28
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemberian nutrisi secara seimbang pada anak harus dimulai sejak dalam kandungan, yaitu dengan pemberian nutrisi yang cukup memadai pada ibu hamil. Setelah lahir harus diupayakan ASI secara eksklusif, yaitu pemberian ASI sampai anak usia 6 bulan. Namun tidak selamanya nutrisi pada anak terpenuhi dengan seimbang. Ada kalanya anak memiliki keadaan gizi yang lebih, keadaan gizi baik, keadaan gizi buruk. Keadaan gizi yang baik dapat dicapai dengan pemberian makanan yang seimbang bagi tubuh menurut kebutuhan. Sedangkan gizi lebih dan kurang terjadi bila pemberian makanan tidak seimbang menurut kebutuhan anak. Obesitas merupakan kelainan atau penyakit yang ditandai dengan penimbunan jaringan lemak tubuh secara berlebihan. Kondisi ini akibat dari beberapa faktor, yaitu: faktor keluarga, penggunaan energy, lingkungan, 1

Proposal

Embed Size (px)

DESCRIPTION

proposa tentang obesitas pada anak

Citation preview

BAB IPENDAHULUAN1.1. Latar BelakangPemberian nutrisi secara seimbang pada anak harus dimulai sejak dalam kandungan, yaitu dengan pemberian nutrisi yang cukup memadai pada ibu hamil. Setelah lahir harus diupayakan ASI secara eksklusif, yaitu pemberian ASI sampai anak usia 6 bulan.Namun tidak selamanya nutrisi pada anak terpenuhi dengan seimbang. Ada kalanya anak memiliki keadaan gizi yang lebih, keadaan gizi baik, keadaan gizi buruk. Keadaan gizi yang baik dapat dicapai dengan pemberian makanan yang seimbang bagi tubuh menurut kebutuhan. Sedangkan gizi lebih dan kurang terjadi bila pemberian makanan tidak seimbang menurut kebutuhan anak.Obesitas merupakan kelainan atau penyakit yang ditandai dengan penimbunan jaringan lemak tubuh secara berlebihan. Kondisi ini akibat dari beberapa faktor, yaitu: faktor keluarga, penggunaan energy, lingkungan, dan keturunan. Tetapi menurut penelitian kebanyakan kasus obesitas akibat dari faktor lingkungan. Faktor lingkungan ini dipengaruhi oleh aktifitas dan pola makan orang tua anak. Biasanya pola makan orang tua yang tidak teratur menurun pada anaknya.Di Indonesia, angka kejadian obesitas semakin meningkat, hal ini disebabkan oleh pandangan masyarakat yang keliru bahwa sehat itu identik dengan gemuk. Kurangnya pengetahuan dan salah persepsi tentang kebutuhan makanan dan nilai makanan juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi status gizi seseorang. Obesitas yang terjadi sebelum umur 5 tahun mempunyai kecenderungan tetap gemuk pada waktu dewasa, daripada yang terjadi sesudahnya. Dari uraian di atas salah satu penyebab obesitas adalah kurangnya pengetahuan orang tua terhadap pola makan anaknya. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian tentang Gambaran pengetahuan orang tua mengenai pemberian makan kepada anak terhadap kejadian obesitas pada anak.1.2. Rumusan MasalahBagaimana gambaran pengetahuan orang tua mengenai pemberian makan kepada anak terhadap kejadian obesitas?1.3. Tujuan Penelitian Tujuan umum: untuk mengetahui gambaran pengetahuan orang tua mengenai pola pemberian makan kepada anak terhadap kejadian obesitas Tujuan khusus: 1. Mengidentifikasi pengetahuan orang tua terhadap pola pemberian makan pada anak di TK Pertiwi Makassar2. Mengidentifikasi pola makan dari anak yang obesitas di TK Pertiwi Makassar3. Mengidentifikasi kejadian obesitas pada anak di TK Pertiwi Makassar

1.4. Manfaat Penelitian1.4.1. Bagi program kesehatan: Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam program penanggulangan kejadian obesitas pada anak1.4.2. Bagi ilmu pengetahuan: Dapat menambah ilmu dalam bidang kesehatanDapat menambah wawasan tentang pola makan pada anak1.4.3. Bagi penulis: Penulis dapat mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh

BAB IITINJAUAN PUSTAKA2.1. PengetahuanPengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang dipelajari sebelumnya, yaitu mengingat kembali sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang diterima.1Sedangkan orang yang mampu untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat mempresentasikan materi tersebut secara benar disebut memahami.1Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang akan diukur dari subyak penelitian atau responden.1 Tingkat pengetahuan dibedakan sebagai berikut1:1. Baik, bila prosentase 76-100%2. Cukup, bila prosentase 56-75%3. Kurang, bila prosentase 40-55%4. Tidak baik, bila prosentase 120% median untuk jenis kelamin, tinggi, dan umur. Apneu pada saat tidur merupakan konsekuansi gangguan pernafasan pada anak obes yang karena mortalitasnya cukup tinggi memerlukan terapi agresif, Komplikasi ortopedik ini misalnya hipertrofi dan hiperplasi bagian medial metafisis tibia proksimal yang sebagai penyakit Blount atau bergesernya kaput femur dari sendi panggul.4Penggolongan obesitas terbagi dua, yaitu obesitas primer dan sekunder. Obesitas primer disebabkan faktor nutrisi dengan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi masukan makanan yaitu masukan makanan berlebih disbanding dengan kebutuhan energi yang diperlukan tubuh.6 Sedangkan obesitas sekunder yaitu obesitas yang disebabkan adanya penyakit/kelainan kongenital (mielodisplasia), endokrin sindrom Cushing, sindrom freulich, sindrom Mauriac, (pseudoparatiroidisme) atau kondisi lain, sindrom Klinifilter, sindrom Turner, sindrom Down, dll.Kriteria diagnostik obesitas:Klasifikasi obesitas berdasarkan hasil pengukuran BB/TB (standar baku antropometri WHO NCHS) dan BB/TB2 (standar baku menurut BMI).6KategoriBB/TBBB/TB2

Obesitas ringan/derajat IObesitas sedang/derajat IIObesitas berat/derajat IIIObesitas super/derajat IV120-135135-150150-200>20025-29,930-40>40

Pengobatan anak dengan obesitas:Tujuan pengobatan adalah menurunkan berat badan. Salah satu caranya adalah latihan fisik. Berikut manfaat latihan fisik:21. Membakar lemak2. Meningkatkan penggunaan energy3. Mempertahankan penurunan berat badanOrang tua harus membantu anak mempertahankan berat badan agar tetap ideal, dengan cara:1. Memberikan dukungan dan perhatian pada anak yang obesitas2. Mengatur jadwal penggunaan waktu anak untuk menonton televisi dan mai video game3. Carilah pekerjaan fisik yang disukai anak4. Makanlah bersama keluarga di meja makan5. Jangan member makanan sebagai hadiah atau hukuman6. Melibatkan anak sewaktu memilih makanan di mall atau tokoh grosir makanan.2.4.BalitaBalita adalah bayi usia dibawah lima tahun. Ada juga yang mengatakan balita dibagi menjadi tiga fase, yaitu masa bayi (1-12 bulan), masa foodler (1-3 tahun), dan masa prasekolah (3-5 tahun).7Kebutuhan balita dapat dikelompokkan jadi tiga, yaitu asuh, asih, dan asah.5

BAB IIIKERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP3.1. Kerangka TeoriSalah satu hal yang dapat menyebabkan seorang anak menjadi obesitas adalah kurangnya pengetahuan orang tua terhadap pola makan, porsi makan, dan kandungan gizi makanan yang harus diberikan pada anak. Kebiasaan memberikan anak makan dengan porsi dan frekuensi yang banyak dengan harapan gizi anak terpenuhi akan mengakibatkan obesitas jika tidak terkontrol.

3.2. Kerangka Konsep

1. Pola makan2. Komposisi makanan3. Frekuensi Penyakit degenerative1. DM2. Hipertensi3. Jantung koroner4. kolesterolaktivitasPengetahuan orang tuaObesitasKeadaan psikologi1. Minder/tidak percaya diri2. Depresif3. Menarik diri dari lingkunganGenetika

Diteliti:

Tidak diteliti:

BAB IVMETODE PENELITIAN4.1. Jenis PenelitianJenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional study yaitu tingkat pengetahuan orang tua mengenai pemberian makanan kepada anak terhadap kejadian obesitas pada anak. Data yang diperoleh dari hasil survey ini selanjutnya dituliskan berdasarkan tujuan penelitian yang akan dicapai.4.2. Waktu dan Tempat PenelitianPenelitian ini akan dilaksanakan pada bulan di TK Pertiwi Makassar.4.3. Populasi dan sampel4.3.1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah orang tua dari anak yang terdaftar sebagai siswa(i) TK Pertiwi Makassar.4.3.2. Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian orang tua anak di TK Pertiwi Makassar yang memenuhi kriteria.4.3.2.1. Kriteria sampel1. Orang tua anak obesitas umur 2 sampai 5 tahun.2. Orang tua dari anak obesitas bias baca dan tulis.3. Orang tua dari anak obesitas yang tidak menderita gangguan mental serta dapat berkomunikasi secara verbal.4. Orang tua anak yang obesitas yang bersedia terlibat dalam proses penelitian dari awal sampai akhir dengan membubuh kan tanda tangan dalam lembar persetujuan untuk menjdai peserta penelitian.4.3.2.2. Cara pengambilan sampelPenelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel secara acak sederhana (simple random sampling), yaitu setiap anggota atau unit dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk diseleksi sebagai sampel4.4. Instrument PenelitianInstrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah timbangan berat badan, meteran tinggi badan, standar baku antropometri menurut WHO NCHS untuk mengetahui status gizi anak apakah masuk dalam kategori obesitas atau tidak, dan kuesioner untuk mencari data tentang bagaimana pengetahuan orang tua mengenai pemberian makan kepada anaknya.4.5. Prosedur Pengumpulan DataPengumpulan data dilakukan dengan menimbang anak dan mencatatnya kemudian dibandingkan dengan tinggi badan anak yang bersangkutan. Sedangkan ibu adalah sebagai sumber data yang diberi kuesioner pada responden yang memenuhi kriteria.

4.6. Definisi Operasional dan Kriteria ObjektifNoVariabelDefinisi OperasionalKriteria Objektif

1Pengetahuan orang tua tentrang pola pemberian makan kepada anakPengetahuan orang tua mengenai pola pemberian makan kepada anak berdasarkan jumlah, kandungan gizi suatu makanan, manfaat makanan, dan cara pemberian makan1. Baik (76-100%)2. Cukup (56-75%)3. Kurang (40-55%)4. Tidak baik (