PROPLIT NAUFAL INDAH

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/25/2019 PROPLIT NAUFAL INDAH

    1/32

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Perkembangan teknologi yang terjadi sekarang ini cukup memberikan efek yang

    signifikan terhadap sektor industri yang semakin berkembang, baik industri yang berskala

    kecil maupun industri yang berskala besar, salah satu industri yang terus berkembang yaitu

    industri makanan dan minuman. Industri makanan dan minuman merupakan industri yang

    potensial karena berhubungan erat dengan kebutuhan pokok manusia, sehingga industri ini

    mampu bertahan dalam berbagai kondisi apapun. Salah satu contoh industri makanan dan

    minuman yang sangat menjamur di Indonesia adalah industri saus tomat baik dalam skala

    besar maupun kecil. Menurut Badan Standarisasi Nasional, saus tomat didefinisikan sebagai

    produk yang dihasilkan dari campuran bubur tomat atau pasta tomat atau padatan tomat yang

    diperoleh dari tomat yang masak yang diolah dengan bumbu-bumbu dengan atau tanpa

    penambahan bahan pangan lain dan bahan tambahan pangan yang diijinkan. aktor utama

    yang mendorong pertumbuhan pasar saus tomat yaitu biaya rendah, banyak diminati, dan

    !aktu serta bahan untuk memasak yang minimal. "eberadaan industri saus tomat

    memberikan dampak positif dan negatif, dampak positifnya adalah pada sistem

    perekonomian, bah!a industri saus dapat meningkatkan de#isa Negara dan membukalapangan pekerjaan, sedangkan dampak negatifnya adalah dari penurunan kualitas

    lingkungan yang disebabkan oleh limbah hasil industri saus pada saat proses produksi yang

    dapat mencemari lingkungan.

    Proses produksi saus tomat dimulai dari persiapan bahan baku yang terdiri dari proses

    pencucian lalu dilanjutkan dengan proses pengolahan utama terdiri dari pengukusan,

    penggilingan, penyaringan dan pemasakan serta pengisian ke dalam kemasan dan sterilisasi

    $%nited States &epartment of 'griculture, ()*+. Selain menghasilkan produk saus, suatu

    proses produksi saus tomat juga akan manghasilkan limbah berupa limbah padat maupun

    limbah cair. imbah cair yang tidak diolah atau langsung dibuang ke lingkungan akan

    berdampak buruk terhadap ekosistem di dalam air sungai, membuat air sungai tercemar

    sehingga tidak bisa lagi dijadikan sebagai sumber air bersih sehingga menggangu kesehatan

    manusia $'kpor ,.B. dan Muchie ,M., ()**. /al seperti ini banyak ditemui di industri saus

    tomat skala mikro yang belum memiliki IP' $Instalasi Pengolahan 'ir imbah. /asil

    buangan ini tidak beracun, namun kadar B& dan 0& yang terkandung dalam air menjadimeningkat dan menyebabkan penurunan kualitas air. 0& menggambarkan jumlah total

  • 7/25/2019 PROPLIT NAUFAL INDAH

    2/32

    oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi bahan organik secara kimia!i, baik yang dapat

    didegradasi maupun sukar didegradasi $Nipon Pisutpaisal dan %bonrat Sirisukpoca, ()*+.

    imbah cair terutama limbah cair saus tomat dikatakan aman atau tidak mencemari

    lingkungan apabila kadar B& *)) mg1, p/ 2-3, kadar 4SS *)) mg1 dan kadar 0& (5)

    mg1, sesuai dengan batasan baku mutu air limbah industri yang ditetapkan oleh Peraturan

    6ubernur 7a!a 4engah No 8( 4ahun ()*+. Sedangkan kadar 0& yang terkandung dalam

    limbah saus lokal adalah *8.))) mg1 $&eka &!i 'brianto dan 4ommy 'ji Susilo, ()*5.

    leh karena itu dibutuhkan suatu proses pengolahan lebih lanjut agar tidak mencemari

    lingkungan.

    Metode pengolahan limbah yang digunakan bermacam-macam diantara lain secara

    aerob atau anaerob dengan penambahan mikroba $lumpur aktif, atau dengan mengunakan

    membran untuk memfiltrasi. Perbedaan utama pengolahan limbah cair secara aerob dan

    anaerob terletak pada kondisi lingkungannya seperti p/, alkalinitas, dan, temperatur, pada

    proses anaerob diperlukan temperatur yang lebih tinggi untuk mencapai laju reaksi yang

    diperlukan, dan bekerja optimum pada kisaran p/ 2,5-8,5 atau dijaga sekurang-kurangnya

    pada nilai 2,(. Selain itu pengolahan limbah secara aerob harus dimasuk oksigen secara

    kontinyu, sedangkan pengolahan secara anaerob tidak memerlukan oksigen bebas $Shita

    9usan Septiana dkk., ()*).

    Proses yang dinilai cocok untuk mengolah limbah cair produksi saus lokal adalah

    dengan cara anaerob mengunakan lumpur aktif, proses ini dipilih karena nilai 0& limbah

    lebih dari *))) mg1 dan menurut penelitian-penelitian sebelumnya cara ini efektif untuk

    menurunkan nilai B& 85:-35: $achry 'min,()*+. Pada penelitian ini difokuskan untuk

    mengetahui hubungan jenis lumpur aktif, ketinggian lumpur aktif dalam reaktor, serta laju

    alir limbah terhadap penurunan 0& limbah produksi saus tomat.

    1.2 Rumusan MasalahMasalah yang dihadapi dalam penelitian kali ini adalah bagaimana cara mengolah limbah

    cair produksi saus tomat agar limbah yang dihasilkan tidak lagi mencemari lingkungan dan

    baku mutu yang dibuang ke lingkungan sama dengan baku mutu yang ditetapkan oleh

    Peraturan 6ubernur 7a!a 4engah No 8( 4ahun ()*+.

    Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh achry 'min pada tahun ()*+ yaitu

    pengolahan limbah industri jamu dengan metode anaerobik menggunakan lumpur aktif, salah

    satunya bertujuan untuk menguji pengaruh ketinggian lumpur dalam reaktor terhadap

    penurunan kadar 0&, proses ini dipilih karena limbah cair industri jamu memiliki kadar

    0& lebih dari *))) mg1, mampu menghasilkan penurunan nilai 0& berkisar 8;: hingga

  • 7/25/2019 PROPLIT NAUFAL INDAH

    3/32

    3+:. 7ika limbah cair diolah menggunakan metode lain seperti koagulasi dan flokulasi maka

    membutuhkan biaya yang cukup mahal serta akan menghasilkan limbah padat yang tentunya

    akan menimbulkan masalah baru $&ian

  • 7/25/2019 PROPLIT NAUFAL INDAH

    4/32

    a. Bubur 4omat.

    Pasokan bubur tomat menentukan sebagian besar karakteristik penting dari

    produk. untuk mendapatkan kekentalan yang diinginkan pada indeks bias ditentukan

    untuk saus tomat, bubur tomat dari mana saus disiapkan, harus memiliki konsistensi

    tinggi. Pulp harus telah diproduksi dengan cara tertentu sehingga memiliki konsistensi

    yang relatif tinggi pada indeks bias serendah *,+>55

    b. Bahan-Bahan ainnya.

    4idak ada rumus standar antara produsen sehubungan dengan jumlah gula atau cuka

    atau jumlah, jenis, atau kualitas dari rempah-rempah, ba!ang merah, ba!ang putih,

    atau bahan penyedap lainnya . Setiap bumbu sayuran seperti paprika, ba!ang putih

    biasanya ditambahkan dalam bentuk halus sebelum konsentrasi bubur tomat. 4epat

    sebelum proses seleasi, rempah-rempah lainnya dalam biasanya bentuk minyak

    rempah-rempah atau ekstrak , gula , dan garam ditambahkan . Produk ini biasanya

    sedikit asin.

    $%S&'

    II.2 Pr#ses $em%uatan saus t#mat

    *. Pembuatan Saus 4omat Buah tomat $dicuci bersih lalu tiriskan

    (. Panaskan dalam air mendidih selama *) menit atau dikukus

    +. Penirisan1pendinginan>. Perajangan1Pemotongan $lalu timbang ulang sebanyak *) kg

    5. Penghancuran $menggunakan blender

    2. Penyaringan menggunakan kain saring

    8. Pemasakan $masak bubur tomat sampai sisa setengah dari bahan

    ;. Pemberian bumbu $masukkan bumbu yang telah dihaluskan dalam kain saring lalu

    celup dan tekan -tekan dalam larutan saus tomat

    3. Penyaringan menggunakan kain saring

    *). Masak kembali dengan api sedang lalu tambahkan gula, garam, ?at pe!arna, asam

    cuka dan ben?oate sambil diaduk

    **. Pengemasan $saus diisi dalam botol yang telah disterilkan dengan jarak * @ *,5 cm di

    ba!ah mulut botol lalu tutup

    *(. Pasteurisasi $rendam botol yang telah diisi saus tomat dalam air mendidih selama +)

    menit

    *+. Setelah pasteusrisasi balikkan botol selama *5 menit $untuk mengetahu apakah tutup

    botol sudah tertutup rapat dengan melihat ada tidaknya rembesan yang keluar dari

    tutup botol

    *>. Penyegelan dan Pelabelan

    $Sulsel.litbang.pertanian.go.id

    II.3 en&s'en&s L&m%ah

  • 7/25/2019 PROPLIT NAUFAL INDAH

    5/32

    imbah merupakan buangan dalam bentuk ?at cair, padat, maupun gas yang

    mengandung bahan berbahaya, beracun, dapat mencemari atau merusak lingkungan, dan

    membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia dan makhluk

    hidup lainnya $&yah 0handra, ()*(. /ampir semua kegiatan industrial menghasilkan

    limbah.

    Pengelompokan limbah berdasarkan !ujudnya dapat dibagi menjadi tiga diantaranya

    yaitu= limbah cair, limbah padat, limbah gas.

    *. imbah cair

    imbah cair lainnya adalah sisa hasil buangan proses produksi atau akti#itas

    domestik yang berupa cairan $Paula Pola dkk., ()*(. imbah cair dapat berupa air beserta

    bahan-bahan buangan lain yang tercampur $tersuspensi maupun terlarut dalam air. imbah

    cair dapat diklasifikasikan dalam empat kelompok diantaranya yaitu=

    imbah cair domestik $domestic wastewater(, yaitu limbah cair hasil buangan dari

    perumahan $rumah tangga, bangunan, perdagangan dan perkantoran, contohnya

    yaitu= air sabun, air detergen sisa cucian, dan air tinja.

    imbah cair industri $industrial wastewater, yaitu limbah cair hasil buangan industri.

    0ontohnya yaitu= sisa pe!arnaan kain1bahan dari industri tekstil, air dari industri

    pengolahan makanan, sisa cucian daging, buah, atau sayur.

  • 7/25/2019 PROPLIT NAUFAL INDAH

    6/32

    pengolahan limbah cair yang dihasilkannya mungkin sudah memadai, namun tidak demikian

    bagi industri kecil atau sedang. Selain itu, limbah cair domestik biasanya tidak terlalu

    diperhatikan namun apabila dibiarkan terus menerus dalam jangka !aktu lama dapat menjadi

    masalah bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat. Sebagai contoh, limbah air deterjen sisa

    cucian apabila dibiarkan dalam jangka panjang akan menjadi sumber pencemaran lingkungan

    dan menjadi sumber penyakit bagi masyarakat. Mengingat penting dan besarnya dampak

    yang ditimbulkan oleh limbah cair bagi lingkungan, sehingga penting bagi sektor industri

    maupun domestik untuk memahami dasar-dasar teknologi pengolahan limbah cair.

    $'kpor dan Muchie,()**

    4eknologi pengolahan air limbah adalah kunci dalam memelihara kelestarian lingkungan.'papun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun industri yang dibangun

    harus dapat dioperasikan dan dipelihara oleh masyarakat setempat. 4eknologi pengolahan

    yang dipilih harus sesuai dengan kemampuan teknologi masyarakat yang bersangkutan.

    Pengolahan limbah cair dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu= pengolahan secara biologi,

    pengolahan secara fisika, dan pengolahan secara kimia $Metcalf dan Addy, ())>.

    (. imbah padat

    imbah padat adalah sisa hasil kegiatan industri ataupun akti#itas domestik yang

    berbentuk padat. 0ontoh dari limbah padat diantaranya yaitu= kertas, plastik, serbuk besi,

    serbuk kayu, kain, dll. imbah padat dapat diklasifikasikan menjadi enam kelompok sebagai

    berikut=

    Sampah organik mudah busuk $garbage, yaitu limbah padat semi basah, berupa

    bahan-bahan organik yang mudah membusuk atau terurai mikroorganisme.

    0ontohnya yaitu= sisa makanan, sisa dapur, sampah sayuran, kulit buah-buahan.

    Sampah anorganik dan organik tak membusuk $rubbish, yaitu limbah padat

    anorganik atau organik cukup kering yang sulit terurai oleh mikroorganisme, sehingga

    sulit membusuk. 0ontohnya yaitu= selulosa, kertas, plastik, kaca, logam.

    Sampah abu $ashes, yaitu limbah padat yang berupa abu, biasanya hasil pembakaran.

    Sampah ini mudah terba!a angin karena ringan dan tidak mudah membusuk.

  • 7/25/2019 PROPLIT NAUFAL INDAH

    7/32

    Sampah bangkai binatang $dead animal, yaitu semua limbah yang berupa bangkai

    binatang, seperti tikus, ikan dan binatang ternak yang mati.

    Sampah sapuan $street s!eeping, yaitu limbah padat hasil sapuan jalanan yang berisi

    berbagai sampah yang tersebar di jalanan, sperti dedaunan, kertas dan plastik.

    Sampah industri $industrial waste, yaitu semua limbah padat yang bersal

    daribuangan industri. "omposisi sampah ini tergantung dari jenis industrinya.

    Penanganan limbah padat bisa dibedakan dari kegunaan atau fungsi limbah padat itu

    sendiri. imbah padat ada yang dapat didaur ulang atau dimanfaatkan lagi serta mempunyai

    nilai ekonomis seperti plastik, tekstil, potongan logam, namun ada juga yang tidak bisadimanfaatkan lagi. imbah padat yang tidak dapat dimanfaatkan lagi biasanya dibuang,

    dibakar, atau ditimbun begitu saja. Beberapa industri tertentu limbah padat yang dihasilkan

    terkadang menimbulkan masalah baru yang berhubungan dengan tempat atau areal luas yang

    dibutuhkan untuk menampung limbah tersebut.

    $Sukarna Sidik, ());

    +. imbah gas

    imbah gas adalah limbah yang memanfaatkan udara sebagai media. Secara alami

    udara mengandung unsur-unsur kimia seperti (, N(, N(, 0(, /( dll. Penambahan gas ke

    udara yang melampaui kandungan udara alami akan menurunkan kualitas udara. imbah gas

    yang dihasilkan berlebihan dapat mencemari udara serta dapat mengganggu kesehatan

    masyarakat. at pencemar melalui udara diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu partikel

    dan gas. Partikel adalah butiran halus dan masih mungkin terlihat dengan mata telanjang

    seperti uap air, debu, asap, kabut dan fume. Sedangkan pencemaran berbentuk gas hanya

    dapat dirasakan melalui penciuman $untuk gas tertentu ataupun akibat langsung.

    $&idin Su!ardin dkk., ())8.

    4abel (.* Beberapa macam limbah gas yang umum ada di udara

    N# en&s "eterangan

  • 7/25/2019 PROPLIT NAUFAL INDAH

    8/32

    .

    *. "arbon monoksida $0 6as tidak ber!arna, tidak berbau

    (. "arbon dioksida $0( 6as tidak ber!arna, tidak berbau

    +. Nitrogen oksida $NC 6as ber!arna dan berbau

    >. Sulfur oksida $SC 6as tidak ber!arna dan berbau tajam

    5. 'sam klorida $/0l Berupa uap

    2. 'monia $N/+ 6as tidak ber!arna, berbau

    8. Metan $0/> 6as berbau

    ;. /idrogen fluorida $/ 6as tidak ber!arna

    3. Nitrogen sulfida $NS 6as berbau

    *). "lorin $0l( 6as berbau

    Sumber = Saiful 'nam, ()**

    0ontoh limbah gas yang mencemari lingkungan yaitu limbah gas yang dihasilkan

    pabrik karet remah khususnya bau $malodor telah menimbulkan keresahan dan resistensi

    dari masyarakat sekitarnya, hal ini disebabkan komponen senya!a dalam bahan olah

    karet remah mengandung =

  • 7/25/2019 PROPLIT NAUFAL INDAH

    9/32

    imbah cair saus tomat adalah air buangan yang berasal dari sisa proses

    produksi industri saus tomat. imbah cair saus tomat biasanya mengandung padatan

    berupa sisa kulit dan biji dari saus tomat.

    II.) "arakter&st&k L&m%ah *a&r !aus t#mat

    "arakteristik 'ir imbah industri Saus 4omat =

    4abel (.* "arakteristik imbah 0air Saus 4omat

    Parameter "onsentrasi rata-rata $mg1

    p/ 5@2

    'lkalinity >))@2))

    0& *8)))

    S0& >5)84SS *+;)

    DSS 82+

    4otal "jeldahl nitrogen $4"N *5*.>

    S4"N *(*

    4otal phosphorus >8.5

    Soluble phosphorus *(.5

    $6ohil, dkk ())>

    Ta%el 1 "an+ungan L&m%ah Pa+atT#mat

    Ta%el 2 "an+ungan L&m%ah !aus T#mat

    "omponen Nilai %ntuk Biji "ulit

    Moisture $: **.8 *).*

    0rude oil $: ((.> *.8

    0rude protein $NC 2.(5 $: +(.2 ().)

    0rude fibre $: *>.; >2.*

    0arbohydrates $by

    diffrence$:

    (5.> (2.2

    'sh$: >.; 5.2

    Mineral $mg1*))g

    " ;(.5 *(8).)

    0u *2+.> (*8.)

    Mg **3.8 *(*.8

    e (8.+ 2).3

    0u (.) *.8

    Mn 5.; (.8

    n 3.) *).(

    Ni E E

    0r E E

    P 22) *(5

  • 7/25/2019 PROPLIT NAUFAL INDAH

    10/32

    (Sumber : Lazosd & Kalathenos, 1988)

    Secara umum sifat air limbah cair saus tomat terbagi atas tiga karakteristik,yaitu =

    *. "arakter fisika . Padatan$Solid

    Padatan terdiri dari bahan padat organik maupun anorganik yang dapat

    larut, mengendap atau tersuspensi. Bahan ini pada akhirnya akan mengendap di

    dasar air sehingga menimbulkan pendangkalan pada dasar badan air penerima

    $Sugiharto, *3;8.

    b.Bau $odor

    Bau timbul karena adanya kegiatan mikroorganisme yang menguraikan

    ?at-?at organik yang menghasilkan gas-gas tertentu juga karena adanya reaksi

    kimia yang menimbulkan gas. Standar bau dinyatakan dalam bilangan ambang

    bau $4hreshold dor Number yang menunjukkan pengenceran maksimum dari

    contoh air $limbah hingga dihasilkan campuran yang tidak berbau lagi

    $Sugiharto, *3;8.

    c.Farna $color

    Farna dibedakan menjadi true color dan apparent color. Farna yangbisa

    diukur adalah true color, yaitu !arna yang disebabkan oleh buangan terlarut pada

    air limbah tersebut. Sedangkan apparent color disebabkan oleh !arna-!arna

    bahan yang terlarut maupun yang tersuspensi. Secara kualitatif, keadaan limbah

    dapat ditandai !arna-!arnanya. 'ir buangan yang baru dibuang biasanya

    ber!arna keabu-abuan. 7ika senya!a organik yang ada mulai pecah oleh

    akti#itas bakteri dan adanya oksigen terlarut direduksi menjadi nol, maka !arna

    biasanya berubah menjadi semakin gelap. Standar !arna sebagai perbandingan

    untuk contoh air adalah standar Pt-0o, dan satuan !arna yang digunakan adalah

    satuan /a?en. %ntuk air minum !arnanya tidak boleh lebih dari 5) satuan

    /a?en $Sugiharto, *3;8.

    d.4emperatur

    4emperatur air limbah mempengaruhi badan penerima jika terdapat

    temperatur yang cukup besar. /al ini akan mempengaruhi kecepatan reaksi serta

    tata kehidupan dalam air. Perubahan suhu memperlihatkan akti#itas kimia!i dan

    biologi $Sugiharto, *3;8.

  • 7/25/2019 PROPLIT NAUFAL INDAH

    11/32

    e."ekeruhan $turbidity

    "ekeruhan menunjukkan sifat optis air yang akan membatasi

    pencahayaan kedalam air. "ekeruhan terjadi karena adanya ?at-?at koloid yang

    melayang dan ?at-?at yang terurai menjadi ukuran yang lebih $tersuspensi oleh

    binatang , ?at-?at organik, jasad renik, lumpur, tanah, tanah, dan benda-benda

    lain yang melayang $Sugiharto,*3;8

    II., Bahan Tam%ahan Natr&um Ben-#at

    Penambahan bahan tambahan atau ?at aditif ke dalam makanan merupakan hal yang

    dipandang perlu untuk meningkatkan mutu suatu produk sehingga mampu bersaing di

    pasaran. Bahan tambahan tersebut diantaranya= pe!arna, penyedap rasa dan aroma,

    antioksidan, penga!et, pemanis, dan pengental $Finarno, *338.Secara umum bahan tambahan atau aditif ini dapat dibedakan menjadi dua yaitu= $*

    aditif sengaja yaitu aditif yang secara sengaja ditambahkan untuk meningkatkan konsistensi,

    citarasa, mengendalikan keasaman atau kebasaan, dan memantapkan bentuk dan rupaG $(

    aditif tidak sengaja yaitu aditif yang memang telah ada dalam makanan $!alaupun sedikit

    sebagai akibat dari proses pengolahan $Finarno, *338.

    Bahan penga!et yang ditambahkan dalam makanan bertujuan untuk membuat makanan

    tampak lebih berkualitas, tahan lama, menarik, serta rasa dan teksturnya lebih sempurna.

    'pabila pemakaian bahan penga!et tidak diatur dan dia!asi, kemungkinan besar akan

    menimbulkan suatu permasalahan terutama bagi konsumen. Bahan penga!et yang dii?inkan

    hanya bahan yang bersifat menghambat, bukan mematikan organisme-organisme pencemar.

    leh karena itu, sangat penting diperhatikan bah!a penanganan dan pengolahan bahan

    pangan dilakukan secara higinies $Buckle,dkk., ())3.

    Penggunaan bahan kimia seperti nitrit, natrium ben?oat, " sulfit, kalium dapat berfungsi

    sebagai antioksidan. 4etapi penga!et anorganik ini memiliki pengaruh yang buruk pada

    kesehatan. Penggunaan bahan penga!et bergantung pada derajat keasaman, dimana semakinrendah p/ suatu asamnya bahan akan mengakibatkan kecepatan reaksi yang semakin tinggi.

    Maka dari itu setiap penggunan bahan tambahan makanan dalam suatu produk akan

    dicantumkan komposisi makanan yang berisi cantuman bahan-bahan yang digunakan dalam

    pembuatan makanan tersebut $6ay, ())3.

    Salah satu bahan penga!et yang sering digunakan dalam makanan adalah asam ben?oat

    $02/50/. Penga!et ini sangat cocok digunakan untuk bahan makanan yang bersifat

    asam seperti saus. Bahan ini bekerja sangat efektif pada p/ (,5@>,) untuk mencegah

    pertumbuhan khamir dan bakteri. Mekanisme penghambatan mikroba oleh ben?oat yaitu

  • 7/25/2019 PROPLIT NAUFAL INDAH

    12/32

    mengganggu permeabilitas membran sel, struktur sistem genetik mikroba, dan mengganggu

    en?im intraseluler $Branen, dkk., *33).

    Menurut &', asam ben?oat hingga konsentrasi ),*: digolongkan sebagai Hgenerally

    recogni?ed as safe $6

  • 7/25/2019 PROPLIT NAUFAL INDAH

    13/32

    http!//repositor"#usu#a$#id/bitstream/%2&'()78*/'7+72/'/hapter-2+II#pd.

    II. "arakter&st&k L&m%ah *a&r

    'ir limbah sesuai dengan asalnya mempunyai komposisi yang sangat ber#ariasi pada

    setiap tempat dan saat. 'kan tetapi secara garis besar ?at-?at yang terdapat di dalam air

    limbah secara detail $kandungan dan sifatnya , mempunyai sifat yang dibedakan menjadi

    tiga bagian besar antara lain sifat fisik, kimia, dan biologi.

    *. Sifat fisik

    Sifat atau karakteristik air limbah secara umum adalah =

    a. Padatan $solid yang terkandung

    Padatan dalam air limbah terdiri dari padatan tersuspensi dan senya!a yang larut

    dalam air, padatan tersuspensi didapatkan dari hasil penyaringan yang dikeringkan

    dan ditimbang beratnya, ketika padatan dinyalakan maka padatan yang mudah

    menguap $#olatil akan terbakar dan padatan yang mudah terbakar ini biasanya

    merupakan bahan organik $

  • 7/25/2019 PROPLIT NAUFAL INDAH

    14/32

    mulai pecah oleh akti#itas bakteri dan adanya oksigen terlarut direduksi menjadi

    nol $

  • 7/25/2019 PROPLIT NAUFAL INDAH

    15/32

    pengolahan biologis bagi air yang tercemar. Prinsip pemeriksaan B&

    berdasarkan atas reaksi oksidasi ?at organik dengan oksigen dalam air, dan

    proses tersebut berlangsung karena adanya bakteri. Sebagai hasil dari

    oksidasi akan terbentuk karbon dioksida, air, dan amoniak. &engan

    demikian ?at organik yang ada di dalam air diukur berdasarkan jumlah

    oksigen yang dibutuhkan oksigen untuk mengoksidasi ?at organik.

    Semakin banyak ?at organik yang diuraikan maka semakin banyak

    pula pemakaian oksigen didalam air, akibatnya akan menuju keadaan yang

    anaerobik kemudian akan menyebabkan bau kurang sedap karena

    timbulnya gas-gas. Pemeriksaan B& diperlukan untuk menentukan beban

    pencemaran akibat limbah cair dan juga diperlukan untuk mendesain

    sistem untuk pengolahan limbah cair.$Sil#ana Safitri, ())3

    (. 0& $0hemical Cygen &emand

    0& merupakan analysis terhadap jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk

    mengoksidasi ?at-?at organik yang ada di dalam limbah cair dengan

    menggunakan pengoksidasi "cr sebagai sumber oksigen. 'ngka 0&

    yang didapatkan merupakan ukuran bagi pencemaran air oleh ?at organik,

    dimana secara alami dapat dioksidasikan melalui proses mikrobiologi yang

    mengakibatkan berkurangnya oksigen terlarut di dalam air.$Sil#ana Safitri, ())3

    b. "andungan anorganik

    *. & $&issol#e Cygen

    & merupakan oksigen yang terlarut yang ada di dalam air, berasal dari

    udara dan hasil proses fotosintesis tumbuhan air. 'pabila sungai menjadi

    tempat pembuangan limbah yang mengandung bahan organik maka

    sebagian besar oksigen terlarut digunakan bakteri aerob untuk

    mengoksidasi karbon dan nitrogen dalam bahan organik menjadi

    karbondioksida dan air. Sehingga kadar oksigen terlarut akan berkurang

    dengan cepat.

    $Sil#ana Safitri, ())3

    (. p/

    "onsetrasi ion hidrogen $p/ merupakan parameter penting untuk kualitas

    air dan kualitas air limbah. Baku mutu p/ yang ditetapkan yaitu 2-3.

    'pabila p/ terlalu rendah maka akan mengakibatkan penurunan oksigen

    terlarut dan penurunan konsumsi oksigen.

    $Sil#ana Safitri, ())3+. N/+ $'mmonia

  • 7/25/2019 PROPLIT NAUFAL INDAH

    16/32

    'mmonia merupakan senya!a alkali berupa gas tidak ber!arna dan dapat

    larut dalam air. Pada kadar di ba!ah * ppm dapat dideteksi dengan adanya

    bau menyengat. "adar N/+ yang tinggi di dalam air selalu menunjukan

    adanya pencemaran.

    $Sil#ana Safitri, ())3

    II./ Peng#lahan A&r L&m%ah

    Pengolahan merupakan proses menghilangkan racun atau substansi berbahaya yang

    bisa menghentikan siklus biologis dan reaksi kimia. Pada umumnya bahan pencemar yang

    menjadi perhatian utama adalah bahan-bahan organik yang larut dan tidak larut, berbentuk

    senya!a nitrogen, fosfor, dan materi inert lainnya yang tidak larut.

    Berdasarkan proses yang berlangsung, pengolahan air limbah dapat dibagai menjadi

    tiga macam, yaitu pengolahan secara kimia, fisika, dan biologi.

    *. Pengolahan air limbah secara fisikaMerupakan proses pengolahan limbah tanpa adanya reaksi kimia atau biologi.

    Setiap tahap dari proses fisika melibatkan tahapan pemisahan materi tersuspensi

    dari fase fluidanya.

    (. Pengolahan air limbah kimia

    Merupakan proses pengolahan limbah yang memanfaatkan reaksi-reaksi kimia

    untuk mentransformasikan limbah berbahaya menjadi tidak berbahaya. Berbagai

    bentuk pengolahan misalnya = netralisasi, koagulasi-flokulasi, oksidasi dan

    reduksi, penukaran ion, khlorinasi.

    +. Pengolahan air limbah biologi

    Merupakan proses pengolahan limbah dengan memanfaatkan akti#itas

    mikroorganisme, terutama bakteri untuk mendegradasi polutan-polutan yang

    terdapat dalam air limbah.

    $Metcalf dan Addy, *33*

    II.0 Peng#lahan !eara Bl#g&s

    Merupakan metode pengolahan yang menggunakan akti#itas biologi dalam

    penyisihan bahan-bahan pencemar, pengolahan air buangan secara biologi didasarkan pada

    penggunaan substansi-substansi pencemar air sebagai nutrien oleh campuran populasimikroorganisme, mekanisme ini berlangsung secara alamiah dalam air yang sehat, seperti

    danau dan sungai sebagai proses purifikasi $&yah 0handra, ()*(.

    4ujuan dari pengolahan air buangan secara biologi adalah untuk menstabilisasi materi

    organik terlarut serta mengkoagulasi dan menyisihkan padatan koloid $Metcalf dan Addy,

    *33*. "ehadiran mikroorganisme sangat mutlak dalam pengolahan biologi dan

    memanfaatkan kemampuan mikroorganisme utnuk mengubah bahan koloid dan materi

    organik karbon terlarut menjadi berbagai jenis gas maupun sel-sel baru.

    Pengolahan limbah secara biologi dapat diklasifikasikan menajdi tiga berdasarkan

    pendekatan lingkungan prosesnya =

  • 7/25/2019 PROPLIT NAUFAL INDAH

    17/32

    *. Proses aerob

    Merupakan proses yang terjadi di dalam lingkungan yang mengandung oksigen

    terlarut dalam jumlah yang cukup, sehingga oksigen bukan menjadi faktor pembatas

    pertumbuhan dan oksigen berfungsi mutlak sebagai terminal akseptor elektron.

    (. Proses 'naerobMerupakan proses yang terjadi di dalam lingkungan yang tidak mengandung oksigen,

    sehingga merupakan faktor pembatas bagi pertumbuhan mikroorganisme.

    +. Proses 'noksik

    Merupakan proses yang memakai senya!a inorganik teroksidasi sebagai akseptor

    elektron Sebagai contoh oksidasi ammonia dan nitrit menjadi nitrat terjadi pada

    kondisi anoksik dilakukan oleh bakteri nitrifikasi.

    II. Peng#lahan L&m%ah *a&r seara Anaer#%&

    Beberapa limbah industri dengan kadar 0& dan B& tinggi lebih efektif diolah

    menggunakan proses anaerob. Pengolahan limbah anaerob adalah sebuah metode biological

    untuk menguraikan bahan organik atau anorganik tanpa kehadiran oksigen. Produk akhir dari

    degradasi anaerob adalah gas dengan komposisi paling banyak yaitu gas metana $0/ > dan

    karbondioksida $0(, serta sebagian kecil gas sulfide $/ (S dan hydrogen $/(. Proses yang

    terlibat adalah fermentasi asam dan fermentasi metana.

    &alam proses anaerob ini penguraian bahan organik dilakukan oleh mikroorganisme

    yang dibagi ke dalam dua kelompok yaitu kelompok mikroorganisme yang menghidrolisa

    dan memfermentasi komponen organik kompleks menjadi komponen organik sederhana

    seperti asam asetat dan asam propinoat, kelompok bakteri ini terdiri dari bakteri anaerob dan

    fakultatif yang disebut pembentuk asam. "elompok mikroorganisme yang kedua yaitu

    mikroorganisme yang mengubah asam organik yang dibentuk oleh mikroorganisme satu

    menjadi gas methane dan 0(, bakteri ini disebut bakteri methane. Beberapa kelompok

    bakteri anaerob dan fakultatif yang lain memanfaatkan macam-macam ion anorganik yang

    ada di dalam lumpur seperti mereduksi ion sulfat $S>(- menjadi ion sulfit $S(- dan

    mereduksi nitrat $N+- menjadi nitrogen $N(. Sistem pengolahan limbah secara anaerob

    dijaga kestabilannya agar proses berjalan secara effisien dengan cara mempertahankan

    keseimbangan antara bakteri pembentuk asam dan methane.

  • 7/25/2019 PROPLIT NAUFAL INDAH

    18/32

    6as dapat dihasilkan jika suhu antara >-2)J0 dan suhu dijaga konstan. Bakteri akan

    menghasilkan en?im yang lebih banyak pada temperatur optimum. Semakin tinggi

    temperatur maka reaksi juga akan semakin cepat tetapi bakteri akan semakin

    berkurang.

    (. p/ $keasaman

    Bakteri penghasil metana sangat sensitif terhadap perubahan p/. . at beracun

    at organik maupun anorganik, baik yang terlarut maupun tersuspensi dapat menjadi

    penghambat bagi pertumbuhan mikroorganisme jika terdapat pada konsentrasi tinggi.

    Beberapa senya!a organik terlarut dan senya!a anorganik yang dapat menghambat

    pertumbuhan mikroorganisme =

    4abel (.( Senya!a organik terlarut yang dapat menghambat pertumbuhanmikroorganisme

    !ena4a "#nsentras&

    ormaldehid 5)-())

    0hloroform ),5

    Athyl Ben?ene ())-*)))

    Athylene 5

    "erosene ())

    &eterjen *: dari berta kering

  • 7/25/2019 PROPLIT NAUFAL INDAH

    19/32

    4abel (.+ Senya!a anorganik yang dapat menghambat pertumbuhan

    mikroorganisme

    !ena4a "#nsentras&

    NaK +5))-55))"K (5))->5))

    0a(K (5))->5))

    Mg(K *)))-*5))

    N/K *5))-+)))

    S(- ())

    0u 5)-8)

    0r $ID + $larut

    0r $III *;)-(>)

    Ni ( $larut

    $B. Mro!iec dkk., ())8

    Menurut 4oerien et al., *338, proses biokimia anaerobik dibagi menjadi empat fase

    yang terdiri dari hidrolisa, asidogenesa, asetogenesa, dan metanogenesa.

    *. /idrolisa

    Merupakan tahap pemutusan rantai atau pemecahan molekul bahan organik

    kompleks yang panjang menjadi lebih pendek sehingga terbentuk bahan organik

    yang lebih sederhana. Bahan organik sebagai sumber nutrien diserap dari substrat

    atau dalam hal ini adalah limbah cair. Pemutusan rantai bertujuan untuk

    mempermudah penyerapan atau pencernaan bahan organik oleh bakteri dalam

    metabolismenya.

    (. 'sidogenesa

    Pada tahap ini terjadi penguraian lebih lanjut dari materi organik hasil proses

    hidrolisa menjadi senya!a-senya!a alkohol dan asam-asam #olatil seperti

    metanol, etanol, asam butirat, formiat, dan lain-lain. Proses ini dilakukan oleh

    bakteri pembentuk asam yang bersifat fakultatif. 'sam-asam yang terbentuk akan

    menurunkan p/ sehingga diperlukan kontrol p/ agar tidak menghambat

    pertumbuhan bakteri pembentukan metana yang membutuhkan p/ optimal 2,5-;.

    +. 'setogenesa

    'sam-asam #olatil, alkohol, dan sebagian materi-materi organik hasil proses

    hidrolisa diubah menajdi asam asetat, asam formiat, /(, dan 0(. 4ahapan ini

    penting untuk menghindari akumulasi asam lemak #olatil yang menghambat

    terjadinya hambatan metanogenesa. Bila gas /( tidak terbentuk maka fase

  • 7/25/2019 PROPLIT NAUFAL INDAH

    20/32

    nonmetanogen menghasilkan sedikit penurunan 0& karena tidak semua elektron

    yang lepas dalam oksidasi senya!a organik diterima akseptor organik dalam

    media.

    >. Metanogenesa

    Merupakan tahap terakhir proses anaerob dimana terbentuk metana $0/> dan

    0( sebagai produk akhir. Bakteri yang bekerja pada tahap ini adalah bakteri

    pembentuk metan yang hanya dapat menggunakan substrat yang terbatas seperti

    0(, /(, asam asetat, asam format, metanol.

    II.15 "ele%&han +an "elemahan Pr#ses Peng#lahan seara Anaer#%

    "elebihan proses pengolahan secara anaerob antara lain =

    *. Mampu mengolah limbah dengan beban organik yang tinggi, karena proses tidak

    dibatasi oleh kemampuan transfer oksigen pada tingkat konsumsi oksigen yang

    tinggi.

    (. umpur yang dihasilkan dari proses pengolahan secara anaerob hanya (): jika

    dibandingkan dengan pengolahan secara aerob.

    +. umpur mempunyai karakteristik yang baik sehingga memiliki nilai fungsional.

    >. "ebutuhan akan nutrien sedikit yang berdampak pada kebutuhan nitrogen dan

    fosfor berkurang.

    5. 4idak diperlukan aerasi sehingga biaya dan energi yang diperlukan untuk aerasi

    dapat dihindari.

    2. 4erbentuknya produk akhir yang berguna yaitu metana, terdapat juga gas

    hidrogen, hidrogen sulfida, uap air, amonia, dan gas lain dalam jumlah yang relatif

    kecil.

    8. 4idak sensitif terhadap senya!a beracun.

    "elemahan proses pengolahan secara anaerobik antara lain =

    *. &iperlukan !aktu lama untuk memulai proses ini.

    (. 4emperatur cukup tinggi dibutuhkan untuk mempertahankan akti#itas mikroba.

    +. Stabilisasi organik tidak selesai pada !aktu pengolahan yang ekonomis.

    'gar proses pengolahan secara anaerobik lebih efisien maka ada beberapa hal yangperlu diperhatikan antara lain =

    *. 4ersedia cukup nutrien

    (. /indari adanya udara atau oksigen yang berlebih dalam reaktor

    +. /indari adanya ?at toksik atau ?at-?at lain yang bersifat sebagai inhibitor

    >. "ondisi p/ berkisar 2,;-8,(

    5. 'danya alkalinitas yang cukup

    2. 4emperatur sekitar +)-+;J0

    8. "andungan asam-asam #olatil dalam reaktor tidak boleh terlalu tinggi

    II.11 Lum$ur Akt&6 7At&8ate+ !lu+ge(

  • 7/25/2019 PROPLIT NAUFAL INDAH

    21/32

    Sistem lumpur aktif adalah sistem yang paling banyak dilakukan. &i dalam limbah

    yang menangandung bahan organik terdapat ?at-?at yang merupakan makanan dan

    kebutuhan-kebutuhan lain bagi mikroorganisme yang akan digunakan dalam proses lumpur

    aktif. Proses lumpur aktif adalah adalah salah satu proses pengolahan air limbah secara

    biologi, yang pada prinsipnya memanfaatkan mikroorganisme yang mampu memecah bahan

    organik dalam limbah cair dan proses lumpur aktif merupakan proses dimana limbah cair dan

    lumpur aktif dicampur dalam satu reaktor. Salah satu parameter yang sering digunakan dalam

    pengolahan limbah cair sistem lumpur aktif adalah MiCed iLuor Suspended Solid $MSS

    yang merupakan jumlah dari bahan organik dan mineral berupa padatan terlarut termasuk

    organisme di dalamnya.

    "omponen biologis lumpur aktif terdiri dari berbagai macam mikroorganisme seperti

    bakteri, fungi, dan proto?oa. Proses pengolahan limbah secara biologi adalah cara yang

    memanfaatkan mikroorganisme untuk menguraikan dan menghilangkan material yang

    terkandung di dalam air limbah serta menjadikan material yang terurai tadi menjadi tempat

    berkembang biakan.

    aktor-faktor yang mempengaruhi pengolahan limbah cair dengan lumpur aktif =

    *. ksigenksigen dibutuhkan ketika proses pengolahannya secara aerob tetapi untuk proses

    anaerob keberadaan oksigen tidak diperbolehkan.

    (. Nutrisi

    Sumber nutrisi antara lain =

    a. Mikro nutrien

    Sumber mikronutrien yang penting antara lain adalah n, Mn, Mo, Se, 0o, 0u,

    dan Ni. Penggunaan mikro nutrien adalah *-*))g1 karena jika terlalu banyak

    justru merupakan racun bagi mikroorganisme.

    b. Makro nutrien

    Sumber makro nutrien yang sering ditambahkan antara lain N, S, P, ", Mg, 0a,

    e, Na, 0l. %nsur nitrogen dan phospor yang digunakan biasanya diperoleh dari

    urea dan 4SP

    +. p/

    &erajat keasaman dan kebasaan akan mempengaruhi akti#itas en?im yang terdapat

    dalam bakteri. p/ optimum untuk pertumbuhan bakteri yaitu 2,8-8,5.

    >. 4emperatur

  • 7/25/2019 PROPLIT NAUFAL INDAH

    22/32

    Pengaruh temperatur untuk pertumbuhan mikroorganisme adalah proses kerja en?im

    yang berperan dalam sintesis bahan-bahan organik terlarut dalam limbah cair.

    4emperatur optimal dalam proses lumpur aktif adalah +(-+2J0.

    Mikroorganisme dalam lumpur aktif =*. Bakteri

    7enis umum bakteri yang sering ditemukan dalam lumpur aktif antara lain oogle,

    la#obacterium, 0omomonas, Bacillius, 'lkaligenes, Bre#ibacterium, Pseudomonas,

    0orynebacterium dan 'cenetobactes.

    (. ungi

    9ang umum ditemukan seperti 6eotrichum, Penicilium, 'lternaria, 0lados Porium,

    0hepalos Porium.

    +. Proto?oa

    >.

  • 7/25/2019 PROPLIT NAUFAL INDAH

    23/32

    hori?ontal turun ke bagian ba!ah reaktor dengan laju yang relatif lambat sehingga

    meningkatkan !aktu tinggal sel.

    II.13 Pr&ns&$ "erja ABR

    'B< atau bioreaktor berjalan secara kontinu dimana suplai medium pertumbuhan

    masuk secara kontinu dan produk yang keluar juga kontinu. aju alir cairan masuk sama

    dengan laju alir cairan keluar, konsekuensinya 'B< mempunyai #olume yang konstan.

    Proses yang terjadi di ruang pertama 'B< adalah proses pengendapan dan pada ruang-ruang

    berikutnya terjadi proses penguraian akibat kontak antara air limbah dengan mikroorganisme.

    /al yang perlu diperhatikan dalam pengoperasian 'B< adalah distribusi aliran masuk

    secara merata dan juga kontak antara subtrat yang baru masuk dan yang telah ada di dalam

    reaktor. Setiap reaktor mulai beroperasi, kondisi operasi dijaga agar selalu konstan. Start-up

    'B< lebih baik dengan konsentrasi mikroorganisme yang tinggi untuk menghasilkan sludgeblanket dan pencampuran gas yang baik. 'B< juga beroperasi dalam beberapa kombinasi

    prinsip anaerobik yang terdiri dari tiga langkah dasar yaitu hidrolisis, asidogenesis, dan

    metanogenesis.

    "emampuan yang paling signifikan dari sebuah reaktor 'B< adalah kemampuannya

    untuk memisahkan antara proses asidogenesis dan metanogenesis secara longitudinal di

    bagian ba!ah reaktor sehingga memungkinkan tersedianya kondisi pertumbuhan yang sesuai

    untuk masing-masing kelompok mikroorganisme yang berbeda.

  • 7/25/2019 PROPLIT NAUFAL INDAH

    24/32

    BAB III

    MET9DE PENELITIAN

    3.1 Ranangan Penel&t&an

    imbah Saus tomat

    imbah saus

    tomat

    'nalisa 4SS'nalisa a!al

    kadar 0&

    Penyiapanlumpur aktif

    umpur 'ktif

    ermentasi

    'naerob

    &idiamkan

    sampai !aktu

    yang ditentukan

    'nalisa kadar

    0&

  • 7/25/2019 PROPLIT NAUFAL INDAH

    25/32

    6ambar +.* Blok &iagram Pengolahan imbah 0air secara 'naerob

    "eterangan =

    *. Bahan baku limbah saus lokal mula-mula diencerkan sesuai dengan #ariasikonsentrasi #ariabel , kemudian di analisis kadar 0& dan analisis kadar 4otal

    Suspended Solid$4SS.

    (. Setelah analisis a!al kadar 0& dan 4SS, lumpur aktif disiapkan kemudian

    dimasukkan dalam bak fermentor.

    +. Bak fermentor kemudian ditutup rapat, sehingga tidak ada oksigen yang masuk

    "edalam bak fermentor.

    >. imbah saus lokal kemudian dipompa ke dalam bak fermentor sesuai laju alir

    yang digunakan.

    2. Setelah difermentasi sesuai !aktu tinggalnya, maka akan dilakukan analisis

    terhadap kadar 0&.

    'nalisia 0& a!al =

    'mbil limbah yang sudah diolah sebanyak * m, diencerkan menjadi *) m

    kemudian dimasukan dalam Arlenmeyer.4ambahkan 5 m /(S> >N ke dalam

    erlenmeyer dan larutan "Mn>

    hasil standarisasi $b ml dipanaskan sampai

    mendidih selama *) menit.4ambahkan *) ml /(0(> ),)*N dan pertahankan

    suhu 8)-;)o

    0.4itrasi dengan "Mn> standar sampai tercapai 4'4 $a ml.

    8. &ata hasil analisis kemudian diolah sesuai dengan tujuanpenelitian.

    Penelitian dilakukan dengan metode eksperimental dengan tahapan penelitian

    sebagaiberikut=

    4ahap * = Penyiapan lumpur aktif

    4ahap ( = 'nalisa a!al limbah

    4ahap + = Proses fermentasi

    4ahap > = 'nalisa hasil

    3.1.1 Pers&a$an Bahan Baku

    Bahan baku yang digunakan adalah limbah cair saus lokal yang didapatkan

    pengenceran produk saus lokal yang bisa didapatkan di pasar-pasar tradisional yang ada di

    Semarang.

  • 7/25/2019 PROPLIT NAUFAL INDAH

    26/32

    3.1.2 Peneta$an :ar&a%el

    * Dariabel 4etap

    4ekanan = * atmosfer

    Dolum bak = 2)

    7enis metode = 'naerobBahan pengurai limbah = umpur aktif

    Suhu = +))0 $suhu ruangan

    p/ lumpur aktif = 8 - 8,5

    Faktu tinggal = (-+ hari

    aju alir limbah $ = () 1hari

    ( Dariabel Berubah

    4inggi lumpur = 55:D, >5:D, dan +5:D

    "onsentrasi limbah a!al $0= 5.))) mg1 *).))) mg1 *5.))) mg1 dan

    ().))) mg1

    3.1.3 Ranangan Per#%aan

    4abel +.*

  • 7/25/2019 PROPLIT NAUFAL INDAH

    27/32

    2

    3

    , ,555 mg;L

    1

    )5 m2

    3

    ,555 mg;L

    1

    )5 m2

    3

    / ,555 mg;L

    1

    )5 m2

    3

    0 ,555 mg;L

    1

    )5 m2

    3

    ,555 mg;L

    1

    )5 m2

    3

    15 ,555 mg;L

    1

    )5 m2

    3

    11 ,555 mg;L

    1

    )5 m2

    3

    12 ,555 mg;L

    1

    )5 m2

    3

    3.2 Bahan +an Alat ang D&gunakan

    3.2.1 Bahan

    *. 'ir limbah saus tomat

    'ir limbah saus tomat diperoleh dari pengenceran produk saus tomat yang ada di

  • 7/25/2019 PROPLIT NAUFAL INDAH

    28/32

    Semarang. 'ir limbah tersebut ber!arna kemerahan.

    (. umpur aktif

    umpur aktif dibuat sendiri dengan proses seeding lumpur aktif selama kurang lebih( minggu.umpur aktif diberi nutrient, yaitu penambahan 0a dengan konsentrasi >)

    mg1 setiap harinya.

    3.2.2 Alat

    'lat utama =

  • 7/25/2019 PROPLIT NAUFAL INDAH

    29/32

    kurang lebih ( minggu.umpur aktif diberi nutrient, yaitu penambahan

    0a dengan konsentrasi >) mg1 setiap harinya.

    b. 'nalisa a!al kadar 0&.

    (. Persiapan alat

    'lat yang harus dipersiapkan adalah bak anaerob, klep pengaman,

    selang, pompa dan #al#e untuk mengambil sampel. Setelah alat-alat telah

    siap, lumpur aktif dimasukkan ke dalam bak fermentor. alu limbah saus

    lokaldipompa dan diatur laju alirnya, kemudian didiamkan sampai !aktu

    yang ditentukan.

    +. Proses fermentasi anaerob

    Bahan baku yang sudah di saring kemudian dikondisikan agar

    berada pada p/ 8 $netral.Selanjutnya dimasukkan kedalam reaktor pada

    suhu lingkungan . 4utup semua saluran yang ada. &iusahakan jangan

    sampai ada lubang1saluran yang terbuka.Setelah itu dilakukan fermentasi

    dalam reaktor dengan !aktu tertentu.Setelah proses fermentasi pada

    reaktor sesuai dengan !aktu yang diinginkan kemudian hasil proses

    dianalisis sesuai denganparameter yang diinginkan 0&.

    >. 'nalisa akhir kadar 0&.

    "e%utuhan 9ks#gen "&m&a4& 7*9D($'P/', ())5

    Metoda = -

  • 7/25/2019 PROPLIT NAUFAL INDAH

    30/32

    $(. +eKKK 0r(8OK *>/K --- (eK+K 8/(

    Pengam%&lan +an Penga4etan *#nt#h

    Penetapan 0& harus segera terutama untuk contoh yang tidak stabil. 'pabila

    contoh mengandung lumpur sebelum pemipetan harus dikocok dan diaduk

    terlebih dahulu sampai merata, penangguhan pemerikasaan dapat dilakukan

    dengan penga!etan /(S>sampai p/ $),; m /(S>1l contoh. %ntuk 0&

    tinggi yang melebihi ()) mg1 sebaiknya dilakukan pengenceran terlebih

    dahulu.

    Peralatan

    'lat refluks.

    4erdiri dari bejana erlenmeyer 5)) atau (5) m dan kondensor liebig +)) mm

    dengan sistem gram gelas 7oint /ot Plate. &engan daya pemanas *,> Fatt1cm(

    atau eki#alent untuk dapat mendidihkan air dalam refluks.

    Pereaks&

    - Standard kalium dikromat ),(5) N

    arutkan *(,(53 g "(0r(8$kualitas p.a dan telah dipanaskan *)+)0 selama

    ( jam dalam *))) m air suling.

    - 'sam sulfat

    /(S>yang telah ditambahkan (( g 'g(S>per > kg asam $botol 3 lb.

    Pelarutan garam di dalam asam tersebut memerlukan !aktu * - ( hari.

    - 4itrasi standard erro ammonium sulfat ),* Narutkan +3 g e$N/>($S>.2/( di dalam air suling tambahkan () m

    /(S> pekat, dinginkan dan encerkan menjadi * liter. arutan ini

    distandarisasi setiap hari dengan standar "(0r(8.

    !tan+ar&sas& =

    Ancerkan *) m standard "(0r(8 dalam air suling menjadi *)) m.

    4ambahkan +) m /(

    S>

    dan dinginkan, titrasi dengan ferro ammonium

    sulfat dengan menggunakan indikator ferroin ( - + tetes $),* - ),*5 m.

  • 7/25/2019 PROPLIT NAUFAL INDAH

    31/32

    m "(0r(8C ),(5

    Normalisasi O -----------------------------

    m e $N/>($S>(

    - Indikator erroin

    arutkan *,>;5 g *,*) fenanthroline monohidrat, bersama dengan 235 mg

    eS>.8/( di dalam air suling dan encerkan sampai *)) m. arutan

    indikator harus dibuat segar.

    - Merkuri sulfat, /gS>kristal

    - 'sam sulfamat, diperlukan apabila gangguan nitrat dihilangkan.

    *ara "erja

    *9D le%&h +ar& ,5 mg;L.

    0ontoh air 5) m atau contoh yang telah diencerkan menjadi 5) m, tuangkan

    ke dalam bejana refluks kapasitas 5)) m. 4ambahkan * g /gS>, batu didih

    dan 5 m reagen /(S>yang dituangkan dengan hati-hati dan diaduk untuk

    melarutkan /gS> yang selama mencampur bejana didinginkan untuk

    mencegah penguapan, tambahkan dan campurkan (5 m ),(5 N "(0r(8.

    /ubungkan kondensor dengan air pendingin. 4ambahkan sisa /(S>

    sebanyak 8) m melalui kondensor dan campurkan dengan menggoyang-

    goyang bejana refluks selama ( jam.

    &inginkan dan bilas kondensor dengan air suling.

    Ancerkan campuran tersebut kira-kira ( kali dengan air suling, dan dinginkan

    sampai temperatur ruangan.

    "elebihan dikromat dititrasi dengan larutan standard ferro ammonium dengan

    indikator ferroin sebanyak ( - + tetes $ ),*) - ),*5 m, sampai terjadi

    perubahan !arna pertama dari biru hijau menjadi coklat merah.

    Perh&tungan

    mg1 0& O $ a - b c C ;)))1m sampel

    a = #olume ferro ammonium sulfat yang dibutuhkan untuk titrasi blanko

    b = #olume ferro ammonium sulfat yang dibutuhkan untuk titrasi sampel

  • 7/25/2019 PROPLIT NAUFAL INDAH

    32/32

    c = normalitas 'mmonium ferro sulfat yang digunakan

    3.) Res$#n ang D&am%&l

    "adar 0& pada bak penampung setiap hari selama !aktu tinggal (-+ hari.

    3., Tekn&k Pengum$ulan +an Anal&s&s Data

    * Metode Pengumpulan &ata

    Parameter yang dianalisis adalah 0&.

    ( Metode 'nalisis &ata

    'nalisis yang digunakan dalam peneltian ini adalah analisis deskriptif,

    yaitu analisis yang memberikan kecendrungan suatu hasil penelitian yang

    menunjukkan gejala atau fenomena. &imana analisis ini meliputi kadar0&.