Kuesioner & Analisis Data Untuk Pemasaran dan
PerilakuKonsumen, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), hal. 19.
3
hal memasarkan barang atau jasa dari suatu perusahaan. Promosi adalah segala
bentuk komunikasi yang digunakan untuk menginformasikan (to inform),
membujuk (to persuade), atau mengingatkan orang-orang tentang produk yang
dihasilkan organisasi, individu, ataupun rumah tangga.3
Siwah Hoteladalah salah satu hotel di Kota Banda Acehberalamat di Jalan
TWK. M. Daudsyah, yang memiliki kualifikasi standard hotel yang bagus. Siwah
Hotelmenyediakan 33 kamar terbaik yang terdiri dari 2 Executive Room, 5 Deluxe
Room dan 26 Standard Room. Siwah Hotel juga dilengkapi dengan fasilitas Bar,
Wifi full 24 jam, water heater di setiap kamar, parking area dan full air
conditioner. Strategi pemasaran yang selama ini sudah dijalankan oleh Siwah
Hotel adalah melakukan promosi yang dipasang diberbagai tempat yang strategis,
seperti website dan media online tetapi sampai saat ini dirasa kurang
efektif.Pemasarannya tidak hanya berupa iklan-iklan di beberapa media tetapi
melakukan perubahan di bidang manajemennya, fasilitas hotel, dan lain lain.4
Banda Aceh merupakan salah satu kota yang dilanda bencana alam gempa
dan tsunami pada Desember Tahun 2004. Pasca bencana gempa dan tsunami,
kotaBanda Aceh kembali di bangun oleh Pemerintah dan berbagai bantuan dari
luar mancanegara. Hingga saat ini Banda Aceh telah berkembang pesat dari
berbagai segi, baik segi ekonomi, pendidikan, dan pariwisata. Aceh sebagai
bagian dari Indonesia yang terletak strategis di kawasan paling baratRepublik
Indonesia memiliki kekayaan dan keberagaman warisan budaya dan sejarahmasa
lalu (cultural heritage), seperti budaya Islam, sejarah kerajaan Aceh, sejarah
perangKolonial, bencana gempa dan Tsunami (smong). Semua warisan
peninggalan masa lalutersebut terdiri dari budaya benda (tangible), seperti Masjid
3Simamora, Bilson, Memenangkan Pasar dengan Pemasaran Efektif dan Profitable, (Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama, 2001), hal. 285.
4Data inventaris hotel tahun 2017
4
Raya Baiturrahman naskah/benda kuno, Makam kuno, Kerkhof Peutjoet dan
cagar budaya lainnya dan Budayatak benda (intangible), seperti keberadaan 8
(delapan) etnis/suku bangsa (Aceh, Alas,Aneuk Jame, Gayo, Kluet, Tamiang,
Singkil, Simelue), 13 (tiga belas) jenis bahasadaerah (Aceh, Alas, Aneuk Jamee,
Gayo, Kluet, Tamiang, Julu, Haloban, Pakpak, Nias,Lekon, Sigulai, Devayan),
adat istiadat dan seni tradisional Aceh dan lain-lain.5
Pemerintah Provinsi Aceh memasang target wisatawan lokal dan
mancanegara yang berkunjung ke Aceh sebesar 1,8 juta orang pada tahun 2015
dan target tahun 2018 sebesar 2,8 juta orang. Angka itu naik 30 persen dari tahun
2014. Dalam beberapa tahun terakhir, tren kunjungan ke Aceh terus naik.
Misalnya, pada tahun 2014, kunjungan wisatawan ke Aceh berjumlah 1,4 juta
orang, 50.072 di antaranya turis mancanegara. Sedangkan pada 2013, kunjungan
ke Aceh hanya 1,1 juta orang6.
Jumlah wisatawan ke Kota Banda Aceh jika dihitung dari jumlah tamu
yang menginap di hotel adalah sebagai berikut: Jumlah kunjungan wisatawan
mancanegara selama 2014 mencapai 11.103 dibandingkan 5.317 pada tahun 2013.
Jumlah wisatawan nusantara tahun 2014 sebanyak 224.939 dibandingkan dengan
tahun 2013 yang mencapai 229.589. Tahun 2015 ini Aceh telah menetapkan target
kunjungan wisnus ke Aceh sebesar satu juta. Target wisman yang awalnya 40
ribu kunjungan kini dinaikkan menjadi 100 ribu. Dan total jumlah wisatawan yang
5 Restra Disbudpar, Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Aceh, 2012-2017
6Laporan Akhir Kajian Pengembangan Wisata Syariah, Deputi Bidang
PengembanganKelembagaan Kepariwisataan, Kementerian Pariwisata, 2015
5
datang ke kota Banda Aceh ditargetkan 25% dari total jumlah wisatawan yang
berkunjung ke Provinsi Aceh.7
Banda Aceh sebagai pusat kota di Provinsi Aceh sangat mendukung
adanya wisatawan lokal dari Aceh sendiri, wisatawan nasional, maupun
internasional. Bukan hanya itu Banda Aceh juga menyediakan penginapan-
penginapan sebagai pendukung terwujudnya kenyamanan bagi wisatawan yang
datang. Aceh yang dikenal dengan istilah Serambi Mekkah, khususnya di wilayah
Kota Banda Aceh telah mencanangkan sebagai salah satu kotamadani yang
bernuansa Islami. Banda Aceh sangat memperhatikan wisatawan yang datang ke
Aceh, sebagai salah satu cara untuk memperkenalkan Aceh di mata dunia dengan
memberikan pelayananan yang memuaskan tanpa menghilangkan peraturan-
peraturan syariat Islam yang berlaku.
Selain itu, wilayah Aceh yang berbatasan langsung dengan Provinsi
Sumatera Utara yang beribu kota di Medan merupakan salah satu pintu masuk
wisatawan baik lokal maupun wisatawan mancanegara untuk menuju Aceh
melalui jalur darat dan laut. Sedangkan melalui jalur udara, Aceh juga memiliki
bandar udara berstandar Internasional yang memudahkan wisatawan lokal dan
manca negara untuk menuju Aceh. Dengan demikian, apabila dilihat dari letak
geografis Aceh sangatlah berpotensi untuk dapat dikembangkan menjadi sebuah
destinasi wisata yang terkenal di tanah air.
Keberadaan suatu hotel sebenarnya tidak hanya dilihat dalam
keterkaitannya dengan sektor pariwisata semata-mata, akan tetapi pada faktor
7Ibid, 2015.
6
eksistensi hotel lebih luas dari sekedar menjadi tempat menginap wisatawan. Saat
ini hotel juga menjadi tempat diadakannya berbagai pertemuan berskala besar
seperti seminar, lokakarya, diskusi panel dan sebagainya. Itu berarti ada hubungan
erat antara promosi yang bertujuan memperkenalkan keunggulan-keunggulan
hotel dan tingkat hunian kamar yang pada akhirnya berpengaruh pada tingkat
pendapatan hotel dan kontribusinya bagi keuangan kota dan juga memberikan
pengaruh yang cukup signifikan dalam menempatkan etika moral ketika
berkunjung ke suatu tempat penginapan.
Perkembangan kegiatan wisata secara sendirinya akan mempengaruhi
kegiatan penujang usaha yang lain seperti makanan dan penginapan. Masing-
masing usaha tersebut akan mempromosikan kelebihan-kelebihannya untuk dapat
menarik pelanggan.
Pada umumnya ketersediaan akomodasi pada sebagian besar hotel dan
tempat menginap lainnya di Aceh sudah menerapkan konsep syariah baik dari segi
produk, pelayanan, dan pengelolaannya. Dari segi produk, misalnya toilet hotel
sudah tersedia penyekat antar bilik dan menyediakan air mengalir selain tissue,
pada setiap kamar di hampir sebagian besar hotel sudah menyediakan sajadah,
arah kiblat, tidak tersedia akses pornografi, tidak tersedia minuman beralkohol di
mini bar setiap kamar, dan lain-lain. Dari segi pelayanan diantaranya melakukan
seleksi terhadap tamu yang datang berpasangan, tidak ada fasilitas hiburan yang
mengarah kepada pornografi/asusila, dan lain-lain. Dan dari segi pengelolaan,
diantaranya seluruh karyawan dan karyawati memakai seragam yang sopan,
karyawati pada umumnya menggunakan jilbab, dan lain-lain. Namun,
7
Sebagaimana tercantum dalam Permen Parekraf No. 2 tahun 2014 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Usaha Hotel Syariah, seluruh hotel yang ada di Aceh
belum memperoleh sertifikat Hilal 1 maupun Hilal 2. Sehingga, dalam akomodasi
yang mendukung wisata syariah masih memerlukan standardisasi yang jelas dan
sosialisasi kebijakan dalam Permen tersebut. Kendala dalam penyediaan
akomodasi yakni kualitas dan pelayanan (hospitality) yang masih belum
maksimal.8
Komunikasi adalah sebuah proses pertukaran pesan dengan melibatkan
komunikator dan penerima, yang berlangsung dengan perantara atau media
tertentu. Salah satu bentuk komunikasi pemasaran adalah kegiatan promosi.
Kegiatan promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu
program pemasaran, karena sebaikapapun kualitas sebuah produk atau
pelayanan jasa bila konsumen belum pernahmendengar atau melihatnya
maka mereka tidak akan yakin kelebihan produknya.Promosi merupakan
suatu metode kontrol komunikasi yangterpadu, dengan lebih menekankan
pada prospek terhadap konsumen, bagaimanamenanamkan sebuah produk
pelayanan jasa hotel yang pada akhirnya akan mempengaruhikeputusan membeli
atau menggunakan jasa hotel tersebut sehingga akan mendatangkannilai profit
bagi hotel itu sendiri.
Siwah hotel menargetkan untuk tahun 2017pelanggan hotel mencapai
10.000 orang/tahun. Namun, dalam kenyataannya siwah hotel hanya mampu
8Laporan Akhir Kajian Pengembangan Wisata Syariah, 2015
8
mencapai setengah dari target, yaitu sebanyak 5108 pelanggan.9 Dalam hal ini
promosi menjadi masalah yang signifikan dalam hal ini. Dengan semakin ketatnya
bisnis perhotelan di kota Banda Aceh, namun tidak di imbangi dengan promosi
yang maksimal. Sehingga berakibat kurangnya pengunjung yang memilih siwah
hotel, juga kurangnya kedatangan wisatawan ke Kota Banda Aceh
Untuk itu penulis ingin mengangkat masalah ini untuk dijadikan sebagai
tugas akhir skripsi dengan judulPromosi Siwah Hotel Dalam Meningkatkan
Pengunjung Di Banda Aceh.
B. Rumusan Masalah
1. Promosi apa saja yang dilakukan Siwah Hotel dalam meningkatkan
pengunjung di Banda Aceh?
2. Media apa saja yang digunakan Siwah Hotel dalam melakukan promosi
untuk meningkatkan pengunjung di Banda Aceh?
3. Apakah promosi yang dilakukan Siwah Hotel dapat memberikan
peningkatan pengunjung di Banda Aceh ?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan, maka tujuan dari
penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui Promosi apa saja yang dilakukan Siwah Hotel dalam
meningkatkan pengunjung di Banda Aceh
9 Data penjualan hotel tahun 2017
9
2. Untuk mengetahui Media apa saja yang digunakan Siwah Hotel dalam
melakukan promosi untuk meningkatkan pengunjung di Banda Aceh.
3. Untuk mengetahui apakah promosi Siwah Hotel dapat memberikan dampak
pada peningkatan pengunjung di Banda Aceh.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Secara Teoritis
1. Memberikan masukan pengetahuan tentang bentuk promosi di bidang
perhotelan.
2. Sebagai informasi awal tentang perhotelan dan semoga dapat di
kembangkan penelitian ini lebih mendalam di masa mendatang.
b. Secara Praktis.
1. Penelitian ini dapat menjadi bahan masukan dan sumbangsih pemikiran
yang bisa bermanfaat bagi segenap elemen masyarakat.
2. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan evaluasi bagi
pemerintah, khususnya pemerintah kota Banda Aceh di bidang
perhotelan dalam peningkatan pengunjung di Aceh.
E. Sistimatika Penulisan
Untuk lebih mempermudah pembahasan pada judul skripsi ini penulis
secara sistematis dan untuk menghindari kerancuan pembahasan, maka peneliti
membuat sistematika pembahasan sebagai berikut:
10
BAB Pertama: BAB pendahuluan yang memuat tentang latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika
penulisan.
BAB Kedua: Merupakan BAB Landasan teori yang terdiri dari, penelitian
terdahulu yang relevan, landasan teoritis, landasan konseptual.
BAB Ketiga: Menjelaskan BAB metode penelitian yang terdiri dari
pendekatan penelitian, focus dan ruang lingkup penelitian, informan penelitian,
teknik pengumpulan data serta teknik pengolahan dan analisis data.
BAB Keempat: Merupakan BAB pembahasan hasil penelitian yang terdiri
dari gambaran umum lokasi penelitian, Hasil Penelitian, serta pembahasan.
BAB Kelima: Merupakan BAB terakhir yang berisi tentang penutup yang
meliputi, kesimpulan dan saran-saran.
11
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
A. Penelitian Terdahulu Yang Relevan
Untuk menghindari duplikasi atau pengulangan penulisan skripsi, penulis
menyertakan telaah pustaka yang berkaitan dengan penelitian penulis. Selama ini
telah banyak penelitian yang mengkaji tentang promosi Siwah Hotel dalam
meningkatkan pengunjung di Banda Aceh. Penelitian tersebut bukan hal baru lagi
dalam penulisan karya ilmiah seperti: skripsi, tesis dan lain sebagainya. Di
antaranya adalah sebagai berikut:
Penelitian yang dilakukan oleh Okto Widhiarsa yang berjudul Analisis Tingkat
Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Pelayanan Hotel (Studi Kasus Pada Hotel
Ciputra di Semarang Tahun 2011. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis
lima hipotesis, yang pertama pengaruh keandalan terhadap kepuasan konsumen,
kedua pengaruh daya tanggap terhadap kepuasan konsumen, ketiga pengaruh
jaminan terhadap kepuasan konsumen, keempat pengaruh empati terhadap
kepuasan konsumen, dan kelima pengaruh bukti fisik terhadap kepuasan
konsumen. Metode penelitian ini dilakukan dengan teknik pengambilan secara
random. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kelima hipotesis dapat
diterima, penelitian ini menghasilkan hubungan yang positif dan signifikan antara
kelima variabel dengan kepuasan pelanggan di hotel Ciputra Semarang.
Persamaan antara penelitian di atas dengan penelitian yang dilakukan peneliti
adalah sama-sama membahas tentang hotel.
12
Penelitian yang dilakukan oleh Krisna Mahendraswara yang berjudul Studi
Terhadap Kualitas Pelayanan di Hotel Candi Semarang Tahun 2011. Tujuan
penelitian ini yaitu untuk mempelajari variabel-variabel kualitas pelayanan yang
terdiri dari bukti fisik, keandalan, daya tanggap, jaminan, dan empati di hotel
grand candi Semarang. Metode penelitian ini menggunakan teknik purposive
sampling. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa variabel yang memiliki
tingkat kepentingan yang paling tinggi adalah variabel yang berada pada kuadran
B, sedangkan variabel yang memiliki prioritas untuk ditingkatkan adalah variabel
yang berada pada kuadran D. Persamaan antara penelitian di atas dengan
penelitian yang dilakukan peneliti adalah sama-sama membahas tentang hotel.
Penelitian yang dilakukan oleh Wenny Faroza yang berjudul Penerapan
Prinsip Syariáh Dalam Pengelolaan, Pelayanan Dan Produk Syariáh Pada Hotel
Pandawa Syariáh Purwokerto Tahun 2016. Tujuan penelitian ini yaitu untuk
mengetahui strategi perusahaan dalam menjaga kualitas produksi lunch box dan
harga barang perspektif ekonomi islam. Metode penelitian ini yaitu menggunakan
metode deskriptif analisis.
Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Strategi PT Majapura Bobotsari
Purbalingga dalam menjaga kualitas produksi lunch box Strategi PT Majapura
Bobotsari dalam menjaga kualitas produk yang dihasilkan yaitu strategi Product
Life Cycle (siklus kehidupan produk). Persamaan antara penelitian di atas dengan
penelitian yang dilakukan peneliti adalah sama-sama membahas tentang hotel.
Perbedaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian dilakukan peneliti
pada saat ini yaitu peneliti tidak memfokuskan pada kepuasan pelanggan
13
sebagaimana hasil penelitian-penelitian sebelumnya. Dalam kajian ini, peneliti
hanya akan menggali bentuk-bentuk promosi, isi pesan dalam promosi, dan media
Siwah Hotel dalam hal promosi, dan peningkatan pengunjung di Banda Aceh.
B. Landasan Teoritis
Promosi hotel harus didukung oleh teori, sebab teori merupakan pengetahuan
berdasarkan pengalaman yang sudah diuji kebenarannya. Menurut W. Lazar dan
E.J.Kelly (1996) ada tiga faktor yang diperlukan untuk menerapkan pemasaran
jasa yaitu:
1. Instrument Produk
Untuk memberikan kemudahan kepada wisatawan sebagai pemakai jasa,
produk dijual dalam bentuk paket dengan memberikan pelayanan terpadu.
2. Instrumen Distribusi
Untuk memenuhi kebutuhan wisatawan, mereka tidak perlu berhubungan
dengan perusahaan yang menjual jasa-jasa tersebut, tetapi cukup menjadi
perantara seperti Tour Operator, Biro perjalanan wisataa, Hotel Reservation
Agent, Wholesaler atau Representativ Office.
3. Instrumen Promosi
Agar calon wisatawan dapat informasi yang lengkap dan akurat tentang
produk atau jasa yang hendak dijual. Perlu ada promotion materials seperti
brosur, iklan, poster, peta turis, sehingga dengan memiliki sumber informasi
tersebut mereka dapat mempersiapkan perjalanan wisata dengan baik dan
memuaskan.
14
Pada umumnya masyarakat melewati tahapan AIDA sebelum
mengkonsumsi suatu produk. AIDA yang dimaksud adalah:
a. Attention, suatu produk harus mampu memancing perhatian khalayak
konsumen. Perhatian yang dimaksud adalah keunggulan dan keunikan
produk. Bila produk tidak mempunyai keunggulan dan kekhasan maka
sulit untuk dapat memancing perhatian masyarakat, karena dianggap sama
dengan produk lain.
b. Interest, setelah mampu memancing perhatian maka suatu produk harus
menggugah minat. Pembangunan minat biasanya melalui manfaat yang
dijanjikan melebihi dari produk yang selama ini dikonsumsi atau harga
yang ditawarkan lebih murah atau lebih mudah untuk mendapatkannya dan
mengkonsumsinya.
c. Desire, setelah menggugah minat maka tahap berikutnya adalah hasrat dan
menginginkan untuk menikmati produk. Hasrat bisanya ditimbulkan oleh
ketersediaan informasi, kemudahan mendapatkannya, dan kemendesakan
manfaat yang ditawarkan produk dengan keinginan konsumen.
d. Action, tahap akhir setelah timbul hasrat dan kemudian menginginkan
produk tersebut maka tibalah melaksanakan upaya pembelian. Aksi ini
dipicu oleh kemudahan untuk membeli, kesanggupan membeli disesuaikan
dengan daya beli, dan kemudahan dalam hal pembayaran.10
10
Wahjono, Setot Imam, Manajemen Pemasaran Bank, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013) hal.134-
135.
15
C. Komunikasi Bisnis
1. Pengertian Komunikasi Bisnis
Komunikasi bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia
bisnis yang mencakup berbagai macam bentuk komunikasi baik
komunikasi verbal maupun komunikasi non verbal.
Komunikasi bisnis merupakan komunikasi yang digunakan dalam
dunia bisnis, yang mencakup berbagai macam bentuk komunikasi, baik
komunikasi verbal maupun nonverbal.11
a) Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal merupakan salah satu bentuk komunikasi yang
lazim digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan bisnis kepada
pihak lain melalui tulisan maupun lisan.
Komunikasi verbal adalah komunikasi dalam bentuk percakapan
atau tulisan. Setiap orang dalam suatu komunitas, berkomunikasi
secara verbal dan menyampaikan pesan atau informasi. Komunikasi
dilakukan dengan menggunakan kata-kata sederhana dan dapat
dipahami oleh lawan komunikasi. Penggunaan gaya bicara, sangat
berpengaruh terhadap minat lawan komunikasi.12
Bentuk komunikasi verbal (selain berbicara atau komunikasi
secara lisan), dapat dilakukkan dengan cara lain, seperti cara dibawah
ini:
11
Marihot Manullang, Pengantar Komunikasi Bisnis, (Bandung: Citapustaka Media, 2014), hal.1. 12
Ibid, hal.3.
16
1) Membuat dan mengirim surat teguran kepada nasabah yang
menunggak pembayarannya.
2) Membuat dan mengirim surat penawaran harga barang kepada
pihak lain.
3) Membuat dan mengirim surat komfirmasi barang kepada
pelanggan.
4) Membuat dan mengirim surat pemesanan barang (Order) kepada
pihak lain.
5) Membuat dan mengirim surat aduan (Claim) kepada pihak lain.
6) Membuat dan mengirim surat permintaan barang kepada pihak lain
7) Membuat dan mengirim surat penolakan kerja.
8) Membuat dan mengirim surat kontrak kerja kepada pihak lain
9) Memberi informasi kepada pelanggan yang meminta informasi
tentang produk-produk baru.13
b) Komunikasi Nonverbal
Komunikasi nonverbal adalah proses penyampaian pesan melalui
gerakan-gerakan tubuh, ekspresi wajah, kontak mata, penggunaan
objek seperti pakaian, potongan rambut, dan sebagainya, simbol-
simbol, serta cara berbicara seperti intonasi, penekanan, kualitas suara,
gaya emosi, gaya berbicara. dan bahasa tubuh kepada orang lain.14
13
Djoko Purwanto, Ibid, hal. 4. 14
Ibid, hal. 5.
17
Bentuk komunikasi yang paling mendasar dalam komunikasi bisnis
adalah komunikasi nonverbal. Berikut ini adalah beberapa contoh perilaku
yang menunjukkan komunikasi nonverbal yaitu:
1) Menggerakan gigi untuk menunjukkan kemarahan
2) Mengerutkan dahi untuk menunjukkan sedang berpikir keras
3) Gambar pria atau wanita yang dipasang di pintu masuk toilet untuk
menunjukkan kamar sesuai dengan jenis kelaminnya
4) Berpangku tangan untuk menunjukkan seseorang sedang melamun
5) Tersenyum dan berjabat tangan dengan orang lain untuk
mewujudkan rasa senang, simpati dan penghormatan
6) Membuang muka untuk menunjukkan sikap menolak atau
keheranan
7) Menggangukkan kepala untuk menunjukkan tanda setuju atau OK
8) Menutup mulut dengan telapak tangan untuk menunjukkan suatu
kebohongan
9) Tangan mengepal untuk menunjukkan penuh percaya diri
10) Asbak di atas meja tamu menunjukkan bahwa tamu diperbolehkan
merokok15
2. Peranan Komunikasi Bisnis
Hal-hal yang perlu diperhatikan, agar komunikasi individu dapat
berjalan secara efektif, antara lain adalah sebagai berikut:
a) Terbuka (transparan)
15
Djoko Purwanto, Ibid, hal. 9.
18
Setiap pesan atau informasi harus disampaikan secara apa adanya atau
objektif, sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Hindari usaha
menutup-nutupi pesan atau informasi, tetapi hendaknya pesan atau
informasi disampaikan dalam kondisi apapun, walau terkadang akibat
yang ditimbulkannya dapat dirasakan kurang baik
b) Tidak arogan
Dalam menyampaikan pesan atau informasi dan sebaiknya sikap
sombong dan merasa bahwa dirinya adalah yang paling benar, perlu
dihindari
c) Adatif terhadap perkembangan informasi
Khususnya yang berkaitan dengan informasi bisnis dan dibutuhkan
sikap atau keterampilan, dalam memahami setiap perubahan yang
terjadi disekitarnya dan yang menyangkut perubahan terhadap
informasi
d) Kompeten
Keahlian komunikasi memang menjadi hal dasar yang wajib dimiliki
oleh individu, terlebih apabila ingin menyampaikan informasi di
depan masyarakat umum
e) Antusias
Selalu menginginkan hal-hal yang baru, sehingga dapat menambah
pengetahuan dan keterampilan dalam berkomunikasi dan selalu
mencari hal-hal yang belum di jumpai
f) Penuh perhatian
19
Selain memiliki kemampuan dalam berbicara, maka setiap individu
juga dituntut untuk memiliki keahlian, dalam mendengarkan atau
menyimak. Juga selalu concern terhadap apa yang ia sampaikan
g) Cerdas
Kaya akan bahan pertimbangan yang sehat, dalam memilih topik atau
fakta, yang perlu dikemukakan selama berkomunikasi
h) Sabar dan penuh pengertian, bahkan pada saat menghadapi orang-
orang yang sifatnya tidak terpuji
i) Jujur, memiliki nilai integritas yang tinggi
j) Menguasai subjek dan bahasa, yang dipergunakan selama
berkomunikasi
k) Memiliki pengetahuan dasar
Tentang proses komunikasi dan metode-metode, dalam memberikan
dan menerima pesan secara efektif
Dalam islam pun bisnis merupakan suatu kegiatan yang mulia, dimana
dalam bisnis terjadi simbiosis mutualisme yang mana kedua belah pihak saling
diuntungkan baik itu penjualnya dan pembelinya. Seperti yang dalam firman
Allah;
Artinya
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta
sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang
20
Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh
dirimu, Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.” (QS. An Nisa-
29)
Artinya
“Tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia (rezki hasil perniagaan) dari
Tuhanmu. Maka apabila kamu telah bertolak dari 'Arafat, berdzikirlah kepada
Allah di Masy'arilharam (ialah bukit Quzah di Muzdalifah). dan berdzikirlah
(dengan menyebut) Allah sebagaimana yang ditunjukkan-Nya kepadamu; dan
Sesungguhnya kamu sebelum itu benar-benar Termasuk orang-orang yang
sesat.” (QS. Al-Baqarah ; 198)
3. Fungsi dan Tujuan Komunikasi Bisnis
Fungsi dan tujuan komunikasi bisnis, yaitu:
a) Informatif
Pimpinan dan anggota organisasi membutuhkan banyak sekali
informasi untuk menyelesaikan tugas-tugas mereka. Informasi
tersebut berkaitan dengan upaya organisasi untuk mencapai tujuannya.
b) Pengendalian (Regulatory)
21
Komunikasi berfungsi sebagai pengatur dan pengendali organisasi.
Komunikasi dalam hal ini berupa peraturan, prosedur, perintah, dan
laporan.
c) Persuasif
Komunikasi berfungsi mengajak orang lain mengikuti atau
menjalankan ide/ gagasan atau tugas.
d) Integratif
Dengan adanya komunikasi, organisasi yang terbagi menjadi beberapa
bagian atau departemen akan tetap merupakan satu kesatuan yang utuh
dan terpadu.16
Menurut Thil dan Bovee dalam Excellence in Business Communicaations,
Komunikasi nonverbal mempunyai enam tujuan, yaitu:
a) Memberikan informasi
b) Mengatur alur suatu percakapan
c) Mengekpresikan emosi
d) Memberi sifat, melengkapi, menentang, atau mengembangkan pesan-
pesan verbal
e) Mengendalikan atau mempengaruhi orang lain
f) Mempermudah tugas-tugas khusus, misalnya memberi contoh cara
mengayunkan tongkat golf yang baik dan benar17
4. Keterampilan Komunikasi Bisnis
16
Sutrisna Dewi, Komunikasi Bisnis, ( Yogyakarta: Andi Offset ), hal.23. 17
Djoko Purwanto, Ibid, hal. 12.
22
Ada beberapa jenis keterampilan berkomunikasi, yang dibutuhkan dalam
komunikasi bisnis, yaitu:
a) Memiliki kemampuan dalam membaca
b) Memiliki kemampuan untuk mendengarkan
c) Memiliki kemampuan untuk menulis
d) Percakapannya harus menarik
e) Memiliki kemampuan dalam melakukan wawancara
f) Memiliki kemampuan dalam berdiskusi dengan kelompok kecil
g) Memiliki kemampuan dalam berpidato dan berpresentasi18
5. Jenis-Jenis Komunikasi Bisnis
Jenis komunikasi bisnis adalah pengelompokan komunikasi bisnis
berdasarkan bentuk dan kegunaannya. Ada empat jenis atau kategori
komunikasi bisnis, yakni:
a. Organization Communication
Komunikasi yang berkaitan dengan masalah-masalah internal
perusahaan ataupun dilancarkan terhadap lembaga atau persona dalam
perusahaan. Termasuk dalam jenis ini adalah:
a) Dokumen remi dan artikel, yaitu dokumen resmi perusahaan,
anggaran dasar dan anggaran rumah tangga perusahaan,
perjanjian-perjanjian, kontrak dan sebagainya.
18
Marihot Manullang, Ibid, hal.2.
23
b) Bagan organisasi, adalah skema-skema organisasi yang
menggambarkan dengan ringkas sesuatu proses ataupun struktur,
misalnya struktur organisasi perusahaan.
c) Memorandum, catatan, instruksi atau permintaan dari seorang
kepada orang lainnyadalam satu perusahaan.
d) Surat keputusan, adalah surat formal perusahaan yang berisikan
pertimbangan, pengkajian, perujukan dan decission perusahaan
terhadap sesuatu keadaan dalam perusahaan. Surat keputusan
berlaku dan mengikat bagi seluruh persona ataupun lembaga yang
berada dalam perusahaan.
e) Surat Intruksi, sama dengan surat perintah, adalah surat yang
ditujukan kepada seseorang atau lembaga dalam perusahaan, agar
persona atau lembaga dalam perusahaan, agar persona atau
lembaga itu melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu.
Pada surat instruksi juga ada pertimbangan, pengkajian dan
perujukan, namun surat intruksi biasanya hanya berlaku untuk
satu kali kejadian atau rangkaian kejadian, namun relatif pendek
masa berlakunya kalau dibanding dengan surat keputusan.
f) Surat edaran, biasanya berisikan pemberitahuan tentang sesuatu
yang berlaku dalam perusahaan. Boleh dikatakan surat edaran
adalah penyebaran informasi yang perlu diketahui oleh semua
pekerja dan pejabat yang ada dalam sasaran surat edaran tersebut.
24
g) Rapat kerja diskusi dan semacamnya, rapat-rapat kerja diskusi,
lokakarya, seminar dan semacamnya dalam lingkup perusahaan
adalah merupakan komunikasi bisnis organisasional. Disana
dipertukarkan gagasan, informasi, pendapat ataupun sikap para
peserta dalam rangka meningkatkan kemampuan perusahaan.
b. Business Corespondence
Adalah segala kegiatan perusahaan yang berkaitan dengan surat
menyurat. Komunikan pada korespondensi bisnis bisa publik internal
misalnya pimpinan cabang-cabang, unit, divisi, stockholder ataupun
dewan komisaris.
Bisa juga eksternal publik seperti pemerintah, pers, suppliers,
consumers, customers, community dan publik luas pada umumnya
(stakeholders ).
Korespondensi bisnis mempunyai tiga bagian penting, yaitu:
a) Surat keluar
b) Surat masuk
c) File ( pengarsipan )
c. Specific/technical data exchange
Ada lima macam specific/technical data exchange yang biasa
digunakan pada komunikasi bisnis: akuntansi, stock/ persediaan gudang,
proses produksi, finacial statement/financialdata, grafik, dan statistik.
d. Promotional communication
25
Komunikasi bisnis yang diarahkan kepada peningkatan citra
perusahaan dan sales, digolongkan pada komunikasi promosional, yang
dapat berbentuk oral/signal dan gestural communication.
Beberapa di bawah ini merupakan komunikasi promosional: public
speaking, advertisment, brosur/leafet, offering letter, pameran/promosi,
billboard, moving sign, dan megatron.19
6. Proses Komunikasi Bisnis
Proses komunikasi, yang mana terdiri atas enam tahap, yaitu:
a. Tahap pertama
Pengirim Mempunyai Suatu Ide/ Gagasan, sebelum proses
penyampaian pesan dapat dilakukan, pengirim pesan harus
menyiapkan ide atau gagasan apa yang ingin disampaikan kepada
pihak lain atau audiens. Ide dapat diperoleh dari berbagai sumber yang
terbentang luas di hadapan kita.
b. Tahap Kedua
Pengirim Mengubah Ide menjadi Pesan, dalam suatu proses
komunikasi, tidak semua ide dapat diterima atau dimengerti dengan
sempurna. Agar ide dapat diterima dan dimengerti secara sempurna,
pengirim pesan harus memperhatikan beberapa hal, yaitu subjek (apa
yang ingin disampaikan), maksud ( tujuan ), audiens, gaya personal
dan latar belakang budaya.
c. Tahap Ketiga
19
Soeganda Priyatna dan Elvinaro Ardianto, Komunikasi Bisnis (Bandung: Widya Padiadjaran,
2009), hal.62-65.
26
Pengirim Menyampaikan Pesan, setelah mengubah ide-ide ke dalam
suatu pesan, tahap berikutnya adalah memindahkan atau
menyampaikan pesan melalui berbagai saluran yang ada kepada si
penerima pesan. Saluran komunikasi yang digunakan untuk
menyampaikan pesan terkadang relatif pendek, tetapi ada juga yang
cukup panjang. Panjang pendeknya saluran komunikasi yang
digunakan akan berpengaruh terhadap penyampaian pesan.
d. Tahap Keempat
Penerima Menerima Pesan, komunikasi antara seseorang dengan
orang lain akan terjadi, bila pengirim (komunikator) mengirimkan
suatu pesan dan penerima (komunikan) menerima pesan tersebut.
e. Tahap Kelima
Penerima Menafsirkan Pesan, setelah penerima menerima pesan,
tahap berikutnya adalah bagaimana ia dapat menafsirkan pesan. Suatu
pesan yang disampaikan pengirim harus mudah dimengerti dan
tersimpan di dalam benak pikiran si penerima pesan. Selanjutnya,
suatu pesan baru dapat ditafsirkan secara benar bila penerima pesan
telah memahami isi pesan sebagaimana yang dimaksud oleh pengirim
pesan.
f. Tahap Keenam
Penerima Memberi Tanggapan Umpan Balik ke Pengirim, Umpan
balik (feedback) adalah penghubung akhir dalam suatu mata rantai
komunikasi. Umpan balik tersebut merupakan tanggapan penerima
27
pesan yang memungkinkan pengirim untuk menilai efektivitas suatu
pesan. Setelah menerima pesan, komunikan akan memberi tanggapan
dengan cara tertentu dan memberi sinyal terhadap pengirim pesan.20
D. Promosi
1. Pengertian Promosi
Promosi merupakan salah satu kegiatan pemasaran yang penting bagi
perusahaan dalam upaya mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan
serta meningkatkan kualitas penjualan untuk meningkatkan kegiatan
pemasaran dalam hal memasarkan barang atau jasa dari suatu perusahaan.
Promosi adalah segala bentuk komunikasi yang digunakan untuk
menginformasikan (to inform), membujuk (to persuade), atau mengingatkan
orang-orang tentang produk yang dihasilkan organisasi, individu, ataupun
rumah tangga.21
Promosi adalah suatu komunikasi informasi penjual dan pembeli yang
bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku pembeli, yang sebelumnya
tidak mengenal menjadi mengenal sehingga menjadi pembeli dan mengingat
produk tersebut.
Promosi adalah sejenis komunikasi yang memberi penjelasan dan
meyakinkan calon konsumen mengenai barang dan jasa dengan tujuan untuk
memperoleh perhatian, mendidik, mengingatkan dan meyakinkan calon
konsumen.
20
Djoko Purwanto, Ibid, hal.11-13. 21
Simamora, Bilson, Memenangkan Pasar dengan Pemasaran Efektif dan Profitable,
(Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2001), hal. 285.
28
Kegiatan promosi adalah salah satu bagian dari bauran pemasaran
perusahaan, yang isinya memberikan informasi kepada masyarakat atau
konsumen tentang produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan. Tidak hanya
itu, kegiatan promosi merupakan kegiatan komunikasi antara perusahaan
dengan pelanggan atau konsumen.
2. Tujuan Promosi
Tujuan kegiatan promosi adalah kegiatan memberitahukan dan
mengkomunikasikan kepada masyarakat tentang keberadaan produk,
kemanfaatan, keunggulan, atribut-atribut yang dimiliki, harga, dimana dan cara
memperolehnya.22
Ada beberapa tujuan yang terdapat dalam promosi yaitu:
a. Menginformasikan
Menginformasikan pasar tentang produk baru, mengemukakan manfaat
baru sebuah produk, menginfonnasikan pasar tentang perubahan harga,
menjelaskan bagaimana produk bekerja, menggambarkan jasa yang
tersedia, memperbaiki kesan yang salah, mengurangi ketakutan pembeli,
membangun citra perusahaan.
b. Membujuk
Mengubah persepsi mengenai atribut produk agar diterima pembeli.
c. Mengingatkan
Agar produk tetap diingat pembeli sepanjang masa, mempertahankan
kesadaran akan produk yang paling mendapat perhatian. Setelah diadakan
22
Wahjono, Setot Imam, Ibid, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013) hal.134.
29
promosi diharapkan audiens, yaitu adanya pembelian dan kepuasan yang
tinggi. Pembelian adalah akhir dari proses komunikasi. Pembeli juga
memiliki keterikatan yang tinggi dengan produk yang dikonsumsinya. Ada
enam hal yang dapat menjelaskan komunikasi tersebut yaitu:
a) Kesadaran (Awareness)
Jika sebagian besar audiens sasaran tidak menyadari obyek
tersebut, maka tugas komunikator adalah membangun kesadaran
dari mengenai produk dan terus mengenalkan produk ke audiens.
b) Pengetahuan (Knowledge)
Diharapkan audiens memiliki kesadaran tentang perusahaan atau
produk yang telah dikeluarkan dan jangan sampai audiens tidak
mengetahui produk tersebut.
c) Menyukai (Liking)
Dapat mengetahui perasaan mereka terhadap produk yang
dikonsumsi oleh audiens, sehingga audiens dapat menyukai produk
tersebut.
d) Preferensi (Preference)
Dapat dikatakan audiens menyukai produk tersebut dan lebih
memilih produk itu dibanding produk lain.
e) Keyakinan (Conviction)
Audiens diharapkan yakin untuk membeli produk yang sudah
dipilihnya.
f) Pembelian (Purchase)
30
Pembelian yang dilakukan audiens, adalah tahap terakhir dalam
komunikasi.
3. Betuk-Bentuk Promosi
Pada umumnya bauran promosi terdiri dari iklan (advertising), promosi
penjualan (sales promosi), Publisitas (publicity), dan penjualan personal
(personnel selling).
1. Iklan
Periklanan adalah semua bentuk penyajian nonpersonal, promosi ide-ide,
promosi barang atau jasa yang dilakukan oleh sponsor yang dibayar. Iklan
adalah bagian dari bauran promosi (promotion mix) dan bauran promosi
adalah bagian dari bauran pemasaran (marketing mix). Secara sederhana
iklan didefinisikan sebagai pesan yang menawarkan suatu produk yang
ditujukan kepada masyarakat lewat suatu media. Sedangkan periklanan
(advertising) adalah segala biaya yang harus dikeluarkan sponsor untuk
melakukan presentasi dan promosi nonpribadi dalam bentuk gagasan, barang
atau jasa.23
Iklan merupakan bentuk promosi yang dilakukan dalam bentuk
tayangan, atau gambar, atau kata-kata yang tertuang dalam bentuk brosur,
spanduk, baliho, koran, majalah, televisi, radio, atau media-media publik
lainnya seperti internet, televisi kabel, TV bandara, TV kereta api, dan lain-
lain.
Menurut Kasali mengatakan bahwa tujuan iklan adalah:
23
Kotler and Amstrong, Dasar-dasar Pemasaran, (Jakarta: Prenhalindo, 2002), hal.153.
31
a) Sebagai alat bagi komunikasi dan koordinasi.
Tujuan memberikan tuntunan bagi pihak-pihak yang terlibat,
yakni pengiklan (klien), account executive dari pihak biro, dan
tim kreatif untuk saling berkomunikasi. Tujuan juga membantu
koordinasi bagi setiap kelompok kerja, seperti suatu tim yang
terdiri dari copywriter, spesialis radio, pembeli media, dan
spesialis riset.
b) Memberikan kriteria dalam pengambilan keputusan.
Jika ada dua alternatif dalam kampanye iklan, salah satu
daripadanya harus dipilih. Berbeda dengan keputusan yang
dilakukan berdasarkan selera eksekutif (atau istrinya), mereka
semua harus kembali pada tujuan dan memutuskan mana yang
lebih cocok.
c) Sebagai alat evaluasi.
Tujuan juga digunakan untuk melakukan evaluasi terhadap
hasil suatu kampanye periklanan. Oleh karena itu timbul
kebutuhan untuk mengaitkan beberapa ukuran seperti pangsa
pasar atau kesadaran merek dengan tujuan kampanye
periklanan.
Menurut Lamb, et.al. (2001:205) iklan memiliki dua jenis utama yaitu :
1) Periklanan Institusi (institutional advertising)
Didesain untuk meningkatkan citra sebuah perusahaan dari pada
mempromosikan suatu produk tertentu. Bentuk dari periklanan institusi
32
dikenal dengan periklanan sokongan (advocacy advertising), digunakan
untuk mengungkapkan pandangannya mengenai pokok-pokok
persoalan atau merespon terhadap serangan media.
2) Periklanan Produk
Digunakan untuk mempromosikan manfaat suatu produk maupun
jasa tertentu. Tahap produk ini dalam siklus hidupnya sering kali
menentukan jenis iklan produk yang digunakan, antara lain:
Periklanan Perintisan (pioneering advertising)
Bentuk periklanan yang didisain untuk merangsang permintaan
primer terhadap produk atau kategori produk baru.
Periklanan Bersaing (competitive advertising)
Bentuk periklanan yang didisain untuk mempengaruhi
permintaan suatu merek tertentu.
Periklanan Perbandingan (comparative advertising)
Bentuk periklanan yang membandingkan dua atau lebih merek
yang bersaing yang dinamai atau ditunjukan secara khusus
dalam satu atau lebih atribut tertentu.
Selain dua jenis iklan utama tersebut, masih terdapat jenis iklan lain
yang sering dijumpai khalayak umum, antara lain:24
1) Iklan Ritel atau Lokal
Iklan yang digunakan olah pedagang untuk menjual produk secara
langsung kepada konsumen. Periklanan ritel disebut juga periklanan
24
Machfoedz, Komunikasi Pemasaran Modern, (Yogyakarta: Cakra Ilmu, 2010), hal.154.
33
local karena pasar sasarannya adalah konsumen setempat. Periklanan
local berbeda dengan periklanan merek yang bersifat nasional.
Beberapa perbedaan itu diantaranya:
a. Periklanan ritel ditujukan kepada mereka yang tinggal dikota
tempat took berada, sedangkan periklanan merek yang bersifat
nasional menyampaikan pesan yang berhubungan secara luas
dengan pemakaian suatu produk tertentu.
b. Konsumen periklanan merek yang bersifat nasional hanya
mendukung merek sponsor, sedangkan periklanan ritel dapat
mempromosikan beberapa merek yang berbeda atau bahkan
merek yang bersaing.
c. Periklanan ritel ditujukan kepada masyarakat local yang
mempunyai bebagai kepentingan yang saling berhubungan
secara terpadu. Segala sesuatu yang berhubungan dengan iklan
ditekankan pada perilaku konsumen, khususnyayang
berkunjung ke toko. Karena itu, periklanan ritel meliputi
informasi harga, alamat, nomor telepon, syarat penjualan,
warna, ukuran, dan sebagainya. Sedangkan periklanan merek
nasional lebih berkenaan dengan citra, alamat, dan perubahan
sikap.
d. Periklanan ritel yang diterapkan oleh toko-toko local pada
umumnya berkenaan dengan informasi yang bersifat umum,
34
seperti nama toko, nomor telepon, alamat, dan jam
beroperasinya toko.
2) Iklan antar-perusahaan
Periklanan yang ditujukan kepada pelaksana dalam operasi
perusahaan yang membeli untuk keperluan perusahaan. Tipe iklan
antar-perusahaan antara lain:
a. Iklan perindustrian
Kebutuhan informasi didasarkan pada alasan pembelian
produk.
b. Iklan perdagangan
Digunakan untuk menyampaikan persuasi kepada pedagang
besar, perantara, dan pengecer di pasar konsumen agar
membeli stok produk dari pabrik.
c. Iklan pertanian
Mempromosikan berbagai produk dan jasa, seperti produk
kesahatan hewan, benih, mesin dan peralatan pertanian, dan
pupuk.
d. Iklan profesi
Iklan yang ditujukan kepada kalangan profesi seperti
akuntan, pengacara, dokter, dan sebagainya. Pemasang iklan
bermaksud melibatkan kalangan profesi dalam penerbitan
seperti jurnal manajemen.
35
Perusahaan menggunakan jasa sebagai media untuk menyampaikan
rencana pesan atau informasi kepada audience sasaran.25
2. Promosi Penjualan
Promosi penjualan merupakan kegiatan komunikasi yang bukan iklan,
publisitas, atau penjualan pribadi. Promosi penjualan adalah variasi insentif
jangka pendek untuk merangsang pembelian atau penjualan suatu produk atau
jasa. Berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba
atau membeli suatu produk atau jasa, seperti pemberian kupon atau hadiah
lainnya.
Tujuannya adalah menarik konsumen untuk membeli, yaitu dengan
membuat pajangan di toko-toko, pameran, dan demonstrasi dengan
menggunakan alat-alat penjualan seperti poster, selebaran, dan gambar tempel.
Biasanya kegiatan ini juga dilakukan bersama-sama dengan kegiatan promosi
lainnya, biayanya relatif lebih murah dibandingkan periklanan dan penjualan
pribadi.
Promosi Penjualan mempunyai beberapa sifat, yaitu:
a. Komunikasi
Promosi penjualan mampu menarik informasi dan sikap konsumen
terhadap perusahaan.
b. Insentif
25
Machfoedz, Ibid, (Yogyakarta: Cakra Ilmu, 2010), hal.146-152.
36
Promosi penjualan dapat dengan jalan memberikan insentif. Insentif yang
diberikan dapat berupa potongan harga, premi dan sebagainya, sehingga dapat
menimbulkan motivasi yang kuat serta kesan yang positif bagi konsumen.
c. Mengundang
Mampu mengundang konsumen dengan segera karena daya tarik nya yang
tinggi, tetapi efeknya tidak dapat dalam jangka panjang.
Keuntungan dari promosi penjualan adalah promosi penjualan dapat
menarik perhatian konsumen, menawarkan insetif kuat untuk membeli, dan
bisa digunakan untuk mendramatisasi penawaran produk. Sedangkan
kekurangan dari promosi penjualan yaitu biaya yang dikeluarkan lebih besar
dibandingkan iklan dan promosi penjualan berumur pendek. Media promosi
penjualan tersebut berupa kontes, permainan, hadiah, pameran, dan pemberian
kupon.
Selain itu promosi penjualan juga lebih fleksibel karena dapat dilakukan
setiap saat dengan biaya tersedia dan dimana saja, sedangkan penjualan yang
terjadi sifatnya tidak kontiniu dan berjangka pendek.
Menurut Kotler dan Keller, bentuk promosi penjualan yang umumnya
digunakan adalah:
a) Sampel
b) Kupon
c) Tawaran uang kembali
d) paket harga
e) potongan harga
37
f) Hadiah.26
3. Publisitas
Publisitas adalah bentuk promosi yang ditujukan untuk meningkatkan
citra perusahaan dengan memberitakan atau menyiarkan kegiatan positif
perusahaan melalui kegiatan sponsorship atau melalui kegiatan-kegiatan amal
dan sosial.
Publisitas mempunyai beberapa sifat, yaitu:
a. Kredibilitas nya tinggi
Suatu berita, pernyataan ataupun komentar di media, baik media cetak
ataupun media elektronik yang dapat dipercaya dan familier sangat
berpengaruh besar bagi pembaca terhadap kesan perusahaan dan
barangnya.
Kredibilitas tinggi ini tentunya karena publikasi dianggap bukan
merupakan propaganda, karena publikasi tidak dibiayai oleh perusahaan
pemilik produk atau jasa.
b. Dapat menembus batas perasaan (tak disangka-sangka)
Publisitas ini mampu menjangkau konsumen yang tidak menyukai
iklan, karena kesan yang timbul dari publisitas ini adalah berita yang
bersifat bebas dan tidak memihak (non commercial promotion), lain
halnya dengan iklan yang bersifat komersial.
c. Dapat mendramatisir
26
Kotler dan Keller, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Erlangga, 2008), hal.269.
38
Publisitas juga mampu mendramatisir atau menyangatkan suasana,
sebagaimana dengan iklan, tetapi pendramatisiran publisitas lebih
dipercaya daripada iklan karena melakukannya bukan perusahaan yang
bersangkutan.
4. Penjualan personal
Penjualan personal merupakan bentuk promosi dengan melakukan
kegiatan penjualan langsung secara personal secara pribadi kepada konsumen.
Keterlibatan karyawan secara pribadi dalam personal selling ini dalam rangka
memperkuat citra perusahaan bahwa semua komponen perusahaan terlibat
dalam kemajuan perusahaan. Hal positif yang dinilai konsumen luar dengan
personal selling adalah bahwa produk dan perusahaan tidak meragukan lagi
karena karyawan terlibat dalam proses penjualan.27
Basu Swastha dan Irawan mengemukakan penjualan pribadi adalah
presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan satu calon pembeli atau lebih
yang ditujukan untuk menciptakan penjualan. Sifat-sifat penjualan pribadi
antara lain:
Personal confrontation, yaitu adanya hubungan yang hidup
langsung dan interaktif antara dua orang atau lebih.
Cultivation, yaitu sifat yang memungkinkan berkembangnya segala
macam hubungan, mulai dari sekedar hubungan jual beli sampai
dengan suatu hubungan yang lebih akrab.
27
Wahjono, Setot Imam, Ibid, hal.135.
39
Response, yaitu situasi yang seolah-olah mengharuskan pelanggan
untuk mendengar, memperhatikan, dan menanggapi.28
Aktivitas penjualan pribadi memiliki beberapa fungsi yaitu sebagai
berikut:
Prospecting, yaitu mencari dan menjalin hubungan dengan mereka.
Targeting, yaitu mengalokasikan kelangkaan waktu penjual dengan
pembeli.
Communicating, yaitu memberi informasi mengenai produk
perusahaan kepada pelanggan.
Selling, yaitu mendekati, mempresentasikan, mendemontrasikan,
mengatasipenolakan, serta produk kepada pelanggan.
Servicing, yaitu memberikan berbagai jasa dan pelayanan kepada
pelanggan.
Information gathering, yaitu melakukan riset dan intelijen pasar.
Penjual untuk melakukan penjualan pribadi harus memenuhi kriteria-
kriteria sebagai berikut:
Salesmanship, yaitu penjual harus memiliki pengetahuan tentang
produk dan menguasai seni menjual seperti cara mendekati
pelanggan, memberikan presentasi dan demontrasi, mengatasi
pelaksanaan pelanggan, dan mendorong pembelian.
28
Basu Swastha dan Irawan, Manajemen Pemasaran Modern, (Yogyakarta: Cakra Ilmu, 2008),
hal.350.
40
Negotiating, yaitu penjual harus mempunyai kemampuan untuk
bernegosiasi tentang syarat-syarat penjual.
Allocating, yaitu menentukan pelanggan yang akan dituju.
E. Media Massa
1. Pengertian Media Massa
Media massa merupakan alat bantu utama dalam proses komunikasi
massa. Sebab komunikasi massa sendiri secara sederhana adalah suatu alat
transmisi informasi seperti koran, majalah, buku, film, radio dan televisi atau
suatu kombinasi bentuk dari bentuk-bentuk media.29 Merujuk pada penjelasan
mengenai media komunikasi massa adalah media komunikasi massa yang
merupakan produk dari pers yang menyajikan berbagai informasi kepada
masyarakat mengenai fenomena-fenomena atau gejala-gejala sosial yang terjadi
ditengah-tengah kehidupan masyarakat.30 Proses penyampaian pesan antara
manusia yang didasarkan pers islami maupun media pers umum. Karena peran
tersebut terkait dengan visi dan misi serta kewajiban agama islam serta profesi
yang merekat pada dirinya. Berhadapan dengan kondisi faktual keterbelakangan
umat islam dalam penguasaan informasi dan ilmu pengetahuan secara
teknologi.31
Secara umum fungsi media yaitu menyisiarkan informasi, mendidik,
menghibur. Untuk memainkan fungsinya media massa cetak memiliki strategi
komunikasi pendekatan yang berbeda dengan media massa elektronik. Karena
29
Asep Saepul Muhtadi, Jurnalistik Pendekatan Teori dan Praktek, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu,
1999), hal. 173. 30
Totok Djuroto, Manajemen Penerbitan Pers, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002), hal. 4. 31
Andi Abdul Muis, Komunikasi Islam, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001), hal. 65-66.
41
penyusunan pesan-pesan yang akan disampaikan kepada khalayak.32
Merujuk
pada penjelasan mengenai media massa, pers dan komunikasi di atas, dapat di
simpulkan bahwa media massa adalah media komunikasi massa yang
merupakan produk dari pers yang menyajikan berbagai informasi kepada
masyarakat mengenai fenomena- fenomena atau gejala-gejala sosial yang terjadi
di tengah-tengah kehidupan masyarakat sendiri, baik yang menyangkut masalah
sosial, ekonomi, budaya, politik maupun berbagai sektor kehidupan masyarakat
lainnya. Sedangkan pers merupakan sebutan atau nama dari lembaga yang
memproduksi media massa. Selanjutnya media massa dan pers merupakan
media (perantara) terjadinya proses komunikasi massa. Jadi meskipun secara arti
terminologi (istilah) tersebut mempunyai perbedaan yang cukup mendasar, tetapi
pada hakikatnya ketiga istilah itu merupakan suatu kesatuan yang saling terkait.
Sehingga tidak heran apabila terdapat literatur yang mengkaji salah satu istilah
tersebut, baik media massa, pers, maupun komunikasi massa. Karena sering
dalam pembahasannya senantiasa mengikut sertakan kedua istilah yang lainnya.
2. Jenis-jenis Media Massa
Media massa adalah suatu alat/media perantara untuk menyampaikan
pesan/informasi dari sumber kepada khalayak umum dengan jumlah yang besar.
Media massa ada 3 jenis yaitu:
1) Media cetak
Media cetak adalah suatu media yang statis dan mengutamakan pesan-
pesan visual, media ini terdiri dari lembaran dengan sejumlah kata,
32
Asep Saepul Muhtadi, Jurnalistik Pendekatan…, hal. 82.
42
gambar atau foto, dalam tata warna dan halaman putih.33 Media cetak
seperti: koran, majalah, brosur, buletin dan lain sebagainya. Fungsinya adalah
memberi informasi dan menghibur.
2) Media elektronik
Media elektronik adalah media yang menginformasikan informasi kepada
masyarakat banyak yang berbentuk elektronik seperti: radio, televisi,
film, komputer, handphone dan lain sebagainya.
3) Media siber
Media siber adalah media komunikasi dengan menggunakan jaringan
internet atau bentuk komunikasi yang ada di dunia maya, media
siber merupakan media baru yang tumbuh dengan seiring perkembangan
kemajuan teknologi. Misalnya seperti: media sosial, website, portal berita,
blog dan lain sebagainya.
F. Pariwisata
1. Pengertian Pariwisata
Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk
pengusahaan obyek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di bidang
tersebut.34
2. Jenis-jenis pariwisata
33
Rhenald Khazali, Manajemen Periklanan, Konsep dan Aplikasinya di Indonesia,
(Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 1992), hal. 99.
34
Widana Putra, Suprasto, Herkulanus Bambang, Aryanto, Dodik Sari, Ratna, Akuntasi
Perhotelan : Pendekatan Sistem Informasi, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009), hal. 2.
43
Ada beberapa jenis-jenis pariwisata yaitu:
a. Pariwisata menikmati perjalanan
Jenis pariwisata ini dilakukan oleh orang yang meninggalkan tempat
tinggalnya untuk berlibur, mencari udara segar yang baru, mengendorkan
ketengangan syarafnya, menikmati keindahan alam, menikmati hikayat suatu
daerah, menikmati hiburan, dan sebagainya. Jenis pariwisata ini menyangkut
begitu banyak unsur yang sifatnya berbeda karena pengertian utilitas Pleasure
yang berbeda sesuai dengan karakter, citarasa, latar belakang kehidupan, dan
temparemen individu.
Seperti yang terdapat dalam firman Allah ;
Artinya
“Dan Apakah mereka tidak memperhatikan bagaimana Allah menciptakan
(manusia) dari permulaannya, kemudian mengulanginya (kembali).
Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.” (QS. Al-ankabut-
19). “Katakanlah: "Berjalanlah di (muka) bumi, Maka perhatikanlah bagaimana
Allah menciptakan (manusia) dari permulaannya, kemudian Allah menjadikannya
sekali lagi. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS.Al-
Ankabut-20)
44
Artinya
“Kami tidak mengutus sebelum kamu, melainkan orang laki-laki yang Kami
berikan wahyu kepadanya diantara penduduk negeri. Maka tidakkah mereka
bepergian di muka bumi lalu melihat bagaimana kesudahan orang-orang sebelum
mereka (yang mendustakan Rasul) dan Sesungguhnya kampung akhirat adalah
lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu
memikirkannya.” (QS. Yusuf -109)
b. Pariwisata rekreasi
Jenis pariwisata ini dilakukan oleh orang yang menghendaki pemanfaatan
hari-hari libur untuk istirahat, memulihkan kembali kesegaran jasmani dan
rohani yang akan menyegarkan keletihan dan kelelahan.
c. Pariwisata budaya
Jenis pariwisata ini di tandai oleh adanya rangkaian motivasi seperti
keinginan untuk belajar dipusat-pusat pengajaran dan riset, mempelajari adat
istiadat, cara hidup masyarakat suatu negara, mengunjungi peninggalan
bersejarah, mengunjungi peninggalan masa kini, pusat-pusat kesenian dan
keagamaan, mengikuti festival seni musik, film, teater, tari dan sebagainya.
d. Pariwisata olah raga
Jenis pariwisata ini di bagi dalam dua kategori:
45
Big sport even seperti: Olympiade games, tenis Wimbledon, balap
motor grand prix-GP, Formula-1, kejuaran sepak bola dunia, sepak
bola piala champions, dan sebagainya.
Sporting to urism of practioner yaitu pariwisata olah raga bagi mereka
yang ingin berlatih dan mempraktikan sendiri, seperti pendakian
gunung, berburu, memancing dan sebagainya yang tentunya akan
menarik wisatawan untuk mengunjungi negara yang menyediakan
fasilitas pariwisata untuk olah raga.
e. Pariwisata dagang besar-belanja
Jenis perjalan ini menurut banyak ahli tidak termasuk dalam keegiatan
pariwisata karena unsure voluntary tidak terlibat didalamnya. Dalam jenis
pariwisata ini, unsur yang ditekankan adalah kesempatan yang digunakan
oleh pelaku perjalan wisata menggunakan waktu-waktu bebasnya untuk
menjadikan dirinya sebagai wisatawan dengan menjunjung dan menikmati
obyek wisata dan berbelanja.
f. Pariwisata konvensi
Jenis pariwisata ini mengalami perkembangan yang luar biasa dan menjadi
penting dalam sumbangan terhadap devisa negara. Hal ini dapat dilihat dari
banyaknya negara yang mulai tertarik dan menggarap jenis pariwisata ini
dengan banyaknya hotel atau bangunan-bangunan yang khusus dilengkapi
untuk menunjang convention tourim. Fasilitas konveksi ini digunakan untuk
46
melakukan pertemuan-pertemuan kepala negara ataupun organisasi-organisasi
dunia yang melibatkan banyak negara dan banyak peserta.35
g. Usaha Pariwisata
Usaha pariwisata adalah kegiatan yang bertujuan menyelenggarakan jasa
pariwisata atau menyediakan atau mengusahakan obyek dan daya tarik
wisata, usaha sarana pariwisata dan usaha lain yang terkait dibidang tersebut.
Industri pariwisata merupakan jenis industri yang mempunyai matarantai
kegiatan yang sangat panjang. Banyak kegiatan yang terkait dengan industri
pariwisata, hal ini berarti banyak industri lain yang dapat digerakan oleh
industri pariwisata seperti kegiatan biro perjalanan, transportasi, perhotelan,
restoran, kesenian, dan budaya daerah, kerajinan rakyat, guider, pameran dan
olah raga international yang diselenggarakan didaerah-daerah. Adapun sektor-
sektor yang dianggap termasuk sektor pariwisata adalah:
Akomodasi termasuk di dalamnya hotel, villa, penginapan, dan
pemondokan.
Jasa boga termasuk di dalamnya restoran, cafeteria, dan rumah
makan.
Usaha wisata termasuk di dalamnya pengusahaan obyek wisata,
usaha souvernir, dan usaha hiburan.
Agen perjalanan wisata termasuk di dalamnya travel agent.
35
Widana Putra, Suprasto, Herkulanus Bambang, Aryanto, Dodik Sari, Ratna, Ibid, hal.4-5.
47
Perusahaan angkutan atau transfortasi termasuk di dalamnya
perusahaan angkutan darat, angkutan laut, angkutan udara yang
menunjang perjalanan wisdam dan wisdom.
Convention organizer.
Pelatihan dan pendidikan.
Usaha jasa pariwisata adalah usaha yang menyediakan jasa
perencanaan, jasa pelayanan, dan jasa penyelanggaraan pariwisata, yang
dapat terdiri dari beberapa jenis usaha. Yang termasuk sebagai usaha
jasa pariwisata adalah:
Usaha biro perjalanan wisata, merupakan usaha penyediaan jasa
perencanaan dan/atau jasa pelayanan dan penyelenggaraan wisata.
Usaha agen perjalanan wisata, adalah usaha jasa perantara untuk
menjual dan/atau mengurus jasa untuk perjalanan wisata.
Usaha jasa pramuwisata, adalah seseorang yang bertugas
memberikan bimbingan, penerangan dan petunjuk tentang obyek
wisata, serta membantu segala sesuatu yang diperlukan oleh
wisatawan di dalam perjalanan.
Usaha jasa konvensi, perjalanan insentif dan pameran, merupakan
usaha dengan kegiatan pokok memberi jasa pelayanan bagi suatu
pertemuan kelompok orang (negarawan, cendikiawan, usahawan)
usaha membahas masalah-masalah yang berkaitan dengan
kepentingan bersama.
48
Usaha jasa impresariat adalah kegiatan pengurusan penyelenggaran
hiburan baik yang berupa mendatangkan, mengirimkan maupun
mengembalikannya serta menentukan tempat waktu dan jenis
hiburan.36
h. Dampak Pembangunan Pariwisata
Manfaat dan keuntungan dalam pembangunan dan pengembangan
pariwisata bila direncanakan dan diarahkan deengn baik adalah:
1) Manfaat ekonomi (kesejahteraan)
Meningkatnya arus wisatawan baik nusantara atau mancanegara ke
suatu daerah menuntut macam-macam pelayanan dan fasilitas yang
semakin meningkat jumlah dan ragamnya. Hal ini memberi
manfaat ekonomi bagi penduduk, pengusaha maupun pemerintah
setempat, seperti:
a) Penerimaan devisa
b) Kesempatan berusaha
c) Terbukanya lapangan kerja
d) Meningkatnya pendapatan masyarakat dan pemerintah
e) Mendorong pembangunan daerah
2) Manfaat sosial budaya
a. Pelestarian budaya dan adat istiadat
a. Meningkatkan kecerdasan masyarakat
b. Meningkatkan kesehatan dan kesegaran jasmani ataupun rohani
36
Widana Putra, Suprasto, Herkulanus Bambang, Aryanto, Dodik Sari, Ratna, Ibid, hal.6.
49
c. Mengurangi konflik sosial
3) Manfaat dalam berbangsa dan bernegara
a) Mempererat persatuan dan kesatuan
b) Menumbuhkan rasa memilik, keinginan untuk memelihara dan
mempertahankan negara yang ujungnya tumbuh rasa cinta
terhadap tanah air
c) Memelihara hubungan baik internasional dalam hal
pengembangan pariwisata
4) Manfaat bagi lingkungan
Pembangunan dan pengembangan pariwisata diarahkan agar dapat
memenuhi keinginan wisatawan, seperti hidup tenang, bersih, jauh
dari polusi, santai, dapat mengembalikan kesehatan fisik maupun
mental. Dengan demikian pengembangan pariwisata merupakan
salah satu cara dalam upaya untuk melestrikan lingkungan, di
samping akan memperoleh nilai tambah atas pemanfaatan dari
lingkungan yang ada.
Dampak-dampak yang tidak diinginkan karena berkembangnya
kepariwisatawan di suatu daerah menyangkut yaitu:
1) Segi ekonomi
2) Sosial budaya
3) Politik, dan
4) lingkungan37
37
Widana Putra, Suprasto, Herkulanus Bambang, Aryanto, Dodik Sari, Ratna, Ibid, hal.12.
50
Namum demikian, peningkatan jumlah wisatawan ke Banda Aceh
dilihat dari kualitas jasa yg ditawarkan oleh Siwah Hotel dalam memberikan
kepuasan kepada pelanggan sehingga mendorong wisatawan memberikan
pengalamannya dari mulut ke mulut tentang Siwah Hotel. Dengan adanya
pengalaman yg diberikan tersebut maka reputasi Siwah Hotel menjadi baik
di mata wisatawan sehingga jumlah wisatawan yg menginap atau
beristirahat di Siwah Hotel meningkat. Jika pelanggan merasa puas, maka
pengunjung akan kembali menggunakan jasa Siwah Hotel. Maka sebaliknya
jika pelanggan tersebut tidak merasa puas dengan jasa yg ditawarkan oleh
Siwah Hotel maka pelanggan akan menceritakan pengalamanya ke
wisatawan lain berkaitan dengan jasa yg di berikan oleh Siwah Hotel. Maka
dari itu perlu dilakukannya promosi Siwah Hotel untuk meningkatkan
jumlah pengunjung yang datang menggunakan jasa penginapan Siwah
Hotel. Maka dari itu strategi promosi yg dilakukan Siwah Hotel seperti
memberikan promosi melalui web, media sosial dan lain-lain.
G. Pelayanan
1. Pengertian Pelayanan
Pelayanan (customer service) secara umum adalah setiap kegiatan yang
diperuntukkan atau ditujukan untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan,
melalui pelayanan ini keinginan dan kebutuhan pelanggan dapat terpenuhi. Dalam
Kamus Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa pelayanan adalah sebagai usaha
melayani kebutuhan orang lain, sedangkan melayani yaitu membantu menyiapkan
(membantu apa yang diperlukan seseorang). Pada hakekatnya pelayanan adalah
51
serangkaian kegiatan yang merupakan proses. Sebagai proses pelayanan
berlangsung secara rutin dan berkesinambungan meliputi seluruh kehidupan
orang dalam masyarakat, proses pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang
lain.
Menurut R.A Supriyono pelayanan adalah kegiatan yang diselenggarakan
organisasi menyangkut kebutuhan pihak konsumen dan akan menimbulkan kesan
tersendiri, dengan adanya pelayanan yang baik maka konsumen akan merasa
puas,dengan demikian pelayanan merupakan hal yang sangat penting dalam upaya
menarik konsumen untuk menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan.
Sedangkan definisi yang lain menyatakan bahwa pelayanan atau service
adalah setiap kegiatan atau manfaat yang diberikan suatu pihak kepada pihak
lainnya yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak pula berakibat pemilikan
sesuatu dan produksinya dapat atau tidak dapat dikaitkan dengan suatu produk
fisik.
Selanjutnya Munir juga mengatakan pelayanan umum adalah kegiatan yang
oleh seseorang (sekelompok orang) dengan landasan faktor material melalui
sistem, prosedur dan metode dalam rangka usaha memenuhi kepentingan orang
lainya sesuai dengan haknya. Munir mengemukakan bahwa pelaksanaan
pelayanan dapat diukur, oleh karena itu dapat ditetapkan standar baik dalam
waktu yang diperlukan maupun hasilnya. Dengan adanya standar manajemen
dapatmerencanakan, melaksanakan, mengawasi dan mengevaluasi kegiatan
pelayanan agar hasil akhir memuaskan kepada pihak-pihak yang
mendapatkan pelayanan.
52
2. Bentuk bentuk pelayanan
Pelayanan dapat dikategorikan dalam tiga bentuk yaitu: layanan dengan
lisan,layanan dengan tulisan, layanan dengan perbuatan.
a. Layanan dengan lisan
Layanan dengan lisan dilakukan oleh petugas-petugas dibidang hubungan
masyarakat (humas), bidang layanan informasi dan bidang- bidang lain yang
tugasnya memberikan penjelasan atau keterangan kepada siapapun yang
memerlukan.
b. Layanan dengan tulisan
Layanan dengan tulisan merupakan bentuk layanan yang paling menonjol
dalam pelaksanaan tugas. Tidak hanya dari segi jumlah tetapi juga dari segi
peranannya. Pada dasarnya pelayanan melalui tulisan tulisan cukup efisien
terutama layanan jarak jauh karena faktor biaya. Agar layanan dalam
bentuk tulisan dapat memuaskan pihak yang dilayani, satu hal yang dapat
diperhatikan adalah faktor kecepatan, baik dalam pengolahan masalah maupun
proses penyelesaiannya, (pengetikannya, penandatanganannya, dan
pengiriman kepada yang bersangkutan).
c. Layanan dengan perbuatan
Dilakukan oleh sebagian besar kalangan menegah dan bawah. Karena itu
faktor keahlian dan keterampilan petugas tersebut sangat menetukan hasil
perbuatan atau pekerjaan.
Seperti yang terdapat dalam firman Allah;
53
Artinya
“Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari
hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari
bumi untuk kamu. dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu
menafkahkan daripadanya, Padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya
melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. dan ketahuilah, bahwa Allah
Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” (QS. Al. Baqarah-267)
Artinya
“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan)
negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan)
duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah
berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” (QS.
Al. Qashas-77).
Dalam berbagai perspektif islam sangatlah dianjurkan untuk berbuat baik
dalam hal melayani berbagai hal baik itu dalam bentuk pelayanan public maupun
dalam kinerja perhotelan yang sangat di utamakan untuk menarik minat
pengunjung yang datang ke Banda Aceh dan bermalam di Siwah Hotel.
54
Berbagai pelayanan yang terdapat di hotel dioptimalisasi dengan sebagus
mungkin agar promosi yang dilakukan mendapat hasil yang memuaskan baik
untuk pengunjung maupun peningkatan kualitas kerja.
56
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Fokus dan Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Siwah Hotel, mengingat keterbatasan waktu
maka penulis melakukan pembatasan penelitian yang hanya berfokus pada
promosi siwah hotel dalam meningkatkan pengunjung di Banda Aceh.
B. Pendekatan dan Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan dan metode kualitatif deskriptif.
Penelitian kualitatif ini adalah penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan
yang tidak dapat dicapai dengan menggunakan prosedur statistik atau dengan
cara-cara kuantifikasi.38
Deskriptif merupakan data yang dikumpulkan berupa
kata-kata, gambar, dan bukan angka. Hal ini disebabkan oleh adanya penerapan
metode kualitatif. Selain itu, semua yang dikumpulkan mungkin menjadi kunci
apa yang telah diteliti. Data tersebut, mungkin berasal dari naskah wawancara,
catatan lapangan, foto, video-tape, dokumen pribadi, catatan atau memo, dan
dokumen resmi lainnya.39
Metode penelitian ini digunakan menjawab rumusan masalah Untuk Untuk
mengetahui bentuk-bentuk promosi siwah hotel, isi pesan dalam promosi siwah
hotel serta untuk mengetahui keterkaitan pengunjung siwah hotel dalam hal
promosi yang dilakukan dalam meningkatkan pengunjung di Banda Aceh.
38
M. Djunaidi Chony, Fauzan Almanshur, Metode Penelitian Kuantitatif , (Yogyakarta: Ar-Ruzz,
2012), hal.25. 39
Ibid, hal.34.
57
Alasan menggunakan metode kualitatif karena penelitian bertujuan untuk
memahami fenomena yang tersembunyi, kadang kala fenomena tersebut
merupakan sesuatu yang sulit untuk dimengerti, diketahui dan dipahami.
Sehingga penelitian ini nantinya akan mudah memberikan gambaran seutuhnya
mengenai Promosi Siwah Hotel Dalam Meningkatkan pengunjung Di Banda
Aceh.
C. Informan Penelitian
Informan adalah orang yang diwawancarai, diminta informasi oleh
pewawancara. Informan adalah orang yang diperkirakan menguasai dan
memahami data, informasi, ataupun fakta dari suatu objek penelitian. Hal ini
tergantung terhadap kebutuhan dalam sebuah penelitian.
Subjek dalam penelitian ini yaitu Pengunjung. Sedangkan objek dalam
penelitian ini yaitu Promosi Siwah Hotel. Umumnya terdapat tiga tahap dalam
pemilihan sampel penelitian kualitatif, antara lain sebagai berikut:
1. Pemilihan sampel awal, apakah itu informan (untuk diwawancarai) atau
suatu situasi sosial (untuk diobservasi) yang terkait dengan fokus
penelitian.
2. Pemilihan sampel lanjutan guna memperluas deskripsi informasi dan
merekam variasi informasi yang mungkin ada.
58
3. Menghentikan pemilihan sampel lanjutan bilamana dianggap sudah tidak
ditemukan lagi variasi informasi atau replikasi perolehan informasi.40
Dalam penelitian kualitatif ada beberapa pertimbangan tertentu yang
mendasari pengambilan sampel penelitian kualitatif. Biasanya, pertimbangan
tersebut disesuaikan dengan latar belakang fenomena yang diangkat dan tujuan
penelitian.
Teknik Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan
tehnik purposive sampling, dimana peneliti memilih responden berdasarkan
kebutuhan dan tujuan penelitian. Teknik Purposive Sampling adalah teknik
penentuan sampel yang memiliki sifat/karaktek tertentu.41
Teknik Purposive
Sampling ini dilakukan atas pertimbangan tertentu seperti waktu, biaya, tenaga,
sehingga tidak dapat mengambil sampel dalam jumlah besar dan jauh. Oleh
karena itu, metode dalam penelitian ini menggunakan non-random sampling yang
spesifikasinya teknik purposive sampling.
D. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data merupakan suatu hal yang penting dalam
penelitian, karena metode ini strategi untuk mendapatkan data yang diperlukan.
Pengumpulan dalam penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh bahan-bahan,
keterangan, kenyataan-kenyataan dan informasi yang dapat dipercaya. Dalam
40
Bungin Burhan, Analisis Data Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004), hal.
54. 41
I Wayan Pantiyasa, Metodologi Penelitian , (Yogyakarta: ANDI, 2013), hal.84.
59
penelitian ini proses pengumpulan data dapat dilakukan melalui, antara lain adalah
sebagai berikut:42
1. Observasi (Pengamatan)
Observasi ialah metode atau cara-cara menganalisis dan mengadakan
pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku. Beberapa ciri umum metode
observasi dalam pengumpulan data adalah :
a. Hal-hal yang hendak diamati harus jelas sehingga tidak terjadi
kesalahan dalam proses pengamatan
b. Perilaku subjek yang diamati bisa dibuat dalam kategori-kategori
c. Unit yang digunakan dalam mengukur perilaku ada
d. Derajat inferensi yang diinginkan harus jelas diketahui
e. Harus punya derajat terapan atau generalisasi
f. Jenis serta besar sampel yang hendak diamati harus ditentukan
g. Pengamatan harus reliable dan valid
Observasi dapat dibedakan menjadi empat, yaitu :
a. Observasi terbuka
Observasi terbuka dapat dimulai dengan suatu kepala kosong tanpa
teori, sehingga pengamat harus berimprovisasi dalam merekam
“tongak-tongak penting” dalam pegelaran proses sosial yang terjadi.
b. Observasi terfokus
Merupakan salah satu jenis pengamatan yang secara cukup spesifik
mempunyai rujukan pada rumusan masalah atau tema penelitian. Salah
42
Basrowi, Memahami Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), hal. 93-99.
60
satu contohnya kemungkinan fokus amatan adalah dimensi-dimensi dari
proses sosial keagamaan, budaya, tradisi, atau fenomena sosial lainnya.
c. Observasi terstruktur, dan
Observasi ini dicirikan dengan adanya tindakan perekaman data secara
terstruktur dan rinci. Misalnya, peneliti melakukan observasi kepada
banyak mungkin masyarakat sesuai dengan pedoman pengamatan.
d. Observasi sistematik.
Observasi sistematik dilakukan secara lebih sistematik. Peneliti
melakukan pengkategorian kemungkinan bentuk atau jenis data amatan
secara terstruktur.
2. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu oleh dua pihak,
yaitu pewawancara sebangai pengaju/pemberi pertanyaan dan yang diwawancarai
sebagai pemberi jawaban atas pertanyaan itu.
Wawancara adalah proses memperoleh keterangan/data untuk tujuan
penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara pewawancara
dengan responden dengan menggunakan alat yang dinamakan panduan
wawancara.43
Ada dua macam pedoman wawancara yaitu:
a. Pedoman wawancara tidak terstruktur
43
I Wayan Pantiyasa, Ibid, `hal.18-19.
61
Pedoman wawancara yang hanya memuat garis besar yang akan
ditanyakan. Tentu saja kreativitas pewawancara sangat diperlukan,
berdasarkan wawancara dengan jenis pedoman ini lebih banyak
bergantung dari pewawancara sebagai pengemudi jawaban responden.
Sifat pertanyaan pada spontan dan biasa digunakan oleh orang orang
yang ahli.
b. Pedoman wawancara terstruktur
Pedoman wawancara yang disusun secara terperinci sehingga
menyerupai chek list. Pewawancara tinggal membubuhkan tanda
(check) pada nomor yang sesuai.
Sebelum melakukan proses wawancara ada beberapa hal yang perlu
mendapatkan perhatian, antara lain:
a. Perssiapan wawancara
Penelitian dengan pendekatan kualitatif dalm proses pengumpulan data
mengandalkan wawancara dengan informan, maka peranan informan
sangatlah penting. Sebab data akan banyak digali dari orang-orang
tertentu yang dinilai menguasai persoalan yang akan diteliti,
mempunyai keahlian dan wawasan yang cukup luas. Persoalan pertama
yang dihadapi adalah bagaimana memilih dan menentukan individu-
individu yang mempunyai kualifikasi seperti itu. Individu yang
memiliki kualifikasi dimaksud disebut key informan yang akan menjadi
pembuka dalam proses pengumpulan data
62
b. Menentukan jenis dan struktur pertanyaan
c. Menyiapkan instrument wawancara
d. Menghubungi/buat janji dengan calon responden untuk melakukan
kunjungan, atau memilih tempat dan situasi yang nyaman
e. Membuat kesan yang positif
f. Sikap dan pedoman wawancara
g. Peranan pewawancara
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan suatu cara pengumpulan data yang menghasilkan
catatan-catatan penting yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, sehingga
akan diperoleh data yang lengkap, sah dan bukan sekedar perkiraan. Metode ini
hanya mengambil data yang sudah ada. Metode ini digunakan untuk
mengumpulkan data yang sudah tersedia dalam catatan dokumen.
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu yang
berbentuk tulisan, gambar, atau karya monumental dari seseorang. Hasil
penelitian akan lebih dipercaya jika didukung oleh dokumen. Bahan-bahan
dokumen seperti, otobiografi, surat pribadi, catatan harian, memorial, kliping,
dokumen pemerintah dan swasta, cerita roman/rakyat, foto,, tape, microfilm, disc,
compact disk, data di server atau flashdisk, data yang tersimpan di website, dan
lainnya.44
44
Basrowi, Ibid, hal.176-179.
63
E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Untuk menganalisis data yang diperoleh melalui observasi, Wawancara,
dan dokumentasi, maka peneliti menggunakan teknik analisa deskriptif kualitatif.
Pada prinsipnya analisa data kualitatif dilakukan bersamaan dengan proses
pengumpulan data. Teknik analisa yang dilakukan dengan menggunakan teknik
analisa yang mencakup tiga kegiatan yang bersamaan yaitu:45
1. Reduksi data
Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian,
pengabstraksian dan pentransformasian data kasar dari lapangan. Proses
ini berlangsung selama penelitian dilakukan, dari awal sampai akhir
penelitian. Pada awal, misalnya melalui kerangka konseptual,
permasalahan, pendekatan pengumpulan data yang diperoleh. Selama
pengumpulan data, misalnya membuat ringkasan, kode, mencari tema-
tema, menulis nama, dan lain-lain. Reduksi merupakan bagian dari
analisis, bukan terpisah, fungsinya untuk menajamkan, menolongkan,
mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi sehingga
interpretasi bisa ditarik. Dalam proses reduksi ini peneliti benar-benar
mencari data yang benar-benar valid. Ketika peneliti mengasingkan
kebenaran data yang diperoleh akan dicek ulang dengan informan lain
yang dirasa peneliti lebih mengetahui.
2. Data display (penyajian data)
45
Ibid, hal. 209.
64
Adalah sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan untuk
menarik kesimpulan dan pengambilan tindakan. Bentuk penyajiannya
antara lain berupa teks naratif, matriks, grafik, jaringan, dan bagan.
Tujuannya adalah untuk memudahkan membaca dan menarik kesimpulan.
Oleh karena itu, sajiannya harus tertata secara apik.
3. Verifikasi/ penarikan kesimpulan
Penarikan kesimpulan hanyalah sebagian dari suatu kegiatan dari
konfigurasi yang utuh. Kesimpulan-kesimpulan juga diverifikasi selama
penelitian berlangsung. Makna-makna yang muncul dari data harus selalu
diuji kebenaran dan kesesuaiannya sehingga validitasnya terjamin.
Semua hal harus dicek keabsahannya agar hasil penelitiannya dapat
dipertanggung jawabkan kebenarannya dan dapat dibuktikan keabsahannya.
Dalam hal ini penulis menggunakan trigulasi dengan sumber, yaitu
membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang
diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif.
Triangulasi adalah teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan
sumber (observasi dan triangulasi) dengan sumber berarti membandingkan dengan
mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui
waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif.
Triangulasi adalah suatu suatu pendekatan analisa data yang mensintesa
data dari berbagai sumber. Triangulasi data digunakan sebagai proses
memantapkan derajat kepercayaan (kredibilitas/validitas) dan konsistensi
(reabilitas) data, serta bermanfaat juga sebagai alat bantu analisis data di lapangan.
65
Triagulasi dapat juga digunakan untuk memantapkan konsistensi metode silang,
seperti pengamatan dan wawancara atau penggunaan metode yang sama, seperti
wawancara dengan beberapa informan. Kredibilitas (validitas) analisis lapangan
dapat juga diperbaiki melalui triangulasi. Triangulasi merupakan teknik
pemeriksaan keabsahan data.46
Triangulasi bukan bertujuan mencari kebenaran, tetapi meningkatkan
pemahaman peneliti terhadap data dan fakta yang dimilikinya. Triangulasi
merupakan salah satu cara mendapatkan data yang benar-benar abash dengan
menggunakan pendekatan metode ganda.47
Teknik triangulasi yang peneliti gunakan adalah dengan cara
memverifikasi data lalu mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa
sumber untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa
yang diberikan oleh pemberi data, maka dari itu peneliti akan membandingkan
dan memeriksa ulang data yang didapatkan.
46
Basrowi, Ibid, hal. 218-219. 47
Ibid, hal. 219.
66
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Siwah Hotel adalah salah satu hotel di Kota Banda Aceh. Hotel yang
beralamat di Jalan TWK. M. Daudsyah memiliki kualifikasi standard hotel yang
bagus. Siwah Hotel menyediakan 33 kamar terbaik yang terdiri dari 2 Executive
Room, 5 Deluxe Room dan 26 Standard Room. Siwah Hotel juga dilengkapi
dengan fasilitas Bar, Wifi full 24 jam, water heater di setiap kamar, parking area
dan full air conditioner. Hal ini menjadikan Siwah Hotel menjadi salah satu
destinasi penginapan terbaik di Kota Banda Aceh. Sesuai dengan motto
perusahaan yaitu A Superb Hospitality at the Heart of Banda Aceh. Visi Siwah
Hotel adalah untuk memajukan hotel menjadi lebih baik dan berkualitas.
B. Sejarah dan Struktur Pengurus Siwah Hotel
a. Sejarah siwah Hotel
Siwah Hotel dibangun tanggal 1 Mei 2007 di daerah Peunayong. Daerah
ini memiliki sejarah yang cukup panjang di Banda Aceh yaitu sebagai salah
satu pusat perekonomian yang ramai. Karena terletak di daerah yang ramai
transaksi perekonomiannya, membuat Hotel yang saat ini dipimpin oleh
Bapak Dally Teguh Sesario, telah mencapai kesuksesan. Sejak selesai
dibangun hingga sekarang, Siwah Hotel telah melalui masa jatuh bangun,
tetapi saat ini Siwah
67
Hotel telah dapat membuktikan menjadi salah satu hotel favorit di Kota
Banda Aceh dan semua tamu yang pernah menginap akan kembali menginap
di kunjungan berikutnya.
“Setelah tsunami banyak relawan yang berdatangan ke Aceh, mereka
mencari penginapan. Tujuan mereka adalah untuk membantu Aceh dalam
masa rehab rekon kala itu. Selain dari dalam negeri datang pula dari luar
negeri, mayoritas mereka tinggal berbulan-bulan. Maka dari itu siwah hotel
yang semula hanya bangunan tua, kami sulap menjadi tempat penginapan”48
b. Struktur kepengurusan Siwah Hotel
Setiap perusahaan pasti memiliki struktur organisasi yang saling
mendukung untuk mendukung terciptanya tujuan perusahaan yaitu mencapai
keuntungan yang sebesar-besarnya. Begitu juga Siwah Hotel, berikut struktur
organisasi perusahaan :
Gambar 2.1 Susunan Organisasi Siwah Hotel, Banda Aceh
Sumber : Siwah Hotel 2012
48
Wawancara dengan manager siwah hotel, Dally Teguh Sesario, 9 Januari 2019
Manager
Dally Teguh Sesario
Accounting Receptionist Housekeeping Food and
Beverage
Maintenance Security
68
C. Promosi Siwah Hotel
a. Media promosi siwah hotel
Siwah Hotel menerapkan beberapa cara metoda dalam mempromosikan
layanan jasa penginapan yang mereka sediakan. Diantara semua media promosi
yang tertuang dalam kajian kepustakaan, siwah hotel hanya menggunakan bentuk
promosi publisitas (publicity), promosi penjualan (sales promosi).
Kedua bentuk metode itu diimplementasikan dengan adanya media sosial
(Instagram, facebook , website) Media cetak (brosur, kartu nama hotel, list harga)
1. Instagram
Instagram dewasa ini telah menjadi salah satu media yang
dimiliki oleh setiap orang. Data statistik menyebutkan pengguna
Instagram di Indonesia mencapai 55 Juta pengguna, dan berada pada
urutan ke-3 di dunia. Sedang pengguna Instagram di dunia menyentuh
angka 800 juta pengguna.
Alasan inilah yang menjadi salah satu indikator mengapa Siwah
Hotel mempertimbangkan untuk menggunakan Instagram sebagai
salah satu media promosi.
Saat ini, Instagram siwah hotel memaki username
@siwahhotelaceh. Telah melakukan pemostingan sebanyak Sembilan
postingan. Meiliki 1.217 pengikut dan 5000 yang di ikuti.
69
”Dengan banyaknya pengguna Instagram di dunia, khsusnya di
Indonesia. Maka manajemen siwah hotel merencanakan penggunaan
instagram. Tujuan nya apabila ada pengunjung dari luar Aceh mencari
melalui media sosial penginapan di Aceh. Maka kita hadir dalam
bentuk yang mudah di temukan. Yaitu Instagram.”49
Photo 4.1 (Laman Isntagram siwah hotel)
2. Facebook
Facebook adalah sebuah layanan jejaring sosial berkantor pusat
di Menlo Park, California, Amerika Serikat yang diluncurkan pada
bulan Februari 2004. Hingga September 2012, Facebook memiliki
lebih dari satu miliar pengguna aktif di dunia saat ini50
. Di dirikan oleh
seorang mahasiswa Oxford University yang tidak menamatkan
kuliahnya.
49
Wawancara dengan manager siwah hotel, Dally Teguh Sesario, 1 Desember 2018 50
https://id.wikipedia.org/wiki/Facebook
70
Pada perkembangan Facebook dari awal berdiri hingga sekarang.
Selain menjadi media sosial juga telah menjadi tempat
mempromosikan segala bentuk penjualan, baik barang maupun jasa.
Tidak luput pula ketika pesta demokrasi daerah atau pusat, facebook
menjadi sarana yang gratis untuk berkampanye.
Demikian pun dengan siwah hotel, mereka menggunakan
facebook sebagai salah satu saran untuk promosi. Laman facebook
siwah hotel bernama Siwah Hotel Banda Aceh.
Telah memiliki 542 like fanspage di laman facebook hingga saat
ini. Dan tidak menutup kemungkinan akan bertambah lagi like
fanspage mengingat usia promosi melalui laman facebook masih
sangat dini.
“Facebook dan Instagram menjadi sarana media promosi baru
oleh manajemen siwah hotel. Maka kami dari manajemen akan
memaksimalkan agar nantinya media ini bisa menjadi lebih efektif.”.51
Media promosi facebook beberapa bulan ini memang sudah
mulai sepi peminat. Karena telah hadir berbagai media-media sosial
laini yang lebih mampu ber inovasi terhadap kebutuhan masyarakat.
Namun siwah hotel tetap yakin akan pontensi facebook tetap bertahan
ke populeran nya dalam dunia digital sekarang ini.
51
Wawancara dengan manager siwah hotel, Dally Teguh Sesario, 1 Desember 2018
71
Photo 4.2 (Laman fanspage siwah hotel)
3. Brosur
Selain media sosial seperti Instagram dan Facebook, siwah hotel
juga menggunakan media tercetak, seperti brosur. Di dalam brosur
tersebut memuat berbagai informasi mengenai fasilitas hotel, standar
kamar, juga harga. Selain ada list harga tersendiri yang di gunakan
oleh manajemen hotel.
“Semula brosur adalah salah satu media kami dari manajemen
untuk promosi. Biasanya setiap pengunjung yang sudah pernah
menggunakan jasa hotel, ketika check out kami akan memberikan
sebuah brosur. Dengan harapan dia akan memberikan brosur itu
kepada orang disekitarnya untuk di promosikan
72
Photo 4.3 (Brosur siwah hotel)
Dalam brosur, manajemen siwah hotel memasukan item berupa
tipe kamar (room tipe), fasilitas kamar (room facilities), dan rating
kamar (room rates).
4. Kartu Nama
Siwah hotel juga menyediakan sebuah kartu nama, di maksudkaan
pembuatan kartu nama ini menjadi sarana promosi juga. Di dalam
kartu nama tertulis alamat jelas dari dari siwah hotel, lengkap dengan
nomor telpon untuk di hubungi, jika pelanggan ingin boking terlebih
dahulu untuk jasa kamar.
73
Di bagian belakang kartu nama, terdapat denah/sketsa jalan menuju
siwah hotel lengkap dengan petunjuk gedung-gedung apa saja yang
berada di sekitarnya.
Photo 4.4 (kartu nama hotel)
5. List harga
List harga dibuat oleh manajemen untuk mempermudah konsumen
dalam mengetahui harga terbaru hotel sebelum di pesan. Biasanya list
harga di pjang didepan resepsionis. Jika untuk media promosi memang
list harga kurang efektif. Tapi keberadaanya tidak boleh di abaikan
begitu saja.
74
Photo 4.5 (list harga siwah hotel)
Dalam list tersebut di jelaskan semua tentang biaya dan potongan-
potongan harga (discount) yang di berikan oleh manajemen untuk
menarik minat pelanggan untuk memilih hotel siwah.
“Kami para resepsionis biasanya ketika datang pengunjung selalu
memberikan list harga dan menjelaskan tentang fasilitas kamar yang
disediakan oleh manajemen hotel.”
“Tanggapan dari para tamu juga sangat baik dan antusias, apalagi
mereka mengetahui lokasi siwah hotel yang sangat strategis dan sangat
dekat dengan berbagai pusat perbelanjaan dan jajanan.”52
b. Item promosi siwah hotel
Siwah hotel dalam kegiatan promosi produk jasanya memakai
berbagai macam item (bahan) untuk promosi. Bisa dikatakan item-item
tersebut menjadi salah satu daya Tarik yang kemudia membuat para tamu
domestik maupun manca Negara tertarik menggunakan jasa siwah hotel.
Seperti postingan di Instagram yang berisikan konten tempat
Meseum Tsunami Aceh, Lanscape masjid Raya Baiturahhman dan juga
Fasilitas hotel secara spesifik.
“Instagram sebagai wadah kami untuk mempromosikan banda
Aceh dengan berbagai destinasi yang ada. Baik berupa masjid raya
baiturahman, meseum Tsunami dan PLTD apung. Tujuan nya adalah
untuk menarik perhatian para pengunjung lalu mereka tertarik berwisata ke
Aceh, dengan harapan mereka memilih siwah hotel untuk tempat
menginap.” 53
52
Wawanara dengan resepsionis Hotel siwah, Maidawati. 53
Wawancara dengan Asisten manager, Fakhurrazi
75
Postingan item
photo landscape mesium Tsunami Aceh di @siwahhotelaceh dengan caption
“One of pupolar place for tourist in Banda Aceh, Tsunami Mesium”. Telah
mendapat 94 like dan 10 Komentar dari pengguna media sosial.
76
Postingan item landscape masjid Raya Baiturahman juga telah mendapat
143 Like dan 0 komentar dari pengguna media sosial Instagram. Dengan caption
”Baiturrahman mosque one of the biggest signature of Aceh”.
Postingan item promosi lain dari siwah hotel, baik itu dari segi Facebook
dan website, tidak ditemukan postingan yang secara spesifik mendukung promosi
dari siwah hotel. Demikian juga dengan website yang sudah lama expire.
“ kami dari pihak hotel mempunyai situs online baik berupa media sosial
maupun website, hanya saja sudah setahun ini tidak berfungsi oleh karena system
yang berubah. Akan tetapi kemungkinan besar akan kembali beroperasi awal 2019
tahun depan. Kami merasa sangat penting dengan adanya situs online sebagai
pendukung kinerja kami dalam mempromosikan Banda Aceh sebagai destinasi
wisata islami yang layak untuk dikunjungi.”54
D. Peningkatan Wisatawan Terhadap jasa Siwah Hotel
a. Fasilitas hotel
Kamar tidur
Kamar yang di sediakan oleh siwah hotel ada beberapa tipe
Antara lain standard room , deluxe room, executive room. Di
dalamnya mempunyai berbagai fasilitas pendukung di antaranya
TV, AC, WIFI, handuk, dan kamar mandi di dalam kamar.55
Ruang tamu
Di dalam hotel juga tersedia ruang untuk para tamu yang
datang ke hotel. Bagi mereka yang ingin menghabiskan waktu
54
Wawancara dengan Asisten manager, Fakhurrazi 55
Hasil observasi langsung melihat fasilitas hotel siwah
77
bercengkrama dengan sahabat dan keluarga, namun membutuhkan
suasana yang berbeda.56
Bar
Tempat ini digunakan oleh hotel untuk mempermudah para
pengunjung sebagai tempat memesan makanan dan minuman yang
di sediakan pihak hotel baik secara free maupun berbayar. Namun
yang harus di pahami bahwa bar yang ada di siwah hotel, sangat
islami dan jauh dari segala sesuatu yang melanggar syariat. 57
Shower
Shower lumrah dipergunakan untuk mandi. Jadi fungsi
shower di siwah hotel sama seperti di tempat lainnya.58
Sajadah
Siwah hotel tidak memiliki mushalla, untuk menyiasati hal
itu, maka si setiap kamar, pihak manajemen selalu menyediakan
beberapa buah sajadah untuk pelanggan beribadah bagi umat
muslim.59
Laudry
Siwah hotel juga memberikan pelayanan yang bisa
digunakan pihak pengunjung yang menginap lebih dari satu hari
56
Hasil observasi langsung melihat fasilitas hotel siwah 57
Hasil observasi langsung melihat fasilitas hotel siwah 58
Hasil observasi langsung melihat fasilitas hotel siwah 59
Hasil observasi langsung melihat fasilitas hotel siwah
78
yaitu fasilitas laundry berbayar. Agar pelanggan tidak susah dalam
mencuci pakaian kotor mereka.60
Souvenir
Di dalam hotel juga ada berbagai souvenir yang diperjual
belikan, untuk mempermudah wisatawan dalam membawa pulang
oleh oleh khas aceh. Diantara nya adalah, tas kerawang gayo,
dompet, kerajinan tangan khas Aceh, dll.61
Free wifi
Kamar yang disediakan oleh hotel terdapat fasilitas free
wifi sebagai bentuk penunjang kegiatan dunia maya para
pengunjung.62
Taxi
Siwah hotel Juga menyediakan fasilitas transportasi berupa
taxi. Baik untuk menjeput di bandara maupun berkeliling kota
Banda Aceh.63
Sarapan pagi
Menyediakan sarapan pagi gratis untuk di pagi hari. Hal ini
dilakukan untuk membuat kesan nyaman dan terlayani dengan baik
oleh manajemen siwah hotel.64
60
Hasil observasi langsung melihat fasilitas hotel siwah 61
Hasil observasi langsung melihat fasilitas hotel siwah
62
Hasil observasi langsung melihat fasilitas hotel siwah 63
Hasil observasi langsung melihat fasilitas hotel siwah 64
Hasil observasi langsung melihat fasilitas hotel siwah
79
b. Data penjualan bulan Januari - Desember 2018
Menurut yang dihimpun dari manajemen sirkulasi siwah hotel.
Selama periode 2018. Pelanggan yang menggunakan jasa sewa kamar
siwah hotel meningkat drastis. Hal ini bisa dilihat dari data diagaram
berikut ini:
Diagram 4.1
Data diagram diatas memaparkan, dalam dua tahun terakhir. Telah
terjadi peningkatan yang signifikan terhadap masyarakat yang memilih
siwa hotel untuk tempat mereka menginap.
Januari 2017 pengunjung hotel menurut data mencapai 691
pengunjung. Namun di bulan yang sama pada tahun yang berbeda, yaitu
tahun 2018, pengunjung bertambah menjadi 732.
691
368 337 346
206
304 240
350
492 463
582
729 732
406 359
418
539 621
740
955
804
670 724
928
0
200
400
600
800
1000
1200
2017 2018
80
Demikian pun dengan bulan-bulan berikutnya di tahun yang
berbeda. Terlihat tahun 2018 mengalami peningkatan dari tahun 2017.
Namun peningkatan yang sangat signifikan terjadi pada bulan
Agustus di tahun 2018. 350 pengunjung di tahun 2017, meningkat menjadi
955 di tahun 2018. Menurut pihak manajemen hotel, hal ini dikarenakan
pada saat itu. Aceh sedang menggelar Pekan Kebudayaan Aceh (PKA)
yang ke-7.
“Saya merasa nyaman menginap di hotel ini, baik dari kamar yang
bersih juga pelayanan yang mereka berikan sangat memuaskan, apalagi
saya baru pertama sekali datang ke aceh, ternyata orang aceh ramah
ramah, dan membantu saya menunjukkan wisata apa saja yang ada di
banda aceh.” 65
Ternyata penulis dapat berkesimpulan bahwa siwah hotel menjadi
hotel yang dapat membuat wisatawan kembali datang ke banda aceh oleh
krena ramahnya pelayanan dan baiknya fasilitas yang ada.
“Saya dari lamno, tapi tidak ada sanak saudara di Banda Aceh,
bagaimana pun saya harus mencari penginapan, dan kebetulan sekali dari
rekomendasi kawan-kawan, siwah hotel jadi tempat yang nyaman dan juga
sangat terjangkau secara ekonomis.” 66
65
Wawancara pengunjung hotel siwah bambang dari Pontianak. 66
Wawancara pengunjung siwah hotel, Ikhsan gurah, dari Lamno
83
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang sudah penulis lakukan terhadap promosi oleh
siwah hotel. Maka dapat disimpulkan beberapa poin sebagai berikut:
1. Hotel siwah melakukan promosi terhadap penjualan jasa Hotel dengan
menggunakan metode promosi publisitas (publicity), promosi penjualan
(sales promosi), dari empat bentuk promosi yang telah penuliskan
jabarkan di landsan konseptual, yaitu:
Publisitas (publicity)
Promosi penjualan (sales promosi)
Iklan (advertising)
Penjualan personal (personal selling).
2. Siwah hotel menggunakan beberapa media dalam mempromosikan produk
layanan kamarnya. Diantaranya sebagai berikut:
Laman fanpage facebook
Brosur
Kartu nama
List harga
84
3. Penulis mencoba simpulkan data pelanggan yang menggunakan jasa hotel
pada kuartal 2017 – 2018, dan penulis menemukan bahwa Antara tahun
2017 dan 2018 penjualan jasa kamar oleh siwah hotel mengalami
peningkatan. Dikarenakan proses promosi yang gencar dan fokus yang
dilakukan oleh manajeman. Dan juga karena ke profesionlitas para
karyawan dalam melayani tamu yang datang, selain unsur promosi
maksimal yang dilakukan oleh manajemen.
B. Saran
Penulis menayarankan agar Siwah hotel mampu menggunakan dan
memaksimalkan segala bentuk metode promosi, seperti: Publisitas (publicity),
Promosi penjualan (sales promosi), Iklan (advertising), Penjualan personal
(personal selling). Agar di masa yang akan datang siwah hotel dapat
bermetamoforsis menjadi hotel yang selalu di cari oleh pengunjung. Juga
menyarakan seupaya menghidupkan segala bentuk media sosial untuk promosi,
lalu mengaktifkan kembali website yang saat ini telah tidak aktif lagi.
85
DAFTAR PUSTAKA
Sulastiyono.,2011. Manajemen Penyelenggaraan Hotel. Seri manajemen
Usaha Jasa Sarana Pariwisata dan Akomodasi, Jakarta: Alfabeta.
Sunyato, Danang.,2013. Teori, Kuesioner & Analisis Data Untuk Pemasaran
dan Perilaku Konsumen, Yogyakarta: Graha Ilmu.
Simamora, Bilson.,2001. Memenangkan Pasar dengan Pemasaran Efektif
dan Profitable, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Wahjono, Setot Imam.,2013. Manajemen Pemasaran Bank, Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Marihot Manullang.,2014. Pengantar Komunikasi Bisnis, Bandung:
Citapustaka Media.
Sutrisna Dewi., Komunikasi Bisnis, Yogyakarta: Andi Offset
Soeganda Priyatna dan Elvinaro Ardianto.,2009. Komunikasi Bisnis Bandung:
Widya Padiadjaran.
Kotler and Amstrong.,2002. Dasar-dasar Pemasaran, Jakarta: Prenhalindo.
Machfoedz.,2010. Komunikasi Pemasaran Modern, Yogyakarta: Cakra Ilmu.
Kotler dan Keller.,2008. Manajemen Pemasaran, Jakarta: Erlangga
Basu Swastha dan Irawan.,2008. Manajemen Pemasaran Modern,
Yogyakarta: Cakra Ilmu.
86
Widana Putra, Suprasto, Herkulanus Bambang, Aryanto, Dodik Sari,
Ratna.,2009. Akuntasi Perhotelan : Pendekatan Sistem Informasi,
Yogyakarta: Graha Ilmu.
M. Djunaidi Chony, Fauzan Almanshur.,2012. Metode Penelitian Kuantitatif,
Yogyakarta: Ar-Ruzz.
Bungin Burhan.,2004. Analisis Data Penelitian Kualitatif, Jakarta: Raja
Grafindo Persada
I Wayan Pantiyasa.,2013. Metodologi Penelitian , Yogyakarta: ANDI
Basrowi.,2008. Memahami Penelitian Kualitatif, Jakarta: Rineka Cipta.
87
88
89
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Identitas Diri
1. Nama Lengkap : Syahrul Ramadhan
Kecamatan Kuta Baro Kabupaten/Kota Aceh Besar
3. Jenis Kelamin : Laki-laki
4. Agama : Islam
5. NIM / Jurusan : 411206542 / KPI
6. Kebangsaan : Indonesia
7. Alamat : Jl. Blang Bintang Lama Desa Cot Yang
a. Kecamatan : Kuta Baro
b. Kabupaten : Aceh Besar
c. Propinsi : Aceh
8. Email : [email protected]
Riwayat Pendidikan
9. MI/SD/Sederajat Min Lambaro Tahun Lulus 2005
10. MTs/SMP/Sederajat MTsS Ulumul Qur'an Tahun Lulus 2008
11 MA/SMA/Sederajat SMA Islam Al-Falah Tahun Lulus 2011
12. Diploma Tahun Lulus 2019
Orang Tua/Wali
Banda Aceh, 18 Januari 2019
2. Tempat / Tgl. Lahir : Aceh Besar /26 Februari 1993
13. Nama ayah : Surya 14. Nama Ibu : Sakdiah
15. Pekerjaan Orang Tua : Pns 16. Alamat Orang Tua : Desa Cot Yang
a. Kecamatan : Kuta Baro
b. Kabupaten : Aceh Besar c. Propinsi : Aceh
Penulis,
Syahrul Ramadhan