60
1 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Kabupaten Lampung Tengah merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Lampung, Indonesia. Terletak 75 kilo meter dari ibukota provinsi Lampung yaitu Kota Bandar Lampung. Dapat ditempuh dari ibukota selama ± 1,5 jam dengan memakai Bus atau Mobil. Kabupaten Lampung Tengah memiliki luas wilayah 9.189,50 km² dan memiliki wilayah administratif yaitu 28 Kecamatan dan 10 Kelurahan, dengan populasi penduduk 1.170.717 jiwa (berdasarkan sensus 2010). Lampung Tengah merupakan Kabupaten kaya akan potensi daerah salah satunya disektor pertanian sawah, dengan luas lahan sawah mencapai 76705 Ha (Sumber : Dinas pertanian tanaman pangan dan holtikultura provinsi lampung, 2013). Potensi lahan sawah terluas pada Kabupaten Lampung Tengah dimiliki Kecamatan Seputih Raman dengan luas 6756 Ha (sumber : Dinas pertanian tanaman pangan dan holtikultura provinsi Lampung, 2013). Kecamatan Seputih Raman memiliki luas wilayah sebesar 146,65 km 2 dengan jumlah penduduk 47.248 jiwa dengan kepadatan 322 jiwa/km 2 , dengan mayoritas mata pencaharian penduduknya adalah disektor pertanian. Secara administratif kecamatan Seputih Raman memiliki 14 kampung dengan pusat kampung di Rukti Harjo.

Proposal Ady Kusuma Gabung

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ady

Citation preview

Page 1: Proposal Ady Kusuma Gabung

1

1. Pendahuluan1.1 Latar Belakang Masalah

Kabupaten Lampung Tengah merupakan salah satu Kabupaten di

Provinsi Lampung, Indonesia. Terletak 75 kilo meter dari ibukota provinsi

Lampung yaitu Kota Bandar Lampung. Dapat ditempuh dari ibukota selama

± 1,5 jam dengan memakai Bus atau Mobil. Kabupaten Lampung Tengah

memiliki luas wilayah 9.189,50 km² dan memiliki wilayah administratif

yaitu 28 Kecamatan dan 10 Kelurahan, dengan populasi penduduk

1.170.717 jiwa (berdasarkan sensus 2010). Lampung Tengah merupakan

Kabupaten kaya akan potensi daerah salah satunya disektor pertanian sawah,

dengan luas lahan sawah mencapai 76705 Ha (Sumber : Dinas pertanian

tanaman pangan dan holtikultura provinsi lampung, 2013).

Potensi lahan sawah terluas pada Kabupaten Lampung Tengah

dimiliki Kecamatan Seputih Raman dengan luas 6756 Ha (sumber : Dinas

pertanian tanaman pangan dan holtikultura provinsi Lampung, 2013).

Kecamatan Seputih Raman memiliki luas wilayah sebesar 146,65 km2

dengan jumlah penduduk 47.248 jiwa dengan kepadatan 322 jiwa/km2,

dengan mayoritas mata pencaharian penduduknya adalah disektor pertanian.

Secara administratif kecamatan Seputih Raman memiliki 14 kampung

dengan pusat kampung di Rukti Harjo.

Kegiatan alih fungsi lahan secara sporadis atau dilakukan oleh

pemiliknya sendiri, kemungkinan terjadi disetiap Kabupaten dan Kecamatan

di Provinisi Lampung. Tidak menutup kemungkinan pada Kecamatan

Seputih Raman dengan melihat potensi luasan lahan sawah yang dimiliki

Kecamatan Seputih Raman. Kenyataan dilapangan bahawasannya pemilik

lahan mengalih fungsikan sawahnya untuk ditanami komoditas lain seperti

halnya komoditas karet dan sawit.

Kegiatan Alih fungsi lahan tersebut akan merugikan petani sawah

yang berada didekat lahan tersebut yang akan mempengaruhi produktivitas

padi, namun hal tersebut memang sulit untuk dicegah,sehingga alih fungsi

lahan sawah ke penggunaan lain telah menjadi salah satu ancaman yang

serius terhadap keberlanjutan swasembada pangan. Mengingat hal tersebut

Pemerintah Daerah Provinsi Lampung sudah membuat dan mengesahkan

Page 2: Proposal Ady Kusuma Gabung

2

Peraturan Daerah nomor 17 tahun 2013 tentang “Perlindungan Lahan

Pertanian Pangan Berkelanjutan”, dengan tujuan yang tertuang pada pasal 4

point c yang berbunyi mewujudkan kemandirian, ketahanan, dan kedaulatan

pangan.

Alih fungsi lahan tidak dapat terhindarkan dengan begitu saja

dengan adanya Perda tersebut, namun harus ada media pendukung untuk

mensinergikan Perda tersebut, yaitu dengan cara melakukan pendataan

kepemilikan lahan melalui kelompok tani kemudian dibuatlah suatu sistem

infromasi geografis lahan sawah yang nantinya akan berisi informasi

mengenai kepemilikan lahan beserta riwayat alih fungsi lahan oleh pemilik

lahan.

Berdasarkan uraian tersebut, maka dalam penelitian ini

menggunakan Google Maps API (Application Programming Interface)

sebagai metode pembuatan dan penyajian informasi geografis lahan sawah

di Kecamatan Seputih Raman. Google Maps API adalah kumpulan API

yang memungkinkan menghamparkan data melalui peta sehingga peneliti

hanya fokus mengenai data saja. Selain itu dapat membuat aplikasi web dan

seluler menarik dengan platform pemetaan canggih dari Google, termasuk

basis data citra satelit, street view, profil ketinggian, petunjuk arah

mengemudi, peta dengan sentuhan gaya, demografi, analisis, dan basis data

yang besar. Dengan cakupan global yang paling akurat di dunia, dan

komunitas pemetaan yang aktif memperbarui setiap harinya, sehingga

pengguna akan mendapatkan manfaat dari layanan Google Maps API.

(sumber

:https://www.google.co.id/intx/id/work/mapsearth/products/mapsapi.html).

1.2 Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan di atas,

maka rumusan masalah dari penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagaimana menyajikan posisi geografis lahan sawah

menggunakan API Google Maps,

2. Bagaimana mengetahui informasi kepemilikan lahan sawah

melalui Sistem Informasi Geografis (SIG).

Page 3: Proposal Ady Kusuma Gabung

3

1.3 Tujuan PenelitianAdapun tujuan dari peneilitian ini yaitu:

1. Mengetahui posisi geografis lahan sawah di desa yang menjadi

objek penelitian, pada kecamatan seputih raman menggunakan

API Google Maps,

2. Mengetahui informasi mengenai identitas pemilik lahan sawah

beserta luasan sawahnya, dan

3. Mengetahui jumlah kelompok tani beserta anggotanya di desa

yang menjadi objek penelitian pada Kecamatan Seputih Raman.

1.4 Batasan MasalahUntuk pembatasan ruang lingkup penelitian ini, berdasarkan uraian

latar belakang sebelumnya, maka berikut ini merupakan batasan masalah

dalam penelitian ini yaitu:

1. Objek penelitian merupakan lahan sawah berkelanjutan di

Kecamatan Seputih Raman,

2. Objek penelitian yaitu 5 desa pada Kec.Seputih Raman

diantaranya Desa Rejo Asri (RA) , Rukti Endah (RE), Rama

Gunawan (RG), Rama Utama (RU) dan Rukti Harjo (RH),

dengan cara mengambil sampel data pada setiap desa tersebut,

3. Luasan lahan sawah berupa hektar (Ha), bukan luasan petakan

sawah

4. Sistem Informasi Geografis Pemetaan lahan sawah tidak akan

membahas mengenai batas luas lahan sawah,

5. Penyajian pemetaan lahan sawah tidak akan menampilkan batas

petak lahan sawah (pematang),

6. Penyajian Peta berupa bentuk citra satelit dengan memanfaatkan

API Google Maps,

7. Pengambilan Koordinat Geografis (longitude, latitude) lahan

sawah menggunakan metode survey lapangan.

Page 4: Proposal Ady Kusuma Gabung

4

1.5 Manfaat yang diharapkanAdapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Sebagai media Informasi geografis Dinas Pertanian untuk

mensurvei lahan sawah berkelanjutan pada Kec.Seputih Raman

Kab.Lampung Tengah,

2. Sebagai media informasi mengenai perubahan alih fungsi lahan

sawah berkelanjutan,

3. Membantu Pemerintah untuk mensurvei penyaluran pupuk

bersubsidi di Kec.Seputih Raman,

4. Sebagai media promosi Kec.Seputih Raman dalam hal

perdagangan, sehingga pelaku bisnis mudah untuk mendapatan

komoditas padi,

5. Meningkatkan daya saing masyarakat dalam hal produktivitas

lahan sawah.

6. Sebagai acuan penyusunan kebijakan Pemerintah dalam hal

distribusi pupuk bersubsidi dan peraturan daerah mengenai

lahan sawah.

2. Landasan Teori2.1 Tinjauan Studi

Dalam penelitian ini akan digunakan enam tinjauan studi yang

nantinya dapat mendukung penelitian, berikut ini merupakan tinjauan studi

yang diambil dapat dilihat pada Tabel 1 dibawah ini:

Tabel 1. Daftar Literatur

No_Literatur Penulis Tahun Judul

Literatur001 Barus, B., Panuju, D., Munibah, K., Iman, L., Trisasangko, B., Widiana, N., & Kusumo, R.

2012 Model Pemetaan Sawah dan Perlindungan Lahan Pertanian Pangan dengan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis (Model of Rice Field Mapping and It ’ s Protection using Remote Sensing and GIS)

Page 5: Proposal Ady Kusuma Gabung

5

Tabel 1. Lanjutan Daftar Literatur

No_Literatur Pengarang Tahun Judul

Literatur002 Refialy, L. 2013 Pemanfaatan cloud computing dalam google maps untuk pemetaan informasi alih fungsi lahan di kabupaten minahasa tenggara

Literatur003 Masykur, F 2014 Implementasi sistem informasi geografis menggunakan google maps api dalam pemetaan asal mahasiswa

Literatur004 Ahyani, A. I. 2013 Aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk inventarisasi sarana dan prasarana pendidikan menggunakan google maps API

Literatur005 Mahmud, I. N.

2015 Rancang Bangun Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk Pemetaan Pemancar Televisi Digital Terestrial di Indonesia

Literatur006 Wibowo, H., Lestari, U. & Triyono, J.

2014 Sistem Informasi Potensi Industri di Kabupaten Bantul Berbasis Geographic Information System dan Location Based Service

2.2.1 Tinjauan Literatur0011. Masalah

Bagaimana cara melindungi lahan pertanian potensial dengan

mengidentifikasi faktor-fakor pendukung meliputi sarana

pertanian (irigasi, jalan usaha tani dan waduk).

2. Metode

Menggunakan teknologi penginderaan jauh dan sistem

informasi geografis, Dengan pengumpulan data melaui instansi

terkait antara lain Dinas Pertanian dan Pemerintah Kabupaten

Garut dan Bogor. Adapun penetapan lahan pertanian pangan

yang akan dilindungi dengan melihat atau mempertimbangkan

Page 6: Proposal Ady Kusuma Gabung

6

(a) Keberadaan sawah, (b) Produktivitas, (c)

Kemampuan/kesuaian lahan (d) tipe irigasi.

3. Objek dan Daerah Penelitian

Lahan pertanian pangan sawah di Kabupaten Garut dan Bogor

4. Kesimpulan

Usulan tersebut diberikan untuk melindungi lahan pertanian

sawah potensial, sehingga lahan sawah dapat diselamatkan

seperti diamanahkan perundangan, sehingga terwujudnya

ketahanan dan kemanan pangan.

5. Tinjauan terhadap literatur001

Perbedaan dengan penelitian ini terletak pada tool dan daerah

penelitian. Tools menggunakan API Google maps kemudian

daerah penelitian di Kec.Seputih Raman Kab.Lampung

Tengah.

2.2.2 Tinjauan Literatur0021. Masalah

Bagaimana membangun aplikasi pemetaan alih fungsi lahan

tanaman pangan di Kab.Minahasa Tenggara dengan

memanfaatkan Google Maps dan Google Satelite dikombinasi

dengan penyediaan cloud computing

2. Metode

Pengumpulan data dilakukan per-kecamatan dengan

menyajikan informasi mengenai luas produksi, rata-rata

produksi dan data kesesuaian lahan yang diperoleh dari BPS

Minahasa Selatan. Sehingga aplikasi ini nantinya akan

menyajikan informasi hanya sebatas kecamatan saja melalui

aplikasi tersebut. Menggunakan tool visual studio 2012 for

web untuk pembuatan peta digital alih lahan tanaman pangan.

3. Objek dan Daerah Penelitian

Lahan Tanaman Pangan di Kabupaten Minahasa Tenggara

4. Kesimpulan

Data yang disajikan dalam aplikasi tersebut, akan menjadi

acuan oleh pemerintah sehingga apabila jumlah produksi di

Page 7: Proposal Ady Kusuma Gabung

7

Kecamatan tertentu lebih besar maka perlindungan akan alih

fungsi lahan, menjadi titik perhatian, sehingga pengawasan

akan daerah tersebut lebih diutamakan

5. Tinjauan terhadap literatur002

Perbedaan dengan penelitian ini terletak pada objek dan daerah

penelitian. objek penelitian hanya fokus pada lahan sawah

dengan komiditas Padi untuk daerah penelitiannya yaitu di

Kecamatan Seputih Raman Kabupaten Lampung Tengah.

2.2.3 Tinjauan Literatur0031. Masalah

Bagaimana memetakan asal Mahasiswa Fakultas Teknik

Universitas Muhammadiyah Ponorogo menggunakan API

Google Maps.

2. Metode

Tools yang digunakan yaitu API Google Maps, dengan

pengumpulan data melalui Universitas Muhammadiyah

Ponorogo khususnya Fakultas Teknik, kemudian Informasi

Geografis untuk memetakan asal usul mahasiswa didapat

dengan mengakses Google Maps terlebih dahulu untuk

menentukan latitude dan longitude tanpa survey lapangan

3. Objek dan Daerah Penelitian

Mahasiswa pada Universitas Muhammadiyah Ponorogo

4. Kesimpulan

Sistem Informasi Geografis digunakan untuk mengetahui pola

pesebaran asal muasal mahasiswa dikampus tersebut, sehingga

akan keluar output mengenai seberapa dikenalnya kampus

tersebut oleh kalangan masyarakat, yang nantinya akan

berkaitan akan hal promosi kampus.

5. Tinjauan terhadap literatur003

Perbedaan peneltian terletak pada objek dan daerah penelitian.

objek penelitain yaitu lahan sawah untuk daerah penelitian

Page 8: Proposal Ady Kusuma Gabung

8

yaitu di Kecamatan Seputih Raman Kabupaten Lampung

Tengah.

2.2.4 Tinjauan Literatur0041. Masalah

Bagaimana memetakan sarana pendidikan yang disajikan

dalam bentuk peta digital menggunakan Google Maps API

2. Metode

Data yang dikumpulkan meliputi data, sekolah (Paud, TK,

SD/MI, SMP/MTS, SMA/SMK, TPQ, tempat Bimbel, dan

Ponpes serta Foto Seluruh Objek. Informasi geografis diambil

melaui survey lapangan disetiap objek yang dibutuhkan.

3. Objek dan Daerah Penelitian

Sarana pendidikan di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten

Kendal

4. Kesimpulan

Pemetaan dilakukan untuk memudahkan pengguna dalam hal

pencarian sarana pendidikan, dengan begitu pihak orang tua

akan mudah untuk memprediksi biaya transportasi menuju

sarana pendidikan tersebut.

5. Tinjauan terhadap literatur004

Perbedaan penelitian terletak pada objek dan daerah penelitian.

Objek penelitian yaitu lahan sawah untuk daerah penelitian

yaitu di Kecamatan Seputih Raman Kabupaten Lampung

Tengah.

2.2.5 Tinjauan Literatur0051. Masalah

Bagaimana mengetahui informasi mengenai spesifikasi

pemancar-pemancar. Televisi digital terestrial yang ada di

Indonesia menggunakan Sistem Informasi Geografis

2. Metode

Mengenai posisi dan informasi akan spesifikasi pemancar

televisi untuk pencarian data geografisnya menggunakan

Page 9: Proposal Ady Kusuma Gabung

9

perangkat lunak dari google dan wikimapia.org yang dapat

memberikan tampilan data koordinat dari suatu titik pemancar.

(latitude dan longitude). Tools yang digunakan yaitu Arcmap

10 untuk pembuatan petanya.

3. Objek dan Daerah Penelitian

Pemancar Televisi digital di Indonesia

4. Kesimpulan

Memberikan Informasi mengenai pesebaran, spesfikasi dan

daya pancar yang direpresentasikan melalui gambar yang

tersaji dalam sistem informasi geografis

5. Tinjauan terhadap literatur002

Perbedaan penelitian terletak pada tool, objek dan daerah

penelitian. Tool mengguanak API Google Maps, objek lahan

sawah dan daerah penelitian di Kec.Seputih Raman

Kab.Lampung Tengah

2.2.6 Tinjauan Literatur0061. Masalah

Bagaimana menyediakan layanan informasi lokasi industri

berbasis web GIS.

2. Metode

Menggunakan fasilitas/tools google maps API sebagai penyedia

layanan peta. Serta menggunakan metode location based service

(LBS) untuk mencari keberadaan lokasi industri yang tersebar di

Kabupaten Bantul.

3. Objek dan Daerah Penelitian

Pesebaran lokasi industri di Kabupaten Bantul

4. Kesimpulan

Memberikan informasi mengenai keberadaan industri di

Kabupaten Bantul dengan layanan web GIS dipandu dengan

metode location based service (LBS).

5. Tinjauan terhadap literatur006

Page 10: Proposal Ady Kusuma Gabung

10

Perbedaan dengan yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu

terletak pada objek dan daerah penelitian. Objek yaitu lahan

sawah sedangkan daerah penelitian Kecamatan Seputih Raman

Kabupatenn Lampung Tengah.

2.2 Tinjauan Pustaka2.2.1 Sistem Informasi Geografis (SIG)

Sistem Informasi Geografis (Irwansyah, 2013) adalah sebuah

sistem yang didesain untuk menangkap, menyimpan, memanipulasi,

menganalisa, mengatur dan menampilkan seluruh jenis data geografis.

Akronim GIS terkadang dipakai sebagai istilah untuk geographical

information science atau geospatial information studies yang merupakan

ilmu studi atau pekerjaan yang berhubungan dengan Geographic

Information System. Dalam artian sederhana sistem informasi geografis

dapat kita simpulkan sebagai gabungan kartografi, analisis statistik dan

teknologi sistem basis data (database).

Sehingga dapat dirangkum konsep sebuah sistem informasi geografis

adalah sebagai berikut:

1. Informasi geografis adalah informasi mengenai tempat

dipermukaan bumi.

2. Teknologi informasi geografis meliputi Global Positioning

System (GPS), remote sensing dan Sistem Informasi

Geografis.

3. Sistem Informasi Geografis adalah sistem komputer dan

piranti lunak (software).

4. Sistem Informasi Geografis digunakan untuk berbagai

macam variasi aplikasi.

5. Sains Informasi Geografis merupakan ilmu sains yang

melatar belakangi teknologi Sistem Informasi Geografis.

SIG tidak lepas dari data spasial, yang merupakan sebuah data yang

mengacu pada posisi, obyek dan hubungan di antaranya dalam ruang bumi.

Data spasial merupakan salah satu item dari informasi di mana di dalamnya

Page 11: Proposal Ady Kusuma Gabung

11

terdapat informasi mengenai bumi termasuk permukaan bumi, di bawah

permukaan bumi, perairan, kelautan dan bawah atmosfer.

2.2.2 Lahan Sawah2.2.2.1 Definisi

Lahan sawah (Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan

Agroklimat, 2004) adalah lahan pertanian yang berpetak-petak dan dibatasi

oleh pematang (galengan), saluran untuk menahan/menyalurkan air, yang

biasanya ditanami padi sawah tanpa memandang dari mana diperolehnya

atau status tanah tersebut. Lahan sawah yang dimaksud disini adalah lahan

sawah yang termasuk juga lahan yang terdaftar di Pajak Hasil Bumi, Iuran

Pembangunan Daerah, lahan bengkok, lahan serobotan, lahan rawa yang

ditanami padi dan lahan bekas tanaman tahunan yang telah dijadikan sawah,

baik yang ditanami padi maupun palawija.

2.2.2.2 Jenis – jenis sawahBerdasarkan pengairannya lahan sawah dibedakan menjadi:

A. Lahan Sawah Berpengairan (Irigasi).

Yaitu lahan sawah yang memperoleh pengairan dari sistem

irigasi, baik yang bangunan penyadap dan jaringan-

jaringannya diatur dan dikuasai dinas pengairan PU maupun

dikelola sendiri oleh masyarakat.

Lahan sawah irigasi terdiri atas :

1. Lahan sawah irigasi teknis.

2. Lahan sawah irigasi setengah teknis.

3. Lahan sawah irigasi sederhana.

4. Lahan sawah irigasi desa/non PU.

B. Lahan Sawah Tak Berpengairan (Non Irigasi)

Lahan sawah non irigasi adalah lahan sawah yang tidak

memperoleh pengairan dari sistem irigasi tetapi tergantung

pada air alam seperti : air hujan, pasang surutnya air

sungai/laut, dan air rembesan.

Page 12: Proposal Ady Kusuma Gabung

12

Lahan sawah non irigasi meliputi :

1. Lahan sawah tadah hujan.

2. Lahan sawah pasang surut.

3. Lebak, polder dan sawah lainnya.

2.2.3 API Google Maps2.2.3.1 Definisi

Google Maps (Svennerberg, 2010) adalah solusi pemetaan yang

pertama kali dicetuskan oleh dua bersaudara dari Denmark yaitu Lars dan

Jens Rasmussen kemudian diakuisi oleh google pada Oktober 2004. Google

Maps merupakan solusi pemetaan canggih dari Google, untuk melihat

lokasi, mencari alamat, mendapatkan petunjuk mengemudi dan fasilitas

lainnya termasuk tampilan citra satelit,profil ketinggian, dan basis data yang

besar.

Pada awal sebelum adanya Application Programming Interface

(API) ,pengembang menemukan cara untuk hack google maps untuk dapat

digabungkan dengan web situs mereka, oleh karena itu google

berkesimpulan adanya kebutuhan untuk sebuah API umum, kemudian pada

bulan juni 2005 dirilis dan dipublikasikan oleh google.

2.2.3.2 Cara Kerja API Google MapsDalam penyajian sebuah tampilan peta, Google maps menyajikan

dengan sangat menawan, hal tersebut dapat terwujud dikarenakan

JavaScript, HTML dan CSS berjalan secara bersamaan. Adapun langkah-

langkah menulis program Google Maps API dengan urutan sebagai berikut:

1. Memasukkan Maps API JavaScript ke dalam HTML.

2. Membuat element div dengan nama map_canvas untuk

menampilkan peta.

3. Membuat beberapa objek literal untuk menyimpan property-properti

pada peta.

4. Menuliskan fungsi JavaScript untuk membuat objek peta.

5. Meng-inisiasi peta dalam tag body HTML dengan event onload.

Page 13: Proposal Ady Kusuma Gabung

13

2.2.4 Dasar penentuan studi kasus2.2.4.1 Tingkat Kabupaten

Kabupaten Lampung Tengah merupakan Kabupaten yang kaya

akan potensi daerah terutama lahan pertanian sawah , Tercatat luasan sawah

untuk Kabupaten Lampung Tengah yaitu sebesar 76.705 Ha (sumber: Dinas

Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikulutra Provinsi Lampung, 2013),

sebagai daerah yang memiliki luasan lahan sawah terluas di Provinsi

Lampung. Adapun luasan lahan sawah di Kabupaten/Kota di Provinsi

Lampung, dapat dilihat pada lampiran no.1

2.2.4.2 Tingkat KecamatanLuas panen dan produktivitas, Kecamatan Seputih Raman

merupakan Kecamatan yang memiliki luas panen dan tingkat produktivitas

unggul diantara 28 kecamatan lainnya, (sumber: sumber: Dinas Pertanian

Tanaman Pangan dan Holtikulutra Kabupaten Lampung Tengah, 2013),

dapat dilihat pada daftar lampiran no.2

2.2.4.3 Tingkat DesaTerdapat 5 desa yang menjadi objek penelitian, pada Kecamatan

Seputih Raman, penetapan 5 desa tersebut didasarkan pada luasan lahan

sawah dan mempertimbangkan besarnya ruang lingkup penelitian. Maka

dalam penelitian ini diambil 5 desa yang memiliki luasan lahan sawah

terluas di Kecamatan Seputih Raman (sumber: UPTD Pertanian Kecamatan

Seputih Raman), dapat dilihat pada lampiran no.3

2.2.5 Peraturan Pemerintah2.2.5.1 Peraturan Daerah Provinsi Lampung

Berdasarakan (Peraturan Daerah Provinsi Lampung No. 17 Tahun

2013 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan), lahan

pertanian berkelanjutan adalah bidang lahan pertanian yang ditetapkan

untuk dilindungi dan dikembangkan secara konsisten guna menghasilkan

pangan pokok bagi kemandirian, ketahanan dan kedaulatan pangan daerah.

Tujuan dibentuknya Perda ini tertuang dalam pasal 4 mengenai

Tujuan Peraturan Daerah:

a. Melindungi kawasan dan lahan pertanian pangan secara

berkelanjutan;

Page 14: Proposal Ady Kusuma Gabung

14

b. Menjamin tersedianya lahan pertanian pangan secara

berkelanjutan;

c. Mewujudkan kemandirian, ketahanan, dan kedaulatan pangan;

d. Melindungi kepemilikan lahan pertanian pangan milik petani;

e. Meningkatkan kemakmuran serta kesejahteraan petani dan

masyarakat;

f. Meningkatkan perlindungan dan pemberdayaan petani;

g. Meningkatkan penyediaan lapangan kerja bagi kehidupan yang

layak;

h. Mempertahankan keseimbangan ekologis; dan

i. Mewujudkan revitalisasi pertanian.

Penetapan mengenai luasan lahan pertanian diatur dalam point 3

pasal 12 yaitu untuk Kabupaten Lampung Tengah dengan luas 71.791

hektar. Dengan rincian penetapannya tertuang dalam pasal 4 yang menjadi

tanggung jawab kabupaten/kota di Provinsi Lampung.

Pasal 22, mengenai Insentif dan Disinsentif. Insentif sebagaiman

dimaksud dalam pasal 22 huruf a diberikan kepada pemilik lahan, petani

penggarap, dan/atau kelompok tani berupa:

a. Keringanan Pajak Bumi dan Bangunan;

b. Pengembangan infrastruktur pertanian;

c. Hasil penelitian dan pengembangan benih dan bibit unggul;

d. Kemudahan dalam mengakses informasi dan teknologi;

e. Fasilitasi pasaranan dan sarana produksi pertanian;

f. Jaminan penerbitan sertifikat bidang tanah pertanian pangan

melalui pendaftaran tanah secara sporadic dan sistematik;

dan/atau

g. Penghargaan bagi petani berprestasi.

Ketentuan Pidana Pasal 54 yaitu:

1. Setiap orang yang melakukan alih fungsi lahan pertanian

berkelanjutan sebagaimana dimaksud dalam pasal 26 ayat (2)

dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan

denda paling banyak Rp. 1000.000.000,00,- (satu milyar rupiah)

Page 15: Proposal Ady Kusuma Gabung

15

2. Orang perseorangan yang tidak melakukan kewajiban

mengembalikan keadaan lahan pertanian pangan berkelanjutan ke

keadaan semula sebagaiamana dimaksud dalam pasal 39 ayat (2) dan

pasal 40 dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun

dan denda paling banyak Rp. 3000.000.000,00,- (tiga milyar rupiah)

3. Dalam hal perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat

(2) dilakukan oleh pejabat pemerintah, pidananya ditambah 1/3 (satu

pertiga) dari pidana yang diancamkan.

2.2.5.2 Peraturan Menteri Pertanian No.82/Permentan/OT.140/8/2013Dalam pedoman tersebut dibahas mengenai ruang lingkup

pertanian salah satunya adalah Kelompk Tani (Poktan). Adapun pengertian

kelompok tani yaitu kelompok tani yang selanjutnya disebut poktan adalah

kumpulan petani/peternak/pekebun yang dibentuk atas dasar kesamaan

kepentingan; kesamaan kondisi, lingkungan sosial, ekonomi, dan

sumberdaya; kesamaan komoditas; dan keakraban untuk meningkatkan dan

mengembangkan usahan anggota.

Berikut Fungsi Kelompok Tani:

a. Kelas Belajar: kelompok tani merupakan wadah belajar

mengajar bagi anggota guna meningkatkan pengetahuan,

keterampilan dan sikap agar tumbuh dan berkembang menjadi

usaha tani yang mandiri sehingga dapat meningkatkan

produktivitas, pendapatan serta kehidupan yang lebih baik.

b. Wahan Kerjasama: Kelompok Tani merupakan tempat untuk

memperkuat kerjasama baik diantara sesama petani dalam

poktan dan antar poktan maupun dengan pihak lain. Melalui

kerjasama ini diharapkan usaha tani lebih efisien dan lebih

mampu menghadapi ancaman, tantangan, hambatan, gangguan

serta lebih menguntungkan.

c. Unit Produksi: Usaha Tani yang dilaksanakan oleh masing-

masing anggota poktan secara keseluruhan harus dipandang

sebagai satu kesatuan usaha yang dapat dikembangkan untuk

Page 16: Proposal Ady Kusuma Gabung

16

mencapai skala ekonomis usaha, dengan menjaga kuantitas,

kualitas maupun kontinuitas.

2.2.6 Pengujian Sistem

Dalam penelitian ini dilakukan pengujian sistem, dengan

menggunakan blackbox testing (Jatnika & Irwan, n.d.). blackbox testing

dilakukan tanpa pengetahuan detail struktur internal dari sistem atau

komponen yang dites. Juga disebut sebagai behavioral testing, specification-

based testing,input/output testing atau functional testing. Dengan adanya

blackbox testing, perekayasa software dapat menggunakan sekumpulan

kondisi masukan yang dapat secara penuh memeriksa keseluruhan

kebutuhan fungsional pada suatu program.

Kategori error yang akan diketahui melalui blackbox testing:

1. Fungsi yang hilang atau tidak benar

2. Error dari antar muka

3. Erorr dari struktur data atau akses eksternal database

4. Error dari kinerja atau tingkah laku

5. Error dari insialisasi dan terminasi

Page 17: Proposal Ady Kusuma Gabung

17

3 Metode Penelitian3.1 Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran merupakan gambaran besar penulis dalam melakukan penelitian, dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

1. Problems (masalah)Diawali dengan problems atau penentuan masalah penelitian,

yaitu mengenai pemetaan lahan sawah berdasarkan kepemilikan

lahan, mengapa pemetaan berdasarkan kepemilikan lahan,

karena alih fungsi lahan sebagian besar dilakukan oleh pemilik

lahan sehingga akan berdampak pada ancaman alih fungsi lahan

oleh pemilik ke pengguna lain. Sesuai penjelasan pada latar

Page 18: Proposal Ady Kusuma Gabung

18

belakang bahwasanya pemetaan ini nantinya akan menampilkan

pemetaan sawah berdasarkan kepemilikan lahan didesa yang

menjadi objek penelitian, dengan begitu Dinas Pertanian pusat

akan mengetahui informasi mengenai alih fungsi lahan

berdasarkan kepemilikan lahan.

2. Oppurtunity (Kesempatan)Kesempatan yang dimaksud adalah penelitian yang dilakukan

peneliti sebelumnya. Penulis memiliki acuan utama dalam

melakukan penelitian ini, yaitu Prosiding Seminar Nasional

dengan judul “Model Pemetaan Lahan Sawah dan Perlindungan

Lahan Pertanian Pangan menggunakan Penginderaan Jauh dan

Sistem Informasi Geografis”, Hasil dari penelitian tersebut

adalah untuk melindungi lahan pertanian potensial dengan

mengidentifikasi faktor-faktor pendukung diantaranya,

infrastruktur pertanian, kondisi geografis dan faktor-faktor

ekonomi, namun dalam penelitian tersebut tidak dibahas

mengenai kepemilikan lahan sawah, jadi hipotesis awal

mengenai penelitian tersebut, bagaimana cara perlindungan

lahan pertanian potensial? Jikalau informasi kepemilikan tidak

diketahui, sedangkan bahwasannya ancaman terbesar akan

swasembada dan ketahanan pangan adalah alih fungsi lahan oleh

pemilik lahan.

3. Approach (Pendekatan) Pendekatan dalam penelitian adalah cara penulis untuk

melakukan pendekatan terhadap hal yang akan diteliti

diantaranya melalui metode yang digunakan yaitu API Google

Maps dan Peraturan perundang-undangan yang mendukung

penelitian ini antaralain Perda Lampung No 17 Thn 2013

tentang Perlindungan Lahan Pertanian Berkelanjutan, dari perda

tersebut dibahas mengenai pengawasan sampai penyampaian

informasi akan alih fungsi lahan beserta sanksi akan alih fungsi

lahan. Dan faktor pendukung lainnya untuk mendapatkan

informasi mengenai kepemilikan lahan melalui pendekatan

Page 19: Proposal Ady Kusuma Gabung

19

kelompok tani yang diatur melalui Permentan Nomor

82/Permentan/OT.140/8/2013 tentang Pedoman Pembinaan

Kelompok Tani dan Gabungan Kelompok Tani.

4. Identification & Assesment (Identifikasi dan Tujuan)Identifikasi yang dimaksud adalah berkaitan dengan variabel

yang akan digunakan dalam penelitian ini, sehingga informasi

yang akan disajikan sesuai dengan tujuan yang diharapkan yaitu

mengenai informasi kepemilikan lahan sawah dan alih fungsi

lahan.

5. Proposed (Usulan)Usulan yang akan diajukan dalam penelitian ini adalah membuat

pemetaan lahan sawah berdasarkan kepemilikan lahan sawah

dengan penyajian informasi melalui Sistem Informasi Geografis

menggunakan API Google Maps

6. Validation (Pengujian)Pengujian dilakukan dengan menggunakan metode Blackbox,

yaitu dengan menguji tampilan interface sistem sesuai atau tidak

dengan fungsionalitasnya. Dalam penelitian ini nantinya akan

dibuat skenario pengujian sistem berdasarkan metode Blackbox.

7. Result (Hasil)Hasil dari penelitian penyajian informasi kepemilikan lahan

sawah melalui Sistem Informasi Geografis pemetaan lahan

sawah menggunakan API Google Maps.

Page 20: Proposal Ady Kusuma Gabung

20

3.2 Tahapan PenelitianTahapan penelitian merupakan lanjutan dari kerangka pemikiran.

Sehingga dari tahapan ini nantinya akan tergambar jelas apa yang akan

dilakukan penulis dalam melakukan penelitian ini, dapat dilihat pada

gambar 2.

Gambar 2. Tahapan Penelitian

Page 21: Proposal Ady Kusuma Gabung

21

1. Tahap 1: Studi Pustaka dan Literatur

Kajian literatur didapat dari jurnal, prosiding, buku statistik

provinsi (lampung dalam angka, lampung tengah dalam angka

dan seputih raman dalam angka 2013-2014), web page, dan

peraturan perundang-undangan.

2. Tahap 2: Analisis Kebutuhan InformasiPada tahap ini dilakukan analisis kebutuhan informasi,

terdapat 2 variabel utama dalam analisis tersebut diantaranya

data kelompok tani dan data kepemilikan lahan sawah. Data

tersebut nantinya yang akan menjadi acuan dalam pembuatan

pemetaan lahan sawah dikarenakan data tersebut saling

berkaitan dalam hal memperoleh informasi mengenai

kepemilikan lahan sawah.

3. Tahap 3: Pemodelan SistemPemodelan sistem dalam tahapan ini, maksudnya agar

mempermudah dalam pembuatan sistem nantinya, sehingga

gambaran apa yang akan dibuat jelas maksud dan tujuannya.

4. Tahap 4: Validasi/Rancangan Pengujian SistemRancangan pengujian, penulis menggunakan metode

pengujian blackbox (blackbox testing). Blackbox testing

adalah salah satu metode pengujian perangkat lunak yang

berfokus pada sisi fungsionalitas, khususnya pada input dan

output aplikasi (apakah sudah sesuai dengan apa yang

diharapkan atau belum).

5. Tahap 5: PenutupMerupakan kesimpulan terhadap pengujian sistem

menggunakan metode blackbox testing. Sehingga akan ditarik

kesimpulan bahwa fungsionalitas sistem berjalan dengan baik

atau tidak.

Page 22: Proposal Ady Kusuma Gabung

22

3.3 Bahan Atau Materi Penelitian3.3.1 Metode Pengumpulan Data

Dalam mengumpulkan data, peneliti menggunakan beberapa metode, yaitu:

1. ObservasiPengumpulan data dengan cara mengadakan peneliitian langsung

dilapangan dengaan mengamati pola dan alur kegiatan yang

terjadi dilapangan, dalam hal ini peneliti melakukan observasi di

Kecamatan Seputih Raman memalui instansi terkait yaitu pihak

Balai Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kelautan (BP3K).

2. WawancaraWawancara adalah salah satu instrument yang digunakan untuk

menggali data secara lisan. Hal ini haruslah dilakukan secara

mendalam agar mendapatkan data yang valid dan detail. Dalam

hal ini peneliti melakukan wawancara kepada penyuluh pertanian

yang terdapat di Kecamatan Seputih Raman melalui instansi

BP3K.

3. Dokumentasi Dokumentasi adalah salah satu instrumen penting dalam hal

pengumpulan data, dikarenakan dengan adanya dokumentasi

maka peneliti akan memiliki bukti valid mengenai informasi yang

dibutuhkan. Dalam hal ini peneliti mendokumentasikan arsip-

arsip yang dianggap penting untuk menggali informasi

diantaranya data kelompok tani, data potensi kelompok tani dan

foto-foto dilapangan.

3.3.2 Objek Penelitian 1. Tempat

Penelitian dilakukan pada Kecamatan Seputih Raman Kabupaten

Lampung Tengah, dikarenakan Lampung Tengah merupakan

Kabupaten dengan potensi luas lahan sawah terluas diantara

Kabupaten lainnya di Provinsi Lampung, dengan luas lahan

76705 Ha (Sumber : Dinas pertanian tanaman pangan dan

Page 23: Proposal Ady Kusuma Gabung

23

holtikultura provinsi lampung, 2013), kemudian Kecamatan

dengan potensi luas lahan sawah terluas yaitu dimiliki Kecamatan

Seputih Raman, dengan luas 6756 Ha (sumber : Dinas pertanian

tanaman pangan dan holtikultura provinsi Lampung, 2012).

Kecamatan Seputih Raman memiliki luas wilayah sebesar 146,65

km2 dengan jumlah penduduk 47.248 jiwa dengan kepadatan 322

jiwa/km2, dengan mayoritas mata pencaharian penduduknya

adalah disektor pertanian. Secara administratif kecamatan Seputih

Raman memiliki 14 kampung dengan pusat kampung di Rukti

Harjo. Peneliti menentukan kampung yang menjadi objek

penelitian diantaranya kampung Rejo Asri (RA), Rukti Endah

(RE), Raman Gunawan (RG), Rukti Harjo (RH) dan Rama Utama

(RU), peneliti menentukan 5 desa tersebut dengan memperhatikan

luasan lahan sawah (sumber : UPTD Pertanian Kecamatan

Seputih Raman, 2012).

2. OrganisasiDalam memperoleh data yang berkaitan dengan penelitian,

peneliti bekerjasama dengan instansi terkait diantaranya Kantor

Kecamatan Seputih Raman dan Balai Penyuluhan Pertanian,

Perikanan dan Kehutanan (BP3K) Seputih Raman. Melalui

Penyuluh BP3K peneliti memperoleh informasi mengenai

Kelompok Tani dan Pemilik Lahan, serta peneliti dapat

bekerjasama dengan Kelompok Tani untuk mengetahui letak

sawah yang akan dijadikan sebagai objek penelitian untuk diambil

titik koordinatnya dalam hal pemetaan.

3.3.3 Karakteristik Data1. Data Mentah

Data mentah merupakah data yang didapat dari hasil observasi ke

instansi BP3K Seputih Raman. Data yang didapat meliputi Data

Komulatif Kelompok Tani (Lampiran no.4) dan Data Potensi

Kelompok Tani per-kampung di Kecamatan Seputih Raman

(Lampiran no.5).

Page 24: Proposal Ady Kusuma Gabung

24

2. Penentuan Sampel DataPemetaan berkaitan dengan kepemilikan lahan sawah, oleh karena

itu data yang akan diolah mengenai identitas pemilik lahan. Data

tersebut dapat diperoleh dari data rincian kelompok tani disetap

kampung yang menjadi objek penelitian, diantaranya Rukti Endah

(RE), Rama Gunawan (RG), Rejo Asri (RA), Rukti Harjo (RH)

dan Rama Utama (RU). Mengingat jumlah data yang besar, maka

peneliti akan mengambil sampel dari data tersebut, adapun

tahapan pengambilan sampel data sebagai berikut:

a. Menentukan variabel yang akan dicari dalam kasus ini

adalah kelompok tani dan anggota kelompok tani

(pemilik lahan sawah/petani),

b. Menghitung ukuran sampel petani di desa yang menjadi

objek penelitian,

c. Dari sampel tersebut, akan diambil rata-rata sampel

petani berdasarkan kelompok tani, dengan cara :

Ukuran SampelJumlah Kelompok Tani

, maka akan diketahui berapa

jumlah petani yang harus diambil setiap kelompok-nya,

dapat dilihat dari simulasi perhitungan dibawah ini:

Penulis menggunakan Rumus Solvin untuk mencari

sampel data :

n= N

1+(N ×e2)Keterangan:n = Ukuran sampelN = Populasie = Prosentasi kelonggaran ketidakterikatan karena

kesalahan pengambilan sampel yang masih diinginkan.

Contoh desa Rukti Endah (RE)Menentukan tingkat kepercayaan sebesar 85% dan tingkat erorr 15%

Page 25: Proposal Ady Kusuma Gabung

25

Diketahui:Jumlah Kelompok Tani di desa RE = 18 KelompokJumlah Petani di desa RE = 905 Petani

Menentukan:Ukuran sampel petani di kampung tersebut?Rata-rata data petani yang harus diambil per-kelompok tani?

Penyelesaian:

n= 905

1+(905 ×0,152)

n= 9051+20,3625

n= 90521,3625

n=42 , 36396

n=42 anggota (dibulatkan)

Ukuran sampel keseluruhan adalah 42 Petani di desa Rukti Endah (RE), langkah selanjutnya adalah menentukan berapa data petani yang akan diambil per-kelompok taninya, dengan cara sebagai berikut:

X=ukuran sampeljumlah kelompok tani

X=42 anggota18 kelompok tani

X=3 anggota/kelompok tani

Maka dapat diambil kesimpulan, data yang akan diambil peneliti adalah 3 anggota/kelompok tani, artinya setiap kelompok tani yang tersebar di kampung Rukti Endah (RE) akan diambil sampel data sebanyak 3 anggota, dapat dilihatp pada tabel 2.

Tabel 2. Data sampel anggota kelompok tani

Page 26: Proposal Ady Kusuma Gabung

26

NO

Kelompok TaniJumlah Anggota

Jumlah Data Sampel

1 SIDO LANCAR 40 32 AMANAH 58 3…n

d. Setelah sampel data anggota kelompok tani ditentukan, maka tahapan selanjutnya adalah menentukan siapa saja anggota tani yang akan dijadikan sampel. Dalam tahapan ini peneliti menentukan dengan cara, mengambil anggota yang memiliki luasan lahan sawah terluas diantara anggota lainya serta lahan ketua kelompok, dapat dilihat pada tabel 3:

Tabel 3. Data sampel luas garapan

NOKelompok

TaniNama

AnggotaAlamat

(RT/RW)

Luas Garapan Sawah(Ha)

1SIDO LANCAR

1. Julianto (Ketua)

16/06 1

2. Purnomo 16/06 13. Suqiran 16/06 1

2 AMANAH

1. Hariyanto (Ketua)

18/06 0.75

2. H. Suyatni 18/06 2.503. H. Sukardi 18/06 3

…n

4. Hasil Olah Data Berikut adalah hasil olah data mentah berupa informasi yang akan digunakan untuk dijadikan acuan mengenai survey lahan sawah per kelompok tani di setiap kampung yang menjadi objek penelitian, dapat dilihat pada tabel 4 dan 5, dibawah ini:

Page 27: Proposal Ady Kusuma Gabung

27

Tabel 4. Rincian Informasi Kelompok Tani

Tabel 5. Acuan survei lapanganKelompok

TaniNama

AnggotaAlamat

(RT/RW)Luas

GarapanLat Long

XXXXXX 1. XXX2. XXX3. XXX

1. XXX2. XXX3. XXX

1. XXX2. XXX3. XXX

1. XXX2. XXX3. XXX

1. XXX2. XXX3. XXX

3.3.4 Karakteristik HardwareHardware

Hardware adalah perangkat fisik yang menyusun sebuah komputer

dan ikut memungkinkan komputer bekerja. Perangkat keras atau

spesifikasi minimal hardware yang diperlukan untuk menjalankan

sistem

1. Processor Intel Core2Duo CPU T5750 @2.00Ghz

2. RAM DDR2 3 GB

3. Display Mode 1280 x 800 (32bit) (60Ghz)

4. Memory VGA Minimal 256 MB

3.3.5 Karakteristik SoftwareSoftware yang dimaksud adalah, software yang direkomendasikan

dalam menjalankan sistem ini yaitu Google Chrome versi 43.0

3.4 Desain Sistem3.4.1 Konseptual (UML)

Desain konseptual dibuat untuk memberikan gambaran mengenai

ruang lingkup sistem, sehingga jelas dalam hal penggunaannya.

Dapat dilihat pada gambar 3.

Kelompok Tani

Alamat Skretariat

Ketua Kelompok

Nomor Telp/HP

XXXXXX XXXXXX XXXXXXX XXXXXXX

Page 28: Proposal Ady Kusuma Gabung

28

Gambar 3. Use Case diagram SIG lahan sawah

Adapun penjelasan dari use case diatas adalah sebagai berikut:

Sebagai Admin BP3K:

1. Admin mem-validasi sistem terlebih dahulu agar dapat

mengelola sistem (dengan cara memasukan nama pengguna

serta kata sandi-nya ke sistem)

2. Admin mengelola master data kelompok tani (baik input data

baru maupun update), selanjutnya,

3. Mengelola master data desa (input dan update), kemudian,

4. Mengelola master data detail desa (input dan update),

feature/fasilitas selanjutnya

5. Admin dapat mengelola profilnya (yaitu dengan menambah

pengelola baru selain dirinya dan mengganti username serta

passwordnya dengan yang baru

6. Seluruh aktifitas admin tersebut akan diproses oleh sistem

dan akan disimpan kedalam database, dan yang terakhir

7. Admin dapat melihat informasi yang disajikan website

Page 29: Proposal Ady Kusuma Gabung

29

Sebagai Pengunjung Website:Sebagai pengunjung website hanya dapat melihat informasi yang

disajikan website, yaitu informasi mengenai sawah meliputi

kepemilikan lahan, kelompok tani dan history/riwayat alih fungsi

lahan.

3.4.2 Desain Logic (Rancangan Database)Desain logic yang dimaksud adalah rancangan database sistem,

adapun rancangannya dapat dilihat pada gambar 4.

Gambar 4. Rancangan Database Sistem

3.4.3 Spesifikasi TabelSpesifikasi tabel yang didalamnya berisi tentang field-field yang ada

didalam database dari perancangan sistem yang dirancang, dengan kita

melihat spesifikasi tabel maka kita akan mengerti tipe dan size dari field-

field yang ada di rancangan sistem, dan dapat dilihat pada tabel 6 dibawah

ini :

1. Tabel Pemilik Lahan

Nama Tabel : tbl_pemilik_lahanPrimary Key : id_lahanForeign Key : id_detail_desa

id_kel_taniJumlah Field : 8

Page 30: Proposal Ady Kusuma Gabung

30

Tabel 6. Pemilik Lahan

No Field Name Data Type Len Keterangan

1 id_pemilik Int (A.I) Id pemilik lahan

2 nama_pemilik varchar 255Nama pemilik lahan

3 id_detail_desa intForeign key dari tbl_ detail_desa

4 id_kel_tani intForeign key dari tabel_ kelompok_tani

2. Tabel Lahan

Nama Tabel : tbl_lahanPrimary Key : id_lahanForeign Key : id_pemilikJumlah Field : 7

Tabel 7. Data Lahan

No Field Name Data Type Len Keterangan

1 id_lahan Int (A.I) Id lahan

2 id_pemilik intForeign key dari tbl_pemilik

3 lat doubleInformasi geografis lahan sawah

4 long doubleInformasi geografis lahan sawah

5 foto_lahan varchar 255Foto lahan sawah disimpan berupa file path

6 luas_lahan intLuas lahan sawah (Ha)

7 id_detail_desa char 3Foreign Key dari tbl_detail_desa

Page 31: Proposal Ady Kusuma Gabung

31

3. Tabel riwayat alih pemilik

Nama Tabel : tbl_riwayat_alih_pemilikPrimary Key : id_riwayatForeign Key : id_lahan_awal

id_lahan_baruJumlah Field : 4

Tabel 8. Riwayat alih pemilik

No Field Name Data Type Len Keterangan

1 id_riwayat Int (A.I)Id riwayat alih pemilik

2 id_lahan_awal intForeign Key dari tbl_lahan

3 id_lahan_baru intForeign key dari tbl_lahan

4 luas_lahan_dibeli intLuas lahan yang dibeli

5 tanggal dateTanggal alih kepemilikan

4. Tabel Pengelola Sistem

Nama Tabel : tbl_pengelolaPrimary Key : id_pengelolaForeign Key : -Jumlah Field : 3

Tabel 9. Pengelola Sistem

No Field Name Data Type Len Keterangan

1 id_pengelola Int (A.I) Id pengelola

2 username varchar 100Nama pengguna sistem

3 password varchar 100 Kata sandi sistem

Page 32: Proposal Ady Kusuma Gabung

32

5. Tabel Kelompok Tani

Nama Tabel : tbl_kelompok_taniPrimary Key : id_kel_taniForeign Key : id_detail_desaJumlah Field : 5

Tabel 10. Kelompok Tani

No Field Name Data Type Len Keterangan

1 id_kel_tani Int (A.I) Id kelompok tani

2 nama_kel_tani varchar 100 Nama kelompok tani

3 id_detail_desa int Foreign key dari tbl_ detail_ desa

4 nama_ketua varchar 100 Nama ketua kelompok tani

5 no_telp_hp varchar 17 No telpon ketua kelompok tani

6. Tabel Desa

Nama Tabel : tbl_desaPrimary Key : id_desaForeign Key : -Jumlah Field : 3

Tabel 11. Desa

No Field Name Data Type Len Keterangan

1 id_desa Int (A.I) Id desa2 nama_desa varchar 100 Nama desa

3 id_kecamatan int

Nama kecamatan diambil dari primary key tbl_kecamatan

Page 33: Proposal Ady Kusuma Gabung

33

7. Tabel Desa

Nama Tabel : tbl_kecamatanPrimary Key : id_kecamatanForeign Key : -Jumlah Field : 2

Tabel 12. Kecamatan

No Field Name Data Type Len Keterangan

1 id_kecamatan Int (A.I) Id kecamatan

2 nama_kecamatan varchar 100 Nama kecamatan

8. Tabel Detail Desa

Nama Tabel : tbl_detail_desaPrimary Key : id_detail_desaForeign Key : -Jumlah Field : 4

Tabel 13. Detail Desa

No Field Name Data Type Len Keterangan

1 id_detail_desa Int (A.I) Id detail desa

2 id_desa IntForeign key dari tbl_desa

3 rt varchar 7 Nama RT4 rw varchar 7 Nama RW

Page 34: Proposal Ady Kusuma Gabung

34

9. Tabel Alih Fungsi

Nama Tabel : tbl_alih_fungsiPrimary Key : id_alih_fungsiForeign Key : id_lahanJumlah Field : 8

Tabel 14. Alih Fungsi Lahan

No Field Name Data Type Len Keterangan

1 id_alih_fungsi Int (A.I) Id alih fungsi

2 id_lahan intForeign key dari tbl_lahan

3 status enum‘aktif’,’nonaktif’

Status alih fungi, aktif dan non aktif

4 tanggal_mulai dateTanggal mulai alih fungsi

5 tanggal_selesai dateTanggal berakhirnya alih fungsi

6 foto_lahan varchar 255Foto lahan yang ter-alih fungsi

7 deskripsi textDeskripsi alih fungsi, dari pihak BP3K

8 luas_alih_fungsi doubleLuas lahan yang ter-alih fungsi

Page 35: Proposal Ady Kusuma Gabung

35

3.4.4 Desain Fisik (User Interface)Adapun desain antar muka pengguna dapat dilihat pada gambar 5,

dibawah ini:

Gambar 5. Desain Fisik Sistem

Secara umum, desain web pada gambar 5, terbagi menjadi 2 yaitu

bagian kiri merupakan tampilan peta seputih raman dengan

pemetaan lahan sawah yang ditandai dengan marker lahan sawah,

sedangkan bagian sebelah kanan adalah informasi mengenai lahan

sawah tersebut meliputi identitas kepemilikan, kelompok tani dan

history (riwayat) alih fungsi lahan. Adapun keterangan mengenai

desain fisik sistem adalah sebagai berikut:

a. Kolom page url/pengisian alamat situs, dalam hal ini

www.infosawah-seputihraman.com,

b. Menu informasi sistem, terbagi atas lihat peta, lihat peta per-

desa dan lihat data alih fungsi berguna agar lebih memudahkan

pengunjung website dalam hal mendapatkan informasi,

c. Marker peta, berfungsi sebagai penanda lahan sawah,

Page 36: Proposal Ady Kusuma Gabung

36

d. Fasilitas zoom in dan zoom out, berguna untuk memperbesar

dan memperkecil tampilan peta,

e. Kotak pop up informasi lahan sawah, apabil marker diklik

maka akan muncul kotak pop up mengenai informasi lahan

sawah,

f. Kotak pop up detail alih fungsi lahan, apabila link lihat detail

diklik maka menu pop up tersebut akan muncul,

g. Fasilitas Scrool up dan down, berguna untuk menaikan dan

munurunkan halaman website,

h. Tampilan peta seputih raman, nantinya akan bercitra satelit

menggunakan API Google Maps.

3.5 Rancangan Pengujian SistemRancangan pengujian, penulis menggunakan metode pengujian

blackbox (blackbox testing). Blackbox testing adalah salah satu metode

pengujian perangkat lunak yang berfokus pada sisi fungsionalitas,

khususnya pada input dan output aplikasi (apakah sudah sesuai dengan apa

yang diharapkan atau belum). Tahap pengujian atau testing merupakan salah

satu tahap yang harus ada dalam sebuah siklus pengembangan perangkat

lunak (selain tahap perancangan atau design). Adapun skenario pengujian

blackbox, dapat dilihat pada tabel 1 sampai tabel 4.

A. Uji BrowserTabel 15. Pengujian Browser

Nama Browser Versi Pengamatan Kesimpulan

Internet Explorer (IE)

XXX

Muncul tampilan keseluruhan sesuai dengan fungsionalitas sistem

Support/Tidak

Google Chrome XXX

Muncul tampilan keseluruhan sesuai dengan fungsionalitas sistem

Support/Tidak

Moziila Firefox XXX

Muncul tampilan keseluruhan sesuai dengan fungsionalitas sistem

Support/Tidak

Page 37: Proposal Ady Kusuma Gabung

37

Safari XXX

Muncul tampilan keseluruhan sesuai dengan fungsionalitas sistem

Support/Tidak

B. Pengujian Menu Lihat Peta

Tabel 16. Pengujian Menu Lihat Peta

Uji Fungsi Data Diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Menu Lihat Peta

Muncul Peta Seputih Raman berupa bentuk citra satelit menggunakan API Google Maps

Masuk Ke Menu Lihat Peta, dan muncul marker sawah

Hasil(Berhasil/Tidak)

C. Pengujian Menu Lihat Per-Desa

Tabel 17. Pengujian Menu Lihat Per-Desa

Uji Fungsi Data Diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Menu Lihat per-desa

Mem filter sesuai dengan desa yang dituju dan muncul jumlah marker sawah sesuai dengan desa yang dituju tersebut, contoh: desa ABCD, terdapat 15 pemilik sawah, maka marker didesa tersebut akan berjumlah 15 marker

Masuk ke menu lihat per-desa,kemudian dicocokan dengan data mentah apakah jumlah marker lahan sawah sesuai atau tidak dengan jumlah data yang diinput disistem/database sesuai dengan nama desa

Hasil(Berhasil/Tidak)

Page 38: Proposal Ady Kusuma Gabung

38

D. Pengujian menu lihat data alih fungsi

Tabel 18. Pengujian Menu Lihat data alih fungsi

Uji Fungsi Data Diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Menu lihat data alih fungsi

Mem filter sesuai dengan data lahan yang sudah alih fungsi

Masuk ke menu lihat data alih fungsi, akan muncul data marker lahan yang sudah alih fungsi

Hasil(Berhasil/Tidak)

E. Pengujian Fasilitas Marker Lahan Sawah

Tabel 19. Pengujian Marker Lahan Sawah

Uji Fungsi Data Diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Klik marker lahan sawah

Tampil Informasi mengenai lahan sawah

Mendapatkan informasi mengenai lahan sawah meliputi informasi kepemilikan, kelompok tani dan history alih fungsi lahan

Hasil(Berhasil/Tidak)

Page 39: Proposal Ady Kusuma Gabung

39

F. Pengujian Link Lihat Detail

Tabel 20. Pengujian Link Lihat Detail

Uji Fungsi Data Diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Klik Link Lihat Detail

Tampil Informasi lengkap mengenai alih fungsi lahan

Mendapatkan Informasi detail mengenai alih fungsi lahan, meliputi bukti foto lahan, tanggal mulai dan berakhirnya alih fungsi serta deskripsi yang diberikan oleh pihak BP3K

Hasil(Berhasil/Tidak)

3.6 PenjadwalanTabel 21. Jadwal Kerja

\3.7 Daftar Pustaka

Ahyani, A. I. (2013). Aplikasi Sistem Informasi Geografis(SIG) untuk inventarisasi sarana dan prasarana pendidikan menggunakan google maps API. Jurnal Geodesi Undip, 2(2), 95–102.

Barus, B., Panuju, D., Munibah, K., Iman, L., Trisasangko, B., Widiana, N., & Kusumo, R. (2012). Model Pemetaan Sawah dan Perlindungan Lahan Pertanian Pangan dengan Penginderaan Jauh dan Sistem

Page 40: Proposal Ady Kusuma Gabung

40

Informasi Geografis ( Model of Rice Field Mapping and It ’ s Protection using Remote Sensing and GIS ). In Seminar dan Ekspose Hasil Kegiatan dan Penelitian P4W LPPM-IPB (pp. 1–16). Bogor.

Irwansyah, E. (2013). Sistem Informasi Geografis : Prinsip Dasar dan Pengembangan Aplikasi. Yogyakarta: Digibooks.

Jatnika, H., & Irwan, Y. S. (n.d.). Testing dan Implementasi Sistem (pp. 1–226). Retrieved from hendra-jatnika.web.id

Mahmud, I. N. (2015). Rancang Bangun Sistem Informasi Geografis ( SIG ) untuk Pemetaan Pemancar Televisi Digital Terestrial di Indonesia. Jurnal Teknik ITS, 4(1), 1–6.

Masykur, F. (2014). Implementasi Sistem Informasi Geografis Menggunakan Google Maps Api dalam pemetaan asal Mahasiswa. Jurnal SIMETRIS, 5(2), 181–186.

Menteri Pertanian. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 82/Permentan/OT.140/8/2013 (2013). Indonesia: Menteri Pertanian.

Peraturan Daerah Provinsi Lampung. Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 17 Tahun 2013 Tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (2013). Telukbetung.

Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat. (2004). Morfologi dan klasifikasi lahan sawah. (A. Fahmuddin, A. Adimihardja, S. Hardjowigeno, A. M. Fagi, & W. Hartatik, Eds.). Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat (Puslitbangtanak).

Refialy, L. (2013). Pemanfaatan cloud computing dalam google maps untuk pemetaan informasi alih fungsi lahan di Kabupaten Minahasa Tenggara. In Seminar Nasional Teknologi Informasi 2013 (Vol. 10, p. 11). Salatiga.

Svennerberg, G. (2010). Begining Google Maps API 3. (M. Wade, Ed.). New York: Paul Manning. Retrieved from http://code.google.com/apis/maps/index.html

Wibowo, H., Lestari, U., & Triyono, J. (2014). Sistem Informasi Potensi Industri di Kabupaten Bantul Berbasis Geographic Information System dan Location Based Service, 1(2), 120–129.