12
METODE PERHITUNGAN NILAI POROSITAS DAN PERMEABILITAS PADA BATUPASIR SEBAGAI BATUAN RESERVOIR Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan di tingkat Sarjana / Strata-1 Pada Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknologi Mineral, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta Disusun Oleh : Nama : Yohanes Angilikus Ampu NIM : 111101055 JURUSAN TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL

Proposal

Embed Size (px)

DESCRIPTION

rsttrtrt

Citation preview

Page 1: Proposal

METODE PERHITUNGAN NILAI POROSITAS DAN

PERMEABILITAS PADA BATUPASIR

SEBAGAI BATUAN RESERVOIR

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan di tingkat Sarjana / Strata-1Pada Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknologi Mineral,

Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Disusun Oleh :

Nama : Yohanes Angilikus Ampu

NIM : 111101055

JURUSAN TEKNIK GEOLOGI

FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL

INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND

YOGYAKARTA

2011

Page 2: Proposal

HALAMAN PENGESAHAN

METODE PERHITUNGAN NILAI POROSITAS DAN

PERMEABILITAS PADA BATUPASIR

SEBAGAI BATUAN RESERVOIR

PROPOSAL SEMINAR

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan di tingkat Sarjana / Strata-1Pada Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknologi Mineral,

Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Disahkan di : YogyakartaPada tanggal : 14 Juli 2011

Dosen Pembimbing Penyusun

Ir. Inti Widi Prasetyanto Diedimus Deddy Tamnge da Silva

NIK 92.0364.449.E NIM 07.10.0506

Mengetahui

Ketua Jurusan Teknik Geologi

Dr. Sri Mulyaningsih, S.T., M.T.

NIK 96.0672.516.E

Page 3: Proposal

BAB I

PENDAHULUAN

Berdasarkan kurikulum yang ada di Jurusan Teknik Geologi Institut Sains

Dan Teknologi AKPRIND Yogyakarta, yang mengharuskan setiap mahasiswa

untuk membuat seminar, dalam studi mencapai program sarjana sebelum

menempuh tugas akhir. Dimana judul yang diangkat berdasarkan ilmu yang telah

didapatkan pada semester-semester sebelumnya.

I.1. Latar Belakang

Dua macam batuan yang penting untuk bertindak sebagai reservoir adalah

batupasir dan gamping atau karbonat. Batupasir termasuk golongan batuan klastik

detritus dan sebetulnya yang dimaksud batupasir di sini adalah batuan detritus

pada umumnya yang berkisar dari lanau sampai konglomerat. Namun secara

praktis hanyalah batupasir yang dibahas. Batupasir merupakan reservoir yang

paling penting dan yang paling banyak di dunia ini, 60% daripada semua batuan

reservoir adalah batupasir. Penelitian mengenai batupasir secara kuantitatif masih

jarang dilakukan, terutama yang berkaitan dengan porositas dan permeabilitas.

Keterkaitan antara hasil pengamatan petrografis batupasir dan porositas ataupun

permeabilitas masih sedikit dilakukan.

Batupasir merupakan batuan sedimen klastik yang dominan butirannya

berukuran pasir. Seperti halnya batuan sedimen klastik yang lain, parameter yang

Page 4: Proposal

dapat diamati pada batupasir adalah tekstur, struktur dan komposisi mineral. Dari

ketiga parameter tersebut dapat diturunkan beberapa parameter yang dapat diukur,

yang nantinya dianggap sebagai parameter empiris batupasir.

Dari tekstur batupasir dapat diturunkan beberapa parameter empiris, yaitu

ukuran butir, bentuk butir (pembundaran dan pembulatan), dan sortasi. Sedangkan

dari struktur sedimen dapat diturunkan parameter-parameter empiris, misalnya

arah perlapisan silang siur, arah orientasi butir, dll. Dan dari komposisi mineral

dapat diturunkan beberapa parameter empiris batupasir, yaitu persen butiran keras

(rigid grain), butiran lunak (ductile grain) dan matrik. Di samping beberapa

parameter di atas juga terdapat parameter yang berhubungan dengan parameter-

parameter tersebut, yaitu bulk density, porositas dan permeabilitas.

Pori merupakan ruang di dalam batuan; yang selalu terisi oleh fluida,

seperti udara, air tawar/asin, minyak atau gas bumi. Porositas suatu batuan sangat

penting dalam eksplorasi dan eksploitasi baik dalam bidang perminyakan maupun

dalam bidang air tanah. Hal ini karena porositas merupakan variabel utama untuk

menentukan besarnya cadangan fluida yang terdapat dalam suatu massa batuan.

Porositas batupasir dihasilkan dari sekumpulan proses-proses geologi yang

berpengaruh terhadap proses sedimentasi. Proses-proses ini dapat dibagi menjadi

2 kelompok, yaitu proses pada saat pengendapan dan proses setelah pengendapan.

Kontrol pada saat pengendapan menyangkut tekstur batupasir (ukuran butir dan

sortasi). Proses setelah pengendapan yang berpengaruh terhadap porositas

diakibatkan oleh pengaruh fisika dan kimia, yang merupakan fungsi dari

temperatur, tekanan efektif dan waktu (Bloch, 1991).

Page 5: Proposal

Beard dan Weyl (1973) menyatakan bahwa porositas sangat kecil

dipengaruhi oleh perubahan dalam ukuran butir dengan sortasi yang sama, tetapi

porositas bervariasi terhadap sortasi. Penurunan porositas dari 42,4 % pada pasir

bersortasi baik sampai 27,9 % pada pasir yang bersortasi sangat jelek. Sedangkan

Graton dan Fraser (1935 dalam Beard & Weyl, 1973) menemukan bahwa

pengepakan bola sangat kuat hingga berbentuk rhombohedral diperoleh porositas

sebesar 26 % dan pengepakan berbentuk kubus diperoleh porositas 47,6 %. Tetapi

di alam pengepakan butiran tidak berbentuk kubus maupun rhombohedral.

I.2. Maksud dan Tujuan

Maksud dari penulisan seminar ini adalah sebagai salah satu prasyarat

kelulusan untuk mencapai tingkat Sarjana Strata-1 (S1) pada Jurusan Teknik

Geologi, Fakultas Teknologi Mineral, Institut Sains & Teknologi AKPRIND

Yogyakarta.

Tujuan dari penulisan seminar ini adalah untuk menambah pengetahuan

tentang porositas dan permeabilitas pada batupasir dan cara perhitungannya,

sehingga dapat diketahui klasifikasi batupasir tersebut sebagai batuan reservoir.

I.3. Metode Penulisan

Dalam menyusun draft seminar ini, penulis menggunakan metode

penulisan yang didasari pada studi pustaka dari beberapa sumber literatur,

Page 6: Proposal

prosiding, dan internet serta dari makalah penelitian para ahli terdahulu baik yang

dipublikasikan maupun yang tidak dipublikasikan yang berhubungan dengan judul

seminar ini. Setelah mengumpulkan data dari beberapa studi pustaka dan literatur

tersebut, kemudian dirangkum menjadi makalah seminar.

I.4. Batasan Masalah

Sesuai dengan judul yang diangkat maka dalam penyusunan makalah

seminar ini hanya akan membahas mengenai cara menghitung porositas pada

batupasir.

I.5. Rencana Kerja

Waktu

Kegiatan

2011

Juli Agustus September

2 3 4 1 2 3 4 1 2 3

Penyusunan Proposal

Pengajuan Proposal

Penyusunan Makalah

Konsultasi

Presentasi

Page 7: Proposal

I.6. Rencana Daftar Isi

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PENGESAHAN

HALAMAN PERSEMBAHAN

PRAKATA

INTISARI

DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR TABEL

BAB I PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

I.2. Maksud dan Tujuan

I.3. Batasan Masalah

I.4. Metode Penulisan

BAB II TEKSTUR BATUAN SEDIMEN KLASTIK

II.1. Ukuran Butir

II.2. Kebundaran

II.3. Bentuk Butir

II.4. Tekstur Permukaan

II.5. Pemilahan (Sortasi)

II.6. Fabrik / Kemas

Page 8: Proposal

BAB III BATUAN RESERVOIR

III.1. Tinjauan Umum

III.2. Porositas

III.3. Permeabilitas

BAB IV PERHITUNGAN NILAI POROSITAS DAN PERMEABILITAS PADA

BATUPASIR

IV.1. Perhitungan Laboratorium Porositas

IV.2. Perhitungan Laboratorium Permeabilitas

BAB V KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

I.7. Rencana Daftar Pustaka

Ariadji, T., Fluida Reservoar + Praktikum, Penerbit ITB, Bandung.

Ariadji, T., Mekanika Reservoar, Penerbit ITB, Bandung.

Bloch, S., 1991, Empirical Prediction of Porosity and Permeability in Sandstones,

AAPG Bulletin, v.75, p.1145-1160.

Beard, D. A. and P. K. Weyl, 1973, Influence of Texture on Porosity and

Permeability of Unconsolidated Sand; AAPG Bulletin, v.57, p.349-369.

Endarto, D. 2005, Pengantar Geologi Dasar, Lembaga Pengembangan

Pendidikan (LPP) UNS, Penerbit UNS Press. Surakarta, Jawa Tengah.

Page 9: Proposal

Pauzan, J. P. 2009, Studi Porositas Pada Reservoar Batuan Karbonat, Laporan

Seminar. Institut Sains & Teknologi AKPRIND, Yogyakarta.

Koesoemadinata, R. P. 1980, Geologi Minyak Dan Gas Bumi, Jilid I, edisi kedua,

Penerbit ITB, Bandung.

Pettijohn, F. J. 1975, Sedimentary Rock, 3th ED, Harper & Row Publishers, New

York, Evanstone, San Fransisco and London.

Tucker, M. E. 1981, Sedimentary Petrologi An Introduction, Black Well

Scientific Publications, Oxford.